hubungan kreativitas siswa dengan hasil
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
1/17
HUBUNGAN KREATIVITAS SISWA DENGAN HASIL
BELAJAR MATA DIKLAT PLC
DI SMK NEGERI 5 JAKARTA
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian
Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 5 Jakarta)
Novi Wulandari
Pendidikan Teknik Elektronika 2010
Syufrizal, ST, MTDosen Universitas Negeri Jakarta Program studi Pendidikan Teknik Elektronika
Drs. Faried Wadjdi,M.Pd
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Banu Salman AL- Faris
Alumni Angkatan 2005 Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik
Elektronika
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai ada atau tidaknya
hubungan yang signifikan antara kreativitas siswa dengan hasil belajar PLC pada pada siswa
kelas Teknik Instalasi listrik si SMKN 5 Jakarta. Penelitian dikhususkan pada kelas XII
dengan metode survei dengan pendekatan korelasi yang digunakan untuk menarik
kesimpulan tentang suatu populasi yang sedang diteliti, kesimpulan tersebut didasarkan atas
informasi atau data yang di peroleh dari penelitian sampel secara random sampling.
Kreativitas siswa diukur dengan menggunakan instrumen dalam bentuk kuesional dengan
skala model likert dengan indikator-indikator menurut D Brooks dan Anita Taylor. Sehingga
hasil penelitian bisa dijadikan alternatif metode pembelajaran dalam upaya pengembangan
dan meningkatkan kualitas belajar siswa di sekolah.
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
2/17
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi yang ditandai dengan cepatnya perubahan diberbagai bidang
kehidupan manusia, memerlukan seseorang harus dengan cepat mampu beradaptasi atau
meorientasi hidupnya sejalan dengan perubahan yang terjadi, ini memerlukan kreativitasan
seseorang. Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting, karena kreativitas merupakan
suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Kreativitas manusia
melahirkan pencipta besar yang mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan
karya-karya spektakulernya. Seperti Bill Gate si raja microsoft, JK Rolling dengan novelHarry Poternya, Ary Ginanjar dengan ESQ (Emotional & Spiritual Question). Apa yang
mereka ciptakan adalah karya orisinil yang luar biasa dan bermakna, sehingga orang
terkesan dan memburu karyanya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kreativitas dapat muncul
dalam semua bidang kegiatan manusia, tidak terbatas dalam bidang seni, ilmu pengetahuan
atau teknologi serta tidak terbatas pula pada tingkatan usia, jenis kelamin, suku
bangsa, atau kebudayaan tertentu.Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang
dimilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala
sesuatu dengan cara-cara yang baru.Gordon Dryden dalam buku Revolusi Cara Belajar
mengatakan bahwa, Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama. Tidak ada
elemen baru yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru.
Kreativitas dapat tumbuh dan berkembang pada lingkungan keluarga, masyarakat,
maupun lingkungan sekolah. Dalam membentuk kreativitas, sekolah sebagai lembaga
pendidikan yang memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan kreativitas siswa.
Sebagai Negara berkembang Indonesia sangat membutuhkan tenaga-tenaga kreatif yang
mampu memberikan sumbangan bermakna kepada ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian, serta kepada kesejahteraan bangsa pada umumnya. Sehubungan dengan hal
tersebut pendidikan hendaknya tertuju pada pengembangan kreativitas peserta didik agar
kelak dapat memenuhi kebutuhan pribadi, masyarakat, dan negara.Utami Munandar
menyatakan, bahwa Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan
berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
3/17
terhadap suatu masalah, di mana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan dan
keragaman jawaban.
Dengan berpikir kreatif, siswa dapat menyelesaikan suatu masalah pada saat praktek
PLC dengan mencari jawaban dari sudut pandang yang berbeda beda. Di sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), mata diklat PLC adalah termasuk pendidikan keterampilan yang
mengandung bahan kajian mengidentifikasi, merancang, dan mengopersikan sistem
pengendali berbasis elektronik.Dalam pembelajaran PLC di sekolah, siswa diharapkan
mampu mengidentifikasi, merancang, dan mengopersikan sistem pengendali berbasis
elektronik. Di sekolah tampak kecenderungan yang menunjukan siswa kurang berkenanterhadap pelajaran PLC, karena berupa logika yang rumit. Hal tersebut terjadi antara lain,
guru dalam pembelajaran PLC di kelasnya biasanya hanya penjelasan secara kognitif saja,
sehingga kemampuan berpikir kreatif yang membangun kreativitas siswa tidak muncul.
