Download - [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Abses perinefrik adalah abses renal yang meluas kedalam jaringan lemak disekitar
ginjal. Ini dapat diakibatkan oleh infeksi ginjal, seperti pielonefritis atau dapat terjadi
secara hematogen ( menyebar melalui aliran darah ) yang berasal dari bagian mana saja
di tubuh. Organisme penyebab mencangkup Staphylococcus, proteusdanE.coli. kadang-
kadang infeksi menyebar dari area yang berdekatan, seperti divertikulatis atau
apendisitis. (melt!er. "##$ % $&')
mumnya abses disebabkan oleh flora bacterial campuran yang berkisar sekitar ",*spesies bakteri $,+ diantaranya merupakanbakteri anaerob sementara #, lainnya adalah
bakteri aerob atau fakultatif. akteri komensal dari tempat-tempat disekitarnya
merupakan penyebab abses yang biasa ditemukan sehingga spesies bakteri dalam abses
secara tipikal merupakan spesies yang ditemukan dalam flora normal (ichard
/.mitchell."##0 % "'#)
1enatalaksaan abses yaitu abses diinsisi, didrainase dan kultur serta sensivitas dari
seluruh cairan darinase diperiksa. 2erapi antimikrobial yang tepat diresepkan. 3rain
biasaanya dimasukkan dan dibiarkan diruangan perinefrik sampai drainase signifikan
keluar seluruhnya. 4arena cairan drainase biasanya banyak, maka diperlukan
penggantian balutan luar dengan sering. eperti pada penanganan abses disetiap tempat,
pasien dipantau terhadap adanya sepsis, masukan dan haluaran cairan, dan respons
umum terhadap penanganan. (melt!er. "##$ % $&'0)
5alpraktek yang merupakan bentuk pelanggaran terhadap kaidah-kaidah profesi
cukup menarik untuk didiskusikan khususnya yang terkait dengan malpraktek bidang
kepera6atan, yang selama ini kurang mendapat perhatian. 1ada masa yang akan datang
dimana kesadaran hukum masyarakat semakin meningkat dimana masyarakat akan lebih
menyadari akan haknya, dan disisi lain pera6at dituntut untuk melaksanakan ke6ajiban
dan tugas profesinya lebih hati-hati dengan penuh tanggung ja6ab dan tanggung gugat.
1
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
2/26
1.2. Rumusan masalah
$. Apa yang dimaksud dengan Abses 1rinefritik (Abses Intrarenal) 7
". agaimana asuhan kepera6atan mengenai pasien yang mengalami Abses 1rinefritik7
'. agaimana penatalaksanaan dan tindakan yang dilakukan pada pasien dengan Abses
1rinefritik 7
&. agaimana cara pera6at menangani dan mencegah malpraktik kepera6atan yang
berhubungan dengan issue kepera6atan dalam kasus pasien dengan gangguan sistem
perkemihan di masa mendatang 7
1.3. Tujuan
3alam menyusun makalah ini penulis memiliki tujuan %
$. ntuk mengetahui yang dimaksud dengan Abses 1rinefritik (Abses Intrarenal).
". ntuk mengetahui bagaimana asuhan kepera6atan mengenai pasien yang mengalami
Abses 1rinefritik.
'. ntuk mengetahui penatalaksanaan dan tindakan yang dilakukan pada pasien dengan
Abses 1rinefritik.
&. ntuk mengetahui cara pera6at menangani dan mencegah malpraktik kepera6atan
dalam kasus pasien dengan gangguan sistem perkemihan yang berhubungan dengan
issue kepera6atan di masa mendatang.
1.. !an"aat
5ahasis6a kepera6atan mampu memahami tentang asuhan kepera6atan dan
pencegahan dalam malpraktik pada kasus pasien dengan gangguan perkemihan abses
perinefritik.
BAB II
TIN#AUAN PU$TA%A
2.1. Pengert&an Abses
2
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
3/26
Abses adalah rongga yang berisi nanah. 2anda utamanya dari suatu abses adalah
fluktuasi, meskipun tidak selalu terdeteksi. asa hangat yang terlokalisir, bengkak dan
nyeri tekan langsung pada rongga abses adalah tanda yang khas juga. (8liastam,
5ichael.$0 % $0')
2erapinya memerlukan insisi dan drainase cairan purulen. Antibiotik dapat sebagai
tambahan tapi bukan terapi primer. (ch6art! ."### % &)
Abses disebabkan oleh flora bacterial campuran yang berkisar sekitar ",* spesies
bakteri $,+ diantaranya merupakanbakteri anaerob sementara #, lainnya adalah bakteri
aerob atau fakultatif. akteri komensal dari tempat-tempat disekitarnya merupakan
penyebab abses yang biasa ditemukan sehingga spesies bakteri dalam abses secara
tipikal merupakan spesies yang ditemukan dalam flora normal. (ichard /.mitchell."##0
% "'#)
2.1.1. Abses '&njal
Abses ginjal bisa disebabkan oleh bakteri yang berasal dari suatu
infeksi yang terba6a ke ginjal melalui aliran darah atau akibat suatu infeksi
saluran kemih yang terba6a ke ginjal dan menyebar ke dalam jaringan ginjal.
