identifikasi wilayah yang dikonservasi

Upload: masawang81

Post on 10-Feb-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    1/13

    IDENTIFIKASI WILAYAH YANG DIKONSERVASI

    .Konservasi Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan,

    manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap

    komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.

    Namun menurut Adishakti (2007) istilah konservasi yang biasa digunakan para arsitek

    mengacu pada Piagam dari International Council of Monuments and Site (ICOMOS) tahun

    1981, yaitu Charter for the Conservation of Places of Cultural Significance, Burra, Australia,

    yang lebih dikenal dengan Burra Charter.

    Disini dinyatakan bahwa konsep konservasi adalah semua kegiatan pelestarian sesuai

    dengan kesepakatan yang telah dirumuskan dalam piagam tersebut. Konservasi adalah konsep

    proses pengelolaan suatu tempat atau ruang atau obyek agar makna kultural yang terkandung di

    dalamnya terpelihara dengan baik. Kegiatan konservasi meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan

    sesuai dengan kondisi dan situasi lokal maupun upaya pengembangan untuk pemanfaatan lebih

    lanjut.

    Suatu program konservasi sedapat mungkin tidak hanya dipertahankan keasliannya dan

    perawatannya namun tidak mendatangkan nilai ekonomi atau manfaat lain bagi pemilik atau

    masyarakat luas. Dalam hal ini peran arsitek sangat penting dalam menentukan fungsi yang

    sesuai karena tidak semua fungsi dapat dimasukkan. Kegiatan yang dilakukan ini membutuhkan

    upaya lintas sektoral, multi dimensi dan disiplin, serta berkelanjutan.

    2.Strategi Konservasi

    Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal

    berikut sangat perlu dilaksanakan.

    1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan

    sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.

    2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.

    3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan

    berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.

    4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai

    berikut :

    5. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.

    6. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati.

    7. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.

    8. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.

    Arah kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam dalam TAP MPR No. IX/MPR/2001 tentang

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    2/13

    Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam :

    1. Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan

    dengan pengelolaan sumber daya alam dalam rangka sinkronisasi kebijakan antarsektor yang

    berdasarkan prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ketetapan ini.

    2. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya alam melalui identifikasi dan

    inventarisasi kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai potensi dalam pembangunan nasional.

    3. Memperluas pemberian akses informasi kepada masyarakat mengenai potensi sumber daya alam di

    daerahnya dan mendorong terwujudnya tanggung jawab sosial untuk menggunakan teknologi ramah

    lingkungan termasuk teknologi tradisional.

    4. Memperhatikan sifat dan karakteristik dari berbagai jenis sumber daya alam dan melakukan upaya-

    upaya meningkatkan nilai tambah dari produk sumber daya alam tersebut.

    5. Menyelesaikan konflik-konflik pemanfaatan sumber daya alam yang timbul selama ini sekaligusdapat mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang guna menjamin terlaksananya penegakan

    hukum

    6. Menyusun strategi pemanfaatan sumber daya alam yang didasarkan pada optimalisasi manfaat

    dengan memperhatikan kepentingan dan kondisi daerah maupun nasional.

    .PENYAJIAN INFORMASI TENTANG PERSEBARAN WILAYAH KONSERVASI

    PENYAJIAN INFORMASI TENTANG PERSEBARAN WILAYAH KONSERVASI

    Ta

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    3/13

    man Nasional dan kawasan konservasi lain di Indonesia dan penyebarannya (KMNLH, 1994).

    Kawasan konservasi merupakan gudang plasma nutfah, baik tumbuhan, satwa liar, maupun

    jasad renik. Menurut Undang-undang no. 5 tahun 1990, konservasi insitu dilakukan di Suaka

    Alam dan di Kawasan Pelestarian Alam. Kawasan Suaka Alam meliputi Cagar Alam dan Suaka

    Margasatwa, sedangkan kawasan pelestarian alam meliputi Taman Nasional, Taman Nasional

    Laut, Taman Hutan Wisata, Taman Wisata Alam, Taman Buru. Dalam hal ini pemerintah telah

    menetapkan berbagai tipe kawasan konservasi cukup banyak yang di dilindungi oleh undang-

    undang, yang mana penyebarannya meliputi berbagai daerah di Indonesia. Beberapa contoh

    kawasan konservasi dapat dilihat pada tabel 1.

