islam di indonesia 1

Post on 19-Feb-2018

235 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 1/14

Islam di IndonesiaOleh : Dr. Hj. Lilis Suaedah, MA

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang

 yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling

bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal. !Al- Hujurat ayat "#$

 Terdapat sebuah asumsi bahwa konfik an! mun"ul akibat perbedaan

budaa salah satuna disebabkan oleh #$anatisme sempit% dan kuran!na

sikap tasamuh &toleran' di kalan!an umat, atau lebih tepat la!i "enderun!

dikatakan seba!ai sikap e!ois, merasa diri palin! benar. (anatisme dan

intoleransi membutuhkan on!kos sosial an! mahal. Apala!i sekaran!

kondisi ban!sa )ndonesia sedan! teran"am persoalan disinte!rasi. Tidak

berlebihan jika diasumsikan bahwa pluralitas tradisi dan budaa dalam

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 2/14

masarakat ibarat pedan! bermata dua. Di satu sisi ia merupakan kekaaan

masarakat )ndonesia, namun di sisi lain ia dapat menjadi $aktor pemi"u

konfik horisontal. *ersoalanna adalah ba!aimana menjembatani posisi

perbedaan tradisi dan budaa tersebut. Mampukah #)slam% seba!ai a!ama

an! memiliki pokok ajaran #rahmatan li al-%alamin  &rahmat ba!i seluruh

alam' dan salih li kulli &amanin wa makanin  &selaras den!an waktu dan

tempat'% menjadi mediator ba!i perbedaan + pebedaan budaa

tersebut. -a!aimana menampilkan )slam an! lebih bersi$at akomodati$ 

sekali!us re$ormati$, dan tidak hana bersi$at purikati$ terhadap budaa +

budaa atau tradisi an! plural tersebut

)slam adalah sistem total dalam tata kehidupan manusia, dankehadiranna bersi$at !anda. )a berwajah eksklusi$, partikularis, primordial,

ilmiah, rasional, melepaskan pen!anutna dari belen!!u keper"aaan

naturalis mistis, khura$at, dan seba!aina dan dipenuhi identitas inklusi$,

uni/ersalis, dan men!atasi &trans"endent'. Den!an demikian, dalam a!ama

)slam men!enal dua pendekatan+ pendekatan konfik atau purikati$ dan

pendekatan akomodati$0 re$ormati$, kondisional, dan apresiati$ sesuai den!an

keadaan an! dihadapi.

)slam seba!ai a!ama purikati$ membutuhkan dukun!an "ara berkir

rasional dan ilmiah. Tanpa itu, tauhid )slam bisa lumpuh terselubun! dalam

berba!ai mitolo!i an! serba khura$at. *aham tauhid )slam an! jernih

mutlak perlu dukun!an "ara berkir rasional dan kritis serta pendekatan

konfik. *endekatan an! memisahkan se"ara te!as antara hak dan bathil,

antara tauhid den!an se!ala bentuk ke0musrikan. Oleh karena itu ajaran

tauhid )slam men!!ariskan purikasi atau pendekatan konfik, aknimembedakan se"ara te!as antara an! hak dan an! bathil. *endekatan

konfik adalah pen!emban!an "ara berkir rasional kritis dan ilmiah. 1amun

pada bidan! an! menan!kut mu2amalah atau budaa tidak tepat

men!!unakan pendekatan ini.

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 3/14

*endekatan kedua ber"orak akomodati$0 responsi$0 akulturati$, suatu

pendekatan an! lebih menan!kap ideal moral )slam daripada aspek le!al

$ormalna. )slam dipahami se"ara kontekstual, lentur, respekti$ dan apresiati$ 

terhadap budaa0 budaa lokal sehin!!a he!emoni teks an! sarat den!an

he!emoni budaa Arab naris dapat dihindarkan. Model berkir sema"am ini

antara lain diikuti oleh Muhammad Sahrur, (a3lur 4ahman, dan pemikir0

pemikir kontemporer lainna. Dalam konteks keindonesiaan, pemahaman

dan pelaksanaan ajaran )slam tidak harus sama persis den!an budaa Arab

dimana )slam turun. Oleh karena itu, para ulama dituntut melakukan ijtihad.