Abses di permukaan ginjal (abses perinefrik) hampir selalu disebabkan
oleh pecahnya suatu abses di dalam ginjal, yang menyebarkan infeksi ke
permukaan dan jaringan di sekitarnya. 9ejala dari abses ginjal adalah%
a) 3emam, menggigil.
b) /yeri di punggung sebelah ba6ah.
c) /yeri ketika berkemih.
d) Air kemih mengandung darah (kadang-kadang).
2.2. Abses Per&ne"r&k (Abses )er&renal*
2.2.1. Pengert&an
3
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
4/26
Abses perinefrik adalah abses renal yang meluas kedalam jaringan
lemak disekitar ginjal. Ini dapat diakibatkan oleh infeksi ginjal, seperti
pielonefritis atau dapat terjadi secara hematogen ( menyebar melalui aliran
darah ) yang berasal dari bagian mana saja di tubuh. Organisme penyebab
mencangkup taphylococcus, proteus dan 8.coli. kadang-kadang infeksi
menyebar dari area yang berdekatan, seperti divertikulatis atau apendisitis.
(melt!er. "##$ % $&')
Abses perinefrik sering terjadi akibat penyebaran hematogen atau
sekunder akibat obstruksi renal dan pada penderita diabetes lebih rentan
(1radip . 1atel."## %$*)
Abses perinefrik:pionefrosis memiliki karakteristik nyeri tekan akut,
timbul tanda-tanda sistemik, namun abses jarang menjadi besar. (1ierce A,
9race ; /eil . orley. "##+ % '*)
Abses perinefrik terdiri atas abses diluar ginjal yang biasanya
dibebabkan oleh infeksi diluar pielum. ering disertai batu pielum. erangsur-
angsur abses menjadi besar sampai dapat diraba. 1ada pemeriksaan ditemukan
4
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
5/26
piuria dan pada pemeriksaan ultrasonografi dilihat ruang abses diluar ginjal.
( jamsuhidajat."#$# % 0++)
2erapi terdiri atas penyaliran, sering ginjal sudah tidak berfungsi lagi
sehingga nefrektomi harus dianjurkan. ( jamsuhidajat."#$# % 0++)
1asien abses perinefrik yang harus mendapat perhatian lebih adalah
dengan nyeri sudut kostovertebra yang hebat, rigiditas otot-otot daerah
panggul, massa daerah panggul atau demam tinggi, terutama jika infeksinya
resisten terhadap terapi antibiotika. ( 8liastam, 5ichael.$0 % $+*)
Abses perinefrik ini biasanya mengikuti perforasi dari infeksi ginjal
atau abses kedalam rongga perinefrik. 1asien datang dengan demam tinggi dan
abdomen yang keras. 1ada radiografi tidak terlihat adanya bayangan psoas dan
tulang belakang mencembung kearah lesi. 2erapi membutuhkan drainase dan
antibiotika jangka panjang. (ch6art!."###% *0+)
2.2.2. Et&+l+g&
eberapa agen bakteri penyebab abses perirenal, meliputi 8sherichia
coli, 1roterus, dan taphylococcus aureus. eberapa bakteri gram negatif laindapat menyebabkan infeksi ini meliputi 4lebsiella, 8nterobacter,
1seudomonas, erratia, dan
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
6/26
5anifestasi yang terjadi sering akut a6itan, disertai menggigil,
demam, lekositosis, nyeri tumpul atau teraba massa di panggul % nyeri
abdomen dan nyeri tekan sudut konstovertebral sakit berat.
1enatalaksaannya dengan insisi abses, didrainase dan kultur serta
sensivitas dari seluruh cairan darinase diperiksa. 2erapi antimikrobial yang
tepat diresepkan.
3rain biasanya dimasukkan dan dibiarkan diruangan perinefrik sampai
drainase signifikan keluar seluruhnya. 4arena cairan drainase biasanya
banyak, maka diperlukan penggantian balutan luar dengan sering. eperti pada
penanganan abses disetiap tempat, pasien dipantau terhadap adanya sepsis,
masukan dan haluaran cairan, dan respons umum terhadap penanganan.
