05. deteksi dan koreksi error

Upload: hernanda

Post on 26-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 05. Deteksi Dan Koreksi Error

    1/15

    MODUL KOMUNIKASI DATA

    IFDETEKSI DAN KOREKSI

    KESALAHAN

    Pengertian Kesalahan

    Ketika melakukan pentransmisian data seringkali kita menjumpai data yang

    tidak sesuai dengan yang kita harapkan (salah sasaran). Hal ini disebabkan karena

    adanya gangguan dalam suatu saluran transmisi. Istilah error atau kesalahan

    memang mungkin terjadi pada suatu transmisi data. Kesalahan (galat) adalah hal

    yang terjadi apabila suatu hal tidak bertindak semestinya, entah salah sasaran,

    kehilangan satu bit, atau juga berubah datanya.

    Tentunya ketika terjadi kesalahan maka kesalahan tersebut harus terdeteksi

    oleh sistem komunikasi data untuk kemudian dikoreksi supaya kembali menjadi data

    yang benar. Sistem komunikasi seringkali membuat kesalahan, memiliki data rate

    yang berbeda, dan terdapat delay (tundaan) yang terjadi ketika suatu bit dikirimkan

    dengan saat bit diterima. Keterbatasan ini mempengaruhi sekali bagi efisiensi

    pemindahan data.

    Data Link Control

    Pengiriman data melalui link komunikasi data yang terlaksana dengan

    penambahan kontrol layer dalam tiap perangkat keras komunikasi dinyatakan

    sebagai data link control atau data link protocol. ata link adalah medium

    transmisi antara stasiun!stasiun ketika suatu prosedur data link digunakan. Ketika

    menggunakan data link proto"ol ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu#

    a. $rame syn"hroni%ationata dikirimkan dalam blok!blok yang disebut frame. &'al dan akhir tiap

    frame harus dapat diidentifikasikan.

    b. emakai ariasi dari konfigurasi line". $lo' "ontrol

    Stasiun pengirim harus tidak mengirim frame!frame pada ke"epatan yang

    lebih "epat daripada ke"epatan penerimaan data pada stasiun penerima.

    d. *rror "ontrol+it!bit error yang dihasilkan oleh sistem transmisi harus diperbaiki

    HAL 1

  • 7/25/2019 05. Deteksi Dan Koreksi Error

    2/15

    e. Kontrol dan data terletak pada link yang samaSinyal!sinyal kontrol tidak diharapkan mempunyai jalur komunikasi yang

    terpisah. Karena itu, re"eier harus mampu membedakan kontrol informasi

    dari data yang sedang ditransmisi.f. &ddressing (pengalamatan)

    Pada jalur komunikasi yang multipoint (banyak jalur), identitas dari dua

    stasiun (baik stasiun pengirim atau penerima) harus mampu membedakan

    kontrol informasi dari data yang sedang transmisi.

    g. anajemen linkPermulaan, pemeliharaan, dan penghentian dari pertukaran data memerlukan

    koordinasi dan kerjasama di antara stasiun pengirim dengan stasiun

    penerima. iperlukan prosedur untuk manajemen pertukaran data.

    Konfigurasi-konfigurasi Line

    &da tiga karakteristik yang membedakan berbagai konfigurasi data link, yaitu#

    a. Topologyenyatakan pengaturan fisik dari stasiun pada suatu link. &da dua konfigurasi

    topologi yaitu#. Point to point

    -ika dalam suatu transmisi hanya ada satu stasiun pengirim dan satu

    stasiun penerima.

    ambar /. Konfigurasi point to point

    0. ultipoint

    -ika dalam suatu transmisi ada lebih dari dua stasiun. ipakai dalam suatukomputer dan suatu rangkaian terminal.

