browning process
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Browning Process
1/14
SUMBER 1
Reaksi pencoklatan pada bahan pangan dapat dibagi menjadi dua reaksi utama
yaitu pencoklatan enzimatis dan non-enzimatis. Reaksi pencoklatan enzimatis
adalah proses kimia yang terjadi pada bahan pangan terutama sayuran dan buah-
buahan yang menghasilkan pigmen warna coklat (melanin). Pencoklatan enzimatisdipicu oleh enzim oksidase dan oksigen (1, benzenediol! o"ygen o"idoreductase,
#$ 1.1%.&.1) yang dikenal sebagai phenolo"idase, phenolase, monophenol o"idase,
diphenol o"idase dan tyrosinase. Reaksi ini dapat terjadi bila jaringan tanaman
terpotong, terkupas dan karena kerusakan secara mekanis yang dapat
menyebabkan kerusakan integritas jaringan tanaman. 'al ini menyebabkan enzim
dapat kontak dengan substrat yang biasanya merupakan asam amino tirosin dan
komponen enolik seperti katekin, asam kaeat, dan asam klorogena sehingga
substrat enolik pada tanaman akan dihidroksilasi menjadi &,-dihidroksienilalanin
(dopa) dan dioksidasi menjadi kuinon oleh enzim phenolase. Reaksi ini banyak
terjadi pada buah-buahan atau sayuran yang banyak mengandung substratsenyawa enolik seperti catechin dan turunannya, yaitu* tirosin, asam kaeat, asam
klorogenat serta leukoantosianin.
$aramel
Pencoklatan enzimatis pada bahan pangan memiliki dampak menguntungkan dan
juga dampak yang merugikan. Reaksi pencoklatan enzimatis bertanggung jawab
pada warna dan +aor yang terbentuk. ampak yang menguntungkan, misalnya
enzim polienol oksidase bertanggung jawab terhadap karakteristik warna coklat
keemasan pada buah-buahan yang telah dikeringkan seperti kismis, buah prem dan
buah ara. ampak merugikannya adalah mengurangi kualitas produk bahan pangan
segar sehingga dapat menurunkan nilai ekonomisnya. ebagai contoh, ketika
memotong buah apel atau pisang. elang beberapa saat, bagian yang dipotong
tersebut akan berubah warna menjadi coklat. Perubahan warna ini tidak hanya
mengurangi kualitas isual tetapi juga menghasilkan perubahan rasa serta
hilangnya nutrisi. Reaksi pencoklatan ini dapat menyebabkan kerugian perubahan
https://belajarbiokimia.files.wordpress.com/2014/10/caramel-color-300x2251.jpg -
7/25/2019 Browning Process
2/14
dalam penampilan dan siat organoleptik dari makanan serta nilai pasar dari produk
tersebut.
/ecepatan perubahan pencoklatan enzimatis pada bahan pangan dapat dihambat
melalui beberapa metode berdasarkan prinsip inaktiasi enzim, penghambatan
reaksi substrat dengan enzim, penggunaan chelating agents, oksidator maupuninhibitor enzimatis. 0dapun cara konensional yang biasa dilakukan adalah
perlakuan perendaman bahan pangan dalam air, larutan asam sitrat maupun
larutan sult.
elain secara enzimatis, terdapat pula reaksi pencoklatan non-enzimatis yang terdiri
atas reaksi 2aillard dan karamelisasi (pemanasan gula sukrosa menjadi karamel).
Reaksi 2aillard adalah reaksi antara karbohidrat khususnya gula pereduksi dengan
gugus amina primer pada bahan pangan yang menghasilkan produk berwarna
cokelat yang dikehendaki pada pengolahan bahan pangan, misalnya*
pemanggangan daging atau roti maupun proses penggorengan ubi jalar, singkong
dan lain sebagainya. Reaksi 2aillard berlangsung melalui tahap berikut*
0ldosa (gula pereduksi) bereaksi dengan asam amino atau dengan gugus amino
dari protein sehingga dihasilkan basa chi3.
Perubahan terjadi menurut reaksi amadori sehingga menjadi amino ketosa.
'asil reaksi amadori mengalami dehidrasi membentuk urural dehida dari pentosa
atau hidroksil metil urural dari heksosa.
