Download - Peternakan Dalam Perspektif Islam
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
1/46
BAB I11
MANUSIA, HEWAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
3.1 Tinjauan Filosofis Hubungan Manusia dan Hewan Ternak
Sebuah perkataan filsuf Arab berbunyi, "Sebuah rregeri yarzg miskin ternak
tidak akan pernah kaya, dun sebuah negeri yang kayo ternak tidak akan miskin."'
Dari kalimat tersebut tergambarkan betapa pentingnya hewan bagi kesejahteraan
manusia. Pemanfaatan hewan oleh manusia dimulai sejak manusia berburu hewan
untuk makanan. Domestikasi hewan terjadi puluhan ribu tahun yang lalu melalui
proses seleksi terhadap hewan yang toleran dengan keberadaan manusia di
lingkungannya secara mendadak." Untuk tejalin hubungan tersebut tentu
keduanya hams saling lilenerilna keberadaan yang lain. Tidak semua hewan dapat
tinggal bersania manusia dm n~enjadi hewan domestik.
Ikatan manusia dengan hewan ter~ambar jelas dalam berbagai konteks.
Misalnya ikatan antara orang dengan he\~an kesayangannya maupun petemak
dengan temaknya.'" Namun, pandangan masyarakat duliia mengenai status hewan
sangat beragam. Selain dipensamhi oleh pribadi, banyak diantaranya akibat
pengaruh pemikiran filsuf di masa lalu.'.'j
Secara global ada empat model liubungan manusia dengan alam temiasuk
henan. yaitu OII~IICIT~I~~I. i\.orship, pa~?t:erslrip dan t~~ail~tetlar~ce erigirreer-. Cin
dari masing-masing h nod el adalah:'"
model 1 : On rlcrsltip
Dalarn niodel ini manusia dianggap sebagai pemilik alam sehingga dapat
mengeksploitasi sesuai kehendaknya. Kepemilikan suatu materi
didasarkan pada siapa penemu per-tamanya.
Model 2: Fi'orship
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
2/46
Pviodel ini berada di kutub yang berlawanan dengan model ownerslzip.
hlanusia Iianij>ir tidak boleh berbuat apapun terhadap dam. Alam
dianggap suci, ini adalah ekspresi dari panentheisme (Tuhan ada di semua
benda) sthingga ada keterbatasan tentang apa yang bisa dilakukan
terhadap dam. Manusia tidak berbeda dengan ha1 lain di alam selnesta
(ekosentnk). Model 3: Partnership
Model ini menghilangkan beberapa larangan yang ada pada model
worship. Alam tidaklah sesuci itu hingga tak dapat disentuh. Manusia
boleh bertindak, tetapi tidak terlalu banyak dan tidak mengubah
keseimbangan alamiahnya.
Model 4: Maintena~tce Engineer
Model ini adalah bentuk moderat dari ownership. Manusia boleh
melakukan perubahan pada alam. Tokoh pencetus model ini adalah
Margaret Thatcher. Manusia mempunyai kontrak memelihara secara penuh
terhadap planet ini. Manusia bertanggung jawab pada generasi selanjutnya.
Pandangan terhadap posisi lnanusia dan hewan juga tidak terlepas dari
keyakina~i bahwa apakah hewan mempunyai ruh seperti halnya manusia. Dan
kriteria ini, pandangan manusia dapat digolongkan menjadi empat17 yaitu artimist.
nlechartist, vitalist, dun grotrps of Ancient Greek (Yunani Kuno). Animist
berkeyakinan baIi\\,a manusia dan hewan berbagi dan bertukarjiwa/mh. Golongan
~~zechnrlist menganggap manusia maupun hewan tidak mempunyai ruh, seperti
mesin. Golongan ~,irctlisr mengakui bah\va hewan meniputiyai ruli, tetapi tidak
semaju nlilik manusia. Terakhir, golongan penganut Yunani Kutmo tidak
tnempedulikan n11i lie\van, tetapi mereka berkepkinan hewan ada di Bumi untuk
kcpentinsan dan manfaat bagi manusia. Golonsan ~erakhir ini adalah golonsan
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
3/46
yang paling banyak pmganutnya.
~irois" dan ~roorn'~ menyebutkan ada setidaknya enam golongan orang
berdasarkan pernahatmiatinya terhadap hewan, yaitu:
- Anilnal Exploitatiorl berkeyakinan hewan ada di Bumi untuk menjadi
milik manusia secara absolut, baik digunakan atau p1ui disalahgunakan.
Mereka tidak memahami atau memperliatikan rasa sakit yang dialanmi
hewan. Anggota golongan ini celiderung tidak peka terhadap penderitaan
hewan. Kegiata~i-kegiatan golongan ilii hanipir semuatiya bertentangan
dengan hukum.
- Alzinznl Use berkeyakinan bahwa hewan ada terutama untuk digunakan
untuk kepentingan manusia nanlun ada tangsung jamb atasnya. secara umum golongan ini
berpandangan bahwa tidak ada salahnya
memanfaatkan hewan.
- Aninla1 control mengusahakan perubahan hukum, peraturan dan regulasi
tentang hewan. Keyakinan mereka adalah bahwa pemerintah seharusnya
membuat hukum yang mengakomodasi kepentingan masyarakat banyak.
Perubahan hukum yang diusahakan adalah menuju satu tujuan, yaitu
meningkatkan kualitas pemeliharaan dan kesejahteraan hewan.
- Aiziinal Welfare merupakan masyarakat manusiawi, agen kesejahteraaan
yang mempromosikan perawatan terhadap hewan yang manusiawi.
Komunitas animal welfarist tidak menyalahkan pemanfaatan hewan
untuk kepentingan manusia asalkan dengan cara-cara yang
meminimalkan penderitaan he\~an.~ Mereka menaati hukum dalam
mencapai tujuan. Salah satu kegiatan mereka berkampanye serta
mempublikasikan dan mendokumentasi kegiatan penyalahgunaan hewan
untuk mengupayakan hukum.
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
4/46
- Aizb~~al Rigl~fs berkeyakinan bahwa hewan mempunyai hak intrinsik yang
hams dijaniin seperti hak-liak manusia. Hak-hak itu termasuk seperti
untuk tidak dibunuh. dimakan. untuk olaliraga dan riset. atau
disalahgunakan dalani bentuk apapun.
- Arliri~nl Liberations kadang sulir dibedakan &an
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
5/46
adalah ilmu tentang penderitaan hewan dan kepuasan hewan. Kesejahteraan
mc~niliki banyak aspek yang berbeda dan tidak ada ungkapan yang sederhana;
pem~asalahannya sangat banyak dan beragam; c~ninrnl 11.elfi1r-e mengacu pada
kualitas hidup hewan, kondisi hewan dan perawatanlperlakuan terhadap hewan."
Daltrn Brarlrbell Reports tahun 1965, dinyatakan bahwa aspeknya mencakup
kebaikan kondisi fisik dan mental.22 Namun sayangnya semua definisi tidaklah
membantu untuk menentukan apakah hewan menikmati keseimbangan yang
benar."
Upaya yang dapat dipertimbangkan untuk men-ujudkan kesejahteraan
11e\\.ail ada dua macam, yaitu mengusahakan heIvan hidup sealanii niungkin atau
r;lcnlbiarkan lie\van hidup dengan pejalanan fungsi biologisnya." Sctiap he\van
?ang dipelihara nianusia setidaknya diusahakan terbebas dari penderitaan yang
tidak perlu.' Menurut alla as^' dan WSPA~" kesejahteraan hewan (anirtial
uelfnre) dapat diukur dengan indikator Lima Kebebasan (Five Freedonu), yaitu:
I. Bebas dari rasa haus dan lapar (freedo17zfioiiz Iiunger and thirst)
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pertama dalam hidup.
Kebebasan dari rasa lapar dan haus ini ditempatkan di urutan pertanla
karena ini sangat mendasar, primitif dan tak dapat ditolerir. Lapar adalah
saat-saat hewan terstimulasi untuk makan. Hewan memerlukan akses yang
mudah terhadap makanan dan minuman untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran. 2. Bebas dari ketidaknyamanan Vreedom from discomfort)
Hewan akan merasa nyalnan pada lingkungan yang tepat, termasuk
perkandangan dan area beristirahat yang nyaman. Kondisi lingkungan
yang ekstrim dan penerapan ma~~ajemen yang membuat stress
mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan temak. Stressor tersebut
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
6/46
secara langsung mengubah fungsi kekebalan Akibatnya, selain
metabolisme hewan yang stress akan memperburuk penampilan (kurus),
hewan juga akan lebih rentan terhadap infeksi agen penyakit.
3. Bebas dari kesakitan, lukatcidera dan penyakit fieedont from pain,
injury and disease)
Secara sangat sederhana, seliat pada hewan secara individu dapat
didefinisikan negatif sebagai 'tidak adanya symptom penyakit'?6 Penyakit
yang sering timbul di petemakan adalah penyakit prod~ksi.2~ Penyakit ini
adalah penyakit akibat kekeliruan manajemen ternak atau akibat sistem
yang diberlakukan di petemakan. Penyakit produksi meliputi malnutrisi,
rraurna, dan infeksi yang diderita hewan selama hewan dipelihara manusia.
Kebebasan ini dapat diwujudkan dengan pencegahan, diagnosa yang tepat
dan perawatan. Pengetahuan psternak pang cukup atau tersedianya dokter
he\\-an sangat pentin?. Hc\\-an yang sehat sangat rnenguntungkan
pe~ernak~-'~ karena selain mcnirigkatkan produktivitas, lie\\-an yang sehat
juga akan n~eningkatkan daya ju-I.
4. Bebas untuk mengekspresikan perilaku normal peedon? to express
nor~nrrl~eltaviolrr)
Hewan lnempunyai kebiasaan atau perilaku yang khas untuk masing-
masing jenis temak. Dalam perawatan manusia, hewan mungkin memiliki
lebih sedikit kese~npatan untuk mengekspresikan perilaku normalnya
tersebut. Pada kondisi ekstrin?, ha1 yang mungkin terjadi justru hewan
menunjukkan perilaku menyimpang. Penyediaan ruang yang cukup,
fasilitas yang benar dan teman bagi hewan dari sejenisnya akan membantu
he\van rnendapat kebebasan menunjukkan perilaku norma~npa.~* 5. Bebas dari rasa takut dan
tertekan (freedomfrom fear or distress)
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
7/46
Petemak hams memastikan hewannya terbebas dari penderitaan mental
akibat kondisi sekitar, perlakuan dm manajemen. Untuk dapat bertahan,
seekor hewan harus mampu menyesuaikan din dan mengatasi tantangan
ala~n.~~'~~ Respon terhadap tantangan alam ini salah satu wujudnya adalah
stress. Stress selalu hadir, dan tanpa kehadiran stress berarti kematia~~.~'
Rangsangan yang memicu stress disebut dengan istilah stressor. Stress
berbeda daii distress, distress adalah stress yang buruk sementara stress
tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kesejahteraan hewan.
Istilah eustress digunakan untuk keadaan oleh stressor yang
menyenangkan, misalnya saat bermain dengan kawanannya. 'I
Menurut ~oberg~~ stress berpengaruh terhadap kesejahteraan hewan
tergantung besar-kecilnya kerugian biologis akibat stress tersebut.
Meskipun akomodasi atas stress mungkin terjadi, narnun jika tidak maka
stress dapat berakibat kematian. Stress tidak I~anya merupakan lieadaan
saat hewan haius beradaptasi melebihi kemampuannya, tetapi juga pada
saat he\van niempunyai respons yang lemah hahkan rerliadap rangsangan
'nonnal' sehari-hai3'
Takut rnerupakan emosi primer yang dimiliki he\van yang mengatur
respon rnereka terhadap lingkungan fisik dan sosialnya. Rasa takut kini
34 dianggap sehagai srressor yang merusak hewan: Rasa ta'hut yang
berkepanjangan tentu akan berimbas buruk bagi kesejahteraan hewan.
