analisa hira pabrik kelapa sawit

Upload: karina-octaria-putri

Post on 22-Feb-2018

261 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1; Latar Belakang

    Perusahaan perkebunan kelapa sawit bertujuan untuk memproduksi minyak

    kelapa sawit dan inti kelapa sawit untuk kemudian dijual di dalam negeri dan

    sebagian besar di ekspor ke luar negeri. Dalam pengolahan buah kelapa sawit

    menjadi minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit ini terdapat beberapa

    tahapan,mulai dari buah kelapa sawit dipanen sampai masuk ke pabrik dan diolah

    menjadi minyak kelapa sawit (CPO) dan inti kelapa sawit (Kernel).

    Dalam proses produksi tersebut tentunya didasarkan pada sistem

    manajemen kesehatan dan keselamatan kerja atau biasa disebut SK!. Kesehatan

    dan keselematan kerja merupakan prioritas dalam industri minyak kelapa sawit.

    Perusahaan pastinya menekankan usaha"usaha untuk melindungi kesehatan dan

    keselamatan kerja karyawannya.

    #spek keselamatan kerja merupakan $aktor yang sangat penting dalam suatupabrik. #nalisis terhadap $aktor bahaya yang potensial terjadi pada pabrik ini

    perlu dilakukan sehingga kita mendapatkan data dan pertimbangan yang

    diperlukan untuk penanganannya. Pada industri kelapa sawit, %&'# sudah

    diterapkan dalam mengidenti$ikasi bahaya, akan tertapi keelakaan kerja masih

    saja terjadi. Hazard Analysismerupakan susunan analisa bahaya dari suatu tempat

    yang memiliki potensi bahaya. ahapannya yaitu*

    1; &denti$ikasi kejadian yang tidak diinginkan yang mengarahkan pada bahayamaterial.

    2; ekanisme analisis terhadap peluang kemungkinan terjadinya kejadian

    yang tidak diharapkan.

    3; +stimasi besarnya bahaya yang mungkin timbul.

    Penyakit #kibat Kerja (P#K) adalah penyakit yang disebabkan oleh

    pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja (Kep.Pres omor --

    1

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    2/22

    ahun //!). Dengan demikian P#K merupakan penyakit arti$isial. 0%O

    membedakan empat kategori P#K yaitu*

    1; Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya Pneumooniosis.

    2; Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya

    Karsinoma 1ronkhogenik.

    3; Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebabdi antara $aktor"

    $aktor penyebab lainnya, misalnya 1ronkhitis khronis.

    4; Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada

    sebelumnya, misalnya asma.

    Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang disebabkan oleh beberapa

    $aktor (multikausa $aktor), $aktor penyebab tersebut tergantung pada bahan yang

    digunakan dalam proses kerja, lingkungan kerja ataupun ara kerja, dan lain"lain.

    Pada umumnya $aktor penyebab dapat dikelompokkan dalam 2 $aktor yaitu*

    1; 3aktor $isik, terdiri dari* suara (bising), radiasi, iklim (panas4dingin), 5ibrasi

    (getaran), dan penahayaan.

    2; 3aktor kimia, yang terdiri dari bahan kimiawi yang digunakan dalam proses

    kerja, maupun yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu,uap, gas, larutan, awan atau kabut.

    3; 3aktor biologis, terdiri dari bakteri, 5irus atau jamur, tumbuhan, hewan, dan

    mikroorganisme hidup lainnya.

    4; 3aktor $isiologis merupakan $aktor yang bersumber dari ketidaksesuaian,

    ketidakharmonisan antara kondisi tenaga kerja dengan $ator dan

    lingkungan kerja.

    5; 3aktor psikososial, $aktor yang ditimbulkan oleh adanya stress mental di

    lingkungan kerja.

    &ndonesia sebagai negara yang masih mengandalkan sektor pertanian

    sebagai penyumbang de5isa negara juga berpotensi mempunyai persoalan

    kesehatan kerja di sektor pertanian. Data mengenai kasus keelakaan dan

    gangguan kesehatan akibat kerja pada industri pertanian masih sangat terbatas

    khususnya perkebunan kelapa sawit. #kti5itas kerja di perkebunan kelapa sawit

    khususnya pekerjaan pemanenan masih dilakukan seara manual dan

    mengandalkan tenaga manusia. Kondisi ini tentu saja berpotensi untuk

    2

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    3/22

    menimbulkan permasalahan khususnya SDs terhadap pekerja pemanenan.

    Sampai saat ini belum ada data yang teratat dengan lengkap khususnya

    mengenai gangguan SDs yang dialami oleh pekerja panen sawit sebagai

    dampak dari pekerjaannya. Oleh sebab itu diperlukannya kegiatan %&'# (%a6ard,

    &denti$iation, and 'isk #ssesment) untuk kegiatan deteksi dini SDs pada

    lingkungan kerja yang berisiko terkena SDs. Selain itu pengelolaan manajemen

    K! juga diperlukan untuk tindakan pengendalian dan penegahan SDs di suatu

    perusahaan kelapa sawit. Disamping itu, dengan belum diketahuinya tingkat risiko

    pekerjaan dan permasalahan lain yang terkait dengan keluhan SDs pada pekerja,

    mendorong penulis untuk meneliti mengenai tingkat risiko $isiologi4ergonomik

    pekerjaan dan hubungannya dengan keluhan SDs di P. Cipta 3utura

    Palembang.

