Download - LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
1/48
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses belajar mengajar adalah salah satu proses yang tidak akan terlepas dari
perkembangan manusia dan sangat fundamental. Hal ini dalam proses tumbuh dan
berkembang manusia membutuhkan pendidikan yang harus dicapai melalui proses belajar,
dan proses belajar ini tidak selalu ada pada jenjang pendidikan atau sekolah akan tetapi diluar
sekolahpun manusia dapat belajar dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Tetapi
pandangan orang-orang bahwa proses belajar ini lebih identik dengan sekolah atau jenjangpendidikan.
Dilihat dari segi sarana atau media proses belajar yang sangat identik tentu sekolah,
dimana sekolah ini adalah tempat dimana seorang anak atau peserta didik bertemu dengan
guru atau tenaga pendidik yang jelas bertugas membantu dan mendampingi peserta didik
dalam mencapai tujuan yang lebih baik dalam hidupnya.
Kita juga dapat melihat lebih jauh tentang jenjang sekolah yang umumnya dibagi
menjadi beberapa bagian, ada Pendidikan nak !sia Dini "P!D#, Taman Kanak-Kanak
"TK#, $ekolah Dasar "$D#, $ekolah %enengah Pertama "$%P#, $ekolah %enengah tas
"$%# dan $ekolah %enengah Kejuruan "$%K# dengan tujuan agar proses belajar menjadi
sistematis sesuai tingkat kemampuan peserta didik yang bertahap dalam proses tumbuh dan
berkembang.
Dari berbagai bagian jenjang pendidikan, penulis memilih $%K dengan jurusan Teknik
&ambar 'angunan disalah satu sekolah yang ada di 'andung yaitu $%K (egeri ) 'andung
karena sesuai dengan prodi yang sedang penulis tempuh saat ini.
$%K (egeri ) 'andung terletak di *alan +iung-'andung "$oekarno Hatta# 'andung,
tentunya menjadi salah satu sekolah pelopor prestasi yang tidak terlepas dari proses belajar
mengajar. Tentunya ada cara yang berbeda-beda dalam proses penyampaian informasi atau
proses belajar dan ada faktor pendukung dan hambatan dalam proses belajar itu sendiri.
Dengan demikian penulis melakukan obserasi yang diharapkan dapat membuat penulis lebih
mengerti tentang proses belajar mengajar secara langsung dan menyiapkan diri sebagai calon
pendidik khususnya untuk $%K Teknik 'angunan.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
2/48
1.2 Rumusan Masalah
gar pembahasan dalam laporan ini tidak lari dari sub pembahasan ada baiknya penulis
merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain
Definisi dan contoh belajar
rti penting belajar
Teori-teori pokok belajar
Proses dan fase belajar
/aktor yang mempengaruhi belajar
Proses belajar mengajar $%K (egeri ) 'andung
$arana, fasillitas pendukung proses belajar $%K (egeri ) 'andung
0ingkungan $%K (egeri ) 'andung
1.3 Tujuan Penulsan
dapun tujuan dari penulisan laporan ini, yaitu
%emenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
$ebagai salah satu bukti bahwa penulis telah melaksanakan kegiatan obserasi
%ahasiswa dapat mengetahui dan mampu memahami definisi dari proses belajar
mengajar
%ahasiswa dapat mengetahui masalah atau hambatan yang ada dalam proses belajar
mengajar
%ahasiswa dapat mengetahui bagaimana metode belajar yang dapat membuat kelas
tetap kondusif dan ceria
%ahasiswa dapat mengetahui peran guru dan bimbingan konseling
%ahasiswa dapat mengetahui bagaimana pentingnya lingkungan dan sarana dalam
mempengaruhi proses belajar
%ahasiswa mengerti arti guru dan peranan guru dalam proses belajar
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
3/48
1
BAB II
LANDA!AN TE"RI
2.1 De#ns Pr$ses Belajar Mengajar
2.1.1 Pengertan Pr$ses Belajar Mengajar
'elajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif menerus sebagai hasil
praktik yang diperkuat. 'elajar merupakan proses yang merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam segala jenis jenjang pendidikan, ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada proses belajar yang dialami oleh
siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
%enurut rifin "234# mendefinisikan mengajar sebagai 5suatu rangkaian kegiatan
penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai,
dan mengembangkan bahan pelajaran itu6. $ebagian orang menganggap bahwa mengajar tak
berbeda dengan mendidik. Definisi ini tidak jauh berbeda dengan defiinisi orang awan yang
sama-sama menekankan penguasaan pengetahuan "bahan pelajaran# semata,
Penulis menyimpulkan bahwa proses belajar mengajar adalah proses perubahan
kemampuan karena adanya proses penyampaian materi belajar yang diberikan oleh tenaga
pendidik atau lingkungan sekitarnya.
2.1.2 Art Pentng Belajar
$ebagai suatu proses belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai
disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan.
Karena demikian pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen
psikologi pendidikanpun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan
mendalam mengenai proses perubahan manusia itu.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
4/48
7
Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang
terkandung dalam belajar. 8.0 Thorndike meramalkan, jika kemampuan belajar umat manusia
dikurangi setengahnya saja maka peradaban yang ada sekarang tak akan berguna bagi
generasi mendatang dan bahkan mungkin peradaban itu sendiri akan lenyap ditelan 9aman
"Howe, 24:#.
'elajar juga memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok
bangsa di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang
lebih dulu maju karena belajar. Hasil pengetahuan dan teknologi tinggi pada kenyataan
tragisnya tak jarang digunakan untuk membuat senjata pemusnah sesama umat manusia.
lhasil kinerja akademik "academic performance# yang merupakan hasil belajar itu,
disamping membawa manfaat, terkadang juga membawa kerusakan. %eskipun dampak
negatif dari hasil belajar sekelompok manusia tertentu, kegiatan belajar tetap memiliki arti
penting. lasannya, belajar itu berfungsi sebagai alat mempertahankan kehidupan manusia.
rtinya, dengan ilmu dan teknologi hasil belajar kelompok manusia tertindas itu juga dapat
digunakan untuk membangun benteng pertahanan.
'erdasarkan pertimbangan-pertimbangan tadi, penulis selaku calon pendidik atau guru
yang profesional sebaiknya melihat hasil belajar siswa dari berbagai sudut kinerja psikologis
yang utuh dan menyeluruh. $eorang siswa yang menempuh proses belajar, idealnya ditandai
oleh muculnya pengalaman-pengalaman psikologis baru yang positif. Pengalaman-
pengalaman yang bersifat kejiwaan tersebut diharapkan dapat mengembangkan aneka ragam
sifat, sikap, dan kecakapan yang konstruktif, bukan kecakapan yang destruktif "merusak#.
*ika guru dalam keadaan siap dan memiliki profisiensi "berkemampuan tinggi# dalam
melaksanakan kewajibannya, harapan adanya sumber daya manusia yang berkualitas sudah
tentu akan tercapai.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
5/48
;
2.1.3 Te$r%Te$r P$k$k Belajar
$ecara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip umum atau kumpulan
prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan
penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Di antara sekian banyak teori yang
berdasarkan hasil eksperimen terdapat tiga macam yang sangat menonjol, yaitu
connectionism, classical conditioning, dan operant conditioning. Teori-teori tersebut
merupakan petunjuk yang mendorong para ahli melakukan eksperimen lainnya untuk
mengembangkan teori-teori baru yang juga berkaitan dengan belajar seperti Contingius
Conditioning"&uthrie#, Sign Learning"Tolman#, Gestalt Theory, dan lain-lain.
. K 2;2# berdasarkan eksperimen yang ia lakukan pada
42:-an. 8ksperimen Thondike ini menggunakan hewan-hewan terutama kucing untuk
mengetahui fenomena belajar.
Dalam bukunya Animal Intelligence "2# ia menyangkal pendapat bahwa hewan
memecahkan masalah dengan nalurinya. =a justru berpendapat bahwa hewan juga memiliki
kecerdasan. %enurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi
antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus "$# dengan respon "+#. $timulus adalah apa
yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang
dapat ditangkap melalui alat indera. $edangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan
peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau
gerakan?tindakan.*adi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud
konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Teori
ini disebut dengan teori koneksionisme atau juga disebut 5S - !ond Theory6 dan 5S-
"sycology of learning6 selain itu, teori ini juga terkenal dengan 5Trial and #rror Learning6.
$ubjek riset Thorndike termasuk kucing. !ntuk melihat bagaimana hewan belajar perilaku
yang baru, Thorndike menggunakan ruangan kecil yang ia sebut pu$$le bo%"kotak teka-
teki#. $eekor kucing lapar ditempatkan berbentuk kotak berjeruji yang dilengkapi dengan
peralatan, seperti pengungkit, gerendel, pintu, dan tali yang menghubungkan pengungkit
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
6/48
dengan gerendel tersebut. Peralatan ini ditata sedemikian rupa sehingga memungkinkan
kucing tersebut
@
memperoleh makanan yang tersedia didepan sangkar tadi dan jika hewan itu melakukan
respons yang benar "seperti menarik tali, mendorong tuas, atau mendaki tangga#, pintu akan
terbuka dan hewan tersebut akan diberi hadiah makanan yang diletakkan tepat di luar kotak.
Ketika pertama kali hewan memasuki kotak teka-teki, memerlukan waktu lama untuk dapat
memberi respons yang dibutuhkan agar pintu terbuka.
%ula-mula kucing tersebut mengeong, mencakar, melompat, dan berlari-larian,
namun gagal membuka pintu untuk memperoleh makanan yang ada didepannya. khirnya,
entah bagaimana, secara kebetulan kucing itu berhasil menekan pengungkit dan terbukalah
pintu sangkar tersebut, pada akhirnya hewan tersebut dapat melakukan respons yang benar
dan menerima hadiahnya lolos dan makanan Ketika Thorndike memasukkan hewan yang
sama ke kotak teka-teki secara berulang-ulang, hewan tersebut akan melakukan respons
yang benar semakin cepat. Dalam waktu singkat, hewan-hewan tersebut hanya
membutuhkan waktu beberapa detik untuk lolos dan mendapatkan hadiah. Thorndike
menggunakan kura waktu belajar tersebut untuk membuktikan bahwa hewan tersebut
bukan menggunakan nalurinya untuk dapat lolos dan mendapatkan hadiah dari kotak,
namun melalui proses trial and error"mencoba-salah-mencoba lagi sampai benar#.
