7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 1/28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa sekarang ini Indonesia masih menghadapi berbagai kendala
dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya dalam bidang
kesehatan. Kendala tersebut tampak antara lain dari masih tingginya kelahiran dan
kematian neonatal. Setiap tahun diperkirakan ada sejumlah 4.608.000 bayi
dilahirkan dan 100.454 diantaranya ternyata meninggal dunia pada masa neonatal
atau sebelum usia 1 bulan. Dengan kata lain setiap 5 menit satu bayi meninggal di
indonesia oleh berbagai sebab. (Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi BaruLahir, 2003:41)
Periode neonatal merupakan suatu periode yang kritis nantinya akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi bahkan sampai dewasa.
Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan
kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan
menyebabkan kematian. (Mochtar , Rustam, 1998:119)
Para petugas kesehatan khususnya bagi penolong persalinan harus lebih
memperhatikan bahwa bayi baru lahir adalah suatu individu yang utuh. Menolongkelahiran bayi terampil dan memberikan Asuhan yang seksama akan membantu
bayi melalui proses adaptasi dengan baik sehingga akan menjadi bayi yang sehat
sebagai curahan harapan orang tua, bangsa dan negara.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan Griya Husada mampu
memahami tentang keadaan dan masalah-masalah yang terjadi pada bayi baru
lahir melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan mahasiswa Akademi Kebidanan
Griya Husada diharapkan mampu melakukan :
1. Pengkajian pada bayi baru lahir.
2. Mengidentifikasi masalah.
3. Mengantisipasi kebutuhan segera.
4.
Mengidentifikasi kebutuhan segera.
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 2/28
5.
Merencanakan Asuhan Kebidanan.
6.
Melaksanakan.
7.
Mengevaluasi sebagai hasil dilakukannya tindakan.
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 3/28
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir disebut juga Neonatal yang merupakan periode paling
kritis. Pencegahan asfiksia mempertahankan suhu tubuh bayi terutama pada bayi
baru lahir dengan berat badan rendah.
Neonatus pada minggu-minggu pertama sangat dipengaruhi oleh kondisi
ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Manajemen yang baik pada waktu masihdalam kandungan selama persalinan segera sesudah dilahirkan dan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.
2.2 Penanganan Bayi Baru Lahir
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir, ialah :
Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan maya dan
identifikasi adalah rutin dilakukan, kecuali bayi dalam keadaan kritis.
A. Membersihkan Jalan Nafas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi
tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara
sebagai berikut :
- Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
- Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi
lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit
tengadah ke belakang.
- Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan
yang dibungkus kasa steril.
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 4/28
-
Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera
menangis.
kerusakan otak. Sangat penting membersihkan jalan nafas, sehingga upaya
bayi bernafas tidak akan menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir ke
paru-paru).
steril, tabung oksigen dengan selangnya harus siap di tempat.
encatat usaha nafas yang pertama.
harus diperhatikan.
B. Memotong dan Merawat Tali Pusat
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu
menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan.
Apabila bayi lahir tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk
memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi. Tali pusat dipotong 5 cm
dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril.
Apabila masih terjadi perdarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka tali pusatdibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70 % atau povidon iodine 10 % serta
dibalut kasa steril. Kasa tersebut diganti setiap hari dan atau setiap kali basah /
kotor. Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa tali pusat telah diklem
dengan baik untuk mencegah terjadinya perdarahan.
C. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya
dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi
baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolok ukurkebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil.
Suhu bayi harus dicatat.
D. Mencegah Infeksi
Cara mencegah infeksi bayi baru lahir :
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
- Mempertahankan teknik septik dan aseptik dalam merawat bayi.
- Mengganti bungkus tali pusat bayi dimandikan.
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 5/28
E. Yang Perlu Diperhatikan pada Bayi Baru Lahir
-
Suhu badan dan lingkungan.- Tanda-tanda vital.
- Berat badan.
- Mandi dan perawatan kulit.
- Pakaian.
- Perawatan tali pusat.
Penilaian Bayi untuk Tanda-tanda Kegawatan
Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila :
-
Sesak nafas.
