Download - PPT Skenario 2 CVS

Transcript

NYERI DADA PADA SAAT MENONTON PERTANDINGAN BOLA

NYERI DADA PADA SAAT MENONTON PERTANDINGAN BOLAKelompok A-14ASSALAMUALAIKUMKetua:Freza Fahrizan1102013114Sekertaris:Hana Fadhilah1102013121Anggota:Frili Adria1102013115Gamar Fauzie B1102013117Hajar Haniyah1102013119Hamdan Muhammad1102013120Harianti Ayu W1102013122Harsha Denanda P1102013123Indah Permata S1102012124Intan Pratama D. Y1102012131

NYERI DADA PADA SAAT MENONTON PERTANDINGAN BOLA

Seorang laki-laki berusia 45 tahun mengalami nyeri dada retrosternal yang menjalar ke ekstremitas atas kiri pada saat menonton pertandingan sepakbola. Nyeri dada disertai sulit bernafas, dada terasa berat, badan lemas dan berdebar-debar. Laki-laki tersebut langsung dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit. Dari anamnesis diketahui kretek 3 bungkus/hari dan jarang berolahraga. Pada pemeriksaan fisik didapati Indeks Massa Tubuh (IMT) 24kg/m2. Pemeriksaan EKG terdapat irama sinus 100x/menit, dijumpai ST elevasi pada sadapan precordial. Pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan kadar enzim jantung. Dokter segera memberikan obat agregrasi trombosit dan antiangina serta menyarankan pasien untuk menjalani pemeriksaan angiografi pada pembuluh darah coroner.

1. Memahami dan menjelaskan Vaskularisasi Jantung

2.1 Memahami dan menjelaskan Definisi ArterosklerosisAterosklerosis digambarkan sebagai pembuluh darah arteri yang kaku. Merupakan suatu proses inflamasi yang kronik yang dalam patofisiologi nya melibatkan lipid, thrombosis, dinding vascular, dan sel-sel imun. Proses aterosklerosis ini sudah mulai terbentuk pada usia yang sangat dini, bahkan saat masih ada di dalam kandungan ibu. Sejalan dengan bertambahnya usia dan dengan adanya faktor-faktor resiko proses akan semakin berkembang dan memunculkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan aterosklerosis beserta komplikasinya.

www.bupa.co.uk2.1 Memahami dan menjelaskan Etiologi ArterosklerosisDislipidemia (peningkatan kadar LDL, penurunan kadar HDL, peningkatan kadar triglisrida, peningkatan lipoprotein)MerokokHipertensiObesitasWanita setelah menopause, karena defisiensi esterogenUsia di atas 50 tahunDiabetes MelitusFibrinogen serumRiwayat keluarga, danFaktor resiko lain; seperti peningkatan asam urat, protein C-reaktif, antibodi antifosfolipid, dll.

2.3 Memahami dan menjelaskan Patofisiologi Arterosklerosis

Proses aterosklerosis diawali pada masa kanak-kanak dan manifes secara klinis pada usia menengah dan lanjut. Proses ini terutama mengenai arteri-arteri berukuran sedang. Dalam fase pertumbuhannya, lesi-lesi aterosklerosis dibagi menjadi:Fatty streak Lesi ini mulai tumbuh pada masa kanak-kanak, makroskopik berbentuk bercak berwarna kekuningan, yang terdiri dari sel-sel yang disebut foam cells. Sel-sel ini ialah sel-sel otot polos dan makrofag yang mengandung lipid, terutama dalam bentuk ester cholesterol.

Fibrous plaqueLesi ini berwarna keputihan dan sudah menonjol ke dalam lumen arteri. Fibrous plaque berisi sejumlah besar sel-sel otot polos dan makrofag yang berisi cholesterol dan ester cholesterol, di samping jaringan kolagen dan jaringan fibrotik, proteoglikan, dan timbunan lipid dalam sel-sel jaringan ikat. Fibrous plaque biasanya mempunyai fibrous cap yang terdiri dari otot-otot polos dan sel-sel kotagen. Di bagian bawah fibrous plaque terdapat daerah nekrosis dengan debris dan timbunan ester cholesterol.

Complicated lesionLesi ini merupakan bentuk lanjut dari ateroma, yang disertai kalsifikasi, nekrosis, trombosis, dan ulserasi. Dengan membesarnya ateroma, dinding arteri menjadi lemah, sehingga menyebabkan okiusi arteri.

