buku juknis pelatihan kewirausahaan pemuda di daerah tahun 2015
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
1/58
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
2/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDADI DAERAH
TAHUN 2015
ASISTEN DEPUTI KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
3/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
TIM PENYUSUN
Pengarah :
- Drs. H. Sakhyan Asmara, MSP
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda
Penanggungjawab :
- Drs. Ponidjan, M. Pd.
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda
Ketua :
- Ahyani,S.PdKepala Bidang Perintisan, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda
Anggota :
- Drs. Arief Prahasta, MP
- Drs. Agung Setiadi, MM
- Kurnianto Kentjana, SH, M.Si
- Dra. Febtia Mulia Kusumasari,SE, MM
- Mumu Mudali
- Ir. Zul Ichsan, M.Si- Syamsul Qomar, SE
Sekretariat :
Tim Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda
Penerbit :
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda
Kementerian Pemuda dan OlahragaRepublik Indonesia
Gedung Graha Pemuda lantai 8
Jalan Gerbang Pemuda No. 3
Senayan, Jakarta 10270
Telp/Faks : (021) 5738158
ii
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
4/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015 iii
SAMBUTAN
DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Pelatihan kewirausahaan pemuda merupakan amanat dari pasal
27 Undang-undang Nomor 40 tahun 2009 tentang
Pengembangan Kewirausahaan Pemuda yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi keterampilan pemuda dan
kemandirian berusaha.
Pengembangan kewirausahaan pemuda merupakan tugas
Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan atau
organisasi kepemudaan dalam rangka meningkatkan peran
pemuda untuk aktif meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini perlu mendapat perhatian dan pengelolaan yang
professional. Oleh sebab itu Kementerian Pemuda dan Olahraga
melalui Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Deputi Bidang
Pengembangan Pemuda terus melakukan pelbagai upaya untuk
mengoptimalkan program pengembangan kewirausahaan
pemuda, sehingga dapat menghasilkan wirausaha muda yang
berprestasi dan berdaya saing. Buku ini diharapkan menjadi
bahan referensi dan acuan dalam pengembangan
kewirausahaan pemuda.
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
5/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015iv
Semoga Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan
Kewirausahaan Pemuda di Daerah ini dapat menjadi acuan bagi
pihak pengelola kegiatan pelatihan di daerah dalam
melaksanakan pelatihan kewirausahaan pemuda.
Jakarta, April 2015
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda
Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SPNIP. 19560917 198403 1 001
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
6/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015 v
PENGANTAR
Dengan rahmat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan Pemuda di Daerah
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia tahun
2015 telah terwujud. Petunjuk Teknis Pelaksanaan ini
diperuntukan bagi pelaksana tugas dekonsentrasi di daerah
dalam melaksanakan program Pelatihan Kewirausahaan
Pemuda, agar dapat berjalan secara optimal.
Pelatihan kewirausahaan pemuda merupakan kelanjutan dari
program pengembangan kewirausahaan yang sudah sejak
lama dikembangkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sejalan dengan lahirnya UU No 40 tahun 2009 tentang
kepemudaan. Pelatihan kewirausahaan pemuda diharapkan
dapat menumbuhkembangkan minat pemuda untukberwirausaha sehingga dapat mengurangi pengangguran.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan
Pemuda di Daerah ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan pelatihan kewirausahaan pemuda di
daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan
minat pemuda dalam dunia kewirausahaan dan meningkatkandaya saing bagi wirausaha muda yang baru merintis usaha.
Keberhasilan dalam mengembangkan kewirausahaan dapat
berimbas dengan meningkatnya pendapatan daerah dan
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
7/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
kesejahteraan masyarakat sekitar tempat wirausaha tersebut
berada. Semoga Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa
membimbing kita semua. Amin.
Jakarta, April 2015
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda
Drs. Ponidjan, M.Pd
NIP. 19601222 198412 1 001
vi
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
8/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015 vii
DAFTAR ISI
Tim Penyusun ................................................................. ii
Sambutan ....................................................................... iii
Pengantar ....................................................................... v
Daftar Isi .......................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................. 1
B. Dasar Hukum ................................................... 4
C. Tujuan .............................................................. 5
D. Tujuan Penerbitan Buku .................................. 5
E. Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Pelaksanaan 6
BAB II. KONSEP PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
PEMUDA .......................................................... 7A. Hakekat ..................... ...................................... 7
B. Tahap-tahap Pengembangan Kewirausahaan
Pemuda............................................................ 8
C. Konsep Pelatihan Kewirausahaan Pemuda .... 12
BAB III. METODOLOGI PELATIHANKEWIRAUSAHAAN PEMUDA ......................... 17
A. Metode Pelatihan Kewirausahaan pemuda ..... 17
B. Kurikulum Pelatihan Dasar Kewirausahaan
Pemuda............................................................ 18
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
9/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015viii
C. Penyelenggaraan dan Peserta Pelatihan ........ 21
D. Anggaran Penyelenggaraan Pelatihan ............ 22
BAB IV. MANAJEMEN PENYELENGGARAAN
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA .... 23
A. Persiapan ......................................................... 23
B. Penyediaan Sarana dan Prasarana ................ 24
C. Penyediaan Fasilitator dan Narasumber ......... 25
D. Pelaksanaan Pelatihan .................................... 26
E. Evaluasi............................................................ 26
F. Penyusunan Laporan Pelaksanaan ................ 31
G. Menyusun Rencana Tindak Lanjut .................. 32
V. PENUTUP ................................................................... 33
LAMPIRAN :Silabus Pelatihan Dasar Kewirausahaan Pemuda
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
10/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan salah satu dimensi penting
dalam membentuk jiwa pemuda Indonesia, di samping jiwa
kepemimpinan dan kepeloporan sebagaimana termuat
dalam Tujuan Pembangunan Kepemudaan pasal 3, UU
No.40 Tahun 2009. Kewirausahaan pemuda perlu
dikembangkan untuk mendorong kemandirian pemuda di
bidang ekonomi, mengingat tingkat pengangguran di
Indonesia saat ini masih cukup tinggi. Berdasarkan data
BPS, Angkatan kerja Indonesia pada Agustus 2014
sebanyak 121,9 juta orang, dan yang bekerja sebanyak
114,6 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Agustus 2014 sebesar 5,94 persen meningkat dibanding
TPT Februari 2014 (5,70 persen).
Penduduk yang bekerja di atas 35 jam ke atas per minggu
(pekerja penuh) pada Agustus 2014 sebanyak 78,9 juta
orang (68,80 persen), sedangkan penduduk yang bekerja
kurang dari 15 jam per minggu sebanyak 6,7 juta orang
(5,84 persen). Pada Agustus 2014, penduduk yang bekerja
masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke
bawah sebesar 47,07 persen, sementara penduduk yang
bekerja dengan pendidikan Sarjana ke atas hanya sebesar
7,21 persen. Hal ini memberikan gambaran bahwa TPT usia
pemuda masih mendominasi.
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
11/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 20152
Fenomena pengangguran di kalangan terdidik, selain
disebabkan karena terbatasnya lapangan pekerjaan, juga
disebabkan karena tidak sinkronnya kualifikasi lulusan
dengan kebutuhan pasar tenaga kerja/usaha (link and
match). Namun, hal tersebut juga sekaligus menjelaskan
masih rendahnya tingkat kewirausahaan yang dapat
dihasilkan dari dunia pendidikan. Untuk itu, upaya
pengembangan kewirausahaan khususnya di usia pemuda
melalui kegiatan pelatihan harus terus digalakkan. Sebagai
salah satu unsur penting dalam upaya menciptakan
wirausaha muda yang tangguh adalah melalui pelatihan.
Pelatihan kewirausahaan sudah sangat banyak dilakukan
oleh pelbagai kalangan. Bukan hanya oleh Pemerintah dan
pemerintah daerah, melainkan juga oleh lembaga
kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan. Hal ini
sejalan dengan amanat UU No. 40 Tahun 2009 pasal 27
ayat (2) yang mengatakan bahwa pengembangan
kewirausahaan pemuda dilaksanakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat, dan/atau organisasi
kepemudaan. Meskipun pelbagai pihak telah berupaya
melaksanakan amanat UU tersebut, namun masih belum
dapat memenuhi harapan untuk menciptakan wirausaha
muda baru yang mandiri dan berdaya saing
Didalam Grand Design Pengembangan Kewirausahaan
Pemuda yang disusun oleh Asisten Deputi Kewirausahaan
Pemuda-Deputi Bidang Pengembangan Pemuda sebagai
tindak lanjut dari amanat PP No. 41 Tahun 2011 tentang
Pengembangan Kewirausahaan dan kepeloporan Pemuda
serta Sarana dan Prasarana Kepemudaan merumuskan
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
12/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015 3
bahwa terdapat aspek penting dalam pengembangan
kewirausahaan pemuda yakni pelaksanaan pelatihan
kewirausahaan pemuda melalui tiga jenis pelatihan
kewirausahaan pemuda, yaitu pelatihan dasar
kewirausahaan, pelatihan penguatan usaha, dan pelatihan
pengembangan usaha. Selanjutnya hal ini diperkuat dalam
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0613
Tahun 2014 tentang Tatacara Fasilitasi Pengembangan
Kewirausahaan Pemuda. Salah satu aspek penting yang
telah dirumuskan kedua dokumen kebijakan tersebut
adalah
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan
Kewirausahaan Pemuda ini berisi penjelasan tentang
sistem pelatihan dasar kewirausahaan pemuda, termasuk
tata cara pelaksanaannya serta silabus yang digunakan,
sedangkan modul-modul yang digunakan, disajikan dalam
buku tersendiri yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
Petunjuk Teknis Pelaksanaan ini. Petunjuk Teknis
Pelaksanaan ini ditujukan bagi seluruh pihak yang
berkepentingan dan terkait dengan upaya-upaya
pengembangan kewirausahaan pemuda di seluruh penjuru
tanah air, khususnya Dinas Pemuda dan Olahraga/SKPD
yang menangani kepemudaan di Provinsi yang mendapat
tugas dekonsentrasi dari Kementerian Pemuda dan
olahraga untuk melaksanakan pelatihan dasar
kewirausahaan pemuda di daerah.
