Download - draf sminar sieve shaker
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
1/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
1
Mini Sieve Shaker( Sanchia Janita Khodijah, Her Gumiwang Ariswati, Tribowo Indrato )
Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan SurabayaJl. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya
ABSTRAK
Sieve shaker adalah sebuah ayakan terbuat dar i kawat, sil k, atau plastik, benang, logam, pelat
logam berl ubang. Logam yang biasa digunakan adalah baja dan baja tahan kar at.ukuran ayakan dinyatakan
dengan mesh yaitu banyaknya l ubang bukan ayakan dalam setiap in persegi, mi salnya disebut ayakan 40
mesh, berar ti terdapat 40 lubang 1 in persegi. Ki saran ukuran mesh standart adalah mulai dari 4mesh-
400mesh. Sieve shakerumumnya memiliki nilai mesh 100 sampai 200. Saringan bertingkat dengan nilai
mess sama akan memperbaiki kualitas dan keseragaman hasil, sedangkan saringan bertingkat dengan
nilai mesh berbeda akan menghasilkan beberapa produk dengan keseragaman berbeda. Sieve shaker
biasanya digunakan pada bidang farmasi yang dimana sebagai pengayak obat dalam bentuk bubuk. Pada
modul ini menyetting waktu dan 2 mode ( high dan low).
Pada modul in i memakai sistem mikr okontroler dimana nanti di gunakan untuk pengontrolan
motor . Maka pembuatan modul ini memili ki nil ai error waktu 1,01% , nilai error rpm 0,6% .
Kata Kunci: Kecepatan Rpm, Waktu, IRF530N dan ATMEGA8535
Latar Belakang
Pengayakan sediaan farmasi dilakukan
untuk menentukan ukuran butiran tertentu sesuai
dengan yang diinginkan. Proses pengayakanmerupakan proses penting dalam menentukan
ukuran partikel yang akan digunakan dalam
membuat suatu sediaan farmasi sebab ukuran
partikel mempunyai peranan besar dalam
pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efekfisiologisnya.Banyak metode yang tersedia untuk
menentukan ukuran partikel. Yang diutarakan
disini hanyalah metode yang digunakan secara
luas dalam praktek di bidang farmasi serta metode
yang merupakan ciri dari suatu prinsip khusus.
Pada bagian ini akan dibicarakan metode
pengukuran pengayakan. pengayakan dilakukan
sebelum menjadiobat, karena tujuan pengayakan
itu sendiri antara lain untuk mendapatkan ukuran
partikel yang seragam. Teknik pengayakan dibagi
menjadi dua yaitu pengayakan secara manual dan
mekanik.
Teknik pengayakan manual dilakukan
tanpa menggunakan mesin sedangkan teknik
pengayakan mekanik dilakukan dengan bantuan
mesin. Sebuah ayakan terdiri dari suatu panci
dengan dasar kawat kasar dengan lubang
lubang segi empat.Pada pembuatan modul inidengan mengangkat judul mengenai sieve shaker
namun di sini merancang sieve shaker dalam
ukuran mini, di karenakan beban pengayakan
sieve shaker kg. Pada alat sieve shaker
memakai pergerakan mekanik secara vertikal ,
dimana sistem pergerakan motor lebih tampak
getaran. Sehingga kali ini penulis ingin merancang
alat yang berjudul M ini Sieve Shaker
Batasan Masalah
Dalam pembuatan modul Mini Sieve Shaker,
penulis membatasi masalah yang akan dibahas,meliputi :
1.3.1 Pengunaan sistem vibrate ( getaran) pada
sieve shaker.
1.3.2 Pada perancangan modul ini disertai LCDyang menampilkan settingan waktu dan
kecepatan.
1.3.3 Terdapat settingan dua pemilihan mode yaitu
high dan low.
1.3.4Terdapat settingan waktu antara 0 30
menit.
1.3.5 Terdapat susunan sieve stack/ ayakan seri 4
susunan, dimana 3 susunan tempat filter ayakan
dan 1 wadah penampung
1.3.6Berat pengayakan 200 gram yang akan di
ayak.
Rumusan MasalahDari uraian latar belakang di atas, maka
penulis membuat rumusan masalah yaitu:
Dapatkah dirancang alat mini sieve shaker?
Tujuan
a. Tujuan UmumDibuatnya alatmini sieve shakerdalam bentuk
bubuk dengan ukuran mini
b. Tujuan Khusus1. Membuat rangkaian power supply.
2.Merancang rangkaian IC mikrokontroller
ATMega8535.
3. Merancang rangkaian driver motor.
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
2/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
2
4. Membuat rangkaian LCD karakter.
5. Membuat dan merancang filterisasi sieving
dengan ukuran no ayakan 8 , no
40 < 425 m >, dan no 80
6. Menguji hasil perancangan alat.
MANFAAT
1. Manfaat TeoritisMeningkatkan ilmu pengetahuan
bagi mahasiswa teknik elektromedik di
bidang alat laboratorium khususnya mini
sieve shaker
2. Manfaat PraktisDengan adanya alat ini diharapkan
dapat mempermudah tenaga farmasi
dalam pembuatan obat pada bidang
farmasi.
