pancasila sebagai dasar antologis epistomologis dan aksiologis 4

23
7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4 http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 1/23 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN IDEOLOGI A. Filsafat Pancasila 1. Pengertian Filsafat Filsafat secara etimologis berasal dari bahasa yunani yaitu  philin yang berarti cinta,dan  sophos yang artinya hikmah atau kebijaksanaan(Nasution, 1973; Kaelan dan chmad !ubaidi;"ahayu #into,$%%7&'ecara harfiah filsafat mengandung makna cinta kebijaksanaan' )inta artinya hasrat yang besar terhada* sesuatu,kebijaksanaan kebenaran sesungguhnya'+engan demikian filsafat da*at diartikan sebagai hasrat atau keinginan yang sungguhsungguh akan suatu kebenaran yang sesungguhnya' +alam keterkaitan dengan ilmu maka filsafat da*at didefinisikan, ilmu *engetahuan yang menyelidiki hakekat segala sesuatu untuk mem*eroleh kebenaran' #enurut utriono dan "ita -anafie ($%%7& merangkum *engertian filsafat sebagai berikut. a' Filsafat hasil *emikiran manusia yang kritis dan dinyatakan dalam bentuk yang sistematis,  b' Filsafat adalah *emikiran manusia yang *aling dalam, c' Filsafat adalah refleksi lebih lanjut dari *ada ilmu *engetahuan atau *endalaman lebih lanjut ilmu  *engetahuan, d' Filsafat adalah hasil analisis dan abstraksi, e' Filsafat adalah hasil *erenungan ji/a manusia yang mendalam, mendasar, dan menyeluruh' 0erkembangan ilmu *engetahuan yang sedemikian *esat, serta berbagai *andangan mau*un ideologi manusia dalam mencari dan memaknai kebenaran tidak bisa dile*askan dari *emikiran filsafat' -al ini da*at dimengerti bah/a sejarah *erkembangan ilmu *engetahuan, yang sekarang ada sebelumnya dia/ali dengan *emikiran filsafat'  +alam kehidu*annya, manusia selalu memilih sesuatu a*a yang diangga* baik dan benar  bagi dirinya, baik dalam tataran kehidu*an indiidu mau*un dalam kehidu*an bersama, yang da*at mengantar dalam me/ujudkan kebahagian hidu*nya' 0ilihan manusia sebagai indiidu atau kelom*ok dalam menentukan tujuan hidu*nya dalam rangka menca*ai kebahagiaan dalam kehidu*annya meru*akan bagian dari berfikir filsafat' #anusia dalam kehidu*annya tidak terle*as dari *emikiran filsafat, karena filsafat senantiasa sebagai ilmu yang menyertai kehidu*an manusia' da seseorang dalam kehidu*annya memandang materi sebagai sesuatu yang diagungkan maka seseorang tersebut dalam *emikirannya telah berfilsafat materialistis' 2ila seseorang memandang keagungan kebebasan indiidu, seseorang tersebut dalam  *emikirannya telah bersifat liberalisme, yang mengejar kesenangan *ribadi dalam  *emikirannya telah berfilsafat hedonisme' +emikian juga seseorang yang memilah kehidu*an kemasyarakatan dengan kehidu*an keagamaan, seseorang tersebut dalam *emikirannya telah  bersifat sekularisme' 2. Cak!an "a#ian Filsafat  eiring dengan *erkembangan ilmu *engetahuan, *erkembangan juga terjadi *ada  *erkembangan ilmu filsafat yang terkait dengan bidang ilmu tertentu, se*erti filsafat *olitik, filsafat hukum, filsafat ekonomi, filsafat sosial, serta filsafat ilmu *engetahuan lainnya'

Upload: ajie

Post on 18-Feb-2018

284 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 1/23

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN IDEOLOGI

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN IDEOLOGI

A. Filsafat Pancasila

1. Pengertian Filsafat

Filsafat secara etimologis berasal dari bahasa yunani yaitu  philin yang berarti cinta,dan

 sophos  yang artinya hikmah atau kebijaksanaan(Nasution, 1973; Kaelan dan chmad

!ubaidi;"ahayu #into,$%%7&'ecara harfiah filsafat mengandung makna cinta kebijaksanaan'

)inta artinya hasrat yang besar terhada* sesuatu,kebijaksanaan kebenaran

sesungguhnya'+engan demikian filsafat da*at diartikan sebagai hasrat atau keinginan yang

sungguhsungguh akan suatu kebenaran yang sesungguhnya'

+alam keterkaitan dengan ilmu maka filsafat da*at didefinisikan, ilmu *engetahuan yangmenyelidiki hakekat segala sesuatu untuk mem*eroleh kebenaran' #enurut utriono dan "ita

-anafie ($%%7& merangkum *engertian filsafat sebagai berikut.

a' Filsafat hasil *emikiran manusia yang kritis dan dinyatakan dalam bentuk yang sistematis,

 b' Filsafat adalah *emikiran manusia yang *aling dalam,

c' Filsafat adalah refleksi lebih lanjut dari *ada ilmu *engetahuan atau *endalaman lebih lanjut ilmu

 *engetahuan,

d' Filsafat adalah hasil analisis dan abstraksi,

e' Filsafat adalah hasil *erenungan ji/a manusia yang mendalam, mendasar, dan menyeluruh'

0erkembangan ilmu *engetahuan yang sedemikian *esat, serta berbagai *andangan mau*un

ideologi manusia dalam mencari dan memaknai kebenaran tidak bisa dile*askan dari *emikiran

filsafat' -al ini da*at dimengerti bah/a sejarah *erkembangan ilmu *engetahuan, yang

sekarang ada sebelumnya dia/ali dengan *emikiran filsafat'

  +alam kehidu*annya, manusia selalu memilih sesuatu a*a yang diangga* baik dan benar 

 bagi dirinya, baik dalam tataran kehidu*an indiidu mau*un dalam kehidu*an bersama, yang

da*at mengantar dalam me/ujudkan kebahagian hidu*nya' 0ilihan manusia sebagai indiidu

atau kelom*ok dalam menentukan tujuan hidu*nya dalam rangka menca*ai kebahagiaan dalam

kehidu*annya meru*akan bagian dari berfikir filsafat' #anusia dalam kehidu*annya tidak 

terle*as dari *emikiran filsafat, karena filsafat senantiasa sebagai ilmu yang menyertai

kehidu*an manusia' da seseorang dalam kehidu*annya memandang materi sebagai sesuatuyang diagungkan maka seseorang tersebut dalam *emikirannya telah berfilsafat materialistis'

2ila seseorang memandang keagungan kebebasan indiidu, seseorang tersebut dalam

 *emikirannya telah bersifat liberalisme, yang mengejar kesenangan *ribadi dalam

 *emikirannya telah berfilsafat hedonisme' +emikian juga seseorang yang memilah kehidu*an

kemasyarakatan dengan kehidu*an keagamaan, seseorang tersebut dalam *emikirannya telah

 bersifat sekularisme'

2. Cak!an "a#ian Filsafat

  eiring dengan *erkembangan ilmu *engetahuan, *erkembangan juga terjadi *ada *erkembangan ilmu filsafat yang terkait dengan bidang ilmu tertentu, se*erti filsafat *olitik,

filsafat hukum, filsafat ekonomi, filsafat sosial, serta filsafat ilmu *engetahuan lainnya'

Page 2: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 2/23

Keseluruhan *erkembangan ilmu filsafat yang meli*uti berbagai masalah tersebut menurut

Kaelan dan chmad !ubaidi ($%%7& mencangku* filsafat sabagai *roses dan filsafat sebagai

 *roduk'

a' Filsafat sebagai *roses diartikan sebagai bentuk suatu aktiitas berfilsafat dalam *roses

 *emecahan suatu *ermasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang

sesuai dengan *ermasalahannya' +alam *engertian ini filsafat meru*akan suatu sistem *engetahuan yang bersifat dinamis'  Filsafat dalam *engertian ini filsafat tidak bersifat

dokma, sebagai suatu sistem nilai tertentu, teta*i lebih meru*akan suatu aktiitas berfilsafat

yang dinamis, dengan suatu metode ilmiah'

 b' Filsafat sebagai *roduk , mencaku* *engertian sebagai jenis *engetahuan, ilmu, konse* dari

 *ara filsuf *ada aman dahulu, teori, sistem atau *andangan tertentu,meru*akan hasil dari

 *roses berfilsafat' ebagai *roduk filsafat juga sebagai suatu jenis *roblema yang dihada*i

oleh manusia yang sebagai hasil dari aktiitas berfilsafat dalam *emecahan *ersoalan

dengan kegiatan berfilsafat'

  +alam mem*elajari filsafat ilmu yang terus berkembang sebagai *roses dan *roduk,

 *engkajian filsafat ilmu da*at dilakukan melalui *engkajian ontologis, e*istimologis dan

a4iologis' ecara singkat, titik berat *engkajian itu da*at dikemukakan sebagai berikut.

a' Kajian 5ntologis

  0embahasan ontologis dari suatu ilmu akan mengkaji objek yang menjadi telaahan ilmu

itu sendiri' *a yang menjadi kajian ontologis sesungguhnya ada dan bagaimana objek dari

ilmu itu ditata, diorganisir dan dikembangkan serta di*ecah dengan *endalaman secara

konkrit, faktual, transedental, mau*un metafisik se*erti alam, manusia, bendabenda di alam

semesta ini' Kajian ini berkembang dengan *esat dari /aktuke/aktu, sam*ai saat ini usaha

mengembangkan ilmu *engetahuan masih terus dilakukan, dan terus terjadi *enemuan

 *enemuan baru sebagaimana kita lihat *engembangan fakultas, atau *rogram studi di *erguruan tinggi'

 b' Kajian 6*istimologis

  0embahasan e*istimologis menitikberatkan *ada metode atau metodologi

 *engembangan ilmu secara benar ' ebagaimana kajian ontologis yang terus berkembang,

kajian e*istimologis berkembang seiring dengan *erkembangan ontologis' 0engembangan

ilmu dan teknologi tidak da*at dile*askan dari as*ek e*istimologis, yakni metodologi yang

digunakan bagaimana ilmu dan teknologi dikembangkan secara benar' 0engembangan

metodologi ilmu *engetahuan telah berkembang sangat *esat, ham*ir semua ilmu

 *engetahuan sekarang berusaha mengembangkan metodologi *enelitian dengan kekhususan

masingmasing'

c' Kajian 4iologis

  Kajian a4iologis, menitikberatkan *ada *engembangan ilmu dan teknologi dalam

kaitannya dengan kaidah norma dan nilai yang ada *ada manusia' erhada* kajian ini bah/a

 *engembangan ilmu dan teknologi seharusnya sesuai dengan kaidah dan nilainilai *ositif 

 *ada manusia' erhada* kajian ini memunculkan dua aliran, 0ertama, bah/a *engembangan

ilmu *engetahuan itu bebas nilai; Kedua, *engembangan ilmu *engetahuan dan teknologi

tidak bebas nilai' 2agi kita yang beragama, semua ilmu yang berasal dari uhan, dan kita

terikat *ada hukumhukum uhan dengan demikian *engembangan ilmu *engetahuan dan

teknologi harus mem*ertimbangkan atau didasarkan *ada nilainilai dan kaidah agama

secara uniersal yang memiliki daya guna bagi kemanusiaan'

Page 3: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 3/23

$. Fngsi Filsafat

  +engan mem*erhatikan makna filsafat sebagai *roses dan *roduk filsafat, serta

 *engkajiannya, filsafat juga berfungsi bagi kehidu*an manusia dalam kehidu*annya sebagai

indiidu mau*un anggota masyarakat' Fungsi tersebut antara lain, sebagai berikut.

