Download - Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
1/13
IDENTIFIKASI WILAYAH YANG DIKONSERVASI
.Konservasi Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan,
manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap
komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.
Namun menurut Adishakti (2007) istilah konservasi yang biasa digunakan para arsitek
mengacu pada Piagam dari International Council of Monuments and Site (ICOMOS) tahun
1981, yaitu Charter for the Conservation of Places of Cultural Significance, Burra, Australia,
yang lebih dikenal dengan Burra Charter.
Disini dinyatakan bahwa konsep konservasi adalah semua kegiatan pelestarian sesuai
dengan kesepakatan yang telah dirumuskan dalam piagam tersebut. Konservasi adalah konsep
proses pengelolaan suatu tempat atau ruang atau obyek agar makna kultural yang terkandung di
dalamnya terpelihara dengan baik. Kegiatan konservasi meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan
sesuai dengan kondisi dan situasi lokal maupun upaya pengembangan untuk pemanfaatan lebih
lanjut.
Suatu program konservasi sedapat mungkin tidak hanya dipertahankan keasliannya dan
perawatannya namun tidak mendatangkan nilai ekonomi atau manfaat lain bagi pemilik atau
masyarakat luas. Dalam hal ini peran arsitek sangat penting dalam menentukan fungsi yang
sesuai karena tidak semua fungsi dapat dimasukkan. Kegiatan yang dilakukan ini membutuhkan
upaya lintas sektoral, multi dimensi dan disiplin, serta berkelanjutan.
2.Strategi Konservasi
Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal
berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan
sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan
berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut :
5. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.
6. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati.
7. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.
8. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.
Arah kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam dalam TAP MPR No. IX/MPR/2001 tentang
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
2/13
Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam :
1. Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan pengelolaan sumber daya alam dalam rangka sinkronisasi kebijakan antarsektor yang
berdasarkan prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ketetapan ini.
2. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya alam melalui identifikasi dan
inventarisasi kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai potensi dalam pembangunan nasional.
3. Memperluas pemberian akses informasi kepada masyarakat mengenai potensi sumber daya alam di
daerahnya dan mendorong terwujudnya tanggung jawab sosial untuk menggunakan teknologi ramah
lingkungan termasuk teknologi tradisional.
4. Memperhatikan sifat dan karakteristik dari berbagai jenis sumber daya alam dan melakukan upaya-
upaya meningkatkan nilai tambah dari produk sumber daya alam tersebut.
5. Menyelesaikan konflik-konflik pemanfaatan sumber daya alam yang timbul selama ini sekaligusdapat mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang guna menjamin terlaksananya penegakan
hukum
6. Menyusun strategi pemanfaatan sumber daya alam yang didasarkan pada optimalisasi manfaat
dengan memperhatikan kepentingan dan kondisi daerah maupun nasional.
.PENYAJIAN INFORMASI TENTANG PERSEBARAN WILAYAH KONSERVASI
PENYAJIAN INFORMASI TENTANG PERSEBARAN WILAYAH KONSERVASI
Ta
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
3/13
man Nasional dan kawasan konservasi lain di Indonesia dan penyebarannya (KMNLH, 1994).
Kawasan konservasi merupakan gudang plasma nutfah, baik tumbuhan, satwa liar, maupun
jasad renik. Menurut Undang-undang no. 5 tahun 1990, konservasi insitu dilakukan di Suaka
Alam dan di Kawasan Pelestarian Alam. Kawasan Suaka Alam meliputi Cagar Alam dan Suaka
Margasatwa, sedangkan kawasan pelestarian alam meliputi Taman Nasional, Taman Nasional
Laut, Taman Hutan Wisata, Taman Wisata Alam, Taman Buru. Dalam hal ini pemerintah telah
menetapkan berbagai tipe kawasan konservasi cukup banyak yang di dilindungi oleh undang-
undang, yang mana penyebarannya meliputi berbagai daerah di Indonesia. Beberapa contoh
kawasan konservasi dapat dilihat pada tabel 1.
Pengertian istilah beberapa kawasan konservasi seperti tersebut di atas dapat dijelaskan berikut
ini (UU no. 5 th 1990):
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
4/13
Kawasan Suaka Alam: adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupundi perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai
wilayah sistem penyanga kehidupan.
Cagar Alam: adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyaikekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
Suaka Margasatwa: adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupakeanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
Kawasan Pelestarian Alam: adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di daratmaupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan sedara lestari
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Taman Nasional: adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Taman Hutan Raya: adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhandan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkanbagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya,
budaya, pariwisara dan rekreasi.
Taman Wisata Alam: adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkanuntuk pariwisata dan rekreasi alam.
Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa persebaran kawasan konservasi meliputi hampir di tiap
propinsi. Berarti setiap propinsi memiliki kawasan konservasi insitu yang merupakan gudang
plasma nutfah yang khas dari daerah yang bersangkutan. Sering ditemukan dalam satu kawasan
konservasi mengandung beberapa tipe ekosistem. Semakin beranekaragam ekosistemnya maka
semakin tinggi pula keanekaragaman plasma nutfahnya.
Kepulauan Indonesia terbagi dalam tujuh divisi biografi utama (BAPPENAS, 1993; KMNLH,
1994), yaitu: 1) Sumatera, 2) Jawa dan Bali, 3) kalimantan, 4) Nusa Tenggara (termasuk Kletar
dan Tanimbar), 5) Sulawesi, 6) Maluku, dan 7) Irian Jaya (termasuk kepulauan Kai dan Aru).
3.PETA PERSEBARAN WILAYAH KONSERVASI
Cagar Alam adalah kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk melindungi tumbuhan dan
lingkungannya agar dapat tumbuh secara alami.
Suaka Marga Satwa adalah kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk melindungi dan
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
5/13
melestarikan berbagai jenis hewan agar terhindar dari kepunahan.
Peta Persebaran Taman Nasional di Indonesia
Peta Persebaran Taman Nasional di Indonesia
Persebaran Kawasan suaka alam yang dilindungi di indonesia
1. PULAU SUMATRA
a. Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh & Sumatra Utara)
b. Taman Nasional Siberut (Sumatra Barat)
c. Taman Nasional Kerinci Seblat
d. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (Riau)
e. Taman Nasional Berbak (Jambi)
f. Taman Nasional Bukit Duabelas (Jambi)g. Taman Nasional Bukit Barisan (Bengkulu & Lampung)
h. Taman Nasional Way Kambas (Lampung)
2. PULAU JAWA
a. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)
b. Taman Nasional Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)
c. Taman Nasional Gunung Halimun (Jawa Barat)
d. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat)
e. Taman Nasional Laut Karimu Jawa (Jawa Tengah)
f. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur)
g. Taman Nasional Meru Betiri (Jawa Timur)
h. Taman Nasional Baluran (Jawa Timur)
i. Taman Nasional Alas Purwo (Jawa Timur)
3. Bali dan Nusa Tenggara
a. Taman Nasional Bali Barat (Bali)
b. Taman Nasional Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat)
c. Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur)
d. Taman Nasional Kelimutu (Nusa Tenggara Timur)
4. KALIMANTAN
a. Taman Nasional Gunung Palung (Kalimantan Barat)
b. Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan Tengah)
c. Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (Kalbar & Kalteng)
d. Taman Nasional Betung Karihun (Kalimantan Barat)
e. Taman Nasional Kayan Mentarang (Kalimantan Timur)
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
6/13
f. Taman Nasional Kutai (Kalimantan Timur)
5. PULAU SULAWESI
a. Taman Nasional Laut Bunaken Manado Tua (Sulawesi Utara)
b.Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (Sulawesi Utara)
c.Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah)
d.Taman Nasional Laut Taka Bonerate (Sulawesi Selatan)
e.Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (Sulawesi Tenggara)
f.Taman Nasional Laut Wakatobi (Sulawesi Tenggara)
6. MALUKU dan PAPUA
a. Taman Nasional Manusel (Maluku)
b. Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih (Papua)
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
7/13
Tahura berdasarkan Keppres RI No. 52 tahun 1989 tanggal 18 Oktober 1989.
Taman Hutan Raya Murhum; Sulawesi Tenggara. Berlokasi di Kendari dengan luas7.877 ha. Ditetapkan sebagai Tahura melalui Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan RI Nomor: 103/Kpts-II/1999, 2 Maret 1999.
Taman Hutan Raya Palu; Sulawesi Tengah. Terletak di Sulawesi Tengah. Kawasankonservasi ini menempati lahan seluas 8.100 ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Kehutanan No: 461/Kpts-11/1995, 4 September 1995.
Taman Hutan Raya Poboya Paneki; Sulawesi Tengah. Di Donggala dengan luas 7.128ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor:
24/Kpts-II/1999, 9 April 1999.
Taman Hutan Raya Bontobahari; Sulawesi Selatan. Terdapat di Bulukumba, SulawesiSelatan dengan luas 3.475 ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor: 721/Menhut-II/2004, 1 Oktober 2004.
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
8/13
.