*emikir )slam )ndonesia 1ur"holish Madjid telah menulis buku khusus dalam

tema ini # )slam 5emoderenan dan 5eindonesiaan%.

*erubahan dan dinamika budaa mau tidak mau men!hadapkan

masarakat a!ama pada suatu kesadaran kolekti$ bahwa penesuaian

struktural dan kultural pemahaman a!ama adalah suatu keharusan. Hal ini

tidak dilihat seba!ai #meneret0 neret% a!ama untuk kemudian diletakkan

pada posisi subordinat dalam hubun!anna den!an dinamika perkemban!an

sosial budaa, bahkan politik dan ekonomi, melainkan antara pemahaman

a!ama dan budaa mestina dilihat seba!ai suatu proses hubun!an

dialektik, dinamis,akomodati$ dan proakti$.

)slam lahir di Arab, jika ia masuk ke daerah lain maka akan terjadai

penesuaian, tarik menarik atau per!umulan. Sesun!!uhna dimanapun

)slam melakukan per!umulan den!an budaa lokal, akan ada proses

adaptasi nilai0 nilai uni/ersalitasna pada situasi dan kondisi tertentu. Si$at

inilah an! menjadikan )slam seba!ai a!ama akomodati$. )slam tidak pernah

men!ikis habis ide0 ide pra )slam, budaa dan tradisi an! hidup. Hal iniberlaku ju!a ba!i penduduk indonesia. )ni merupakan "iri khas ajaran )slam,

akni bersi$at akomodati$ sekali!us re$ormati$ terhadap budaa0 budaa

maupun tradisi an! ada. Aspek 6ur'  &tradisi atau budaa' menjadi salah satu

pertimban!an dalam menetapkan hukum. -anak persoalan hukum

terutama dalam mu2amalah, seperti jual0 beli, hutan! piutan!, pembaaran

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 4/14

mahar   mitsil  + pertimban!an hukum didasarkan pada aspek tradisi dan

budaa an! berlaku di suatu daerah tertentu. Dari sini mun"ul suatu kaidah

7h an! berbuni : “al %adah muhakkamah , artina bahwa tradisi atau

adat istiadat dapat menjadi pertimbangan untuk menetapkan

hukum, selama tidak bertentangan dengan dalil pokok di dalam al-

Qur’an dan Hadis, bahkan dalam buku Muhammad Arkoun, tradisi dalam

arti sempit mempunai he!emoni an! san!at kuat, sehin!!a setiap praktek

atau pemikiran baru an! tidak didukun! oleh tradisi harus ditolak dan

dian!!ap seba!ai bid(ah.

Di dalam al0 8ur2an sendiri dinatakan bahwa tradisi oran!0 oran!

terdahulu serin!kali menjadi pijakan ba!i oran!0 oran! atau !enerasiberikutna. Hal ini seba!aimana ter"antum dalam surat as0 Su2ara aat

9; an! berbuni :

Artina:apa yang kami lakukan ini tidak lain hanyalah adat atau

kebiasaan orang) orang dahulu .

