pkp pupaya meningkatkan kreativitas menggambar melalui pendekatan contextual learning di kelompok b...

Upload: tinomalang

Post on 25-Feb-2018

259 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    1/38

    UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS

    MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN

    CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMPOK B

    TK JASA BUAT PKP

    Oleh :

    NAMA : XXXX

    NIM : XXXXXX

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIT BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) XXXXXX

    XXXXXX

    UNIVERSITAS TERBUKAXXXXX

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    2/38

    DAFTAR ISIHalaman

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... iiiDAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .............................................................................. 1B. Perumusan Masalah ........................................................................... 3C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Pengertian Mengambar ...................................................................... 4

    B. Kreativitas .......................................................................................... 5C. Contextual Learning ........................................................................... 8

    BAB III PELAKSANAAN PERBAIKANA. Subjek Penelitian ............................................................................................... 13B. Jenis Penelitian .................................................................................................. 13

    C. Setting dan Subjek Penelitian.............................................................. 13C. Prosedur Penelitian.............................................................................. 13

    D. Instrumen Penelitian............................................................................ 18E. Analisis Data........................................................................................ 19

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Persiklus ............................................................................................ 21

    B. Pembahasan Setiap Siklus ................................................................... 29

    BAB V PENUTUPAN

    A. Kesimpulan........................................................................................................ 31B. Saran .................................................................................................... 31

    DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    3/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sejak usia dini anak sudah dikenalkan menggambar. Dalam pembelajaran

    di Taman Kanak-Kanak kebanyakan guru kurang memperhatikan hasil belajar

    anak terhadap pembelajaran yang satu ini. Guru sering menggunakan

    menggambar sebagai pembelajaran relaksasi pada anak tanpa memperhatikan

    hasil karya anak sehingga didapati hasil karya anak dalam pembelajaran

    menggambar terkesan tanpa arahan.

    Pada prinsipnya kegiatan menggambar yang dilakukan oleh anak

    merupakan kegiatan naluriah, seperti halnya kegiatan makan, minum, berbicara,

    dan bercerita kepada orang lain. Kegiatan menggambar bersamaan dengan

    kegiatan orang lain seperti memilih dan mengenakan pakaian yang dilakukan oleh

    anak. Rasa seni dimulai dengan bagaimana anak bisa menata benda-benda

    disekitarnya. Jika hal tersebut tidak dilakukan oleh anak, maka pendidik perlu

    segera mendidik dan membimbingnya.

    Ditjen Dikdasmen, (2006), tentang standar kompetensi kelompok B,

    menyebutkan bahwa anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan

    berbagai gagasan, imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi

    suatu karya seni. Kemudian dalam hasil belajar anak, diharapkan agar dapat

    menggambar sederhana dengan berbagai media seperti arang, kapur, crayon,

    pensil warna, pastel dan lain-lain. Untuk scat ini tuntutan dari kurikulum tersebut

    belum bisa direalisasikan di Taman Kanak-Kanak Xxxxx Kabupaten Medan.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    4/38

    Khusus dalam pembelajaran menggambar di Taman Kanak-Kanak Xxxxx

    Kabupaten Medan anak masih kurang kreatif dalam menggambar. Hal ini terlihat

    dari hasil karya anak dalam menggambar. Coretan yang dihasilkan anak masih

    berkesan umum dan menampilkan gambar yang sama setiap pengerjaan tugas

    menggambar. Misal: anak hanya menggambar rumah saja, anak menggambar

    gunung saja, atau anak menggambar pohon raja. Selain itu ketika anak diberikan

    tugas untuk mengambar suasana kelas sering ramai, anak sering jalan-jalan sendiri

    dan tidak serius da lam menggambar.

    Melihat kondisi yang seperti ini penulis mencoba meningkatkan kreatifitas

    anak dalam menggambar melalui pendekatan kontekstual learning. Kepada anak

    akan diperlihatkan bentuk asli da lam pembelajaran menggambar. Pendekatan ini

    dirasa perlu diterapkan untuk mengganti metode konvensional dalam

    pembelajaran menggambar di Taman Kanak-Kanak Xxxxx Kabupaten Medan.

    B.

    Perumusan masalah

    Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah penelitian:

    "Apakah pendekatan kontekstual learning dapat d igunakan untuk meningkatkan

    kreativitas menggambar di kelompok B Taman Kanak-Kanak Xxxxx Kabupaten

    Medan.

    C.

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

    kreatifitas anak dalam menggambar dapat ditingkatkan melalui pendekatan

    contexstual learning di anak didik kelompok B Taman Kanak-Kanak Xxxxx

    Kabupaten Medan.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    5/38

    D.

    Manfaat Penelitian

    1.

    Anak mampu meningkatkan kreatifitas menggambar yang muaranya

    tertuju pada peningkatan fungsi otot-otot motorik halus anak.

    2.

    Anak mampu menuangkan ide dan gagasan pada kertas gambar secara

    baik.

    3.

    Menumbuhkan jiwa seni pada diri anak sejak dini.

    4.

    Guru dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam memecahkan

    masalah menggambar.

    5. Sekolah mempunyai cara baru dalam melaksanakan pembelajaran

    menggambar bebas d i lingkungan Taman Kanak-Kanak.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    6/38

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Untuk mewujudkan pembelajaran menggambar yang efektif, guru Taman

    Kanak-Kanakharus memahami dengan baik arti menggambar dan penerapannya

    dalam contextual learning. Selanjutnya, konsep menggambar dan contexstual

    learning dibahas seperti di bawah ini.

    A. Penge rtian Menggambar

    Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan

    atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah

    ada.(Wikipedia Indonesia, 2009). Kreativitas adalah proses timbulnya ide baru,

    sedangkan inovasi adalah pengimplementasian ide itu sehingga dapat merubah

    dunia (Tanadi Santoso, 2009).

    Dalam melakukan sesuatu seperti menggambar dibutuhkan kreativitas

    karena kreativitas mampu membelah batasan dan asumsi dan membuat koneksi

    pada hal lama yang tidak berhubungan menjadi sesuatu yang baru. Menggambar

    tidak hanya sekedar kegiatan membuat sebuah gambar namun lebih dari itu yaitusebuah kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Kegiatan untuk

    menyalurkan ide dan gagasan kedalam kertas gambar.

    Menggambar adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara

    mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi

    warna, sehingga menimbulkan gambar (Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi S,

    2008). Menggambar adalah kegiatan-kegiatan membentuk imajinasi, dengan

    menggunakan banyak pilihan tehnik dan alat. Bisa pula menggambar berartimembuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dari

    alat gambar (Wikiped ia Indonesia, 2009).

    Kegiatan menggambar dilakukan dengan kesadaran penuh berupa maksud dan

    tujuan tertentu maupun sekedar membuat gambar tanpa arti. Kegiatan ini dimulai dari

    menggerakkan tangan untuk mewujudkan sesuatu bentuk gambar secara tidak

    segaja,sampai dengan menggambar untuk maksud tertentu. Anak-anak akan merasa

    senang setelah menggambar karena hal itu menjadi suatu cara berkomunikasi kepada

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    7/38

    orang lain. Apalagi, ketika gambar anak tersebut ditanggapi oleh orang tua dengan

    pertanyaan tentang makna dan arti bentuk gambar yang dihasilkan.