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Sieve shaker
Sieve shaker adalah sebuah Ayakan terbuat
dari kawat, silk, atau plastic, benang, logam, pelat
logam berlubang. Logam yang biasa digunakan
adalah baja dan baja tahan karat.ukuran ayakandinyatakan dengan mesh yaitu banyaknya lubang
bukan ayakan dalam setiap in persegi, misalnya
disebut ayakan 40 mesh,berarti terdapat 40 lubang
1 in persegi. Kisaran ukuran mesh standart adalah
mulai dari 4mesh-400mesh. Pemisahan ukuran
dalam kisaran 4mesh dan 48mesh disebut ayakan
halus (fine screening)sedang yang lebih kecil lagidisebut ultrafine. Lubang bukan ayakan adalah
persegi panjang dan lebih kecil dari bilangan
meshnya karena ketebalan dari kawat. Ayakan
umum digunakan adalahstandart tyler. Set ayakan
ini di dasarkan pada bukan 200mesh yang
ditetapkan pada 0,074mm. daerah bukan suatu
ayakan dalam susunannya tepatnya adalah dua kali
daerah bukaan ayakan yang lebih kecil berikutnya.
Dalam bidang farmasi, zat-zat yang
digunakan sebagai bahan obat kebanyakan
berukuran kecil dan jarang yang berada dalam
keadaan optimum. Ukuran partikel bahan obat
padat mempunyai peranan penting dalam bidangfarmasi sebab merupakan penentu bagi sifat-sifat,
baik sifat fisika, kimia dan farmakologik dari
bahan obat tersebut, serta mempunyai perananbesar dalam pembuatan sediaan obat. Pengetahuan
dan pengendalian ukuran, serta kisaran ukuran
partikel sangat penting dalam bidang farmasi.
Secara klinik, ukuran partikel suatu obat
dapat mempengaruhi penglepasannya dari bentuk-bentuk sediaan yang diberikan secara oral,
parenteral, rektal, dan tropikal. Formulasi yang
berhasil dari suspensi, emulsi dan tablet, dari segi
kestabilan fisik, dan respon farmakologis, juga
bergantung pada ukuran partikel yang dicapai dari
produk itu. Dalam bidang pembuatan tablet dan
kapsul, pengendalian ukuran partikel sangat
penting sekali dalam mencapai sifat aliran yang
diperlukan dan pencampuran yang benar dari
granul dan serbuk. Salah satu metode paling
sederhana yang digunakan untuk menentukanukuran partikel bahan obat tersebut, adalah
menggunakan metode pengayakan.Pengayak terbuat dari kawat dengan ukuran
lubang tertentu. Istilah ini (mesh)digunakan untuk
menyatakan jumlah lubang tiap inchi linear. Sieve
shaker adalah alat pemisahan mekanis dengan pola
pengayakan dan penyaringan yang ukuran bahan
disesuaikan dengan kain (screen)yang digunakan.
kain (screen) berlaku sebagai saringan, saringan
yang digunakan pada alat ini dapat dibuat tersusun
bertingkat atau hanya terdiri atas satu saringan.
Saringan yang digunakan memiliki nilai mess yang
menyatakan jumlah lubang per 1 mm2.Saringan yang digunakan pada alat Sieve
shakerumumnya memiliki nilai mesh100 sampai
200. Saringan bertingkat dengan nilai mess sama
akan memperbaiki kualitas dan keseragaman hasil,
sedangkan saringan bertingkat dengan nilai mesh
berbeda akan menghasilkan beberapa produkdengan keseragaman berbeda. Sieve shaker
biasanya digunakan pada bidang farmasi yang
dimana sebagai pengayak obat dalam bentuk
bubuk.
1.2 Teknik Pengayakan
Pengayakan adalah sebuah carapengelompokan butiran, yang akan dipisahkan
menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan
demikian dapat dipisahkan anatara partikel lolos
ayakan (butiran halus) dan yang tertinggal di
ayakan ( butiran kasar). Ukuran butiran tertentu
yang masih dapat melintasi ayakan dinyatakan
sebagai butiran batas.
Pengayakan merupakan pemisahan berbagai
campuran partikel padatan yang mempunyaI
berbagai ukuran bahan dengan menggunakan
ayakan. Proses pengayakan juga digunakan
sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang
ukurannya berbeda dengan bahan baku.Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan
serbuk dengan ukuran yang seragam. Dengan
demikian pengayakan dapat didefinisikan sebagaisuatu metoda pemisahan berbagai campuran
partikel padat sehingga didapat ukuran partikel
yang seragam serta terbebas dari kontaminan yang
memiliki ukuran yang berbeda dengan
menggunakan alat pengayakan.Pada pengayakan manual, bahan dipaksa
melewati lubang ayakan, umumnya dengan
bantuan bilah kayu atau bilah bahan sintetis atau
dengan sikat. Beberapa farmakope memuat
spesifikasi ayakan dengan lebar lubang tertentu.
