koreksi geometrik dan radiometrik

Upload: regi-ramdhani

Post on 04-Feb-2018

273 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    1/21

    Laporan Praktikum ERMapper

    Pengolahan Data Citra

    Disusun Guna Memenuhi Tugas Teknologi Informasi

    Oleh:

    Sally Indah Nurdyawati

    NIM 21040113130096

    Kelas B

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2013

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    2/21

    1.

    Latar Belakang

    ER Mapper adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mengolah data

    citra atau satelit. Masih banyak perangkat lunak yang lain yang juga dapat digunakan untuk

    mengolah data citra, diantaranya adalah Idrisi, Erdas Imagine, PCI dan lain-lain. Masing-masing

    perangkat lunak mempunyai keunggulan dan kelebihannya sendiri. ER Mapper dapat dijalankan

    pada workstation dengan sistem operasi UNIX dan komputer PCs (Personal Computers) dengansistem operasi Windows 95 ke atas dan Windows NT.

    Dalam kaitannya dengan Perencanaan Wilayah dan Kota, aplikasi ERMapper ini membantu

    dalam Pembuatan peta detail penggunaan lahan, Perencanaan tata ruang, DED, dan Lanscape

    pembangunan, Identifikasi dan inventarisasi kawasan-kawasan kumuh, Perencanaan dan manajemen

    sarana dan prasarana wilayah, Pemetaan kawasan rawan bencana alam, serta Pemantauan dan

    penanggulangan bencana alam. Dalam laporan praktikum ini akan dibahas mengenai cara mengolah

    data citra landsat untuk mengetahui keadaan permukaan bumi yang dapat dilihat dari berbagai aspek.

    2.

    Permasalahan

    Perkembangan kota seringkali tidak sejalan dengan rencana yang telah digariskan dalam Rencana

    Umum Tata Ruang (RUTR) suatu wilayah. Untuk mengetahui perkembangan tersebut, harus

    dilakukan analisis penginderaan jauh berupa citra. Dalam mengolah data citra, perlu adanya

    penyesuaian antara data yang didapat dengan keadaan yang ada pada bumi.

    Citra mentah harus selalu diproses untuk menghilangkan kesalahan geometric dan merektifikasi

    citra kepada koordinat system bumi yang sebenarnya. Dengan citra satelit, sebagai contoh,

    kesalahan-kesalahan itu didahului oleh beberapa faktor seperti, putaran (roll), gerak anggukan (pitch)

    dan penyimpangan dari garis lurus (yaw) platform satelit dan kelengkungan bumi. Untuk

    mengoverlaikan atau memosaik citra dalam ERMapper, citra tersebut harus berada pada system

    koordinat yang sama.

    3.

    Kajian Teori

    3.1

    ERMapper

    ER Mapper merupakan perangkat lunak pengolah citra -termasuk citra satelitpenginderaan jauh- (geographic image processing products), ER Mapper dapat dijalankan pada

    workstation dengan sistem operasi UNIX dan komputer PC dengan sistem operasi Windows 9x

    atau NT. ER Mapper dapat dengan mudah menampilkan dan mengolah data raster, menampilkan

    dan mengedit data vector dan menghubungkan dengan yang berbasais sistem informasi geografis

    (SIG), sistem manajemen basis data (database management) atau dengan sumber lainnya. Konsep

    pengolahan data pada ER Mapper adalah algoritma, yang memisahkan data citra dari tahapan-

    tahapan pengolahan citra (image processing). Tahapan-tahap pengolahan citra dapat disimpan dan

    diedit di dalam suatu file algoritma yang dapat digunakan untuk tahapan pengolahan data citra

    lainnya.

    ER Mapper didisain khusus untuk pengolahan data kebumian, meliputi bidang kebumian

    (geografi, geologi, geodesi, geofisika), bidang industri, kehutanan dan lingkungan. Aplikasi-

    aplikasi ER Mapper tersebut dapat disebutkan sebagai berikut :

    Pemantauan lingkungan

    Manajemen dan perencanaan kota dan daerah

    Manajemen sumberdaya hutan

    Layanan informasi dan manajemen pemanfaatan lahan

    Sumberdaya eksplorasi mineral

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    3/21

    Pertanian dan perkebunan

    Manajemen sumberdaya air

    Manajemen sumberdaya pantai dan laut

    Oseanografi fisik

    Eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.

