Download - Jiwa Zat Adiktif
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
1/14
Rentang respon penggunaan zat adiktif
5. Ketergantungan zat adiktif ialah: Penggunaan zat yang
cukup berat, telah terjadi ketergantungan fisik dan
psikologis. Ketergantungan fisik ditandai oleh adanya
toleransi dan sindroma putus zat. Yang dimaksud
sindroma putus zat adalah suatu kondisi dimana orang
yang biasa menggunakan secara rutin, pada dosis tertentu
berhenti menggunakan atau menurunkan jumlah zat yang
biasa digunakan, sehingga menimbulkan gejala
pemutusan zat.
Tingkah laku
1. Tingkah laku klien pengguna zat sedatif hipnotik
a. Menurunnya sifat menahan diri
b. Jalan tidak stabil, koordinasi motorik kurang
c. Bicara cadel, bertele-tele
d. Sering datang ke dokter untuk minta resep
e. Kurang perhatian
f. Sangat gembira, berdiam, (depresi), dan kadang
bersikap bermusuhan
g. Gangguan dalam daya pertimbangan
h. Dalam keadaan yang over dosis, kesadaran
menurun, koma dan dapat menimbulkan kematian.
i. Meningkatkan rasa percaya diri
2. Tingkah laku klien pengguna ganja
a. Kontrol didi menurun bahkan hilang
b. Menurunnya motivasi perubahan diri
c. Ephoria ringan
3. Tingkah laku klien pengguna alcohol
a. Sikap bermusuhan
b. Kadang bersikap murung, berdiam
c. Kontrol diri menurun
d. Suara keras, bicara cadel,dan kacau
e. Agresi
f. Minum alcohol pagi hari atau tidak kenal waktu
g. Partisipasi di lingkungan social kurang
h. Daya pertimbangan menurun
i. Koordinasi motorik terganggu, akibat cenerung
mendapat kecelakaan
j. Dalam keadaan over dosis, kesadaran menurun
bahkan sampai koma.
4. Tingkah laku klien pengguna opioda
a. Terkantuk-kantuk
b. Bicara cadel
c. Koordinasi motorik terganggu
d. Acuh terhadap lingkungan, kurang perhatian
e. Perilaku manipulatif, untuk mendapatkan zat adiktif
f. Kontrol diri kurang
5. Tingkah laku klien pengguna kokain
a. Hiperaktif
b. Euphoria, agitasi, dan sampai agitasi
c. Iritabilitas
d. Halusinasi dan waham
e. Kewaspadaan yang berlebihan
f. Sangat tegang
g. Gelisah, insomnia
h. Tampak membesarbesarkan sesuatu
i. Dalam keadaan over dosis: kejang, delirium, dan
paranoid
6. Tingkah laku klien pengguna halusinogen
a. tingkah laku tidak dapat diramalkan
b. Tingkah laku merusak diri sendiri
c. Halusinasi, ilusi
d. Distorsi (gangguan dalam penilaian, waktu dan
jarak)
e. Sikap merasa diri benar
f. Kewaspadaan meningkat
g. Depersonalisasi
h. Pengalaman yang gaib/ ajaib
Sifat dan Pengaruh Narkoba
1. Ekstasy
1. Pada rongga mulut mulut terasa kering. Kakupada pangkal lidah dan otot rahang serta dapat
mengakibatkan luka pada lidah bibir
2. Pada jantung memacu denyut jantung diatasnormal. Dampak buruknya bisa mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah jantung hingga
kematian
3. Pada otak mengakibatkan gangguan pada otakberupa depresi. Paranoid dan bahkan sampai
terjadi kerusakan permanen pada otak
4. Pada pencernakan> nafsu makan turun, dayatahan tubuh menurun drastis, mudah sakit dan
mempengaruhi metabolisme tubuh yang
berakibat kerusakan permanen pada ginjal dan
hat yang dapat menyebabkan kematian
2. Shabu-shabu
1. Pada mata anda akan melihat sesuatu yangtidak ingin anda lihat
2. Pada kulit pembuluh darah akan mengalamipanas yang berlebihan dan pecah
3. Pada otak menyebabkan depresi, kepanikan,kecemasan yang berlebihan dan padat
menyebabkan kerusakan otak secara permanen.
4. Pada hati bahan-bahan kimia yang terkandungdalam sabu-sabu bisa melemahkan akitvitas sel-
sel hati yang mengakibatkan terjadinya gangguan
fungsi hati.
3. Cimeng
1. Pada kulit terlihat kering danm keriput, danseperti usia tua
2. Pada pencernakan nafsu makan hilangmelemahnya daya pikir dan rasa letih yang
berlebihan, sehingga dapat menimbulkan
kematian
3. Pada otak menimbulkan depresi, hiperaktif, takbisa mengendalikan diri, dan penggunaan terus
menerus dapat menyebabkan kerusakan otak
secara permanen
4. Pada mata mata menjadi merah, sukar tidur,gangguan presepsi pemghilatan dan padat
menyebabkan terjadinya kecelakaan yang
berakibat fatal bagi dirinya.
4. Cocain
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
2/14
1. Pada otak menyebabkan depresi yang tidak bisamengendalikan diri, cepat marah, hiperaktif dan
mudah melakukan tindak pidana
2. Pada mata pupil mata melebar yangmenyebabkan insomnia (sukar tidur), gangguan
persepsi penglihatan dan gangguan kecepatan
reaksi hingga dapat menyebabkan kecelakaan
3. Pada kulit timbul bintik merah keriput pada kulitdan seperti lebih tua
Pada jantung tekanan darah meningkat yang
berakibat pecahnya pembuluh darah hingga
dapat menyebabkan kematian
5. Putaw
1. Pada otak menyebabkan gangguan konesntrasi,penurunan daya ingat, gangguan proses berpikir,
gangguan perilaku dan pemakaian terus menerus
dapat menyebabkan kerusakan otak secara
permanent.