Proses dehidrasi selanjutnya menghasilkan produk antara berupa metil-dikarbonil
yang diikuti penguraian menghasilkan reduktor dan dikarboksil seperti metilglioksal,
asetot dan diasetil.
0ldehida-aldehida akti dari produk tahap ke-& dan terpolimerisasi tanpa
mengikutsertakan gugus amino (disebut kondensasi aldol) atau dengan gugusan
amino membentuk senyawa berwarna cokelat yang disebut melanoidin.
-
7/25/2019 Browning Process
3/14
4ahap Reaksi 2aillard
Reaksi 2aillard telah memberikan perubahan besar pada industri makanan, sebab
reaksi ini berpengaruh pada aroma, rasa dan warna, diantaranya* industri
pemanggangan kopi dan biji kokoa, proses pengembangan roti dan kue dan
pembakaran sereal dan pemasakan daging. 5ebih jauh lagi, produk dari reaksi
2aillard ini dapat menyebabkan penurunan nilai gizi secara signikan. Penurunan
kandungan gizi yang penting ini terjadi akibat pembentukan senyawa toksik dan
mutagenik. Polimer akhir yang dihasilkan telah diketahui siat-siat sik dan
kimianya, antara lain* berwarna coklat, memiliki berat molekul besar, mengandung
cincin uran dan polimer nitrogen (karbonil, karboksil amina, amida, pirol, indol,
azometih, ester, anhidrida, eter, metil dan atau grup hidroksil). Reaksi ini dapat
terjadi misalnya saat memanaskan makanan seperti produk roti yang biasanya
mengandung 1%6 total lisin yang akan berubah menjadi pyralin. usu bubuk dapat
mengandung 7%6 lisin dapat membentuk produk amidori yaitu laktulosalysin.
umber Pustaka*
8ood 9iochemistry and 8ood Processing, nd #dition, :iley-9lackwell Publication
(%1).
https://belajarbiokimia.files.wordpress.com/2014/10/milliard.jpg -
7/25/2019 Browning Process
4/14
SUMBER 2
Reaksi Pencoklatan (9rowning) #nzimatis dan ;on-enzimatis
Reaksi pencoklatan browning terdiri dari reaksi pencoklatan enzimatis dan non-
enzimatis. Reaksi pencoklatan enzimatis biasa terjadi pada buah-buahan dan sayur-
sayuran yang memiliki senyawa enolik. enyawa ini berungsi sebagai substrat
bagi enzim polienoloksidase (PPntuk memicu terjadinya reaksi
pencoklatan, harus ada reaksi antara enzim PPntuk mengontrol pencoklatan enzimatis dapat dilakukan inaktiasi PP< dengan
panas, penghambatan PP< secara kimiawi (dengan asidulan, pengaturan p',pengkelat, atau koaktor esensial yang terikat pada enzim), agen pereduksi (asam
askorbat ? eritrobat), pengurangan oksigen (pengemasan akum, perendaman
gula, pelapisan edible lm), enzim proteolitik, ataupun dengan madu ('artoyo 0 et
al %1%).
enyawa enolik dengan jenis ortodihidroksi atau trihidroksi yang saling
berdekatan merupakan substrat yang baik untuk proses pencoklatan. Proses
pencoklatan enzimatik memerlukan adanya enzim enol oksidase dan oksigen yang
harus berhubungan dengan substrat tersebut. #nzim-enzim yang dapat mengkatilis
oksidasi dalam proses pencoklatan dikenal dengan berbagai nama, yaitu enol
oksidase, polienol oksidase, enolase, atau polienolase! masing-masing bekerja
secara spesik untuk substrat tertentu.
Reaksi pencoklatan non-enzimatis yaitu karamelisasi, reaksi 2aillard, dan
pencoklatan akibat itamin $.