%enurut Thorndike, ada beberapa hukum pokok dalam proses belajar manusia, antara
lain
# La& of eadiness, yaitu kesiapan untuk bertindak itu timbul karena penyesuaian diri
dengan sekitarnya yang akan memberikan kepuasan, hubungan antara stimulus dan
respon akan mudah terbentuk apabila ada kesiapan pada diri seseorang.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
7/48
1# La& of #%ercise, hubungan antara stimulus dan respon itu akan sangat kuat bila
sering dilakukan pelatihan dan pengulangan, dan akan menjadi lemah jika latihan
tidak
)
diteruskan.
7# La& of #ffect, yaitu perbuatan yang diikuti dengan dampak atau pengaruh yang
memuaskan cenderung ingin diulangi lagi dan yang tidak mendatangkan kepuasan
akan dilupakan.
1. P8%'=$( K0$=K
Teori perkembangan klasik "classical conditioning# ini berkembang berdasarkan
hasil eksperimen yang dilakukan oleh =an Palo "4;2-27)#, seorang ilmuwan besar
+usia yang berhasil memenangkan hadiah nobel pada tahun 2:2. Pada dasarnya
classical
conditioningadalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru dengan cara mendatangkan
stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut "Terrace, 237#.
Kata classical yang mengawali nama teori ini semata-mata untuk menghargai
karya Palo yang dianggap paling dahulu di bidang conditioning"upaya pembiasaan#
dan untuk membedakannya dari teori conditioning lainnya "&leitman, 24)#.
$elanjutnya, mungkin karena fungsinya , teori Palo ini juga dapat disebut respondent
conditioning"pembiasaan yang dituntut#.
Dalam eksperimennya Palo menggunakan anjing untuk mengetahui hubungan-
hubungan antara contioned stimulus "A$#, unconditioned stimulus "!A$#, conditioned
response"A+#, dan unconditioned-response"!A+#. A$ adalah rangsangan yang mampu
mendatangkan respons yang dipelajari, sedangkan respons yang dipelajari itu sendiri
disebut A+.
Classic conditioning"pengkondisian atau persyaratan klasik# adalah proses yang
ditemukan Palo melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan
netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga
memunculkan reaksi yang diinginkan. =a menemukan bahwa ia dapat menggunakan
stimulus netral, seperti sebuah nada atau sinar untuk membentuk perilaku "respons#.
8ksperimen-eksperimenyang dilakukan Palo dan ahli lain tampaknya sangat
terpengaruh pandangan behaiorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat
dari perilakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat 'akker bahwa yang paling sentral
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
8/48
dalam hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara, melainkan tingkah
lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencana baru akan mendapatkan arti yang benar
jika ia
berbuat sesuatu.'ertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-
3
rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang di inginkan.
Kemudian Palo mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang "anjing#
karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia.
(amun demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia berbeda
dengan binatang. %akanan adalah rangsangan wajar, sedangkan lonceng rangsangan
netral, disebutstimulusnetral karena pada awalnya tidak menyebabkan anjing tersebut
mengeluarkan air liur . Ternyata kalau perbuatan yang demikian dilakukan berulang-
ulang, rangsangan buatan ini akan menimbulkan syarat "kondisi# untuk timbulnya air liur
pada anjing tersebut.
Dari eksperimen tersebut, setelah pengkondisian atau pembiasaan, dapat di
ketahui bahwa makanan yang menjadi stimulus alami dapat di gantikan oleh lonceng
sebagai stimulus yang dikondisikan 'conditioned stimulus#. Ketika lonceng di bunyikan
ternyata air liur anjing keluar sebagai respon-nya. 'unyi lonceng menjadi stimulus
dengan pengkondisian, dan keluarnya air liur anjing disebut respons dengan
pengkondisian. pakah situasi ini bisa diterapkan pada manusiaB Ternyata dalam
kehidupan sehari-hari ada situasi yang sama pada anjing. $ebagai contoh, suara lagu dari
penjual es creem Calls yang berkeliking dari rumah kerumah.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
9/48
walnya mungkin suara itu asing, tetapi setelah si penjual es cream sering lewat,
maka nada lagutersebut bisa menerbitkan air liur. 'erdasarkan eksperimen yang
dilakukan Palo diperoleh kesimpulan berkenan dengan beberapa cara perubahan
tingkah laku yang
4
dapat digunakan dalam proses pembelajaran. %isalnya murid dimarahi karena
ujian biologinya buruk. $aat murid untuk ujian kimia dia juga akan menjadi gugup
karena kedua pelajaran tersebut saling berkaitan.
7. P8%'=$( P8+=0K! +8$P
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
10/48
ditimbulkan oleh reinforcer. +einfoncer adalah stimulus yang meingkatkan
kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan
sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical respondent conditioning.
Dalam salah satu eksperimennya, $kinner menggunakan seekor tikus yang
ditempatkan dalam sebuah peti yang kemudian terkenal dengan nama 5Skinner !o%6.
Peti sangkar ini terdiri atas dua macam komponen pokok, yakni manipuladum dan
alat pemberi reinforcementyang antara lain berupa wadah makanan. %anipuladum
adalah komponen yang dapat dimanipulasi dan gerakannya berhubungan dengan
reinforcement) Komponen ini terdiri atas tombol, batang jeruji, dan pengungkit
"+eber, 244#.
Dalam eksperimen tali mula-mula tikus itu mengeksplorasi peti sangkar dengan
cara lari kesana kemari, mencium benda-benda yang ada disekitarnya, mencakardinding, dan sebaginya. ksi-aksi ini disebut 5emitted beha*ior6 "tingkah laku yang
terlihat#, yakni tingkah laku yang terlihat dari organisme tanpa mempedulikan
stimulus tertentu. Kemudian pada gilirannya, keetulan salah satu emmited behaior
tersebut
2
"seperti cakaran kaki depan atau sentuhan moncong# dapat menekan pengungkit.
Tekanan pengungkit ini mengakibatkan munculnya butir-butir makanan dalam
wadahnya.
'utir-butir makanan yang muncul merupakan reinforcer bagi penekanan
pengungkit. Penekanan pengungkit inilah disebut tingkah laku operant yang akan
terus meningkat apabila diiringi dengan reinforcement, yakni penguatan penguatan
berupa butir-butir makanan yang muncul pada wadah makanan.
*elas sekali bahwa eksperimen $kinner di atas mirip sekali dengan trial dan
error learning yang ditemukan oleh Thorndike selalu melibatkan
satisfaction?kepuasan, sedangkan menurut $kinner fenomena tersebut melibatkan
reinforcement?penguatan. Dengan demikian, baik belajar dalam teori $-+ 'ond
maupun teori operant conditioning langsung atau tidak, keduanya mengakui arti
penting la& of effect.
*ika kita lihat dan bandingkan dengan teori juga temuan riset psikologi riset
kognitif, karakteristik belajar yang terdapat dalam teori-teori behaioristik yang
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
11/48
terlanjur diyakini sebagian besar ahli pendidikan kita itu, sesungguhnya mengandung
banyak kelemahan
Di antara kelemahan teori-teori tersebut adalah sebagai berikut
. Proses belajar itu dapat diamati secara langsung, padahal belajar adalah proses
kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dan luar kecuali sebagian
gejalanya.
1. Proses belajar itu bersifat otomatis-mekanis, sehingga terkesan seperti gerakan
mesin dan robot, padahal setiap siswa memiliki self direction "kemampuan
mengarahkan diri# dan self control"pengendalian diri# yang bersifat kognitif,
dan karenanya ia bisa menolak merespons jika ia tidak menghendaki, misalnya
karena lelah atau berlawanan dengan kata hati7. Proses belajar manusia yang dianalogikan dengan perilaku hewan itu sangat
sulit diterima, mengingat mencoloknya perbedaan karakter, fisikk dan psikis
antara manusia dan hewan.
:
;. T8
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
12/48
bersifat behaioral tampak lebih nyata dalam hampir setiap peristiwa belajar siswa.
Diantara keyakinan prisipal yang terdapat dalam teori behaioristik adalah setiap anak
manusia lahir tanpa warisan kecerdasan, warisan bakat, warisan perasaan, dan warisan
warisan-warisan abstrak lainnya. $emua kecakapan, kecerdasan, dan bahkan perasaan
baru timbul setelah manusia melakukan kontak dengan alam sekitar terutama alam
pendidikan.
Keyakinan prinsipal lainnya yang dianut oleh para behaioris adalah peranan
5refleks6, yakni reksi jasmaniah yang dianggap tidak memerlukan kesadaran mental.
+efleks-refleks ini jika dilatih akan menjadi keterampilan-keterampilan da kebiasaan-
kebiasaan yang dikuasai manusia. Dalam perspektif psikologi kognitif peristiwa
belajar yang digambarka seperti tadi adalah naif "terlalu sederhana dan tak masuk
akal# dan sulit dipertanggungjawabkan secara psikologis.$emakin jelaslah bahwa perilaku belajar itu, dalam hampir semua bentuk dan
manifestasinya, bukan lebih banyak melibatkan proses kognitif. Hanya dalam
peristiwa belajar tertentu yang sangat terbatas ruang lingkupnya "umpamanya belajar
meniru sopan santun di meja makan dan bertegur sapa#, peranan ranah cipta siswa
tidak menonjol.
2.1.& 'ase%'ase Dalam Pr$ses Belajar
Karena proses belajar itu merupakan aktifitas yang berproses, sedah tentu di dalamnya
terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui
fase-fase yang antara satu dengan lainnya berikatan secara berurutan dan fungsional. %enurut
*erome $. 'runer, salah seorang penentang teori $-+ 'ond "'arlow, 24@#, dalam proses
belajar, siswa menempuh tiga fase, yaitu
a# /ase =nformasi?Information"tahap penerimaan materi#
$eorang sisa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi
yang sedang dipelajari. Di antara informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan
berdiri sendiri adapula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam
pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki.
b# /ase Transformasi?Transformation"tahap pengubahan materi#
=nformasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah, atau ditransformasikan menjadi
bentuk yang abstrak atau konseptualnya supaya suatu daat pada masanya dapat dimanfaatkan
untuk hal-hal yang lebih luas. 'agi siswa pemula, fase ini akan berlangsung lebih mudah
apabila disertai dengan bimbingan guru yang diharapkan kompeten dalam mentrasnfer
strategi kognitif yang tepat untuk mempelajari materi pelajaran tertentu.
c# /ase 8aluasi?#*aluation"tahap penilaian materi#
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
13/48
$eorang siswa akan menilai sendiri sampai sejauh mana pengetahuan "informasi yang
telah ditransformasikan# dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gelaja lain atau
memecahkan masalah yang dihadapi.
