gts free end

Upload: juan-setiaji

Post on 12-Oct-2015

304 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

GTS Free End

TRANSCRIPT

Laporan KasusGIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASANRESIN AKRILIK(Kasus 1)

Disusun OlehBertha Elysia Setio.13/357042/ PKG / 846

Dosen Pembimbingdrg.Titiek Ismiyati, M.S., Sp. Pros (K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALISFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA2014BAB IPENDAHULUAN

Penggantian gigi yang hilang adalah sangat penting untuk mengembalikan kesehatan dan fungsi gigi, maupun menambah panjang umur gigi yg masih tinggal. Ilmu Prostodonsia merupakan cabang dari ilmu kedokteran gigi yang mempelajari cara pergantian gigi yang hilang dengan suatu gigi tiruan (dental prothesis).Secara umum gigi tiruan dibagi menjadi dua macam, yaitu: gigi tiruan lengkap dan gigi tiruan sebagian. Gigi tiruan sebagian lepasan kemudian dibagi menjadi: gigi tiruan sebagian lepasan dan gigi tiruan sebagian cekat. Gigi tiruan sebagian lepasan adalah suatu alat (protesa) gigi tiruan yang menggantikan satu atau sebagian dari gigi yang hilang, tetapi tidak semua gigi asli dan jaringan pendukungnya. Protesa ini mendapat dukungan dari jaringan dibawahnya dan sebagian dari gigi asli yang tertinggal sebagai gigi pegangan serta dapat dilepaskan oleh pasien. Pada sebagian besar kasus protesa gigi tiruan sebagian dibuat untuk memperbaiki penampilan dengan merestorasi ruang yang tersisa akibat dari kehilangan gigi anterior dan untuk memperbaiki fungsi pengunyahan pada gigi posterior. Tujuan perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan antara lain adalah untuk mengembalikan fungsi pengunyahan, memperbaiki estetika, memperbaiki fungsi bicara, mempertahankan gigi yang masih ada, menjaga stabilitas oklusal, serta mengembalikan kesehatan dan kenyamanan.Kehilangan gigi tanpa penggantian dapat menimbulkan berbagai akibat, antara lain: migrasi gigi, rotasi gigi, erupsi berlebih, penurunan efisiensi kunyah, gangguan pada sendi temporo mandibula, beban berlebih pada jaringan pendukung, kelainan bicara, memburuknya penampilan, terganggunya kebersihan mulut, atrisi, dan efek pada jaringan lunak mulut.Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan antara lain:1. Enak dipakai 2. Dapat berfungsi dengan baik3. Estetik baik4. Tidak menimbulkan gangguan, rasa sakit, kelaianan, penyakit, atau gangguan apapun5. Harus dapat mempertahankan dan melindungi gigi dan jaringan sekitarnya6. Cukup kuat/tahan lama

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

Gigi tiruan sebagian lepasan diindikasikan untuk kasus kehilangan satu atau lebih gigi dan gigi yang masih tertinggal tersebut masih dalam keadaan baik serta memenuhi syarat sebagai gigi penyangga, keadaan prosesus alveolar masih baik sehingga dapat meneruskan beban kunyah, keadaan umum pasien dan pasien berkeinginan untuk dibuatkan gigi tiruan. 1. Indikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasana. Kehilangan gigi satu atau lebih b. Gigi yang tertinggal dalam keadaan baik, dan memenuhi syarat di gunakan sebagai peganganc. Keadaan processus alveolaris baikd. Keadaan pasien baike. Oral higiene baik

