bab 3. alat pelindung diri

Upload: hikmanh

Post on 17-Feb-2018

265 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    1/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 56

    BAB III

    ALAT PELINDUNG DIRI

    Alat pelindung diri (APD) adalah peralatan keselamatan yang merupakan

    upaya terakhir namun diperlukan jika kontrol (1) teknik tidak cukup atau tengah

    dipasang, (2) administratif tidak berfungsi efektif, (3) tanggap darurat atau

    pembersihan tumpahan dan (4) melengkapi teknik kontrol lainnya jika tidak dapat

    mencapai level yang diinginkan. Penggunakan APD juga tergantung pada perilaku

    manusia dimana Pemilihan yang tepat, masalah kepatutan dan kenyamanan.

    Pemakaian APD bukan berarti tidak ada bahaya tetapi merupakan salah satu

    langkah melindungi diri dalam meminimalkan bahaya sehingga alat ini harus

    digunakan oleh seseorang jika berada pada suatu tempat kerja yang berbahaya.

    Secara umum dapat dikatakan bahwa tempat yang digunakan untuk memproses,

    menyimpan, dan pembuangan limbah bahan kimia dapat dikategorikan sebagai

    tempat kerja yang berbahaya. APD merupakan peralatan yang harus disediakan

    oleh pengusaha dan karyawan. Kewajiban menggunakan APD telah disepakati

    oleh pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan

    industri selaku pelaku usaha. Alat pelindung diri standar untuk bahan kimia

    berbahaya adalah pelindung kepala, pelindung mata, pelindung wajah, pelindung

    tangan, pelindung kaki, pelindung telinga, pelindung pernapasan, pakaian

    pelindung dan sabuk pengaman untuk karyawan atau pekerja industri baik di

    laboratorium maupun di proses pengolahan.

    3.1

    Pengertian Alat Pelindung Diri

    Alat pelindung diri dalam dunia industri dikenal dengan Personal

    Protective Equipment (PPE) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga

    kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan

    adanya potensi bahaya kecelakaan kerja. APD merupakan kelengkapan yang

    wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga

    keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD adalah langkah

    terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja jika usaha rekayasa (engineering

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    2/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 57

    controls) dan administratif (work practive controls) tidak dapat dilakukan degan

    baik.

    3.2Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri dan Penanggulangannya

    Alat pelindung diri dibagi atas : (1) pelindung mata dan wajah, (2)

    pelindung pernapasan, (3) pelindung kepala, (4) pelindung kaki, (5) pelindung

    tangan, dan (6) pelindung pendengaran, (7) pelindung tubuh atau diri dan (8)

    sabut pengaman.

    1. Pelindung Mata dan Wajah

    Pelindung mata dikenal dengan sebutan safety glasses. Safety glasses

    berbeda dengan kacamata biasa maupun kir (precription glasses), yaitu pada

    bagian atas, kanan dan kiri frame terdapat pelindung dan jenis kacanya dapat

    menahan sinar UV (Ultra Violet) hingga presentasi tertentu. Penggunaan alat

    pelindung mata ini sangat penting hal ini diakrenakan berdasarkan survey bahwa

    (1) ribuan orang buta akibat cedera mata di ruang kerja dan (2) tiga dari lima

    pekerja cedera karena tidak mengenakan pelindung mata dan wajah.

    Bahan pelindung mata berbahan baku sontesis berupa plastik dari berbagai

    sumber bahan dasarnya yaitu selulosa asesat, akrilik, poli karbonat dan lainnya.

    Alat pelindung mata berupa kacamatan bertujuan melindungi organ mata terhadap

    radiasi pada panjang gelombang standar Amerika. Pelindung mata dan wajah

    melindungi secara primer dan sekunder. (1) Perlindungan primer berupa kacamata

    pengaman dengan pelindung-sisi melindungi mata dari obyek yang terbang. Gogel

    pengaman mencegah obyek agar tidak masuk melalui bagian bawah atau sekitar

    pelindung mata. (2) Pelindung sekunder yaitu pelindung wajah Dikombinasikan

    dengan kaca mata atau gogel pengaman tetapi tidak melindungi dari bahaya

    tubrukan.

    Persyaratan alat pelindung mata dan wajah yaitu (1) harus memenuhi

    ketentuan Amerika National Standars Institute : ANSI Z87.1-1989, (2) pastikan

    karyawan yang memakai lensa preskripsi atau lensa kontak mengenakan

    pelindung mata mencakupdan dapat digunakan untuk lensa preskripsi tersebut.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    3/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 58

    Tabel 3.1Penilaian Bahaya pada Mata dan Wajah

    Bahaya Tipe Bahaya Jenis Kerjaan Terkait

    Tubrukan Benda terbang seperti

    serpihan besar, potongan,

    partikel, pasir

    dan lumpur

    Memotong, menggerinda,

    memperbaiki mesin,

    pertukangan batu, pertukangan

    kayu, menggergaji, mengebor,

    mengeling, menghambur

    dengan pasir (sanding),Panas Apapun yang mengeluarkan

    panas yang ekstrim

    Pengoperasian tungku,

    penuangan logam, pembenaman

    panas, pengelasan,

    Bahan Kimia Percikan, asap, uap dan kabut

    yang menimbulkan iritasi

    Penanganan asam dan bahan

    kimia, degreasing, penyepuhan,dan bekerja dengan darah atau

    OPIM

    Debu Debu berbahaya Bekerja dengan kayu,

    pengilapan, dan kondisi yang

    berdebu secara umum

    Radiasi

    OptikEnergi radian, silauan, dan

    sinar yang kuat

    Pengelasan,pemotongan-torch,

    pematrian, penyoderan dan

    kerja laser

    Beberapa alat pelindung mata dan kegunaannya seperti kacamata safety,goggles, faceshield, pelindung wajah dan visor. Jenis alat pelindung mata dan