2. Pada mulut terasa kering, kaku, dan bicara cadel3. Pada kulit menjadi kering dan keriput, tampak
usia lebih tua
4. Pada jantung memacu denyut jantung, tekanandarah meningkat, dampak buruknya
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah
jantung dan menyebabkan kematian
5. Pada pecernakan mempengaruhi metabolismetubuh yang berakibat kerusakan permanen pda
organ-organ tubuh
Dampak Jangka Panjang
Magic mushrooms
1. Pada otak kenangan masa lalu akan bangkit,khususnya pengalaman buruk (bad trip) dapat
juga menimbulkan mimpi buruk (nightmare)
seperti di neraka. Pemakaian yan terus menerus
akan menyababkan kerusakan dan kematian sel
otak secara permanen
2. Pada lidah menyebabkan kekakuan dan gangguansensifitas lidah sehingga mengakibatkan sulit
menelan
3. Pada mata terjadi gangguan persepsi penglihtansehingga dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan yang membahayakan diri sendiri dan
orang lain
4. Pada pencernakan terjadi keracunan yangmengkibatkan mual dan muntah-muntah yang tak
tertahankan, sehingga dapat menimbulakan
dehidrasi (kekurangan cairan) dan gangguan
keseimbangan cairan tubuh yang dapat
menimbulkan kematian
Dampak Napza
Opiat atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering
digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation) Menimbulkan semangat Merasa waktu berjalan lambat. Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
Merasa rangsang birahi meningkat (hambatanseksual hilang).
Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.MORFIN
Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara
pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau
pembuluh darah (intravena)
Menimbulkan euforia. Mual, muntah, sulit buang hajat besar
(konstipasi).
Kebingungan (konfusi). Berkeringat. Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-
debar.
Gelisah dan perubahan suasana hati. Mulut kering dan warna muka berubah.
HEROIN atau Putaw
Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi
lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya
digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Denyut nadi melambat. Tekanan darah menurun. Otot-otot menjadi lemas/relaks. Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point). Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan
diri.
Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidakbersahabat.
Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu,mencuri, kriminal.
Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapahari.
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual,kesulitan membuang hajat besar, jantung
berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar
hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah
sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat
GANJA atau kanabis
Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan
menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
Denyut jantung atau nadi lebih cepat. Mulut dan tenggorokan kering. Merasa lebih santai, banyak bicara dan
bergembira.
Sulit mengingat sesuatu kejadian. Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi,
reaksi yang cepat dan koordinasi.
Kadang-kadang menjadi agresif bahkankekerasan.
Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikutidengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan,
rasa letih/capek.
Gangguan kebiasaan tidur. Sensitif dan gelisah. Berkeringat. Berfantasi. Selera makan bertambah.
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
3/14
LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat
khayalan). Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD
pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit
kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu sepertihalusinasi tempat, warna dan waktu.
Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satuhingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan
ingin hanyut di dalamnya.
Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkandan lama kelamaan membuat perasaan khawatir
yang berlebihan (paranoid).
Denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Diafragma mata melebar dan demam. Disorientasi. Depresi. Pusing Panik dan rasa takut berlebihan. Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa
minggu atau bulan kemudian.
Gangguan persepsi seperti merasa kurus ataukehilangan berat badan.
KOKAIN
Menimbulkan keriangan, kegembiraan yangberlebihan (ecstasy).
Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dandorongan seks.
Penggunaan jangka panjang mengurangi beratbadan.
Timbul masalah kulit. Kejang-kejang, kesulitan bernafas. Sering mengeluarkan dahak atau lendir. Merokok kokain merusak paru (emfisema). Memperlambat pencernaan dan menutupi selera
makan.
Paranoid. Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas
kulit (cocaine bugs).
Gangguan penglihatan (snow light). Kebingungan (konfusi). Bicara seperti menelan (slurred speech).
AMFETAMIN
Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam
bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas
alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau
dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang
khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat
uga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah
(intravena).
Jantung terasa sangat berdebar-debar (heartthumps).
Suhu badan naik/demam. Tidak bisa tidur. Merasa sangat bergembira (euforia). Menimbulkan hasutan (agitasi). Banyak bicara (talkativeness).
Menjadi lebih berani/agresif. Kehilangan nafsu makan. Mulut kering dan merasa haus. Berkeringat. Tekanan darah meningkat. Mual dan merasa sakit. Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar. Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam
beberapa hari. Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan
kalsium.
SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Akan mengurangi pengendalian diri danpengambilan keputusan.
Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan biladisuntik akan menambah risiko terinfeksi
HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian
jarum bersama.
Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat
dapat disalahgunakan misalnya seconal. Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan
yang berkepanjangan.
Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan(tension).
Perilaku aneh atau menunjukkan tandakebingungan proses berpikir.
Nampak bahagia dan santai. Bicara seperti sambil menelan (slurred speech). Jalan sempoyongan. Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.
ALKOHOL Akan menghilangkan perasaan yang menghambat
atau merintangi.
Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial(tidak menemui masalah).
Merasa senang dan banyak tertawa. Menimbulkan kebingungan. Tidak mampu berjalan.
INHALANSIA atau SOLVEN
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup.
Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
Dapat menghilangkan pengendalian diri ataufungsi hambatan.
Bernafas menjadi lambat dan sulit. Tidak mampu membuat keputusan. Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan. Mual, batuk dan bersin-bersin. Kehilangan nafsu makan. Halusinasi. Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan
kekerasan.
Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest). Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkankerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot,
gangguan irama jantung, radang selaput mata,
kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada
darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
4/14
yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.
Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkankematian di antaranya karena jatuh, kebakar,
tenggelam yang umumnya akibat
intoksikasi/keracunan dan sering sendirian. bat
intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.
Narkoba Mempengaruhi Kerja Otak
Karena bekerja pada otak, narkoba mengubah suasanaperasaan, cara berpikir, kesadaran dan perilaku
pemakainya. Itulah sebabnya narkoba disebut zat
psikoaktif.
- Ada beberapa macam pengaruh narkoba pada kerjaotak. Ada yang menghambat kerja otak, disebut
depresansia, sehingga kesadaran menurun dan timbul
kantuk. Contoh golongan opioida (candu, morfin,
heroin, petidin), obat penenang/tidur (sedativa dan
hipnotika) seperti pil BK, Lexo, Rohyp, MG dan
sebagainya, serta alkohol.