    Pengertian istilah beberapa kawasan konservasi seperti tersebut di atas dapat dijelaskan berikut

    ini (UU no. 5 th 1990):

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    4/13

    Kawasan Suaka Alam: adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupundi perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan

    keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai

    wilayah sistem penyanga kehidupan.

    Cagar Alam: adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyaikekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu

    dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.

    Suaka Margasatwa: adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupakeanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya

    dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

    Kawasan Pelestarian Alam: adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di daratmaupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan,

    pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan sedara lestari

    sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

    Taman Nasional: adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu

    pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

    Taman Hutan Raya: adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhandan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkanbagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya,

    budaya, pariwisara dan rekreasi.

    Taman Wisata Alam: adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkanuntuk pariwisata dan rekreasi alam.

    Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa persebaran kawasan konservasi meliputi hampir di tiap

    propinsi. Berarti setiap propinsi memiliki kawasan konservasi insitu yang merupakan gudang

    plasma nutfah yang khas dari daerah yang bersangkutan. Sering ditemukan dalam satu kawasan

    konservasi mengandung beberapa tipe ekosistem. Semakin beranekaragam ekosistemnya maka

    semakin tinggi pula keanekaragaman plasma nutfahnya.

    Kepulauan Indonesia terbagi dalam tujuh divisi biografi utama (BAPPENAS, 1993; KMNLH,

    1994), yaitu: 1) Sumatera, 2) Jawa dan Bali, 3) kalimantan, 4) Nusa Tenggara (termasuk Kletar

    dan Tanimbar), 5) Sulawesi, 6) Maluku, dan 7) Irian Jaya (termasuk kepulauan Kai dan Aru).

    3.PETA PERSEBARAN WILAYAH KONSERVASI

    Cagar Alam adalah kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk melindungi tumbuhan dan

    lingkungannya agar dapat tumbuh secara alami.

    Suaka Marga Satwa adalah kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk melindungi dan

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    5/13

    melestarikan berbagai jenis hewan agar terhindar dari kepunahan.

    Peta Persebaran Taman Nasional di Indonesia

    Peta Persebaran Taman Nasional di Indonesia

    Persebaran Kawasan suaka alam yang dilindungi di indonesia

    1. PULAU SUMATRA

    a. Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh & Sumatra Utara)

    b. Taman Nasional Siberut (Sumatra Barat)

    c. Taman Nasional Kerinci Seblat

    d. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (Riau)

    e. Taman Nasional Berbak (Jambi)

    f. Taman Nasional Bukit Duabelas (Jambi)g. Taman Nasional Bukit Barisan (Bengkulu & Lampung)

    h. Taman Nasional Way Kambas (Lampung)

    2. PULAU JAWA

    a. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)

    b. Taman Nasional Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)

    c. Taman Nasional Gunung Halimun (Jawa Barat)

    d. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat)

    e. Taman Nasional Laut Karimu Jawa (Jawa Tengah)

    f. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur)

    g. Taman Nasional Meru Betiri (Jawa Timur)

    h. Taman Nasional Baluran (Jawa Timur)

    i. Taman Nasional Alas Purwo (Jawa Timur)

    3. Bali dan Nusa Tenggara

    a. Taman Nasional Bali Barat (Bali)

    b. Taman Nasional Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat)

    c. Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur)

    d. Taman Nasional Kelimutu (Nusa Tenggara Timur)

    4. KALIMANTAN

    a. Taman Nasional Gunung Palung (Kalimantan Barat)

    b. Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan Tengah)

    c. Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (Kalbar & Kalteng)

    d. Taman Nasional Betung Karihun (Kalimantan Barat)

    e. Taman Nasional Kayan Mentarang (Kalimantan Timur)