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
13/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 20154
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara,
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2009 tentang Kepemudaan,
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekonsentrasi;5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2011 tentang Pengembangan Kewirausahaan
dan Kepeloporan Pemuda serta Penyediaan
Prasarana dan Sarana Kepemudaan,
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13
tahun 2014 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan
Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,Tugas Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Kementerian Negara RI,
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2014 tentang Perubahan kelima atas Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi Tugas dan FungsiEselon I Kementerian Negara,
8. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia Nomor 193 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tatakerja Kementerian Pemuda dan
Olahraga,
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
14/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015 5
9. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia Nomor 0613 tahun 2014 tentang Tata Cara
Pemberian Fasilitasi Pengembangan Kewirausahaan
Pemuda.
10. Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2015-2019.
C. Tujuan
Tujuan pelatihan kewirausahaan pemuda adalah:
1. Mengembangkan minat dan motivasi pemuda untukterjun ke dunia wirausaha,
2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
dalam pengembangan tata kelola usaha, produksi,
pemasaran serta jejaring kemitraan bisnis,
3. Mengembangkan kemampuan wirausaha muda dalam
upaya pengembangan kewirausahaan di kalangan
pemuda.
D. Tujuan Penerbitan Buku
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan
Pemuda ini bertujuan untuk :
1. Memberikan Petunjuk Teknis Pelaksanaan bagi
pengelola kegiatan pelatihan kewirausahaan pemuda
dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan,
2. Memberikan Petunjuk Teknis Pelaksanaan dan acuan
bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam
melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
tugas dekon-sentrasi oleh Pemerintah Provinsi.
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
15/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 20156
E. Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan
Pemuda ini memuat:
1. Pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang, tujuan,
sasaran dan ruang lingkup Petunjuk Teknis
Pelaksanaan;
2. Konsep pelatihan kewirausahaan pemuda, yang
meliputi konsep pelatihan, konsep kewirausahaan, dan
konsep pemuda;
3. Bagian berikutnya, komponen-komponen dan langkah-langkah penyeleng-garaan pelatihan kewirausahaan
pemuda; dan
4. Uraian terakhir dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan
ini adalah penutup dan beberapa lampiran yang
memperjelas uraian terdahulu.
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
16/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015 7
BAB II
KONSEP PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
A. Hakekat
Pelatihan kewirausahaan pemuda merupakan bagian dari
sistem pengembangan kewirausahaan pemuda yang
dikembangkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga
sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 40 Tahun 2009
dan PP No. 41 Tahun 2011.
Pengembangan kewirausahaan pemuda di Indonesia
didasarkan pada karakteristik pemuda itu sendiri dengan
tetap memperhatikan nilai-nilai sosial dan budaya yang
berkembang di masyarakat. Pengembangan kewirausahaan
pemuda dilaksanakan sesuai minat, bakat, potensi pemuda,
potensi daerah dan arah pembangunan nasional. Artinya,
pengembangan kewirausahaan pemuda bukanlah program
yang disusun secara general untuk semua pemuda, namun
harus merupakan program spesifik yang sesuai dengan
karakteristik masing-masing pemuda di setiap daerah.
Setiap pemuda memang memiliki nilai, sikap dan mental
yang secara umum memiliki kesamaan, namun apabila
dikaitkan dengan minat dan bakat serta potensi yang ada
tentu saja sangat berbeda antara pemuda yang satu
dengan pemuda yang lain. Hal ini menuntut program
pengembangan kewirausahaan harus spesifik dan
disesuaikan dengan minat, bakat dan potensi yang ada.
Pengembangan kewirausahaan pemuda membutuhkan
penelusuran minat, bakat dan potensi yang ada.
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
17/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 20158
Penelusuran minat, bakat dan potensi pemuda
dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
organisasi kepemudaan dan/atau masyarakat.
Penelusuran minat, bakat dan potensi pemuda harus terus
dikembangkan sebelum pelaksanaan pengembangan
kewirausahaan pemuda. Dengan adanya penelusuran
minat, bakat dan potensi yang ada, diharapkan program
kewirausahaan yang akan dikembangkan mendapat
dukungan sepenuhnya dari pemuda dan tepat sasaran.
B. Tahap-tahap Pengembangan Kewirausahaan Pemuda
Pengembangan kewirausahaan pemuda mencakup
tahapan-tahapan sebagai berikut:
a) Tahap Akan Memulai Usaha(Pre start-up stage)
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam
pengembangan kewirausahaan. dengan melakukan
program penyadaran akan pentingnya kewirausahaanpemuda. Tahapan awal ini juga merupakan tahapan
untuk memberikan motivasi untuk membentuk sikap
dan mental serta semangat untuk berwira-usaha,
menggali ide-ide dan minat untuk berusaha yang
sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki, dan
mulai merumuskan perencanaan usaha yang akan
dikembangkan berdasarkan ide-ide yang sudahmuncul. Perencanaan usaha yang dirumuskan mulai
dari menentukan jenis usaha, menentukan lokasi
usaha, mengusahakan modal awal, menyusun
kebutuhan investasi, membuat rencana kerja, dan
pasarnya.
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
18/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015 9
b) Tahap Memulai Usaha(The start-up stage)
Tahapan ini adalah tahapan dimana rencana usaha
yang sudah dirumuskan sebelumnya mulai dijalankan.
Pada tahapan ini sudah mulai dilakukan proses
produksi dengan mulai belanja bahan produksi, proses
produksi, dan memasarkan hasil produksi. Pada
tahapan ini juga sudah mulai dikelola cash flow dan
laporan keuangan lainnya. Pada tahap usaha mulai
dijalankan ini, wirausahawan memerlukan
pendampingan dan pembimbingan untuk menjalan-
kan usahanya. Pendampingan dan pembimbingan
yang perlu dilakukan khususnya dalam menyelesaikan
pelbagai permasalahan yang muncul ketika usaha baru
dimulai. Pelatihan-pelatihan ketrampilan yang terkait
dengan produksi dan pengetahuan manajemen usaha
juga perlu dilaksanakan pada tahapan ini.
c) Tahap Pertumbuhan Awal (Early-growth stage)
Tahapan awal pertumbuhan merupakan tahapan
dimana wirausaha mulai tumbuh dan berkembang.
Pada tahapan ini, usaha sudah mulai berjalan dengan
baik, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah
pengembangan usaha.
Namun untuk dapat melakukan pengembangan
usaha, wirausaha pemula seringkali dihadapkan pada
keterbatasan modal dan teknologi untuk
pengembangannya. Pola-pola pendampingan dan
pengembangan promosi sangat diperlukan dalam
tahapan ini, sehingga wirausahawan dapat melakukan
pengembangan usahanya. Pengembangan usaha
dilakukan dengan peningkatan produksi maupun
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
19/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 201510
perluasan pasar.dilakukan dengan peningkatan
produksi maupun perluasan pasar.
d) Tahap Pertumbuhan Lanjutan(Later-growth stage)
Tahap pertumbuhan lanjutan merupakan tahapan
dimana wirausahawan sudah cukup matang dan
mampu mengelola usahanya dengan baik. Pada
tahapan ini biasanya ditandai dengan pengembangan
diversifikasi usaha, melebarkan wilayah dan jaringan
pemasaran serta melakukan inovasi-inovasi produk
baru. Pada tahapan pertumbuhan lanjutan ini,
wirausaha akan dihadapkan pada persaingan yang
semakin kompetitif. Untuk itu perlu dilakukan
pengembangan kerjasama ataupun kemitraan untuk
memperbesar usahanya.
Pengembangan kewirausahaan pemuda juga
memerlukan role-model . Model yang dapat
dikembangkan sebagai role-model pengembangan
kewirausahaan pemuda di Indonesia yaitu melalui
pengembangan inkubator bisnis. Inkubator bisnis
merupakan lembaga bisnis yang bergerak dalam
bidang penyediaan fasilitas dan pengembangan
usaha, baik manajemen maupun teknologi bagi
wirausahawan untuk dapat mengembangkan
usahanya dan atau pengembangan produk baru agar
dapat berkembang menjadi wirausaha yang tangguh
dan atau produk baru yang memiliki daya saing dalam
jangka waktu tertentu.