2.2 Perkem(angan )$gnt# Bag Pr$ses Belajar !s*a
2.2.1 Art Pentng Perkem(angan )$gnt#
Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa proses perkembangan dengan proses belajar-
mengajar yang dikelola para guru terdapat 5benang merang6 yang mengikat kedua proses
tersebut. Demikian eratnya ikatan tersebut, sehingga hampir tak ada proses perkembangan
siswa baik jasmani maupun rohaninya yang sama sekali terlepas dari proses belajar-mengajar
sebagai pendukung proses pendidikan. pabila fisik dan mental sudah matang, pancaindera
sudah siap menerima stimulus-stimulus dari lingkungan, berarti kesanggupan siswapun sudah
1
Tiba. Program pengajaran di sekolah yang baik adalah yang mampu memberikan
dukungan besar kepada para siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan mereka.
Pengetahuan mengenai proses perkembangan dengan segala aspeknya itu sangar banyak
manfaatnya. ntara lain
a. &uru dapat memberikan layanan bantuan dan bimbingan yang tepat kepada para siswa,
relean dengan tingkat perkembangannya
b. &uru dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan timbulnya kesulitan belajar
siswa tertentu, lalu segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
menanggulanginya
c. &uru dapat mempertimbangkan waktu yang tepat untuk memulai aktifitas prosesbelajar-mengajar bidang studi tertentu
d. &uru dapat menemukan dan menetapkan tujuan-tujuan pengajaran standar kompetensi
"$K# dan kompetensi dasar "KD# untuk materi atau pokok bahasan yang akan disajikan.
'arangkali, salah satu kesulitan pokok yang dialami para guru dalam semua jenjang
pendidikan adalah menghayati makna yang dalam mengenai hubungan perkembangan
khususnya ranah kognitif dengan proses belajar mengajar yang menjadi tanggung jawabnya.
+anah psikologis siswa yang terpenting adalah ranah kognitif. +anah kejiwaan yang
berkedudukan pada otak ini, dalam perspektif psikologi kognitif, adalah sumber sekaligus
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
14/48
pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif "rasa# dan ranah psikomotor
"karsa#.
$ekali kita kehilangan fungsi-fungsi kognitif karena kerusakan berat pada otak,
martabat kita hanya berbeda sedikit dengan hewan. Demikian pula halnya orang yang
menyalahgunakan kelebihan kemampuan otak untu hal-hal yang merugikan kelompok lain
apalagi menghancurkan kehidupan mereka, martabat orang tersebut tak lebih dari martabat
hewan atau mungkin lebih rendah lagi.
Diantara temuan-temuan riset yang menonjol, yakni bahwa otak adalah sumber dan
menara pengontrol bagi seluruh kegiatan kehidupan ranah-ranah psikologis manusia.
Pemikiran tidak sadar "unconsious thinking# sering erjadi pada diri kita. Ketika kita tidur
misalnya, kita bermimi dan mimpi adalah sebuah bentuk berpikir dengan gambar-gambar
tanpa kita sadari
7
Tanpa ranah kognitif, sulit dibayangkan seorang siswa dapat berpikir. $elanjutnya,
tanpa kemampuan berpikir mustahil siswa tersebut dapat memahami dan meyakini faidah
materi-materi pelajaran yang diberikan kepadanya. Calaupun demikian, tidak berarti fungsi
afektif dan psikomotor seorang siswa tidak perlu. Kedua fungsi psikologis siswa ini juga
penting, tetapi sebaiknya cukup dipandang sebagai buah-buah keberhasilan atau kegagalan
perkembangan da aktifitas fungsi kognitif.
2.2.2 Pengem(angan Ranah )$gnt# !s*a
!paya pengembangan kognitif siswa secara terarah, baik oleh orangtua maupun oleg
guru, sangat penting. !paya pengembangan fungsi ranah kognitif akan berdampak positif
bukan hanya terhadap ranah afektif dan psikomotor seperti yang akan diuraikan lebih lanjut.
# %engembangkan Kecekapan Kognitif
$ekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang amat perlu
dikembangkan seegera khususnya oleh guru, yakni a# strategi belajar memahami isi materi
pelajaran 1# strategi meyakini arti penting yang terkandung dalam materi pelajaran tertentu.
$trategi adalah sebuah istilah populer dalam psikologi kognitif, yang berarti prosedur
mental yang berbentuk tatanan tahapan yang memerlukan alokasi upaya-upaya yang bersifat
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
15/48
kognitif dan selalu dipengaruhi oleh pilihan-pilihan kognitif atau pilihan-pilihan kebiasaan
belajar "cogniti*e preferences# siswa. Pilihan kebiasaan belajar ini secara global terdiri atas
# menghafal prinsip-prinsip yang terkandung dalam materi 1# mengaplikasikan prinsip-
prinsip materi.
Preferensi kognitif yang pertama pada umumnya timbul karena dorongan luar "motif
ekstrinsik# yang mengakibatkan siswa menganggap belajar hanya sebagai alat pencegah
ketidaklulusan atau ketidaknaikan. Preferensi kognitif yang kedua biasanya timbul karena
dorongan dari dalam diri siswa sendiri "intrinstik#, oleh karenanya siswa lebih memusatkan
perhatiannya untuk benar-benar memahami dan juga memikirkan cara menerapkannya "&ood
E 'rophy, 22:#. !ntuk mencapai aspirasi ini, ia memotiasi dirinya sendiri agar
memusatkan perhatiannya pada aspek signifikansi materi dan menghubungkannya dengan
materi-materi lain yang relean.
;
Tugas guru dalam hal ini adalah menggunakan pendekatan mengajar yang
memungkinkan para siswa menggunakan strategi belajar yang berorientasi pada pemahaman
yang mendalam terhadap isi materi pelajaran seiring dengan strategi dan preferensi akal yang
hanya mengarah ke aspirasi asal naik atau lulus. $elanjutnya guru juga dituntut untuk
mengembangkan kecakapan kognitif para siswa dalam memecahlan masalah dengan
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dan keyakinan-keyakinan terhadap pesan-pesan
moral atau nilai yang terkandung dan menyatu dalam pengetahuannya. $eiring dengan upaya
ini, guru diharapkan tak bosan-bosan melatih penggunaan procedural knowledge
"pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu# yang relean dengan pengetahuan normatif
"declarati*e kno&ledge# yang ia ajarkan.
1# %engembangkan Kecakapan fektif
Keberhasilan pengembangan ranah kognitif tidak hanya akan membuahkan kecakapan
kognitif, tetapi juga menghasilkan kecakapan ranah afektif. Peningkatan kecakapan afektif
ini, antara lain berupa kesadaran beragama yang mantap. Dampak positif lainnya adalah
dimilikinya sikap mental keagamaan yang lebih tegas sesuai dengan tuntutan ajaran agama
yang telah ia pahami dan yakini secara mendalam.
7# %engembangkan Kecakapan Psikomotor
Keberhasilan pengembangan ranah kognitif juga akan berdampak positif terhadap
perkembangan ranah psikomotor. Kecakapan psikomotor adalah segala bentuk jasmaniah
yang konkrit dan mudah diamati, baik kuantitasnya maupun kuaitasnya, karena sifatnya yang
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
16/48
terbuka. Dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya guru dalam mengembangkan keterampilan
ranah kognitif para siswanya merupakan hal yang sangat penting jika guru tersebut
menginginkan siswanya aktif mengembangkan sendiri keterampilan ranah-ranah psikologis
lainnya.
@
2.3 'akt$r +ang Mem,engaruh Belajar
$ecara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan
menjadi tiga macam, yaitu
. /aktor internal "faktor dari dalam siswa#, yaitu keadaan?kondisi jasmani dan rohani siswa
1. /aktor eksternal "faktor dari luar siswa#, yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa
7. /aktor pendekatan belajar "approach to learning#, yaitu jenis upaya belajar siswa yang
meliputi stategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pelajaran.
# /KT
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
17/48
underachie*eratau mungkin gagal, meskipun kapasitas kognitif mereka normal atau lebih
tinggi dari teman-temannya.
(. As,ek Psk$l$gs
'anyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan
kualitas perolehan belajar siswa. (amun di anatara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada
umunya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut # tingkat kecerdasan?intelegensi
siswa 1# sikap siswa 7# bakat siswa ;# minat siswa @# motiasi siswa
)
# =ntelegensi $iswa
=ntelegensi pada umunya dapat diarrtikan sebagai kemampuan psikolofisik untuk
mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat"+eber, 244#. *adi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan
jugas kualitas organ-organ tubuh lainnya. Tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak
dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada peran organ-organ
tubuh lainnya, lantaran otak merupakan 5menara pengontrol6 hampir seluruh aktifitas
manusia.
$elanjutnya, diantara soswa-siswa yang mayoritas berintelegensi normal itu mungkin
terdapat satu atau dua orang yang tergolong gifted child atau talented child, yakni anak yang
sangat cerdas dan anak yang sangat berbakat "=F ;: keatas#. Di samping itu, mungkin ada
pula siswa yang kecerdasan di bawah rata-rata "=F 3: ke bawah#.