/aramelisasi
9ila suatu larutan sukrosa diuapkan maka konsentrasinya akan meningkat,
demikian juga titik didihnya. /eadaan ini akan terus berlangsung sehingga seluruhair menguap semua. 9ila keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan
diteruskan, maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi cairan sukrosa
yang lebur. 4itik lebur sukrosa adalah 1@%%$. 9ila gula yang telah mencair tersebut
dipanaskan terus sehingga suhunya melampaui titik leburnya, misalnya pada suhu
1A%%$, maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa. Reaksi yang terjadi bila gula
mulai hancur atau terpecah-pecah tidak diketahui pasti, tetapi paling sedikit melalui
tahap-tahap seperti berikut* 2ula-mula setiap molekul sukrosa dipecah menjadi
-
7/25/2019 Browning Process
5/14
sebuah molekul glukosa dan sebuah ruktosan (8ruktosa yang kekurangan satu
molekul air). uhu yang tinggi mampu mengeluarkan sebuah molekul air dari setiap
molekul gula sehingga terjadilah glukosan, suatu molekul yang analog dengan
ruktosan. Proses pemecahan dan dehidrasi diikuti dengan polimerisasi, dan
beberapa jenis asam timbul dalam campuran tersebut.
:arna coklat karamel didapat dari pemanasan larutan sukrosa dengan amonium
bisulat seperti yang digunakan pada minuman cola, minuman asam lainnya,
produk-produk hasil pemanggangan, sirup, permen, pelet, dan bumbu kering.
5arutan asam (p' -,7) ini memiliki muatan negati (8ennema 1BB@). 4erdapat tiga
kelompok karamel, yaitu karamelan, karamelen, dan karamelin, yang masing-
masing memiki bobot molekul berbeda ('artoyo 0 et al %1%).
Reaksi 2aillard
Reaksi 2aillard adalah reaksi yang terjadi antara karbohidrat, khususnya gula
pereduksi dengan gugus amina primer. 'asil reaksi tersebut menghasilkan bahan
berwarna cokelat, yang sering disebut dikehendaki atau kadang-kadang malahan
menjadi pertanda penurunan mutu.
Reaksi 2aillard berlangsung melalui tahap-tahap sebagai berikut *
utu aldosa bereaksi bolak-balik dengan asam amino atau dengan suatu gugus
amino dari protein sehingga menghsilkan basa chi3.
Perubahan terjadi menurut reaksi 0madori sehingga menjadi amino ketosa.
ehidrasi dari hasil reaksi 0madori membentuk turunan-turunan ururaldehida,
misalnya dari heksosa diperoleh hidroksi metil urural.
Proses dehidrasi selanjutnya menghasilkan hasil antara metil C-dikarbonil yang
diikuti penguraian menghasilkan reduktor-reduktor dan C-dikarboksil seperti
metilglioksal, asetol, dan diasetil.
0ldehid-aldehid akti dari & dan terpolemerisasi tanpa mengikutsertakan gugus
amino (disebu kondensasi aldol) atau dengan gugusan amino membentuk senyawa
berwarna cokelat yang disebut melanoidin.
Reaksi 2aillard terjadi antara gugus amin (asam amino) dan gula pereduksi
(gugus keton atau aldehidnya). Pada akhir reaksi terbentuk pigmen coklat
melanoidin yang memiliki bobot molekul besar. Reaksi yang diawali dengan reaksi
antara gugus aldehid atau keton pada gula dengan asam amino pada protein ini
membentuk glukosilamin. elain gugus aldehid=keton dan gugus amino, aktor yang
memengaruhi reaksi 2aillard, adalah suhu, konsentrasi gula, konsentrasi amino, p',
dan tipe gula.
-
7/25/2019 Browning Process
6/14
9erkaitan dengan suhu, reaksi ini berlangsung cepat pada suhu 1%%o$ namun
tidak terjadi pada suhu 17%o$. /adar air 1%-176 adalah kadar air terbaik untuk
reaksi 2aillard, sedangkan reaksi lambat pada kadar air yang terlalu rendah atau
terlalu tinggi. Pada p' rendah, gugus amino yang terprotonasi lebih banyak
sehingga tidak tersedia untuk berlangsungnya reaksi ini. >mumnya molekul gula
yang lebih kecil bereaksi lebih cepat dibanding molekul gula yang lebih besar.alam hal ini, kongurasi stereokimia juga memengaruh, misalnya pada sesama
molekul heksosa, galaktosa lebih reakti dibanding yang lain ('artoyo 0 et al %1%).
Pencoklatan 0kibat Ditamin $
Ditamin $ ( asam askorbat) merupakan suatu senyawa reduktor dan juga dapat
bertindak sebagai precursor untuk pembentukan warna cokelat nonenzimatik.
