ekstensifikasi kelapa sawit dan isu lingkungan berkelanjutan
Post on 09-Feb-2018
235 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 1/16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin tingginya permintaan akan Crude Palm Oil (CPO) mengakibatkan
peningkatan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Bukan hanya di Pulau Sumatra saja, tetapi
sudah merambah ke alimantan dan pulau!pulau lainnya. "eskipun se#ara umum perluasan
perkebunan kelapa sawit dianggap bisa mengan#am kelestarian hutan dan spesies di
dalamnya, namun tidak demikian jika pengembangan industri kelapa sawit yang ramah
lingkungan diterapkan.
Perkebunan kelapa sawit dikatakan ramah lingkungan karena pohon kelapa sawit
menyimpan lebih banyak karbon dioksida (CO$) dan melepaskan lebih banyak oksigen (O$)
yang baik bagi lingkungan. %saha meningkatkan produksi sawit dengan tidak menambah luas
lahan (intensi&ikasi tanaman) juga merupakan salah satu usaha yang baik guna menjaga
pelestarian lingkungan. 'engan demikian tidak akan terjadi yang namanya kon&lik lahan baik
antar petani sawit, perusahaan maupun pemerintah.
ika peningkatan produksi kelapa sawit harus memerlukan perluasan lahan
(ekstensi&ikasi), peman&aatan lahan tidur untuk lahan perkebunan kelapa sawit bisa menjadi
pilihan yang bijak. 'engan demikian tidak akan merusak ekositem hutan alam dan spesies di
dalamnya.
Perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan adalah sistem agroindustri yang
melindungi dan memperbaiki lingkungan (alam), layak se#ara ekonomi, dan dapat diterima
oleh masyarakat sekitarnya. ika hal tersebut bisa dilakukan dengan benar, maka se#ara
otomatis akan meredam isu!isu kerusakan lingkungan yang konon ditimbulkan oleh
perkebunan kelapa sawit.
1
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 2/16
BAB 2
ISI
2.1 Botani Kelapa Sawit
elapa sawit merupakan tanaman yang berasal dari &rika Barat. elapa sawit
merupakan tumbuhan tropis yang termasuk kedalam tanaman tahunan. elapa sawit
termasuk &amili re#a#eae, sub &amili Co#oideae, genus elaeis yang mempunyai * spesies
yaitu +. guineensis a#, +. olei&era (-B) Cortes, dan +. odora . Spesies pertama adalah
yang pertama kali dan terluas dibudidayakan.
lasi&ikasi tanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut/
'i0isi / +mbryophytasiphonagama
elas / ngiospermae
Ordo / "ono#otyledonae
1amili / re#a#eae
Sub!&amili / Co#oideae
2enus / +laeis
Spesies / +. guineensis a#.
(llorerung et al , $343)
Pada awalnya kelapa sawit hanya ada $ jenis, yakni tipe 'ura dan tipe Pisi&era.
elapa dura merupakan sawit yang mempunyai #angkang (tempurung) tebal, kernel besar,
tetapi minyak terekstrak rendah, hanya men#apai 45 6 47 8 sementara tipe pisi&era tanpa
#angkang, kernel ke#il dengan lapisan &iber tipis, proporsi mesokarp tinggi dan kadar minyak
terekstrak tinggi, tetapi sebagian besar betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan
buah. %ntuk mengatasi hal itu maka dibuatlah jenis kelapa sawit ketiga, yakni 9enera yang
merupakan persilangan dari dura dan pisi&era. arena berasal dari persilangan maka tenera
mempunyai karakteristik gabungan antara dura dan pisi&era sehingga meminimalisir
kelemahan masing!masing. ernel berukuran sedang dengan #angkang menjadi lebih tipis
(3,: 6 ; mm), tetapi bunga betina tetap &ertile. Proporsi mesokarp tinggi (<3 6 7:8) dan
kadar minyak $$ 6 $:8, bahkan ada yang men#apai $=8 (llorerung et al , $343).
Penanaman kelapa sawit dapat dilakukan hampir di seluruh bagian di Indonesia,
mengingat sawit merupakan tanaman tropis. elapa sawit dapat tumbuh dengan baik
terutama di beberapa pro0insi beriklim kering, seperti Sumatera, alimantan, Sulawesi dan
Papua.