!ntuk menolong siswa yang berbakat, sebaiknya dinaikkan kelasnya setingkat lebih
tinggi dari kelasnya sekarang. pabila cara tersebut sulit ditempuh, alternatif lain dapat
diambil dengan cara menyerahkan siswa tersebut ke lembaga pendidikan khusus untuk para
siswa berbakat. $ementara itu, untuk menolong siswa yang berkecerdasan di bawah normal,
tak dapat dilakukan sebaliknya yaitu kita menurunkan ke kelas yang lebih renda. Karena, cara
tersebut dapat menimbulkan masalah baru yang bersifat psikososial yang tidak hanyamengganggu dirinya saja, tetapi juga mengganggu adik-adik barunya.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
18/48
belajar, namun prestasi yang dicapai siswa akan kurang memuaskan. &uru dituntut terlebih
dahulu menunjukan sikap positif terhadap dirinya sendiri dan mata pelajaran yang menjadi
haknnya. Dengan meyakini manfaat bidang studi tertentu, siswa akan merasa
membutuhkannya, dn dari perasaan butuh itulah diharapkan muncul sikap positif terhadap
bidang studi tersebut sekaligus terhadap guru yang mengajarkannya.
3
7# 'akat $iswa
$ecara umum, bakat "aptitude# adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang "Ahaplin, 231 +eber, 244#.
Dengan demikian, sebenarnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk
mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
'akat kemudian diartikan sebagai kemampuan indiidu untuk melakukan tugas tertentu
tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan. 'akat akan dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
19/48
bersangkutan. %otiasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar indiidu
siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya pujian dan
hadiah.
Dalam perspektif kognitif, motiasi lebih di signifikan bagi siswa adalah motiasi
intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau
pengaruh orang lain.
4
1# /KT
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
20/48
pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa
tersebut. $eorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan deep, mungkin sekali
berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu.
2
2.& )esultan Belajar
2.&.1 'akt$r )esultan Belajar
$etiap siswa pada prinsipnya tetu berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja
akademik "academic performance# yang memuaskan. (amun kenyataannya sehari-hari
tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual,
kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang
sangat mencolok antara seorang siswa dengan siswa lainnya.
/enomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dri menurunnya
kinerja akademik atau prestasi belajarnya. (amun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan
dengan munculnya kelainan perilaku "misbeha*ior# siswa seperti kesukaan berteriak-teriak di
dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan sering
meninggalkan sekolah.
$ecara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri dari dua
macam, yaitu
. /aktor intern siswa, yaitu hal-hal atau keadaan yang murni dari dalam diri siswa itu
sendiri
1. /aktor eksternal siswa, yaitu hal-hal atau keadaan yang datang dari luar diri siswa.
. /aktor =ntern $iswa
/aktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psikofisik siswa, yaitu
Gang bersifat kognitif "ranah cipta#, antara lain seperti rendahnya kapasitas
intelektual?intelegensi siswa
Gang bersifat afektif "ranah rasa#, antara lain seperti labilnya emosi dan sikap
Gang bersifat psikomotor "ranah karsa#, antara lain seperti terganggunya alat-alat indera
pengelihat dan pendengar "mata dan telinga#.
1:
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
21/48
'. /aktor 8kstern $iswa
/aktor ekstern siswa meliputi situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak
mendukung aktifitas belajar siswa. /aktor ini dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu
# 0ingkungan Keluarga, contoh ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu,
rendahnya kehidupak ekonomi keluarga.1# 0ingkungan perkampungan?masyarakat, contoh wilayah perkampungan kumuh "slum
area#, dan teman sepermainan "peer group# yang nakal.
7# 0ingkungan sekolah, contoh kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat
pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah.
$elain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, adapula faktor-faktor lain yang juga
menimbulkan kesulitan belajar siswa. Di antara faktor-faktor yang dapat dipandang sebagai
faktor khusus ini adalah sidrom psikologis berupa learning disability "ketidakmampuan
belajar#. $indrom "syndrome# yang berarti satuan gejala yang muncul sebagai indikatoradanya keabnormalan psikis "+eber, 244# yang menimbulkan kesulitan belajar itu.
a. Diskleksia "dysle%ia#, yaitu ketidakmampuan belajar membaca.
b. Disgrafia "dysgraphia#, yaitu ketidakmampuan menulis.
c. Diskalkulia "dyscalculia#, yaitu ketidakmampuan belajar matematika.
kan tetapi, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara umum sebenarnya
memiliki potensi =F yang normal bahkan diantaranya ada yang memiliki kecerdasan di atas
rata-rata.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
22/48
@. %emberikan tes kemampuan intelegensi "=F# khususnya kepada siswa yang diduga
mengalami kesulitan belajar.
Para siswa yang nyata-nyata menunjukan misbehaior berat, seperti perilaku agresif
yang berpotensi antisosial atau kecanduan narkotika, harus diperlakukan secara khusus pula,
umpananya dimasukkan ke lembaga permasyarakatan anak-anak atau ke 5pesantreri6 khusus
pecandu narkotika. dapun untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pengidap sindrom
disleksia, disgrafia, dan diskalkulia sebagaimana yang telah penyusun uraikan di muka, guru
dan orangtua sangat dianjurkan untuk memanfaatkan support teacher "guru pendukung#.
2.&.3 Alternat# Peme-ahan )esultan Belajar
'anyak alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswanya.
kan tetapi, sebelum pilihan tertentu diambil, guru sangat diharapkan untuk terlebih dahulu
melakukan beberapa langkah penting sebagai berikut# %enganalisis hasil diagnosis, yaitu menelaah bagian-bagian masalah dan hubungan
antarbagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai kesulitan belajar
yang dihadapi siswa
1# %engidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang memerlukan perbaikan
7# %enyusun program perbaikan, khususnya program remedial teaching "pengajaran
perbaikan#
;# %enyusun program perbaikan, khususnya program remedial teaching "pengajaran
perbaikan#.
$etelah langkah-langkah di atas selesai, barulah guru melaksanakan langkah keempat,
yaitu melaksanakan program perbaikan.
a. nalisis Hasil Diagnosis
Data dan informasi yang diperoleh guru melalui diagnostik kesulitan belajar tadi perlu
dianalisis sedemikian rupa, sehingga jenis kesulitan khusus yang dialami siswa yang
berprestasi rendah itu dapat diketahui secara pasti.
11
b. %enentukan Kecakapan 'idang 'ermasalah
'erdasarkan hasil analisis tadi, guru diharapkan dapat menentukan bidang kecakapan
tertentu yang dianggap bermasalah dan memerlukan perbaikan. 'idang-bidang kecakapan
bermasalah ini dapat dikategorikan menjadi tiga macam.
. 'idang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru sendiri.
1. 'idang kecakapan bermaslah yang dapat ditangani oleh guru dengan bantuan orangtua.
7.'idang kecakapan bermasalah yang tidak dapat ditangani baik oleh guru maupun
orangtua.
'idang kecakapan yang tidak dapat ditangani atau terlalu sulit untuk ditangani baik oleh
guru maupun orangtua dapat bersumber dari kasus-kasus tunagrahita "lemah mental# dan
kecanduan narkotika. %ereka yang bermasalah berat dianggap tidak berketerampilan
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
23/48
"unskilled people#.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
24/48
Dapat disimpulkan bahwa mengajar itu pada intinya mengarah pada timbulnya perilaku
belajar siswa.
2..2 !trateg Dan Taha,an Mengajar
!raian mengenai strategi mengajar akan lebih banyak didasarkan pada landasanpsikologi kognitif, karena istilah strategi sendiri memiliki korelasi yang signifikan
dengan kegiatan ranah cipta guru dan siswa dalam kegiatan P%'.
# $T+T8&= %8(&*+
$ecara harfiah kata strategi dapat diartikan sebagai seni "art# melaksanakan
stratagemyaitu siasat atau rencana "%c0eod, 242#. Dalam perspektif psikologi, strategi
berarti rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan
masalah atau mencapai tujuan "+eber,244#. $eorang pakar psikologi pendidikan
ustralia, %ichael *. 0awson "22# mengartikan strategi sebagai prosedur mental yang
berbentuk tatanan langkah yang menggunakan upaya ranah cipta untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dibandingkan dengan metode mengajar, strategi mengajar sebenarnya masih relatif
baru dalam dunia pengajaran. Populer setelah Hilda Taba pada tahun 2):-an
menjelaskan kiat-kiat khusus mengajarkan kecakapan berpikir untuk anak-anak "Tardif,
242#.
1;
!trateg Mengajar !PELTH
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran modern terdapat cukup banyak strategi
yang khusus dirancang untuk mengajar dengan materi tertentu hingga mencapai
kecakapan yang diinginkan. Diantara strategi mengajar itu terdapat sebuah strategi
mengajar berdasarkan strategi kognitif yang relatif masih aktual. $trategi ini bernama
Strategy "rogram for #ffecti*e Learning?Teachingdisingkat $P80T. Program $P80T ini
dirancang dan diujicobakan +obert /. %ulcahy, seorang guru besar yang mengepalai The
Cogniti*e #ducation "roject "proyek pendidikan ranah cipta# pada jurusan psikologi
pendidikan, !niersitas lberta.
$esuai namanya strategi $P80TH sengaja direkayasa untuk memperbaiki dan
meningkatkan keefektifan belajar dan berpikir sisa, terutama yang menduduki kelas akhir
sekolah dasar dan kelas-kelas sekolah menengah. $ecara eksplisit tujuan strategi ini
adalah membuat siswa menjadi
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
25/48
# Penuntut ilmu yang aktif sebagai pemikir dan pemecah masalah
1# Penuntut ilmu yang mandiri, memiliki rencana dan strategi sendiri yang efisien dalam
mendekati belajar
7# Penuntut ilmu yang lebih sadar akan kemampuan pengendalian proses berpikirnya
sendiri "metacognitie awareness#.Dalam melaksanakan strategi $P80TH, guru perlu mengikuti tiga macam langkah
panjang dan terpisah dalam arti mengambil waktu yang berbeda tetapi berurutan, yaitu
# +irect strategy instruction"pengajaran dengan strategi langsung#
1# Teaching for transfer"mengajar untuk mentransfer strategi#
7# Generating elaborati*e strategies"pembangkitan strategi belajar siswa yang luas dan
terperinci#
Tahapan-tahapan ini dapat diberlakukan untuk semua program pengajaran yang
pelaksanaannya menggunakan metode ceramah dan ceramah campuran?ceramah plus.
2..3 Taha,an%Taha,an Mengajar
Tahapan-tahapan dalam proses mengajar memiliki hubungan erat dengan
penggunaan strategi mengajar. %aksudnya adalah bawa dengan penggunaan strategi
mengajar harus selalu merupakan rangkaian yang utuh dalam tahapan-tahapan mengajar.