- Ada narkoba yang memacu kerja otak, disebutstimulansia, sehingga timbul rasa segar dan semangat,
percaya diri meningkat, hubungan dengan orang lain
menjadi akrab, akan tetapi menyebabkan tidak bisa
tidur, gelisah, jantung berdebar lebih cepat dan tekanan
darah meningkat. Contoh amfetamin, ekstasi, shabu,
kokain, dan nikotin yang terdapat dalam tembakau.
- Ada pula narkoba yang menyebabkan khayal, disebuthalusinogenika. Contoh LSD. Ganja menimbulkan
berbagai pengaruh, seperti berubahnya persepsi waktu
dan ruang, serta meningkatnya daya khayal, sehingga
ganja dapat digolongkan sebagai halusinogenika. Dalam
sel otak terdapat bermacam-macam zat kimia yang
disebut neurotransmitter. Zat kimia ini bekerja pada
sambungan sel saraf yang satu dengan sel saraf lainnya
(sinaps). Beberapa di antara neurotransmitter itu mirip
dengan beberapa jenis narkoba. Semua zat psikoaktif
(narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lain) dapat
mengubah perilaku, perasaan dan pikiran seseorang
melalui pengaruhnya terhadap salah satu atau
beberapa neurotransmitter. Neurotransmitter yang
paling berperan dalam terjadinya ketergantungan
adalah dopamin.
Bagian otak yang bertanggung jawab atas kehidupan
perasaan adalah sistem limbus. Hipotalamus adalah
bagian dari sistem limbus, sebagai pusat kenikmatan. Jika
narkoba masuk ke dalam tubuh, dengan cara ditelan,
dihirup, atau disuntikkan, maka narkoba mengubah
susunan biokimiawi neurotransmitter pada sistem limbus.
Karena ada asupan narkoba dari luar, produksi dalam
tubuh terhenti atau terganggu, sehingga ia akan selalu
membutuhkan narkoba dari luar.
Yang terjadi pada ketergantungan adalah semacam
pembelajaran sel-sel otak pada pusat kenikmatan. Jika
mengonsumsi narkoba, otak membaca tanggapan orang
itu. Jika merasa nyaman, otak mengeluarkan
neurotransmitter dopamin dan akan memberikan kesan
menyenangkan. Jika memakai narkoba lagi, orang kembali
merasa nikmat seolah-olah kebutuhan batinnya
terpuaskan. Otak akan merekamnya sebagai sesuatu yang
harus dicari sebagai prioritas sebab menyenangkan.
Akibatnya, otak membuat program salah, seolah-olah
orang itu memerlukannya sebagai kebutuhan pokok.
Terjadi kecanduan atau ketergantungan.
Pada ketergantungan, orang harus senantiasa memakai
narkoba, jika tidak, timbul gejala putus zat, jika
pemakaiannya dihentikan atau jumlahnya dikurangi.
Gejalanya bergantung jenis narkoba yang digunakan.
Gejala putus opioida (heroin) mirip orang sakit flu berat,
yaitu hidung berair, keluar air mata, bulu badan berdiri,
nyeri otot, mual, muntah, diare, dan sulit tidur.
Pengguna Narkoba, Terancam Disfungsi Seksual
Heroin :
walaupun menimbulkan euforia, tetapi berpengaruh
buruk bagi fungsi seksual. Pada pria bias menurunkan
kadar hormon testosteron, menurunnya dorongan seks,
disfungsi ereksi dan hambatan ejakulasi. Pada wanita
menurunnya dorongan seksual, kegagalan orgasme,
terhambatnya menstruasi, gangguan kesuburan,
mengecilnya payudara dan keluarnya cairan dari
payudara.
Mariyuana :
Selain menimbukan halusinasi berakibat buruk pula bagi
fungsi seksual.Pada pria, bisa membuat ukuran testis atau
buah pelir mengecil. Menurunnya kadar hormon
testosteron, pembesaran payudara pria, dorongan seksual
menurun, disfungsi ereksi, gangguan pada sperma.
Sementara pada wanita bias mengakibatkan gangguan
pada sel telur, hambatan menjadi hamil/ terhambatnya
proses kelahiran, dorongan seksual menurun.
Ecstasy :
Sifat stimulannya membuat pengguna terus bersemangat
tinggi, gembira, ingin gerak terus. Meskipun menimbulkan
pengaruh merangsang, tetapi tidak timbulkan efek positif
bagi fungsi seksual. Ecstasy meningkatkan pelepasan
neurotransmitter dopamin didalam otak, yang kemudian
merangsang perilaku seksual dan bias mengakibatkan
hilangnya kemampuan untuk mengontrol perilaku
seksual. Pengguna jadi berani melakukan hubungan seks
tanpa pikirkan resiko yang mungkin terjadi.
Depresan (obat penenang) :
dapat pula berakibat buruk terhadap fungsi seksual.
Penggunaan barbiturat menyebabkan gangguan
metabolisme testosteron dan estrogen. Pada pria bisa
menurunkan dorongan seksual dan disfungsi ereksi. Pada
wanita mengakibarkan gangguan menstruasi, dorongan
seksual menurun dan sukar mencapai orgasme.
Jenis Narkoba menurut efeknya
1.Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusatdan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga
pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis
bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan
antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti
http://caritauaja.info/knowledge/kesehatan/narkoba-mengenal-lebih-dekat-dampak-dan-bahayanya-artikel-tentang-narkobahttp://caritauaja.info/knowledge/kesehatan/narkoba-mengenal-lebih-dekat-dampak-dan-bahayanya-artikel-tentang-narkoba -
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
5/14
morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang
adalah Putaw.
2.Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkankegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein,
Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering
dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3.Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah dayapersepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen
kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari
kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada
jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang
paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
Kenali Jenis-Jenis Narkoba !!!
1. PSIKOTROPIKA
Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan
kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi
(mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan
alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan
serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para
pemakainya.
Jenisjenis yang termasuk psikotropika:
A. Ecstasy
Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi
yang lebih dan juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi.
Sehingga akibatnya dapat membuat tubuh kita untuk
terus bergerak. Beberapa orang yang mengkonsumsi
ekstasi di temukan meninggal karena terlalu banyak
minum air dikarenakan rasa haus yang amat sangat.
Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas
yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu
sendiri. Kekeringan cairan tubuh dapat terjadi sebagai
akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama.
B. Sabu-sabu
Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap
masakan. Sekarang ada yang berbentuk tablet.
Obat ini dapat di temukan dalam bentuk kristal dan obat
ini tidak mempunyai warna maupaun bau, maka ia di
sebut dengan kata lain yaitu Ice.
Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
syaraf.
Si pemakai shabu-shabu akan selalu bergantung pada
obat bius itu dan akan terus berlangsung lama, bahkan
bisa mengalami sakit jantung atau bahkan kematian.
2. NARKOTIKA
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi
mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke
dalam tubuh manusia. Pengaruh tersebut berupa
pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat ,
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang
menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.
Macam-macam narkotika:
A. OPIOID (OPIAD)
Bahan-bahan opioida yang sering disalahgunakan adalah :
A.1. Candu
Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan
berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung
elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya
dengan cara dihisap.
A.2. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah.
Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium (
C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung
halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna.
Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.
A.3. Heroin (putaw)
Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat
seseorang kecanduan karna efeknya sangat kuat. Obat ini
bisa di temukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam
cairan. Seseorang yang sudah ketergantungan heroin bisa
di sebut juga chasing the dragon.
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari
morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering
disalahgunakan orang di Indonesia pada akhirakhir ini .
Efek pemakaian heroin: kejang-kejang, mual, hidung dan
mata yang selalu berair, kehilangan nafsu makan dan
cairan tubuh, mengantuk, cadel, bicara tidak jelas, tidak
dapat berkonsentrasi
A.4. Codein
Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu.
Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya
untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya
dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara
pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.
A.5. Demerol
Nama lainnya adalah Demerol adalah pethidina.
Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan.
Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak
berwarna.
A.6. Methadone
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam
pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid
telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan
ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah
nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine,
levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa
dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah
disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine,
butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex).
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa
buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif
untuk ketergantungan opioid.
B. KOKAIN (SHABU-SHABU)
Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan
dan merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain
merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman
belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika
Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya
dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk
mendapatkan efek stimulan.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal,
khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan
tenggorokan, karena efek vasokonstriksifnya juga
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
6/14
membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotik,
bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif
dan efek merugikannya telah dikenali.
Efek yang ditimbulkan:
Menjadi bersemangat, gelisah dan tidak bisa diam, tidak
bisa makan, paranoid, lever terganggu.
Shabu-shabu mengakibatkan efek yang sangat kuat pada
system syaraf .Pemakai shabu-shabu secara mental akan
bergantung pada zat ini dan penggunaan yang terus
menerus dapat merusakan otot jantung dan bahkan
menyebabkan kematian.
Shabu-shabu sangat berbahaya karena prilaku yang
menjurus pada kekerasan merupakan efek langsung dari
penggunannya. Bahkan sering menyebabkan impoten.
Berat badan menyusut, kejang-kejang, halusinasi,
paranoid, kerusakan usus ginjal.
Gejala pecandu yang putus obat:
o Kecenderungan untuk bunuh diri. Orang yang
mengalami putus Kokain seringkali berusaha mengobati
sendiri gejalanya dengan alkohol, sedatif, hipnotik, atau
obat antiensietas seperti diazepam ( Valium ).
Nama lain dari kokain adalah snow, coke, girl, lady dan
crack ( kokain dalam bentuk yang paling murni dan bebas
basa untuk mendapatkan efek yang lebih kuat).
C. CANNABIS
Semua bagian dari tanaman mengandung kanabioid
psikoaktif. Tanaman kanabis biasanya dipotong,
dikeringkan, dipotong kecilkecil dan digulung menjadi
rokok disebut joints. Akan mengikat pikiran dan dapat
membuatmu menjadi ketagihan.
Bentuk yang paling poten berasal dari tanaman yang
berbunga atau dari eksudat resin yang dikeringkan dan
berwarna coklat-hitam yang berasal dari daun yang
disebut hashish atau hash.
Ganja mengandung sejenis bahan kimia yang disebut
delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) yang dapat
mempengaruhi suasana hati manusia dan mempengaruhi
cara orang tersebut melihat dan mendengar hal-hal
disekitarnya. Orang bilang memakai sekali-sekali tidak
akan bikin katagihan.
Ganja dianggap narkoba yang aman dibandingkan dengan
putauw atau shabu. Kenyataannya sebagian besar
pecandu narkoba memulai dengan mencoba ganja. Jika
menggunakan ganja, maka pikiran akan menjadi lamban
dan akan nampak bodoh dan membosankan.
Ganja dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatanmu.
Dan seringkali, para pengguna ganja akan mencari obat-
obatan yang lebih keras dan lebih mematikan.
Akibat-akibat lainnyaganja adalah: kehilangan
konsentrasi,meningkatnya denyut nadi, keseimbangan
dan koordinasi tubuh yang buruk, ketakutan dan rasa
panik, depresi, kebingungan dan halusinasi.
Ganja dikenal juga dengan sebutan : marijuana, grass, pot,
weed, tea, Mary Jane.
Nama lain untuk menggambarkan tipe Kanabis dalam
berbagai kekuatan adalah hemp, chasra, bhang, dagga,
dinsemilla, ganja, cimenk,gele.
JENIS-JENIS BAHAN BERBAHAYA LAINNYA
Adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk
tunggal maupun campuran yabf dapat membahayakan
kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau
tidak langsung yang mempunyai sifat, karsinogenik,
teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.
Bahan berbahaya ini adalah zat adiktif yang bukan
Narkotika dan Psikotropika atau Zat-zat baru hasil olahan
manusia yang menyebabkan kecanduan.
MINUMAN KERAS
Adalah semua minuman yang mengandung Alkohol tetapi
bukan obat.