    B. Kreativitas

    Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu

    kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan

    paling tinggi bagi manusia . Pada dasarnya setiap orang dilahirkan di dunia

    dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali)

    dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat.

    1.

    Pengertian Kreativitas.

    Guilfrod 1959 (dalam Munandar 2009:271) menyatakan kreativitas

    merupakan kemampuan berfikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-

    macam alternative jawaban terhadap suatu persoalan yang sama benarnya.

    Sedangkan menurut Chaplin 1989 (dalam Rachmawati 2005 :15)

    mengatakan bahwa kreat ivitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru

    dalam seni. Atau dalam persenian atau dalam memecahkan masalah dengan

    metode-metode baru.

    Menurut James J.Dallagher 1985 (dalam Yeni & Euis 2010 :13)mengatakan bahwa Creativity is a mental pricess by which on individual

    creates now ideas and product in fashion that is novel to him or her.

    (Kreativitas merupakan suatu proses mental yang d ilakukan individu berupa

    gagasan atau produk baru atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada

    akhirnya akan melekat pada dirinya.

    Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian

    kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan baru, maupun karya

    nyata yang berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dan merupakan hasil

    dari pikiran yang berdaya serta dan memecahkan masalah sesuai dengan tingkat

    berfikirnya..

    2. Ciri-ciri Kreativitas

    Dunia kognitif anak taman kanak-kanak ialah kreatif, bebas dan

    penuh imajinasi. Imajinasi anak taman kanak-kanak terus bekerja , dan daya

    serap mental mereka tentang dunia meningkat (Santrock ,1995:228)

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    8/38

    Manurut Paul Torance (dalam Suratno , 2005:11-14 ) menyebutkan

    bahwa ciri-c iri tindakan kreatif anak Taman Kanak-Kanakadalah :

    a. Anak Taman Kanak-Kanak yang kreatif belajar dengan cara-cara yang

    kreatif. Guru dalam membelajarkan anak sesuai dengan kebutuhan

    dan keinginan, maka anak akan belajar secara mengesannkan. Pada

    umumnya anak menyenangi eksperimen, eksplorasi, manipulas i dan

    permainan).

    b. Anak Taman Kanak-Kanak yang kreatif memiliki rentang perhatian

    yang panjang terhadap yang membutuhkan usaha kreatif. Pada

    umumnya anak mempunyai perhatian dan tertarik terhadap sesuatu

    yang baru, hanya akan bertahan selama 15 menit, kemudian anak

    bosan dan meninggalkan. Hal tersebut jauh berbeda dengan anak

    kreatif . Anak kreatif dalam mengeksplorasi, eksperimen,

    memanipulasi dan memainnkan bisa lebih lama waktu yang

    dibutuhkan.

    c. Anak kreatif mempunyai suatu kemampuan mengorganisasikan yang

    menakjubkan. Dalam sekelompok anak ketika sedang bermain sering

    ditemukan ada anak yang sekedar jadi pengikut, tetapi ada yang lebihaktif. Anak yang kreatif pada umumnya pandai dalam

    mengorganisasikan teman-temannya untuk mengikuti apa yang

    diinginkan. Anak yang kreatif adalah anak yang berdaya , dengan

    demikian anak kreatif sering merasa lebih daripada anak yang lain.

    d. Anak yang kreatif dapat kembali pada sesuatu yang sudah dikenalnya

    dan melihat dari cara yang berbeda. Anak kreatif merupakan anak

    yang suka belajar untuk memperoleh pengalaman. Anak tidak lekasbosan untuk mendapatkan pengalaman yang sama berkali-kali.

    e.

    Anak yang kreatif belajar banyak melalui fantasi dan memecahkan

    masalah dengan menggunakan pengalamannya. Anak kreatif akan

    selalu haus akan pengalaman baru. Dengan demikian anak kreatif

    tidak bosan-bosannya belajar untuk memperoleh pengalaman baru.

    f.

    Anak kreatif menikmati permainan dengan kata-kata dan tempat

    sebagai pencerita yang alamiah. Ada beberapa pertimbangan dasar

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    9/38

    mengapa kreativitas perlu dipupuk sejak dini.Selain karena usia

    prasekolah merupakan usia yang subur untuk mengembangkan

    kreativitas anak. Juga anak taman kanak kanak memiliki banyak ciri

    kepribadian kreatif. Kreatif anak taman kanak-kanak nampak dari

    kecenderungan untuk mengenal dunianya, menjajaki lingkungannya,

    menemukan sesuatu yang baru (baru bagi dirinya), membentuk

    dengan cara-cara yang unik dan kreatif.

    Guilfrod 1959 ( dalam Munandar 2009:271)) mengemukakan cirri-ciri

    kreativitas sebagai berikut :

    Kelancaran berfikir (Fluency of thinking) yaitu kemampuan untuk

    menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.

    Dalam kelancaran berfikir , yang ditekankan adalah kuantitas dan bukan kualitas.

    Keluwesan berfikir (Flexibility) yaitu kemampuan untuk memproduksi

    sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi,

    dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari cara

    atau alternative yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-

    macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreativ adalah orang yang

    luwes dalam berfikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berfikirlama dan menggantikannya

    Elaborati (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan

    dan menambahkan atau memperinci detail-detail suatu objek , gagasan atau situasi

    sehingga menjadi menarik.

    Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan

    unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

    Ciri-ciri pribadi kreatif anak taman kanak-kanak dapat didapatkan apabilaanak dibimbing dengan benar oleh guru/pembimbingnya. Anak yang kreatif

    tidak tidak harus memiliki semua pribad i tersebut diatas, tetapi apabila dua atau

    tiga dari ciri tersebut diatas sudah dimiliki anak , maka anak tersebut sudah

    termasuk kreatif.

    3. Bentuk Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak

    Kreativitas anak didorong kefitrahannya sebagai manusia yang berfikir.

    Anak menjadi kreatif juga karena mereka membutuhkan pemuasan dorongan emosi.

    Kreativitas anak dikoridori oleh keunikan gagasan dan tumbuhnya imajinasi serta

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    10/38

    fantasi. Anak-anak yang kreatif sensitif terhadap stimulasi. Mereka juga tidak dibatasi

    oleh frame-frame apapun. Artinya , mereka memiliki kebebasan dan keleluasaan

    beraktivitas. Sedangkan bentuk kreativitas pada anak taman kanak-kanak dapat

    digambarkan.

    C. Contextual Learning

    Bagi anak normal ketika melihat suatu gambar maka terjadi proses

    berpikir, dimana cita-cita dan angan-angannya akan tumbuh terus. Pada saat ini

    gambar berfungsi sebagai stimulasi munculnya ide, pikiran maupun gagasan baru.

    Gagasan ini selanjutnya mendorong anak untuk berbuat, mengikuti pola berpikir

    seperti gambar atau justru muncul ide baru dan menggugah rasa. Proses inikadangkala tidak disadari oleh orang tua, sehingga kritikan atau evaluasi diberikan

    kepada anak seolah-olah diberikan kepada orang dewasa.

    Sampai saat ini, pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh kelas yang

    berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, sehingga ceramah akan

    menjadi p ilihan utama dalam menentukan strategi belajar. Sehingga sering

    mengabaikan pengetahuan awal anak. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan

    belajar yang memberdayakan anak didik. Salah satu pendekatan yang

    memberdayakan anak didik adalah pendekatan kontektual learning.