2. Klasifikasi Gigi Tiruan Sebagian LepasanMetode klasifikasi yang secara universal digunakan adalah klasifikasi Kennedy yang diperkenalkan pada tahun 1923 oleh Dr. Edward Kennedy. Applegate (1959) menyatakan bahwa klasifikasi menurut Kennedy adalah klasifikasi yang dapat diterima secara universal dan memiliki tujuan yang jelas, ringkas logis dalam pembuatan desain serta memungkinkan dengan cepat melihat bagian rahang yang tidak bergigi sehingga dengan mudah diaplikasikan pada berbagai keadaan tidak bergigi. Klasifikasi dibuat dengan tujuan untuk memudahkan pengelompokkan daerah tidak bergigi sehingga memungkinkan dokter gigi dapat berkomunikasi sejelas mungkin mengenai keadaan tersebut. Kegunaan lain dari klasifikasi ini dapat memudahkan dalam memahami prinsip-prinsip dasar pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan.Klasifikasi Kennedy terbagi menjadi 4 kelas:1. Kelas 1 : daerah tidak bergigi terletak di posterior dari gigi yang masih ada pada kedua sisi rahang, dapat disebut juga dengan bilateral free end2. Kelas II : daerah tidak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada dan hanya pada satu sisi, atau unilateral free end3. Kelas III : daerah tidak bergigi terletak pada satu sisi di antara gigi-gigi yang masih ada di bagian posterior dan anterior , atau unilateral bounded saddle4. Kelas IV : daerah tidak bergigi terletak di bagian anterior dan melewati garis tengah rahang, atau saddle anterior to the standing teeth

Banyak klasifikasi yang telah dibuat dan digunakan, antara lain Kennedy, Cummer, Miller, Applegate dan lain-lain. Namun klasifikasi ini sulit diterapkan untuk tiap keadaan, tanpa syarat-syarat tertentu. Untuk memudahkan aplikasinya atau penerapannya Applegate memandang perlu mengadakan perubahan-perubahan tertentu untuk lebih mendekatkan prosedur klinis dengan pembuatan disain dan klasifikasi yang dipakai, maka dikenal klasifikasi Applegate-Kennedy. Applegate-Kennedy membagi rahang yang sudah kehilangan giginya menjadi 6 kelas dengan rincian sebagai berikut :1. Kelas I : Daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada kedua sisi rahang (bilateral).2. Kelas II : Daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada, tetapi hanya berada pada salah satu sisi rahang saja (unilateral).3. Kelas III :Daerah tak bergigi terletak diantara gigi-gigi yang masih ada di bagian posterior maupun anteriornya (unilateral).4. Kelas IV: Daerah tak bergigi terletak pada bagian anterior dari gigi-gigi yang masih ada dan melewati garis tengah rahang (bilateral).5. Kelas V : Daerah tak bergigi paradental yang panjang unilateral dan melibatkan gigi kaninus, gigi anterior tdak dapat dipakai sebagai penahan.6. Kelas VI :Daerah tak bergigi paradental yang pendek melibatkan satu atau dua gigi dengan gigi asli tetangga dapat dipakai sebagai penahan.

3. Bagian-Bagian GTSL Resin Akrilik1. Basis gigi tiruanBasis gigi tiruan disebut juga dasar atau sadel, merupakan bagian yang menggantikan tulang alveolar yang sudah hilang dan berfungsi mendukung gigi tiruan, melanjutkan tekanan oklusal ke jaringan pendukung, menunjang kebersihan dan perbaikan estetis, menstimulasi jaringan dibawahnya terutama pada kasus tooth borne dan memberikan retensi dan stabilisasi.Basis gigi tiruan mendukung gigi pengganti dan efek perpindahan tekanan oklusal pada jaringan pendukung dalam mulut. Meskipun fungsi utama berhubungan dengan fungsi mastikasi basis gigi tiruan juga memberikan efek estetik dengan memberikan kontur yang natural, ( Henderson dan Steffel, 1981 ).2. PenahanPenahan (retainer) merupakan bagian GTSL yang berfungsi memberi retensi dan mampu menahan protesa tetap pada tempatnya. Bagian ini pada GTSL resin akrilik disebut klammer. 3. Elemen gigi tiruanElemen atau gigi tiruan merupakan bagian GTSL yang berfungsi menggantikan gigi asli yang hilang. Seleksi gigi tiruan kadang-kadang merupakan tahap yang cukup sulit dalam proses pembuatan protesa baik mengenai ukuran, bentuk maupun warna. Seleksi ukuran dan bentuk sering pula menjadi sulit karena ruangan yang tersedia sudah tak sesuai lagi, karena migrasi atau rotasi gigi tetangganya. Elemen gigi tiruan juga harus memulihkan fungsi menggigit dan mengunyah dan tidak boleh mengganggu bicara serta baik secara estetis.

4. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat desain GTSL1. Faktor RetensiRetensi merupakan kemampuan gigi tiruan melawan gaya-gaya pemindahan yang cenderung memindahkan protesa ke arah oklusal. Contoh gaya pemindah adalah aktivitas otot-otot pada saat bicara, mastikasi, tertawa, menelan, batuk, bersin, makanan lengket atau gravitasi untuk geligi tiruan atas. Retensi ini biasanya diberikan lewat lengan retentif, karena ujung lengan ini ditempatkan pada daerah gerong gigi pegangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi adalah panjang lengan, diameter, daerah penampang melintang, bentuk dan sifat bahan terutama modulus elastisitasnya.2. Faktor StabilisasiStabilisasi merupakan gaya untuk melawan pergerakan geligi tiruan dalam arah horizontal. Dalam hal ini semua bagian cengkeram berperan kecuali bagian terminal (ujung) lengan retentif.3. Faktor EstetikaDalam merestorasi penampilan pasien dengan geligi tiruan sebagian lepasan, tujuan restorasi adalah untuk menggantikan semua jaringan yang sudah rusak dengan protesa yang sangat mirip baik bentuk, warna dan teksturnya dengan jaringan rongga mulut sehingga tidak mudah terdeteksi. Gigi-gigi anterior pada geligi tiruan sebagian lepasan harus selalu mempunyai ukuran yang sama dengan gigi-gigi asli tetangganya. Bentuk dan tekstur gigi-gigi tiruan harus mirip dengan gigi-gigi asli yang tinggal, demikian juga warna gigi tiruan harus mirip dengan gigi asli tetangganya. Sehingga gigi tiruan yang dibuat memberikan estetis yang baik.

5. Dukungan GTSLPada saat membuat desain gigi tiruan dapat pula ditentukan macam-macam dukungan yang digunakan oleh gigi tiruan. Ada 3 macam dukungan gigi tiruan :1. GTSL dukungan gigiYaitu dukungan yang diperoleh dari gigi dengan pertimbangan gigi pendukungnya masih kuat, sehat dan baik, sadel tidak panjang dan jumlah sadel tidak banyak. Sampai saat ini gigi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi asli masih dianggap terbaik dengan alasan gaya perpindahan kurang bekerja pada dukungan gigi karena terdapat penahan langsung pada kedua ujung daerah tidak bergigi, tidak terjadi pergerakan protesa ke arah jaringan lunak sehingga tidak menimbulkan trauma pada jaringan dibawah basis, fungsi utama gigi asli memang untuk menahan beban pengunyahan dan gaya oklusal akan disalurkan ke tulang alveolar melalui akar gigi, ligamentum periodontal berfungsi sebagai peredam kejut serta reseptor refleks yang terdapat pada membran periodontal, otot dan sendi rahang berfungsi mengatur pergerakan mandibula sehingga bila ada gaya oklusal yang melebihi gaya fisiologik maka gigitan akan berhenti secara refleks.2. GTSL dukungan jaringanYaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan jaringan mukosa. Dukungan dari mukosa dipilih dengan pertimbangan penyaluran gaya oklusal ke mukosa atau jaringan pendukung, jaringan mukosa dibawah sadel sehat dan cukup tebal, tulang alveolar dibawah sadel padat dan sehat, tidak ada penyakit sistemik pasien yang berkaitan dengan resorpsi tulang yang progresif, serta untuk sadel yang berujung bebas sebanyak mungkin daerah sadel tertutup untuk mengurangi beban3. GTSL dukungan kombinasiYaitu gigi tiruan yang mendapat dukungan dari gigi asli dan jaringan mukosa. Cara-cara yang dapat ditempuh untuk maksud tersebut antara lain pengurangan gaya oklusal, penyaluran gaya oklusal pada gigi penyangga dan mukosa melalui cetakan fungsional, penempatan sandaran menjauhi basis dan perluasan basis distal