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    6/13

    f. Taman Nasional Kutai (Kalimantan Timur)

    5. PULAU SULAWESI

    a. Taman Nasional Laut Bunaken Manado Tua (Sulawesi Utara)

    b.Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (Sulawesi Utara)

    c.Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah)

    d.Taman Nasional Laut Taka Bonerate (Sulawesi Selatan)

    e.Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (Sulawesi Tenggara)

    f.Taman Nasional Laut Wakatobi (Sulawesi Tenggara)

    6. MALUKU dan PAPUA

    a. Taman Nasional Manusel (Maluku)

    b. Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih (Papua)

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    7/13

    Tahura berdasarkan Keppres RI No. 52 tahun 1989 tanggal 18 Oktober 1989.

    Taman Hutan Raya Murhum; Sulawesi Tenggara. Berlokasi di Kendari dengan luas7.877 ha. Ditetapkan sebagai Tahura melalui Keputusan Menteri Kehutanan dan

    Perkebunan RI Nomor: 103/Kpts-II/1999, 2 Maret 1999.

    Taman Hutan Raya Palu; Sulawesi Tengah. Terletak di Sulawesi Tengah. Kawasankonservasi ini menempati lahan seluas 8.100 ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan

    Menteri Kehutanan No: 461/Kpts-11/1995, 4 September 1995.

    Taman Hutan Raya Poboya Paneki; Sulawesi Tengah. Di Donggala dengan luas 7.128ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor:

    24/Kpts-II/1999, 9 April 1999.

    Taman Hutan Raya Bontobahari; Sulawesi Selatan. Terdapat di Bulukumba, SulawesiSelatan dengan luas 3.475 ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI

    Nomor: 721/Menhut-II/2004, 1 Oktober 2004.

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    8/13

    .

    Strategi pelaksanaan wilayah konservasi di indonesia

    Wilayah-wilayah yang perlu dikonservasi untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup antara

    lain sebagai berikut:

    a. Daerah resapan air

    Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, ada yang meresap ke dalam tanah ada pula yang

    mengalir ke sungai menjadi air sungai yang seterusnya mengalir kelaut. Air ini merupakan

    cadangan air yang dapat digunakan pada musim kemarau oleh tumbuhan, hewan, dan

    manusia.

    b. Daerah rawan erosi dan longsor

    Daerah ini memiliki topografi yang terjal, misalnya perbukitan dengan lereng yang curam,

    memiliki lapisan tanah yang tebal, dan curah hujan yang tinggi. Daerah ini jika tidak

    dilindungi akan menjadi ancaman terjadi erosi dan tanah longsor. Lapisan tanah yang ada

    akan terhanyut dan menjadi tanah yang tandus dan gersang, atau terjadi longsor yang

    mengakibatkan bencana bagi orang disekitarnya. Cara perlindungannya adalah membiarkan

    wilayah tersebut menjadi hutan alami, atau jika ditebang harus direboisasi dengan jenis

    tanaman tahunan dan tidak diolah lagi oleh manusia.

    c. Lahan potensial dan subur

    Lahan potensi dan subur merupakan lahan pertanian yang sangat produktif memberikan

    hasil bahan pangan. Daerah ini perlu dilindungi dengan cara menjaga lahan agar tidak

    dialihfungsikan menjadi lahan industri atau pemukiman, dan dijaga agar tidak tercemar

    tanahnya

    d. Hutan mangrove/bakau

    Hutan mangrove yang tumbuh di pantai dapat melindungi pandai dari gempuran ombak,

    mengendapkan lumpur dan merupakan tempat udang atau ikan mencari makan. Jika hutan

    mangrove ini rusak akan terjadi abrasi laut yang menghancurkan dan mengerosi pantai.

    Komunitas ikan dan udang akan musnah.

    e. Habitat hewan dan tumbuhan langka

    Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu untuktujuan tertentu seperti dimakan, untuk obat, perhiasan. Habitatnya perlu dilindungi agar

    hewan dan tumbuhan tidak mengalami kepunahan dengan ditetapkan sebagai kawasan

    cagar alam dan suaka margasatwa.

