Download - 9.Quality Control.pdf
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
1/55
QUALITY CONTROL OF WELDING
(JAMINAN KUALITAS PENGELASAN)
Oleh:
Ir. Sutrimo, M.Eng
1 SUTRIMO-WTC POLBAN
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
2/55
2 SUTRIMO-WTC POLBANGambar 1. Diagram karakteristik sebagai jaminan kualitas pengelasan
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
3/55
SUTRIMO-WTC POLBAN3
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
4/55
SUTRIMO-WTC POLBAN4
Yang harus diperhatikan dalam merancang sambungan
las :
1. Perlu diantisipasi bahwa tegangan sisa dapat
mempercepat retak rapuh, pilihlah material yang
memiliki sifat mampu las dan kekuatan tarik yang
baik, gunakan disain yang mudah untuk dilas danlakukan pengurangan tegangan.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
5/55
SUTRIMO-WTC POLBAN5
3. Minimalkan bending momen pada tiap-tiap daerah las
(seperti pada gambar 1)
Gambar 1. Sambungan las yang baik atau buruk
berdasarkan bending momen
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
6/55
SUTRIMO-WTC POLBAN6
4. Hindari disain sambungan las agar tidak terjadi
konsentrasi garis las yang berdekatan satu sama lainatau berpotongan satu sama lain (lihat Gambar 2).
Gambar 2. Sambungan las yang baik atau burukberdasarkan konsentrasi garis las
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
7/55
SUTRIMO-WTC POLBAN7
5.Untuk mencegah konsentrasi tegangan, hindari
struktur yang terpotong/terputus, perubahan tajampada bentuk-bentuk tertentu, dan takikan (lihat
gambar 3).
Gambar 3. Sambungan las tumpul antara dua logam
yang berbeda ketebalan
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
8/55
Sambungan Las
SUTRIMO-WTC POLBAN8
Pembuatan struktur las meliputi proses pemotongan
material sesuai ukuran dan menyambungnya satu samalain. Setiap daerah yang disambung disebut "sambungan.Terdapat beberapa variasi sambungan las sebagai pilihanberdasarkan ketebalan dan kualitas material, metodepengelasan, bentuk struktur , dsb.
Berdasarkan bentuknya, sambungan las diklasifikasikanantara lain sambungan tumpul, sambungan denganpenguat tunggal, sambungan dengan penguat ganda,sambungan tumpang, sambungan T, sambungan sudut,sambungan tepi, sambungan kampuh melebar dansambungan bentuk silang, seperti ditunjukkan padagambar 4.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
9/55
9 SUTRIMO-WTC POLBAN
Gambar 4. Sambungan las
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
10/55
Sambungan-sambungan kampuh las dapat juga
diklasifikasikan berdasarkan metode pengelasan
antara lain: las tumpul, las sudut, las tepi, las lubang,
dan las buildup, seperti ditunjukkan pada gambar 5.
10 SUTRIMO-WTC POLBAN
Gambar 5. Macam-macam las
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
11/55
Pengelasan sudut digunakan untuk mengelas sudut
dari sambungan T atau sambungan tumpang. Las
sudut pada sambungan T membutuhkan persiapankampuh alur tunggal atau alur ganda jika diperlukan
penetrasi yang lengkap.
Las sudut dapat diklasifikasikan menurut bentuk las,
antara lain las terputus-putus, las menerus, las rantaidan las berselang-seling, seperti ditunjukkan pada 6.
11 SUTRIMO-WTC POLBAN
Gambar 6. Macam-macam las sudut
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
12/55
entuk geometri kampuh las
Alur pengelasan adalah sepasang sisi ujung dari dua
logam yang akan disambung dengan pengelasan
seperti yang ditunjukkan pada gambar 7. Persiapan
kampuh las meliputi persiapan ujung-ujung
permukaan. Sebuah kampuh las harus dirancang
untuk pengelasan yang efisien secara ekonomis,
mudah pelaksanaannya dan untuk meminimalkan
jumlah endapan tanpa menyebabkan cacat las.