1@
$etiap proses mengajar harus melalui tiga tahapan, yaitu
. Tahap prainstruksional, yaitu persiapan sebelum mengajar dimulai
1. Tahap instruksional, yaitu saat-saat mengajar "penyajian materi#
7. Tahap ealuasi dan tindak lanjut, yaitu penilaian atas hasil belajar siswa setelah
mengikuti pengajaran dan penindaklanjutannya.
a. Tahap Prainstruksional
Tahap prainstruksional adalah langkah persiapan yang ditempuh guru pada saat mulai
memasuki kelas hendak mengajar. Pada tahap ini guru dianjurkan memeriksa kehadiran
siswa, kondisi kelas, dan kondisi peralatan yang tersedia dengan alokasi waktu yang
singkat
b. Tahap =nstruksional
Tahap instruksional adalah tahap inti dalam proses pembelajaran. Pada tahap ini guru
menyajikan materi pelajaran "pokok bahasan# yang disusun lengkap dengan persiapan
model, metode dan strategi mengajar yang dianggap cocok.
&uru hendaknya membuat simpulan mengenai uraian yan telah disampaikan. *ika
memungkinkan penulisan simpulan ada baiknnya dilakukan oleh para siswa. Dalam hal
ini, guru perlu memberi waktu yang cukup kepada para siswa untuk bekerja sama
menyelesaikan proses kesimpulan-kesimpulan tersebut.
c. Tahap 8aluasi dan Tindak 0anjut
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
26/48
Tahap terakhir proses mengajar terdiri atas kegiatan ealuasi dan tindak lanjut "follo&
up#. Pada tahap ini guru melakukan penilaian keberhasilan belajar siswa yang berlangsung
pada tahap instruksional. Aaranya adalah dengan mengadakan post test.
Post test merupakan alat ukur prestasi belajar siswa sesudah penyajian materi
pelajaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui penguasaan siswa atas materi pelajaran yang
telah disajikan guru. *ika proses belajar mengajar yang baru usai itu baik, maka akan tampak
mencolok "positif# perbedaan antara skor hasil post test dengan hasil pretest.
Kadar hasil pembelajaran "interaksi belajar mengajar# dapat digunakan sebagai
pedoman penindaklanjutan, baik yang bersifat pengayaan maupun perbaikan. khirnya,
sebelum meninggalkan kelas, guru diajurkan untuk memberitahukan pokok bahasan yang
akan diajarkan kepada siswa pada pertemuan berikutnya. 0angkah yang sangat sering
dilupakan para guru itu cukup penting artinya bagi para siswa untuk mempersiapkan diridalam materi baru dengan cara membaca sumber yang ada di rumah atau di perpustakaan.
1)
2..& Pen/ekatan Pem(elajaran
Pembelajaran "instruction# adalah proses atau upaya yang dilakukan seseorang
"misalnya guru# agar orang lain "dalam hal ini berarti murid# melakukan proses belajar.
*adi, pembelajaran tidak identik dengan belajar sebagaimana yang dipahami sebagian
orang selama ini.Diantara sekian banyak ragam pendekatan pembelajaran terdapat ragam yang
masyhur dengan sebutsn pendekatan inoatif "ino*ati*e approach# yang
diimplementasikan dalam berbagai bentuk misalnya pendekatan pakem "pembelajaran
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan# atau paikem "pembelajaran aktif, inoatifm
kreatif, efektif, dan menyenangkan#. papun nama pendekatan yang kita gunakan bukan
masalah sepanjang pendekatan tersebut inoatif dalam arti merupakan
pengembangan?kreasi baru misalnya metode, strategi, bahan, dan penataan lingkungan
yang lebih baik dan memungkinkan siswa belajar seara efektif dan menyenangkan.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
27/48
13
BAB III
HA!IL PEN0AMATAN
3.1 !ejarah !ngkat !M) Neger Ban/ung
$%K (egeri ) 'andung merupakan $ekolah %enengah Kejuruan terbesar di Kota
'andung, berlokasi di jalan $oekarno Hatta Komplek +iung 'andung Kecamatan &ede
'age, kawasan paling timur kota 'andung yang sangat strategis untuk lingkungan
pendidikan karena mudah dilalui oleh kendaraan umum dan lokasinya jauh dari pusat
keramaian kota, seperti pusat pemerintahan, kawasan hiburan, kawasan industri maupun
kawasan perdagangan.$%K (egeri ) 'andung didirikan pada tahun 2@7 dengan nama $ekolah &uru
Pengajar Teknik "$P&T# yang berada dijalan Dr. +um nomor 3. Tahun 2)@ $P&T
diubah menjadi $T% instruktor. Pada tahun 232 terjadi lagi perubahan nama menjadi
$T% (egeri @ 'andung dengan lokasi di *alan Padjajaran nomor 21 'andung. %ulai
tahun pelajaran 221?227 kampus $T% (egeri @ bandung pindah dari *alan Padjajaran
nomor 21 'andung ke jalan $oekarno Hatta Komplek +iung 'andung. $elanjutnya pada
tahun pelajaran 22)?223 $T% (egeri @ 'andung berubah nama menjadi $%K (egeri )
'andung dengan $K %endikbud (omor :7)?
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
28/48
14
3.2 Pr$ses Belajar Mengajar / !M) Neger Ban/ung
Penulis meneliti proses belajar mengajar di $%K (egeri ) 'andung karena sesuai
dengan program studi yang sedang penulis tempuh saat ini, $%K (egeri ) 'andung yang
bergerak dibidang Teknologi dan +ekayasa terdiri dari @ jurusan dan ) prodi, yaitu Teknik
'angunan yang memiliki dua prodi "Teknik &ambar 'angunan dan Teknik Konstruksi Kayu#,
Teknik 8lektronika, Teknik 0istrik, Teknik Pemesinan, dan Teknik
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
29/48
metode /aster Learning dan 0umanisting Learning tidak cocok untuk diterapkan dalam
mata pelajaran yang berhubungan dengan kompetensi dasar kejuruan siswa.
12
Dan penulis menyimpulkan bahwa metode yang tepat untuk dibangku $%K adalah
In.uiry Learning karena jika siswa tidak diarahkan langsung dan tidak mendapat peranan
aktif guru dampaknya akan membuat siswa $%K itu sendiri tidak akan siap untuk terjun pada
dunia industri karena tingkat kematangan atau penguasaan materi yang tidak terkuasai akibat
tidak adanya peranan guru yang benar-benar mengasah kemampuan "skill# di bidang
kejuruan.
kan tetapi walaupun dirancang untuk siap bekerja, tetap saja siswa ini memerlukan
gaya belajar yang tidak monoton dan terpatok terlalu serius karena waktu belajar yang relatif
panjang, yaitu minimal ; jam pelajaran untuk mata pelajaran kejuruan. lhasil jalan keluar
tersebut yaitu dengan mengadakan permainan "games# pada saat proses belajar berlangsung
yang tentunya akan merangsang keaktifan siswa dalam merespon materi.
Gambar )1
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
30/48
Gambar ) 7:
%enurut Tedi $upardi, metode permainan ini dapat menimbulkan respon yang cukup
membuat suasana hangat dan menyenangkan. Karena pada jam-jam tertentu biasanya siswa
merasa bosan atau mengantuk di kelas, dan ketika diadakannya permainan ini suasana kelas
memang berubah drastis.
Pertama-tama permainan ini dimulai dengan mengingat dan membahas kembali
materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya dengan cara beberapa siswa maju
ke depan kelas dan membacakan materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya,
seperti yang terlihat pada gambar 7.1. lalu siswa yang lain menyimak apa yang dibacakan
oleh temannya yang berada didepan kelas, setelah pembacaan materi selesai masing-masing
siswa diintruksikan untuk menulis satu pertanyaan yang jawaban atau hasil akhirnya
membentuk satu kata atau jawaban yang relatif singkat sesuai materi yang telah disampaikan.
$etelah pertanyaan selesai dibuat salah satu siswa berdiri di depan dan menyebutkan nama
salah satu temannya, memilih acak kumpulan kertas berisi soal dan membacakan soal yang
telah dibuat oleh masing-masing siswa dan pertanyaan tersebut diajukan kepada siswa yang
telah dipanggil namanya seperti yang terlihat pada gambar 7.7.
Permainan ini sengaja dibuat dengan tujuan membuat suasana kelas menjadi
menyenangkan sekaligus melakukan proses ealuasi berupa .ui$, motiasi belajardan sedikit
hadiah karena siswa yang mampu menjawab pertanyaan yang diajukan diperbolehkan keluar
dari kelas dan mendapatkan waktu luang untuk beristirahat sebelum memasuki mata
pelajaran selanjutnya) Dan penulis menyimpulkan memang terbukti suasana kelas menjadi
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
31/48
lebih menyenangkan karena adanya keaktifan secara langsung baik antara guru dengan siswa
maupun antara siswa dengan siswa lainnya dengan adanya permainan tersebut dapat
merangsang dan menghasilkan suatu proses belajar yang menyenangkan dan tidak merasa
jenuh walaupun waktu belajar relatif lebih panjang.
Tentunya didalam proses belajar ada hambatan-hambatan dan sensasi atau perasaan
yang dirasakan oleh guru. dan hambatan yang ada dala proses belajar menurut Tedi $upardi
adalah ketika ada salah satu siswa yang sulit untuk diatur, dalam artian siswa tersebut tidak
dapat melaksanakan pembelajaran dengan efektif karena adanya faktor internal siswa itu
sendiri yang menghambat proses belajar di dalam kelas.
7
(amun untuk masalah tersebut biasanya narasumber memecahkan masalah dengan
cara menegur siswa di dalam kelas selanjutnya melakukan pendekatan kepada siswa itu
sendiri diluar jam pembelajaran agar siswa yang bermasalah tidak merasa terganggu atau
merasa malu yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah baru yang biasanya muncul
pada hasilnya siswa akan merasa malas dan tidak hadir di dalam kelas pada mata pelajaran
tersebut.
