fna vs core biopsy
TRANSCRIPT
7/22/2019 FNA vs Core Biopsy
http://slidepdf.com/reader/full/fna-vs-core-biopsy 1/11
PERBANDINGAN AKURASI PEMERIKSAAN FNA DENGAN FROZEN
SECTION DALAM DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA
Kadek Gede Bakta Giri, dr. Ni Wayan Winarti Sp.PA
Prgogram Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Bagian Patologi Anatomi RSUP Sanglah
ABSTRAK
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang ditakuti banyak wanita. Kanker ini
penyebab kematian pada wanita yang menempati posisi kedua setelah kanker servikal. Fine
needle aspiration (FNA) dan frozen section merupakan contoh pemeriksaan penunjang yang
digunakan dalam diagnosis kanker payudara. Metode pemeriksaa FNA umumnya dilakukan
sebelum tindakan bedah, sedangkan pemeriksaan frozen section dilakukan saat di ruang
operasi.
Pemeriksaan FNA dengan frozen section memiliki kelebihan dan kekurangan yang
berbeda. FNA merupakan pemeriksaan yang mudah dilakukan, murah, aman, dan memiliki
akurasi yang cukup tinggi. Namum pemeriksaan frozen section memberikan diagnosis yang
cepat, dapat mengetahui grading dari tumor, dan mengetahui sifat tumor. Akurasi,sensitivitas, dan spesifisitas kedua pemeriksaan ini tidak terlalu signifikan berbeda, dimana
pemeriksaan frozen section memiliki tingkat akurasi, sensitivitas, dan spesifisitas sedikit lebih
tinggi daripada pemeriksaan FNA. Tes diagnostik FNA menunjukan tingkat akurasi 87%-
91,2%, sensitivitas 89,79%-92,5%, dan spesifisitas 79 -97,67%. Sedangkan frozen section
dengan tingkat akurasi 92%-99%, sensitivitas 91,7%-99,3%, dan spesifisitas 91,7%-93%.
Kata Kunci: kanker payudara, FNA, frozen section, akurasi
7/22/2019 FNA vs Core Biopsy
http://slidepdf.com/reader/full/fna-vs-core-biopsy 2/11
COMPARISON ACCURACY OF FNA WITH FROZEN SECTION FOR
BREAST CANCER DIAGNOSIS
Kadek Gede Bakta Giri, dr. Ni Wayan Winarti Sp.PA
Student of Faculty of Medicine Udayana University
Department of Pathology Anatomy RSUP Sanglah
ABSTRACT
Breast cancer is a dreaded disease that many women. This cancer was the cause death in
women, who occupy second after cervical cancer. Fine needle aspiration (FNA) and frozen
section is an example of investigation used in the diagnosis of breast cancer. Methods of
examination of FNA is generally performed before surgery, whereas frozen section
examination performed while in the operating room.
FNA examination by frozen section has different advantages and disadvantages. FNA is an
easy to do, inexpensive, safe, and have a fairly high accuracy. However the examination of
frozen section gives a quick diagnosis, grading of the tumor, and knowing the nature of the
tumor. Accuracy, sensitivity, and specificity of both tests is not too significantly different,
with frozen section examination has a high accuracy, sensitivity, and specificity was slightlyhigher than FNA. FNA diagnostic test showed an accuracy rate of 87% -91.2%, sensitivity of
89.79% -92.5%, -97.67% and specificity 79. While the frozen section with the accuracy of
92% -99%, sensitivity of 91.7% -99.3%, and a specificity of 91.7% -93%.
Key Word: breast cancer, FNA, frozen section, accuracy
PENDAHULUAN
Banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya. Dari tahun ke tahun,
wisatawan yang datang berkunjung ke Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2009,
jumlah wisatawan mencapai 6.323.497 orang, lalu mengalami peningkatan pada tahun 2010
dengan jumlah 7.002.944 orang dan pada tahun 2012 tercatat wisatawan yang berkunjung ke
indonesia sebanyak 7.649.731 orang (Badan Pusat Statistik, 2012).
Setiap wanita memiliki faktor resiko mengalami kanker payudara. Dilaporkan pada
tahun 2004 sebanyak 519.000 wanita meninggal karena kanker payudara (WHO, 2004).