12 SUTRIMO-WTC POLBAN
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
13/55
13 SUTRIMO-WTC POLBAN
Gambar 7. Bentuk geometri kampuh
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
14/55
Gambar berikut menunjukkan nama dari tiap-tiap
bagian kampuh untuk sambungan tumpul.
14 SUTRIMO-WTC POLBAN
Gambar 8. Nama dari tiap-tiap bagian kampuh untuk
sambungan tumpul
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
15/55
Persiapan kampuh Kampuh las dapat dipersiapkan dengan pemesinan atau
proses pemotongan lainnya.
Metode pemotongan panas yang dapat dipakai meliputi :pemotongan gas, pemotongan busur plasma, pemotonganbusur udara, pemotongan laser, dsb. Yang paling umumdilakukan adalah metode pemotongan gas. Jika kampuhdipersiapkan dengan menggunakan pemotongan gas atau
pemotongan busur plasma, serpihan-serpihan kotoran padapermukaan harus dibersihkan atau digerinda.
Karena permukaan yang kasar dan takik-takik padapermukaan kampuh dapat menyebabkan cacat las, maka hal-hal tersebut harus diperbaiki dengan gerinda atau dengan
metode-metode lain yang sesuai. Jika kampuh dipersiapkandengan sekrap dan pemesinan, maka sisa minyak harusdibersihkan.
15 SUTRIMO-WTC POLBAN
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
16/55
Penumpu Las
Penumpu las digunakan untuk menahan logam-logam yang
disambung agar memperoleh hasil pengelasan dengan ukuran
yang presisi. Desain penumpu las harus sedemikian rupasehingga logam yang disambung dapat dipasang dan
dilepaskan dengan mudah.
Penumpu las diklasifikasikan kedalam penumpu las ikat
penumpu untuk mencegah terjadinya tegangan, danpenumpu khusus. Penumpu las dimana logam-logam yang
disambung dapat diputar ke posisi yang diinginkan untuk
memudahkan pengelasan "posisioner".
Penumpu las harus dipilih untuk memberikan hasil terbaik
sesuai dengan yang diharapkan dalam operasional
pengelasan.
16 SUTRIMO-WTC POLBAN
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
17/55
Penumpu las memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Menjamin ketepatan ukuran dan keseragaman hasil akhir
dari produk-produk pengelasan2.Menghasilkan pengelasan yang baik pada posisi datar, dan
meningkatkan efisiensi kerja yang tinggi dan dapat
diandalkan.
3. Menekan tegangan pengelasan pada permukaan plat, ataupencegahan deformasi dengan memberikan tegangan yang
berlawanan.
4.Meningkatkan volume pekerjaan dan mengurangani biaya
operasional.
17SUTRIMO-WTC POLBAN
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
18/55
Disain penumpu harus memperhitungkan deformasi
yang bekerja selama pengelasan, terjadinya
penyusutan pasca pengelasan serta tegangan sisa, dan
benda kerja yang ditumpu/ditahan harus dapatmelepaskan gaya-gaya yang menyimpang. Gambar 9.
menunjukkan contoh-contoh dari beberapa jenis
penumpu las.
18SUTRIMO-WTC POLBAN
Gambar 9. Contoh-contoh penumpu las
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
19/55
Las Ikat Las ikat digunakan sebagai pengikat sementara pada
material, dengan tujuan untuk menahannya agar tidak
bergeser sebelum pengelasan utama dilakukan. Las ikat meliputi pengelasan dengan rigi-rigi las pendek
dengan masukan panas yang cukup. Cacat-cacat las,
seperti kurang penembusan, lubang cacing, retak,
lebih sering terjadi pada las ikat dari pada pengelasanutama. Oleh karena itu las ikat harus dikerjakan dengan
baik dan serius.