0alu selain anak yang bermasalah ada juga hambatan yang lain berupa tugas yang
telah diberikan tidak dikerjakan dengan baik oleh siswa, biasanya tugas berupa gambar yang
menjadi kendala paling utama. Karena di jurusan Teknik &ambar 'angunan memang
ditekankan gambar yang menjadi titik acuan utama pembelajaran dan tugas, maka
pembentukan mental yang sangat diperlukan untuk solusi masalah tersebut karena jika mental
siswa tidak siap dalam menghadapi tugas yang relatif banyak perkembangan kemampuannya
dalam belajarpun akan terhambat. Dan solusi yang diberikan guru adalah mengumpulkan
siswa di luar pembelajaran untuk saling bertukar pikiran dalam hal tugas ataupun materi yang
ada dalam proses belajar dan guru membantu siswa untuk mengatur waktu dimana siswa
harus belajar, mengerjakan tuugas, dan bermain.
$elain hambatan atau siswa yang sedikit bermasalah dalam proses belajar tentunya
ada juga siswa berprestasi yang harus diperhatikan agar tidak terjadinya kesalahpahaman
dalam bentuk keadilan tindakan guru kepada murid, dan khusus untuk anak berprestasi
narasumber ini sendiri memberikan hadiah berupa coklat atau alat tulis kepada siswa yang
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
32/48
berprestasi dan selalu mengumumkan sepuluh orang terbaik dengan tujuan memberikan
penghargaan sekaligus memotiasi siswa yang lain agar lebih berprestasi dari sebelumnya.
3.3 Masalah Umum +ang A/a Pa/a Lngkungan Pen//kan !M) Neger Ban/ung
Dalam masalah umum yang ada dilingkungan pendidikan $%K (egeri ) 'andung,
penulis mengambil narasumber khusus dari pihak 'imbingan Konseling "'K# yaitu Dra. ty.
Karena secara keseluruhan memang pihak 'K yang menangani masalah umum yang ada di
sekolah. Dalam pertanyaan dan pembahasan yang penulis ajukan yaitu pokok masalah yang
sering terjadi di lingkungan sekolah dan masalah-masalah lain yang sering terjadi serta
masalah sarana serta lingkungan yang menjadi salah satu faktor penting dalam proses belajar.
71
%asalah pertama atau hambatan pertama tentunya siswa yang bermasalah, berbagai
macam masalah pasti pernah ditemukan dari siswa. %aka dari itu pihak 'K yang
bekerjasama dengan kesiswaan dituntut untuk bisa menyelesaikan semua masalah yang
kemungkin besar menjadi hambatan dalam proses belajar. $iswa yang bermasalah menurut
ty bisa digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu siswa yang bermasalah dalam proses
belajar, siswa yanng bermasalah dalam kedisiplinan, dan siswa yang bermasalah akibat faktor
lain diluar pembelajaran.
$iswa yang bermasalah dalam proses belajar ini tentunya siswa yang tidak mampu
mengikuti proses belajar dengan baik. 'aik secara kognitif ataupun secara fisik dan tingkat
kedisiplinan siswa itu sendiri dalam menempatkan dirinya didalam proses belajar. kan tetapi
untuk siswa yang bermasalah dalam masalah kognitif biasanya akan ditangani oleh guru yang
mengajar, akan tetapi 'K tetap mengkontrol bagaimana cara guru mengajar dan efektifitas
guru dalam proses belajar agar siswa mendapatkan haknya untuk memperoleh pendidikan
secara utuh dan proses belajar yang tentunya nyaman dan menyenangkan bagi siswa itu
sendiri.
$iswa yang bermasalah dalam kedisiplinan adalah hal yang paling sering ditemukan,
contohnya siswa yang datang terlambat, siswa yang tidak mengikuti kegiatan belajar dikelas,
siswa yang tidak mematuhi aturan yang berlaku, siswa yang tidak melaksanakan tugas
dengan baik dll. $olusi dari masalah seperti ini biasanya dilakukan dengan teguran dan
berupa sanksi, karena di $%K (egeri ) 'andung 2:I siswa terdiri dari laki-laki maka sanksi
yang berlakupun sedikit bersifat memaksa dan keras, contoh karena terlambat siswa akan
mengelilingi sekolah, jika siswa yang terlambat membawa kendaraan bermotor maka
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
33/48
kendaraan tersebut diberikan cat tembok di bagian motor lalu siswa mengelilingi sekolah
dengan mendorong motor yang telah di cat tersebut, dengan tujuan agar siswa jera. !ntuk
masalah lain seperti yang telah disebutkan diatas, pihak 'K akan melakukan pendekatan
kepada siswa dan orang tua dari siswa agar pihak orang tuapun ikut membimbing, karena
orang tua juga harus berperan aktif bagi perkembangan kognitif siswa ketika ada di rumah.
Karena tanggung jawa guru ada di sekolah, di luar itu tentu kembali kepada orang tua, karena
yang lebih banyak bertatap muka dan berinteraksi dengan siswa tersebut jika berada di rumah
tentu orang tua itu sendiri. %aka peran orang tua sangat dianggap penting dalam kegiatan
belajar mengajar.
77
$iswa yang bermasalah akibat adanya faktor lain diluar sekolah juga seringkali
mengganggu proses belajar, karena siswa tidak akan fokus dan efektif dalam menerima
materi yang sedang dibahas oleh guru. untuk masalah tersebut tentunya 'K terbuka sebagai
termpat siswa untuk bercerita dan membantu mencari solusi agar siswa merasa lebih tenang
dan tidak teganggu dalam proses belajar. Aontoh orangtua sedang memiliki masalah dan
bertengkar dihadapan anak, dan ketika dimana anak tersebut harus mengikuti proses belajar,
pikiran anak tersebut tidak akan siap menerima materi karena mentalnya yang sedang
tertekan. %aka dari itu pihak 'K harus bijaksana merangkul siswa agar hal ini tidak berlanjut
semakin parah.
$olusi dari semua masalah tersebut pihak pusat dan 'K yang ada di $%K (egeri )
'andung sengaja memberikan pelajaran tambahan yang wajib diikuti oleh siswa berdurasi 1
jam pelajaran pada hari-hari yang telah dijadwalkan untuk masing-masing kelas. Dan
pelajaran ini diperoleh pada seluruh tingkatan siswa pada mata pelajaran 5'imbingan
Konseling6. Di mata pelajaran bimbingan konseling ini menitik beratkan akhlak dan polaperilaku positif sehari-hari. Karena menurut ty masalah inti dari semua siswa kembali lagi
kepada akhlak siswa itu sendiri, maka pihak 'Kpun selalu memberikan waktu kepada siswa
sebelum pelajaran bimbingan konseling untu membaca l-Furan secara bersama sama
dengan tujuan untuk memberi siraman rohani untuk siswa. Dan bimbingan konseling ini juga
siswa diarahkan bagaimana memiliki hubungan yang baik antara siswa dengan guru dan
hubungan antara siswa dengan siswa yang lain agar terjadinya proses interaksi yang baik
antara semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
34/48
Khusus untuk siswa perempuan yang menjadi minoritas di $%K (egeri ) 'andung,
pihak 'K mengadakan kegiatan 5Keputrian6 setiap hari jumJat ketika waktu siswa dan guru
laki-laki melaksanakan ibadah shalat jumJat dan dibimbing langsung oleh guru 'K dan kaka
kelasnya itu sendiri. Keputrian ini bertujuan agar para siswa perempuan mempunyai bekal
untuk menghadapi para siswa laki-laki yang pasti siswa perempuan ini diajarkan bagaimana
cara berpakaian yang baik, maka siswa perempuan di sekolah ini diwajibkan untuk
mengenakan khimar kecuali untuk nonmuslim. $elain itu dalam kegiatan ini siswa diajarkan
untuk memiliki keterampilan mendasar yang harus dimiliki olah seorang perempuan, contoh
membuat keterampilan mading yang kreatif, menjahit, memasak, dan membuat sebuah karya
baru dan lebih diarahkan untuk membuka peluang dalam berbisnis
7;
Gambar )2
$eperti yang terlihat pada gambar 7.;, keputrian tersebut hanya diikuti oleh siswa
perempuan dan di didik khusus agar para siswa tersebut lebih mengenal siswa lain walaupun
berbeda jurusan berbeda kelas, dengan tujuan siswa perempuan tidak merasa menjadi
minoritas dan tetap berinteraksi baik dengan siswa perempuan yang lain. Dan biasanya dalam
keputrian ini akan ada minggu ealuasi, dimana para siswa ini diealuasi tentang bagaimana
sikap selama proses belajar dan bagaimana cara berpakaian serta penegasan peraturan yang
berlaku di sekolah. *ika ada siswa yang melanggar tentunya akan diberi sanksi sesuai
kesalahan yang telah dilanggar.
Penulis megambil keputusan bahwa peranan 'K sangat penting dalam kelancaran
proses yang berhubungan dengan pendidikan, karena pihak 'K juga menjadi ujung tombak
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
35/48
dalam perilaku siswa yang tentunya berhubungan langsung dengan sikap dan mental serta
kedisiplinan itu sendiri. Dan mengenai hambatan tertentu pihak 'K dan kesiswaan yang
dituntut secara aktif untuk menyelesaikan masalah umum yang ada dilingkungan sekolah
dengan bijaksana.
7@
3.& !arana /an Prasarana Pen/ukung Belajar
$arana dan prasarana tentunya faktor penting yang ada didalam proses belajar, karena
sarana merupakan hal pendukung agar tercapainya proses belajar yang lebih efektif. $etelah
penulis amati sarana dan prasarana belajar cukup memenuhi hanya saja memang ada dibagian
bagian tertentu yang harus lebih ditingkatkan. kan tetapi, proses pengembangan sarana yang
ada di $%K (eger ) 'andung saat ini sedang melalui proses ke arah peningkatan dan
kualitas sarana itu sendiri.
%eurut Tedi $upardi, sarana pendukung yang harus diperbaiki memang dari kualitas
internet yang konsisten dan stabil untuk setiap bagian gedung sekolah dan lab komputer
siswa. gar jangkauan materi yang didapatkan oleh siswa lebih maksimal dengan mengakses
internet. Karena pada saat ini sumber pengetahuan bukan hanya didapatkan atau bersumber
dari buku, dengan perkembangan teknologi tentunya hal ini dapat diakses dengan mudah
melalui internet.
