laporan observasi psikopend

Upload: melaniamelani

Post on 26-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    1/48

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Proses belajar mengajar adalah salah satu proses yang tidak akan terlepas dari

    perkembangan manusia dan sangat fundamental. Hal ini dalam proses tumbuh dan

    berkembang manusia membutuhkan pendidikan yang harus dicapai melalui proses belajar,

    dan proses belajar ini tidak selalu ada pada jenjang pendidikan atau sekolah akan tetapi diluar

    sekolahpun manusia dapat belajar dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Tetapi

    pandangan orang-orang bahwa proses belajar ini lebih identik dengan sekolah atau jenjangpendidikan.

    Dilihat dari segi sarana atau media proses belajar yang sangat identik tentu sekolah,

    dimana sekolah ini adalah tempat dimana seorang anak atau peserta didik bertemu dengan

    guru atau tenaga pendidik yang jelas bertugas membantu dan mendampingi peserta didik

    dalam mencapai tujuan yang lebih baik dalam hidupnya.

    Kita juga dapat melihat lebih jauh tentang jenjang sekolah yang umumnya dibagi

    menjadi beberapa bagian, ada Pendidikan nak !sia Dini "P!D#, Taman Kanak-Kanak

    "TK#, $ekolah Dasar "$D#, $ekolah %enengah Pertama "$%P#, $ekolah %enengah tas

    "$%# dan $ekolah %enengah Kejuruan "$%K# dengan tujuan agar proses belajar menjadi

    sistematis sesuai tingkat kemampuan peserta didik yang bertahap dalam proses tumbuh dan

    berkembang.

    Dari berbagai bagian jenjang pendidikan, penulis memilih $%K dengan jurusan Teknik

    &ambar 'angunan disalah satu sekolah yang ada di 'andung yaitu $%K (egeri ) 'andung

    karena sesuai dengan prodi yang sedang penulis tempuh saat ini.

    $%K (egeri ) 'andung terletak di *alan +iung-'andung "$oekarno Hatta# 'andung,

    tentunya menjadi salah satu sekolah pelopor prestasi yang tidak terlepas dari proses belajar

    mengajar. Tentunya ada cara yang berbeda-beda dalam proses penyampaian informasi atau

    proses belajar dan ada faktor pendukung dan hambatan dalam proses belajar itu sendiri.

    Dengan demikian penulis melakukan obserasi yang diharapkan dapat membuat penulis lebih

    mengerti tentang proses belajar mengajar secara langsung dan menyiapkan diri sebagai calon

    pendidik khususnya untuk $%K Teknik 'angunan.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    2/48

    1.2 Rumusan Masalah

    gar pembahasan dalam laporan ini tidak lari dari sub pembahasan ada baiknya penulis

    merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain

    Definisi dan contoh belajar

    rti penting belajar

    Teori-teori pokok belajar

    Proses dan fase belajar

    /aktor yang mempengaruhi belajar

    Proses belajar mengajar $%K (egeri ) 'andung

    $arana, fasillitas pendukung proses belajar $%K (egeri ) 'andung

    0ingkungan $%K (egeri ) 'andung

    1.3 Tujuan Penulsan

    dapun tujuan dari penulisan laporan ini, yaitu

    %emenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

    $ebagai salah satu bukti bahwa penulis telah melaksanakan kegiatan obserasi

    %ahasiswa dapat mengetahui dan mampu memahami definisi dari proses belajar

    mengajar

    %ahasiswa dapat mengetahui masalah atau hambatan yang ada dalam proses belajar

    mengajar

    %ahasiswa dapat mengetahui bagaimana metode belajar yang dapat membuat kelas

    tetap kondusif dan ceria

    %ahasiswa dapat mengetahui peran guru dan bimbingan konseling

    %ahasiswa dapat mengetahui bagaimana pentingnya lingkungan dan sarana dalam

    mempengaruhi proses belajar

    %ahasiswa mengerti arti guru dan peranan guru dalam proses belajar

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    3/48

    1

    BAB II

    LANDA!AN TE"RI

    2.1 De#ns Pr$ses Belajar Mengajar

    2.1.1 Pengertan Pr$ses Belajar Mengajar

    'elajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif menerus sebagai hasil

    praktik yang diperkuat. 'elajar merupakan proses yang merupakan unsur yang sangat

    fundamental dalam segala jenis jenjang pendidikan, ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya

    pencapaian tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada proses belajar yang dialami oleh

    siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

    %enurut rifin "234# mendefinisikan mengajar sebagai 5suatu rangkaian kegiatan

    penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai,

    dan mengembangkan bahan pelajaran itu6. $ebagian orang menganggap bahwa mengajar tak

    berbeda dengan mendidik. Definisi ini tidak jauh berbeda dengan defiinisi orang awan yang

    sama-sama menekankan penguasaan pengetahuan "bahan pelajaran# semata,

    Penulis menyimpulkan bahwa proses belajar mengajar adalah proses perubahan

    kemampuan karena adanya proses penyampaian materi belajar yang diberikan oleh tenaga

    pendidik atau lingkungan sekitarnya.

    2.1.2 Art Pentng Belajar

    $ebagai suatu proses belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai

    disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan.

    Karena demikian pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen

    psikologi pendidikanpun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan

    mendalam mengenai proses perubahan manusia itu.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    4/48

    7

    Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang

    terkandung dalam belajar. 8.0 Thorndike meramalkan, jika kemampuan belajar umat manusia

    dikurangi setengahnya saja maka peradaban yang ada sekarang tak akan berguna bagi

    generasi mendatang dan bahkan mungkin peradaban itu sendiri akan lenyap ditelan 9aman

    "Howe, 24:#.

    'elajar juga memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok

    bangsa di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang

    lebih dulu maju karena belajar. Hasil pengetahuan dan teknologi tinggi pada kenyataan

    tragisnya tak jarang digunakan untuk membuat senjata pemusnah sesama umat manusia.

    lhasil kinerja akademik "academic performance# yang merupakan hasil belajar itu,

    disamping membawa manfaat, terkadang juga membawa kerusakan. %eskipun dampak

    negatif dari hasil belajar sekelompok manusia tertentu, kegiatan belajar tetap memiliki arti

    penting. lasannya, belajar itu berfungsi sebagai alat mempertahankan kehidupan manusia.

    rtinya, dengan ilmu dan teknologi hasil belajar kelompok manusia tertindas itu juga dapat

    digunakan untuk membangun benteng pertahanan.

    'erdasarkan pertimbangan-pertimbangan tadi, penulis selaku calon pendidik atau guru

    yang profesional sebaiknya melihat hasil belajar siswa dari berbagai sudut kinerja psikologis

    yang utuh dan menyeluruh. $eorang siswa yang menempuh proses belajar, idealnya ditandai

    oleh muculnya pengalaman-pengalaman psikologis baru yang positif. Pengalaman-

    pengalaman yang bersifat kejiwaan tersebut diharapkan dapat mengembangkan aneka ragam

    sifat, sikap, dan kecakapan yang konstruktif, bukan kecakapan yang destruktif "merusak#.

    *ika guru dalam keadaan siap dan memiliki profisiensi "berkemampuan tinggi# dalam

    melaksanakan kewajibannya, harapan adanya sumber daya manusia yang berkualitas sudah

    tentu akan tercapai.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    5/48

    ;

    2.1.3 Te$r%Te$r P$k$k Belajar

    $ecara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip umum atau kumpulan

    prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan

    penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Di antara sekian banyak teori yang

    berdasarkan hasil eksperimen terdapat tiga macam yang sangat menonjol, yaitu

    connectionism, classical conditioning, dan operant conditioning. Teori-teori tersebut

    merupakan petunjuk yang mendorong para ahli melakukan eksperimen lainnya untuk

    mengembangkan teori-teori baru yang juga berkaitan dengan belajar seperti Contingius

    Conditioning"&uthrie#, Sign Learning"Tolman#, Gestalt Theory, dan lain-lain.

    . K 2;2# berdasarkan eksperimen yang ia lakukan pada

    42:-an. 8ksperimen Thondike ini menggunakan hewan-hewan terutama kucing untuk

    mengetahui fenomena belajar.

    Dalam bukunya Animal Intelligence "2# ia menyangkal pendapat bahwa hewan

    memecahkan masalah dengan nalurinya. =a justru berpendapat bahwa hewan juga memiliki

    kecerdasan. %enurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi

    antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus "$# dengan respon "+#. $timulus adalah apa

    yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang

    dapat ditangkap melalui alat indera. $edangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan

    peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau

    gerakan?tindakan.*adi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud

    konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Teori

    ini disebut dengan teori koneksionisme atau juga disebut 5S - !ond Theory6 dan 5S-

    "sycology of learning6 selain itu, teori ini juga terkenal dengan 5Trial and #rror Learning6.

    $ubjek riset Thorndike termasuk kucing. !ntuk melihat bagaimana hewan belajar perilaku

    yang baru, Thorndike menggunakan ruangan kecil yang ia sebut pu$$le bo%"kotak teka-

    teki#. $eekor kucing lapar ditempatkan berbentuk kotak berjeruji yang dilengkapi dengan

    peralatan, seperti pengungkit, gerendel, pintu, dan tali yang menghubungkan pengungkit

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    6/48

    dengan gerendel tersebut. Peralatan ini ditata sedemikian rupa sehingga memungkinkan

    kucing tersebut

    @

    memperoleh makanan yang tersedia didepan sangkar tadi dan jika hewan itu melakukan

    respons yang benar "seperti menarik tali, mendorong tuas, atau mendaki tangga#, pintu akan

    terbuka dan hewan tersebut akan diberi hadiah makanan yang diletakkan tepat di luar kotak.

    Ketika pertama kali hewan memasuki kotak teka-teki, memerlukan waktu lama untuk dapat

    memberi respons yang dibutuhkan agar pintu terbuka.

    %ula-mula kucing tersebut mengeong, mencakar, melompat, dan berlari-larian,

    namun gagal membuka pintu untuk memperoleh makanan yang ada didepannya. khirnya,

    entah bagaimana, secara kebetulan kucing itu berhasil menekan pengungkit dan terbukalah

    pintu sangkar tersebut, pada akhirnya hewan tersebut dapat melakukan respons yang benar

    dan menerima hadiahnya lolos dan makanan Ketika Thorndike memasukkan hewan yang

    sama ke kotak teka-teki secara berulang-ulang, hewan tersebut akan melakukan respons

    yang benar semakin cepat. Dalam waktu singkat, hewan-hewan tersebut hanya

    membutuhkan waktu beberapa detik untuk lolos dan mendapatkan hadiah. Thorndike

    menggunakan kura waktu belajar tersebut untuk membuktikan bahwa hewan tersebut

    bukan menggunakan nalurinya untuk dapat lolos dan mendapatkan hadiah dari kotak,

    namun melalui proses trial and error"mencoba-salah-mencoba lagi sampai benar#.