- Frekuensi nafas 60 x/menit.
- Panas suhu badan yang rendah.
- Kurang aktif.
- Berat badan rendah (1.500 – 2.500 gram) dengan kesulitan minum.
F. Kontak Dini dengan Ibu
dan bayi penting untuk :
-
Kehangatan.
- Mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir.
- Ikatan batin dan pemberian ASI.
(dengan menunjukkan refleks rooting). Jangan pakaikan bayi untuk
menyusu.
G. Perawatan Mata
Obat mata eritromisin 0,5 % atau tetra siklin 1 % dianjurkan untuk
pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual). Obat mata
perlu diberikan pada jam pertama setelah persalinan. Yang lazimj dipakai adalah
larutan perak nitrat atau Neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera
setelah bayi lahir.
H. Perawatan Lain-lain
- Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena dan tutupi
dengan kain bersih secara longgar.
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 6/28
-
Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan sabun dan air bersih,
dan keringkan betul-betul.
berikan imunisasi BCG, polio oral dan hepatitis B.
-tanda bahaya bayi pada orang tua dan beritahu orang tua
agar merujuk bayi segera untuk perawatan lebih lanjut, jika ditemui tanda-
tanda tersebut.
untuk bayi baru lahir :
- Beri ASI sesuai dengan kebutuhan 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam)
mulai dari hari pertama.
-
Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu.-
Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering, dengan mengganti
popok dan selimut sesuai dengan keperluan. Pastikan bayi tidak terlalu
panas dan terlalu dingin (dapat menyebabkan dehidrasi).
-
Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
2.3 Konsep Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
2.3.1 Pengertian
Asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisir pikiran serta tindakan berdasarkan teori yang
ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian tahapan untuk
mengambil keputusan yang berfokus pada klien. (Varney, 1997)
Asuhan pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru
lahir pada jam pertama setelah kelahiran dilanjutkan sampai 24 jam setelah
kelahiran. (PPKC, 2004)
2.3.2 Tujuan
Memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada bayi baru lahirdengan memperhatikan riwayat bayi selama kehamilan, dalam persalinan dan
keadaan bayi segera setelah melahirkan.
2.3.3 Hasil yang Diharapkan
Terlaksananya asuhan pada bayi baru lahir termasuk melakukan pengkajian,
membuat diagnosa, mengidentifikasi masalah dan kebutuhan bayi,
mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial, tindakan segera serta
merencanakan asuhan.
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 7/28
2.3.4 Manajemen Asuhan Kebidanan terdiri dari 7 langkah :
1. Pengumpulan Data
Untuk mengevaluasi keadaan BBL.
a. Data Subyektif
- Nama : nama klien, ibu dan ayah perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada
kesamaan nama dengan klien yang lain.
- Umur : berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan tindakanyang dilakukan. (Modul Pelatihan Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI:10)
- Alamat : dicatat untuk mempermudah hubungan bila keadaan mendesak dan
dapat memberi petunjuk keadaan lingkungan tempat tinggal pasien. (Modul
Pelatihan Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI:10)
- Agama : perlu dicatat karena hal ini sangat berpengaruh didalam kehidupan
termasuk kesehatan dan akan mudah dalam mengatasi masalah kesehatan pasien.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI:10)
- Pekerjaan : jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi
keluarga, juga dapat mempengaruhi kesehatan. (Modul Pelatihan Fungsional
Bidan di Desa, Depkes RI:10)
- Pendidikan : tingkat pendidikan sangat besar pengaruhnya di dalam tindakan
asuhan kebidanan, selain itu anak akan lebih terjamin pada orang tua pasien
(anak) yang tingkat pendidikannya tinggi. (Modul Pelatihan Fungsional Bidan di
Desa, Depkes RI:10)
han utama : -
- Prenatal
Jika selama hamil ibu rajin memeriksakan kandungannya, maka kondisi janin atau
bayi selama masih dalam kandungan akan terkontrol dengan baik. Ibu yang
selama hamil sudah mendapatkan imunisasi TT, maka anaknya bisa terhindar dari
penyakit tetanus neonatorum.
