tbr demensia
Post on 18-Feb-2018
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 1/28
TEXT BOOK READING (TBR)
DEMENSIA
Disusun oleh:
Sarah Shafira Aulia R. G4A!4"
#e$%i$%in& :
'r. Tui Erna*ai+ S,.S
-NIERSITAS /ENDERA0 SOEDIRMAN
SM1 SARA1
RS-D #RO1. DR MARGONO SOEKAR/O
#-R2OKERTO
3!"
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 2/28
0EMBAR #ENGESAAN
Te5 Boo Rea'in&
DEMENSIA
Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Kepanitraan Klinik
Di Bagian SMF Saraf
RSUD Prof. Margono Soekardjo Purwokerto
Disusun leh !
Sarah Shafira "ulia R. #$"%&$%%'
Purwokerto( Septem)er *%&'
Mengetahui
Pem)im)ing(
dr. +utik ,rnawati( Sp.S
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 3/28
BAB I
#ENDA-0-AN
0aar Belaan&
-umlah penduduk lanjut usia lansia/ semakin tahun semakin meningkat.
0al ini tidak hanya terjadi di negara1negara maju( tetapi juga di negara
)erkem)ang seperti 2ndonesia. Saat ini di 2ndonesia terdapat sekitar &% juta orang
yang )erusia diatas 3' tahun $(34 dari jumlah penduduk/. Bahkan 2ndonesia
termasuk ke dalam salah satu negara yang jumlah penduduk lansianya )ertam)ah
paling 5epat di "sia +enggara.
Pola perkem)angan penduduk lansia yang ada di 2ndonesia ter)ilang
5ukup unik. Dari tahun ke tahun jumlahnya 5enderung meningkat. Kantor
Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat K,SR"/ melaporkan( jika pada
tahun &67% usia harapan hidup U00/ yakni '*(* tahun dan jumlah lansia
8.667.'$9 orang '($'4/ maka pada tahun *%%3 menjadi &6 juta orang 7(6%4/
dan U00 sekitar 38($ tahun. Sepuluh tahun kemudian atau pada tahun *%*%
diperkirakan penduduk lansia men5apai *7(7 juta orang &&($94/ dengan U00
sekitar 8&(& tahun.
Peningkatan jumlah penduduk lansia ini se)agai konsekuensi dari
peningkatan usia harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup penduduk
2ndonesia ini merupakan indikasi ke)erhasilan pem)angunan jangka panjang(
salah satu diantaranya yaitu )ertam)ah )aiknya keadaan ekonomi dan taraf hidup
masyarakat. "kan tetapi dengan )ertam)ahnya umur rata1rata atau usia harapan
hidup life expectancy/ pada waktu lahir( karena )erkurangnya angka kematiankasar crude date rate/ maka persentase golongan tua akan )ertam)ah dengan
segala masalah yang menyertainya.
Kelompok lansia dipandang se)agai kelompok masyarakat yang )erisiko
mengalami gangguan kesehatan. Masalah yang menonjol adalah meningkatnya
disa)ilitas fungsional fisik. Disa)ilitas fungsional pada lansia merupakan respon
tu)uh sejalan dengan )ertam)ahnya umur seseorang dan proses kemunduran yang
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 4/28
diikuti dengan mun5ulnya gangguan fisiologis( gangguan kognitif( gangguan
afektif( dan gangguan psikososial.
Demensia merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada lansia se)agai
efek dari peru)ahan fisiologis yang )erupa kemunduran kognitif. Peru)ahan khas
pada demensia terjadi pada kognisi( memori( )ahasa( kemampuan( :isuospasial(
dan gangguan perilaku serta pemenuhan ke)utuhan lainnya. ;ansia yang
mengalami demensia juga dilaporkan memiliki defisit akti:itas kehidupan sehari1
hari.
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 5/28
BAB II
TIN/A-AN #-STAKA
A. DE1INISI
Demensia adalah gangguan glo)al fungsi kognitif tanpa adanya
penurunan kesadaran. rang yang menderita demensia mengalami
gangguan fungsi kortikal yang le)ih tinggi( termasuk memori( )erpikir(
orientasi( pemahaman( perhitungan( )elajar( kemampuan( dan )ahasa.
#angguan fungsi kognitif ini )iasanya disertai atau didahului oleh
penurunan kemampuan dalam mengendalikan emosi( perilaku sosial( ataumoti:asi.
B. ETIO0OGI
Demensia dapat dise)a)kan oleh )anyak penye)a)( dimana
penye)a) utama dan yang paling sering menye)a)kan demensia adalah
penyakit "l<heimer dengan persentase se)esar '%13%4 dari total insidensi(
diikuti demensia :askular dan demensia frontotemporal serta etiologi
lainnya.
a/ Penyakit "l<heimer
"dalah penyakit degenerasi neuron kolinergik yang merusak
dan menim)ulkan kelumpuhan( dimana sel saraf pada otak mati
sehngga menim)ulkan gangguan transmisi sinyal. Penyakit
"l<heimer ditandai dengan hilangnya ingatan dan fungsi kognitif
se5ara progresif( dan terutama menyerang orang )erusia 3' tahun
keatas.
)/ Demensia =askular Dise)ut juga demensia multiinfark dan terjadi aki)at penyakit
sere)ro:askular. nset )isa terjadi mendadak disertai progresi
)ertahap. Sering dijumpai faktor predisposisi lain seperti merokok(
hipertensi( hiperlipidemia( dan dia)etes mellitus. #angguan
terutama mengenai pem)uluh darah sere)ral )erukuran sedang dan
ke5il( yang mengalami infark menghasilkan lesi parenkim multipel
yang menye)ar pada daerah otak yang luas.
5/ Demensia Frontotemporal
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 6/28
Dise)ut juga penyakit Pi5k( ditandai oleh atrofi yang le)ih
)anyakdalam daerah frontotemporal. +erdapat atrofi kortikal fokal
disertai astrositosis dan )adan inklusi intraneural )adan Pi5k/ pada
sel1sel piramidalis yang masih normal. Penyakit Pi5k sulit
di)edakan dengan demensia "l<heimer( namun adanya disinhi)isi(
apatis( dan sedikit )er)i5ara dengan keterampilan spasial dan
ingatan yang relatif normal dapat mem)antu mem)edakannya
se5ara klinis.
d/ Penye)a) lain
Penye)a) lainnya yang dapat menye)a)kan demensia adalah
penyakit 0untington( penyakit Parkinson( penyakit >reut<feldt1
-ako)( hidrosefalus normotensif( penggunaan o)at1o)atan sedatif(
trauma kepala( alkoholisme( keganasan( gangguan meta)olik(
infeksi( keadaan depresi( dan sklerosis multipel.