    1.2; Tujuan

    1; ahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses pelaksanaan suatu

    kegiatan industri sehingga memliki wawasan dan pengetahuan yang luas

    dalam bertindak dan memahkan masalah seara sistematis dan mandiri.2; ahasiswa dapat mengetahui resiko serta pengendalian dari proses

    pelaksanaan suatu kegiatan industri terkhusus industri (pabrik) kelapa sawit.

    3; emberikan rekomendasi management beruba ha6ard ellimination,

    substitution, engineering ontrol, adminstrati5e ontrol serta penggunaan

    #PD dalam penanggulangan dan penegahan terjadinya usuloskletal

    Disorders pada pekerja.

    3

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    4/22

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1; Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K!) merupakan perhatian dan

    perlindungan yang diberikan perusahaan kepada seluruh karyawannya.

    Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan

    dan proses pengolahannya, tempat kerja, dan lingkungannya, serta ara"ara

    karyawan dalam melakukan pekerjaannya. (Sutriso, -77)

    Keselamatan dan kesehatan kerja (K!), adalah suatu sistem program yang

    dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya penegahan (pre5enti$)

    timbulnya keelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

    kerja dengan ara mengenali hal"hal yang berpotensi menimbulkan keelakaan

    kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipati$ bila terjadi hal

    yang demikian. (8usra, -779)

    Pengertian K! menurut undang"undang o. tahun /:7 () adalah upaya

    dan pemikiran dalam menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani dan rohani

    manusia pada umumnya dan pekerja pada khususnya serta hasil karya dalam

    rangka menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan panasila.

    2.2; Kecelakaan Kerja

    Keelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan

    sering kali tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta

    benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja

    industri atau yang berkaitan dengannya. (arwaka, -7-)

    Suatu keelakaan kerja hanya akan terjadi apabila terdapat berbagai $aktor

    penyebab seara bersamaan pada suatu tempat kerja atau proses produksi. Dari

    beberapa penelitian memberikan indikasi bahwa suatu keelakaan kerja tidak

    dapat terjadi dengan sendirinya, akan tetapi terjadi oleh satu atau beberapa $aktor

    penyebab keelakaan sekaligus dalam suatu kejadian (arwaka, -7-). Seara

    umum penyebab keelakaan ada dua, yaitu unsafe action ($aktor manusia) dan

    unsafe condition($aktor lingkungan). (#ni6ar, -77/)

    4

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    5/22

    Keadaan hampir elaka, yang dalam istilah sa$ety disebut dengan insiden

    (inident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah ;near < miss= atau ;near mumnya risiko K!

    (keselamatandan kesehatan kerja) dikonotasikan sebagai hal negati$ (negati5e

    impat) antara lain* ('amli, -77)

    1; Keelakaan terhadap manusia dan asset perusahaan

    2; Kebakaran dan peledakan

    3; Penyakit akibat kerja

    4; Kerusakan sarana produksi

    5; ?angguan operasi.

    Keelakaan kerja merupakan keelakaan seseorang atau kelompok dalam

    rangka melaksanakan kerja dilingkungan industri atau perusahaan. Keelakaan

    kerja biasanya timbul sebagai gabungan dari beberapa $aktor, seperti $aktor

    peralatan, lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri. Dalam suatu pabrik,

    terkadang ada mesin yang kurang baik, seperti tidak dilengkapi alat pengamanan

    yang ukup, maka kondisi seperti ini dapat menjadi sumber risiko. (Sondang,

    -77/)

    5

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    6/22

    2.2.1; Klasifikasi Kecelakaan Kerja

    Klasi$ikasi keelakaan kerja menurut &@O (/A-), yaitu *

    1; Klasi$ikasi menurut jenis keelakaan

    a; erjatuh

    b; ertimpa benda jatuh

    c; ertumbuk atau terkena benda < benda, terkeuali benda jatuh

    d; erjepit oleh benda

    e; ?erakan < gerakan melebihi kemampuan

    f; Pengaruh suhu tinggi

    g; erkena arus listrikh; Kontak dengan bahan < bahan berbahaya atau radiasi

    i; Benis < jenis lain termasuk keelakaan yang belum masuk klasi$ikasi

    tersebut.

    2; Klasi$ikasi menurut penyebab

    a; esin Pembangkit tenaga

    terkeuali motor < motor listrik, mesin penyalur, mesin < mesin

    unttuk mengerjakan logam, mesin < mesin pengolah kayu, mesin < mesin

    pertanian, mesin "mesin pertambangan, mesin < mesin lain yang tidak

    termasuk klasi$ikasi tersebut.

    b; #lat angkat dan angkut

    esin pengangkat dan peralatannya, alat angkut diatas rel, alat

    angkut yang beroda keuali kereta api, alat angkut udara dan air, alat

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    7/22

    f; Penyebab < penyebab yang belum termasuk dalam golongan < golongan

    tersebut.