Oleh karena itu, perilaku peternak sangat berperan dalam membangun
sikap hewan terhadap petemak. Temak yang sering diperlakukan buruk,
sangat n~ungkin untuk menyinlpan kesan yang buruk terhadap petemak.
cheeke7 menitik beratkan pada teknik manajemen hewan yang
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
8/46
mengurangi atau n~enghilangkan stress sebagai komponen penting dari
aniiizal vvelfni-e.
Keliiua poin di atas iilerupakan daftar kontrol status kesejahteraan hewan secara
umum saja. Penjabaran kesrawan ke dalaill lima aspek kebebasan tidaklah mutlak
terpisah dan berdiri sendiri-sendiri. Aspek yang satu mungkin berpengaruh pada
aspek lainnya sehingga sulit untuk dibedakan. Bahkan satu problem dapat merupakan cakupan
beberapa poin di atas. Susunan yang berurutan pun tidak
mutlak mencerminkan prioritas.
Aplikasi konsep dan i~nplementasi kesrawan dipengaruhi oleh berbagai hal.
Dalam penelitiannya yang berkaitan dengan kesejahteraan hewan, ilmuwan
menggunakan parameter sesuai kepentingannya yang didasarkan pada pandangan
mereka tentang bagaimana hewan seharusnya dipelihara dan kesejahteraannya
diperhatikan. Sangat mungkin berbeda antara peneliti yang satu dengan yang
lain~~~a.~' Pandangan-pandangan ini menurut ~raser~' dapat dibagi menjadi tiga.
Pandangan pertama menyatakan bahwa hewan sebaiknya dipelihara pada kondisi
yang memungkinkan berjalannya fungsi biologis (tetap sehat, pertumbuhan, dan
reproduksi). Pandangan kedua menekankan pemeliharaan hewan seharusnya
dengan cara-cara yang mengurangi penderitaan hewan dan mengutamakan
kesenangan hewan. Pada puncaknya pandangan ketiga mengusulkan pemeliharaan
dengan cara membiarkan hewan hidup secara alami. BAB IV
PANDANGAN AGAMA-AGAMA: RELASI
MANUSIA DAN HEWAN TERNAK
Kandungan ajaran dalam sebagian besar agama adalah perihal hubungan
manusia (pemeluk agama) dengan Tuhannya. Terdapat juga ajaran tentang
hubungan manusia dengan sesama manusia. Selain itu, agama juga mengatur
hubungan manusia dengan alam semesta dan hewan. Dalarn ha1 ini tidak semua
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
9/46
agama memberikan penjelasan secara lengkap dan rinci tentang hubungan
manusia dengan he~an.)~ Namun, agama mempengaruhi pola kehidupan
pemeluknya dalam sikap dan perilaku umatnya terhadap hewan ternak karena
agama memberikan doktrin mengenai posisi manusia di dalam pola hubungan
tersebut. Oleh karena itu, ajaran agamalah yang menjadi titik tolak etika
pengikutnya dalam kaitannya dengan kesejahteraan hewan.
Tabel 1 Pandangan agama-agama terhadap relasi manusia-Ile\iran @eluang dan
tantangan terhadap kesejahteraan hewan)
No. Agarna Peluang Tantangan
1. Buddha - penyakralan alam - kepercayaan adanya kamma
- hetvan termasuk zcjo buruk yang harus dijalani
- konsep ahimsa hexvan dalam rri~ikaniasi
- adanya ajaran berkasih
sayang terhadap hewan
2. Hindu - konsep ahimsa - zoonosis oleh hewan sakral
- penyakralan hewan tertentu . -
- konsep Tri Hita Karana
3. Yahudi - manusia sebagai penguasa -. - penafsiran kekuasaan ke -
alam arah eksploitasi hewan
4. Nasrani - manusia sebagai penguasa - manusia lebih superior
alam (hewan) dibandingkan hewan
- penafsiran kekuasaan ke
arah eksploitasi hewan
5. Islam - alam semesta adalah untuk
semua makhluk ciptaan
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
10/46
Allah
- manusia sebagai khalifah di
muka bumi
- hewan sama dengan
manusia sebagai ut71al tidak boleh memperlakukan hewan dengan kejam. Apalagi adanya doktrin
karma
yang menyatakan bahwa setiap perbuatan tercela akan mendapatkan balasan pada
kehidupan men data^^^.^' Hal tersebut menjadi pertimbangan umat Buddha ulituk
tidak menyakiti atau mengambil nyawa hewan. Oleh karena itu tidak ada anjuran
terhadap pengikut Buddha untuk mengadakan persembahan dengan binatang.
Hubungan manusia dan hewan sangat erat dalam kepercayaan Buddha.
Kepercayaan adanya reinkamasi menunjukkan perhatian khusus terhadap hewan
sekaligus kedekatan hubungan manusia deugannya. Reinkamasi adalah peristiwa
dilahirkannya kembali jiwa yang pemah mati. Sebuah nh (jiwa) dapat dilahirkan
kembali dalam raga manusia atau hewan. raga apa yang akan didapatkan sebuah
jiwa ditentukan oleh karma perbuatannya di kehidupan sebelumnya. Kedekatan
hubungan tersebut juga semakin terlihat pada penghormatan terhadap hewan,
yaitu keyakinan bahwa hewan berpeluang untuk dapat memperoleh pencerahan
dan mencapai kesempumaan, sama seperti peluang yang dimiliki manu~ia.~"
Ajaran Buddha secara umum men~anjurkan untuk berbuat baik kepada
he\\-an. Namun di balik kepercayaan reinkamasi, hewan dianggap inferior
dibanding manusia. Hal ini berawal dari pemahanian bah\\.a karma buruk yang
liarus dijalani heivan. Jiwa yang ada di dalam tubuh lle\\ran adalah jiwa yang pada
kehidupan sebelumnya melakukan tindakan tercela dan berbuat dosa sehingga
pada lingkaran rsinkamasi sela~ijutnya terperangkap dalam raga hswdn. Jiv-a
tcrsebut hams rnenyelesaikan karmanya di dalam tubuli henan seba~ai h:~kuman.
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
11/46
Dari persepsi yang menganggap rendah hewan tersebut, umat Buddha terdahulu
(bukan Sang Buddha sendiri) menjadikan lial tersebut sebagai alasali untuk
memperlakukan hewan secara semena-mena. 40
4.2 Pandangan Hinduisme terhadap Relasi Manusia-Hewan
Menurut ajara~i Hindu. alam szmesta diciptakan oleh De\vata untuk
kebahagiaan se~iiua jenis kehidupan." Alam selnesta dalam ajaran Hindu
mempunyai ~iilai sakral yang tinggi. Ajaran agama Hindu menjunjung tinggi dan
menghomlati segala bentuk kehidupan karena semua makhluk hidup, tumbuhan,
bi~iatalig se~ta kskuatan alani, semuanya rnemiliki ketergantungan antara satu
dengan yang lainnya. Ma~iusia adalah bagian dari alam yang secara spiritual dan
psikologis terkait dengan seluruh elemen fisik dan biologi yang me~iyus~m lingkungan, dan semuanya
berada di bawah kekuatan spiritual yang sanla (Brihad
Aranyaka Upanisad II1.7.15).~~ Masing-masing komponen di alam ini mempunyai
peran dan fungsi masing-masing serta terkait dalarn siklus mata rantai kehidupan.
Manusia selayaknya menjaga kelestarian a~am.~'
Manusia dapat memanfaatkan bumi dan isinya. Di dalam Kitab
Bhagawadgita (1II:lO) dituliskan "Sahayajlzah prajah srstvu, puro vaca
prajapatih, anena prasavisyad/tvam, esa vo 'stv itakamadltuk." Arti kalimat di
atas adalah "Dahulti kala Tzlhan lnenciptakan manusia dengan yadnya, dan
berkata: Dengan yadriya pulalah hendaknya elzgkau berkembang, dan biarlah ini
(bumi) jadi kamadl~ulc dari keinginanmu." Kanzadhuk mengacu kepada binatang
perahan (sapi) yang dalam ha1 ini dapat dimaknai bahwa bumi sebagai sarana
pemenuhan kebutuhan manusia.13 Namun dalam memanfaatkan sumber daya
alam umat Hindu menganut falsafah yang dikenal Tri Hita Karana, yang
mengandung makna adanya keserasian antara Hya~lg Widhi - nlanusia -
44.J5,46 lingkungan. Pengertian berbakti kepada Hj.atig Widlii hams dibarengi
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
12/46
dengan pengertian memelihara, melindungi dan menjaga alam. Ajaran Gandhi
yang juga dipercaya oleh masyarakat Bali, salah satunya mengungkapkan bahwa
alani dan segala isinya cukup untuk nlemenuhi kebutuhan manusia, tetapi tidak
cukup untuk memuaskan keserakahan n~anusia.~'
HeIvan dan manusia adalah makhluk yang diciptakan Dexvata. Sesan~a
makhluk, manusia dan hen-an han~s berbagi alam. Sepenggal isi dari mantra rri
srtndya berbunyi sbb.: ". . . A4nhn Deittn snrvnpl-ani Izitntn knl-ah . . ." yang artinya
". . .Mahadelr,a yartg rt~ert~ber-i arr~~gernl~ keselal~lntart kepada seinzra makl~lzrk.. ."
Mantra tersebut menunjukkan bahwa Dewata yang telah menciptakan hewan,
manusia serta makhluk lainnya selanjutnya memperhatikan keselamatannya juga.
Setelah dianugerahi keselamatan, manusia tidak boleh menindas makhluk lain
akibat keserakahannya.'"
Apresiasi terhadap he\van tercennin dari dewa-dewa yang dipercayai agania
Hindu. Beberapa dewa niempunyai bentuk hewan, seperti Ganesha yang berwujud
gajah dan Hanuman yang benvujud kera. Bahkan dalam kepercayaan Hindu Bali
beberapa dewa mempunyai peran dan kekuasaan khusus pada kehidupan hewan. Dewa Maheswara
memberikan kehidupan kepada bimatang dan Dewa Shambu
memberikan anugerah kepada bih~atan~.~'
.48,49 (lan Umat Hindu menyakralkan hewan-hewan tertentu diantaranya sap1
unggas.49 Sapi merupakan lambang kemakmuran dan Dewa Siwa juga mempunyai
seekor sapi tunggangan yang bemama ~andi.~~ Sedangkan menurut Sudarsana
diacu dalam Ayadnya dan ~rinasa~~ unggas terutama itik dianggap suci karena
merupakan simbol kebijaksanaan yaitu dari kemampuan itik memisahkan kotoran
dan amerta (kebaikan) saat mencari makan dalam lumpur.
Gambar 2 Ilustrasi penghormatau sapi oleh umat Hindu.
(Sumber: Wikipedia)
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
13/46
Penyakralan hewan tidak menjamin dan berimpliii pada kesejahteraan
hewan.36,50,51 Sapi adalah hewan yang diiiakan oleh mat Hindu. Membunuh
sapi sangat dilarang dalam ajaran Hindu. Larangan ini sangat keras dalam
masyarakat Hindu India. Tidak ada pula orang yang berani memakan daging sapi
atau produk pangan asal sapi. Susu, 'dadih, urin dan faces sapi digunakan dalam
ritual penyucian dan pengakuan dosa. Sapi dibiarkan hidup bebas di tengah
kehidupan man~sia.~~ Selain mengganggu aktivitas perkotaan, populasi sapi yang
berbaur di pemukiman berpeluang besar menyebarkan atau menderita (te jangkit)
zoonosis. Penyakit mulut dan kuku (Foot and Mouth Disease) dan tuberkulosis
(TB) adalah contoh penyakit yang mungkin merebak dan patut mendapat
perhatian lebih akibat kontak bebas antara populasi manusia dengan populasi sapi.