,tiologi yang telah dise)utkan diatas dapat dikategorikan
)erdasarkan klasifikasi demensia( yaitu demensia yang re:ersi)el dan
ire:ersi)el. Penye)a) demensia re:ersi)el adalah keadaan depresi( reaksi
o)at( penyakit tiroid( defisiensi :itamin B&*( trauma kepala( alkoholisme(
hidrosefalus( gangguan meta)olik( dan penyakit infeksi. Sedangkan
demensia ire:ersi)el dise)a)kan oleh penyakit degeneratif seperti penyakit
al<heimer( penyakit Pi5k( penyakit 0untington( serta penyakit :askular(
trauma kepala )erat( dan penyakit infeksi >reut<dfelt1-a5o).
6. K0ASI1IKASI
Demensia di)agi menjadi demensia re:ersi)el dan ire:ersi)el.Pem)agian dalam demensia senilis dan presenilis dinilai menyesatkan
karena demensia dikaitkan dengan usia dimana )atas usia lanjut dan
kurang lanjut itu sangat samar. Selain itu se)utan senilis dan presenilis
)ersifat deskriptif sehingga diagnosis senilis dan presenilis mudah di)uat
tanpa melihat patologinya. Menurut le:el kortikalnya demensia dapat
di)agi dua( menjadi demensia kortikal dan demensia su)kortikal.
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 7/28
Klasifikasi lain )erdasarkan korelasi gejala klinik dengan patologi
anatomisnya mem)agi demensia menjadi!
&. "nterior! frontal premotor cortex
Peru)ahan )eha:ior( kehilangan kontrol( anti sosial( gerakan
lam)at.
*. Posterior! lo)us parietal dan temporal
#angguan kognitif( memori dan )ahasa( akan tetapi )eha:ior
relatif )aik
9. Su)kortikal
"patis( forgetful ( lam)an( adanya gangguan gerak
$. Kortikal
#angguan fungsi luhur( afasia( agnosia( apraksia.
D. #ATO1ISIO0OGI
Pada demensia yang re:ersi)el( daya kognitif glo)al dan fungsi
luhur lainnya terganggu oleh karena meta)olisme neuron kedua )elah
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 8/28
hemisfer sere)ri tertekan atau dilumpuhkan oleh )er)agai se)a). 2nfark
girus angularis menim)ulkan gejala afasia sensorik( aleksia( agrafia(
gangguan memori( disorientasi spasial dan gangguan konstruksi. 2nfark
daerah distri)usi arteri sere)ri posterior menim)ulkan gejala amnesia
disertai agitasi( halusinasi :isual( gangguan :isual dan ke)ingungan. 2nfark
daerah distri)usi arteri sere)ri anterior menim)ulkan a)ulia( afasia motorik
dan apraksia. 2nfark lo)us parietalis menim)ulkan gangguan kognitif dan
tingkah laku yang dise)a)kan gangguan persepsi spasial. 2nfark pada
daerah distri)usi arteri paramedian thalamus menghasilkan thalamic
dementia. -ika se)a) ini dapat dihilangkan( maka meta)olisme kortikal
akan )erjalan sempurna kem)ali. Dengan demikian fungsi luhur dalam
keseluruhannya akan pulih kem)ali. "pa)ila se)a) ini sudah menim)ulkan
kerusakan infrastruktur neuron kortikal( tentu fungsi kortikal tidak akan
pulih kem)ali dan demensia akan menetap.
Kerusakan yang merata pada neuron kortikal kedua )elah hemisfer sere)ri
yang men5akup daerah persepsi primer( korteks motorik( dan semua
daerah asosiatif menim)ulkan demensia. Se)a)1se)a) yang dise)utkan
diatas se)agai penye)a) subacute amnestic-confusional syndrome
merupakan penye)a) juga )agi demensia re:ersi)el dan ire:ersi)el.
Karena daerah motorik( piramidal( dan ekstrapiramidal ikut terli)at se5ara
difus( maka hemiparesis atau monoparesis dan diplegia dapat terjadi
)ersama demensia. -ika manifestasi gangguan korteksi piramidal dan
ekstrapiramidal tidak nyata( tanda1tanda lesi organik masih dapat tim)ul.
Pada umumnya( tanda1tanda terse)ut menggam)arkan adanya gangguan
pada korteks premotorik atau prefrontal. +anda terse)ut dapat dilihat
dengan 5ara mem)angkitkan refleks1refleks seperti refleks memegang
(grasp reflex)( refleks menetek (suck reflex)( snout reflex( refleks gla)ella(
refleks palmomental( refleks korneomandi)ular( dan refleks kaki tonik.
E. GAMBARAN K0INIS
#am)aran utama demensia adalah mun5ulnya defisit kognitif
multipleks( termasuk gangguan memori( setidak1tidaknya satu diantara
gangguan kognitif )erikut! afasia( apraksia( agnosia( atau gangguan dalam
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 9/28
hal fungsi eksekutif. Defisit kognitif yang mun5ul dapat mengganggu
fungsi sosial atau okupasional seperti )ekerja( )er)elanja( )erpakaian(
mandi( mengelola uang( dan kegiatan dalam kehidupan sehari1hari lainnya.
Defisit kognitif ini harus menggam)arkan menurunnya fungsi luhur
se)elumnya.
a/ #angguan Memori
Dalam )entuk ketidakmampuannya untuk )elajar mengenai
hal1hal )aru( atau lupa akan hal1hal yang )aru dikenal( dikerjakan( atau
dipelajari. Se)agian penderita demensia mengalami kedua jenis
gangguan terse)ut. Penderita sering kali kehilangan dompet dan kun5i(
lupa )ahwa sedang meninggalkan )ahan masakan di kompor yang
menyala( dan merasa asing terhadap tetangganya. Pada demensia
tingkat lanjut( gangguan memori menjadi sedemikian )erat sehingga
penderita lupa akan identitasnya sendiri( seperti pekerjaan( sekolah(
tanggal lahir( keluarga( )ahkan namanya sendiri.
)/ "fasia
"fasia yang dimaksud dapat dalam )entuk kesulitan menye)ut
nama orang atau )enda. Penderita )er)i5ara se5ara samar1samar atau
terkesan hampa( dengan ungkapan kata1kata yang panjang( dan
menggunakan istilah yang tak menentu seperti ?anu@( ?itu@( ?apa itu@.
Bahasa lisan dan tertulis dapat pula terganggu. Pada tahap lanjut
penderita dapat menjadi )isu atau mengalami gangguan pola )i5ara
yang di5irikan seperti ekolalia menirukan apa yang dia dengar/ atau
palilalia mengulang suara atau kata terus1menerus/.