a' 2erfilsafat mengajak manusia bersika* arif, ber/a/asan luas terhada* berbagai *roblem

yang dihada*i' #anusia dihara*kan mam*u memecahkan *roblem tersebut dengan caramengidentifikasikannya agar ja/abanja/aban da*at di*eroleh dengan mudah,

 b' Filsafat da*at membentuk *engalaman kehidu*an seseorang secara lebih kreatif atas dasar 

 *andangan hidu* atau ideide yang muncul karena keinginannya,

c' Filsafat da*at membentuk sika* kritis seseorang dalam menghada*i *ermasalahan, baik 

dalam komunitas, agama dan halhal lain di luar dirinya, secara lebih arif, rasional, dan tidak 

terjebak dalam fanatisme yang berlebihan,

d' 2agi mahasis/a atau *ara ilmu/an dibutuhkan kemam*uan menganalisis, yaitu analisis

kritis yang kom*rehensif dan sintesis atas berbagai masalah ilmiah yang dituangkan dalam

suatu riset atau kajian ilmiah lainnya' Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana

 *engetahuan yang mementingkan kontrol atau *enga/asan' 5leh karena itu, nilai ilmu

 *engetahuan timbul dari fungsinya, sedangkan fungsi filsafat timbul dari nilainya'

%. Peneta!an Pancasila &ala' Pe'(kaan ))D 1*%+

  8stilah 0ancasila dalam *ustaka sejarah telah dikenal sejak aman #aja*ahit' 0ancasila

yang berasal dari dua suku kata yaitu panca dan sila' 0anca artinya lima, sila berarti aturan atau

karma' +alam masa #aja*ahit 0ancasila meru*akan lima *elaksanaan kesusilaan sebagaimana

dikuti* +ardji +armodihardjo, dkk (19& yaitu.

a' idak boleh melakukan kekerasan,

 b' idak boleh mencuri,c' idak boleh dengki,

d' idak boleh berbohong,

e' idak mabuk minuman keras'

  8stilah 0ancasila sebagai dasar Negara di*o*ulerkan kembali oleh 2ung Karno tanggal 1

:uni 19<, dalam sidang 2adan 0enyelidik =saha 0ersia*an Kemerdekaan 8ndonesia

(20=0K8&' 20=0K8 adalah lembaga bentukan :e*ang yang dimaksudkan untuk memberikan

keyakinan ke*ada bangsa 8ndonesia bah/a :e*ang tidak sekedar menjanjikan kemerdekaan

untuk bangsa 8ndonesia, meski*un satu sisi :e*ang sudah sangat terdesak oleh ekutu dan

 berhara* akan bantuan bangsa 8ndonesia'

  Kesem*atan yang diberikan :e*ang tidak disiasiakan oleh *ara *ejuang 8ndonesia dan

memanfaatkan sidang 20=0K8 untuk membahas masalah *enting yakni tentang +asar Negara

untuk berdirinya suatu negara yang merdeka dengan kondisi yang bhinneka dalam kehidu*an

 bangsa 8ndonesia' +alam sidang tanggal $9 #ei sam*ai 1 :uni 19< dibahas tentang rencana

dasar negara, dengan *embicara utama adalah #r' #' >amin, 0rof' +r' eo*omo, dan 8r'

oekarno' Ketiganya menyam*aikan lima +asar Negara dengan rumusan berbeda' Namun

hanya oekarno yang menyebutkan kelima dasar itu diberikan nama 0ancasila, meski*un

rumusan 0ancasila oekarno tidak sama dengan 0ancasila sebagai +asar Negara sebagaimana

termuat dalam *embukaan ==+ 19<' Karenanya, *ada masa 5rde ?ama dengan *residen

8ndonesia adalah oekarno, tanggal 1 :uni di*eringati sebagai hari lahirnya 0ancasila diambil

dari momentum *idato 8r' oekarno, meski*un 0ancasila rumusan 2ung Karno tidak sama

dengan 0ancasila dalam 0embukaan ==+ 19<'

Page 4: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 4/23

  0eringatan hari kelahiran 0ancasila *ada tanggal 1 :uni diangga* tidak relean lagi *ada

masa 5rde 2aru (*enda*at ini masih mengundang *ro dan kontra&, dan diorbitkan -ari

Kesaktian 0ancasila tanggal 1 5ktober, dengan mengambil momentum bah/a @ 3% e*tember 

19A<, gagal berkat *endukung dan *embela 0ancasila yang mulai bergerak *ada tanggal 1

5ktober 19A<' 0ada era "eformasi sika* *emerintah tidak setegas 5rde ?ama mau*un 5rde

2aru dalam menyika*i kedua momentum tersebut' +alam situasi demikian *eran guru ataudosen 0Kn, atau guru dan dosen *ada umumnya dituntut kritis sehingga *ara sis/a dan

mahasis/a tidak kebingungan, mengingat dengan era sekarang banyak buku yang saling

kontradiktif menyika*i *ergeseran kekuasaan dari 5rde ?ama ke 5rde 2aru, atau 5rde 2aru ke

"eformasi termasuk tentang hari lahirnya 0ancasila'

  erhada* kontraersi ini 0residen usilo 2ambang >udhoyono ($%%& mengajak semua

 *ihak untuk melakukan refleksi kesejarahan *idato 2ung Karno tanggal 1 :uni 19< dan *ara

 *ikiran  founding father ' 2agaimana *ara *endiri negara berdialog, berdebat dan akhirnya

 berkonsensus bagaimana negara ini dibangun menuju masa de*annya' 2ung Karno telah

memberikan /acana hangat yang sekarang justru kita melihat *emikiran jauh ke de*an dan

terlihat kejeniusan 2ung Karno yang menyangkut hubungan nasionalisme dan

internasionalisme, atau globalisasi' 0emikiran 2ung Karno dalam era globalisasi teta* relean

sebagai sumber as*irasi dan solusi menghada*i *ermasalahan kebangsaan dan kenegaraan

de/asa ini'

  ebagaimana disebut *ada *embahasan usulan +asar Negara, maka 20=0K8 membentuk 

0anitia 9, yang diketuai oleh 8r' oekarno, dan melaksanakan sidang *ada tanggal $$ :uni 19<

 berhasil dengan rumusan 0iagam :akarta, dengan rumusan 0ancasila yang ham*ir sama dengan

0ancasila dalam 0embukaan ==+ 19<, dengan *erbedaan rumusan mendasar *ada sila

 *ertama, yaitu Ketuhanan, dengan ke/ajiban menjalankan syariat 8slam bagi *emeluk

 *emeluknya' +alam sidang 20=0K8 tanggal 1 :uli 19< 0iagam :akarta dise*akati untuk menjadi *embukaan dari "ancangan =ndang=ndang +asar yang di*ersia*kan untuk Negara

8ndonesia merdeka'

  +engan semakin terdesaknya :e*ang oleh ekutu, :e*ang membentuk 0anitia 0ersia*an

Kemerdekaan 8ndonesia (00K8& yang diketuai oleh 8r' oekarno dan /akil #oh' -atta' etelah

:e*ang menyerah ke*ada sekutu tanggal 1 gustus 19<, keadaan ini menjadikan 8ndonesia

terjadi kekosongan kekuasaan, dan kesem*atan tersebut digunakan oleh 00K8 mendeklarasikan

Kemerdekaan 8ndonesia tanggal 17 gustus 19<, atas nama 2angsa 8ndonesia yang di/akili

oleh oekarno B -atta'

  =ntuk menindak lanjuti *ernyataan Kemerdekaan 8ndonesia, esok harinya tanggal 1

gustus 19< 00K8 mengadakan sidang yang berhasil dengan ke*utusan sebagai berikut.

a' #engesahkan =ndang=ndang +asar Negara (yang kemudian dikenal dengan =ndang

=ndang +asar 19<&

 b' #emilih 0residen dan Cakil 0residen, yakni 8r' oekarno dan +rs' #oh' -atta'

c' 0residen untuk sementara /aktu akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional'

  +engan diteta*kannya ==+ 19< yang di dalam *embukaannya memuat lima dasar 

 Negara, yakni rumusan silasila dari 0ancasila sebagai dasar Negara, meski*un dalam

 *embukaan tidak ada katakata 0ancasila, namun lima dasar yang dimaksud adalah 0ancasila

Page 5: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 5/23

sebagai dasar Negara sekarang' "umusan dasar negara ini ham*ir sama dengan rumusan

dalam 0iagam :akarta, *erbedaannya terda*at *ada sila *ertama, sebagaimana yang berlaku

yang menyebutkan sila *ertama Ketuhanan >ang #aha 6sa, sedang dalam 0iagam :akarta

disebutkan. Ketuhanan dengan ke/ajiban menjalankan syariat 8slam bagi *emeluk

 *emeluknya'

  0erubahan rumusan sila *ertama ini meru*akan hasil kom*romi kelom*ok 8slam dan

Kristen dengan mediator #oh' -atta di dalam 00K8, menjelang sidang 00K8 tanggal 1

gustus 19<' Karena itu, bila generasi muda sekarang masih mem*ertanyakan hasil

kom*romi, adalah ter*aksa, *erlu *emikiran dan kesadaran bersama tentang keanekaragaman

 bangsa 8ndonesia, sehingga kita mam*u menghargai kom*romi yang nuansanya jauh dari

ke*entingan *ribadi dan golongan, sebagai hasil maksimal demi tegaknya negara 8ndonesia

yang baru saja merdeka' 2ila kita menginginkan 8ndonesia besar maka u*aya mengotak atik 

atau mem*ermasalahkan kembali sila *ertama 0ancasila tidak lagi relean' a*i bila ada orang

8ndonesia ter*engaruh dan menyakini ideologi lain dan ingin mengembangkan di 8ndonesia

secara tidak langsung orang tersebut sadar atau tidak sadar menginginkan Negara 8ndonesia0roklamasi bubar, karena di 8ndonesia akan berdiri berbagai Negara dengan dominasi kultur 

masingmasing suku bangsa yang merasa mam*u berdiri sendiri sebagai Negara merdeka'

  +engan berlakunya ==+ 19< a/al 0roklamasi sam*ai sekarang dan bebera*a

amandemen, maka *olemik lahirnya 0ancasila sebagai dasar Negara da*at kita *erjelas sebagai

 berikut' Kita bicara 0ancasila adalah 0ancasila sebagai dasar negara yang rumusannya termuat

dalam *embukaan ==+ 19<, namun demikian kita juga harus mengakui jasa 2ung Karno

menamai dasar Negara 0ancasila *erlu kita hormati, meski sam*ai sekarang kata 0ancasila

sebagaimana disebutsebut 0ancasila dalam 0embukaan ==+ 19< memang tidak tersurat kata

0ancasila, sebagaimana kuti*an berikut, D' ' ' "e*ublik 8ndonesia yang berkedaulatan rakyat

 berdasarkan ke*ada. Ketuhanan >ang #aha 6sa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,

 *ersatuan 8ndonesia, kerakyatan yang di*im*in oleh hikmah kebijaksanaan dalam

 *ermusya/aratanE*er/akilan, serta dengan me/ujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

8ndonesia' Cacana ini da*at kita diskusikan namun dosenEguru harus da*at mengambil

kesim*ulan sehingga sis/a dan mahasis/a yang sedang berkembang jangan dibiarkan

 bingung' #isalnya istilah 0ancasila sebagai dasar negara dicetuskan 2ung Karno tanggal 1

:uni 19<, juga dikuatkan oleg 2ung -atta (-atta, 19A9&' -arus kita hormati atas ide yang

cemerlang, sebagai salah satu tokoh *enting yang ber*eran dalam *erumusan dasar negara dan

 berdirinya NK"8' 0encasila sebagai dasar negara yang berlaku sekarang diteta*kan *ertamatanggal 1 gustus 19< sebagai satu rangkaian dengan *eneta*an ==+ Negara 8ndonesia'