4.3 Pandangan Yahudi terhadap Reiasi Manusia-Hewan
Yahudi merupakan agama monoteistik yang pertama muncul pada sekitar
tahun 2000 SM. Agama ini adalah agama yang dibawa oleh keturunan Ibrahim pertama, yang disusul
nasrani dan Islam. Agama Yahudi inempunyai ajaran dan
hukum (halacha) yang tertuang di dalam Taurat, Talmud dan Ketuviv. Taurat
merupakan lima kitab yang diturunkan kepada Musa (Kejadian, Keluaran,
Imamat, Bilangan dan Ulangan). Talmud merupakan wahyu para rasul, sedangkan
kitab-kitab lain temasuk dalam ~etuviv.'*
Pemahaman umat tentang keberadaan manusia dan hewan berdasarkan kitab
agama Yahudi adalah bahwa manusia dan hewan adalah makhluk Tuhan. Ajaran
Yahudi menempatkan manusia pada posisi sebagai penguasa atas hewan-hewan.
Penganut Yahudi berpandangan bahwa hewan diciptakan oleh Tuhan untuk
kepentingan manusia. Hal tersebut berdasarkan Taurat dalam Kitab Kejadian 1:26
dan 28 yang memerintahkan manusia agar berkembang biak dan menguasai
binata~ig-binatang yang ada di bumi. Oleh karena itu manusia dapat
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
14/46
memanfaatkan hewan untuk kepe~itingannya.53
4.4 Pandangan Nasrani terhadap Relasi Manusia-Hewan
Nasrani merupakan agama monoteistik kedua yang dibawa oleh keturunan
Ibraliim. Kitah sucinya adalah Injil; di dalam Injil juga terdiri dari Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru. Peijanjian Lama adalah kitab yang sebelumnya
diturunkan kepada uniat Ydhudi dengan sedikit perbedaan dalam ha1 penamaan
dan susunar~."
Berdasarkan pada I~ijil, nidnusia memiliki kuasa atas hewan. Keistimewaan
yans dimiliki ma~iusia ini diberikan oleh Tuhan Iangsung karena tertuang dalalil
Kitab Kejadian 126 dan 28. Namun agalna Nasrani tidak menerangkan lebih
lanjut tentang hubungan manusia sebagai "penguasa" dengan hewan. Pendapat
peniikir Nasrani tentang keberadaan hewan pada umumnya s'ama, yaitu bahwa
manusia scbagai peminipin alam semesta berhak memanfaatkan hewan.j4
Kekuasaan maiusia atas hewan yang dipaharni umat Nasrani
nienghilangkan hak-hak asasi hewan. Sebagian besar umat Nasrani berpandangan
bah\\.a he\\ an tidak mempunyai hak asasi. Dalam ha1 tersebut baik teolog kuno
mauputl tcolog ii~odem berpcndapat sama.j5 Beberapa hasil pemikiran teolog
nasrani tentang bagaimana \\.ujud kekuasaan manusia atas hewan, sebagai
berikut:" - Augustine berpendapat bahwa manusia bersifat rasional sedangltan hewan
bersifat irasional. Yang rasional digariskan untuk memerintah yailg
irasional. Manusia dapat menaklukkan hewan, tetapi hewan tidak dapat
melakukan sebaliknya. Karena hewan tidak rasional, bahkan dia tidak
tahu bahwa dia hidup.
- Thomas Aquinas mengemukakan sebuah hirarki dengan puncaknya adalah
Tuhan. Lapis yang di atas menguasai lapis di bawahnya, dan hewan
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
15/46
berada di bawah lapis manusia dalam hirarki tersebut. Pendapatnya juga
bahwa hewan hewan tidak mempunyai nth yang kekal dm hewan
diciptakan untuk digunakan oleh manusia. Hewan berada di bawah
kekuasaan manusia karena mereka tidak berakal.
- Karl Barth adalah pemikir modem di abad ke-20. Ia berpendapat bahwa
Tuhan telah memilih penjelmaan sebagai lnanusia dan ini menunjukkan
nilai manusia lebih penting daripada hewan lainnya.
Tejadi perubahan pandangan uniat Nasrani terhadap hewan. Teolog
Nasrani kuno cenderung berpandangan bahwa manusia jauh lebih superior
dibanding he\van dan spesies lain. Menurut pendapat mereka, hewan lebih rendah
karena tiga alasan, yaitu: bahwa hewan diciptakan Tuhan untuk tnenjadi milik
n~anusia dan dapat digunakan sesukanya. manusia memiliki ruh dan rasio (he\van
tidak). dan ajaran Nasrani bersifat hirrtlnrlo-cerlrric. Dari alasan-alasan tersebut
tentu saja adanya eksploitasi alam (termasuk ternak)."
Desakan pertumbuhan gerakan lingkungan, mengubah pola pikir umat
Nasrani secara radikal tentang peran inanusia dalam berhubungan dengan
lingkungan (termasuk hewan). Secara umum pendapat yang diterima setelah
perubahan ini adalah stel~.ardship dan parrr~ership daripada dominasi dan
eksploitasi. Hasil pemikil-an Nasrani modem tersebut secara sigifikan
menghaluskan sikap terhadap l~e\c-an.~~
Perdebatan umat Nasrani masih terjadi antara golongan unirnnl rightist
dengan golongan tilit~i~r. Kalangan atrinzal rightist tidak nienyetujui
pemanfaatan hewan untuk kepentingan manu~ia.~' Alasan mereka adalah bahwa
di dalam versi King James (berbahasa Inggris). ayat Kejadian 1:28 menggunakan
kata dominiori. Kata dorlzirlior~ berbeda dari clor~tirzatiori. Maksudnya dominion adalah diwujudkan
dengan melindungi dan merawat bukan membunuh dan
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
16/46
memakannya. Kemudian juga didukung ayat selanjutnya pada Kejadian 1:29
"Be~$rmanlah Allah: Zihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-
tunzbuha~z yang berbiji di seluruh bumi dun segala pohon-pohonan yang buahnya
berbiji; itulah akan meiljadi makananmu "'57 Dari ayat-ayat tersebut aninzal
rightist menganggap bahwa pada awalnya manusia diciptakan sebagai vegetarian.
Pendapat kalangan aninzal rightist tidak selamanya benar karena banyak
ayat yang menunjukkan penggunaan hewan oleh orang-orang terdahulu. Misalnya
di ayat yang lain disebutkan, "Yolzanes menzakai jubah bulu unta darz ikat
pinggang hrlit, clan ~nnkaita~znya belalarzg dun nzadu hutan" (Matius 3:4).57
Bahkan berita kekuasaan manusia atas alam adalah pada pejanjian Allah dengan
Nuh. Kitab Kejadian 9:l-4 menyatakan "Lahr Allali r~iemberkati Nzrh da~z arzak-
anaktzya serm berfiniaiz kepada r~iereka: 'Bera~zakcrinllah dun ta~nbah
barz)~aklaIi serta penrtliilalz brirni Akarr mk~t n'nn gerrtar kepa&rtrii segala
birzatang di hinrzi hrz segala burrrrig di tida~a, segala yang bergerak di niuka
bunri darr segala ikrrrt di 1arlt; ke rltrlcrr~i ta~ignr~rizzrlah se~~zztarrya i[ir diserahkaii.
Segcrla ~~clrig bergercrk, ja~rg Iiiriilp, akarr 11iergadi rizakarrarrri~rr. Akrr telah
~rrenrberikrrri serilirci itrr kepcrrlorliii seperti jiigci rirrizbulz-tzinlhrrha~r hijau. hariya
dagirrg j.aiig ?.rrr~g rrrrrsil~ crcla rr!.tr~t.a~ij.a. !.crk~ri rlnl-ah~ij.a, ,jariga~rlah lirtnizr .- r~k~rr.' ,%!.at-
ayat di atas nienunj~ikkan adanya izin dari Tuhan yang diperolzh
manusia ~intuk nienguasai alam da~i memanfaatkan hewan.
Bentuk ekstrim keberadaan hewan dalan~ Injil salah satunya terdapat pada
Perjanjian Baru yang menyatakan " ... sarria dengun birzatarzg yartg Ira~zya
dilahirkan urztuk ditangkap darr dirtzusrzalzkari.. ." (I1 Petrus 2:12).j7 Tantangan
dalam perjuangam kesejahteraan hewan dapat muncul dari penganut yang
berpaham nriinial erploirntiorr sehingga eksploitasi terhadap hewan mungkin
dapat timbul dari ayat tersebut. Persepsi untuk menganggap rendah status hewan
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
17/46
dan tidak adanya hak-liak hewan semakin menguat dari ayat tersebut. Akan tetapi
dewasa ini aturan hukum dan perkembangan ilmu pengetahuan telah mulai
diarahkan untuk mengatasi tantangan tersebut.
4.5 Pandangan Islam terhadap Relasi Manusia-Hewan Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi
wasalla~n (saw.) adalah pembawa
ajaran Islam. Muhammad saw. diutus Allah swt. untuk menjadi rahmat bagi
semesta alam (ralznzatan lil 'alamiin). Telah difirmankan Allah swt. dalam Al
Quran surat (QS) Al Anbiya' ayat 107, "Dan tiadalah Kami mengutus kamu,
inelainkan urztuk (nzenjadi) rahmat bagi semesta a~arn."*~ Hal tersebut berarti
Islam membawa kebaikan bukan hanya untuk rnanusia saja, tetapi juga bagi
seluruh makhluk yang ada di jagat raya ini termasuk hewan temak.
Binatang yang ada di muka Bumi (termasuk hewan temak) adalah inakhluk
ciptaan Tuhan (Allah). Perhatian Tuhan terhadap hewan sebagai makhluknya
tidak berbeda jauh dengan perhatian terhadap manusia. Hewan merupakan unzat
seperti halnya manusia. Di dalam QS A1 An'am: 38 dijelaskan seperti berikut:
"Dari tiadalah birzatang-biizatarzg yang ado di bzriizi riait birnl~~g-blrrzirzg ya~ig
terbaizg dengan kedzra sayapnya, nzelainkan uiizat-umat fjuga) seperti kamzr. 3.58
Oleh karenanya manusia juga hams menghormati keberadaan hewan dan hidup
berdampingan. Kemudian Allah menegaskan bahwa semua makhluk Allah
beribadah kepada-Nya dan memuji-Nya meskipun dengan bahasa yang manusia
tidak memahaminya: "Larzgit yang tzrjuli, blnizi do17 seriztra j*arzg ah di clalannzya
ber~trshil~ kepada Allrrli. Dan tak ada s~rrrtzr pzrrl rizelaiizkarl bertasbili dengan
~tzernuj-.A).rr, retapi kniizir sekaliarz rirlnk ntenger-ri rasbih nzereko. Sesznzggz~hrzya
Ditr cztltrltr/i .\lrr/ltr Perq.arr~urz lagi nlnhrr Perzganzpzrri " (QS Bani Israail: 43).j8
Lebih jauh lagi, Allah mengatur rizki dan ketentuan atas hewan seperti halnya atas
manusia. hi dapat kita ketahui dalam QS Huud ayat 6 berikut: "Dan tirlak ada
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
18/46
strnltr binatang rtzelara purl di bznni nzelainkarz Allalz-lali yang merizberi rezekinya,
dan Din rnengetahtli tenzpat berdiariz birzatang itu da~z tenpat penyinzpanannya.