Minuman keras terbagi dalan 3 golongan yaitu:
- Gol. A berkadar Alkohol 01%-05%
- Gol. B berkadar Alkohol 05%-20%
- Gol. C berkadar Alkohol 20%-50%
Beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar yang
terkandung di dalamnya :
- Bir,Green Sand 1%5%
- Martini, Wine (Anggur) 5%20%
- Whisky, Brandy 20% -55%.
mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung
berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa
mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas
(untuk itu diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik
tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan
timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam
segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang.
Kepala terasa kosong, rileks dan asyik. Dalam keadaan
seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol,
teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal
rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur
menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita
akan merasa sangat lelah dan tertekan.
EFEK SAMPING YANG DITIMBULKAN :
Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol
dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit saja,
tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah /
kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil,
alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan
lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa senang,
rasa sedih dan kemarahan.
Bila dikonsumsi lebih banyak lagi, akan muncul efek
sebagai berikut : merasa lebih bebas lagi
mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat
menjadi lebih emosional ( sedih, senang, marah secara
berlebihan ) muncul akibat ke fungsi fisikmotorik, yaitu
bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan,
inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri.
kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu
gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat
terganggu.
Pengguna biasanya merasa dapat mengendalikan diri dan
mengontrol tingkahlakunya. Pada kenyataannya mereka
tidak mampu mengendalikan diri seperti yang mereka
sangka mereka bisa. Oleh sebab itu banyak ditemukan
kecelakaan mobil yang disebabkan karena mengendarai
mobil dalam keadaan mabuk.
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
7/14
Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat
terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang
usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang
alkohol digunakan dengan kombinasi obatobatan
berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat ganda.
Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan
kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan
mengalami over dosis akan lebih besar.
NIKOTIN
Adalah obat yang bersifat adiktif, sama seperti Kokain dan
Heroin. Bentuk nikotin yang paling umum adalah
tembakau, yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan
pipa. Tembakau juga dapat digunakan sebagai tembakau
sedotan dan dikunyah (tembakau tanpa asap).
Walaupun kampanye tentang bahaya merokok sudah
menyebutkan betapa berbahayanya merokok bagi
kesehatan
tetapi pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak
orang yang terus merokok. Hal ini membuktikan bahwa
sifat adiktif dari nikotin adalah sangat kuat.
EFEK SAMPING YANG DITIMBULKAN :
Secara perilaku, efek stimulasi dari nikotin menyebabkan
peningkatan perhatian, belajar, waktu reaksi, dan
kemampuan untuk memecahkan maslah. Menghisap
rokok meningkatkan mood, menurunkan ketegangan dan
menghilangkan perasaan depresif. Pemaparan nikotin
dalam jangka pendek meningkatkan aliran darah serebral
tanpa mengubah metabolisme oksigen serebtral.
Tetapi pemaparan jangka panjang disertai dengan
penurunan aliran darah serebral. Berbeda dengan efek
stimulasinya pada sistem saraf pusat, bertindak sebagai
relaksan otot skeletal. Komponen psikoaktif dari
tembakau adalah nikotin. Nikotin adalah zat kimia yang
sangat toksik. Dosis 60 mg pada orang dewasa dapat
mematikan, karena paralisis ( kegagalan ) pernafasan.
VOLATILE SOLVENT atau INHALENSIA
Volatile Solvent :
Adalah zat adiktif dalam bentuk cair. Zat ini mudah
menguap. Penyalahgunaannya adalah dengan cara
dihirup melalui hidung. Cara penggunaan seperti ini
disebut inhalasi. Zat adiktif ini antara lain :
- Lem UHU
- Cairan PEncampur Tip Ex (Thinner)
- Aceton untuk pembersih warna kuku, Cat tembok
- Aica Aibon, Castol
- Premix
Inhalansia :
Zat inhalan tersedia secara legal, tidak mahal dan mudah
didapatkan. Oleh sebab itu banyak dijtemukan digunakan
oleh kalangan sosial ekonomi rendah. Contoh spesifik dari
inhalan adalah bensin, vernis, cairan pemantik api, lem,
semen karet, cairan pembersih, cat semprot, semir
sepatu, cairan koreksi mesin tik ( tip-Ex ), perekat kayu,
bahan pembakarm aerosol, pengencer cat. Inhalan
biasanya dilepaskan ke dalam paru-paru dengan
menggunakan suatu tabung.
GAMBARAN KLINIS :
Dalam dosis awal yang kecil inhalan dapat menginhibisi
dan menyebabkan perasaan euforia, kegembiraan, dan
sensasi mengambang yang menyenangkan. Gejala
psikologis lain pada dosis tinggi dapat merupa rasa
ketakutan, ilusi sensorik, halusinasi auditoris dan visual,
dan distorsi ukuran tubuh. Gejala neurologis dapat
termasuk bicara yang tidak jelas (menggumam,
penurunan kecepatan bicara, dan ataksia ) . Penggunaan
dalam waktu lama dapat menyebabkan iritabilitas,
labilitas emosi dan gangguan ingatan. Sindroma putus
inhalan tidak sering terjadi, Kalaupun ada muncul dalam
bentuk susah tidur, iritabilitas, kegugupan, berkeringat,
mual, muntah, takikardia, dan kadang-kadang disertai
waham dan halusinasi.
EFEK YANG MERUGIKAN :
Efek merugikan yang paling serius adalah kematian yang
disebabkan karena depresi pernafasan, aritmia jantung,
asfiksiasi, aspirasi muntah atau kecelakaan atau cedera.
Penggunaan inhalan dalam jangka waktu lama dapat
menyebabkan kerusakan hati dan ginjal yang ireversibel
dan kerusakan otot yang permanen.