BAB IIILAPORAN KASUS

A. Identifikasi PasienNama: Bambang Sadewo, BpUsia: 58 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiPekerjaan: Pegawai Swasta

B. Anamnesa1. Pemeriksaan SubyektifMotivasi Pasien datang ke RSGM ingin membuatkan gigi tiruan karena banyak gigi yang hilang.Keluhan Pasien mengeluhkan gigi kanan atas hilang dan sulit untuk mengunyah.Riwayat Perjalanan Penyakit Tidak ada kelainanRiwayat Kesehatan GigiPasien pernah melakukan pencabutan, penambalan gigi, dan pembuatan gigi tiruan.Riwayat Kesehatan UmumTidak ada kelainan

2. Pemeriksaan ObyektifUmum Jasmani: SehatRohani: SehatLokala. Ekstra oral Bentuk muka : Lonjong, simetris Profil : Cembung Bibir : Sedang, simetris Otot-otot bibir : Normal Otot-otot pipi : Normal Limfonodi : Tak terabab. Intra oral Prosesus alveolaris posterior rahang atas: tinggi Prosesus alveolaris anterior rahang atas: sedang Prosesus alveolaris posterior rahang bawah: tinggi Prosesus alveolaris anterior rahang bawah: sedang Bentuk lengkung rahang atas: oval Bentuk lengkung rahang bawah: oval Besar lengkung rahang atas: sedang Besar lengkung rahang bawah: sedang Bentuk lingir: bentuk U Mukosa: normal Torus palatinus: tidak ada Torus mandibularis: tidak ada Lidah: normal Rugae palatina: normal Palatum: sedang Gingiva: normal Kebersihan mulut: baikc. Formula gigi 18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38 Keterangan : ---- : Karies : Gigi goyah O : Gigi belum erupsi O : Tumpatan V : Gigi tinggal akar : Gigi setengah erupsi X : Gigi tanggald. Diagnosa RA: Klasifikasi Applegate Kennedy kelas III modifikasi 2PRB: Klasifikasi Applegate Kennedy kelas I e. Rencana Perawatan : Rahang Atas : Gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik design bilateral dengan perluasan basis distalRahang Bawah : Gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik design bilateral dengan perluasan basis distal3. Fotoa. Ekstra Oral

b. Intra Oral

c. Model

d. Foto OPG

BAB IVPROSEDUR KERJA DAN RENCANA PERAWATAN

Kunjungan I.1. Anamnesa dan pemeriksaan obyektif.2. Membuat studi model : Alat : Sendok cetak no. 2 Bahan cetak: Hydrokoloid irreversibel Metode mencetak: Mukostatik3. Membuat catatan gigitan.4. Mencocokkan warna gigi dengan shade guide 5. Membuat desain gigi tiruanTahap I: Menetukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigiRahang atas : Gigi yang hilang : 17, 15, 23,24 Klasifikasi Applegate Kennedy kelas III modifikasi 2P Rahang bawah : Gigi yang hilang: 47, 48, 36, 37, 38Klasifikasi Applegate Kennedy kelas IIndikasi Protesa : Rahang Atas : GTSL resin akrilik bilateral dengan perluasan basis ke distalRahang Bawah : GTSL resin akrilik bilateral dengan perluasan basis ke distal.