Selnzranya tertulis dala~n kitab yang nyata (Lawh Mal$rz). "58
Manusia tinggal di planet ini berbagi tempat, lingkungan dan sumber daya
dengan makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup yang dimaksud termasuk di
dalamnya adalah binatang dan ternak. Manusia hanyalah segelintir dari banyak
makhluk yang sama-sama mempunyai hak dan kepentingan untuk mengakses
sumber daya yang disediakan Tuhan. Firman Allah swt. dalam QS Ar Rahman
ayat 10 menggambarkan kenyataan tersebut: "Dan Allah telah nzeratakan bunzi
,858 untuk inakhlzrk-Nya. Hal ini juga dipertegas dan ayat lain pada QS A1 Furqan: 49, "Agar Kami
menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dun agar
Kami melnberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kanzi,
binatang-binatang ternak dun manusia yang banyak."58 Ha1 tersebut juga tertuang
dalam firman-Nya yang lain, QS 'Abasa: 25-32 sebagai berikut: "Sesungguhnya
Kami benar-benar telah nlencurahkan air (dari langit). Kenzudian Kami belah
bumi dengarz sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu anggur
dun sayur-sayuran, zaitun dun pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat dun buah-
buahan serta rumput-rumputan untztk kesenangatzmu dun untuk bi~zatang-
birzatang ternaknlu. '"'
Islam membenarkan hak penggunaan hewan oleh manusia. Hewan-hewan di
dunia telah diciptakan Allah s~vt. untuk dimanfaatkan manusia memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hewan merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada
manusia sebagaimana firman-Nya, "Dia telah nzer~garzugeralzkarz kepadarnu
birzrrtnr~g-binatarg ternak, ..." (QS Asy Syuraa': 133).~' Naniun, dalam
memanfaatkan alam, manusia liarus menjaganya dari kerusakan yang mungkin
timbul, sebab Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Firman
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
19/46
Allah, " ... (/mi jarzgnrzlah kni~t~i i~~elzrpukarz bahagiartrnti dari (kerzikn~atai~)
di~i ... rlarr ,jaizg~rr~lalz karrnr herb~rat kerlisaka~z di fiizttka) bz~rrzi.
Scs~i11gg7il111g.a Alloh tirlnli nic.r~j,~rkai orarzg-orang ?,arzg berbuat kenrsakai~" (QS
Al Qashash: 77).'"
hlanusia dapx mengarnhil nianfaat yang banyak dari hewan temak. Di
dalam ayat Al Quran, dijelaskan bahwa hewan diciptakan dengan berjenis-jenis
manfaat untuk kesejaliteraaan nianusia. Di antaranya disebutkan baliwa hewan
bemianfaat sebagai transportasi dan suniber pangan. Ayat yang menyebutkannya
adalah sbb.: "Dan dinntara bitzatatzg ternak it21 ada yang dijadikatz untuk
pe~rgu~zgkzrtnri dun arki ynrzg ur~;~rk disernbelih. " (QS Al &]>am: 142)~' dan di ayat
yang bsrbeda ';lllalz-la11 gung rnerzjadikan binatatzg terrzak uiztuk kamu,
sebagic~rrrij~i trrttuk kunrt~ ker~rlirrai dan sebagiarzrzya ur~tuk kainu nlakan" (QS A1
Mu'min: 79).jS Heuran juga nienyediakan tenaga sehingga manusia dapat
melakukan kegiatan yang tidak efektif dikejakan dengan tenaga manusia, seperti
disebutkan dalam ayat Allah, "Dan ia 11ze171ikul bebarz-lebannzu ke suatu negeri
ynrzg koirzu tidak sarzggzrp sarrlpai kepadanya rnelainkan derzgan kesukararz- kesukaran (yang
memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhan-mu belzar-benar maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, " (QS An-Nahl: 7)58 Pada ayat yang lainnya juga
disebutkan "Dan ada lagi manfaat-manfaat yang lain pada binatang ternak itu
untuk kamu dan supaya hint4 mencapai suatu keperluan yang tersilnpan dalam
hati dengan mengendarairiya ... (QS A1 Mu'min: 80).~' Manfaat lainnya masih
banyak dan pengembangan manfaat hewan ini tergantung pada pemikiran
manusia untuk mau melakukan inovasi-inovasi, "Dan Dia telah rnenciptakan
binatang-birzatalzg terrtak uiztzlk kamu, padanya ada (bulu) yang menghangatkan
dan berbagai nzanfaat, dati sebagiannya karrzu ntakarz " (QS An-Nahl: 5).58
Manusia dianugerahi keistimewaan sekaligus amanah sebagai pemimpin
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
20/46
dunia. Dalam pengertian ini manusia mempunyai gelar khalifah di bumi. Allah
SIY~. menuangkan ketetapan-Nya dalam ayat-Nya: " ... sesunggzthiz~u Aki~ Izerzdak
rrtetgadikari seorang khalifalz di nzuka burni ... "(QS A1 Baqarah: 30)~~ dan juga
dalam firman Allah yang lain, "Dia-lah ynng rrleitjndikan karntr khalifali-khalifah
di mzrkn birrni ... (QS Fatir: 39)'' Oleh karena itu manusia dapat memimpin
semua bentuk keliidupan di bumi. Akan tetapi gelar klzalifalz berbeda dengan
penguasa. Khalifah bertanggung jawab juga atas kesejahteraan segenap ulllat yang
dipimpinnya. Dengan deniikian manusia bertanggung jawab atas kesejahteraan
hexvan tenialinya. BAB V
PEMELIHARAAN HEWAN TERNAK DALAM PERSPEKTIF
AGAMA
5.1 Pemeliharaan Ternak dalam Perspektif Buddhisme
Ajaran Buddha sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya mengarah
kepada penyakralan alam, agar manusia tidak banyak mengganggu alam atau
membuat kerusakan padanya. Dengan demikian secara tidak langsung hewan
dibiarkan hidup sealami mungkin. Buddha juga mengajarkan ahimsa terhadap
makhluk hidup berperasaan (setztient beings).59 Demikian pula ha1 pel-tama yang
ada dalam lima pantangan adalah larangan untuk membunuh makhluk hidup6'
Akan tetapi penyakralan alam hams disertai tindakan harmonisasi kebutuhan
manusia yang semakin kompleks dengan kondisi alam agar tetap menjamin
kesejahteraan hewan.
Berbagai ha1 yang dilakukan nianusia, baik disadari maupun tidak, dapat
mengurangi (berimbas negatif terhadap) kesejahteraan hewan. Konsep ahinisa
niungkin hanya efektif untuk menglman~bat perbuatan negatif manusia yang
disadari. Sedanzkan perbuatan negatif lainnya tanpa disadari selllakin
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
21/46
berkembang. Tantangan yang liarus dihadapi adalah nieningkatnya jumlali
manusia sehingga keadaan ini memaksa ekspansi nianusia terhadap alam sernakimi
kuat. canipur tangan manusia terhadap alanm senlakin kental. Selain menguraiigi
habitat hewan, nmobilitas manusia juga berperan dalanl menyebarkan penyakit
hewan bahkan zoonosis.
Hal lain yang menjadi tantangan adalah masalali kelestariatl liewan. Harus
diakui bahwa kesejahteraan hewan berbeda dengan kelestarian liewan.
Kesejahteraan hewan berkaitan dengan status individual, sedaiigkan kelestarian
mengacu kepada status jenis (spesies) hen.an.'"ernlasalahan akibat penyakralan
liewan adalali minimnya domestikasi hewan sehingga tidak ada kontrol atau
modifikasi populasi dati reproduksi hewan oleh manusia. Dapat kita lihat bah\va
liewan-hewan doniestik lebih eksis dibandingkan satwa yang tidak didomestikasi
(liar). Hal tersebutlah yang disebut sustaiilable atziinal use, penggunaan liewan
oleh manusia dengall harapan te jadi kelangsungan jenis~~ya.~' Satwa liar mengalami kepunahan karena
kehilangan habitat atau karena
tidak dibudidayakan manusia. Berkaitan dengan kesejahteraan hewan, bukan
peristiwa kepunahannya yang menjadi perhatian, tetapi proses kepunahan yang
dialami oleh individu-individu spesies tersebut. Proses menuju kepunahan dapat
berupa terserang penyakit, kelaparan, kehausan, malnutrisi, hilangnya kesempatan
bereproduksi, stress dan lain sebagainya. Punahnya spesies hewan salah satunya
akibat ekspansi tempat tinggal manusia. Oleh karenanya konsep ahimsa tidak
cukup untuk mencapai kesejahteraan hewan jika diartikan bahwa manusia tidak
boleh menyakiti, merusak atau membunuh hewan. Akan tetapi diperlukau langkah
positif untuk mencapai kesejahteraan hewan, salah satunya domestikasi.
Tabel 2 Pedoman agama-agama dalam pemeliharaan hewan temak (peluang dan
tantangan terhadap kesejahteraan hewan)
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
22/46
No. Agama Peluang Tantangan
1. Buddha - konsep ahimsa dalam - pertumbuhan jumlah
memperlakukan trjo manusia mendesak habitat
- membiarkan hewan hidup hewan
sealami mungkin - minimnya domestikasi
sehingga sedikit kontrol
terhadap populasi hewan
- isu konservasi hewan
dengan nienitikberaatkan
masalali kesraxan saat
hewan menuju kepunahan
2. Hindu - konsep ahimsa - persembahan kepada Bh~trrr
- kebebasan kehidupan Kala di Bali
hewan sakral - keterpumkan sosial
ekonomi masyarakat India
mengurangi kepedulian
terhadap hewan sakral
3. Yahudi - menghindari tzaar baalei - ritual kapparot
cliayinz - produksi foie gras
4. Nasrani - ajaran berlaku kasih sayailg - anggapan hewan tidak
terhadap hewan nlerasakan sakit
5. Islain - perintah berbuat baik - jarang menjadi topik aktual
kepada hewan kajian-kajian
- larangan kejam terhadap
hewan
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
23/46
- berhati-hati dalam
mernanfaatkan hewan yang
merupakan sentient beings
- terpenuhinyafive freedoms 5.2 Perneliharaan Ternak dalarn Perspektif Hinduisme
Hinduisme mempakan sebuah istilah yang mencakup banyak ide berbeda
meskipun saling berkaitan. Oleh karenanya tidak ada pandangan tunggal yang
jelas tentang cara yang benar dalam memperlakukan he~an.~~ Akan tetapi secara
umum Hinduisme mengajarkan konsep ahimsa. Istilah ini bermakna tidak
melakukan kekerasan dan tidak memb~nuh.~~" Berpedoman pada konsep ahimsa
tersebut, masyarakat Hindu merawat hewan dengan baik.
Masyarakat Bali adalah masyarakat yang religius sehingga pemeliharaan
hewan temak dan pemanfaatannya tidak jauh dari tradisi persembahan. Untuk
menghormati dewata, umat Hindu melakukan persembahan. Dalam adat Bali
persembahan upaliara ini disebut beba~zten. Bebanten biasanya diwujudkan
dengan:4"
- Afarlriga, yaitu bahan yang berasal dari telur atau binatang yang
nienetas dari telur. Rinatang-binatangnya adalah ayam, angsa, itik, dsb.
- h4uhaya. yaitu makhluk hidup dari berbagai jenis binatang (sanva
\i~ewalungan) pada umumnya binatang yang berkaki empat. Hewan-
he~van dalarn golongm ini misalnya babi, kambing, kerbau, sapi, dsb.
- A.lntrr~.a, yaitu material upakara (bebanten) yang terdiri dari berbagai
daun. bunga dan buali dari jenis tumbuhan tertentu.
Persembahan dengan hewan lazin~nya ditujukan kepada Dhuta Kula yang
menyukai darah dan dag111g "'" sebagai simbol kekuatan negatif." Ian tetapi
jina yang terkurung dalam raga hewan persembahan tersebut diharapkan akan
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
24/46
mendapatkan kamla dalam perputaran reinkamasi bempa kelahirannya dalam
status yang lebih tinggi. Oleh karenanya persembahan dengan bewan selalu
diawali dengaii mantra-mantra doa dan sesaji agar hewan terlahir dengan status
yang Ichih tinggi di kehidupan selanjut~i~a.~~
Masyarakat Hindu di Bali mempunyai tradisi sabung ayanl yang dikenal
dengan nama Tuhulz Ruh. Ritual ini diselenggarakan satu hari sebelum hari raya
NI~~I. Bhzrta Kaln merupakan tujuan dari persembahan inLG6 ~asalah
kesejahteraan hewan yang timbul pada tradisi ini adalah restriksi kesejahteraan
ayanl aduan. Penderitaan ayam tersebut dikarenakan adanya cedera, luka dan sakit
akibat bertarung dalani ritual tersebut. Masalah ekonomi di masyarakat Hiidu di India menyebabkan
masalah
kesejahteraan hewan semakin k~m~leks?~~~~ Kepedulian masyarakat terhadap
hewan sakral menurun seiring menurunnya tingkat kemampuan ekonomi.