    %enurut Thorndike, ada beberapa hukum pokok dalam proses belajar manusia, antara

    lain

    # La& of eadiness, yaitu kesiapan untuk bertindak itu timbul karena penyesuaian diri

    dengan sekitarnya yang akan memberikan kepuasan, hubungan antara stimulus dan

    respon akan mudah terbentuk apabila ada kesiapan pada diri seseorang.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    7/48

    1# La& of #%ercise, hubungan antara stimulus dan respon itu akan sangat kuat bila

    sering dilakukan pelatihan dan pengulangan, dan akan menjadi lemah jika latihan

    tidak

    )

    diteruskan.

    7# La& of #ffect, yaitu perbuatan yang diikuti dengan dampak atau pengaruh yang

    memuaskan cenderung ingin diulangi lagi dan yang tidak mendatangkan kepuasan

    akan dilupakan.

    1. P8%'=$( K0$=K

    Teori perkembangan klasik "classical conditioning# ini berkembang berdasarkan

    hasil eksperimen yang dilakukan oleh =an Palo "4;2-27)#, seorang ilmuwan besar

    +usia yang berhasil memenangkan hadiah nobel pada tahun 2:2. Pada dasarnya

    classical

    conditioningadalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru dengan cara mendatangkan

    stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut "Terrace, 237#.

    Kata classical yang mengawali nama teori ini semata-mata untuk menghargai

    karya Palo yang dianggap paling dahulu di bidang conditioning"upaya pembiasaan#

    dan untuk membedakannya dari teori conditioning lainnya "&leitman, 24)#.

    $elanjutnya, mungkin karena fungsinya , teori Palo ini juga dapat disebut respondent

    conditioning"pembiasaan yang dituntut#.

    Dalam eksperimennya Palo menggunakan anjing untuk mengetahui hubungan-

    hubungan antara contioned stimulus "A$#, unconditioned stimulus "!A$#, conditioned

    response"A+#, dan unconditioned-response"!A+#. A$ adalah rangsangan yang mampu

    mendatangkan respons yang dipelajari, sedangkan respons yang dipelajari itu sendiri

    disebut A+.

    Classic conditioning"pengkondisian atau persyaratan klasik# adalah proses yang

    ditemukan Palo melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan

    netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga

    memunculkan reaksi yang diinginkan. =a menemukan bahwa ia dapat menggunakan

    stimulus netral, seperti sebuah nada atau sinar untuk membentuk perilaku "respons#.

    8ksperimen-eksperimenyang dilakukan Palo dan ahli lain tampaknya sangat

    terpengaruh pandangan behaiorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat

    dari perilakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat 'akker bahwa yang paling sentral

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    8/48

    dalam hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara, melainkan tingkah

    lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencana baru akan mendapatkan arti yang benar

    jika ia

    berbuat sesuatu.'ertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-

    3

    rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang di inginkan.

    Kemudian Palo mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang "anjing#

    karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia.

    (amun demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia berbeda

    dengan binatang. %akanan adalah rangsangan wajar, sedangkan lonceng rangsangan

    netral, disebutstimulusnetral karena pada awalnya tidak menyebabkan anjing tersebut

    mengeluarkan air liur . Ternyata kalau perbuatan yang demikian dilakukan berulang-

    ulang, rangsangan buatan ini akan menimbulkan syarat "kondisi# untuk timbulnya air liur

    pada anjing tersebut.

    Dari eksperimen tersebut, setelah pengkondisian atau pembiasaan, dapat di

    ketahui bahwa makanan yang menjadi stimulus alami dapat di gantikan oleh lonceng

    sebagai stimulus yang dikondisikan 'conditioned stimulus#. Ketika lonceng di bunyikan

    ternyata air liur anjing keluar sebagai respon-nya. 'unyi lonceng menjadi stimulus

    dengan pengkondisian, dan keluarnya air liur anjing disebut respons dengan

    pengkondisian. pakah situasi ini bisa diterapkan pada manusiaB Ternyata dalam

    kehidupan sehari-hari ada situasi yang sama pada anjing. $ebagai contoh, suara lagu dari

    penjual es creem Calls yang berkeliking dari rumah kerumah.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    9/48

    walnya mungkin suara itu asing, tetapi setelah si penjual es cream sering lewat,

    maka nada lagutersebut bisa menerbitkan air liur. 'erdasarkan eksperimen yang

    dilakukan Palo diperoleh kesimpulan berkenan dengan beberapa cara perubahan

    tingkah laku yang

    4

    dapat digunakan dalam proses pembelajaran. %isalnya murid dimarahi karena

    ujian biologinya buruk. $aat murid untuk ujian kimia dia juga akan menjadi gugup

    karena kedua pelajaran tersebut saling berkaitan.

    7. P8%'=$( P8+=0K! +8$P

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    10/48

    ditimbulkan oleh reinforcer. +einfoncer adalah stimulus yang meingkatkan

    kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan

    sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical respondent conditioning.

    Dalam salah satu eksperimennya, $kinner menggunakan seekor tikus yang

    ditempatkan dalam sebuah peti yang kemudian terkenal dengan nama 5Skinner !o%6.

    Peti sangkar ini terdiri atas dua macam komponen pokok, yakni manipuladum dan

    alat pemberi reinforcementyang antara lain berupa wadah makanan. %anipuladum

    adalah komponen yang dapat dimanipulasi dan gerakannya berhubungan dengan

    reinforcement) Komponen ini terdiri atas tombol, batang jeruji, dan pengungkit

    "+eber, 244#.

    Dalam eksperimen tali mula-mula tikus itu mengeksplorasi peti sangkar dengan

    cara lari kesana kemari, mencium benda-benda yang ada disekitarnya, mencakardinding, dan sebaginya. ksi-aksi ini disebut 5emitted beha*ior6 "tingkah laku yang

    terlihat#, yakni tingkah laku yang terlihat dari organisme tanpa mempedulikan

    stimulus tertentu. Kemudian pada gilirannya, keetulan salah satu emmited behaior

    tersebut

    2

    "seperti cakaran kaki depan atau sentuhan moncong# dapat menekan pengungkit.

    Tekanan pengungkit ini mengakibatkan munculnya butir-butir makanan dalam

    wadahnya.

    'utir-butir makanan yang muncul merupakan reinforcer bagi penekanan

    pengungkit. Penekanan pengungkit inilah disebut tingkah laku operant yang akan

    terus meningkat apabila diiringi dengan reinforcement, yakni penguatan penguatan

    berupa butir-butir makanan yang muncul pada wadah makanan.

    *elas sekali bahwa eksperimen $kinner di atas mirip sekali dengan trial dan

    error learning yang ditemukan oleh Thorndike selalu melibatkan

    satisfaction?kepuasan, sedangkan menurut $kinner fenomena tersebut melibatkan

    reinforcement?penguatan. Dengan demikian, baik belajar dalam teori $-+ 'ond

    maupun teori operant conditioning langsung atau tidak, keduanya mengakui arti

    penting la& of effect.

    *ika kita lihat dan bandingkan dengan teori juga temuan riset psikologi riset

    kognitif, karakteristik belajar yang terdapat dalam teori-teori behaioristik yang

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    11/48

    terlanjur diyakini sebagian besar ahli pendidikan kita itu, sesungguhnya mengandung

    banyak kelemahan

    Di antara kelemahan teori-teori tersebut adalah sebagai berikut

    . Proses belajar itu dapat diamati secara langsung, padahal belajar adalah proses

    kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dan luar kecuali sebagian

    gejalanya.

    1. Proses belajar itu bersifat otomatis-mekanis, sehingga terkesan seperti gerakan

    mesin dan robot, padahal setiap siswa memiliki self direction "kemampuan

    mengarahkan diri# dan self control"pengendalian diri# yang bersifat kognitif,

    dan karenanya ia bisa menolak merespons jika ia tidak menghendaki, misalnya

    karena lelah atau berlawanan dengan kata hati7. Proses belajar manusia yang dianalogikan dengan perilaku hewan itu sangat

    sulit diterima, mengingat mencoloknya perbedaan karakter, fisikk dan psikis

    antara manusia dan hewan.

    :

    ;. T8

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    12/48

    bersifat behaioral tampak lebih nyata dalam hampir setiap peristiwa belajar siswa.

    Diantara keyakinan prisipal yang terdapat dalam teori behaioristik adalah setiap anak

    manusia lahir tanpa warisan kecerdasan, warisan bakat, warisan perasaan, dan warisan

    warisan-warisan abstrak lainnya. $emua kecakapan, kecerdasan, dan bahkan perasaan

    baru timbul setelah manusia melakukan kontak dengan alam sekitar terutama alam

    pendidikan.

    Keyakinan prinsipal lainnya yang dianut oleh para behaioris adalah peranan

    5refleks6, yakni reksi jasmaniah yang dianggap tidak memerlukan kesadaran mental.

    +efleks-refleks ini jika dilatih akan menjadi keterampilan-keterampilan da kebiasaan-

    kebiasaan yang dikuasai manusia. Dalam perspektif psikologi kognitif peristiwa

    belajar yang digambarka seperti tadi adalah naif "terlalu sederhana dan tak masuk

    akal# dan sulit dipertanggungjawabkan secara psikologis.$emakin jelaslah bahwa perilaku belajar itu, dalam hampir semua bentuk dan

    manifestasinya, bukan lebih banyak melibatkan proses kognitif. Hanya dalam

    peristiwa belajar tertentu yang sangat terbatas ruang lingkupnya "umpamanya belajar

    meniru sopan santun di meja makan dan bertegur sapa#, peranan ranah cipta siswa

    tidak menonjol.