    Contektual learning dikembangkan oleh The Washington State

    Concortium for Contextual Teaching And Learning yang melibatkan 11 perguruan

    tinggi, 20 sekolah, dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan

    di Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya adalah melatih dan memberi

    kesempatan kepada guru-guru dari enam propinsi d i Indonesia untuk belajar

    pendekatan kontekstual di Amerika Serikat melalui Direktorat SLTP Depdiknas.

    Pendekatan contextual learning merupakan konsep belajar yang membantu

    guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa

    dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

    degan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

    masyarakat (US Departement of Education) (dikutip Depdiknas, 2006).

    Dalam konteks ini anak perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya,

    dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini anak akan

    menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    11/38

    Sehingga akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang

    memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan anak akan

    berusaha untuk menanggapinya.

    Tugas guru dalam pembelajaran contextual adalah membantu anak dalam

    mencapai tujuannya. Maksudnya, guru Iebih berurusan dengan strategi daripada

    memberi informasi. Guru hanya mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja

    sama untuk menemukan suatu yang Baru bagi anak. Proses belajar mengajar lebih

    diwarnai student centered daripada teacher centered. Menurut Depdiknas guru

    harus melaksanakan beberapa hal sebagai berikut :

    1. Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh anak.

    2.

    Memahami Tatar belakang dan pengalaman hidup anak melalui proses

    pengkajian secara seksama.

    3. Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal anak yang selanjutnya

    memilih dan mengiyakan dengan konsep atau teori yang akan dibahas

    dalam pembelajaran kontekstual.

    4. Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang

    dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki anak dan

    lingkungan hidup mereka.5. Melaksanakan penilaian terhadap pemahaman anak, dimana hasilnya nanti

    dijadikan bahan refleksi terhadap rencana pembelajaran dan

    pelaksanaannya.

    Depdiknas, (2006), dalam pengajaran contextual memungkinkan

    terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu mengaitkan (relating),

    mengalami (experiencing), menerapkan (applying), kerjasama (coorperating) dan

    mentransfer (transfering).1. Mengaitkan (relating) adalah strategi yang paling hebat dan merupakan

    inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketika ia mengkaitkan

    konsep barn dengan sesuatu yang sudah dikenal anak. Jadi dengan

    demikian mengkaitkan apa yang sudah diketahui anak dengan informasi

    baru.

    2.

    Mengalami (experiencing) merupakan inti belajar contextual dimana

    mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengalaman

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    12/38

    maupun mengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika

    anak dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-

    betuk penelitian yang aktif

    3.

    Menerapkan (applying), anak menerapkan suatu konsep ketika ia

    melakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi anak

    dengan memberikan latihan yang realistik dan relevan.

    4. Kerjasama (coorperating), anak yang bekerja secara individu sering tidak

    membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya anak yang bekerja secara

    kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit

    bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membantu anak mempelajari

    bahan ajar tetapi konsisten dengan dunia nyata.

    5. Mentransfer (transfering), peran guru membuat bermacam-macam

    pengalaman belajar dengan fokus pada pemahaman bukan hapalan.

    Menurut Blanchard (dikutip Depdiknas, 2006) ciri-ciri contextual adalah :

    1. Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah.

    2. Kegiatan belajar dilakukan dalam berbagai konteks.

    3. Kegiatan belajar dipantau dan diarahkan agar anak dapat belajar mandiri.

    4.

    Mendorong anak untuk belajar dengan temannya dalam kelompok atausecara mandiri

    5. Pelajaran menekankan pada konteks kehidupan anak yang berbeda-beda

    Menggunakan penilaian otentik.

    Menurut Rachmadiarti (2002), suatu proses kegiatan belajar mengajar

    dapat dikatakan berorientasi pada kontekstual learning apabila mempunyai tujuh

    pilar yaitu

    1.

    Inkuiri (inquiry)2. Bertanya (questioning)

    3. Kontruktivisme (contruktivism)

    4. Masyarakat belajar (learning community)

    5. Penilaian autentik (autentic assesment)

    6. Refleksi (reflection)

    7.

    Permodelan (modelling)

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    13/38

    Menurut Depdiknas untuk penerapannya, pendekatan contextual memiliki

    tujuh komponen utama yaitu: konstruktivisme (contruktivism), menemukan

    (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community),

    permodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya

    (authentic assesment). Adapun tujuh komponen tersebut sebagai berikut :

    1. Konstruktivisme (constructivism)

    Kontruktivisme merupakan landasan berpikir contextual learning and

    teaching (CTL), yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar

    menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar

    mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun

    pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuan yang dimiliki.

    2. Menemukan (inquiry)

    Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis

    konstektual karena pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh anak

    diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari

    menemukan sendiri. Kegiatan menemukan (inquiry) merupakan sebuah

    siklus yang terdiri dari observasi (observation), bertanya (questioning),

    mengajukan dugaan (hiphotesis), pengumpulan data (data gathering),penyimpulan (conclusion).

    3. Bertanya (questioning)

    Pengeta huan yang dimiliki seseorang selalu d imulai dari bertanya.

    Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran berbasis contextua l.

    Kegiatan bertanya berguna untuk menggali informasi, menggali

    pemahama n anak, membangkitkan respon kepada anak, mengetahui

    sejauh mana keingintahuan anak, mengetahui hal-hal yang sudahdiketahui anak, memfokuskan perhatian pada sesuatu yang dikehendaki

    guru, membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari anak untuk

    menyegarkan kembali pengetahuan anak.

    4. Masyarakat Belajar (learning community)

    Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh

    dari hasil kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari

    'sharing' antar teman, antar kelompok, dan antar yang tahu ke yang belum

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    14/38

    tahu. Masyarakat belajar terjadi apabila ada komunikasi dua a rah, dua

    kelompok atau lebih yag terlibat dalam komunikasi pembelajaran sating

    belajar.

    5.

    Permodelan (modelling)

    Permodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan,

    mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan anak didiknya untuk

    belajar dan melakukan apa yang guru inginkan agar anak didiknya

    melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual guru bukan satu-satunya

    model. Model dapat dirancang dengan melibatkan anak dan juga

    mendatangkan dari luar.

    6.

    Refleksi (reflection)

    Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang Baru

    dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan

    dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu

    sejenak agar anak didik melakukan refleksi yang berupa pemyataan

    langsung tentang apa yang diperoleh hari itu.

    7. Penilaian yang sebenarnya (autentic assesment)

    Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberigambaran mengenai perkembangan belajar anak. Dalam pembelajaran

    berbasis kontekstual,gambaran perkembangan belajar anak didik perlu

    diketahui guru agar bisa memastikan bahwa anak mengalami pembelajaran

    yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesa ian tugas yang relevan

    dan kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    15/38

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A.

    Subjek Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dari tanggal 8 s/d 22 April

    XXXXX Pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tersebut di atas,

    selain memenuhi salah satu syarat lulus di perkuliahan dengan mengadakan PTK,

    juga sebagai upaya meningkatkan kemampuan peneliti sebagai guru dan juga

    anak. Tempat penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah di Taman Kanak-Kanak.