Keterbatasan ekonomi masyarakat menyebabkan hewan suci terlantar karena tidak
ada yang mampu mera~atn~a.~~ Sebuah perkampungan dengan masyarakat yang
miskin dan daerah yang kurang subur akan berimbas pada hewan yang kelapm,
apalagi jika terjadi populasi sapi yang melebii ketersediaan pakan.
Gambar 3 Upacara ritual Tabuh Rah oleh masyarakat Hindu Bali.
(Sumber: htto://blo~.baliwww.~om/index.~h~?tag=bhuta-vadnva)
Gambar 4 Sapi yang disakralkan di India. A. Perjalanan menuju penyembelii.
B. Sebagian yang tidak tahan kondisi lingkungan.
(Sumber: http://tedeboy.tripod.com/drmichaelwfox/)
Sapi yang disakralkan pun berpeluang masuk ke unit pemotongan hewan..
Beberapa distrik di India tidak bermasalah dengan penyembelihan dan konsumsi
daging sapi. Distrik tersebut bahkan menyuplai daging sapi ke luar negeri.
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
25/46
Masukan sapi hidup adalah dari distrik yang tidak mengizi pemotongan sapi. umur 3 bulan untuk
dikonsumsi hatinya Hati angsa yang demikian disetujui dan
umum dikenal sebagai bahan makanan kosher.71 Mengutip pemyataan Rabbi
Elyashiv bahwa halacha memperbolehkan hewan menderita jika memang
menghasilkan keuntungan yang jelas bagi manusia," maka Yahudi
memperbolehkan factory farming.
Gambar 5 Tradisi Kapparot: memindahkan dosa seseorang ke ayam.
(Sumber: htb://upc-online.ordwinter06/kapparot.html)
5.4 Pemetiaraan Ternak dalam Perspektif Nasrani
Pemeliharaan hewan (temak) dalam ajaran Nasrani secara umum harus
dilakukan dengan kasih sayang. Namun dalam mewujudkan terpenuhinya five
freedoms, kita tidak dapat mewujudkanfreedom from pain seandainya rasa sakit
itu tidak disandangkan kepada hewan. Hal tersebut dikarenakan oleh para pemikir
Nasrani yang mempunyai pendapat berbeda-beda dalam hal kemampuan hewan
merasakan sakit. Pendapat ekstrirn diantaranya menganggap bahwa hewan tidak
merasakan sakit. Dalam pendapat ini, meskipun hewan terlihat seperti merasakan
sakit, tetapi mereka tidak mederita. Pendapat selanjutnya membedakan sakit dan
derita. Penderitaan lebih kompleks daripada sakit. Hanya manusia yang dapat
menderita karena Namun dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan telah
memberikan masukan untuk mengubah pandangan tersebut, meskipun ttentu saja
massih ada sisa-sisa penganut paham tersebut.
Injil di banyak pasalnya memperbolehkan persembahan hewan, hal ini
banyak terdapat di Kitab Imamat. Persembahan-persembahan tersebut
dilaksanakan oleh kaum terdahulu. Salah satu prosesi upacara persembahan yang dikisahkan dalam Injil
Perjanjian Lama has berhati-hati dalam menjalankannya
agar tetap memperhatikan kesejahteraan hewan. Hal ini tertuang dalam Keluaran
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
26/46
12:6 "Kamu harus tnengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu
seluruh jenlaah Israel yang berkumpul, hams menyembelihnya pada waktu
se~tja."~~ Hewan yang dikurung dalam waktu cukup lama tidak mendapat cukup
ruang bebas untuk menunjukkan perilaku normalnya. Oleh karenanya pengertian
pengurungan hewan dapat diperluas sehingga dapat menjamin kesejahteraan
hewan kurban.
Afiliasi agama Nasrani kurang baik dalam mendukung kesejahteraan hewan.
Oleh karena itu afiliasi agama perlu ditingkatkan. Hasil penelitian videras12 yang
menunjukkan bahwa perhatian penduduk Florida (Amerika) terhadap
kesejahteraan hewan lebih cenderung karena alasan politik dan sosial ekonomi
daripada pertimbangari ajaran agama mereka. Dalam penelitian tersebut
kebanyakan responden adalah penganut Katolik.
5.5 Pemeliharaan Ternak dalam Perspektif Islam
Islam msngajarkan manusia untuk memiliki rasa kasih sayang terhadap
hewan. Rasul mencladankan kepada umatnya urltuk menunjukkan perilaku yang
baik terhadap he\\san. Hadits Nabi menyebutkan bahwa beliau bersabda,
"T~rk~rtlali kepacltr Alltrlr dcrlrrrri rrienielilrcrrrr biriatarig-biiratarig j.arrg trrk dapor
hicrrrtr irii. Tzrrrggt~r~gil~rl~ nierektr rler~gctri hriik, darr berilah rnakarl detigcrrt ~.airg
htrrk p~~lr."'2 M211usia ~dak dapat berbicara dengan hewan. Namun seperti
ungkapan Bentham vans menjadi permasalahan bukanlah "Dapatkah mereka
berbicara?', "Dapatkah mereka berunding?", tetapi "Dapatkah mereka
~nenderita?"~' Mereka melnang tak dapat bicara, tetapi bukan berarti mereka tidak
dapat merasakan sakit. Manusia dengan keterbatasan pengetahuan dan
komunikasi hewan, berpeluang besar memperlakukan hewan secara tidak
sejahtera.
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
27/46
Hewan tidak seperti benda mati yang tidak merasakan lelah. Pada
kesempatan yang berbeda beliau juga menyampaikan: "Naikilalz binatang-
biriararzg turtggarzgart irri dalanl keadaan selat?zat, dun lepaskanlah mereka dalarn
lie'rtlaart selcirnnt pzrlcr. Jariganlal~ kaliarz jadikan nzer-eka sebagai kursi." (Hadits
Riwayat [HR] Imam Al Hakim dan ~aiha~i)~~ Hadits lainnya menyatakan:. "Hindarilah menjadikarz
punggung-punggurzg binatang piaraanmu sebagai
mimbar. Sebab Allah swt menaklukhn bagi kalian adalah agar kalian dapat
rnerzcapai daerah yarzg sulit dicapai kecuali dengan memayahkan diri. Dan dia
telah menciptakarz bttnzi urztuk kalian, rnalca penuhilah kebutuharz kaliarz di
ata~n~a."'~ Meskipun diakui hewan memiliki beberapa hak seperti manusia,
mereka bukanlah manusia, akan tetapi hewan juga tidak seperti mesin yang tidak
merasakan apa pun.I5
Tinjauan konsep Five Freedorns dari ajaran Islam terkait kesejahteraan
hewan adalah sebagai berikut:
a. Bebas dari Rasa Lapar dan Haus
Hewan di alam liar mendapatkan makanannya sendiri. Sejak hewan
didomestikasi dan hewan teniak hidup bersarna manusia, maka terjadi
perubahan perilaku hewan. Kebiasaan hewan untuk bebas mencari makan
sendiri di ala~n liar telah mereka tinggalkan. Kehidupan hewan menjadi di
bawah kontrol manusia. Terlepas dari kerugian ekonomi akibat hewan
menjadi kun~s jika tidak diberi niakan atau minum, manusia memiliki
kewajiban ulituk nieliiberi makan dan minum teniak yans dipeliharanya.
Seorang muslim wajib niemberikan nafkali kepada liewan piaranya
berupa makanan dan minuliian !an3 dapat menopang hid~~nya.'~ Rizki Allah
untuk heIvan ternak telah ditcntukan. Padany penggembalaan telah disediakan
Allah dengan ditumbuhkan-Nya tanaman liijauan, " ... in!:( Karrti rlrrnbzthkail
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
28/46
derigarz air hz!jan itzr tananz-tartanzarz ymzg darirzya (dapat) rnnknri birzatarzg-
birzatang terizak rrzereku dart nzereka serldiri ... " (QS As Sajdah: 27).js Di ayat
lainnya disampaikan "Dan gztrz~trzg-g~nuizg diparzcarzgkan-Nya derzgarz teguh.
(Sernzta itzc) ztnrzrk kesenangn~znzzt r(an ztrztt~k biizatnng-biizatang ter~zahu."~~
Tenrang ha1 serupa juga disebutka~i pada QS An-Nahl: 10 "Dia-lah yang
telali nzerzur-rtrzkari nir hujniz dari lclizgit urztuk kanzu. sehagaiarzrzya rnerzjadi
nzir1lrnzn11 darl sebngiarzrzya (rrzert~~trbzrlcn~) tuilzbuh-tzarzbular~ yang pacla
(rernpat tztnibulir~~~n) karizzt ri~enggerizbnlaknn rcr-nakrnzc. ,358 Melalui
domestikasi hewan ternak manusia telah memutuskan dirinya sebagai
perantara rizki untuk temak. Oleh sebab itu, manusia wajib menyampaikan
hak hewan tersebut. Meinberi makan atau minum hewan adalah perbuatan baik dalam ajaran
Islam. Kebalikannya, menahan nafkah hewan adalah perbuatan sangat
berdosa. Dalam sebuah riwayat, dikisahkan bahwa ada seorang laki-laki yang
melintasi sebuah jalan. Tiba-tiba ia merasa sangat haus, lalu menemukan
sebuah sumur. Ia menuruninya untuk (mengambil air) minum. Selesai
minum, ia keluar. Tatkala ia telah keluar, ia menjumpai seekor anjing yang
menjulurkan-julurkan lidahnya sambil mencium tanah karena kehausan.
Orang itu bergumam dalam hati: "Kasihan, anjing ini benar-benar kehausan
seperti yaizg baru saja meitinpa diriku." Kemudian ia kembali menuruni
sumur itu dan mengisi penuh sepatunya dengan air. Ia gigit sepatu itu hingga
sampai lagi di tempat (anjing berada). Lalu ia meminumkamya kepada anjing
itu. Allah s1t.r. mengucapkan terimakasih kepadanya dan mengampuni dosa-
dosanya. Para sahabat bertanya: "E'ahai rasztl, apakah kami juga akan
n1e171perolel1 pahala kar-ena (rileilololtg) birzataizg?BeIiau menjawab;
"Seriap birlatallg yarlg rilenzilihi jarlru~lg basalz (hidup) aka11 n~endarar~gkan
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
29/46
pr~l~ala."72~74 Kisah serupa yang membenarkan ajaran tersebut adalah
dikisahkan bahna konon ada seekor anjing yang berputar-putar di sekeliling
sebuah sumur pang hamper mati karena kehausan, tiba-tiba seeorang wanita
tuna susila dari Bani lsrail nielihatnya. lalu ia nielepaskan sepatunya untuk
mengambil air yans kemodian diminumkannya kepada anjing tersebut.
Karena arnalnya itulah kemudian Allah swr. berkenan mengampuninya.7"
Sedangkan kisah yang menahan nafkah hewan piaraan, dikisahkan seorang
wanita yang disiksa karena seekor kucing yang dikuningnya sanlpai mati.
Hanya karena kucing itu ia masuk neraka. Sebab tatkala ia mengurungnya, ia
tidak memberinya makan dan minum. Ia juga tidak mau melepaskamya
7 74.75 untuk mencari makanan dari serangga dan tumbuh-tumbuhan.'~.
Islam mengajarkan juga untuk me~nperhatikan nutrisi hewan yang
muda (bayi). Jika arnbing induknya itu diperah, maka pemerahan tidak
dibolehkan melebihi kadar yang membahayakan bagi anak hewan tersebut.
