Download - Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
1/25
KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
SATUAN KERJA BANDAR UDARA BLIMBINGDARI
BANYUWANGI
JL Agung WilisKec. Rogojampi BanyuwangiJawa Timur (68462)
Telp. (0333) 636680Fax. (0333) 636690
ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN
Nomor : 053/BWI-POK/KKOP/VII/2014
Tanggal : 5 Juli 2014
AtasDokumen Pemilihan
Nomor : 036/BWI-POK/KKOP/ VI/ 2014
Tanggal : 17 JUNI 2014
untuk
PengadaanPembuatan Dokumen KKOP Dan DLKR
Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan:
Pokja Paket Pekerjaan Konsultansi Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi ULP Wil ITahun Anggaran 2014
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
2/25
Bab III
A. JelasB. JelasC. JelasD.JelasE. JelasF. JelasG. Jelas
H. JelasI. JelasJ. a. Jelas
b. Jelasc. Jelasd. Jelase. Jelasf. Jelasg. Sebelum addendum
[apabil a tenaga ahli yang dini lai lebih dar i 1 (satu) maka setiaptenaga ahl i harus diberi bobot]Bobot tenaga
No. Tenaga Ahli Bobot (%)I Tenaga Ahli Profesional1 Perencana Bandara / Team
Leader (S1=13 Thn)25
2 Ahli Hukum Penerbangan(S1 = 9 Thn)
15
3 Ahli Planologi (S1 = 9Thn) 154 Ahli Hukum (S1= 9 Thn) 155 Ahli Teknik Geodesi (S1=
9 Thn)15
6 Ahli KeselamatanPenerbangan (D3> 6 Thn)
15
II Tenaga Pendukung
1 Asisten Ahli PerencanaBandara
2 Surveyor3 Cad Operator4 Sekretaris5 Pesuruh
Sesudah Addendum Menjadi :[apabil a tenaga ahli yang dini lai lebih dari 1 (satu) maka setiaptenaga ahl i harus diberi bobot]Bobot tenaga
No. Tenaga Ahli Bobot (%)I Tenaga Ahli Profesional1 Perencana Bandara / Team
Leader (S1=13 Thn)25
2 Ahli Hukum Penerbangan(S1 = 9 Thn)
15
3 Ahli Planologi (S1 = 9Thn) 154 Ahli Hukum (S1= 9 Thn) 155 Ahli Teknik Geodesi (S1=
9 Thn)15
6 Ahli Keselamatan 15
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
3/25
Penerbangan (D3> 6 Thn)II Tenaga Pendukung1 Surveyor2 Cad Operator3 Sekretaris
4 Operator Komputer
K. JelasL. JelasM.JelasN. JelasO.JelasP. JelasQ.Jelas
BAB IVKerangka ACUAN Kerja
Sebelum Addendum :
Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di dunia yangmempunyai 13,670 pulau dengan 6,000 pulau berpenduduk, terbentang dari
Barat ke Timur sejauh 5,100 km, dari Utara ke Selatan sejauh 1,900 km.Dengan keadaan geografis tersebut, transportasi udara menjadi salah satufaktor penting dalam meningkatkan integrasi nasional, aktifitas ekonomi dankeseimbangan ekonomi daerah.
Pengembangan Bandar Udara Blimbingsari - Banyuwangi akan mengacu padapeningkatan permintaan penerbangan dan jumlah penumpang, jaringan lalulintas udara, keselamatan penerbangan, keamanan bandar udara besertaperencanaan nasional/ propinsi/ kota. Pemerintah Indonesia telahmemprioritaskan pengembangan Bandar Udara Blimbingsari - Banyuwangiuntuk memberikan prasarana pelayanan penumpang guna memenuhipertumbuhan permintaan jasa angkutan udara serta mendukung pertumbuhanekonomi masyarakat.
Untuk itu diperlukan Studi pembuatan KKOP dan DLKR Bandar UdaraBlimbingsari-Banyuwangi. Agar pembangunan dan pengembangan BandarUdara lebih terarah.
2. Maksud dan Tujuan
Pekerjaan perencanaan yang harus dilaksanakan merupakan Studi PembuatanKKOP dan DLKR Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi.
Maksud dari studi ini adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan gunapenentuan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di Bandar
Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
4/25
Tujuan pelaksanaan pekerjaan studi ini adalah menyusun KeputusanPemerintah Daerah Banyuwangi tentang Kawasan Keselamatan OperasiPenerbangan di Bandar Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi
Jawa Timur berdasarkan petunjuk teknis dan Peraturan Pemerintah. Sertamenetapkan kerangka horizontal dan vertical sesuai dengan bench mark (BM)untuk pemberian rekomendasi batas ketinggian bangunan serta benda-benda
lainnya pada Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di BandarUdara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.
3. Lokasi PekerjaanLokasi kegiatan berada di desa Blimbingsari Rogojampi, Kabupaten BanyuwangiPropinsi Jawa Timur.
4. Sumber PendanaanPekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN 2014
5. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat KomitmenNama Pejabat Pembuat Komitmen:
Trudy Setiawan ST
Satuan Kerja: Bandar Udara Banyuwangi
6. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan studi dengan berdasarkan Kerangka Acuan (term ofReference) mencakup hal- hal sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk Penentuan KawasanKeselamatan Operasi Penerbangan di Bandar Udara Blimbingsari KabupatenBanyuwangi Provinsi Jawa Timur.
b. Studi tata ruang daerah/kota, tata guna tanah dan Penentuan KawasanKeselamatan Operasi Penerbangan dan Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) di
Bandar Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.c. Pembuatan Prosedur Operasi Penerbangan pada Bandar Udara Blimbingsari
Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.
d. Perhitungan koordinat dan ketinggian dari masing-masing bench mark yangdipasang pada Bandar Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi
Jawa Timur.
e. Pengukuran obstacle (penghalang) yang mencakup pengukuran polygonsekunder, sipat datar sekunder dan pengukuran ketinggian bangunan /benda tumbuh di sekitar Bandar Udara yang membahayakan atau didugadapat membahayakan keselamatan operasi penerbangan beserta keadaantopografi di sekitarnya, termasuk wilayah DLKR yaitu merupakan daerah
yang dikuasai badan usaha bandar udara atau unit penyelenggara bandarayang digunakan untuk pelaksanaan pembangunan, pengembangan,danpengoperasian fasilitas bandar udara.
f. Penyusunan Rancangan Keputusan Bupati Banyuwangi tentang KawasanKeselamatan Operasi Penerbangan di Bandar Udara Blimbingsari KabupatenBanyuwangi Provinsi Jawa Timur, termasuk proses Penetapan dalam bentukKeputusan Bupati Banyuwangi Tentang Kawasan Keselamatan OperasiPenerbangan (KKOP).
g. Penyusunan deskripsi BM (Bench Mark) sesuai dengan hasil perhitungankoordinat dan ketinggian.
h. Penyusunan bahan Sosialisasi, antara lain visualisasi Tata Guna Lahan danObstacle Clearence.