    wajah yaitu:

    a. Goggles

    Goggles memberikan perlindungan mata dengan karakterisasi dan beberapa

    kelebihan dibandingkan kacamata pengaman (safetyglasses) yaitu goggles

    terpasang dekat wajah, mengitari area mata. Goggles melindungi lebih baik

    jika terjadi kecelakan pada situasi yang mungkin terjadi percikan cairan, uaplogam uap, serbuk, debu dank abut akan aman dan kecelakaan dapat

    diminimalkan. Kaca mata hanya melindungi dari benda-benda atau objek

    yang terbang seperti debu maupun partikel yang memiliki ukuran sangat

    kecil. Pemakaian kaca mata ini umumnya untuk pengendara kendaraan roda

    dua dan beberapa kegiatan lain seperti melindungi mata dari sinar matahari.

    Pada pekerja di laboratorium pelindung mata menggunakan gogel.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    4/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 59

    Gambar 3.1. Kacamata dan Goggles

    b.

    Face shield

    Face shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan sering

    digunakan pada operasi peleburan logam, percikan bahan kimia, atau partikel

    yang melayang. Ketika menggunakan face shield kadang dikombinasikan

    atau digabung dengan pemakaian Hard Hat. Alat pelindung ini hanya

    melindungi wajah bukan pelindung mata sehingga pemakaian safety glasses

    atau gogel pengaman harus dikombinasikan dengan pemakaian face shield

    selain itu APD ini tidak melindungi dari bahaya tubrukan.

    Gambar 3.2.Face shield dan Kombinasi kaca Mata

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    5/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 60

    c.

    Welding Helmets

    Alat pelindung wajah yang lain adalah weldinghelmets(topeng las) berfungsi

    memberikan perlindungan pada wajah dan mata. Topeng las memakai lensa,

    absorpsi khusus yang menyaring cahaya yang terang dan energy radiasi yang

    dihasilkan selama operasi pengelasan. Alat pelindung ini digunakan pada

    proses pengelasan merupakan pelindung sekunder untuk melindungi diri dari

    UV, panas dan tubrukan.

    Gambar 3.3. Welding Helmets

    d.

    Masker WajahMasker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau,

    menyengat, dan dari debu yang merugikan. Penggunaan masker

    dikategorikan masker debu, masker rumah sakit dan masker

    laboraorium. Type dan jenisnya dibedakan pada fungsi

    penggunaannya. Jenis-jenis maker disajikan pada Gambar 3.4

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    6/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 61

    Gambar 3. 4. Jenis-Jenis Masker Wajah

    Alat pelindung mata dan wajah yang telah diuraikan berfungsi

    meminimalkan akibat dari kecelakan namun suatu kejadian dapat saja terjadi

    sehingga perlu dilakukan tindakan selain langkah penggunaan APD tersebut. Pada

    perlindungan mata dan wajah ini bebrapa langkah yang dapat dilakukan untuk

    mengatasi bahaya yaitu pencucian mata dengan peralatan sesuai standar peraturan

    Amerika Serikat (AS) : 29 CFR 1910.151(c) dan ANSI Z358.1- Beberapa jenis

    peralatan pencucian mata dan wajah.

    a.

    Pencucian Mata dan muka

    Prinsip alat pencuci yaitu kran dinyalahkan dan pastikan air kran diarahkan ke

    klopak mata yang terkena percikan. Lakukan pencucian hingga benar-benar

    tidak teras lagi perih akibat kotoran ataupun zat lain.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    7/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 62

    Gambar 3.5. Alat Pencuci Muka

    b. Shower

    Alat ini selain untuk mata dan wajah juga sekujur tubuh sehingga perlatan alat

    ini harus disesuaikan. Prinsip alat ini cukup menarik bandle dan air akan

    keluar. Standar : ANSI Z358.1-2004

    Gambar 3.6. Shower

    Standar Pemasangan Shower Keselamatan yaitu :

    Jarak 55 kaki (17 m) atau 10 detik Berjalan normal

    Uji setiap bulan Tuas dalam jangkauan (mudah terlihat)

    Tinggi 82 hingga 96 inci (208244 cm)

    Memiliki kolom 20 inci (51 cm)

    Tinggi: 60(152 cm) di atas lantai

    Kecepatan : 2030 galon/menit (76-114 L/menit)

    Suhu : 60 hingga 100 F (1638oC)

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    8/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 63

    c.

    Drench hose

    Alat ini memiliki kemiripian dengan alat pencuci mata hanya saja pada drench

    hose pencucian langsung diarahkan ke mata yang bermasalah.

    Gambar 3.7. Drench Hose dan Teknik Pencucian

    Standar pemasangan alat Tempat pencuci muka dan mata serta teknik

    pencucian :

    Tempat pencuci muka :

    o Minimal 0,4 hingga 3,5 gal/menit atau (1,413,2 l/menit)

    Menyediakan aliran untuk kedua mata

    o

    Selalu buka matao Air hangat dengan yang cocok untuk mata (diutamakan)

    o Bilas selama 15 menit

    Lokasi yang mudah diakses

    o 33 to 45 inci (84-114 cm) dari lantai

    o 6 inci (15cm) dari tembok

    Pengujian : Uji setiap minggu

    o Mudah dibawa: bersih/isi ulang (6 bln2 thn)

    2. Pelindung Kepala

    Pelindung kepala dikenal sebagai safety helmet, melindungi kepala

    dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus listrik.