0sam-asam askorbat berada dalam keseimbangan dengan asam dehidrokaskorbat.
alam suasana asam, cincin lakton asam dehidroaskorbat terurai secara irreersible
dengan membentuk suatu senyawa diketogulonati kemudian berlangsung reaksi
2aillard dan proses pencoklatan.
0840R P>40/0
8ennema
-
7/25/2019 Browning Process
7/14
SUMBER 3
9R
-
7/25/2019 Browning Process
8/14
penggunaan chelating agents, oksidator maupun inhibitor enzimatis. 0dapun cara
konensional yang biasa dilakukan adalah perlakuan perendaman bahan pangan
dalam air, larutan asam sitrat maupun larutan sult. :iley-9lackwell (%1).
Proses browning nonenzimatik.
Proses 9rowning non #nzimatis disebabkan oleh reaksi pencoklatan tanpa pengaruh
enzim, biasanya terjadi saat pengolahan berlangsung. $ontohnya proses
karamelisasi pada gula, yaitu proses pencokelatan yang disebabkan karena
bertemunya gula reduksi dan asam amino (penyusun protein) pada suhu tinggi dan
waktu lama. Perlu diingat, gula yang dimaksud dalam pangan bukan berarti gula
jawa atau gula pasir. Gula merupakan bagian dari /arbohidrat. 4epung terigu dan
pati (amilum) adalah gula kompleks, biasa disebut dengan polisakarida. Reaksi
pencoklatan secara nonenzimatik pada umumnya ada dua macam reaksi
pencoklatan nonenzimatik yaitu karamelisasi dan reaksi 2aillard.
/aramelisasi
9ila suatu larutan sukrosa diuapkan maka konsentrasinya akan meningkat,
demikian juga titik didihnya. /eadaan ini akan terus berlangsung sehingga seluruh
air menguap semua. 9ila keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan
diteruskan, maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi cairan sukrosa
yang lebur. 4itik lebur sukrosa adalah 1@%o$. 9ila gula yang telah mencair tersebut
dipanaskan terus sehingga suhunya melampaui titik leburnya, misalnya pada suhu
1A%o$, maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa. Reaksi yang terjadi bila gula
mulai hancur atau terpecah-pecah tidak diketahui pasti, tetapi paling sedikit melalui
tahap-tahap seperti berikut* 2ula-mula setiap molekul sukrosa dipecah menjadi
sebuah molekul glukosa dan sebuah ruktosan (8ruktosa yang kekurangan satumolekul air). uhu yang tinggi mampu mengeluarkan sebuah molekul air dari setiap
molekul gula sehingga terjadilah glukosan, suatu molekul yang analog dengan
ruktosan. Proses pemecahan dan dehidrasi diikuti dengan polimerisasi, dan
beberapa jenis asam timbul dalam campuran tersebut.
Reaksi 2aillard
Reaksi 2aillard adalah reaksi yang terjadi antara karbohidrat, khususnya gula
pereduksi dengan gugus amina primer. 'asil reaksi tersebut menghasilkan bahan
berwarna cokelat, yang sering disebut dikehendaki atau kadang-kadang malahan
menjadi pertanda penurunan mutu. Reaksi 2aillard berlangsung melalui tahap-tahap sebagai berikut*
1. uatu aldosa bereaksi bolak-balik dengan asam amino atau dengan suatu gugus
amino dari protein sehingga menghsilkan basa chi3.
. Perubahan terjadi menurut reaksi 0madori sehingga menjadi amino ketosa.
-
7/25/2019 Browning Process
9/14
&. ehidrasi dari hasil reaksi 0madori membentuk turunan-turunan ururaldehida,
misalnya dari heksosa diperoleh hidroksi metil urural.
. Proses dehidrasi selanjutnya menghasilkan hasil antara metil C- dikarbonil yang
diikuti penguraian menghasilkan reduktor-reduktor dan C-dikarboksil seperti
metilglioksal, asetol, dan diasetil.
7. 0ldehid-aldehid akti dari & dan terpolemerisasi tanpa mengikutsertakan gugus
amino (disebut kondensasi aldol) atau dengan gugusan amino membentuk senyawa
berwarna cokelat yang disebut melanoidin.