Aat tersebut tampakna di satu sisi memberikan isarat pentin!na

tradisi, namun di sisi lain kita tidak boleh terjebak kepada sikap

tradisionalisme, sebab paham tradisionalisme "enderun! membuat

masarakat terkun!kun! di bawah baan!0 baan! tradisi an! #mande!%

dan tidak dinamis. *adahal )slam jelas san!at men!har!ai kedinamisan

termasuk dalam tradisi. Artina tradisi an! ada tidak boleh dibiarkan statis

harus mampu berkemban! sesuai den!an tuntutan perubahan 3aman. Hal

ini sejalan den!an paradi!ma an! ditawarkan oleh Muhammad Sahrur,

seoran! pemikir kontemporer )slam dari Siria, bahwa dalam memahami

)slam termasuk tradisi0 tradisina harus didasarkan pada "ara pandan! dan

pemikiran an! dinamis. Tradisi ini jan!an dijadikan berhala pemikiran,

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 5/14

melainkan tetap dikemban!kan dan dimekarkan sesuai den!an perubahan

ruan! waktu. )ni ju!a sejalan den!an diktum bahwa )slam itu selaras den!an

waktu dan keadaan apapun. <ika kita in!in melihat )slam seba!ai a!ama

uni/ersal dan bertahan sepanjan! 3aman, kita harus memandan!na se"ara

akomodati$ dari aspek tradisi0 tradisi an! berkemban!, sepanjan! tidak

bertentan!an den!an prinsip dasar ajaran )slam an! tertuan! di dalam al0

8ur2an dan Hadis.

)slam san!at men!har!ai tradisi &dalam bahasa Arabna %ur' ',

sehin!!a tradisi tersebut dapat dijadikan pertimban!an didalam

menetapkan sebuah aturan hukum, karena )slam se"ara normati$ ju!a

melakukan re$ormasi terhadap tradisi0 tradisi dan budaa an! tidak sejalanden!an prinsip tauhid dan nilai0 nilai keislaman.

Se"ara normati$ )slam berdasarkan petunjuk al0 8ur2an dan Hadis

selalu men!ajarkan kepada pen!anutna untuk berperilaku baik. -aik dalam

pen!ertian memiliki sikap toleransi den!an sesama, baik karena dapat

menempatkan perbedaan pada posisi an! positi$, dijadikan seba!ai rahmat

dalam menjalani aktitas kehidupan bermasarakat. Sehin!!a sejalan

den!an rman Allah an! men!emukakan perihal hikmah pen"iptaan

manusia berdasarkan sistem kesukuan dan keban!saan, seba!aimana

ter!ambar jelas pada rman Allah dalam surat

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang

 yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 6/14

bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal.

Hal ini berlaku pula pada sistem kehidupan bera!ama, dimana

pluralitas kebera!amaan merupakan dasar pentin! ba!i pelaksanaan nilai0

nilai akhlak an! men!edepankan pada pola kehidupan nata, sehin!!a

dapat menjadi wasilah atau perantara ba!i terwujudna pribadi muslim an!

husnul khuluk   &berakhlak baik', sejalan den!an pesan dan kepribadian nabi

Muhammad SA=, an! membawa pesan seba!ai suritauladan an! baik.

“Sesungguhnya telah ada pada !diri$ *asulullah itu suri teladan yang baik 

bagimu !yaitu$ bagi orang yang mengharap !rahmat$ Allah dan !kedatangan$

hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. !al- Ah&ab ayat +"$

Keberagaman tradisi dan budaya di Indonesia, suatu

kenyataan yang antara lain lahir dari kondisi geografs nusantara.Hal ini merupakan $aktor utama ba!i pembentukan karakter kebera!amaan

di )ndonesia, an! dilatarbelakan!i den!an kebera!aman budaa )ndonesia

an! berma"am0 ma"am, mempunai latar belakan! kesukuan an!

berbeda, ada suku <awa, Sunda, -atak dan an! lainna.

Sekalipun )slam telah tumbuh dan berkemban! selama berabad0 abad

di ne!eri kepulauan ini, usaha untuk men!akrabkanna den!an tradisi0

tradisi dan budaa lokal masih terhitun! lan!ka. *emikiran dan perumusan

kembali )slam an! bersesuaian den!an konteks0 konteks sosio0 kultural

lokal, a!ar memiliki pijakan an! kukuh, harus beran!kat dari akar spiritual

)slam itu sendiri, akni al0 8ur2an. Tidak ada pemikiran apapun an! bisa

diklaim seba!ai pemikiran )slam jika tidak memiliki basis dalam akar spiritual

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 7/14

tersebut. >ksploitasina an! dilakukan se"ara serampan!an, arbitrer atau

dalam bentuk pemaksaan prakonsepsi, tentu tidak akan men!hasilkan

pemikiran sejati an! dapat berlaku adil kepadana. 5arena itu, suatu

keran!ka konseptual perenun!an dan perumusan ulan! )slam an! bisa

berlaku adil kepada akar spiritualna sekali!us dapat men!akomodir

karakter budaa )ndonesia an! pluralistik.

