Download - Isi Pitiriasis Versikolor
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 1/15
BAB I
PENDAHULUAN
Pitiriasis versikolor (PV) adalah infeksi kulit superfisial kronik, disebabkan oleh ragi genus
Malassezia, umumnya tidak memberikan gejala subyektif, ditandai daerah depigmentasi ataudiskolorasi berskuama halus, diskret atau konfluen, terutama pada badan bagian atas. Beberapa
sinonim dari PV antara lain: panu/panau, tinea versikolor.
!nsidensi PV di dunia men"apai #$% pada daerah yang tropis dan padat penduduk,
sedangkan terdapat ,% pada daerah subtropis. PV dapat diderita oleh semua orang tanpa
memandang ras, namun erupsi lebih terlihat pada orang dengan kulit gelap. PV lebih banyak
ditemukan pada remaja dan de&asa muda, jarang pada anak dan orang tua. 'i !ndonesia, penyakit
ini terbanyak ditemukan di antara berbagai penyakit kulit akibat jamur.,
ejala utama adalah adanya ber"ak*ber"ak di salah satu bagian tubuh yang kadang disertai
gatal. +al ini "ukup mengganggu bagi beberapa individu dikarenakan alasan kosmetik.
PV merupakan penyakit infeksi jamur superfisial, seseorang menderita penyakit tersebut
karena kontak langsung dengan benda*benda yang sudah terkontaminasi oleh jamur atau kontak
langsung dengan penderita.
'alam isi penulisan ini akan dibahas tentang gambaran perbedaan PV pada ras kulit putih
dan kulit gelap.
1
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 2/15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
. 'efinisi
Pitiriasis versikolor (PV) adalah infeksi kulit superfisial kronik yang melibatkan lapisan
stratum korneum, disebabkan oleh grup Malassezia, yang ditandai dengan makula di kulit, skuama
halus dan dapat disertai rasa gatal. !nfeksi ini bersifat menahun, ringan dan biasanya tanpa
peradangan. Predileksi biasanya mengenai &ajah, leher, badan, lengan atas, ketiak, paha dan lipatan
paha.
. -pidemiologi
!nsidensi PV di dunia men"apai #$% pada daerah yang tropis dan padat penduduk,sedangkan terdapat ,% pada daerah subtropis. alaupun kelainan kulit lebih terlihat pada orang
berkulit gelap, namun angka kejadian pityriasis versikolor sama di semua ras. Peran jenis kelamin
pada ke"enderungan pengembangan PV masih belum jelas. amun, beberapa penelitian
menunjukkan bah&a prevalensi PV lebih tinggi pada laki*laki dibandingkan perempuan dengan
onset usia yang tidak berbeda se"ara signifikan.# 'i 0merika 1erikat, penyakit ini banyak
ditemukan pada usia #*2 tahun, dimana kelenjar sebasea (kelenjar minyak) lebih aktif bekerja.
0ngka kejadian sebelum pubertas atau setelah usia 3# tahun jarang ditemukan.2
. -tiologi
Pitriasis versikolor disebabkan oleh jamur dari genus 4alasse5ia. 1aat ini, penyebab
paling umum adalah Malassezia globosa.2 Malassezia fulfur adalah spesies yang paling
umum berikutnya, dengan penyebab yang lain seperti M. Sympoidalis, M. Sloffiae dan M.
Restricta. 6idak ada perbedaan spesies penyebab PV pada orang kulit hitam dan orang kulit
putih dalam literatur.2 Malassezia furfur (dahulu dikenal sebagai Pityrosporum orbi"ulare,
Pityrosporum ovale) merupakan jamur lipofilik yang normalnya hidup di keratin kulit dan
folikel rambut manusia saat masa pubertas dan di luar masa itu. 1ebagai organisme yang
lipofilik, Malassezia furfur memerlukan lemak (lipid) untuk pertumbuhan in vitro dan in
vivo. 1e"ara in vitro, asam amino asparagin menstimulasi pertumbuhan organisme,
sedangkan asam amino lainnya, glisin, menginduksi (menyebabkan) pembentukan hifa.
Pada dua riset yang terpisah, tampak bah&a se"ara in vivo, kadar asam amino meningkat
pada kulit pasien yang tidak terkena panu. 7amur ini juga ditemukan di kulit yang sehat,
namun baru akan memberikan gejala bila tumbuh berlebihan. Beberapa faktor dapat
meningkatkan angka terjadinya pityriasis versikolor, diantaranya adalah turunnya kekebalan
2
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 3/15
tubuh, faktor temperatur, kelembaban udara, hormonal dan keringat.#
4etabolisme Malassezia furfur antara lain:
• 0sam a5eli": asam dikarboksilasi menghambat tirosinase
• 4alasse5in: reseptor aryl hidrokarbon agonis meningkatkan apoptosis melanosit
• Pitrias"itrin: komponen kuning mengabsorbsi sinar 8V
• Pitriala"ton: indole alkaloid (derivat triptofan) yang berfluoresensi di ba&ah 33 nm sinar
8V
• Pitiriarubin: indole alkaloid merah menghambat peningkatan netrofil dan menghambat
aktivitas #*lipoksigenase
2.4 Faktor Predisposisi
1uhu yang tinggi, kulit berminyak, hiperhidrosis, faktor herediter, pengobatan
dengan glukokortikoid, dan defisiensi imun. Pemakaian minyak seperti minyak kelapa
merupakan predisposisi terjadinya Pityriasis versikolor pada anak*anak.3
9aktor predisposisi lain adalah:
. Pengangkatan glandula adrenal
. Penyakit ushing
. ;ehamilan
2. 4alnutrisi
#. <uka bakar
3. 6erapi steroid
=. 1upresi sistem imun
>. ;ontrasepsi oral
?. 1uhu Panas
$. ;elembapan
2.5 Mai!estasi K"iis
Biasanya tidak ada keluhan (asimtomatis), tetapi dapat dijumpai gatal pada keluhan
pasien. Pasien yang menderita Pityriasis versikolor biasanya mengeluhkan ber"ak
pigmentasi dengan alasan kosmetik. Predileksi pityriasis vesikolor yaitu pada tubuh bagian
atas, lengan atas, leher, abdomen, aksila, inguinal, paha, genitalia.= Bentuk lesi tidak teratur,
berbatas tegas sampai difus dengan ukuran lesi dapat milier, lentikuler, numuler sampai
plakat. 0da dua bentuk yang sering dijumpai:
. Bentuk makuler: berupa ber"ak yang agak lebar, dengan s@uama halus diatasnya, dan tepi
3
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 4/15
tidak meninggi.