    3.2

    Pengolahan Data dengan ER MapperPengolahan data citra merupakan suatu cara memanipulasi data citra atau mengolah suatu

    data citra menjadi suatu keluaran (output) yang sesuai dengan yang kita harapkan. Adapun cara

    pengolahan data citra itu sendiri melalui beberapa tahapan, sampai menjadi suatu keluaran yang

    diharapkan. Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam data geografis dalam bentuk

    digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna, dapat memberikan informasi

    kuantitatif suatu obyek, serta dapat memecahkan masalah.

    Data digital disimpan dalam betuk barisan kotak kecil dua dimensi yang disebut pixels

    (picture elements). Masing-masing pixel mewakili suatu wilayah yang ada dipermukaan bumi.

    Struktur ini kadang juga disebut raster, sehingga data citra sering disebut juga data raster. Data

    raster tersusun oleh baris dan kolom dan setiap pixel pada data raster memiliki nilai digital. Data

    yang didapat dari satelit umumnya terdiri beberapa bands (layers) yang mencakup wilayah yang

    sama. Masing-masing bands mencatat pantulan obyek dari permukaan bumi pada panjang

    gelombang yang berbeda. Data ini disebut juga multispectral data. Di dalam pengolahan citra,

    juga dilakukan penggabungan kombinasi antara beberapa band untuk mengekstraksi informasi

    dari obyek-obyek yang spesifik seperti indeks vegetasi, parameter kualitas air, terumbu karang

    dan lain-lain..

    3.3

    Koreksi Geometrik (Rektifikasi)

    Geometrik merupakan posisi geografis yang berhubungan dengan distribusi keruangan

    (spatial distribution). Geometrik memuat informasi data yang mengacu bumi (geo-referenced

    data), baik posisi (system koordinat lintang dan bujur) maupun informasi yang terkandung di

    dalamnya. Menurut Mather (1987), koreksi geometrik adalah transformasi citra hasilpenginderaan jauh sehingga citra tersebut mempunyai sifat-sifat peta dalam bentuk, skala dan

    proyeksi. Transforamasi geometrik yang paling mendasar adalah penempatan kembali posisi pixel

    sedemikian rupa, sehingga pada citra digital yang tertransformasi dapat dilihat gambaran objek

    dipermukaan bumi yang terekam sensor. Pengubahan bentuk kerangka liputan dari bujur sangkar

    menjadi jajaran genjang merupakan hasil transformasi ini. Tahap ini diterapkan pada citra digital

    mentah (langsung hasil perekaman satelit), dan merupakan koreksi kesalahan geometric

    sistematik.

    Sebuah ground control point (GCP) adalah sebuah titik di permukaan bumi dimana antara

    koordinat citra (diukur dalam baris dan kolom) dan proyeksi peta (diukur dalam derajat latitude

    longitude, meter atau feet) dapat diidentifikasi. Pada koreksi geometrik, GCP digunakan untuk

    transformasi geometri citra sehingga masing-masing pixel terkait dengan sebuah posisi di sistem

    koordinat bumi sebenarnya (seperti latitude/longitude atau easting/northing). Proses ini kadang

    disebut dengan "warping" atau rubhersheeting" karena data citra direntangkan atau dirapatkan

    sesuai keperluan untuk menyesuaikan dengan grid peta bumi atau system koordinat. Koreksi

    geometrik yang biasa dilakukan adalah koreksi geometrik sistematik dan koreksi geometric

    presisi. Masing-masing sebagai berikut:

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    4/21

    Koreksi geometrik sistematik melakukan koreksi geomertri dengan menggunakan informasi

    karakteristik sensor yaitu orientasi internal (internal orientation) berisi informasi panjang

    focus system optiknya dan koordinat titik utama (primary point) dalam bidang citra (image

    space) sedangkan distorsi lensa dan difraksi atmosfer dianggap kecil pada sensor inderaja

    satelit, serta orientasi eksternal (external orientation) berisi koordinat titik utama pada bidang

    bumi (ground space) serta tiga sudut relative antara bidang citra dan bidang bumi. Koreksi geometrik presisi pada dasarnya adalah meningkatkan ketelitian geometric dengan

    menggunakan titik kendali / control tanah (Ground Control Pointbiasa disingkat GCP). GCP

    dimaksud adalah titik yang diketahui koordinatnya secara tepat dan dapat terlihat pada citra

    inderaja satelit seperti perempatan jalan dan lain-lain.