Reaksi 2aillard telah memberikan perubahan besar pada industri makanan, sebab
reaksi ini berpengaruh pada aroma, rasa dan warna, diantaranya* industri
pemanggangan kopi dan biji kokoa, proses pengembangan roti dan kue dan
pembakaran sereal dan pemasakan daging. 5ebih jauh lagi, produk dari reaksi
2aillard ini dapat menyebabkan penurunan nilai gizi secara signikan. Penurunan
kandungan gizi yang penting ini terjadi akibat pembentukan senyawa toksik dan
mutagenik. Polimer akhir yang dihasilkan telah diketahui siat-siat sik dan
kimianya, antara lain* berwarna coklat, memiliki berat molekul besar, mengandung
cincin uran dan polimer nitrogen (karbonil, karboksil amina, amida, pirol, indol,
azometih, ester, anhidrida, eter, metil dan atau grup hidroksil). Reaksi ini dapat
terjadi misalnya saat memanaskan makanan seperti produk roti yang biasanya
mengandung 1%6 total lisin yang akan berubah menjadi pyralin. usu bubuk dapat
mengandung 7%6 lisin dapat membentuk produk amidori yaitu laktulosalysin.
:iley-9lackwell (%1).
9eberapa contoh dan hasil penelitian mengenai reaksi maillard dan karamelisasi.
1. Pada hasil analisis kadar gula reduksi dengan metode 5u3 schoorl
penelitian /ualitas Gula 2erah - utrisno, dkk Jurnal Pangan dan 0groindustri Dol.
;o.1 p.BA- 1%7, Januari %1, bahwa semakin tinggi penambahan konsentrasi pasta
(santan dan kacang) maka semakin tinggi kadar gula reduksi gula merah. 0danya
proses pemanasan saat pembuatan gula merah mempengaruhi kandungan gula
reduksi. 5ama pengeringan akan meningkatkan kadar gula reduksi gula merah. 'al
ini disebabkan karena terjadi penurunan kadar air sehingga persentase gula reduksi
meningkat. /andungan sukrosa pada gula merah juga akan terinersi akibat
pemanasan. ukrosa bersiat non pereduksi karena tidak mempunyai gugus
-
7/25/2019 Browning Process
10/14
. Proses pencoklatan bahan makanan selama pemanasan (pengolahan)
berkorelasi langsung dengan senyawa 7-hydro"ymethyl--uruural ('28) (2ancilla
2argalli dan 5opez, %%). 7-hydro"ymethyl--urural dapat terbentuk baik pada
reaksi karamelisasi maupun maillard, senyawa tersebut cenderung mengalami
peningkatan selama proses pemasakan. Pada bahan makanan sumber pati, reaksi
karamelisasi lebih dominan menentukan terbentuknya pigmen coklat daripadareaksi maillard karena bhan makanan berupa relati sedikit mengandung asam
amino maupun protein (2arsono, %%@).
9erdasarkan hasil penelitian /inetika Perubahan /adar 7-'ydro"ymethyl--8urural
('28) 9ahan 2akanan 9erpati elama Penggorengan - upriyantono dkk, Jurnal
4eknol. an Fndustri Pangan, ol. KDFF ;o. 4h. %%@. Jagung dikategorikan sebagai
bahan makanan sumber pati, sehingga apabila jagung diproses dengan perlakuan
panas pada suhu tinggi seperti proses penggorengan akan terjadi reaksi
karamelisasi. Reaksi karamelisasi tersebut ditandai dengan adanya proses
pencoklatan, yang dikategorikan dengan proses pencoklatan non-enzymatis. Jagung
juga memiliki kandungan protein, untuk berbagai arietas jagung memiliki
kandungan protein berkisar 7,A I B,A 6 (Fnternational tarch Fnstitute,
%%7). /eberadaan protein tersebut memungkinkan bahwa pada saat
penggorengan jagung juga terjadi reaksi pencoklatan non-enzymatis karena adanya
reaksi 2aillard, yaitu reaksi-reaksi antara karbohidrat khususnya gula reduksi
dengan gugus amino primer.
-
7/25/2019 Browning Process
11/14
Penentuan asam askorbat dalam arietas kentang digunakan untuk proses
penghambatan pencoklatan kentang atau proses browning (inhibitor), karena
menurut (2ondy, 1BB&), asam askorbat dapat menghambat enzim PP< pembentuk
melanin. 2etode yang digunakan adalah metode spektrootometri untuk
menentukan tirosin. 0sam askorbat, aktiitas enzim PP< dan perubahan warna
kentang dengan metoda 2urshell oil $olour $hart.