Pengembangan kewirausahaan pemuda melalui
inkubator bisnis dapat dilaksanakan dengan
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
20/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015 11
memanfaatkan inkubator bisnis yang saat ini sudah
berdiri di hampir setiap lembaga Perguruan Tinggi di
Indonesia. Inkubator bisnis di lembaga Perguruan
Tinggi dioptimalkan perannya sebagai agen
pembentuk wirausaha-wirausaha muda. Inkubator
bisnis yang akan menjadi wadah pengembangan
kewirausahaan pemuda harus mendapatkan
dukungan dari pelbagai pemangku kepentingan sesuai
dengan perannya masing-masing, sebagaimana
terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Pola Pengembangan Inkubator Bisnis
Pengembangan kewirausahaan yang terarah dan terpadu
seharusnya tidak hanya menjadi tanggungjawab
Pemerintah saja, tetapi juga harus melibatkan pemangku
kepentingan yang lain. Pengembangan kewirausahaan
pemuda paling tidak harus didukung oleh empat pilar utama
yaitu Pemerintah, Perguruan Tinggi, dunia usaha (swasta)
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
21/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
dan masyarakat. Keempat pilar utama tersebut harus saling
bekerjasama dan saling bersinergi dalam mengembangkan
kewirausahaan pemuda.
1) Pemerintah
2) Perguruan Tinggi
3) Dunia Usaha
4) Masyarakat
C. Konsep Pelatihan Kewirausahaan Pemuda
Pelatihan kewirausahaan pemuda dirancang dalam tiga
jenis pelatihan yang disesuaikan dengan tahapan
pengembangan usaha wirausaha pemuda, yaitu:
a) Pelatihan Dasar Kewirausahaan Pemuda,
b) Pelatihan Penguatan Usaha Kewirausahaan Pemuda,
dan
c) Pelatihan Pengembangan Usaha Kewirausahaan
Pemuda.
Model pelatihan ini mengadopsi program pelatihan yang
dirumuskan oleh International Labour Organization (ILO)
dalam mengembangkan pelatihan yang beraitan dengan
pengembangan kewirausahaan pemuda. Pelatihan
pengembangan kewirausahaan pemuda yang dikembangkan
oleh ILO, dilaksanakan secara bertahap dan berjenjang sesuai
dengan tahapan atau tingkatan dalam pengembangan
kewirausahaan, sebagaimana disajikan pada gambar 2.2.
12
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
22/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
Gambar 2.2.
Skenario Pengembangan Pelatihan Kewirausahaan Pemuda
Ketiga tahapan pelatihan yang akan diselenggarakan ini
didasarkan pada tahapan perkembangan usaha WMP, yaitu
pre start-up, start-updan post start-up. Detail dari masing-
masing tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pelatihan Dasar Kewirausahaan Pemuda
Pelatihan dasar kewirausahaan pemuda setara
dengan jenis pelatihan Generate Your Business Ideayang dikembangkan oleh ILO. Secara umum,
pelatihan ini bertujuan untuk membangkitkan motivasi
berwirasuaha dan membantu pemuda menemukan
ide-ide usaha dan merancang sebuah rencana usaha.
13
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
23/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
Sasaran dari pelatihan dasar ini adalah pemuda yang
memiliki minat untuk memulai usaha (pre start-up
stage). Setelah mengikuti pelatihan ini para pemuda
diharapkan memiliki motivasi yang kuat untuk
berwirausaha, menemukan ide usaha yang
disesuaikan dengan minat, bakat, dan potensi, serta
terumuskannya rencana usaha (business plan) yang
sudah matang.
Pelatihan Dasar Kewirausahaan Pemuda dirancang
untuk dapat diselenggarakan oleh kalangan pelbagai
kalangan dan menjangkau sebanyak mungkin pemuda
di seluruh pelosok tanah air, dengan tetap
menggunakan kurikulum yang disusun oleh
Kementerian Pemuda dan Olahraga.
b) Pela t ihan Penguatan Usaha Kewi rausahaan
Pemuda
Pelatihan penguatan usaha kewirausahaan pemuda
setara dengan jenis pelatihan Start Your Business yang
dikembangkan oleh ILO. Secara umum, pelatihan ini
bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
kemampuan dasar-dasar pengelolaan usaha yang
diperlukan bagi wirausaha muda pemula yang baru
mulai usaha dan menjalankan rencana usaha yangtelah disusun sebelumnya.
Sasaran dari pelatihan penguatan usaha ini adalah
pada wirausaha muda pemula yang berada pada tahap
memulai usaha (the start-up stage) dan tahap
pertumbuhan awal usaha (early-growth stage). WMP
14
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
24/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
yang berada pada tahap ini sudah mulai menemukan
masalah dalam belanja bahan produksi, proses
produksi, manajemen usaha, dan pemasaran. Pada
sebagian WMP yang berada pada tahap early-growth
stage juga mulai dihadapkan pada persoalan
keterbatasan modal dan teknologi untuk menghasilkan
barang dan jasa sesuai dengan permintaan pasar.
Setelah mengikuti pelatihan ini para WMP diharapkan
meningkat pengetahuan dan kemampuannya dalam
usaha, termasuk kemampuan dalam melakukan
kerjasama sinergis dengan membentuk kelompok
Wirausaha Muda (KWP).
c) Pelatihan Pengembangan Usaha Kewirausahaan
Pemuda
Pelatihan pengembangan usaha kewirausahaan
pemuda setara dengan jenis pelatihan ImproveYour
Business yang dikembangkan oleh ILO. Secara
umum, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan kemampuan lanjutan dalam
pengelolaan usaha yang diperlukan bagi wirausaha
muda pemula yang telah mampu mengelola usahanya
dengan baik.
Sasaran dari pelatihan pengembangan usaha ini
adalah pada wirausaha muda pemula yang berada
pada tahap pertumbuhan lanjutan (later-growth stage).
Pada tahap ini, WMP mulai dihadapkan pada
persaingan yang semakin kompetitif, sehingga
diperlukan diversifikasi usaha, melebarkan wilayah dan
15
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
25/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
jaringan pemasaran, serta melakukan inovasi-inovasi
produk baru.
Setelah mengikuti pelatihan ini para WMP diharapkan
memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kepercayaan
diri untuk mengembangkan usaha melalui strategi
terpilih, baik melalui diversifikasi usaha, inovasi produk,
atau pengembangan jaringan pemasaran. Model
kerjasama strategis melalui pengembangan Sentra
Kewirausahaan Pemuda juga mulai dijadikan sebagai
salah satu strategi untuk memperkuat posisi dan
memenangkan persaingan dengan usaha sejenis.
16
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
26/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
BAB III
METODOLOGI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
A. Metode Pelatihan Kewirausahaan Pemuda
Pelatihan kewirausahaan pemuda menganut paradigma
trainingke arah learning, yaitu pelatihan yang berorientasi
pembelajaran. Pelbagai metode yang digunakan dalam
pelatihan meliput:
a) Studi Kasus dan Diskusi Kelompok, mengajak peserta
untuk mengkritisi kasus dan temuan dalam berbisnis,
bertujuan untuk mempertajam analisa bisnis,
b) Curah Pendapat (Brainstroming), Proses kreatif untuk
menghasilkan ide-ide yang berkaitan dengan
pengalaman dan wawasan berbisnis,
c) Sumbang Saran, proses berbagi pengalaman antara
peserta sebagai sumber pembelajaran dan motivasi
dalam berbisnisd) Bermain Peran & GameSimulasi Bisnis, simulasi bisnis
yang akan mengulas tentang siklus bisnis, dinamika
permintaan dan penawaran yang akan memberikan
pembelajaran dan dapat diterapkan (aplikasi) dan
diadaptasikan dalam bisnisnya,
e) Ceramah, sumber inspirasi dan wawasan dalam
berbisnis mengenai pendekatan secara teoritis (tetapidapat di implementasikan) dan contoh yang baik (best
practice) dalam mengelola bisnis.
f) Lat ihan, bentuk pembelajaran akt if yang akan
mendorong dan mengasah kemampuan peserta untuk
mengembangkan diri terhadap pembelajaran yang
telah mereka terima.
17
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
27/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
Fasilitator dapat memilih dan mengembangkan pelbagai
skenario pembelajaran dengan pelbagai alternatif metode.
B. Kurikulum Pelatihan Dasar Kewirausahaan Pemuda
Berdasarkan metode pelatihan sebagaimana dijelaskan di
atas, maka kurikulum pelatihan dasar kewirausahaan
pemuda dirancang sebagai berikut.
1. Kompetensi :
a. Memiliki motivasi berwirausaha,
b. Mampu melahirkan ide-ide usaha yang kreatif,
c. Mampu menyusun rencana bisnis dengan benar.
2. Tujuan Pelatihan :
a. Re-orientasi pola pikir, membangun sikap, dan
membangkitkan motivasi pemuda berwirausaha,
b. Merangsang lahirnya ide-ide usaha sesuai minat,
bakat, dan potensi pemuda dan daerahnya,
c. Mengenalkan dan memberi pemahaman dasar
memulai usaha dan menyusun rencana bisnis.