Untuk memotivasi kreativitas yang dimiliki siswa, salah satu upaya guru dengan
menggunakan metode tanya jawab dalam proses pembelajarannya. Metode tanya jawab
merupakan cara penyajian bahan ajar dalam bentuk pertanyaan pertanyaan yang
memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan. Pertanyaan dapat digunakan untuk merangsang
aktivitas dan kreativitas berpikir siswa. Melalui metode tanya jawab diharapkan dapat
menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif siswa, dengan begitu siswa terampil dalam
membuat program kendali PLC.
Pengamatan sementara peneliti di SMK Negeri 5 Jakarta, menunjukan mata diklat
PLC kurang disukai. Siswa kurang antusias dalam mempelajari mata diklat PLC. Kondisi ini
terjadi antara lain, siswa tidak memahami materi yang dipelajari. Hal tersebut berdampak
pada rendahnya hasil belajar siswa pada mata diklat PLC. Agar hasil belajar dapat tercapai,
diperlukan pemahaman terhadap konsep dasar PLC yang antara lain dipengaruhi oleh
kreativitas siswa dalam kemampuan berpikir kreatif.
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
4/17
HIPOTESIS PENELITIAN
1. KERANGKA TEORITIS
2.1.1 Hakikat Pembelajaran
Setiap manusia didunia pasti harus belajar jika ingin bisa dapat melakukan sesuatu,
misalnya saja jika ingin berjalan maka seorang bayi harus belajar untuk melakukannya,
bahkan ada yang mengatakan jika ingin pintar maka harus belajar, lalu apa sebenarnya yang
dimaksud dengan belajar, Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku
atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah
belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan
output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar,
sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan
oleh guru tersebut. Menurut Abiding (2004) belajar adalah suatu proses perubahan,
perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Jadi dalam
proses belajar ada sebuah tujuan yang harus tercapai baik itu perubahan perilaku atau
tingkah laku maupun perubahan pemikiran. Menurut pendapat R. Gagne (2003) tentang
belajar yang dikutip oleh slameto dalam bukunya belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, memberikan dua definisi belajar, yaitu :
(1). Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
(2). Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperolehdarinstruksi.
Jadi dalam proses belajar menerut R. Gagne merupakan suatu proses mendapatkan
motivasi untuk menguasai pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) yang
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
5/17
didapatkan dari pengajaran.
1. Hakikat Hasil Belajar Mata Diklat PLC
Hasil dari proses belajar atau pembelajaran disebut hasil belajar, sedangkanhasil belajar menurut Sudjana (2001) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajar.Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau
penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan
siswa.Ketercapaian hasil belajar yang baik merupakan salah satu faktor keberhasilan
dalam proses pembelajaran.
Bloom mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga yakni: 1)
ranah kognitif, 2) ranah afektif, 3) ranah psikomotorik.
Kognitif adalah sesuatu yang berhubungan dengan hasil belajar yang terdiridari enam aspek yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan
evaluasi. Misalnya di dalam pelajaran PLC siswa diharapkan pada tingkat kognitif dapat
memahami, mengindentifikasi, dan menganalisis sebuah sistem pengendali berbasis
elektronik.
Afektif adalah sesuatu hal yang berhubungan dengan sikap yang meliputi lima
aspek diantaranya penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan
internalisasi. Terakhir dari klasifikasi Bloom adalah psikomotorik, yang dimaksud
psikomotorik adalah sesuatu yang berhubungan dengan keterampilan gerak dasar,
kemapuan bertindak, keharmonisan, gerak keterampilan komplek dan gerak
ekspresinya. Disinilah siswa diharapkan lebih kreatif dan bisa memberikan bukti
nyata dari ilmu yang telah dipelajari, sehingga siswa dapat mempraktekan yang
mereka pelajari.
2. Hakikat Kreativitas Siswa.
Kreativitas adalah cara mengapresiasikan diri kita terhadap suatu masalah,
dengan menggunakan berbagai cara yang datang secara spontanitas yang merupakan
hasil dari pemikiran. Kreativitas bisa disalurkan dengan berbagai cara, diantaranya
dengan membuat karya-karya seni yang mengandung nilai-nilai estetika atau keindahan.
Kreativitas bisa muncul karena adanya dorongan di dalam diri untuk berkarya. Kreatif
tumbuh dari adanya rasa ingin tahu dalam diri seseorang yang amat besar.