Strategi pelaksanaan wilayah konservasi di indonesia
Wilayah-wilayah yang perlu dikonservasi untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup antara
lain sebagai berikut:
a. Daerah resapan air
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, ada yang meresap ke dalam tanah ada pula yang
mengalir ke sungai menjadi air sungai yang seterusnya mengalir kelaut. Air ini merupakan
cadangan air yang dapat digunakan pada musim kemarau oleh tumbuhan, hewan, dan
manusia.
b. Daerah rawan erosi dan longsor
Daerah ini memiliki topografi yang terjal, misalnya perbukitan dengan lereng yang curam,
memiliki lapisan tanah yang tebal, dan curah hujan yang tinggi. Daerah ini jika tidak
dilindungi akan menjadi ancaman terjadi erosi dan tanah longsor. Lapisan tanah yang ada
akan terhanyut dan menjadi tanah yang tandus dan gersang, atau terjadi longsor yang
mengakibatkan bencana bagi orang disekitarnya. Cara perlindungannya adalah membiarkan
wilayah tersebut menjadi hutan alami, atau jika ditebang harus direboisasi dengan jenis
tanaman tahunan dan tidak diolah lagi oleh manusia.
c. Lahan potensial dan subur
Lahan potensi dan subur merupakan lahan pertanian yang sangat produktif memberikan
hasil bahan pangan. Daerah ini perlu dilindungi dengan cara menjaga lahan agar tidak
dialihfungsikan menjadi lahan industri atau pemukiman, dan dijaga agar tidak tercemar
tanahnya
d. Hutan mangrove/bakau
Hutan mangrove yang tumbuh di pantai dapat melindungi pandai dari gempuran ombak,
mengendapkan lumpur dan merupakan tempat udang atau ikan mencari makan. Jika hutan
mangrove ini rusak akan terjadi abrasi laut yang menghancurkan dan mengerosi pantai.
Komunitas ikan dan udang akan musnah.
e. Habitat hewan dan tumbuhan langka
Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu untuktujuan tertentu seperti dimakan, untuk obat, perhiasan. Habitatnya perlu dilindungi agar
hewan dan tumbuhan tidak mengalami kepunahan dengan ditetapkan sebagai kawasan
cagar alam dan suaka margasatwa.
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
9/13
f. Air tanahSejalan dengan makin pesatnya perkembangan penduduk, industri, kegiatan pertanian dan
perkebunan, peternakan dan kegiatankegiatan lain yang banyak membutuhkan air tawar,
maka air tanah perlu dilindungi. Di daerah pesisir pengambilan air tanah yang berlebihan
dapat mengakibatkan intrusi air laut sehingga air tanah yang tadinya tawar menjadi payau
atau asin. Di daerah tertentu air tanah tercemar bahan berbahaya dan polusi limbah dari
pabrik sehingga tidak bisa digunakan bagi berbagai kepentingan. Untuk melindungi air
tanah ini perlu digalakan cara pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk
menetralkan air limbah sebelum dibuang ke sungai.
Strategi pelaksanaan wilayah konservasi di indonesia
Indonesia menerapkan empat strategi terpadu untuk memastikan konservasi hutan dan
penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan di Indonesia.
Keempat strategi tersebut adalah:
1. Pengelolaan kawasanPengelolaan kawasan dilakukan di wilayah terestrial yang dilindungi, semua
aktivitas komservasi species, pengelolaan daerah tangkapan air, serta pemberdayaan
masyarakat di di dalam dan sekitar kawasan konservasi di wilayah kerja WWF.
2. Rencana pemanfaatan lahan berkelanjutanWWF menginisiasi dan memfasilitasi penggunaan lahan dalam skala besar dan
terkadang lintas negara dan rencana penggunaan sumber daya alam. Upaya tersebut
bertujuan untuk memastikan akses dan penggunaan sumber daya alam yang
berkelanjutan oleh masyarakat lokal dan adat di sekitar kawasan konservasi.
3. Reformasi sektorIntervensi ini dimaksudkan untuk mendorong reformasi pada sektor-sektor
berbasiskan sumberdaya alam (misalnya sektor kehutanan, kelapa sawit, serta pulp
dan kertas) agar dapat mengembangkan dan menerapkan praktik-praktik
pengelolaan yang lestari (Better Management Practices). mengembangkan kriteria
dan prinsip produksi kelapa sawit yang berkelanjutan.
4. Pendanaan yang berkelanjutanStrategi ini dimaksudkan untuk membuka peluang pendanaan berkelanjutan bagi
manajemen konservasi dan aplikasi Better Management Practice dalam skala besar.
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
10/13
Upaya yang difasilitasi oleh WWF-Indonesia antara lain membangun mekanisme
pendanaan, mekanisme tata kelola yang transparan, mengidentifikasi pilihan
pendanaan yang ada, dan membantu pengembangan program kerja (misalnya:Heart
Of Borneo, Coral Triangle, REDD) yang berbasis pada prinsip keadilan sosial dan
ekonomi, serta menjamin hak-hak ulayat masyarakat adat.
