bab 8. analisis komunitas tumbuhan

Upload: arief-awan-budiman

Post on 06-Feb-2018

298 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    1/31

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    2/31

    ANALISIS KOMUNITAS TUMBUHAN

    A. PENDAHULUAN

    Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatucara mempelajari susunan atau komposisi jenisdan bentuk atau struktur vegetasi.

    B. PARAMETER KUALITATIF DALAM ANALISISKOMUNITAS TUMBUHAN

    Sifat komunitas tumbuhan : Kualitatif

    Kuantitatif

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    3/31

    Parameter kualitatif :

    1. Fisiognami

    Fisiognami : Penampakan luar dari suatu komunitas tumbuhanyang dapat dideskripsikan berdasarkan kepada penampilanspesies yang dominan, penampakan tinggi tumbuhan, dan warnadari tumbuhan yang tampak oleh mata

    2. Fenologi

    Fenologi : perwujudan spesies pada setiap fase dalam siklushidupnya.

    Spesies yang sama dengan tingkat umur yang berbeda akanmembentuk struktur komunitas yang berbeda.

    Spesies yang berbeda akan memiliki fenologi yang berbeda.

    Keanekaragaman spesies dalam suatu komunitas tumbuhan akanmenentukan struktur komunitas

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    4/31

    3. Periodisitas

    Perodisitas : kejadian musiman dari berbagai proses dalam kehidupan

    tumbuhan. Kejadian musiman pada tumbuhan dapat ditunjukkanoleh perwujudan bentuk daun dan ukurannya, masa pembungaan,

    masa bertunas, dan peluruhan buah dan biji.

    4. Stratifikasi

    Stratifikasi : distribusi tetumbuhan dalam ruangan vertical. Semuaspesies tetumbuhan dalam komunitas tidak sama ukurannya, serta

    secara vertical tidak menempati ruang yang sama. Stratifikasi

    tetumbuhan dibagian atas tanah berhubungan dengan sifat spesies

    tetumbuhan untuk memanfaatkan radiasi matahari yang diterima,

    dan memanfaatkan ruangan menurut keperluan yang berbeda-beda.Dalam ekosistem hutan, stratifikasi tersebut diciptakan oleh susunan

    tajuk pohon-pohon menurut arah vertical dan terjadi karena adanya

    pohon-pohon yang menduduki kelas pohon dominan, pohon

    kodominan, pohon tertekan dan pohon bawah/mati.

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    5/31

    5. Kelimpahan

    Kelimpahan : parameter kualitatif yang mencerminkan

    distribusi relative spesies organisme dalam komunitas.Menurut penaksiran kualitatif, kelimpahan dapatdikelompokkan menjadi lima : Sangat jarang

    Kadang-kadang atau jarang

    Sering atai tidak banyak

    Banyak atau berlimpah-limpah dan

    Sangat banyak atau sangat berlimpah

    6. Penyebaran

    Penyebaran : parameter kualitatif yang menggambarkankeberadaan spesies organism pada ruang secarahorizontal. Penyebaran tersebut dapat dikelompokkanmenjadi tiga : random, seragam dan berkelompok

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    6/31

    7. Daya Hidup

    Daya hidup atau vitalitas : Tingkat keberhasilan tumbuhan untuk hidup

    dan tumbuh normal, serta kemampuan untuk bereproduksi. Daya hidup

    akan menentukan setiap spesies organism untuk memelihara kedudukan

    dalam komunitas dan sangat membantu meningkatkan kemampuan setiap

    spesies tumbuhan dalam beradaptasi terhadap kondisi tempat

    tumbuhnya.

    Ada lima kategori dari daya hidup tetumbuhan antara lain :

    a. V1 : tetumbuhan yang berkecambah, tetapi segera mati

    b. V2 : tetumbuhan yang tetap hidup setelah berkecambah, tetapi

    tidak dapat bereproduksi

    c. V3 : tetumbuhan sedang bereproduksi, tetapi hanya secara

    vegetatif sajad. V4 : tetumbuhan sedang bereproduksi secara seksual, tetapi

    sangat berkurang

    e. V5 : tetumbuhan sedang bereproduksi sangat baik secara

    seksual

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    7/31

    8. Bentuk PertumbuhanBentuk pertumbuhan : penggolongan tetumbuhan menurut bentukpertumbuhannya, habitat atau menurut karakteristik lainnya. Bentukpertumbuhan dikelompokkan menjadi lima antara lain :

    a. Phanerophytes, golongan tetumbuhan berkayu dan pohon yangtingginya lebih dari 30 cm

    b. Chamaephytes, teumbuhan berkayu dan semak kecil yang tingginyakurang dari 30

    c. Hemicryptophytes, tetumbuhan golongan rerumputan dan herba

    d. Cryptophytes, tembuhan yang sebagian besar organ pertumbuhannyaberada di bawah permukaan tanah dan air : Hydrophytes: memilik tunas di bawah permukaan air