Menurut Rosenblatt dan Winner membagi fase kreativitas anak menjadi tiga bagian :
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
6/17
(1). Masa prakonvensional, usia 0-8 tahun (2). Masa konvensional, usia 8-12 tahun (3).
Masa pasca konvensional, dari 12 tahun hingga menjelang 18 tahun.Pada ketiga fase
inilah, sesungguhnya terletak masa yang tepat untuk menumbuhkan kreativitas anak
sehingga mampu berkembang secara optimal.
Perangkat PLC pertama dikembangkanpada pada tahun 1969.
3. Hakikat PLC
Secara umum pengertian kontrol logika terprogram disebut PLC (programmable
logic controller ) adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses
industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik.
Sedangkan menurut Wiliam Bolton (2004) mengatakan programmable logic controllersingkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengontrol berbasismikroprosesor yang
memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksiinstruksi dan
untuk mengimplementasikan fungsifungsi semisal logika, sequencing, pewaktuan
(timing), pencacahan (counting) dan aritmatika guna mengontrol mesinmesin dan
proses-proses dan diraancang untuksemisal logika, sequencing, pewaktuan (timing),
pencacahan (counting) dan aritmatika guna mengontrol mesinmesin dan proses-proses
dan diraancang untuk dioperasikan oleh para insiyur yang hanya memiliki sedikit
pengetahuan mengenai komputer dan bahasa pemrograman.Berdasarkan kedua definisi
diatas tentang PLC jadi yang dimaksud dengan PLC adalah merupakan mikroprosesor
yang menggunakan bahasa pemrograman sederhana untuk otomasi pada suatu industri.
Pada umumnya sebuah sistem PLC memiliki lima komponen
dasar.Komponen-komponen ini adalah unit prosesor, memori, unit catu daya, bagian
antarmuka input/output, dan perangkat pemrograman ( Sistem dasar PLC dapat di lihat
pada gambar 2.1).
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
7/17
METOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMKN 5 Jakarta yang beralamat di Jl. Pisangan Baru,Jakarta Timur. Pemilihan SMKN 5 Jakarta sebagai tempat penelitian adalah didasarkan
pada SMKN 5 Jakarta merupakan salah satu sekolah berstandar nasional di Jakarta,Selain itu kelas yang di uji coba mencukupi untuk dilakukan penelitian Adapun waktupenelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu bulan Maret Mei 2010.
3.2 Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
pendekatan korelasional. Metode survai adalah metode yang digunakan untuk menarik
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
8/17
kesimpulan tentang suatu populasi yang sedang diteliti, kesimpulan
tersebut didasarkan atas informasi atau data yang diperoleh dari penelitian sampel secaraacak dengan populasi. Alasan digunakan studi korelasional karena bertujuan mendeteksisejauh mana variansi suatu faktor berkaitan dengan variansi-variansi pada satu atau lebihfaktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
3.3 Populasi , sempel dan teknik pengambilan sempel
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh siswa SMKN 5
Jakarta kelas XII PTL yang berjumlah 62 siswa. Sampel penelitian adalah kelas XII PTL 2
sebanyak 55% dari 62 yaitu 34 siswa. Pengambilan sampel dengan cara randomsampling.
3.4 Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode penyebaran kuesioner
atau angket. Kuesioner yang digunakan bersifat terbuka dan diberikan secara langsungkepada responden. Kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti telah dilakukan beberapapengujian, diantaranya : uji validitas dam uji reliabilitas.
1. Uji validitas
Pengukuran validitas suatu instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasiProduct Moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Karl Pearson. Dalam
penelitian ini, validitas empiris untuk instrumen penelitian yang dimaksud menggunakan rProduct Moment dengan analisis melalui Program Microsoft Excel. Setelah itu, bandingkanantara rhitdengan rtab. rtabdapat dilihat pada daftar tabel r Product Moment, jika rhit > rtab makadapat disimpulkan data tersebut Valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas, adalah pengujian terhadap ketetapan atau konsistensi dari kuesioner inidengan menggunakan rumus Alpha, di mana penggunaan rumus ini disesuaikan dengan
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
9/17
teknik analisis butir soal yang dilakukan pada setiap item instrumen. Rumus Alpha yangdimaksud adalah :
3.5 Tenik Analisis Data
Teknik Analisis Data dapat dilakukan dengan cara uji regresi dan uji korelasi yang
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
3.5.1 Uji Regresi
Uji Regresi dilakukan untuk memprediksi hubungan antara dua variabel yang diteliti,uji Regresi dilakukan dengan rumus :
1. Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan analisis data meliputi :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Y dan variabel X
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji Liliefors
dengan rumus :
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
10/17
2. Uji Keberartian
Uji keberartian dilakukan untuk mengetahui apakah regresi berarti (signifikan) atau
tidak signifikan Kriteria pengujiannya adalah jika Fhitung> Ftabel maka regresi dinyatakanberarti jika berhasil menolak H 0, Sedangkan jika Fhitung < Ftabel maka regresi dinyatakantidak berarti atau menerima H 0.