- Natal
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 8/28
Jika selama persalinan tidak terjadi komplikasi tidak terdapat cacat bawaan pada
bayi, berat badan lebih dari batas minimal dari nilai normal dan umur kehamilan
ibu yang cukup bulan maka proses tumbuh kembang bayi dapat maksimal.
b. Data Obyektif
Keadaan umum : normal
Kesadaran : normal
Tanda-tanda vital :
- Suhu : normal 360-37,50 C.
Apabila suhu < 360 C merupakan gejala awal hipotermia.
Apabila suhu > 37,50 C merupakan gejala awal hipotermia. (Depkes RI, 75-76)
- Nadi : normalnya 120 x/menit – 140 x/menit. (Depkes RI, 1993)
- Pernafasan : normalnya 40 x/menit.
Apabila < 30 x/menit atau > 60 x/menit, bayi sukat bernafas. (Depkes RI, 1993)
- Berat badan : normalnya 2.500 – 3.000 gram.
Akan terjadi penurunan berat badan secara fisiologis antara 5%-10% karena bayi
mengalami empat penyesuaian utama yang dilakukan sebelum dapat memperoleh
kemajuan dalam perkembangan. (Suryanah, 1996:18)
- Panjang badan : normal panjang badan waktu lahir sekitar 48-50 cm. (Suryanah,
1996:18)
- Lingkar kepala :
(Suryanah, 1996:20)
- Kepala dan rambut :
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 9/28
Bersih, pertumbuhan rambut halus dan merata, vernic caseosa, fontanel minor,
fontanel mayor.
• Fontanel minor menutup pada minggu ke 6-8.
• Fontanel mayor menutup pada bulan ke 16-18.
(Suryanah, 1996:20)
- Mata
Adakah tanda-tanda infeksi, yaitu Pus.
- Telinga
Periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepala.
- Hidung dan mulut
Bibir dan langitan, periksa adanya sumbing, reflek hisap dinilai dengan
mengamati bayi pada saat menyusu.
- Leher
Adakah pembengkakan, benjolan.
- Dada
Bentuk dada, puting susu.
- Bahu, lengan dan tangan
Gerakan bahu, lengan dan tangan, jumlah jari.
- Perut
Bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, perdarahan tali pusat, jumlah pembuluh pada tali pusat.
- Genetalia
Laki-laki : testis berada dalam scrotum, penis berlubang dan lubang ini terletak di
ujung penis.
Perempuan : vagina berlubang, uretra berlubang, labia minora dan labia mayora.
- Tungkai dan kaki
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 10/28
Gerakan normal, bentuk, jumlah jari.
- Punggung
Pembengkakan atau ada cekungan, spina bifida.
- Anus
Tidak ada atresia ani.
- Kulit
Vernic caseosa, warna, pembengkakan/bercak-bercak hitam, tanda lahir/tanda
mongol. (PPKC, 224)
- Kepala : apa ada benjolan / tidak.
• Caput succedaneum adalah oedema di bawah kulit kepala pada kelahiran
verteks, sebagai akibat pengeluaran cairan serum dari pembuluh darah. Biasanya
menghilang 2-5 hari post partum.
• Chepal haematoma adalah perdarahan sub periostal tulang tengkorak berbatas
tegas dan tidak elewati sutura. Tulang yang paling sering terkena adalah ostemporal atau parietal. Bila tidak terjadi komplikasi lanjut (fraktur dan
sebagainya), tanpa pengobatan khusus akan sembuh dalam 2-12 minggu. (Rustam,
M, 1998)
- Leher : adakah pembesaran kelenjar limfe/tidak, pembesaran vena jugularis /
tidak.
- Dada : adakah massa / tidak.
- Perut : adakah pembesaran hepar/tidak, adakah pembesaran lien/tidak.
- Pelipatan paha : adakah pembesaran kelenjar limfe, adakah tanda hernia
inguinalis.
- Ekstremitas atas dan bawah : oedema / tidak.
- Dada : apa ada wheezing, apa terdapat ronchi, bunyi jantung bayi normal 120-
160 x/menit.
- Perut : bising usus (+).
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 11/28
Perut : tidak kembung.
