Download - Sop hir adc
Standard Operating Procedure No.dok : SOP-OHS-001
No.rev : 0.0 HIRADC (Hazard Identification Risk
Assesment Determine Control) Tanggal : 01-08-2011 Halaman : 1 Dari 11
hhsidauruk
HIRADC (HAZARD IDENTIFICATION RISK
ASSESMENT DETERMINE CONTROL)
Standard Operating Procedure No.dok : SOP-OHS-001
No.rev : 0.0 HIRADC (Hazard Identification Risk
Assesment Determine Control) Tanggal : 01-08-2011 Halaman : 2 Dari 11
hhsidauruk
LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN
SEJARAH REVISI
Rev. No. Tanggal Bagian yang Direvisi Disiapkan Diperiksa Disetujui Keterangan
Disiapkan oleh: Disetujui oleh:
(Haris H. Sidauruk)
(Sarjuni Rahmat) Jabatan : HSE Manager Jabatan : Brewery Manager
Tanggal : 1 Agustus 2011 Tanggal : 1 Agustus 2011
Standard Operating Procedure No.dok : SOP-OHS-001
No.rev : 0.0 HIRADC (Hazard Identification Risk
Assesment Determine Control) Tanggal : 01-08-2011 Halaman : 3 Dari 11
hhsidauruk
1.0 TUJUAN
Untuk mengidentifikasi tingkat bahaya dan pengendaliannya sebagai pencegahan terjadinya
dampak insiden/kecelakaan dalam sistem Keselamatan, Kesehatan & Kerja (K3).
2.0 FORMULIR/DOKUMEN KERJA TERKAIT
2.1 - Tabel HIRA kode 1 (Lembar kerja penilaian resiko/dampak A1) 2.2 - Tabel HIRA kode 2 (Lembar kerja penilaian resiko/dampak A2) 2.3 - Tabel A Nilai Kemungkinan (L) 2.4 - Tabel B Nilai Keparahan (S)
3.0 APD DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN
3.1 - Secara umum APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan meliputi : 3.1.1 Sepatu safety 3.1.2 Kacamata safety 3.1.3 Alat pelindung telinga 3.1.4 Alat pelindung pernafasan
3.2 - APD lain yang khusus digunakan pada kegiatan-kegiatan khusus seperti pada kerja di ketinggian, bekerja dengan api dan bekerja di ruang tertutup.
Standard Operating Procedure No.dok : SOP-OHS-001
No.rev : 0.0 HIRADC (Hazard Identification Risk
Assesment Determine Control) Tanggal : 01-08-2011 Halaman : 4 Dari 11
hhsidauruk
4.0 URAIAN DETAIL AKTIVITAS
4.1 Petunjuk Penilaian Resiko/Dampak (Lembar Kerja Penilaian Resiko/Dampak A1)
4.1.1 Informasi lembar penilaian
1. Dept./Unit Kerja/Task Force: diisi sesuai dengan Dept., Unit Kerja dan nama Task Force yang menyiapkan dan menjadi penanggungjawab pelaksaanaan.
2. Reviewed Date: diisi tanggal penilaian resiko dilakukan atau tanggal review dilakukan. 3. Next Review: diisi tanggal satu tahun setelah tanggal penilaian resiko dilakukan.
4.1.2 Identifikasi Aspek-Bahaya
1. Risk No: diisi dengan nomor identifikasi yang unik untuk tiap penilaian resiko yang dilakukan
2. Aktivitas/Process: diisi dengan aktivitas atau proses yang akan dinilai resiko K3 atau dampak K3 nya, misalnya: “pengelasan dalam tangki”, “mengendarai forklift”, dll
3. Bahaya/Aspek K3: diisi dengan bahaya K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) yang timbul atau mungkin timbul dari suatu aktifitas atau proses seperti pada No. 2, contoh dapat dilihat dalam tabel.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. terjatuh 2. tertabrak 3. kelebihan beban 4. tersayat 5. tergores 6. terhirup gas beracun 7. berdiri terlalu lama 8. tersengat aliran listrik 9. dll
4. H/S: isi dengan faktor H (kesehatan), S (keselamatan) 5. Potensial Resiko/Dampak: isi dengan akibat/dampak dari timbulnya aspek-bahaya
aktual ataupun potensi risiko/dampak yang ditimbulkan. Contoh potensial Resiko/dampak:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Cedera 2. Patang tulang 3. Kematian 4. Gangguan pernapasan 5. Kelelahan 6. Stress atau heatstress 7. Peraturan terkait 8. dll
Standard Operating Procedure No.dok : SOP-OHS-001
No.rev : 0.0 HIRADC (Hazard Identification Risk
Assesment Determine Control) Tanggal : 01-08-2011 Halaman : 5 Dari 11
hhsidauruk
6. Reg. Code: Berisi kode peraturan perundangan yang terdaftar, yang terkait dan berlaku bagi aktivitas atau proses tersebut. Jika konsekuensi tidak dipenuhinya peraturan tersebut dapat diancam dengan penjara dan atau denda atau diancam dengan penutupan perusahaan maka resiko otomatis unacceptable.