Bagaimanapun, las ikat memerlukan tingkat
ketrampilan yang sama dengan pengelasan utama.
19SUTRIMO-WTC POLBAN
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
20/55
Hal-hal yang harus diperhatikan pada pengelasan ikat
adalah sebagai berikut :
1.Las ikat tidak boleh dibuat pada ujung, sudut ataubagian penguatan penting dimana terjadi konsentrasi
tegangan, seperti ditunjukkan pada gambar 10.
20SUTRIMO-WTC POLBAN
Gambar 10. Daerah las ikat yang benar
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
21/55
SUTRIMO-WTC POLBAN21
2.Secara umum rigi-rigi las ikat harus pendek dengan
panjang sekitar 35 mm pada plat atau material. Untukbaja kuat tarik tinggi (high tensile steel) atau plat
khusus dengan kekerasan yang tinggi, rigi-rigi las ikat
tidak boleh lebih pendek dari 50 mm.
3.Seperti pada pengelasan utama, las ikat juga harusmenggunakan elektroda yang sesuai dengan material
logam induknya.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
22/55
SUTRIMO-WTC POLBAN22
4.Las ikat pada logam atau baja khusus, pada suhu udara
dingin memerlukan pemanasan awal. Temperatur
pemanasan awal harus 20o
Csampai 30o
C lebih tinggi daripada suhu pemanasan awal pada pengelasan utama.
5. Jika ditemui retak pada las ikat, atau jika bagian dengan
penguatan penting harus dilas ikat, logam las ikat harus
dibuang sebelum pengelasan utama.6.Las ikat harus dilakukan dengan sangat hati-hati sehingga
tidak menyebabkan cacat las, seperti terak yang
terperangkap.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
23/55
Persiapan Pengelasan
SUTRIMO-WTC POLBAN
23
Untuk menjamin pengelasan dengan kualitas tinggi,
pemeriksaan secara cermat harus dilakukan. Pelaksanaan pengelasan terdiri dari banyak proses,
termasuk persiapan, operasional pengelasan dan
perlakuan pasca pengelasan.
Jika persiapannya diabaikan, hal ini sangat
mempengaruhi hasil pengelasan.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
24/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
24
Pemeriksaan persiapan sebelum melakukan pengelasan
a. Gambar kerja dan perintah pengelasan:
Jika menimbulkan pertanyaan, hal tersebut harusdidiskusikan dengan pihak-pihak yang terkait, untuk
menegaskan bahwa setiap operasional pengelasan dapat
dilakukan tanpa masalah.
Kualifikasi dan ketrampilan dari para pelaksana
pengelasan.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
25/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
25
b.Perlengkapan las dan perlengkapan terkait, serta alat
pelindung antara lain:
Periksa catu daya dan catatan pemeliharaan dariperlengkapan pengelasan seperti pemanas elektoda,
pijakan serta kondisi tempat kerja untuk memastikan
bahwa operasional pengelasan dapat dilakukan dengan
baik dan aman.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
26/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
26
c. Periksa material serta pencegahan terhadap penyerapan
kelembaban, penggunaan material dan kesesuaian dengan
elektroda.
Elektroda dan fluks memerlukan pemeriksaan secara teliti
mengenai pengeringan dan kondisi penyimpanan, untuk
mencegah penyerapan kelembaban.
Elektroda harus dikeringkan pada kondisi sesuai dengan
persyaratan standar dan harus digunakan dalam waktu
tertentu setelah pengeringan.