- Rooting Reflek (mencari puting) : muncul pada saat lahir, berdurasi sampai usia
6 bulan.
- Grasping Reflek (menggenggam) : muncul pada saat lahir, berdurasi sampai usia
2 bulan.
- Morro Reflek (terkejut) : muncul pada saat lahir, hilang sekitar usia 2 bulan.
- Tonickneck Reflek (tonus leher) : muncul pada saat lahir, hilang sekitar usia 2-3
bulan.
- Sucking Reflek (menghisap) : muncul pada saat lahir, berdurasi sampai usia 6-8
bulan.
- Babynsky Reflek (jari-jari kaki fleksi) : muncul pada saat lahir, hilang sekitar
usia 2-3 bulan.
- Stapping Reflek (menapak) : muncul pada saat lahir, menghilang saat usia 2
bulan. (Suryanah, 1996)
2. Identifikasi Masalah / Diagnosa Kebidanan
Dilakukan identifikasi terhadap masalah atau diagnosa kebidanan berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Diagnosa, masalah
dan kebutuhan bayi baru lahir tergantung dari hasil pengkajian terhadap bayi.
Contoh diagnosa :
a. Bayi baru lahir fisiologis umur 2 jam dalam masa transisi.
b. Bayi baru lahir fisiologis dengan asfiksia.
c. Bayi baru lahir fisiologis dengan hipotermia / hipertermi.
d. Bayi kurang bulan, kecil masa kehamilan dengan hipotermi dan gangguan
pernafasan.
Masalah :
a. Ibu kurang informasi.
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 12/28
b. Ibu tidak periksa ANC.
c. Ibu post sectio cesaria.
d. Gangguan maternal yang lain.
Kebutuhan :
a. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat.
b. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera
mungkin. (PPKC, 2004)
3. Antisipasi Masalah Potensial / Diagnosa Potensial
Mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial yang mungkin akan terjadi
berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi.
Contoh : diagnosa potensial :
a. Hipotermi potensial menyebabkan gangguan pernafasan. (PPKC, 2004)
4. Identifikasi Kebutuhan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter sesuai dengan
kondisi bayi.
Contoh tindakan segera :
a. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat.
b. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera
mungkin.
c. Bila bayi baru lahir tidak bernafas dalam waktu 30 detik, segera cari bantuan
dan mulailah lagkah-langkah resusitasi pada bayi. (PPKC, 2004)
5. Rencana Asuhan Bayi Baru Lahir
Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesuai dengan temuan dari
langkah-langkah sebelumnya.
- Perencanaan dengan diagnosa :
Bayi baru lahir umur 25 menit (masa transisi).
- Tujuan :
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 13/28
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir diharapkan tidak terjadi
komplikasi.
- Kriteria :
– 37,50 C.
- Intervensi :
1. Pertahankan suhu tubuh bayi.
Rasional : Dengan mempertahankan suhu tubuh, bayi kehilangan panas tubuh
melalui evaporasi, konduksi, konveksi dan radiasi serta membatasi stres akibat
perpindahan lingkungan.
2. Memberi obat tetes mata.
Rasional : Untuk mencegah terjadinya gangguan pada mata / infeksi karena
terkena kotoran waktu bayi melewati jalan lahir.
3. Lakukan kontak awal dengan ibu dan pemberian ASI.
Rasional : Dengan kontak awal pada bayi didekatkan pada ibu dapat mempercepat
ikatan batin antara ibu dan bayi serta pemberian ASI awal bermanfaat
meningkatkan kekebalan tubuh bayi, karena colostrum mengandung IgA dalam
jumlah tinggi.
4. Observasi tanda-tanda vital : nadi, suhu, RR dan tanda infeksi.
Rasional : Deteksi dini adanya kelainan / infeksi, sehingga dapat segera ditangani.
5. Lakukan perawatan tali pusat.
Rasional : Untuk mempertahankan personal hygiene dan mencegah terjadinya
infeksi.
6. Berikan tanda pengenal pada bayi.
Rasional : Untuk mencegah tertukarnya bayi bila dipisahkan dari ibunya.