PENYAJIAN INFORMASI TENTANG PERSEBARAN WILAYAH KONSERVASI
Taman Nasional dan kawasan konservasi lain di Indonesia dan penyebarannya (KMNLH,1994).
Kawasan konservasi merupakan gudang plasma nutfah, baik tumbuhan, satwa liar, maupun
jasad renik. Menurut Undang-undang no. 5 tahun 1990, konservasi insitu dilakukan di
Suaka Alam dan di Kawasan Pelestarian Alam. Kawasan Suaka Alam meliputi Cagar Alam
http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/ -
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
11/13
dan Suaka Margasatwa, sedangkan kawasan pelestarian alam meliputi Taman Nasional,
Taman Nasional Laut, Taman Hutan Wisata, Taman Wisata Alam, Taman Buru. Dalam hal
ini pemerintah telah menetapkan berbagai tipe kawasan konservasi cukup banyak yang di
dilindungi oleh undang-undang, yang mana penyebarannya meliputi berbagai daerah di
Indonesia. Beberapa contoh kawasan konservasi dapat dilihat pada tabel 1.
Pengertian istilah beberapa kawasan konservasi seperti tersebut di atas dapat dijelaskan
berikut ini (UU no. 5 th 1990):
Kawasan Suaka Alam: adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratmaupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi
sebagai wilayah sistem penyanga kehidupan. Cagar Alam: adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
Suaka Margasatwa: adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupakeanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
Kawasan Pelestarian Alam: adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di daratmaupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga
kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta
pemanfaatan sedara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Taman Nasional: adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Taman Hutan Raya: adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksitumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli,
yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budi daya, budaya, pariwisara dan rekreasi.
Taman Wisata Alam: adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkanuntuk pariwisata dan rekreasi alam.
Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa persebaran kawasan konservasi meliputi hampir di tiap
propinsi. Berarti setiap propinsi memiliki kawasan konservasi insitu yang merupakan
gudang plasma nutfah yang khas dari daerah yang bersangkutan. Sering ditemukan dalam
satu kawasan konservasi mengandung beberapa tipe ekosistem. Semakin beranekaragam
ekosistemnya maka semakin tinggi pula keanekaragaman plasma nutfahnya.
Kepulauan Indonesia terbagi dalam tujuh divisi biografi utama (BAPPENAS, 1993;
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
12/13
KMNLH, 1994), yaitu: 1) Sumatera, 2) Jawa dan Bali, 3) kalimantan, 4) Nusa Tenggara
(termasuk Kletar dan Tanimbar), 5) Sulawesi, 6) Maluku, dan 7) Irian Jaya (termasuk
kepulauan Kai dan Aru).
PETA WILAYAH PERSEBARAN WILAYAH KONSERVASI
Indonesia memiliki banyak kawasan yang dilindungi dalam bentuk suaka alam. Kawasan
suaka alam diatur dalam Undang-Undang No. 5 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan
pokok kehutanan. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa hutan suaka alam mencakup
kawasan huitan yang karena sifatnya yang khas diperuntukkan secara khusus bagi
perlindungan alam hayati dan manfaat-manfaat lainnya. Kawasan tersebut terdiri atas Cagar
Alam dan Suaka Marga Satwa.
Cagar Alam adalah kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk melindungi tumbuhan
dan lingkungannya agar dapat tumbuh secara alami.
Suaka Marga Satwa adalah kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk melindungi dan
melestarikan berbagai jenis hewan agar terhindar dari kepunahan.
Peta Persebaran Taman Nasional di Indonesia
Peta Persebaran Taman Nasional di Indonesia
Persebaran Kawasan suaka alam yang dilindungi di indonesia :
1. PULAU SUMATRA
a. Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh & Sumatra Utara)
b. Taman Nasional Siberut (Sumatra Barat)
c. Taman Nasional Kerinci Seblat
d. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (Riau)
e. Taman Nasional Berbak (Jambi)
f. Taman Nasional Bukit Duabelas (Jambi)
g. Taman Nasional Bukit Barisan (Bengkulu & Lampung)
h. Taman Nasional Way Kambas (Lampung)
2. PULAU JAWA
a. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)
b. Taman Nasional Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)
c. Taman Nasional Gunung Halimun (Jawa Barat)
d. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat)
e. Taman Nasional Laut Karimu Jawa (Jawa Tengah)
f. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur)
-
7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
13/13
g. Taman Nasional Meru Betiri (Jawa Timur)
h. Taman Nasional Baluran (Jawa Timur)
i. Taman Nasional Alas Purwo (Jawa Timur)
3. Bali dan Nusa Tenggara
a. Taman Nasional Bali Barat (Bali)
b. Taman Nasional Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat)
c. Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur)
d. Taman Nasional Kelimutu (Nusa Tenggara Timur)