ZAT DESAINER
Zat Desainer adalah zat-zat yang dibuat oleh ahli obat
jalanan. MEreka membuat obat-obat itu secara rahasia
karena dilarang oleh pemerintah. Obat-obat itu dibuat
tanpa memperhatikan kesehatan. Mereka hanya
memikirkan uang dan secara sengaja membiarkan para
pembelinya kecanduan dan menderita. Zat-zat ini banyak
yang sudah beredar dengan nama speed ball, Peace pills,
crystal, angel dust rocket fuel dan lain-lain.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian:
1. Mekanisme koping yang biasa digunakan:2. Data khusus
a.jumlah dan kemurnian zat yang digunakanb. Sering menggunakanc. Metode penggunaan (dirokok, intravena, Oral)d. Dosis terakhir digunakane. Cara memperoleh zat (dokter, mencuri, dll)f. Dampak bila tidak menggunakang. Jika over dosis, berapa beratnyah. Stressor dalam hidupnyai. Sistem dukungan (keluarga, social, finansial)
j. tingkat harga diri klien, persepsi klien terhadap zatadiktif
k. Tingkah laku manipulatifIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ancaman kehidupan
a. Gangguan keseimbangan cairan: mual, muntah
berhubungan dengan pemutusan zat opioda
b. Resiko terhadap amuk berhubungan dengan
intoksikasi sedatif hipnotik
c. Resiko cidera diri berhubungan dengan intoksikasi
aklkohol, sedatif, hipnotik
d. Panik berhubungan dengan putus zat alkohol
2. Intoksikasi
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
8/14
a. Cemas berhubungan dengan intoksikasi ganja
b. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan
intoksikasi sedatif hipnotik, alcohol, opioda
3. Withdrawl
a. Perubahan proses piker: waham berhubungan
dengan putus zat alcohol, sedatif, hipnotik
b. Nyeri berhubungan dengan putus zat opioda, MDMA:
extasy
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan putus zat opioda
4. Pasca detoksikasi
a. Gangguan pemusatan perhatian berhubungan
dengan dampak penggunaan zat adiktif
b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
berhubungan dengan tidak mampu mengenal kualitas
yang positif dari diri sendiri.
c. Resiko melarikan diri berhubungan dengan
ketergantungan tehadap zat adiktif
TATA LAKSANA
Terapi dan rehabilitasi, dengan tujuan:
1. Abstinensia atau menghentikan sama sekalipenggunaan NAPZA. Tujuan ini tergolong sangat ideal,
namun banyak orang tidak mampu atau mempunyai
motivasi untuk mencapai tujuan ini. Rehabilitasi ini
diberikan terutama kalau ia baru menggunakan
NAPZA pada fase-fase awal.
2. Pengurangan frekuensi dan keparahan relapsSasaran utamanya adalah pencegahan relaps. Bila
pasien pernah menggunakan satu kali saja setelah
clean maka ia disebut slip. Bila ia menyadari
kekeliruannya, dan ia memang telah dibekali
ketrampilan untuk mencegah pengulangan
penggunaan kembali, pasien akan tetap mencoba
bertahan untuk selalu abstinensia. Pelatihan relapse
prevention programe, Program terapi kognitif, Opiate
antagonist maintenance therapy dengan naltreson
merupakan beberapa alternatif untuk mencegah
relaps.
3. Memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi adaptasisosial. Dalam kelompok ini,abstinensia bukan
merupakan sasaran utama. Terapi rumatan
(maintence) metadon merupakan pilihan untuk
mencapai sasaran terapi golongan ini.
Sedangkan tahap penanganan secara umum adalah:
Penanganan kegawatan : tatalaksana ABC(airway, brathing, circulation)
Pemberian antidotum Detoksifikasi:
Detoksifikasi dengan pemutusan segera(abrupt withdrawal)
Detoksifikasi simptomatik Detoksifikasi substitusi
Terapi rumatan penyalahgunaan Psikoterapi individu Psikoterapi kelompok
Rehabilitasi Rehabilitasi di rumah / keluarga Rehabilitasi di institusi/lembaga
PROGNOSIS
Keberhasilan dari penatalaksanaan penyalahgunaan
obat/zat memerlukan proses yang sangat panjang. Resiko
tinggi untuk relaps selama terapi hampir selalu ada.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebagian besar pemeriksaan laboratorium tergantung dari
kemungkinan target organ yang terkena efek dari
zat/obat yang dipakai (contoh: gangguan fungsi liver,
kelainan hematologi). Pemeriksaan rambut, saliva, urin ,
dan darah dapat dilakukan untuk mengetahui apakah
remaja tersebut menggunakan obat/zat tersebut tetapi
pemeriksaan urin untuk penyalahgunaan zat lebih dapat
membatu karena lebih cepat hasilnya walaupun false
positif atau negatif kadang terjadi.
IV. EFEK DAN GEJALA KLINIS GANGGUAN
PENGGUNAAN NAP2A
1. AMFETAMIN
a. Efek Fisik dan Psikologis
Efek dari metamfetamin lebih kuat dibandingkan efekdari amfetamin.Metamfetamin diketahui lebih bersifat adiktif, dancenderung mempunyai dampakyang lebih buruk. Pengguna metamfetamindilaporkan lebih jelas menunjukkangejala ansietas, agresif, paranoia dan psikosisdibandingkan pengguna amfetamin.Efek psikologis yang ditimbulkan mirip seperti pada
pengguna kokain, tapi
berlangsung lebih lama.Efek fisik akut dan psikologis
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
9/14
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
10/14
b. Efek fisik dan psikologis jangka panjang :
berat badan menurun, malnutrisi, penurunan
kekebalan
gangguan makan, anpreksia atau defisiensi gizi
kemungkinan atrofi otak dan cacat fungsi
neuropsikologis
daerah injeksi: bengkak, skar, abses
kerusakan pembuluh darah dan organ akibat
sumbatan partikel amfetamin padapembuluh darah yang kecll.
disfungsi seksual
gejala kardiovaskuler
delirium.paranoia, ansietas akut, halusinasi.