3. Peserta :
Minimal 25 orang, Maksimal 50 orang per kelas/
angkatan dari pelbagai latar belakang. Disarankan
peserta berasal dari kelas/latar belakang yang relatif
sama (target group) untuk memudahkan dalam
pencapaian tujuan pelatihan
18
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
28/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
4. Struktur Program :
A Materi Dasar
1 Pengenalan Minat, Bakat, dan Potensi diri 2 - - 2
2 Re-Orientasi Pola Pikir dan Sikap Kewirausahaan 2 - - 2
3 Motivasi Kewirausahaan 4 - - 4
Jumlah 8 8
B Materi Inti
1 Merumuskan Ide Bisnis 2 2 4
2 Teknik Mengelola Usaha Baru dan 2 2 2 6
Menemukan Pasar
3 Menyusun Rencana Bisnis 2 4 - 6
Jumlah 6 8 2 16
C Materi Penunjang
1 Kebijakan dan Program Pengembangan 2 - - 2
Kewirasuahaan Pemuda
2 Cerita Sukses Wirausaha Muda Pemula 2 - - 23 Field Tript 2 - 4 4
Jumlah 8
TOTAL 32
JPL = Jam Pelajaran (@45 Menit)
T = Teori
P = Praktek
PL = Praktek Lapang
T P PL JLH
No
Materi
Waktu JPL)
19
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
29/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
5. Modul Pelatihan
A Materi Dasar
1 Pengenalan Karakter Sukses: Teori 2
Change for Success
2 Re-Orientasi Pola Pikir Membangun Pola Pikir
dan Sikap Kewirausahaan dan Sikap Kewirausahaan Teori 2
Pemuda
3 Motivasi Kewirausahaan 1. Extra Ordinary Teori 4
Entrepreneur
2. Human Excellence
for Entrepreneur
Jumlah 8
B Materi Inti
1 Merumuskan Ide Bisnis Merumuskan Ide Bisnis Teori 4
Berbasis Visi dan Passion
2 Teknik Mengelola Usaha Baru 1. Teknik Mengelola Usaha Teori dan 6
yang Berkelanjutan Praktek
2. Strategi Menemukan
Pasar dan mengeksekusi
strategi yang efektif
3. Business Roleplay
4. Business Spy
3 Menyusun Rencana Bisnis Metodologi dan Teknik Teori dan 6
PenyusunanBusiness Plan Praktek
Jumlah 16
C Materi Penunjang
1 Kebijakan dan Program Membangun Karakter Teori 2
Pengembangan dan Budaya Kewirausahaan
Kewirausahaan Pemuda Pemuda menuju Pemuda
Indonesia yang Mandiridan Berdaya saing
2 Belajar dari Wirausaha Muda Sharing Wirausaha Teori 2
Berprestasi Sukses
3 Field Trip Business Race Game Praktek
Jumlah 8
TOTAL 32
No Materi Judul Kode JPL
20
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
30/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
Modul untuk setiap materi pelatihan disusun oleh masing-
masing penyelenggara dengan mengacu pada silabus
sebagaimana terlampir.
6. Proses Pembelajaran :
Proses pembelajaran untuk menyampaikan seluruh
materi pelatihan sebagaimana diuraikan di atas,
memerlukan waktu antara 3 s.d. 5 hari, tergantung
pada rancangan alokasi waktu dan ketersediaan
anggaran. Pelaksanaan pelatihan dapat dirancang
sebagai berikut:
C. Penyelenggara dan Peserta Pelatihan
Pelatihan dasar kewirausahaan pemuda pada hakikatnya
dapat dilakukan oleh pelbagai lembaga, baik lembaga
Pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota, lembaga masyarakat, dan/atau organisasi
kepemudaan. Namun, dalam kaitannya dengan pelatihan
dasar yang dalam bentuk tugas dekonsentrasi ke daerah,
21
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
31/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
maka penyelenggara pelatihan adalah Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi.
Guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan pelatihan dan
membuka akses sebesar-besarnya kepada pemuda di
seluruh pelosok tanah air untuk mengikuti pelatihan, antara
lain harus memperhatikan keterwakilan peserta dari seluruh
kabupaten/kota yang ada di provinsi yang bersangkutan,
dan memperhatikan kelompok pemuda tertentu yang tidak
terfasilitasi oleh pemerintah kabupaten/Kota.
D. Anggaran Penyelenggara Pelatihan
Anggaran untuk menyelenggarakan pelatihan dasar
kewirausahaan pemuda di daerah berasal dari APBN
Dekonsentrasi. Meskipun demikian, pemerintah daerah
dapat mengalokasikan anggaran APBD untuk dilaksanakan
oleh pemerintah daerah, masyarakat, dan/atau organisasi
kepemudaan, sesuai ketentuan yang berlaku.
22
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
32/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
BAB IV
MANAJEMEN PENYELENGGARAAN
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
A. Persiapan
Pelaksana kegiatan pelatihan pada tahap awal harus
mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Tempat pelatihan, termasuk sarana akomodasi, tempat
praktik dan tempat/gedung untuk kegiatan belajar
dalam kelas.
2. Surat-surat dan administrasi lainnya, antara lain:
a. Surat pemanggilan terhadap peserta mencakup
tema, waktu, tempat, jadwal, persyaratan atau
bahan-bahan yang harus dipersiapkan/dibawa
oleh peserta;
b. Surat undangan pembukaan pelatihan untuk
pejabat dan mitra serta pelatih dan narasumber;
c. Surat permohonan tenaga pelatih/narasumber
pelatihan;
d. Surat keputusan pejabat (kepala dinas) tentang
pembentukan panitia pelaksana susunan
kepanitiaan, pelatih dan peserta pelatihan;
e. Daftar hadir, blanko data pribadi peserta dan
pelatih;
f. Blanko pemantauan proses pelatihan;
g. Blanko pendaftaran.
3. Pengadaan alat tulis kantor (ATK) pelatihan dan
perlengkapan keperluan peserta dan pelatih (training
kit).
4. Penggandaan bahan-bahan belajar dan alat evaluasi.
5. Mengadakan rapat akhir persiapan pelatihan.
23
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
33/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengecek dan
memeriksa segala kelengkapan peralatan dan bahan
serta kesiapan tenaga pelatih, panitia dan narasumber.
Melalui kegiatan ini dapat diketahui dan diambil
tindakan untuk hal-hal yang diketahui masih belum
optimal disiapkan.
Agar penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan
terkoordinasi dengan baik dan untuk menghindari terjadinya
tumpang tindih kepesertaan, diharapkan setiap
penyelenggara kegiatan pelatihan melakukan koordinasi
dengan Dinas/SKPD yang mengelola urusan kepemudaan
di masing-masing daerah.
B. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pelatihan
Sarana belajar yang digunakan dalam pelatihan
kewirausahaan pemuda ini, adalah :
1. Paket alat tulis kesekretariatan.
2. Paket perlengkapan peserta.
3. Modul pelatihan.
4. Perlengkapan pelatihan antara lain: LCD, papan tulis,
pengeras suara, clip board, spidol, kertas lebar, kursi.
5. Ruang belajar.
6. Instrumen/format: biodata, daftar penerimaan peserta,
format penerimaan perlengkapan peserta, daftar hadir
(peserta, fasilitator, panitia), format penilaian kinerja
fasilitator dan peyelenggaraan pelatihan.
7. Tempat praktik/sumber belajar pengelolaan bisnis
(inkubasi bisnis).
24
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
34/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
C. Penyediaan Fasilitator dan Narasumber
Komponen yang sangat penting dalam proses pelatihan
kewirausahaan pemuda adalah keberadaan fasilitator dan
narasumber. Pada setiap pelatihan kewirausahaan
pemuda terdapat minimal seorang fasilitator yang telah
memiliki sertifikat kepelatihan atau telah mengikuti ToT
Pelatihan Kewirausahaan Pemuda yang diselenggarakan
oleh kementerian Pemuda dan Olahraga atau Dinas
Pemuda dan Olahraga di daerah.
Oleh karena Kemenpora baru menyelenggarakan ToT pada
tahun 2013 dan 2014 dengan jumlah peserta yang terbatas,
maka untuk pelatihan di daerah dapat menugaskan seorang
fasilitator yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:
1) Berpengalaman melatih secara andragogis;
2) Menguasai materi yang akan dilatihkannya;
3) Menguasai dasar-dasar kewirausahaan, psikologi
pemuda, manajemen dan pengembangan kapasitas
usaha.
Fasilitator bertugas antara lain bekerjasama di antara
sesama pelatih, bekerjasama dengan penyelenggara dan
peserta, menyusun modul pelatihan, mengelola
pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran.
Fasilitator diusahakan dari lembaga pemerintah, lembaga
keuangan dan lembaga usaha dan industri guna
memperlancar proses tindak lanjut pelatihan berupa
pembinaan implementasi hasil pelatihan oleh peserta di
lapangan.
25
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
35/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
Narasumber dalam pelatihan kewirausahaan pemuda
berasal dari unsur pemerintah (Kementerian Pemuda dan
Olahraga/Dinas Pemuda dan Olahraga), akademisi, praktisi
atau motivator yang ada di provinsi, kabupaten/kota yang
ditetapkan oleh kepala dinas yang menagani kepemudaan
provinsi.