+. Pancasila se(agai Siste' Filsafat

  "umusan 0ancasila sebagai hasil *emikiran *ara *endiri negara da*at dihara*kan da*at

menuntun terca*ainya tujuan bangsa 8ndonesia, 0ancasila termasuk salah satu hasil *emikiran

filsafat, 0ancasila dikukuhkan sebagai dasar falsafah negara' 0ancasila sebagai hasil *emikiran bangsa 8ndonesia dirumuskan dalam *embukaan ==+ 19<' ejak masa *emerintahan

0residen oekarno telah diikhtiarkan agar da*at dikembangkan secara ilmiah sebagaimana

Page 6: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 6/23

 *emikiran filsafat yang telah banyak dikembangkan sejak aman >unani kuno' 0residen

oekarno menugaskan hli Filsafat dari =niersitas @ajah #ada, 0rof' Notonegoro untuk 

menganalisis 0ancasila secara ilmiah, sehingga 0ancasila da*at di kaji dan dikembangkan di

 *erguruan tinggi di 8ndonesia *ada umumnya' esuai dengan ke*akarannya 0rof' Notonegoro

 *engkajian 0ancasila masih terbatas *ada tinjauan filsafati'

  =ntuk mendukung kebenaran 0ancasila secara em*iris *ada masa 5rde 2aru

dikembangkan 0, yang bertujuan memberikan ramburambu bagaimana bangsa 8ndonesia

 ber*erilaku sebagaimana dituntut dalam nilainilai yang terkandung *ada 0ancasila' #eski

secara teoritis 0 berhasil dirumuskan dengan a* #0" No' 88E #0"E 197, namun karena

dalam *elaksanaan sebagai *er/ujudan *engamalan 0ancasila tidak sesuai dengan nilainilai

yang akan dikembangkan dalam 0, akhirnya 0 dinyatakan tidak berlaku di 8ndonesia oleh

#0" *ada era "eformasi' ebagai hasil *erenungan yang diyakini kebenarannya 0ancasila

da*at mengantar bangsa 8ndonesia menca*ai kebahagiaan' 0ancasila meru*akan hasil

 *emikiran filsafat bangsa yang dalam *erjuangan *erumusannya berorientasi *ada ke*entingan

nasional bangsa, tan*a didasari *ada ke*entingan atau ambisi kelom*ok untuk mem*erolehkekuasaan, baik secara indiidu mau*un kelom*ok dari *utra*utra terbaik bangsa 8ndonesia'

  0ancasila dilihat dari *endekatan ontologis, e*istimologis, dan a4iologis da*at dijelaskan

sebagai berikut.

a. Dasar Ont,l,gis Pancasila

  0ancasila adalah sesuatu yang abstrak , sehingga tidaklah berlebihan *erlu acuan

o*erasional kongkrit dalam me/ujudkan secara em*irik' +engan acuan *erilaku kongkritsifat filsafat 0ancasila yang abstrak akan da*at di/ujudkan sebagai ilmu *engetahuan

dengan objeknya *erilaku masyarakat 8ndonesia yang *ancasilais' +engan kata lain ontologi

dari 0ancasila adalah manusia, yakni manusia 8ndonesia' 2agaimana manusia 8ndonesia

seharusnya ber*erilaku sebagaimana *erilaku yang dihara*kan dalam nilai yang terkandung

dalam silasila dari 0ancasila' 2agaimana seharusnya manusia 8ndonesia ber*erilaku sebagai

makhluk ci*taan uhan, bagaimana eksistensi manusia sebagai bangsa 8ndonesia dalam

 *ergaulan masyarakat dunia serta *erilaku sebagai /arga negara 8ndonesia baik dalam

mendukung ter/ujudnya *emerintahan demokrasi serta me/ujudkan keadilan bagi bangsa

8ndonesia'

  =*aya me/ujudkan kriteria *erilaku, serta me/ujudkan kriteria *erilaku dalam

kehidu*an berbangsa dan bernegara bagi bangsa 8ndonesia secara ilmiah (yakni kesesuaian

antara hara*an dan citacita atau a*a yang diteorikan dengan kenyataan seharihari& ternyata

tidak semudah dengan *emikiran yang dihara*kan' 0eneta*an 0 yang telah disosialisasikan

selama dua *uluh tahun gagal dalam me/ujudkan *erilaku em*iris dalam kehidu*an sehari

hari' =ntuk me/ujudkan objek kongkrit dari 0ancasila sebagai ilmu *engetahuan masih

 *erlu di*erjuangkan dengan dukungan em*iris dari *erilaku bangsa 8ndonesia untuk 

mengamalkan nilainilai 0ancasila dalam kehidu*an seharihari' an*a adanya niat yang

sungguhsungguh dari bangsa 8ndonesia, se*erti terjadi dalam *erjalanan sejarah masa lalu, bangsa 8ndonesia mengalami *asang surut sejak a/al kemerdekaan, mulai dari tekanan

2elanda yang ingin kembali ke 8ndonesia, *emberontakan 0K8 #adiun, krisis ==+ tahun

Page 7: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 7/23

19<9, *eristi/a @'3%''0K8, terakhir ( semoga& yang berdam*ak *ada krisis multi dimensi

sebagaimana terjadi tahun 199'

(. Dasar E!isti',l,gis Pancasila

  0engembangan dasar e*istimologis tidak da*at di*isahkan dengan dasar ontologis

0ancasila' #enurut itus (Kaelan dan chmad !ubaidi, $%%7& terda*at tiga *ersoalan

mendasar dalam e*istimologis, yaitu tentang sumber *engetahuan manusia, tentang teori

kebenaran *engetahuan manusia, tentang /atak *engetahuan manusia' 0ancasila sebagai

objek *engetahuan bersumber dari *emikiran bangsa 8ndonesia' 8ni berarti bangsa 8ndonesia

sebagai kausa materialis 0ancasila' ebagai sistem *engetahuan, 0ancasila memiliki

susunan formal yang logis, baik susunan silasilanya mau*un nilai yang terkandung di

dalamnya'

  ebagai sistem *engetahuan, nilai yang terkandung dalam 0ancasila menurut Notonegoro (Kaelan dan chmad !ubaidi, $%%7& terda*at tiga sifat, yaitu.

1& =mum uniersal, yaitu hakekat nilai 0ancasila yang umum uniersal, meru*akan inti

sari dari esensi 0ancasila meru*akan *angkal tolak *elaksanaan dalam bidang

kenegaraan dan tertib hukum 8ndonesia serta dalam realisasi *raktis dan kongkrit'

$& ifat umum dan kolektif, bah/a 0ancasila sebagai *edoman kolektif negara dalam tertib

hukum 8ndonesia'

3& ifat khusus dan kongkrit, bah/a nilai *ancasila da*at di/ujudkan dalam realisasi

 *raktis dalam berbagai bidang kehidu*an sehingga memiliki sifat khusus, kongkrit dan

dinamis'

  +ilihat dari dasar e*istimologis, *engembangan 0ancasila ke arah ilmu *engetahuan

 belum memiliki metodologi secara s*esifik, namun demikian mem*erhatikan sifat

e*istimologis yang menyangkut sifat umum yang uniersal sam*ai *ada sifat yang khusus

dan kongkrit, *engembangan em*iris *engamalan 0ancasila da*at mengado*si metodologi

dalam berbagai *enelitian yang menyangkut keberadaan *erilaku manusia se*erti, metode

ilmiah *enelitian *endidikan, *sikologi, sosiologi, *olitik, antro*ologi, atau ilmu *erilaku

lainnya, baik bersifat kuantitatif mau*un kualitatif'

c. Dasar A-i,l,gis Pancasila

  0ancasila yang dihara*kan mam*u mengantar bangsa 8ndonesia menca*ai citacita

hidu* bangsa 8ndonesia dalam kehidu*an berbangsa dan bernegara sejalan dengan tuntutan

a4iologis, bah/a *engembangan 0ancasila mengarah *ada terlaksananya kaidahkaidah atau

norma yang berlaku dalam masyarakat termasuk ketaatan *ada *eraturan *erundang

undangan negara "e*ublik 8ndonesia' +engan demikian dari as*ek a4iologis, 0ancasila

da*at dikategorikan *engembangan ilmu yang tidak netral karena *engembangannya akan

mengarah ke*ada *ola*ola kehidu*an yang baik bagi bangsa 8ndonesia yang mengakui

uhan dengan tuntutan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut' 0ancasila

tidak termasuk kelom*ok ilmu *engetahuan yang bebas nilai' a*i *engembangan 0ancasila

Page 8: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 8/23

sebagai ilmu terikat dengan nilai keagamaan dan norma sosial kemasyarakatan bangsa

8ndonesia'

  +itinjau dari *rinsi**rinsi* kausal filsafat sebagaimana dianut ristoteles ("ahayu,

$%%7&, filsafat sebagai falsafah hidu* mencangku* kausalkausal materialis, formalis,

efisiensi, dan finalis da*at dijelaskan sebagai berikut.

1& Kausal materialis, kausal materialis dimaksud berhubungan dengan materi atau bahan

tentang objek yang menjadi titik tolak *emikiran yang dikembangkan' +alam hal ini

secara materialistis 0ancasila digali dari nilainilai ketuhanan, sosial budaya yang ada

dalam diri dan masyarakat 8ndonesia'

$& Kausal formalis, adalah dasar *eneta*an formal keberadaan objek *ada kedudukan

fundamental dimana materi tersebut diteta*kan' 0ancasila yang diteta*kan dalam

0embukaan ==+ 19<, yang meru*akan *okok kaidah yang fundamental dalam

kehidu*an bernegara bagi bangsa 8ndonesia' ecara teoritis 0embukaan ==+ 19<

meru*akan bagian tidak ter*isahkan dengan *roklamasi 17 gustus 19<, karena

0embukaan tidak boleh diubah oleh sia*a *un termasuk #0"'

3& Kausal efisiensi, adalah rumusan objek materi yang sederhana, singkat, jelas, dan

mudah dimengerti, dengan caku*an nilai yang umum sam*ai yang s*esifik dalam

memenuhi tuntutan citacita keberadaan objek filsafat tersebut' 0ancasila dengan

rumusan lima sila yang sangat sederhana, dalam im*lementasinya mam*u memberikan

arahan bangsa 8ndonesia dalam kehidu*an bernegara sesuai dengan citacita dari *ara

tokoh dan *ahla/an kemerdekaan 8ndonesia'

& Kausal finalis, bah/a objek filsafat yang diyakini kebenarannya mam*u mengantarkanterca*ainya tujuan hidu* dalam masyarakat 8ndonesia' ujuan akhir bangsa 8ndonesia

mendasarkan *ada 0ancasila, karena diyakini bangsa 8ndonesia akan mam*u

me/ujudkan citacita *erjuangan sebagaimana tercantum *ada tujuan negara, dalam

me/ujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan 0ancasila'

. Pancasila se(agai Dasar Falsafa/

  0ancasila sebagai hasil *emikiran dan *erenungan untuk diaktualisasikan dalam kehidu*an

masyarakat dan bernegara 8ndonesia, menyangkut *ermasalahan umum dalam kehidu*anmanusia 8ndonesia sebagai makhluk indiidu dalam kehidu*an bremasyarakat dan bernegara'

0ancasila bagi bangsa 8ndonesia meru*akan *enegasan akan *andangan bangsa 8ndonesia yang

tercermin dalam silasila sebagai berikut.

a' "et/anan 0ang Ma/a Esa, bah/a bangsa 8ndonesia mengakui keberadaan uhan >ang

#aha Kuasa, yang dirumuskan dengan Ketuhanan >ang #aha 6sa' #akna Ketuhanan >ang

#aha 6sa memberikan kebebasan ke*ada semua /argaE *enduduk 8ndonesia untuk 

memeluk agama yang diyakininya dan beribadah menurut agama dan ke*ercayaan yangdianutnya' #asingmasing *emeluk agama dihara*kan untuk da*at me/ujudkan kehidu*an

toleransi terhada* sesama *emeluk agama yang sama mau*un dengan *emeluk agama yang