2. Bentuk folikuler: seperti tetesan air, sering timbul disekitar rambut.
ambar . Pityriasis versi"olor menunjukkan lesi hiperpigmentasi dalam lesi ;aukasia (kiri atas) danhipopigmentasi dalam 0borijin 0ustralia (kanan atas dan ba&ah ).
2.# Pato$eesis
Patofisiologi lesi hipopigmentasi dan hiperpigmentasi adalah berbeda. +ipotesisA makula
hipopigmentasi disebabkan oleh rusaknya melanosit, penghambatan tirosinase oleh asam
dikarboksilat yang diproduksi oleh 4alasse5ia dan akumulasi bahan*lipid pada stratum korneum
yang memblok sinar ultraviolet. 4akula +iperpigmentasi disebabkan oleh peradangan/inflamasi
langsung 4alasse5ia. ()
1atu studi yang membandingkan biopsi spesimen dari 2 pasien dengan PV menunjukkan
bah&a mungkin ada perbedaan patofisiologi PV pada pasien berkulit gelap dengan pasien berkulit
terang. 'iba&ah mikroskop "ahaya, orang kulit gelap dengan PV "enderung memiliki stratum
korneum yang tebal dibandingkan dengan kulit terang. ;arena itu, lapisan granular kulitnya
memiliki lebih banyak tonofilamen. 1elain itu, kulit gelap juga memiliki lebih banyak melanosom
dan berasal dari banyak dendrit melanositA lebih padat dengan butiran pigmen daripada kuit terang.
4emiliki densitas melanosit yang tinggi yang disimpan di ruang ekstraseluler oleh melanosit,
mungkin menyebabkan keratinosist pada pasien kulit gelap "enderung lebih sulit untuk menelan
melanosom. (,2)
Pada kulit terdapat flora normal yang berhubungan dengan timbulnya ptyriasis versi"olor
ialah Pityrosporum orbi"ulare yang berbentuk bulat atau Pityrosporum ovale yang berbentuk oval.
4alasse5ia furfur merupakan fase spora dan miselium. 4alasse5ia berubah dari
bentuk blastospore ke bentuk my"elial. +al ini dipengaruhi oleh faktor predisposisi. 4alasse5ia
memiliki en5im oksidasi yang dapat merubah asam lemak pada lipid yang terdapat pada permukaankulit menjadi asam dikarboksilat. 0sam dikarboksilik ini menghambat tyrosinase pada melanosit
4
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 5/15
epidermis dan dapat mengakibatkan hipomelanosit (7honson and 1uurmond, $$=). 6irosinase
adalah en5im yang memiliki peranan penting dalam pembentukan melanin. 4alasse5ia 9urfur dapat
menginfeksi pada individu yang sehat sebagaimana ia dapat menginfeksi individu
dengan immunocompromised , misalnya pada pasien kanker atau 0!'1 (+a&ranek, $$).
2.% Pee$aka Dia$osis
. 0namnesis
Penderita biasanya mengeluhkan gatal ringan, yang merupakan alasan berobat.
Penderita pada umumnya hanya mengeluhkan adanya ber"ak/ma"ula ber&arna putih
(hipopigmentasi) atau ke"oklatan (hiperpigmentasi) dengan rasa gatal yang akan mun"ul
saat berkeringat (adiono, $$)
. Pemeriksaan fisik
;elainan kulit di temukan di badan terlihat sebagai ber"ak*ber"ak ber&arna*&arni,
bentuk tidak teratur sampai teratur, batas jelas sampai difus. 1ering didapatkan lesi
bentuk folikular atau lebih besar, atau bentuk nummular yang meluas membentuk plakat.
;adang*kadang dijumpai bentuk "ampuran, yaitu folikular dengan nummular, folikular
dengan plakat ataupun folikular atau nummular dengan plakat (4adani 0, $$$)
. Pemeriksaan langsung dengan ;C+ $%
Pemeriksaan ini memperlihatkan kelompok sel ragi bulat berdinding tebal dengan
miselium kasar, sering terputus*putus (pendek*pendek), yang akan lebih mudah dilihat
dengan penambahan 5at &arna tinta parker blue*bla"k atau biru laktofenol. ambaran
ragi dan miselium tersebut sering dilukiskan sebagai Dmeat ball and spagettiE .