9erdasarkan hasil pengamatan, 2enurut #skin (1BB1) tirosin dapat berperan
sebagai substrat pada reaksi enzimatis dan non enzimatis, melakukan reaksi
2eillard dengan karbohidrat. edangkan kadar asam askorbat arietas :onosobo
lebih tinggi dibandingkan arietas 4awangmangu. Penelitian 2ondy dkk (1BB&)
asam askorbat dapat menghambat aktiitas enzim, sehingga pembentukan melanin
terhambat. 0ktiitas enzim PP< dan aktiiras spesiknya diukur pada kondisi p'
dan substrat maksimum dan suhu HL $ , dapat dilihat perbedaan kedua arietas.
9erdasarkan analisis perubahan warna, kadar tirosin tidak ikut berperan penting
pada perubahan warna kentang, karena kadar tirosin hampir sama. Reaksipencoklatan dapat juga terjadi dengan enol lainnya yaitu asam klorogenat ( Jiri
aidek, 1BB%). 9ila dilihat kandungan asam askorbat yang sangat berbeda sekali ,
arietas :onosobo cenderung berperan sebagai reaksi non enzimatis dapat
dihubungkan dengan perubahan warna yang lebih lama dibandingkan arietas
4awangmangu. 0sam askorbat dapat berungsi pada reaksi enzimatik dan non
enzimatik ( #skin,1BB1). 0ktiitas kedua arietas sangat berbeda, jika aktiitas
besar, maka perubahan warna akan cepat, tapi hasil penelitian berbeda, arietas
:onosobo lebih lama dibandingkan arietas 4awangmangu perubahan warnanya.
Jadi pada penelitian ini enzim tidak merupakan indikator pada perubahan warna
kentang.
&.1 /esimpulan
- Proses browning adalah proses kecoklatan pada buah yang terjadi akibat
proses enzimatik oleh polienol oksidasi.
- Reaksi pencoklatan pada bahan pangan dapat dibagi menjadi dua reaksi
utama yaitu pencoklatan enzimatis dan non-enzimatis.
- Pencoklatan enzimatik terjadi pada buah-buahan yang banyak mengandung
substrat enolik, di samping katekin dan turunnya seperti tirosin, asam kaeat, asam
klorogenat, serta leukoantosiain dapat menjadi substrat proses pencoklatan.
- Proses 9rowning non #nzimatis disebabkan oleh reaksi pencoklatan tanpa
pengaruh enzim, terjadi saat pengolahan berlangsung.
- Reaksi pencoklatan secara nonenzimatik pada umumnya ada dua macam
reaksi pencoklatan nonenzimatik yaitu karamelisasi dan reaksi 2aillard.
-
7/25/2019 Browning Process
12/14
- Reaksi 2aillard adalah reaksi yang terjadi antara karbohidrat, khususnya
gula pereduksi dengan gugus amina primer.
- /aramelisasi adalah reaksi oksidasi dari gula.
0840R P>40/0
9lackwell, :iley, %1. 8ood 9iochemistry and 8ood Processing, nd (ed). ;ew Eork
9oa, 0.;. (%%1) 4he $hemistry o 8ood, 5ecture &, $hemistry in
$onte"t!http*==www.hull.ac.uk=php=$hsamb=8ood&.pd. iakses pada % Januari %%@
9uckle, /.0., 1BHA. Flmu Pangan. >niersitas Fndonesia Press. Jakarta
aid,j.,et al, 1BB% , Jan Dalisek and Jan pokarny $hemical $hanges uring 8oodProcessing , #leier, 0msterdam
#skin, ;.0.2.,et al, 1BB1, 9iochemistry o 8ood, 0cademic Press, ;ewEork,
8ennema,
-
7/25/2019 Browning Process
13/14
SUMBER 4
$. Penghambatan Pencoklatan
Pencegahan pencoklatan menurut 0nonim (%11) dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut*
a. Pengurangan oksigen (
-
7/25/2019 Browning Process
14/14
c. 2engurangi komponen-komponen yang bereaksi browning melalui deaktiasi
enzim enolase yang mengandung komponen $u (suatu koaktor esensial yang
terikat pada enzim PP