    Helophytes : tumbuhanrawa dan paya dengan rhozoma berada di bawah tanah

    Geophytes: tumbuhan daratan dengan rhizome, akar dan umbi berada dibawahtanah

    e. Therophytes, tetumbuhan yang tidak mempunyai organ pertumbuhankhusus, umumnya herba setahun.

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    8/31

    C. PARAMETER KUANTITATIF DALAM ANALISIS

    KOMUNITAS TUMBUHAN

    Kepentingan deskripsi suatu komunitas tumbuhandiperlukan :1). Minimal tiga macam parameter (Gopal dan Bhardwaj

    (1979): DENSITAS, FREKUENSI DAN DOMINANSI(kelindungan, biomassa dan produktivitas)

    2). Tiga macam parameter penting (Kusmana(1997)) :DENSITAS, FREKUENSI DAN KELINDUNGAN (bagian daridominansi)

    Kelindungan : daerah yang ditempati oleh tetumbuhan dan

    dasar dinyatakan dengan salah satu atau kedua-duanya daripenutupan dasar (basar cover) dan penutupan tajuk(canopy cover)

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    9/31

    Beberapa parameter kuantitatif :

    1. Densitas = Kerapatan = D=K

    Kerapatan relative = KR

    2. Frekuensi = F

    Frekuensi relative = FR

    3. Dominansi = D

    Dominansi Relatif = DR

    contohpetakseluruhLuas

    individuJumlahK

    contohpetakseluruhLuas

    ikespeciesuntukindividuJumlahKR

    contohpetakseluruhJumlah

    spesiessuatuyaditemukanncontohpetakjumlahF

    x100%spesiesseluruhFrekuensi

    ikepesiessuatusFrekuensiFR

    contohLuas

    dasarbidangJumlahD

    %100jenisseluruhdasarbidangjumlah

    jenissuatudasarbidangJumlahDR

    100%xjenisseluruhdariDominansijenissuatudariDominansiDR

    x

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    10/31

    Indeks Nilai Penting(importance value index)

    INP = KR + FR + DR

    5. Summed Dominance ratio = SDR

    SDR atau perbandingan nilai enting adalah parameter yang

    identik dengan INP

    Gunanya : untuk menyatakan tingkat Dominansi (tingkat

    penguasaan) spesies-spesies dalam suatu komunitas

    tumbuhan

    3

    INP

    SDR

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    11/31

    6. Indeks Dominansi (index of dominance) = ID = adalah parameter yangmenyatakan tingkat terpusatnya dominansi dalam suatu komunitas

    dimana : ID = Indeks Dominansi

    n.i = nilai penting tiap spesies ke-iN = Total nilai penting

    Apabila nilai ID tinggi, maka Dominansi terpusat pada satu spesies, apabila IDrendah maka Dominansi terpusat pada beberapa spesies.

    7. Indeks Keanekaragaman

    Gunanya untuk :

    Menyatakan struktur komunitas

    Mengukur stabilitas komunitas yaitu kemampuan untuk menjagadirinya tetap stabil meskipun ada gangguan terhadap komponen-

    komponennya.Keanekaragaman spesies yang tinggi menunjukkan : suatu komunitasmemiliki kompleksitas tinggi karena interaksi spesies yang terjadi dalamkomunitas itu sangat tinggi

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    12/31

    Beberapa indeks keanekaragaman yang dapat dipilih dalam

    analisis komunitas (odum, 1993)

    a. Indeks Shannon atau Shannon index of general diversity(H)

    b. Indeks Margalef (d)

    c. Indeks Simpson = Simpson of Diversity (D)

    Keterangan :

    H = Indeks Shannon

    n.i = nilai penting dari tiap spesies

    N = Total nilai penting

    Keterangan :

    d =nilai Margalef= indeks keanekaragaman Shannon

    s = jumlah spesies; N = jumlah individu

    Keterangan :