    3; Klasi$ikasi menurut si$at luka atau kelainan

    Patah tulang, renggang otot4urat, memar dan luka dalam lainnya,

    amputasi, gegardan remuk, luka bakar, luka di permukaan, keraunan akut,

    mati lemas, pengaruh arus listrik dan radiasi, akibat uaa dan lain< lain.

    4; Klasi$ikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh

    Kepala, leher, badan, anggota gerak atas, anggota gerak bawah,

    banyak tempat, kelainan umum, dan lain < lain. (otoatmodjo, -77!)

    2.2.2; Pene!a! Kecelakaan

    Seara umum, penyebab keelakaan kerja bersumber dari penyebab dasar,

    penyebab tidak langsung, dan penyebab langsung. Penyebab dasar adalah

    kebijakan yang tidak memperhatikan aspek < aspek keselamatan kerja. Penyebab

    tidak langsung bersumber dari kondisi < kondisi dan perilaku yang tidak aman.

    Penyebab langsung bersumber pada sebuah interaksi yang memiu keelakaan

    terjadi. (%adiguna, -77/)

    1eberapa perilaku dan kondisi yang tidak aman sebagai penyebab tidak

    langsung keelakaan kerja yang sering ditemukan dalam akti5itas pertambangan

    menurut %. 0. %einrih, yaitu* (%einrih, /97)

    1; Perilaku tidak aman (unsa$e ation)

    a; engoperasikan peralatan dengan keepatan yang tidak layak.

    b; engoperasikan peralatan tanpa perintah.

    c; enggunakan peralatan yang tidak layak.

    d; enggunakan peralatan yang telah rusak atau aat.

    e; Konsumsi obat < obatan, dll.

    2; Kondisi tidak aman (unsa$e onditions)

    a; Kurang pengawasan.

    b; idak tersedianya peralatan.

    c; Kurangnya sistem peringatan.

    d; 1ahaya kebakaran dan peledakan.

    e; erpapar radiasi, dll. (otoatmodjo, -77!)

    7

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    8/22

    2.3; Bahaa (Hazard)

    1ahaya atau hazard merupakan segala hal atau sesuatu yang menpunyai

    kemungkinan mengakibatkan kerugian baik pada harta benda, lingkungan,

    maupun manusia. (1udiono, -779. )

    1ahaya adalah sesuatu yang berpotensi menjadi penyebab kerusakan. &ni

    dapat menakup substansi, proses kerja dan atau aspek lainnya dari lingkungan

    kerja. (Suardi, -772)

    1erdasarkan kelompoknya, bahaya dapat di bagi menjadi - jenis, yaitu *

    1; 1ahaya Keselamatan (Sa$ety %a6ard)

    1ahaya keselamatan (sa$ety ha6ard) $okus pada keselamatan manusia yang

    terlibat dalam proses, peralatan, dan teknologi. Dampak safety hazard bersi$at

    akut, konsekuensi tinggi, dan probabilitas untuk terjadi rendah. 1ahaya

    keselamatan (Safety hazard) dapat menimbulkan dampak idera, kebakaran, dan

    segala kondisi yang dapat menyebabkan keelakaan di tempat kerja. Benis"jenis

    sa$ety ha6ard, antara lain *

    a; ehanial %a6ard, bahaya yang terdapat pada benda atau proses yang

    bergerak yang dapat menimbulkan dampak, seperti tertusuk, terpotong,

    terjepit, tergores, terbentur, dan lain"lain.

    b; +letrial %a6ard, merupakan bahaya yang berasal dari arus listrik.

    c; Chemial %a6ard, bahaya bahan kimia baik dalam bentuk gas, air, dan

    padat yang mempunyai si$at mudah terbakar, mudah meledak, dan

    korosi$.

    2; 1ahaya Kesehatan (Health Hazard)

    1ahaya kesehatan (health hazard) $okus pada kesehatan manusia. Dampak

    health ha6ard bersi$at kronis, konsekuensi rendah, bersi$at terus"menerus, dan

    probabilitas untuk terjadi tinggi. Benis"jenis health ha6ard, antara lain *

    a; Physial %a6ard, berupa energi seperti kebisingan, radiasi, penahayaan,temperature ekstrim, getaran, dan lain"lain.

    b; Chemial %a6ard, berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, air, dan

    padat yang mempunyai si$at toksik, beraun, iritan, dan patologik

    c; 1iologial %a6ard, bahaya dari mikroorganisme, khususnya yang

    patogen yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

    d; +rgonomi, merupakan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan

    kesehatan sebagai akibat ketidaksesuaian desain kerja dengan pekerja.