3. Uji Linearitas
Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah regresi linear atau tidak. Jikaregresi linear maka hipotesis bahwa model regresi linear dapat diterima.
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
11/17
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan data berupa skorkreativitas dan hasil belajar PLC siswa.
4.1.1.1 Data Kreativitas Siswa (X)
Dari hasil perhitungan, diperoleh skor tertinggi 118 dan skor terendah 79. Dengan nilairata-rata atau mean 95,44, median 94,83, dan modus 94,83, sedangkan simpangan bakudiperoleh 10,65 ( perhitungan dapat dilihat pada lampiran 13)
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
12/17
1. Hasil Belajar PLC (Y)
Hasil perhitungan, diperoleh skor tertinggi 80 dan skor terendah adalah 68. Dengan
mean adalah 72,88, Modus 72,32, dan median 72,42. Sedangkan simpangan baku 3,49seperti tampak pada tabel 4.2 (distribusi frekuensi) dan gambar 4.2 (grafik histogram skorhasil belajar PLC). (perhitungan dapat dilihat pada lampiran 14)
2. Pengujian Persyaratan Analisis
4.1.2.1 Uji Normalitas
Melakukan uji normalitas dengan tujuan untuk mengetahui apakah data
yang diambil terdistribusi dengan normal atau tidak, uji yang digunakan adalah
dengan uji Liliefors.
1. Uji Keberartian Arah Regresi
Hasil perhitungan uji keberrtian arah regresi di peroleh Fhitung = 4,85 dengan
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
13/17
Ftable = 4,15 ,dk pembilang 1 dan dk penyebut menjadi 32. Jadi Ho di tolak dan
hi diterima karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung > Ftabel, 4,85>4,15) artinya
koefisien arah regresi adalah berarti. (perhitungan dapat dilihat pada lampiran
23). Karena memiliki koefisien arah regresi yang berarti, maka regesi memiliki
pengaruh yang besar dalam menganalisis data.
2. Uji Kelinearan Regresi
Dari hasil perhitungan kelinearan diperoleh berdasarkan hasil pengujian
FHitung = 0,89 sedangkan F table(0,05, 22/10) = 2,75 maka dapat disimpulkan bahwa
H0 diterima karena Fhitung lebih kecil Ftable (Fhitung < Ftable, atau 0,89
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
14/17
Hubungan fungsional antara variable digambarkan dengan titik-titik yang
tersebar dalam daerah sekitar garis lurus seperti gambar 4.3.
Dari persamaan regresi dan diagram pencar di atas dapat disimpulkan regersi bersifatlinier sehingga dalam menguji hubungan antara hubungan kreativitas siswa (variabel X)denga hasil belajar PLC memiliki kekeliruan yang kecil dan kesimpulan yang diambil dapatdipertanggungjawabkan. Setelah persyaratan analisi teruji, selanjutnya dilakukan pengujianhipotesis dengan korelasi r product moment. Dari hasil perhitungan didapat rhitung lebih
besar rtable (rhitung > r table, 0,363>0,339) pada taraf nyata = 0,05. Ini berartimenunjukan H0 ditolak dan Ha diterima.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kreativitas siswadengan hasil belajar PLC. (perhitungan dapat dilihat pada lampiran 27) Besarnya hubunganantara variable X dan variable Y ditentukan dengan koefisien determinasi, dari hasil
perhitungan koefisien determinasi didapat oefisien determinasi sebesar 13,16 %, sehinggakreativitas menyumbang sebesar 13,16 % terhadap hasil belajar PLC (perhitungan dapatdilihat pada lampiran 28).
