teorema sampling

Upload: cesc-deftone

Post on 08-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 teorema sampling

    1/7

    13

    2.1. Tujuan

    1. Mempelajari sifat-sifat dari teoremasampling.

    2. Memahami pengaruh pemilihan jumlah sampel dan pengaruhnya pada

    proses pemulihan sinyal.

    3. Memahami dan dapat memilih nilai sampel yang tepat terhadap suatu

    sinyal.

    2.2. Dasar Teori

    Suatu sinyal waktu kontinyu x(t) merupakan sampel pada suatu

    frekuensi (Hz) untuk menghasilkan suatu sinyal sampel xs(t). Kita model

    xs(t) sebagai suatu impuls dengan area dan impuls yang diberi oleh x(nTs).

    Pada filter yang hanya melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih

    rendah dan akan melemahkansinyal dengan frekuensi yang tinggi dan

    frekuensi digunakan untuk memperoleh sinyal yang direkonstruksi xr(t).

    Proses pengolahan sinyal secara digital memiliki bentuk sedikit

    berbeda. Komponen utama sistem ini berupa sebuah pemrosesan digital

    yang mampu bekerja apabila masukannya berupa sinyal digital. Untuk

    sebuah input berupa sinyal analog perlu proses awal yang bernama

    digitalisasi melalui perangkat yang bernama pengkonversian dari analog ke

    digitalyang biaa disebut dengan ADC, dimana sinyal analog harus melalui

    proses sampling, pendigitalisasian, dan pengkodean.

    Dengan memperkirakan komponen highest-frequencydalam x(t) pada

    frekuensi fm. Kemudian pada teorema sampling untuk fs> 2fm tidak ada

    hilangnya informasi pada sampling. Dalam hal ini, memilih fc dalam batas

    fm

  • 7/22/2019 teorema sampling

    2/7

    14

    2.4. Prosedur Kerja

    1. Menjalankan program sampling.2. Memilih jenis gelombang.3. Menggeser-geser frekuensi untuk memindah garis sampling dari sinyal

    utama.

    4. Ulangi langkah kedua untuk percobaan kedua.

    2.5 Data Hasil Percobaan

    2.5.1. Percobaan I

  • 7/22/2019 teorema sampling

    3/7

    15

    2.5.2 Percobaan II

  • 7/22/2019 teorema sampling

    4/7

    16

    2.6. Pembahasan

    Pada praktikum kali ini membahas tentang teorema sampling.

    Sampling merupakan suatu proses pengubahan sinyal analog menjadi sinyal

    diskrit, yang kemudian hasil pengubahan tersebut dapat digunakan untuk

    membentuk sinyal digital. Dalam proses ini, sinyal analog diambil sampel

    pada titik-titik tertentu, dalam rentang dan frekuensi tertentu. Hal ini biasa

    disebut periode sampling dan frekuensi sampling. Tahap kuantisasi, yaitu

    tahap pembulatan nilai sinyal ke nilai paket terdekat.

    Proses sampling sendiri bertujuan untuk memperbaiki sinyal analog

    yang rusak, yang disebabkan oleh noiseatau faktor-faktor lainnya, menjadi

    sinyal yang lebih halus. Dengan demikian, sinyal yang dikirimkan kembali

    akan memiliki kualitas lebih baik dari sebelumya.

    Pada praktikum kali ini membahas tentang teorema sampling.

    Percobaan yang akan dilakukan menggunakan program simulasi untuk

    mengetahui bentuk sampling dari sebuah sinyal sinus maupun sinyal

    lainnya. Adapun program tersebut didapatkan dengan cara mengunduhnya

    dari http://teachme.tuwien.ac.at/world_of_ifx/.

    Pada percobaan pertama, gelombang sinyal yang kita gunakan adalah

    gelombang sinyal sine. Untuk data yang pertama kita menggunakan

    frekuensi sebesar 8 MHz dengan cara menggeser-geser frekuensi tersebut,

    nilai amplitudo yang di dapatkan sebesar 4 dan waktu periode yang di

    dapatkan sebesar 125 ns. Setelah variabel sampel di atur seperti di atas,

    maka didapatkan grafik seperti di data hasil percobaan. Dari gambar

    tersebut dapat kita ketahui bahwa hasil dari percobaan gelombang sinyal

    dengan nilai frekuensi 8 MHz menghasilkan gambar garis lurus secarakonstan dengan nilai 0. Otomatis nilai amplitudo yang di hasilkan pada

    gambar sampling tersebut juga 0, hal ini di pengaruhi karena adanya

    pergeseran frekuensi yang di lakukan. Untuk data yang kedua, di lakukan

    perubahan parameter frekuensi dan waktusamplingpada gelombang sinyal,

    dengan cara yang sama menggeser-geser frekuensi maka di dapatkan nilai

    frekuensi sebesar 5,71 MHz, nilai amplitudo yang di dapatkan sebesar 4 dan

    waktu periode yang dihasilkan sebesar 175 ns. Setelah variabel sampel di

  • 7/22/2019 teorema sampling

    5/7

    17

    atur seperti di atas, maka di dapatkan grafik sampling seperti di data hasil

    percobaan. Dari gambar sampling tersebut dapat kita ketahui bahwa hasil

    dari sampel gelombang sinyal dengan nilai frekuensi 5,71 MHz

    menghasilkan gambar gelombang kotak, hal ini di pengaruhi karena adanya

    pergeseran frekuensi yang di lakukan. Titik puncak yang dicapai sinyal

    sampel ini sebesar +2,5 dan titik terendah sebesar -3,5.