    2.1.& 'ase%'ase Dalam Pr$ses Belajar

    Karena proses belajar itu merupakan aktifitas yang berproses, sedah tentu di dalamnya

    terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui

    fase-fase yang antara satu dengan lainnya berikatan secara berurutan dan fungsional. %enurut

    *erome $. 'runer, salah seorang penentang teori $-+ 'ond "'arlow, 24@#, dalam proses

    belajar, siswa menempuh tiga fase, yaitu

    a# /ase =nformasi?Information"tahap penerimaan materi#

    $eorang sisa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi

    yang sedang dipelajari. Di antara informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan

    berdiri sendiri adapula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam

    pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki.

    b# /ase Transformasi?Transformation"tahap pengubahan materi#

    =nformasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah, atau ditransformasikan menjadi

    bentuk yang abstrak atau konseptualnya supaya suatu daat pada masanya dapat dimanfaatkan

    untuk hal-hal yang lebih luas. 'agi siswa pemula, fase ini akan berlangsung lebih mudah

    apabila disertai dengan bimbingan guru yang diharapkan kompeten dalam mentrasnfer

    strategi kognitif yang tepat untuk mempelajari materi pelajaran tertentu.

    c# /ase 8aluasi?#*aluation"tahap penilaian materi#

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    13/48

    $eorang siswa akan menilai sendiri sampai sejauh mana pengetahuan "informasi yang

    telah ditransformasikan# dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gelaja lain atau

    memecahkan masalah yang dihadapi.

    2.2 Perkem(angan )$gnt# Bag Pr$ses Belajar !s*a

    2.2.1 Art Pentng Perkem(angan )$gnt#

    Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa proses perkembangan dengan proses belajar-

    mengajar yang dikelola para guru terdapat 5benang merang6 yang mengikat kedua proses

    tersebut. Demikian eratnya ikatan tersebut, sehingga hampir tak ada proses perkembangan

    siswa baik jasmani maupun rohaninya yang sama sekali terlepas dari proses belajar-mengajar

    sebagai pendukung proses pendidikan. pabila fisik dan mental sudah matang, pancaindera

    sudah siap menerima stimulus-stimulus dari lingkungan, berarti kesanggupan siswapun sudah

    1

    Tiba. Program pengajaran di sekolah yang baik adalah yang mampu memberikan

    dukungan besar kepada para siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan mereka.

    Pengetahuan mengenai proses perkembangan dengan segala aspeknya itu sangar banyak

    manfaatnya. ntara lain

    a. &uru dapat memberikan layanan bantuan dan bimbingan yang tepat kepada para siswa,

    relean dengan tingkat perkembangannya

    b. &uru dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan timbulnya kesulitan belajar

    siswa tertentu, lalu segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk

    menanggulanginya

    c. &uru dapat mempertimbangkan waktu yang tepat untuk memulai aktifitas prosesbelajar-mengajar bidang studi tertentu

    d. &uru dapat menemukan dan menetapkan tujuan-tujuan pengajaran standar kompetensi

    "$K# dan kompetensi dasar "KD# untuk materi atau pokok bahasan yang akan disajikan.

    'arangkali, salah satu kesulitan pokok yang dialami para guru dalam semua jenjang

    pendidikan adalah menghayati makna yang dalam mengenai hubungan perkembangan

    khususnya ranah kognitif dengan proses belajar mengajar yang menjadi tanggung jawabnya.

    +anah psikologis siswa yang terpenting adalah ranah kognitif. +anah kejiwaan yang

    berkedudukan pada otak ini, dalam perspektif psikologi kognitif, adalah sumber sekaligus

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    14/48

    pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif "rasa# dan ranah psikomotor

    "karsa#.

    $ekali kita kehilangan fungsi-fungsi kognitif karena kerusakan berat pada otak,

    martabat kita hanya berbeda sedikit dengan hewan. Demikian pula halnya orang yang

    menyalahgunakan kelebihan kemampuan otak untu hal-hal yang merugikan kelompok lain

    apalagi menghancurkan kehidupan mereka, martabat orang tersebut tak lebih dari martabat

    hewan atau mungkin lebih rendah lagi.

    Diantara temuan-temuan riset yang menonjol, yakni bahwa otak adalah sumber dan

    menara pengontrol bagi seluruh kegiatan kehidupan ranah-ranah psikologis manusia.

    Pemikiran tidak sadar "unconsious thinking# sering erjadi pada diri kita. Ketika kita tidur

    misalnya, kita bermimi dan mimpi adalah sebuah bentuk berpikir dengan gambar-gambar

    tanpa kita sadari

    7

    Tanpa ranah kognitif, sulit dibayangkan seorang siswa dapat berpikir. $elanjutnya,

    tanpa kemampuan berpikir mustahil siswa tersebut dapat memahami dan meyakini faidah

    materi-materi pelajaran yang diberikan kepadanya. Calaupun demikian, tidak berarti fungsi

    afektif dan psikomotor seorang siswa tidak perlu. Kedua fungsi psikologis siswa ini juga

    penting, tetapi sebaiknya cukup dipandang sebagai buah-buah keberhasilan atau kegagalan

    perkembangan da aktifitas fungsi kognitif.

    2.2.2 Pengem(angan Ranah )$gnt# !s*a

    !paya pengembangan kognitif siswa secara terarah, baik oleh orangtua maupun oleg

    guru, sangat penting. !paya pengembangan fungsi ranah kognitif akan berdampak positif

    bukan hanya terhadap ranah afektif dan psikomotor seperti yang akan diuraikan lebih lanjut.

    # %engembangkan Kecekapan Kognitif

    $ekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang amat perlu

    dikembangkan seegera khususnya oleh guru, yakni a# strategi belajar memahami isi materi

    pelajaran 1# strategi meyakini arti penting yang terkandung dalam materi pelajaran tertentu.

    $trategi adalah sebuah istilah populer dalam psikologi kognitif, yang berarti prosedur

    mental yang berbentuk tatanan tahapan yang memerlukan alokasi upaya-upaya yang bersifat

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    15/48

    kognitif dan selalu dipengaruhi oleh pilihan-pilihan kognitif atau pilihan-pilihan kebiasaan

    belajar "cogniti*e preferences# siswa. Pilihan kebiasaan belajar ini secara global terdiri atas

    # menghafal prinsip-prinsip yang terkandung dalam materi 1# mengaplikasikan prinsip-

    prinsip materi.

    Preferensi kognitif yang pertama pada umumnya timbul karena dorongan luar "motif

    ekstrinsik# yang mengakibatkan siswa menganggap belajar hanya sebagai alat pencegah

    ketidaklulusan atau ketidaknaikan. Preferensi kognitif yang kedua biasanya timbul karena

    dorongan dari dalam diri siswa sendiri "intrinstik#, oleh karenanya siswa lebih memusatkan

    perhatiannya untuk benar-benar memahami dan juga memikirkan cara menerapkannya "&ood

    E 'rophy, 22:#. !ntuk mencapai aspirasi ini, ia memotiasi dirinya sendiri agar

    memusatkan perhatiannya pada aspek signifikansi materi dan menghubungkannya dengan

    materi-materi lain yang relean.

    ;

    Tugas guru dalam hal ini adalah menggunakan pendekatan mengajar yang

    memungkinkan para siswa menggunakan strategi belajar yang berorientasi pada pemahaman

    yang mendalam terhadap isi materi pelajaran seiring dengan strategi dan preferensi akal yang

    hanya mengarah ke aspirasi asal naik atau lulus. $elanjutnya guru juga dituntut untuk

    mengembangkan kecakapan kognitif para siswa dalam memecahlan masalah dengan

    menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dan keyakinan-keyakinan terhadap pesan-pesan

    moral atau nilai yang terkandung dan menyatu dalam pengetahuannya. $eiring dengan upaya

    ini, guru diharapkan tak bosan-bosan melatih penggunaan procedural knowledge

    "pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu# yang relean dengan pengetahuan normatif

    "declarati*e kno&ledge# yang ia ajarkan.

    1# %engembangkan Kecakapan fektif

    Keberhasilan pengembangan ranah kognitif tidak hanya akan membuahkan kecakapan

    kognitif, tetapi juga menghasilkan kecakapan ranah afektif. Peningkatan kecakapan afektif

    ini, antara lain berupa kesadaran beragama yang mantap. Dampak positif lainnya adalah

    dimilikinya sikap mental keagamaan yang lebih tegas sesuai dengan tuntutan ajaran agama

    yang telah ia pahami dan yakini secara mendalam.

    7# %engembangkan Kecakapan Psikomotor

    Keberhasilan pengembangan ranah kognitif juga akan berdampak positif terhadap

    perkembangan ranah psikomotor. Kecakapan psikomotor adalah segala bentuk jasmaniah

    yang konkrit dan mudah diamati, baik kuantitasnya maupun kuaitasnya, karena sifatnya yang

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    16/48

    terbuka. Dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya guru dalam mengembangkan keterampilan

    ranah kognitif para siswanya merupakan hal yang sangat penting jika guru tersebut

    menginginkan siswanya aktif mengembangkan sendiri keterampilan ranah-ranah psikologis

    lainnya.

    @

    2.3 'akt$r +ang Mem,engaruh Belajar

    $ecara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan

    menjadi tiga macam, yaitu

    . /aktor internal "faktor dari dalam siswa#, yaitu keadaan?kondisi jasmani dan rohani siswa

    1. /aktor eksternal "faktor dari luar siswa#, yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa

    7. /aktor pendekatan belajar "approach to learning#, yaitu jenis upaya belajar siswa yang

    meliputi stategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

    mempelajari materi-materi pelajaran.

    # /KT

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    17/48

    underachie*eratau mungkin gagal, meskipun kapasitas kognitif mereka normal atau lebih

    tinggi dari teman-temannya.

    (. As,ek Psk$l$gs

    'anyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan

    kualitas perolehan belajar siswa. (amun di anatara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada

    umunya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut # tingkat kecerdasan?intelegensi

    siswa 1# sikap siswa 7# bakat siswa ;# minat siswa @# motiasi siswa

    )

    # =ntelegensi $iswa

    =ntelegensi pada umunya dapat diarrtikan sebagai kemampuan psikolofisik untuk

    mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat"+eber, 244#. *adi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan

    jugas kualitas organ-organ tubuh lainnya. Tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak

    dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada peran organ-organ

    tubuh lainnya, lantaran otak merupakan 5menara pengontrol6 hampir seluruh aktifitas

    manusia.

    $elanjutnya, diantara soswa-siswa yang mayoritas berintelegensi normal itu mungkin

    terdapat satu atau dua orang yang tergolong gifted child atau talented child, yakni anak yang

    sangat cerdas dan anak yang sangat berbakat "=F ;: keatas#. Di samping itu, mungkin ada

    pula siswa yang kecerdasan di bawah rata-rata "=F 3: ke bawah#.