    Xxxxx, xxxxx, kecamatan xxxx, Medan. Subjek yang diambil dalam Penelitian

    Tindakan kelas (PTK) ini adalah anak B yang berjumlah 26 anak pada tahun

    Pelajaran 2012/XXXXX.

    B.

    Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau disebut

    dengan Classroom Action research. Penelitian ini dilakukan dalam proses

    pembelajaran dan peneliti bertindak sebagai guru.

    C. Setting dan Subjek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-KanakXxxxx Kabupaten Medan.

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Juni XXXXX.

    Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa Taman Kanak-Kanak

    Xxxxx Kelompok B Tahun Pelajaran 2012/XXXXX sebanyak 26 siswa.

    Penelitian ini dilakukan secara collaborative, yaitu adanya kolaborasi

    peneliti dengan dua orang guru sebagai observer.

    D. Prosedur Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan kegiatan berupa:

    1.

    Perencanaan Penelitian

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    16/38

    Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan berupa

    Menggambara Melaui Pendekatan Contextual Learning dengan harapan adanya

    peningkatan kompetensi siswa.

    Dalam perencanaan penelitian dilakukan kegiatan antara lain :

    a.

    Penyusunan Proposal

    b. Persiapan Pelaksanaan PTK

    c. Persiapan partisipan

    Memberikan simulasi kepada tim peneliti tentang penyelenggaran

    Menggambar Melaui Pendekatan Contextual Learning

    Melakukan konsolidasi dengan tim peneliti tentang tata cara

    melakukan penelitian danjob discription.

    Penyusunan Instrumen dan skenario penelitian

    Menyiapkan Alat Peraga yang digunakan dalam penelitian

    d. Menyusun rencana tindakan

    Tindakan yang akan diberikan adalah berupa strategi pembelajaran

    Menggambar Melaui Pendekatan Contextual Learning. Dan bidang

    pengembangan yang diharapkan akan meningkat adalah kognitif, diantara

    aspeknya meliputi mengolah perolehan belajar, pengetahuan ruang dan waktuserta persiapan berfikir kritis.

    Jika digambarkan dalam tabel, maka variabel, aspek dan indikator

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.1 Variabel, Aspek dan Indikator

    VARIABEL ASPEK INDIKATOR

    1. Kognitif oMengolah perolehan

    belajar

    oPengetahuan ruang

    dan waktu

    Mengenal hari dalam satu

    minggu.

    Menceritakan kegiatan sehari-

    hari sesuai dengan waktu

    Mengenal waktu yang dikaitkan

    dengan jam

    Menggunakan konsep waktu

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    17/38

    2. Pelaksanaan Penelitian

    Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus, pada masing-masing siklus

    terdiri dari kegiatan sebagai berikut :

    a.

    Perencanaan

    b. Pelaksanaan Tindakan

    c. Pengamatan/ Observasi

    d. Refleksi

    1. Siklus 1

    a. Perencanaan

    Dalam siklus satu dilakukan kegiatan dengan strategi dan desain

    pembelajaranMenggambar Secara Pendekatan Contextual Learning secara

    klasikal. Dengan harapan adanya peningkatan kompetensi kognitif siswa menjadi

    39 % atau tiga kali dari hasil belajar sebelumnya. Dalam tahap rencana tindakan

    ini peneliti mempersiapkan Rencana pembelajaran dan instrumeninstrumennya.

    Rencana kegiatan yang dibuat adalah sebagai berikut:

    (1) Pra KBM

    Dalam kegiatan pra KBM ini peneliti melakukan kegiatan, berupa:

    a.

    Menyusun Satuan Kegiatan Harian (SKH)

    b. Membuat Media Pembelajaran barupa gambar, kata dan radial

    c. Menyiapkan papan

    d. Menata setting kelas

    (2)

    Rencana kegiatan dalam KBM

    Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan:

    a. Pembukaan

    b.

    Kegiatan intic. Kegiatan penutup

    b. PelaksanaanTindakan

    Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

    strategi dan desain pembelajaranMenggambar Secara Pendekatan Contextual

    Learning dengan indikator: Mengenal har i dalam satu minggu (indikator 26) dan

    Menceritakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan waktu (Indikator 27).

    Pembelajaran dilakukan selama 2 X 20 Menit, dengan tindakan berupa:

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    18/38

    (1) Pendahuluan ( 5 Menit )

    Menjelaskan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Guru mengajak siswa

    mengamati gambar yang ada di papan.

    (2) Kegiatan Inti ( 30 Menit)

    Siswa memasangkan gambargambar yang berhubungan dengan kegiatan

    dalam satu minggu. Siswa diajak untuk berdiskusi dengan memberikan

    kesimpulan dan menyebutkan namanama hari dalam satu minggu dengan

    mengingat gambar yang telah disusun dalam papan. Kemudian dilanjutkan dengan

    kegiatan memasangkan sub radial pada gambar yang telah dipasangkan pada

    pancaran radial dari gambar sentral dengan memasangkan gambar tentang waktu

    sesuai dengan kegiatannya, misalnya waktu makan, waktu tidur, waktu sekolah.

    Siswa menceritakan kegiatan seharihari sesuai dengan waktunya dengan

    menyebutkan nama-nama hari (Indikator 26 dan 27) di akhir kegiatan.

    (3) Kegiatan Penutup ( 5 Menit )

    - Siswa diajak bernyanyi nama-nama hari

    - Guru menutup kegiatan dengan memberikan kesimpulan dan tidak lupa

    pemberian reward/penghargaan atas keberhasilan siswa dalam

    menyelesaikan tugas.c. Pengamatan/Observassi

    Pada tahap ini peneliti dibantu oleh dua orang observer dengan cara

    melakukan observasi dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

    Contextual Learning. Observer mengisi instrumen berupa lembar observasi dan

    anecdotal record. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

    Adapun instrumen yang digunakan terlampir.

    d.

    RefleksiTahap ini merupakan tahap evaluasi atau penilaian dan kritik sehingga

    dimungkinkan terdapat perubahan-perubahan yang dibutuhkan. Refleksi

    dilakukan oleh peneliti dan observer dengan melihat hasil pengamatan. Kegiatan

    ini dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung.

    Hasil dari refleksi ini dianalisis dan se lanjutnya digunakan sebagai bahan

    penyempurnaan yang dilakukan pada siklus II.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    19/38

    2) Siklus II

    Siklus ini dilakukan atas dasar hasil dari refleksi pada siklus I.

    Kompetensi klasikal yang diharapkan pada siklus ini sebesar 75 %. Pada siklus

    kedua dilakukan dengan cara dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing

    kelompok terdiri dari 6 anak. Pembagian kelompok dilakukan secara acak, tanpa

    memperhatikan tingkat kemampuan anak.

    a. Rencana Tindakan

    Rencana tindakan dilakukan seperti halnya siklus satu, yaitu dengan

    menyusun program pembelajaran serta menyiapkan instrumennya. Rencana

    kegiatan yang dibuat adalah sebagai berikut :

    1)

    Pra KBM

    Dalam kegiatan pra KBM ini peneliti melakukan kegiatan, berupa:

    a. Menyusun Satuan Kegiatan Harian (SKH)

    b. Membuat Media Pembelajaran barupa gambar, kata dan radial

    c. Menyiapkan papan

    d. Menata setting kelas

    e. Menbagi kelompok, masingmasing kelompok 6 siswa

    2)

    Rencana kegiatan dalam KBMKegiatan ini akan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :

    a. Pembukaan

    b. Kegiatan inti

    c. Kegiatan penutup

    a. PelaksanaanTindakan

    Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

    strategi dan desain pembelajaran Contextual Learningdengan indikator :Mengenal waktu yang dikaitkan dengan jam ( indikator 25 ) dan Menggunakan

    konsep waktu ( Indikator 28 ) rencana pembelajaran 2 X 20 Menit,

    dengan tindakan berupa :

    1) Pendahuluan ( 5 Menit )

    Menjelaskan jenis kegiatan yang akan dilakukan.Guru mengajak siswa

    mengamati gambar yang ada di papan.