(melt!er. "##$ % $&'0)
2.2.. Pat+"&s&+l+g&
5ekanisme yang paling umum terjadi untuk abses bakteri gram-gram
negatif adalah pecahnya abses kortikomedular, sementara mekanisme yang
paling umum untuk pengembangan infeksi staphylococcal adalah pecahnya
abses kortikal ginjal. 2emuan ini sering diamati dalam hubungan denganoperasi ginjal sebelumnya seperti nephrectomy parsial atau nefrolisiasis atau
paling sering, sebagai komplikasi diabetes mellitus (olkier, $$).
(5ustta>in. "#$" % $"")
1asien dengan penyakit ginjal polikistik yang menjalani hemodialisis
mungkin sangat rentan untuk mengembangkan abses perirenal +"? dari kasus.
=aktor predisposisi untuk abses perirenal meliputi neurogenik kandung kemih,
refluks vesicoureteral, obstruksi kandung kemih, nekrosis papiler ginjal, 2in. "#$" % $"")
2.2.,. Pengkaj&an Anamnes&s
4eluhan utama yang sering dikeluhkan bervariasi meliputi keluhan
infeksi kulit atau infeksi saluran kemih. Infeksi bisa diikuti dalam $-" minggu
dengan demam dan nyeri pada pinggang atau kostovertebra.( 5ustta>in.
"#$" %$"")
4eluhan nyeri daerah pingggang atau kostovertebra misalnya disertai
adanya peningkatan suhu tubuh, demam, sampai menggigil. 1asien mengeluh
adanya massa pada daerah pinggang disertai penurunan nafsu makan. 4eluhan
lainnya adalah nyeri perut, disuria, penurunan berat badan, malaise, dan gejala
gastrointestinal seperti mual dan muntah.
1ada pengkajian ri6ayat penyakit dahulu penting bagi pera6at untuk
mengkaji apakah ada ri6ayat penyakit seperti adanya penyakit bisul atau
karbunkel pada daerah tubuh lainnya, adanya ri6ayat demam sampai
menggigil. 4aji apakah pasien pernah menderita penyakit diabetes mellitus.
1enting untuk dikaji mengenai ri6ayat pemakaian obat-obatan masa lalu dan
adanya ri6ayat alergi terhadap jenis obat kemudian dokumentasikan.
1ada pengkajian psikososiokultural, adanya nyeri, benjolan pada
pinggang dan pemeriksaan diagnostik yang akan dilakukan akan memberikan
dampak rasa cemas pada pasien. (5ustta>in. "#$" %$"')
7
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
8/26
2.2.-. Pemer&ksaan &s&k
4eadaan umum pasien lemah dan terlihat sakit berat denagn tingkat
kesadran biasanya compos metis. 1ada 22@ sering didapatkan adanya
perubahan suhu tubuh meningkat, frekuensi denyut nadi mengalami
peningkatan, frekunsi meningkat sesuai dengan peningkatan suhu tubuh dan
denyut nadi. 2ekanan darah tidak terjadi perubahan secara signifikan kecuali
adanya penyakit hipertensi renal.
(5ustta>in. "#$" %$"&)
2.2.-.1. Pemer&ksaan &s&k +kus
$. Inspeksi % 2erdapat pembesaran pada daerah kostovertebral. 1ada
abses yang mengenai kedua ginjal sering didapatkan penurunan
urine output karena terjadi penurunan dari fungsi ginjal. 1asien
mungkin mengalami nyeri pada saat melakukan fleksi panggul
kesisi kontralateral.
". 1alpasi % 3idapatkan adanya massa pembesaran ginjal pada area
konstovertebra.
'. 1erkusi % perkusi pada sudut kontovertebra memberikan stimulus
nyeri lokal disertai suatu penjalaran nyeri ke pinggang dan perut.
(5ustta>in. "#$" %$"&)2.2.-.2. Pengkaj&an D&agn+st&k
$. aboratorium % 1emerikasaan urinalisis menunjukkan adanya piuria
dan hematuria, kultur urine menunjukkan kuman penyebab infeksi,
sedangkan pada pemeriksaan darah terdapat leukositosis dan laju
endap darah yang meningkat.
". adiografi % 1emeriksaan foto polos abdomen mungkin
didapatkan kekaburan pada daerah pinggang, bayangan psoas
menjadi kabur, terdapat bayangan gas pada jaringan lunak,
skoliosis, atau bayangan opak dari suatu batu di saluran kemih.
1emeriksaan
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
9/26
1emerikasaan in. "#$" %$"&)
2.2./. Penatalaksanaan !e0&s$. 3rainase abses perkutan. Aspirasi drainase perkutan dengan panduan
ultrasonografi memberikan manifestasi kerusakan jaringan minimal. Basil
drainase dilakukan kultur, serta sensitivitas dari seluruh cairan drainase.