Amphetamines induced psychosisakan berkurang bila penggunaan Napza dihentikan ,
bersamaan dengandiberikan medikasi jangka pendak.
depresi, gangguan mood yang lain (misal
distimia), atau adanya gangguanmakan pada protracted withdrawal.
penurunan fungsi kognitif, terutama daya ingat
dan konsentrasi.
c. Gejala Intoksikasi:
Agitasi
Kehilangan berat badan
Takikardia
Dehidrasi
Hipertermi
Imunitas rendah
Paranoia
Delusi
Halusinasi
Kehilangan rasa lelah
Tidak dapat tidur
Kejang
Gigi gemerutuk.rahang atas dan bawah beradu
Stroke
Gangguan kardiovaskularKematian
d. Perilaku sehubungan dengan kondisi
intoksikasi:
Agresif/ perkelahian
Penggunaan alkohol
Berani mengambil risiko
Kecelakaan
Sex tidak aman
Menghindar dari hubungan sosial dengan
sekitarnyaPenggunaan obat-obatan lain
Problem hubungan dengan orang lain
e. Gejala withdrawal:
Depresi
Tidak dapat beristirahat
Craving
Ide bunuh diri
Penggunaan obat-obatan
Masalah pekerjaan
Pikiran-pikiran yang bizzare
Mood yang datarKetergantungan
Fungsi sosial yang buruk
2. KANABISa. Komplikasi fisik dan psikososialEfek akutSeperti umumnya dengan napza , efek dari kanabistergantung dengan dosis yangdigunakan.individunya dan kondisi saat itu. Beberapahal di bawah ini di anggapsebagai efek positif bagi pengguna.yaitu :
perasaan tenang (relaksasi)
euforia
disinhibisi
peningkatan persepsi penglihatan dan
pendengaran
nafsu makan meningkat
persepsi waktu yang salah
sulit untuk konsentrasi
Sedangkan efek akut negatif adalah:
ansietas dan panik
paranoia
halusinasi pendengaran dan penglihatan
gangguan koordinasi
kehilangan memori jangka pendek
takikardia dan aritmia supraventrikuler
Kanabis tidak menyebabkan overdosis yang fatalGejala yang umum terj$di pada kondisi putus kanabisadalah
ansietas, tidak dapat beristirahat dan mudah
tersinggunganoreksia
tidur terganggu dan sering mengalami mimpi
buruk
gangguan gastrointestinal
keringat malam hari
tremor
Gejala-gejala yang terjadi biasanya ringan danberakhir setelah satu atau duaminggu. Pasien dengan putus kanabis hanyamemerlukan manajemen gejala jangka
pendek.
3. OPIODA
a. Efek Opioda
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
11/14
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
12/14
4. BENZODIAZEPINSemua benzodiazepin bersifat sedatif, ansiolitik dananti konvulsan.
a. Efek jangka pendek
o mengantuk, letargi, kelelahan
o gerakan yang tidak terkoordinasi, penurunan reaksiterhadap waktu dan ataksia
o penurunan fungsi kognisi dan memori (terutama
amnesia anterograde)o kebingungan
o kelemahan otot atau hipotoni
o depresi
o nistagmus, vertigo
o disarthria, bicara cadel/tidak jelas
o pandangan kabur, mulut kering
o sakit kepala
o euforia paradoksal, rasa girang, tidak dapat
beristirahat, hipomania dan perilaku
inhibisi yang ekstrim (terutama pengguna dosis tinggidapat merasa tidak dapatdilukai, kebai terhadap serangan atau pukulan danmerasa dirinya tidak dapatdilihat orang sekitarnya)
o efek potensiasi dengan napza depresah susunan
syaraf pusat lainnya, misalalkohol dan opioid yang dapat meningkatkan risiko
penekanan pernapasan
b. Efek jangka panjangMirip dengan efek jangka pendek, ditambah dengan :
toleransi terhadap efek sedatif/hipnotik danpsikomotor
emosi yang "tumpul" (ketidakmampuan merasa
bahagia atau duka sehubungandengan hambatan terhadap emosi)
siklus menstruasi tidak teratur, pembesaran
payudara
ketergantungan (dapat terjadi setelah 3 sampai 6
bulan dalam dosis terapi)
d. Gejala Putus Benzodiazepin :
Umumnya mencakup:insomnia
ansietas
irritable
tidak dapat beristirahat
agitasi
depresi
tremor
dizziness
Jarang terjadi, tapi perlu penanganan serius :
kejang (kejang hampir menyerupai penggunaalkohol dosis tinggi)
delirium
Gejala lain mencakup:
kedutan otot dan nyeri
anoreksia, mual
kelelahan
tinnitus
hiperakusis, fotofobia, gangguan persepsi
depersonalisasi, derealisasi
pandangan kabur
5. ALKOHOL
a. Intoksikasi Alkohol AkutIntoksikasi dapat dikenali dengan gejala-gejala :
ataksia dan bicara cadel/tak jelas
emosi labil dan disinhibisi
napas berbau alkohol
mood yang bervariasi
b. Komplikasi akut pada intoksikasi atau overdosis :
paralisis pernapasan, biasanya bila muntahan
masuk saluran pernapasan
obstructive sleep apnoea
aritmia jantung fatal ketika kadar alkohol darahlebih dari 0,4 mg/mlc. Gejala klinis sehubungan dengan overdosis alkoholdapat meliputi:
penurunan kesadaran, stupor atau koma
perubahan status mental
kulit dingin dan lembab, suhu tubuh rendah
d. Gejala putus alkohol:Biasa terjadi 6-24 jam sesudah konsumsi alkoholyang terakhir: Gejala putusalkohol ringan :
Tremor
Khawatir dan agitasi
Berkeringat
Mual dan muntah
Sakit kepala
Takikardia
Hipertensi
Gangguan tidur
Suhu tubuh meningkat
Gejala putus alkohol berat:muntah
agitasi berat
disorientasi
kebingungan
paranoia
hiperventilasi
delirium tremens (DTs) adalah suatu kondisi
gawat darurat pada putus alkoholyang tidak ditangani .muncul 3-4 hari setelah berhenti
minum alkohol. DTsmencakup gejala agitasi, restlessness, tremor kasar,disorientasi,ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, berkeringatdan demam tinggi,
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
13/14
halusinasi lihat dan paranoia.