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
5/25
7. Studi-Studi Terdahulu
1) Rencana Induk Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi
8. Landasan Hukum.
Untuk menetapkan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di Bandar udaraBlimbingsari dan sekitarnya diperlukan tinjauan mengenai peraturan peraturan yang bersifat nasional maupun internasional.
A. Peraturan Perundang - undangan
1. Undang-undang nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan
2. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2013 tentang Rencana IndukNasional
3. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan.4. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 47 Tahun 2002 tentang
Sertifikasi Operasi Bandar Udara.
5. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 44 Tahun 2005 tentangPemberlakuan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 44 tahun2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.Standar NasionalIndonesia (SNI) 03-712-2005 mengenai Kawasan KeselamatanOperasi Penerbangan sebagai Standar Wajib.
6. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.SKEP/110/ VI/ 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan PembuatanKawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di Bandar Udara dan
sekitarnya.7. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/ 48/ II/ 2001
tentang Pedoman Penelitian Rancangan Keputusan MenteriPerhubungan tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan diBandar Udara dan sekitarnya.
9. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan teknis dan administrasi harus dilakukan oleh Konsultansebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, meliputi langkah-langkah yangakan dilakukan berupa penyusunan rencana kerja yang mencakup :
a. Penjelasan maksud dan tujuan pekerjaan secara rinci / detail ;b. Metodologi pelaksanaan pekerjaan ;c. Membuat program kerja yang berisi Uraian Kegiatan Pekerjaan, Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule), Susunan Tenaga Ahli yang akandilibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan, Struktur OrganisasiPelaksanaan Pekerjaan, Perlengkapan / Peralatan yang akandipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ;
d. Pengumpulan data dan informasi sekunder (Studi Kepustakaan /Literatur) ;
e. Menyiapkan checklist data, kuisioner dan form-form penelitian yangdiperlukan dalam pengumpulan data
Dalam melaksanakan pekerjaan persiapan, Konsultan melakukan koordinasi/ konsultasi teknis dengan Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis terkait, bila
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
6/25
diperlukan dapat meminta bimbingan teknis Direktorat Bandar Udara dandapat melibatkan para pakar dibidang terkait ruang lingkup studi.
10. Keluaran
Hasil / produk yang diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan StudiPembuatan Dokumen KKOP dan DLKR Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi adalah Dokumen KKOP dan DLKR Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi yang terdiri dari :
a. Inception Report(Laporan Pendahuluan)Merupakan laporan pertama yang harus dibuat dan diserahkan sebelumpelaksanaan dimulai. Materi yang tercakup dalam pelaporanpendahuluan antara lain :
Ruang lingkup pekerjaan; Kebutuhan data; Metodologi; Rencana pelaksanaan pekerjaan; Hasil akhir pekerjaan.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10 (dua puluh) harikerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku, yangterdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 4 (empat) laporan buku copydan 1 (satu) softcopy dalam bentuk CD (Compact Disc).
b. Laporan Antara (Survei)Laporan hasil survei merupakan laporan kedua yang harus dibuat dandiserahkan. Materi yang tercakup dalam laporan antara adalah :
Laporan hasil survei yang merupakan buku kompilasi data hasilpelaksanaan pekerjaan survei di lapangan;
Hasil survei topografi;
Perhitungan sementara KKOP di sekitar bandara dan titik-titikkoordinatnya;
Analisis dan evaluasi pendahuluan mengenai KKOP di sekitarbandara.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 80 (dua puluh) harikerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku, yangterdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 4 (empat) laporan buku copydan 1 (satu) softcopy dalam bentuk CD (Compact Disc).
c. DeskripsiBenchmarkMerupakan gambaran dari Deskripsi Benchmark yang telah dipasangsebagai titik referensi dalam pengukuran dalam KKOP.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (dua puluh) harikerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku, yang terdiridari 1 (satu) laporan buku asli dan 4 (empat) laporan buku copy dan 1(satu) softcopy dalam bentuk CD (Compact Disc).
d. Draft Final Report(Draft Laporan Akhir)Draft laporan akhir merupakan laporan ketiga yang harus dipenuhi olehPelaksana Pekerjaan. Materi yang harus termuat dalam Draft LaporanAkhir antara lain :
Analisis dan hasil perhitungan akhir KKOP di sekitar bandara; Titik-titik koordinat yang menjadi batas-batas KKOP; Diskripsi bench mark sesuai dengan hasil perhitungan koordinat dan
ketinggian; Zona Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan;
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
7/25
Rancangan penetapan Menteri tentang KKOP.Laporan diserahkan sebanyak 3(tiga) eksemplar.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 125 (seratus dua puluhlima) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku,yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 4 (empat) laporan buku
copy dan 1 (satu) softcopy dalam bentuk CD (Compact Disc).
e. Final Repor t(Laporan Akhir)Merupakan laporan akhir studi yang dibuat berdasarkan perbaikan-perbaikan setelah Pelaksanaan Pekerjaan mengadakan diskusi danasistensi terakhir kepada Pemrakarsa.Laporan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (seratus limapuluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)buku, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 9 (sembilan)laporan buku copy dan 1 (satu) softcopy dalam bentuk CD (CompactDisc).
f. Executive SummaryMerupakan ringkasan dan kesimpulan dari Final Report, dan KonsepKeputusan Menteri Perhubungan Tentang KKOP.Laporan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (seratus limapuluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)buku, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 9 (sembilan)laporan buku copy dan 1 (satu) softcopy dalam bentuk CD (CompactDisc).
g. Album PetaAlbum peta yang dicetak dan diserahkan pada kertas ukuran A1 dan A3.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (seratus limapuluh) hari kerja/ bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) bukuukuran A1, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 1 (satu)laporan buku copy.
Sebanyak 10 (sepuluh) buku ukuran A3, yang terdiri dari 1 (satu)laporan buku asli dan 9 (sembilan) laporan buku copy dan 1 (satu)softcopy dalam bentuk CD (Compact Disc).
Semua laporan yang telah dihasilkan oleh Pelaksana Pekerjaan harus disertai
dalam bentuk Soft copymasing-masing laporan dalam format asli (bukanPDF), CAD untuk gambar-gambar, dan kompilasi kedalam harddiskeksternal.
11. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas danperalatanyang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaansesuaidengan dokumen penawaran.Peralatan yang harus disiapkan misalnya:Peralatan kantor (computer, printer, scanner, kamera, dll), peralatan surveytopography dan peralatan survey penyelidikan tanah.
12. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
8/25
Pengguna jasa akan menunjuk seorang staf-nya yang bertugas sebagaiProject Officer (PO), yang akan membantu konsultan dalam kebutuhanadministrasi danperizinan, serta fasilitasi pertemuan pembahasan.
PO juga akan memfasilitasi penyedia jasa dengan data penunjangsebagaimanadisebutkan pada butir 7-10 KAK ini.
13. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
Penyedia jasa berwenang menentukan metodologi yang dianggap paling baikdan sesuai untuk menyelesaikan seluruh lingkup pekerjaan.
Penyedia Jasa dapat mengatur penugasan tenaga ahli sesuai kebutuhannyadengan cermat yang disesuaikan dengan jadwal setiap tahap kegiatan danwaktuyang tersedia sehingga seluruh sumber daya yang ada dimanfaatkansecaramaksimal untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yangbaik dantepat waktu.
Disamping itu, Penyedia jasa harus membuat Rencana Kerja
Terperincimengenai semua tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.Rencana ini antaralain dipakai untuk memonitor dan mengatur aktifitaskegiatan dikaitkan denganpemanfaatan sumber-sumber daya sertapemantauan kemajuan pekerjaan.
Kemajuan pekerjaan dihitung berdasarkan pekerjaan yang telah selesaidilaksanakan dan menjadi dasar untuk pembayaran.
14. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Keseluruhan pekerjaan harus diselesaikan dalam waktu 150 (seratus delapanpuluh) hari kalender.
15. Personil
Penyedia Jasa harus memperhatikan substansi Kerangka Acuan, maksud dantujuan pekerjaan, serta tugas dan wewenang yang akan diberikan. Penyedia
jasa juga menyusun tenaga profesional yang terdiri dari berbagai bidangkeahlian serta tenaga pendukung yang merupakan kesatuan tim kerja.
Penyedia Jasa harus menguraikan Tugas, Tanggung Jawab dan KewajibanTenaga ahli yang diusulkan dalam penyusunan kegiatan ini. Adapunkebutuhan tenaga untuk layanan jasa konsultansi dengan kualifikasikeahlian dan pengalaman profesional dalam bidangnya masing-masing
adalah sebagai berikut :
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
9/25
No. Uraian Kualifikasi JumlahMan
Month
Tenaga Ahli Profesional1 Perencana Bandara / Team Leader
(S1=13 Thn)Ahli Madya 1 5
2 Ahli Hukum Penerbangan (S1 = 9 Thn) Ahli Madya 1 5
3 Ahli Planologi (S1 = 9Thn) Ahli Madya 1 4
4 Ahli Hukum (S1= 9 Thn) Ahli Madya 1 4
5 Ahli Teknik Geodesi (S1= 9 Thn) Ahli Madya 1 4
6 Ahli Keselamatan Penerbangan (D3> 6Thn)
Ahli Madya 1 4
Tenaga Pendukung1 Asisten Ahli Perencana Bandara Asisten 1 5
2 Surveyor Teknisi 5 13 Cad Operator Teknisi 2 54 Sekretaris Staf 1 55 Operator Komputer Staf 1 56 Pesuruh Staf 1 5
Hal-Hal Lain
16. Produksi dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan didalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalamangka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
17. Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untukpelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harusdipatuhi:
1. Lingkup pekerjaan yang dapat dikerjasamakan dengan penyedia jasa lainhanya yang terkait dengan pengumpulan dan pengolahan data.Namunpun demikian, keabsahan/keakuratan data tetap
menjaditanggung jawab Penyedia Jasa.2. Lingkup pekerjaan yang bersifat analisis dan dan penyusunanlaporantidak diperbolehkan dikerjasamakan dengann penyedia jasalainnya.
18. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
A. Pengumpulan data sekunder yang diperlukan untuk pelaksana pekerjaanini meliputi :
1. Data Topografi, Fisiografi dan Meteorologi yang melanjutkan surveyterdahulu yang telah dilakukan, berupa :
a. Peta Situasi lokasi bandar udara;
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
10/25
b. Peta Topografi lokasi bandar udara;
2. Dokumen / hasil studi dan perencanaan yang terkait
B. Data Primer yang diperlukan meliputi :
1. Pengukuran Topografi
Pengukuran Topografi dimaksudkan untuk memetakan keadaan dansituasi bandar udara dengan ketelitian yang dapat dipertanggung
jawabkan, sesuai dengan cakupan studi yang dilaksanakan, meliputi
:
a. Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dimaksudkan untuk pengenalan lebih jauh
tentang kondisi areal survei, mengumpulkan berbagai informasitentang keadaan lapangan yang akan di survei beserta
perubahan-perubahan yang ditemui di lapangan sebagai
masukan dalam penyempurnaan peta rencana kerja.b. Pemasangan Patok Tetap (Benchmark)
Jumlah Bench Mark (BM) yang akan dipasang minimum adalah
10 buah, dilengkapi dengan notasi dan dipasang pada lokasiyang sesuai dengan rencana perletakan BM yang telah
ditentukan di atas peta dasar.
Bench Mark berukuran (1,00 x 0,30 x 0,30) m3 dibuat daricampuran beton, diberi kerangka besi di tengah-tengahnya.
Bench Mark ditanam 0,75 m sehingga bagian yang berada diatas permukaan tanah 0,25 m. BM ditanam di tempat yang
aman dan mudah dicari dan dipasang sesuai dengan tempatyang telah direncanakan pada tahap persiapan.
c. Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal / Poligon
Pengukuran Poligon bertujuan untuk membuat atau menambahtitik-titik kerangka dasar horisontal dan ketinggian. PengukuranPoligon diikatkan pada Bench Mark yang sudah ada, titik-titik
kerangka dasar horisontal nasional terdekat atau titik kerangka
dasar horisontal yang ada di sekitar bandar udara yangbersangkutan misalnya Bench Mark milik Departemen Pekerjaan
Umum, BAKORSURTANAL atau studi sebelumnya.
Pengukuran Poligon terdiri dari :
1) Poligon utama
Jalur Poligon utama membentuk jaringan loop yang tertutup,
melalui kedua ujung titik as landasan atau Bench Mark yang
sudah ada.
Pengukuran Sudut :
Theodolit yang digunakan adalah Wild T-2 atausejenisnya.
Pengukuran menggunakan metode Fixed Tripod
System yaitu dengan menggunakan 4 (empat) buahstatip tetap dan 3 (tiga) buah kiap / tribach. Selama
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
11/25
pengamatan berlangsung, statip tersebut harus tetap
berada di satu titik, hanya target dan theodolit sajayang pindah.
