apikal dominansi dan absisi jaringan tumbuhan

7
APIKAL DOMINANSI DAN ABSISI JARINGAN TUMBUHAN  Atiqa Zhafira S.R (1410422024) Kelompok 5 A (Kelas B) ABSTRAK Praktikum apikal dominansi dan absisi jaringan tumbuhan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 3 Desember 2015, di Laboratorium Teaching IV, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengamati hubungan antara aktifitas auksin dengan dominansi tunas apikal dan mengamati peranan auksin terhadap proses absisi daun. Percobaan dilakukan dengan menggunakan tanaman  Coleus sp yang diberi 3 perlakuan pada masing-masing percobaan, percobaan A tanaman dipotong pucuknya dan diberi vaselin , IAA, dan kontrol. Percobaan B lembaran daun dipotong hingga tinggal petiolnya lalu diberikan 3 perlakuan seperti percobaan A. Hasil yang didapat pada percobaan apikal dominansi pada tanaman Coleus sp yaitu terbentuknya tunas lateral lebih banyak dan lebih panjang karena pengaruh pasta vaselin dan pasta IAA, sedangkan pada kontrol hanya terbentuk 2 tunas lateral. Pada Absisi jaringan dengan perlakuan pemberian IAA maka diperoleh hasil daun lebih lama untuk mengalami kerontokan dari pada kontrol dan vaselin. Kata kunci : Absisi , Coleus sp, Dominansi, IAA, Vaselin PENDAHULUAN Pada dasarnya apikal dominansi merupakan pertumbuhan tunas lateral yang terhambat oleh tunas yang ada pada pucuk. Tunas pada pucuk merupakan pusat pembentukan auksin dan kemudian diedarkan ke bagian lain dibawahnya. Auksin disintesis dalam  jumlah besar dalam tunas apikal tumbuhan dan bergerak secara basipetal (ke arah pangkal batang) keseluruhan bagian tumbuhan.  Aliran auksin ini berpengaruh mendorong pemanjangan sel batang dan sekaligus menghambat pertumbuhan tunas pada ketiak daun (tunas lateral) (Dwijoseputro,1985). Pemangkasan pada daun muda secara terus-menerus sama efeknya dengan pemangkasan ke seluruh apek tajuk. Hal itu menunjukkan bahwa suatu faktor dominansi yaitu zat penghambat terdapat di daun muda. Jika auksin ditambahkan pada sisa batang yang terpotong, setelah apeks tajuk dipangkas maka perkembangan kuncup samping dan arah pertumbuhan cabang yang tegak akan terhambat lagi. Pergantian kuncup atau daun muda oleh auksin menunjukkan bahwa zat penghamabat yang dihasilkan adalah IAA atau auksin lain (Salisbury dan Ross, 1995). Pemberian auksin pada tumbuhan dapat menghambat pula perkembangan tunas lateral, suatu keadaan yang mirip dengan dominansi tunas apikal. Salah satu respon jaringan tumbuhan terhadap

Upload: atiqazhafira

Post on 22-Feb-2018

426 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

7/24/2019 Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

http://slidepdf.com/reader/full/apikal-dominansi-dan-absisi-jaringan-tumbuhan 1/7

APIKAL DOMINANSI DAN ABSISI JARINGAN TUMBUHAN

 Atiqa Zhafira S.R (1410422024)Kelompok 5 A (Kelas B)

ABSTRAK

Praktikum apikal dominansi dan absisi jaringan tumbuhan dilaksanakan pada hariKamis, tanggal 3 Desember 2015, di Laboratorium Teaching IV, Jurusan Biologi,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang.Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengamati hubungan antara aktifitas auksindengan dominansi tunas apikal dan mengamati peranan auksin terhadap proses absisidaun. Percobaan dilakukan dengan menggunakan tanaman  Coleus  sp yang diberi 3perlakuan pada masing-masing percobaan, percobaan A tanaman dipotong pucuknyadan diberi vaselin , IAA, dan kontrol. Percobaan B lembaran daun dipotong hinggatinggal petiolnya lalu diberikan 3 perlakuan seperti percobaan A. Hasil yang didapat

pada percobaan apikal dominansi pada tanaman Coleus sp yaitu terbentuknya tunaslateral lebih banyak dan lebih panjang karena pengaruh pasta vaselin dan pasta IAA,sedangkan pada kontrol hanya terbentuk 2 tunas lateral. Pada Absisi jaringan denganperlakuan pemberian IAA maka diperoleh hasil daun lebih lama untuk mengalamikerontokan dari pada kontrol dan vaselin.