    Pada percobaan kedua, langkah-langkah percobaannya sama seperti

    percobaan pertama, namun jenis gelombang yang digunakan pada

    percobaan kedua adalah gelombang sinc. Untuk data yang pertama kita

    menggunakan frekuensi sebesar 8 MHz dengan cara menggeser-geser

    frekuensi tersebut, nilai amplitudo yang di dapatkan sebesar 4 dan waktu

    periode yang di dapatkan sebesar 125 ns. Setelah variabel sampel di atur

    seperti di atas, maka di dapatkan grafik sampling seperti di data hasil

    percobaan. Dari gambar sampling tersebut dapat kita ketahui bahwa hasil

    dari pengambilan sampel gelombang sinyal dengan nilai frekuensi 8 MHz

    menghasilkan gambar gelombang kotak, hal ini di pengaruhi karena adanya

    pergeseran frekuensi yang di lakukan. Titik puncak yang dicapai sinyal

    sampel ini sebesar +4. Untuk data yang kedua, di lakukan perubahan

    parameter frekuensi dan waktu sampling pada gelombang sinyal, dengan

    cara yang sama menggeser-geser frekuensi maka di dapatkan nilai frekuensi

    sebesar 5,43 MHz, nilai amplitudo yang di dapatkan sebesar 4 dan waktu

    periode yang di hasilkan sebesar 184 ns. Setelah variabel sampel di atur

    seperti di atas, maka di dapatkan grafik sampling seperti di data hasil

    percobaan. Dari gambar sampling tersebut dapat kita ketahui bahwa hasil

    dari pengambilan sampel gelombang sinyal dengan nilai frekuensi 5,43MHz menghasilkan gambar gelombang kotak, hal ini di pengaruhi karena

    adanya pergeseran frekuensi yang di lakukan. Titik puncak yang dicapai

    sinyal sampel ini sebesar +0,5 dan titik terendah sebesar -1. Pada paper

    dengan judul Model Transmisi Digital Optik Isyarat Analg dengan Modulasi

    Delta menjelaskan tentang pembuatan model transmisi sinyal digital

    menggunakan modulasi delta. Model yang dibangun terdiri dari bagian

    pemancar dan penerima. Komponen utama pada model ini adalah integrator

  • 7/22/2019 teorema sampling

    6/7

    18

    yang berfungsi mengubah rentetan pulsa digital menjadi sinyal tangga

    dengan lebar langkah tetap untuk setiap pulsa pada titik puncak dan titik

    terandah. Hasil pengujian menunjukkan model mampu melakukan proses

    modulasi dan demodulasi sinyal dengan baik dan mampu memperlihatkan

    kondisi dimana integrator tidak dapat mengikuti laju sinyal masukan. Step

    integrasi yang digunakan 0,4 volt dengan frekuensi sampling 125 KHz.

    Pada pengujian bagian pemancar menunjukkan integrator melakukan proses

    sampling dengan tepat sesuai dengan proses masukan. Pada pengujian

    bagian penerima menunjukkan perbandingan bentuk gelombang step

    integratorpemancar dan penerima. Bentuk gelombang hasil proses integrasi

    baik pada pemancar maupun hubungan dengan proses rekonstruksi sinyal

    input. Pada keadaan slope overload merupakan keadaan dimana step

    integrator tidak dapat mengikuti laju masukan. Slope overload lebih

    disebabkan karena kecuraman lereng sinyal tidak dapat diikuti oleh lebar

    step integrator. Akibat keadaan ini merupakankesalahan rekonstruksi pada

    sinyal keluaran. Perbedaan bentuk gelombang masukan dengan output LPF

    dapat diperbaiki dengan memperkecil lebar step integrator pemancar dan

    meminimumkan pencahayaan pada ruang pengujian.

    Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa Samplingadalah suatu

    proses untuk mengubah suatu sinyal analog menjadi sinyal diskrit. Proses

    samplingbertujuan untuk membuat suatu sinyal analog yang awalnya tidak

    begitu bagus (bias berupa efek gangguan) menjadi sinyal analog yang lebih

    halus. Tahap kuantisasi, yaitu tahap pembulatan nilai sinyal ke nilai paket

    terdekat. Semakin besar frekuensi yang digunakan maka semakin kecil

    waktu periode yang dihasilkan. Frekuensi berbanding terbalik dengan waktuperiode yang didapatkan. Semakin besar nilai dari frekuensisampling, maka

    jumlah sampel yang didapat akan semakin banyak, dan waktu dari tiap

    sampel menjadi semakin kecil. Pada percobaan pertama dan kedua diperoleh

    nilai amplitudo yang sama sebesar empat.

  • 7/22/2019 teorema sampling

    7/7

    19

    2.7. Kesimpulan

    1. Sampling adalah suatu proses untuk mengubah suatu sinyal analogmenjadi sinyal diskrit.

    2. Proses sampling bertujuan untuk membuat suatu sinyal analog yangawalnya tidak begitu bagus (bias berupa efek gangguan) menjadi

    sinyal analog yang lebih halus.

    3. Semakin besar frekuensi yang digunakan maka semakin kecil waktuperiode yang dihasilkan.

    4. Frekuensi berbanding terbalik dengan waktu periode yang didapatkan.5. Semakin besar nilai dari frekuensi sampling, maka jumlah sampel

    yang didapat akan semakin banyak, dan waktu dari tiap sampel

    menjadi semakin kecil.

    6. Pada percobaan pertama dan kedua diperoleh nilai amplitudo yangsama sebesar empat.