2
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 3/16
Syarat tumbuh kelapa sawit tidaklah begitu spesi&ik, karena sawit tergolong tanaman
yang mudah beradaptasi. >amun bila ingin mendapatkan hasil maksimal syarat!syarat yang
harus terpenuhi ialah lahan berada pada dataran rendah dengan ketinggian tempat ?533 m
dpl., temperatur berkisar antara $36*:@C, dengan temperatur optimum $:6$=@C. Curah hujan
berkisar dari 4.$:36;.333 mmAtahun, tetapi yang optimum sekitar 4.5336$.:33 mmAtahun,
dengan distribusi merata sepanjang tahun dan bulan kering kurang dari $ bulan. elapa sawit
dapat tumbuh pada lahan dengan tingkat kesuburan tanah yang ber0ariasi mulai dari lahan
yang subur sampai lahan!lahan marginal. -al ini di#irikan bahwa kelapa sawit dapat tumbuh
pada lahan dengan p- masam sampai netral (;,$!5,3) dan yang optimum pada p- :,3!<,:.
"edia perakaran yang optimal adalah lahan yang mempunyai tekstur halus (liat berpasir,
liat,liat berdebu), agak halus (lempung berliat, lempung liat berpasir, lempung liat berdebu),
dan sedang (lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, debu), serta
mempunyai kandunganbahan kasar tidak lebih dari ::8. elapa sawit dapat tumbuh baik
pada berbagai ordo tanah seperti %ltisols, Oisols, In#eptisols, l&isols, "ollisols bahkan
pada tanah gambut (-istosols), asalkan persyaratan tumbuh lainnya seperti tersebut di atas
terpenuhi ('jaenudin et al., $333).
-asil yang diambil dari kelapa sawit merupakan minyak yang terdapat didalam
serabut (mesokarp) dan daging buah (kernel). "inyak yang berasal dari serabut kelapa sawitadalah Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah dan Palm ernel Oil (PO) atau
minyak inti sawit. "inyak yang dihasilkan dari kelapa sawit ini banyak digunakan di se#tor
industri antara lain pada pembuatan minyak goring, margarin, sabun, kosmetik, industry baja,
kulit, dan industry &armasi. "inyak sawit kerap digunakan dalam bidang kosmetik karena
tidak menimbulkan iritasi pada tubuh. Selain di bidang industry minyak sawit dapat
digunakan sebagai bahan bakar biodiesel. Si&atnya yang tahan oksidasi dengan tekanan tinggi
dan kemampuannya melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh pelarut lainnya, serta daya
melapis yang tinggi membuat minyak sawit banyak digunakan untuk beragam peruntukan
(emendag, $34*).
2.2 Ekstensifikasi Pertanian
Se#ara umum ekstensi&ikasi pertanian merupakan usaha untuk meningkatkan hasil
pertanian dengan #ara memperluas lahan pertanian baru,misalnya membuka hutan dan semak
belukar, daerah sekitar rawa!rawa, dan daerah pertanian yang belum diman&atkan. Selain itu,
ekstensi&ikasi juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut.
3
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 4/16
+kstensi&ikasi pertanian umumnya adalah suatu program besar yang membutuhkan
banyak sumberdaya manusia untuk melakukannya. >amun saat ini sudah banyak masyarakat
sendiri se#ara indi0idu yang melakukan ekstensi&ikasi pertanian. +kstensi&ikasi lahan yang
dilakukan oleh masyarakat se#ara indi0idu biasanya men#akup luasan lahan yang ke#il
sehingga tidak menghasilkan produksi yang besar.
Sementara itu ekstensi&ikasi yang merupakan program pemerintah dilakukan dalam
skala yang lebih luas. Biasanya lahan yang diman&aatkan untuk ekstensi&ikasi oleh
pemerintah ini lebih dari 43.333 hektar di tiap proyek. %ntuk itu program ekstensi&ikasi yang
dilaksanakan oleh pemerintah ini membutuhkan sumber daya manusia yang lebih banyak.
+kstensi&ikasi lahan ini melibatkan banyak pihak dimulai dari peren#ana, kontraktor,
masyarakat sekitar, dan masyarakat yang nantinya akan mengolah lahan ekstensi&ikasi
tersebut. Biasanya ekstensi&ikasi lahan pertanian dilakukan di daerah jarang penduduk,
seperti di luar Pulau awa, khususnya di beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti
Sumatera, alimantan dan Irian aya.