    HAL 2

  • 7/25/2019 05. Deteksi Dan Koreksi Error

    3/15

    ambar /.0 Konfigurasi multipointb. uple1ity

    enyatakan arah dan timing dari aliran sinyal. -enis!jenisnya adalah sebagai

    berikut#

    . Simple1 transmission

    0. Half duple1 link

    2. $ull duple1 link.

    3ntuk transmisi yang menggunakan sinyal digital dapat memakai full duple1

    dan half duple1. 3ntuk yang menggunakan sinyal analog penentuan duple1ity

    tergantung pada frekuensi bila stasiun pengirim (transmisi) dan penerimaan

    pada frekuensi yang sama.

    ". 4ine is"ipline

    +eberapa tata tertib yang diperlukan dalam penggunaan link transmisi. Pada

    mode half duple1 hanya satu stasiun yang dapat mentransmisi pada satu

    'aktu. +aik mode hal atau full duple1, suatu stasiun hanya mentransmisi jika

    mengetahui bah'a re"eier telah siap untuk menerima.

    Flow Control

    $lo' "ontrol adalah suatu teknik untuk memastikan5meyakinkan bah'a suatu

    stasiun transmisi tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima. Tanpa flo'

    "ontrol, buffer (memori penyangga) dari re"eier akan penuh sementara masih

    banyak data lama yang akan diproses. Ketika data diterima, harus dilaksanakan

    sejumlah proses sebelum buffer dapat dikosongkan dan siap menerima banyak data.

    HAL 3

  • 7/25/2019 05. Deteksi Dan Koreksi Error

    4/15

    ambar /.2 &ntarmuka komunikasi data

    ambar /.6 odel transmisi frame

    &da beberapa bentuk dari flo' "ontrol antara lain#

    a. Stop and 'ait flo' "ontrol

    HAL 4

  • 7/25/2019 05. Deteksi Dan Koreksi Error

    5/15

  • 7/25/2019 05. Deteksi Dan Koreksi Error

    6/15

    penanda yang akan dilon"ati tiap ukuran field (k). frame yang masuk akan

    dinomori dengan modulo 0k.

    ambar /.; iagram sliding 'indo'

    ambar /.< 7ontoh sliding 'indo'

    Deteksi Error

    HAL 6

  • 7/25/2019 05. Deteksi Dan Koreksi Error

    7/15

    Pada subbab sebelumnya dibahas tentang penggunaan flo' "ontrol, sekarang

    akan dibahas bagaimana "ara mendeteksi kesalahan yang terjadi pada flo' "ontrol

    tersebut. &da dua pendekatan yang bisa digunakan untuk mendeteksi error, yaitu#

    a. $or'ard *rror 7ontrol

    Karakter yang ditransmisikan atau disebut juga frame, berisi informasi

    tambahan sehingga apabila penerima mengalami kesalahan, penerima tidak

    hanya bisa mendeteksi kesalahannya saja tetapi juga bisa menjelaskan letak

    kesalahan tersebut.

    b. $eedba"k (ba"k'ard) *rror 7ontrol

    Setiap karakter atau frame memiliki informasi yang "ukup untuk

    memperbolehkan penerima mendeteksi bila menemukan kesalahan tetapi

    tidak lokasi kesalahannya. $eedba"k error "ontrol dibagi menjadi 0 bagian,

    yaitu#

    . Teknik yang digunakan untuk deteksi kesalahan

    0. Kontrol algoritma yang telah disediakan untuk mengontrol transmisi ulang.

    Metode Pendeteksian Error

    &da dua metode deteksi kesalahan yang sering digunakan, yaitu#

    a. *"ho

    etode sederhana dengan sistem interaktif. =perator memasukkan data

    melalui sebuah terminal dan mengirimkan ke komputer lain, setelah itu

    komputer akan menampilkan data yang dikirim kembali ke terminal sehingga

    operator dapat memeriksa apakah data yang dikirimkan benar atau tidak.