3.1 Memahami dan menjelaskan Definisi Penyakit Jantung KoronerPenyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Penyempitan atau penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri. Dalam kondisi lebih parah kemampuan jantung dalam memompa darah dapat hilang.

Menurut WHO, penyakit jantung koroner adalah gangguan pada miokardium karena ketidakseimbangan antara aliran darah koroner dengan kebutuhan oksigen miokardium sebagai akibat adanya perubahan pada sirkulasi koroner yang dapat bersifat akut (mendadak) maupun kronik (menahun).

3.3 Memahami dan menjelaskan Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner

Aorta pada jantung akan mengalirkan darah ke dalam arteri coronaria yang berfungsi untuk memberikan nutrisi kepada otot jantung untuk berkontraksi. Arteri ini dapat terhambat alirannya pada keadaan sindrom akut koronaria. Salah satu penyebab paling sering adalah aterosklerosis. Pada keadaan ini plaque dapat mempersempit lumen pembuluh darah. Jika plaque ini mengalami rupture, sumbatan darah dapat terbentuk dan memblokir aliran darah di arteri. 3.4 Memahami dan menjelaskan Manifestasi Klinis Penyakit Jantung KoronerManifestasi yang timbul adalah:Nyeri dadaSesak NafasBerkeringatKelelahan atau kepenatanPalpitasi (jantung berdebar-debar)Pusing, bahkan pingsan

3.5 Memahami dan menjelaskan Diagnosis dan Pemeriksaan Penyakit Jantung KoronerCara mendiagnosis PJK adalah dengan melakukan:AnamnesisDiagnosis adanya suatu SKA harus ditegakkan secara cepat dan tepat dan didasarkan pada tiga kriteria, yaitu gejala klinis nyeri dada spesifik, gambaran EKG (elektrokardiogram) dan evaluasi biokimia dari enzim jantung.Pemeriksaan FisikLaboratoriumFoto RO dadaPemeriksaan jantung non invasifTesFungsiECD atau EKG (electrocardiogram)Mengukur aktivitas kelistrikan, tingkatan, dan detak jantung regular.EchocardiogramMenggunakanultrasounduntuk membentuk gambar jantung.Exercise stress testMengukur detak janatung saat berjalan atautreadmill. Membantu untuk menentukan seberapa baik jantung kita bekerja saat jantung memompa darah lebih.X-ray dadaMembentuk gambaran jantung, paru-paru, dan organ lain di dada.Cardiac catheterizationMengecek bagian dalam arteri untuk menghalangi dengan memasukan tabung kecil, fleksibel melalui arteri di tangan atau leher untuk mencapai arteri koronari. Dapat mengukur tekanan darah dan alirannya di kamar jantung, mengumpulkan sampel darah dari jantung, atau menyuntikan dye ke jantung.Coronary angiogramMemonitor penyumbatan dan aliran darah ke jantung. Menggunakan X-rays untuk menfeteksi penyuntikan dye viacardiac catheterization.

Depresi ST. Merupakan ciri dasar iskemia miokard.Ada 3 jenis yaitu : Horizontal, Landai ke bawah atau landai ke atas

NekrosisIskemiaInjuriPemeriksaan Enzim JantungPeningkatan kadar enzim atau isoenzim merupakan indikator spesifik infark miokard akut yaitu kreatinin fosfoskinase (CPK/CK), SGOT, LDH, alfa hidroksi butirat dehidrogenase, dan isoenzim CK-MB. cTnT merupakan fragmen ikatantropomiosin. PenandaMeningkatMemuncakDurasiKreatinin Kinase (CK)4-6 jam18-24 jam2-3 hariKreatinin Kinase (CK-MB)4-6 jam18-24 jam2-3 hariCardiac-SpecificTroponin T (cTnT)4-6 jam18-24 jam10 hariCardiac-SpecificTroponin I (cTnT)4-6 jam18-24 jam10 hari3.6 Memahami dan menjelaskan Diagnosis Banding Penyakit Jantung KoronerDiagnosis Banding PJK adalah:Penyakit ulkus peptikum dengan atau tanpa perforasiRefluks gastroesofagealPerikarditisKostokondritisDiseksi aortaProlaps katup mitralEmboli paruPenyakit paru lainnyaSerangan panik