4euntungan drainase perkutan meliputi % menghindari anestesi umum dan
bedah, lebih diterima baik fisik maupun psikososial oleh pasien, biaya
rendah, mempermudah pera6at pascaprosedur, serta memperpendek hari
ra6at. ementara itu, kerugiannya meliputi % infeksi jamur, pembentukan
kalsifikasi, drainase buntu oleh drainase purulen, terbentuk rongga
retroperitoneal, serta emfisematous dalam ginjal.
". 2erapi bedah. 1ada kondsi tertentu, seperti abses fistula ginjal-enterik,
mungkin memerlukan intervensi bedah segera.
'. 1emberian antimikroba yang sesuai dengan hasil uji sensivitas yang
bersifat bakterisidal, dan berspektrum luas. 3rain biasanya dimasukkan
dan dibiarkan di ruang perirenal sampai seluruh drainase signifikan keluar
seluruhnya. eperti pada penanganan abses disetiap tempat, pasien
dipantau terhadap adanya sepsis, intake dan ouput cairan, serta respons
umum terhadap penanganan dang anti balutan sesering mungkin.
&. imtomatik, untuk menurunkan keluhan nyeri dan demam. (5ustta>in.
"#$" %$"*)
2.2.. D&agn+sa %e)eraatan
3iagnosa kepera6atan yang sering muncul adalah %
$. /yeri berhubungan dengan pasca drainase abses, proses inflamasi,
kontraksi otot efek sekunder adanya abses renal.
". Bipertermi berhubungan dengan respon sistemik sekunder adanya abses
renal
'. 4etidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan intake nutrisi
&. 9angguan activity daily living (A3) berhubungan dengan kelemahan
fisik secara umum
*. 4ecemasan berhubungan dengan prognosis penyakit, ancaman, kondisi
sakit, dan perubahan kesehatan (5ustta>in. "#$" %$"*)
9
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
10/26
2.2.. 456 (4eb +" 6aut&+n*
2erlampir
BAB III
TIN#AUAN %A$U$
3.1. Asuhan %e)eraatan3.1.1. Pengkaj&an
10
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
11/26
3.1.1.1. I0ent&tas Pas&en
/ama % /y. 38
mur % ' tahun
Agama % Islam
1ekerjaan % 6asta
Alamat % 4acen la6a ungaran barat, emarang
2anggal masuk % "& 5aret "#$'
3iagnosa medis % Abses 1erinefrik
3.1.1.2. R&a7at Pen7ak&t
a. 4eluhanutama %
/yeri punggung ba6ah dan disuria.
b. i6ayat penyakit sekarang%
1asien mengeluh demam tinggi dan abdomen ba6ah yang keras,
punggung ba6ah terasa nyeri dan teraba hangat. 1asien
mengatakan tidak bisa berkemih dan ketika berkemih terasa nyeri,
6arna urin keruh.
c. i6ayat penyakit dahulu%
1asien pernah mengalami infeksi saluran kemih.
d. i6ayat penyakit keluarga%
-
3.1.1.3. P+la ungs& %esehatan
$. 1ola persepsi dan pemeliharaan kesehatan % kurangnya
pengetahuan pasien tentang pencegahan penyakitnya dan vulva
hygiene.
". 1ola istirahat dan tidur % istirahat dan tidur pasien mengalami
gangguan karena gelisah dan nyeri.
'. 1ola eliminasi % pasien cenderung mengalami disuria.
&. 1ola aktivitas % aktivitas pasien mengalami gangguan karena rasa
nyeri yang kadangdatang.
11
http://kumpulanaskep.com/blog/batu-saluran-kencing-2/http://kumpulanaskep.com/blog/askep-gagal-ginjal-kronik/http://kumpulanaskep.com/blog/askep-pd-klien-dgn-infeksi-otak/http://kumpulanaskep.com/blog/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-benigna-prostat-hipertropi/http://kumpulanaskep.com/blog/apendisitis-akut-2/http://kumpulanaskep.com/blog/bronkhitis/http://kumpulanaskep.com/blog/askep-gagal-ginjal-kronik/http://kumpulanaskep.com/blog/askep-pd-klien-dgn-infeksi-otak/http://kumpulanaskep.com/blog/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-benigna-prostat-hipertropi/http://kumpulanaskep.com/blog/apendisitis-akut-2/http://kumpulanaskep.com/blog/bronkhitis/http://kumpulanaskep.com/blog/batu-saluran-kencing-2/ -
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
12/26
3.1.1.. Pemer&ksaan &s&k
$. 2anda-tanda vital
23 % /ormal
/adi % 5eningkat, akibat menahan nyeri
espirasi % /ormal
2emperatur % 5eningkat (C ',*O
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
13/26
1
D$ 8 pasien mengeluh
nyeri di daerah pinggang
sebelah kanan.