Jika elektroda dibiarkan lama di udara terbuka, elektrode
tersebut harus dikeringkan kembali sebelum digunakan.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
27/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
27
d. Kondisi pengelasan
Pemeriksaan las ikat dan kondisi-kondisi penyambungan
benda kerja, seperti posisi pengelasan, pemanasan awaldan kondisi pasca pemanasan, arus las, penggunaanelektroda, kecepatan pengelasan, urut-urutanpengelasan, suhu antar lajur pengelasan, jumlah lapisanrigi-rigi las dan lain-lain, telah dilakukan sesuai prosedur
yang ditentukan.
e. Geometri kampuh
Pemeriksaan bentuk sambungan dan geometri kampuh
las, memeriksa bahwa permukaan kampuh bersih, bebas
minyak, lemak, kotoran dan kelembaban.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
28/55
Kondisi-Kondisi Pengelasan
SUTRIMO-WTC POLBAN
28
Kondisi-kondisi pengelasan meliputi metode
pengelasan, jenis arus yang digunakan (AC, DCEN atauDCEP), arus las, tegangan busur, kecepatan
pengelasan, kondisi pemanasan awal, jumlah lajur,
jumlah lapisan, suhu antar lajur pengelasan, dan
perlakuan panas pasca pengelasan. Bagaimanapun, secara khusus kondisi-kondisi
pengelasan mengacu pada arus las, tegangan busur
dan kecepatan las.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
29/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
29
Penyetelan arus las ditentukan berdasarkan ketebalan
material/logam induk, macam dan diameter elektroda
las, bentuk sambungan, dan posisi pengelasan. Nilai-nilai standar dari parameter tersebut terdapat dalamkatalog untuk elektroda las dan dalam buku-bukupetunjuk untuk pemesinan las.
Pada umumnya, pengelasan posisi datarmenggunakan arus yang relatif tinggi. Arus untukpengelasan posisi vertikal lebih rendah 20% sampai30%, dan arus untuk pengelasan posisi diatas kepala(overhead) lebih rendah 10% sampai 20% dari arus
untuk pengelasan posisi datar.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
30/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
30
Tabel Pengaruh arus las terhadap hasil pengelasan.
Tabel 1. Pengaruh arus las
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
31/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
31
Tegangan busur dapat diperiksa secara tidak langsung
dengan pemeriksaan panjang busur, dan lain-lain.
Tegangan busur yang dianjurkan untuk las busur
elektroda terbungkus (SMAW) adalah sekitar 40-50V.
Panjang busur harus diatur sesuai dengan diameter
inti kawat elektroda yang digunakan.
Bila panjang busur bertambah, maka tegangan busurbertambah besar dan busurnya menjadi tidak stabil
dan menghasilkan penembusan yang kurang
sempurna. Tabel 2 menunjukkan pengaruh panjang
busur terhadap hasil pengelasan.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
32/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
32
Tabel 2. Pengaruh panjang busur
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
33/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
33
Kecepatan pengelasan yang sesuai ditentukan oleh
macam dan diameter elektroda, bentuk sambungan
dan metode ayunan. Untuk las busur elektrodaterbungkus, kecepatan las dinyatakan sesuai jika
menghasilkan terak (capping) yang baik.
Jika kecepatan las ditambah, maka lebar rigi-rigi las
akan berkurang. Jika kecepatan las dikurangi, lebar rigi las dan
ketinggian akan bertambah, dan akan terbakar jika
materialnya tipis.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
34/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
34
Tabel berikut menunjukkan pengaruh kecepatan las
terhadap hasil pengelasan.
Tabel 2. Pengaruh kecepatan pengelasan
Jumlah lapisan las dan ketebalan rongga pada tiap-tiap lajur
mempengaruhi perubahan struktur daerah las yangdiakibatkan oleh masukan panas pengelasan, dan sifat-sifat
mekanis daerah las. Dalam hal ini, penting untuk memilih
arus las yang tepat dan kecepatan las yang tepat pula.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
35/55
Lingkungan Kerja Pengelasan
SUTRIMO-WTC POLBAN
35
Pada saat pengelasan dilakukan diluar ruang/bengkel,
hasil pengelasan sangat bervariasi tergantung padakondisi lingkungan (suhu, kelembaban, kecepatan angin,
dan lain-lain). Oleh karena itu, cara-cara berikut harus
dilakukan pada saat melakukan pengelasan diluar
ruangan/bengkel:a.Ketika daerah pengelasan basah oleh hujan atau salju,
sebelum melakukan pengelasan keringkan dahulu
dengan menggunakan pembakar gas atau kompresor
udara.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
36/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
36
b.Jika pengelasan dilakukan di udara terbuka dan
berangin dengan kecepatan angin 10/detik atau lebih,
gas yang dinyalakan dari lapisan fluks dapat tertiup
padam sehingga efek perlindungan berkurang.