D. Pelaksanaan Pelatihan
Adapun tahapan pelaksanaan pelatihan kewirausahaan
pemuda adalah sebagai berikut:
1. Pendaftaran Peserta, Pelatih/Narasumber
2. Menempatkan Peserta di penginapan dan distribusi
trainning Kit
3. Melaksanakan upacara pembukaan
4. Melakukan penjelasan teknis tentang proses dan hasil
pelatihan kepada peserta
5. Mengadakan test awal (pre-test) dan tes akhir (pos-
tes) kepada peserta serta mengolah dan
menginformasikan hasil test awal kepada pelatih.
6. Melaksanakan reviewharian untuk menilai kemajuan
pembelajaran, menilai proses dan hasil pelatihan,
merancang kegiatan tindak lanjut
7. Melaksanakan upacara penutupan serta penjelasan
kegiatan tindak lanjut pelatihan
E. Evaluasi
1. Pengertian
Evaluasi terhadap pelatihan kewirausahaan pemuda
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis dalam mengumpulkan
26
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
36/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
dan mengolah data serta menyajikan informasi yang
akan dipergunakan sebagai bahan pengambil
keputusan untuk menentukan nilai dari seluruh aspek
yang berkaitan dengan penyelenggaran pelatihan
kewirausahaan pemuda.
2. Sasaran
Sasaran evaluasi dalam Pelatihan Kewirausahaan
Pemuda ini adalah:
a. Peserta
Terjadinya perubahan penguasaan pengetahuan,
keterampilan dan sikap/perilaku peserta baik
selama pelatihan maupun setelah pelatihan
b. Fasilitator
Kemampuan fasilitator dalam penguasaan materi
sajian, metode serta media yang digunakan.
c. Penyelenggara
Pelayanan penyelenggara pelatihan termasuk
kesekretariatan, konsumsi, akomodasi dan lain-
lain.
d. Hasil
Pengaruh dari prestasi peserta dalam mengikuti
pelatihan terhadap perkembangan usaha yang
dijalaninya.
3. Aspek-Aspek
a. Peserta
Aspek yang dievaluasi adalah:
1) Pengetahuan
2) Sikap
3) Keterampilan27
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
37/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
b. Fasilitator
Aspek yang dievaluasi adalah:
1) Penguasaan materi
2) Penggunaan metode dan alat bantu
3) Daya simpati, gaya dan sikap
c. Penyelenggara
Aspek yang dievaluasi adalah:
1) Program
2) Pelaksanaan
4. Metode dan Teknik Evaluasi
Teknis evaluasi dilakukan dengan 2 cara:
a. Bentuk tes
b. Bentuk nontes
Metode evaluasi program dilakukan dengan:
a. Wawancara
b. Angket
Metode evaluasi program dilakukan dengan:
1) Tes awal dan tes akhir
2) Wawancara
3) Angket
4) Observasi
5. Format Evaluasi
Untuk mengetahui tercapainya tujuan pelatihan,
diperlukan pengumpulan data dengan cara menjaring
data yang diperlukan kedalam sebuah format. Jenis
dan komponen evaluasi yang dapat diformatkan
adalah :
28
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
38/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
a. Sikap
b. Kemampuan
- Diskusi
- Seminar
c. Penilaian terhadap fasilitator
d. Penilaian peserta terhadap penyelenggara
e. Penilaian kertas kerja
f. Penilaian praktek kerja lapangan
g. Penilaian bahan kasus
6. Sistem Penilaian Peserta
a. Tabulasi hasil pengamatan
Tabulasi adalah pengolahan data atau hasil
pengamatan dari suatu pelatihan yang dihitung
dalam tabel/format yang telah disiapkan
Formulasi tabulasi, meliputi :
1) Sikap
a) Disiplin
b) Kepemimpinan
c) Kerjasama
d) Prakarsa
2) Kemampuan
a) Pembuatan Rencana Bisnis (Business
Plan)
b) Diskusi, seminar kertas kerja
b. Dasar penilaian
1) Jenis nilai
a) Nilai absolut
b) Nilai relatif
c) Nilai Komposit
29
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
39/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
2) Jenis nilai yang ditabulasi
a) Nominal (Katgorik)
b) Interval
c) Ordinal (Peringkat/rangking)
c. Format penilaian
1) Sikap
- Disiplin
- Kepemimpinan
- Kerjasama
- Prakarsa
2) Kemampuan
a) Ujian :
- Komprehensif
- Praktek kerja lapangan
- Kognitif
a) Diskusi, seminar
b) Kertas kerja
d. Formulasi penilaian
1) Sikap 40 %
- Disiplin = 40 %
- Kepemimpinan = 30 %
- Kerjasama = 20 %
- Prakarsa = 10 %______
= 100 %
2) Kemampuan 60 %
Hasil Ujian (Komprehensif,
PKL dan Kognitif = 60 %
Diskusi, seminar dan kertas kerja = 40 %______
= 100 %
30
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
40/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
3) Predikat Penilaian
a) Memuaskan = 90 100
b) Amat baik = 80 89,99
c) Baik = 70 79,99
d) Cukup = 60 69,99
e) Kurang = < 60
F. Penyusunan Laporan Pelaksanaan
Laporan penyelenggaraan pelatihan kewira-usahaan
pemuda perlu disusun sebagai pertanggungjawaban
penyelenggara dan untuk memberikan informasi
menyeluruh tentang proses dan hasil penyelenggaraan
pelatihan kepada pihak-pihak yang berkompeten. Laporan
seyogyanya disusun bersamaan pada saat pelaksanaan
pelatihan, sehingga diharapkan pada saat upacara
penutupan draft laporan sudah berwujud. Sistematika
laporan disarankan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang, tujuan,
dasar dan ruang lingkup laporan;
Bab II Pelatihan Kewirausahaan Pemuda, menguraikan
tentang komponen-komponen pelatihan seperti tujuan,
sarana, peserta, pelatih, waktu, tempat, biaya dan
sebagainya.
Bab III Proses dan Hasil Pelatihan, menguraikan tahapan-
tahapan penyelenggaraan pelatihan berikut hasil yang
diperolehnya, baik hasil per tahapan maupun hasil akhir
pelatihan.
Bab IV Kesimpulan dan Saran, menguraikan masalah-
masalah yang muncul dan usaha-usaha pemecahannya,
31
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
41/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
kesimpulan pelatihan dan saran-saran yang diajukan untuk
memperbaiki hasil pelatihan di lapangan dan
penyelenggaraan pelatihan serupa di masa yang akan
datang.
Bab V Penutup
Laporan juga perlu menampilkan profil peserta, pelatih dan
panitia serta gambaran kurikulum dan bahan belajar yang
diberikan dalam pelatihan. Hal-hal tersebut ditampilkan
dalam lampiran.
G. Menyusun Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut berisi kegiatankegiatan untuk
memperkuat implementasi hasil pelatihan oleh peserta di
lapangan. Kegiatannya berupa pembimbingan dan
pendampingan terhadap peserta dengan area dampingan
meliputi pembiasaan prilaku wirausaha, perencanaan
usaha, pembukuan usaha, membangun dan menjalin
kemitraan usaha, pemupukan modal usaha, kerjasama
teknis usaha dan pemasaran hasil usaha. Tindak lanjut
pada kenyataannya dilaksanakan secara kerjasama
dengan instansi pemerintah dan lembaga usaha dan
industri serta lembaga keuangan. Oleh karena itu, dalam
rancangan tindak lanjut perlu dibangun kerjasama dan
sinergi program dengan mereka sejak awal.
32
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
42/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
BAB V
PENUTUP
Pelatihan kewirausahaan pemuda merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan kualitas pemuda Indonesia dalam rangka
meningkatkan daya saing dan kemandirian untuk meningkatkan
kesejahteraan bangsa. Kualitas pemuda Indonesia yang
memadai akan mampu meningkatkan daya saing bangsa
ditengah persaingan global. Pelatihan kewirausahaan pemuda
juga dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah, kualitas
hidup dan kesejahteraannya.
Pelatihan kewirausahaan ini merupakan salah satu upaya yang
dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam
mendukung pencapaian pembentukan 4000 wirausaha baru
pada tahun 2014 yang merupakan target kinerja yang ditugas
kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Pelatihan kewirausahaan pemuda yang dikelola secara
terencana dan sistematis merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari upaya penumbuhan dan pengembangan
wirausaha muda di seluruh Indonesia.
33
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
43/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
LAMPIRAN
SILABUS PELATIHAN DASAR KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
SILABUS PELATIHAN DASAR KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
A. Materi Dasar
1. PENGENALAN MINAT, BAKAT DAN POTENSI DIRI
Materi Karakter Sukses : Change for Success
Durasi 2 Sesi (90 menit) Teori
LatarBelakang Karakter merupakan faktor kunci dalam mengembangkan bisnis.Setiap orang dilahirkan dengan karakter yang berbeda, begitu juga
dalam dunia bisnis. Para wirausaha mempunyai DNA yang
berbeda. Temukan karakter wirausaha sebagai langkah awal, dan
manfaatkan Kekuatan itu untuk menopang kelemahan guna
membangunrencana.Seorang wirausaha bukan mesin serba bisa
yang memiliki semua kemampuan, namun seorang yang mampu
mengorganisir dan mengintegrasikan sumber daya. Baik internal
dalam dirinya maupun eksternal dari luar dirinya. Hal pertama yang
akan diubah tentu saja faktor internal; di mana dalam hal ini
seseorang memiliki kuasa penuh atas perubahan dirinya. Jikasebelumnya sulit berubah karena menyalahkan faktor luar, maka
seorang pengusaha sukses akan mengubah dirinya menjadi orang
yang pertama kali menyalahkan dirinya jika terjadi ketidaksesuaian
antara goal dan pencapaian, dan dengan secara sadar melakukan
perbaikan.