D5 8 1asien menyeringai
menahan nyeri
1 % Inflamasi pada ginjal
D % 3itusuk-tusuk
%1erirenal (diluar pielum)
% (#-$#)
2 % 4adang-kadang
1roses inflamasi, pasca
drainase abses, kontraksi otot
efek sekunder adanya abses
renal
/yeri
2
D$ 8 1asien mengatakan
tubuhnya panas dan terasa
ha6a dingin
D5 8 9 1asien menggigil
9 2 % '0,0 O in. "#$" %$"0)
3.2. !al)raktek Dalam %asus Pas&en Dengan 'angguan $&stem Perkem&han
/y. 2 usia &* tahun dua hari yang lalu telah menjalani operasi abses perinefrik
(fistula ginjal enterik) di ginjal sebelah kiri. /amun setelah dilakukan pembedahan,
pasien selalu mengeluhkan nyeri yang sangat hebat di pinggang sebalah kirinya
tersebut. 1era6at yang menangani /y. 2 hanya memberitahukan bah6a itu mungkin
efek dari operasi, nanti juga hilang sendiri dan pera6at tersebut tidak mengkaji
data:informasi secara adekuat tehadap pasien tersebut. a6at luka operasi sudah
dilakukan sesuai jad6al, pasien juga terpasang drainase untuk memeriksa kultur cairan
yang keluar, penggantian balutan luar juga sering dilakukan, kebutuhan cairan pasien
pun terpenuhi sesuai advice dokter, namun 6alaupun diberikan analgesik untuk
meredakan nyeri, pasien masih mengeluhkan nyeri. Akhirnya dokter pun menyarankan
/y. 2 untuk dilakukan foto abdomen. 3ari situ diketahui bah6a di tempat yang
beberapa hari lalu dioperasi terdapat lembaran kasa yang tertinggal. 3okter pun
menjad6alkan operasi pengeluaran benda asing tersebut. /y. 2 pun terpaksa harus
dioperasi kembali untuk mengeluarkan kasa yang tertinggal tersebut agar tidak
membahayakan kesehatannya. Bal tersebut sudah barang tentu merupakan suatu
tindakan malpraktik yang dilakukan oleh tenaga medis.
3.3. Issue 0an !al)rakt&k Dalam %e)eraatan
5enurut 9u6andi ($&) dalam buku Kelalaian Medik (medical negligence)
mendefinisikan HMalpractice is the neglect of a physician or nuse to apply that degree
of skil and learning on treating and nursing a patient which is customarily applied in
treating and caring for the sick or wounded similiarly in the same community. ang
dapat diartikan bah6a malpraktik adalah kelalaian dari seorang dokter atau pera6at
untuk menterapkan tingkat ketrampilan dan pengetahuannya di dalam memberikan
pelayanan pengobatan dan pera6atan terhadap seorang pasien yang la!im diterapkan
16
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
17/26
dalam mengobati dan mera6at orang sakit atau terluka di lingkungan 6ilayah yang
sama.
Ellis dan Hartley (!!")mengungkapkan bah6a malpraktik merupakan batasan
yang spesifik dari kelalaian (negligence) yang ditujukan kepada seseorang yang telah
terlatih atau berpendidikan yang menunjukkan kinerjanya sesuai bidang
tugas:pekejaannya. 2erhadap malpraktek dalam kepera6atan maka malpraktik adalah
suatu batasan yang dugunakan untuk menggambarkan kelalaian pera6at dalam
melakukan ke6ajibannya.
Ada dua istilah yang sering dibicarakan secara bersamaan dalam kaitan malpraktik
yaitu kelalaian dan malpratik itu sendiri. 4elalaian adalah melakukan sesuatu diba6ahstandar yang ditetapkan oleh aturan:hukum guna melindungi orang lain yang
bertentangan dengan tindakan-tindakan yang tidak beralasan dan berisko melakukan
kesalahan (Keeton, !"# dalam $eahy dan Ki%ilay, !!").
5enurut Hanafiah dan &mir (!!!)mengatakan bah6a kelalaian adalah sikap
yang kurang hati-hati, yaitu tidak melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati
melakukannya dengan 6ajar, atau sebaliknya melakukan apa yang seseorang dengan
sikap hati-hati tidak akan melakukannya dalam situasi tersebut.
3ari pengertian di atas dapat diartikan bah6a kelalaian lebih bersifat
ketidaksengajaan, kurang teliti, kurang hati-hati, acuh tak acuh, sembrono, tidak peduli
terhadap kepentingan orang lain, namun akibat yang ditimbulkan memang bukanlah
menjadi tujuannya. 4elalaian bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan, jika
kelalaian itu tidak sampai memba6a kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang
itu dapat menerimanya (Hanafiah ' &mir, !!!). 2etapi jika kelalaian itumengakibatkan kerugian materi, mencelakakan bahkan merengut nya6a orang lain,
maka ini dklasifikasikan sebagai kelalaian berat (culpa lata), serius dan kriminal.