Page 9: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 9/23

 berbeda' Kebebasan beragama diakui sebagai hak asasi *aling mendasar sehingga tidak 

dibenarkan bagi seseorang untuk memaksakan suatu agama tertentu ke*ada orang lain'

 b' "e'ansiaan ang a&il &an (era&a(, adalah *ernyataan bangsa 8ndonesia yang

memandang bangsa 8ndonesia meru*akan bagian bangsabangsa di dunia yang memiliki

kedudukan, harkat dan martabat yang sama dengan bangsabangsa lain di dunia' 2angsa

8ndonesia menentang segala bentuk *erlakuan deskriminatif se*erti berbagai bentuk 

 *erbudakan dan *erbedaan *erlakuan *olitik berdasarkan /arna kulit atau rasialisme'

0ernyataan ini di*ertegas dalam 0embukaan ==+ 19< *ada alinea *ertama yang

menegaskan; Bahwa sesungguhnya kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Oleh sebab itu,

maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri

kemanusiaan dan peri keadilan'

+alam eksistensinya sebagai /arga negara, setia* manusia sebagai /arga negara memiliki

kedudukan sama dalam hukum dan *emerintahan serta hakhak dan ke/ajiban sama yang

diatur dalam *asal*asal ==+ 19<'

c' Persatan In&,nesia' 2ila sila *ertama dan kedua bersifat umumE uniersal bukan

mono*oli bangsa 8ndonesia, maka esensi sila ketiga sam*ai kelima adalah lebih

menekankan *ada kondisi yang bersifat nasional bagi bangsa 8ndonesia' 0ersatuan 8ndonesia

di sam*ing *er/ujudan bangsa 8ndonesia yang harus bersatu, kesatuan ini juga ditujukan

 *ada satu kesatuan /ilayah, yakni /ilayah 8ndonesia, kesatuan bangsa, yakni bangsa

8ndonesia' ebagai negara kesatuan 8ndonesia adalah kesatuan yang menyeluruh dan tidak 

dibenarkan adanya negara baru yang didirikan dalam /ilayah 8ndonesia' 0enegasan ini

di*ertegas dalam tujuan negara, bah/a Negara melindungi segena* bangsa dan seluruh

tum*ah darah 8ndonesia'

d' "erakatan ang &i!i'!in ,le/ /ik'a/ ke(i#aksanaan &ala' !er'saaratan3

!erakilan, adalah menunjuk *ada sistem *emerintah yang demokratis, dimana *ara

 *emim*in *emerintahan 8ndonesia di*ilih dengan cara demokrasi serta

mengim*lementasikan adanya /akil rakyat dalam +0", +0"+, serta +0+' +alam

 *erkembangan *olitik demokrasi bangsa 8ndonesia yang *ernah terjebak *raktik *emusatan

kekuasaan tan*a kontrol' 0ada era reformasi telah terjadi *erubahan mendasar kearah

demokrasi yang lebih baik, karena tidak ada lagi *er/akilan rakyat yang diangkat, serta

 *emilihan ke*ala eksekutif yang langsung oleh rakyat, serta netralitas *ega/ai negeri, N8

dan 0olri'

e' "ea&ilan s,sial (agi selr/ rakat In&,nesia' #eski*un ditegaskan *ada esensi

kemanusiaan, bah/a bangsa 8ndonesia meru*akan /arga dunia, namun untuk keadilan

 bangsa 8ndonesia mengutamakan *er/ujudan keadilan dan kemakmuran bagi rakyat

8ndonesia' Komitmen bangsa 8ndonesia me/ujudkan keadilan dan kemakmuran diberikan

kebebasan untuk memilih *ekerjaan dan *enghidu*an yang layak, usaha ekonomi

kerakyatan dalam bentuk ko*erasi, serat komitmen memberikan jaminan sosial bagi fakir 

miskin dan anak terlantar di*elihara oleh negara' Kebijakan setia* *emerintahan negara

yang membantu, meringankan beban beban kelom*ok masyarakat miskin meru*akan

 *er/ujudan ke/ajiban negara terhada* komitmen keadilan sosial bagi seluruh rakyat

8ndonesia'

Page 10: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 10/23

  ebagai sistem filsafat yang *enuh dengan nilai kehidu*an bermasyarakat dan bernegara,

serta *engakuan hakhak indiidu bagi bangsa 8ndonesia, silasila 0ancasila meru*akan satu

kesatuan sistem yang totalitas, dan bila di*isah*isahkan bukan lagi sebagai 0ancasila,

sebagaimana dasar, *roses *elaksanaan *rogram sekaligus sebagai tujuan nasional bangsa

8ndonesia, yakni masyarakat adil dan makmur berdasarkan 0ancasila' Keutuhan silasila

0ancasila dasar negara inilah yang sering me/arnai *erdebatan dengan 0ancasila 2ung Karnoyang da*at di*eras jadi trisila dan ekasila, yang tidak dikenal dalam keutuhan *ancasila sebagai

dasar negara, meski nilai gotong royong sebagai bentuk ekasila dikenal dalam nilai 0ancasila'

gar hasilnya sesuai dengan kandungan 0ancasila, maka *roses *elaksanaannya dalam

 *er/ujudan *rogram*rogram harus didasarkan *ada nilainilai dari 0ancasila, *elaksanaan

 *embangunan *un harus didasari *ada keyakinan akan kebenaran 0ancasila'

B. I&e,l,gi I&e,l,gi Besar &i Dnia

1. Pengertian I&e,l,gi

  ecara etimologi ideologi berasal dari kata idea, yang berarti *emikiran, gagasan, atau

konse*, dan logos berarti *engetahuan' +engan demikian ideologi berarti ilmu *engetahuan

yang mem*elajari tentang ide, keyakinan atau gagasan' 8deologi adalah sesuatu yang netral,

idea atau gagasan yang meru*akan *emikiran seseorang yang diangga* baik, yang akhirnya

menda*at dukungan luas dari kelom*ok masyarakat dan dia*likasikan dalam kehidu*an sehari

hari oleh kelom*ok manusia termasuk masyarakat negara akan memberikan arah dalam

kehidu*annya, baik secara indiidu mau*un kelom*ok' 8deologi juga meru*akan suatu

keyakinan diri, ins*irasi dan guidane *erjuangan *olitik manusia'

  8deologi menurut #as/ardi "auf (rijanti, dkk, $%%& adalah rangkaian (kum*ulan& nilai

yang dise*akati bersama untuk menjadi landasan atau *edoman dalam menca*ai tujuan atau

kesejahteraan bersama' 0emikiran*emikiran tentang ideologi akhirnya sem*at me/arnai

kehidu*an bernegara, atau yang sekarang masih di*ertahankan keberadaannya se*erti ideologi

indiidualliberal yang lahir abad *ertengahan sebagai reaksi kekuasaan absolut yang menda*at

dukungan gereja, ideologi sosialis, komunis sebagai reaksi *emikiran indiidualis, yang

menumbuhkembangkan liberalisme dan ka*italisme, fasisme, naisme, termasuk *emikiran

tentang *ancasila'

  #enurut )arl :' Friederich (Kamal 0asha, $%%$&, ideologi sebagai suatu sistem *emikiran

yang dikaitkan dengan tindakan' +alam kaitannya dengan tindakan ideologi mengandung suatu

 *rogram atau strategi untuk me/ujudkan citacita dari *emikiran yang di*erjuangkan, yakni

citacita untuk mem*ersatukan organisasi yang dibangun atas dasar *emikiran yang diyakini

 *aling benar dan sesuai untuk masyarakat yang dibentuknya' #enurut lfian (191& ideologi

adalah *andangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam yang di*unyai dan

di*egang oleh masyarakat tentang bagaimana, yaitu secara moral diangga* benar dan adil,

mengatur tingkah laku mereka bersama dalam berbagai segi kehidu*an dunia/i mereka' etia*

ideologi selalu memiliki unsurunsur *rinsi* dalam me/ujudkannya'

  #enurut Kunto Cibisono (Kamal 0asha, $%%$& menyebut tiga unsur yang sangat dominan

dalam ideologi yaitu.

Page 11: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 11/23

a' danya keyakinan, yakni gagasan ital yang diyakini kebenarannya,

 b' #itos, ada yang dimitoskan secara o*timik dan deterministik *asti akan menjamin

terca*ainya tujuan,

c' ?oyalitas, yakni menuntut adanya keterlibatan secara o*timal dari *ara *endukungnya'

  5leh karena itu, suatu kelom*ok masyarakat termasuk masyarakat negara yang meyakini

akan kebenaran suatu ideologi, kelom*ok tersebut akan mem*erjuangkan dengan *enuh

semangat bagaimana me/ujudkan citacita ideologi yang dituangkan konstitusi atau undang

undang dalam kehidu*an bernegara' +engan kata lain, ideologi negara akan ber*eran sebagai

 ji/a, semangat, serta mengarahkan *rogram, strategi dan *erjuangan menca*ai tujuan negara

sesuai dengan citacitanya' 0eranan ideologi dalam kehidu*an bermasyarakat da*at dilihat

melalui tiga dimensi, yaitu dimensi ideal, realitas, dan fleksibilitas'

a' +imensi ideal, bah/a kualitas yang terkandung dalam ideologi mam*u mendorong

motiasi, menggugah hara*an, o*timisme akan ter/ujudnya citacita yang dihara*kan'+imensi ideal ini biasanya bersifat umum, sehingga kelom*ok atau negara lain da*at meniru

ke*ada kelom*ok atau negara tertentu yang telah berhasil me/ujudkannya' 2ahkan kejadian

 blok negara di dunia abad $% sangat di/arnai dengan *engelom*okan ideologi, yaitu blok 

merika dengan liberalis ka*italisnya, dan blok =ni oiet yang komunis dan sosialis'

#asingmasing anggota blok samasama memiliki ideologi dengan *okok*okok ajaran

yang sama'

 b' +imensi realitas, dimensi ini memberikan citra ideal bah/a nilainilai yang berkembang

dalam masyarakat adalah nilai yang sama yang di*erjuangkan dalam ideologi tersebut,

dimana a*a yang diinginkan masyarakat adalah a*a yang sebenarnya akan di/ujudkandalam *erjuangan ideologinya'

c' +imensi fleksibilitas, dimensi ini menunjuk *ada kemam*uan ideologi dalam

mem*engaruhi dan menyesuaikan diri dengan *ertumbuhan dan *erkembangan masyarakat'

ebagaimana disebut *ada dimensi ideal bah/a terda*at kecenderungan suatu kelom*ok 

atau negara ingin mem*erluas *engaruhnya dengan malalui ideologi yang dianutnya' 0ada

sisi lain ideologi yang diyakini akan mam*u menyesuaikan dengan *erubahan masyarakat

yang senantiasa terus berkembang'

  erhada* dimensi fleksibilitas terda*at dua ti*ologi ideologi, yaitu ideologi terbuka danideologi tertutu*'

1& 8deologi terbuka adalah ideologi yang dalam eksistensinya memiliki unsur fleksibilitas,

yang terbuka menyesuaikan diri terhada* *engaruh dari *erkembangan dan *ertumbuhan

masyarakat *endukungnya'

$& 8deologi tertutu* adalah ideologi yang eksistensinya disakralkan oleh masyarakat

 *endukungnya sehingga ideologi tersebut *raktis menutu* diri terhada* *erkembangan dari

luar' Kecenderungan ideologi tertutu* adalah melebihlebihkan kebenaran dari sudut

 *andangnya atau kelom*ok sendiri' 8deologi tertutu* biasanya dikembangkan kelom*ok masyarakat atau bangsa yang mengagga* budaya dan keadaan kelom*ok masyarakat *aling

unggul dibanding dengan kelom*ok atau bangsa lain' +alam kehidu*an global, ideologi

Page 12: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 12/23

tertutu* akan kehilangan fungsinya sebagai *embimbing tindakan masyarakat

 *endukungnya, sehingga akan menimbulkan reaksi negatif se*erti terjadinya distorsi'