    8

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    9/22

    &denti$ikasi bahaya adalah suatu usaha untuk mengetahui, mengenal, dan

    memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem baik itu peralatan, tempat kerja,

    prosedur aturan dan lainnya. Kegiatan identi$ikasi meliputi mendiagnosa,

    menentukan bahaya, mengenal proses atau urutan akti$itasnya, kemungkinan

    sebab dan akti$itasnya. &denti$ikasi bahaya merupakan suatu upaya untuk

    mengurangi atau meminimalisir risiko serta tindakan yang dilakukan. (1urton,

    //9)

    2.4; "isik# (Risk)'isiko adalah mani$estasi atau perwujudan potensi bahaya (hazard event)

    yang mengakibatkan kemungkinan kerugian menjadi lebih besar. ergantung dari

    ara pengelolaannya, tingkat risiko mungkin berbeda dari yang paling ringan atau

    rendah sampai ke tahap yang paling berat atau tinggi. (1udiono, -779. )

    2.5; Pengen$alian "isik#

    enurut P+'+#K+' o. 72 4 + 4 //A, pengendalian bahaya

    keelakaan dan penyakit akibat kerja dilakukan dengan berbagai maam metode,

    yaitu *

    1; Pengendalian teknis atau rekayasa yang meliputi eliminasi, subtitusi, isolasi,

    5entilasi, hygiene, dan sanitasi (engineering control).

    2; Pendidikan dan pelatihan.

    3; Pembangunan kesadaran dan moti5asi yang meliputi sistem bonus, insenti$,

    penghargaan, dan moti5asi diri.

    4; +5aluasi melalui internal audit, penyelidikan dan etiologi.

    5; Penegakan hukum.

    Sedangkan untuk pengendalian bahaya keelakaan sesuai dengan OS%#S

    977*-77: kausul .!. tentang identi$iation ha6ard risk assessment and

    determinant ontrol meliputi *

    1; Elimination

    2; Subtitution

    3; Engineering control

    4; Administrative control

    9

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    10/22

    5; PPE

    2.6; Prinsi% Pencegahan Kecelakaan Kerja

    indakan penegahan keelakaan bertujuan untuk mengurangi peluang

    terjadinya keelakaan hingga seminimal mungkin. 1eberapa penegahan

    keelakaan dapat dilakukan seperti berikut *

    1; engidenti$ikasi potensi bahaya

    2; enghilangkan bahaya

    3; engurangi bahaya hingga seminimal mungkin jika penghilangan bahaya

    tidak dapat dilakukan

    4; elakukan penilaian risiko

    5; engendalikan risiko. ('idley, -779)

    Khusus untuk risiko K! (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ada beberapa

    ara yang digunakan untuk mengidenti$ikasi bahaya, yaitu* ('amli, -77)

    1; %&'# (%a6ard &denti$iation and 'isk #ssesment) adalah analisa yang

    dilakukan pada akti5itas harian dan khusus suatu instalasi industri. #dapun

    tahapan %&'#, yaitu*

    a; Pemilahan kegiatan yang akan dilakukan menjadi sub kegiatan yang

    lebih keil dan spesi$ik

    b; &denti$ikasi potensi bahaya untuk setiap sub kegiatan

    c; Determinasi resiko yang mungkin terjadi (e$ek bahaya dan tingkat

    kemungkinannya)

    d; Determinasi ara penegahan dan penanggulangan terhadap resiko

    bahaya

    e; Kesimpulan potensi bahaya dan resiko yang dihadapi untuk setiapkegiatan

    f; Kesimpulan untuk keseluruhan pekerjaan

    2; %#&D (Hazard Indentification) adalah analisa penegahan terjadinya

    bahaya pada instalasi industri4pabrik yang dilakukan dengan memperhatikan

    keseluruhan aspek yang ada didalamnya. Keseluruhan aspek dari instalasi

    industri4pabrik itu adalah*

    10

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    11/22

    a; Data in$ormasi instalasi industri (P3D, PE&D, @ay Out, data meteorologi,

    data sosial kultural masyarakat sekitar, atatan peristiwa)

    b; @okasi ($asilitas operasi, $asilitas pendukung)

    c; 'esiko (SD, lingkungan, aset, image)

    d; 3aktor Pemiu 1ahaya (proses operasi, transportasi, geogra$is dan

    meteorologi, sosial kultural)

    e; Potensi 1ahaya (kebakaran dan ledakan besar, tenggelam, penemaran

    lingkungan)

    3; %#OPS(Hazards and Oerability Study) adalah teknik identi$ikasi bahaya

    dengan sistem yang sangat terstruktur dan sistematis sehingga dapat

    mengahasilkan kajian yang komprehensi$. amun, kelemahan %a6ops

    adalah karena memerlukan waktu yang panjang, perlu tim ahli, dan sering

    membosankan.

    4; !ob Safety Analysis (BS#) yaitu salah satu teknik analisa yang sangat

    populer dan banyak digunakan di lingkungan kerja. eknik ini berman$aat

    untuk mengidenti$ikasi dan menganalisa bahaya dalam suatu pekerjaan.

    5; #nalisa pohon kegagalan ("ault #ree Analysis)yaitu metoda analisa yang

    bersi$at dedukti$. Dimulai dengan menetapkan kejadian punak (top e5ent)

    yang mungkin terjadi dalam suatu proses, misalnya kebakaran atau ledakan.