%enurut ty, sarana memang menjadi pendukung dan saat ini memang sudah cukup
dan pihak sekolah juga selalu berusaha memenuhi kebutuhan sarana yang dibutuhkan untuk
belajar. kan tetapi, memang sebagian orang dan pihak yang terkait selalu merasa tidak puas
dan rasa puas itu sendiri tidak akan ada habisnya karena manusiawi.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
36/48
Gambar )3
7)
Gambar )4
$eperti yang terlihat pada gambar 7.), itu merupakan salah satu cara pihak sekolahuntuk mengembangkan sarana dan fasilitas yang ada di sekolah. Taman Aerdas dan Taman Ki
Hajar Dewantoro merupakan terobosan terbaru dari pihak sekolah dalam memfasilitasi
siswanya agar siswa dapat lebih rajin belajar dengan tempat yang nyaman diluar kelas atau
diluar jam pelajaran. Taman-taman ini menjadi salah satu inoasi yang kreatif karena
memiliki fungsi ganda yang sangat efektif, disamping memberikan fasilitas yang baru bagi
siswa taman ini juga sebagai objek yang ikut mempercantikp- sudut sekolah. $etiap hari di
taman-taman tersebut terdapat satu mobil atau perpustakaan berjalan agar siswa bisa
mendapatkan referensi buku dan ilmu pengetahuan yang lebih.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
37/48
$elain taman-taman tersebut, pihak sekolah juga sedang mengembangkan fasilitas yang
lain seperti penambahan jumlah ruangan belajar, perbaikan fasilitas yang sudah ada,
peningkatan kualitas jaringan internet, mengembangkan lapangan bola yang berada
dilapangan belakang sekolah dan dijadikan mini stadion untuk sepak bola siswa, perluasan
masjid agar ketika shalat jumJat siswa tidak ada yang berkeliaran diluar sekolah dengan
alasan melakukan ibadah di masjid lain, membangun ga9ebo ditengah-tengah danau buatan
sebagai tempat para siswa untuk berdikusi dan mengerjakan tugas dengan nyaman di sekolah
dll.
733. Lngkungan !M) Neger Ban/ung
0ingkungan $%K (egeri ) 'andung bisa dibilang cukup efektif dan mendukung
kegiatan belajar mengajar karena jauh dari pusat kota dan pemerintahan, akan tetapi dibalik
lokasi yang strategis tentu ada kekurangan tersendiri. 0ingkungan di sekitar sekolah ini
cenderung berhubungan dengan masyarakat langsung, jika dilihat di dalam sekolah
lingkungannya memang cukup tertata rapi dan luas akan tetapi memang ada beberapa titik
yang kurang nyaman terutama dilingkungan faslitas umu seperti kamar mandi, cenderung
lebih kotor dibandingkan dengan area lain. 0ingkungan di sekitar sekolah yang berhubungan
langsung dengan masyarakat yang terkadang membuat masyarakat itu sendiri merasa
terganggu karena adanya proses belajar baik pelajaran formal atau berupa ekstrakulikuler.
8fek negatif dari lingkungan sekolah yang berhubungan langsung dengan masyarakat
yaitu rawannya tempat-tempat ilegal yang biasa digunakan sebagai perkumpulan siswa yang
identik dengan hal negatif seperti rokok dll. (amun untuk penanganan hal ini pihak sekolah
selalu berupaya mengadakan ra9ia atau pengecekan berkala disekitar lingkugan sekolah agar
tidak ada kegiatan negatif yang mungkin terjadi, walaupun sudah berada diluar tetap menjadi
tanggung jawab sekolah menjaga nama baik sekolahnya. Karena terkadang memang hanya
karena beberapa oknum suatu nama baik sekolah bisa tercoreng, maka pihak sekolahpun
menerapkan sanksi yang tegas bagi siswa yang masih berkeliaran disekolah diwaktu pulang.
Dan penulispun setuju akan tindakan tersebut karena menjaga nama baik sekolah
memang sudah menjadi kewajiban seluruh warga sekolah, agar tecapainya tujuan tersebut
tentunya inti permasalahan yang ada memang harus diselesaikan dan ditegaskan dengan
aturan yang bersifat memaksa. gar para oknum tersebut merasa jera dan mentaati aturan
yang berlaku di sekolah. Dan salah satu tindakan yang benar juga untuk melindungi para
siswa itu sendiri dari hal negatif yang ditimbulkan dari lingkungan yang ada di sekitar
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
38/48
sekolah, karena memang tidak bisa dipungkiri lingkungan apabila tidak bisa di kondisikan
dengan bijaksana bisa menjadi awal dari pengaruh negatif bagi siswa.
74
BAB I
PEMBAHA!AN
&.1 Pr$ses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar yang ada di $%K (egeri ) 'andung khususnya jurusan
Teknik &ambar 'angunan yang penulis amati cukup efektif dan menimbulkan rasa nyaman
serta suasana yang menyenangkan sesuai yang penulis sampaikan pada bab sebelumnya,
tentunya hal tersebut dapat tercapai karena peran aktif guru itu sendiri. Karena setelah
diamati, proses belajar tersebut dapat kondusif karena siswa dan guru dapat bekerjasama
dengan baik.
Dan tahapan-tahapan mengajar juga telah dilalui berurut ketika proses belajar terjadi,
mulai dari tahap prainstruksional yang dilakukan oleh guru dengan cara memeriksa kehadiransiswa, membersihkan kondisi kelas sebelum lima menit pelajaran dimulai dan menyiapkan
peralatan serta memberikan motiasi dan nilai kehidupan melalu nasehat yang relatif singkat
atau simulasi untuk menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan. Tapi dari waktu singkat
tersebut kesiapan sisswa dan guru untuk memulai proses pembelajaran terlihat matang karena
penjadwalan waktu yang tepat sesuai rencana.
Tahapan kedua yaitu tahapan instruksional atau inti dari proses pembelajaran tersebut,
seperti yang penulis sampaikan tahapan ini merupakan pokok bahasan materi, dan guru yang
penulis amati juga mampu mengendalikan tahapan ini dengan profesional. Dimulai dengan
cara membahas kembali materi yang telah disampaikan dan berlanjut dengan permainan yang
sekaligus membuat ealuasi yang membuat kelas menjadi menyenangkan dan siswa dapatdengan santai dan mengerti apa yang guru tersebut sampaikan.
Tahapan ketiga yaitu tahapan ealuasi yang penulis nilai dari narasumber merupakan
hal yang berbeda, karena biasanya .ui$ atau ealuasi lebih bersifat serius dan tak jarang
menimbullkan rasa tegang bagi para siswa. Tapi guru tersebut mampu membuat ealuasi
yang justru menyenangkan dan dapat menjadikan hasilnya tolak ukur yang cukup akurat
karena penilaian langsung dengan cara lisan memperlihatkan kemampuan siswa yang
sebenarnya karena tidak ada cara untuk mencontek.
Hambatan tentu ada dalam sebuah proses pembelajaran namun menurut penulis
hambatan yang lebih mencolok disebabkan oleh faktor internal siswa itu sendiri, karena
secara fasilitas dan lingkungan serta tenaga pendidik sudah sangat mencukupi apa yang siswabutuhkan. /aktor internal tersebut berupa masalah sikap siswa yang tidak semua siswa
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
39/48
merespon pembelajaran dengan sikap positif, sikap siswa yang negatif bisa saja muncul
karena siswa kurang menyukai mata pelajaran yang guru sampaikan, dan rasa tidak suka ini
biasanya muncul karena siswa belum mampu mencapai titik berhasil menguasai materi yang
sedang dipelajari, maka penulis menyimpulkan faktor intelegensi dan faktor sikap siswa akan
saling mengikat dan berhubungan karena jika intelegensi siswa mampu mencapai indikator
yang ditetapkan maka menimbulkan sikap positif terhadap proses belajar mengajar tersebut.
72
&.2 Masalah Umum +ang A/a Pa/a Lngkungan !ek$lah
%asalah umum yang ada pada lingkungan sekolah yang penulis amati terjadi karena
faktor internal dan faktor eksternal siswa, karena pada dasarnya ketika seseorang mempunyai
niat dan usaha yang baik tentu apa yang ditargetkan akan tercapai dengan lancar. Tapi faktoreksternal juga mempunyai peranan yang sangat menonjol karena lingkungan sosial seperti
lingkungan dan pengaruh teman juga bisa membelokkan sesuatu yang asalnya sesuai pada
tempatnya. %asalah ketidak disiplinan biasanya berasal dari dua orang atau lebih, karena
setelah penulis meneliti pada beberapa objek dan narasumber mereka relatif berani
melakukan pelanggaran terhadap aturan ataupu proses kegiatan belajar karena merasa
memiliki teman yang sama-sama salah, jadi walaupun diberi sanksi mereka tidak
melaksanakan hal tersebut sendirian tetapi bersama teman-temannya juga dengan
mengatasnamakan solidaritas. 'erbeda jika siswa sendirian, siswa akan berpikir beberapa kali
karena ketika mendapat sanksi siswa mendapatkan sanksi sendirian dan cenderung
memikirkan rasa malu dibanding sanksi yang akan didapatkan setelah melanggar aturan./asilitas juga mempengaruhi merosotnya motiasi siswa dalam belajar, karena ketika
fasilitas kurang memadai siswa akan merasa kurang nyaman dengan situasi belajar. Tapi
untuk hal ini pihak sekolah sudah berusaha dan sedang melakukan proses pengembangan,
selain itu solusi lain di sekolah disediakan banyak ekstrakulikuler untuk menghindari masalah
siswa. Karena menurut Drs. dhi %ujiono selaku pihak kesiswaan, ekstrakulikuler dapat
membuat waktu siswa lebih bermanfaat dengan cara mengeksplor kemampuan minat dan
bakat siswa tersebut, dan melatih siswa untuk lebih disiplin karena adanya proses sosial yang
lebih cenderung ke hal positif dan melatih kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial. %aka
$%K (egeri ) menyediakan banyak ekstrakulikuler yang bergerak diberbagai aliran dan
berbagai jenis, contoh %arching 'and, Taekwondo, Pramuka, Paskibra, P%+,
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
40/48
%aka penulis menyimpulkan sarana memperngaruhi kenyamanan belajar karena setelah
diamati sebagian siswa menjadi tidak kondusif karena adanya hambatan tersebut dan tidak
memfokuskan pikirannya untuk menerima materi tetapi lebih mencari pengganti sarana
tersebut dengan cara memainkan gadget dll disaat proses belajar mengajar sedang
berlangsung. !ntuk hal ini tentunya pihak sekolah perlu memperbaiki dan mengembangkan
sarana lebih baik lg demi situasi pembelajaran yang lebih efektif dan tercapainya tujuan
bersama.