Pengecekan alat ukur (theodolit), apabila salahkolimasi lingkaran horisontal lebih besar dari 30
atau salah indeks lebih besar dari 1, maka alat harusdilakukan kalibrasi.
Sebagai titik bantu akan dipasang patok kayu ukuran(0,5 x 0,5 x 0,5) m, ditengahnya dipasang paku
payung sebagai titik sentring, dicat merah dan diberi
nomor / kode pengenal, bagian patok kayu ditanamsedalam 35 cm.
Pembacaan dilakukan double seri dengan ketelitian1
Salah penutup yang diijinkan 10n, dimana n =jumlah titik.
Pengamatan sudut vertikal dilakukan 2 seri padasetiap ujung poligon untuk reduksi jarak datar.
Pengukuran Jarak
Alat yang digunakan adalah EDM atau Total Stationyang telah dicek (kalibrasi) terhadap jarak basis yang
telah diketahui jaraknya.
Setiap pengamatan jarak paling sedikit 3 kalipembacaan dan kemudian diratakan.
Temperatur dan tekanan udara dicatat untukhitungan koreksi refraksi.
Ketelitian alat ukur jarak yang digunakan (5mm 5mm/ km).
Pengamatan Matahari
MenggunakanPrisma Reoloff.
Pengamatan matahari minimal 2 seri untuk pagi dan2 seri untuk sore hari.
Pengamatan dilakukan pada saat tinggi matahari 200- 400 .
Pengamatan dilakukan setiap jarak 1 km, pada titiksimpul dan diujung As landasan serta dilakukan
diatas titik-titik tetap (Bench Mark) dengan titiktarget diusahakan ke BM yang lain.
Pengamatan sudut dengan kesalahan maksimum 15(second).
2) Poligon Sekunder, meliputi :
Pengukuran Sudut
Jalur pengukuran dimulai dan diakhiri pada titikpoligon utama.
Pengukuran sudut dilakukan satu seri, dengan
ketelitian sudut 2 (menit). Alat theodolite yang digunakan adalah Wild T-O atau
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
12/25
sejenisnya.
Salah penutup sudut maksimum 2 n, dimana n =jumlah titik poligon
Pengukuran Jarak
Jarak setiap sisi poligon diukur dengan pita ukurminimal 2 kali pembacaan dan hasilnya diratakan.
Salah penutup jarak linier maksimum 1 : 5.000.
d. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal / Sipat Datar, meliputi :
1) Pengukuran Sipat Dasar Utama
Titik referensi tinggi ditentukan terhadap Titik Tinggi
Nasional (TTG) atau titik - titik lain yang ketinggiannyadalam sistem nasional / MSL (Mean Sea Level).
Jalur Pengukuran Sipat Dasar Primer akan mengikuti jalur
Pengukuran Poligon Primer kecuali bila ditemui daerah yangterjal atau gunung sehingga tidak memungkinkan dilakukan
pengukuran waterpass, maka akan menggunakan cara
trigonometris.
Adapun spesifikasi teknis pengukurannya, yaitu :
Alat sipat datar yang digunakan adalah Automatic LevelArde 2 seperti : Wild NAK-2, Zeiss Ni.
Jalur pengukuran mengikuti jalur poligon utama.
Pembacaan dilakukan terhadap 3 (tiga) benang (atas,tengah, bawah).
Minimal 2 kali dalam setiap minggu alat harus dicek
kesalahan garis bidik (kolimasi).
Jumlah slog perseksi harus genap.
Pada waktu pembidikan akan diusahakan agar jarakbelakang (DB) sama dengan jarak muka (DM) apabila
db dm hasil hitungan beda tinggi perlu dikorelasiterhadap faktor koreksi garis bidik.
Jarak pembacaan dari alat waterpass ke rambumaksimum 50 meter.
Pengukuran perseksi dilakukan pergi dan pulang.
Rambu harus diberi alas atau straatpot, kecuali pada
patok kayu atau BM. Dalam pengukuran sipat datar, rambu-rambu harus
digunakan secara selang-seling sehingga rambu yangdiamati pada titik awal akan menjadi rambu titik akhir
pada setiap seksi.
Tinggi patok kayu dan BM dari permukaan tanah harusdiukur.
Kesalahan penutup maksimum 8D mm dimana : Dadalah jarak dalam km.
2) Pengukuran Sipat Datar Cabang (Sekunder)
Jalur Pengukuran Sipat Datar Cabang akan mengikuti jalurPengukuran Poligon Cabang. Adapun spesifikasi teknis
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
13/25
pengukurannya sebagai berikut :
Jalur pengukuran mengikuti jalur poligon cabang(sekunder) dan menggunakan alat ukur Automatic Orde
(WILD NAK-1, Sokkisa C-3A)
Pengukuran perseksi dilakukan untuk arah pergi saja
dan dilakukan dengan double stand dengan pembacaanrambu lengkap (BT, BA, BB)
Toleransi salah penutup beda tinggi (T)
T = ( 15D ) mmD = Jarak antara 2 titik kerangka dasar vertikal
dalam satuan kilometer
Ketentuan lain sama seperti pada Sipat Datar Utama
e. Pengukuran Situasi
Area pengukuran situasi meliputi :1) area bandar udara eksisting;
2) area rencana pengembangan bandar udara;3) area diluar angka 1). dan 2). diatas, dimana data hasil
untuk pengukuran obstacle dan daerah lingkungan kerja
bandar udara (DLKR).
Pengukuran menggunakan teodolit dengan ketelitian bacaan
20 (detik). Untuk pengukuran metode tachimetri, pembacaan
rambu harus dilakukan pada ketiga benang silang mendataryaitu benang atas (ba), benang tengah (bt) dan benang bawah
(bb) sebagai control bacaan.
Pengukuran dilakukan terhadap semua objek bentukan alam
dan buatan manusia seperti alur, sungai, bukit, jalan, gedung,rumah, dsb. Dalam pengambilan data harus diperhatikankerapatan detail yang diambil serta faktor skala peta yang akandigunakan serta tingkat kepentingan data yang akan ditonjolkan,
sehingga diharapkan data yang dihasilkan dari pengukuran
detail situasi dapat mewakili kondisi sebenarnya dilapangan.Hasil pengukuran situasi disajikan dalam format kertas A3,
dengan skala 1 : 10.000.
Gambar kontur eksisting didetailkan dalam gambar yang
disajikan dalam format kertas A3, dengan skala 1 : 3.000. Gariskontur dibuat dalam interval 50 cm dan setiap garis konturdiberi notasi elevasi yang mengacu pada mean sea level (MSL).