Tujuan
Pelatihan1. Memahami bagaimana sistem keyakinan
memengaruhi kesuksesan kita, serta dapat mengadopsi
sistem keyakinan yang tepat untuk sukses.
2. Berperilaku fleksibel sehingga dapat memilih sikap atauperilakuyang efektif ketika berhubungan dengan orang lain ataupun
ketika berada dalam situasi-situasi tertentu
Pokok
Bahasan
1. Dasar asumsi awal dalam system keyakinan
2. Sistem keyakinan yang mendukung pencapaian sukses
3. Sistem keyakinan yang menghambat kesuksesan
4. Strategi internal dalam mencapai sukses
34
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
44/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
1. Di akhir sesi peserta akan men yusun daftar keyakinan
yangselama ini menghambat kesuksesan
2. Peserta akan membuat rencana aksi dalam mengurangi atau
menghilangkan keyakinan yang men ghambat tersebut dan
diganti dengan keyakinan yang mendukung pencapaian tujuankesuksesan
Evaluasi
2. MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN
Kekayaan alam dan bonus demografi yang dimiliki Indonesia
menjadikan negara ini memiliki potensi yang sangat besar untukmenjadi kekuatan ekonomi baru di mana banyak diprediksi bahwa
pada 2020 sampai 2030 mendatang, Indonesia akan mengalami
periode emas. Periode emas atau golden period itu harus menjadi
sebuah momentum terbaik menjadikan Indonesia sebagai Negara
maju.Namun, masih ada sejumlah tugas yang harus dilaksanakan
dalam menyongsong masa-masa tersebut. Dalam menyongsong
periode emaspadatahun2020-2030 itu, kita harus meningkatkan
pemberdayaan ekonomi serta persiapan generasi muda.Dewasa
ini, menjadi wirausaha sudah menjadi trend di kalangan generasi
muda. Positifnya akan semakin mudah pekerjaan dalammenyelesaikan permasalahan pengangguran di negeri ini, namun
di sisi lain trend ini tidak diimbangi dengan kemampuan yang cukup
bagi para pengusaha pemula ini tentang bagaimana
mengembangkan bisnis ke arah yang lebih tinggi.
Materi Extra Ordinary Entrepreneur
Durasi 2 Sesi (90 menit) Teori
Latar
Belakang
1. Memahami bahwa wirausaha pemuda memiliki tanggung jawab
menyongsong Indonesia Emas 2020 dengan semangat
berwirausaha untuk membangun bangsa.
2. Memahami bahwa pengusaha sukses selalu membuat bisnis
dengan landasan kemanfaatan untuk orang banyak.3. Memahami bahwa permasalahan bisnis yang dihadapi
diawalberusaha adalah terkait dengan diri pribadi
Tujuan
Pelatihan
Pokok
Bahasan
1. Latar belakang Indonesia Emas 2020
2. Penetapan tujuan pribadi sebelum memulai bisnis
3. Contoh visi pengusaha sukses
4. Contoh 11 permasalahan bisnis pemula
35
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
45/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
1. Di akhir sesi peserta akan membuat tujuan bisnis yang akan
dicapai dan visi bisnis yang akan dijalani.
2. Peserta akan merefleksikan permasalahan bisnis yang dihadapi
Evaluasi
Penting bagi seorang pengusaha menentukan goal yang jelas
untuk mengembangkan bisnisnya. Melalui proses melatih Sense
of Self agar menjadi Personal Mastery yang menghasilkan
Personal Power (Goal-nya = mempersiapkan Diri mengapai
Impiannya).Setelah SiapDiri (Goal) nya tercapai maka orang itu membuat Outcome-nya
(impian) diciptakannya Strategic Thinking Skills lengkap dengan
Systemic Thinking Skills menuju Relationtional Skills.Lalu dibuatlah
Mental Block agar seseorang dapat memprediksi kemungkinan
kemungkinan yang menghalangi misi menuju impiannya dengan
T.O.T.E. Setelah yakin akan Mental Block yang dapat diatasinya,
maka kepastian menggapai impiannya sudah tentu pasti
terwujud.Umumnya orang mengartikan Motivation adalah sebagai
suatu bentuk usaha untuk mendorong orang agar mau maju dalam
mengapai impiannya dengan paksaan melalui kata-kata, Harusbegini..., Sebenarnya begini..., Begini, lho caranya...; yang
mana menjadi seperti isapan jempol belaka bahwa teori tidak sama
dengan hasil prakteknya.
MateriHuman Excellence for Entrepreneur
Durasi 2 Sesi (90 menit) Teori
Latar
Belakang
1. Memahami bahwa seorang pengusaha harus
mampumemimpin dirinya untuk menuju perubahan sukses
2. Memahami bagaimana cara melakukan mekanisme
selfleadership terhadap mimpi dan tujuan hidupnya sendiri
Tujuan
Pelatihan
1. Faktor perubahan diri2. Circle of excellence
3. Jangkar sukses
4. Perubahan cara berfikir sukses
PokokBahasan
1. Diakhir sesi peserta akan membuatjangkar untuk
kondisiexcellence diri dengan beberapa teknik anchoring
2. Peserta akan membuat rencana aksi dalam mencapai tujuan
hidup
Evaluasi
36
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
46/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
Banyak pebisnis yang belum mengenal secara menyeluruh
bisnisnya, tidak punya gambaran apa kelebihan produk, siapa
target market mereka, biaya apa yang harus mereke keluarkan
untuk menunjang kesinambungan bisnis. Darimana mereka akan
memperoleh penghasilan serta bagaimana cara membuat
pelanggan loyal.Bisnis plan adalah hal yang selama ini diketahui
bisa secara lengkap menggambarkan bisnis dan perencanaan
kedepannya. Namun kendala dalam membuat bisnis plan adalahmengenai rumit danbanyaknya item yang harus dilengkapi.Konsep
Business Model canvas, suatu konsep yang dikembangkan oleh
Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, suatu konsep sederhana
yang bisa mengubah konsep bisnis yang rumit menjadi enak untuk
dilihat. Dengan model kanvas, metode ini membuat kita bisa
menggambarkan bisnis dengan mudah dan membuat siapapun
yang terlibat atau ingin tahu bisnis kita bisa mudah
dipahami.Dengan membuat bisnis model kanvas untuk bisnis Anda,
anda jadi bisa melihat bisnis anda dan sekaligus memproyeksikan
bisnis anda kedepannya
B. Materi Inti
1. MERUMUSKAN IDE BISNIS
Materi Merumuskan Ide isnis dengan metode usiness Model Canvas
Durasi 2 sesi (90 menit) Teori
Latar
Belakang
1. Memahami bagaimana Business Model Canvas dapat
menerjemahkan ide bisnis
2. Memahami bagaimana cara melakukan mekanisme
selfleadership terhadap mimpi dan tujuan hidupnya sendiri
Tujuan
Pelatihan
1. Business Model Canvas
2. Pengembangan BMC untuk memaksimalkan penggalian ide
bisnis
Pokok
Bahasan
1. Di akhir sesi peserta akan membuat gambaran blue print bisnisyang akan dikerjakan melalui media BMC
2. Peserta akan mengetahui potensi bisnis yang dapat
dikembangkan bagi bisnis yang sudah berjalan atau bisnis yang
sama sekali baru
Evaluasi
37
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
47/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
Keajaiban Disney terletak pada kemampuannya melakukan sebuahproses yang disebut Imageneering.
Istilahini dikembangkan Walt Disney pada
tahun 1967. Berasal dari kombinasi dua kata, imagination dan
engineering. Proses imageneering inilah yang menjadi kunci
sukses Disney. Strategi kreatif inilah yang melahirkan produk-
produk apik Disney. Ini menjadi urat nadi dari Research and
Development (R&D) mereka.Robert Dilts, salah satu tokoh dunia
NLP, mencari tahu bagaimana fenomena Disney menjadi besar
dan melegenda. Ia menggali strategi kreatifitas Walt Disney dalam
menciptakan semua itu. Lahirlah The Disney Strategy.Untukkreatif, jangan takut untuk bermimpi, karena itu sama saja kita
membatasi kreatifitas. Nantinya impian itu akan terukur dalam tahap
Dreamer- Realist -Critic. Yang harus diingat adalah, semua langkah
harus logis dan detil agar mudah dijalankan.
