bahasan saya kali in1

Upload: agusandro-delpiarif

Post on 27-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Bahasan Saya Kali In1

    1/4

    Bahasan saya kali ini, merujuk pada asesmen manajemen risiko berbasis ISO 31000:2009 yang agaknya

    menjaditrending topicdi beberapa perusahaan saat ini dan ISO 31000 dianggap bisa mewakili standar

    manajemen risiko pada beberapa perusahaan di Indonesia. Sebelum membahas mengenai asesmen

    manajemen risiko, ada beberapa hal yang perlu dibedah dari ISO 31000:2009.

    Pertama, harus dipahami terlebih dahulu mengenai definisi risiko dan manajemen risiko menurut ISO

    31000:2009.

    Defnisi risikoadalah dampakdari ketidakpastian terhadap pencapaian

    obyekti. Dampak menurut ISO 31000 adalah deviasi dari apa yang diharapkan bisa

    bersiat positi dan!atau negati.

    Defnisi manajemen risikoadalah aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan

    dan mengendalikan sebuah organisasi dalam menangani risiko"#$.

    Definisi memberikan kita pemahaman awal bagaimana ISO 31000 memberikan arti mengenai keluasan

    dan kedalaman sebuah risiko yang menjadi obyek sebuah asesmen.

    Kedua, pemahaman mengenai pendekatan yang disajikan dalam ISO 31000 terhadap pengelolaan risiko

    di dalam sebuah organisasi melalui gambaran relasi antara prinsip, kerangka kerja, dan proses

    pengelolaan risiko"3$.

    %isk &anagement based on ISO 31000

    Prinsip pengelolaan risiko

    ISO 31000:2009 mensyaratkan bahwa penerapan manajemen risiko yang efektif harus patuh pada 11

    prinsip.

    1. Pengelolaan risiko menciptakan dan melindungi

    nilaiyang dinyatakan dalam obyekti organisasi

    #. Pengelolaan risiko merupakan bagian yang

    terintegrasi dengan keseluruhan proses dalam

    https://dianechristina.wordpress.com/Personal/Asesmen%20Manajemen%20Risiko%20berbasis%20ISO%2031000.docx#_ftn2https://dianechristina.wordpress.com/Personal/Asesmen%20Manajemen%20Risiko%20berbasis%20ISO%2031000.docx#_ftn3https://dianechristina.wordpress.com/Personal/Asesmen%20Manajemen%20Risiko%20berbasis%20ISO%2031000.docx#_ftn3https://dianechristina.wordpress.com/Personal/Asesmen%20Manajemen%20Risiko%20berbasis%20ISO%2031000.docx#_ftn3https://dianechristina.wordpress.com/Personal/Asesmen%20Manajemen%20Risiko%20berbasis%20ISO%2031000.docx#_ftn2
  • 7/25/2019 Bahasan Saya Kali In1

    2/4

    organisasidan men'adi bagian dari tanggung 'a(ab

    mana'emen

    3. Pengelolaan risiko merupakan bagian dari proses

    pengambilan keputusan melalui peranannya dalam

    memberikan opsi kepada pengambil keputusan

    ). Pengelolaan risiko secara eksplisit seharusnya

    memperhitungkan ketidakpastiandan secara sadar

    harus berusaha mengurangi ketidakpastian dalam setiap

    aktivitasnya dalam memastikan pencapaian obyekti

    organisasi

    *. Pengelolaan risiko seharusnya dibangun melalui

    pendekatan yang sistematis, terstruktur, dan

    tepat waktuagar dapat berkontribusi secara efsien

    dan secara konsisten menghasilkan keluaran yang dapat

    diperbandingkan dan diandalkan

    +. Pengelolaan risiko membutuhkan ketersediaaninformasi yang memadai seperti data historis

    pengalaman perusahaan umpan balik dari pemangku

    kepentingan observasi dan penilaian ahli sehingga para

    pengambil keputusan dapat meyakini bah(a

    keputusannya telah memperhitungan semua inormasi

    yang tersedia pada (aktu keputusan tersebut dibuat

    ,. Pengelolaan risiko membutuhkan

    kustomisasi sesuai dengan konteks -baik internal

    maupun eksternal- dan profl risiko inheren organisasi

    tersebut. Pengelolaan risiko seharusnya memperhitungkan

    faktor manusia dan budayayang merupakan bentuk

    kapabilitas dari suatu organisasi dalam mencapai

    obyektinya

    /. Pengelolaan risiko seharusnya transparan dan

    inklusif melibatkan semua pemangku kepentingan

    dalam menentukan kriteria risiko

    10. Pengelolaan risiko seharusnya dinamis, berulang,

    dan respons terhadap perubahanke'adian baik

    internal maupun eksternal11. Pengelolaan risiko seharusnya dapat memfasilitasi

    pengembangan berkelanjutan dari sebuah

    organisasi diukur dari tingkat maturitasnya.

    Kerangka kerja implementasi pengelolaan risiko

  • 7/25/2019 Bahasan Saya Kali In1

    3/4

    %isk &anagement rame(ork ased on ISO 31000

    ISO 31000 menyediakankerangka kerja sebagaipedoman dalam implementasi manajemen

    risikoyang efektif.

    Tujuan dari kerangka kerja implementasi pengelolaan risiko antara lain:

    2emastian bah(a inormasi mengenai pengelolaan risiko yang

    dihasilkan dari proses pengelolaan risiko telah cukup dilaporkan

    dan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

    2emenuhan akuntabilitas pada setiap tingkatan organisasi yang

    relevan

    Proses pengelolaan risiko

    Proses pengelolaan risiko menurut ISO 31000 seharusnya merupakan bagian yang terintegrasi, melekat

    dalam budaya dan praktik manajemen, dan terkustomisasi menurut proses bisnis organisasi.

    %isk &anagement 2rocess ased on ISO 31000

    Menurut ISO 31000, asesmen risiko merupakan bagian yang paling penting dan fundamental dalam

    proses pengelolaan risiko. Oleh karena itu, organisasi perlu melakukan asesmen risiko yang benar agar

  • 7/25/2019 Bahasan Saya Kali In1

    4/4

    memperoleh laporan profil risiko yang tepat sehingga organisasi dapat secara cermat mengelola

    risikonya.

    Setelah kita membedah ISO 31000, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana metodologi asesmen

    manajemen risiko berbasis ISO 31000:2009. Sebagai seorang asesor independen atas sistem

    manajemen korporat, jawaban sederhana yang bisa saya bagi adalah asesor akan melakukan penilaian

    terhadap kerangka kerja implementasi pengelolaan risiko seperti yang telah dibedah di atas dengan

    unsur-unsur penilaian antara lain tanggung jawab, akuntabilitas, strategi, dan praktik manajemen risiko.

    Sistem manajemen risiko yang baik seharusnya dapat memberikan keyakinan bahwa dengan penerapan

    manajemen risiko, organisasi dapat mengurangi ketidakpastian yang membayangi dalam setiap

    pengambilan keputusan namun tetap dapat berinovasi sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki.