Download - makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
1/23
ANALISIS PENGATURAN DAN PRAKTEK PENGGUNAAN
LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM PERSPEKTIF HUKUM
NASIONAL INDONESIA
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Hukum Dagang Internasional
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh :
RIZKA AMALIA E 0006033
DENNY SULISTYO E 0009090
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
2/23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan
Gross domestic product(GDP). Meskipun perdagangan internasional telah terjadi
selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan
politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun
turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.
Kerangka ketentuan global dalam perdagangan internasional yang
menjadi ruang gerak negara-negara berkembang sebagian besar ditentukan oleh
negara-negara industri. Berkaitan dengan tatanan perdagangan internasional yang
baru dimana WTO, APEC dan AFTA mempunyai ketentuan-ketentuan dasar yaitu
keterbukaan Pasar harus dilaksanakan dengan konsekuen agar negara
berkembang seperti Indonesia benar-benar mempunyai kesempatan untuk
memanfaatkan dampak-dampak positif dari Peranan Bidang Perkapalan dan
Pelayaran Niaga dalam Perdagangan 15 perdagangan bebas, terutama keterbukaan
perdagangan antara negara ASEAN yang memberikan kesempatan kepada tiap
negara untuk saling mengisi peluang pasar yang ada sesuai kemampuan produksi
masing-masing negara. Keuntungan dari keterbukaan pasar dapat menyebabkan
peningkatan produksi barang untuk dipasarkan ke Negara yang membutuhkan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Industrialisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Transportasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_multinasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Industrialisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Transportasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_multinasional -
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
3/23
Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan
dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal denganperdagangan ekspor impor.
Perdagangan ini merupakan suatu transaksisederhana, yaitu membeli dan menjual
barang antar pengusaha yangmasing-masing bertempat tinggal di negara-negara
yang berbeda.1
Ekspor impor dewasa ini sering juga disebut sebagai bisnis dokumen atau
bisnis surat berharga.2Hal ini disebabkan realisasi suatu transaksi pada umumnya
diwakili oleh dokumen-dokumen pengapalan seperti Bill of Lading, faktur
perdagangan, draft, polis asuransi dan lainnya. Pengertian dariLetterof Credititu
sendiri adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan
importir nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan pada eksportir diluar
negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut. Bank penerbit L/C menjamin
untuk mengakseptir wesel yang ditarik tersebut asal sesuai dan memenuhi semua
syarat yang tercantum di dalam surat tersebut. Segala ketentuan praktek dan
kebiasaan kredit berdokumen terdapat didalam ketentuan yang dikenal sebagai
The Uniform Customs and Practice forDocumentary.
Yang dimaksud denganLetter of Credit (L/C) adalahLetter of Credityang
diterbitkan oleh bank dengan segala macam sifat dan jenisnya. Dalam transaksi
jual beli antara eksportir dan importir, penggunaan L/C merupakan cara yang
paling aman bagi eksportir maupun importir, karena adanya kepastian bahwa
pembayaran akan dilakukan apabila syarat L/Cdipenuhi. Namun demikian cara
pembayaran ini biayanya relatif lebih besar dibanding dengan cara pembayaran
yang lain.
Letter of Credit sebagai satu sarana yang banyak dipakai dalam memperlancar
transaksi perdagangan internasional sangat perlu dipelajari secara mendalam oleh
semua yang terlibat dalam perdagangan internasional. Dalam era globalisasi
kelak, dapat diyakini bahwa peranan Letter of Creditsebagai sarana pembayaran
1Etty Susilowati Suhardo, Cara Pembayaran dengan Letter of Credit dalam Perdagangan Luar
Negeri (Semarang: FH UNDIP, 2001), hal. 2
2Amir M.S,
Letter of Credit Dalam Bisnis Ekspor Impor, (Jakarta: PPM, 2003), hal. 1.
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
4/23
internasional, bukannya akan berkurang, malah akan memegang peranan yang
lebih penting. L/Cmemegang peranan penting dalam perdagangan internasional
dan akan terus merupakan instrumen yang paling ampuh dalam jasa-jasa
perbankan. Penggunaan Letter of Credit (L/C) dalam perdagangan internasional
saat ini sudah menjadi kebiasaan internasional yang paling sering dilakukan
sebagai alat pembayaran transaksi perdagangan intenasional. Maka dengan itu
L/Ctersebut dapat ditinjau dari segi hukum internasional karena salah satu sumber
Hukum Internasional adalah kebiasaan-kebiasaan internasional dan penggunaan
L/C di dalam perdagangan internasional sudah menjadi kebiasaan internasional
karena sudah banyak negara-negara yang memilih untuk menggunakan L/C
sebagai alat pembayaran di dalam melakukan transaksi perdagangan internasional.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor
29/33/KEP/DIR tahun 1996, penggunaan L/C dalam lalu lintas perdagangan
internasional, Aspek hukum L/C merupakan bagian dari hukum kontrak, L/C
sebagai kontrak bisnis dari para pihak, penerbitan didasari atas kontrak-kontrak
dasarnya, seperti kontrak penjualan yang memuat klausula pelaksanaan transaksi
dengan penerbitan L/C. Namun secara hukum L/C merupakan kontrak yang
bersifat independen terhadap kontrak dasarnya. Dalam hal terjadi sengketa L/C
yang timbul baik dalam skala nasional maupun skala internasional dalam
pelaksanaannya diselesaikan menurut penentuan cara penyelesaian sengketa yang
dimuat dalam klausulL/C.
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
5/23
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan apa yang telah diuraikan di atas, permasalahan dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaturan L/C dalam praktek perdagangan
internasional?
2. Bagaimanakah pengaturan L/C dalam praktek hukum perbankan di
Indonesia?
3. Bagaimanakah praktek penggunaan L/C dalam tata aturan hukum
nasional Indonesia?
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
6/23
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengaturanL/CDalam Praktek Perdagangan Internasional
Letter of Creditadalah alat pembayaran yang dikenal baik secara nasional
maupun internasional. Di Indonesia, L/C merupakan salah satu alat
pembayaran utama dalam transaksi ekspor-impor.
The use of the letter of credit as a tool to reduce risk has grown
substantially over the past decade. Letter of credit accomplish their purpose
by substituting the credit of bank for that of the customer, for the purpose of
facilitating trade.3
L/C walaupun telah menjadi salah satu alat pembayaran utama dalam
bisnis, tapi belum terdapat keseragaman mengenai pengertianL/Cdi Indonesia.
Selain itu Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1982 yang merupakan dasar
hukum L/Cdi Indonesia tidak mengatur secara rinci pedoman mengenai L/C,
berikut pula peraturan Bank Indonesia yang berfungsi sebagai peraturan
pelaksana dari PP tersebut belum bisa menjelaskan secara detail tentang L/C.
Dalam dunia bisnis internasional juga demikian. Maka diharapkan
International Chamber of Commerce (ICC) dapat meluruskan masalah
mengenaiL/C.
Dalam transaksi L/C, Bank Indonesia mendukung4 agar semua L/C
tunduk pada Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP)
yang diterbitkan oleh ICC, Paris dan merupakan tatanan ketentuan L/C yang
diterima secara Internasional. UCP yang secara hukum tidak dapat disamakankekuatan mengikatnya dengan produk hukum legislatif atau produk hukum
yudikatif tingkat nasional atau Konvensi tingkat Internasional. L/C
penggunaannya didasarkan pada kesepakatan para pihak, sehingga kalau para
3www.crfonline.org/cro/cro-9-2.html
4 Surat Edaran Bank Indonesia No.26/34/ULN tanggal 17-12-1993 mengatakan L/C yang
diterbitkan bank umum boleh tunduk atau tidak pada UCP 1993 Revision, ICC Publication
No.500. Tapi secara implisit Bank Indonesia tetap menginginkan agar semua L/C yang diterbitkan
bank umum tunduk pada UCP sebab UCP merupakan satu-satunya ketentuan L/C yang berlakusecara Internasional.
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
7/23
pelaku L/C mau tunduk pada ketentuan UPC, maka harus jelas dinyatakan
dalam kontraknya.5 Dengan demikian pemberlakuan ketentuan UPC sesuai
dengan asas kebebasan berkontrak sebagaimana diatur dalam pasal 1338
KUHPerdata.
Tetapi perlu diingatkan, bahwa pilihan hukum hanya dapat dilakukan
dalam batasan bahwa sistem hukum tersebut mempunyai keterkaitan yang
relevan dengan kontrak. BilamanaL/Ctidak memuat klausul mengenai pilihan
hukum, maka hakim harus menentukan hukum nasional yang berlaku atas L/C
dalam hal terjadi sengketa.
ICC yang merupakan suatu organisasi di bidang perdagangan membentuk
UCP dengan tujuan untuk menciptakan keseragaman praktek L/C secara
Internasional (kodifikasi atau kompilasi). Namun, ICC ini bukan suatu lembaga
legislatif yang dapat menciptakan suatu produk hukum sehingga UCP tidak
bersifat mengikat dan memaksa bagi masyarakat di seluruh dunia.6 UCP
menganut 2 prinsip dasarL/Cyaitu prinsip independensiL/Cterhadap kontrak
dasar dan kontrak lainnya dan prinsip bahwa bank hanya berurusan dengan
dokumen tidak dengan barang atau jasa.7 Prinsip independensi yaitu prinsip
memisahkan kontrak dasarnya yaitu kontrak penjualan dengan permintaan
penerbitan L/C. Sedangkan prinsip bahwa bank hanya berurusan dengan
dokumen membuktikan bahwa realisasi pembayaran L/C hanya berkaitan
dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam L/C tidak dengan
barang atau jasa. UCP telah mengalami perubahan beberapa kali yaitu UCP
151 (1951), UCP 222 (1962), UCP 290 (1974), UCP 400 (1983), UCP 500
(1994), dan yang terakhir UCP 600 (2007).
5UCP 500 article 1 Application of UCP The Uniform Customs and Practice for Documentary
Credits, 1993 Revision, ICC Publication No.500, shall apply to all Documentary Credits
(including to the extent to which they may be applicable, Standby Letter(s) of Credit) where they
are incorporated into the text of the Credit. They are binding on all parties thereto, unless
otherwise expressly stipulated in the Credit.
6Rolf A. Schutze dan Gabriele Fontane, Documentary Credit Law throughout the World, (Paris:
ICC Publishing, S.A., 2001), hal. 14.
7Uniform Customs and Practice for Documentary Credit Publication No. 600 (UCP), (Paris:
Internasional Chamber of Commerce, 2007, article 4.
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
8/23
B. PengaturanL/CDalam Praktek Hukum Perbankan Di Indonesia
Ketentuan nasional sangat berperan karena ketentuan UCP tidak bersifat
mengikat dan memaksa bagi masyarakat secara internasional. Selain itu, tidak
semua hal yang berkaitan dengan L/Cdiatur dalam UCP misalnya mengenai
penipuan dan pemalsuandalam transaksi L/C. Di Indonesia, beberapa
pertimbangan yang mendasari pemikiran kebutuhan hukum nasioanal
mengenai L/C yaitu untuk memberikan kepastian hukum yang jelas atas
teransaksiL/Cdan utuk melengkapi ketentuan UCP. Dalam hal ini, para pihak
dalam transaskiL/Cdapat menyepakati bahwa ketentuan dalam UCP bersifat
melengkapi ketentuan nasional tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan
adanya Rancangan Peraturan Bank Indonesia yang mengatur tentang L/C.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, penerbitanL/Cdi Indonesia dilakukan
dengan mengacu kepada ketentuan sebagai berikut:
a. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1982 tanggal 16 Januari 1982 tentang
Pelaksanaan Ekspor, Impor, dan Lalu Lintas Devisa yang mengatur bahwa
L/C sebagai salah satu cara pembayaran dengan kredit dapat digunakan
untuk melakukan transaksi ekspor impor tetapi sampai saat ini belum ada
ketentuan lebih lanjut yang mengaturL/C sehingga masih menggunakan
ketentuan UCP.
b. Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP) karena
hampir seluruh hukum perbankan tunduk pada ketentuan UCP.
c. Peraturan BI No.5/11/P/2003 tanggal 23 Juni 2003 tentang pembayaran
Transaksi Impor yang mengatur bahwa pembayaran transaksi ekspor
impor dilakukan dengan menggunakanL/Catau tidak.d. Surat Edaran BI No.26/34.ULN tanggal 17 Desember 1993 tentang
Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP) 1993
Revision Internasional Chamber of Commerce (ICC)PublicationNo. 500
yang mengatur bahwaL/Cyang diterbitkan bank devisa dapat tunduk atau
tidak pada UCP.
e. Surat Keputusan Direksi BI No.23/88/KEP/DIR tanggal 28 Februari 1992
dan Surat Edaran BI No.23/7/UKU tanggal 18 Maret 1991 masing-masing
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
9/23
tentang pemberian Garansi oleh Bank yang mengatur mengenai pemberian
garansi bank khususnya mengenaistandby L/C.
f. Keputusan Presiden No.24 Tahun 1998 tentang Penerbitan Jaminan Bank
Indonesia, serta penerbitan jaminan bank untuk penerimaan pinjaman luar
negeri oleh Bank Persero dan Bank Pembangunan Daerah yang telah
diizinkan melakukan kegiatan dalam valuta asing.
g. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.29/33/KEP/DIR/1996 tentang
Pelaksanaan Pembayaran Transaksi Impor.
C. Praktek PenggunaanL/CDalam Tata Aturan Hukum Nasional Indonesia
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.01/M-DAG/PER/1/2009 tanggal 5 Januari 2009, pemerintah mengultimatum
pengusaha menggunakan Letter of Credit (L/C) untuk mengekspor produk
komoditi berbasis sumber daya alam, diantaranya kopi, minyak sawit mentah
(crude palm oil), kakao, karet, produk pertambangan, dan timah batangan.
Eksportir yang tidak menggunakanL/Ctidak bisa mengekspor komoditi
tersebut karena Bea Cukai tidak akan merelease barang tersebut bila di
Pemberitahuan Barang Ekspor tidak atau belum mencantumkan nomorL/C.
Oleh karena itu, pemerintah memberikan kelonggaran waktu kepada eksportir
untuk beradaptasi terhadap aturan wajibL/Ctersebut selama 2 bulan.