Apabila garis kontur terlalu rapat, maka notasi elevasi dapat
dituliskan setiap 5 (lima) garis kontur.
f. Pengukuran Obstacle dan Daerah DLKR Bandara
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
14/25
19. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untukmenyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmenberikut:
1. Pertemuan dan pembahasan dilakukan pada setiap kali penyedia jasaakan menyerahkan laporannya.
2. Sebelum pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasaharusmelakukan penjelasan rencana pembahasan kepada petugas yangtelahditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang bersangkutan.
3. Setelah pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasaharusmelakukan konsultasi hasil pertemuan dan pembahasan denganpetugasyang telah ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yangbersangkutan.
Sesudah Addendum Menjadi:
Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di dunia yangmempunyai 13,670 pulau dengan 6,000 pulau berpenduduk, terbentang dariBarat ke Timur sejauh 5,100 km, dari Utara ke Selatan sejauh 1,900 km.Dengan keadaan geografis tersebut, transportasi udara menjadi salah satu
faktor penting dalam meningkatkan integrasi nasional, aktifitas ekonomi dankeseimbangan ekonomi daerah.
Pengembangan Bandar Udara Blimbingsari - Banyuwangi akan mengacu padapeningkatan permintaan penerbangan dan jumlah penumpang, jaringan lalulintas udara, keselamatan penerbangan, keamanan bandar udara besertaperencanaan nasional/ propinsi/ kota. Pemerintah Indonesia telahmemprioritaskan pengembangan Bandar Udara Blimbingsari - Banyuwangiuntuk memberikan prasarana pelayanan penumpang guna memenuhipertumbuhan permintaan jasa angkutan udara serta mendukung pertumbuhanekonomi masyarakat.
Untuk itu diperlukan Studi pembuatan KKOP dan DLKR Bandar UdaraBlimbingsari-Banyuwangi. Agar pembangunan dan pengembangan BandarUdara lebih terarah.
2. Maksud dan Tujuan
Pekerjaan perencanaan yang harus dilaksanakan merupakan Studi PembuatanKKOP dan DLKR Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi.Maksud dan Tujuan studi ini adalah untuk memenuhi ketentuan di dalamUndang-undang No. 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan dan PeraturanMenteri Perhubungan No. KM 11 Tahun 2010 Tentang TatananKebandarudaraan Nasional juga untuk :
1) Menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan;
2) Melindungi masyarakat sekitar Bandar udara terhadap kemungkinanterjadi kecelakaan pesawat serta gangguan kebisingan;
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
15/25
3) Mengatur tata guna lahan sekitar Bandar udara mengacu pada
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)
4) Memberikan jaminan kepastian hukum terhadap lahan yang dikuasai
oleh penyelenggara Bandar Udara (Daerah Lingkungan Kerja Bandar
Udara)
Menetapkan batas lahan yang telah dikuasai oleh penyelenggara bandar
udara sebagai Daerah Lingkungan Kerja Bandar udara.
Hasil kegiatan ini akan dapat menjadi pegangan utama dalam
pembuatan/penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan
Rencana Induk Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi yang memuat
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) dan Daerah
Lingkungan Kerja (DLKr) di Bandar Udara Blimbingsari-Banyuwangi.
3. Lokasi PekerjaanLokasi kegiatan berada di desa Blimbingsari Rogojampi, Kabupaten BanyuwangiPropinsi Jawa Timur.
4. Sumber PendanaanPekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN 2014
11. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat KomitmenNama Pejabat Pembuat Komitmen:
Trudy Setiawan STSatuan Kerja: Bandar Udara Banyuwangi
12. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan studi dengan berdasarkan Kerangka Acuan (term ofReference) mencakup hal- hal sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk Penentuan KawasanKeselamatan Operasi Penerbangan dan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr)diBandar Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.
b. Menetapkan beberapa kerangka dasar horizontal dan vertikal disekitar
Bandar Udara serta pengukuran ketinggian bangunan dan benda tumbuh
yang diidentifikasi sebagai obyek obstacle guna keperluan pemberian
rekomendasi batas ketinggian bangunan serta benda - benda lainnya di
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di sekitar Bandar UdaraBlimbingsari dan sekitarnya.
c. Studi tata ruang daerah/kota, tata guna tanah dan Penentuan Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan dan Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) di
Bandar Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.
d. Pembuatan Prosedur Operasi Penerbangan pada Bandar Udara Blimbingsari
Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.
d. Perhitungan koordinat dan ketinggian dari masing-masing bench mark yangdipasang pada Bandar Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi
Jawa Timur.
e. Pengukuran obstacle (penghalang) yang mencakup pengukuran polygonsekunder, sipat datar sekunder dan pengukuran ketinggian bangunan /
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
16/25
benda tumbuh di sekitar Bandar Udara yang membahayakan atau didugadapat membahayakan keselamatan operasi penerbangan beserta keadaantopografi di sekitarnya, termasuk wilayah DLKR yaitu merupakan daerahyang dikuasai badan usaha bandar udara atau unit penyelenggara bandarayang digunakan untuk pelaksanaan pembangunan, pengembangan,danpengoperasian fasilitas bandar udara.
f. Membuat gambar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)
termasuk potongan memanjang dan potongan melintang serta dicantumkan
besaran ketinggian yang merupakan Obstacle, tinggi muka tanah, tinggi
bangunan dan sebagainya.
g. Penentuan Titik Koordinat KKOP
Titik koordinat diterapkan dalam koordinat geografis dan koordinat World
Geodetic System 1984 (WGS84). Penentuan titik koordinat dilakukan
untuk mendapatkan posisi suatu tempat/atau titik permukaan bumi yang
dinyatakan dalam besar lintang dan bujur dengan satuan derajat, menit,
dan detik yang mengacu terhadap bidang referensi World Geodetic System(WGS84) pada Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di Bandar
Udara Blimbingsari - Banyuwangi.
h. Penyusunan Deskripsi BM sesuai dengan hasil perhitungan koordinat dan
ketinggian.
i. Penyusunan deskripsi BM (Bench Mark) sesuai dengan hasil perhitungan
koordinat dan ketinggian.
j. Penyusunan bahan Sosialisasi, antara lain visualisasi Tata Guna Lahan dan
Obstacle Clearence.
13. Studi-Studi Terdahulu
2) Rencana Induk Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi
14. Landasan Hukum
Untuk menetapkan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di Bandarudara Blimbingsari dan sekitarnya diperlukan tinjauan mengenai peraturan peraturan yang bersifat nasional maupun internasional.