2.2.1 Maa!"!aa! ekstensifikasi pertanian
+kstensi&ikasi pertanian ini banyak ma#amnya tergantung dari tempat atau lahan yang
akan digunakan. Pada dasarnya, perluasan lahan ini dilakukan untuk memperoleh hasil
produksi tanaman yang memadai dan menggerakkan lahan pertanian yang belum
terpakai.+kstensi&ikasi dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan lahan yang akan
digunakan, diantaranya/
1. Perluasan lahan pertanian dengan pembukaan hutan baru.
+kstensi&ikasi pertanian dengan melakukan perluasan dan pembukaan hutan yang
masih tertutup atau belum pernah dijadikan lahan pertanian. Sebenarnya, sistem nomaden
atau berpindah!pindah ladang yang dilakukan masyaratakat di Indonesia sejak dulu
merupakan hasil dari perluasan lahan yang mandiri. Pembukaan hutan ini dapat dilakukan
se#ara serentak maupun perseorangan. "embuka hutan baru yang lahannya masih subur
diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian.
2. Perluasan lahan pertanian dengan pembukaan lahan kering
+kstensi&ikasi pertanian dengan pembukaan lahan kering memerlukan penanganan
lebih khusus. Dahan kering merupakan sebuah lahan yang memiliki tanah kering, kurang
subur dan mudah terbawa airAerosi. 'alam peman&aatannya, lahan kering harus diberi
4
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 5/16
perlakuan tambahan agar dapat meningkatkan produksi pertanian. Salah satu #aranya adalah
dengan menanam tanaman yang dapat meningkatkan kesuburan tanah seperti jenis ka#ang!
ka#angan, pohon Damtoro yang bisa menambah kandungan nutrisi dalam tanah.
3. Perluasan lahan pertanian dengan pembukaan Dahan gambut
Dahan gambut merupakan lahan yang sangat potensial untuk ditanami.Dahan ini
sangat subur dan berair.Dahan ini dapat digunakan untuk meningkatkan hasil produksi
tanaman. 'i Indonesia, lahan gambut ini banyak terdapat di Sumatera dan alimantan.
(Suhardjono, $34$)
2.# Ekstensifikasi Kelapa Sawit
elapa sawit merupakan salah satu komoditas strategis sebagai penghasil de0isa
negara utama dari sektor non migas ("ulyani et al , $33*). +kstensi&ikasi lahan sebaiknya
dilakukan pada lahan!lahan yang sesuai untuk pertumbuhan kelapa sawit dan saat ini lahan
tersebut belum diman&aatkan (alang!alang, semak belukar, hutan kon0ersi) sehingga dapat
di#adangkan untuk pembukaan lahan baru.
Pusat Penelitian Sosial +konomi Pertanian (PS+) telah melakukan analisis penawaran
dan permintaan serta peluang pasar komoditas perkebunan (termasuk kelapa sawit). -asilanalisis tersebut adalah untuk memenuhi permintaan pasar pada tahun $33:, proyeksi luas
areal kelapa sawit sebesar 4;,75 juta ha (S%EF> et al.,477=), sementara luas lahan yang
ada saat ini hanya seluas ;,4 juta ('I9+> P+E+B%>>, $33$). Sehingga masih
diperlukan lahan!lahan yang berpotensi untuk memenuhi peluang pasar tersebut.