5/ "praksia"dalah ketidakmampuan untuk melakukan gerakan meskipun
kemampuan motorik( fungsi sensorik( dan pengertian yang diperlukan
tetap )aik. Penderita dapat mengalami kesulitan dalam menggunakan
)enda tertentu 5ontohnya seperti menyisir ram)ut atau melakukan
gerakan yang telah dikenali seperti melam)aikan tangan. "praksia
dapat mengganggu keterampilan memasak( mengenakan pakaian( dan
menggam)ar.
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 10/28
d/ "gnosia
"dalah ketidakmampuan untuk mengenali atau
mengidentifikasi )enda meskipun fungsi sensoriknya utuh. Penderita
tidak dapat mengenali kursi( pena( )uku meski :isusnya )aik.
"khirnya( penderita tidak lagi mengenali anggota keluarganya atau
)ahkan dirinya sendiri yang tampak pada 5ermin. Demikian pula(
walaupun sensasi taktilnya utuh( penderita tidak mampu mengenali
)enda yang diletakkan di tangannya atau yang disentuhnya misalnya
kun5i atau uang logam.
e/ #angguan rientasi
Daya ingat merupakan hal yang penting dalam kemampuan
orientasi terhadap orang( waktu( dan tempat. Pada penderita demensia
orientasi dapat terganggu se5ara progresif selama masa perjalanan
penyakit. >ontohnya penderita demensia mungkin lupa )agaimana
kem)ali ke ruangannya setelah pergi ke kamar mandi. +etapi
se)erapapun )eratnya disorientasi yang dialami( penderita tidak
menunjukkkan adanya gangguan kesadaran.
f/ #angguan Fungsi ,ksekutif
#angguan fungsi eksekutif merupakan gejala yang paling
sering ditemui pada paenderita demensia. #angguan ini )erkaitan
dengan gangguan di lo)us frontalis atau jaras1jaras su)kortikal yang
)erhu)ungan dengan lo)us frontalis. Fungsi eksekutif meli)atkan
kemampuan )erpikir a)strak( meren5anakan( mengam)il inisiatif(
mem)uat urutan( memantau( dan menghentikan kegiatan yang
kompleks. #angguan )erpikir a)strak dapat mun5ul se)agai kesulitandalam menguasai tugas atau ide )aru serta menghindari situasi yang
memerlukan pengolahan informasi )aru atau kompleks.
g/ Peru)ahan Kepri)adian
Peru)ahan kepri)adian pada penderita demensia merupakan
gejala yang paling mengganggu )agi keluarga penderita. Sifat
kepri)adian se)elumnya mungkin diperkuat selama perkem)angan
demensia. Penderita demensia juga mungkin menjadi intro:ert dan
tampaknya kurang memperhatikan efek perilaku mereka terhadap
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 11/28
orang lain. Penderita demensia yang memiliki waham paranoid
)iasanya )ersikap )ermusuhan terhadap anggota keluarga dan
pengasuh. Penderita dengan gangguan frontal dan temporal
kemungkinan mengalami peru)ahan kepri)adian yang jelas dan
mungkin mudah marah dan meledak1ledak.
h/ #angguan Psikiatri
Depresi dan ke5emasan adalah gejala utama yang ditemukan
pada $%1'%4 penderita demensia( walaupun sindrom gangguan depresi
yang sepenuhnya mungkin hanya ditemukan pada &%1*%4 penderita
demensia. Penderita demensia dapat menunjukkan reaksi tertawa dan
menangis yang patologis( yaitu emosi yang ekstrem tanpa pro:okasiyang terlihat.
i/ #angguan Aeurologis
+anda neurologis lain yang dapat )erhu)ungan dengan
demensia adalah kejang( telihat pada kurang le)ih &%4 penderita
demensia "l<heimer dan *%4 penderita demensia aki)at penyakit
:askular. Selain kejang( dapat ditemukan presentasi neurologis yang
atipikal. Pasien dengan demensia :askular mungkin memiliki gejala
neurologis tam)ahan seperti nyeri kepala( pusing )erputar( pingsan(
kelemahan( gangguan tidur( disartria( disfagia( dan tanda neurologis
fokal.
1. #ENEGAKKAN DIAGNOSIS
Penegakkan diagnosis )agi penderita demensia paling )aik
dilakukan dengan pemeriksaan klinis( karena hingga saat ini )elum ada
pemeriksaan elektrofisiologis dan pemeriksaan lain yang dapat
menegakkan diagnosis demensia se5ara pasti. Pemeriksaan klinis harus
dilakukan sesuai dengan aturan )aku yang ada agar diagnosis dapat
ditegakkan se5ara 5epat dan )enar( sehingga terapi dapat di)eriksan se5ara
tepat.
a/ "namnesis
&. Riwayat medis umum
Perlu diketahui apakah terdapat riwayat infeksi kronis( gangguan
endokrin( dia)etes mellitus( neoplasma( penyakit jantung(
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 12/28
hiperlipidemia( dan aterosklerosis karena hal1hal terse)utdapat
menjadi penye)a) tim)ulnya demensia.
*. Riwayat neurologis
Perlu diketahui untuk mem)antu men5ari faktor etiologi seperti
gangguan sere)ro:askular( trauma kapitis( infeksi sistem saraf
pusat( epilepsi( tumor sere)ri( dan hidrosefalus.
9. Riwayat gangguan kognitif
0al ini merupakan )agian paling penting dalam mendiagnosis
demensia. Perlu diketahui adanya gangguan memori sesaat(
jangka pendek dan jangka panjang( serta gangguan orientasi
orang( waktu( dan tempat.
$. Riwayat gangguan perilaku dan kepri)adian
#ejala psikiatri dan peru)ahan perilaku sering dijumpai pada
penderita demensia. 0al ini perlu di)edakan dengan gangguan
psikiatri murni seperti depresi dan ski<ofrenia. Pada penderita
demensia dapat ditemukan gejala neuropsikologis )erupa
halusinasi( waham( depresi( apatis( dan 5emas sedangkan
gangguan perilaku yang dapat terjadi seperti )epergian tanpa
tujuan.
'. Riwayat intoksikasi
Perlu diketahui apakah terdapat riwayat intoksikasi alumunium(
air raksa( pestisida( dan alkoholisme serta riwayat pengo)atan
terutama pemakaian o)at antidepresan dan narkotika dalam
jangka waktu lama.
3. Riwayat keluarga
Perlu diketahui apakah terdapat riwayat demensia( depresi(
penyakit Parkinson( sindrom Down( dan retardasi mental pada
keluarga.