    D = Indeks Simpson

    P-i = Proporsi spesies ke-I dalam komunitas

    s = jumlah spesies

    s

    i

    iPD

    1

    2)(1

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    13/31

    8. Indeks Kesamaan = index of similarity = IS

    IS diperlukan untuk mengetahui tingkat kesamaan

    antara beberapa tegakan, antara beberapa unitsampling, atau antara beberapa komunitas yang

    dipelajari dan dibandingkan komposisi dan struktur

    komunitasnya (Odum, 1993)

    Keterangan :

    IS = Indeks kesamaan

    C = jumlah spesies yang sama dan terdapat pada kedua

    komunitas

    A = jumlah spesies di dalam komunitas A

    B = jumlah spesies di dalam komunitas B

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    14/31

    Soerianegara dan Indrawan (1982) :

    Keterangan :

    IS = Indeks kesamaan

    W = jumlah dari nilai penting yang lebih kecil atau

    sama dari dua spesies berpasangan, yang

    ditemukan pada dua komunitas

    a = Total nilai penting dari komunitas A, atau tegakan

    A atau unit sampling A

    b = Total nilai penting dari komunitas B, atau tegakan

    B atau unit sampling B

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    15/31

    9. Homogenitas Suatu Komunitas

    Frekuensi menunjukkan homogenitas dan penyebaran dari individu-individuspesies dalam komunitas. Untuk mengetahui homogenitas suatu komunitas, nilaifrekuensi tiap spesies dikelompokkan ke dalam lima kelas (Raunkiaer, 1934 dalamGopal dan Bhardwaj, 1979) :

    a). Kelas A, yaitu spesies-spesies yang mempunyai frekuensi 1-20%

    b). Kelas B, yaitu spesies-spesies yang mempunyai frekuensi 21-40%

    c). Kelas C, yaitu spesies-spesies yang mempunyai frekuensi 41-60%

    d). Kelas D, yaitu spesies-spesies yang mempunyai frekuensi 61-80%

    e). Kelas E, yaitu spesies-spesies yang mempunyai frekuensi 81-100%

    Berdasarkan Hukum Frekuensi Raunkiaer, maka :

    a. Jika A > B > C >=< D < E, maka spesies-spesies yang menyusun komunitastumbuhan berdistribusi normal

    b. Jika E>D, sedangkan A,B dan C rendah, maka kondisi komunitas tumbuhan

    homogenyc. Jika E

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    16/31

    D. Metode Pengambilan Contoh Untuk Analisis

    Komunitas TumbuhanPengambilan contoh untuk analisis komunitas

    tumbuhan dapat dilakukan dengan :

    1. Petak Tunggal (plot)2. Metode Jalur

    3. Metode Garis Berpetak

    4. Metode Kombinasi

    5. Metode Kuadran

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    17/31

    1. Metode Petak

    Metode petak umum digunakan dalam

    pengambilan contoh berbagai tipe organismetermasuk komunitas tumbuhan.

    Petak yang digunakan berbentuk :

    Segi empat

    Persegi dan

    Lingkaran

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    18/31

    a. Petak Tunggal

    Mempelajari satu petak sampling yang mewakili suatu

    tegakan.

    Ukuran minimum tergantung pada :

    Kerapatan tegakan

    Banyaknya jenis pohon

    Luas menimum petak contoh dapat digunakan kurva spesiesarea. Dasarnya, penambahan luas petak tidak menyebabkankenaikan jumlah spesies lebih dari 5% (Soegianto, 1995;Kusmana, 1997).

    Metode ini tidak perlu dihitung frekuensi (F) dan Frekuensirelatif (FR).

    INP = KR + DR

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    19/31

    Cara penentuan jumlah petak contoh dengan menggunakan

    Kurva Spesies Area

    1. Daftarkan jenis-jenis pohon yang terdapat dalam suatu petak

    kecil

    2. Ukuran petak diperbesar dua kali dan jenis-jenis pohon yang

    terdapat didaftarkan pula.

    3. Pekerjaan dilanjutkan sampai saat dimana penambahan luas

    petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti pada

    banyaknya jenis.

    4. Dari daftar banyaknya jenis dan ukurab petak dibuat kurva

    spesies area, yaitu jumlah jenis (sumbu Y), luas atau ukuran

    petak (Sumbu X).