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
3/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
3
Sekelompok partikel dinyatakan memiliki tingkat
kehalusan tertentu jika seluruh partikel dapat
melintasi lebar lubang yang sesuai (artinya tanpa
sisa diayakan). Dengan demikian ada batasan
maksimal dari ukuran partikel (Voigt, 1994).
Sedangkan, pada pengayakan secara
mekanik (pengayak getaran, guncangan atau
kocokan) dilakukan dengan bantuan mesin, yang
umumnya mempunyai satu set ayakan dengan
ukuran lebar lubang standar yang berlainan. Bahan
yang dipak, bergerak-gerak diatas ayakan,
berdesakan melalui lubang kemudian terbagimenjadi fraksi-fraksi yang berbeda. Beberapa
mesin pengayak bekerja dengan gerakan melingkar
atau ellipsoid terhadap permukaan ayakan. Pada
jenis ayakan yang statis, bahan yang diayak
dipaksa melalui lubang dengan menggunakan
bantuan udara kencang atau juga air deras (Voigt,1994).
Beberapa cara atau metode yang dapat
digunakan dalam pengayakan tergantung dari
material yang akan dianalisa, antara lain:
1. Ayakan dengan gerakan melemparCara pengayakan dalammetode ini, sampel
terlempar ke atas secara
vertikal dengan sedikit
gerakan melingkar sehingga
menyebabkan penyebaran
pada sampel dan terjadi pemisahan secara
menyeluruh, pada saat yang bersamaan
sampel yang terlempar keatas akan
berputar (rotasi) dan jatuh di atas
permukaan ayakan, sampel dengan
ukuran yang lebih kecil dari lubang
ayakan akan melewati saringan dan yang
ukuran lebih besar akan dilemparkan keatas lagi dan begitu seterusnya. Sieve
shaker modern digerakkan dengan electro
magnetik yang bergerak denganmenggunakan sistem pegas yang mana
getaran yang dihasilkan dialirkan ke
ayakan dan dilengkapi dengan kontrol
waktu (Zulfikar, 2010).
2. Ayakan dengan gerakan horizontalCara Pengayakan
dalam metode ini,
sampel bergerak
secara horisontal
(mendatar) pada bidang permukaan sieve
(ayakan), metode ini baik digunakan
untuk sampel yang berbentuk jarum,
datar, panjang atau berbentuk serat.
Metode ini cocok untuk melakukan
analisa ukuran partikel aggregat(Zulfikar, 2010).
Kegunaan metode pengayakan dalam kefarmasian
:
Biovailabilitas. Makin kecil partikelbioavailabilitas obatnya semakin baik.
Sifat alir. Makin besar partikel memilikisifat alir yang baik daripada partikel
berukuran kecil.
Absorbsi. Makin kecil ukuran partikelmakin mudah partikel diabsorbsi dan
memberikan efek yang cepat. Pencampuran lebih mudah. Pencampuran
lebih mudah pada pertikel yang lebih kecil
karena adanya pendekatan yang mudah satu
sama lain.
Jenisjenis ukuran kehalusan sieve stack
Very Coarse powder( serbuk sangat kasaratau nomor 8 ) semua partikel serbuk dapat
melewati lubang ayakan nomor 8 dan tidaklebih dari 20% melewati lubang ayakan No.
60. Coarse powder (serbuk kasar atau nomor
20 ) semua partikel serbuk dapat melewati
lubang ayakan nomor 20 dan tidak lebih
dari 40% yang melewati lubang ayakannomor 60.
Moderately Coarse ( serbuk cukup kasaratau nomor 40 ) semua partikel serbuk
dapat melewati lubang ayakan nomor 40
dan tidak lebih dari 40% melewati lubangayakan nomor 80.
Fine Powder(serbuk halus atau nomor 60 )semua partikel serbuk dapat melewati
lubang ayakan nomor 60 dan tidak lebihdari 40% melewati ayakan nomor 100
Very Fine powder ( serbuk sangat halusatau nomor 80) semua partikel serbuk dapat
melewati lubang ayakan nomor 80 dan
tidak ada limitasi bagi yang lebih halus.
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
4/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
4
Daftar Komponen
IC Mikrokontroler ATmega8535
Gambar 1 : Konfigurasi pin ATmega8535
Atmega 8535 mempunyai empat buahport yang bernama PortA, PortB, PortC, dan PortD.
