browning process

Upload: nova-artawan

Post on 25-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Browning Process

    1/14

    SUMBER 1

    Reaksi pencoklatan pada bahan pangan dapat dibagi menjadi dua reaksi utama

    yaitu pencoklatan enzimatis dan non-enzimatis. Reaksi pencoklatan enzimatis

    adalah proses kimia yang terjadi pada bahan pangan terutama sayuran dan buah-

    buahan yang menghasilkan pigmen warna coklat (melanin). Pencoklatan enzimatisdipicu oleh enzim oksidase dan oksigen (1, benzenediol! o"ygen o"idoreductase,

    #$ 1.1%.&.1) yang dikenal sebagai phenolo"idase, phenolase, monophenol o"idase,

    diphenol o"idase dan tyrosinase. Reaksi ini dapat terjadi bila jaringan tanaman

    terpotong, terkupas dan karena kerusakan secara mekanis yang dapat

    menyebabkan kerusakan integritas jaringan tanaman. 'al ini menyebabkan enzim

    dapat kontak dengan substrat yang biasanya merupakan asam amino tirosin dan

    komponen enolik seperti katekin, asam kaeat, dan asam klorogena sehingga

    substrat enolik pada tanaman akan dihidroksilasi menjadi &,-dihidroksienilalanin

    (dopa) dan dioksidasi menjadi kuinon oleh enzim phenolase. Reaksi ini banyak

    terjadi pada buah-buahan atau sayuran yang banyak mengandung substratsenyawa enolik seperti catechin dan turunannya, yaitu* tirosin, asam kaeat, asam

    klorogenat serta leukoantosianin.

    $aramel

    Pencoklatan enzimatis pada bahan pangan memiliki dampak menguntungkan dan

    juga dampak yang merugikan. Reaksi pencoklatan enzimatis bertanggung jawab

    pada warna dan +aor yang terbentuk. ampak yang menguntungkan, misalnya

    enzim polienol oksidase bertanggung jawab terhadap karakteristik warna coklat

    keemasan pada buah-buahan yang telah dikeringkan seperti kismis, buah prem dan

    buah ara. ampak merugikannya adalah mengurangi kualitas produk bahan pangan

    segar sehingga dapat menurunkan nilai ekonomisnya. ebagai contoh, ketika

    memotong buah apel atau pisang. elang beberapa saat, bagian yang dipotong

    tersebut akan berubah warna menjadi coklat. Perubahan warna ini tidak hanya

    mengurangi kualitas isual tetapi juga menghasilkan perubahan rasa serta

    hilangnya nutrisi. Reaksi pencoklatan ini dapat menyebabkan kerugian perubahan

    https://belajarbiokimia.files.wordpress.com/2014/10/caramel-color-300x2251.jpg
  • 7/25/2019 Browning Process

    2/14

    dalam penampilan dan siat organoleptik dari makanan serta nilai pasar dari produk

    tersebut.

    /ecepatan perubahan pencoklatan enzimatis pada bahan pangan dapat dihambat

    melalui beberapa metode berdasarkan prinsip inaktiasi enzim, penghambatan

    reaksi substrat dengan enzim, penggunaan chelating agents, oksidator maupuninhibitor enzimatis. 0dapun cara konensional yang biasa dilakukan adalah

    perlakuan perendaman bahan pangan dalam air, larutan asam sitrat maupun

    larutan sult.

    elain secara enzimatis, terdapat pula reaksi pencoklatan non-enzimatis yang terdiri

    atas reaksi 2aillard dan karamelisasi (pemanasan gula sukrosa menjadi karamel).

    Reaksi 2aillard adalah reaksi antara karbohidrat khususnya gula pereduksi dengan

    gugus amina primer pada bahan pangan yang menghasilkan produk berwarna

    cokelat yang dikehendaki pada pengolahan bahan pangan, misalnya*

    pemanggangan daging atau roti maupun proses penggorengan ubi jalar, singkong

    dan lain sebagainya. Reaksi 2aillard berlangsung melalui tahap berikut*

    0ldosa (gula pereduksi) bereaksi dengan asam amino atau dengan gugus amino

    dari protein sehingga dihasilkan basa chi3.

    Perubahan terjadi menurut reaksi amadori sehingga menjadi amino ketosa.

    'asil reaksi amadori mengalami dehidrasi membentuk urural dehida dari pentosa

    atau hidroksil metil urural dari heksosa.