5
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 6/16
%ntuk dapat menghitung berapa lahan yang berpeluang untuk
pengembanganAperluasan kelapa sawit, diperlukan peta penggunaan lahan yang terbaru (data
spasial) yang jelas menunjukkan penyebaran perkebunan kelapa sawit. -al ini belum tersedia
di BP> sekalipun, yang ada adalah lahan perkebunan se#ara umum. pabila ingin
menampilkan berapa peluang produksi kelapa sawit ke depan, dapat saja kita berasumsi
bahwa sekitar $38 dari lahan yang sesuai untuk ekstensi&ikasi (9abel $) tersedia untuk
perluasan kelapa sawit. adi sekurang!kurangnya ada sekitar $38 dari *7 juta ha yaitu sekitar
5,= juta ha lahan yang dapat digunakan untuk ekstensi&ikasi kelapa sawit. Bila rata!rata
produksi perkebunan rakyat $,5 tonAha, maka peluang peningkatan produksi kelapa sawit dari
5,= juta ha lahan adalah sebesar $4 juta ton ("ulyani et al , $33*)
Se#ara umum, luas lahan untuk pertanian yang ada saat ini yaitu seluas <; juta ha,
terluas untuk perkebunan (4<,5 juta ha) belum dapat memenuhi kebutuhan produk pertanian
nasional (terutama pangan) dan 0olume ekspor beberapa komoditas strategis penghasil de0isa
seperti kelapa sawit, karet, kopi, lada, dll. Dahan!lahan yang potensial untuk pengembangan
pertanian tidak akan bertambah luasnya baik itu pada masa sekarang ataupun di masa yang
akan datang, bahkan sebaliknya akan berkurang terus dengan semakin tingginya jumlah
penduduk dan kebutuhan produk pertanian nasional. Persaingan peman&aatan sumberdaya
lahan yang potensial untuk pengembangan pertanian akan semakin meningkat dari tahun ke
tahun mendatang. Persaingan tersebut tidak hanya akan terjadi antar sub sektor pertanian
(tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan,tanaman industri), maupun
dengan sektor non pertanian (pengembangan pemukiman, industri, in&rastruktur, dll).
6
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 7/16
Pengembangan sektor non pertanian inipun sulit dihindari terutama di kota!kota yang sedang
berkembang, seharusnya pengembangan kawasan diarahkan pada lahan!lahan yang tidak
potensial untuk pertanian.
Berdasarkan data dari BPS dari sejak tahun $33* 6 $34* luas penanaman tanaman
kelapa sawit selalu mengalami penambahan luas lahan. -al ini kemungkinan besar didorong
oleh besarnya potensi tanaman perkebunan terutama kelapa sawit yang merupakan
penyumbang de0isa negara terbesar bersamaan dengan komoditas kakao, kopi dan karet
sehingga baik perkebunan milik negara maupun milik rakyat memilih untuk menanam
komoditas sawit.
$a%&n Kelapa Sawit
$33* *;$7.$
$33; *;7<.5
$33: *:7*.;$33< *5;=.:
$335 ;434.5
$33= ;;:4.=
$337 ;===.3
$343 :4<4.<
$344 :*;7.=
$34$G :;:<.:
$34*GG ::7$.3
Catatan/
7
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 8/16
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Tabel 3. Luas Tanaman Perkebunan Besar Menurut Jenis Tanaman di Indonesia !!! "a)
#$$% & '!#3
(Badan Pusat Statistik, $34*)
2.' Is& Lingk&ngan Berkelan(&tan
'alam planet bumi, hanya tumbuhanAtanaman yang memiliki kemampuan dalam
menyerap CO$. 9umbuhan seperti perkebunan, memiliki mekanisme proses &otosintesis
(asimilasi) yang menyerap CO$ atmos&ir bumi dan energi matahari dan disimpan dalam
bentuk biomass (stok karbon). Selain proses &otosintesis, tumbuhan juga melakukan
perna&asanArespirasi yang menghasilkan CO$ ke atmos&ir bumi. Oleh sebab itu, yang perlu
dilihat adalah penyerapan netto!nya yakni CO$ yang diserap dikurangi CO$ yang dilepas.
-enson (4777) menghitung penyerapan netto CO$ perkebunan kelapa sawit dibandingkan
dengan hutan alam tropis (9abel 43). 'ata empiris tersebut menunjukkan bahwa se#ara netto
kelapa sawit dan hutan alam tropis (juga tanaman lainnya) adalah penyerap CO $ dari atmos&ir
bumi. >amun kemampuan perkebunan kelapa sawit dalam menyerap CO$ (se#ara netto) lebih
besar dibandingkan hutan alam tropis.