Dengan pertimbangan diatas dan menunjang kelancaran proses ekspor
impor, pelatihan ini khusus didesain dan dikembangkan bagi para pihak-pihak
yg terlibat dalam aktivitas ekspor impor untuk memberikan keterampilan dan
pemahaman yang benar mengenai prosedur ekpor impor dan fasilitas serta
kemudahan yang terdapat pada prosedur ekspor impor. Di akhir pelatihan ini,
peserta akan semakin merasakan manfaat pelatihan dengan diberikan latihan
disertai dengan case yang sering terjadi di lapangan.
Janji tertulis yang diterbitkan oleh issuing bank atas dasar
permohonan tertulis aplicant atau dirinya sendiri kepada beneficiary untuk
membayar atau mengaksep draft, mengizinkan bank lain untuk membayar
atau mengaksep atau mengambil alih draft, apabila dokumen yang
diserahkan oleh beneficiary sesuai dengan syarat dan kondisi janji tertulis
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
10/23
yangditerbitkan oleh issuing bank (letter of kredit) ).(Kamus Perbankkan -
BI)
AtasL/Cyang dibuka oleh importir, eksportir atau supplier di luar negeri
diberi hak untuk menarik wesel sebesar nilai harga barang yang dikirimnya
atas nama importir. Wesel ini beserta dokumen-dokumen pengapalan
barangnya oleh eksportir disearahkan kepada bank koresponden yang menjadi
penerimaL/Cuntuk dimbil alih.
Pembayaran yang dilakukan atas dasar L/C tersebut berarti bank
koresponden membayar lebih dahulu atas nama bank pembuka L/Csehingga
tampaknya ada unsur kredit. Jangka waktu antara pembayaran yang dilakukan
bank penerima L/Cdengan pembayaran yang dilakukan oleh bank pembuka
L/C dikenakan sekedar bunga. Karena pembayaran atas dasar L/C ini
dilakukan berdasarkan dokumen pengapalan barang, maka L/C yang dibuka
sering disebut documentary letter of credit, yakni pembayaran L/C yang
dijamin dengan dokumen.
a. Pihak-Pihak Dalam Letter Of Kredit
Dalam suatu mekanisme L/C terlibat secara langsung beberapa pihak
ialah:
a. Pembeli atau disebut juga buyer, importer
b. Penjual atau disebut jugaselleratau exporter
c. Bank pembuka atau disebut juga opening bank, issuing bank
d. Bank penerus atau disebut juga advising bank
e. Bank pembayar ataupaying bank
f. Bank pengaksep atau accepting bankg. Bank penegosiasi atau negotiating bank
h. Bank penjamin atau confirming bank
Dalam keadaan yang sederhana suatu L/C menyangkut 3 pihak utama,
ialah pembeli, penjual, dan bank pembuka.
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
11/23
b. Kewajiban dan Tanggung Jawab Dalam L/C
Mengenai hal ikhwal yang menyangkut kewajiban dan tanggung jawab
bank sebagai pihak yang berurusan dengan dokumen-dokumen, telah diatur
secara lengkap yang garis besarnya dapat dikemukan sebagai berikut:
1. Bank wajib memeriksa semua dokumen dengan ketelitian yang wajar
untuk memperoleh kepastian bahwa dokumen-dokumen itu secara formal
telah sesuai denganL/C.
2. Bank yang memberi kuasa kepada bank lain untuk membayar, membuat
pernyataan tertulis pembayaran berjangka, mengaksep, atau menegosisi
dokumen, maka bank yang memberi kuasa tersebut akan terikat untukmereimburse.
3. Issuing bank setelah menerima dokumen dan menganggap tidak sesuai
denganL/Cyang bersangkutan, harus menetapkan apakah akan menerima
atau menolaknya.
4. Penolakan dokumen harus diberitahukan dengan telekomunikasi atau
sarana tercepat dengan mencantumkan penyimpangan-penyimpangan yang
ditemui dan minta penegasan status dokumen tersebut.
5. Issuing bankakan kehilangan hak menyangkut bahwa dokumen-dokumen
itu tidak sesuai dengan syarat-syaratL/C.
6. Bila bank pengirim dokumen menyatakan terdapat penyimpangan pada
dokumen dan memberitahukan bahwa pembayaran, pengaksepan, atau
penegosiasian dengan syarat atau berdasarkan indemnity telah
dilakukannya.
7. Bank-bank dianggap tidak terikat kewajiban atau tanggung jawab
mengenai:
- Bentuk, kecukupan, ketelitian, keaslian, pemalsuan atau keabsahan
menurut hukum daripada tiap-tiap dokumen.
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
12/23
- Syarat-syarat khusus yang tertera dalam dokumen-dokumen atau
yang ditambahakan padanya.
- Uraian, kwantitas, berat, kwalitas, kondisi, pengepakan,
penyerahan, nilai atau adanya barang-barang.
- Itikad baik atau tindakan-tindakan dan atau kealpaan, kesanggupan
membayar utang, pelaksanaan pekerjaan atau standing daripada si
pengirim.