2. Be(era!a I&e,l,gi Besar

  8deologi sebagai sistem *emikiran dan *erenungan untuk diaktualisasikan dalam

kehidu*an masyarakat dalam bentuk *erilaku, kelembagaan, *olitik, ekonomi, dan bidang

 bidang lainnya dalam menghada*i *ergaulan hidu* bermasyarakat dan bernegara' 2erdasarkan

analisis Firdaus yam ($%%7& ideologi besar di dunia sesungguhnya bersumber dari tiga

 *endekatan filsafat, yakni filsafat idealisme, filsafat materialisme dan filsafat teologisme'

a' Filsafat idealisme, adalah mengede*ankan *aham rasionalisme dan indiidualisme, yang

dalam kehidu*an ber*olitik telah melahirkan ideologi ?iberalisme dan Ka*italisme' 8de

yang menjadi kekuatan dasar menem*atkan manusia sebagai *usat alam semesta, dimana

manusia sebagai titik *angkal terjadinya *erubahan sejarah' 8de ini berhasil membangunkehidu*an kenegaraan sekuler yang memisahkan kehidu*an kenegaraan dengan agama'

 b' Filsafat materialisme, *emikiran ini mengede*ankan *aham emosionalisme beru*a

 *erjuangan kelas dengan kekerasan dan kolektiisme, yang dalam ber*olitik telah

melahirkan ideologi sosialiskomunis' #ateri (faktor ekonomi& yang menjadi kekuatan

dasar menem*atkan kondisi ekonomi sebagai faktor *enentu *erubahan sejarah' 0ada aliran

radikal ideologi ini menjadikan agama di*ertentangkan dengan negara, karena agama

diangga* menghambat kemajuan, dan candu dalam masyarakat'

c' Filsafat teologisme, yang berkembang dalam bentuk filsafat teologi statis dan dinamis'

1& Filsafat teologi statis, agama yang menem*atkan ajaran uhan memegang *eran sentral

dalam *olitik kenegaraan, yang dalam konstruk *olitik kenegaraan menjadikan *emuka

agama sebagai tokoh yang dikultuskan' 0emuka agama sebagai /akil yang suci' gama

sebagai sesuatu yang sakral, sekaligus sebuah doktrin yang tidak *erlu didialogkan, dan

 bersifat mistis' ebagai contoh *eran agama Kristen abad *ertengahan di 6ro*a, dimana

0aus sebagai *emim*in agama (@ereja& mengendalikan kehidu*an *olitik kenegaraan di

6ro*a yang akhirnya dikenal sebagai aman kegela*an ( the dark ages&' 0ada abad ini

gereja statis dan tidak da*at menghargai *eran intelektual, bahkan da*at menentangnya,

 *adahal kemam*uan ber*ikir dan berinoasi meru*akan bagian anugerah uhan yangdibenarkan dalam ajaran agama'

$& Filsafat teologis dinamis, adalah agama yang menem*atkan ajaran uhan sebagai

sumber as*irasi, motiasi, innoasi dan eks*resi, yang menem*atkan ajaran uhan

sebagai faktor integratif dan *encerahan' +alam kehidu*an *olitik kenegaraan agama

sebagai *embimbing' gama da*at didialogkan untuk terlibat dengan /acana, sekaligus

sebagai sumber etika atau sumber hukum' +alam ajaran ini kemam*uan ber*ikir dan

 berinoasi meru*akan bagian anugerah uhan harus menjadi *embimbing sebagai ajaran

sentral untuk membangun ideologi itu sendiri' )ontoh a*likasi filsafat teologis dinamis

adalah masa kejayaan 8slam di imur engah'

  2ebera*a ideologi yang tumbuh, dan berkembang di dunia, misalnya ?iberalKa*italis,

Page 13: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 13/23

osialisme, #ar4ismeKomunisme' 0ada sisi lain tumbuh berbagai ideologi kontem*orer 

(chmandt, $%%$& se*erti ideologi Fasisme di 8talia dan Naisme di :erman yang sem*at

tumbuh dan sem*at menimbulkan *erang hebat di dunia'

a. I&e,l,gi Li(eral4"a!italis

  !aman Renaissance melahirkan gerakan sekularisme dan humanisme, suatu gerakanyang mengagungkan kebebasan ber*ikir dengan memisahkan diri masalah keduniaan

dengan *ermasalah yang berkaitan dengan agama (gereja&' +asar *emikiran indiidualisme

liberal adalah manusia sebagai makhluk hidu* *ada dasarnya memiliki kebebasan, termasuk 

kebebasan menca*ai kebahagian' Karenanya nilai kebebasan meru*akan nilai utama yang

harus diberikan dan dilindungi oleh negara'

1& Kebebasan ini *ada a/alnya menyangkut kehidu*an /arga terkait dengan kebebasan

dasar, se*erti hak hidu*, hak *olitik dan kemudian berkembang dalam kebebasan

ekonomi dan soaial' emua *er/ujudan hak tersebut dikembangkan sebagai hak *ribadi,

sehingga negara tidak di*erbolehkan dalam cam*ur tangan langsung terhada* hakhak 

 *ribadi /arga negara, kecuali jika kegiatan *ribadi tersebut terkait dengan hak *ribadi

orang lain dan menimbulkan gangguan ke*ada *ihak lain, negara akan mencam*uri hak 

seseorang dalam melindungi /arga yang terganggu' okoh *enggagas indiidualisme ini

didasari *ada keyakinan hukum alam, dimana dalam kelahiran manusia dici*takan sama

dengan hakhak yang sama melekat *ada diri setia* manusia yang lahir didunia'

2ebera*a tokoh tersebut se*erti homas -obbes, :ohn ?ocke, "ousseau, #ontesGuieu,

dan dukungan tokoh ekonomi *asar bebas terkemuka dam mith' +ari *emikiran

 berbagai tokoh kebebasan dan *raktik *enera*an ideologi ?iberalisKa*italis, da*at

ditengarai bebera*a *rinsi* dalam ideologi ?iberalKa*italis adalah. 0enghargaan tinggike*adaindiidu serta *ersamaan dasar semua manusia, termasuk untuk bebas

menentukan *ilihan hidu* secara indiidual'

$& :aminan *enuh ke*ada *emilikan *ribadi serta kebebasan *enuh terhada* *enggunaan

milik *ribadi, karena kebebasan ini diyakini da*at me/ujudkan kehidu*an manusia

menuju kesejahteraannya'

3& +alam *olitik kenegaraan *emerintahan harus berdasarkan hukum dan menda*at

 *ersetujuan rakyat'

& #enolak *emikiran yang bersifat dogma yang diangga* membelenggu kebebasab

 ber*ikir, serta kebebasan untuk beragama'

<& 0ersaingan bebas dalam kegiatan ekonomi, yang sering diterjemahkan dengan laissez 

 faire, yang mendorong terci*tanya *aham im*eralisme dan ka*italisme, dan sekarang

terjelma dalam *ola konglomerasi ekonomi global dimana kegiatan ekonomi besar 

(modal dan *emasaran& tidak lagi terbatasi oleh /ilayah negara'

(. I&e,l,gi S,sialis'e

  "obert o/en (1771 B 137& seorang ka*italis kaya di 8nggris, adalah orang yang

 *ertama kali menggunakan istilah sosialisme (chmandt, $%%$&' Namun sebelum 5/en

sebenarnya ide *erjuangan mela/an ketidakadilan dam*ak dari indiidualism dan

ka*italisme yang berhasil me/ujudkan reolusi industry di 8nggris mau*un di 0erancis,

Page 14: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 14/23

 *ernah dilakukan oleh Francois 2abeuf meski*un tidak menggunakan istilah sosialisme'

"eaksi ketidakadilan yang dilakukan Francois 2abeuf (17A% B 1$<&, dengan konse*

a/alnya menyatakan, manusia mem*unyai hak yang sama di atas kekayaan di muka bumi'

Kesamaan *olitik tidak mencuku*i, *aling tidak ada tingkat *ersamaan ekonomi tertentu'

0emikiran ini didukung oleh *embaharu 0erancis )harles Fourier, yang menyerukan

 *embentukan kembali tatanan social, dimana negara harus da*at mengatur ke*entinganumum bagi /arga negaranya'

  "obert 5/en, mem*elo*ori gerakan social, mengusulkan ke*ada *emerintah untuk 

membangun *erkam*ungan B *erkam*ungan kerja sama kaum miskin, bukannya mereka

sekedar memberi sedekah' 5/en membuat *erkam*ungan namun tidak bertahan lama

karena *ertengkaran antara /arga kam*ong baru tersebut' #eski ide 5/en gagal

me/ujudkan dalam kehidu*an nyata yang lebih baik, *emikirannya menjadi transisi bagi

 bentuk B bentuk sosialisme modern'

2ebera*a *rinsi* dalam *aham sosialis adalah .

1& +alam gerakan social *engaruh agama cuku* kuat, sehinggga doktrin agama masuk 

dalam kehiduoan social ekonomi, se*erti munculnya gerakan Kristiani osialis di 8nggris,

dengan slogan *o*ulernya, bah/a agama harus disosialisasikan dan sosiali harus

dikristianikan'

$& 8dealisme etis, bah/a sosialis bukan gerakan *rogram *olitik dan atau ekonomi, teta*i

suatu *emberontakan mela/an kemelaratan, kebosanan, dan kemiskinan di ba/ah

ka*italisme industri'

3& Kesem*atan yang te*at, ungka*an ini dikumandangkan kelom*ok Fabian di 8nggris

tahun 1, dengan moto a/al dari masyarakat itu adalah, engkau harus menunggu saat

yang te*at, bila saat yang te*at itu tiba engkau harus mengadakan serangan yang dasyat,

 jika tidak *enundaan yang engkau lakukan itu siasia dan tidak akan memba/a hasil'8stilah serangan dasyat tidak dimaksudkan untuk reolusi teta*i dengan keyakinan bah/a

tidak mungkin terjadi kemajuan kecuali golongan menengah dan atas memahami dasar 

 *emikiran sosialis, itu masuk akal dan adil'

& ?iberalisme, liberal telah menjadi sumber yang *enting bagi sosialis' #eski ada

kecenderungan berorientasi *ada negara masa, dan kolektiitas, kecenderungan sebagai

 *ribadi indiidu lebih disukai dari *ada sekedar anggota dalam daftar nasional kolektif'

Kekuatan ini tumbuh di 8nggris ketika 0artai ?iberal merosot maka gerakan sosialis

menjadi kuat'

  0ada negara dengan akar demokrasi tidak kuat, *ada umumnya gerakan sosial tumbang

ketika keuntungan *raktis bagi *ara *ekerja tidak da*at ter*enuhi dengan segera' +alam

 *erkembangan ideologi sosialis ada dua aliran besar yaitu. osialis eolusioner demokratis,

dan sosialis reolusioner yang totaliter' @erakan sosialis reolusioner mengilhami *emikiran

#ar4 dan berhasil membentuk doktrin komunis, sedang sosialis demokratis tidak memiliki

doktrin yang tegas' -al ini bisa dimengerti karena sumbersumber beragam, mulai dari

sosialis yang menerima materialistsis, teta*i menolak reolusioner, sam*ai diilhami oleh

ideologi etis, humanis rasional sam*ai indiidu dan kelom*okkelom*ok yang termotiasi

agama' +ari dua bentuk sosialis ini yang berkembang dan mam*u me/arnai kancah

 *ergolakan global dunia, namun kelom*ok sosialis reolusioner yang mengilhami *emikiran

komunis Karl #ar4, da*at berkembang dan *ernah menjadi kekuatan besar dunia, yang

 bersaing dengan negaranegara berdasarkan ideologi liberal ka*italis'