    APD ini juga berfungsi melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-

    uap, panas atau dingin, zat-zat kimia berbahaya, dari iklim yang berubah-

    ubah. Alat pelindung kepala harus memenuhi atau melampaui Z89.1-2003.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    9/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 64

    Type alat pelindung kepala dibedakan atas :

    a) Topi bump - tidak memenuhi standar ANSI, memberikan

    perlindungan yang kecil

    b)

    Perlindungan listrik 2200-22,000 v, tergantung Kelas)

    c) Pelindung untuk penambangan

    d) Klasik- pelindung umum tubrukan

    e) Tubrukan 850-1000 pon (386 - 454Kg)

    f) Penetrasi 3/8 (~1cm)

    Secara umum perlindungan kepala terhadap tenaga listrik biasanya

    terbuat dari logam yang digunakan oleh staf pemadam kebakaran.

    Pelindung kepala yang di kenal ada 4 jenis yaitu Hard Hat kelas A, kelas

    B, kelas C dan Bumb Cap.

    a.

    Kelas A

    Hard hat kelas A dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang

    jatuh dan melindungi dari arus listrik sampai 2.200 volt.

    b.

    Kelas B

    Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang

    jauh dan melindungi dari arus listrik hingga 20.000 volt.

    c.

    Kelas C

    Hard hat kelas C dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang

    jatuh tetapi tidak melindungi dari kejutan listrik dan tidak melindungi

    dari bahan korosif.

    Gambar 3.8. Hard hat

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    10/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 65

    d.

    Bumb Cap

    Bumb cap dibuat dari plastic dengan berat cukup ringan untuk

    melindungi kepala dari tabrakan dengan benda menonjol. Alat ini

    tidak menggunakan sistem suspense, tidak melindungi dari benda

    yang jatuh, dan tidak melindungi dari kejutan listrik, hanya berfungsi

    sebagai pelindung kepala.

    Gambar 3.9. Bumb Cap

    3. Pelindung Tangan

    Sarung tangan merupakan alat pelindung diri yang banyak digunakan,

    fungsi utamannya melindungi tangan dari luka lecet, luka teriris, luka

    terkena bahan kimia dan terhadap temperature ekstrim. Beberapa

    pertimbangan dalam memilih sarung tangan yaitu (1) Type sarung tangan

    berupa ketangkasan, sifat kimia maupun sifika yaitu bahan dan kekuatan,

    waktu pajanan, ukuran, kenyamanan dan penggunaannya dan (2) diagram

    pemilihan pabrik pembuat sarung tangan. Pertimbangan lain dalam

    pemilihan sarung tangan yaitu (a) Bahan kimia, (b) Thermal, (c) Abrasi,

    (d) Grip, (e) Kenyamanan, ketepatan dan ukuran serta (f) ergonomik.Pemakaian sarung tangan yang tepat sangat penting dilakukan guna

    penyesuaian tingkat resiko pekerjaan serta mengetahui berapa lama

    sarung tangan tersebut berfungsi. Pertimbangkan beberapa data pembuatan

    sarung tangan sebelum mengambil keputusan akhir. Teknik pemilihan

    sarung tangan dapat dilihat pada Tabel 3.2.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    11/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 66

    Tabel 3.2Teknik Pemilihan Penggunaan Sarung Tangan

    Jenis sarung tangan berdasarkan bahan dasar pembuatan sarung tangan

    dan kegunaannya, yaitu :

    a. Kevlar -trated gloves

    Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan melindungi dari

    kebakaran dan hal-hal lain yang tidak menyenangkan ketika tangan terpapar

    panas secara terus menerus.

    Gambar 3.10.Kevlar-trated Gloves

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    12/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 67

    b. Metal-mesh gloves

    Berbahan dasar wall dikombinasi dengan logam dan fiber digunakan oleh

    mereka yang bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam untuk melindung

    dari terpotong dan pukulan dari peralatan mereka sendiri dan dari ketajaman

    atau objek yang kasar.

    Gambar 3.11.Metal-Mesh Gloves

    c. Rubber gloves

    Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari

    listrik. Alat pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya.

    Gambar 3.12.Rubber Gloves

    d. Rubber neoprene or vinyl gloves

    Material bahan ini seperti dengan type C hanya saja ada tambahan

    bahan kimia berupa neoprene atau vinyl sehingga bahan karetnya sintesis

    dari gabungan kedua zat tersebut. Menolak Permeasi dan terobosan

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    13/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 68

    dengan bahan kimia.Sarung tangan ini digunakan dalam penggunaan

    bahan kimia dan korosif, seperti aromatk,ester, keton, dan klorin.

    Gambar 3.13.Rubber Neoprene or Vinyl Glove

    e. Leather gloves

    Bahan dasar sarung tangan ini kulit dan karet serta dilengkapi bantalan

    sehingga penggunaan tahan terhadap percikan api, panas yang sedang,

    benda kasar dan objek yang keras dan terhadap pukulan. Sarung tangan ini

    dipakai untuk pekerjaan berat.

    Gambar 3.14.Leather Gloves

    f . Chrome-tanned cowhide leather

    Sarung tangan type ini digunakan para pekerja penekan besi yang

    melekat pada tapal tangan dan jari untuk pengecoran pada pabrik baja.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    14/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 69

    g. Catton or fabr ic gloves

    Sarung tangan type ini terbuat dari katun digunakan sebagai pelindung

    tangan, secara umum digunakan di tempat-tempat kotor, memotong atau

    melindungi luka. Sarung tangan ini sangat halus dan lembut dan dipakai

    guna menghindari sentuhan langsung terhadap objek kasar, tajam atau

    material berat.

    Gambar 3.15.Catton or Fabric Gloves

    h.Coated fabri c gloves

    Bahan pembuatan sarung tangan jenis ini yaitu karet sintesisis yang

    berfungsi melindungi dari konsentrasi kimia yang sedang dan jenis sarung

    tangan ini direkomendasi untuk pekerja di pengalengan, pengepakan,

    penanganan makanan, industri pangan dan sejenisnya.