7. Rawat gabung (rooming in) ibu dan bayi.
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 14/28
Rasional : Lebih mendekatkan bayi dengan ibunya baik secara fisik maupun
psikologis.
6. Melakukan Perencanaan
Adalah pelaksanaan rencana asuhan menyeluruh seperti pada langkah ke lima.
Langkah ini dapat dilakukan oleh seluruh bidan atau sebagian oleh wanita tersebut
jika belum ditugaskan oleh orang lain, tetapi bidan memikul tanggung jawab
tentang arah pelaksanaan.
7. Evaluasi
Langkah ini sebagai pengecekan apakah rencana asuhan tersebut efektif jika
memang efektif dalam pelaksanaannya.
Di dalam pendokumentasian / catatan asuhan dapat diterapkan dalam bentuk
SOAP.
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 15/28
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 16/28
Pada Bayi Ny “ S “ Neonatus Aterm Usia 1 hariFisiologis di Rs. Dr Soewandi
Surabaya
Pengkajian tanggal : 5 Februari 2008
Pukul : 19.00 WIB
I. Data Subyektif
1. Identitas / Biodata
Nama bayi : By Ny “ S“
Umur bayi : 1 hari
Tanggal / jam / lahir : 4 Februari 2008 /17.20 WIB
Jenis kelamin : (perempuan )
No. status reg :
Berat badan lahir : 3150 gr
Panjang badan : 52 cm
Nama ayah : Tn “ M “ Nama Ibu : Ny “S”
Umur : 26 th Umur : 20th
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta Pekerjaan : -
Alamat Rumah : Donorejo Alamat Rumah : Donorejo
Telp : - Telp : -
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
1. Riwayat penyakit kehamilan
a. Pendarahan : tidak ada
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 17/28
b. Pre eklamsi / eklamsi : tidak ada
c. Penyakit kelamin : tidak ada
d. Lain – lain : tidak ada
2. Kebiasaan waktu hamil
a. Makanan : makan 3x/ hari porsi sedang ( nasi, sayur, lauk )
b. Obat – obatan / jamu : ibu tidak mempunyai kebiasaan minum jamu dan obat –
obatan
c. Merokok : ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok
d. Lain – lain : tidak ada
3. Riwayat Persalinan Sekarang (Diambil Dari Dokumen Status Pasien)
1. Anak Ke : IV
2. Jenis Kelamin : Spt B
3. Ditolong Oleh : Bidan
4. Lama Persalinan : 12 Jam
5. Ketuban Pecah : Spt Jernih
6. Komplikasi Persalinan :
Ibu : Tidak
Bayi : Tidak
7.Keadaan Bayi Baru Lahir :
Waktu Tanda O 1 2 Jumlah
Nilai
Menit
Ke-1 Frekuensi jantung
Usaha pernafasan
Tonus otot
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 18/28
Reflek
Warna ( ) tak ada
( ) tak ada
( ) lumpuh
( ) tak bereaksi
( ) ext flexi sedikit
( ) tubuhn kemerahan tangan & kaki ( ) > 100
( ) menangis kuat
Menit ke – 5 Frekuensi jantung
Usaha pernafasan
Tonus otot
Reflek
Warna ( ) tak ada
( ) tak ada
( ) lumpuh
( ) tak bereaksi
( ) lambat tak teratur
( ) ext flexi sedikit
( ) tubuhn kemerahan tangan & kaki ( ) > 100
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 19/28
7. Resusitasi
Pengisapan lendir : dilakukan
Rangsangan takhl : dilakukan
Ambubay : tidak , lamanya menit
Massage jantung : tidak , lamanya menit
Inkubasi endotraceal : tidak , lamanya menit
Oksigen : tidak , lamanya menit
Therapi : tidak
Keterangan lain : tidak
4. Kebutuhan Dasar Nutrisi dan Cairan
a. Pola nutrisi : minum pasi 1cc / obt
c. Pola aktivitas : Bayi menangis saat BAB/ BAK
d. Pola istirahat : Bayi lebih banyak tidur
II. Data Obyektif
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
1) Tonus otot : bayi bergerak lembah
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 20/28
2) Kulit : warna kulit merah muda, kulit elastis, tidak ada rambut lanugo, tidak
ada nevil spot
3) Tangisan bayi : bayi menangis kuat
4) Tanda – tanda vital :
S : 364
HR : 124x / menit
RR : 64x / menit
2. Pemeriksaan Fisik Head to Me
1) Kepala : tidak ada hidrocepalus, tidak ada caput suksedanum,tidak ada chepal
hematom, sutura saling bertindih,
2) Telinga : simetris, tidak ada serumen
3) Mata : simetris, conjunctiva merah muda, sclera putih pupil bereaksi terhadap
cahaya, pupil sama besar
4) Hidung & mulut : bersih , tidak ada pch, tidak ada scret
Mulut : warna bibir merah muda, gerakan simetris, gusi berwarna merah muda,
tidak ada labio palato genato schizis, tidak adsa oral trush
5) Leher :
Tampak pendek dan lurus, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembendungan vena jugularis.