Kata kunci : Absisi , Coleus sp, Dominansi, IAA, Vaselin

PENDAHULUAN

Pada dasarnya apikal dominansimerupakan pertumbuhan tunas

lateral yang terhambat oleh tunasyang ada pada pucuk. Tunas padapucuk merupakan pusatpembentukan auksin dan kemudiandiedarkan ke bagian laindibawahnya. Auksin disintesis dalam

 jumlah besar dalam tunas apikaltumbuhan dan bergerak secarabasipetal (ke arah pangkal batang)keseluruhan bagian tumbuhan.

 Aliran auksin ini berpengaruh

mendorong pemanjangan sel batangdan sekaligus menghambatpertumbuhan tunas pada ketiakdaun (tunas lateral)(Dwijoseputro,1985).

Pemangkasan pada daunmuda secara terus-menerus sama

efeknya dengan pemangkasan keseluruh apek tajuk. Hal itumenunjukkan bahwa suatu faktordominansi yaitu zat penghambat

terdapat di daun muda. Jika auksinditambahkan pada sisa batang yangterpotong, setelah apeks tajukdipangkas maka perkembangankuncup samping dan arahpertumbuhan cabang yang tegakakan terhambat lagi. Pergantiankuncup atau daun muda oleh auksinmenunjukkan bahwa zatpenghamabat yang dihasilkanadalah IAA atau auksin lain

(Salisbury dan Ross, 1995).Pemberian auksin pada

tumbuhan dapat menghambat pulaperkembangan tunas lateral, suatukeadaan yang mirip dengandominansi tunas apikal. Salah saturespon jaringan tumbuhan terhadap

Page 2: Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

7/24/2019 Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

http://slidepdf.com/reader/full/apikal-dominansi-dan-absisi-jaringan-tumbuhan 2/7

perlakuan auksin adalahpertumbuhan atau pembelahan selsecara acak, yang mengakibatkanterjadinya perbanyakan sel.

Kumpulan sel yang tidak atau sedikitterorganisasi disebut kalus. Batangyang terluka atau dipotong seringdidapati membentuk kalus bila diberiauksin (Noggle and Fritz 1979).

Dosis tinggi pemberian IAA

menyebabkan terjadinya

pembelahan sel dan pemanjangan,

menjadikan daerah tersebut menjadi

penampungan hara sehingga dapat

mengalihkan hara dari kuncup

samping dan secara tidak langsung

mencegah pertumbuhannya.

Hormon IAA bergerak menuruni

batang dari permukaan terpotong

tapi tidak memasuki kucup samping.

Kalaupun masuk jumlahnya sangat

kecil sehingga tidak terlacak.

Pemberian IAA langsung pada

kuncup samping tidak menghambat

pertumbuhannya, bahkan terkadangdapat memacu (Salisbury dan Ross,

1995).

Menurut Levitt (1969), absisi

pemisahan bagian tumbuhan yang

terjadi secara alami merupakan

proses yang terjadi dibawah kontrol

auksin. Ketika masih aktif daun

menghasilkan auksin yang

ditransportasikan kedaerah tangkai

daun (petiole) dan menghambatpembentukan lapisan absisi. Setelah

pematangan, pembentukan auksin

dihentikan dan ketika kadar auksin

mencapai tingkat yang cukup

rendah, lapisan absisi akan

tebentuk. Pembentukan lapisan ini

 juga didukung oleh penguraian

protein pada daun dan penguraian

asam amino menuju keluar daun.

 Akan tetapi proses absisi jauh lebihrumit dari pada hal ini. Absisi dapat

diransang (diinduksi) oleh absisi

penghambat pertumbuhan atau zat

penyebab dormansi dan auksin bisa

 jadi memacu atau menghambat

absisi.

Kemampuan auksin untukmemacu terjadinya absisi, dapatdilakukan dengan pemberian /

pengolesan pasta auksin pada jaringan sisi proksinal absisi.Pemberian auksin pada konsentrasirendah pada kedua sisi akanmenyebabkan efek pemacuan padasalah satu sisi yang dengan katalain semakin tinggi feel inhibitorpada daerah yang diberi auksindisebabkan oleh kesiapanpergerakan pada arah polar menujukezona absisi (Leopold,1975).

Mekanisme kerja auksinberlangsung secara biokimia.Terpacunya koleptil atau batangoleh auksin terjadi secara cepat danmendadak . Respon tersebut mulaitampak dalam waktu 10 menithingga berjam-jam dimanapertumbuhan dapat meningkat limasampai sepuluh kali lipat.Pertumbuhan dengan atau tanpaauksin memerlukan penyerapan air

yang berarti bahwa sel tersebutharus mempertahankan potensialairnya agar selalu lebih negatif daripada potensial air sekitarnya. Jadiauksin mengakibatkan pengendurandinding yaitu suatu istilah mengenaisifat mudah melar atau sifat plastis

Page 3: Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

7/24/2019 Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

http://slidepdf.com/reader/full/apikal-dominansi-dan-absisi-jaringan-tumbuhan 3/7

dinding sel yang diberi auksin(Salisbury dan Ross, 1995). Adapuntujuan dari praktikum apicaldominansi dan absisi jaringan

tumbuhan adalah yaitu untukmengamati hubungan antaraaktifitas auksin dengan dominansitunas apikal dan mengamatiperanan auksin terhadap prosesabsisi daun.