    3.4

    Koreksi Radiometrik

    Koreksi radiometrik adalah sebuah proses yang ditujukan untuk memperbaiki nilai

    piksel supaya sesuai dengan yang seharusnya yang biasanya mempertimbangkan faktor

    gangguan atmosfer sebagai sumber kesalahan utama. Efek atmosfer menyebabkan nilai pantulan

    obyek dipermukaan bumi yang terekam oleh sensor menjadi bukan merupakan nilai aslinya,

    tetapi menjadi lebih besar oleh karena adanya hamburan atau lebih kecil karena proses serapan.

    Metode-metode yang sering digunakan untuk menghilangkan efek atmosfer antara lain metode

    pergeseran histogram (histogram adjustment), metode regresi dan metode kalibrasi bayangan.

    (Projo Danoedoro, 1996)

    Koreksi radiometrik perlu dilakukan pada data citra dengan berbagai alasan:

    Stripping atau banding seringkali terjadi pada data citra yang diakibatkan oleh

    ketidakstabilan detektor. Striping atau banding merupakan fenomena ketidak konsistenan

    perekaman detektor untuk band dan areal perekaman yang sama.

    Line dropout kadang terjadi sebagai akibat dari detektor yang gagal berfungsi dengan tiba-

    tiba. Jangka waktu kerusakan pada kasus ini biasanya bersifat sementara.

    Efek atmosferik merupakan fenomena yang disebabkan oleh debu, kabut, atau asap

    seringkali menyebabkan efek bias dan pantul pada detektor, sehingga fenomena yang beradadi bawahnya tidak dapat terekam secara normal.

    Dengan kata lain, koreksi radiometrik dilakukan agar informasi yang terdapat dalam data citra

    dapat dengan jelas dibaca dan diinterpretasikan. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa:

    Penggabungan data (data fusion), yaitu menggabungkan citra dari sumber yang berbeda pada

    area yang sama untuk membantu di dalam interpretasi. Sebagai contoh adalah

    menggabungkan data Landsat-TM dengan data SPOT.

    Colodraping, yaitu menempelkan satu jenis data citra di atas data yang lainya untuk

    membuat suatu kombinasi tampilan sehingga memudahkan untuk menganalisa dua atau lebih

    variabel. Sebagai contoh adalah citra vegetasi dari satelit ditempelkan di atas citra foto udara

    pada area yang sama.

    Penajaman kontras, yaitu memperbaiki tampilan citra dengan memaksimumkan kontras

    antara pencahayaan dan penggelapan atau menaikan dan merendahkan harga data suatu citra.

    Filtering, yaitu memperbaiki tampilan citra dengan mentransformasikan nilai-nilai digital

    citra, seperti mempertajam batas area yang mempunyai nilai digital yang sama (enhance

    edge), menghaluskan citra dari noise (smooth noise), dan lainnya.

    Formula, yaitu membuat suatu operasi matematika dan memasukan nilai-nilai digital citra

    pada operasi matematika tersebut, misalnya Principal Component Analysis (PCA).

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    5/21

    3.5

    Komposit Band

    Band disebut juga Channel atau saluran, Suatu alat spectrum elektromagnetik yang

    dirancang untuk kepentingan misi tertentu pada sebuah pengindera.

    Sebuah pengindera sekurang-kurangnya memiliki satu saluran.

    Sekumpulan data berisi nilai-nilai yang disimpan dalam suatu berkas (file) yang

    menggambarkan spectrum elektromagnetik tertentu. Sekumpulan data berisikan hasil proses (penisbahan, penambahan, dll) bandband yang lain.

    Citra multi spektral Landsat dengan resolusi spasial 30m memiliki beberapa band yang

    karakteristiknya berbeda-beda:

    1) Band 1 0.450.52 mm: Band biru ini memiliki informasi yang tinggi terhadap tubuh air jadi

    sangat sesuai untuk penggunaan lahan, tanah dan vegetasi.

    2) Band 2 0.520.60 mm: Band hijau ini memiliki informasi mengenai vegetasi selain cocok

    untuk penggunaan lahan, jalan dan air namun sesuai pula untuk diskriminasi dan assesmen

    vegetasi. Dimana tanaman-tanaman yang kurang sehat dapat diketahui karena absorbsi

    cahaya merah oleh klorofil menurun atau refleksi pada daerah merah naik sehingga

    menyebabkan daun berwarna kuning

    3)

    Band 3 0.63 0.69 mm: Band merah ini memiliki informasi mengenai perbedaan antara

    vegetasi dan non vegetasi, misalnya dapat dilihat adanya perbedaan antara vegetasi dengan

    tanah khususnya pada daerah urban.