    b. *rror otomatis

    etode dengan tambahan bit pariti (pariti ganjil atau pariti genap). &da

    beberapa metode yang bisa digunakan dalam pendeteksian error, antara lain#

    . >erti"al redundan"y "he"king

    0. 4ongitudinal redundan"y "he"king

    2. 7y"li" redundan"y "he"king

    Vertical Redundancy Checking

    HAL 7

  • 7/25/2019 05. Deteksi Dan Koreksi Error

    8/15

    etode ini lebih umum disebut dengan parity "he"king karena menggunakan

    sistem penge"ekan paritas dan merupakan sistem untuk men"ari kesalahan data

    yang paling sederhana. alam satu byte terdapat satu bit pariti. +it ini nilainya

    tergantung kepada ganjil atau genapnya jumlah bit satu dalam satu byte.

    Penge"ekan parity terbagi menjadi dua yaitu#

    a. =dd parity (pariti ganjil)

    -umlah bit satu dalam satu byte data harus berjumlah ganjil.

    b. *en parity (pariti genap)

    -umlah bit satu dalam satu byte data harus berjumlah genap.

    Sebenarnya hampir semua sistem komputer mampu menjalankan metode ini,

    jadi jika di dalam saluran transmisi terjadi suatu gangguan maka jumlah bit yang

    diterima akan menjadi tidak sesuai. Tetapi metode ini punya kelemahan terutama

    jika jumlah bit yang rusak jumlahnya genap, maka kerusakan ini menjadi tidak

    terdefinisi (tergantung dari jenis penge"ekannya). Karakter yang mengandung

    kesalahan 0 atau / bit bila hanya dilihat dari sisi genap atau ganjilnya jumlah bit

    satunya saja maka kesalahannya tidak akan terlihat.

    ambar /.? Karakter @A dengan pariti genap

    Sebagai "ontoh pada pengiriman teks 7&T maka pendeteksian errornya

    sebagai berikut#

    Tabel /. Penge"ekan error dengan >97 dan H97

    Data C A T HRC

    b0 B B

    HAL 8

  • 7/25/2019 05. Deteksi Dan Koreksi Error

    9/15

    b1 B B

    b2 B B

    b3 B B B B

    b4 B B

    b5 B B B B

    b6 VRC B B

    Penjelasan#

    a. 3bah teks 7&T menjadi kode &S7II (dalam biner).

    b. Setelah itu buat tabel seperti pada tabel /..

    ". >97 melakukan pemeriksaan dengan parity ganjil, sedangkan H97 melakukan

    pemeriksaan dengan parity genap.

    d. Pada titik pertemuan antara H97 dan >97 ada satu bit yang disebut +77.

    e. Setelah melakukan penge"ekan pariti maka bagi H97 menjadi 0 bagian

    ( masing! masing 6 bit) setelah itu ubah 6 digit tersebut menjadi bilangan

    he1adesimal. Setelah itu susunlah dua digit tersebut dari arah ba'ah ke atas.

    Itulah yang akan menjadi HRC Value. H97 alue harus mengandung satu

    digit bilangan ganjil dan satu digit bilangan genap (urutan tidak

    dipermasalahkan). Kalau tidak memenuhi persyaratan tadi, maka data

    dianggap error.

    Longitudinal Redundancy Checking

    etode ini sebenarnya digunakan untuk memperbaiki kelemahan yang ada

    pada >97. Pada metode 497 ini, data dikirimkan per blok (frame) berisi ? byte dan

    setiap frame terdapat satu bit pariti. $ungsi dari bit pariti tersebut adalah sebagai

    kontrol kesalahan seperti pada parity "he"king.

    Calaupun masih memiliki beberapa kelemahan namun sistem 497 lebih baik

    dari >97 sebab apabila terjadi kesalahan yang tidak terlihat oleh parity bit maka

    akan diketahui oleh pariti byte. alam pentransmisian data, 497 membutuhkan

    banyak tambahan bit pada setiap data yang dikirim, misalkan untuk mengirimkan