Tidak menutup kemungkinan pada wisatawan wanita mancanegara yang baru menyadari
7/22/2019 FNA vs Core Biopsy
http://slidepdf.com/reader/full/fna-vs-core-biopsy 3/11
gejala dari kanker payudara ketika sedang berkunjung ke Indonesia. Untuk itu, diperlukan
pemeriksaan yang tepat dan cepat untuk mendiagnosis kanker payudara.
Pada umumnya deteksi kanker payudara dapat dilakukan sendiri (SADARI) dan dapat
dilakukan oleh tenaga medis. Dokter agar dapat mendiagnosis kanker payudara pada seorang
wanita umum menggunakan triple test , yakni: pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi, dan
pemeriksaan patologi (Nguansangiam, et al, 2009). Pada pemeriksaan patologi dikenal
beberapa tes untuk menunjang diagnosis kanker payudara, antara lain: Fine Needle
Aspiration (FNA) dan Frozen section/ Vries Coupe. Kedua pemeriksaan ini memiliki fungsi
yang sama dalam membantu mendiagnosis kanker payudara.
Metode dan pelaksanaan FNA dengan frozen section sangatlah berbeda. FNA
dilakukan sebelum dan pada saat tindakan bedah, sementara frozen section dilakukan di
ruang operasi atau saat tindakan bedah berlangsung. Informasi mengenai perbedaan metode
diantara FNA dan frozen section ini penting untuk diketahui oleh dokter agar mengerti
kelebihan dan kekurangannya.
PEMBAHASAN
F ine Needle Aspir ation (FNA)
FNA merupakan alat diagnostik dengan cara memeriksa sejumlah sel dari ekstrak tumor atau
nodul yang diambil dengan mempergunakan jarum dan tabung suntik, sebelum dioperasi atau
pada saat operasi untuk membedakan tumor ganas atau jinak (Mardiani, 2009). Menurut
Samiullah (2011), FNA pertama kali digunakan untuk mendiagnosis massa pada payudara
yang dipopulerkan oleh Martin dan Ellis pada tahun 1930, dan sejak itu FNA ditetapkan
sebagai alat bantu penting untuk evaluasi lesi pada payudara.
Prosedur FNA
Sebelum melakukan pemeriksaan FNA, diperlukan pendekatan terhadap pasien dimulai dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan menjelaskan tujuan dari pemeriksaan FNA. Informed
consent dilakuakan agar pasien mengerti dan akhirnya menyetujui tindakan yang akan
dilakukan terhadap dirinya. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan radiologi untuk mengetahui
ukuran dari tumor, letak dan konsistensi batas tumor dengan jaringan disekitarnya. Bahan-
bahan yang dipergunakan dalam pemeriksaan FNA antara lain; jarum plastik atau netral 23-
22G, tabung plastik dengan ukuran 10-20cc (disposible syringe), alat pemegang tabung
7/22/2019 FNA vs Core Biopsy
http://slidepdf.com/reader/full/fna-vs-core-biopsy 4/11
suntik terbuat dari metal dengan rancangan sedemikian rupa, kaca objek, bahan fiksatif
alkohol 70-80%, desinfektan alkohol atau betadin, kapas dan plester steril (Mardiani, 2009).
Saat akan melakukan pemeriksaan usahakan pasien tenang agar pemeriksaan FNA
berjalan baik. Posisi pasien terlentang, selanjutnya dilakuakan palpasi untuk mengetahui letak
nodul. Nodul difiksasi diantara jari tangan sambil kulit atasnya diregangkan, kulit penutup
tumor didesinfektan dengan alkohol 70-80%. Posisi tabung suntik di bagian distal, jarum
suntik diinsersi ke dalam massa tumor. Apabila jarum sudah berada di dalam massa tumor,
piston ditarik ke arah proksimal dan tekanan di dalam tabung negatif. Pada posisi piston di
proksimal, jarum digerakan maju mundur sehingga ekstrak/aspirat yang mengandung
sejumlah sel tumor masuk ke dalam lumen jarum/tabung suntik. Sebelum jarum dicabut,
piston dalam tabung suntik dikembalikan ke tempat semula dengan melepaskan pegangan
piston. Untuk mengeluarkan aspirat, jarum dibebaskan dari tabung suntik (Mardiani, 2009).
Gambar 1 (Mendoza, 2011)
Pemeriksaan FNA pada Payudara
Sediaan apusan FNA pada dasarnya terdiri dari dua metode yaitu sediaan kering dan
sediaan basah. Sediaan kering (air dry smear ) diwarnai dengan pewarnaan MGG, Jenner
Giemsa, pewarnaan Wright atau Diffquick . Pewarnaan ini sederhana, lebih praktis dan cepat,
dalam waktu 3-5 menit pewarnaan bisa selesai. Sedangkan sediaan basah (wet smear ) segera
dimasukkan ke dalam fiksasi alkohol 70-80% dan diwarnai dengan metode Papanicolaou atau
Hematoxylin Eosin (Mardiani, 2009).
7/22/2019 FNA vs Core Biopsy
http://slidepdf.com/reader/full/fna-vs-core-biopsy 5/11
7/22/2019 FNA vs Core Biopsy
http://slidepdf.com/reader/full/fna-vs-core-biopsy 6/11
negatif palsu dapat terjadi walaupun dalam jumlah kecil. Diagnosis sitologi FNA tidak selalu
dapat menentukan subtipe dari berbagai tumor (Mardiani, 2009).
Frozen section
Frozen section merupakan salah satu metode pemeriksaan patologi yang menggunakan teknik
cryosection, bertujuan untuk mendapatkan analisis mikroskopik yang cepat. Frozen section
pertama kali dilakukan oleh Welch pada tahun 1891 dan dikembangkan oleh Wilson untuk
diagnosis patologis intraoperatif pada tahun 1905 (Sultana and Kayani, 2003)
Prosedur Frozen section
Bahan-bahan yang akan digunakan untuk melakukan pemeriksaan frozen section antara lain;
Povidon iodin 10%, kasa steril, pisau bisturi 11, pinset chirurgis, gunting, pean bengkok,
electrocauter , benang catgut, sutera, jarum, pemegang jarum, dan plastik(Peters, 2010).
Prosedur dalam melakukan frozen section yaitu yang pertama mendesinfesikan daerah
operasi dan sekitarnya dengan povidon iodine 10% dan tutup duk steril. Periksa ulang tumor
payudara yang akan dilakukan biopsi dengan melakukan palpasi untuk mengetahui lokasi,
besar dan konsistensinya tumor. Insisi di atas benjolan, diperdalam dan rawat jika ada
perdarahan. Dilakukan insisi biopsi jika diameter tumor lebih dari 5cm dan eksisi biopsi jika
diameter kurang dari 5cm. Material biopsi dimasukan dalam plastik dan dikirim ke
laboratorium Patologi Anatomi untuk dilakukan pemeriksaan frozen section. Ahli patologi
anatomi akan memeriksa jaringan secara makroskopis dan memilih bagian jaringan yang
akan diperiksa. Jika massa tumor teraba ex vivo, maka dilakukan pemotongan sebesar 3-5
mm bagian tegak lurus dengan sumbu panjang (Weber, 2008). Material yang dipilih
diawetkan dengan cara cepat menggunakan formalin 10%, lalu dipanaskan dalam suhu 50°c
selama 2 menit. Kemudian jaringan dibekukan dengan CO2 dan dipotong dengan mikrotom
potongan beku setebal 10 mikron. Potongan jaringan dimasukkan ke dalam air sampai
mengembang kemudian diletakkan di kaca benda, diplak pada kertas saring yang dibasahi
alkohol absolut dan kemudian diwarnai dengan hematoksilin eosin (HE) cara cepat, ditetesi
entelan dan selanjutnya ditutupi dengan kaca penutup (Brogi,et al, 2005). Ahli patologi
anatomi akan menggunakan mikroskop cahaya untuk memeriksa material biopsi dan
menetapkan diagnosisnya.
7/22/2019 FNA vs Core Biopsy
http://slidepdf.com/reader/full/fna-vs-core-biopsy 7/11
Gambar 3(Vanderveen, 2011)
Alat Vries Coupe/ Frozen Section
Hasil pemeriksaan potongan beku dikirim ke kamar bedah. Bila hasil potongan beku
jinak, sebelumnya dilakukan biopsi insisional dilanjutkan dengan eksisi tumor, sedangkan jika sebelumnya dilakukan biopsi eksisional maka operasi selesai. Bila hasil potongan beku
menunjukkan sifat ganas maka akan dilakukan operasi definitif. Setelah operasi definitif
seluruh material hasil operasi dikirim ke bagian patologi anatomi untuk dilakukan
pemeriksaan akhir blok parafin yang akan digunakan sebagai standar baku (Riedl, et al,
2008).