Oleh karena itu, dalam beberapa hal perlu melakukan
cara-cara pencegahan terhadap angin tersebut, seperti
pemasangan sekat angin.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
37/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
37
c.Pada suhu rendah, daerah pengelasan menjadi dingin
secara cepat, hal ini mengakibatkan cacat-cacat las seperti
retak-retak (crack).Ketika suhu udara luar dibawah 0oC perlu diberi
pemanasan awal pada daerah las hingga mencapai suhu
yang diperlukan.
d.Ketika suhu udara sangat lembab, daerah pengelasan harusdiberi pemanasan awal yang cukup sampai
kelembaban hilang.
Tindakan operasional ini dipandang perlu tanpa
memperhatikan suhu udara luar, ketebalan pelat dankualitas material las. Perlu juga diupayakan agar elektroda
las tidak menyerap kelembaban.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
38/55
Deformasi Las
SUTRIMO-WTC POLBAN
38
Struktur las yang mengalami deformasi tidak dapatditerima dari sudut pandang ketepatan ukuran dan
estetika. Tegangan sisa yang besar pada struktur las dapat
menyebabkan kerusakan struktur selama penggunaan.
Jika seluruh struktur dipanaskan dan didinginkan secaramerata, struktur tersebut akan memuai dan menyusut
secara merata, tanpa deformasi atau tegangan termal. Bagaimanapun, pada saat mengelas sebuah struktur,
daerah las memuai dan menyusut secara terbatas sepertibila dipanaskan dan didinginkan secara cepat.
Apabila daerah las ditahan dengan logam indukdisekelilingnya, tegangan sisa dan deformasi akan timbulpada kedua-duanya.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
39/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
39
Jika struktur yang dilas menggunakan pelat tipis, maka
daerah las akan melengkung.
Jika struktur yang dilas terbuat dari pelat tebal dan ditahan
dengan struktur logam disekelilingnya, maka deformasi pada
daerah las sangat kecil dan tegangan sisa akan timbul di
sekelilingnya. Dengan demikian, deformasi dan tegangan
sisa memiliki hubungan saling berlawanan satu sama lain,
jika yang satu dikurangi, maka yang lain akan bertambah. Tegangan sisa pada struktur yang berkaitan dengan panjang
deformasi menyebabkan ketidaksesuaian ukuran, yang
menghasilkan retak dan memicu retak rapuh dan karat.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
40/55
Macam-macam bentuk deformasi pengelasan
SUTRIMO-WTC POLBAN
40
Deformasi las adalah regangan yang terjadi pada bagian
logam atau struktur sebagai hasil pengelasan, dandisebut juga "Regangan Pengelasan".
Deformasi las secara menyeluruh dikategorikan dalam
type menyusut (shrink) dan type melengkung (bending).
Sebenarnya deformasi las pada struktur yang dilas
adalah kompleks.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
41/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
41
Gambar berikut menunjukkan beberapa jenis bentuk deformasi las.
Gambar 11. Macam-macam bentuk deformasi las
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
42/55
Metode pencegahan deformasi las
SUTRIMO-WTC POLBAN
42
Deformasi las dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor,
seperti metode pengelasan, masukan panas, ketebalan plat,bentuk sambungan, sudut penahan, urut-urutan pengelasan,
dan urut-urutan pengerjaan.