    4) Band 4 0.76 0.90 mm: Band inframerah dekat ini memiliki informasi mengenai varietas

    tanam-tanaman serta adanya perbedaan antara unsur air dengan unsur tanah, oleh karena itu

    dapat dilihat garis pantai dengan jelas.

    5) Band 5 1.55 1.75 mm: Band inframerah gelombang pendek ini memiliki informasi

    mengenai perbedaan warna antara tanah terbuka dengan objek-objek lain. Band ini sesuai

    untuk studi kandungan air tanah, air pada tanam-tanaman, formasi batu-batuan dan geologi

    pada umumnya

    6)

    Band 6 10.40 -12.50 mm: Band inframerah thermal ini memiliki informasi tentang studikandungan air tanah, serta dapat membedakan kelembaban tanah dan fenomena-fenomena

    thermal.

    7) Band 7 2.08 2.35 mm: Band inframerah gelombang pendek ini memiliki informasi

    mengenai tanah terbuka sama halnya dengan band 5 akan tetapi lebih mengacu pada studi

    geologi maupun formasi batu-batuan.

    8) Sedangkan untuk band 8 atau sering disebut band pankromatik memilki resolusi spasial 15m.

    Citra Landsat yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat ortho 14,25m dimana

    sudah digabungkan antara multispektral dengan pankromatiknya serta kombinasi band yang

    digunakan hanya band 7, 4 dan 2.

    4. Langkah Kerja

    4.1

    Penggabungan Band

    Buka Aplikasi ERMapper pada laptop atau PC

    Buka citra landsat yang akan diolah. Pilih File pada menu bar Open

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    6/21

    Pilih data dengan ekstensi .TIF seperti terlihat pada gambar OK.

    Citra akan tampil seperti gambar di bawah. Lalu klikEdit Algorithmpada toolbar.

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    7/21

    Pada jendela Algorithm, lakukan duplikasi layer (Pseudo Layer) dengan menekan icon

    Duplicatesebanyak Band yang diinginkan.

    Ubah nama Pseudo Layer menjadi Band sesuai dengan urutan layer, hal ini dilakukan

    untuk memudahkan proses penggabungan band. Setelah itu, klik pada icon Load Data Set

    pilih file dengan ekstensi .TIF yang berbeda untuk setiap Band.Untuk lebih jelasnya, lihat

    gambar di bawah.

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    8/21

    Simpan file dengan memilih File Save As. Simpan dengan ekstensi .ERS OK

    4.2

    Koreksi Geometrik (Rektifikasi)

    Buka file citra_gabung.ers yang telah disimpan pada langkah sebelumnya (penggabungan

    band). File Open citra_gabung.ers OK.

    Berikut adalah citra hasil penggabungan band yang akan direktifikasi. Untuk memulai

    rektifikasi, pilih Process pada menu bar Geocoding Wizard.

    _B10.TIF untuk Band 1_B20.TIF untuk Band 2

    _B30.TIF untuk Band 3

    _B40.TIF untuk Band 4

    _B50.TIF untuk Band 5

    _B70.TIF untuk Band 6

    _B80.TIF untuk Band 7

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    9/21

    Terdapat lima langkah yang harus dilakukan untuk memulai rektifikasi pada geocoding

    wizard. Pada langkah pertama, pastikan file yang diinput pada Input File adalah

    citra_gabung.ers. Pada Geocoding Type pilih Polynomial. Polynomial biasa digunakan

    untuk merektifikasi objek dua dimensi.

    Pada langkah kedua, yaitu Polynomial Setup, pilih Polynomial Order dengan bentuk

    Linear.

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    10/21

    Langkah ketiga adalah GCP Setup, pada langkah ini akan diatur koodinat dari citra. Ubah

    Ouput Coordinate Space yang masih berbentuk RAW (koordinat masih belum diset)

    dengan meng-klik Change. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah.

    Datum WGS84

    Projectionn utm SUTM49

    Coord system type Eastings/Northings

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    11/21

    Pada langkah keempat, dibutuhkan bantuan dari Google Earth. Ini dilakukan agar sampel

    titik yang diambil memiliki koordinat sesuai dengan koordinat bumi sebenarnya.