MateriDisney Creative Model
Durasi 2 Sesi (90 menit) Teori
Latar
Belakang
1. Memahami teknik berfikir kreatif ala Walt Disney yangdipercaya
mampu membangkitkan kreativitas dalam merumuskan ide
berbisnis
2. Memahami bagaimana cara melakukan ekstraksi kreativitasala
Walt Disney3. Memberikan pemahaman tentang pentingnya cara
berfikirkreatif dalam memenangkan persaingan bisnis
Tujuan
Pelatihan
1. Metode kreatif Walt Disney
2. The Dreamer, The Realist, The Critics
3. Teknik perceptual position
Pokok
Bahasan
1. Di tengah sesi peserta akan membuat perencanaan bisnis
dengan metode kreatif ala Walt Disney
2. Peserta akan membuat ketiga tahapan dalam merealisasikan
impian dengan metode Disney
Evaluasi
38
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
48/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
1. Peserta diminta untuk menyampaikan ide bisnis yang palingbaik
menurut masing-masing orang, kemudian menulis : penjelasan
tentang idealisasi tentang bisnis apa yang akan dijalankan,
dengan paradigm Dreamer ala Disney. Kertas tersebut diberikan
ke sebuah amplop dan diberi label Dream (Amplop A) &cara
mewujudkan ide tersebut dan diberi label Realist (Amplop B).
Amplop B dijadikan satu dengan amplop A.
2. Amplop A&B di bagi acak ke seluruh peserta, dipastikan
pesertatidak menerima amplopnya sendiri.
3. Peserta kemudian menuliskan Pola Critics menurut sudut
pandang, pengalaman dan intuisi terhadap ide bisnis yangdisampaikan oleh rekannya. Cara critics diusahakan praktis dan
tidak berbelit. Critics dimasukkan ke dalam amplop, dan
diberilabel C. Amplop C dijadikan satu dengan amplop A & B.
4. Amplop dibagi ke pemiliknya masing-masing dan dibaca.
5. Moderator meminta volunteer untuk menyampaikan apa
yangdirasakan dengan critics yang diberikan oleh temannya
tersebut.
MateriBlack Box Critics
Durasi 2 Sesi (90 menit) Praktik
Latar
Belakang
1. Dengan metode tertutup, peserta akan belajar melakukan
proses bertukar pikiran secara baik. shoot the message, notthe messenger.
2. Dengan metode tanpa mengetahui siapa penyampai saran,
peserta diharapkan tidak menolak atau menyangkal terlebih
dahulu karena mengetahui siapa yang memberinya saran.
3. Peserta akan memperoleh perspektif lain tentang ide yang
adadi kepala sendiri dibandingkan dengan orang lain.
Tujuan
Pelatihan
1. Game outdoor
2. Group Discussion
3. Kesimpulan oleh Trainer
Pokok
Bahasan
1. Di akhir sesi peserta akan saling memaparkan pengalamannya
menjalankan game dan memaparkan pelajaran yang diperoleh
dalam game tersebut
2. Peserta akan merefleksikan berbagai pelajaran penting dalam
dirinya saat menjalankan usahanya nanti
Evaluasi
39
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
49/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
Sebuah bisnis memiliki tahapan. Bukan sesuatu yang bisa dijalankan
lompat-lompat dan semaunya. Mula-mula membangun pondasi,
kemudian mendirikan pilar untuk menopang atap dan seterusnya
hingga mengisi dan mengatur rumah tersebut dengan manajemen.
Sampai pada akhirnya bisnis akan direncanakan untuk ditinggalkan
suatu saat, apakah sang pemilik memiliki usaha baru atau akan
menjualnya sebagai franchise, atau bahkan berhenti menjadi
pebisnis. Semua hal tersebut direncanakan secara sistematis dandiukur sumber dayanya.
a) Outcome
Dalam memulai sebuah usaha, maka yang harus dipikirkan
pertama adalah bagaimana memberikan nilai tambah dan
manfaat lebih kepada para pengguna. Sehingga disini visi
berbisnis itu bukan hanya sekedar menciptakan dan menjual
suatu produk, tetapi memastikan bahwa bisnis tersebut
memberikan manfaat atau nilai tambah kepada para
konsumennya. Bisnis yang didasarkan pada orientasi untuk
memberikan nilai tambah (value) dalam produk maupun jasanyaakan sangat mudah untuk berkembang.Discovering what people
need or want, then creating it.
b)
Process
Perkembangan pasar yang bergerak menjadi sangat kompetitif
dan persaingan bisnis yang semakin kompleks dan ketat telah
menghadirkan tantangan baru bagi pelaku bisnis. Kecepatan
menjadi masalah yang patut diperhatikan yaitu bagaimana cara
mendapatkan dan mengevaluasi informasi dengan segera, dan
untuk kemudian menggunakan informasi tersebut untuk
merespon setiap kejadian dan masalah secara cepat dan tepat
pula.Karena itu kecepatan menjadi faktor penting dalam
menumbuhkan nilai kompetitif.
c) Time
Pernahkah Anda merasakan satu hari dimana Anda sangat
semangat, termotivasi dan produktif? Apapun yang Anda
kerjakan hari itu beres dan lancar semua. Atau sebaliknya Anda
pernah merasakan satu hari dimana Anda merasa loyo dan
malas? Apapun yang Anda kerjakan hari itu tidak ada yang beres
2. TEKNIK MENGELOLA USAHA BARU DAN MENEMUKAN
PASAR
Materi Business Mastery: Teknik mengelola usaha baru yang
berkelanjutan
Durasi 1 sesi (45 menit) Teori
Latar
Belakang
40
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
50/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
dan Anda merasa stuck tidak tahu harus melakukan apa? Lalu
apa perbedaan yang membedakan kedua hal tersebut? Padahal
yang dikerjakan sama dari hari ke hari, jumlah dan jenis
pekerjaan sama, orang yang menjalankan juga tetap sama.
d)
finance
Ini juga merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
bisnis. Pemahaman terhadap finance tidak hanya sekedar balik
modal, seperti halnya yang dipikirkan pedagang. Keuangan
dalam bisnis tidak hanya untuk mencari laba atau profit, tetapi
bagaimana bisnis bisa terus bertahan dan berkembang.
1. Memahami bahwa wirausaha perlu memiliki perencanaan yang
matang tentang pengelolaan usaha baru
2. Memahami bahwa pengelolaan usaha baru memerlukan focus
pada satu usaha saja sampai dengan titik tertentu dapatmengembangkan bisnis ke arah lain
3. Memahami cara agar bisnis awal ini bisa tetap konsisten produktif
4. Memahami bahwa strategi keuangan dalam perusahaan juga
penting untuk menjaga kelangsungan dan pengembangan bisnis
itu sendiri.
Tujuan
Pelatihan
1. Penyusunan tujuan bisnis
2. Penyusunan business process cari bisnis yang dijalankan
3. Penyusunan alokasi waktu untuk mencapai tujuan
4. Penyusunan rencana keuangan
Pokok
Bahasan
1. Di akhir sesi peserta akan membuat rencana aksi pada 4 area
yang diperlukan untuk pen gelolaan usaha baru
2. Pada sesi ini peserta secara aktif akan menyusun rencana
perjalanan bisnis nya akan sebesar apa berdasarkan goal dan
outcome yang telah disusun.
Evaluasi
Pada bisnis pemula, masalah yang sering kali terjadi adalah gagal
atau terlambat dalam merespon tantangan bisnis yang muncul
secara tidak terduga. Sebagai contoh: sangat lambat dalam
mendeteksi adanya peluang-peluang bisnis baru serta dalam
mendeteksi pergerakan yang dilakukan oleh kompetitor; Lebih jauh
lagi adalah kadang cenderung mempunyai sifat reaktif dan tidak
Materi Marketing Mastery: Strategi Menemukan Pasar dan
Mengeksekusi Strategi Pemasaran yang Efektif
Durasi 1 sesi (45 menit) Teori
Latar
Belakang
41
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
51/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
dapat mendeteksi masalah secara dini, dimana ini merupakan hal
yang sangat kontra produktif dalam menghadapi perkembangan
bisnis dimasa seperti sekarang ini. Tahap dalam menemukan pasar
adalah memahami perilaku dan kebutuhan pasar terhadap produk
yang akan dihasilkan. Langkah selanjutnya dalam membangun
kampanye marketing, perlu diketahui siapa pasar kita, dimana
konsentrasi terbesar mereka berada, mengapa mereka memilih kita
dan apa saja yang dipikirkan oleh masing-masing mereka. Dengan
pertimbangan tersebut iklan akan mudah dikomunikasikan kepada
mereka.
1. Memahami cara mengetahui target pasar dan kebutuhan yang
akan dipenuhi
2. Memahami bahwa penetapan tujuan pemasaran sama
pentingnya dengan pemasaran itu sendiri
3. Memahami bahwa pemasaran merupakan inti dari bisnis yang
akan dijalankan
4. Memahami bahwa efektifitas pemasaran tergantung dari
seberapa rinci target pasar dan seberapa kreatif cara produk
menjangkau pasar
Tujuan
Pelatihan
1. Strategi penetapan target pasar
2. Perancangan saluran distribusi pemasaran
3. Mengukur pemasaran yang efektif
4. Pembuatan iklan kampanye pemasaran yang efektif
Pokok
Bahasan
1. Di akhir sesi peserta akan membuat kampanye pemasaran
produk dengan target pasar yang tepat
2. Peserta akan melaksanakan rencana aksi pemasaran yang
telah dibuat
Evaluasi
a. Game simulasi bisnis ini, peserta akan diberikan kesempatan
untuk memilih bisnis plan yang disediakan oleh panitia : laundry,
rumah makan, distro, handphone & pulsa, es krim. Setiap
peserta dapat memulai bisnis dengan diberi modal.
b. Setelah memilih bisnis dan menentukan anggota kelompok,
mereka akan mendaftarkan bisnisnya dengan menyetor
sejumlah modal ke bank sesuai dengan ketentuan bisnis plan.