    Proses dehidrasi selanjutnya menghasilkan produk antara berupa metil-dikarbonil

    yang diikuti penguraian menghasilkan reduktor dan dikarboksil seperti metilglioksal,

    asetot dan diasetil.

    0ldehida-aldehida akti dari produk tahap ke-& dan terpolimerisasi tanpa

    mengikutsertakan gugus amino (disebut kondensasi aldol) atau dengan gugusan

    amino membentuk senyawa berwarna cokelat yang disebut melanoidin.

  • 7/25/2019 Browning Process

    3/14

    4ahap Reaksi 2aillard

    Reaksi 2aillard telah memberikan perubahan besar pada industri makanan, sebab

    reaksi ini berpengaruh pada aroma, rasa dan warna, diantaranya* industri

    pemanggangan kopi dan biji kokoa, proses pengembangan roti dan kue dan

    pembakaran sereal dan pemasakan daging. 5ebih jauh lagi, produk dari reaksi

    2aillard ini dapat menyebabkan penurunan nilai gizi secara signikan. Penurunan

    kandungan gizi yang penting ini terjadi akibat pembentukan senyawa toksik dan

    mutagenik. Polimer akhir yang dihasilkan telah diketahui siat-siat sik dan

    kimianya, antara lain* berwarna coklat, memiliki berat molekul besar, mengandung

    cincin uran dan polimer nitrogen (karbonil, karboksil amina, amida, pirol, indol,

    azometih, ester, anhidrida, eter, metil dan atau grup hidroksil). Reaksi ini dapat

    terjadi misalnya saat memanaskan makanan seperti produk roti yang biasanya

    mengandung 1%6 total lisin yang akan berubah menjadi pyralin. usu bubuk dapat

    mengandung 7%6 lisin dapat membentuk produk amidori yaitu laktulosalysin.

    umber Pustaka*

    8ood 9iochemistry and 8ood Processing, nd #dition, :iley-9lackwell Publication

    (%1).

    https://belajarbiokimia.files.wordpress.com/2014/10/milliard.jpg
  • 7/25/2019 Browning Process

    4/14

    SUMBER 2

    Reaksi Pencoklatan (9rowning) #nzimatis dan ;on-enzimatis

    Reaksi pencoklatan browning terdiri dari reaksi pencoklatan enzimatis dan non-

    enzimatis. Reaksi pencoklatan enzimatis biasa terjadi pada buah-buahan dan sayur-

    sayuran yang memiliki senyawa enolik. enyawa ini berungsi sebagai substrat

    bagi enzim polienoloksidase (PPntuk memicu terjadinya reaksi

    pencoklatan, harus ada reaksi antara enzim PPntuk mengontrol pencoklatan enzimatis dapat dilakukan inaktiasi PP< dengan

    panas, penghambatan PP< secara kimiawi (dengan asidulan, pengaturan p',pengkelat, atau koaktor esensial yang terikat pada enzim), agen pereduksi (asam

    askorbat ? eritrobat), pengurangan oksigen (pengemasan akum, perendaman

    gula, pelapisan edible lm), enzim proteolitik, ataupun dengan madu ('artoyo 0 et

    al %1%).

    enyawa enolik dengan jenis ortodihidroksi atau trihidroksi yang saling

    berdekatan merupakan substrat yang baik untuk proses pencoklatan. Proses

    pencoklatan enzimatik memerlukan adanya enzim enol oksidase dan oksigen yang

    harus berhubungan dengan substrat tersebut. #nzim-enzim yang dapat mengkatilis

    oksidasi dalam proses pencoklatan dikenal dengan berbagai nama, yaitu enol

    oksidase, polienol oksidase, enolase, atau polienolase! masing-masing bekerja

    secara spesik untuk substrat tertentu.

    Reaksi pencoklatan non-enzimatis yaitu karamelisasi, reaksi 2aillard, dan

    pencoklatan akibat itamin $.