6. KOKAINa. Efek yang diharapkan :
euforia
banyak bicara
bertambahnya percaya diri
energi
berkurang keinginan untuk tidur
b. Efek akut pada dosis rendah :
anastesi lokal
dilatasi pupil
vasokonstriksi
peningkatan pernapasan
peningkatan denyutjantung
peningkatan tekanan darah
peningkatan suhu tubuh
c. Efek akut pada dosis tinggi (reaksi toksik):stereotipik, perilaku repetitif
ansietas/ agitasi berat/ panik
agresif
kedutan otot/tremor/hilang koordinasi
peningkatan refleks
gagal napas
peningkatan tekanan darah yang bermakna
nyeri dada/angina
edema paru
gagal ginjal akutkonvulsi
penglihatan kabur
stroke akut
kebingungan/delirium
halusinasi, lebih sering halusinasi dengar
dizziness
kekakuan otot
lemah, nadi cepat
aritmia jantung
iskemi miokardial dan infark
berkeringat/suhu tubuh sangat tinggi (suhu rektal
bisa mencapai 41C)
sakit kepala
nyeri perut/mual/muntah
d. Efek pada penggunaan kronis :
insomnia
depresi
agresif atau liar
kehilangan nafsu makan dan penurunan beratbadan
kedutan otot
ansietas
psikosis - waham curiga, halusinasi
hilang libido dan/atau impotensi
peningkatan refleks
peningkatan denyut nadi
e. Gejala putus kokain (terjadi setelah beberapa haripenggunaan kokain)
mood disforia (anhedonia atau kesedihan mirip
depresi) dan
kelelahan
insomnia atau hipersomnia
agitasi psikomotor atau retardasi
craving
peningkatan nafsu makan
mimpi buruk
gejala putus alkohol mencapai puncaknya dalam
2-4 hari
gejala disforia bisa berlangsung sampai 10
minggu
7.VOLATILE
SUBSTANCE (SENYAWA YANGMUDAH MENGUAP)
a. Efek pada penggunaan akut
mata merah dan berair
bersin dan batuk
nafas berbau napza kimia
lem, solven, bekas cat tertinggal pada baju, jari
tangan, hidung, atau mulut
intoksikasi terlihat jelas/ perilaku menyimpang/
berani mengambil risiko
kebingungan
koordinasi yang lemah
mengeluarkan keringat yang berlebihan
ada tanda-tanda tidak biasa/rash,
iritasi kulit di sekitar mulut dan hidung
sekresi nasal yangberlebihan,
secara langsung menghirup
b. Efek yang diharapkan :
euforia
rasa girang
rasa melambungrasa tidak dapat dilukai/disakiti
disinhibisi
c. Efek jangka pendek/efek negatif:
mengantuk
gejala mirip flu
mual dan muntah
sakit kepala
diare, nyeri abdominal
pernapasan tidak nyaman
perdarahan hidung dan tenggorokan
perilakuberisiko.
d. Efek pada dosis tinggi:
berbicara tidak jelas
-
7/22/2019 Jiwa Zat Adiktif
14/14
koordinasi motorik lemahdisorientasi, kebingungan
tremor
sakit kepala
delusi
gangguan penglihatan atau halusinasi
perilaku yang tidak dapat diprediksi
- ataksia- stupor- final stages ( kejang, koma cardiopulmonary arrest,kematian ).
e. Gejala OverdosisDosis tinggi dapat menyebabkan pasien mengalami:
konvulsi, koma
Gangguan pernafasan
Aritmia jantung
Gangguan atau kematian dapat terjadi karena:
perilaku yang berisiko (tenggelam, jatuh, dll)
sufokasi
aspirasi muntahan
terbakar, ledakan
keracunan, kegagalan organ tubuh (pengguna
kronis)
Laryngeal Spasm (Butane) Respiratory Arrest
keracunan logam (bensin/solar)
f. Gejala putus zat:Permulaan dan lamanya: tidak diklasifikasikan dalamDSM IV tapi sifat dari gejala
putus yang memungkinkan dapat terjadi pada 24-48jam sesudah penggunaanberakhir Gejalanya:
gangguan tidur
tremor
mudah tersinggung dan depresi
mual
diaforesis
ilusi hilang dengan cepat
e. Rehabilitasi, Program dapat dimulai rehabilitasijamgka pendek dan bilasarana/prasarana dan SDM sudah memenuhi kriteriadapat dikembangkan menjadi
program rehabilitasi jangka panjang
1. Short Term ( Jangka Pendek)
Lama perawatan berlangsung antara 1 sampai 3
bulan tergantung dari kondisidan kebutuhan pasien
Pendekatan yang dapat dilakukan kearah medik
dan psikososial
Masalah medik masih menjadi fokus utama,
asesmen dilakukan secaralengkap termasuk pemeriksaan penunjang medik
Indikasi diberikan kepada pasien yang memiliki
kegiatan rutin (bekerja,sekolah, dsb)
Asesmen yang perlu dilakukan pada model terapi
ini antara lain :
- evaluasi masalah penggunaan NAPZA (Jenis,jumlah, lama pemakaian,dampak yang ditimbulkan, keinginan untuk berhenti)- evaluasi medis: riwayat penyakit, kondisi fisik saatini dan penyakitpenyakitlain yang terkait dengan penggunaan NAPZA- evaluasi psikologis melalui wawancara dan tes
psikologi- evaluasi sosial : riwayat keluarga, pendidikan,
pekerjaan dan hubungansosial- evaluasi tentang kegiatan agama, penggunaan waktusenggang dankehidupan pribadi lainnya
Untuk melakukan asesmen memerlukan suatu
hubungan terapeutik yangterbina antara pasien dengan terapis dan hasilasesmen tersebut menjadi acuanuntuk terapi selanjutnya
Pengobatan dapat dilanjutkan dengan rawat jalan
atau bila masalah yang
dihadapi pasien khususnya perilaku belummemungkinkan dapat dilanjutkandengan rehabilitasi jangka panjang2. Rehabilitasi Jangka Panjang, dalam hal ini yangakan dibahas adalah modalitasterapi Therapeutic Community (TC) yangmenggunakanpendekatan perubahan
perilaku.
Direkomendasikan bagi pasien yang sudah
mengalami masalah penggunaanNAPZA dalam waktu lama dan berulang kali kambuh
atau sulit untuk beradadalam kondisi abstinen atau bebas darl NAPZA
TC dapat digambarkan sebagai model yang cocok
atau sesuai dengan pasienyang membutuhkan llngkungan yang mendukung dandukungan lain yang
bermakna dalam mempertahankan kondisi bebas
NAPZA atau abstinen.