    2.7; Tujuan $an &anfaat Keselamatan $an Kesehatan Kerja

    ujuan utama dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K!) adalah sedapat

    mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap

    karyawan dan untuk melindungi sumber daya manusianya. ujuan kesehatan kerjaadalah * (%usni, -772)

    1; eningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi"

    tingginya baik $isik, mental, maupun sosialF

    2; enegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang

    disebabkan oleh kondisi lingkungan kerjaF

    3; enyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga

    kerjaF

    4; eningkatkan kinerja

    11

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    12/22

    Perusahaan dapat melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan

    baik, maka perusahaan akan mendapat man$aat"man$aat mejalankan keselamatan

    dan kesehatan kerja yaitu* (Geith6al, -77)

    1; eningkatkan kinerja karyawan sehingga menurunnya jumlah hari kerja

    yang hilang.

    2; eningkatkan e$ekti5itas dan e$esiensi kerja yang telah ditetapkan oleh

    perusahaan.

    3; enurunnya biaya"biaya kesehatan dan asuransi.

    4; ingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung lebih rendah karena

    menurunnya pengajuan klaim.5; 3leksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

    meningkatnya partisipasi dan rasa memiliki,

    6; 'asio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya itra

    perusahaan, dan eningkatkan keuntungannya seara substansial

    2.8; &uscul#skeletal Dis#r$ers '&SDs(

    SDs adalah idera atau penyakit pada sistem syara$ atau jaringan seperti

    otot, tendon, ligament, tulang sendi, tulang rawan atapun pembuluh darah. 'asa

    sakit yang akibat SDs dapat digambarkan seperti kaku, tidak $leksibel,

    panas4terbakar, kesemutan, mati rasa, dingin dan rasa tidak nyaman. Keluhan

    muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian otot skeletal yang dirasakan oleh

    seseorang dari mulai keluhan ringan hingga keluhan yang terasa sangat sakit.

    #pabila otot statis menerima beban statis seara berulang dan dalam waktu

    yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi,

    ligamen dan tendon. %al inilah yang menyebabkan rasa sakit, keluhan ini disebut

    keluhan musuloskeletal disorders (SDs) atau edera pada sistem

    usuloskeletal (%umanteh, -77!).

    Keluhan otot skeletal pada umumnya terjadi karena kontraksi otot yang

    berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan durasi

    pembebanan yang panjang. enurut Katharine et al. (-772), Cummulati5e

    rauma Disorders (CD) atau biasa juga disebut SDs adalah nyeri

    muskuloskeletal yang tetap dan selalu munul akibat trauma setelah A (enam)

    minggu dengan tingkat keluhan* HmildI, HmoderateI dan Hsevere discomfort$.

    2.9; Hazard, Identification, and Risk Assessment'HI"A(

    12

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    13/22

    %a6ard, &denti$iation, and 'isk #ssessment (%&'#) adalah salah satu

    kegiatan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K!) di perusahaan,

    merupakan dasar dalam menyusun dasar kerja K! yang berupaya untuk

    mengidenti$ikasi bahaya dan risiko, serta upaya mengurangi $aktor bahaya seara

    terarah dan penerapan.

    Kegiatan ini merupakan salah satu pendekatan dalam penanganan $aktor

    gangguan K! di tempat kerja yang bertujuan untuk meminimalisir keelakaan

    kerja dan timbulnya penyakit akibat kerja sehingga terapai e$ekti5itas dan

    produkti5itas perusahaan.

    Kegiatan %&'# ini terdiri dari*

    )am!ar *+,ahapan %&'#

    13

    &-NIT-"IN)

    E.ALUASI

    PEN)ENDALIAN

    "ISK ASSESS&ENT

    IDENTI/IKASI

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    14/22

    BAB III

    PE&BAHASAN

    3.1; "angkaian Pr#ses Pr#$uksi

    )am!ar 0+,'angkaian proses produksi di P. Cipta 3utura Palembang

    3.2; I$entifikasi Hazard $an "isik# Pa$a Pekerja Pemanaen Kela%a Sa1it

    PT+ 2i%ta /utura Palem!ang

    P. Cipta 3utura Palembang merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit

    yang terletak di Palembang. #kti$itas produksi hingga menghasilkan produk CPO

    (rude palm oil) bermutu tinggi dijalankan melalui beberapa tahapan mulai dari

    14

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    15/22

    pembukaan lahan perkebunan, pembibitan kelapa sawit, pengelolaan kebun

    sehingga dapat memproduksi produksi tandan buah segar (1S), pengolahan 1S

    menjadi CPO di pabrik pengolahan kelapa sawit, analisis kadar minyak CPO

    hingga siap dijual ke konsumen.

    Pengidenti$ikasian ha6ard dan risiko pada P. Cipta 3utura Palembang dapat

    dilihat dari akti5itas < akti5itas produksi yang dilakukan, hal ini disebabkan

    karena pada setiap tahap produksi terdapat kemungkinan munulnya risiko bahaya

    terhadap pekerja terkait dengan alat kerja, postur tubuh, tata tempatr kerja dan

    lain"lain. Salah satu akti5itas atau tahap yang memiliki risiko tinggi terhadap

    keluhan SDs adalah tahap pemanenan kelapa sawit.