    /aramelisasi

    9ila suatu larutan sukrosa diuapkan maka konsentrasinya akan meningkat,

    demikian juga titik didihnya. /eadaan ini akan terus berlangsung sehingga seluruhair menguap semua. 9ila keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan

    diteruskan, maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi cairan sukrosa

    yang lebur. 4itik lebur sukrosa adalah 1@%%$. 9ila gula yang telah mencair tersebut

    dipanaskan terus sehingga suhunya melampaui titik leburnya, misalnya pada suhu

    1A%%$, maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa. Reaksi yang terjadi bila gula

    mulai hancur atau terpecah-pecah tidak diketahui pasti, tetapi paling sedikit melalui

    tahap-tahap seperti berikut* 2ula-mula setiap molekul sukrosa dipecah menjadi

  • 7/25/2019 Browning Process

    5/14

    sebuah molekul glukosa dan sebuah ruktosan (8ruktosa yang kekurangan satu

    molekul air). uhu yang tinggi mampu mengeluarkan sebuah molekul air dari setiap

    molekul gula sehingga terjadilah glukosan, suatu molekul yang analog dengan

    ruktosan. Proses pemecahan dan dehidrasi diikuti dengan polimerisasi, dan

    beberapa jenis asam timbul dalam campuran tersebut.

    :arna coklat karamel didapat dari pemanasan larutan sukrosa dengan amonium

    bisulat seperti yang digunakan pada minuman cola, minuman asam lainnya,

    produk-produk hasil pemanggangan, sirup, permen, pelet, dan bumbu kering.

    5arutan asam (p' -,7) ini memiliki muatan negati (8ennema 1BB@). 4erdapat tiga

    kelompok karamel, yaitu karamelan, karamelen, dan karamelin, yang masing-

    masing memiki bobot molekul berbeda ('artoyo 0 et al %1%).

    Reaksi 2aillard

    Reaksi 2aillard adalah reaksi yang terjadi antara karbohidrat, khususnya gula

    pereduksi dengan gugus amina primer. 'asil reaksi tersebut menghasilkan bahan

    berwarna cokelat, yang sering disebut dikehendaki atau kadang-kadang malahan

    menjadi pertanda penurunan mutu.

    Reaksi 2aillard berlangsung melalui tahap-tahap sebagai berikut *

    utu aldosa bereaksi bolak-balik dengan asam amino atau dengan suatu gugus

    amino dari protein sehingga menghsilkan basa chi3.

    Perubahan terjadi menurut reaksi 0madori sehingga menjadi amino ketosa.

    ehidrasi dari hasil reaksi 0madori membentuk turunan-turunan ururaldehida,

    misalnya dari heksosa diperoleh hidroksi metil urural.

    Proses dehidrasi selanjutnya menghasilkan hasil antara metil C-dikarbonil yang

    diikuti penguraian menghasilkan reduktor-reduktor dan C-dikarboksil seperti

    metilglioksal, asetol, dan diasetil.

    0ldehid-aldehid akti dari & dan terpolemerisasi tanpa mengikutsertakan gugus

    amino (disebu kondensasi aldol) atau dengan gugusan amino membentuk senyawa

    berwarna cokelat yang disebut melanoidin.

    Reaksi 2aillard terjadi antara gugus amin (asam amino) dan gula pereduksi

    (gugus keton atau aldehidnya). Pada akhir reaksi terbentuk pigmen coklat

    melanoidin yang memiliki bobot molekul besar. Reaksi yang diawali dengan reaksi

    antara gugus aldehid atau keton pada gula dengan asam amino pada protein ini

    membentuk glukosilamin. elain gugus aldehid=keton dan gugus amino, aktor yang

    memengaruhi reaksi 2aillard, adalah suhu, konsentrasi gula, konsentrasi amino, p',

    dan tipe gula.

  • 7/25/2019 Browning Process

    6/14

    9erkaitan dengan suhu, reaksi ini berlangsung cepat pada suhu 1%%o$ namun

    tidak terjadi pada suhu 17%o$. /adar air 1%-176 adalah kadar air terbaik untuk

    reaksi 2aillard, sedangkan reaksi lambat pada kadar air yang terlalu rendah atau

    terlalu tinggi. Pada p' rendah, gugus amino yang terprotonasi lebih banyak

    sehingga tidak tersedia untuk berlangsungnya reaksi ini. >mumnya molekul gula

    yang lebih kecil bereaksi lebih cepat dibanding molekul gula yang lebih besar.alam hal ini, kongurasi stereokimia juga memengaruh, misalnya pada sesama

    molekul heksosa, galaktosa lebih reakti dibanding yang lain ('artoyo 0 et al %1%).

    Pencoklatan 0kibat Ditamin $

    Ditamin $ ( asam askorbat) merupakan suatu senyawa reduktor dan juga dapat

    bertindak sebagai precursor untuk pembentukan warna cokelat nonenzimatik.