Tahap II : Menentukan macam dukungan dari setiap sadelRahang atas: menggunakan dukungan kombinasiRahang bawah: menggunakan dukungan kombinasi Tahap III : Menetukan jenis penahanRahang atas : direct retainer menggunakan C klamer pada gigi 14, 16 dan 26 dan indirect retainer plat akrilik setinggi cingulum gigi anteriorRahang bawah: direct retainer menggunakan C klamer pada gigi 35 dan 46, rest mesial pada gigi 35 dan 46, dan indirect retainer plat akrilik setinggi cingulum gigi anterior Tahap IV : Memilih konektorRahang atas : basis resin akrilik design bilateral Rahang bawah: basis resin akrilik design bialteral yang diperluas ke distal. Desain gigi tiruan rahang atas: 1.C klamer2. Gigi tiruan 3. Base plate dengan perluasan ke distal, dan peninggian anterior setinggi cingulum

Desain gigi tiruan rahang bawah:

1.C klamer2. Rest mesial3. Gigi tiruan 4. Base plate dengan perluasan ke distal, dan peninggian anterior setinggi cingulum

Kunjungan II.1. Membuat model kerja. Alat : Sendok cetak perforated stock tray no.2 (RA&RB) Bahan cetak : Alginat Cara mencetak : Mukodinamik. Hasil setakan diisi dengan stone gips.2. Pembuatan base plate3. Processing base plateKunjungan III.1. Try in base plate2. Pencatatan dimensi vertical/ tinggi gigitan.3. Pencetakan rahang atas dan bawah dimana base plate rahang atas dan rahang bawah ikut pada cetakan.4. Cetakan rahang atas dan rahang bawah diisi dengan stone gips terlebih dahulu pada bagian base plate diberi vaselin 5. Pemasangan pada artikulator6. Penyusunan gigi

Kunjungan IV1.Try in gigi2.pengecekan terhadap retensi, stabilisasi, oklusi , warna gigi serta penyusunan gigi

Kunjungan V1. Insersi.2. Pemeriksaan retensi, yang perlu diperhatikan adalah : a. Gigi tiruan tidak terlepas pada waktu dipasang. b. Tepi plat protesa harus menempel pada cingulum gigi asli.3. Stabilisasi, yang perlu diperhatikan adalah : Protesa tidak terlepas pada saat dilakukan gerakan fungsi rahang.4. Koreksi Oklusi, yang perlu diperhatikan adalah : Bila ada traumatik oklusi, lakukan selektif grinding, caranya dengan mengurangi lereng fossa bukal untuk gigi rahang atas dan lereng fossa lingual pada gigi rahang bawah pada daerah traumatik/pendalaman sulkus. 5. Instruksi pada pasiena. Mengenai cara memasang dan melepas protesa.b. Pasien harus beradaptasi dengan gigi tiruannya selama 2x24 jam tidak dilepas, hanya dilepas pada waktu membersihkan dan menggosok gigi.c. Kebersihan protesa dan rongga mulut selalu dijaga. d. Bila timbul rasa sakit setelah pemasangan, harap segera kontrol.e. Kontrol setelah satu minggu pemakaian protesa.

Kunjungan VIKontrol :1. Pemeriksaan subyektif: ditanyakan pada pasien apakah ada keluhan, seperti rasa sakit selama pemakaian, dipakai untuk makan, berbicara mengganggu atau tidak.2. Pemeriksaan obyektif : a. Koreksi gangguan oklusi. b. Koreksi bagian protesa yang menyebabkan trauma atau menekan jaringan.