Bahan*bahan kerokan kulit diambil dengan "ara mengerok bagian kulit yang
mengalami lesi. 1ebelumnya kulit dibersihkan dengan kapas al"ohol =$%, lalu dikerok
dengan skapel steril dan jatuhnya ditampung dalam lempeng*lempeng steril. 1ebagian
dari bahan tersebut diperiksa langsung dengan ;C+ $% yang di beri tinta parker biru
hitam, dipanaskan sebentar, ditutup dengan gelas penutup dan diperiksa di ba&ah
mikroskop. Bila penyebabnya memang jamur, maka akan terlihat garis yang memiliki
indeks bias lain dari sekitarnya dan jarak*jarak tertentu dipisahkan oleh sekat*sekat atau
seperti butir*butir yang bersambung seperti kalung. Pada ptyriasis versi"olor hifa tampak
pendek*pendek, ber"abang, terpotong*potong, lurus atau bengkok dengan spora yang
berkelompok.
2. Pemeriksaan dengan sinar &ood
Pemeriksaan dengan sinar &ood, dapat memberikan perubahan &arna seluruh daerah
lesi sehingga batas lesi lebih mudah dilihat. 'aerah yang terkena infeksi akan
memperlihatkan flouresensi &arna kuning keemasan sampai orange.
2.& Dia$osis Badi$2
5
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 6/15
• Pityriasis alba
• Pityriasis rosea
• 'ermatitis seboroik
• !nfeksi dermatofita
• -ritrasma
•
Vitiligo• Psoriasis
• Pityriasis rubra pilaris
2.' Pe$o(ata
Pedoman pengobatan PV pada orang kulit gelap identik dengan orang kulit terang. (*?)
'ianjurkan oleh bah&a lesi pada kulit gelap sebaiknya diperlakukan se"ara lebih agresif karena
meningkatnya kejadian perubahan pigmen postinflamasi (P!+).() 0ntijamur topikal saat ini lini
pertama pengobatan untuk PV dan antijamur sistemik yang direkomendasikan untuk kasus yang
parah atau berulang.(*?).
Pengobatan topikal efektif untuk PV termasuk krim, lotion, dan shampoo. (*?) !ni diterapkan
setiap hari atau dua kali sehari untuk berbagai periode &aktu, "epat memperbaiki gejala klinis.
;epatuhan pasien dapat dipengaruhi oleh multipel, aplikasi yang melelahkan, atau iritasi kulit
ringan. (,,)
Pengobatan topikal non*spesifik untuk PV tidak bertindak khususnya terhadap spesies
4alasse5ia. 1ebaliknya, mereka se"ara fisik atau kimia membuang jaringan yang terinfeksi mati. ()
Pera&atan non*spesifik terbukti efektif dalam mengobati PV termasuk selenium sulfida (lotion,
krim, atau sampo), seng pyrithione, propilen glikol, dan 1alep hitfield. (,,)
Beberapa obat topikal, seperti bifona5ole, "lotrima5ole, mi"ona5ole dan, yang memiliki
aktivitas fungistatik langsung dan terbukti efektif dalam mengobati PV. (*?) 'alam banyak kasus,
agen ini dan non*spesifik yang digunakan dalam studi untuk menunjukkan khasiat sebanding dari
antijamur topikal dan oral yang lebih baru. 1ebagai "ontoh, aplikasi dua kali sehari dari "i"lopiroF
Clamine krim % selama 2 hari se"ara signifikan lebih efektif dari % krim "lotrima5ole (obatmikologi ==% vs 2#%). () 1ementara bukti menunjukkan bah&a agen non*spesifik dan a5oles lama
dapat efektif dalam mengobati PV. (*?) 0ntijamur topikal yang paling ekstensif diteliti baru*baru ini
adalah ketokona5ol dan terbinafine ()
Pada kebanyakan kasus PV pada kulit gelap berhasil diobati dengan antijamur topikalA
selenium *#% dan ketokona5ole %. 8ntuk kasus berat, antijamur oral juga efektifA ketokona5ol,
itrakona5ol, flu"ona5ol.(*?)
Pada pasien immum"ompromised, untuk men"egah rekurensi dapat menggunakan regimen
oral atau topikal. !trakona5ol oral dan ketokona5ol dapat digunakan sebagai profilaktik pada PV.()
6
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 7/15
4eskipun terdapat berbagai terapi, namun kekambuhan masih sering terjadi baik dengan
pengobatan antijamur topikal maupun oral. Profilaksis menggunakan oral imida5ol sekali sebulan
dapat men"egah rekurensi infeksi. Cbat topikal selenium sulfide ,#% atau sampo ketokona5ol %
di terapkap ke seluruh tubuh selama $ menit sebulan sekali juga efektif. ()
Post inflamatory dyspigmentation (P!+) yang sering terjadi pada orang kulit gelap, dapat
bertahan selama beberapa bulan meskipun dengan pengobatan adekuat dan pengobatan yang
berhasil untuk penyakit ini. 'alam kasus ini, kalium hidroksida dapat berguna untuk membedakan
perubahan kulit yang lama atau kelanjutan penyakit. Pengobatan utama P!+ sekunder pada PV
adalah pen"egahan, termasuk fotoproteksi untuk menghindari sinarmatahari, memakai pakaian
pelindung, memakai lotion dengan faktor protektif matahari (1P9# atau lebih besar) dan hindari
obat*obat fotosensitif. Pasien juga menghindari trauma tidak perluA menggosok, menggaruk. ()
1elain pen"egahan, terdapat sejumlah obat untuk pengobatan P!+. old standarnya adalahhidrokuinon, dengan "ara kerjanya adalah menghambat tirosinase yang mengkonvert
dihydroFyphenylalalnine ('CP0) menjadi melanin, sehingga menghambat repigmentasi. 1ebaiknya
digunakan dengan tabir surya untuk men"egah sinar ultraviolet menghalangi efek hidrakuinon.