5alpraktek tidaklah sama dengan kelalaian. 5alpraktik sangat spesifik dan
terksait dengan status profesional dari pemberi pelayanan dan standar pelayanan
profesional 5alpraktik adalah kegagalan seorang profesional (misalnya dokter dan
pera6at) melakukan sesuai dengan standar profesi yang berlaku bagi seseorang yang
karena memiliki ketrampilan dan pendidikan (estal,K., !!*).Bal ini bih dipertegas
17
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
18/26
oleh 8llis ; Bartley ($0) bah6a malpraktik adalah suatu batasan spesifik dari
kelalaian. Ini ditujukan pada kelalaian yang dilakukan oleh yang telah terlatih secara
khusus atau seseorang yang berpendidikan yang ditampilkan dalam pekerjaannya. Oleh
karena itu batasan malpraktik ditujukan untuk menggambarkan kelaliaian oleh pera6at
dalam melakukan ke6jibannya sebagai tenaga kepera6atan.
4elalaian memang termasuk dalam arti malpraktik, tetapi didalam malpraktik
tidak selalu harus ada unsur kelalaian. 5alpraktik lebih luas daripada
negligence.4arena selain mencakup arti kelalaian, istilah malpraktik pun mencakup
tindakan-tindakan yang dilakukan dengan sengaja (criminal malpractice) dan
melanggar ndang-undang. 3idalam arti kesengajaan tersirat ada motifnya (guilty
mind)sehingga tuntutannya dapat bersifat perdata atau pidana.
3apat ditarik kesimpulan bah6a yang dimaksud dengan malpraktik adalah %
$. 5elakukan suatu hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang tenaga
kesehatan.
". 2idak melakukan apa yang seharusnya dilakukan atau melalaikan ke6ajibannya
(negligence)
'. 5elanggar suatu ketentuan menurut atau berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
3.. Pr+blem s+l:&ng
3alam mencegah kesalahan tersebut diatas, sebagai pera6at professional jangan
hanya megira-ngira dalam membuat rencana kepera6atan tanpa dipertimbangkandengan sebaik-baiknya. eharusnya dalam menulisan harus dengan pertimbangan yang
jelas dengan berdasarkan masalah pasien. ila dianggap perlu, lakukan modifikasi
rencana berdasarkan data baru yang terkumpul. encana harus realistik, berdasarkan
standar yang telah ditetapkan termasuk pertimbangan yang diberikan oleh pasien.
4omunikasikan secara jelas baik secara lisan maupun dengan tulisan. ekerja
berdasarkan rencana dan dilakukan secara hati-hati instruksi yang ada. etiap
pendapatnya perlu divalidasi dengan teliti.
18
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
19/26
Ada pula +nterention errors, yang termasuk dalam kegagalan
menginterpretasikan dan melaksanakan tindakan kolaborasi, kegagalan melakukan
asuhan kepera6atan secara hati-hati, kegagalan mengikuti:mencatat order:perintah dari
dokter atau dari supervisor. 4esalahan pada tindakan kepera6atan yang sering terjadi
adalah kesalahan dalam membaca perintah:order, mengidentifikasi pasien sebelum
dilakukan tindakan:prosedur, memberikan obat, dan terapi pembatasan (restrictie
therapy).3ari seluruh kegiatan ini yang paling berbahaya nampaknya pada tindakan
pemberian obat, oleh karena itu perlunya komunikasi baik diantara anggota tim
kesehatan maupun terhadap pasien dan keluarganya.
ntuk menghindari kesalahan ini, sebaiknya rumah sakit tetap melaksanakan
program pendidikan berkelanjutan (-ontinuing ursing Education).
eberapa contoh kesalahan pera6at %
$. 1ada pasien usia lanjut, pasien mengalami disorientasi pada saat berada diruang
pera6atan. 1era6at tidak membuat rencana kepera6atan guna memonitoring dan
mempertahankan keamanan pasien dengan memasang penghalang tempat tidur. ebagai
akibat disorientasi, pasien kemudian terjatuh dari tempat tidur pada 6aktu malam hari
dan pasien mengalami patah tulang tungkai.