    !ntuk menolong siswa yang berbakat, sebaiknya dinaikkan kelasnya setingkat lebih

    tinggi dari kelasnya sekarang. pabila cara tersebut sulit ditempuh, alternatif lain dapat

    diambil dengan cara menyerahkan siswa tersebut ke lembaga pendidikan khusus untuk para

    siswa berbakat. $ementara itu, untuk menolong siswa yang berkecerdasan di bawah normal,

    tak dapat dilakukan sebaliknya yaitu kita menurunkan ke kelas yang lebih renda. Karena, cara

    tersebut dapat menimbulkan masalah baru yang bersifat psikososial yang tidak hanyamengganggu dirinya saja, tetapi juga mengganggu adik-adik barunya.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    18/48

    belajar, namun prestasi yang dicapai siswa akan kurang memuaskan. &uru dituntut terlebih

    dahulu menunjukan sikap positif terhadap dirinya sendiri dan mata pelajaran yang menjadi

    haknnya. Dengan meyakini manfaat bidang studi tertentu, siswa akan merasa

    membutuhkannya, dn dari perasaan butuh itulah diharapkan muncul sikap positif terhadap

    bidang studi tersebut sekaligus terhadap guru yang mengajarkannya.

    3

    7# 'akat $iswa

    $ecara umum, bakat "aptitude# adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

    untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang "Ahaplin, 231 +eber, 244#.

    Dengan demikian, sebenarnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk

    mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.

    'akat kemudian diartikan sebagai kemampuan indiidu untuk melakukan tugas tertentu

    tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan. 'akat akan dapat

    mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    19/48

    bersangkutan. %otiasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar indiidu

    siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya pujian dan

    hadiah.

    Dalam perspektif kognitif, motiasi lebih di signifikan bagi siswa adalah motiasi

    intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau

    pengaruh orang lain.

    4

    1# /KT

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    20/48

    pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa

    tersebut. $eorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan deep, mungkin sekali

    berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu.

    2

    2.& )esultan Belajar

    2.&.1 'akt$r )esultan Belajar

    $etiap siswa pada prinsipnya tetu berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja

    akademik "academic performance# yang memuaskan. (amun kenyataannya sehari-hari

    tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual,

    kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang

    sangat mencolok antara seorang siswa dengan siswa lainnya.

    /enomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dri menurunnya

    kinerja akademik atau prestasi belajarnya. (amun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan

    dengan munculnya kelainan perilaku "misbeha*ior# siswa seperti kesukaan berteriak-teriak di

    dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan sering

    meninggalkan sekolah.

    $ecara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri dari dua

    macam, yaitu

    . /aktor intern siswa, yaitu hal-hal atau keadaan yang murni dari dalam diri siswa itu

    sendiri

    1. /aktor eksternal siswa, yaitu hal-hal atau keadaan yang datang dari luar diri siswa.

    . /aktor =ntern $iswa

    /aktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psikofisik siswa, yaitu

    Gang bersifat kognitif "ranah cipta#, antara lain seperti rendahnya kapasitas

    intelektual?intelegensi siswa

    Gang bersifat afektif "ranah rasa#, antara lain seperti labilnya emosi dan sikap

    Gang bersifat psikomotor "ranah karsa#, antara lain seperti terganggunya alat-alat indera

    pengelihat dan pendengar "mata dan telinga#.

    1:

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    21/48

    '. /aktor 8kstern $iswa

    /aktor ekstern siswa meliputi situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak

    mendukung aktifitas belajar siswa. /aktor ini dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu

    # 0ingkungan Keluarga, contoh ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu,

    rendahnya kehidupak ekonomi keluarga.1# 0ingkungan perkampungan?masyarakat, contoh wilayah perkampungan kumuh "slum

    area#, dan teman sepermainan "peer group# yang nakal.

    7# 0ingkungan sekolah, contoh kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat

    pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah.

    $elain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, adapula faktor-faktor lain yang juga

    menimbulkan kesulitan belajar siswa. Di antara faktor-faktor yang dapat dipandang sebagai

    faktor khusus ini adalah sidrom psikologis berupa learning disability "ketidakmampuan

    belajar#. $indrom "syndrome# yang berarti satuan gejala yang muncul sebagai indikatoradanya keabnormalan psikis "+eber, 244# yang menimbulkan kesulitan belajar itu.

    a. Diskleksia "dysle%ia#, yaitu ketidakmampuan belajar membaca.

    b. Disgrafia "dysgraphia#, yaitu ketidakmampuan menulis.

    c. Diskalkulia "dyscalculia#, yaitu ketidakmampuan belajar matematika.

    kan tetapi, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara umum sebenarnya

    memiliki potensi =F yang normal bahkan diantaranya ada yang memiliki kecerdasan di atas

    rata-rata.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    22/48

    @. %emberikan tes kemampuan intelegensi "=F# khususnya kepada siswa yang diduga

    mengalami kesulitan belajar.

    Para siswa yang nyata-nyata menunjukan misbehaior berat, seperti perilaku agresif

    yang berpotensi antisosial atau kecanduan narkotika, harus diperlakukan secara khusus pula,

    umpananya dimasukkan ke lembaga permasyarakatan anak-anak atau ke 5pesantreri6 khusus

    pecandu narkotika. dapun untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pengidap sindrom

    disleksia, disgrafia, dan diskalkulia sebagaimana yang telah penyusun uraikan di muka, guru

    dan orangtua sangat dianjurkan untuk memanfaatkan support teacher "guru pendukung#.

    2.&.3 Alternat# Peme-ahan )esultan Belajar

    'anyak alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswanya.

    kan tetapi, sebelum pilihan tertentu diambil, guru sangat diharapkan untuk terlebih dahulu

    melakukan beberapa langkah penting sebagai berikut# %enganalisis hasil diagnosis, yaitu menelaah bagian-bagian masalah dan hubungan

    antarbagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai kesulitan belajar

    yang dihadapi siswa

    1# %engidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang memerlukan perbaikan

    7# %enyusun program perbaikan, khususnya program remedial teaching "pengajaran

    perbaikan#

    ;# %enyusun program perbaikan, khususnya program remedial teaching "pengajaran

    perbaikan#.

    $etelah langkah-langkah di atas selesai, barulah guru melaksanakan langkah keempat,

    yaitu melaksanakan program perbaikan.

    a. nalisis Hasil Diagnosis

    Data dan informasi yang diperoleh guru melalui diagnostik kesulitan belajar tadi perlu

    dianalisis sedemikian rupa, sehingga jenis kesulitan khusus yang dialami siswa yang

    berprestasi rendah itu dapat diketahui secara pasti.

    11

    b. %enentukan Kecakapan 'idang 'ermasalah

    'erdasarkan hasil analisis tadi, guru diharapkan dapat menentukan bidang kecakapan

    tertentu yang dianggap bermasalah dan memerlukan perbaikan. 'idang-bidang kecakapan

    bermasalah ini dapat dikategorikan menjadi tiga macam.

    . 'idang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru sendiri.

    1. 'idang kecakapan bermaslah yang dapat ditangani oleh guru dengan bantuan orangtua.

    7.'idang kecakapan bermasalah yang tidak dapat ditangani baik oleh guru maupun

    orangtua.

    'idang kecakapan yang tidak dapat ditangani atau terlalu sulit untuk ditangani baik oleh

    guru maupun orangtua dapat bersumber dari kasus-kasus tunagrahita "lemah mental# dan

    kecanduan narkotika. %ereka yang bermasalah berat dianggap tidak berketerampilan

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    23/48

    "unskilled people#.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    24/48

    Dapat disimpulkan bahwa mengajar itu pada intinya mengarah pada timbulnya perilaku

    belajar siswa.

    2..2 !trateg Dan Taha,an Mengajar

    !raian mengenai strategi mengajar akan lebih banyak didasarkan pada landasanpsikologi kognitif, karena istilah strategi sendiri memiliki korelasi yang signifikan

    dengan kegiatan ranah cipta guru dan siswa dalam kegiatan P%'.

    # $T+T8&= %8(&*+

    $ecara harfiah kata strategi dapat diartikan sebagai seni "art# melaksanakan

    stratagemyaitu siasat atau rencana "%c0eod, 242#. Dalam perspektif psikologi, strategi

    berarti rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan

    masalah atau mencapai tujuan "+eber,244#. $eorang pakar psikologi pendidikan

    ustralia, %ichael *. 0awson "22# mengartikan strategi sebagai prosedur mental yang

    berbentuk tatanan langkah yang menggunakan upaya ranah cipta untuk mencapai tujuan

    tertentu.

    Dibandingkan dengan metode mengajar, strategi mengajar sebenarnya masih relatif

    baru dalam dunia pengajaran. Populer setelah Hilda Taba pada tahun 2):-an

    menjelaskan kiat-kiat khusus mengajarkan kecakapan berpikir untuk anak-anak "Tardif,

    242#.

    1;

    !trateg Mengajar !PELTH

    Dalam dunia pendidikan dan pengajaran modern terdapat cukup banyak strategi

    yang khusus dirancang untuk mengajar dengan materi tertentu hingga mencapai

    kecakapan yang diinginkan. Diantara strategi mengajar itu terdapat sebuah strategi

    mengajar berdasarkan strategi kognitif yang relatif masih aktual. $trategi ini bernama

    Strategy "rogram for #ffecti*e Learning?Teachingdisingkat $P80T. Program $P80T ini

    dirancang dan diujicobakan +obert /. %ulcahy, seorang guru besar yang mengepalai The

    Cogniti*e #ducation "roject "proyek pendidikan ranah cipta# pada jurusan psikologi

    pendidikan, !niersitas lberta.

    $esuai namanya strategi $P80TH sengaja direkayasa untuk memperbaiki dan

    meningkatkan keefektifan belajar dan berpikir sisa, terutama yang menduduki kelas akhir

    sekolah dasar dan kelas-kelas sekolah menengah. $ecara eksplisit tujuan strategi ini

    adalah membuat siswa menjadi

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    25/48

    # Penuntut ilmu yang aktif sebagai pemikir dan pemecah masalah

    1# Penuntut ilmu yang mandiri, memiliki rencana dan strategi sendiri yang efisien dalam

    mendekati belajar

    7# Penuntut ilmu yang lebih sadar akan kemampuan pengendalian proses berpikirnya

    sendiri "metacognitie awareness#.Dalam melaksanakan strategi $P80TH, guru perlu mengikuti tiga macam langkah

    panjang dan terpisah dalam arti mengambil waktu yang berbeda tetapi berurutan, yaitu

    # +irect strategy instruction"pengajaran dengan strategi langsung#

    1# Teaching for transfer"mengajar untuk mentransfer strategi#

    7# Generating elaborati*e strategies"pembangkitan strategi belajar siswa yang luas dan

    terperinci#

    Tahapan-tahapan ini dapat diberlakukan untuk semua program pengajaran yang

    pelaksanaannya menggunakan metode ceramah dan ceramah campuran?ceramah plus.