Gambar 4 (Vanderveen, 2011)
Gambaran mikroskopik frozen section
Indikasi Frozen section
Indikasi dilakukannya pemeriksaan frozen section antara lain;
1. Dapat mengetahui sifat dari lesi apakah jinak atau ganas.
2. Frozen section terkadang digunakan untuk menetapkan adanya lesi yang terlewatkan
pada saat operasi.
3. Frozen section juga dapat memastikan jika spesimen dari lesi representatif untuk selanjutnya dikirim untuk pemeriksaan histopatologi.
7/22/2019 FNA vs Core Biopsy
http://slidepdf.com/reader/full/fna-vs-core-biopsy 8/11
4. Untuk grading dari tumor ganas, ini dilakukan setelah tumor diangkat.
5. Digunakan untuk memastikan apakah ada lesi yang lain selama operasi.
6. Menentukan kecukupan dari margin operasi.
7. Frozen section dapat mendeteksi adanya tumor berinvasi ke kelenjar getah bening dan
saraf.
8. Melihat adanya tanda-tanda infeksi dan peradangan.
9. Dari frozen section dapat mendapatkan jaringan segar yang dapat dipergunakan untuk
pemeriksaan lain seperti pemeriksaan mikrobiologi serta studi genetik dan molekul
(Jaafar, 2006).
Keuntungan Frozen section
Frozen section merupakan pemeriksaan histopatologi andalan tercepat saat ini. Keuntungan
lain dari pemeriksaan ini adalah dapat menentukan grading dari tumor ganas (Jaafar, 2006).
Keterbatasan Frozen section
Hasil pemeriksaan frozen section dapat dikacaukan dengan pengambilan sampling yang tidak
adekuat. Selain itu sampel dari jaringan yang dikirim ke bagian patologi untuk dilakukan
pemeriksaan terkadang besar dan ahli patologi harus menentukan area jaringan yang paling
representatif. Keterbatasan juga ditemukan pada sampel dengan tumor yang besar, karena
banyak terdapat jaringan yang nekrotik. Pemeriksaan frozen section sangat sulit menilai
invasi pada kapsular dan vaskular. Frozen section tidak dapat dilakukan pada lesi kulit yang
berpigmentasi dan payudara kecil (Jaafar, 2006).
Perbedaan Akurasi FNA dengan Frozen section
FNA dan frozen section sebagai pemeriksaan penunjang memiliki akurasi, sensitivitas, dan
spesifisitas yang tinggi dalam mendiagnosis kanker payudara. FNA memiliki tingkat akurasi
91,2%, sensitivitas 92,5%, dan spesifisitas 90,2% (Nguansangniam, et al, 2009). Pada
penelitian yang dilakukan oleh Dody Novrial pada tahun 2010 didapatkan tingkat akurasi dari
FNA sebesar 87% dengan sensitivitas 91% dan spesifisitas 79%. Hasil yang hampir sama
juga didapatkan dari penelitian lain, yakni tingkat sensitivitas 89,79% dan spesifisitas 97,67%
(Hashemzadeh,et al, 2004).
Sedangkan untuk frozen section, banyak pusat-pusat kesehatan melaporkan tingkat
akurasi dari pemeriksaan ini 92% - 98% (Jaafar, 2005). Pada penelitian yang dilakukan
Nuzhat Sultana dan Naila Kayani pada tahun 2003, frozen section memiliki akurasi 99%,
7/22/2019 FNA vs Core Biopsy
http://slidepdf.com/reader/full/fna-vs-core-biopsy 9/11
dengan sensitivitas 99,3%, dan spesifisitas 93%. Dilaporkan pada penelitian lainnya
sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif dan nilai prediksi negatif untuk frozen section
berturut-turut adalah 91,3%; 91,7%; 95,5%; dan 84,6% (Dewi, 2009).
SIMPULAN
FNA dan frozen section merupakan pemeriksaan yang sangat handal dalam menunjang
diagnosis kanker payudara. Pemeriksaan FNA mudah dikerjakan, murah, aman, dan
memiliki akurasi yang cukup tinggi. Sedangkan pemeriksaan frozen section memberikan
diagnosis yang cepat, menentukan grading dari tumor dan dapat mendeteksi sifat tumor.
Akurasi, sensitivitas, dan spesifisitas antara pemeriksaan FNA dan frozen section tidak terlalu
signifikan berbeda, dimana pada pemeriksaan frozen section memiliki tingkat akurasi,
sensitivitas, dan spesifisitas sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pemeriksaan FNA.
Kedua pemeriksaan ini memiliki tingkat akurasi tinggi, dengan akurasi FNA sebesar 87%-
91,2%, sensitivitas 89,79%-92,5%, dan spesifisitas 79 -97,67%. Sedangkan frozen section
dengan tingkat akurasi 92%-99%, sensitivitas 91,7%-99,3%, dan spesifisitas 91,7%-93%.
Masing-masing pemeriksaan ini memiliki kelemahan dan kekurangan yang berbeda, namun
jika pemeriksaan FNA dikombinasikan dengan frozen section maka diagnosis dari kanker
payudara akan semakina akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2012. Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara. Online.
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=16¬ab=14
(diakses: 16-11-2012).
Brogi, Edi, et al. 2005. The Result of Frozen Section, Touch Preparation, and Cytological
Smear Are Comparable for Intraoperative Examination of Sentinel Lymph Nodes: A
Study in 13 Breast Cancer Patients. Annals of Surgery Oncology, 12(2): 173-180
Hashemzadeh, SH, et al. 2009. Diagnostic Accuracy of Fine Needle Aspiration Cytology:
Coparison of Result in Tabriz Imam Khomeini Hospital and Shiraz University of
Medical Sciences. IJCP, Vol. 2, No. 3, Summer 2009
Jaafar, Hasnan. 2005. Intra-Operative Frozen Section Consultation: Concepts, Application
and Limitations. IJCP 2009; 3: 133-136
7/22/2019 FNA vs Core Biopsy
http://slidepdf.com/reader/full/fna-vs-core-biopsy 10/11
Mardiani. 2009. Diagnostik Preoperatif Massa Tumor Payudara dengan Fine Needle
Aspiration Biopsy (FNAB) di RSUP Fatmawati, Jakarta. Berkala Ilmiah Kesehatan
Fatmawati, Vol 7, No. 19, Oktober 2009
Nguansangiam, Sudarat, et all. 2009. Accuracy of Fine Needle Aspiration Cytology Breast
Masses in Thailand . Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 10, 2009
Novrial, Dody. 2010. Validitas Diagnostik Biopsi Aspirasi Jarum Halus pada Karsinoma
Payudara. Mandala of Health. Volume 4, Nomor 2, Mei 2010
Peters, Stepen R. 2010. A Practical Guide to Frozen Section Technique. USA: Springer
Pradham M, Dhakal HP. 2008. Study of Breast Lump of 2246 Cases by Fine Needle
Aspiration. J Nepal Med Assoc 2008; 47 (172): 205-9
Riedl,et al. 2008. Intraoperative frozen section analysis for breast-conserving therapy in
1016 patients with breast cancer . EJSO xx (2008) 1-7
Samiullah, et al. 2011. Role of Fine Needle Aspiration Cytology in Evaluating the Breast
Lumps. Gomal Journal of Medical Sciences January-June 2011, Vol. 9, No. 1
Sultana and Kayani. 2003. Validity of Frozen Section in the Diagnosis of Breast Lumps: 5
years Experience at the Aga Khan University Hospital . J Pak Med Assoc, Vol. 55, No.
12, December 2005
Weber, et al. 2008. Accuracy of Frozen Section Analysis Versus Specimen Radiography
During Breast-Conserving Surgery For Nonpalpable Lesions. World J Surg (2008)
32:2599-2606
World Health Organization. 2004. Breast cancer: prevention and control . Online.
http://www.who.int/cancer/detection/breastcancer/en/index1.html (diakses: 16-11-
2012)
7/22/2019 FNA vs Core Biopsy
http://slidepdf.com/reader/full/fna-vs-core-biopsy 11/11