    #kti5itas pemanenan kelapa sawit yang dilakukan seara manual berisiko

    untuk menyebabkan gangguan otot rangka atau musuloskeletal disorders

    (SDs). %al ini dikarenakan bekerja seara manual, pohon sawit yang tinggi,

    tandan buah segar (1S) sawit yang berat, dan kondisi lingkungan. Pekerjaan

    terdiri dari pemanenan (memotong pelepah dan 1S, memasukkan 1S ke dalam

    angkong, dan mendorong angkong berisi 1S ke tempat penampungan hasil

    (P%) dan pemuatan 1S ke truk pengangkut. Dapat dikategorikan bahwa

    pekerjaan memanen kelapa sawit memiliki risiko tinggi terhadap munulmya

    SDs.

    %al ini dapat dilihat dari proses kerja pemanenan kelapa sawit yang dapat

    dijelaskan sebagai berikut*

    1; Sebelum melakukan pemanenan 1S, buruh panen terlebih dahulu

    membersihkan pelepah yang sudah mati dan yang menghalangi 1S yang

    akan dipotong.

    2; Pada saat penelitian dilakukan, kondisi kebun sudah berumur lebih dari 2

    tahun, dengan demikian tinggi pohon kelapa sawit rata"rata di atas ! meter.

    3; ahap pemanenan, yang terdiri dari pemotongan pelepah dan 1S,memasukkan 1S ke dalam angkong, dan membawa 1S dengan angkong

    ke P% . 1S yang telah jatuh didekat pohon atau sekitar piringan,

    dikumpulkan di dekat HangkongI yang digunakan untuk mengangkut 1S

    dari dalam kebun ke tempat pengumpulan hasil (P%). Pemanen memuat

    angkong dengan -"! 1S, tergantung ukuran dan berat 1S. >mumnya

    berat 1S berkisar antara 2 < 27 kg. #pabila 1S ukuran besar, maka satu

    angkong hanya berisi - 1S, tetapi untuk 1S ukuran keil, angkong dapat

    diisi ! 1S.

    15

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    16/22

    4; 1S yang dikumpulkan di P% ditandai (dinomori) dengan kode tertentu

    yang menunjukkan blok4petak dan inisial pemanen. memperlihatkan

    pemanen mengumpulkan 1S di dalam kebun dan memasukkan ke dalam

    angkong untuk dibawa ke P%.

    5; Setelah 1S terkumpul di P%, maka tukang muat akan memuat 1S ke

    atas truk. Proses pemuatan ini sering dilakukan oleh - (dua) orang tukang

    muat karena berat 1S bias menapai 27 kg. #pabila berat 1S masih di

    bawah !7 kg satu orang pemuat mampu mengangkat 1S tersebut ke atas

    truk. #lat bantu yang digunakan adalah ;tojok=.

    Dibawah ini merupakan gambar beberapa akti5itas pemanenan kelapasawit*

    )am!ar

    0+*ahapan

    Panen 1uah Sawit (1S)

    1erdasarkan deskripsi proses kerja memanen dan memuat sawit di atas

    dapat dilihat bahwa pekerjaan memanen sawit termasuk pekerjaan yang memiliki

    risiko tinggi tehadap timbulnya SDs. 3aktor $isiologi4ergonomi merupakan

    16

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    17/22

    salah satu $aktor utama munulnya keluhan SDs pada pekerja pemanen kelapa

    sawit, hal tersebut diantaranya postur tubuh pekerja yang salah, beban kerja yang

    berat, lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan kondisi pekerja, dan sebagainya.

    Pada umumnya keluhan yang dirasakan oleh sebagian besar pekerja adalah

    pada bagian leher dan punggung bawah. Sedangkan keluhan yang paling sedikit

    dirasakan adalah keluhan pada bagian pantat4bokong.

    1erikut adalah beberapa $aktor $isiologi yang menyebabkan timbulnya

    keluhan usuloskletal Disorders pada pekerja pemanen kelapa sawit*

    1; ingginya pohon sawit sehingga saat melakukan pemotongan pelepah dan

    1S pekerja melakukan pekerjaan sambil menengadah (o5erhead job)

    2; >kuran 1S yang besar dengan berat menapai 27 kg menyulitkan pekerja

    untuk mengangkat dan memindahkan 1S

    3; #lat bantu kerja yang masih tradisional memaksa pekerja untuk

    mengeluarkan tenaga yang besar untuk melakukan pekerjaan.

    4; #kti5itas pemuatan 1S ke dalam truk dengan ara mengangkut,

    menunduk. memutar pinggang dan melempar yang dilakukan berulang paya ha6ard elimination ini harus sejalan dan tidak mengurangi e$ekti5itas dan

    e$isiensi proses produksi. %a6ard elimination yang dapat dilakukan untuk

    mengurangi atau menghilangkan munulnya keluhan usuloskeltal Disordes

    diantaranya*

    1; engurangi intensitas pemakaian alat penggenggam tangan seperti tang,atau tombol panel.

    2; %indari penggunaan alat yang memiliki getaran yang tinggi.

    3; Bangan membuat tombol4swith yang hanya dioperasikan dengan satu atau

    beberapa ujung jari. elakukan penekanan dengan satu atau beberapa

    ujung jari berulang"ulang untuk jangka yang lama akan mengakibatkan rasa

    lelah dan rasa kaku pada jari"jari tangan. Desain tombol4swit yang

    digenggam atau berbentuk lempeng panjang akan lebih baik daripada yang

    menggunakan ara penekanan dengan satu atau beberapa ujung jari.