    2..3 Taha,an%Taha,an Mengajar

    Tahapan-tahapan dalam proses mengajar memiliki hubungan erat dengan

    penggunaan strategi mengajar. %aksudnya adalah bawa dengan penggunaan strategi

    mengajar harus selalu merupakan rangkaian yang utuh dalam tahapan-tahapan mengajar.

    1@

    $etiap proses mengajar harus melalui tiga tahapan, yaitu

    . Tahap prainstruksional, yaitu persiapan sebelum mengajar dimulai

    1. Tahap instruksional, yaitu saat-saat mengajar "penyajian materi#

    7. Tahap ealuasi dan tindak lanjut, yaitu penilaian atas hasil belajar siswa setelah

    mengikuti pengajaran dan penindaklanjutannya.

    a. Tahap Prainstruksional

    Tahap prainstruksional adalah langkah persiapan yang ditempuh guru pada saat mulai

    memasuki kelas hendak mengajar. Pada tahap ini guru dianjurkan memeriksa kehadiran

    siswa, kondisi kelas, dan kondisi peralatan yang tersedia dengan alokasi waktu yang

    singkat

    b. Tahap =nstruksional

    Tahap instruksional adalah tahap inti dalam proses pembelajaran. Pada tahap ini guru

    menyajikan materi pelajaran "pokok bahasan# yang disusun lengkap dengan persiapan

    model, metode dan strategi mengajar yang dianggap cocok.

    &uru hendaknya membuat simpulan mengenai uraian yan telah disampaikan. *ika

    memungkinkan penulisan simpulan ada baiknnya dilakukan oleh para siswa. Dalam hal

    ini, guru perlu memberi waktu yang cukup kepada para siswa untuk bekerja sama

    menyelesaikan proses kesimpulan-kesimpulan tersebut.

    c. Tahap 8aluasi dan Tindak 0anjut

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    26/48

    Tahap terakhir proses mengajar terdiri atas kegiatan ealuasi dan tindak lanjut "follo&

    up#. Pada tahap ini guru melakukan penilaian keberhasilan belajar siswa yang berlangsung

    pada tahap instruksional. Aaranya adalah dengan mengadakan post test.

    Post test merupakan alat ukur prestasi belajar siswa sesudah penyajian materi

    pelajaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui penguasaan siswa atas materi pelajaran yang

    telah disajikan guru. *ika proses belajar mengajar yang baru usai itu baik, maka akan tampak

    mencolok "positif# perbedaan antara skor hasil post test dengan hasil pretest.

    Kadar hasil pembelajaran "interaksi belajar mengajar# dapat digunakan sebagai

    pedoman penindaklanjutan, baik yang bersifat pengayaan maupun perbaikan. khirnya,

    sebelum meninggalkan kelas, guru diajurkan untuk memberitahukan pokok bahasan yang

    akan diajarkan kepada siswa pada pertemuan berikutnya. 0angkah yang sangat sering

    dilupakan para guru itu cukup penting artinya bagi para siswa untuk mempersiapkan diridalam materi baru dengan cara membaca sumber yang ada di rumah atau di perpustakaan.

    1)

    2..& Pen/ekatan Pem(elajaran

    Pembelajaran "instruction# adalah proses atau upaya yang dilakukan seseorang

    "misalnya guru# agar orang lain "dalam hal ini berarti murid# melakukan proses belajar.

    *adi, pembelajaran tidak identik dengan belajar sebagaimana yang dipahami sebagian

    orang selama ini.Diantara sekian banyak ragam pendekatan pembelajaran terdapat ragam yang

    masyhur dengan sebutsn pendekatan inoatif "ino*ati*e approach# yang

    diimplementasikan dalam berbagai bentuk misalnya pendekatan pakem "pembelajaran

    aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan# atau paikem "pembelajaran aktif, inoatifm

    kreatif, efektif, dan menyenangkan#. papun nama pendekatan yang kita gunakan bukan

    masalah sepanjang pendekatan tersebut inoatif dalam arti merupakan

    pengembangan?kreasi baru misalnya metode, strategi, bahan, dan penataan lingkungan

    yang lebih baik dan memungkinkan siswa belajar seara efektif dan menyenangkan.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    27/48

    13

    BAB III

    HA!IL PEN0AMATAN

    3.1 !ejarah !ngkat !M) Neger Ban/ung

    $%K (egeri ) 'andung merupakan $ekolah %enengah Kejuruan terbesar di Kota

    'andung, berlokasi di jalan $oekarno Hatta Komplek +iung 'andung Kecamatan &ede

    'age, kawasan paling timur kota 'andung yang sangat strategis untuk lingkungan

    pendidikan karena mudah dilalui oleh kendaraan umum dan lokasinya jauh dari pusat

    keramaian kota, seperti pusat pemerintahan, kawasan hiburan, kawasan industri maupun

    kawasan perdagangan.$%K (egeri ) 'andung didirikan pada tahun 2@7 dengan nama $ekolah &uru

    Pengajar Teknik "$P&T# yang berada dijalan Dr. +um nomor 3. Tahun 2)@ $P&T

    diubah menjadi $T% instruktor. Pada tahun 232 terjadi lagi perubahan nama menjadi

    $T% (egeri @ 'andung dengan lokasi di *alan Padjajaran nomor 21 'andung. %ulai

    tahun pelajaran 221?227 kampus $T% (egeri @ bandung pindah dari *alan Padjajaran

    nomor 21 'andung ke jalan $oekarno Hatta Komplek +iung 'andung. $elanjutnya pada

    tahun pelajaran 22)?223 $T% (egeri @ 'andung berubah nama menjadi $%K (egeri )

    'andung dengan $K %endikbud (omor :7)?

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    28/48

    14

    3.2 Pr$ses Belajar Mengajar / !M) Neger Ban/ung

    Penulis meneliti proses belajar mengajar di $%K (egeri ) 'andung karena sesuai

    dengan program studi yang sedang penulis tempuh saat ini, $%K (egeri ) 'andung yang

    bergerak dibidang Teknologi dan +ekayasa terdiri dari @ jurusan dan ) prodi, yaitu Teknik

    'angunan yang memiliki dua prodi "Teknik &ambar 'angunan dan Teknik Konstruksi Kayu#,

    Teknik 8lektronika, Teknik 0istrik, Teknik Pemesinan, dan Teknik

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    29/48

    metode /aster Learning dan 0umanisting Learning tidak cocok untuk diterapkan dalam

    mata pelajaran yang berhubungan dengan kompetensi dasar kejuruan siswa.

    12

    Dan penulis menyimpulkan bahwa metode yang tepat untuk dibangku $%K adalah

    In.uiry Learning karena jika siswa tidak diarahkan langsung dan tidak mendapat peranan

    aktif guru dampaknya akan membuat siswa $%K itu sendiri tidak akan siap untuk terjun pada

    dunia industri karena tingkat kematangan atau penguasaan materi yang tidak terkuasai akibat

    tidak adanya peranan guru yang benar-benar mengasah kemampuan "skill# di bidang

    kejuruan.

    kan tetapi walaupun dirancang untuk siap bekerja, tetap saja siswa ini memerlukan

    gaya belajar yang tidak monoton dan terpatok terlalu serius karena waktu belajar yang relatif

    panjang, yaitu minimal ; jam pelajaran untuk mata pelajaran kejuruan. lhasil jalan keluar

    tersebut yaitu dengan mengadakan permainan "games# pada saat proses belajar berlangsung

    yang tentunya akan merangsang keaktifan siswa dalam merespon materi.

    Gambar )1

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    30/48

    Gambar ) 7:

    %enurut Tedi $upardi, metode permainan ini dapat menimbulkan respon yang cukup

    membuat suasana hangat dan menyenangkan. Karena pada jam-jam tertentu biasanya siswa

    merasa bosan atau mengantuk di kelas, dan ketika diadakannya permainan ini suasana kelas

    memang berubah drastis.

    Pertama-tama permainan ini dimulai dengan mengingat dan membahas kembali

    materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya dengan cara beberapa siswa maju

    ke depan kelas dan membacakan materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya,

    seperti yang terlihat pada gambar 7.1. lalu siswa yang lain menyimak apa yang dibacakan

    oleh temannya yang berada didepan kelas, setelah pembacaan materi selesai masing-masing

    siswa diintruksikan untuk menulis satu pertanyaan yang jawaban atau hasil akhirnya

    membentuk satu kata atau jawaban yang relatif singkat sesuai materi yang telah disampaikan.

    $etelah pertanyaan selesai dibuat salah satu siswa berdiri di depan dan menyebutkan nama

    salah satu temannya, memilih acak kumpulan kertas berisi soal dan membacakan soal yang

    telah dibuat oleh masing-masing siswa dan pertanyaan tersebut diajukan kepada siswa yang

    telah dipanggil namanya seperti yang terlihat pada gambar 7.7.

    Permainan ini sengaja dibuat dengan tujuan membuat suasana kelas menjadi

    menyenangkan sekaligus melakukan proses ealuasi berupa .ui$, motiasi belajardan sedikit

    hadiah karena siswa yang mampu menjawab pertanyaan yang diajukan diperbolehkan keluar

    dari kelas dan mendapatkan waktu luang untuk beristirahat sebelum memasuki mata

    pelajaran selanjutnya) Dan penulis menyimpulkan memang terbukti suasana kelas menjadi

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    31/48

    lebih menyenangkan karena adanya keaktifan secara langsung baik antara guru dengan siswa

    maupun antara siswa dengan siswa lainnya dengan adanya permainan tersebut dapat

    merangsang dan menghasilkan suatu proses belajar yang menyenangkan dan tidak merasa

    jenuh walaupun waktu belajar relatif lebih panjang.

    Tentunya didalam proses belajar ada hambatan-hambatan dan sensasi atau perasaan

    yang dirasakan oleh guru. dan hambatan yang ada dala proses belajar menurut Tedi $upardi

    adalah ketika ada salah satu siswa yang sulit untuk diatur, dalam artian siswa tersebut tidak

    dapat melaksanakan pembelajaran dengan efektif karena adanya faktor internal siswa itu

    sendiri yang menghambat proses belajar di dalam kelas.

    7

    (amun untuk masalah tersebut biasanya narasumber memecahkan masalah dengan

    cara menegur siswa di dalam kelas selanjutnya melakukan pendekatan kepada siswa itu

    sendiri diluar jam pembelajaran agar siswa yang bermasalah tidak merasa terganggu atau

    merasa malu yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah baru yang biasanya muncul

    pada hasilnya siswa akan merasa malas dan tidak hadir di dalam kelas pada mata pelajaran

    tersebut.