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    20/31

    LanjutanNo.petakContoh

    Ukuran Petak

    Contoh (m2)

    Jumlah Spesies

    (kumulatif

    Spesies)

    Penambahan

    Penambahan Persentase (%)

    1 1 7

    2 2 12 5 71,4

    3 4 16 4 33,3

    4 8 20 4 25,0

    5 16 24 4 25,0

    6 32 27 3 12,5

    7 64 30 3 11,1

    8 128 32 2 6,7

    9 256 33 1 3,1

    10 512 34 1 3,1

    11 1024 35 1 2,9

    12 2048 36 1 2,9

    Data Jumlah Spesies Tumbuhan yang terdapat pada Setiap Petak

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    21/31

    Kurva Spesies Area :

    JumlahSpesie

    s

    1 2 4 8 16 25 2048 (m2)

    35

    30

    25

    20

    10

    5

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    22/31

    Luas petak minimum untuk hujan tropika lebih

    kurang 3 ha (Soerianegara dan Indrawan,1982)

    Petak contoh berbentuk persegi panjang lebih

    efektif untuk sampling daripada petak contohbujur sangkar.

    Petak contoh seluas 3 ha dibuat ukuran 20 m x

    1500 m. Petak tersebut dibagi menjadi petak-petak kontinu berukuran 20 m x 50 m atau

    masing-masing seluas 0,1 ha.

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    23/31

    b. Petak Ganda

    Pengambilan contoh vegetasi dilakukan dengan

    menggunakan banyak petak contoh yang letaknya

    tersebar merata sebaiknya sistematis.

    Ukuran petak contoh disesuaikan dengan tingkat

    pertumbuhan dan bentuk tumbuhannya : 20 m x 20 mpohon

    10 m x 10 mtiang

    5 m x 5 m

    pancang 1 m x 1 m atau 2 m x 2 msemai

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    24/31

    Desain Petak-petak Contoh di Lapangan dengan Metode Petak

    Ganda

    Secara Acak Secara Sistematis

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    25/31

    2. Metode Jalur

    Metode paling efektif untuk mempelajari

    perubahan keadaan vegetasi menurut kondisi

    tanah, topografi dan elevasi.

    Jalur-jalur dibuat memotomg garis kontur dan

    sejajar satu sama lainnya.

    Jumlah jalur disesuikan dengan IS.

    Jalur contoh 20 m dibuat dengan IS =2%-10%

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    26/31

    A

    C

    B

    Arah rintis

    10 m

    20 m

    Jalur A (lebar 20 m) dengan petak-petak 20 m x 20 mpohon

    Jalur B (lebar 10 m) dengan petak-petak 10 m x 10 mtiang dan pancang

    Jalur C (lebar 2 m) dengan petak-petak 2 m x 2 m atau 2 m x 5 m semai

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    27/31

    3. Metode garis Berpetak

    Modifikasi metode petak ganda atau petak jalur yaitu dengan

    cara melompati satu atau lebih petak-petak dalam jalur.

    Petak-petanya dapat berbentuk : persegi panjang, bujur

    sangkar atau lingkaran.

    C

    B

    D

    A

    Petak A = petak berukuran 20 m x 20 mpohon

    Petak B = petak berukuran 10 m x 10 mtiang

    Petak C = petak berukuran 5 m x 5 mpancang

    Petak D = petak berukuran 2 m x 2 msemai

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    28/31

    4. Metode Kombinasi

    Merupakan kombinasi antara metode jalur dan garis

    berpetak.

    Desain petak contoh di lapangan dengan metode kombinasi

    Arah rintisD

    C

    B

    A

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    29/31

    5. Metode Kuadran

    umumnya dipergunakan untuk pengambilan contoh

    vegetasi tumbuhan jika hanya vegetasi fase pohon yangmenjadi objek kajiannya.

    mudah dikerjakan, dan lebih cepat jika akan dipergunakanuntuk mengelahui komposisi jenis, tingkat dominansi, danmenaksir volume pohon.

    Syarat penerapan metode kuadran adalah distribusi pohonyang akan diteliti harus acak.

    Di dalam metode kuadran, pada setiap titik pengukurandibuat garis absis dan ordinat khayalan, sehingga padasetiap titik pengukuran terdapat empat buah kuadran.

    Pilih satu pohon di setiap kuadran yang letaknya palingdekat dengan titik pengukuran dan ukur jarak dari masing-masing pohon ke titik pengukuran

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    30/31

    Desain titik pengukuran dan letak pohon yang diukur dengan metode kuadran

    (Kusmana, 1997)

  • 7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan

    31/31

    Rumus-rumus yang berkaitan dengan metode kuadran

    1. Jarak rata-rata individu poho ke titik pengukuran (d)

    2. Kerapan seluruh jenis (K)

    n

    dn...d4d3d2d1d

    2pohon)rata-rata(jarak

    areaLuasK