    Gambar 3.16.Coated Fabric Gloves

    i .

    Heated industr ial gloves

    Jenis sarung tangan ini digunakan pada lingkungan pekerjaan panas.

    Gambar 3.17.Heated Industrial Gloves

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    15/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 70

    j. Hand leathers atau bantalan tangan

    Sarung tangan berbahan katun halus dan dilengkapi dengan bantalan,

    digunakan sebagai pelindung tangan dan banyak digunakan oleh

    pengendara kendaraan dua maupun pekerja yang kasar.

    Gambar 3.18. Hand Leather Gloves

    k. Buti l Gloves

    Karet sintesis dari polibutil, penolakan permeasi paling tinggi terhadap gas

    atau uap air. Kegunaan untuk pekerja pada bahan kimia Keton dan ester.

    Gambar 3.19. Butil Gloves

    l . Vi ton Gloves

    Sangat resisten terhadap permeasi oleh pelarut berklorin dan aromatik.

    Sarung tangan jenis ini dapat digunakan dengan air atau pelarut berbahan

    dasar air.

    Gambar 3.20.Viton Gloves

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    16/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 71

    m.Ni tri l Gloves

    Berbahan karet alkilonitril-butadiena merupakan sarung tangan yang baik

    pengganti lateks. Jenis sarung tangan ini melindungi terhadap asam, basa,

    minyak, pelarut hidrokarbon alifatik dan este, gemuk dan lemak.

    Gambar 3.21. Nitril Gloves

    n.Neoprena Gloves dan Polivin il Klorida (PVC) Gloves

    Penggunaan sarung tangan ini terbatas untuk aldehid dan keton serta

    melindungi dari asam, akustik dan DMSO.

    Gambar 3.22.Neoprena dan Polivinil Klorida Gloves

    Penggunaan sarung tangan bagi sebagian orang terutama yang sangat

    mudah terkena alergi akan menjadui permasalahan, sebagai contoh pada

    lateks. Lateks karet adalah karet alami dari pohon heavea brasiliensis, rute

    utama pajanan atau paparan di tempat kerja adalah penyerapan protein

    lateks melalui kulit. Alergi di dalam sarung tangan dapat berpindah ke

    jaringan dalam tubuh pekerja. Gejala dapat terjadi dalam beberapa menit

    atau jam tergantung pada masing-masing personal yaitu (1) Kulit

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    17/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 72

    kemerahan, (2) Demam gatal (hive), (3) gatal dan (4) gejala pernapasan

    seperti hidung mimisan, mata gatal, tenggorakan gatal (scratchy) dan

    Asma.

    Gambar 3.23.Tangan Alergi Lateks

    Untuk mencegah alergi lateks bebberapa hal yang dapat

    dipertimbangkan yaitu : (1) Menggunakan sarung tangan non-lateks, (2)

    Jika memilih sarung tangan lateks, gunakan versi yang bebas bubuk, (3)

    ketika menggunakan sarung tangan jangan menggunakan krim tangan,

    losion bebas minyak, (4) kenali gejala alergi lateks dan (5) selalu mencucitangan setelah melepas sarung tangan.

    Langkah terakhir dari penggunaan sarung tangan adalah melepas

    sarung tangan yang telah digunakan. Teknik pelepasan sarung tangan

    diilustrasikan pada Gambar 3.24.

    45 6

    Gambar 3.24.Teknik Melepas Sarung Tangan

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    18/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 73

    4. Pelindung Telinga

    Sumbat telinga (ear plug) dapat mengurangi intensitas suara 10 s/d 15

    dB dan tutup telinga (ear muff) dapat mengurangi intensitas suara 20 s/d

    30 dB. Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi tertentu saja,

    sedangkan frekuensi berbicara yaknik komunikasi tak terganggu.

    Kelemahan alat pelindung telinga yaitu tidak tepat ukurannya dengan

    lubang telinga pemakai, kadang-kadang lubang telinga kanan tak sama

    dengan yang kiri, bahan sumbat telinga karet, plastik keras, plastik yang

    lunak, lilin dan kapas. Penggunanan alat pelindung telinga yang banyak

    diminati adalah jenis karet dan plastik lunak, karena bisa menyusaikan

    bentuk dengan lubang telinga. Daya atenuasi (daya lindung): 25-30 dB

    jika ada kebocoran dapat mengurangi atenuasi + 15 dB.

    Bahan alat pelindung telinga terbuat dari bahan lilin seperti

    penggunaan lilin murni yang dilapisi kertas atau kapas. Penggunaan dari

    bahan lilin memiliki kelemahan yaitu kurang nyaman dan mudah kotor.

    Bahan lain dapat berasal dari kapas mempunyai daya atenuasi paling kecil

    antara 212 dB.

    Alat pelindung telinga debedakan atas jenis atenuasinya yaitu pada

    frekuensi 28004000 Hz sampai 42 dB (3545 dB). Frekuensi biasa yaitu

    25-30 dB yang pada keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup

    telinga dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi ditingkat lebih tinggi

    tetap kurang dari 50 dB, hal ini disebabakan hantaran suara melalui tulang

    masih ada.

    Gambar 3.25.Ear Plug

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    19/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 74

    5. Alat Pelindung Pernapasan

    Standar perlindungan pernapasan didasarkan pada OSHA dan faktor-

    faktor perlindungan ketentuan OSHA yang baru serta standar ANSI Z88.2-

    1992. Peralatan ini dikenal dengan respirator yang dibedakan atas jenis

    (1) pemurni udara (APR) dan (2) pasokan udara. Alat pelindung

    pernapasan ini memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber bahaya

    seperti kekurangan oksigen dan pencemaran oleh partikel debu, kabut,

    asap dan uap logam serta pencemaran oleh gas atau uap. Alat pelindung

    pernapasan ditunjukkan pada Gambar 3.26.