Keempat port tersebut merupakan jalur bi-
directional dengan pilihan internalpull-up. Tiapport mempunyai tiga buah register bit, yaitu DDxn,
PORTxn, dan PINxn. Huruf x mewakili nama
huruf dari port sedangkan huruf n mewakili
nomor bit. Bit DDxn terdapat pada I/O address
DDRx, bit PORTxn terdapat pada I/O address
PORTx, dan bit PINxn terdapat pada I/O address
PINx. Bit DDxn dalam register DDRx (Data
Direction Register) menentukan arah pin. Bila
DDxn diset 1, maka Px berfungsi sebagai pin
output. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi
sebagai pin input. Bila PORTxn diset 1.
pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin
input, maka resistorpull-up akan diaktifkan. Untukmematikan resistor pull-up, PORTxn harus diset 0atau pin dikonfigurasi sebagai pin output. Pin port
adalah tri-state setelah kondisi reset. Bila PORTxn
diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin
output maka pin port akan berlogika 1. Dan bila
PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi
sebagai pin output maka pin port akan berlogika 0.Saat mengubah kondisi port dari kondisi tri-state
(DDxn=0, PORTxn=0) ke kondisi output high
(DDxn=1, PORTxn=1) maka harus ada kondisi
peralihan apakah itu kondisi pull-up enabled
(DDxn=0, PORTxn=1) atau kondisi output low
(DDxn=1, PORTxn=0). Biasanya, kondisi pull-upenabled dapat diterima sepenuhnya, selama
lingkungan impedansi tinggi tidak memperhatikan
perbedaan antara sebuahstrong high driver dengan
sebuahpull-up.
Jika ini bukan suatu masalah, maka bit
PUD pada register SFIOR dapat diset 1 untuk
mematikan semua pull-up dalam semua port.
Peralihan dari kondisi input dengan pull-up ke
kondisi output low juga menimbulkan masalah
yang sama. Maka harus menggunakan kondisi tri-
state (DDxn=0, PORTxn=0) atau kondisi outputhigh (DDxn=1, PORTxn=0) sebagai kondisi
transisi.
Tabel Konfigurasi Pin Port
Tabel diatas menunjukkan konfigurasi pinpada port port mikrokontroler. Bit 2 PUD =
Pull-up Disable, bila bit diset bernilai 1 maka pull-
uppada port I/O akan dimatikan walaupun register
DDxn dan PORTxn dikonfigurasikan untuk
menyalakanpull-up (DDxn=0, PORTxn=1).
LCD karakter 2x16
LCD merupakan komponen display yang
dapat menampilkan berbagai macam karakter.
Jenis LCD ada berbagai macam, dan yang palingsering digunakan adalah LCD Karakter 2 x 16.
Pada percobaan ini akan menggunakan LCD
karakter 2 x16, dengan interface pada PORTC,
Codevision menyediakan fungsi-fungsi untuk
keperluan pengelolaan LCD.
Modul LCD Character dapat dengan
mudah dihubungkan dengan mikrokontroller
seperti AT89S51. LCD yang akan kitapraktikumkan ini mempunyai lebar display 2 baris
16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD
Character 2x16, dengan 16 pin konektor, yangdidifinisikan sebagai berikut:
Gambar 4.2. Modul LCD Karakter 2x16
Tabel 4.1 Pin dan Fungsi
No. Nama Fungsi
1 VSS Ground voltage
2. VCC +5V
3. VEE Contrast Voltage
PA5
PA2
PC2
PA6
PC0
PA4
PC3
PA1
C?10MF
J?
REF
123
VCC
C?33PF
Y?
CRYSTAL
PD5
PB8
PB5
R?1K
VCC
PD3
PA0
PC5
PD6
VCC
PB0
PD1
PA7
PC1
PA3
VCC
U?
atmega8535
4
141516
2627
29
38
40
28
39
6
123
181920 21
22232425
5
789
10111213
3736353433323130
17
PB3(OC0/AIN1)
PD0(RXD)PD1(TXD)PD2(INT0)
PC4PC5
PC7(TOSC2)
PA2(ADC2)
PA0(ADC0)
PC6(TOSC1)
PA1(ADC1)
PB5(MOSI)
PB0(XCK/T0)PB1(T1)PB2(INT2/AIN0)
PD4(OC1B)PD5(OC1A)P D6 (I CP ) P D7 (OC 2)
PC0(SCL)PC1(SDA)
PC2PC3
PB4(SS)
PB6(MISO)PB7(SCK)RESETVCCGNDX-TALL2X-TALL1
PA3(ADC3)PA4(ADC4)PA5(ADC5)PA6(ADC6)PA7(ADC7)
AREFAGNDAVCC
PD3(INT1)
PB7
PD0
PD7
PD2
PB4
VCC
PD4
RESET?
R?