    0alu selain anak yang bermasalah ada juga hambatan yang lain berupa tugas yang

    telah diberikan tidak dikerjakan dengan baik oleh siswa, biasanya tugas berupa gambar yang

    menjadi kendala paling utama. Karena di jurusan Teknik &ambar 'angunan memang

    ditekankan gambar yang menjadi titik acuan utama pembelajaran dan tugas, maka

    pembentukan mental yang sangat diperlukan untuk solusi masalah tersebut karena jika mental

    siswa tidak siap dalam menghadapi tugas yang relatif banyak perkembangan kemampuannya

    dalam belajarpun akan terhambat. Dan solusi yang diberikan guru adalah mengumpulkan

    siswa di luar pembelajaran untuk saling bertukar pikiran dalam hal tugas ataupun materi yang

    ada dalam proses belajar dan guru membantu siswa untuk mengatur waktu dimana siswa

    harus belajar, mengerjakan tuugas, dan bermain.

    $elain hambatan atau siswa yang sedikit bermasalah dalam proses belajar tentunya

    ada juga siswa berprestasi yang harus diperhatikan agar tidak terjadinya kesalahpahaman

    dalam bentuk keadilan tindakan guru kepada murid, dan khusus untuk anak berprestasi

    narasumber ini sendiri memberikan hadiah berupa coklat atau alat tulis kepada siswa yang

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    32/48

    berprestasi dan selalu mengumumkan sepuluh orang terbaik dengan tujuan memberikan

    penghargaan sekaligus memotiasi siswa yang lain agar lebih berprestasi dari sebelumnya.

    3.3 Masalah Umum +ang A/a Pa/a Lngkungan Pen//kan !M) Neger Ban/ung

    Dalam masalah umum yang ada dilingkungan pendidikan $%K (egeri ) 'andung,

    penulis mengambil narasumber khusus dari pihak 'imbingan Konseling "'K# yaitu Dra. ty.

    Karena secara keseluruhan memang pihak 'K yang menangani masalah umum yang ada di

    sekolah. Dalam pertanyaan dan pembahasan yang penulis ajukan yaitu pokok masalah yang

    sering terjadi di lingkungan sekolah dan masalah-masalah lain yang sering terjadi serta

    masalah sarana serta lingkungan yang menjadi salah satu faktor penting dalam proses belajar.

    71

    %asalah pertama atau hambatan pertama tentunya siswa yang bermasalah, berbagai

    macam masalah pasti pernah ditemukan dari siswa. %aka dari itu pihak 'K yang

    bekerjasama dengan kesiswaan dituntut untuk bisa menyelesaikan semua masalah yang

    kemungkin besar menjadi hambatan dalam proses belajar. $iswa yang bermasalah menurut

    ty bisa digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu siswa yang bermasalah dalam proses

    belajar, siswa yanng bermasalah dalam kedisiplinan, dan siswa yang bermasalah akibat faktor

    lain diluar pembelajaran.

    $iswa yang bermasalah dalam proses belajar ini tentunya siswa yang tidak mampu

    mengikuti proses belajar dengan baik. 'aik secara kognitif ataupun secara fisik dan tingkat

    kedisiplinan siswa itu sendiri dalam menempatkan dirinya didalam proses belajar. kan tetapi

    untuk siswa yang bermasalah dalam masalah kognitif biasanya akan ditangani oleh guru yang

    mengajar, akan tetapi 'K tetap mengkontrol bagaimana cara guru mengajar dan efektifitas

    guru dalam proses belajar agar siswa mendapatkan haknya untuk memperoleh pendidikan

    secara utuh dan proses belajar yang tentunya nyaman dan menyenangkan bagi siswa itu

    sendiri.

    $iswa yang bermasalah dalam kedisiplinan adalah hal yang paling sering ditemukan,

    contohnya siswa yang datang terlambat, siswa yang tidak mengikuti kegiatan belajar dikelas,

    siswa yang tidak mematuhi aturan yang berlaku, siswa yang tidak melaksanakan tugas

    dengan baik dll. $olusi dari masalah seperti ini biasanya dilakukan dengan teguran dan

    berupa sanksi, karena di $%K (egeri ) 'andung 2:I siswa terdiri dari laki-laki maka sanksi

    yang berlakupun sedikit bersifat memaksa dan keras, contoh karena terlambat siswa akan

    mengelilingi sekolah, jika siswa yang terlambat membawa kendaraan bermotor maka

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    33/48

    kendaraan tersebut diberikan cat tembok di bagian motor lalu siswa mengelilingi sekolah

    dengan mendorong motor yang telah di cat tersebut, dengan tujuan agar siswa jera. !ntuk

    masalah lain seperti yang telah disebutkan diatas, pihak 'K akan melakukan pendekatan

    kepada siswa dan orang tua dari siswa agar pihak orang tuapun ikut membimbing, karena

    orang tua juga harus berperan aktif bagi perkembangan kognitif siswa ketika ada di rumah.

    Karena tanggung jawa guru ada di sekolah, di luar itu tentu kembali kepada orang tua, karena

    yang lebih banyak bertatap muka dan berinteraksi dengan siswa tersebut jika berada di rumah

    tentu orang tua itu sendiri. %aka peran orang tua sangat dianggap penting dalam kegiatan

    belajar mengajar.

    77

    $iswa yang bermasalah akibat adanya faktor lain diluar sekolah juga seringkali

    mengganggu proses belajar, karena siswa tidak akan fokus dan efektif dalam menerima

    materi yang sedang dibahas oleh guru. untuk masalah tersebut tentunya 'K terbuka sebagai

    termpat siswa untuk bercerita dan membantu mencari solusi agar siswa merasa lebih tenang

    dan tidak teganggu dalam proses belajar. Aontoh orangtua sedang memiliki masalah dan

    bertengkar dihadapan anak, dan ketika dimana anak tersebut harus mengikuti proses belajar,

    pikiran anak tersebut tidak akan siap menerima materi karena mentalnya yang sedang

    tertekan. %aka dari itu pihak 'K harus bijaksana merangkul siswa agar hal ini tidak berlanjut

    semakin parah.

    $olusi dari semua masalah tersebut pihak pusat dan 'K yang ada di $%K (egeri )

    'andung sengaja memberikan pelajaran tambahan yang wajib diikuti oleh siswa berdurasi 1

    jam pelajaran pada hari-hari yang telah dijadwalkan untuk masing-masing kelas. Dan

    pelajaran ini diperoleh pada seluruh tingkatan siswa pada mata pelajaran 5'imbingan

    Konseling6. Di mata pelajaran bimbingan konseling ini menitik beratkan akhlak dan polaperilaku positif sehari-hari. Karena menurut ty masalah inti dari semua siswa kembali lagi

    kepada akhlak siswa itu sendiri, maka pihak 'Kpun selalu memberikan waktu kepada siswa

    sebelum pelajaran bimbingan konseling untu membaca l-Furan secara bersama sama

    dengan tujuan untuk memberi siraman rohani untuk siswa. Dan bimbingan konseling ini juga

    siswa diarahkan bagaimana memiliki hubungan yang baik antara siswa dengan guru dan

    hubungan antara siswa dengan siswa yang lain agar terjadinya proses interaksi yang baik

    antara semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    34/48

    Khusus untuk siswa perempuan yang menjadi minoritas di $%K (egeri ) 'andung,

    pihak 'K mengadakan kegiatan 5Keputrian6 setiap hari jumJat ketika waktu siswa dan guru

    laki-laki melaksanakan ibadah shalat jumJat dan dibimbing langsung oleh guru 'K dan kaka

    kelasnya itu sendiri. Keputrian ini bertujuan agar para siswa perempuan mempunyai bekal

    untuk menghadapi para siswa laki-laki yang pasti siswa perempuan ini diajarkan bagaimana

    cara berpakaian yang baik, maka siswa perempuan di sekolah ini diwajibkan untuk

    mengenakan khimar kecuali untuk nonmuslim. $elain itu dalam kegiatan ini siswa diajarkan

    untuk memiliki keterampilan mendasar yang harus dimiliki olah seorang perempuan, contoh

    membuat keterampilan mading yang kreatif, menjahit, memasak, dan membuat sebuah karya

    baru dan lebih diarahkan untuk membuka peluang dalam berbisnis

    7;

    Gambar )2

    $eperti yang terlihat pada gambar 7.;, keputrian tersebut hanya diikuti oleh siswa

    perempuan dan di didik khusus agar para siswa tersebut lebih mengenal siswa lain walaupun

    berbeda jurusan berbeda kelas, dengan tujuan siswa perempuan tidak merasa menjadi

    minoritas dan tetap berinteraksi baik dengan siswa perempuan yang lain. Dan biasanya dalam

    keputrian ini akan ada minggu ealuasi, dimana para siswa ini diealuasi tentang bagaimana

    sikap selama proses belajar dan bagaimana cara berpakaian serta penegasan peraturan yang

    berlaku di sekolah. *ika ada siswa yang melanggar tentunya akan diberi sanksi sesuai

    kesalahan yang telah dilanggar.

    Penulis megambil keputusan bahwa peranan 'K sangat penting dalam kelancaran

    proses yang berhubungan dengan pendidikan, karena pihak 'K juga menjadi ujung tombak

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    35/48

    dalam perilaku siswa yang tentunya berhubungan langsung dengan sikap dan mental serta

    kedisiplinan itu sendiri. Dan mengenai hambatan tertentu pihak 'K dan kesiswaan yang

    dituntut secara aktif untuk menyelesaikan masalah umum yang ada dilingkungan sekolah

    dengan bijaksana.

    7@

    3.& !arana /an Prasarana Pen/ukung Belajar

    $arana dan prasarana tentunya faktor penting yang ada didalam proses belajar, karena

    sarana merupakan hal pendukung agar tercapainya proses belajar yang lebih efektif. $etelah

    penulis amati sarana dan prasarana belajar cukup memenuhi hanya saja memang ada dibagian

    bagian tertentu yang harus lebih ditingkatkan. kan tetapi, proses pengembangan sarana yang

    ada di $%K (eger ) 'andung saat ini sedang melalui proses ke arah peningkatan dan

    kualitas sarana itu sendiri.

    %eurut Tedi $upardi, sarana pendukung yang harus diperbaiki memang dari kualitas

    internet yang konsisten dan stabil untuk setiap bagian gedung sekolah dan lab komputer

    siswa. gar jangkauan materi yang didapatkan oleh siswa lebih maksimal dengan mengakses

    internet. Karena pada saat ini sumber pengetahuan bukan hanya didapatkan atau bersumber

    dari buku, dengan perkembangan teknologi tentunya hal ini dapat diakses dengan mudah

    melalui internet.