    2) Kegiatan Inti ( 30 Menit)

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    20/38

    Siswa memasangkan gambar-gambar yang berhubungan dengan waktu

    dikaitkan dengan jam serta konsep waktu (hari ini, besok, kemarin) pada radial

    dan sub radial. Siswa diajak untuk berdiskusi dengan memberikan menyebutkan

    nama nama jam dalam satu hari dengan mengingat gambar yang telah disusun

    dalam papan. Kemudian siswa menceritakan kegiatan sehari-hari dengan waktu

    yang dikaitkan dengan konsep waktu (Indikator 25 dan 28)

    3) Kegiatan Penutup ( 5 Menit )

    - Siswa diajak bernyanyi selamat pagi dan selamat siang dan lagu 1,2

    - Guru menutup kegiatan dengan memberikan kesimpulan dan tidak lupa

    pemberian Reward/ Penghargaan atas keberhasilan siswa dalam

    menyelesaikan tugas.

    c. Pengamatan/Observasi

    Pada siklus kedua ini juga dilakukan observasi oleh peneliti dibantu yang

    dibantu dua orang observer dengan cara melakukan observasi dalam kegiatan

    pembelajaran dengan menggunakan Contextual Learning. Observer mengisi

    instrumen berupa lembar observasi dan anecdotal record. Observasi dilakukan

    selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun instrumen yang digunakan

    terlampir.

    d. Refleksi

    Tahap ini merupakan tahap yang berisikan tentang upaya evaluasi atau

    penilaian dan kritik sehingga dimungkinkan terdapat perubahan-perubahan yang

    dibutuhkan. Hasil dari refleksi akan dianalisis dan selanjutnya diadakan revisi

    sebagai tindak lanjut atau tinjauan ulang terhadap pembelajaran yang dilakukan.

    Refleksi ini dilakukan oleh peneliti bersama dengan dua orang pengamat yang

    telah membantu dalam proses penelitian. Kegiatan ini dilakukan seusai prosespembelajaran berlangsung, bertempat di sekolah.

    E. Instrumen Penelitian

    Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen untuk merekam data

    yang dibutuhkan dalam penelitian. Instrumeninstrumen tersebut adalah sebagai

    berikut :

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    21/38

    1. Materi tanya jawab dan penugasan

    Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator

    tindakan dan indikator hasil belajar. Materi tanya jawab yang diberikan berupa

    tes lisan.

    Dalam hal indikator tindakan diberikan tanya jawab tentang ide-ide yang

    muncul di otaknya, yang kemudian dituangkan melalui pemilihan gambar yang

    telah disediakan pada papan.Disamping itu juga di berikan pertanyaan tentang

    pemilahan dan pengelompokkan ide melalui gambar yang sesuai dengan alur

    materi yang disajikan. Pada instrumen ini digunakan lembar tanya jawab dan

    penugasan, yang terdiri dari 5 item.

    Dalam hal indikator hasil belajar (kompetensi bidang pengembangan

    kognitif) digunakan instrumen berupa lembar penilaian kompetensi dengan

    memberikan penilaian pada pada beberapa kegiatan yang telah dilakukan selama

    proses pembelajaran. Diantara hal-hal yang dinilai adalah:

    - dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru dan teman-

    temannya.

    -

    dapat menyebutkan nama-nama hari dan menceritakan kegiatan sehari-hari

    yang dihubungkan dengan waktu.

    - menceritakan pengalaman yang telah dialaminya dalam proses

    pembelajaran.

    2.Lembar pengamatan

    Lembar pengamatan yang digunakan meliputi: Pengamatan aktivitas

    siswa, dan catatan khusus.

    -

    Pengamatan aktivitas siswa meliputi : Minat, konsentrasi, motivasibertanya dan menjawab pertanyaan serta kerjasama siswa.

    - Anekdotal record berisikan catatan khusus atas kejadian yang terjadi

    dalam proses pembelajaran.

    F. Analisis Data

    Dalam memperoleh data untuk mengetahui keberhasilan pada indikator

    tindakan diberikan angka 1 (satu) jika jawabannya ya dan 0 (nol) jika jawabannya

    tidak.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    22/38

    ( Jumlah siswa tuntas individual )X100 %

    Nilai = Jumlah seluruh skor

    ( Jumlah skor yang diperoleh )X100 %

    Nilai = Jumlah skor maksimal

    ( Jumlah per item) X100 %

    Nilai = Jumlah seluruh item

    Dan untuk mengetahui indikator hasil belajar digunakan tanda (bintang)

    pada lembar tanya jawab dan lembar kompetensi bidang pengembangan kognitif,

    dengan ketentuan tanda 1 diberikan kepada siswa yang tidak menyelesaikan

    tugas/ tidak memberikan respon, 2 bagi siswa yang menyelesaikan tugas/

    memberi respon dengan bantuan guru, 3 bagi siswa yang menyelesaikan tugas/

    memberi respon dengan sedikit bantuan dan 4 bagi siswa yang dapat

    menyelesaikan tugas tanpa bantuan.

    Adapun dalam upaya mendapatkan data tentang aktivitas pembelajaran

    dilakukan berdasarkan hasil pengamatan observer, dimana masing-masing

    observermemberikan tanda cecklist (centang) pada kolom kriteria yang

    disediakan sebagai lembar pengamatan.

    Analisis hasil belajar digunakan untuk menghitung kompetensi b idang

    pengembangan kognitif. Siswa dikatakan memiliki kompetensi pada proses

    pembelajaran bila telah mencapai 3, dan suatu kelas dikatakan tuntas jika

    mencapai 75 %.

    Adapun untuk memperoleh nilai individu digunakan rumus:

    Untuk memperoleh hasil klasikal digunakan rumus:

    Analisa tindakan digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

    tindakan per item, sebagai dasar melakukan evaluasi tindakan. Standar perolehan

    per item diharapkan dapat mencapai 20 %.

    Untuk mengetahui tingkat keberhasilan t indakan per item digunakanrumus:

    Adapun dalam menganalisa aktivitas siswa selama pembelajaran

    digunakan kriteria Baik, Cukup dan Kurang dengan acuan Pengisian lembar

    pengamatan terlampir.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    23/38

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Penulis telah melakukan perbaikan pembelajaran sebanyak dua siklus

    selanjutnya disampaikan hasil perbaikan pada masing-masing siklus yang akan

    mencakup penilaian penampilan perbaikan pembelajaran dan hash belajar anak.

    A. Deskripsi Per Siklus

    a. Perencanaan

    1.

    Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

    2.

    Guru meminta siwa mengeluarkan buku gambar , pensil dank rayon.

    3.