PELAKSANAAN PRAKTIKUM Waktu dan TempatPraktikum Fisiologi Tumbuhandilaksanakan pada hari Kamistanggal 3 Desember 2015 diLaboratorium Teaching IV ,JurusanBiologi Fakultas Matematika DanIlmu Pengetahuan Alam Universitas

 Andalas Padang.

Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan padapraktikum ini seperti pisau silet,kertas milimeter dan kertas label.Sedangkan bahan yang digunakanadalah 6 pot tanaman Coleus  sp.

pasta vaselin dan pasta IAA vaselin.

Cara KerjaA. Hubungan Auksin dengan

Apikal DominanDipilih 3 pucuk Coleus sp  yangbagus. Pucuk pertama dibiarkan

saja, pucuk kedua dipotong laludiberi pasta vaselin dan pucukketiga dipotong lalu diberi pastaIAA vaselin. Pemotongan

dilakukan tepat dibawah pucuk.Pada hari ketujuh pasta vaselindan IAA vaselin diganti denganyang sama dan diamati efekyang terjadi. Tanaman dibiarkantumbuh didalam labor sampaiberumur 28 hari, kemudian ukurpanjang tunas samping yangtumbuh dan amati hal-hal yanglain. 

B. Auksin dan Absisi Jaringanatau Organ Tumbuhan

Dipilih 2 pasang daun untuk masingmasing pot dan potong denganpisau silet pada pangkal helaidaunnya, serta biarkan petiolnya.Bubuhkan pasta vaselin pada ujung4 petiol pot pertama, dan pasta IAApada ujung 4 petiol pot kedua. Untukkontrol, potongan dibiarkan sajatanpa diberi pasta. Setiap petioldiberi label sesuai denganperlakuannya. Diukur panjang petiolpada saat percobaan dimulai, dansetiap 3 hari sekali selama 21 hari.Catat kapan petiol gugur. Untuk iniperlu diadakan pengamatan setiaphari.

Page 4: Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

7/24/2019 Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

http://slidepdf.com/reader/full/apikal-dominansi-dan-absisi-jaringan-tumbuhan 4/7

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hubungan Auksin dengan Apikal Dominan

Tabel 1.Pengamatan Panjang Tunas Lateral Pada Coleus sp

Kontrol Potong + vaselin Potong + IAAMinggu1

Muncul 2 tunaslateral, tunas 1panjang batang 0,7cm, tunas kedua 0,2cm

Tumbuh 4 tunas lateral.Panjang tunas (1) 1,2 cm (2)1 cm (3) 1,8 cm (4) 1cm

Tumbuh 7 tunaslateral. Panjangtunas (1) 2,5 cm (2)3,5 cm (3) 2,5 cm(4) 3,5 cm (5) 2,5cm (6) 2 cm (7) 2cm

Minggu2

Tunas (1) 2 cm, (2)2,1 cm

Tunas (1) 3,1 cm (2) 4 cm (3)3,5 cm (4) 3,3 cm

Tunas (1) 3,4 cm(2) 4,4 cm (3) 5,8cm (4) 4,5 cm (5)5,8 cm (6) 5 cm (7)

7 cm

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwadidapatkan tunas lateral yang palingbanyak tumbuh adalah Coleus spyang diberi perlakuan Vaselin IAA,sedangkan yang paling sedikit tunaslateralnya adalah control, dimanaapikalnya tidak di potong. Hal initidak sesuai dengan literatur,dimana seharusnya tunas lateralyang banyak tumbuh padaperlakuan penggunaan vaselinkarena pada perakuan penggunaanIAA, Pengolesan IAA menyebabkanpengalihan fungsi auksin yanghilang karena pucuk apikalnyadipotong, IAA sebagai penggantiauksin dapat menghambat tunaslateral tumbuh walaupun kerjanyatidak seefektif hormon auksin. Hal inisesuai dengan literatur cara kerjavaselin sangat berlawanan denganauksin. Jika vaselin menghambat

dominansi apikal, maka auksinberfungsi untuk merangsangdominansi apikal. IAA berperandalam aspek pertumbuhan danperkembangan tanaman yaitupembesaran sel yaitu koleoptil ataubatang penghambatan mata tunassamping (Bidwell, 1979).