5esulitan menterjemahkan hubun!an dialektika dan persesuaian

antara a!ama dan kebudaaan selalu menjadi bahan perdebatan an!

menarik, sebenarna kesulitan ini dapat diatasi lewat dua "ara:

ertama, se"ara normati$0 etis melalui penelusuran konsep #a!ama%

an! terkandun! dalam istilah #din!bahasa Arab$%, an! memiliki berba!ai

makna an! berbeda, namun salin! berhubu!an sehin!!a membuat suatu

kesatuan dari keseluruhan makna, akni )slam. -erdasarkan penelusuran

makna harah #din% didapatkan sebuah pemahaman tentan! hubun!an

antara a!ama den!an kebudaaan. Ada interdependensi antara a!ama

&)slam' seba!ai wahu den!an kehidupan budaa manusia. Den!an

demikian, menurut )slam, konsep kebudaaan merupakan deri/asi dari

konsep a!ama, karenana, kebudaaan merupakan subordinat dari a!ama.

A!ama atau pemahaman ketuhanan, menurut 5untowijoo, harus dipandan!

seba!ai 'rame o'  re'erence dari kebudaaan. Ada dua "ara untuk memahami

ketuhanan:

9 5etuhanan dalam arti teoritik, pen!etahuan tentan! an! tertin!!i an!

menimbulkan persembahan. Dalam pemahaman ini tidak ditemukan

persesuaian antara an! sakral dan pro$an. )ni banak terjadi di dunia

modern sekaran! ini.

? *emahaman ketuhanan se"ara eksistensial. Tuhan dihaati seba!ai tujuan

akhir an! melahirkan aktualisasi, sehin!!a manusia senantiasa

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 8/14

men!aktualisasikan kesadarananna terhadap Tuhan dalam perilakuna,

sehin!!a tidak ada dualisme antara an! sakral den!an an! pro$an.

Di sini kita diin!atkan oleh pesan Ali Sari2ati a!ar setiap ban!sa,

muslim pada khususna, harus berupaa men!emban!kan kemampuan

an! diperlukan untuk men!eksplorasi dan meman$aatkan unsur

kebudaaan, sehin!!a dapat berubah menjadi satu kekuatan moral dan

spiritual an! mapan, sehin!!a mampu mendoron! mobilitas pertumbuhan

dan perbaikan kultur suatu ban!sa ke arah an! positi$.

Kedua, se"ara historis melalui pemahaman tentan! mani$estasi a!ama

dalam berba!ai bentuk budaa lokal di )ndonesia. 5arena penduduk

)ndonesia maoritas muslim, @liord Beert3 dan Can Der 5roe$ menarankan

a!ar dalam memahami kebudaaan nasional tidak dilepaskan dari )slam

an! telah membentuk kebudaaan ideal dan tidak dapat men!abaikan

peranan ulama dalam proses pembentukanna.

Mani$estasi )slam dalam budaa lokal dapat disaksikan pada bera!am

budaa lokal, di A"eh terkenal un!kapan adat “bak poteumeureuhom,

hukom bak syiah kuala, artina, adat ada pada almarhum )skandar Muda dan

hukum ada pada Siah 5uala atau Ham3ah al0 (ansuri. Di Minan!kabau

terkenal un!kapan #adat basendi syara, syara basendi kitabullah%. 5ita ju!a

men!enal konsep demokrasi dalam pemerintahan Minan! an! terkenal

den!an sebutan igo ungku Sejarangan, terdiri dari 1inik Mamak, lama

dan @erdik *andai. 5eti!a komponen ini meletakkan prinsip0 prinsip adat,

adat adalah wujud ideal dari kebudaaan.