    Guru meminta anak untuk berkumpul dilapangan.

    4.Guru menyiapkan lembar pengamatan untuk siswa, dan guru

    5. Guru menyiapkan alat evaluasi untuk siklus I.

    b. Pelaksanaan

    Pada pelaksanaan kegiatan 1 guru mengatakan kepada anak-anak bahwa

    hari ini akan menggambar. Anak-anak diminta mengikuti guru ke halaman Taman

    Kanak-Kanak, kemudian anakanak mengamati suasana pagi hari disek itar

    lingkungan Taman Kanak-Kanak. Dilanjutkan dengan kegiatan menggambarsuasana pagi hari. Kegiatan menggambar d ilaksanakan di halaman Taman Kanak-

    Kanak. Selama kegiatan guru menunggui dan mengamati kegiatan anak.

    Pada pelaksanaan kegiatan 2 guru mengatakan kepada anak-anak bahwa

    hari ini akan menggambar matahari. Anak-anak diminta mengikuti guru ke

    halaman Taman Kanak-Kanak, kemudian anak-anak melihat ke langit dan melihat

    matahari sebentar. Dilanjutkan dengan kegiatan menggambar matahari. Kegiatan

    menggambar d ilaksanakan di halaman Taman Kanak-Kanak. Selama kegiatanguru menunggui dan mengamati kegiatan anak.

    Pada pelaksanaan kegiatan 3 guru mengatakan kepada anak-anak bahwa

    hari ini akan menggambar. Anak-anak dim inta mengikuti guru ke pasar,

    kemudian anak-anak mengamati suasana slang hari disekitar pasar. Dilanjutkan

    dengan kegiatan menggambar suasana siang hari. Kegiatan menggambar

    dilaksanakan di dekat pasar. Selama kegiatan guru menunggui dan mengamati

    kegiatan anak.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    24/38

    Pada pelaksanaan kegiatan 4 guru mengatakan kepada anak-anak bahwa

    hari ini akan menggambar suasana di sawah. Anak-anak diminta mengikuti guru

    ke sawah di depan Taman Kanak-Kanak, kemudian anak-anak mengamati suasana

    di sawah. Dilanjutkan dengan kegiatan menggambar suasana di sawah. Kegiatan

    menggambar dilaksanakan di dekat sawah. Selama kegiatan guru menunggui dan

    mengamati kegiatan anak.

    Pada pelaksanaan kegiatan 5 guru mengatakan kepada anak-anak bahwa

    hari ini akan menggambar buah apel. Guru memperlihatkan 2 buah apel,

    kemudian anak-anak mengamati 2 buah apel tersebut. Dilanjutkan dengan

    kegiatan menggambar buah apel. Kegiatan menggambar d ilaksanakan di kelas.

    Selama kegiatan guru menunggui dan mengamati kegiatan anak.

    Di bawah ini kualitas pelaksanaaan aktivitas perbaikan pembelajaran

    menggambar dengan pendekatan contextual learning pada siklus I di kelompok B

    Taman Kanak-Kanak Xxxxx.

    Tabel 1 Prestasi Belajar Anak Dalam Menggambar Dengan PendekatanContextual learning

    No Aktivitas perbaikan pembelajaran Nilai 1,2,3,4,5

    1 Menggambarkan suasana pagi hari 4

    2 Menggambar matahari 43 Menggambarkan suasana siang hari 4

    4 Menggambar suasana di sawah 4

    5 Mengambar buah apel 4

    Rata-rata 4

    Keterangan :

    1 = kurang sekali

    2 = kurang

    3 = cukup

    4 = baik

    5 = baik sekali

    c. Observasi

    Hasil belajar anak dalam perbaikan pembelajaran menggambar di

    kelompok B Taman Kanak-Kanak Xxxxx Kabupaten Medan Raya siklus I

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    25/38

    dicantumkan di bawah ini. Hasil belajar anak dalam Siklus I pelaksanaan kegiatan

    1 dicantumkan dalam Tabel 2.

    Tabel 2 Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus 1 Pelaksanaan

    kegiatan I

    No Jumlah Anak Nilai Anak Jumlah anak x Nilai

    1 0 6 0

    2 5 7 35

    3 15 8 120

    4 4 9 36

    24 191Ra-rata 7.95

    Hasil belajar anak dalam Siklus I pelaksanaan kegiatan 2 dicantumkan

    dalam Tabel 3.

    Tabel 3Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus 1

    pelaksanaan kegiatan 3

    No Jumlah Anak Nilai Anak Jumlah anak x Nilai

    1 0 6 0

    2 6 7 42

    3 14 8 1124 4 9 36

    24 190

    Ra-rata 7.91

    Hasil belajar anak dalam Siklus I pelaksanaan kegiatan 3 dicantumkan dalam

    Tabel 4.

    Tabel 4Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus 1

    pelaksanaan kegiatan 3No Jumlah Anak Nilai Anak Jumlah anak x Nilai

    1 0 6 0

    2 6 7 42

    3 13 8 104

    4 5 9 45

    24 191

    Ra-rata 7.95

    Hasil belajar anak dalam Siklus I pelaksanaan kegiatan 4 dicantumkan

    dalam Tabel 5.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    26/38

    Tabel 5

    Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus 1pelaksanaan kegiatan 4

    No Jumlah Anak Nilai Anak Jumlah anak x Nilai

    1 0 6 02 6 7 42

    3 12 8 96

    4 6 9 54

    24 192

    Ra-rata 8

    Hasil belajar anak dalam Siklus I pelaksanaan kegiatan 5 dicantumkan

    dalam Tabel 6. Tabel 6 Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus 1 pelaksanaankegiatan 5

    Tabel 6Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus 1

    pelaksanaan kegiatan 5

    No Jumlah Anak Nilai Anak Jumlah anak x Nilai

    1 0 6 0

    2 6 7 42

    3 12 8 112

    4 6 9 36

    24 190

    Ra-rata 7.91

    Dari bas il belajar anak da lam Tabel 2-6 diketahui rata-rata nilai anak (7.95

    +7.91+7.95+8+7.91):5 = 39.72:5=7.94. nilai ini menunjukkan bahwa perbaikan

    pembelajaran berhasil menghantarkan anak pada prestasi baik.

    d. Refleksi

    Pelaksanaan tiap-tiap aktivitas perbaikan pembelajaran yang menjadi pusat

    perhatian dalam observasi dapat dideskrips ikan sebagaimana di bawah ini :

    1.

    Menggambar suasana pagi hari

    Anak-anak dapat mengambarkan suasana pagi yang ada disekitar Taman

    Kanak-Kanak ke dalam kertas. Kemampuan anak baik nilai rata-rata kelas

    7.95, anak dapat menggambar sekaligus mewarnai gambar sesuai dengan

    keinginan. Anak mampu menuangkan suasana pagi hari ke dalam kertas

    gambar. Gambar anak-anak bagus, variatif, dan ekspresif.

    2. Menggambar matahari

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    27/38

    Dalam pelaksanaan kegiatan 2 ini nilai rata-rata kelas 7.91 dalam

    menggambar matahari. Gambar matahari sangat variatif ada yang memberi

    warna merah, kuning, dan putih. Ada yang besar dan kecil ada pula yang

    menggambar 2 matahari.

    3.