etinoid topikal (tretinoin $,$*$,%, 0dapelene $,% dan ta5arotene $,%) juga dapat digunakan
untuk P!+, dengan menghambat transkripsi tirosinase. ia"inamide adalah obat yang berkerja
menghambat transfer melanosom. ()
). Terapi topika"
a. Ketokoa*o"e
;eto"ona5ole, sebuah imida5ol, adalah antijamur pertama spektrum luas digunakan dalam
pengobatan mikosis superfisial dan sistemik. 4elalui penghambatan en5im lanosterol 2G*
demethylase, keto"ona5ole mengganggu biosintesis ergosterol untuk membatasi fungsi sel dan
pertumbuhan (). Beberapa formulasi telah terbukti efektif dalam mengobati PV, termasuk krim,
sampo, dan busa/foam dengan rejimen yang paling umum adalah aplikasi sekali sehari krim atau
busa selama 2 hari. ;eto"ona5ole "ream telah terbukti efektif seperti % "lotrima5ole dan %
terbinafine "ream, sedangkan sampo ketokona5ol terbukti sama efektifnya dengan ,#% selenium
sulfida dan % sampo flutrima5ole. ()
0plikasi keto"ona5ole shampoo telah bervariasi di seluruh Penelitian, termasuk sekali sehari
selama atau 2 hari dan sekali seminggu selama minggu. <ange dkk. (??>) melakukan
multisenter, double*blind, a"ak, per"obaan klinis terkontrol plasebo mengevaluasi efektivitas
aplikasi tunggal keto"ona5ole shampoo vs aplikasi sehari*hari selama hari. Pasien digunakan
keto"ona5ole shampoo baik setiap hari selama hari atau sekali, diikuti dengan plasebo shampoo
selama hari, atau plasebo sampo selama hari. 6iga puluh satu () hari dari a&al pengobatan,
7
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 8/15
tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua rejimen keto"ona5ole di tingkat kesembuhan
mikologi atau lengkap. ;edua rejimen keto"ona5ole, aplikasi sehari*hari selama hari dan satu
aplikasi, se"ara signifikan lebih efektif daripada plasebo sampo untuk menyembuhkan mikologi
(>2% vs =>% vs %) dan menyembuhkan lengkap (=% vs 3?% masing*masing vs #% ). ()
'alam penelitian yang diikuti pasien baik di luar masa pengobatan (*2 bulan), kambuh
dan / atau tingkat kesembuhan yang lebih rendah yang diamati. amun, foam ketokona5ol atau
krim diterapkan sekali sehari selama 2 hari tampaknya memiliki beberapa kemampuan dalam
menjaga menyembuhkan lengkap * bulan pas"a pengobatan. 6ujuh puluh sembilan persen (=?%)
dari pasien sembuh total pada bulan pas"a pengobatan dengan % krim ketokona5ol, sementara
>% dan ?% dari pasien menampilkan kesembuhan total diukur bulan pas"a*pengobatan dengan
keto"ona5ole foam % dan % krim. Potensi keuntungan menggunakan foam keto"ona5ole %
termasuk &aktu penguapan yang lebih pendek, dan meningkatkan penetrasi transkutan untuk &aktuyang lama di epidermis dibandingkan dengan krim atau lotion. ()
Baru*baru ini, kombinasi krim ketokona5ol dengan $,% adapalene gel dibandingkan
dengan krim ketokona5ol sendirian pada per"obaan klinis a"ak. 0dapalene gel merupakan turunan
dari asam naphthoi" digunakan untuk mengobati jera&at yang bertindak dengan menghambat
diferensiasi sel. 1ebelumnya, aplikasi dua kali sehari dari ketokona5ol % krim selama 2 hari
terbukti setara dengan $,% adapalene gel dalam mengobati PV. 'alam studi terbaru, pasien
diterapkan baik kombinasi % krim ketokona5ol dan $,% adapalene gel sekali sehari selama 2
hari atau % keto"ona5ole "ream dua kali sehari selama 2 hari. Pengobatan kombinasi diproduksi
perbaikan klinis dan menyembuhkan mikologi lebih "epat (dalam &aktu minggu) dari
monoterapi. Pada minggu 2, pengobatan dengan kombinasi keto"ona5ole dan adapalene diproduksi
se"ara signifikan lebih besar perbaikan klinis dan menyembuhkan mikologi dibandingkan dengan
ketokona5ol monoterapi (?% vs =%). ()
6erbinafine 6erbinafine, sebuah allylamine, menunjukkan tindakan fungisida terhadap
dermatofit, ragi, dan jamur. 6erbinafine bertindak dengan menghambat skualen epoFidase, sehingga
menghalangi biosintesis sterol dan mengubah integritas membran sel jamur. 6erbinafine krim setara
dengan ketokona5ol topikal dan krim bifona5ole, dengan obat mikologi dan lengkap mulai dari >>%
sampai $$%. 1elain itu, durasi pengobatan (maksimal 2 minggu) berarti sampai menyembuhkan