A. Peraturan Perundang - undangan
1. Undang-undang nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan
2. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2013 tentang Rencana IndukNasional
3. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2001 tentang Keamanan danKeselamatan Penerbangan.
4. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 47 Tahun 2002 tentangSertifikasi Operasi Bandar Udara.
5. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 44 Tahun 2005 tentangPemberlakuan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 44 tahun2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.Standar NasionalIndonesia (SNI) 03-712-2005 mengenai Kawasan KeselamatanOperasi Penerbangan sebagai Standar Wajib.
6. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.SKEP/110/ VI/ 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan PembuatanKawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di Bandar Udara dansekitarnya.
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
17/25
7. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/ 48/ II/ 2001tentang Pedoman Penelitian Rancangan Keputusan MenteriPerhubungan tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan diBandar Udara dan sekitarnya.
1. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.SKEP/225/ XII/ 2002 tentang Pedoman Evaluasi Rancangan PeraturanMenteri Perubungan tentang Kawasan Kebisingan disekitar BandarUdara;
2. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.SKEP/224XII/ 2002 tentang Pedoman Evaluasi Rancangan PeraturanMenteri Perubungan tentang Daerah Lingkungan Kerja Bandar Udara;
15. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan teknis dan administrasi harus dilakukan oleh Konsultansebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, meliputi langkah-langkah yangakan dilakukan berupa penyusunan rencana kerja yang mencakup :
f. Penjelasan maksud dan tujuan pekerjaan secara rinci / detail ;g. Metodologi pelaksanaan pekerjaan ;h. Membuat program kerja yang berisi Uraian Kegiatan Pekerjaan, Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule), Susunan Tenaga Ahli yang akandilibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan, Struktur OrganisasiPelaksanaan Pekerjaan, Perlengkapan / Peralatan yang akandipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ;
i. Pengumpulan data dan informasi sekunder (Studi Kepustakaan /Literatur) ;
j. Menyiapkan checklist data, kuisioner dan form-form penelitian yangdiperlukan dalam pengumpulan data
Dalam melaksanakan pekerjaan persiapan, Konsultan melakukan koordinasi/ konsultasi teknis dengan Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis terkait, biladiperlukan dapat meminta bimbingan teknis Direktorat Bandar Udara.
16. Keluaran
Hasil / produk yang diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan StudiPembuatan Dokumen KKOP dan DLKR Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi adalah Dokumen KKOP dan DLKR Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi yang terdiri dari :
h. Inception Report(Laporan Pendahuluan)Merupakan laporan pertama yang harus dibuat dan diserahkan sebelumpelaksanaan dimulai. Materi yang tercakup dalam pelaporan
pendahuluan antara lain : Ruang lingkup pekerjaan; Kebutuhan data; Metodologi; Rencana pelaksanaan pekerjaan; Hasil akhir pekerjaan.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10 (sepuluh) harikerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku, yangterdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 4 (empat) laporan buku copy.
i. Laporan AntaraLaporan antara merupakan laporan hasil survei yang harus dibuat dan
diserahkan. Materi yang tercakup dalam laporan antara adalah : Laporan hasil survei yang merupakan buku kompilasi data hasil
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
18/25
pelaksanaan pekerjaan survei di lapangan;
Hasil survei topografi; Perhitungan sementara KKOP dan DLKr di sekitar bandara dan titik-
titik koordinatnya;
Analisis dan evaluasi pendahuluan mengenai KKOP dan DLKr disekitar bandara.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 80 (delapan puluh)hari kerja/ bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku, yangterdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 4 (empat) laporan buku copy.
j. DeskripsiBenchmarkMerupakan gambaran dari Deskripsi Benchmark yang telah dipasangsebagai titik referensi dalam pengukuran dalam KKOP.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (dua puluh) harikerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku, yang terdiridari 1 (satu) laporan buku asli dan 4 (empat) laporan buku copy.
k. Draft Final Report(Draft Laporan Akhir)
Draft laporan akhir merupakan laporan ketiga yang harus dipenuhi olehPelaksana Pekerjaan. Materi yang harus termuat dalam Draft LaporanAkhir antara lain :
Analisis dan hasil perhitungan akhir KKOP di sekitar bandara; Titik-titik koordinat yang menjadi batas-batas KKOPdan DLKr; Diskripsi bench mark sesuai dengan hasil perhitungan koordinat dan
ketinggian;
Zona Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan; Batas kawasan daerah lingkungan kerja dan daerah lahan yang
dikuasai bandara (DLKr)
Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan tentangRencana Induk Bandar Udara Blimbingsari - Banyuwangi yang
terkait tentang KKOP dan DLKrLaporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 125 (seratus dua puluhlima) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku,yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 4 (empat) laporan bukucopy.
l. Final Repor t(Laporan Akhir)Merupakan laporan akhir studi yang dibuat berdasarkan perbaikan-perbaikan setelah Pelaksana Pekerjaan mengadakan diskusi dan asistensiterakhir kepada Kementerian Perhubungan Direktorat JenderalPerhubungan Udara Khususnya pada Sub Dit terkait.Laporan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (seratus lima
puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)buku, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 9 (sembilan)laporan buku copy.
m. Executive SummaryMerupakan ringkasan dan kesimpulan dari Final Report.Laporan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (seratus limapuluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)buku, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 9 (sembilan)laporan buku copy.
n. Bahan Ekspose, merupakan bahan ekspose yang disiapkan untuk
sosialisasi, yang diserahkan selambat-lambatnya 150 (seratus limapuluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
19/25
buku, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 9 (sembilan)laporan buku copy.
o. Album GambarAlbum gambar yang dicetak dan diserahkan pada kertas ukuran A1 danA3.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (seratus limapuluh) hari kerja/ bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) bukuukuran A1, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 1 (satu)laporan buku copy.Sebanyak 10 (sepuluh) buku ukuran A3, yang terdiri dari 1 (satu)laporan buku asli dan 9 (sembilan) laporan buku copy.
Semua laporan berlaku untuk KKOP dan DLKr yang telah dihasilkan olehPelaksana Pekerjaan harus disertai dalam bentuk Soft copymasing-masinglaporan dalam format asli (bukan PDF), CAD untuk gambar-gambar, dankompilasi kedalam CD masing-masing 5 (lima) buah.
11. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas danperalatanyang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaansesuaidengan dokumen penawaran.Peralatan yang harus disiapkan misalnya:Peralatan kantor (computer, printer, scanner, kamera, dll), peralatan surveytopography dan peralatan survey penyelidikan tanah.
12. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa
Pengguna jasa akan menunjuk seorang staf-nya yang bertugas sebagaiProject Officer (PO), yang akan membantu konsultan dalam kebutuhanadministrasi danperizinan, serta fasilitasi pertemuan pembahasan.