Page 15: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 15/23

c. ",'nis "arl Mar-

  Ketika gerakan sosial 5/en menyebar Karl #ar4 memberikan *emikiran rasional

komunis, dalam mem*erjuangkan reaksi mela/an ka*italis' Karl #ar4 (1113& yang

tertarik dengan ide 5/en berusaha mem*erbaiki bersama Friederick 6ngels' etelah berhasil meraih gelar doktor, ia bekerja sebagai *engajar dan jurnalis namun semuanya tidak 

memuaskan hatinya' etelah tinggal di 0rancis, :erman dan akhirnya di 8nggris #ar4

mendirikan sosiasi 0ekerja 8nternasional (The Internasional orking !ens "ssosiation&

tahun 1A' +alam mem*erjuangkan *emikiran teori komunisme #ar4 (chmandt, $%%$&

menjelaskan bebera*a konse* ajarannya sebagai berikut.

a5 Perke'(angan /ist,ris 'aterialistik 

  0erkembangan historis berlangsung melalui sintesis ketegangan atau kontradiksi

yang inheren dialektika' +ialektika #ar4 di*engaruhi dialektika -egel yang terdiri daritesis, anti tesis dan sintesis' 0ertentangan tesis dan anti tesis akan menimbulkan sintesis,

dan sintesis ini tidak lain adalah tasis baru karena bertentangan dengan anti tesis baru

demikian seterusnya' esis -egel yang berada *ada *emikiran abstrak di*indahkan #ar4

dalam bentuk dunia kebendaan atau materi'

  2ila dalam *andangan keagamaan yang absolut adalah uhan, dalam *andangan

#ar4 yang absolut refleksi materi' #ar4 memaknai dialektika *ertama harus diberi

makna kongkrit yang berguna untuk memberikan *enjelasan dan *rediksi dalam tatanan

sosial' elanjutnya ditunjukan bah/a *eristi/a*eristi/a sosial sebagaimana fenomena

 biologis dan fisik, berasal dari dan ditemukan oleh materi' 0emikiran inilah yangmenjauhkan #ar4 dengan agama dan uhan' uhan hanya diangga* ide bayangan suatu

 *royeksi ji/a manusia sendiri' uhan bukan yang menci*takan manusia teta*i manusia

yang menci*takannya uhannya sendiri' gama hanyalah *royeksi manusia' uhan

 beserta kebesaranNya hanyalah gambaran yang dibentuk manusia tentang dirinya, jadi

anganangan manusia tentang dirinya sendiri' @ambaran inilah yang mem*erkuat

 *emikiran bah/a #ar4 tidak mengakui adanya uhan'

(5 Institsi s,sial &an !,litik 

  8nstitusi sosial *olitik dibentuk dan ditentukan oleh ekonomi, materialisme historis'+alam konse* materialism histori adalah, bah/a manusia memenuhi kebutuhannya

meru*akan *ondasi masyarakat' istem sosial dan *olitiknya meru*akan su*er struktur 

yang dibangun diatas *ondasi ini' #anusia *ertamatama harus mem*unyai makanan dan

masalah *rimer lainnya sebelum terlibat dalam masalah *olitik' 0embentukan sarana

untuk memenuhi kebutuhan *okok sangat mendesak, karenanya menjadi *ondasi institusi

sosial yang akan dibangun' #ar4 mengembangkan dialek cara *roduksi (tesis&

menimbulkan gerakan anti tesis yaitu kekuatan *roduksi' )ara *roduksi tidak terbatas

 *ada alat *roduksi teta*i juga melibatkan buruh dan majikan, sedang kekuatan *roduksi

menunjukkan *ada kemam*uan mem*roduksi yang selalu di*engaruhi oleh temuan

ilmiah dan teknikteknik baru' 0ada suatu saat keseimbangan *roduksi dan cara *roduksi

terganggu, tiba saatnya bagi reolusi sosial untuk mem*engaruhi sintesis baru'

Page 16: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 16/23

c5 Gerakan &ialektik se#ara/

  @erakan dialektik sejarah terungka* dalam *ertentangan atau konflik antar 

kelom*okkelom*ok ekonomi, dan *ertentangan kelas' alah satu dialektika #ark adalah

munculnya feodalisme sebagai tesis, akan berhada*an dengan kaum ka*italis, dan akan

muncul sintesis sosialis, karena kaum ka*italis tidak bersedia mele*askan sistemnya

dalam kekuasaannya untuk merubahnya harus dilakukan dengan reolusi' "eolusi

sebagai keharusan dalam teori #ark guna me/ujudkan tatanan dunia baru yang lebih

 baik' Karenaitu tidak mengherankanbila dalam suatu negara muncul gerakan komunis

#ark selalu terjadi reolusi *ertum*ahan darah'

  +alam teori *ertentangan #ark menem*atkan kaum borjuis yang mam*u

memanfaatkan teknik baru, akhirnya mam*u mengontrol kekuatan yang telah

dibangunnya, dan akhirnya da*at mengarah *ada *ertentangan kelas yang semakin

meningkat' eori ini diangga* yang orisinal dari #ark karena sebelumnya tidak *ernah

dimunculkan oleh tokoh sosialis terdahulu (chmandt, $%%$&' eori *ertentangan kelas

tersebut adalah.

1& 6ksistensi kelas hanya dibentuk oleh fase historis dalam *erkembangan *roduksi

$& 2ah/a *ertentangan kelas *asti mengarah *ada diktator *roletariat

3& 2ah/a diktator sendiri hanya menjadi transisi menuju *engha*usan semua kelas dan

 *ada masyarakat tan*a kelas'

&. ",'nis Lenin4Stalin

  0erjuangan komunis ?enin lebih dekat dengan teori Karl #ar4 dibandingkan dengankedekatannya dengan talin' ?enin termasuk konse*tor yang *aling menonjol dalam

me/ujudkan reolusi sosial' Konse* ini meru*akan *embaharuan Komunis #ar4 yang

a/alnya bersifat memisahkan diri (sektarianisme&' 0erubahan dari ?enin (Kemal 0asha,

$%%$& bah/a 0artai Komunis harus meninggalkan *olitik memisahkan diri (sektarianisme&,

akan teta*i sebaliknya harus memakai segala jalan untuk mengadakan *erhubungan dengan

massa rakyat, untuk kemudian mengambil kekuasaan'

  =ntuk itu, kaum komunis harus masuk dalam segala bidang, mulai dari *emerintahan,

 *er/akilan rakyat, serikat buruh dan bidang organisasi sosial lainnya'

+alam gerakan Komunis ?enin membagi dalam dua kelom*ok strategis, yaitu.

1& @erakan terbuka, dimana kaum *ekerja harus membentu organisasiorganisasi buruh

dengan tujuan ekonomi sebagai *okok aktiitasnya, yang bekerja secara terbuka, umum

dan sah'

$& @erakan tertutu* atau rahasia, yakni organisasi dari kelom*okkelom*ok kecil

reolusioner *rofesioner, mulai dari tentara, *olisi, dan kelom*ok birokrasi lainnya, juga

kelom*ok sosial keagamaan, *endidikan, mau*un *artai *olitik, semuanya diarahkan

sinergis guna mendukung gerakan terbuka dari organisasi *ekerja'

  ?enin menegaskan reolusi sebagai bentuk transisi dari masyarakat ka*italis ke*ada

masyarakat komunis harus di*im*in oleh diktator *roletaliat (chmandt, $%%$&' Ketika

reolusi berhasil *enindasan masih di*erlukan teta*i bukan *ada masyarakat, melainkan *ada sekelom*ok kecil kaum *enghisa* mayoritas' 0roletaliat membutuhkan negara bukan

ke*entingan kebebasan, teta*i untuk menghancurkan musuhmusuh negara' jaran ?enin

Page 17: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 17/23

menjadi sem*urna dari ke*emim*inan terhada* semua *ekerja dan orangorang yang

tereks*loitasi' erhada* anggota termasuk kelom*ok besar kaum *ekerja *erlu ditera*kan

kehidu*an disi*lin militer dan *encerahan komunis (indoktrinasi& yang di*im*in orang

orang ter*ilih dari kelom*ok kecil *artai atau *erorangan *artai ter*ilih' Konse* ?enin

 berhasil di/ujudkan dalam reolusi "usia tahun1917 dengan *enggulingan *emerintahan

sarist'  Keberhasilan ?enin dalam meletakkan dasar komunis "usia *ernah menjadi kekuatan

 besar di dunia, dan setia terhada* ajaran #ar4, termasuk teori lenya*nya negara' +engan

keberhasilan reolusi tidak serta merta *ersamaan hak terca*ai' #asih ada satu taha*an yang

harus dilalui yakni mengikis habis *eninggalan sifat ka*italis, se*erti *enguasa negara

terhada* industri atau kebutuhan *okok rakyat dikuasai negara, namun ka*an taha*an ini

akan berakhir' +isini adalah kelemahan fatal ideologi #ar4 yang tidak mam*u memberikan

ke*astian tujuan akhir masyarakat tan*a kelas' ?enin sendiri mengisyaratkan bah/a tujuan

final tersebut mungkin tidak *ernah terca*ai (chmandt, $%%$&' -al ini berarti komunis

memberikan kekuasaan *ada diktator *roletariat tan*a batas /aktu yang jelas, atau bentuk 

 *elestarian kekuasaan diktator dari sebagian kecil elit *artai'

  e*eninggal ?enin, *osisi *im*inan "usia digantikan talin' ahun 193A talin

menyatakan sebagian *entaha*an masyarakat komunis telah terca*ai' 0roduksi telah

se*enuhnya disosialisasikan, sistem kelas diha*us, dan masyarakat telah terbebas dari

eks*loitasi' 2ila ?enin *esimis terbentuknya masyarakat tan*a negara, maka talin

mengkritisi bah/a "usia masih di*erlukan karena sekitar "usia masih dikuasai Ka*italis,

 jadi tidak mungkin meniadakan "usia' +oktrin #ar4 tentang negara ketinggalan aman

karena tidak mem*ertimbangkan situasi internasional' Keadaan ini di*erkuat *ernyataan

di*lomat "usia Hyshinsky, bah/a *roblem tentang matinya negara hanya *roblem teoritis

murni, komunisme modern teta* mem*ertahankan keberadaan negara'  talin diangga* berhasil memim*in "usia meski kekuasaan dijalankan miri* Nai

:erman masa -itler' 0emujaan terhada* talin demikian besar dengan kemam*uan mereisi

doktrin #ar4 dan ?enin demi kejayaan "usia, meski talin diangga* melanggar 

ke*emim*inan kolektif dengan menci*takan kultus indiidu dirinya'

e. I&e,l,gi Nasi,nalis

  +alam Kamus 2esar 8ndonesia (+e*dikbud, 1997&, nasionalisme dijelaskan sebagai

 berikut.