mikologi dengan aplikasi dua kali sehari dari % terbinafine krim se"ara signifikan lebih pendek
dari dua kali sehari % "ream bifona5ole. ()
(. F"+,oa*o"e
9lukona5ol adalah antijamur tria5ol, menghambat sitokrom tergantung P2#$ sintesis
ergosterol mirip dengan itrakona5ol dan ketokona5ol. Penelitian telah menunjukkan bah&a
flukona5ol setara dengan atau lebih efektif daripada keto"ona5ole oral dalam mengobati PV. 1ebuah
8
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 9/15
uji "oba se"ara a"ak yang dilakukan oleh 0mer (??=) menunjukkan kemanjuran rejimen mingguan
flukona5ol: #$ mg atau $$ mg mingguan selama 2 minggu, atau $$ mg dua mingguan selama 2
minggu. -mpat minggu setelah pengobatan terakhir, menyembuhkan mikologi untuk rejimen dari
$$ mg flukona5ol (mingguan ?%, dua mingguan >=%) se"ara signifikan lebih tinggi dari #$ mg
flukona5ol (=%, p H$,$$$). 'ua dosis mingguan $$ mg flukona5ol adalah pengobatan yang
direkomendasikan untuk PV. ejimen ini menghasilkan tingkat signifikan lebih tinggi mikologi
obat (?=%) dibandingkan 2#$ mg dosis tunggal flu"ona5ole (p I $,$) dan dalam studi terbuka,
minggu setelah a&al pengobatan, semua pasien yang memiliki penyembuhan lengkap dan mikologi
pada minggu ke 2 tida kambuh.()
Baru*baru ini, khasiat dosis tunggal 2$$ mg flu"ona5ole dalam mengobati PV telah
diselidiki. 'osis tunggal 2$$ mg flu"ona5ole memberikan angka kesembuhan mikologi signifikan
lebih besar daripada dosis tunggal 2$$ mg ketokona5ol empat minggu setelah pengobatan (>% vs#%, p H$,$). 'alam studi ini, kekambuhan didefinisikan sebagai ;emun"ulan kembali /
memburuknya gejala klinis atau mikologi positif menyusul tes negatif. 1elain itu, tingkat
kesembuhan mikologi signifikan lebih besar ditunjukkan untuk flukona5ol pada > minggu dari
itrakona5ol (3#% vs $%, p H$,$#). 4eskipun telah ditetapkan bah&a dosis tunggal itrakona5ol
tidak ideal, dosis tunggal flu"ona5ole mungkin pengobatan yang efektif untuk PV. ()
,. Pra-i,oa*o"e
Prami"ona5ole adalah tria5ol yang relatif baru yang mengganggu sintesis ergosterol pada sel
jamur. 6elah terbukti aktif in vitro terhadap dermatofit, spesies andida, dan spesies 4alasse5ia.
Pada konsentrasi H Jg / m<, kegiatan prami"ona5ole adalah dua kali lipat dari itrakona5ol terhadap
spesies andida, dan $ kali lebih besar dari keto"ona5ole terhadap spesies 4alasse5ia. ()
1ebuah per"obaan 6ahap !! dari ? pasien dengan PV menilai keamanan dan efikasi $$ mg
prami"ona5ole setiap hari selama hari dan pasien dimonitor selama $ hari (hari ke 2, $, $). 'i
seluruh masa penelitian, tanda*tanda klinis / gejala (eritema, gatal, dan deskuamasi dinilai pada
skala lima poin untuk klinis umum yang dievaluasi) se"ara signifikan berkurang dibandingkan
dengan baseline. 1epuluh hari setelah dimulainya pengobatan, > pasien ;C+*negatifA $ hari,
semua ? pasien ;C+*negatif. 6idak efek samping (0-) serius dilaporkan tapi sembilan pasien
(2=%) melaporkan 0-, dengan sakit kepala yang paling sering. () Prami"ona5ole mungkin
pengobatan yang menjanjikan untuk PV. amun, hal itu masih harus ditentukan efikasi klinis
prami"ona5ole dalam kaitannya dengan antijamur oral yang ada.
Penyelidikan klinis telah menunjukkan efektivitas klinis dari berbagai obat antijamur topikal
dalam mengobati PV. 6ermasuk ketokona5ol topikal dan terbinafine. 9oam ketokona5ol adalah
pilihan yang lebih baru untuk pengobatan dan mungkin menguntungkan untuk sampo atau krim,
sebagai aplikasi lebih mudah dapat menyebabkan peningkatan kepatuhan pasien. Berdasarkan
9
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 10/15
akumulasi bukti, pengobatan sekali atau dua kali sehari selama 2 hari dengan ketokona5ol krim
atau foam topikal, dan sekali penggunaan mingguan keto"ona5ole shampoo mungkin pengobatan
yang efektif untuk PV, dengan krim atau busa menunjukkan efikasi jangka panjang. 'emikian pula,
topikal terbinafine krim harus diterapkan dua kali sehari selama = hari. ;hasiat pengobatan
formulasi topikal mungkin lebih rendah di iklim tropis lebih. +asil terbaru menunjukkan efikasi
kombinasi pengobatan topikal dapat memberikan pengobatan alternatif.