    0sam-asam askorbat berada dalam keseimbangan dengan asam dehidrokaskorbat.

    alam suasana asam, cincin lakton asam dehidroaskorbat terurai secara irreersible

    dengan membentuk suatu senyawa diketogulonati kemudian berlangsung reaksi

    2aillard dan proses pencoklatan.

    0840R P>40/0

    8ennema

  • 7/25/2019 Browning Process

    7/14

    SUMBER 3

    9R

  • 7/25/2019 Browning Process

    8/14

    penggunaan chelating agents, oksidator maupun inhibitor enzimatis. 0dapun cara

    konensional yang biasa dilakukan adalah perlakuan perendaman bahan pangan

    dalam air, larutan asam sitrat maupun larutan sult. :iley-9lackwell (%1).

    Proses browning nonenzimatik.

    Proses 9rowning non #nzimatis disebabkan oleh reaksi pencoklatan tanpa pengaruh

    enzim, biasanya terjadi saat pengolahan berlangsung. $ontohnya proses

    karamelisasi pada gula, yaitu proses pencokelatan yang disebabkan karena

    bertemunya gula reduksi dan asam amino (penyusun protein) pada suhu tinggi dan

    waktu lama. Perlu diingat, gula yang dimaksud dalam pangan bukan berarti gula

    jawa atau gula pasir. Gula merupakan bagian dari /arbohidrat. 4epung terigu dan

    pati (amilum) adalah gula kompleks, biasa disebut dengan polisakarida. Reaksi

    pencoklatan secara nonenzimatik pada umumnya ada dua macam reaksi

    pencoklatan nonenzimatik yaitu karamelisasi dan reaksi 2aillard.

    /aramelisasi

    9ila suatu larutan sukrosa diuapkan maka konsentrasinya akan meningkat,

    demikian juga titik didihnya. /eadaan ini akan terus berlangsung sehingga seluruh

    air menguap semua. 9ila keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan

    diteruskan, maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi cairan sukrosa

    yang lebur. 4itik lebur sukrosa adalah 1@%o$. 9ila gula yang telah mencair tersebut

    dipanaskan terus sehingga suhunya melampaui titik leburnya, misalnya pada suhu

    1A%o$, maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa. Reaksi yang terjadi bila gula

    mulai hancur atau terpecah-pecah tidak diketahui pasti, tetapi paling sedikit melalui

    tahap-tahap seperti berikut* 2ula-mula setiap molekul sukrosa dipecah menjadi

    sebuah molekul glukosa dan sebuah ruktosan (8ruktosa yang kekurangan satumolekul air). uhu yang tinggi mampu mengeluarkan sebuah molekul air dari setiap

    molekul gula sehingga terjadilah glukosan, suatu molekul yang analog dengan

    ruktosan. Proses pemecahan dan dehidrasi diikuti dengan polimerisasi, dan

    beberapa jenis asam timbul dalam campuran tersebut.

    Reaksi 2aillard

    Reaksi 2aillard adalah reaksi yang terjadi antara karbohidrat, khususnya gula

    pereduksi dengan gugus amina primer. 'asil reaksi tersebut menghasilkan bahan

    berwarna cokelat, yang sering disebut dikehendaki atau kadang-kadang malahan

    menjadi pertanda penurunan mutu. Reaksi 2aillard berlangsung melalui tahap-tahap sebagai berikut*

    1. uatu aldosa bereaksi bolak-balik dengan asam amino atau dengan suatu gugus

    amino dari protein sehingga menghsilkan basa chi3.

    . Perubahan terjadi menurut reaksi 0madori sehingga menjadi amino ketosa.

  • 7/25/2019 Browning Process

    9/14

    &. ehidrasi dari hasil reaksi 0madori membentuk turunan-turunan ururaldehida,

    misalnya dari heksosa diperoleh hidroksi metil urural.

    . Proses dehidrasi selanjutnya menghasilkan hasil antara metil C- dikarbonil yang

    diikuti penguraian menghasilkan reduktor-reduktor dan C-dikarboksil seperti

    metilglioksal, asetol, dan diasetil.

    7. 0ldehid-aldehid akti dari & dan terpolemerisasi tanpa mengikutsertakan gugus

    amino (disebut kondensasi aldol) atau dengan gugusan amino membentuk senyawa

    berwarna cokelat yang disebut melanoidin.