1& 0aham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri

$& Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara *otensial atau aktual bersama

sama menca*ai, mem*ertahankan, dan mengabaikan identitas, integritas, kemakmuran,

dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat kebangsaan'

  Nasionalis berarti *ernyataan suatu kelom*ok yang didasarkan atas keturunan bersama,

 budaya, bahasa, atau agama dan /ilayah yang sama terhada* semua *engakuan lain atas

loyalitas seseorang' ebagai *aham *olitik, nasionalis memberi dasar dan *embenaran

ideologis bagi semua bangsa di dunia untuk mengorganisasikan ke dalam entitas yang bebas

atau otonom' 6ntitasentitas ini *ada umumnya mengambil bentuk negara nasional merdeka'

+oktrin nasionalisme lahir dalam sejarah :erman *ada abad 1 (chmandt, $%%$&, setelah

:erman ter*ecah*ecah sebagai dam*ak "eolusi 0erancis'

  Nasionalisme sebagai *aham atau ideologi mendominasi berdirinya negaranegara di

sia dan frika, serta merika ?atin setelah berakhirnya 0erang +unia ke dua'

 Nasionalisme menjadi *aham *erla/anan terhada* *enjajah, termasuk bagaimana 2ung

Page 18: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 18/23

Karno, menekankan *entingnya nasionalisme dalam kehidu*an kebangsaan 8ndonesia'

etelah merdeka *aham nasionalisme mengiringi kehidu*an gerak *embangunan bangsa

dengan *rinsi* berdiri di atas kai sendiri' 0ada masa 5rde ?ama 8ndonesia slogan *olitik ini

 *ernah dilakukan *ada masa 0residen oekarno, saat 8ndonesia menghada*i tekan dan

embargo negaranegara 2arat, dengan slogan *embangunan D Berdikari# atau berdiri di atas

kaki sendiri'  0erkembangan nasionalisme yang *ernah mendominasi *aham setelah berakhirnya

0erang +unia 88 terutama di negaranegara bekas *enjajahan bangsabangsa 6ro*a, di sia,

frika, dan merika ?atin, kini dihada*kan *ada tantangan baru beru*a lahirnya tatanan

dunia global yang melam*aui batas, batas geografis, administratif, dan sosio kultural yang

menjadi sistem di dunia dalam *ergaulan internasional bangsabangsa'

f. Isla' &an I&e,l,gi

  8slam sebagai dieu (*etunjuk& *andangan hidu* (way of life&, memiliki *rinsi**rinsi*

terbentuknya suatu ideologi yang sesuai dengan ajaran 8slam' 8slam sebagai agama /ahyu,

memberikan *etunjuk bagi umatnya senantiasa untuk merenungi (tafakur &, mengkaji

(tadabur &, mem*elajari rahasia yang terkandung di jagad raya, termasuk masalah

kebudayaan, kemasyarakatan, *olitik kekuasaan dan kenegaraan dengan segala *emikiran

dan *erilakunya' kal manusia diberi kebebasan berijtihat dengan landasan kebenaran'

0osisi akal dalam setia* muslim menurut #ohammad Natsir (yam Firdaus, $%%$&

menjelaskan sebagai berikut.

1& gama 8slam (dienul 8slam&, menghormati akal manusia dan mendudukan akal *ada

tem*at yang terhormat serta menyerahkan agar manusia mem*ergunakan akal untuk 

menyelidiki keadaan alam'

$& gama 8slam me/ajibkan *emeluknya baik lakilaki dan *erem*uan untuk menuntut

ilmu, tuntutlah ilmu dari buaian sam*ai ke liang lahat, sebagaimana sabda "asul'3& gama 8slam melarang bertaklid buta, menerima sesuatu sebelum di*eriksa, /alau*un

datangnya dari kalangan sebangsa dan seagama atau dari ba*akibu atau nenek moyang'

& gama 8slam menyuruh memeriksa kebenaran /alau*un datangnya dari kaum yang

 berlainan bangsa dan ke*ercayaan'

<& gama 8slam menggemarkan dan mengarahkan *emeluk *ergi ke negara lain,

mem*erhubungkan silaturahmi dengan bangsa dan golongan lain, saling bertukar rasa

dan *andangan'

  8slam berisikan ajaran atau *etunjuk yang berhubungan dengan masalah dunia dan

akhirat yang bersifat uniersal' jaran 8slam tidak di*engaruhi oleh ruang dan /aktu,

 berlaku se*anjang aman' 8slam bukan sekedar ideologi, teta*i lebih dari eksistensi ideologi,

meski dalam *erkembangan 8slam dilakukan secara ideologis secara nyata oleh Nabi

#uhammad sa/' Nabi bersama *engikutnya hijrah ke #adinah membentuk masyarakat

yang corak, tujuan dan dasar bersama hadir dalam /aktu yang sama' 2ebera*a *rinsi*

dalam 8slam yang da*at di*ersamakan dengan ideologi menurut yam Firdaus ($%%$&.

1& 0ercaya *ada satu uhan,

$& 0ersatuan dan kesatuan,

3& #usya/arah dan mufakat,

& #emegang *ersamaan dasar manusia,

<& 6tika tingkah laku didasarkan atas kerja sama,

A& #emegangE menegakkan keadilan,

7& #enjunjung tinggi kemerdekaan bangsa dan indiidu,

Page 19: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 19/23

& istem ekonomi, yang meletakkan dasar semua kekayaan sumbernya milik llah,

 jadi *emilikan barang dan jasa *ada manusia adalah terbatas,

9& -ukum uhan, dengan l Iuran dan unnah "asul,

1%& #asyarakat yang *enuh kasih sayang dan bukan sebaliknya yang *enuh kebencian,

11& #enjunjung tinggi hak asasi manusia,

1$& Kekuasaan itu bukan hukum, teta*i hukum adalah kekuasaan,13& 0emerintah yang di*erintah mem*unyai *ersamaan derajat,

1& 0emerintah dengan *ersetujuan yang di*erintah,

1<& #embangun kebudayaan'

  ?ebih lanjut yam Firdaus ($%%$& menyebutkan, dalam sistem *olitik 8slam

mendasarkan *ada tiga *rinsi* yaitu auhid, "isalah dan Khilafah'

1& auhid berarti hanya uhan >ang #aha Kuasa, adalah *enci*ta, *emelihara dan

 *enguasa dari seluruh alam' Kedaulatan hanya terletak *ada Nya, yang berhak 

memerintah dan melarang' #anusia sebagai umat dituntut mengabdi, ibadah dan ketaatan

ke*ada uhan'

$& "isalah, "asulullah telah menegakkan bagi kita salah satu sistem hidu* dalam 8slam dan

memberikan *raktik yang di*erlukan secara rinci'

3& Khilafah, atau *er/akilan (representation&, menjelaskan *osisi manusia di muka bumi

sebagai khalifah atau /akil uhan di dunia' +i *osisi ini duduk *ara khalifah sebagai

lembaga untuk berkum*ul dan membicarakan *ersoalan terkait dengan kemasyarakatan

dan kenegaraan'

C. I&e,l,gi Pancasila

  +alam *engusulan rumusan dasar negara 0ancasila, oekarno juga menjelaskan tentang

ideologi 0ancasila, yang di*ersamakan dengan $eclaration of Independence merika erikat serta

 !anifesto %omunisme Karl #ar4 dan 6ngels' 2ila merika mengagungkan kehidu*an sosial yang

sama antar indiidu, #ar4 mengagungkan kehidu*an sosial yang sama antar indiidu' 0ancasila

sebagaimana dita/arkan 2ung Karno mengakui hak indiidu serta *erlunya me/ujudkan

terca*ainya citacita sosial dalam masyarakat' 8deologi 0ancasila menggariskan ter/ujudnya

keseimbangan hak manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk indiidu'

  0ancasila menjamin setia* indiidu mamiliki hak *ribadi yang tidak da*at diinterensi *ihak 

lain' 0ada sisi lain 0ancasila juga mengakui adanya hak kolektif demi ke*entingan umum, sehingga

 *erlu diutamakan' +alam *raktik kenegaraan dan hubungan internasional, keseimbangan antara hak 

indiidu dan sosial digambarkan dalam hubungan yang harmonis antara nasionalisme dan

internasionalisme' 8nternasionalisme tidak akan ter/ujud dengan baik tan*a nasionalisme,

sebaliknya nasionalisme tidak akan tumbuh subur kalau tidak hidu* dalam nuansa

internasionalisme'

  8deologi 0ancasila menjunjung hak indiidu baik langsung mau*un tidak langsung ter*engaruh

dengan ideologi liberal, dimana memang tidak di*ungkiri bah/a manusia yang meru*akan makhluk 

indiidu, bukanlah murni sebagai indiidu yang mandiri, teta*i sekaligus sebagai makhluk sosial

yang dalam kenyataan hidu*nya tidak da*at le*as dari masyarakat atau bantuan bantuan orang lain,

 *ada sisi lain bangsa 8ndonesia *ada dasarnya adalah bangsa yang religius yang mengakui adanyakekuatan yang luar biasa di luar kemam*uan manusia' #anifestasi *engakuan kekuatan yang luar 

 biasa di luar kekuatan manusia dan diyakini sebagai *enuntun hidu* manusia adalah uhan >ang

Page 20: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 20/23

#aha Kuasa, yang semuanya diakui oleh *enganut agama yang ada di 8ndonesia sehingga terjadi

kese*akatan nasional dengan rumusan sila *ertama 0ancasila, Ketuhanan >ang #aha 6sa'

  Keseimbangan kedudukan manusia sebagai indiidu dan makhluk sosial (Kamal 0asha, $%%$&

meru*akan *er*aduan ideologi liberalis dan sosialis yang ditegakkan di atas landasan moral dan

agama, maka kehidu*an demokrasi 8ndonesia yang *ernah mengalami *asang surut juga dikenal

sebagai demokrasi yang religius' erhada* realitas ideologi 0ancasila tersebut, 0ancasila sebagaiideologi negara berfungsi sebagai berikut.

1' 0ancasila da*at memberikan legitimasi dan rasionalisasi terhada* *erilaku dan hubungan

hubungan sosial dalam masyarakat 8ndonesia,

$' 0ancasila meru*akan dasar acuan *okok bagi solidaritas sosial dalam kehidu*an indiidu

kelom*ok atau masyarakat sebagai /arga 8ndonesia,

3' 0ancasila sebagai salah satu unsur *enting dalam mengikat atau mem*ersatukan bangsa

8ndonesia dan menjaga integritas nasional bangsa 8ndonesia'

  =ntuk me/ujudkan fungsi maksimal sebagai ideologi negara, 0ancasila harus *ula

mencerminkan tiga dimensi ideal, realitas, dan fleksibilitas'

a' +imensi ideal, 0ancasila memberikan jaminan dalam menca*ai tujuan ideal bagi kehidu*an

manusia *ada umumnya dan bangsa 8ndonesia khususnya' 0ancasila mam*u menggugah hara*an,

memberikan o*timisme dan motiasi ke*ada bangsa 8ndonesia'

 b' +imensi realitas, 0ancasila menunjukkan realitas yang hidu* dan berkembang dalam

masyarakat 8ndonesia sebagai makhluk indiidu, makhluk sosial serta makhluk ci*taan uhan yang

menjamin aktiitas kehidu*an sosial, *olitik, budaya sebagai *encerminan kebebasan *ilihan hidu*,

dan kebebasan beragama sebagai /ujud *engakuan uhan >ang #aha 6sa'

c' +imensi fleksibilitas, 0ancasila harus memiliki fleksibilitas dan terbuka bagi inter*restasi

 baru sehingga teta* aktual dalam mengantisi*asi *erkembangan aman, tan*a harus tenggelam

dalam arus *erubahan yang tidak terarah' 0enafsiran tunggal da*at mengurangi nilai ideologis0ancasila'

1. Pancasila se(agai I&e,l,gi Ter(ka

  0ancasila meru*akan hasil *emikiran oleh *ara *emim*in kemerdekaan 8ndonesia,

dirumuskan dalam kalimat sederhana, mudah dimengerti, dengan muatan nilai *erjuangan dari

sifat umum uniersal sam*ai *ada tataran khusus dan kongkrit, meru*akan dasar, asas,

 *edoman, norma hidu* dan kehidu*an bagi bangsa 8ndonesia' ebagai ideologi 0ancasila

mengandung nilai dasar *andangan hidu* bangsa yang mam*u menyesuaikan aman secara

dinamis' Kemam*uan *enyesuaian 0ancasila yang dinamis ini menjadikan 0ancasila sebagai

ideologi negara yang didasarkan *ada nilainilai ketuhanan dan budaya bangsa yang kuat,

mam*u menyesuaikan *erkembangan dengan *erkembangan global se*anjang *engaruh global

tersebut tidak bertentangan dengan nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai *raktis dari

0ancasila' Nilainilai tersebut adalah sebagai berikut.

a. Nilai Dasar

  Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam 0ancasila yang meru*akan re*resentasi dari nilai

atau norma dalam masyarakat, bangsa dan negara 8ndonesia' Nilai ini tidak bisa diubah

ubah, sebagaimana silasila dari 0ancasila dalam 0embukaan ==+ 19<'