8ntuk manajemen yang efektif dari PV dengan pengobatan antijamur oral, rejimen ini
didukung : $$ mg itra"ona5ole sehari selama # atau = hari, $$ mg mingguan flukona5ol selama
minggu, atau $$ mg prami"ona5ole sehari selama hari. 1ebuah panel medis merekomendasikan
penggunaan flukona5ol, jika mungkin, lebih itra"ona5ole disebabkan interaksi obat.(*?)
2. Terapi ora"
Cral, atau sistemik, antijamur efektif dalam mengobati berbagai infeksi, tetapi dapat
dikaitkan dengan efek samping yang serius. Penggunaan antijamur oral untuk mengobati PV
dianggap pengobatan lini kedua dan digunakan untuk infeksi yang bandel atau berat. (*?) 'alam
kasus terbinafine, pengobatan oral tidak efektif dalam PV. 6idak seperti antijamur lainnya,
terbinafine tidak diekskresikan dalam keringat dan mungkin tidak men"apai konsentrasi yang "ukup
tinggi di stratum korneum untuk menunjukkan tindakan fungisida terhadap 4alasse5ia spesies.
amun, seperti yang disebutkan sebelumnya, terbinafine topikal tidak memiliki pembatasan ini dan bisa efektif. ()
;etokona5ol, standar emas untuk pengobatan oral infeksi jamur, tidak lagi disarankan untuk
pengobatan mikosis superfisial, termasuk PV di ;anada, 0merika 1erikat, atau -ropa. isiko efek
samping hepatotoksik terkait dengan ketokona5ol oral (diperkirakan sekitar dalam #$$) lebih
besar daripada manfaat potensial, dengan lembaga pemerintah 0merika 8tara pada tahun $
merekomendasikan keto"ona5ole oral hanya untuk mikosis sistemik parah atau mengan"am nya&a.
1edangkan pada tahun $, -ropa dan 0ustralia menarik diri ketokona5ol oral dari pasar.
0ntijamur yang lebih baru telah terbukti memiliki khasiat yang sama seperti keto"ona5ole oral
dalam mengobati PV. 1aat ini, pengobatan oral termasuk itra"ona5ole, flukona5ol, dan
prami"ona5ole. ()
!tra"ona5ole !trakona5ol, antijamur tria5ol, mengubah fungsi sel jamur mirip dengan
keto"ona5ole, melalui penghambatan sitokrom tergantung P2#$ sintesis ergosterol. 8ntuk se"ara
efektif mengobati PV, dengan jumlah total minimal .$$$ mg itrakona5ol selama pengobatan yang
diperlukan untuk menghasilkan respon ekologi signifikan. Pengobatan sekali sehari selama # hari
dengan $$ mg itra"ona5ole menunjukkan khasiat tinggi hingga satu bulan setelah pengobatan dan
dianjurkan untuk pengobatan PV. 6ujuh (=) hari pengobatan adalah rejimen standar untuk
10
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 11/15
itra"ona5ole.
;ekambuhan dari PV setelah penghentian dalam &aktu 3 bulan sampai tahun setelah
pengobatan ekstensif. 'engan demikian, profilaksis antijamur adalah kepentingan untuk men"egah
kekambuhan. 1etelah per"obaan terbuka $$ mg itrakona5ol selama = hari dengan 2 minggu follo&
up, $# pasien menunjukkan mikologi (mikroskop negatif) ($#/ I ?%) dimasukkan ke dalam
double blind, a"ak, plasebo terkontrol. !trakona5ol diberikan sekali per bulan selama 3 bulan
profilaksis kekambuhan ($$ mg dua kali sehari). Pada akhir 3 bulan, >>% dari pasien yang
menerima profilaksis itra"ona5ole itu masih mikologi disembuhkan, sementara hanya #=% dari
pasien yang menerima plasebo sebagai profilaksis yang mikologi disembuhkan (p H$,$$). 1elain
itu, gejala klinis (eritema, deskuamasi, gatal, dan hipopigmentasi) yang se"ara signifikan lebih
sedikit pada pasien profilaksis itrakona5ol.()
Pengobatan pityriasis versi"olor dapat diterapi se"ara topi"al maupun sistemik. 6ing*ginya angka kekambuhan merupakan masalah, dimana men"apai 3$% pada tahun pertama dan >$%
setelah tahun kedua. Cleh sebab itu diperlukan terapi profilaksis untuk men"egah rekurensi :
. Pengobatan topi"al
. Pengobatan harus dilakukan se"ara menyeluruh, tekun dan konsisten. Cbat yang dapat
digunakan ialah :
a. 1elenium sulfide ,>% dalam bentuk shampoo * kali seminggu. Cbat digosokan
pada lesi dan didiamkan selama #*$ menit sebelum mandi.