8
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 9/16
Perbedaan penyerapan netto CO$ tersebut disebabkan perbedaan laju &otosintesis dan
respirasi. Pada perkebunan (kelapa sawit) pertumbuhan biomas (termasuk produksinya)
masih terjadi sampai kelapa sawit ditebang (umur $: tahun), sehingga laju &otosintesis lebih
besar dari laju respirasi.Sedangkan hutan alam tropis yang sudah men#apai umur dewasa
(mature) pertumbuhan biomas sudah berhenti atau sangat ke#il, sehingga laju &otosintesis
sudah sama (mendekati) laju respirasi. 'engan demikian untuk penyerapan CO$ dari atmos&ir
bumi, kon0ersi hutan dewasa menjadi perkebunan bukanlah bentuk de&orestasi tetapi bersi&at
re&orestasi (Soemarwoto, 477$). "ungkin lebih tepat disebut a&&orestasi yakni membangun
&ungsi ekologis hutan di luar (administrati&) kawasan hutan.
Perke)&nan Kelapa Sawit Berf&ngsi H&tan
Berdasarkan de&inisi hutan dengan konsep land #o0er #hange yang dianut banyak
negara maupun de&inisi hutan yang dianut 1O, perkebunan termasuk perkebunan kelapa
sawit dapat dikategorikan sebagai hutan (ber&ungsi ekologis hutan), meskipun se#ara
administrati& tidak berada dalam kawasan hutan. lasannya adalah sebagai berikut. Pertama,
Perkebunan kelapa sawit merupakan penumbuhan land #o0er (a&&orestasi menurut konsep
land #o0er #hange)H memiliki #anopy #o0er hampirAmendekati 433 persen pada umur dewasa
(syarat 1O, lebih besar dari 43 persen)H dan memiliki ketinggian pohon setelah dewasa lebih
dari : meter dan luas sehamparan diatas 3,: hektar (1O mensyaratkan tinggi pohon : meter
9
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 10/16
dan luas lebih dari 3,: hektar). 'engan demikian memenuhi kriteria minimal (threshold)
bahkan diatas de&inisi hutan 1O edua, Perkebunan kelapa sawit merupakan permanen #rop
yang baru di replanting setelah $: tahun (timber plantation yang oleh 1O dikategorikan
hutan, dipanen 5!43 tahun per siklus) yang berarti &ungsi ekologis kelapa sawit lebih lama
daripada timber plantation. Selain itu, perkebunan kelapa sawit juga memiliki perakaran yang
massi&Apadat, berlapis serta permukaan tanah mengandung banyak bahan organik (pelepah
daun, batang) yang ber&ungsi sebagai bagian dari konser0asi tanah dan air seperti mengurangi
aliran air permukaan (water run!o&&) sebagaimana salah satu &ungsi hutan. etiga,
Perkebunan kelapa sawit merupakan bagian dari pelestarian &ungsi ekologis seperti
pelestarian daur CO$, daur O$ dan daur air (-$O) melalui mekanisme &otosintesis dan
respirasi tanaman kelapa sawit. 1ungsi ini juga merupakan bagian dari &ungsi hutan se#ara
ekologis. eempat, pembudidayaan kelapa sawit melalui perkebunan merupakan suatu
mekanisme e&ekti& melestarikan plasma nut&ah (biodi0ersity), yakni tanaman kelapa sawit
beserta organisme yang ada, &ungsi ekologis dan &ungsi ekonomi se#ara lintas generasi.
elapa sawit yang pada awalnya hanya empat 0arietas di ebun Eaya Bogor, melalui
perkebunan kelapa sawit, plasma nut&ah tersebut terlestarikan se#ara lintas generasi dan
bahkan berhasil dikembangkan menjadi puluhan 0arietas baru. 1ungsi pelestarian plasma
nut&ah seperti ini juga merupakan &ungsi hutan. Berdasarkan alasan diatas maka perkebunan
kelapa sawit se#ara ekologis dapat dikategorikan sebagai hutan. palagi dikaitkan dengan
upaya penyerapan CO$ (untuk mengurangi pemanasan global) perkebunan kelapa sawit lebih
unggul dibanding hutan alam.
Peng%asil Energi $er)ar&kan Seara Efisien
Sumber energi abadi bagi kehidupan di planet bumi adalah sinar matahari. 9umbuhan
di planet bumi ini merupakan alat kehidupan untuk memanen energi dari matahari, untuk
kebutuhan kehidupan di bumi. "elalui proses &otosintesa tumbuhan,energi matahari
ditangkap dan disimpan dalam bentuk energi biokimia (biomass). 9entu saja se#ara alamiah
kemampuan jenis tumbuhan untuk menangkap energi matahari berbeda!beda. Perkebunan
kelapa sawit dari berbagai indikator, lebih unggul dari hutan tropis dalam memanen energi
matahari.