)/ Pemeriksaan )jektif Pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik umum( pemeriksaan
neurologis( pemeriksaan neuropsikologis( pemeriksaan status
fungsional( dan pemeriksaan psikiatrik. Pemeriksaan yang harus
diperhatikan pada penderita demensia antara lain!
a. Pemeriksaan memori
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan meminta penderita
untuk men5atat( menyimpan( mengingat( dan mengenal
informasi. Kemampuan untuk mempelajari informasi )aru
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 13/28
dapat diperiksa dengan meminta penderita untuk mempelajari
suatu daftar kata1kata. Penderita diminta untuk mengulang
kata1kata registration/( mengingat kem)ali informasi tadi
setelah )eristirahat selama )e)erapa menit recall /( dan
mengenal kata1kata dari )anyak daftar recognition/. Memori
lama yang dimiliki penderita diperiksa dengan meminta
penderita untuk mengingat )ahan1)ahan lama yang dulu pernah
diminati.
). Pemeriksaan kemampuan )er)ahasa
Penderita diminta untuk menye)ut nama )enda di dalam
ruangan( )agian dari tu)uh( mengikuti perintah atau a)a1a)a(
atau mengulang ungkapan.
5. Pemeriksaan apraksia
Keterampilan motorik dapat diperiksa dengan 5ara meminta
penderita untuk melakukan gerakan tertentu.
d. Pemeriksaan daya a)straksi
Daya a)straksi dapat diperiksa dengan )er)agai 5ara( misalnya
meminta penderita menghitung sampai sepuluh( menye)ut
seluruh alfa)et( menulis huruf m dan n se5ara )ergantian.
e. Mini Mental State Examination
MMS, meliputi 9% pertanyaan sederhana untuk
memperkirakan kognisi utama pada orang1orang tua dan
)ersifat tidak sensitif pada awal demensia.
5/ Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan la)oratorium rutin
Pemeriksaan laratorium didasarkan atas hasil anamnesis
dan pemeriksaan fisik untuk mem)antu pen5arian etiologi
demensia( khususnya )agi demensia re:ersi)el. Pemeriksaan
ini harus memperhatikan cost-benefit dan cost-effectiveness
sesuai kepentingan penderita. Pemeriksaan la)oratorium yang
rutin dikerjakan antara lain! pemeriksaan darah lengkap(
urinalisi( pemeriksaan elektrolit( kalsium darah( ureum( fungsi
hepar( hormon tiroid( dan kadar asam folat.
). Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan ini dapat digunakan se)agai diagnosis
pem)anding. Computed omography >+/ s5an dan Magnetic
!esonance "maging MR2/ menjadi pemeriksaan rutin yang
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 14/28
dilakukan pada penderita demensia. Dapat ditemukan adanya
atrofi otak( lesi otak fokal( hidrosefalus( atau iskemi
peri:entrikular. #ositron-Emission omography P,+/ tidak
dikerjakan rutin( namun dapat mem)erikan informasi untuk
diagnosis )anding pada kasus yang tidak memperlihatkan
adanya kelainan pada >+ s5an atau MR2.
5. Pemeriksaan ,,#
Electroencephalogram ,,#/ tidak mem)erikan gam)aran
spesifik dan se)agian )esar hasilnya normal. Pada demensia
"l<heimer stadium lanjut dapat ditemukan gam)aran
perlam)atan difus dan kompleks periodik.
d. Pemeriksaan 5airan otak
Pungsi lum)al diindikasikan )ika klinis dijumpai awitan
demensia akut( penderita imunosupresan( dijumpai rangsang
meningens dan demam( demensia presentasi atipikal(
hidrosefalus normotensif( tes sipilis /( dan penyengatan
meningeal pada >+ s5an.
e. Pemeriksaan genetika
"polipoprotein , "P,/ adalah suatu protein pengangkat
lipid polimorfik yang memiliki 9 alel( yaitu epsilon *( epsilon
9( dan epsilon $. Setiap alel mengkode )entuk "P, yang
)er)eda. Meningkatnya frekuensi epsilon $ diantara penderita
demensia "l<heimer tipe awitan lam)at atau tipe sporadik
menye)a)kan pemakaian genotip "P, epsilon $ se)agai
penanda semakin meningkat.
+erdapat )e)erapa kriteria diagnostik untuk menegakkan diagnosis
demensia( yaitu $iagnostic and Statictical Manual of Mental $isorders
edisi ke empat DSM12=/( Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
#angguan -iwa PPD#-/ 222( "nternational Clasification of $iseases
2>D1&%/( he State of California %l&heimer's $isease $iagnostic and
reatment Centers "DD+>/( ational "nstitute of eurological
$isorders and Stroke and the %ssociation "nternationale #our a
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 15/28
!echerche et 'enseignement en eurosciences A2ADS1"2R,A/( dan
yang paling sederhana adalah dengan menggunakan kuesioner Mini
Mental Status Examination ( MMS,/. Dapat pula digunakan sistem skor
misalnya skor iskemik 0a5hinski dan skor demensia oleh ;oe) dan
#ondolfo. Diakui )ahwa sistem skor ini )elum memadai( masih mungkin
terjadi kesalahan dan 5ara ini tidak dapat menentukan adanya demensia
5ampuran :askular dan "l<heimer/.
Dianostik DSM C 2= menggunakan kriteria! a/ "danya defisit
kognitif multipleks yang di5irikan oleh gangguan memori dan satu atau
le)ih dari gangguan kognitif )erikut ini! i/ afasia gangguan )er)ahasa/(
ii/ apraksia gangguan kemampuan untuk mengerjakan akti:itas
motorik( sementara fungsi motorik normal/( iii/ agnosia tidak dapat
mengenal atau mengidentifikasikan )enda walaupun fungsi sensoriknya
normal/( dan i:/ gangguan dalam fungsi eksekutif meran5ang(
mengorganisasikan( daya a)straksi( mem)uat urutan/. )/ Defisit kognitif
pada kriteria a/ yang menye)a)kan gangguan fungsi sosial dan
okupasional yang jelas. 5/ +anda dan gejala neurologik fokal refleks
fisiologik meningkat( refleks patologik positif( paralisis pseudo)ul)ar(
gangguan langkah( kelumpuhan anggota gerak/ atau )ukti la)oratorium
dan radiologik yang mem)uktikan adanya gangguan peredaran darah
otak #PD/( misal infark multipleks yang meli)atkan korteks dan
su)korteks( yang dapat menjelaskan kaitannya dengan mun5ulnya
gangguan. d/ Defisit yang ada tidak terjadi selama )erlangsungnya
delirium.