    Buka Google Earth Ambil sampel titik Copy koordinat Eastings (Timuran) dan

    Northings (Utaraan).Berikut adalah salah satu contoh penandaan titik sampel pada Google

    Earth.

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    12/21

    Pada aplikasi ERMapper, ambil titik sampel yang sama sesuai dengan titik yang diambil di

    Google Earth. (lihat titik 1 di Google Earth dan titik 1 di citra pada ERMapper).Pengambilan 5 titik sampel dimaksudkan agar hasil rektifikasi lebih akurat.

    Tandai titik pada citra Paste Eastings dan Northings dari Google Earth Lakukan

    langkah yang sama sebanyak 5x Ubah kolom Off menjadi On Lihat nilai RMS.

    Nilai yang ditunjukkan pada kolom RMS menunjukkan penyimpangan koordinat. Semakin

    nilai mendekati 0 (nol) maka semakin akurat. Lihat gambar di bawah.

    Selanjutnya klik icon pada Output Info Simpan dengan ekstensi .TIF Save File and

    Start Rectification Rectification finished succesfully klik OK.

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    13/21

    4.3

    Koreksi Radiometrik

    Klik Edit Algorithm

    Kombinasikan Band. Kali ini akan digunakan 5 kombinasi band, yaitu 7-4-5, 4-5-3, 5-4-1, 1-

    3-5, dan 4-5-7. Yang dilakukan hanayalah mengubah box yang menunjukkan Band yang

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    14/21

    digunakan. Citra akan menunjukkan perubahan warna yang berbeda pada setiap kombinasi

    yang dilakukan seperti gambar di bawah.

    Lakukan koreksi pada warna agar warna yang ditampilkan citra menjadi lebih tajam.

    Edit Transform Limit (icon kurva) Lihat Actual Input Limits.

    Limit berkisar antara 0255. Jika tidak menujukkan angka 0 (nol) maka ubah formulanya.

    Edit Formula Kurangi INPUT1 agar limit menjadi 0 (nol) Apply Changes.

    Misal, limit adalah 19255 maka kurangi INPUT1 dengan 19. Lakukan langkah koreksi ini

    pada layer Red, Green, Blue pada kelima kombinasi band. Lihat gambar di bawah.

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    15/21

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    16/21

    5. Hasil dan Pembahasan

    5.1

    Hasil Koreksi Radiometrik Band 7-4-5

    Kombinasi ini tidak melibatkan saluran visibel, memberikan kita penetrasi atmosfer yang

    terbaik. Pesisir dan garis pantai terdefinisikan dengan baik. Dapat digunakan untuk mencari

    karakteristik tekstural dan kelembapan tanah. Vegetasi terlihat hijau. Kombinasi ini dapat

    berguna untuk studi geologi. Hasil koreksi radiometrik pada kombinasi band ini memperjelaswarna air yang awalnya agak merah menjadi hitam sehingga garis pantai terlihat lebih jelas.

    Berikut merupakan hasil citra sebelum koreksi dan setelah dilakukan koreksi.

    (Sebelum dilakukan koreksi radiometrik)

    (Setelah dilakukan koreksi radiometrik)

    5.2

    Hasil Koreksi Radiometrik Band 4-5-3

    Pada komposit band 4,5,3 lahan terbangun ditandai dengan warna biru mudah dengan

    rona cerah. Kelebihan dari komposit band 4,5,3 untuk interpetasi lahan terbangun adalah dari

    ronanya. Semakin cerah rona dari warna biru maka lahan terbangun yang ada semakin padat,

    sedangkan semakin gelap rona dari warna biru maka lahan terbangun yang ada semakin jarang.

    Kenampakan objek garis berupa jalan terlihat cukup jelas dan dapat dibedakan dengan

    kenampakan objek area berupa lahan terbangun. Jalan ditunjukan dengan sebuah garis melintang

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    17/21

    dengan warna biru berona gelap. Tutupan vegetasi dtandai dengan warna jingga. Komposit band

    4,5,3 merupakan komposit warna yang bukan sebenarnya/false color composite dimana cocok

    untuk mengidentifikasi objek lahan terbangun dan objek jalan. Setelah dilakukan koreksi

    radiometrik, warna yang dihasilkan menjadi lebih tajam sehingga perbedaan antar warna terlihat

    lebih jelas. Berikut merupakan hasil citra sebelum koreksi dan setelah dilakukan koreksi.