Pertimbangan untuk ha1 tersebut adalah di dalam Islam tidak ada yang
dirugikan baik bagi manusia maupun binata~~~.~" Anakan teniak hams
diberikan susu yang cukup. Petemak memerah ambing induknya tanpa mengurangi asupan anakan. Hal
ini menguntungkan bagi petemak juga
karena selain mendapatkan susu, temalcnya juga tumbuh dengan baik.
b. Bebas dari Ketidaknyamanan
Dalam Islam diajarkan untuk menempatkan hewan senyaman mungkin
(tidak menempatkan hewan di daerah yang panas tanpa peneduh dan
dipancang sehingga tidak memungkinkan hewan mencari ternpat yang
menurutnya nyaman). Hadits yang berkaitan, diliwayatkan "Rasulullah saw
keluar untuk nternenuhi suatu keperluan. Kentudian beliau meliltat seekor
unta yang diderurnkan di depan pintu rnasjid sejak siarzg hari. Namun sore
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
30/46
harinya beliau melihatnya nzasih dalant keadaan yang santa. Melihat
keadaan ini, beliatl bertanya: 'Di nla~iakalz pernilik unta irzi? Cari dia.'
Terizyata tidak a&, lalu beliau bersabda: 'Bertaq~vaalak kepada Allah dalant
(ine~nelihara) binatarzg ini. Turzggai~gilah dalant keadaait baik dait dalarn
keadaan genzuk. ' Saat it11 beliau seperti bar-21 saja mnrah" (HR Ibnu Hibban
dan Imam /.hmad).j2
Perkandangan akan melindu~~gi hewan dari cuaca buruk dan lingkuugan
yalig beruhah secara cepat. Perkandangan yang baik akan menyediakan
kenyarnanan bagi hewan karena menjaga kestabilan suhu dan kelembaban
pada tingkat yang sesuai (corlfortable zo~ie).'~ Di dalam A1 Quran
dicontolikan bah\va pengelolaan temak yanx baik perlu mengandangkannya
dan menggembalakannya. Ini tenliaktub dalani QS An Nahl: 6 sebagai
berikut, "Dan padanjja kanz~r nzemnperoleh panrlangari yang iizdalt padanyo
ketika karntc rrte~~tba~vc~itycr kenzbali ke karzda~ig dan ketika kanzu
nzelepaska~t~zya ke ter?zpatpe~zggernbalaa~z."~~
c. Bebas dari Rasa Sakit, LukaICedera dan Penyakit
Hewan adalah makhluk hidup yang dapat merasakan sakit dan
merasakan senang (serrtie~zt beings)."' Rasa .sakit dipersepsikan sebagai
peringatan bahwa kerusakan jaringan akan terjadi, sedang terjadi atau telali
tejadi sehingga hewan dapat niengambil keputusan (refleks) untuk melarikan
diri, menghindar, menarik anggota badan, atau perilaku lainnya.j7 Islam
melarang umatnya mengadu binatang, karena tindakan tersebut menyakiti
liewan dan merusak hewan. Penyakit produksi mungkin muncul pada hewan di petemakan. Namun
Islanl mengajarkan supaya berhati-hati dalam memelihara hewan.
Peinanfaatan hewan untuk hekerja hams dalam keadaan sehat dan
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
31/46
dikembalikan ke tempat pemeliharaannya dalam keadaan yang baik juga.
Oleh karenanya pemanfaatan hewan dalam Islam tidak boleh melebihi
kapasitas kerjanya. Perlakuan tersebut merusak hewan karena sangat
memungkinkan hewan menderita luka dan cedera. "Saya melihat Umar ibn
Katlzthab l~le~nukul tukarzg unta sanzbil berkata: 'Mengapa engkau
nzernbebani uiztamu de~zgan beban yang tidak sanggup dipikulnya?"' (HR Ibn
~a'ad).~~ Selain menjadikan hewan tidak produktif, cedera mungkin juga
nienambah biaya perawatan. Ini justru sangat merugikan petemak dan bagi
hewan akan berimbas berkurangnya kesejahteraan. Diriwayatkan tentang
sahabat lain, Abu Darda' yang mempunyai seekor unta bemama Damun.
Apabila ada orang yang menyewanya, maka ia berpesan, "Janganlah engkazr
nnrati hirtatang ini kecrmli sekian. Sebab dia tidak kuat nzengallgkut yang
lebilt bcrnt dari irrr." Tatkala binatang itu mati, "Wahai Danztrrt, jaitgalllah
kclrrk err,qkori nrc~i,q,y:.r~,qc~t .sr!l~r di hndopan T~~hnn sflJ.n, sehoh sr0.n ritlrrk
pe~-nrrlr r~~errrbebani krrrtlrr, keclmli apa yang ertgkarr nznr~zpu" (HR Abu Hasan
Akhimimi~." Dencan analogi yang sama. Islam telah ,emolak pemanfaatan
he\\.an dalam f;tcro~~~f;~r~~~ing yang menitik beratkan keuntungan petemak
seniata talipa mempzrhatikan kesejaliteraan hewan.
Hewan hams selalu dipantau dalam ha1 kesehatannya. Hewan juga
perlu diistirahatkan seandainya perlu. Sedangkan sahabat Umar ibn Abdulaziz
diriwayatkan bahwa in menzpzi~zyai seorangpelayan yang ~rzeizgurzisi bighalnya
(sejenis kelerini). Iu nzen~berirzya rrpah satu dirham setiap hari~zya. Szratu hari
ia nze~nbcar-inyu sntlr setengah dirham. Kernzrdian ia berkata: "Tidaklah jelas
bagifnu (nrakszrd scya irri)?'' Pelayan ~ne~zjawab: "nzzazgkin kare~za bararzg-
hararzg dagarzgan .in& lahr keras?" "Bzlkan karerza ittr, tapi karerza kanzu
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
32/46
rela11 nrenibebarii bigIra1 itzc dengan bebarz yarzg terlalu berat sehingga ia
Icepayahan. Kar-enn it11 istirahatkaiz ia selanza tip hari. "(HR ~khmad)~'
Penyakit dapat datang akibat suasana lingkungan buruk atau kotor dan
karenanya mungkin menyimpan banyak bibit penyakit. Umar bin Khattab menganjurkan untuk
memilihkan padang gembalaan yang layak seandainya
mungkin. Dalam sebuah riwayat, Bahwasanya ibn Umar ~nelihat seorang
penggembala kambing di tenpat yang menjijikkan. Padahal beliau nzelihat
tenzpat yang lebih layak. Oleh karena itu beliau marah: "Celaka kamu, wahai
penggenzbala kambing. Pindahkarz kanzbingmu itu, sebab saya pernah
mendengar Rasulullah saw bersabda: 'Setiap penggembala (genzimpi~z) akan
dinzintai pertangguizgjawaban. '"(KR Ahmad) j2
Penyakit menular mudah mewabah. Kerugian akibatnya sangat besar,
apalagi jika bersifat zoonotik. Tindakan biosekuriti perlu diterapkan untuk
melindungi temak dan manusia disekitamya. Tindakan semacam ini telah
dianjurkan ole11 Muhammad smv. dalam haditsnya "Dar-i Usa~nah ra. dari riabi
sou. .. belinlr bersnbda: 'Apabila kaliari nieiideiigar ark1 tha'lrrl (penyakit
iiierinlnr) pa& szrntzr riegeri. ritnka janganlah kalian rrzeinasuki negeri itu. Darz
rrpabila perzyakit ifzi nielarida suati~ negeri, seda~zgka~i kaliari ah di saila,
riiaka jariganlah kalian kelirar hri riegeri itzr. "' (HR Bukhari dan ~uslim).~'
Tindakan tersebut harus secepatnya dilakukan mengingat kemajuan alat
transportasi menipermudah mobilisasi manusia dan hman, baik dalam ha1
kecepatan dan jangkauan wilayaluiya.
Berbua~ aniaya terhadap he\van jusa dilar.lny Rasulullah, apalagi
membahayakannya han!.a untuk kesenangan (kurang bemlanfaat).
"Diriu~a)~~tkarr hn1zn.a Roszrl~rlb~h satt.. tel'rli 11ielc7r~11zg ~iieiiga~l~r di aiitara
binatang-bitintang tei-sebt~t."" Kesenangan manusia akan hewan sebagai
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
33/46
sarana hiburan dapat dipenuhi dengan cara-cara yalig tanpa inenganiaya hewan
ataupun mengurangi kesejahteraannya. Sarana hiburan tersebut dapat berupa
perlombaan dengan hewan. Perlombaan hewan yang diperbolehkan misalnya
adz!ah balap unta dan halap kuda. Rasulullah smv. bersabda, "Diriwayatkan
rlari Abu hurairalz bahwa Rasulrrllalz saiv bersabda, 'Tidak ada perlonzbaa~z
kecuali rlnlanz perlombaan irritcl otau paizali atau kurlu"' (HR Ahrnad). Hal
senada yalig diailjurkan dan bemlanfaat bagi manusia "Setiap perntainan itu
Izara~n, Iecunli tigo perkara: pernzairiari seorang laki-laki (suami) dengan
istrinya, ine1en:parkan pariah dari busurnya, darz nzelatih kuda." (HR Bukhari
dan ~uslim)." d. Bebas untuk Menunjukkau Perilaku Normal
Umat muslim diajarkan manajemen petemakan ineskipun tidak
terperinci. Allah memerintahkan manusia untuk menggembalakan temaknya,
". . .datz ge~nbalakanlah bitlatang-bittatangwtu.. ." (QS Ta Ha: 54)."
Penggembalaan memungkinkan hewan mendapat mang dan suasana yang
mendukung ekspresi perilaku normal. Perilaku ini misalnya perilaku mandi
debu, perilaku agonistic, perilaku bermain, eksplorasi, dan perilaku
~eksual.""~ Dalam padang penggembalaan, temak dapat berinteraksi,
bersosial dan bermain dengan kawanannya. Kondisi bemain, bagi temak
adalah untuk mendapatkan eustress (stress dengan perasaan senang).
He\van tidak sembarangan dalam mencari makanan mereka. Temak
~nemiliki perilaku untuk memilih sesuatu yang di~ukain~a.~~ Dari padang
gambalaan, temak juga dapat memilih pakan hijauan yang disukainya.
Penggembalaan temak di masa kini lnemiliki arti penting untuk petemak,
karena input liijauan akan meningkatkan kualitas daging daripada temak
dengan pakan pelle/."' Hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
34/46
strategi peternakan untuk nieningkatlian keuntungan.
Dala~ii kisah Nabi Nuh selain amanat melestarikan lingkungan (alam)
juga terganibarkan adanya jaminan kebebasan hewan untuk mengekspresikan
perilaku hersosial dengan heIvan sejenisnya dan perilaku berkembang biak
karena berkernbang biak merupakan perilaku yang sangat alamiah.' Kisah
Yabi Suli as. terdapet dalam QS Huud: 40 " ... Kritiri berJrri~at~: "M~rtrtkrarzlah
ke rialariz bahrera itzr dari nzasirzg-tizasing birzatatzg sepasatzg &rztan rlarl
betitza ... "" (di dalam Injil sejumlah tujuh pasang untuk hewan yang tidak
haram, Kejadian 7:2).57 Keadaan tersebut akan berbeda jika hewan-hewan
yang dinii~atkan adalah satu jenis kelamin saja sehingga hewan tidak dapat
menunjukkan perilaku alarni sekaligus kebutuhan biologisnya.
e. Bebas dari Rasa Takut dan Distress
Penyebab stress (stressor) dari segi manajemen misalnya heat stress
atau pun cold stress. Keduanya merupakan stress akibat temperature
lingkungan yang tidak cocok dengan cor~fortable zone yang dibutuhkan
ternak. Perkandaigan akan meminirnalisir stress ini." Rasulullah melarang hewan ditambatkan pada
ternpat yang terik karena hewan itu tersiksa oleh
panas, sernentara ia tidak bisa berteduh atau mencari rninu~n. Panas yang
berlebih atau suhu sekitar yang sangat rendah dapat menyebabkan salah
satunya adalah heat stress kemudian rnenyebabkan peningkatan rnetabolisme.