BAB IVDISKUSI

Gigi tiruan sebagian lepasan dengan resin akrilik dibuat adalah atas dasar pertimbangan karena hilangnya beberapa gigi pada rahang bawah. Pada rahang atas gigi yang hilang adalah gigi 17, 15, 23, 14, dan 25 merupakan klasifikasi Applegate Kennedy kelas III modifikasi 2P. Gigi tiruan lepasan ini menggunakan dukungan gigi karena daerah yang tidak bergigi masih didukung oleh banyak gigi yang tersisa, dan pegangan yang digunakan adalah gigi 14, 16 dan 26 merupakan gigi yang masih kuat, sehingga semua gaya oklusal didukung oleh gigi penyangga yang membatasi daerah sadel dan mukosa.Pada rahang bawah gigi yang hilang adalah gigi 37, 38, 46, 47, 48 merupakan klasifikasi Applegate Kennedy kelas I. Gigi tiruan lepasan ini menggunakan dukungan kombinasi karena daerah yang tidak bergigi ujung bebas dan gigi pegangan yang digunakan adalah gigi 36, dan 45 merupakan gigi yang masih kuat, sehingga semua gaya oklusal didukung oleh gigi penyangga yang membatasi daerah sadel dan mukosa. Oklusal rest di letakkan di mesial. Gigi tiruan sebagian pada rahang bawah dengan basis diperluas ke distal digunakan untuk menahan gaya-gaya yang diterima oleh gigi tiruan karena menggantikan banyak gigi yang hilang pada bagian posterior yang menerima beban pengunyahan yang besar. Dukungan yang digunakan dalam kasus ini adalah dukungan kombinasi karena gigi posterior yang hilang dan gigi yang digunakan sebagai pegangan juga masih kuat. Pada rahang atas pada gigi 14, 16, dan 26 C klamer yang berfungsi sebagai direct retainer yang meneruskan tekanan ke aksis gigi dan menahan tekanan oklusal pada sadel. Pada rahang bawah menggunakan C klamer dan rest mesial pada gigi 36, dan 45 yang berfungsi sebagai direct retainer yang meneruskan tekanan ke aksis gigi dan menahan tekanan oklusal pada sadel. Juga berguna untuk mencegah pergerakan protesa menjauhi linggir sisa.Konektor mayor yang berupa plat akrilik pada rahang atas dibuat palatal free di karenakan kehilangan gigi yang sedikit, dan agar pasien dapat lebih merasakan sensasi pengecapan. Pada rahang bawah dibuat peninggian akrilik anterior sebatas cingulum, yang dapat berfungsi sebagai indirect retainer. Pada bagian distal gigi abutment terakhir rahang bawah plat akrilik di tambahkan perluasan basis distal sebagai retensi dan stabilisasi untuk gigi tiruan sebagian lepasan berujung bebas. Ukuran gigi pengganti disesuaikan dengan bentuk dan ruang yang tersedia, serta warna gigi sesuai dengan gigi aslinya atau sesuai dengan warna gigi pasien yang tersisa.

BAB VPROGNOSA

Hasil dari perawatan ini diperkirakan akan berhasil baik karena :1. Pasien kooperatif dan komunikatif2. Jaringan pendukung masih baik3. Gigi-gigi pegangan masih kuat4. Sosial ekonomi baik5. Kesehatan umum baik6. Kesehatan mulut baik

BAB VIKESIMPULAN

GTSL resin akrilik dipilih karena lebih mudah dibuat dan relatif lebih murah dengan tetap memperhatikan faktor retensi, stabilisasi dan estetis yang baik, maka GTSL resin akrilik akan nyaman digunakan.

BAB VIIDAFTAR PUSTAKA

Applegate, C.O., 1959. Essentials of Removable Partial Denture Prosthesis, 2nd Ed. W.B. Saunders Co. Philadelphia. P:9-28. Bates, F.J., 1970. Partial Denture Construction. John and Sons L.T.D. Bristol. P:1-4.Gunadi, A.H., Margo, A., Burhan, K.L., Suryatenggara, F., dan Setiabudi, I., 1991. Ilmu Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid 1. Hipokrates. Jakarta. P:143-239. Gunadi, A.H., Margo, A., Burhan, K.L., Suryatenggara, F., dan Setiabudi, I., 1994. Ilmu Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid 2. Hipokrates. Jakarta. P:308-332. Watt, M.D., Mc. Gregor., R.A., 1992, Penentuan Desain Geligi Tiruan Sebagian Lepasan 1st Ed, Hipokrates, Jakarta.

20