    (Sebelum dilakukan koreksi radiometrik)

    (Setelah dilakukan koreksi radiometrik)

    5.3

    Hasil Koreksi Radiometrik Band 1-3-5

    Komposit band 1, 3, 5 ini biasa digunakan untuk mendeteksi tutupan awan. Dalam

    gambar terlihat awan ditandai dengan warna putih, daratan berwarna biru, dan perairan ditandai

    degan warna hijau untuk peairan dangkal dan hitam untuk perairan dalam. Dalam koreksi

    radiometril yang dilakukan, terlihat jelas perbedaan kontras yang terjadi. Lahan daratan yang

    tadinya ditandai dengan warna ungu berubah menjadi biru dan terlihat lebih kontras. Komposit

    and 1, 3, 5 menujukkan perbedaan warna yang kontras sehingga objek awan dapat dideteksi

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    18/21

    dengan mudah. Berikut adalah perbandingan citra komposit band 1, 3,5 sebelum dan sesudah

    dilakukan koreki geometrik.

    (Sebelum dilakukan koreksi radiometrik)

    (Setelah dilakukan koreksi radiometrik)

    5.4

    Hasil Koreksi Radiometrik Band 5-4-1

    Komposit band 5, 4, 1 ini digunakan untuk mendeteksi tutupan vegetasi. Kombinasi

    tersebut akan menampakkan warna hijau sebagai daerah vegetasi. Perairan diwakilioleh warna

    biru dan lahan terbangun diwakili oeh warna ungu. Namun, saat koreksi radiometrik dilakukan,

    terdapat perbedaan pada kenampakan warna. Visualisasi citra terlihat lebih kontras dan nyata.

    Perairan diwakili oleh warna hitam, lahan terbangun diwakili oleh warna coklat, sedangkan

    vegetasi tetap berwarna hijau. Berikut adalah gambar citra sebelum dan sesudah dilakuannya

    koreksi radiometrik.

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    19/21

    (Sebelum dilakukan koreksi radiometrik)

    (Setelah dilakukan koreksi radiometrik)

    5.5

    Hasil Koreksi Radiometrik Band 4-5-7

    Komposit band 4, 5, 7 ini biasa digunakan untuk mendeteksi perairan. Saluran 5 sensitif

    akan variasi kandungan air, vegetasi berdaun banyak dan kelembapan tanah. Saluran ini

    mencirikan tingkat penyerapan air yang tinggi, sehingga memungkinkan deteksi lapisan air yang

    tipis (kurang dari 1 cm). Perubahan warna yang dihasilkan dari koreksi radiometrik untuk

    komposit band ini tidak begitu signifikan. Perubahan terjadi pada daerah perairan yang terlihat

    lebih jelas dan kontras. Berikut adalah gambar citra sebelum dan sesudah dilakuannya koreksi

    radiometrik.

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    20/21

    (Sebelum dilakukan koreksi radiometrik)

    (Setelah dilakukan koreksi radiometrik)

  • 7/21/2019 koreksi geometrik dan radiometrik

    21/21

    6. Daftar Pustaka

    ___. 2012. ERMapper. Dalamwww.oocities.orgdiakses pada tanggal 26 Desember 2013

    ___. 2013. Manfaat Citra Satelit di Bidang Perencanaan dan Pembangunan Wilayah. Dalam

    www.wordpress.comdiakses pada tanggal 26 Desember 2013

    Fadilah. 2012. Komposit Band dalam Citra Satelit. Dalamwww.blogspot.comdiakses pada tanggal

    26 Desember 2013

    Ridwana, Riki. 2012. Koreksi Geometrik. Dalam www.blogspot.com diakses pada tanggal 26

    Desember 2013

    Saribu, Ridwan. 2008. Koreksi Radiometrik. Dalam www.blogspot.com diakses pada tanggal 26

    Desember 2013

    http://www.oocities.org/http://www.oocities.org/http://www.oocities.org/http://www.wordpress.com/http://www.wordpress.com/http://www.blogspot.com/http://www.blogspot.com/http://www.blogspot.com/http://www.blogspot.com/http://www.blogspot.com/http://www.blogspot.com/http://www.blogspot.com/http://www.blogspot.com/http://www.blogspot.com/http://www.blogspot.com/http://www.wordpress.com/http://www.oocities.org/