10
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 11/16
'ari segi e&isiensi proses penangkapan energi matahari (e&isiensi &otosintesis, e&isiensi
kon0ersi radiasi) perkebunan kelapa sawit lebih unggul (lebih e&isien) hampir dua kali lipat
dari kemampuan hutan tropis. emudian dari segi hasil proses penangkapan energi matahari
(produksi biomass dan bahan kering) perkebunan kelapa sawit juga lebih unggul daripada
hutan tropis. Pertumbuhan biomass dan bahan kering tersebut merupakan indikator produksi
energi terbarukan (renewable energy), laju penyerapan netto CO $ sekaligus laju akumulasi
stok karbon yang diserap persatuan waktu. emudian bila dibandingkan kemampuan kelapa
sawit dengan tanaman minyak nabati lainnya (9abel 4$) ternyata kelapa sawit juga lebih
unggul dalam menangkap energi matahari dan menyimpannya dalam bentuk biomass
(minyak sawit).
'ata diatas menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit adalah penghasil bahan
energi terbarukan tertinggi dibanding tanaman lain.Setiap energi (misalnya energi BB1) yang
digunakan pada perkebunan kelapa sawit dapat menghasilkan energi terbarukan $,$5 kali
lebih besar. ika masyarakat internasional bersedia menghemat konsumsi BB1 dan energi
yang dihemat tersebut digunakan untuk kegiatan perkebunan kelapa sawit, akan digantikan
lebih dua kali lipat dalam bentuk energi terbarukan.Perkebunan kelapa sawit, bukan hanya
penghasil energi terbarukan yang paling tinggi tetapi juga dengan biaya yang paling murah
dibandingkan dengan minyak nabati lainnya (2ambar 43). Biaya produksi minyak sawit
hanya sekitar *3!;3 persen dari biaya produksi minyak nabati lain.
11
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 12/16
'engan demikian, perkebunan kelapa sawit adalah penyerap CO$, penghasil energi
terbarukan tertinggi dan termurah. Sebagai satu ekosistem planet bumi, emisi CO$ yang
terlanjur tinggi dihasilkan khususnya dari 43 negara pengemisi CO$ terbesar dunia, oleh
perkebunan kelapa sawit diserap dan sebagian disimpan dalam bentuk biomass, sebagian lagi
ditukar dengan energi terbarukan yang lebih murah serta tersedia bagi seluruh masyarakat
dunia se#ara lintas generasi. 'engan tersedianya energi yang lebih murah dan ramah
lingkungan, konsumsi BB1 global yang telah tinggi selama ini, dapat dikurangi.adi negara!
negara pengemisi 2-2 terbesar dunia, seharusnya berterimakasih pada para petani kelapa
sawit, karena sebagian sampah mereka (emisi CO$) diserap oleh kelapa sawit, dan ditukar
dengan energi baru dan oksigen. ika tetap ingin menikmati kemewahan hidup (konsumsi
energi tinggi) silahkan mengganti sebagian BB1 dengan minyak sawit (2PI, $34*).
12
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 13/16
BAB #
PENU$UP
#.1 Kesi!p&lan
ilayah ekstensi&ikasi (+), yaitu lahan yang sesuai dan saat ini lahan tersebut belum
diman&aatkan (alang!alang, semak belukar, hutan kon0ersi) sehingga dapat di#adangkan
untuk pembukaan lahan baru.
Perkebunan kelapa sawit merupakan bagian solusi dari permasalahan pangan, energi,
lingkungan dan ekonomi global.
13
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 14/16
"aka perkebunan kelapa sawit se#ara ekologis dapat dikategorikan sebagai hutan.
palagi dikaitkan dengan upaya penyerapan CO$ (untuk mengurangi pemanasan global)
perkebunan kelapa sawit lebih unggul dibanding hutan alam.
perkebunan kelapa sawit adalah penyerap CO$, penghasil energi terbarukan tertinggi
dan termurah. Sebagai satu ekosistem planet bumi, emisi CO $ yang terlanjur tinggi dihasilkan
khususnya dari 43 negara pengemisi CO$ terbesar dunia, oleh perkebunan kelapa sawit
diserap dan sebagian disimpan dalam bentuk biomass, sebagian lagi ditukar dengan energi
terbarukan yang lebih murah serta tersedia bagi seluruh masyarakat dunia se#ara lintas
generasi.