Di <awa, baran!kali akan ditemukan banak "ontoh sema"am itu.

*enebaran )slam oleh para lama <awa an! dikenal dalam serat0 serat

babad seba!ai =alison!o an! telah melahirkan budaa sekatenan  an!

diselen!!arakan dalam ran!ka memperin!ati Maulid 1abi. Sehin!!a kita

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 9/14

dapat menemukan bera!am bentuk ekspresi dan pola budaa an! berbeda0

beda sesuai den!an kebaikan dan keburukan an! dimilikina.

Dalam kaitanna den!an hal itu, maka jelaslah bahwa adat kebiasaan

dan budaa suatu daerah, berpen!aruh kuat pada "ara pandan! masarakatdalam menentukan sikap dan kebijaksanaan, baik an! si$atna indi/idu

maupun kelompok, termasuk dalam pola pemikiran kea!amaan an!

men!hasilkan pola beranekara!am. 5era!aman budaa tentuna akan

men!hasilkan pola kebera!amaan an! plural, mempunai karakter an!

berbeda antara suku ban!sa an! satu den!an an! lainna.

Meskipun )slam datan! dan berkemban! di )ndonesia lebih dari lima

abad, pemahaman dan pen!haatan kea!amaan kita masih "enderun!

sinkretik, tarik menarik antara nilai0 nilai luhur )slam den!an budaa lokal.

@liord Beert3 dinilai berhasil men!kate!orisasikan )slam di )ndonesia dalam

bukuna an! serin! dirujuk para penulis sesudaha, aitu he *eligion o' 

 a/a.

5ate!orisasina an! banak dikritik adalah konsep kate!orisasi

priai, santri dan aban!an. 5ate!orisasi tersebut di pandan! keliru karena

patokan an! di!unakan dinilai tidak konsisten. *riai tidaklah sama

den!an kate!ori santri dan aban!an. riyayi adalah kelas sosial yang

lawannya adalah wong cilik atau proletar . Oleh karena itu, baik dalam

!olon!an santri maupun dalam !olon!an aban!an terdapat priai &elite'

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 10/14

maupun won! "ilik. 5ritik tersebut antara lain dikemukakan oleh Eaini

Mu"htarom dalam karana Santri dan Abangan di awa.

Meskipun sekaran! ini sedan! memasuki 3aman teknik &modern' dan

bahkan takan memasuki periode millennium keti!a, kebera!amaan kita tidak

sepenuhna dapat lepas dari pen!aruh sinkretik an! diwariskan oleh para

pendahulu kita. Se"ara kelemba!aan, Muhammadiah dan *ersis berusaha

melakukan pembaruan den!an melepaskan umat dari pen!aruh0 pen!aruh

budaa dan tradisi lokal, namun !erakan ini mendapat tantan!an dari

kalan!an 1ahdliin &1' an! "enderun! mentolelir dan melestarikan

kebiasaan0 kebiasaan tersebut.

Dalam merespons tradisi an! berkemban! di masarakat tersebut,

se"ara umum, umat )slam dapat dibedakan menjadi dua. ertama, kaum tua,

kedua, kaum muda. 5aum muda adalah ulama pendukun! perubahan0

perubahan radikal dalam pemikiran dan praktik kea!amaan di 1usantara.

Sedan!kan kaum tua adalah ulama an! menentan! perubahan0 perubahan

an! dikemban!kan oleh kaum muda, dan mempertahankan sistem

kea!amaan di )ndonesia se"ara konstan. 5edua kelompok ini kemudian

dikenal den!an istilah kaum tradisionalis ba!i kaum tua, dan kaum

moderenis untuk kaum muda.