103
1
3
2
PB1
PB6
PC6
PB3
C?33PF
PC7
C?10MF PC4
PB2
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
5/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
5
4. RS Register Select
0 = Instruction Register1 = Data Register
5. R/W Read/ Write, to choose write orread mode
0 = write mode
1 = read mode
6. E Enable
0 = start to lacht data to LCD
character1= disable
7. DB0 LSB
8. DB1 -
9. DB2 -
10. DB3 -
11. DB4 -
12. DB5 -
13. DB6 -
14. DB7 MSB
15. BPL Back Plane Light16. GND Ground voltage
Motor DC
Getaran motor ukuran yang kompak tanpa
biji motor DC yang digunakan untuk
menginformasikan pengguna menerima sinyal
dengan bergetar, tidak ada suara. Getaran motor
secara luas digunakan dalam berbagai aplikasi
termasuk ponsel, handset, pager, dan sebagainya.
Utama fitur getaran motor magnet tanpa biji motor
DC yang permanen, yang berarti akan selalu
memiliki sifat magnetik yang (tidak sepertielektromagnet, yang hanya berperilaku seperti
magnet ketika arus listrik berjalan melalui itu),
fitur utama lain adalah ukuran dari motor itu
sendiri kecil, dan dengan demikian berat ringan.
Selain itu, kebisingan dan konsumsi daya yangmotor menghasilkan saat menggunakan rendah.
Berdasarkan fitur-fitur tersebut, performa motor ini
sangat handal. Motor getaran dikonfigurasi dalam
dua jenis dasar: coin (atau flat) dan silinder (atau
bar). Ada beberapa komponen dalam kedua
konstruksi internal mereka.
Gambar 1
meningkatkan tegangan yang diberikan ke
motor akan meningkat kecepatan, dan karena itu
frekuensi getaran, serta amplitudo getaran.
FREKUENSI
f vibration =
FORCE(GAYA)
Fvibration= m x r x 2
Dimana :
m = massa dari berak eksentrik (kg)
r = jarak / jari-jari (m)= kecepatan radian pada motor (rad)
= 2
PWM (Pulse Width Modulation)
Pengaturan lebar pulsa modulasi atau
PWM merupakan salah satu teknik yang ampuh
yang digunakan dalam sistem kendali (control
system) saat ini. Pengaturan lebar modulasi
dipergunakan di berbagai bidang yang sangat luas,
salah satu diantaranya adalah: speed control
(kendali kecepatan), power control(kendali sistem
tenaga), measurement and communication
(pengukuran atau instrumentasi dantelekomunikasi).
Prinsip Dasar PWM dicapai/diperoleh
dengan bantuan sebuah gelombang kotak yang
mana siklus kerja (duty cycle) gelombang dapat
diubah-ubah untuk mendapatkan sebuah tegangankeluaran yang bervariasi yang merupakan nilai
rata-rata dari gelombang tersebut. Lebih jelasnya
mari kita simak gambar dibawah ini,
Perhatikan gambar gelombang kotak (pulsa) yang
ditunjukkan di atas.
Ton adalah waktu dimana tegangan keluaran
berada pada posisi tinggi (baca: high atau 1) dan,
Toff adalah waktu dimana tegangan keluaran
berada pada posisi rendah (baca: lowatau 0).Anggap Ttotal adalah waktu satu siklus atau
penjumlahan antara Ton dengan Toff, biasa
dikenal dengan istilah periode satu gelombang.
Siklus kerja atau duty cycle sebuah gelombang di
definisikan sebagai,
Tegangan keluaran dapat bervariasi dengan duty-
cycledan dapat dirumusan sebagai berikut,
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
6/13
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
7/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
7
Tampak depan
Tampak belakang
Blok Diagram
Cara kerja :
Rangkaian ini menyupply tegangan + 12 v dan + 5
v . Tekan tombol start (sebagai inisialisasi LCD
dan preparation). Atur settingan rpm dan waktu
yang di perlukan dengan menekan tombol up /
down dan enter. Maka mikro akan memberikansignal pada driver motor dan motor akan aktif.
Pada saat mekanik ayakan bergerak maka waktu
mulai counting down hingga buzzer off dan motor
akan off.
Diagram Alir
Cara Kerja :
start untuk memulai suatu program. Mikro
memulai menginisialisasi lcd dimana program
akan di mulai. Saat setting waktu dan kecepatanmikro akan memulai menyetting putaran motor
dan waktu . tombol enter di tekan mikro aktif
motor on sampai waktu tercapai waktu tercapai
motor akan off dan buzzer bunyi. Itu menandakan
proses telah selesai.
Dalam penelitian dan pembuatan modul ini penulismembuat beberapa urutan kegiatan diantaranya :
1. Mencari dan mempelajari dasar teori ataureferensi yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas.
2. Mempelajari dan merancang konfigurasisistem ( dimensi modul, blok diagram,
dan diagram alir ).
3. Menyusun proposal4. Menyiapkan komponen dan peralatan
yang digunakan dalam pembuatan modul.