Dengan menggunakan kriteria diagnostik yang )er)eda didapatkan pre:alensi demensia yang )er)eda( se)agai 5ontoh pre:alensi tertinggi
demensia :askular didapatkan )ila menggunakan kriteria DSM12= dan
terendah )ila menggunakan kriteria A2ADS1"2R,A. Consortium of
Canadian Centres for Clinical Cognitive !esearch menyatakan )ahwa
tidak ada kriteria diagnostik yang le)ih )aik dari yang lain. DSM12=
mempunyai sensiti:itas yang tinggi tetapi spesifitasnya rendah. "DD+>
penggunaannya le)ih ter)atas pada demensia :askular jenis iskemik
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 16/28
sedangkan A2ADS1"2R,A dapat digunakan untuk semua mekanisme
demensia :askular hipoksia( iskemia atau perdarahan/. Kriteria "DD+>
dan A2ADS1"2R,A mempunyai 9 tingkat kepastian probable* possible*
definite/( memerlukan hu)ungan waktu antara stroke dan demensia serta
)ukti morfologi adanya stroke.
Dapat pula digunakan sistem skor misalnya skor iskemik 0a5hinski
dan skor demensia oleh ;oe) dan #ondolfo. Diakui )ahwa sistem skor
ini )elum memadai( masih mungkin terjadi kesalahan dan 5ara ini tidak
dapat menentukan adanya demensia 5ampuran :askular dan "l<heimer/.
Penderita dengan demensia :askular atau demensia multi infark
mempunyai skor le)ih dari 8( sedang yang skornya kurang dari $
mungkin menderita "l<heimer.
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 17/28
Bila skornya %1* kemungkinan ialah penyakit "l<heimer( )ila skornya '1
&% demensia :askular.
Selain metode penegakkan diagnosis demensia yang telah
dise)utkan diatas( untuk menilai fungsi kognitif dapat digunakan tes
MMS, yang mudah untuk dilakukan. +es ini meski paling sering
digunakan( memiliki kelemahan pada waktu yang di)utuhkan untuk tes
terse)ut. MMS, menggunakan instrumen penilaian 9% poin. 2nstrumen
ini pertama dikem)angkan se)agai skrining kelainan kognitif untuk
mem)edakan antara kelainan organik dan non organik misalnya
schi&ophrenia/. Pada saat ini( MMS, merupakan metode untuk skrining
dan monitoring perkem)angan demensia dan delirium. MMS,
)erkorelasi )aik dengan skor tes skrining kognitif yang lain. aktu yang
di)utuhkan rata1rata 7 menit dengan rentang $1*& menit. Skor pada
MMS, )isa )ias karena pengaruh tingkat pendidikan( per)edaan )ahasa(
dan ham)atan )udaya. Pasien dengan tingkat pendidikan le)ih rendah
dapat keliru diklasifikasikan se)agai gila( dan pada pasien dengan tingkat
pendidikan tinggi )isa tidak terdeteksi. Skor MMS, umumnya menurun
dengan )ertam)ahnya usia.
Skor 9% tidak selalu )erarti fungsi kognitif normal dan skor nol
)ukan )erarti tidak ada kognisi se5ara a)solut. +es ini tidak punya
kapasitas men5ukupi untuk tes fungsi frontalE eksekutif atau fungsi
:isuospasial khususnya parietal kanan/. +ugas segilima pada MMS,
memerintahkan pasien menirukan gam)ar dan tidak menilai kemampuan
meren5anakan. Se)agai aki)atnya tes ini mempunyai keter)atasan untuk
mendeteksi demensia non "l<heimer( seperti kelainan kognitif pas5astroke( dan demensia frontotemporal atau su)kortikal pada fase awal.
Setelah dilakukan penilaian( skor dijumlahkan dan didapatkan hasil
akhir. 0asil yang didapatkan diintrepetasikan se)agai dasar diagnosis.
"da )e)erapa interpretasi yang )isa digunakan. Metode yang pertama
hanya menggunakan single cutoff ( yaitu a)normalitas fungsi kognitif jika
skor *$ . Metode lain menggunakan range span dimana skor *&
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 18/28
semakin meningkatkan kemungkinan demensia( sedangkan skor G*'
menggam)arkan ke5il kemungkinan untuk tim)ulnya demensia.
2nterpretasi lainnya memperhitungkan tingkat pendidikan pasien.
Pada pasien dengan tingkat pendidikan rendah di )awah SMP/ am)ang
)atas a)normal diturunkan menjadi *&( pada tingkat pendidikan setingkat
SM" a)normal jika skor *9( dan jika pendidikan setingkat perguruan
tinggi maka dikatakan a)normal jika skor *$.
Berat ringannya gangguan kognitif dapat diperkirakan dengan
MMS,. Skor *$19% menunjukkan tidak didapatkan kelainan kognitif.
Skor &71*9 menunjukkan kelainan kognitif ringan. Skor %1&8
menunjukkan kelainan kognitif yang )erat.
Meo'e Sor Iner,reasi
Single Cutoff *$ ")normal
!ange *&
G*'
Kemungkinan demesia le)ih )esar
Kemungkinan demesia le)ih ke5il
Pendidikan *&
*9
*$
")normal pada tingkat pendidikan kelas * SMP
")normal pada tingkat pendidikan SM"
")normal pada tingkat pendidikan Perguruan +inggi
Keparahan *$19%&71*9
%1&8
+idak ada kelainan kognitif Kelainan kognitif ringan
Kelainan kognitif )erat
Selain demensia( dikenal juga gangguan memori )erupa
pseudodemensia dan Mild Cognitive "mpairment M>2/ yang sering
kurang dipahami per)edaannya. Pseudodemensia adalah suatu gangguan
fungsi kognisi dengan gangguan memori yang terjadi mendadak yang
dise)a)kan karena depresi. Depresi yang dapat menye)a)kan
pseudodemensia adalah depresi )erat. Berikut per)edaan antara demensia
dan pseudodemensia!
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 19/28
Mild Cognitive "mpairment M>2/ didefinisikan se)agai fungsikognitif di )awah normal tetapi tidak 5ukup untuk diagnosis demensia.
M>2 )er)eda dengan penyakit "l<heimer atau demensia lainnya karena
peru)ahan kognitif pada M>2 tidak )erat dan tidak mengganggu akti:itas
harian. M>2 merupakan diagnosis klinis )erdasarkan gejala dan )ukan
diagnosis definitif. Sampai saat ini )elum ada suatu tes atau prosedur
spesifik yang tepat. M>2 merupakan suatu gangguan yang )elum 5ukup
memenuhi kriteria demensia.
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 20/28
G. DIAGNOSIS BANDING
&. Delirium
Baik demensia maupun delirium terjadi gangguan memori.