8. Bank-bank juga dianggap tidak terikat kewajiban atau tanggung jawab atas
akibat-akibat yang timbul karena kelambatan dan atau hilang dalam
pengiriman daripada berita-berita, surat-surat atau dokumen-dokumen.
9. Bank-bank tidak terikat kewajiban atau tanggung jawab sebagai akibat
yang timbul karena terputusnya bisnis mereka disebabkan hal-hal di luar
kekuasaanya.
10. Bila bank mempergunakan jasa-jasa bank lain dalam melaksanakan
instruksi applicant, maka hal tersebut adalah atas beban dan resiko
applicant.
c. Proses dan langkahlangkahL/C:
1. Negosiasi jual beli
2. Pembeli mengajukanL/C
3. Bank memeriksa pengajuanL/Cnasabah
4. Apabila bank setuju, nasabah wajib setor jaminan
5. L/Cditujukan kepada bank penerus
6. Advising BankmeneruskanL/Cke produsen
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
13/23
7. Produsen mengirim barang
8. Produsen menyerahkan dokumen pengiriman barang kepada advising
bank
9. Advising banktidak langsung memberikan pembayaran, sebagai bank
penerus selanjutnya meneruskan penagihan kepadaIssuing bank
10.Issuing bankmeneliti keabsahan dokumen dan kesesuaiannya dengan
isi perjanjian
11. Setelah dinyatakan sah maka issuing bank melakukan pembayaranmelalui advising bank
12.Advising bankmeneruskan pembayaran kepada produsen
13.Issuing bank menagih kewajiban pembayaran pembelian barang
kepada buyers
14.Buyers membayar tagihan kepada issuing bank
d. Bentuk Dan Jenis L/C
1. Revocable Letter Of Credit
Adalah L/C yang dapat diubah atau dibatalkan sewaktu-waktu tanpa
pemberitahuan lebih dahulu kepada beneficiary. Dari ketentuan
tersebut menunjukan bahwa suatu L/Cyang dapat ditarik kembali atau
dibatalkan tidak menciptakan suatu ikatan hukum antara pihak bank
dan beneficiary. Sebenarnya bentuk revocable ini kurang tepat apabila
disebutL/Ckarena tidak mengandung jaminan bahwa wesel-weselnya
akan dibayar ketika diajukan, mengingat pembatalan mungkin telah
terjadi tanpa pemberitahuan kepada beneficiary. Oleh karena itu
bentukL/C yang demikian kurang disukai oleh penjual dan jarang
dipergunakan.
2. Irevocable Letter Of Credit
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
14/23
Adalah suatu L/C yang tidak dapat diubah atau dibatalkan tanpa
persetujuan semua pihak baik pembeli, penjual, maupun pihak bank
yang bersangkutan. Selama jangka waktu berlakunya yang ditentukan
dalam L/C, issuing bank tetap menjamin untuk membayar,
mengaksep, atau menegosiasi wesel-wesel yang ditarik atas L/C
tersebut asalkan syarat-syarat dan kondisi yang ditetapkan didalamnya
terpenuhi.
3. Confirmed Irrevocable Letter Of Credit
Sebagaimana diketahui sifat khusus suatu L/Cadalah credit standing
bank itu ditambahkan pada kredit standing pembeli dalam L/C yangbersangkutan. Namun demikian dapat terjadi kredit standing daripada
issuing bank tidak memuaskan bagi pihak penjual, hal ini timbul
apabila misalnya issuing bank hanya suatu bank lokal tanpa
mempunyai reputasi internasional sehingga pihak penjual memandang
perlu untuk meminta jaminan kepada advising bank. Dalam hal ini
penjual akan mengajukan permohonan agar dibuka suatu confirmed
L/C.
4. Transferable Letter Of Credit
Adalah suatu kredit yang memberikan hak kepada beneficiary untuk
meminta kepada bank yang diamanatkan untuk melakukan
pembayaran atau akseptasi atau kepada setiap bank yang berhak
melakukan negosiasi, untuk menyerahkan hak atas kredit itu
seluruhnya atau sebagian kepada satu pihak ketiga atau lebih.
5. Back To Back Letter Of Credit
Dipakai dalam keadaan seperti halnya pada transferable L/C yakni,
suatu transaksi dagang yang dilakukan dengan melalui pedagang
perantara atau dalam keadaan dimana hubungan langsung antara
pembeli dan supplier tidak dimungkinkan oleh peraturan-peraturan
negara yang bersangkutan. Walaupun ada persamaan demikian tetapi
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
15/23
tidak berarti bahwa ketentuan-ketentuan yang berlaku terhadap
transferableL/Cseluruhnya berlaku juga bagi back to back L/C.
6. Red Clause Letter Of Credit
Adalah suatu klausula yang memuat makna anti cipatory yaitu
menyangkut sesuatu hal yang sifatnya didahulukan. Adapun yang
didahulukan disini adalah pembayaran atas L/C oleh bank yang
dilakukan sebelum dokumen-dokumen yang disyaratkan diserahkan.
Atas dasar inilah maka red clause L/Ctermasuk dalam golongan yang
disebut anti cipatory credit.
7. Green Ink Clause Letter Of Credit
Green ink clause letter of credithampir serupa dengan red clause L/C,
yakni juga memberikan uang muka kepada beneficiary sebelum
pengapalan barang-barang dilakukan.
8. Revolving Letter Of Credit
Dalam suatu kegiatan perdagangan luar negeri antara penjual dan
pembeli sering terjadi serentetan transaksi secara kontinyu dan teratur
baik waktu maupun jumlah. Adapun cara pembayarannya dapat
dilakukan dengan pembukaanL/Cseperti yang telah diutarakan di atas
untuk masing-masing transaksi.
9. Stand By Letter Of Credit
Suatu jaminan khusus yang biasanya dipakai sebagai stand by oleh
pihak beneficiary atau bank atas nama nasabahnya. Dalam hal ini
apabila pihakapplicantgagal untuk melaksanakan suatu kontrak atau
gagal untuk membayar pinjaman atau memenuhi pinjaman lain bank
yang bersangkutan akan membayar kepada beneficary atas penyerahan
selembar sight draft dan surat pernyataan dari beneficiary, yang
menyatakan bahwa applicant atau kontraktor tidak dapat melaksanakan
kontrak yang disetujui, membayar pinjaman atau memenuhi kewajiban
lain itu.
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
16/23
e. Prosedur Transaksi Letter Of Credit.
- Pihak penjual dan pembeli mengadakan negosiasi jual beli barang
hingga terjadi kesepakatan.
- Pihak pembeli diharuskan membukaL/Cdalam negeri pada suatu bank
(bank pembukaL/C)
- Setelah L/C dalam negeri dibuka, oleh bank pembuka L/C segera
memberitahukan kepada bankpembayar bahwaL/Cdalam negeri telah
dibuka dan agar disampaikan kepada si penjual barang.
- Penjual barang mendapat pemberitahuan dari bank pembayar bahwa
pembeli telah membuka L/C barang dagangan sudah dapat segera
dikirim. Disini penjual barang meneliti apakah L/C terjadi perubahan
dari syarat yang telah disetujui semula.
- Pihak penjual menghubungi maskapai pelayaran atau perusahaan
angkutan lainnya untuk mengirimkan barang-barang ke tempat tujuan.
- Pada waktu pembeli menerima kabar dari perusahaan pengangkutan
bahwa barang telah datang, maka pihak pembeli harus membuatkan
certificate of receipts atau konosemen yang harus diserahkan kepada
bank pembayar dan penjual. Hal ini dilakukan setelah memeriksa
kebenaranL/Cdengan faktur atau barang yang dikirim oleh si pembeli.
- Atas dasar konosemen penjual segera menghubungi bank pembayar
dengan menunjukan dokumen L/C dan surat pengantar dokumen
disertai denga wesel yang berfungsi sebagai penyerahan dokumen dan
penagihan pembayaran kepada bank pembayar.
- Bank pembayar setelah menerime dokumen dari penjual segera
menghubungi bank pembuka L/C. Oleh bank pembuka L/C segera
memberitahukan penerimaan dokumen dilampiri dengan perhitungan-
perhitungannya kepada pembeli.
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
17/23
- Pembeli menerima dokumen dari bank pembukaL/C.
- Pembeli segera melunasi seluruh kewajibannya atas jual beli tersebut
kepada bank pembukaL/C.
- Bank pembuka L/C memberi konfirmasi penerimaan dokumen dan
sekaligus memberitahukan bahwa si pembeli telah membayar. Dengan
demikian memberi ijin kepada bank pembayar untuk melakukan
pembayaran kepada si penjual. Kemudian semua arsip disimpan.
- Oleh bank pembayar akan dilakukan pembayaran dengan
memperhatikan diskonto atau perhitungan wesel.
Fakta yang terjadi dalam praktek perbankan dikaitkan dengan Hukum yg
berlaku dalam halLetter of Credityaitu pihak bank memberlakukanPrinsip
bank yang hanya terkait dengan dokumen.
- Artikel 5 UCP 600:
Banks deal with documents and not withgoods, services or performance
to which the documents may relate
- Doktrin Kesesuaian Mutlak
Ketentuan mengenai UCP dapat digunakan bersama-sama dengan
hukum nasional dalam pelaksanaan suatu pembayaran transaksi perdagangan
internasional yang menggunakan Documentary Credit. UCP sebagai
kompilasi atau unifikasi kebiasaan-kebiaasaan internasional mempermudah
pemahaman dan kesepakatan pelaku perdagangan internasional. Documentary
Creditmasih merupakan metode pembayaran transaksi bisnis internasional
yang dianggap paling aman dan paling banyak digunakan di dalam transaksi
bisnis internasional. Hadirnya Uniform Custom and Practice for Documentary
Credit (UCP) sebagai suatu kompilasi hukum kebiasaan internasional
mengenai Documentary Creditdapat memberikan suatu keseragaman di
dalam praktek-praktek kebiasaan tersebut sehingga dapat menghindari adanya
perbedaan persepsi. Di Indonesia belum ada suatu ketentuan perundang-
undangan yang khusus mengatur masalah penggunaanDocumentary Credit.