    Menggambar suasana siang hari

    Anak-anak dapat mengambar suasana siang hari yang ada disekitar pasar ke

    dalam kertas. Kemampuan anak baik nilai rata-rata kelas 7.95, anak dapat

    menggambar sekaligus mewarnai gambar sesuai dengan keinginan

    anak. Anak mampu menuangkan suasana siang di pasar sesuai dengan

    keinginan anak. Gambar anakanak bagus, variatif, dan ekspresif.

    4.

    Menggambar suasana di sawah

    Anak-anak dapat mengambar suasana di sawah yang ada di depan Taman

    Kanak-Kanak ke dalam kertas. Kemampuan anak baik nilai rata-rata kelas 8

    dan anak dapat menggambar sekaligus mewarnai gambar sesuai dengan

    keinginan anak. Gambar anak-anak bagus, variatif, dan ekspresif

    5. Menggambar buah apel

    Dalam menggambar buah apel anak-anak lebih variatif. Kreatifitas anak-anak

    benar-benar muncul, mereka menggambar bermacam-macam apel dari 2 buahapel yang dilihat oleh anak-anak. Ada apel merah, apel hijau, dan

    penggabungan dari dua apel. Kemampuan menggambar anak pada kegiatan

    ini baik nilai rata-rata anak 7.91.

    2. Siklus II

    a. Perencanaan

    1.

    Guru menyiapkan kembali rencana pelaksanaan pembelajaran tentangmewarnai yang berbeda dengan siklus I.

    2.Guru meminta siswa menyiapkan perlengkapan untuk mewarnai

    3.Guru menyiapkan lembar pengamatan untuk siswa dan guru

    4.Guru menyiapkan alat evaluasi untuk siklus II.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    28/38

    b. Pelaksanaan

    Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran berjalan dengan baik, dengan nilai rata-rata 4,2 (dalam skala

    1-5) dan prestasi belajar siswa baik dengan nilai rata-rata 8,08 pada

    pelaksanaa kegiatan 1, nilai rata-rata 8.125 pada pelaksanaan kegiatan 2,

    nilai rata-rata 8.25 padapelaksanaan kegiatan 3, nilai rata-rata 8,29 pada

    pelaksanaan kegiatan 4, dan nilai rata-rata 8.33 pada pelaksanaan kegiatan

    5.

    Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran berjalan Pada pelaksanaan kegiatan 1 guru mengatakan

    kepada anak-anak bahwa hari ini akan me nggambar bunga matahari. Anak-

    anak diminta mengikuti guru ke halaman rumah Pak Yusuf, kemudian

    anak-anak mengamati bunga matahari di halaman rumah Pak Yusuf.

    Dilanjutkan dengan kegiatan menggambar bunga tersebut. Kegiatan

    menggambar dilaksanakan di halaman rumah. Selama kegiatan guru

    menunggui dan me ngamati kegiatan anak.

    Pada pelaksanaan kegiatan 2 guru mengatakan kepada anak-anak

    bahwa hari ini akan menggambar donat. Guru memperlihatkan donat dan

    anak-anak mengamati bentuk donat tersebut. Dilanjutkan dengan kegiatan

    menggambar donat. Kegiatan menggambar dilaksanakan di kelas. Selama

    kegiatan guru menunggui dan mengamati kegiatan anak.

    c. Observasi

    Hasil belajar anak dalam perbaikan pembelajaran menggambar di

    kelompok B Taman Kanak-KanakXxxxx Kabupaten MedanRaya siklus II

    dicantumkan di bawah ini.

    Tabel 7Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus II

    Pelaksanaan kegiatan I

    No Jumlah Anak Nilai Anak Jumlah anak x Nilai

    1 0 6 0

    2 5 7 35

    3 12 8 96

    4 7 9 63

    24 194

    Ra-rata 8.08

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    29/38

    Hasil belajar anak dalam Siklus II pelaksanaan kegiatan 2 dicantumkan

    dalam Tabel 9.

    Tabel 8

    Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus IIPelaksanaan kegiatan 2

    No Jumlah Anak Nilai Anak Jumlah anak x Nilai

    1 0 6 0

    2 5 7 35

    3 11 8 88

    4 8 9 72

    24 195

    Ra-rata 8.125

    Hasil belajar anak dalam Siklus II pelaksanaan kegiatan 3 dicantumkan

    dalam Tabel 10. Tabel 10 Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus II

    pelaksanaan kegiatan 3

    Tabel 9Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus II

    Pelaksanaan kegiatan 3

    No Jumlah Anak Nilai Anak Jumlah anak x Nilai

    1 0 6 0

    2 04 7 28

    3 10 8 80

    4 10 9 9024 198

    Ra-rata 8.25

    Hasil belajar anak dalam Siklus II pelaksanaan kegiatan 4 dicantumkan

    dalam Tabel 11.

    Tabel 11

    Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus IIpelaksanaan kegiatan 4

    No Jumlah Anak Nilai Anak Jumlah anak x Nilai1 0 6 0

    2 5 7 35

    3 7 8 56

    4 12 9 108

    24 199

    Ra-rata 8.29

    Hasil belajar anak dalam Siklus II pelaksanaan kegiatan 5 dicantumkan

    dalam Tabel 12.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    30/38

    Tabel 12Hasil perbaikan pembelajaran menggambar siklus II

    pelaksanaan kegiatan 5

    No Jumlah Anak Nilai Anak Jumlah anak x Nilai

    1 0 6 0

    2 5 7 35

    3 6 8 48

    4 13 9 117

    24 200

    Ra-rata 8.33

    Dari hasil belajar anak dalam Tabel 2-6 diketahui rata-rata nilai anak (8,08

    +8,125+8,25+8,29+8,33):5 = 40.7:5=8,14. nilai ini menunjukkan bahwa

    perbaikan pembelajaran berhasil menghantarkan anak pada prestasi baik.

    d. Refleksi

    Pelaksanaan tiap-tiap aktivitas perbaikan pembelajaran yang

    menjadi pusat perha tian dalam o bservas i dapa t dides kripsika n

    sebagaimana di bawah ini :

    1. Menggambar bunga matahari

    Anak-anak dapat mengambar bunga matahari ke dalam kertas.Kemampuan anak baik nilai rata-rata 8,08 dan anak dapat menggambar

    sekaligus mewamai gambar sesuai dengan keinginan anak. Gambar

    anak-anak bagus, variatif, dan ekspresif

    2. Menggambar roti donat

    Dalam kegitan 2 pada siklus II ini rata-rata kelas 8,125 dalam menggambar

    donat. Gambar sangat variatif ada yang memberi warna merah, kuning,

    dan putih. Ada yang besar dan kecil ada pula yang menggambar 2 buah

    donat.

    3. Menggambar suasana pohon cemara

    Anak-anak dapat mengambar pohon cemara. Kemampuan anak baik nilai

    rata-rata kelas 8,25 dan anak dapat menggambar sekaligus mewarnai

    gambar sesuai dengan keinginan anak. Gambar anak-anak bagus,

    variatif, dan ekspresif.

    4. Menggambar televisi

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    31/38

    Anak-anak dapat mengambar televisi. Kemampuan anak baik nilai rata-

    rata kelas 8,29 dan anak dapat menggambar sekaligus mewarnai gambar

    sesuai dengan keinginan. Gambar anak-anak bagus, variatif, dan ekspresif.

    5.