". 1ada pasien dengan pasca bedah disarankan untuk melakukan ambulasi. 1era6at
secara drastis menganjurkan pasien melakukan mobilisasi berjalan, pada hal disaat itu
pasien mengalami demam, denyut nadi cepat, dan mengeluh nyeri abdomen. 1era6at
melakukan ambulasi pada pasien sesuai rencana kepera6atan yang telah dibuat tanpa
mengkaji terlebih dahulu kondisi pasien. 1asien kemudian bangun dan berjalan, pasien
mengeluh pusing dan jatuh sehingga pasien mengalami trauma kepala.
ntuk mencegah hal yang bersangkutan dengan malpraktek sangat perlu bagi
seorang pera6at berupaya melakukan sesuatu guna mencegah terjadinya tuntutan
malpraktik yaitu upaya mempertahankan standar pelayanan:asuhan ya>ng berkualitas
tinggi. Bal ini dilakukan dalam pekerjaan sebagai pera6at yaitu meningkatkan
kemampuan dalam praktik kepera6atan dan menciptakan iklim yang dapat mendorong
peningkatan praktik kepera6atan., yaitu %
19
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
20/26
$. 4esadaran diri (self-a6areness)%
aitu mengidentifikasi dan memahami pada diri sendiri tentang kekutan dan
kelamahan dalam praktik kepera6atan. ila terindentifikasi akan kelemahan yang
dimiliki maka berusahalah untuk mencari penyelesaiannya. eberapa hal yang dapat
dilakukan yaitu melalui pendidikan, pengalaman langsung, atau berdiskusi dengan
teman sekerja:kolega. Apabila berhubungan seorang supervisor, sebaiknya bersikap
terbuka akan kelemahannnya dan jangan menerima tanggung ja6ab dimana pera6at
yang bersangkutan belum siap untuk itu. Fangan menerima suatu jabatan atau
pekerjaan kalau menurut kriteria yang ada tidak dapat dipenuhi.
". eradaptasi terhadap tugas yang diemban
2enaga kepera6atan yang diberika tugas pada suatu unit pera6atan dimana dia
merasa kurang berpengalaman dalam mera6at pasien yang ada di unit tersebut,
maka sebaiknya pera6at perlu mengikuti program orientasi:program adaptasi di unit
tersebut. 1era6at perlu berkonsultasio dengan pera6at senior yang aa diunit terbut
'. 5engikuti kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
eorangmpera6at dalam melaksanakan tugasnya harus sealu mempertimbangkan
kebijakan dan prosedur yang berlaku di unit tersebut. Ikuti kebijakan dan prosedur
yang berlaku secara cermat, misalnya kebijakan:prosedur yang berhubungan dengan
pemberian obat pada pasien.
&. 5engevaluasi kebijakan dan prosedur yang berlaku
Ilmu pengetahuan dan tehnologi kepera6atan bersifat dinamis artinya berkembangsecara terus menerus. 3alam perkembangannya, kemungkinan kebijakan dan
prosedur yang ada diperlukan guna menyesuaikan dengan perkembangan yang
terjadi. Oleh krena itu itu ada kebutuhan untuk menyeuaikan kebijakan dan proseudr
atau protokol tertentu. ntuk itu merupakan tanggung ja6ab pera6at profesional
bekerja guna mempertahankan mutu pelayanan sesuai dengan tuntutan
perkembangan.
*. 1endokumentasian
20
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
21/26
1encatatan pera6at dapat dikatakan sesuatu yang unit dalam tatanan pelayanan
kesehatan, karena kegiatan ini dilakukan selama "& jam. Apa yang dicatat oleh
pera6at merupakan faktor yang krusial guna menghindari suatu tuntutan.
3okumentasi dalam suatu pencatatan adalah laporan tentang pengamatan yang
dilakukan, keputusan yang diambil, kegiatan yang dilakukan, dan penilaian terhadap
respon pasien.
Oleh karena setiap kasus ditentukan adanya fakta yang mednkung suatu tuntutan, maka
diperlukan pencatatan yang jelas dan relevan. 1encatatan diperlukan secara jelas, benar,
dan jelas sehingga dapat dipahami. 1edoman guna mencegah terjadinya malpraktik,
sebagai berikut %
$. erikan kasih sayang kepada pasien sebagaimana anda mengasihi diri sendiri.
ayani pasien dan keluarganya dengan jujur dan penuh rasa hormat.
". 9unakan pengetahuan kepera6atan untuk menetapkan diagnosa kepera6atan yang
tepat dan laksanakan intervensi kepera6atan yang diperlukan. 1era6at mempunyai
ke6ajiban untuk menyusun pengkajian dan melaksanakan pengkajian dengan benar.
'. tamakan kepentingan pasien. Fika tim kesehatan lainnya ragu-ragu terhadap
tindakan yang akan dilakukan atau kurang merespon terhadap perubahan kondisi
pasien, diskusikan bersama dengan tim kepera6atan guna memberikan masukan
yang diperlukan bagi tim kesehatan lainnya.