2. Pembahasan
4.2.1 Interpretasi dan Hasil Penelitian
Hasil penelitian hipotesis ternyata diperoleh harga r hitung 0,363 lebih besar dari rtable 0,339 pada taraf nyata = 0,05. Berdasarkan harga tersebut dapat disimpulkan bahwahipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, berarti kreativitas siswamemiliki hubungan positif dengan hasil belajar PLC. Bentuk hubungan yang dihasilkan
antara kreativitas siswa dengan hasil belajar PLC berbentuk garis lurus, artinya bila terjadi
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
15/17
kenaikan pada kreativitas siswa maka akan diikuti dengan kenaikan pada hasil belajar PLCsebesar 13,16%. Dengan demikian penelitian ini berhasil membuktikan bahwa kreativitasmemiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar PLC.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan maka dapat disimpulkan sebagaiberikut : data kreativitas siswa (X) diperoleh skor tertinggi 118 dan skor terendah 79, dengannilai rata-rata 95,44, median 94,83, dan modus 94,83, sedangkan simpangan baku diperoleh
10,65. Sedangkan data hasil belajar PLC (Y) diperoleh skor tertinggi 80 dan skor terendahadalah 68, dengan mean adalah 72,88, modus 72,32, dan median 72,42 sedangkansimpangan baku diperoleh 3,49. Setelah melakukan pengujian hipotesis menggunakankorelasi r product moment diperoleh rhitung > r table, 0,363>0,339 pada taraf nyata =0,05, selanjutnya koefisien derminasi diperoleh sebesar 13,16 %.
Dari hasil penelitian dapat di tarik kesimpulan terdapat hubungan yang positif antarakreativitas dan hasil belajar PLC di SMKN 5 Jakarta sebesar 13,16 %, sehingga dalam
proses belajar jika makin tinggi kreativitas yang dimiliki oleh siswa maka semakin tinggipula hasil belajar PLC yang akan dicapai oleh siswa tersebut.
B. Saran
Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang cukup signifikan antarakreativitas dengan hasil belajar PLC, hal ini menyebabkan salah satu penyebab keberhasilan
belajar adalah tingginya kreativitas yang dimiliki oleh siswa tersebut. Oleh karena itu,diharapkan kepada beberapa pihak untuk lebih berperan aktif dalam meningkatkankreativitas siswa. Saran-saran yang disampaikan adalah sebagai berikut :
a. Bagi Guru
Kreativitas setidaknya menjadi salah satu pertimbangan bagi guru dalam
mengajar, sehingga dalam pembelajaran PLC guru dapat merangsang dan
mengembangkan kreativitas siswa dengan memberikan pembelajaran yang
menarik.
b. Bagi Siswa
Bagi siswa diharapkan bisa mengasah kreativitasnya, misalnya sering
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
16/17
melakukan latihan latihan praktek PLC yang terdapat pada job sheet. Siswa
juga diharapkan bisa menyelesaikan sendiri pemrograman PLC tanpa
tergantung dari modul yang diberikan oleh guru.
c. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini bias dijadikan gambaran untuk
memulai langkah selanjutnya dalam meneliti dengan masalah penelitian yang
sama, walau penelitian ini tidak dapat mewakili semua siswa yang ada di
sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Reni, Hawadi. 2008. Psikologi Perkembangan: Mengenal Sifat, Bakat dan
-
7/24/2019 Hubungan kReativitas Siswa Dengan Hasil
17/17
Kemampuan Anak. Jakarta : Grasindo.
Apriany, Evi Nur, Woro Ahyati. 2005. Modul Operasi Dasar PLC. Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional.
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : RinekaCipta.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Bolton, William. 2004. Programmable Logic Controller (PLC) Ed ke- 3 .Jakarta:
Erlangga.
Dryden, Gordon, Jeannette Vos. 2000. Revolusi Cara Belajar. Bandung: Kaifa.
Dimyati, Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Jihad, Asep, Abdul haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogjakarta : Multi Pressindo.
Makmun, H Abiding Syamsudin. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung : RemajaRosdakarya.
Mayhoneys. 2008. Programmable Logic Controller, Bandung: IT Telkom.
Monti, P. Satiadarma, Fedelis E. Warumu. 2003. Mendidik Kecerdasan. Pedoman bagi
Orang Tua dan Guru dalam Mendidik Anak Cerdas. Jakarta: Pustaka Obor Populer.
Munandar, Utami. 1999. Kreativitas dan Keterbakatan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Nashori, Fuad, Mucharam, Rachmy Diana. 2002. Mengembangkan Kreativitas dalamPerspektif Psikologi Islam. Yogyakarta : Menara Kudus.
Purwanto, Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.