PO juga akan memfasilitasi penyedia jasa dengan data penunjangsebagaimanadisebutkan pada butir 7-10 KAK ini.
13. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
Penyedia jasa berwenang menentukan metodologi yang dianggap paling baikdan sesuai untuk menyelesaikan seluruh lingkup pekerjaan.
Penyedia Jasa dapat mengatur penugasan tenaga ahli sesuai kebutuhannyadengan cermat yang disesuaikan dengan jadwal setiap tahap kegiatan danwaktuyang tersedia sehingga seluruh sumber daya yang ada dimanfaatkan
secaramaksimal untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yangbaik dantepat waktu.
Disamping itu, Penyedia jasa harus membuat Rencana KerjaTerperincimengenai semua tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.Rencana ini antaralain dipakai untuk memonitor dan mengatur aktifitaskegiatan dikaitkan denganpemanfaatan sumber-sumber daya sertapemantauan kemajuan pekerjaan.
Kemajuan pekerjaan dihitung berdasarkan pekerjaan yang telah selesaidilaksanakan dan menjadi dasar untuk pembayaran.
14. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Keseluruhan pekerjaan harus diselesaikan dalam waktu 150 (seratus limapuluh) hari kalender.
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
20/25
15. Personil
Penyedia Jasa harus memperhatikan substansi Kerangka Acuan, maksud dantujuan pekerjaan, serta tugas dan wewenang yang akan diberikan. Penyedia
jasa juga menyusun tenaga profesional yang terdiri dari berbagai bidang
keahlian serta tenaga pendukung yang merupakan kesatuan tim kerja.Penyedia Jasa harus menguraikan Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban
Tenaga ahli yang diusulkan dalam penyusunan kegiatan ini. Adapunkebutuhan tenaga untuk layanan jasa konsultansi dengan kualifikasikeahlian dan pengalaman profesional dalam bidangnya masing-masingadalah sebagai berikut :
No. Uraian Kualifikasi JumlahMan
Month
Tenaga Ahli Profesional1 Perencana Bandara / Team Leader
(S1=13 Thn)
Ahli Madya 1 5
2 Ahli Hukum Penerbangan (S1 = 9 Thn) Ahli Madya 1 5
3 Ahli Planologi (S1 = 9Thn) Ahli Madya 1 4
4 Ahli Hukum (S1= 9 Thn) Ahli Madya 1 4
5 Ahli Teknik Geodesi (S1= 9 Thn) Ahli Madya 1 4
6 Ahli Keselamatan Penerbangan (D3> 6Thn)
Ahli Madya 1 4
Tenaga Pendukung1 Surveyor Teknisi 5 12 Cad Operator Teknisi 2 5
3 Sekretaris Staf 1 54 Operator Komputer Staf 1 5
Hal-Hal Lain
16. Produksi dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan didalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalamangka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
17. Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untukpelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harusdipatuhi:
3. Lingkup pekerjaan yang dapat dikerjasamakan dengan penyedia jasa lainhanya yang terkait dengan pengumpulan dan pengolahan data.Namunpun demikian, keabsahan/keakuratan data tetapmenjaditanggung jawab Penyedia Jasa.
4. Lingkup pekerjaan yang bersifat analisis dan dan penyusunanlaporantidak diperbolehkan dikerjasamakan dengann penyedia jasalainnya.
18. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
21/25
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
C. Pengumpulan data sekunder yang diperlukan untuk pelaksana pekerjaanini meliputi :
3. Data Topografi, Fisiografi dan Meteorologi yang melanjutkan survey
terdahulu yang telah dilakukan, berupa :c. Peta Situasi lokasi bandar udara;d. Peta Topografi lokasi bandar udara;
4. Dokumen / hasil studi dan perencanaan yang terkait
D. Data Primer yang diperlukan meliputi :
2. Pengukuran Topografi
Pengukuran Topografi dimaksudkan untuk memetakan keadaan dan
situasi bandar udara dengan ketelitian yang dapat dipertanggung
jawabkan, sesuai dengan cakupan studi yang dilaksanakan, meliputi
:g. Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dimaksudkan untuk pengenalan lebih jauhtentang kondisi areal survei, mengumpulkan berbagai informasi
tentang keadaan lapangan yang akan di survei beserta
perubahan-perubahan yang ditemui di lapangan sebagaimasukan dalam penyempurnaan peta rencana kerja.
h. Pemasangan Patok Tetap (Benchmark)
Jumlah Bench Mark (BM) yang akan dipasang minimum adalah
20 buah untuk KKOP dan 30 buah untuk DLKr, dilengkapi
dengan notasi dan dipasang pada lokasi yang sesuai denganrencana perletakan BM yang telah ditentukan di atas peta dasar.
i. Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal / Poligon
Pengukuran Poligon bertujuan untuk membuat atau menambahtitik-titik kerangka dasar horisontal dan ketinggian. Pengukuran
Poligon diikatkan pada Bench Mark yang sudah ada, titik-titik
kerangka dasar horisontal nasional terdekat atau titik kerangkadasar horisontal yang ada di sekitar bandar udara yang
bersangkutan misalnya Bench Mark milik Departemen Pekerjaan
Umum, BAKORSURTANAL atau studi sebelumnya.
Pengukuran Poligon terdiri dari :
1) Poligon utama
Jalur Poligon utama membentuk jaringan loop yang tertutup,
melalui kedua ujung titik as landasan atau Bench Mark yangsudah ada.
Pengukuran Sudut :
Theodolit yang digunakan adalah Wild T-2 atausejenisnya.
Pengukuran menggunakan metode Fixed TripodSystem yaitu dengan menggunakan 4 (empat) buah
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
22/25
statip tetap dan 3 (tiga) buah kiap / tribach. Selama
pengamatan berlangsung, statip tersebut harus tetapberada di satu titik, hanya target dan theodolit saja
yang pindah.
Pengecekan alat ukur (theodolit), apabila salah
kolimasi lingkaran horisontal lebih besar dari 30atau salah indeks lebih besar dari 1, maka alat harus
dilakukan kalibrasi.
Sebagai titik bantu akan dipasang patok kayu ukuran(0,5 x 0,5 x 0,5) m, ditengahnya dipasang pakupayung sebagai titik sentring, dicat merah dan diberinomor / kode pengenal, bagian patok kayu ditanam
sedalam 35 cm.
Pembacaan dilakukan double seri dengan ketelitian1
Salah penutup yang diijinkan 10n, dimana n =
jumlah titik. Pengamatan sudut vertikal dilakukan 2 seri pada
setiap ujung poligon untuk reduksi jarak datar.