&. 2anyakan saran:order yang diberikan oleh dokter jika % 1erintah tidak jelas,masalah
itu ditanyakan oleh pasien atau pasien menolak, tindakan yang meragukan atau
tidak tepat sehubungan dengan perubahan dari kondisi kesehatan pasien. 2erima
perintah dengan jelas dan tertulis.
*. 2ingkatkan kemampuan anda secara terus menerus, sehingga
pengetahuan:kemampuan yang dimiliki senantiasa up-to-date. Ikuti perkemangan
yang terbaru yang terjadi di lapangan pekerjaan dan bekerjalah berdasarkan
pedoman yang berlaku.
+. Fangan melakukan tindakan dimana tindakan itu belum anda kuasai.
21
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
22/26
. aksanakan asuhan kepera6atan berdasarkan model proses kepera6atan. Bindari
kekurang hati-hatian dalam memberikan asuhan kepera6atan.
0.
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
23/26
BAB I;
PENUTUP
etelah kami membahas Asuhan 4epera6atan 1ada 1asien Abses 1erinefritis, kami
selaku penulis dapat menarik kesimpulan dan saran, yakni sebagai berikut %
.1. %es&m)ulan
Abses perinefrik adalah abses renal yang meluas kedalam jaringan lemak disekitar
ginjal. Ini dapat diakibatkan oleh infeksi ginjal, seperti pielonefritis atau dapat terjadi
secara hematogen ( menyebar melalui aliran darah ) yang berasal dari bagian mana saja
di tubuh. Organisme penyebab mencangkup taphylococcus, proteus dan 8.coli. kadang-
kadang infeksi menyebar dari area yang berdekatan, seperti divertikulatis atau
apendisitis. (melt!er. "##$ % $&')
eberapa agen bakteri penyebab abses perirenal, meliputi 8sherichia coli, 1roterus,
dan taphylococcus aureus. eberapa bakteri gram negatif lain dapat menyebabkan
infeksi ini meliputi 4lebsiella, 8nterobacter, 1seudomonas, erratia, dan
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
24/26
sampai drainase signifikan keluar seluruhnya. 4arena cairan drainase biasanya banyak,
maka diperlukan penggantian balutan luar dengan sering. eperti pada penanganan abses
disetiap tempat, pasien dipantau terhadap adanya sepsis, masukan dan haluaran cairan,
dan respons umum terhadap penanganan. (melt!er. "##$ % $&'0)
3alam menjalankan misi sebagai profesi di bidang profesional pera6at 6ajib teliti
dalam menyusun rencana kepera6atan dengan dasar, pemikiran dan sumber yang tepat.
3ari kasus pembedahan pera6at ikut pula serta dalam menangani pasien mulai dari
praoperasi hingga pasca operasi. 5aka dari itu, pera6at 6ajib teliti atas kondisi pasien
sepenuhnya untk menghindari malpraktik di masa mendatang.
.2. $aran
3emikianlah makalah yang telah kami buat. emoga isi dari makalah ini dapat
bermanfaat untuk menambah 6a6asan teman-teman tentang penatalaksanaan asuhan
kepera6atan pada pasien abses perinefritik. aran, kritik, maupun sanggahan tetap kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. 4ami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
atau kekurangan dalam penulisan makalah ini.
24
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
25/26
DATAR PU$TA%A
jamsuhidajat, . "#$#. uku Ajar Ilmu edah jamsuhidajat. Fakarta % 89
-
7/21/2019 [FIX] Isi Abses Perinefrik Kel 4
26/26
Penyebaran secara asending saluran kemihPenyebaran ineksi secara hema!"gen ke gin#al
$n%asi kuman ke parenkim gin#al
&emben!uk abses renal
$neksi parenkim dan pemben!ukan abses pada gin#al
Pecah abses ke asia ger"!a
'bses perirenal
(eaksi sis!emik (eaksi l"kal
(esp"ns in)amasi l"kal k"n!raksi "!"! pingg
*!imulus nyeri
+yeri
(esp"n $n)amasi sis!emik,a#u &e!ab"lisme umum meningka!&ual- mun!ah- resp"ns psik"l"gis
emam- menggigil
Peningka!an suhu !ubuh
elemahan- kele!ihan meningka!
angguan ',
'n"reksia- in!ake nu!risi- kurang resp"ns cemas
9u6andi, F. $&.,Kelalaian Medik (medical negligence),8disi ". Fakarta % alai penerbit
=4I.
Banafiah dan Amir .$.Etika kedokteran dan hukum kesehatan, 8disi '. Fakarta % 89in, Arif dan kumala sari. "#$". Asuhan 4epera6atan 9angguan istem 1erkemihan.
Fakarta % alemba 5edika.
456 (4eb +" 6aut&+n* Abses Per&ne"r&t&s