    Menggambar suasana di sawah

    Dalam menggambar bush apel anak-anak lebih variatif. Kreatifitas anak-

    anak benar-benar muncul, mereka menggambar bermacam-macam

    kegiatan yang ada disawah. Kemampuan menggambar anak pada kegiatan

    ini baik nilai rata-rata anak 8,33.

    B. Pembahasan Dari Setiap Siklus

    Dari data kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan hash tugas

    anak yang ditemukan dalam penelitian di kelompok B Taman Kanak-Kanak

    Xxxxx Kabupaten Medan, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran meningkat dan karena itu prestasi belajar anak jugs meningkat.

    Pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik, dengan nilai 4 (skala 1-5) pada

    siklus 1 dan meningkat lebih baik lagi dengan nilai 4,2 (skala 1-5) pada siklus II.

    Prestasi belajar anak meningkat dari kurang (nilai 5) sebelum perbaikan

    pembelajaran, menjadi baik (nilai 7.94) pada perbaikan siklus I dan lebih baik lagi(nilai 8,14) pada siklus II.

    Tiap siklus dalam pelaksanaan perbaikan selalu menunjukkan hasil yang

    baik, di bawah ini grafik rata-rata nilai anak yang menunjukkan peningkatan

    kreatifitas anak dalam menggambar melalui pendekatan contexstual learning.

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari grafik perbandingan siklus I dan Siklus II.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    32/38

    Gambar 1. Grafik peningkatan kreativitas anak dalam menggambar

    Dengan memberikan pengalaman secara langsung kepada anak dengan

    mengenalkan konteks asli dari suatu benda, anak-anak membangun sendiri

    dunianya. Guru bukan merupakan sumber utama pengetahuan namun sebagai

    fas ilitator dalam proses belajar (Depdiknas, 2006).

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    33/38

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari hasil-hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya dapat

    disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran menggambar dengan pendekatan

    contextual learning di kelompok B Taman Kanak-KanakXxxxx Kabupaten

    Medan berjalan dengan baik dan karenanya kreativitas anak dalam menggambar

    meningkat. Secara r inci :

    1. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan dengan baik, dengan nilai 4

    (dalam skala 1-5) pada siklus I, meningkat menjadi lebih baik lagi dengan

    nilai 4,2 (dalam skala 1-5) pada siklus II.

    2. Prestasi belajar anak meningkat dari kurang (nilai 5) sebelum perbaikan

    pembelajaran, menjadi baik (nilai 8,12) pada perbaikan siklus I dan lebih

    baik lagi (nilai 8,14) pada siklus II.

    3. Prestasi belajar anak meningkat melalui aktivitas-aktivitas menggambar :

    1) suasana pagi hari, matahari, 2) suasana siang hari, 3) suasana sawah, 4)

    apel, 5) bunga matahari, 6) roti donat, 7) pohon cemara, 8) televisi, dan 9)suasana di sawah.

    B. Saran

    Bertolak dari hasil-hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyampaikan

    saran kepada rekan-rekan guru. Dalam pembelajaran menggambar supaya

    kreativitas anak baik, guru hendaknya :

    1. Mengajak anak melihat bentuk asli dari benda yang akan digambar.

    2. Mengajak anak untuk mengamati bentuk yang akan digambar dengan

    seksama dan teliti.

    3. Berikan kebebasan kepada anak dalam menggambar dan memilih warna.

    4. Bawa anak keluar dari kelas dan biarkan mereka menggambar di tempat

    terbuka.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    34/38

    DAFTAR PUSTAKA

    Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kooperativ learning dan contextual

    learning dalam pembelajaran di Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta :Pengarang. Derektorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah. 2006.

    Standar Kompetensi Taman Kanak-Kanak Dan Raudlatul Athfal. Jakarta :

    Departemen Pendidikan Nasional

    Pamadi, Hajar dan Sukardi S, Evan. 2008. Seni Keterampilan Anak. Jakarta : UTPress. Rachmadiarti. (2002). Pendekatan kontekstual dalam Pembelajaran Di

    Kelas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

    Santoso, Tanadi. (2009). Seni Dan Kreativitas Manusia Tiada Batas : Jakarta :Duta press.

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    35/38

    Lampiran 1

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1

    Nama Sekolah : Taman Kanak-Kanak Xxxxx

    Pengembangan : Menggambar

    Pertemuan ke- : 1,2,3

    Kelas/semester : B/1

    Alokasi Waktu : 3x30 menit

    Standar Kompetensi : Meningkatkan Kretifitas anak dalam mengambar

    Kompetensi Dasar : Mengambar lingkungan sekitar

    Indikator : Meningkatkan kreatifitas

    I. Tujuan pembelajaran : Meningkatkan kreatifitas anak dalam mengambar

    melalui pendekatan contextual learning

    II.

    Metode Pembelajaran

    1. Observasi

    2. Tanya jawab

    III. Langkah-langkah kegiatan

    1. Kegiatan dilakukan 5 kali pertemuan

    2. Setiap pertemuan guru mengajak siswa menggambar segala sesuatu yang ada

    di sekitar sekolah

    3. Pertemuan pertama guru mengajak siswa menggambar suasana pagi

    4. pertemuan kedua guru mengajak siswa menggambar suasana siang

    5. Pertemuan ke 3 guru mengajak siswa menggambar suasana pasar

    6. Pertemuan ke 4 guru mengajak siswa menggambar sawah

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    36/38

    7. Pertemuan ke 5 guru mengajak siswa menggambar apel

    IV. Alat / Bahan / Sumber

    1.

    Alat / media pelajaran : Buku gambar, pensil, crayon

    2.

    Sumber : Lingkungan Sekitar

    Menyetujui Medan, 08 April XXXXXKepala TK JASA BUAT PKP Mahasiswa

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    37/38

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

    Nama Sekolah : Taman Kanak-KanakXxxxx

    Pengembangan : Menggambar

    Pertemuan ke- : 1,2,3

    Kelas/semester : B/1

    Alokasi Waktu : 3x30 menit

    Standar Kompetensi : Meningkatkan Kretifitas anak dalam mengambar

    Kompetensi Dasar : Mengambar lingkungan sekitar

    Indikator : Meningkatkan kreatifitas

    V.

    Tujuan pembelajaran : Meningkatkan kreatifitas anak dalam mengambar

    melalui pendekatan contextual learning

    VI. Metode Pembelajaran

    1.

    Observasi2. Tanya jawab

    VII. Langkah-langkah kegiatan

    8. Kegiatan dilakukan 5 kali pertemuan

    9. Setiap pertemuan guru mengajak siswa menggambar segala sesuatu yang ada

    di sekitar sekolah

    10.Pertemuan pertama guru mengajak siswa menggambar bunga matahari

    11.pertemuan kedua guru mengajak siswa menggambar kue donat

    12.Pertemuan ke 3 guru mengajak siswa menggambar pohon cemara

    13.Pertemuan ke 4 guru mengajak siswa menggambar televisi

    14.Pertemuan ke 5 guru mengajak siswa menggambar suasana disawah

  • 7/25/2019 PKP PUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING DI KELOMP

    38/38

    VIII. Alat / Bahan / Sumber

    1. Alat / media pelajaran : Buku gambar, pensil, crayon

    2.

    Sumber : Lingkungan Sekitar