5. Membuat jadwal kegiatan untuk mengaturwaktu pembuatan modul.
6. Menyiapkan komponen dan peralatanyang dibutuhkan
7. Melakukan percobaan percobaansementara pada project board
8. Me layout wiring diagram ke papanPCB dan pemasangan modul
9. Melakukan pengukuran dan pengujianmodul
10. Mengikuti Uji Kelayakan modul11. Menyusun laporan KTI12. Ujian Seminar Alat13. Ujian KTI
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
8/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
8
Tempat dan Waktu Pembuatan Modul
Tempat Pembuatan ModulPembuatan modul ini dilakukan di kampus Teknik
Elektromedik POLTEKKES Surabaya.
Waktu Pembuatan Modul
Waktu pembuatan modul disesuaikan dengan
jadwal akademik Teknik Elektromedik
POLTEKKES Surabaya.
Jadwal kegiatan
Pengujian Sistem
Teknik Pengujian dan Pengukuran
Teknik pengujian dan pengukurandilakukan dengan cara membandingkan modul
perbandingan. Seperti contohnya :
1. Membandingkan waktu pada tampilanLCD dengan stopwatch.
2. Mengukur kecepatan putaran motordengan Tachometer.
3. Mengukur berat sampel dengantimbangan digital.
4. Sebelum melakukan pengujian,Menyiapkan 1 buah Avometer digital, 1
buah tachometer dan 1 buah
stopwatch.dan juga pasang tanda pada
poros motor agar nanti dapat dihitungnilai RPM.
5. Ukur dahulu tegangan jala-jala PLN.6. Buka penutup sieve shaker, tuangkan
sample dan tutup kembali.
7. Pasang steker pada jala-jala PLN8. Tekan tombol power ON9. Setting waktu yang akan di gunakan
(semisal 10 menit). Maka tekal tombol
up dan enter.
10. Setting mode pemilihan high dan low(semisal low). Maka tekan tombol up
dan enter.
11. Maka alat akan berjalan.
12.Nyalakan tachometer , posisikantachometer sejajar dengan reflektive
mark (tanda pada rotor motor). Jarak
penembakan yakni 15cm.
13. Pengambilan nilai Rpm dilakukansebanyak 5 kali pengambilan.
14. Sedangkan pengambilan nilai waktujuga sama, pengambilan di ambilsebanyak 5 kali percobaan.
15. Waktu proses habis , maka buzzer akanberbunyi.
16. .matikan Tombol power ON. Cabutkabel steker
17. Buka pentutup sieve shaker, lihat padahsail penampung akhir dan timbang
hasil output pada sample.
18. Catat hasil dari pengujian.
HASIL PENGUKURAN DAN ANALISA
Setelah pembuatan modul, perlu diadakan
pengukuran dan pengujian. Maka dari itu penulis
melakukan pendataan waktu,kecepatan dan berat
dari sample.
Tabel data pengukuran tanpa beban
a. Pengukuran nilai Rpm
b. Pengukuran waktu
Tabel data Pengukuran dengan beban
1. Dengan waktu 10 menit
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
9/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
9
2. Dengan waktu 20 menit
3. Dengan waktu 30 menit
Tabel data Analisa perhitungan
a. Tanpa beban1. Perhitungan nilai RPM
2. Perhiungan nilai Waktu
b. Dengan Beban1. Perhitungan dengan waktu 10
menit
1.1 Nilai RPM
1.2 Nilai waktu
2. Perhitungan dengan waktu 20menit
2.1 Nilai RPM
2.2 Nilai Waktu
3. Perhitungan dengan waktu 30menit
3.1 Nilai RPM
3.2 Nilai Waktu
Analisa table hasil perhitungan :
Dari angka-angka hasil analisis, nilai rpm
belum stabil dikarenakan modul ini memanfaatkannilai getaran dan tegangan. Jika tegangan makin
besar maka getaran serta frekuensi yang di
hasilkan makin kecil. Yang mengakibatkan serbuk-
serbuk sampel tidak dapat turun maksimal.
Dan pula nilai massa partikel sample juga
mempengaruhi waktu turunnya partikel. Dimana
makin lama waktu, makin banyak partikel yang di
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
10/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
10
hasil, selain itu sistem mekanik modul ini sudah
bisa bergetar namun belum maksimal. Dimana di
pengaruhi luas penampang dari pegas atau per
pada mekanik, jika makin kecil luas penampang
maka makin mudah wadah ayakan digoyangkan.
Analisa keseluruhan :
Dari hasil akhir yang didapatkan, dapat
disimbulkan bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi segala hasil akhir yang didapatkan.
Dan faktor-faktor tersebut diantaranya, pada modul
ini memiliki hardware yang berbeda dengan alat
pembanding yang digunakan, rumus yang
digunakan dalam software bahasa C belum tentu
sama dengan yang ada pada alat pembanding, dan
juga tenggang waktu selama proses pengambilan
data suhu menunjukkan hasil yang berbeda pulaantara modul dengan alat pembandingnya. Tetapi
dari hasil yang didapatkan, penyimpangan atau
perbedaan suhu yang didapat masih dalam batas
toleransi.