    Gambar 3.26. Alat Pelindung Pernapasan

    (1)

    Pemurni Udara

    Peralatan disesuaikan dengan fungsi yaitu Paruh wajah, penuh wajah

    dan PAPR

    .

    Gambar 3.27.Jenis Alat Pemurni Udara

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    20/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 75

    Syarat pemurni udara :

    o Harus memiliki minimal 19,5% Oksigen

    Jangan pernah menggunakannya dalam atmosfer yang kurang

    Oksigen

    o Hanya Menyaring udara

    Filter partikular berfungsi membuang aerosol

    Katrij kimia atau tabung (Canister) yang membuang gas dan uap

    o Konsentrasi tidak boleh melebihi batas filter/katrij

    o Respirator pemurni udara listrik (PAPR) dengan cara menggunakan

    blower untuk mendorong udara melalui elemen pemurni udara.

    Pemilihan katrij Kimia APR

    o Gas atau uap tertentu

    o Izin NIOSH atau MSHA

    o Perangkat peringatan yang cukup

    o Akhir masa pakai

    o Mekanisme : adsorpsi, penyerapan dan reaksi kimia

    o

    Waktu terobosan

    o Perawatan dan penyimpanan yang tepat.

    Pengunaan katrij pada respirator teknik pemilihan dan faktor

    perlindungan respirator disajikan di Tabel 3.3 dan Tabel 3.4

    Tabel 3.3 Jenis Katrij dan Komposisi

    Katrij Komposisi/Uraian

    Uap organik

    Uap organik dan gas alam

    Amoniak, metilamin, dan P100

    setiap filter partikular 99,97%

    efisiensi filter minimal

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    21/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 76

    Tabel 3.4Faktor Perlindungan Jenis Respirator

    Jenis Respirator Masker

    Seperempat

    Masker

    Paruh

    Wajah

    Penuh

    Wajah

    Helm/

    Sungkup

    Penuh Wajah

    Fiting Lepas

    Pemurni Udara 5 10 50 - -

    PAPR - 50 1.000 25/1.000 25

    Pasokan

    udara/saluran

    udara

    Permintaan - 10 50 - -

    Aliran

    Kontinu

    - 50 1.000 25/1000 25

    PermintaanTeknan

    - 50 1.000 - -

    SCBA

    Permintaan - 10 50 50 -

    Permintaan 10.000 10.000 -

    (2)

    Pasokan Udara

    Peralatan ini berfungsi menyediakan udara untuk bernapas bagi karyawan.

    Udara yang disuplay harus memenuhi kualitas sesuai dengan standar yaitu (a)

    Udara pernapasan bertekanan harus minimal Tipe 1-kadar D (ANSI/CGA G-

    7.1.1989) dengan isis oksigen 19.5-23.5%, Hidrokarbon 5 mg/m3, CO< 10

    ppm, CO21.000 ppm, tidak berbau dan (b) Kompresor memiliki bed dan filter

    penyerap pemurni udara in-line.

    Peralatan disesuaikan dengan fungsi dan intinya memiliki saluran udara. Jenis

    Pasokan udara dapat dilihat pada gambar 3.28.

    Gambar 3.28.Jenis Alat Pemasok Udara

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    22/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 77

    Alat pelindung pernapasan yang telah digunakan dilakukan perawatan

    guna penggunaan selanjutnya. Adapun teknik perawatan dan penyimpanan

    yaitu :

    a.

    Pelindung wajah filter sekali pakai : buang setelah digunakan.

    b. Masker penuh wajah :

    o Tulis tanggal dan buang katrij sesuai tanggal kadaluarsa.

    o Bersihkan, keringkan, tempatkan dalam kantung bersegel (tulis

    nama Anda pada kantung)

    o Hubungi bagian keselamatan untuk respirasi alat.

    c.

    Penggunaan oleh seorang karyawan saja

    o Bersihkan dan sterilkan sesering mungkin dan dirawat dalam

    kondisi bersih.

    o Buang sesuai tanggal kadaluarsa atau indikator akhir masa pakai

    dengan perhitungan masa pakai.

    d. Respirator dipakai lebih dari satu karyawan atau untuk tujuan darurat

    o Bersihkan dan sterilkan sebelum dikenakan oleh orang lain atau

    setiap kali setelah digunakan.

    e. Respirator yang digunakan setelah dalam uji dan pelatihan

    o Bersihkan dan sterilkan setiap kali setelah digunakan.

    f. Semua respirator wajib disimpan dalam kantung yang bersih dan

    kering.

    6. Alat Pelindung kaki

    Sepatu keselamatan kerja dipergunakan untuk melindungi kaki dari

    bahaya kejatuhan benda-benda berat, percikan cairan, dan tertusuk oleh

    benda-benda tajam. Pelindung kaki harus memenuhi standar ANSI dengan

    syarat :

    a. Sepatu berujung baja tahan tubrukan, penetrasi, tekanan, dll.

    b. Sepatu dengan sol anti gelincir dan non-skid

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    23/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 78

    c.

    Tahan kimia (karet, vinil, plastik dengan jahitan sintesis untuk menolak

    penetrasi kimia) Anti-statis, tahan suhu tinggi, pelindung listrik, dan

    kedap air

    d.

    Sepatu kombinasi

    Gambar 3.29.Jenis Sepatu Pelindung Standar ANSI

    Menurut jenis pekerjaan sepatu keselamatan dapat dibagi menjadi :

    1) Sepatu dengan logam atau baja, sepatu boot.