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    9/13

    f. Air tanahSejalan dengan makin pesatnya perkembangan penduduk, industri, kegiatan pertanian dan

    perkebunan, peternakan dan kegiatankegiatan lain yang banyak membutuhkan air tawar,

    maka air tanah perlu dilindungi. Di daerah pesisir pengambilan air tanah yang berlebihan

    dapat mengakibatkan intrusi air laut sehingga air tanah yang tadinya tawar menjadi payau

    atau asin. Di daerah tertentu air tanah tercemar bahan berbahaya dan polusi limbah dari

    pabrik sehingga tidak bisa digunakan bagi berbagai kepentingan. Untuk melindungi air

    tanah ini perlu digalakan cara pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk

    menetralkan air limbah sebelum dibuang ke sungai.

    Strategi pelaksanaan wilayah konservasi di indonesia

    Indonesia menerapkan empat strategi terpadu untuk memastikan konservasi hutan dan

    penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan di Indonesia.

    Keempat strategi tersebut adalah:

    1. Pengelolaan kawasanPengelolaan kawasan dilakukan di wilayah terestrial yang dilindungi, semua

    aktivitas komservasi species, pengelolaan daerah tangkapan air, serta pemberdayaan

    masyarakat di di dalam dan sekitar kawasan konservasi di wilayah kerja WWF.

    2. Rencana pemanfaatan lahan berkelanjutanWWF menginisiasi dan memfasilitasi penggunaan lahan dalam skala besar dan

    terkadang lintas negara dan rencana penggunaan sumber daya alam. Upaya tersebut

    bertujuan untuk memastikan akses dan penggunaan sumber daya alam yang

    berkelanjutan oleh masyarakat lokal dan adat di sekitar kawasan konservasi.

    3. Reformasi sektorIntervensi ini dimaksudkan untuk mendorong reformasi pada sektor-sektor

    berbasiskan sumberdaya alam (misalnya sektor kehutanan, kelapa sawit, serta pulp

    dan kertas) agar dapat mengembangkan dan menerapkan praktik-praktik

    pengelolaan yang lestari (Better Management Practices). mengembangkan kriteria

    dan prinsip produksi kelapa sawit yang berkelanjutan.

    4. Pendanaan yang berkelanjutanStrategi ini dimaksudkan untuk membuka peluang pendanaan berkelanjutan bagi

    manajemen konservasi dan aplikasi Better Management Practice dalam skala besar.

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    10/13

    Upaya yang difasilitasi oleh WWF-Indonesia antara lain membangun mekanisme

    pendanaan, mekanisme tata kelola yang transparan, mengidentifikasi pilihan

    pendanaan yang ada, dan membantu pengembangan program kerja (misalnya:Heart

    Of Borneo, Coral Triangle, REDD) yang berbasis pada prinsip keadilan sosial dan

    ekonomi, serta menjamin hak-hak ulayat masyarakat adat.

    PENYAJIAN INFORMASI TENTANG PERSEBARAN WILAYAH KONSERVASI

    Taman Nasional dan kawasan konservasi lain di Indonesia dan penyebarannya (KMNLH,1994).

    Kawasan konservasi merupakan gudang plasma nutfah, baik tumbuhan, satwa liar, maupun

    jasad renik. Menurut Undang-undang no. 5 tahun 1990, konservasi insitu dilakukan di

    Suaka Alam dan di Kawasan Pelestarian Alam. Kawasan Suaka Alam meliputi Cagar Alam

    http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/hob/
  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    11/13

    dan Suaka Margasatwa, sedangkan kawasan pelestarian alam meliputi Taman Nasional,

    Taman Nasional Laut, Taman Hutan Wisata, Taman Wisata Alam, Taman Buru. Dalam hal

    ini pemerintah telah menetapkan berbagai tipe kawasan konservasi cukup banyak yang di

    dilindungi oleh undang-undang, yang mana penyebarannya meliputi berbagai daerah di

    Indonesia. Beberapa contoh kawasan konservasi dapat dilihat pada tabel 1.