6) Dada :
Bentuk silinders, mengembang kempis bersamaan dengan respirasi, tidak ada
reaksi dada, tidak ada nonky, tidak ada whezing, putting menonjol, teraba jaringan
mamae.lingkar dada =32 cm
7) Bahu, lengan dan tangan :
Bahu : simetris, tidak ada fakhur klavikula, tidak ada fakhur humerus
Lengan : simetris, pada sudut 30
Tangan : simetris, tidak polidatili, tidak shindaktili
8) Perut :
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 21/28
Silindriss : tidak kembung, tidak ada pendarahan tali pusat
9) Punggung :
Tampak lurus, tidak lordosis, tidak kifosis, tidak scoliosis, tidak ada spina bifida,
tidak terdapat rambut lanugo
10) Alat benitalia :
Bersih, labia mayora menutupi laba minora, clitoris menonjol
11) Anus : tidak ada atresiani
12) Tungkai dan kaki :
Bentuk dan gerakan simetris, kedua tungkaimudah didefleksikan, jumlah jari kaki
10 buah
13) Sistem saraf dan refleks
Reflek morrow : +
Menghisap : +
Babinsky : +
Tonick neck : +
Graps : +
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
III. Analisa, Diagnosa, Masalah
Analisa, diagnosa / masalah Data subyektif Data obyektif
DX : Bayi Baru Lahir
Usia 1 hari fisiologis
Masalah : Termogulasi - Bayi baru lahir spontan
Belakang kepala
- Ditolong bidan
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 22/28
- Keadaan baik
- Bayi lahir prematur - KU bayi baik
- A-S = 8-9
-
- BB/PB. 3150/51cm
-
S : 364
HR : 124x / menit
RR : 64x / menit
IV. Diagnosa Potensial
Tidak ada
V. Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera
Tidak ada
VI. Intervensi/Planning
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 30 menit diharapkan masalah
teratasi
Keriteria hasil :
1. k/u bayi baik
2. S = 36 5 – 375OC HR=120-140X/menit RR= 40-60X/menit
3. tidak ada tanda gawat nafas
intervensi
tanggal :5 Februari 2008 jam19.30 WIB
1. Jelaskan pada ibu tentang pemeriksaan bayi
R/ Penjelasan sebagai alih informasi tentang kondisi bayinya
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 23/28
2. Lakukan observasi ttv hr , suhu, rr
R/ Deteksi dini adanya komplikasi pad bayi dan melakukan tindakan secara tepat
3. Rawat bayi apada suhu yang hangat ( inkubator )
R/ Perawatan dalam inkubator dapat mencegah terjadinya hipotermi
4. Berikan kebutuhan cairan sesuai dengan usia dan berat badan
R/ Pemenuhan kebutuhan dan cairan mencegah terjadinya dehidrasi dan
kebutuhan nutrisi dan cairan tetap terpenuhi
5. Berikan asuhan sayang bayi dengan pemenuhan personal hygine
R/ Lingkungan yang lembab dan kotor merupakan media berkembang biaknya
mumoorganisme penyebab infeksi
6. berikan informasi tentang ASI Eklkusif
R/ ASI Eklusif sangat penting untuk bayi yang merupakan makanan utama bagi
bayi karena banyak mengandung zat gizi tinggi yang sesuai kebutuhan bayi
VII. Implementasi
Tanggal Jam Implementasi
5 Februari 2008 19.35
19.40
19.45
20.00
20.05
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 24/28
.2010
20.15 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu tentang kondisi bayinya saat ini
baik dan dalam pengawasan
2. Memberikan lingkungan yang bersih dan hangat pada tubuh bayi untuk
mencegah hipotermi
3. Memberikan pasi 1cc / OGT
4. Melakukan observasi TTV
S= 36 8 OC