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
18/23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. pengaturan L/C dalam praktek perdagangan internasional
Dalam transaksiL/Cdalam praktek di dunia internasional semuanya
tunduk pada Uniform Customs and Practice for Documentary Credits
(UCP) yang diterbitkan oleh ICC. UCP merupakan tatanan ketentuan L/C
yang diterima secara Internasional. UCP yang secara hukum tidak dapat
disamakan kekuatan mengikatnya dengan produk hukum legislatif atauproduk hukum yudikatif tingkat nasional atau Konvensi tingkat
Internasional. L/C penggunaannya didasarkan pada kesepakatan para
pihak, sehingga kalau para pelaku L/Cmau tunduk pada ketentuan UPC,
maka harus jelas dinyatakan dalam kontraknya. Dengan demikian
pemberlakuan ketentuan UPC sesuai dengan asas kebebasan berkontrak
sebagaimana diatur dalam pasal 1338 KUHPerdata.
UCP menganut 2 prinsip dasarL/C yaitu prinsip independensi L/C
terhadap kontrak dasar dan kontrak lainnya dan prinsip bahwa bank hanya
berurusan dengan dokumen tidak dengan barang atau jasa. UCP telah
mengalami perubahan beberapa kali yaitu UCP 151 (1951), UCP 222
(1962), UCP 290 (1974), UCP 400 (1983), UCP 500 (1994), dan yang
terakhir UCP 600 (2007).
2. pengaturan L/C dalam praktek hukum perbankan di Indonesia
Di Indonesia, pengaturan L/CDalam Praktek Hukum Perbankan Di
Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hukum nasioanal mengenai L/C
yaitu untuk memberikan kepastian hukum yang jelas atas teransaksi L/C
dan utuk melengkapi ketentuan UCP. Berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia, penerbitanL/Cdi Indonesia dilakukan dengan mengacu kepada
ketentuan sebagai berikut:
a. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1982 tanggal 16 Januari 1982
tentang Pelaksanaan Ekspor, Impor, dan Lalu Lintas Devisa.
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
19/23
b. Peraturan BI No.5/11/P/2003 tanggal 23 Juni 2003 tentang
pembayaran Transaksi Impor.
c. Surat Edaran BI No.26/34.ULN tanggal 17 Desember 1993 tentangUniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP) 1993
Revision Internasional Chamber of Commerce (ICC) Publication No.
500.
d. Surat Keputusan Direksi BI No.23/88/KEP/DIR tanggal 28 Februari
1992 dan Surat Edaran BI No.23/7/UKU tanggal 18 Maret 1991
masing-masing tentang pemberian Garansi oleh Bank khususnya
mengenaistandby L/C.
e. Keputusan Presiden No.24 Tahun 1998 tentang Penerbitan Jaminan
Bank Indonesia.
f. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.29/33/KEP/DIR/1996
tentang Pelaksanaan Pembayaran Transaksi Impor.
3. praktek penggunaan L/C dalam tata aturan hukum nasional Indonesia
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.
01/M-DAG/PER/1/2009 tanggal 5 Januari 2009, pemerintah
mengultimatum pengusaha menggunakan Letter of Credit (L/C) untuk
mengekspor produk komoditi berbasis sumber daya alam, diantaranya
kopi, minyak sawit mentah (crude palm oil), kakao, karet, produk
pertambangan, dan timah batangan.
Atas L/Cyang dibuka oleh importir, eksportir atau supplier di luar
negeri diberi hak untuk menarik wesel sebesar nilai harga barang yang
dikirimnya atas nama importir. Wesel ini beserta dokumen-dokumen
pengapalan barangnya oleh eksportir disearahkan kepada bank
koresponden yang menjadi penerimaL/Cuntuk dimbil alih.
Pembayaran yang dilakukan atas dasarL/C tersebut berarti bank
koresponden membayar lebih dahulu atas nama bank pembuka L/C
sehingga tampaknya ada unsur kredit. Jangka waktu antara pembayaran
yang dilakukan bank penerima L/C dengan pembayaran yang dilakukan
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
20/23
oleh bank pembuka L/C dikenakan sekedar bunga. Karena pembayaran
atas dasarL/C ini dilakukan berdasarkan dokumen pengapalan barang,
maka L/Cyang dibuka sering disebut documentary letter of credit, yakni
pembayaranL/Cyang dijamin dengan dokumen.
Dalam keadaan yang sederhana suatu L/C menyangkut 3 pihak
utama, ialah pembeli, penjual, dan bank pembuka.