    2)

    Sepatu buruh atau tipe sepatu jalan, digunakan untuk melindungi

    pekerja dari percikan, lelehan metal atau logam berasal dari pengelasan

    atau bunga api.

    3)

    Sepatu penguat bagian dalamnya memiliki sol metal yang fleksibeldan

    dirancang menonjol pada jari-jarinya, hindari kontak hantaran listrik

    4) sepatu kulit dengan paduan kayu cendana, sangat efektif dan dapat

    memberikan perlindungan baik dalam bekerja dan dibutuhkan ketika

    berjalan dipermukaan panas. Sepatu ini digunakan secara luas dalam

    pekerjaan aspal panas serta lingkungan dingin dan panas.

    5)

    Sepatu keselamatan dengan pelindung metatarsal, selalu digunakan

    dalam operasi material berat selain itu juga digunakan untuk menjaga

    kemungkinan jika ada benda jatuh dan menimpa jari kaki bagian atas.

    Pelindung sepatu jenis ini melindungi kaki sampai pergelangan kaki.

    6) Sepatu boot keselamatan yaitu sepatu dilengkapi dengan nonferrous

    yang akan mereduksi jika terdapat gesekan dari pecahan ketika di

    lokasi kerja terjadi bahaya ledakan api.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    24/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 79

    Gambar 3.30.Beberapa type alat pelindung kaki

    7. Pakaian pelindung

    Penggunaan pakaian pelindung tubuh akibat beberapa yang menharuskan

    yaitu (1) bahan kimia berbahaya, (2) bahaya yang berpotensi infeksi, (3)

    panas yang sangat kuat dan (4) percikan logam panas dan cairan panas.

    Pelindung tubuh berdasarkan tanggapan darurat dibagi dlam 4 kategori

    yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D.

    a. Kelas A

    Potensi pajanan pada bahan yang tidak diketahui : Pelindung kulit,

    pernapasan dan mata level tertinggi. Alat pernapasan mandiri, atau

    respirator pasokan udara positif. Kedap udara, sarung tangan dan

    sepatu tahan bahan kimia (luar dan dalam).

    Gambar 3.31.Pakain pelindung kelas A

    b. Kelas B

    Uap air atmosfer, level teringgi perlindungan pernapasan dengan level

    perlindungan kulit yang terendah. Alat pernapasan mandiri, pelindung

    penuh wajah tekanan positif. Pakain tahan bahan kimia atau coverall,

    sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    25/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 80

    Gambar 3.32.Pakain pelindung kelas B

    c.

    Kelas C

    Konsentrasi kontaminan diketahui, respirator pemurni udara penuh

    wajah yang diizinkan dengan perlindungan kulit yang lebih rendah.

    Sarung tangan, helm pengaman, maske, sarung tangan dan sepatu

    tahan bahan kimia. Perbedaan kelas A dan B adalah pada perlindungan

    pernapasan.

    Gambar 3.33.Pakain pelindung kelas C

    d. Kelas D

    Pelindung minimal, tidak ada pelindung pernapasan ataupun kulit,

    digunakan hanya jika tidak ada kontaminan bawaan yang diketahui

    atau dicurigai. Kelengkapan dapat juga mencakup sarung tangan,

    coverall, kaca mata pengaman, perisai wajah, sepatu atau sepatu boottahan bahan kimia dan berujung baja.

    Gambar 3.34.Pakain pelindung kelas D

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    26/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 81

    Pengelompokan pakaian pelindung berdasarkan bahaya dibagi atas :

    1) F lame resistant catton atau duck

    Pelindung dari bahaya panas dan percikan api yang sedang.

    Gambar 3.35.Flame Resistant Catton

    2)Special f lame- resistant and heat resistant synthetic fabri cs

    Umumnya digunakan memadamkan api atau pekerjaan-pekerjaan disekeliling

    api yang terbuka.

    Gambar 3.36.Special flame- resistant and heat resistant synthetic fabrics

    3)

    Rubber, neoprene, vinyl or other protective materi al

    Aplikasi pakaian pelindung ini untuk pekerjaan-pekerjaan di bergerak di

    bahan kimia kondisi basah atau menanggulangi asam, korosi dan zat-zat

    kimia berbahaya.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    27/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 82

    Gambar 3.37.Rubber, neoprene, vinyl or other protective material

    4)

    Jas Lab

    Penggunaan jas lab di laboratorium berfungsi ganda yaitu melindungi pekerja

    dari sentuhan bahan kimia baik padat maupun cairan, kontaminan dari bakteri

    maupun bahan toksis selain itu jika karyawan kelaur dari laboratorium maka

    jas lab di lab sehingga tidak akan menyebarkan virus lagi ke orang lain. Hal

    ini juga didasarkan pada suatu kejadaian yang diilustraikan pada Gamabr

    3.38. Ketika seorang peneliti bekerja di laboratorium pada suasana panas yang

    melalkukan suatu eksperimen menggunakan H2SO4.

    Gambar 3.38.Jas Lab

    8. Sabuk Pengaman

    Alat pelindung diri ini bertujuan melindungi tubuh dari kemungkinan

    terjatuh, umumnya digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat

    serta tempat tinggi dan tertutup juga pada boiler. Sabuk pengaman juga

    diguanakn pada pengendara kendaraan seperti pada mobil, trek, container,

    pesawat dan lainnya. Alat ini harus dapat menahan beban sebesar 80 Kg.

    Type sabuk pengaman tergantung fungsi seperti jenis penggantung unifilar

    penggantung berbentuk U. Beberapa macam safety hardness yaitu

    penunjang dada (chest harness), penunjang dada dan punggung (chest

    waist harness), penunjang seluruh tubuh (full body harness).