    17

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    18/22

    4; Kurangi gerakan kepala yang berlebihan. Objek yang terletak diluar

    lapangan penglihatan binokuler, mengakibatkan kepala harus banyak

    bergerak untuk membatasi situasi tersebut. Dengan menata posisi pekerja

    yang tepat, atau penyesuaian bangku kerja dapat mengatasi masalah ini.

    5; Kurangi kompresi pada jaringan tubuh. >jung pegangan peralatan kerja,

    misal kape4penggaruk sisa at tembok yang kurang memadai dapat

    menekan a. ulnaris yang terletak dipangkal pergelangan tangan, sehingga

    menimbulkan rasa nyeri dan kesemutan dijari manis dan klingking.

    emodi$ikasi pegangan peralatan tersebut dengan menambah tonjolan

    yang terletak diantara ibu jari dan telunjuk, menyebabkan beban utama

    tekanan akan berpindah ketempat ini yang relati$ bebas dari aliran

    pembuluh darah.

    6; Kurang berat beban yang diangkat.

    7; Kurangi jarak dan $rekuensi pengankutan beban.

    8; emastikan ada tidak ada hambatan antara pekerja dan beban diangkat.

    3.3.2;Subtitution

    Subtitusi adalah upaya pengendalian gangguan K! melalui penggantian

    peralatan4bahan kerja dan4atau penggantian tempat kerja. Syarat dari substitusi ini

    sendiri adaFah tidak mengurangi kualitas dan kuantitas produksi hasil kerja. >paya

    substitusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan

    munulnya keluhan usuloskeltal Disordes diantaranya*

    1; >bah atau memodi$ikasi peralatan, terutama peralatan yang menimbulkan

    getaran berlebihan.

    2; >bah atau modi$ikasi area kerja untuk menegah agar kulit tidak terkena

    tepian yang tajam.

    3.3.3;Engineering Control

    +ngineering ontrol adalah upaya pengendalian yang dilakukan pada

    sumbernya. indakan ini dilakukan jika ha6ard tidak dapat dieliminasi maupun

    disubstitusi, engineering ontrol yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau

    menghilangkan munulnya keluhan usuloskeltal Disordes diantaranya*

    18

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    19/22

    1; engatur tata letak tempat kerja atau mesin sehingga pekerja dapat

    berpindah tempat seara e$isien.

    2; odi$ikasi proses kerja, seperti pengaturan shi$t kerja, pengaturan waktu

    istirahat, rotasi tempat kerja, dan sebagainya.

    3; #tur lokasi awal dan akhir pengangkutan beban, untuk membatasi jarak

    yang ditempuh selama pengangkutan beban.

    4; Sediakan ruang kerja yang leluasa sehingga gerakan atau postur tubuh

    pekerja tidak terbatas (menghindari postur janggal).

    5; Pastikan lantai tempat kerja dalam keadaan yang baik dan aman.

    6; enggunakan alat bantu4peralatan mekanis untuk mengangkut beban yang

    berat seperti li$t table, hoist, trolley,rane, on5eyor, hand truk, dan

    sebagainya.

    7; Sediakan tempat istirahat di setiap workstation, untuk menghilangkan rasa

    lelah.

    3.3.4;Adminstrative Control

    Adminstrative control merupakan upaya yang mendukung program

    pengendalian ha6ard K! dan meningkatkan keberhasilan program. #dminstrati5e

    ontrol yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan munulnya

    keluhan usuloskeltal Disordes diantaranya*

    1; engatur jadwal kerja, disini termasuk jadwal istirahat pekerja.

    2; engatur shi$t kerja.

    3; elakukan rotasi kerja seara rutin.

    4; engadakan pemeriksaan kesehatan seara rutin.

    5; emperbaiki perenanaan tugas kerja atau job redesign. Kemampuan

    seseorang yang ditugaskan untuk pekerjaan dengan akti5itas mengangkat

    beban harus selaras dengan kebutuhan proporsi $isik tugas kerja, olehkarena itu perlu dilaksanakan pemeriksaan sebelum bekerja (Pre

    +mployment %ealth +Jamination) dan pemeriksaan untuk penempatan

    tenaga kerja yang seksama.

    6; engadakan e5aluasi terhadap kinerja pekerja yang disesuaikan dengan

    kemampuannya.

    7; engadakan pendidikan dan pelatihan (training) terhadap pekerja

    mengenai bagaimana postur tubuh yang baik dan ergonomis dalam

    mengangkut barang dan sebagainya.

    19

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    20/22

    8; Pelatihan ara mengangkat beban yang aman, perbaikan sistem kerja dan

    aplikasi teknologi baru untuk mengatasi penyimpangan perilaku dan tugas

    kerja yang kurang memadai, harus dilaksanakan pada seluruh pekerja yang

    ditugaskan untuk pekerjaan denga akti5itas mengangkat beban.

    9; emberikan pendidikan kepada pekerja agar mengenakan #PD ketika

    mengangkut beban.