Materi Business Game Roleplay Winning Business Challenge
Durasi 2 Sesi (90 menit) Praktik
Latar
Belakang
42
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
52/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
c. Permainan dibagi dalam beberapa musim, setiap musim akan
ditandai dengan musik tertentu agar peserta terhibur dan fun
selama melakukan game.
d. Langkah yang dilakukan pertama kali adalah melakukan adusuit,dengan ketentuan apabila menang mendapatkan kertas
peluang dan apabila kalah mendapatkan kertas kewajiban.
Peluang bisa terkait dengan bisnisnya atau tidak, sehingga
meskipun mendapat peluang, boleh diambil atau tidak.
Sedangkan kewajiban adalah biaya-biaya yang biasanya timbul
dalam sebuah bisnis dan wajib dibayarkan.
e. Setelah menerima peluang yang sesuai dengan bisnisnya,
peserta akan membeli sejumlah modal pokok ke Supplier sesuai
dengan harga bahan baku yang ditentukan oleh bisnis plan
bisnis tersebut.f. Setelah memiliki sejumlah stok modal berupa bahan baku,
peserta akan menjualnya ke Pasar dengan nilai jual yang
ditentukan dalam bisnis plan. Peserta akan mendapatkan
sejumlah keuntungan yang bervariasi tergantung bisnis yang
dijalankan.
g. Siklus ini terus berjalan selama beberapa musim.
1. Memahami pembelajaran tentang siklus bisnis, dinamika
permintaan dan penawaran yang akan memberikan pem-
belajaran dan dapat diterapkan (aplikasi) dan diadaptasi-kandalam bisnisnya
2. Memahami pembelajaran dan wawasan berbentuk contoh dalam
mengelola simulasi bisnis
Tujuan
Pelatihan
1. Game outdoor
2. Sharing pengalaman
3. Kesimpulan oleh Trainer
Pokok
Bahasan
1. Di akhir sesi peserta akan saling memaparkan pengalamannya
menjalankan game dan memaparkan pelajaran yang diperolehdalam game tersebut
2. Peserta akan merefleksikan berbagai pelajaran penting dalam
dirinya saat menjalankan usahanya nanti
Evaluasi
43
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
53/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
a. Alat : kamera handphone dll, disediakan min 10 laptop daripanitia untuk presentasi kreatif dari peserta, ide bisnis bisa
berupa improvement di semua area : produksi, pemasaran,
tenaga kerja, sistem.
b. Peserta melakukan pengamatan selama 1 jam di luar hotel/lokasi
pelatihan. Mengamati keadaan bisnis di sekitar.
c. Pengamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara : observasi,
memotret, mewawancara, menjadi customer untuk melihat
bagaimana pelayanannya.
d. Hasil pengamatan disampaikan dalam bentuk presentasi
sebanyak maksimal 5 slide memuat poin penting yang dilakukan
dalam pengamatan.
e. Memberikan setidaknya 5 usul bagi usaha yang diamati agar
penjualannya meningkat atau naik kelas.
f. Di akhir setiap pemaparan, peserta dari kelompok lainnya berhak
melakukan pengujian kemampuan presenter terhadap usulan
yang disampaikan. Diskusi dipandu oleh moderator.
MateriBusiness Game Spy
Durasi 2 Sesi (90 menit) Praktik Lapangan
LatarBelakang
1. Game outdoor
2. Group Discussion
3. Kesimpulan oleh Trainer
Pokok
Bahasan
1. Di akhir sesi peserta akan saling memaparkan pengalamannya
menjalankan game dan memaparkan pelajaran yang diperoleh
dalam game tersebut
2. Peserta akan merefleksikan berbagai pelajaran penting dalam
dirinya saat menjalankan usahanya nanti
Evaluasi
Pilihan hidup berwirausaha harus sekaligus memiliki sikap
mentalnya.The life never flat begitulah dalam bisnis, selalu ada
pasang surut, sehingga mentalitas entrepreneur mesti dimiliki.
Dalam sharing ini akan dibahas mentalitas salah satunya
ketangguhan bertahan dalam posisi sulit. Manejemen krisis adalah
C. Materi Penunjang
1. CERITA SUKSES WIRAUSAHA MUDA PEMULA
Materi Sharing Wrausaha Muda Pemula
Durasi 2 Sesi (90 menit) Teori
Latar
Belakang
44
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
54/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
penting bagi wirausahawan pemula, tahap krisis pertama adalah
ketika sudah berhasil mengalahkan ketakutan untuk memulai usaha
mandiri. Bagi pebisnis pemula perlu mengikuti sharing ilmu dan
pengalaman dari pebisnis sukses agar cost learning tidak begitu
besar dan bleeding pendarahan terkait hilangnya asset bias
ditekan. Dari para pengusaha sukseslah, ilmu dan cerita
pengalaman akan diperoleh, misalnya cara membaca karakter calon
rekan bisnis atau mengatasi kendala keterbatasan sumber daya
kita. Sharing ini bertujuan agar ada transfer knowledge atau ilmu.
1. Memahami perjalanan bisnis wirausaha muda pemula dalam
mencapai kesuksesan
2. Memahami pembelajaran permasalahan yang dihadapi dancara
penyelesaian3. Memahami cara berfikir dan keyakinan yang dimiliki oleh
pengusaha sukses
4. Memahami karakter yang dimiliki oleh pengusaha dalam
mencapai keberhasilan
Tujuan
Pelatihan
1. Sharingpengalaman
2. Tanya Jawab
3. Kesimpulan oleh Moderator
Pokok
Bahasan
1. Di akhir sesi peserta akan membuat resume tentang karakter
yang dimiliki oleh pen gusaha sukses yang memberikan sharing2. Peserta akan merefleksikan ke dalam dirinya karakter
suksesyang diharapkan akan mampu mendukung
keberhasilannya
Evaluasi
2. FIELD
Game ini bertujuan untuk mengenalkan sejak awal tentang berbagai
karakter wirausaha yang dianggap penting dan perlu dimiliki oleh
para pemuda wirausaha dengan menggunakan game peserta diajak
bermain kompetisi yang berkaitan dengan wirausaha sekaligus juga
memberikan pelajaran tentang karakter wirausaha. Format game :
1. Peserta dikelompokkan sekitar 3-4 orang
2. Peserta akan ditempatkan di lokasi dengan jarak sekitar 20 km
dari tempat menginap dan dalam jangkauan kendaraan umum.
Materi Business Race Game
Durasi 4 Sesi (180 menit) Praktik Lapangan, 2 Sesi (90 menit) TeoriLatar
Belakang
45
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
55/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
3. Peserta akan melewati 3 - 4 pos pemberhentian dengan masing-
masing pos memiliki target tertentu yang harus dicapai oleh
peserta. Rancangannya sebagai berikut :
a. Pos I:
Peserta ditugaskan untuk membantu pedagang disebuah
pasar tradisional (dipilih dan dilobby sendiri) dengan target
membantu pedagang tersebut untuk mendapatkan omzet
sebanyak banyaknya dalam waktu 1 jam. Tim terbaik akan
diberi privelige naik taksi/mobil sewaan dari Panitia, Peserta
lainnya diberi uang transport naik angkutan umum.
b. Pos II:
Peserta kembali ditugaskan untuk membantu pedagang,
diwajibkan sebuah Makan (karena waktunya bersamaan
dengan jam makan siang). Targetnya adalah mendapatkanpesanan delivery order sebanyak-banyaknya (dinilai dari
jumlah porsi yang dipesan). Waktu sekitar 2jam.
c. Pos III:
Peserta diberi uang sekitar Rp 200 Ribu (misalnya) dan diberi
kebebasan untuk menentukan akan berbisnis apapun asal
menggunakan uang tersebut sebagai modal. Targetnya
adalah keuntungan yang didapatkan 2 kali lipat dari jumlah
modalnya. Waktu dibatasi 1 jam.
d. Pendidikan karakter yang akan disarikan dalam sesi
Pemaknaandi setiap pos dan di akhir kegiatan (di lokasiHotel) selama 2 sesi.
1. Memahami karakter pengusaha dengan melakukan
pengamatan lapangan
2. Memahami pembelajaran dan wawasan berbentuk contoh
dalam mengelola bisnis
3. Memahami pola berfikir dan keyakinan yang dimiliki dalam
mencapai tujuan dalam simulasi
Tujuan
Pelatihan
1. Game outdoor
2. Sharing pengalaman
3. Kesimpulan oleh Trainer
PokokBahasan
1. Di akhir sesi peserta akan saling memaparkan pengalamannya
menjalankan game dan memaparkan pelajaran yang diperoleh
dalam game tersebut
2. Peserta akan merefleksikan berbagai pelajaran penting dalam
dirinya saat menjalankan usahanya nanti
Evaluasi
46
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
56/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015 47
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
57/58
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Kewirausaan Pemuda di Daerah Tahun 2015
-
7/25/2019 Buku Juknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2015
58/58