3.7 Memahami dan menjelaskan Tatalaksana Penyakit Jantung KoronerRekomendasi pengobatan untuk memperbaiki prognosis pasien dengan angina stabil menurut ESC 2006 adalah:Pemberian aspirin 75 mg per hari pada semua pasien tanpa kontraindikasi yang spesifik.Pengobatan statin untuk semua pasien dengan penyakit jantung koroner.Pemberian ACE inhibitor pada pasien dengan indikasi pemberian ACE inhibitor, seperti hipertensi, disfungsi ventrikel kiri, riwayat miokard infark dengan disfungsi ventrikel kiri, atau diabetes.Pemberian beta-blocker secara oral pada pasieen gagal jantung atau yang pernah mendapat infark miokard.Obat antianginaNitrat Organik, -blocker (Asebutolol, Atenolol, Bisoprolol, dll), Calcium Channel Blocker (Nifedipin, Diltiazem, Verapamil).AntitrombotikAspirin, Dipiridamol, Klopidogrel, dan Tiklopidin.3. Antiplatelet, antikoagulan

Tatalaksana Invasif (Tindakan Pembedahan)

Coronary Artery Bypass Grafting- CABGPercutaneus Cardiac Intervention PCI

PCI dengan Stent

Drug Eluting Stent DESStent yang dilapisi oleh obat-obatan antiplatelet dan fibrinolitik. Hasil menunjukkan hanya 0-6% pasien yang mengalami restenosis.

3.8 Memahami dan menjelaskan Komplikasi Penyakit Jantung KoronerKomplikasi akibat adanya aterosklerosis yang menjadikan iskemia dan infark miokard yaitu:Gagal jantung kongestifSyok kardiogenikDisfungsi M. papilarisDefek septum ventrikelRupture jantungAneurisme ventrikelTromboembolisme PericarditisSindrom dresslerDisritmia 3.8 Memahami dan menjelaskan Pencegahan Penyakit Jantung KoronerPemantauan dan memodifikasi faktor risiko tertentu adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit jantung koroner.Jika mungkin, mengadopsi gaya hidup sehat sejak awal kehidupanRiwayat keluargaJika seseorang dalam keluarga memiliki penyakit jantung koroner, angina, atau serangan jantung pada usia 55 tahun, resiko terkena penyakit jantung meningkat.Jika penyakit jantung ada dalam keluarga, dapat direkomendasikan tes skrining dan tindakan pencegahan.Ubah faktor-faktor risiko berikut: Kadar lemak dalam darah; dengan cara diet rendah lemak Merokok; berhenti merokok adalah perubahan terbaik yang dibuatTekanan darah tinggi; diet rendah garam, olahraga teraturDiabetes; merupakan penyebab arterosklerosis, mengontrol diabetes dapat menurunkan resiko penyakit koronerKetidakaktifan fisik; latihan dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengendalikan berat bada andaStres emosional; hindari hal-hal yang dapat menyebabkan stress emosional

3.10 Memahami dan menjelaskan Prognosis Penyakit Jantung KoronerDalam satu tahun setelah kambuhnya penyakit jantung, sekitar 42 persen penderita wanita mungkin meninggal, angka itu lebih tinggi satu kali lipat daripada kaum lelaki. Sesudah pertama kali penyakit jantung kaum wanita kambuh, keadaan itu lebih mudah terjadi ulang dibandingkan dengan kaum lelaki.Semua orang bisa sembuh dengan berbeda cara. Beberapa orang dapat mempertahankan kehidupan yang sehat dengan mengubah diet mereka, berhenti merokok, dan minum obat persis seperti resep dokter. Orang lain mungkin memerlukan prosedur medis seperti angioplasti atau operasi. Meskipun setiap orang berbeda, deteksi dini PJK umumnyamenghasilkan hasilyang lebih baik. (Chen, Michael A. 2010)Adi, Pudji Rusmono. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 6. Jilid 2. Jakarta: Interna Publishing

Brashers, Valentina L; Alih Bahasa, H. Y. Kuncara. 2007. Aplikasi Klinis Patofisiologi: Pemeriksaan dan Manajemen. Jakarta: EGC

Kabo, Peter. 2008. Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Gunawan, Sulistia Gan. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23084/4/Chapter%20II.pdf

Dharma, S. 2009. Sistematika Intepretasi EKG. Jakarta: EGC

Raden, Inmar. 2012. Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas YarsiCorwin, Elizabeth J. 2009. Buku Patofisiologi Edisi 3. Jakarta: EGChttp://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1kedokteran/207311154/Bab%202.pdf

Daftar PustakaWASSALAMUALAIKUM


Top Related