    3.3.5; Alat Pelin$ung Diri 'APD(

    #lat pelindung diri (#PD) merupakan upaya pengendalian ha6ard K!

    terakhir dan4atau bersama strategi ontrol ha6ard lainnya. %al yang perlu

    diperhatikan dalam pengelolaan #PD ini adalah pemilihan #PD seara tepat,

    dipakai dengan benar, digunakan ketika dibutuhkan, dipelihara seara rutin, dan

    disimpan dengan aman. #PD yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau

    menghilangkan munulnya keluhan usuloskeltal Disordes diantaranya*

    1; Penyediaan #PD berupa sarung tangan untuk mengangkat beban dan

    pelindung lutut ketika berlutut kepada pekerja dan memastikan agar pekerja

    menggunakannya ketika bekerja.

    2; Penyediaan #PD berupa pelindung bahu ketika pekerja mengankut beban di

    bahu dan memastikannya pekerja menggunakannya ketika mengangkat

    beban.

    3; enyimpan dan memelihara #PD seara rutin dan berkala.

    20

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    21/22

    BAB I.

    KESI&PULAN DAN SA"AN

    4.1; Kesim%ulan

    1; P. Cipta 3utura Palembang mengau pada sistem keselamatan kerja dengan

    metode SDS dan analisa %&'#.

    2; Salah satu $aktor penyebab terjadinya Penyakit #kibat kerja adalah $aktor

    $isiologi yang merupakan $aktor yang berhubungan dengan ara kerja, posisi

    kerja, alat kerja, lingkungan kerja, tata letak4layout kerja yang tidak

    ergonomis.

    3; 3aktor $isiologis ini dikenal juga dengan istilah ergonomi.

    4.2; Saran

    Pengelolaan manajemen usuloskletal Disorders seara umum dilakukan

    dengan ara sebagai berikut*

    1; engurangi atau mengeliminasi kondisi yang berpotensi bahaya

    menggunakan pengendalian teknik.

    2; engubah dalam praktek kerja dan kebijkan manajemen yang seringdisebut pengendalian administrati$.

    3; enggunakan alat pelindung diri.

    Penerapan %&'# pada suatu perusahaan sangat perlu untuk mengidenti$ikasi

    dan menilai ha6ard dan risiko yang mungkin timbul. Sehingga dapat mengurangu

    atau menghilangkan ha6ard yang terjadi.

    21

  • 7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit

    22/22

    DA/TA" PUSTAKA

    #ni6ar. -77/. #e%ni% &eselamatan dan &esehatan &er'a di Industri. 8ogyakarta *

    ?raha &lmu.

    1udiono, #.. Sugeng. -779. . unga amai Higiene Perusahaan Ergonomi

    (HIPE&ES) dan &esehatan dan &eselamatan &er'a. Semarang * 1adan

    Penerbit >ni5ersitas Diponegoro.

    %adiguna, 'ika #mpuh. -77/. *ana'emen Pabri%+ Pende%atan Sistem untu%

    Efisiensi dan Efe%tifitas. Bakarta * 1umi #ksara.

    %arianto, Sulistyo, 'ahmawaty, dkk. Pola Kerja Sebagai 3aktor 'isiko

    erjadinya Oupational O5eruse Syndrome Pada Pekerja Pria Perusahaan

    1ubuk Detergen. -77A.!urnal ,niversitas *edicina- olume /0 1omor /.

    http*44www.uni5med.org4wp"ontent4uploads4-7-474'idwan.pd$

    %einrih, %.0. /97. Industrial Accident Prevention. ew8ork * . ?raw %ill

    1ook Company.

    otoatmodjo, Soekidjo. -77!. Pengembangan Sumber 2aya *anusia. Bakarta *

    P 'ineka Cipta.

    'ahardjo, Suwandi dan %endra. -77/. 'isiko +rgonomi dan Keluhan

    usuloskletal Disorders Pada Pekerja Panen Kelapa Sawit. Prosiding

    Seminar 1asional ergonomi I3 ,niversitas 2ionogoro Semarang. .

    http*44sta$$.ui.a.id4internal4!--229:4publikasi4D.pd$. (diakses -9

    Desember -72).

    'amli, Soehatman. -77. Sistem *ana'emen &eselamatan 4 &esehatan &er'a

    OHSAS 56775. Bakarta * Dian 'akyat.Sondang, Siagian P. -77/. &iat *ening%at%an Produ%tivitas &er'a. Bakarta * P

    'ineka Cipta.

    Sutriso, +di. -77.*ana'emen Sumberdaya *anusia. Bakarta * P Prenada edia

    ?roup.

    arwaka. -7-.2asar82asar &eselamatan &er'a Serta Pencegahan &ecela%aan

    di #emat &er'a. Surakarta * %arapan Press.

    8usra, Dhoni. -779. Pentingnya Imlementasi dan &eselamatan dan &esehatan

    &er'a dalam Perusahaan. Bakarta * P #leJ edia Komputindo.

    22

    http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2012/04/Ridwan.pdfhttp://staff.ui.ac.id/internal/132255817/publikasi/D11.pdfhttp://staff.ui.ac.id/internal/132255817/publikasi/D11.pdfhttp://www.univmed.org/wp-content/uploads/2012/04/Ridwan.pdf