PEMBAHASAN
Rangkaian Keseluruhan
Saat pertama kali dinyalakan tegangan
akan masuk ke semua rangkaian, ketika
mikrokontroller aktif maka akan menampilkankarakter menu pemilihan waktu dan mode pada
display LCD melalui portC. Disini PINB.1 sebagai
tombol enter, PINB.2 sebagai tombol UP, dan
PINB.3 sebagai tombol DOWN. Saat PINB.1
ditekan setelah melakukan pemilihan mode, maka
mikrokontroller akan mengaktifkan timer dan
memberikan logika 0 pada PORTD.7 sehingga
Mosfet yang tersambung pada PIND.7 akan aktif,grain mosfet aktif dan motor berputar.
Saat motor mulai berputar, maka timer counter
down akan aktif sesuai dengan settinggan awal
waktu tadi. Waktu counter habis maka buzzer
mendapatkan logika 1 yang dimana buzzer On dan
motor akan Off
Penjelasan Software
#include
#include
#include
#define buzzer PORTA.0=1;
// Alphanumeric LCD Module functions
#include
// Timer 0 overflow interrupt service
routine
unsigned char i=1, a;
unsigned char temp1[6]; //pemilihan
waktu
unsigned char temp[6];
unsigned char mikrodetik;
int detik;
int menit;
// Timer 0 overflow interrupt service
routine
interrupt [TIM0_OVF] void
timer0_ovf_isr(void)
{
TCNT0=0x9E;
mikrodetik++;
if (mikrodetik==10)
{
detik-- ; //untuk timer up
mikrodetik=0;
}
}
void tampil_waktu()
{
itoa(detik,temp);
lcd_gotoxy(10,1);
lcd_puts(temp);
lcd_gotoxy(9,1);
lcd_putsf(":");
itoa(menit,temp);
lcd_gotoxy(7,1);
lcd_puts(temp);
VCC
PC1
PB2
SW2
UP
C210MF
GND
+5V
C3334
PC2
PB0
PA0
PC3
SW3
DOWN
R11K
PC4
GNDPC4
PC7
J3
12345678
C433PF
VCC
PC5
+5V
+5V
PC6
Q2IRF530
2
1
3
PC6
+5V
+5V
PC2
J2
12345678
C5
33PF
PC7
PC0
PD0
PROGRAMMER1
CON6
123456
U1
atmega8535
4
141516
2627
29
38
40
28
39
6
123
181920 21
22232425
5
789
10111213
373635343332
3130
17
PB3(OC0/AIN1)
PD0(RXD)PD1(TXD)PD2(INT0)
PC4PC5
PC7(TOSC2)
PA2(ADC2)
PA0(ADC0)
PC6(TOSC1)
PA1(ADC1)
PB5(MOSI)
PB0(XCK/T0)PB1(T1)PB2(INT2/AIN0)
PD4(OC1B)PD5(OC1A)P D6( I CP ) P D7(O C2 )
PC0(SCL)PC1(SDA)
PC2PC3
PB4(SS)
PB6(MISO)PB7(SCK)RESET
VCCGNDX-TALL2X-TALL1
PA3(ADC3)PA4(ADC4)PA5(ADC5)PA6(ADC6)PA7(ADC7)
AREF
AGNDAVCC
PD3(INT1)
R2
1K
PA0
PC5
PD1
J8
ENABLEPWM
1234
R31k
PA1
PC1
PD2
J1
12345678
D2
DIODE
+12
PA2
PD7
D1
1N4007
PD3
SW1
ENTER
D3
LED
J4
12345678
Y1
CRYSTAL
PA3
SUPPLY BESAR
PD4
PA4
R4
RESISTOR
PD5
J9
input supply
1234
RESET1
PA5
PD6
J5
CONNECTOR BESAR
1234
+5V
PA6
LS1
BUZZER
1
2
J6
MOTOR
12
PD7
PA7
LCD 2 X 16
J7
CON16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
Q1
PNPECB
PC0
PB1
C110uF
R5POT
1 3
2
Driver motorMini s stem + lcd
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
11/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
11
}
void jamdigi(){
if(detik==-1)
{
lcd_clear();
detik=59;
menit--;
}
if(detik
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
12/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
12
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("pilih mode");
if(PINB.1==0)
{
delay_ms(500);a=0;
lcd_clear(); // diibaratkan 60
rpm=a=0 *kalo bingung tanya
saya..hahaha -- sama halnya kayak 80
rpm "sebagai identitas pengganti biar
gampang
}
else if(PINB.2==0)
{
delay_ms(500);
a=1;
lcd_clear();
}
if (a==0)
{
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("mode : low");
}
else if (a==1)
{
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("mode : high");
}
}
lcd_clear();
goto proses;
proses:
if(a==0)
{
lcd_clear();
lcd_gotoxy(2,0);lcd_putsf("mode : low");
PORTA.0=1; //buzzer ON
TCCR2=0x6D;
OCR2=40; //motor on misal mode
low
menit=i; // setting timer
satu:
lcd_gotoxy(2,0);
lcd_putsf("mode : low");
TCCR0=0x05; // aktifin timer
jamdigi(); // void pemanggilan
jamdigital