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    28/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 83

    3.3Pemilihan Alat Pelindung Diri

    Alat pelindung diri (APD) tidak asal dipakai sesuai keinginan atau

    mengikuti trend namun harus menyesuaikan kebutuhan dan prasyarat. Pemilihan

    APD haruslah memilih peralatan pelindung yang dapat memberikan pelindungan

    terhadap bahaya, dimana APD tersebut memenuhi standar yang berlaku pada saat

    ini, seperti NIOSH, OSHA, ANSI, JIS, dan lain sebagainya.

    Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan APD adalah :

    1)

    Bentuknya cukup menarik

    2)

    Dapat dipakai secara fleksibel

    3) Tahan untuk pemakaian yang cukup lama

    4)

    Tidak menyebabkan ketidak nyamanan yang lebih

    5) Dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik

    yang dihadapi oleh pekerja

    6) Tidak menimbulkan bahaya tambahan bagi pemakaiannya yang dikarenakan

    bentuk dan bahayanya tidak tepat atau salah dalam penggunaannya

    7)

    Suku cadang mudah diperoleh

    8)

    Untuk mempermudah pemeliharaan

    3.4Pemeliharaan Alat Pelindung Diri

    Teknik pemeliharan alat pelindung diri disesuaikan dengan satndar

    masing-masing APD dan sebagian telah diuraikan pada asub bagian jenis alat

    pelindung diri. Secara umum pemeliharaan Alat pelindung diri dapat dilakukan

    dengan :

    1)

    Menyimpan dengan benar alat pelindung diri

    2) Mencuci dengan air sabun, kemudian dibilas dengan air secukupnya.

    Terutama untuk helm, kacamata, sepatu kerja, pakaian kerja, sarung

    tangan kulit/ kain/ karet.

    3) Menjemur di bawah sinar matahari untuk menghilangkan bau, terutama

    pada sepatu dan helms.

    Gambaran umum dan teknik pemeliharan disimpulkan pada tabel 3.5

    untuk setiap alat pelindung diri.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    29/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 84

    Tabel. 3.5 Teknik Pemeliharaan Alat Pelindung Diri

    No.Nama/ Jenis

    APDFungsi Cara pembersihan Cara penyimpanan

    1 2 3 4 5

    1. Full Body

    Hardness

    Pengaman badan dari

    bahaya terjatuh pada

    saat berada padaketinggian

    Untuk pemakaian rutin, lakukan pencucian

    minimal seminggu sekali. Pencucian

    menggunakan air, tidak boleh disikat danterkena sabun asam / basa

    Disimpan pada tempat yang

    berventilasi, dan hindari sinar

    matahari langsung atau panas di atas40 C.

    2. Hard hat Untuk melindungikepala dari benturan

    Untuk pemakaian rutin, lakukan pencucianminimal seminggu sekali. Pencucian bisa

    menggunakan air sabun

    Disimpan di tempat penyimpanantertutup dalam keadaan tertelungkup.

    3. Safety Back

    Support Belt

    Untuk melindungi

    pinggang dan perut

    bagian bawah dari

    kemungkinan

    terkena penyakit

    hernia.

    Pencucian secara manual (tidak

    menggunakan mesin), tidak menggunakan

    panas langsung, dan tidak menggunakan

    pemutih

    Simpan pada tempat penyimpanan

    tertutup

    4. Respirator Untuk melindungi

    saluran pernapasandari udara tercemar

    Tidak boleh menggunakan solvent dan

    minyak, boleh menggunakan sabun, suhu airtidak boleh lebih dari 49 C. Boleh

    menggunakan sodium hipocloride.

    Disimpan pada lokasi yang kering,

    bersih, dan tidak terkontaminasi,hindarkan dari debu dan sinar

    matahari langsung. Sediakan plastik

    klip.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    30/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 85

    1 2 3 4 5

    5. Masker

    Disposible

    Melindungi saluran

    pernapasan dari

    cemaran udara

    berupa partikel

    debu.

    Bersihkan permukaan masker dari debu

    dengan cara menyeka dengan tissue atau

    kain. Boleh menggunakan sempotan angin

    yang lemah pada permukaannya, tetapi tidak

    boleh disemprotkan langsung. Jangan dicuci

    dengan air.

    Disimpan pada daerah yang kering,

    bersih, dan tidak terkontaminasi,

    hindarkan dari debu dan sinar

    matahari langsung. Pisahkan

    respirator dari filternya.

    6. Safety

    Spectacles

    Melindungi mata dari

    partikel debu

    Diseka dengan kain lembut / tissue, Bila

    permukaan buram dapat dibasuh dengan air

    dan bila perlu tambahkan sabun lunak.

    Hindarkan dari benturan dan gesekan

    dengan benda yang keras.

    7. Earplug Melindungi telinga

    dari tingkat

    kebisingan di luar

    Ambang Batas

    Kebisingan.

    Cuci earplug dengan menggunakan sabun

    lunak, lebih baik bila ada air hangat.

    Hindarkan penggunaan alkohol dan

    pembersih lain dari solvent, kemudian

    keringkan pada udara kamar.

    Masukkan earplug ke dalam wadah.

    Simpan di tempat sejuk dan kering.

    Hindarkan tempat yang lembab dan

    terkena sinar matahari langsung.

    8. Sepatu Safety Melindungi kaki dari

    benturan dan benda

    tajam

    Lakukan pembersihan menggunakan sikat

    sepatu atau lap kain basah / kering.

    Penggunaan detergent bisa merusak kulitsepatu.

    Simpan di tempat sejuk dan kering

    dengan sirkulasi udara yang cukup .

    Hindarkan tempat yang lembab danterkena sinar matahari langsung.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    31/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 86

    1 2 3 4 5

    9. Sarung Tangan

    Kain

    Melindungi telapak

    dan jari tangan dari

    benda keras dan

    tajam.