b. 1alisil spiritus $ %
". 6urunan a5ol, misalnya : mikona5ol, klotrima5ol, isokana5ol dan ekona5ol dalam
bentuk topi"al
d. 1ulfur presipitatum dalam bedak ko"ok 2*$%
e. <arutan natrium tiosulfas #%, dioleskan kali sehari sehabis mandi selama
minggu ('juanda, $)
. Pengobatan sistemik
Pengobatan sistemik diberikan pada kasus pityriasis versi"olor yang luas atau jika
pemakaian obat topi"al tidak berhasil. Cbat yang dapat diberikan adalah :
a. ;etokona5ol
'osis : $$ mg perhari selama $ hari
b. 9lukona5ol'osis : dosis tunggal #$*$$ mg setiap minggu
". !tra"ona5ol
'osis : $$ mg perhari selama minggu (4adani 0, $$$)
2. 6erapi hipopigmentasi
a. <i@uor "arbonas detergent #%, salep pagi/malam
b. ;rim kortikosteroid menengah pagi dan malam
". 7emur matahari kurang lebih $ menit antara jam $.$$ K #.$$
;ulit gelap !ndia hina !ran !ndonesia Bra5il
-tiologi 4alasse5iaglobosa 4alasse5iafurfur 4alasse5ia globosa 4alasse5iaglobosa 4alasse5iaglobosa 4alasse5iaglobosa
-pidemiologi
<ebih sering pada remaja dan
8sia pun"ak onset $*$
8sia pun"ak
Prevalensitertinggi PV usia
<ebih sering pada remaja
;elompok usia yang
11
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 12/15
de&asa muda
<aki*laki lebihsering
dibandingkan&anita
tahun onset $*? tahun
<ebih
banyak ditemukan pada pria
dibandingkan &anita
=*> tahun
<ebih banyak ditemukan pada
pria dibandingkan&anita
dan de&asamuda
palingterpengaruhadalahantara $*
$ tahun
ambaran klinis
* <esi
makula,hipo/hiperpig*mentasi,skuama
halus
* 6P:
badan,leher,
lenganatas
* <esi makulaatau papul
sangatdangkaldenganskuama halusa/simptomatik (gatal,
sering berkeringat)
6P: palingsering padatubuh bagian
atasA leher,lengan atas,&ajah
<esi khasPV
+iperpigmentasi,hipopigmentasi,
leu"oderma,eritematosa atau"oklat gelap.
6P: leher, badan,dada
<esi khasPV
6P: dada, punggung, perut,lengan atas, paha, leher
<esimakula
bulat atauoval, papula atau plak arna:hipekrom,
hiperkrom,eritematosa,"ampuran
<esi bisaterdapat
lebih dari lokasi0simtomatik/gatal
6erapi 6opikal:selenium *#%
dan ketokona5ole%.
8ntuk kasus berat, antijamur oral juga efektifA
ketokona5ol,itrakona5ol,flu"ona5ol
6opikal :selenium
sulfida sampoatau lotion *,#%,
antijamur a5ol topikal.
Cral (untuk kasus berat/kambuh) :ketokona5ol, bisa jugaitrakona5ol,
flukona5ol
6opikal: selenium*#% dan
ketokona5ole %.
8ntuk kasus berat,
antijamur oral jugaefektifAketokona5ol,
itrakona5ol,flu"ona5ol
6opikal :shampo
seleniumsulfida ,#%(* minggu
sekali) ataushampoketokona5ol
% ( hari berturut*turut),6erbinafintopikal %(F/hari
selamaseminggu)"ukupefektif
Preparala5ol
ra" :ketokona5ol$$ mg/hariselama =hari.
!trakona5ol$$*2$$mg/hariselama *=hari,
flukona5ol2$$ mgdosis
* 6opikal :antijamur
keratolitik dan a5oli"Cral :
golongana5ole
12
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 13/15
tunggal
2.)/ Pro$osis
Prognosisnya baik dalam hal kesembuhan (adiono, $$) bila pengobatan
dilakukan menyeluruh, tekun dan konsisten. Pengobatan harus di teruskan minggu setelah
fluoresensi negatif dengan pemeriksaan lampu &ood dan sediaan langsung negative
('juanda, $).
BAB III
KESIMPULAN
). Pityriasis versikolor adalah infeksi ringan yang sering terjadi disebabkan oleh 4alase5ia furfur
dan pityrosporum orbi"ulare.
2. Penyakit jamur kulit ini adalah penyakit kronis yang ditandai oleh ber"ak putih sampai "oklat
yang bersisik, makula dikulit, skuama halus dapat disertai rasa gatal.
0. 9aktor predisposisi penyakit ini adalah suhu yang tinggi, kulit berminyak, hiperhidrosis, faktor
herediter, pengobatan dengan glukokortikoid, defisiensi imun, pengangkatan glandula adrenal,
penyakit ushing, kehamilan, malnutrisi, luka bakar, terapi steroid, dan penggunaan
kontrasepsi oral.
4. 0ngka kejadian pada pria dan &anita belum jelas, beberapa penelitian menunjukkan bah&a
prevalensi PV lebih tinggi pada laki*laki dibandingkan perempuan dengan onset usia yang tidak
berbeda se"ara signofikan.
5. Penyakit ini banyak ditemukan pada usia #*2 tahun, dimana kelenjar sebasea (kelenjar
minyak) lebih aktif bekerja.
#. Predileksi pityriasis vesikolor yaitu pada tubuh bagian atas, lengan atas, leher, abdomen, aksila,
inguinal, paha, genitalia.
%. Pada anamnesis dikeluhkan gatal ringan, adanya ber"ak/ma"ula ber&arna putih
(hipopigmentasi) atau ke"oklatan (hiperpigmentasi) dengan rasa gatal yang akan mun"ul saat
berkeringat.
&. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ber"ak*ber"ak ber&arna*&arni, bentuk tidak teratur *teratur, batas jelas*difus. 1ering didapatkan lesi bentuk folikular atau lebih besar, atau bentuk
13
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 14/15
nummular yang meluas membentuk plakat. ;adang*kadang dijumpai bentuk "ampuran
(folikular dengan nummular, folikular dengan plakat ataupun folikular atau nummular dengan
plakat).