Delirium juga di5irikan oleh menurunnya kemampuan untuk
mempertahankan dan memindahkan perhatian se5ara wajar. #ejala
delirium )ersifat fluktuatif( sedangkan demensia menunjukkan gejala
yang relatif sta)il. #angguan kognitif yang )ertahan tanpa peru)ahan
selama )e)erapa )ulan le)ih mengarah kepada demensia di)anding
delirium. Dalam keadaan sulit untuk mem)edakan delirium atau
demensia( dianjurkan untuk memilih demensia se)agai diagnosis
sementara( dan mengo)ser:asi penderita le)ih lanjut se5ara 5ermat
untuk menentukan jenis gangguan yang se)enarnya.
*. Depresi
Depresi yang )erat dapat disertai keluhan tentang gangguan
memori( sulit )erpikir dan )erkonsentrasi( dan menurunnya
kemampuan intelektual se5ara menyeluruh. Kadang penderita
menunjukkan penampilan yang )uruk pada pemeriksaan status mental
dan neuropsikologi. Pada pasien lanjut usia( seringkali sulit
menentukan apakah gejala gangguan kognitif merupakan gejala
demensia atau depresi. Kesulitan ini dapat diatasi dengan pemeriksaan
medis yang menyeluruh dan menge:aluasi awitan gangguan yang ada(
urutan mun5ulnya gejala depresi dan gangguan kognitif( perjalanan
penyakit( riwayat keluarga( dan efek terapi. -ika dapat dipastikan
terdapat demensia )ersamaan dengan depresi( dengan etiologi yang
)er)eda( kedua diagnosis dapat ditegakkan )ersama.
9. "mnesiaDi5irikan oleh gangguan memori yang )erat tanpa gangguan fungsi
kognitif lainnya seperti afasia( apraksia( agnosia( dan gangguan
eksekutif.
$. Retardasi mental
Di5irikan oleh fungsi intelektual yang )erada di )awah rata1rata(
diiringi oleh gangguan penyesuaian diri( yang awitannya di )awah &7
tahun. -ika demensia tampak pada usia di )awah &7 tahun( diagnosis
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 21/28
demensia dan retardasi mental dapat ditegakkan )ersama asal kriteria
terpenuhi.
'. Ski<ofrenia
Pada ski<ofrenia dimungkinkan terjadi gangguan kognitif multipleks(
namun ski<ofrenia mun5ul pada usia le)ih muda. Disamping itu
ski<ofrenia di5irikan oleh pola gejala yang khas tanpa disertai etiologi
yang spesifik. #angguan kognitif pada penderita ski<ofrenia jauh
le)ih )erat di)andingkan pada penderita demensia.
. TATA0AKSANA;angkah pertama dalam menangani kasus demensia adalah
melakukan :erifikasi diagnosis. Diagnosis yang akurat sangat penting
mengingat progresifitas penyakit dapat diham)at atau )ahkan disem)uhkan
jika terapi yang tepat dapat di)erikan. +erapi ditujukan kepada penye)a)nya(
mengendalikan faktor risiko pen5egahan sekunder/ serta terapi untuk gejala
neuropsikiatrik dengan memperhatikan interaksi o)at. Selain itu diperlukan
terapi multimodalitas sesuai gangguan kognitif dan gejala perilakunya
+indakan pengukuran untuk pen5egahan adalah penting terutama pada
demensia :askuler. Pengukuran terse)ut dapat )erupa pengaturan diet(
olahraga( dan pengontrolan terhadap dia)etes dan hipertensi. )at1o)atan
yang di)erikan dapat )erupa antihipertensi( antikoagulan( atau antiplatelet.
Pengontrolan terhadap tekanan darah harus dilakukan sehingga tekanan darah
pasien dapat dijaga agar )erada dalam )atas normal( hal ini didukung oleh
fakta adanya per)aikan fungsi kognitif pada pasien demensia :askuler.
+ekanan darah yang )erada di)awah nilai normal menunjukkan per)urukan
fungsi kognitif( se5ara le)ih lanjut( pada pasien dengan demensia :askuler.
Pilihan o)at antihipertensi dalam hal ini adalah sangat penting
mengingat antagonis reseptor β1* dapat memper)uruk kerusakan fungsikognitif. %ngiotensin-converting en&yme ">,/ inhi)itor dan diuretik telah
di)uktikan tidak )erhu)ungan dengan per)urukan fungsi kognitif dan
diperkirakan hal itu dise)a)kan oleh efek penurunan tekanan darah tanpa
mempengaruhi aliran darah otak. +indakan )edah untuk mengeluarkan plak
karotis dapat men5egah kejadian :askuler )erikutnya pada pasien1pasien yang
telah diseleksi se5ara hati1hati. Pendekatan terapi se5ara umum pada pasien
dengan demensia )ertujuan untuk mem)erikan perawatan medis suportif(
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 22/28
dukungan emosional untuk pasien dan keluarganya( serta terapi farmakologis
untuk gejala1gejala yang spesifik( termasuk perilaku yang merugikan.
Tera,i #siososial
Kemerosotan status mental memiliki makna yang signifikan pada
pasien dengan demensia. Keinginan untuk melanjutkan hidup tergantung pada
memori. Memori jangka pendek hilang se)elum hilangnya memori jangka
panjang pada ke)anyakan kasus demensia( dan )anyak pasien )iasanya
mengalami distres aki)at memikirkan )agaimana mereka menggunakan lagi
fungsi memorinya disamping memikirkan penyakit yang sedang dialaminya.
2dentitas pasien menjadi pudar seiring perjalanan penyakitnya( dan mereka
hanya dapat sedikit dan semakin sedikit menggunakan daya ingatnya. Reaksi
emosional )er:ariasi mulai dari depresi hingga ke5emasan yang )erat dan
teror katastrofik yang )erakar dari kesadaran )ahwa pemahaman akan dirinya
sense of self / menghilang.
Pasien )iasanya akan mendapatkan manfaat dari psikoterapi suportif
dan edukatif sehingga mereka dapat memahami perjalanan dan sifat alamiah
dari penyakit yang dideritanya. Mereka juga )isa mendapatkan dukungan
dalam kesedihannya dan penerimaan akan per)urukan disa)ilitas serta
perhatian akan masalah1masalah harga dirinya. Banyak fungsi yang masihutuh dapat dimaksimalkan dengan mem)antu pasien mengidentifikasi
akti:itas yang masih dapat dikerjakannya. Suatu pendekatan psikodinamik
terhadap defek fungsi ego dan keter)atasan fungsi kognitif juga dapat
)ermanfaat. Dokter dapat mem)antu pasien untuk menemukan 5ara
?)erdamai@ dengan defek fungsi ego( seperti menyimpan kalender untuk
pasien dengan masalah orientasi( mem)uat jadwal untuk mem)antu menata
struktur akti:itasnya( serta mem)uat 5atatan untuk masalah1masalah daya
ingat. 2nter:ensi psikodinamik dengan meli)atkan keluarga pasien dapat
sangat mem)antu. 0al terse)ut mem)antu pasien untuk melawan perasaan
)ersalah( kesedihan( kemarahan( dan keputusasaan karena ia merasa perlahan1
lahan dijauhi oleh keluarganya.