Peningkatan metabolisrne yang tidak perlu ini akan rnengurangi produktivitas
temak dan efektivitas pakan.
Menyalahgunakan hewan dengan menjadikannya sasaran lemparan,
panah atau tembakan untuk bersenang-senang adalah perbuatan yang dilarang
Rasulullah. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa uabi saw. bersabda:
"Jangaizlah engkau jadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran" dan di
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
35/46
hadits lain dinyatakan: "'Dirii,vayatkniz rlar-i Jabir baltwa Raszllzrllah saiv telah
iilelaraizg nzernbuiruh sziatzr binata~zg dalaiil keadaari tertalvan" (HR
~uslim).'~ ~edua hadits tersebut menunjukkan adanya larangan membunuh
hewan dalam keadaan stress.
Stressor psikologis dianggap sebagai tantangan yang lebih potensial
daripada stressor fisiologis." Ole11 karenanya Nabi snlr.. melarang muslim
mengusik ketenangan hewan dan membuatnya stress. Diriwayatkan, "'Kanzi
~ite~r>.ertni Ras~rlzrllali daloii~ sucrtlt per1n1z~~rtaiii1j.a. Kertltrdian belirrlr pergi
zrrittrk ri~eii~eitz~lii srmtlr keb1rt1r1iar1ig.a. Lallr kariti i~lelihat seekor- birrzrng
ber~~zrr-rzcr ~izer-ah de~zgarz dzra ekor- crrtcrkr~j.n. Kaiiti lallc nle~iganlbil kedlra
crrinXi~)~c~ irlr. Ttrtkala irztlrrk~~).a datarig, din rilertgepak-~~gepakkarr sajapizva
darz terbarlg iizerzur~riz ke datar-ail nze~~yiratkc~it kegelisaharz daiz kekeceicaan.
Ketika rinbi saiv clati~tg, beliazr ber-sabrla, 'Siapa yang iizeizgejictkaiz bur-zrrzg itu
. ..iZ derzgaiz ~ilenguritbil arznknya? Kenzbalikanla/z arzaknya pada~zya.
Peneraan dengan teknik tat0 sering digunakan pada ternak sebagai
penanddidentitas. Ini dianjurkan dalam Islam, Rasulullah juga melakukannya
sendiri terhadap hewan (unta) sedekah (riwayat Muslim). Namun Rasul
melarang menato hewan di wajah. Hal ini disampaikan Rasul dalam hadits:
L)i/.iit~crj.crrktrir rlirri Jtrhir rcr. hahic~cr Rnsrtlrrlltrh srtii,. telalr ~izelar?rrrg iircri~rtkrrl
wajah dull inenzbuat tato padarzya. " (HR Abu ~awud).'%arangan yang lebih
keras juga driwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi, "Rasulullah saw perilah
iizelihat seekor keledai yaizg ditato niukanya, lull< beliau be~sabda 'Tidakkah telah sampai kepadalnubahwa aku melaknati orang yang menato binatang di
wajahnya atau nlenzukul wajahi~~a?""~ Penatoan di bagian tubuh yang lain
mungkin akan mengurangi stress yang dialami hewan mengingat bagian wajah
memiliki saraf sensoris lebih banyak dibandingkan daerah lain. Menato di
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
36/46
wajah juga akan membuat stress yang lebih pada hewan akibat penampakan
alat penato yang menakutkan hewan. Hewan mempunyai lapang pandang yang
lebih luas dibandingkan manu~ia.'~ BAB VI
PEDOMAN AGAMA DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN
Penduduk dunia terbagi dalarn dua kelompok besar dalam ha1 konsumsi
daging yaitu nzeat-eatarian (nun-vegetarian) dan vegetarian. Golongan meat-
eatan'an merupakan mayoritas penduduk dunia, yaitu para pengkonsumsi daging
dan pengguna produk hewan lainnya. Mereka yang tidak mengkonsumsi daging
disebut Golongan vegetaria~z terbagi menjadi beberapa kelompok
yang lebih kecil lagi yaitu lacto-vegetarian (masih mengkonsumsi telur dan
minum susu) dan vegarz (vegetarian mumi). Pejuang a~zinzal rightist mayoritas
adalah vegaiz, yang anti terhadap semua produk asal hewan baik pangan maupun
7
non-pangan.
Daging hanya dapat dihasilkan setelah hewan dibunuh. Bagaimanapun juga
kebutuhan daging masyarakat ha~us terpenuhi mengingat mayoritas penduduk
dunia adalah rlorz-t,egettrr-irr~i. Penyembelihan ternak penting bagi masyarakat dan
dapat dimaklumi meskipun ada penderitaan hewan ketika disembelili dengan
metode yang manusia~vi pun." Penderitaan hewan di tempat pernotongan dapat
terjadi pada periode pra-sembelih @r.cslnzrgl~rcr-) dan periode saat penyeinbelihan
itu sei~diri.~' Akan tetapi, pcnderitaan selatna penyemhslihan dapat diminimalkan
dengan meningkatkan perhatian terhadap kesejahteraan hewan. Oleh karena itu,
ka~ian anirilcrl nzeljrire di unit penyembelihan dapat dilakukan terhadap detail-
dr~ail proses &an mctode penyembclihan.
Tata cara membunuli hewn yang dilakukan suatu n~asyarakatlkomunitas
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
37/46
bisa berbeda dengan masyarakat lain. Perbedaan tersebut dilatarbelakangi ole11
berbagai ko~ldisi masyarakat yans berbeda. Salah satu faktor yang penting adalah
faktor agarna. Beberapa metode qang dianjurkan agalna kemudian menjadi khas,
ineinbudaya dan populer seiring bcrkembangluasnya ajaran agama.
6.1 Penyembeiihan Non-Ritual
Penyembelihan non-ritual yang dimaksudkan di sini adalah penyembelihan
yang dilakukan tanpa berdasarkan syariat agama tertentu. Pelaksanaannya tidak
harus memperhatikan syarat-syarat agama yang hams dipenuhi. Oleh karena itu, baik metode maupun
pelaksanaan penyembelihan ini sangat beragam mengingat
perbedaan latar belakang sosial pelaksananya.
Metode penyembelihan non-ritual berkembang sesuai kebutuhan manusia
dan sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi. Peningkatan
kebutuhan daging telah meningkatkan jumlah hewan yang dipotong. Laju
pemotongan yang tinggi hams diimbangi metode yang cepat mengingat
keterbatasan sumber daya manusia. Rumah potong hewan membutuhkan metode
handling yang efektif dan hemat waktu. Di sisi lain meningkatnya perhatian
masyarakat terhadap status animal welfare di unit rumah potong hewan memacu
perkembangan dan riset terhadap detail pelaksanaan penyembelihan non-ritual
yang aman, sehat dan menjamin kesejahteraan hewan. Atas dasar tersebut
berkembang metode pemingsanan (sturtnirlg). Metode tersebut menjadi populer
dan ~nerupakan persyaratan yang hams dipenuhi oleh rumah potong hewan
modem.
Kesejahteraan hewan di rumah potong hewan (RPH) tidak kalah
pentingnya. Selain niinimnya perawatan hewan selania di penampungan hewan
sebelum disembelih. umumnya RPH bem~asalali dengan pre-slatrgliter~ I~urzrllirzg
dan proses mematikan 11ewan.~' Selania handling, hewan merasa stress akibat alat
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
38/46
dan teknik lzandlirig. Selama proses mematikan helvan, hewan aka11 nierasakan
kesakitan jika pera\\atan alat kurang diperhatikan. Tek~iisi yang berpengalaman.
terlatih dan berperilaku baik terhadap hewan akan dibutuhkan dalani rangka
meningkatkan kesejahteraan hewan selama di RPH.
Masalah kesejahteraan hewan yang muncul dari penyembelihan non-ritual
adalah ketidakseragaman metode dan telchnik yang digunakan. Pada rumah
potong hewan (RPH) yang kurang maju, pelaksanaamya terlihat sadis dan kurang
meniperhatikan kesejahteraan hewan. randi in" mengutarakan lima pelmasalaha~i
mendasar pada pemotongan hewan:
1. Peralatan dan metode yang memicu stress,
2. Rintangan yang menghambat gerak hewan, misalnya silau, pantulan
cahaya oleh air, bayangan, dll.,
3. Jarangnya pelatihan teknisi sehingga skill terbatas, 4. Kurangnya perawatan peralatan, dan
5. Kurang baiknya kondisi hewan yang datang.
Pengguna metode penyembelihan non-ritual adalah para pemeluk agama
yang di dalam syariat agamanya tidak menghamskan adanya syarat-syarat daging
yang boleh mereka konsumsi. Dalam ha1 ini pemeluk agama Nasrani dan
golongan non-vegetarian pemeluk Hindu serta Buddha menggunakan metode ini.
Sedangkan umat yahudi8' dan Islam 74.75.86 . tidak diperbolehkan mengkonsumsi
daging yang dihasilkan dari metode penyembelihan ini.
Agama Buddha tidak mempunyai pedoman penyembelihan karena Buddha
melarang pengikutnya membunuh sesuatu yang hidup. Seperti telah diutarakan
pada bab sebelumnya, Buddha menghargai segala bentuk kehidupan dan melarang
untuk membunuh. Buddha menolak segala bentuk persembahan dari hewan. Oleh
karenanya tidak ada juga upacara yang melibatkan penyembelihan ritual.
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
39/46
Pengikut Buddha dianjurkan menjadi vegetarian, meskipun dalam ajarannya
Buddha membedakan antara me~nbunuh dengan mengonsumsi daging.
Mengkonsurnsi daging tidak dipersalahkan karena makan daging tidak selalu
pengkonsumsinya membunuh hewan. Misalnya biksu harus menerima niakanan
apapun yang disedekahkan (termasuk daging). tetapi dia tidak boleh menerima
daging jika dia tahu atau curiga bahwa daging itu hasil sembelihan khusus unt~~k
dirinya. Perintah in~tuk menjadi vegetarian sanzat kuat pada aliran blahayana.
.4jaran Buddha dari jalur penyebaran China sangat menganjurkan pengikutnya
menjadi vegetarian daripada di 1ndia."
Pemeluk agama Hindu dengan ajaran ahimsanya sangat dianjurkan untuk
menjadi ~e~etarian.~"~' Masyarakat di India sangat menghormati mereka yang
inenjadi vegetarian. Namun demikian tidak sedikit dari mereka yang
mengkonsumsi daging. Dalam ha1 ini daging yang mereka konsumsi tidak hams
memenuhi syarat-syarat religius, dan hewan tidak pula hams disembelih dengan
ritual. Oleh karenanya mereka yang meat-eata~.ia~i mengkonsumsi daging hasil
penyernbelihan non-ritual.
Penganut Nasrani sangat dekat ajarannya dengall Yahudi mengingat adanya
persamaan kitab suci mereka. Sehamsnya dapat dijumpai adanya persyaratan
daging yang dikonsumsi oleh orang Nasrani. Namun karena hukurn penyembelihan Yahudi berasal dari
Talmud, maka dalam ha1 konsumsi daging
orang Nasrani mereka tidak mensyaratkan adanya penyembelihan ritual. Hal ini
berarti daging yang mereka konsumsi berasal dari penyembelihan non-ritual.
Tabel 3 Pedoman agama-agama dalam penyembelihan hewan (peluang dan
tantangan terhadap kesejahteraan hewan)
No. Penyembelihan Peluang Tantangan
1. Non-Ritual - riset ani~nal welfare di - keberagaman metode dan
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
40/46
RPH teknik
- penerapan teknologi - kurang terjaminnya
dan metode yang kesejahteraan hewan pada
menjamin RPH tradisional
kesejahteraan hewan di
RPH
2. Shechita - metode - perlu riset dan penerapan
(Yahudi) penyembelihan metode haizdliitgpre-
manusiawi slaughter yang efektif dan
3. Halal - menjamin lima efisien
(Islam) kebebasan dalamjve
j?ee[lon~s
- metode
penyembelihan
n~anusia~vi
6.2 Penyembelil~an Ritual
Peny2nibelilian lie\van ole11 suatu umat agania secara ritual mungkin
dilakukan suatu saar tenentu untuk suatu keperluan. Kesempatan-kesempatan
tersebu~ misalli)~ penyembelihan untuk persembahan atau dalam upacara-upacara
keagamaan. Beberapa agalna me~ilpersembahkan hewan temak tertentu dan
tnembunuhnya pada acara tersebut. Sedangkan agama lainnya mensyaratkan
penyenibelihan ritual juga untuk konsunisi sehari-hari pun.