    Reaksi 2aillard telah memberikan perubahan besar pada industri makanan, sebab

    reaksi ini berpengaruh pada aroma, rasa dan warna, diantaranya* industri

    pemanggangan kopi dan biji kokoa, proses pengembangan roti dan kue dan

    pembakaran sereal dan pemasakan daging. 5ebih jauh lagi, produk dari reaksi

    2aillard ini dapat menyebabkan penurunan nilai gizi secara signikan. Penurunan

    kandungan gizi yang penting ini terjadi akibat pembentukan senyawa toksik dan

    mutagenik. Polimer akhir yang dihasilkan telah diketahui siat-siat sik dan

    kimianya, antara lain* berwarna coklat, memiliki berat molekul besar, mengandung

    cincin uran dan polimer nitrogen (karbonil, karboksil amina, amida, pirol, indol,

    azometih, ester, anhidrida, eter, metil dan atau grup hidroksil). Reaksi ini dapat

    terjadi misalnya saat memanaskan makanan seperti produk roti yang biasanya

    mengandung 1%6 total lisin yang akan berubah menjadi pyralin. usu bubuk dapat

    mengandung 7%6 lisin dapat membentuk produk amidori yaitu laktulosalysin.

    :iley-9lackwell (%1).

    9eberapa contoh dan hasil penelitian mengenai reaksi maillard dan karamelisasi.

    1. Pada hasil analisis kadar gula reduksi dengan metode 5u3 schoorl

    penelitian /ualitas Gula 2erah - utrisno, dkk Jurnal Pangan dan 0groindustri Dol.

    ;o.1 p.BA- 1%7, Januari %1, bahwa semakin tinggi penambahan konsentrasi pasta

    (santan dan kacang) maka semakin tinggi kadar gula reduksi gula merah. 0danya

    proses pemanasan saat pembuatan gula merah mempengaruhi kandungan gula

    reduksi. 5ama pengeringan akan meningkatkan kadar gula reduksi gula merah. 'al

    ini disebabkan karena terjadi penurunan kadar air sehingga persentase gula reduksi

    meningkat. /andungan sukrosa pada gula merah juga akan terinersi akibat

    pemanasan. ukrosa bersiat non pereduksi karena tidak mempunyai gugus

  • 7/25/2019 Browning Process

    10/14

    . Proses pencoklatan bahan makanan selama pemanasan (pengolahan)

    berkorelasi langsung dengan senyawa 7-hydro"ymethyl--uruural ('28) (2ancilla

    2argalli dan 5opez, %%). 7-hydro"ymethyl--urural dapat terbentuk baik pada

    reaksi karamelisasi maupun maillard, senyawa tersebut cenderung mengalami

    peningkatan selama proses pemasakan. Pada bahan makanan sumber pati, reaksi

    karamelisasi lebih dominan menentukan terbentuknya pigmen coklat daripadareaksi maillard karena bhan makanan berupa relati sedikit mengandung asam

    amino maupun protein (2arsono, %%@).

    9erdasarkan hasil penelitian /inetika Perubahan /adar 7-'ydro"ymethyl--8urural

    ('28) 9ahan 2akanan 9erpati elama Penggorengan - upriyantono dkk, Jurnal

    4eknol. an Fndustri Pangan, ol. KDFF ;o. 4h. %%@. Jagung dikategorikan sebagai

    bahan makanan sumber pati, sehingga apabila jagung diproses dengan perlakuan

    panas pada suhu tinggi seperti proses penggorengan akan terjadi reaksi

    karamelisasi. Reaksi karamelisasi tersebut ditandai dengan adanya proses

    pencoklatan, yang dikategorikan dengan proses pencoklatan non-enzymatis. Jagung

    juga memiliki kandungan protein, untuk berbagai arietas jagung memiliki

    kandungan protein berkisar 7,A I B,A 6 (Fnternational tarch Fnstitute,

    %%7). /eberadaan protein tersebut memungkinkan bahwa pada saat

    penggorengan jagung juga terjadi reaksi pencoklatan non-enzymatis karena adanya

    reaksi 2aillard, yaitu reaksi-reaksi antara karbohidrat khususnya gula reduksi

    dengan gugus amino primer.

  • 7/25/2019 Browning Process

    11/14

    Penentuan asam askorbat dalam arietas kentang digunakan untuk proses

    penghambatan pencoklatan kentang atau proses browning (inhibitor), karena

    menurut (2ondy, 1BB&), asam askorbat dapat menghambat enzim PP< pembentuk

    melanin. 2etode yang digunakan adalah metode spektrootometri untuk

    menentukan tirosin. 0sam askorbat, aktiitas enzim PP< dan perubahan warna

    kentang dengan metoda 2urshell oil $olour $hart.