5aum tua ataupun kaum muda, dalam konteks ini, pada dasarna

memiliki satu tujuan, akni mempertahankan akidah )slamiah dimana

ajaran0 ajaran )slam harus dapat dilaksanakan den!an baik seba!ai bukti

pen!abdian manusia kepada Allah Tuhan semesta alam. Fan! serin!kali

menebabkan terjadina konfik adalah, bahwa ke"enderun!an manusia

berprasan!ka ne!ati$ kepada oran! lain lebih dominan dibandin!kan

ke"enderun!anna untuk menikapi dirina sendiri, lebih banak menilai

oran! lain daripada diri sendiri, lebih men"ari perbedaan dalam persoalan

ijtihadiyyah  daripada persamaan akidah islamiah. <adi jan!an dijadikan

persoalan, apakah itu kelompok muda atau kelompok tua, "ukup berpe!an!

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 11/14

pada prinsip kebersamaan atau ukhuwah 0slamiyyah, satu Tuhan &Allah S=T'

satu 1abi &Muhammad SA=' satu ajaran &al0 8ur2an'.

1e!ara )ndonesia berbentuk kepulauan, an! jumlahna ribuan pulau.

*endudukna beraneka ra!am suku ban!sa, bahasa, dan budaa. 1amun

demikian, tetap bersatu dalam satu ikatan #-hinneka tun!!al ika%. Seba!ai

elemen ban!sa )ndonesia an! maoritas, umat )slam dapat den!an mudah

dan bebas men!amalkan ajaranna se"ara tekun den!an tidak harus

bersin!!un!an den!an kekhawatiran seba!aimana di ne!ara lain an!

rawan konfik. Dari sini, mun"ul kebebasan an! terkadan! lepas kendali,

oleh karenana, masin!0 masin! kelompok masarakat membentuk !erakan0

!erakan or!anisasi an! akan men!akomodir berba!ai perbedaan diantaraumat )slam di )ndonesia, an! antara lain per!erakan Muhammadiah,

1ahdlatul ulama, *ersatuan )slam )ndonesia, dan banak la!i an! lainna.

Berakan0 !erakan tersebut mun"ul tidak lain karena dilatar belakan!i

sistem kebudaaan dan "ara pandan! an! berbeda. Muhammadiah

misalna, kelompok ini men!atasnamakan !erakanna den!an !erakan

kaum moderenis, an! men!edepankan identitas keislaman se"ara moderat,

berbeda den!an 1ahdlatul ulama an! memiliki identitas tradisionalis. Hal

ini tidak lepas dari kondisi pluralitas kebera!amaan masarkat )ndonesia,

an! sarat dipen!aruhi kultur dan tradisi masarakat sekitar, sehin!!a

menimbulkan per!erakan an! berbeda antara satu den!an an! lainna.

5aum moderenis, seperti Muhammadiah, *ersis dan an! sejenisna

per"aa bahwa keterbelakan!an umat )slam lebih banak disebabkan oleh

kesalahan sikap mental, budaa atau teolo!i mereka an! bersi$at $atalistik.

*andan!an kaum moderenis merujuk pada pemikiran Mu2ta3ilah an!

"enderun! bersi$at antroposentris, an! menilai bahwa manusia dapat

menentukan perbuatanna sendiri. Di )ndonesia, !erakan rasionalis

sema"am ini mempen!aruhi pola kir kaum Muhammadiah sebelum peran!

dunia kedua. A!enda mereka menitikberatkan pada pemberantasan tahaul,

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 12/14

bid2ah, dan khura$at. Sementara kaum tradisionalis memandan! bahwa

kemunduran umat )slam adalah karena ketentuan dan ren"ana Tuhan.

5emunduran dan keterbelakan!an umat )slam dinilai seba!i ujian atas

keimanan. @ara pandan! sema"am ini, tidak hana ber!ulir di kalan!an 1,

akan tetapi banak ditemukan di berba!ai or!anisasi dan wilaah lain. Akar

teolo!is pemikiran kaum tradisionalis bersandar pada aliran Ahlussunnah wal

 ama(ah, terutama As2ariah, akni sesun!!uhna manusia menerima

ketentuan dan ren"ana Tuhan an! telah dibentuk sebelumna, manusia

tidak mempunai 'ree  will  untuk men"iptakan sejarah mereka sendiri.

Meskipun manusia didoron! untuk berusaha, namun pada akhirna Tuhan

 jualah an! menentukan.

1amun demikian, apapun wadahna, ba!aimanapun per!erakanna,

selama dalam koridor keislaman an! hakiki, maka patutlah dihar!ai, karena

sejatina an! namana perbedaan adalah sebuah karunia an! amat

berhar!a, jadi harus disikapi se"ara ari$ dan bijaksana.

Mun"ulna !erakan or!anisasi kea!amaan di )ndonesia, pada dasarna

merupakan bentuk apresiasi atas pemahaman ajaran )slam se"ara uni/ersal,

dimana )slam dinilai seba!ai a!ama an! akomodati$, sesuai den!an situasi

dan kondisi 3aman, rele/an den!an berba!ai ma"am suku ban!sa dan

budaa, selaras den!an pola kehidupan manusia, baik an! tradisional

maupun masarakat modern. )slam mampu men!akomodasikan antara

budaa den!an konteks dasar ajaran )slam, sehin!!a berjalan selaras dan

akomodati$. 5era!aman pemahaman ajaran )slam merupakan keutamaan

an! Allah berikan ba!i manusia, a!ar mau berusaha dan berupaa dalam

mendialektikanna den!an ke!iatan dan aktitas kehidupan masarakatsetiap hari.

1amun demikian, sesun!!uhna perbedaan seperti ini tidak harus dijadikan

seba!i alasan ter"iptana konfik antar umat )slam di )ndonesia, justru

sebalika, perbedaan tersebut merupakan rahmat, an! memberikan nuansa

tersendiri ba!i masarakat )ndonesia di dalam menjalankan ajaran a!ama

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 13/14

)slam. 5arena pada dasarna perbedaan itu hana berkisar pada masalah

teknis 'uru(iyyah, dimana akidah dan sari2ahna tetap satu an! bersumber

pada rujukan pokok ajaran )slam an! termuat dalam al0 8ur2an dan Hadis.

Oleh karena itu, amatlah tidak pantas manakala terjadi konfik antar

umat )slam an! dipi"u masalah an! bersi$at 'uru(iyah, seperti perbedaan

pelaksanaan shalat subuh, antara an! men!!unakan do2a 7unut &berdoa

sebelum sujud pada rakaat an! kedua' den!an an! tidak

men!!unakanna, hakikatna mau men!!unakan do2a 7unut ataupun tidak

shalat akan tetap sah selama sarat dan rukunna terpenuhi. 5arena

seba!aimana telah kita ketahui, hal0 hal an! bersi$at 'uru(iyyah

sesun!!uhna merupakan masalah ijtihadi, dimana peran akal san!atmendominasi dalam memahami dan menta$siri teks0 teks nash &al0 8ur2an

dan Hadis' an! penunjukan maknana bersi$at mujmal. -erbeda den!an

teks0 teks nash &al0 8ur2an dan Hadis' an! penunjukan maknana jelas,

an! tidak memerlukan pemahaman dan pena$siran se"ara mendalam.

Sehin!!a di sini san!at jelas, bahwasana perbedaan pemahaman atas

permasalahan an! si$atna 'uru(iyyah adalah dinilai wajar, karena se"ara

kodrati, manusia di"iptakan berbeda antara satu den!an an! lainna.

1A22A3 A(2AM

“4*546AA7 HA*3S 60S0KA0S45A8A0 KA*370A A22AH, A78A7

60S0KA0 S45A8A0 HAM5AA7

H063 

7/23/2019 Islam Di Indonesia 1

http://slidepdf.com/reader/full/islam-di-indonesia-1 14/14

 A2A70 H063 6478A7 9A*A

SA2078 M478HA*8A0

MA73S0A A2078 H07A A6A2AH

MA73S0A :A78 06AK 50SA

M478HA*8A0 S4SAMA

top related