1ar$aoera,i
Dokter dapat meresepkan )en<odia<epine untuk insomnia dan
ke5emasan( antidepresi untuk depresi( dan o)at1o)at antipsikotik untuk
waham dan halusinasi( akan tetapi dokter juga harus mewaspadai efek
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 23/28
idiosinkrasi o)at yang mungkin terjadi pada pasien usia lanjut misalnya
kegem)iraan paradoksikal( ke)ingungan( dan peningkatan efek sedasi/.
Se5ara umum( o)at1o)atan dengan akti:itas antikolinergik yang tinggi
se)aiknya dihindarkan.Done<epil( ri:astigmin( galantamin( dan takrin adalah pengham)at
kolinesterase yang digunakan untuk mengo)ati gangguan kognitif ringan
hingga sedang pada penyakit "l<heimer. )at1o)at terse)ut menurunkan
inakti:asi dari neurotransmitter asetilkolin sehingga meningkatkan potensi
neurotransmitter kolinergik yang pada gilirannya menim)ulkan per)aikan
memori. )at1o)atan terse)ut sangat )ermanfaat untuk seseorang dengan
kehilangan memori ringan hingga sedang yang memiliki neuron kolinergik
)asal yang masih )aik melalui penguatan neurotransmisi kolinergik.
Done<epil ditoleransi dengan )aik dan digunakan se5ara luas. +akrin
jarang digunakan karena potensial menim)ulkan hepatotoksisitas. Sedikit data
klinis yang tersedia mengenai ri:astigmin dan galantamin( yang sepertinya
menim)ulkan efek gastrointestinal #2/ dan efek samping neuropsikiatrik
yang le)ih tinggi daripada done<epil. +idak satupun dari o)at1o)atan terse)ut
dapat men5egah degenerasi neuron progresif.
Menurut itjaksana Roan terapi farmakologi pada pasien demensia
)erupa!
a. "ntipsikotika tipik! 0aloperidol %(*' 1 %(' atau & 1 * mg
). "ntipsikotika atipik!
&/ >lo<aril & H &*.' 1 *' mg
*/ Risperidone %(*' 1 %(' mg atau %(8' 1 &(8'
9/ lan<apine *(' 1 '(% mg atau ' 1 &% mg
$/ Iuetiapine &%% 1 *%% mg atau $%% 1 3%% mg
'/ ")ilify & H &% 1 &' mg
5. "nHiolitika
&/ >lo)a<am & H &% mg
*/ ;ora<epam %(' 1 &.% mg atau &(' 1 * mg9/ Broma<epam &(' mg 1 3 mg
$/ Buspirone 0>2 &% 1 9% mg
'/ +ra<odone *' 1 &% mg atau '% 1 &%% mg
3/ Ri:otril * mg & H %('mg 1 *mg/
d. "ntidepresi:a
&/ "mitriptyline *' 1 '% mg
*/ +ofranil *' 1 9% mg
9/ "sendin & H *' 1 9 H &%% mg
$/ SSR2! Joloft &H '% mg( SeroHat &H*% mg( ;u:oH & H '% 1&%% mg
'/ H &% 1 *% mg( >ipraleH( ,feHor1R & H 8' mg( >ym)alta & H 3% mg
3/ Mirta<apine Remeron/ 8(' mg 1 9% mg
e. Mood sta)ili<ers
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 24/28
&/ >ar)ama<epine &%% 1 *%% mg atau $%% 1 3%% mg
*/ Di:alproeH &*' 1 *'% mg atau '%% 1 8'% mg
9/ +opamate & H '% mg
$/ +nileptal & H 9%% mg 1 9 H mg
'/ Aeurontin & H &%% 1 9 H 9%% mg )isa naik hingga &7%% mg3/ ;ami5tal & H '% mg * H '% mg
8/ Priadel * 1 9 H $%% mg.
)at anti1demensia pada kasus demensia stadium lanjut
se)enarnya sudah tak )erguna lagi( namun )ila di)erikan dapat
mengefektifkan o)at terhadap BPSD +ehavioural and #sychological
Symptoms of $ementia/!
a. Aootropika!
&/ Pyritinol ,n5epha)ol/ & H&%% 1 9 H *%% mg*/ Pira5etamAootropil/ & H $%% 1 9 H &*%% mg
9/ Sa)elu<ole Reminyl/
). >a1antagonist!
&/ Aimodipine Aimotop & 1 9 H 9% mg/
*/ >iti5holine Ai5holin/ & 1 * H &%% 1 9%% mg i.: E i.m.
9/ >innari<ineStugeron/ & 1 9 H *' mg
$/ PentoHifylline +rental/ * 1 9 H $%% mg oral/( *%% 1 9%% mg infuse
'/ Pantoyl1#"B"
5. "5etyl5holinesterase inhi)itors
&/ +a5rine &% mg dinaikkan lam)at hingga 7% mg
*/ Donepe<il "ri5ept/ centrally active reversible cholinesteraseinhibitor ' mg &HEhari
9/ #alantamine Riminil/ & 1 9 H ' mg
$/ Ri:astigmin ,Helon/ &('( 9( $( '( 3 mg
'/ Memantine * H ' 1 &% mg
)at1o)atan lain telah diuji untuk meningkatkan akti:itas kognitif
termasuk penguat meta)olisme sere)ral umum( pengham)at kanal kalsium(
dan agen serotonergik. Be)erapa penelitian menunjukkan )ahwa slegilin
suatu pengham)at monoamine oksidase tipe B/( dapat memperlam)at
perkem)angan penyakit ini. +erapi pengganti ,strogen dapat menginduksi
risiko penurunan fungsi kognitif pada wanita pas5a menopause( walau
demikian masih diperlukan penelitian le)ih lanjut mengenai hal terse)ut.
+erapi komplemen dan alternatif menggunakan ginkgo biloba dan fitoterapi
lainnya )ertujuan untuk melihat efek positif terhadap fungsi kognisi. ;aporan
mengenai penggunaan o)at antiinflamasi nonsteroid "2AS/ memiliki efek
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 25/28
le)ih rendah terhadap perkem)angan penyakit "l<heimer. =itamin , tidak
menunjukkan manfaat dalam pen5egahan penyakit.