    Pengertian istilah beberapa kawasan konservasi seperti tersebut di atas dapat dijelaskan

    berikut ini (UU no. 5 th 1990):

    Kawasan Suaka Alam: adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratmaupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan

    keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi

    sebagai wilayah sistem penyanga kehidupan. Cagar Alam: adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai

    kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu

    dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.

    Suaka Margasatwa: adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupakeanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya

    dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

    Kawasan Pelestarian Alam: adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di daratmaupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga

    kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta

    pemanfaatan sedara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

    Taman Nasional: adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu

    pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

    Taman Hutan Raya: adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksitumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli,

    yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,

    menunjang budi daya, budaya, pariwisara dan rekreasi.

    Taman Wisata Alam: adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkanuntuk pariwisata dan rekreasi alam.

    Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa persebaran kawasan konservasi meliputi hampir di tiap

    propinsi. Berarti setiap propinsi memiliki kawasan konservasi insitu yang merupakan

    gudang plasma nutfah yang khas dari daerah yang bersangkutan. Sering ditemukan dalam

    satu kawasan konservasi mengandung beberapa tipe ekosistem. Semakin beranekaragam

    ekosistemnya maka semakin tinggi pula keanekaragaman plasma nutfahnya.

    Kepulauan Indonesia terbagi dalam tujuh divisi biografi utama (BAPPENAS, 1993;

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    12/13

    KMNLH, 1994), yaitu: 1) Sumatera, 2) Jawa dan Bali, 3) kalimantan, 4) Nusa Tenggara

    (termasuk Kletar dan Tanimbar), 5) Sulawesi, 6) Maluku, dan 7) Irian Jaya (termasuk

    kepulauan Kai dan Aru).

    PETA WILAYAH PERSEBARAN WILAYAH KONSERVASI

    Indonesia memiliki banyak kawasan yang dilindungi dalam bentuk suaka alam. Kawasan

    suaka alam diatur dalam Undang-Undang No. 5 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan

    pokok kehutanan. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa hutan suaka alam mencakup

    kawasan huitan yang karena sifatnya yang khas diperuntukkan secara khusus bagi

    perlindungan alam hayati dan manfaat-manfaat lainnya. Kawasan tersebut terdiri atas Cagar

    Alam dan Suaka Marga Satwa.

    Cagar Alam adalah kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk melindungi tumbuhan

    dan lingkungannya agar dapat tumbuh secara alami.

    Suaka Marga Satwa adalah kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk melindungi dan

    melestarikan berbagai jenis hewan agar terhindar dari kepunahan.

    Peta Persebaran Taman Nasional di Indonesia

    Peta Persebaran Taman Nasional di Indonesia

    Persebaran Kawasan suaka alam yang dilindungi di indonesia :

    1. PULAU SUMATRA

    a. Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh & Sumatra Utara)

    b. Taman Nasional Siberut (Sumatra Barat)

    c. Taman Nasional Kerinci Seblat

    d. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (Riau)

    e. Taman Nasional Berbak (Jambi)

    f. Taman Nasional Bukit Duabelas (Jambi)

    g. Taman Nasional Bukit Barisan (Bengkulu & Lampung)

    h. Taman Nasional Way Kambas (Lampung)

    2. PULAU JAWA

    a. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)

    b. Taman Nasional Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)

    c. Taman Nasional Gunung Halimun (Jawa Barat)

    d. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat)

    e. Taman Nasional Laut Karimu Jawa (Jawa Tengah)

    f. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur)

  • 7/22/2019 Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi

    13/13

    g. Taman Nasional Meru Betiri (Jawa Timur)

    h. Taman Nasional Baluran (Jawa Timur)

    i. Taman Nasional Alas Purwo (Jawa Timur)

    3. Bali dan Nusa Tenggara

    a. Taman Nasional Bali Barat (Bali)

    b. Taman Nasional Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat)

    c. Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur)

    d. Taman Nasional Kelimutu (Nusa Tenggara Timur)