DA*$A+ PUS$AKA
llorerung, et al . $343. Budida(a elaa Sa+it . Bogor . Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan. http/AAperkebunan.litbang.deptan.go.idAwp!
#ontentAuploadsA$344A34Aperkebunanbudidayasawit.pd&
Badan Pusat Statistik. Duas 9anaman Perkebunan Besar "enurut enis 9anaman.
http/AAwww.bps.go.idAtabsubA0iew.phpJ
katK*LtabelK4Lda&tarK4LidsubyekK:;LnotabK4
14
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 15/16
'jaenudin, '., ". "arwan, -. Subagyo, nny "ulyani dan >. Suharta. $333. riteria
esesuaian La,an untuk omoditas Pertanian. Pusat Penelitian 9anah dan groklimat.
Bogor.
2PI A 2abungan Pengusaha elapa Sawit Indonesia. $34*. Indonesia dan Pekebunan
elaa Sa+it -alam Isu Lingkungan lobal . akarta. http/AAebookbrowsee.netAbuku!
indonesia!dan!perkebunan!kelapa!sawit!dalam!isu!lingkungan!global!pd&!d:37**:=43
-enson, I. +. 4777. Comparati0e +#ophysiology o& Oil Palm and 9ropi#al Eain 1orest. Oil
and +n0ironment. "alaysian Prespe#ti0e. uala Dumpur
emendag. $34*. Market Brie/ 0 elaa Sa+it dan Ola,ann(a. -amburg, 2ermany.
http/AAdjpen.kemendag.go.idAapp&rontendAadminAdo#sAresear#h#ornerA=;74*5==555$:.
pd&
"ulyani, ., 1 . gus dan . bdura#hman. $33*. esesuaian Dahan %ntuk elapa Sawit di
Indonesia. Prosiding Dokakarya >asional. Sistem Integrasi elapa Sawit!Sapi.
Bengkulu, 7!43 September $33* / hal. =7!43$
Pusat Penelitian 9anah dan groklimat. 4774. Penilaian Potensi dan Tingkat esesuaian
La,an untuk Pengembangan Tanaman elaa Sa+it di Proinsi Sumut1 2iau1 Bengkulu1 albar1 alteng1 altim1 Sulteng1 Sulsel dan Irian Ja(a. Peta skala
4/$:3.333. Pusat Penelitian 9anah dan groklimat, Bogor.
Pusat Penelitian 9anah dan groklimat. 4775. Statistik Sumberda(a La,anTana, Indonesia.
Pusat Penelitian 9anah dan groklimat, Bogor.
P%SDI9B>29>. $334. tlas rahan 9ata Euang Pertanian >asional skala
4/4.333.333. Pusat Penelitian dan Pengembangan 9anah dan groklimat, Bogor.
P%SDI9B>29>. $33$. tlas Pewilayahan omoditas Pertanian %nggulan >asional
skala 4/4.333.333.
Soemarwoto, O. 477$. Indonesia 'alam an#ah Isu Dingkungan 2lobal. P9 2ramedia
Pustaka %tama. akarta
Suhardjono., Dinda Prasetyorini., Eiyanto, -. $34$. Eeklamasi 'aerah Eawa. "alang. CM
Citra "alang
15
7/22/2019 Ekstensifikasi Kelapa Sawit Dan Isu Lingkungan Berkelanjutan
http://slidepdf.com/reader/full/ekstensifikasi-kelapa-sawit-dan-isu-lingkungan-berkelanjutan 16/16
Suryana, ., B. -utabarat dan S.-. Susilowati. 477=. Pena+aran dan ermintaan serta
eluang asar komoditas tanaman industri dan erkebunan. -alaman ;$!<=. 'alam/
Prosiding Pertemuan omisi Penelitian Pertanian Bidang Perkebunan. Peremajaan
Eehabilitasi dan Perluasan
16
top related