Bank-bank dianggap tidak terikat kewajiban atau tanggung jawab
mengenai:
- Bentuk, kecukupan, ketelitian, keaslian, pemalsuan atau keabsahan
menurut hukum daripada tiap-tiap dokumen.
- Syarat-syarat khusus yang tertera dalam dokumen-dokumen atau yang
ditambahakan padanya.
- Uraian, kwantitas, berat, kwalitas, kondisi, pengepakan, penyerahan,
nilai atau adanya barang-barang.
- Itikad baik atau tindakan-tindakan dan atau kealpaan, kesanggupan
membayar utang, pelaksanaan pekerjaan atau standing daripada si
pengirim.
- Bank-bank juga dianggap tidak terikat kewajiban atau tanggung
jawab atas akibat-akibat yang timbul karena kelambatan dan atau
hilang dalam pengiriman daripada berita-berita, surat-surat atau
dokumen-dokumen.
- Bank-bank tidak terikat kewajiban atau tanggung jawab sebagai
akibat yang timbul karena terputusnya bisnis mereka disebabkan hal-
hal di luar kekuasaanya.
Adapun bentuk dan jenisL/C:
1. Revocable Letter Of Credit
2. Irevocable Letter Of Credit
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
21/23
3. Confirmed Irrevocable Letter Of Credit
4. Transferable Letter Of Credit
5. Back To Back Letter Of Credit
6. Red Clause Letter Of Credit
7. Green Ink Clause Letter Of Credit
8. Revolving Letter Of Credit
9. Stand By Letter Of Credit
Hadirnya Uniform Custom and Practice for Documentary
Credit (UCP) sebagai suatu kompilasi hukum kebiasaan internasional
mengenai Documentary Creditdapat memberikan suatu keseragaman di
dalam praktek-praktek kebiasaan tersebut sehingga dapat menghindari
adanya perbedaan persepsi. Di Indonesia belum ada suatu ketentuan
perundang-undangan yang khusus mengatur masalah penggunaan
Documentary Credit.
B. Saran
1. Sebaiknya pengaturanL/Cdalam praktek perdagangan internasional harus
ada ketentuan yang jelas yang mempunyai kekuatan mengikatnya dengan
produk hukum legislatif atau produk hukum yudikatif tingkat nasional atau
Konvensi tingkat Internasional. Sehingga ada standar dan kekuatan untuk
perlindungan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam L/C secara
internasional.
2. Hendaknya pengaturanL/Cdalam praktek hukum perbankan di Indonesia
ada ketentuan dalam bentuk undang-undang. Tidak hanya sebatas
Peraturan Pemerintah atau dari Peraturan BI saja. Sehingga ada kekuatan
dan dasar yang kuat bagi pengaturanL/Cdi Indonesia.
3. Sebaiknya dalam praktek penggunaan L/C dalam tata aturan hukum
nasional Indonesia ada kejelasan mengenai aturan bakunya. Sehingga
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
22/23
diharapkan ada prosedur yang sama dan tetap. Tidak berdasarkan pada
kebiasaan-kebiasaaan saja.
-
7/23/2019 makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)
23/23
DAFTAR PUSTAKA
Buku
1. Etty Susilowati Suhardo. 2001. Cara Pembayaran dengan Letter of Credit
dalam Perdagangan Luar Negeri. Semarang: FH UNDIP.
2. Amir M.S. 2003.Letter of Credit Dalam Bisnis Ekspor Impor. Jakarta: PPM.
Peraturan Perundang-Undangan
1. Peraturan Pemerintah No. I Tahun 1982 tanggal 16 Januari 1982 tentang
Pelaksanaan Ekspor, Impor dan Lalu Lintas Devisa
2. Surat Edaran Bank Indonesia (BI) No. 26/34/ULNtanggal 17 Desember 1993
tentang UniformsCustoms and Practice for Documentary Credits(UCP) 1993
Revision- International Chamber of Commerce (ICC) Publication No. 500
3. Peraturan Bank Indonesia No. 5/11/PBI/2003 tanggal23 Juni 2003 tentang
Pembayaran Transaksi Impor
Internet
www.gudangmateri.com/2010/07/perdagangan - internasional .html
www. /lc-letter-of-credit.html/pengertian-perdagangan-internasional.html
viii.jasa-jasa perbankan edukasi ekonomi
www.crayonpedia.org/.../BSE:Perdagangan _ Internasional _9.2_
id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional
http://www.gudangmateri.com/2010/07/perdagangan-internasional.htmlhttp://www.gudangmateri.com/2010/07/perdagangan-internasional.htmlhttp://www.crayonpedia.org/.../BSE:Perdagangan_Internasional_9.2_http://www.crayonpedia.org/.../BSE:Perdagangan_Internasional_9.2_http://www.gudangmateri.com/2010/07/perdagangan-internasional.htmlhttp://www.crayonpedia.org/.../BSE:Perdagangan_Internasional_9.2_