tampil_waktu(); // void
pemanggilan tampil timer pada lcd
if(menit==0&&detik==0){
TCCR0=0x0; //non aktifkan
timer
PORTA.0=0; //buzzer off
OCR2=0; //matikan motor
selesai(); //panggil void
}
goto satu;
}
if(a==1)
{
lcd_clear();
lcd_gotoxy(2,0) ;
lcd_putsf("mode : high");
PORTA.0=1; //BUZZER MATI
TCCR2=0x6D;
OCR2=128; // MISAL SETTING
mode high
menit=i;
satuu:
lcd_gotoxy(2,0);
lcd_putsf("mode : high");
TCCR0=0x05;
jamdigi();
tampil_waktu();
if(menit==0&&detik==0)
{
TCCR0=0x00;
PORTA.0=0; //buzzer ON
OCR2=0; // PWM MATI
selesai();
}
goto satuu;
}
}
}
Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan yaitu :
-
7/21/2019 draf sminar sieve shaker
13/13
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
13
1. Pada alat ini menggunakan rangkaianmikrokontroller ATMEGA 8535,
2. Rangkaian driver dan Rangkaian driverBuzzer bekerja dengan baik.
3. Dapat dibuat software pemilihan modehigh dan low.
4. Dapat dibuat mekanik putaran motordengan dua mode yaitu high dan low.
5. Berdasarkan hasil pengukuran kecepatanmotor, kesalahan error rata rata pada
waktu adalah pada saat low 1,4 % serta
high 2% dan error rata-rata rpm adalah
pada saat low 0,68 % dan high 2%.
6. Dapat digunakan untuk mengayak obatsebelum obat di produksi.
Saran
Untuk mengembangkan modul yang telah dibuat
ini, maka ada beberapa hal yang perlu
ditambahkan, diantaranya :
1. Memperbaiki sistem mekanik dari alat modulini
2. Pada saat pendeteksian putaran rpm , motormasih belum stabil
DAFTAR PUSTAKA
[1]H. C., Ansel, 1989,--Pengantar BentukSediaan Farmasi, Edisi keempat, Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
[2] ____,____, standar analysis effiecy laboratory
vibration, http://www.alibaba.com/200 standard
analysis efficiency laboratory vibration sifter ,
(2/12/13, 23:17)
http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/elect
ric_motor.html
http://electronics.howstuffworks.com/motor3.html.
http://en.wikipedia.org/wiki/Commutator_(electric)
.
http://en.wikipedia.org/wiki/Rotor_(electric).
.
Ign Suharto. 1998. Sanitasi , Keamanan , dan
Kesehatan Pangan dan Alat Industri. Bandung.
Kurniawan, Dhadhang W. dkk., 2012, Teknologi
Sediaaan Farmasi, Laboratorium Farmasetika
UNSOED, Purwokerto.
Lachman, Leon., 1989, Teori dan Praktek Farmasi
Industri, UIPress, Jakarta
McCabe, Warren L & Smith, J.C. 1999 . Operasi
Teknik Kimia. Alih Bahasa Jasiji, E.Ir. Edisi ke-4.
Penerbit Erlangga : Jakarta.
Metode dan teknik pengayakan untuk menentukanukuran partikel dalam teknologi farmasi-
tsffaunsoed2009.htm < 23/09/2013, 14:30>
phaRmacy World.htm
Pentingnya mengetahui proses pengayakan dalamsediaan farmasi- tsf farmasi unsoed 2012.htm
Pemecahan dan Pengayakan _ Goelanzsaw.htm.
26/09/13, 19:30
Sop.pd.30701 Endecotts Octagon 200 Test Sieve
Shaker01/10/13, 14:30
Service Manual Endecotts Octagon 200 Test Sieve
Shaker01/10/13, 14:30
Swinkels JJM. 1985. Sources of Starch, its
Chemistry and Physics. Di dalam :Starch
Conversion Technology. Van Beynum GMA,
Roels A, editor. New York : Marcel Dekker.
BIODATA PENULIS
Nama : Sanchia Janita Khodijah
NIM : P27838011034
TTL : Sidoarjo, 25Mei1993
Alamat : Kebraon manis selatan 1
No 36, surabaya.
Pendidikan : SMA MUHAMMADIYAH4 KEMLATEN
SURABAYA
http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://en.wikipedia.org/wiki/Rotor_(electric)http://en.wikipedia.org/wiki/Rotor_(electric)http://en.wikipedia.org/wiki/Rotor_(electric)http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://en.wikipedia.org/wiki/Rotor_(electric)http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/electric_motor.html%3c4/12/2013