HR= 144 x/ menit
RR= 60 x/ menit
5. Memberikan infeksi ampicilin 60 mg/ lm
6. Membersihkan tubuh bayi dan BAB / BAK pengganti popok dan baju
7. Menjelaskan tentang ASI eklusif
VIII. Evaluasi
Tanggal 6 Februari 2008 Jam 08.00WIB
S = - ibu merasa lega dengan penjelasan petugas
- ibu mengatakan bayinya masih lemah
O = K/U bayi baik
Gerakan cukup, nafas spontan tanpa bantuan O2, tidak ada reaksi dada tidak
iyanosis,
Bayi minum pasi 1cc
Injeksi ampicilin 60mg
TTV S= 36 6 oC HR= 144x / menit RR = 60x / menit
A = bayi baru lahir usia 1 hari fisilogis
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 25/28
P = - observasi TTV
- berikan minum ASI
- px pulang
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 26/28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Bayi baru lahir disebut juga neonatal yang merupakan periode paling krisis.
Pencegahan asfiksia, mempertahankan suhu tubuh bayi terutama pada bayi baru
lahir dengan berat badan rendah.
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada bayi NY “S” dengan diagnosa “Bayi
baru lahir usia 1 hari fisilogis” dengan tujuan yang ada maka didapat kesimpulan :
1. Pengkajian
Didapat dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan, hal ini untuk menentukan suatu
tindakan
2. Diagnosa masalah
Setelah dilakukan asuhan petugas menemukan diagnosa “Bayi baru lahir usia 1
hari fisiologis.
3. Rencana
- Berikan penyuluhan pada ibu tentang perawatan bayi di rumah.
- Berikan penyuluhan tentang perawatan tali pusat.
- Berikan penyuluhan tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi.
- Berikan penyuluhan tentang jadwal imunisasi.
- Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi.
4. Implementasi
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 27/28
- Memberikan penyuluhan pada ibu tentang perawatan bayi di rumah.
- Memberikan penyuluhan pada ibu tentang perawatan tali pusat.
- Memberikan penyuluhan pada ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi.
- Memberikan penyuluhan tentang jadwal imunisasi.
- Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi.
5. Evaluasi
Pada asuhan kebidanan di atas pada bayi baru lahir masa transisi 2 jam komplikasi
dan infeksi tidak terjadi.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Petugas Kesehatan
a. Menjaga terjadinya kedinginan, infeksi, asfiksia pada bayi seminimal mungkin.
b. Merawat tali pusat dengan bersih dan benar, yaitu dengan alkohol 70 % dan
kasa steril.
c. Mencegah personal hygiene.
4.2.2 Bagi Keluarga Klien
a. Anjurkan kepada orang tua atau keluarga mencuci tangan terlebih dahulu
sebelum dan sesudah merawat bayi.
b. Kontrol bila asda keluhan.
c. Anjurkan kepada ibu agar bayi diimunisasi lengkap pada ASI eksklusif sampai
6 bulan.
DAFTAR PUSTAKA
7/21/2019 Asuhan Kebidanan perawatan pada Bayi Baru Lahir.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-kebidanan-perawatan-pada-bayi-baru-lahirdocx 28/28
YBO-SP. 2001, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta : EGC.
Suryanah. 1996, Keperawatan Anak Sakit untuk SPK, Jakarta : EGC.
Soetjiningsih. 1998, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta : EGC.
Mochtar, R. 1998, Sinopsis Obstetri Jilid I, Jakarta : EGC.