    Sarung tangan kain dapat dicuci dengan air

    dan detergent. Pengeringan dapat dilakukan

    pada suhu kamar maupun sinar matahari.

    Simpan di tempat kering dan bersih.

    10. Sarung Tangan

    Karet

    Melindungi telapak

    tangan, lengan, dan

    jari tangan daribenda keras dan

    bahan kimia.

    Sarung tangan karet dapat dicuci dengan air

    dan detergent. Usahakan pengeringan

    dilakukan pada suhu kamar. Penggunaan

    pengering disesuaikan dengan kemampuan

    masingmasing sarung tangan terhadap

    panas.

    Simpan di tempat kering dan bersih.

    11. Sarung Tangan

    Kulit

    Melindungi telapak

    tangan, lengan, jari

    tangan dari benda

    keras dan tajam.

    Lakukan pengelapan dengan menggunakan

    kain lap basah. Usahakan pengeringan

    dilakukan pada suhu kamar.Pencucian dapat

    dilakukan seminggu sekali tanpa detergent.

    Simpan di tempat kering dan bersih.

    12. Face Shield Melindungi muka

    dan mata dari percikan

    benda keras.

    Pencucian dapat dilakukan dengan menyeka

    menggunakan kain lap basah maupun air.

    Simpan di tempat kering dan bersih,

    hindarkan dari benda keras & tajam.

    13. Safety Goggle Melindungi mata

    dari kemungkinan

    cipratan debu /

    benda kecil lain

    Pencucian menggunakan air bersih

    dan detergent.

    Simpan di tempat bersih dan kering.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    32/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 87

    3.5Penyimpanan Alat Pelindung Diri

    Untuk menjaga daya guna dari APD, hendaknya disimpan ditempat khusus

    sehingga terbebas dari debu, kotoran, gas beracun, dan gigitan serangga/binatang.

    Tempat tersebut hendaknya kering dan mudah dalam pengambilannya.

    3.6Kelemahan Penggunaan Alat Pelindung Diri

    Beberapa kelemahan alat pelindung diri antara lain :

    1)

    Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena (memakai APD

    yang kurang tepat, cara pemakaian APD yang salah, APD tak

    memenuhi persyaratan standar)

    2)

    APD yang sangat sensitif terhadap perubahan tertentu.

    3) APD yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan

    penyerap (cartridge).

    4)

    APD dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.

    3.7

    Kesimpulan

    Alat pelindung diri (APD) merupakan upaya terakhir dan meminimalkan

    resiko yang dapat terjadi akibat kecelakan atau bahaya di sekeliling terutama

    pada dunia kerja baik di laboratorium maupun di lingkungan. Klasifikasi APD

    disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan yaitu (1) pelindung mata dan wajah, (2)

    pelindung pernapasan, (3) pelindung kepala, (4) pelindung kaki), pelindung

    tangan, (6) pelindung pendengaran, (7) pelindung diri atau tubuh dan (8) sabut

    pengaman. Pemeliharaan APD dilakukan sesuai dengan standar dan setiap alat

    pelindung diri memiliki karakteristik berbeda, ada yang sekali penggunaan seperti

    masker dan sarung tangan kesehatan. Teknik pemeliharan juga disesuaikan dan

    penyimpanan APD dalam keadaan kering, bersih, berikan label dan simpan dalam

    kantung plastik serta letakkan pada tempat terjangkau. Karyawan atau pekerja

    yang akan melakukan respirasi dan menggunakan alat respirator hubungi petugas

    keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan atau tempat Anda.

  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    33/34

    BAB III : Alat Pelindung Diri 88

    SESI/ PERKULIAHAN KE : 3 - 4

    TIK: Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :

    1.Menjelaskan tentang pengertian alat pelindung diri

    2.Mampu membedakan jenis-jenis alat pelindung diri

    3.Menjelaskan pemilihan, penyimpanan, pemeliharaan serta kelemahan

    penggunaan alat pelindung diri

    Pokok Bahasan : Alat Pelindung Diri

    Dekskripsi singkat : Dalam pertemuan ini anda mempelajari tentang pengertian dan

    jenis-jenis alat pelindung diri, kelebihan dan kekurangan dan teknik pemeliharaan.

    Pokok bahasan adalah mencakup tentang Alat pelindung diri (APD) , Jenis-Jenis APD

    dan Teknik Penanggulanagan Resiko akibat kecelakaan, Cara Memilih APD, Teknik

    Pen im anan APD, Teknik Pemeliharaan APD serta Kelemahan Pen unaan APD

    I. Bahan Bacaan :

    1. http://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-dirii(Balai K3

    Bandung)

    2. http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/06/alat-pelindung-diri-apd.html

    3. www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dir

    4.

    perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/YOSI%20NOVITA.pdf

    5. Lisa Moran dan Tina Masciangioli, 2010, Keselamatan dan keamanan

    Laboratorium Kimia, The National Academic Press, Washington, DC.

    II. Pertanyaan Kunci :

    1.

    Mengapa alat pelindung diri sangat penting? Jelaskan!

    2. Jelaskan jenis-jenis alat pelindung diri dan cara penanggulangannya!

    3. Bagaimana caramemilih APD, pemeliharaan, penyimpanan dan kelemahan alat

    pelindung diri? Jelaskan!

    4.

    Uraikan secara singkat penanggulangan jika mata terkena percikan bahan

    kimia!

    http://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-diriihttp://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-diriihttp://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/06/alat-pelindung-diri-apd.htmlhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/06/alat-pelindung-diri-apd.htmlhttp://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-dirii
  • 7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri

    34/34

    BAB III

    ALAT PELINDUNG DIRI

    (APD)