7. Kondisi: isi dengan kondisi dari aktifitas, produk dan jasa
a. R – Rutin (K3): bahaya yang aktual terjadi atau berpotensi terjadi akibat adanya aktifitas, produk dan jasa rutin yang dilakukan
b. NR – Non-Rutin (K3): bahaya yang aktual terjadi atau berpotensi terjadi akibat adanya aktifitas, produk dan jasa tidak rutin yang dilakukan atau aktifitas yang tidak biasa atau sesekali dilakukan
c. Kondisi Emergency (K3): bahaya aktual atau berpotensi terjadi di luar aktifitas rutin, idak rutin, yang menimbulkan risiko dan berdampak fatal terhadap manusia, contoh: kebakaran, ledakan, banjir, gempa, keracunan, kecelakaan, pencemaran dan kebocoran gas.
4.1.3 Penilaian Resiko/Dampak · Likelihood (Kemungkinan): peluang terjadinya kejadian atau resiko, menentukan kira-kira
peluang terjadinya seperti apa atau bisa dilihat dari fakta/data seberapa sering kejadian yang berisiko tersebut terjadi. Isi dengan kemungkinan terjadinya Bahaya/Aspek K3 (nilai lihat tabel A):
Tabel A Nilai Kemungkinan (L)
RATING
DESKRIPTOR
PENJELASAN KUALITATIF
1 Jarang Terjadi (Rare)
Mungkin hanya akan terjadi pada kondisi yang luar biasa (The event may occur only in exceptional circumstances)
2 Kemungkinan Kecil Terjadi (Unlikely)
Dapat terjadi suatu saat (The event could occur at sometime )
3 Mungkin Terjadi (Possible)
Mungkin terjadi suatu saat (The event should occur at sometime)
4 Kemungkinan Besar terjadi (Likely)
Mungkin akan terjadi pada berbagai keadaan (The event will probably occur in most circumstances)
5 Sering Terjadi (Almost certain)
Diaharapkan akan terjadi pada berbagai keadaan (The event is expected occur in most circumstances)
Standard Operating Procedure No.dok : SOP-OHS-001
No.rev : 0.0 HIRADC (Hazard Identification Risk
Assesment Determine Control) Tanggal : 01-08-2011 Halaman : 6 Dari 11
hhsidauruk
· Severity (Keparahan): isi dengan nilai keparahan (nilai lihat tabel B)
Tabel B – Nilai Keparahan (S)
RATING
DESKRIPTOR
HEALTH & SAFETY
IMPACT 1 Tidak signifikan
(Insignificant)
Tidak nyaman atau menimbulkan keluhan (Discomfort or causing complaints )
2 Cidera Ringan (Minor)
Perlu pertolongan medis/rawat jalan atau perlakuan P3K (Medical only/ outpatient or first aid treatment required)
3 Cidera Berat (Medium)
Perlu rawat inap atau tidak bisa melanjutkan pekerjaan (Causing hospitalized or inpatient and or disabling injury)
4 Kematian/ Cacat tetap (Major)
Kematian tunggal atau menyebabkan cacat tetap 1 – 5 orang (One death and or causing 1-5 persons got permanent disability)
5 Bencana (Catastrophic)
Lebih dari satu orang meninggal dan atau menyebabkan lebih dari 5 orang cacat tetap (Multiple death and or causing more than 5 persons got permanent disability)
Standard Operating Procedure No.dok : SOP-OHS-001
No.rev : 0.0 HIRADC (Hazard Identification Risk
Assesment Determine Control) Tanggal : 01-08-2011 Halaman : 7 Dari 11
hhsidauruk
· Tingkat Risiko Awal: menentukan Tingkat Risiko Awal dengan rumus RFN = L x S