Baik ulnat Yahudi maupun Muslim mempunyai persyaratan khusus atas
daging yang akan mereka konsumsi. Daging diputuskan layak konsumsi (atau
untuk keperluan acara keagan~aan) jika memenuhi knteria yang ditetapkan oleh
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
41/46
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
42/46
penyembelihan.
6.2.2 Pengembelihan Halal (Islam)
Islam rnempunyai aturan khusus dalani ha1 makanan (0th 'imah).74'75 Umat
Islam hanya diperbolehkan mahall makanan yalig halal (lawannya halal adalah
haram). Dalam kaitannya dengan daging hewan, Islam memperbolehkan
konsumsi daging dari liewan yang diselubelih dengan cara yang disyariatkan.
Islam juga melarang melarang u~natnya memakan bangkai (QS Al An'am: 145).'~
Oleh karena itu daging dari hewan yang mati selain karena penyembelihan adalah haram. Selain itu,
daging halal dihasilkan dari hewan yang halal dan
penyembelihan yang halal.
Penyembelihan hewan dalam Islam bertujuan untuk menghasilkan daging
halal (dzabh, dzakaah). Prosesnya adalah dengan memutus jalan nafas (trakhea),
saluran (nadi) makanan dan meinbuat pendarahan yang be~ar.~~ Dengan
pendarahan yang deras, asupan energi ke otak akan tumn drastis dan akan
menghasilkan ketidaksadaran dalam waktu yang cepat kemudian mati. Semakin
cepat pengeluaran darah inaka semakin baik. Namun demikian, pada kasus hewan
tidak dapat dipotong pada lehernya, inaka dapat melukai bagian lain asalkan dapat
menyebabkan pendarahan yang besar (mematika~~).'~
Penyembelihan syariat untuk menghasilkan daging halal hams memenuhi
~~arat:~'
1. Orang yang menyembelih hams berakal (baik pria maupun wanita),
tidak sah jika yang menyembelih adalah orang mabuk, orang gila, anak
kecil yang belum rrr~oi~cl~yiz.
2. Alat sembelihan hams tajam yang menlungkinkan mengalirkan darah
dan memutuskan tenggorokan.
Rasulullah ditanya, ".lpakalz boleh ri~er~yen~belih dellgar1 r~lar?val~
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
43/46
lseje17is hntzr ber-kill~r) rlnrr der~gnrr helnlran rorrgk(~t?' Rasulullah
menja\vab. 'Per~epcrrl~~lt ketika perrrorortgai1r1jc1. .4p~plirr .varrg dapat
rr~crtgnlir-hrz dar-ah (~(III disebutkarr r~arrra Allah, rirakrr 17zukarrlal1. D1217
.a') ridak n~enggunakan gigi hrz kuku dalanz pe~~yer~~belihan. Rasulullah
melarang pita setan, yaitu biuatang yang hanya disembelih dengan
memotong kulitnya lalu dibiarkanhingga mati (HR Abu Dawud dan
Ibnu Abbas).
3. Memutuskan tenggorokan dan saluran (nadi) makanan, dalam ha1 ini
tidak mengharuskan terpotongnya dua nadi karena tidak ada
kehidaupan tanpa salah satunya.
4. Menyebut asma Allah, jilta tidak menyebut asma Allah daging yang
dihasilkan tergolong bangkai dan tidak dihalalkan.
Penyembelihan dalaiu Islam llarus dilaltukan dengan baik. Hadits Nabi yang
menganjurkannya adalah "Orarzg yang rrlau ntet~j.ayar~gi birzatartg senlbelihaititya, walau hanya
seekor burung, maka Allah akan memberikan rahmat kepadanya
kelak di hari kiamat." Diriwayatkan pula dari seseorang di zaman Rasulullah, ia
berkata, "Wahai Rasul, kami telah menyeinbelih seekor kambing, tetapi kami
melakukannya dengan penuh kasih sayang." Lalu beliau bersabda, " Walau seekor
kan~bing, tetapi jika kamu nlau menyayanginya, n~aka Allah akan
menyayanginlu." 72 Tinjauan Five Freedoms dari penyembelihan halal adalah
sebagai berikut:
a. Bebas dari Rasa Lapar dan Haus
Penderitaan hewan oleh rasa lapar dan haus ini cendemng terjadi akibat
perlakuan pada periode preslaughter-. Rasa lapar akan menstimuli
pengeluaran adrenalin yang menggertak lipolisis. Efek dari rasa kelaparan
hewan akan meningkatkan kadar keton pada daging. Metode perawatan
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
44/46
hewan (termasuk pre-slaugl~ter) dalam Islam yang baik dan dengan kasih
sayang maka sehamsnya hewan terbebas dari lapar dan dahaga
b. Bebas dari Ketidaknyamanan
Untuk meminimalkan ketidaknyamanan yang dirasakan hewan selama
penyembelihan syariat, dibutuhkan teknik handling dan restrain yang baik.
Jika hewan tidak merasa nyaman, maka hewan akan menunjuWtan perilaku
berontakin~ela\va~~.~~ Durasi restrain yang terlalu lama akan mengurangi
kenyamanan Ile\van. Seharusnpa helvan segera dipotong setelah terestrain.
Rasulullah bersabda, "Apakah erlgkalr ir~gi~~ ri~e~i~h~tnuhr~ya bebe~itpa kali?
He17dakrl)~a engkazr sztdah n7er1ajan1lcai1 alar sentbelihalz117zt sebelzlriz engkalr
rt~erzid~rr-kanrz~n"~~ Diriwayatkan ha1 serupa tentang sahabat Urnar bin
Kaththab, bahwasanya ah seorang laki-laki yang nzengasah alat
serizbelihar~r~ya clan rizen~egar~g seekor- ka~ilbing yarzg akan dipotoi~gizya.
Kelnudian Unzar me171ulculrz);a dertgurz gngarzg pedang~~ya yu~~g 17ie11gkilap.
sanzbil berkata, 'Apalcal~ erzgkau akarz nzenyiksa i~zaklzluk berrt.yawa?
Mer~gapa er~glcaz~ tidak melaklrkan17);a sebeltr~i~ nterilegarlg biizataitg itu? ' (HR
Ibnu Sa'ad) 72
c. Bebas dari Rasa Sakit, LukaICedera dan Penyakit
Rasa sakit dan cedera dapat hadir sebelum penyembelihan (transportasi,
penampungan, handling) dan saat penyembelihan itu sendiri. Sedangkan penyakit dapat menyerang
pada saat transportasi dan penampungan di rumah
potong. Sebelum penyembelihan sebaiknya hewan diperlakukan dengan baik
dan handling yang nyaman dan tidak melukai. Rasa sakit dapat menyebabkan
penderitaan bagi hewan. Pada sebuah kisah disebutkan bahwasanya Umar ibn
Kaththab ra. melihat seorang laki-laki menyeret seekor kambing yang akan
disembelihnya. Kemudian beliau memukulnya dengan gagang pedangnya
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
45/46
seraya berkata, "Giringlah. - celakn engkatr - u~ttuk menyongsong
kematiarznya dengan cara yang baik" (HR ~aiha~i).'~
Rasa sakit saat pemotongan dapat dikurangi dengan memastikan
penggunaan alat sembeliban yang tajam. Meskipun hewan yang akan
disembelih pada akhimya aka11 mati, namun perlakuan yang baik hams tetap
diberikan padanya. Rasulullah bersabda, "Sesurzgguh~tya Allah nzewajibkalz
irrittrk bcr-h~rat baik terhadap segala sesuatu. Apabila erzgkau membunuh,
nlaka lak~ckaiilah derigan baik. Dan apabila engkau ~nenyeinbelili, ntaka
lakzrkarzlah der~gart baik. Dar~ Aendaknya seseorang diantara kalian
~nenainni/can pisatr rln17 nie~igeriakkan (tidak nterzyiksa) hewart pada saat
r~~er~~~er~rh~lili" (HR ~uslim).'~ Pada penyembelihan non-religius, untuk
tiisnguratigi persepsi sakit saat penyembelihan digunakan metode stirri~ririg.
Xarnun. berdasarkan penelitian Schultze dan Hazitii di Hannover University
ditunjukkan bahlva dengan penyembelihan syariat (tanpa stunning), helvan
tidak mcracakan sakit selama dan sesaat setelah penyembelihan. Kemudian
akibat pendarahan yang terjadi, tiga detik selanjutnya hewan pada fase tidak
sadar (deep sleep) dan 6 detik selanjutnya hewan tidak merasakan sakit sama
sekali. Di sisi lain, keuntungan penyembelihan tanpa stunning adalali
nonnalnya fungsi jantung dan reflex spinal sehingga memaksimalkan
pengeluaran darah."788 Terlepas dari itu, kesalahan pada pelaksanaan
stuttnirtg berpeluang menin~bulkan kematian hewan sebelurn disembelilijika
overdosis atau kemungkinan lain akibat kesalahan adalah hewan hams
dipaksa pingsan dengan perlakuan berkali-kali sehingga terkesan menyiksa
hewan, Okh karena itu sttrrining masih belum bisa diterima di banyak negara,
meskipun di Indonesia sendiri MU1 memperbolehkannya.89 d. Bebas untuk Menunjukkan Perilaku
Normal
-
7/22/2019 Peternakan Dalam Perspektif Islam
46/46
Pen~bahan perilaku normal penting disikapi pada periode preslaughter.
Perilaku bersuara, menjadi agresif dm melarikan diri mungkin yang paling
sering muncul akibat perlakuan handling dan restrain. Oleh sebab itu
dianjurkan dalam Islam untuk memperlakukannya dengan kasih sayang dm
mengantarkan kematiannya dengan cara yang baik. Mobilisasi temak yang
akan disembelih dengan cara digiring mungkin juga memberi keleluasaan
untuk ekspresi perilaku normal hewan.
e. Bebas dari Rasa Takut dan Distress
Rasa takut sering me~ighampiri hewan saat preslaughter handling.
Hewan dapat mendapatkan perasaan takut dari alat-alat alat handling , teknik
handling dan penye~nbelihan.'u Pada kondisi takut hewan menjadi sulit untuk
di-handle karena hewan menjadi lebih agresif. Rasa takut ini dapat berubah
menjadi distress.
Pada penyembelihan halal, hewan dapat dicegah dari ancaman takut dan
srress. tintuk menghindari ketakutan dan stress yang dialami hewan
Rasulullah tidak memperkenankan untuk memperlihatkan proses penajaman
alat sembelihan kepada hexvan. Riu~ayar !bnu Umar ra. Ia berkata,
"Ras~rlzrlltrh sr111. reltrh rr~c~nrerit~rnhkan zrrirltk nler~ajan~kar~ r?zarn pisn~r dat~
nieii~~erl~b~rrzyika~i~~~~r~ clnri pe~~glihrrtaii bir~~~ta~~g rerseb~rt" (HR Ahmad).'"
Rasul juga menyampaikan sabdanya diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani
"Raslstrlttllah saw1 rizerldapati sear-atig laki-laki yarzg n~eletakkar~ kakinya di
atas paittat seekor. karnbirzg sainbil rnengasnh alat sembelihannya. Kambing
it11 n~elirilci~.pu. Laltr nubi bersabda. "hfer~gapa tidak engkatl lakztkarz
sebel~o~ir,:a? Apakal~ errgkatl izetzdak mernbzmuh~zya dua kali?"(HR Ath-