'. Periksaan penunjang yang dapat dilakukan pada penyakit ini adalah pemeriksaan dengan ;C+
$% dan lampu &ood.
)/. Pengobatan pada penyakit ini menggunakan pengobatan topikal, sistemik dan terapi
hipopigmentasi.
)). Prognosis baik bila pengobatan dilakukan menyeluruh, tekun dan konsisten.
DAFTA1 PUSTAKA
. Bramono ;, Budimulja 8. ondermatofitosis. 'alam: 4enaldi 1<, Bramono ;,!ndriatmi. !lmu Penyakit ;ulit dan ;elamin. -disi ;e*=. 7akarta: Balai Penerbit 9;8!A $#. +al.
$*#.
. ;undu V, arg 0. Least infe"tion. !n: oldsmith <0, ;at5 1!, il"hrest B0, et al.
9it5patri"kMs 'ermatology !n eneral 4edi"ine. -ighth -dition. 810: 4"ra& +ill
ompanies !n".A $. Pg. $=*$.
. 1ampurna Bis&as Pramanik, 0treyi hakraborty et al. 1tudy of Prevalen"e of 'ifferent
1pe"ies of 4alasse5ia ausing Pityriasis Versi"olor and 1ites of 'istribution of <esion in a
6ertiary are +ospital in ;olkata, !ndia. !nt.7.urr.4i"robiol.0pp.1"i ($#) 2(): 2=*2=>
http://&&&.ij"mas."om
2. 0ntifungal 6reatment for Pityriasis Versi"olor, 0ditya ;. upta and ;elly 0. 9oley, 7ournal
of 9ungi. &&&.mdpi."om/journal/jof . Published: 4ar"h $##. adiono 1. pitiriasis versi"olor. 'alam :Budimulja 8, ;us&adji, Bramono ;, 4enaldi 1<,
'&ihastuti P, idaty 1, editors. 'ermatomikosis superfisialis : pedoman untuk dokter dan
mahasis&a kedokteran. 7akarta : balai penerbit 9; 8!A $$
3. olf, ;laus, <o&ell 0.., 1tephen !.<., Barbara 0., 0my 1.P., and 'avid 7.<. $$>.
Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine, seent! edition. 810: 4" ra& +ill.
=. Burkhart, raig . and <orie . $$. 6inea Versi"olor.
http://emedi"ine.meds"ape."om/arti"le/$?#=#*overvie& 'iakses tanggal 2 7uni $2.
>. Cakley, 0manda. $$. Pitytiasis Versi"olor. 'iakses &&&.dermnetn5.org/fungal/pityriasis*
versi"olor.html 'iakses tanggal 2 7uni $2.
?. osh, 1udip ;umar, 1unil ;.'., !ndranil 1., 7ayasree .B., 0rghyaprasun ., and 0loke
;.. $$>. Pityriasis versi"olor: 0 lini"omy"ologi"al and -pidemiologi"al 1tudy from 0
6ertiary are +ospital. !ndian 7 'ermatol $$>:#(2):>*#.
$. Burkhart, raig . and <orie . $$. 6inea Versi"olor.
. http://emedi"ine.meds"ape."om/arti"le/$?#=#*overvie& 'iakses tanggal 2 7uni $2.
. i"hardson, 4al"olm '. and 'avid .. ??2. Fungal Infection Diagnosis and
Management . <ondon: Bla"k&ell 1"ientifi" Publi"ation.
14
7/23/2019 Isi Pitiriasis Versikolor
http://slidepdf.com/reader/full/isi-pitiriasis-versikolor 15/15
. respo, V. respo*-r"higa, and -. Nme5*4oyano. $$>. ontroversies !n
'ermatology:Pityriasis Versi"olor and the Leasts of enus 4alasse5ia. 0"tas
'ermosifiliogr. $$>A??:=32*=
2. ;allini 7oseph, 4', ia5 9au5ia, et al. 6inea versi"olor in dark*skinned individuals.
!nternational 7ournal of 'ermatology $2, #, =*2.
#. Oue*7un hang, 4', Ph'. -pidemiology of tinea versi"olor in hina. 'epartment of 'ermatology, !nstitute of 'ermatology. Bla"k&ell Publishing <td. 7ournal "ompilation $$=
3. 0li arei 4ahmoudabadi, , ahra 4ossavi, 4ajid arrin. Pityriasis versi"olor in 0hva5,
!ran. 7undishapur 7ournal of 4i"robiology ($$?)A (): ?*?3. http://jjm.ajums.a"
=. 6ansil 6an 1ukma&ati, abriela eginata. 8ji Provokasi 1kuama pada Pitiriasis Versikolor.
Bagian !lmu ;esehatan ;ulit dan ;elamin, 9akultas ;edokteran 8niversitas 6arumanagara.
$#. 7akarta, !ndonesia
>. PatrQ"ia 4otta de 4orais, 4aria da raRa 1ou5a unha, 4aria eli 4oreira 9rota. lini"al
aspe"ts of patients &ith pityriasis versi"olor seen at a referral "enter for tropi"al dermatology
in 4anaus, 0ma5onas, Bra5il. $$A>#(3):=?=*>$. 0nais Brasileiros de 'ermatologia.
15