Tindakan pencegahan deformasi dapat dilakukan dengan:
1. Minimalkan masukan panas pada daerah pengelasan2. Bentuk kampuh bersudut kecil dengan gap yang kecil juga
minimalkan jumlah logam las
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
43/55
SUTRIMO-WTC POLBAN
43
3. Gunakan tumpuan penahan
5. Ubahlah urut-urutan pengelasan untuk memastikan
penyusutan secara simetris dan untuk menghindarikonsentrasi masukan panas
6. Gunakan metode pengaturan penyimpangan (lihat
gambar 12)
Gambar 12. Metode pengaturan penyimpangan
3 Urutan pengelasan
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
44/55
3. Urutan pengelasan
SUTRIMO-WTC POLBAN
44
Urutan pengelasan yang tidak sesuai menyebabkan deformasi
dan tegangan sisa, oleh karena itu tentukan urutan pengelasan
dengan memperhatikan hal-hal berikut :1. Urutan pengelasan harus mengikuti penyusutan bebas, sebagai
contoh dari pusat ke ujung yang bebas
2. Pelaksanaan pengelasan harus dimulai dari sambungan dengan
tingkat penyusutan yang lebih tinggi atau dengan jumlahlapisan logam yang lebih besar.
3. Pengelasan tidak boleh memotong daerah-daerah yang telah
dilas. Untuk daerah las yang berpotongan, misalnya, suatu
penyelesaian pengelasan diluar daerah las, kampuh las dari
daerah las yang satu harus dibentuk kembali sebelum
pengelasan pada daerah las lainnya.
4 U t j
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
45/55
4. Urutan pengerjaan
SUTRIMO-WTC POLBAN
45
Urutan pengerjaan adalah perintah dimana logam las diperuntukkan pada
satu garis las. Urutan pengerjaan tersebut diberikan sepanjang garis las atau
melewati lapisan-lapisan las majemuk pada satu garis las (Lihat gambar 13).1. Urutan pengerjaan sepanjang garis las: maju, mundur, simetris, lompat
2. Urutan pengerjaan memotong lapisan las: blok, bertingkat
Gambar 13. Urutan pengerjaan
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
46/55
5. Metode perbaikan deformasi pengelasan
SUTRIMO-WTC POLBAN46
Deformasi pengelasan dapat diperbaiki dengan metode tekanan
mekanis atau metode termal. Terdapat dua jenis metode termal : Metode pelurusan termal dan
metode pemanasan/pendinginan setempat.
Metode tekanan mekanis dilakukan pada plat tipis. Logam yangmengalami deformasi diluruskan secara langsung dengan
menggunakan palu atau roller. Metode pelurusan termalmeluruskan benda kerja dengan memberikan tekanan pada bendakerja melalui pemanasan pada suatu rentang suhu tertentu.
Metode pemanasan/pendinginan setempat meluruskan bendakerja dengan memanfaatkan pemuaian dan penyusutan panas dari
plat baja. Metode ini lebih jauh diklasifikasikan kedalam pemanasanlurus dan pemanasan titik, dan juga disebut "Moxa cautery
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
47/55
Cacat-Cacat Las
SUTRIMO-WTC POLBAN47
Jika pekerjaan pengelasan direncanakan atau dilaksanakan
dengan tidak benar, bermacam-macam cacat las dapatterjadi dan menghasilkan kualitas sambungan las yang
buruk dan tampilan struktur yang dilas tidak memuaskan.