Nonfar$aolo&is
Se5ara umum terapi nonfarmakologis ditujukan untuk keluarga(
lingkungan( dan pasien sendiri. Be)erapa kondisi yang le)ih responsif dengan
terapi non farmakologi diantaranya depresi ringan( apati( ,andering* pacing (
pertanyaan )erulang( dan manerisme.
a. 2nter:ensi keluarga terdiri dari pem)erian informasi tentang
diagnosis dan prognosis pasien( mendiskusikan ren5ana
selanjutnya medik( hukum( keuangan( pekerjaan( akti:itas
sehari1hari/( mengadakan konseling untuk keluarga dan
caregiver ( mem)erikan edukasi dan dukungan kepada caregiver (
serta melakukan psikoterapi yang diperlukan untuk emngatasi
ketegangan( konflik( krisis( panik( atau penyangkalan.
). 2nter:ensi lingkungan dilakukan dengan memperhatikan keadaan
fisik lingkungan warna( lem)ut( nyaman( tenang( hindari 5ermin(
lukisan a)strakEramai( penyediaan gelang( alarm/( waktu
kegiatan rutin dengan waktu yang konsisten/( sleep hygiene( tata
laksana defisit sensorik mata( telinga/( pem)erian nutrisi yang )aik dan mengusahakan mempertahankan akti:itas sosial.
5. +atalaksana untuk pasien dapat dilakukan dengan setting!
&/ Perawatan yang adekuat day program/
Perawatan yang adekuat dapat di)erikan )ila perawat
atau pengasuh mengerti tentang penyakit yang tengah
diderita pasien pada khusunya dan indi:idu usia lanjut
pada umumnya. 0arus diketahui )agaimana menghadapi
indi:idu usia lanjut dengan penurunan fungsi kognitif
ditam)ah dengan permasalahan perilaku. Untuk itu
perawat atau pengasuh perlu mendapatkan pelatihan
khusus.
*/ +erapi kelompok
+erapi kelompok )iasanya dilakukan dengan )erusaha
menghomogenkan penderita( )aik diagnosisnya atau
pro)lem perilaku yang dihadapi. Dukungan keluarga atau
pengasuh sangat )esar manfaatnya pada terapi ini.
Program pelatihan yang di)erikan diantaranya pelatihan
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 26/28
orientasi realita( reha)ilitasi kognitif( stimulasi sensorik(
inter:ensi perilaku( rekreasi( terapi musik( atau
psikoterapi. Pendekatan lain yang dapat dilakukan seperti
akti:itas religius( terapi dengan hewan peliharaan( terapi
seni( terapi gerak( dan lain1lain.
BAB III
KESIM#-0AN
&. Demensia adalah gangguan glo)al fungsi kognitif tanpa adanya penurunan kesadaran. rang yang menderita demensia mengalami
gangguan fungsi kortikal yang le)ih tinggi( termasuk memori(
)erpikir( orientasi( pemahaman( perhitungan( )elajar( kemampuan( dan
)ahasa.
*. Demensia dapat dise)a)kan oleh )anyak penye)a)( dimana penye)a)
utama dan yang paling sering menye)a)kan demensia adalah penyakit
"l<heimer dengan persentase se)esar '%13%4 dari total insidensi(
diikuti demensia :askular dan demensia frontotemporal serta etiologi
lainnya seperti penyakit 0untington( penyakit Parkinson( penyakit
>reut<feldt1-ako)( hidrosefalus normotensif( penggunaan o)at1o)atan
sedatif( trauma kepala( alkoholisme( keganasan( gangguan meta)olik(
infeksi( keadaan depresi( dan sklerosis multipel.
9. Demensia di)agi menjadi demensia re:ersi)el dan ire:ersi)el.
Menurut le:el kortikalnya demensia dapat di)agi dua( menjadi
demensia kortikal dan demensia su)kortikal. Klasifikasi lain
)erdasarkan korelasi gejala klinik dengan patologi anatomisnya
mem)agi demensia menjadii demensia anterior( posterior( su)kortikal(
dan kortikal.
$. #am)aran utama demensia adalah mun5ulnya defisit kognitif
multipleks( termasuk gangguan memori( setidak1tidaknya satu diantara
gangguan kognitif )erikut! afasia( apraksia( agnosia( atau gangguan
dalam hal fungsi eksekutif. Defisit kognitif yang mun5ul dapat
mengganggu fungsi sosial atau okupasional seperti )ekerja(
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 27/28
)er)elanja( )erpakaian( mandi( mengelola uang( dan kegiatan dalam
kehidupan sehari1hari lainnya. Defisit kognitif ini harus
menggam)arkan menurunnya fungsi luhur se)elumnya.
'. Penegakkan diagnosis )agi penderita demensia paling )aik dilakukan
dengan pemeriksaan klinis( karena hingga saat ini )elum ada
pemeriksaan elektrofisiologis dan pemeriksaan lain yang dapat
menegakkan diagnosis demensia se5ara pasti. Pemeriksaan klinis
harus dilakukan sesuai dengan aturan )aku yang ada agar diagnosis
dapat ditegakkan se5ara 5epat dan )enar( sehingga terapi dapat
di)erikan se5ara tepat.
3. +atalaksana pada penderita demensia dapat di)erikan se5ara
medikamentosa( nonmedikamentosa( dan terapi psikososial.
7/23/2019 Tbr Demensia
http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 28/28
DA1TAR #-STAKA
Da:ey( Patri5k. *%%8. %t % lance Medicine. -akarta! Pener)it ,rlangga.
einer( 0oward ;.( ;e:itt( ;awren5e( P. *%%6. eurologi. -akarta! ,#>.
Komaroff( "nthony. *%%'. arvard Medical School /amily ealth uide. US"!
0ar:ard >ollege.
Mardjono( Mahar dan Priguna Sidharta. *%%$. eurologi 0linis $asar. -akarta! Dian
Rakyat.
Muhammad( A. *%&%. 122 anya 3a,ab 0esehatan arian 4ntuk ansia.
Logyakarta! +unas Pu)lishing.
Muttain( "rif. *%%7. +uku %5ar %suhan 0epera,atan 0lien dengan angguan
Sistem #ersarafan. -akarta! Pener)it Salem)a Medika.
Ru)enstein( Da:id.( ayne( Da:id.( Bradley( -ohn. *%%8. ecture otes6 0edokteran
0linis. -akarta! Pener)it ,rlangga.
Sado5k( Benjamin -ames.( Sado5k( =irginia. *%&&. Delirium( Dementia( "mnesti5 and
>ogniti:e Disorders in 0aplan and Sadock's Synopsis of #sychiatry6
+ehavioral Sciences7Clinical #sychiatry. US"! ;ippin5ott illiam and
ilkins.
itjaksana( Roan. *%%7. $elirium dan $emensia. Diakses dari !
http!EEwww.idijak)ar.5omEprosidingEdelirium.htm.
top related