;:
&.& Lngkungan !M) Neger Ban/ung
0ingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar akan
tetapi pada saat ini yang penulis jadikan bahasan lebih kepada lingkungan nonsosial seperti
yang penulis sampaikan pada bab sebelumnya. $%K (egeri ) 'andung berlokasi di komplek+iung 'andung yang tentunya sangat dekat dengan lingkungan masyarakat, terdapat hal
positif dan negatif tersendiri tentunya mempengaruhi proses belajar. Karena terkadang ketika
masyarakat merasa terganggu mereka akan langsung menghubungi pihak sekolah, dan pihak
sekolah menginformasikan hal tersebut kepada siswa.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
41/48
;
BAB
)E!IMPULAN DAN IMPLI)A!I
.1 )esm,ulan
Definisi belajar dapat ditinjau dari sudut-sudut pandang kuantitatif, institusional
dan kualitatif. Definisi belajar pada asasnya adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang
relatif positif dan menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif. 'elajar memiliki arti penting bagi siswa, yaitu melaksanakan kewajiban
keagamaan, meningkatkan derajat kehidupan dan mempertahankan dan mengembangkan
kehidupan. Dalam perspektif psikologi, antara belajar, memori, dan pengetahuan terdapat
hubungan yang tidak dapat dipisahkan.
Teori-teori pokok mengenai belajar terdiri atas koneksionisme, pembiasaan
klasik, pembiasaan perilaku respons, teori belajar kognitif. Teori kesatu, kedua, dan ketiga
bersifat behaioristik "perilaku jasmaniah semata# sedangkan teori keempat bersifat kognitif,
yaitu bahwa belajar adalah peristiwa mental bukan semata-mata behaioral. %enurut aliran
behaiorisme, setiap siswa lahir tanpa warisan pembawaan apa-apa dari orangtuanya, dan
belajar adalah kegiatan refleks-refleks jasmani terhadap stimulus yang ada "S- Theory# serta
tidak ada hubungannya dengan bakat dan kecerdasan atau warisan?pembawaan. %enurut
aliran kognitif, setiap siswa lahir dengan bakat dan kemampuan mental yang menjadi basiskegiatan belajar. /aktor bawaan ini memungkinkan siswa untuk menentukan merespons atau
tidak terhadap stimulus, sehingga belajar tidak bersifat otomatis seperti robot.
/aktor-faktor yang memperngaruhi belajar terdiri dari faktor internal "dari dalam
diri siswa#, faktor eksternal "dari luar diri siswa#, faktor pendekatan belajar siswa. /aktor
internal mencakup aspek fisiologis seperti keadaan mata dan telinga, dan aspek psikologis
seperti inteligensi. /aktor eksternal mencakup lingkungan sosial, lingkungan nonsosial
"rumah, gedung sekolah dll#. /aktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi hasil belajar
siswa sehingga semakin mendalam cara belajar siswa samakin baik hasilnya. Pendekatan
belajar dapat dibagi menjadi tiga macam tingkatan, yaitu pendekatan tinggi "speculati*edan
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
42/48
achie*ing#, pendekatan sedang "analitical dan deep#, pendekatan rendah "reproducti*e dan
starface#.
Kesulitan belajar dapat diketahui dari menurunnya kinerja akademik dan
munculnya misbeha*ior siswa, baik yang berkapasitas tinggi maupun yang berkapasitas
rendah karena faktor intern siswa dan ekstern siswa. Diagnosis adalah upaya indentifikasi
fenomena yang menunjukkan adanya kesulitan belajar siswa, sedangkan diagnostik berarti
langkah-langkah prosedural dalam rangka diagnosis "penentuan jenis penyakit?kesulitan
belajar#. 0angkah-langkah mengatasi kesulitan belajar terdiri atas analisis hasil diagnosis,
identifikasi kecakapan yang perlu perbaikan, dan penyusunan program remedial.
;1
Dalam penyusunan program pengajaran perbaikan diperlukan adanya ketetapan
sebagai berikut tujuan pengajaran remedial, materi pengajaran remedial, metode pengajaran
remedial, alokasi waktu, dan teknik ealuasi pengajaran remedial.
%engajar pada asasnya adalah kegiatan mengembangkan seluruh potensi ranah
psiokologis melalui penataan lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya kepada
siswa agar terjadi proses belajar. $trategi mengajar adalah sejumlah langkah prosedural untuk
mencapai tujuan tertentu dan diaplikasikan dalam metode mengajar. $trategi $P80T adalah
sebuah strategi modern yang ditransfer kepada siswa agar menjadi pemikir dan pencegah
masalah, pemilik strategi belajar sendiri yang efisien, lebih sadar akan kemampuan
mengendalikan proses terjauh berpikirnya sendiri "kesadaran metacognitie#. Proses
mengajar terdiri atas tahap-tahap prainstruksional termasuk kegiatan pretest, instruksional
"penyajian materi#, dan ealuasi dan tindak lanjut termasuk kegiatan post test dan pemberian
tugas.
$%K (egeri ) 'andung adalah $ekolah %enengah Kejuruan yang bergerak
dalam bidang studi Teknologi dan +ekayasa dan memiliki lima jurusan dan enam prodi yaitu
Teknik 'angunan yang terdiri dari dua prodi yaitu Teknik &ambar 'angunan dan Teknik
Konstruksi Kayu. Proses belajar di $%K (egeri ) 'andung khususnya kelas yang diamati
menggunakan metode =nLuiry 0earning, karena ilmu teknik atau kejuruan tidak bisa dilepas
begitu saja tanpa peranan guru karena $%K dituntut siap bekerja dan memerlukan
penguasaan materi yang matang untuk menghadapi dunia kerja, maka metode inilah yangdianggap paling cocok untuk diterapkan dalam proses belajar karena peranan guru lebih aktif
dibanding metode lainnya.
%asalah-masalah yang umumnya dihambati yang cenderung menonjol yaitu dari
dalam diri siswa itu sendiri. Karena yang paling sulit adalah ketika siswa tidak bisa mematuhi
aturan yang sudah ditetapkan dan berujung menimbulkan suasana belajar yang tidak efektif
karena biasanya siswa tersebut mengganggu siswa yang lain, dan untuk mengatasi masalah
tersebut melakukan pendekatan kepada siswa merupakan hal yang tepat. Dan biasanya
pendekatan tersebut dilakukan oleh pihak guru secara indiidual atau bekerjasama dengan
pihak 'K. %aka dapat disimpulkan pihak 'K ikut memerankan peran penting dalamkelancaran proses belajar mengajar.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
43/48
%asalah kedisiplinan juga sering terjadi dalam lingkungan pendidikan karena
adanya perilaku menyimpang dalam diri siswa tersebut. !ntuk masalah ini pihak sekolah
menetapkan sanksi yang cukup tegas agar siswa merasa jera, faktor gender juga sedikit
berpengaruh pada kedisiplinan yang ada di dalam sekolah. Karena 2:I siswa $%K (egeri )
'andung berjenis kelamin laki-laki dan :I siswanya berjenis kelamin :I, karena siswalaki-laki biasanya memiliki jiwa adrenalin dan rasa berani yang lebih tinggi dari perempuan,
maka yang sering ditemui kasus pelanggaran terjadi pada siswa laki-laki. %aka sanksi yang
lebih tegas perlu diberlakukan karena memiliki siswa yang mayoritasnya laki-laki.
;7
.2 Im,lkas
Proses belajar mengajar merupakan hal yang indentik dengan proses belajar, dan
proses belajar tentunya identik dengan seorang pengajar?guru?tenaga pendidik. Dan tentunya
sebagai mahasiswa yang sedang menempuh ilmu pendidikan dan sebagai calon tenaga
pendidik wajib mengenal apa dan bagaimana proses belajar mengajar baik dari teori atau
mengamati secara langsung. Dan penelitian yang dilakukan oleh penulis tentunya sangat
berpengaruh dan berhubungan dengan mata kuliah 5Psikologi Pendidikan6 terutama dalam
materi Proses 'elajar %engajar, karena penelitian ini penulis mengetahui secara langsung
bagaimana proses belajar dan mengamati dinamika perilaku siswa dalam belajar serta
mengetahui faktor faktor pendukung belajar dan hambatan tersendiri yang ada dalam prosesbelajar.
Hasil penelitian yang penulis lakukan sangat berhubungan erat dan sesuai dengan
teori yang telah dibahas sebelumnya didalam proses belajar dibangku kuliah yang sedang
penulis tempuh saat ini, dan penelitian ini mendukung penulis untuk mengetahui secara
langsung bagaimana penerapan teori yang dipelajari di dalam mata kuliah Psikologi
Pendidikan dan dapat membandingkan secara langsung keselarasan antara teori dan
pengaplikasiannya didalam proses belajar yang ada di lapangan. %aka kegiatan ini
merupakan hal yang sangat berharga dan menambah wawasan bagi penulis sebagai
mahasiswa dan calon pendidik di masa depan yang harus mengetahui situasi secara langsung
dalam proses mengajar dan mendidik, dan tentunya agar mahasiswa juga tidak hanya
berpatokan dari teori tetapi langsung berpatokan juga dari pengalaman yang telah penulis
dapatkan dari hasil penilitian yang bertema tentang proses belajar mengajar. Kegiatan terjun
langsung ke lapangan seperti yang telah dilakukan penulis tentunya sangat bermanfaat dan
tepat untuk diterapkan didalam psikologi pendidikan untuk menambah wawasan diluar proses
belajar secara langsung antara dosen dengan mahasiswa dan dapat mendukung perkembangan
pengetahuan bagi mahasiswa.
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
44/48
;;
D")UMENTA!I
Dokumentasi Proses 'elajar
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
45/48
;@
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
46/48
Dokumentasi $arana
Dokumentasi 'ersama (arasumber
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
47/48
;3
-
7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND
48/48
;4