(. Nilai Instr'ental  Nilai instrumental adalah nilai *endukung utama dari nilai dasar 0ancasila, yang da*at

mengikuti *erkembangan aman' Nilai ini da*at beru*a *eraturan *erundangundangan,

Page 21: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 21/23

mulai dari ==+, Keteta*an #0", ==, atau 00 untuk menjadi tatanan dalam *elaksanaan

ideologi 0ancasila dalam kehidu*an berbangsa dan bernegara'

c. Nilai Praktis

 Nilai *raktis harus ada *ada setia* *enyelenggara negara artinya *enyelenggara baik dari

tingkat *usat sam*ai tingkat terba/ah *enyelenggaraan *emerintah harus memiliki

semangat membangun sesuai dengan nilainilai dasar *ancasila secara konsekuen,amanahdan istiGamah, serta mam*u memberikan keteladanan ke*ada ba/ahannya sesuai kondisi

setem*at atau lingkungan kerja *ada masingmasing kelom*ok'

  +engan nilainilai terkandung *ada *ancasila sebagai mana tersebut diatas, *ancasila

 bukan berarti dogma atau tertutu* dari *engaruh lain,namun demikian sifat keterbukaan

terhada* ideologi *ancasila terda*at ramburambu atau batasbatas yang harus di*erhatikan dan

tidak boleh dilanggar adalah.

a' tabilitas nasional yang sehat dan dinamis

 b' ?arangan terhada* *aham atau ideology mar4isme, leninisme dan komunisme

c' #encegah *erkembangan liberalism dan kafitalisme fundamentalistik 

d' ?arangan terhada* *andangan dan *erilaku ekstrim serta *enci*taan agama baru yang da*at

menggelisahkan kehidu*an masyarakat'

  +alam kehidu*an global *ancasila sebagai ideologi terbuka, *ancasila dihada*kan *ada

tantangan masa de*an' erhada* tantangan ini *residen osilo 2ambang >udhoyono ($%%&

menyatakan.

a' Kita merasakan bah/a ka*italisme dan liberalism menjadi semacam ideologi global yang

menembus, memenetrasi semua bagian dari dunia ini' #ari kita lihat kaitannya dengan

 *ancasila' 0ancasila sangat jelas yang kita bangun adalah kesejahteraan dan keadilan social'

-idu* dalam globalisasi yang sarat dengan hukum dan kaidahkaidah ka*italisme, *asar 

 bebas, *asar terbuka, teta*lah kita kokoh, teta*lah kita kuat *endirian bah/a semua itu kitaabdikan untuk kesejahteraan bersama dan untuk keadilan social'

 b' 2angsa yang cerdas, bukan bangsa yang terus mengeluh, menyerah, dan marah, teta*i

 bangsa yang cerdas mam*u mengalirkan sumbersumber kesejahteraan yang tersedia di

8ndonesia'

c' #engenai liberalism 0residen usilo 2ambang >udhoyono, menegaskan tidak ada

kebebasan mutlak menurut *aham *ancasila'

d' 8su yang lain, *ancasila dengan komunisme dan sosialisme yang sangat fundamental'

ebenarnya sudah usai debat' 0ara *endiri "e*ublik ini sudah mencarikan solusi yang te*at

dan tidak harus ber*erang, dalam stigma ideology se*erti ini' 0ancasila, bangun negara kita

menghadirkan keseimbangan dan kesateraan' #ana hak negara, masyarakat, dan

 *erorangan' angat jelas tidak boleh negara mengambil semua hak itu atas nama ideologi

tertentu' Kemudian sama dengan ka*italisme yang sangat fundamentalistik dan tidak 

menyisakan /ajah keadilan sosial dan humanism, jelaslah ka*italisme, komunisme dan

sosialisme yang sangat fundamental juga tidak sesuai dengan ji/a dan semangat *ancasila'

Kuncinya sekali lagi adalah kesejahteraan bersama dan keadilan sosial'

  =ntuk me/ujudkan kesejahteraan dan keadilan menurut min "ais (199& ada tiga

tantangan yang harus dihada*i *emim*in 8ndonesia dimasa datang, yaitu.

a' #embangun sumber daya insane yang kom*etitif dengan bangsabangsa lain,

 b' 2isa membangun clean goernment yang tidak hanya dalam slogan dan

erbalisme ta*i juga dalam kenyataan,

c' #em*erciut kesenjangan sosial ekonomi yang semakin lebar'-arus ada

Page 22: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 22/23

rekonstruksi menyeluruh mengenai *embagian kuenasional'

2. Pancasila se(agai Pan&angan 6i&! Bangsa

  0andangan hida* adalah kristalisasi dan institusionalisasi dari nilainilai yang dimiliki,yang

diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk me/ujudkannya'+engan *andangan

hidu* inilah suatu bangsa akan memandang *ersoalan yang dihada*i dan menentukan arah

 *emecahan secara te*at sesuai dengan yang diyakini'an*a memiliki *andangan hidu*,sesuai bangsa akan terombangambing dalam menghada*i *ersoalan baik dalam memecahkan

masalah dalam negeri atau masalah yang berhubungan dengan dunia luar'an*a memiliki

 *andangan hidu*,sesuai bangsa akan terombangambing dalam menghada*i *ersoalan baik 

dalam memecahkan masalah dalam negeri atau masalah yang berhubungan dengan dunia

luar'an*a memiliki *andangan hidu*,sesuai bangsa akan terombangambing dalam

menghada*i *ersoalan baik dalam memecahkan masalah dalam negeri atau masalah yang

 berhubungan dengan dunia luar'

  2angsa 8ndonesia termasuk bangsa yang besar,yang mam*u menggali *andangan hidu*

dari nilainilai luhur bangsa baik yang bersifat uniersal sebagaimana sila *ertama dan kedua

yang meru*akan *engakuan bangsa 8ndonesia ke*ada uhan >ang #aha 6sa,tuhan semua

manusia bukan hanya tuhan bangsa 8ndonesia'Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah

cerminan *engakuan bangsa 8ndonesia bah/a bangsa 8ndonesia yang merdka meru*akan

 bagian bangsabangsa diseluruh dunia dengan kedudukan harkat dan martabat yang

sama'0ancasila mulai sila ketiga sam*ai kelima adalah cara *andang bangsa 8ndonesia dengan

titik berat sebagai bangsa yang merdeka dalam /ilayah Negara Kesatuan "e*ublik 8ndonesia

yang berdaulat dan berke/ajiban me/ujudkan keadilan bagi bangsa 8ndonesia'

  +engan *ancasila kita bangsa 8ndonesia menda*atkan arah untuk semua kegiatan dan

akti*itas kehidu*an seharihari'=ntuk itu sudah seharusnya bangsa 8ndonesia dalam setia*

sika* dan *erilaku dalam kehidu*an seharihari harus mencerminkan nilainilai yangterkandung dalam *ancasila serta mengamalkan nilainilai *ancasila dalam kehidu*an sehari

hari'#emang *engamalanE*elanggaran nilai *ancasila dalam kehidu*an seharihari tidak semua

mengandung sanksi hokum *ositif,namun disinilah letak kelu/esan *ancasila dalam

membangun kehidu*an yang harmonis sesama manusia meski tidak semua terkait dengan

hukum *ositif'Kita *erlu memahami dan menyadari bah/a mengamalkan nilai umum

 *ancasila,a*abila kita meyakini bah/a nilai *ancasila tidak bertentangan dengan norma

agama,norma kesusilaan,norma keso*anan,adat kebiasaan serta tidak bertentangan dengan

norma hukum'

  0engamalan dasar ini meru*akan *engamalan yang bersifat subjektif,dengan bidang yangsangat luas dimana semua orang da*at mengklaim telah mengamalkan *ancasila dengan *ola

yang berbeda tan*a harus menghina dan menjelekkan *ihak lain'ecara objektif seseorang

 beragama dan dijamin diindonesia dan secara subjektif masingmasing mengamalkan dengan

keyakinan masingmasing'

$. Pancasila Se(agai Dasar Negara

  +asar negara meru*akan landasan *enyelenggaraan *emerintahan negara bagi setia*

a*aratur negara'2agi bangsa 8ndonesia *ancasila yang tercantum dalam *embukaan ==+ 19<

telah diteta*kan sebagai dasar negara juga sebagai ideologi negara,yang berarti *ancasila

dijadikan dasar *enyelenggaraan negara'ebagai landasan bagi *enyelenggaraan negara

 *ancasila di*urmulasikan dalam bentuk aturan sebagaimana tercermin dalam *asal*asal yang

tercantum dalam ==+ 19<'

Page 23: Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

7/23/2019 Pancasila Sebagai Dasar Antologis Epistomologis Dan Aksiologis 4

http://slidepdf.com/reader/full/pancasila-sebagai-dasar-antologis-epistomologis-dan-aksiologis-4 23/23

  #eski secara tersurat *embukaan ==+ 19< tidak *ernah menyebut *ancasila dan hanya

menyebut silasila mulai sila *ertama sam*ai sila ke lima,silasila tersebut telah diakui sebagai

 *ancasila dimaksud dasar negara 8ndonesia'0ancasila sebagai dasar negara mem*unyai sika*

im*eratie (memaksa& yaitu mengikat dan memaksa semua /arga negara untuk tunduk ke*ada

 *ancasila dan sia*a melanggar *ancasila sebagai dasar negara harus ditindak berdasarkan

aturan hokum yang berlaku di 8ndonesia'+engan demikian *elaksanaan *ancasila sebagai dasar negara disertai sanksisanksi hokum'

  0enegasan *ancasila sebagai +asar Negara dan umber hukum sebagaimana diteta*kan

dalam a* #0" No'JJE#0"E199A yang meneta*kan tata urutan *erundang

undangan'+alam era reformasi a* no'JJE#0"E19AA diubah dengan keteta*an #0" 

 No'888E#0"E$%%%,*ancasila sebagai sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan

 *enyusunan *eraturan *erundangundangan sebagaimana a* #0" No'888E#0" $%%% adalah.

1& ==+ 19<

$& Keteta*an #0" 

3& =ndang=ndang

& 0eraturan 0emerintah *engganti =ndang=ndang (0er*u&

<& 0eraturan 0emerintah

A& Ke*utusan *residen

7& 0eraturan +aerah

  0erkembangan tata urutan *erundangan mengalami *ergeseran, dengan keteta*annya

=ndang=ndang No'1% tahun $%% tentang *embentukan *eraturan *erundang undangan

hirarkhi *eraturan *erundangundangan adalah sebagai berikut.

  ebagai sumber hukum,maka *eraturan *erundangundangan di 8ndonesia tidak boleh

 bertentangan dengan nilainilai *ancasila'Nilai *ancasila menurut Notonegoro dalam

darji'+armodiharjo,dkk(197&mencaku*.1& Nilai materiil,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia,

$& Nilai ital,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan kegiatan kehidu*an

seharihari,

3& Nilai kerohanian,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia se*erti nilai kebenaran

yang bersumber ke*ada akal manusia,nilai keindahan yang bersumber *ada unsur rasa manusia,

nilai kebaikan atau moral yang bersumber *ada kehendak manusia dan nilai religiusyang bersumber 

 *ada ke*ercayaan manusia'

  0ancasila mengakui keseimbangan nilai rokhaniah dan material secara berimbang, dengan

menem*atkan nilai Ketuhanan sebagai nilai tertinggi yang tersusun secara sistematis B 

hirarkhis, dimana.

1& ila *ertama menji/ai sila kedua sam*ai kelima

$& ila kedua diji/ai sila *ertama dan menji/ai sila ketiga sam*ai kelima

3& ila ketiga diji/ai sila *ertama dan kedua serta menji/ai sila keem*at dan kelima

& ila keem*at diji/ai sila *ertama, kedua dan ketiga, serta menji/ai sila kelima

<& ila kelima diji/ai oleh sila *ertama sam*ai sila keem*at'