Cacat-cacat las berikut dapat terjadi (Lihat gambar 14)
1.Tampilan rigi las buruk, takikan, penumpukan, tidak lurus,
terbakar
2. Lubang cacing (keropos), jurang, lubang memanjang
3. Penetrasi kurang, peleburan kurang, terak terperangkap
4. Retak
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
48/55
SUTRIMO-WTC POLBAN48
Gambar 14. Macam-macam cacat las
I k i Vi l
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
49/55
Inspeksi Visual
SUTRIMO-WTC POLBAN49
Inspeksi visual mencakup pemeriksaan rakitan las terhadap
kemulusan pengerjaan (workmanship) dan keseluruhan
dimensi. Lasan diperiksa untuk meyakinkan bahwa lokasi
dan ukurannya sesuai dengan gambar dan penampakannya
sesuai dengan spesifkasi yang ditentukan.
Gambar pengelasan pada umumnya menunjukkan dimensi
rakitan las dan dimensi serta lokasi dari setiap lasan.
Akseptabilitas dari rakitan las harus sesuai dengan gambar
yang telah ditentukan
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
50/55
SUTRIMO-WTC POLBAN50
Mutu dari lasan diperlihatkan oleh tampak permukaan.
Bila persiapan sambungan lasan baik dan juru-lasnya
mampu (berkualifikasi), akan mendapatkan lasan yangmulus dan memenuhi spesifikasi.
Inspeksi visual adalah mudah dilakukan, cepat dan murah
serta tidak menggunakan peralatan khusus selain kaca
pembesar, "Gage", skala mistar ingsut (Calipers),
mikrometer, borescope dan cermin dokter gigi. Inspeksi
visual dilakukan sebelum pengelasan, pada saat
pengelasan dan setelah pengelasan.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
51/55
Inspeksi Sebelum Pengelasan
SUTRIMO-WTC POLBAN51
Inspeksi dimulai dengan pemeriksaan bahan sebelum
fabrikasi "Seams" dan "Laps" atau ketidaksempurnaanpermukaan lainnya dapat dideteksi dengan pemeriksaan
visual. Laminasi dapat dilihat pada sisi potongan. Dimensi
pelat dan pipa dapat ditentukan dengan pengukuran.
Setelah bagian - bagian yang akan dilas dirakit, inspekturlas harus memperhatikan celah akar las yang salah,
persiapan sisi-sisi yang akan dilas yang tidak sesuai dan
persiapan sambungan lainnya yang akan mempengaruhi
mutu dari sambungan las.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
52/55
SUTRIMO-WTC POLBAN52
Inspektur harus mengecek kondisi-kondisi berikut ini untuk
memenuhi spesifikasi yang ditentukan :
1.Persiapan bevel yang akan dilas (sudut bevel, root face,gap) dimensi dan hasilnya
2. Ukuran strip, cincin atau logam pengisi penahan balik
3.Kesejajaranan (alignment) dan penyetelan (fit-up) dari
bagian-bagian yang akan dilas4. Pembersihan (harus tidak terdapat kotoran-kotoran seperti
lemak, minyak, cat dan lain-lain pada sisi yang akan dilas
dan sekitarnya).
I k i P d S t P l
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
53/55
Inspeksi Pada Saat Pengelasan
SUTRIMO-WTC POLBAN53
Inspeksi visual pada saat pengelasan, rincian pekerjaanpengelasan yang harus dicek adalah :
1. Proses las
2. Logam pengisi (elektroda)
3. Fluks atau gas pelindung
4. Suhu pemanasan awal (preheat) dan suhu antar jalur
(interpass)5. Pembersihan
6. Penggerindaan
7. Persiapan sambungan untuk pengelasan
8. Pengendalian distorsi
9. Suhu dan waktu perlakuan panas pasca pengelasan.
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
54/55
Inspeksi Setelah Pengelasan
SUTRIMO-WTC POLBAN54
Inspeksi visual setelah pengelasan antara lain:
1. Pemenuhan persyaratan gambar
2. Tampak rakitan las
3. Adanya diskontinuitas struktural
4. Tanda-tanda akibat kesalahan pengerindaan yangberlebihan dan sebagainya).
-
7/24/2019 9.Quality Control.pdf
55/55
TERIMA KASIH
SUTRIMO WTC POLBAN