Tabel C – Matriks Penilaian Resiko (S)
KEMUNGK INAN
Sering Terjadi (Almost certain)
5
5 10 15 20 25
Kemungkinan Besar
terjadi (Likely)
4
4 8 12 16 20
Mungkin Terjadi
(Possible)
3
3 6 9 12 15
Kemungkinan Kecil Terjadi
(Unlikely)
2
2 4 6 8 10
Jarang Terjadi (Rare)
1
1 2 3 4 5
Rating 1 2 3 4 5
DESKRIP
TOR
Tidak signifikan
(Insignificant)
Cidera Ringan (Minor)
Cidera Berat
(Medium)
Kematian/ Cacat tetap
(Major)
Bencana (Catastrop
hic)
AKIBAT
Standard Operating Procedure No.dok : SOP-OHS-001
No.rev : 0.0 HIRADC (Hazard Identification Risk
Assesment Determine Control) Tanggal : 01-08-2011 Halaman : 8 Dari 11
hhsidauruk
· Tindakan Pengendalian yang sudah ada (Existing Control Measure ECM): menentukan apakah perusahaan memiliki pengendalian untuk mengelola aspek K3, contoh sebagai berikut
Engineering Administratif APD
Pendeteksi gas Jadwal pemeliharaan Ear muff Level Sensor/limit switch
OJT Ear plug
Saringan SOP Full masked respirator Pelindung mesin Rambu/Amaran Half masked respirator Pengumpul debu Program kepedulian Vapor mask Gate Valve Jadwal pemantauan Fume mask Kesiapsiagaan dan
tanggap darurat Safety shoes
Safety helmet SCBA Goggles Safety specs Leather glove Nitrile glove Safety harness
· Residual Risk: menentukan apakah pengendalian yang ada saat ini (ECM) efektif untuk
mengendalikan aspek K3, dengan melakukan penilaian risiko kembali terhadap tingkat resiko awal vs ECM dengan rumus RFN = L x S
· Tingkat Resiko: menentukan tingkat risiko dan cara pengendalian yang diperlukan untuk menurunkan tingkat risiko. Tingkat resiko yang dapat diterima oleh organisasi adalah Acceptable, lebih dari itu harus dilakukan pengendalian.
RATING RISK LEVEL ACTION
1-2 Trivial · Tidak diperlukan tindakan. · Tidak perlu catatan, jika ada peraturan
perundangan terkait perlu pemantauan. 3-4 Acceptable · Tidak memerlukan pengendalian tambahan,
pengendalian diperlukan jika ada peraturan perundangan yang belum dipenuhi.
· Diperlukan pemantauan untuk memastikan pengendalian yang ada dipelihara.
5-9 Moderate · Resiko kemungkinan masih dapat diterima · Harus melakukan tindakan untuk menurunkan
tingkat risiko dengan memperhatikan ketentuan peratuan perundangan berlaku.
· Pengukuran pengurangan risiko harus diterapkan dalam periode waktu tertentu.
Standard Operating Procedure No.dok : SOP-OHS-001
No.rev : 0.0 HIRADC (Hazard Identification Risk
Assesment Determine Control) Tanggal : 01-08-2011 Halaman : 9 Dari 11
hhsidauruk
10-16 Substantial · Resiko tidak dapat diterima. Pekerjaan sebaiknya tidak dilakukan sampai tingkat risiko diturunkan dengan memperhatikan ketetapan peraturan perundangan.
· Penggunaan sumberdaya dapat dipertimbangkan untuk dialokasikan dalam menurunkan risiko.
· Bila risiko melibatkan pekerjaan yang sedang berlangsung, perlu diambil tindakan segera.
>16 Unacceptable · Resiko tidak dapat diterima. Pekerjaan tidak boleh dilakukan sampai tingkat risiko diturunkan.
· Jika terkait peraturan perundagan berlaku, prioritas dilakukan pada upaya pemenuhan peraturan perundangan
· Jika risiko tidak mungkin diturunkan sekalipun dengan sumberdaya yang tidak terbatas, pekerjaan dihentikan dan tidak boleh dilakukan
· Jika tingkat Risiko >= “Moderate” minimum diperlukan pengendalian adminitratif berupa Job
Safety Analysis atau masuk kedalam program kerja organisasi. · Dari hasil pengendalian risiko maka dibuat Penetapan Pengendalian, menilai efektivitas
penerapan dan melakukan tinjauan apakah tingkat risiko/dampak menjadi “acceptable”. · Lakukan Risk Assessment kembali. 4.2 Petunjuk Penetapan Pengendalian (Lembar Kerja Penilaian Resiko/Dampak A2)
Petunjuk Pengisian Penetapan Pengendalian:
1. Tabel Penetapan Pengendalian diisi jika pada kolom “Tingkat Resiko” dari tabel Identifikasi Bahaya K3 & HIRA (tabel-1) memiliki tingkat resiko : Moderate, Substansial dan Unacceptable.
2. Reviewed Date diisi tanggal penilaian dilakukan, sementara Next Review diisi satu tahun setelah Reviewed Date.
3. "No. Risk" diisi dari kolom dengan judul yang sama pada tabel Identifikasi Bahaya K3 & HIRA (tabel-1)
4. “Activitasi/ Process” diisi dari kolom dengan judul yang sama pada tabel Identifikasi Bahaya K3 & HIRA (tabel-1)
5. “Aspek K3” diisi dari kolom dengan judul yang sama pada tabel Identifikasi Bahaya K3 & HIRA (tabel-1)
6. “Tingkat Resiko” diisi dari kolom dengan judul yang sama pada tabel Identifikasi Bahaya K3 & HIRA (tabel-1)
7. Kolom Penetapan Pengendalian Resiko memiliki sub kolom yang terdiri dari hirarki pengendalian yaitu:
Standard Operating Procedure No.dok : SOP-OHS-001
No.rev : 0.0 HIRADC (Hazard Identification Risk
Assesment Determine Control) Tanggal : 01-08-2011 Halaman : 10 Dari 11
hhsidauruk
a. Eliminasi, b. Substitusi, c. Pengendalian Teknis, d. Rambu/ Peringatan / pengendalian administratif, e. Penggunaan APD
Lakukan analisa bagaimana menurunkan tingkat resiko terhadap aktivitas atau proses yang memiliki tingkat resiko Moderate, Substansial dan Unacceptable sehingga dapat menurunkan resiko tersebut. Tahapan penetapan pengendalian harus mengikuti urutan hirarki pengendalian seperti yang dijabarkan di atas. Berikut contoh bentuk-bentuk pengendalian dari masing-masing tingkatan pengendalian.
Eliminasi Subsitusi Pengendalian Teknis
Rambu/ Peringatan/
pengendalian administratif
APD
Menutup lubang
Mengganti bensin dengan solar
Tanggul/pagar Jadwal pemeliharaan
Ear muff
Meniadakan pekerjaan
Menganti mesin yang
aman
Dyke OJT Ear plug
Mengangkat manual diganti
dengan alat angkat
Mengganti material
yang lebih aman
Pemisah oli SOP Full masked
respirator
Mengganti alat yang
lebih aman
Pelindung mesin
Rambu/Amaran
Half masked
respirator Pengumpul
debu Program
kepedulian Vapor mask
Saringan Jadwal pemantauan
Goggles
Level Sensor/limit
switch
Kesiapsiagaan dan tanggap
darurat
Safety shoes
Pendeteksi gas Safety helmet
Gate Valve SCBA dll dll dll Dll dll
Standard Operating Procedure No.dok : SOP-OHS-001
No.rev : 0.0 HIRADC (Hazard Identification Risk
Assesment Determine Control) Tanggal : 01-08-2011 Halaman : 11 Dari 11
hhsidauruk
8. Kolom “Penaggungjawab Pelaksanaan Pengendalian“ diisi oleh Task Force dari aktivitas atau proses tersebut (PIC Person Incharge)
9. Kolom “Waktu Penyelesaian” dan diisi berdasarkan tabel berikut:
Risk Level Action Plan Responsibility Trivial No action required Employees
Acceptable Within 1 year Supervisor/Coordinator
Moderate Within 6 months Manager
Substantial Within 3 months Senior Manager
Unacceptable Within 1 month Director
10. Kolom tandatangan diisi sesuai hirarki jabatan/atasan dari masing-masing task force.