    9erdasarkan hasil pengamatan, 2enurut #skin (1BB1) tirosin dapat berperan

    sebagai substrat pada reaksi enzimatis dan non enzimatis, melakukan reaksi

    2eillard dengan karbohidrat. edangkan kadar asam askorbat arietas :onosobo

    lebih tinggi dibandingkan arietas 4awangmangu. Penelitian 2ondy dkk (1BB&)

    asam askorbat dapat menghambat aktiitas enzim, sehingga pembentukan melanin

    terhambat. 0ktiitas enzim PP< dan aktiiras spesiknya diukur pada kondisi p'

    dan substrat maksimum dan suhu HL $ , dapat dilihat perbedaan kedua arietas.

    9erdasarkan analisis perubahan warna, kadar tirosin tidak ikut berperan penting

    pada perubahan warna kentang, karena kadar tirosin hampir sama. Reaksipencoklatan dapat juga terjadi dengan enol lainnya yaitu asam klorogenat ( Jiri

    aidek, 1BB%). 9ila dilihat kandungan asam askorbat yang sangat berbeda sekali ,

    arietas :onosobo cenderung berperan sebagai reaksi non enzimatis dapat

    dihubungkan dengan perubahan warna yang lebih lama dibandingkan arietas

    4awangmangu. 0sam askorbat dapat berungsi pada reaksi enzimatik dan non

    enzimatik ( #skin,1BB1). 0ktiitas kedua arietas sangat berbeda, jika aktiitas

    besar, maka perubahan warna akan cepat, tapi hasil penelitian berbeda, arietas

    :onosobo lebih lama dibandingkan arietas 4awangmangu perubahan warnanya.

    Jadi pada penelitian ini enzim tidak merupakan indikator pada perubahan warna

    kentang.

    &.1 /esimpulan

    - Proses browning adalah proses kecoklatan pada buah yang terjadi akibat

    proses enzimatik oleh polienol oksidasi.

    - Reaksi pencoklatan pada bahan pangan dapat dibagi menjadi dua reaksi

    utama yaitu pencoklatan enzimatis dan non-enzimatis.

    - Pencoklatan enzimatik terjadi pada buah-buahan yang banyak mengandung

    substrat enolik, di samping katekin dan turunnya seperti tirosin, asam kaeat, asam

    klorogenat, serta leukoantosiain dapat menjadi substrat proses pencoklatan.

    - Proses 9rowning non #nzimatis disebabkan oleh reaksi pencoklatan tanpa

    pengaruh enzim, terjadi saat pengolahan berlangsung.

    - Reaksi pencoklatan secara nonenzimatik pada umumnya ada dua macam

    reaksi pencoklatan nonenzimatik yaitu karamelisasi dan reaksi 2aillard.

  • 7/25/2019 Browning Process

    12/14

    - Reaksi 2aillard adalah reaksi yang terjadi antara karbohidrat, khususnya

    gula pereduksi dengan gugus amina primer.

    - /aramelisasi adalah reaksi oksidasi dari gula.

    0840R P>40/0

    9lackwell, :iley, %1. 8ood 9iochemistry and 8ood Processing, nd (ed). ;ew Eork

    9oa, 0.;. (%%1) 4he $hemistry o 8ood, 5ecture &, $hemistry in

    $onte"t!http*==www.hull.ac.uk=php=$hsamb=8ood&.pd. iakses pada % Januari %%@

    9uckle, /.0., 1BHA. Flmu Pangan. >niersitas Fndonesia Press. Jakarta

    aid,j.,et al, 1BB% , Jan Dalisek and Jan pokarny $hemical $hanges uring 8oodProcessing , #leier, 0msterdam

    #skin, ;.0.2.,et al, 1BB1, 9iochemistry o 8ood, 0cademic Press, ;ewEork,

    8ennema,

  • 7/25/2019 Browning Process

    13/14

    SUMBER 4

    $. Penghambatan Pencoklatan

    Pencegahan pencoklatan menurut 0nonim (%11) dapat dilakukan dengan cara

    sebagai berikut*

    a. Pengurangan oksigen (

  • 7/25/2019 Browning Process

    14/14

    c. 2engurangi komponen-komponen yang bereaksi browning melalui deaktiasi

    enzim enolase yang mengandung komponen $u (suatu koaktor esensial yang

    terikat pada enzim PP