    %enurut ty, sarana memang menjadi pendukung dan saat ini memang sudah cukup

    dan pihak sekolah juga selalu berusaha memenuhi kebutuhan sarana yang dibutuhkan untuk

    belajar. kan tetapi, memang sebagian orang dan pihak yang terkait selalu merasa tidak puas

    dan rasa puas itu sendiri tidak akan ada habisnya karena manusiawi.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    36/48

    Gambar )3

    7)

    Gambar )4

    $eperti yang terlihat pada gambar 7.), itu merupakan salah satu cara pihak sekolahuntuk mengembangkan sarana dan fasilitas yang ada di sekolah. Taman Aerdas dan Taman Ki

    Hajar Dewantoro merupakan terobosan terbaru dari pihak sekolah dalam memfasilitasi

    siswanya agar siswa dapat lebih rajin belajar dengan tempat yang nyaman diluar kelas atau

    diluar jam pelajaran. Taman-taman ini menjadi salah satu inoasi yang kreatif karena

    memiliki fungsi ganda yang sangat efektif, disamping memberikan fasilitas yang baru bagi

    siswa taman ini juga sebagai objek yang ikut mempercantikp- sudut sekolah. $etiap hari di

    taman-taman tersebut terdapat satu mobil atau perpustakaan berjalan agar siswa bisa

    mendapatkan referensi buku dan ilmu pengetahuan yang lebih.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    37/48

    $elain taman-taman tersebut, pihak sekolah juga sedang mengembangkan fasilitas yang

    lain seperti penambahan jumlah ruangan belajar, perbaikan fasilitas yang sudah ada,

    peningkatan kualitas jaringan internet, mengembangkan lapangan bola yang berada

    dilapangan belakang sekolah dan dijadikan mini stadion untuk sepak bola siswa, perluasan

    masjid agar ketika shalat jumJat siswa tidak ada yang berkeliaran diluar sekolah dengan

    alasan melakukan ibadah di masjid lain, membangun ga9ebo ditengah-tengah danau buatan

    sebagai tempat para siswa untuk berdikusi dan mengerjakan tugas dengan nyaman di sekolah

    dll.

    733. Lngkungan !M) Neger Ban/ung

    0ingkungan $%K (egeri ) 'andung bisa dibilang cukup efektif dan mendukung

    kegiatan belajar mengajar karena jauh dari pusat kota dan pemerintahan, akan tetapi dibalik

    lokasi yang strategis tentu ada kekurangan tersendiri. 0ingkungan di sekitar sekolah ini

    cenderung berhubungan dengan masyarakat langsung, jika dilihat di dalam sekolah

    lingkungannya memang cukup tertata rapi dan luas akan tetapi memang ada beberapa titik

    yang kurang nyaman terutama dilingkungan faslitas umu seperti kamar mandi, cenderung

    lebih kotor dibandingkan dengan area lain. 0ingkungan di sekitar sekolah yang berhubungan

    langsung dengan masyarakat yang terkadang membuat masyarakat itu sendiri merasa

    terganggu karena adanya proses belajar baik pelajaran formal atau berupa ekstrakulikuler.

    8fek negatif dari lingkungan sekolah yang berhubungan langsung dengan masyarakat

    yaitu rawannya tempat-tempat ilegal yang biasa digunakan sebagai perkumpulan siswa yang

    identik dengan hal negatif seperti rokok dll. (amun untuk penanganan hal ini pihak sekolah

    selalu berupaya mengadakan ra9ia atau pengecekan berkala disekitar lingkugan sekolah agar

    tidak ada kegiatan negatif yang mungkin terjadi, walaupun sudah berada diluar tetap menjadi

    tanggung jawab sekolah menjaga nama baik sekolahnya. Karena terkadang memang hanya

    karena beberapa oknum suatu nama baik sekolah bisa tercoreng, maka pihak sekolahpun

    menerapkan sanksi yang tegas bagi siswa yang masih berkeliaran disekolah diwaktu pulang.

    Dan penulispun setuju akan tindakan tersebut karena menjaga nama baik sekolah

    memang sudah menjadi kewajiban seluruh warga sekolah, agar tecapainya tujuan tersebut

    tentunya inti permasalahan yang ada memang harus diselesaikan dan ditegaskan dengan

    aturan yang bersifat memaksa. gar para oknum tersebut merasa jera dan mentaati aturan

    yang berlaku di sekolah. Dan salah satu tindakan yang benar juga untuk melindungi para

    siswa itu sendiri dari hal negatif yang ditimbulkan dari lingkungan yang ada di sekitar

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    38/48

    sekolah, karena memang tidak bisa dipungkiri lingkungan apabila tidak bisa di kondisikan

    dengan bijaksana bisa menjadi awal dari pengaruh negatif bagi siswa.

    74

    BAB I

    PEMBAHA!AN

    &.1 Pr$ses Belajar Mengajar

    Proses belajar mengajar yang ada di $%K (egeri ) 'andung khususnya jurusan

    Teknik &ambar 'angunan yang penulis amati cukup efektif dan menimbulkan rasa nyaman

    serta suasana yang menyenangkan sesuai yang penulis sampaikan pada bab sebelumnya,

    tentunya hal tersebut dapat tercapai karena peran aktif guru itu sendiri. Karena setelah

    diamati, proses belajar tersebut dapat kondusif karena siswa dan guru dapat bekerjasama

    dengan baik.

    Dan tahapan-tahapan mengajar juga telah dilalui berurut ketika proses belajar terjadi,

    mulai dari tahap prainstruksional yang dilakukan oleh guru dengan cara memeriksa kehadiransiswa, membersihkan kondisi kelas sebelum lima menit pelajaran dimulai dan menyiapkan

    peralatan serta memberikan motiasi dan nilai kehidupan melalu nasehat yang relatif singkat

    atau simulasi untuk menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan. Tapi dari waktu singkat

    tersebut kesiapan sisswa dan guru untuk memulai proses pembelajaran terlihat matang karena

    penjadwalan waktu yang tepat sesuai rencana.

    Tahapan kedua yaitu tahapan instruksional atau inti dari proses pembelajaran tersebut,

    seperti yang penulis sampaikan tahapan ini merupakan pokok bahasan materi, dan guru yang

    penulis amati juga mampu mengendalikan tahapan ini dengan profesional. Dimulai dengan

    cara membahas kembali materi yang telah disampaikan dan berlanjut dengan permainan yang

    sekaligus membuat ealuasi yang membuat kelas menjadi menyenangkan dan siswa dapatdengan santai dan mengerti apa yang guru tersebut sampaikan.

    Tahapan ketiga yaitu tahapan ealuasi yang penulis nilai dari narasumber merupakan

    hal yang berbeda, karena biasanya .ui$ atau ealuasi lebih bersifat serius dan tak jarang

    menimbullkan rasa tegang bagi para siswa. Tapi guru tersebut mampu membuat ealuasi

    yang justru menyenangkan dan dapat menjadikan hasilnya tolak ukur yang cukup akurat

    karena penilaian langsung dengan cara lisan memperlihatkan kemampuan siswa yang

    sebenarnya karena tidak ada cara untuk mencontek.

    Hambatan tentu ada dalam sebuah proses pembelajaran namun menurut penulis

    hambatan yang lebih mencolok disebabkan oleh faktor internal siswa itu sendiri, karena

    secara fasilitas dan lingkungan serta tenaga pendidik sudah sangat mencukupi apa yang siswabutuhkan. /aktor internal tersebut berupa masalah sikap siswa yang tidak semua siswa

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    39/48

    merespon pembelajaran dengan sikap positif, sikap siswa yang negatif bisa saja muncul

    karena siswa kurang menyukai mata pelajaran yang guru sampaikan, dan rasa tidak suka ini

    biasanya muncul karena siswa belum mampu mencapai titik berhasil menguasai materi yang

    sedang dipelajari, maka penulis menyimpulkan faktor intelegensi dan faktor sikap siswa akan

    saling mengikat dan berhubungan karena jika intelegensi siswa mampu mencapai indikator

    yang ditetapkan maka menimbulkan sikap positif terhadap proses belajar mengajar tersebut.

    72

    &.2 Masalah Umum +ang A/a Pa/a Lngkungan !ek$lah

    %asalah umum yang ada pada lingkungan sekolah yang penulis amati terjadi karena

    faktor internal dan faktor eksternal siswa, karena pada dasarnya ketika seseorang mempunyai

    niat dan usaha yang baik tentu apa yang ditargetkan akan tercapai dengan lancar. Tapi faktoreksternal juga mempunyai peranan yang sangat menonjol karena lingkungan sosial seperti

    lingkungan dan pengaruh teman juga bisa membelokkan sesuatu yang asalnya sesuai pada

    tempatnya. %asalah ketidak disiplinan biasanya berasal dari dua orang atau lebih, karena

    setelah penulis meneliti pada beberapa objek dan narasumber mereka relatif berani

    melakukan pelanggaran terhadap aturan ataupu proses kegiatan belajar karena merasa

    memiliki teman yang sama-sama salah, jadi walaupun diberi sanksi mereka tidak

    melaksanakan hal tersebut sendirian tetapi bersama teman-temannya juga dengan

    mengatasnamakan solidaritas. 'erbeda jika siswa sendirian, siswa akan berpikir beberapa kali

    karena ketika mendapat sanksi siswa mendapatkan sanksi sendirian dan cenderung

    memikirkan rasa malu dibanding sanksi yang akan didapatkan setelah melanggar aturan./asilitas juga mempengaruhi merosotnya motiasi siswa dalam belajar, karena ketika

    fasilitas kurang memadai siswa akan merasa kurang nyaman dengan situasi belajar. Tapi

    untuk hal ini pihak sekolah sudah berusaha dan sedang melakukan proses pengembangan,

    selain itu solusi lain di sekolah disediakan banyak ekstrakulikuler untuk menghindari masalah

    siswa. Karena menurut Drs. dhi %ujiono selaku pihak kesiswaan, ekstrakulikuler dapat

    membuat waktu siswa lebih bermanfaat dengan cara mengeksplor kemampuan minat dan

    bakat siswa tersebut, dan melatih siswa untuk lebih disiplin karena adanya proses sosial yang

    lebih cenderung ke hal positif dan melatih kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial. %aka

    $%K (egeri ) menyediakan banyak ekstrakulikuler yang bergerak diberbagai aliran dan

    berbagai jenis, contoh %arching 'and, Taekwondo, Pramuka, Paskibra, P%+,

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    40/48

    %aka penulis menyimpulkan sarana memperngaruhi kenyamanan belajar karena setelah

    diamati sebagian siswa menjadi tidak kondusif karena adanya hambatan tersebut dan tidak

    memfokuskan pikirannya untuk menerima materi tetapi lebih mencari pengganti sarana

    tersebut dengan cara memainkan gadget dll disaat proses belajar mengajar sedang

    berlangsung. !ntuk hal ini tentunya pihak sekolah perlu memperbaiki dan mengembangkan

    sarana lebih baik lg demi situasi pembelajaran yang lebih efektif dan tercapainya tujuan

    bersama.