Hal ini didukung olehSalisbury & ross (1995) bahwa jikaauksin ditambah pada sisa batangyang terpotong, setelah apeks tajukdipangkas, maka perkembangankuncup samping dan arahpertumbuhan cabang yang tegakakan terhambat lagi pada banyakspesies. Penggantian kuncup ataudaun muda oleh auksinmenunjukkan bahwa zatpenghambat yang dihasilkan adalahIAA atau auksin lain.

Page 5: Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

7/24/2019 Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

http://slidepdf.com/reader/full/apikal-dominansi-dan-absisi-jaringan-tumbuhan 5/7

 

Gambar 1. Pertumbuhan tunas lateral perlakuan (a) Kontrol, (b) Vaselin, (c)Vaselin IAA.

B.Auksin dan Absisi Jaringan atau Organ TumbuhanTabel 2. Auksin dan absisi jaringan tumbuhan Coleus sp.

No TanggalKontrol (cm) IAA (cm) Vaselin (cm)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2

3.4.

5.

29 Nov 2015

2 Des 2015

5 Des 20158 Des 2015

13 Des 2015

3,2

-

--

-

4

-

--

-

2,2

-

--

-

2,7

-

--

-

3,2

3,2

--

-

3,1

3

33

2,9

1,2

1

22

2

1,7

1,5

1,31,3

1,3

2,2

-

--

-

3,3

-

--

-

1,8

1,5

--

-

1,2

1

--

2

a b c

a b c

Gambar 2. Absisi petiol dengan perlakuan (a) Kontrol, (b) Vaselin, (c)Vaselin IAA.

Page 6: Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

7/24/2019 Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

http://slidepdf.com/reader/full/apikal-dominansi-dan-absisi-jaringan-tumbuhan 6/7

Dapat dilihat dari data bahwatangkai daun atau petiol yang palingcepat gugur adalah pada perlakuancontrol dimana ujung petiol tidak

dikasih apa-apa, sedangkan yangpaling lambat gugur adalah petioldengan perlakuan diberi IAA padaujung, hal ini dikarenakan padatanaman kontrol petiol cepatterjadinya transpirasi setelahlembaran daunnya dibuangsehingga fotosintesis tidak dapatberlangsung, sedangkan pada petiolyang ditutupi vaselin akanmenghambat terjadinya transpirasidengan cepat sehingga petiolmembutuhkan waktu yang cukuplama untuk gugur. Dan yang diberiIAA petiol lama untuk gugurdikarenakan fungsi dari zpt IAAadalah mempercepat pemanjangansel, sehingga jaringan yang hiduppada petiol dapat tumbuh dengancepat. Hal ini sesuai dengan literaturbahwa IAA adalah auksin endogenatau auksin yang terdapat dalamtanaman. IAA berperan dalamaspek pertumbuhan danperkembangan tanaman yaitupembesaran sel yaitu koleoptil ataubatang penghambatan mata tunassamping, pada konsentrasi tinggimenghambat pertumbuhan matatunas untuk menjadi tunas absisi(pengguguran) daun aktivitas darikambium dirangsang oleh IAA, padakonsentrasi tinggi dapat bersifatmenghambat (Bidwel,1979).kemudian Vaselin dan paling sedikitpada kontrol. Pada percobaan ke2absisi daun Coleus  sp lebih cepatterjadi pada kontrol, kemudianvaselin dan yang paling lama padapemberian IAA.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanDari percobaan yang telahdilakukan, dapat disimpulkan bahwa

Pertumbuhan tunas lateral lebihbanyak pada pemberian IAA,

Saran  Adapun saran untuk pengamatansesuai petunjuk yang ada didiktatdan diharapkan agar praktikan lebihteliti dan cermat dalam mengamatiserta saat praktikum disarankankepada praktikan untuk memilihtanaman yang masih segar, agardidapatkan hasil yang lebihmaksimal.

DAFTAR PUSTAKABidwel, R. G. S. 1979. Plant

Physiology. Second edition.Mac Milan Publishing : NewYork

Devlin, R. M. 1975. Plant PhysiologyThird Edition. D. VanNostrand. : New York

Dwijoseputro, D. 1985. Pengantar  Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. :Jakarta

Noggle, R, R dan Fritzs, J. G. 1979.Introductor Plant Physiology .Mall of India PrivateIlmited.:New Delhi

Salisbury, J.W. dan Ross. 1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid I . InstitutTeknologi Bandung : Bandung

Leopod,A.C. 1975. Plat Growth andDevelopment. Mcbraw-Hill,Inc. :New York

Page 7: Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

7/24/2019 Apikal Dominansi Dan Absisi Jaringan Tumbuhan

http://slidepdf.com/reader/full/apikal-dominansi-dan-absisi-jaringan-tumbuhan 7/7

Levitt,J. 1969. Introduction to PlantPhysiology. CV. Mosby Co. Saint :New York