Pengukuran Jarak
Alat yang digunakan adalah EDM atau Total Stationyang telah dicek (kalibrasi) terhadap jarak basis yangtelah diketahui jaraknya.
Setiap pengamatan jarak paling sedikit 3 kalipembacaan dan kemudian diratakan.
Temperatur dan tekanan udara dicatat untuk
hitungan koreksi refraksi. Ketelitian alat ukur jarak yang digunakan (5mm
5mm/ km).
Pengamatan Matahari
MenggunakanPrisma Reoloff.
Pengamatan matahari minimal 2 seri untuk pagi dan2 seri untuk sore hari.
Pengamatan dilakukan pada saat tinggi matahari 200- 400 .
Pengamatan dilakukan setiap jarak 1 km, pada titik
simpul dan diujung As landasan serta dilakukandiatas titik-titik tetap (Bench Mark) dengan titik
target diusahakan ke BM yang lain.
Pengamatan sudut dengan kesalahan maksimum 15(second).
2) Poligon Sekunder, meliputi :
Pengukuran Sudut
Jalur pengukuran dimulai dan diakhiri pada titikpoligon utama.
Pengukuran sudut dilakukan satu seri, denganketelitian sudut 2 (menit).
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
23/25
Alat theodolite yang digunakan adalah Wild T-O atausejenisnya.
Salah penutup sudut maksimum 2 n, dimana n =jumlah titik poligon
Pengukuran Jarak
Jarak setiap sisi poligon diukur dengan pita ukurminimal 2 kali pembacaan dan hasilnya diratakan.
Salah penutup jarak linier maksimum 1 : 5.000.
j. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal / Sipat Datar, meliputi :
3) Pengukuran Sipat Dasar Utama
Titik referensi tinggi ditentukan terhadap Titik TinggiNasional (TTG) atau titik - titik lain yang ketinggiannya
dalam sistem nasional / MSL (Mean Sea Level).
Jalur Pengukuran Sipat Dasar Primer akan mengikuti jalurPengukuran Poligon Primer kecuali bila ditemui daerah yang
terjal atau gunung sehingga tidak memungkinkan dilakukan
pengukuran waterpass, maka akan menggunakan caratrigonometris.
Adapun spesifikasi teknis pengukurannya, yaitu :
Alat sipat datar yang digunakan adalah Automatic LevelArde 2 seperti : Wild NAK-2, Zeiss Ni.
Jalur pengukuran mengikuti jalur poligon utama.
Pembacaan dilakukan terhadap 3 (tiga) benang (atas,tengah, bawah).
Minimal 2 kali dalam setiap minggu alat harus dicekkesalahan garis bidik (kolimasi).
Jumlah slog perseksi harus genap.
Pada waktu pembidikan akan diusahakan agar jarakbelakang (DB) sama dengan jarak muka (DM) apabila
db dm hasil hitungan beda tinggi perlu dikorelasiterhadap faktor koreksi garis bidik.
Jarak pembacaan dari alat waterpass ke rambumaksimum 50 meter.
Pengukuran perseksi dilakukan pergi dan pulang.
Rambu harus diberi alas atau straatpot, kecuali padapatok kayu atau BM.
Dalam pengukuran sipat datar, rambu-rambu harusdigunakan secara selang-seling sehingga rambu yang
diamati pada titik awal akan menjadi rambu titik akhirpada setiap seksi.
Tinggi patok kayu dan BM dari permukaan tanah harusdiukur.
Kesalahan penutup maksimum 8D mm dimana : Dadalah jarak dalam km.
4) Pengukuran Sipat Datar Cabang (Sekunder)
Jalur Pengukuran Sipat Datar Cabang akan mengikuti jalur
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
24/25
Pengukuran Poligon Cabang. Adapun spesifikasi teknis
pengukurannya sebagai berikut :
Jalur pengukuran mengikuti jalur poligon cabang(sekunder) dan menggunakan alat ukur Automatic Orde
(WILD NAK-1, Sokkisa C-3A)
Pengukuran perseksi dilakukan untuk arah pergi sajadan dilakukan dengan double stand dengan pembacaan
rambu lengkap (BT, BA, BB)
Toleransi salah penutup beda tinggi (T)
T = ( 15D ) mmD = Jarak antara 2 titik kerangka dasar vertikal
dalam satuan kilometer
Ketentuan lain sama seperti pada Sipat Datar Utama
k. Pengukuran Situasi
Area pengukuran situasi meliputi :
4) area bandar udara eksisting;5) area rencana pengembangan bandar udara;
6) area diluar angka 1). dan 2). diatas, dimana data hasiluntuk pengukuran obstacle dan daerah lingkungan kerjabandar udara (DLKR).
Pengukuran menggunakan teodolit dengan ketelitian bacaan
20 (detik). Untuk pengukuran metode tachimetri, pembacaanrambu harus dilakukan pada ketiga benang silang mendatar
yaitu benang atas (ba), benang tengah (bt) dan benang bawah(bb) sebagai control bacaan.
Pengukuran dilakukan terhadap semua objek bentukan alam danbuatan manusia seperti alur, sungai, bukit, jalan, gedung,
rumah, dsb. Dalam pengambilan data harus diperhatikankerapatan detail yang diambil serta faktor skala peta yang akan
digunakan serta tingkat kepentingan data yang akan ditonjolkan,sehingga diharapkan data yang dihasilkan dari pengukuran
detail situasi dapat mewakili kondisi sebenarnya dilapangan.Hasil pengukuran situasi disajikan dalam format kertas A3,dengan skala 1 : 10.000.
Gambar kontur eksisting didetailkan dalam gambar yang
disajikan dalam format kertas A3, dengan skala 1 : 3.000. Garis
kontur dibuat dalam interval 50 cm dan setiap garis konturdiberi notasi elevasi yang mengacu pada mean sea level (MSL).
Apabila garis kontur terlalu rapat, maka notasi elevasi dapatdituliskan setiap 5 (lima) garis kontur.
l. Pengukuran Obstacle dan Daerah DLKR Bandara
19. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untukmenyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alihpengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmenberikut:
4. Pertemuan dan pembahasan dilakukan pada setiap kali penyedia jasa
-
7/25/2019 Addendum KKOP Dan Dlkr PDF
25/25
akan menyerahkan laporannya.5. Sebelum pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa
harusmelakukan penjelasan rencana pembahasan kepada petugas yangtelahditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang bersangkutan.
6. Setelah pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasaharusmelakukan konsultasi hasil pertemuan dan pembahasan dengan
petugasyang telah ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yangbersangkutan.