    ;:

    &.& Lngkungan !M) Neger Ban/ung

    0ingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar akan

    tetapi pada saat ini yang penulis jadikan bahasan lebih kepada lingkungan nonsosial seperti

    yang penulis sampaikan pada bab sebelumnya. $%K (egeri ) 'andung berlokasi di komplek+iung 'andung yang tentunya sangat dekat dengan lingkungan masyarakat, terdapat hal

    positif dan negatif tersendiri tentunya mempengaruhi proses belajar. Karena terkadang ketika

    masyarakat merasa terganggu mereka akan langsung menghubungi pihak sekolah, dan pihak

    sekolah menginformasikan hal tersebut kepada siswa.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    41/48

    ;

    BAB

    )E!IMPULAN DAN IMPLI)A!I

    .1 )esm,ulan

    Definisi belajar dapat ditinjau dari sudut-sudut pandang kuantitatif, institusional

    dan kualitatif. Definisi belajar pada asasnya adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang

    relatif positif dan menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

    kognitif. 'elajar memiliki arti penting bagi siswa, yaitu melaksanakan kewajiban

    keagamaan, meningkatkan derajat kehidupan dan mempertahankan dan mengembangkan

    kehidupan. Dalam perspektif psikologi, antara belajar, memori, dan pengetahuan terdapat

    hubungan yang tidak dapat dipisahkan.

    Teori-teori pokok mengenai belajar terdiri atas koneksionisme, pembiasaan

    klasik, pembiasaan perilaku respons, teori belajar kognitif. Teori kesatu, kedua, dan ketiga

    bersifat behaioristik "perilaku jasmaniah semata# sedangkan teori keempat bersifat kognitif,

    yaitu bahwa belajar adalah peristiwa mental bukan semata-mata behaioral. %enurut aliran

    behaiorisme, setiap siswa lahir tanpa warisan pembawaan apa-apa dari orangtuanya, dan

    belajar adalah kegiatan refleks-refleks jasmani terhadap stimulus yang ada "S- Theory# serta

    tidak ada hubungannya dengan bakat dan kecerdasan atau warisan?pembawaan. %enurut

    aliran kognitif, setiap siswa lahir dengan bakat dan kemampuan mental yang menjadi basiskegiatan belajar. /aktor bawaan ini memungkinkan siswa untuk menentukan merespons atau

    tidak terhadap stimulus, sehingga belajar tidak bersifat otomatis seperti robot.

    /aktor-faktor yang memperngaruhi belajar terdiri dari faktor internal "dari dalam

    diri siswa#, faktor eksternal "dari luar diri siswa#, faktor pendekatan belajar siswa. /aktor

    internal mencakup aspek fisiologis seperti keadaan mata dan telinga, dan aspek psikologis

    seperti inteligensi. /aktor eksternal mencakup lingkungan sosial, lingkungan nonsosial

    "rumah, gedung sekolah dll#. /aktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi hasil belajar

    siswa sehingga semakin mendalam cara belajar siswa samakin baik hasilnya. Pendekatan

    belajar dapat dibagi menjadi tiga macam tingkatan, yaitu pendekatan tinggi "speculati*edan

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    42/48

    achie*ing#, pendekatan sedang "analitical dan deep#, pendekatan rendah "reproducti*e dan

    starface#.

    Kesulitan belajar dapat diketahui dari menurunnya kinerja akademik dan

    munculnya misbeha*ior siswa, baik yang berkapasitas tinggi maupun yang berkapasitas

    rendah karena faktor intern siswa dan ekstern siswa. Diagnosis adalah upaya indentifikasi

    fenomena yang menunjukkan adanya kesulitan belajar siswa, sedangkan diagnostik berarti

    langkah-langkah prosedural dalam rangka diagnosis "penentuan jenis penyakit?kesulitan

    belajar#. 0angkah-langkah mengatasi kesulitan belajar terdiri atas analisis hasil diagnosis,

    identifikasi kecakapan yang perlu perbaikan, dan penyusunan program remedial.

    ;1

    Dalam penyusunan program pengajaran perbaikan diperlukan adanya ketetapan

    sebagai berikut tujuan pengajaran remedial, materi pengajaran remedial, metode pengajaran

    remedial, alokasi waktu, dan teknik ealuasi pengajaran remedial.

    %engajar pada asasnya adalah kegiatan mengembangkan seluruh potensi ranah

    psiokologis melalui penataan lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya kepada

    siswa agar terjadi proses belajar. $trategi mengajar adalah sejumlah langkah prosedural untuk

    mencapai tujuan tertentu dan diaplikasikan dalam metode mengajar. $trategi $P80T adalah

    sebuah strategi modern yang ditransfer kepada siswa agar menjadi pemikir dan pencegah

    masalah, pemilik strategi belajar sendiri yang efisien, lebih sadar akan kemampuan

    mengendalikan proses terjauh berpikirnya sendiri "kesadaran metacognitie#. Proses

    mengajar terdiri atas tahap-tahap prainstruksional termasuk kegiatan pretest, instruksional

    "penyajian materi#, dan ealuasi dan tindak lanjut termasuk kegiatan post test dan pemberian

    tugas.

    $%K (egeri ) 'andung adalah $ekolah %enengah Kejuruan yang bergerak

    dalam bidang studi Teknologi dan +ekayasa dan memiliki lima jurusan dan enam prodi yaitu

    Teknik 'angunan yang terdiri dari dua prodi yaitu Teknik &ambar 'angunan dan Teknik

    Konstruksi Kayu. Proses belajar di $%K (egeri ) 'andung khususnya kelas yang diamati

    menggunakan metode =nLuiry 0earning, karena ilmu teknik atau kejuruan tidak bisa dilepas

    begitu saja tanpa peranan guru karena $%K dituntut siap bekerja dan memerlukan

    penguasaan materi yang matang untuk menghadapi dunia kerja, maka metode inilah yangdianggap paling cocok untuk diterapkan dalam proses belajar karena peranan guru lebih aktif

    dibanding metode lainnya.

    %asalah-masalah yang umumnya dihambati yang cenderung menonjol yaitu dari

    dalam diri siswa itu sendiri. Karena yang paling sulit adalah ketika siswa tidak bisa mematuhi

    aturan yang sudah ditetapkan dan berujung menimbulkan suasana belajar yang tidak efektif

    karena biasanya siswa tersebut mengganggu siswa yang lain, dan untuk mengatasi masalah

    tersebut melakukan pendekatan kepada siswa merupakan hal yang tepat. Dan biasanya

    pendekatan tersebut dilakukan oleh pihak guru secara indiidual atau bekerjasama dengan

    pihak 'K. %aka dapat disimpulkan pihak 'K ikut memerankan peran penting dalamkelancaran proses belajar mengajar.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    43/48

    %asalah kedisiplinan juga sering terjadi dalam lingkungan pendidikan karena

    adanya perilaku menyimpang dalam diri siswa tersebut. !ntuk masalah ini pihak sekolah

    menetapkan sanksi yang cukup tegas agar siswa merasa jera, faktor gender juga sedikit

    berpengaruh pada kedisiplinan yang ada di dalam sekolah. Karena 2:I siswa $%K (egeri )

    'andung berjenis kelamin laki-laki dan :I siswanya berjenis kelamin :I, karena siswalaki-laki biasanya memiliki jiwa adrenalin dan rasa berani yang lebih tinggi dari perempuan,

    maka yang sering ditemui kasus pelanggaran terjadi pada siswa laki-laki. %aka sanksi yang

    lebih tegas perlu diberlakukan karena memiliki siswa yang mayoritasnya laki-laki.

    ;7

    .2 Im,lkas

    Proses belajar mengajar merupakan hal yang indentik dengan proses belajar, dan

    proses belajar tentunya identik dengan seorang pengajar?guru?tenaga pendidik. Dan tentunya

    sebagai mahasiswa yang sedang menempuh ilmu pendidikan dan sebagai calon tenaga

    pendidik wajib mengenal apa dan bagaimana proses belajar mengajar baik dari teori atau

    mengamati secara langsung. Dan penelitian yang dilakukan oleh penulis tentunya sangat

    berpengaruh dan berhubungan dengan mata kuliah 5Psikologi Pendidikan6 terutama dalam

    materi Proses 'elajar %engajar, karena penelitian ini penulis mengetahui secara langsung

    bagaimana proses belajar dan mengamati dinamika perilaku siswa dalam belajar serta

    mengetahui faktor faktor pendukung belajar dan hambatan tersendiri yang ada dalam prosesbelajar.

    Hasil penelitian yang penulis lakukan sangat berhubungan erat dan sesuai dengan

    teori yang telah dibahas sebelumnya didalam proses belajar dibangku kuliah yang sedang

    penulis tempuh saat ini, dan penelitian ini mendukung penulis untuk mengetahui secara

    langsung bagaimana penerapan teori yang dipelajari di dalam mata kuliah Psikologi

    Pendidikan dan dapat membandingkan secara langsung keselarasan antara teori dan

    pengaplikasiannya didalam proses belajar yang ada di lapangan. %aka kegiatan ini

    merupakan hal yang sangat berharga dan menambah wawasan bagi penulis sebagai

    mahasiswa dan calon pendidik di masa depan yang harus mengetahui situasi secara langsung

    dalam proses mengajar dan mendidik, dan tentunya agar mahasiswa juga tidak hanya

    berpatokan dari teori tetapi langsung berpatokan juga dari pengalaman yang telah penulis

    dapatkan dari hasil penilitian yang bertema tentang proses belajar mengajar. Kegiatan terjun

    langsung ke lapangan seperti yang telah dilakukan penulis tentunya sangat bermanfaat dan

    tepat untuk diterapkan didalam psikologi pendidikan untuk menambah wawasan diluar proses

    belajar secara langsung antara dosen dengan mahasiswa dan dapat mendukung perkembangan

    pengetahuan bagi mahasiswa.

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    44/48

    ;;

    D")UMENTA!I

    Dokumentasi Proses 'elajar

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    45/48

    ;@

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    46/48

    Dokumentasi $arana

    Dokumentasi 'ersama (arasumber

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    47/48

    ;3

  • 7/25/2019 LAPORAN OBSERVASI PSIKOPEND

    48/48

    ;4