Download - Kelainan Darah Baru222
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
1/30
1
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan perdarahan merupakan keadaan perdarahan yang disebabkan
oleh kemampuan pembuluh darah, platelet, dan faktor koagulasi pada sistem
hemostatis. Gangguan perdarahan dapat bersifat genetik maupun dapatan.
Prosedur di dalam perawatan gigi dan mulut dapat menyebabkan perdarahan.
(Riyanti, 2010)
alam keadaan normal tindakan ini tidak menyebabkan gangguan, namun
pada pasien dengan gangguan pembekuan darah tindakan perawatan gigi dan
mulut dapat menyebabkan keadaan pasien men!adi lebih parah. ("ittle, 2002).
Pemeriksaan awal yang meliputi pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan
fisik, skrining laboratoris, dan melakukan obser#asi setelah dilakukan tindakan
merupakan hal $ hal yang harus diperhatikan saat melakukan perawatan gigi.
(%&ully, 2002). okter gigi sebaiknya mengetahui faktor'faktor dan proses yang
ter!adi pada pembekuan darah sehingga tindakan yang akan dilakukan tidak
men!adi penyebab ter!adinya keadaan yang fatal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gangguan Perdarahan
2.1.1 Definisi Gangguan Perdarahan
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
2/30
2
Gangguan perdarahan merupakan keadaan perdarahan yang disebabkan
oleh kemampuan pembuluh darah, platelet, dan faktor koagulasi pada sistem
hemostatis. Gangguan perdarahan dapat bersifat genetik maupun dapatan.
Gangguan perdarahan merupakan faktor resiko pada tindakan perawatan gigi dan
mulut. Penderita mengalami waktu perdarahan yang pan!ang bahkan dapat pula
mengalami perdarahan yang terus'menerus. (Riyanti, 2010)
2.1.2 Klasifiasi Gangguan Perdarahan
1. efisiensi aktor oagulasi ongenital
*emofili + dan
-on illebrand/s disease
awaan
Penyakit li#er
ekurangan #itamin k, penggunaan
warfarin
2. elaianan Platelet elainan kuantitatif
ediasi imun
1. diopathik
2. rug indu&eed
. elainan kolagen #as&ular
3. %ar&oidosis
ediasi non imun
1. isseminated oagulasi
intra#askular
2. i&roangiopathi& hemiolity&
anemia
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
3/30
3
. "eukemia
3. myelofibrosis
elainan kualitatif
ongenital
1. Glan4mann thrombsthenia
2. 5on willebrand/s disease
awaan
1. rug indu&eed
2. Penyakit li#er. +l&oholism
3. elainan #askular %&ur#y
Purpura
*ereditary hemorrhagi& telangie&tasia
5ushing syndrome
6hles danlos syndrome
7. ibrinolyti& defe&ts %treptokinase therapy
isseminated intra#as&ular &oagulation
2.1.! E"i#l#g$
Perubahan patologis dari pembuluh darah, penurunan angka platelet,
kekurangan salah satu faktor koagulasi dapat mengakibatkan perdarahan se&ara
klinis. ("ittle, 2002)
2.1.% K#n"r#l N#r&al Perdarahan
ase hemostasis untuk mengontrol perdarahan ter!adi tiga fase yaitu, fase
#askular, platelet, dan koagulasi, fase koagulasi diikutin fase fibrinolyti& dimana
melarutkan blood &lot. ("ittle, 2002)
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
4/30
4
1. ase #askular, #asokontriksi pada daerah in!ury segera setelah trauma
2. ase platelet, platelet dan dinding pembuluh darah men!adi lekat, platelet
menutup dari bagian pembuluh darah yang terbuka
. ase koagulasi, darah di pembuluh darah mengalami koagulasi se&ara
perlahan
3. ase fibrinolyti&, pengeluaran dari agen antitromboti&, limpa dan li#er
menghan&urkan agen antitromboti&
2.1.' (anifes"asi Klinis Pasien dengan Kelainan Darah
8aundi&e, pallor, e&&hymosis, hemarthrosis, dan disse&ting hematomas
merupakan gambaran klinis yang sering terlihat pada pasien dengan gangguan
koagulasi genetik, dan pasien dengan !umlah platelet abnormal9trombositopeni
sering mengalami pte&hiae dan e&&hymosis. Penderita leukemia akut dan kronis
sering menun!ukkan ge!ala ulserasi pada mukosa oral, hiperplasia gusi, pte&hiae
dan e&&hymosis pada kulit dan membran mukosa, serta lymphadenopathy. ("ittle,
2002)
Gambar 1. 6&&hymosis
%umber : Riyanti, 2010
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
5/30
5
Gambar 2. *iperplasi Gusi
%umber : Riyanti, 2010
Gambar . Pte&hiae pada ;angan
%umber : Riyanti, 2010
Gambar 3. Pte&hiae pada Palatum
%umber : Riyanti, 2010
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
6/30
6
Gambar 7. %pider +ngiomas%umber : Riyanti, 2010
2.1.) Pe&erisaan La*#ra"#riu&
Partial thromboplastin time (P;;) digunakan untuk memeriksa sistem
intrinsik (faktor -,
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
7/30
7
1.Riwayat Penyakit "engkap
a.Riwayat keluarga yang memiliki gangguan perdarahan
b.Gangguan perdarahan setelah dilakukan operasi dan pen&abutan gigi
&.Gangguan perdarahan setelah mengalami trauma
d.onsumsi obat'obatan yang menimbulkan masalah perdarahan seperti aspirin,
antikoagulan, pemakaian antibiotika !angka pan!ang, dan obat'obat herbal
e.Penyakit'penyakit yang berhubungan dengan gangguan perdarahan seperti
leukemia, penyakit li#er, hemofilia, penyakit !antung bawaan, penyakit gin!al
f.Perdarahan spontan dari hidung, mulut, telinga, dan lain'lain
2. Pemeriksaan isik
a. 8aundi&e dan pallor
b. %pider angiomas
&. 6&&hymosis
d. Pte&hiae
e. =ral ul&ers
f. *yperplasti& gingi#al tissues
g. *emarthrosis
.%krining laboratoris
a. P;, nilai normal 11' 17 detik
b. aP;;, nilai normal 27 $ 7 detik
&. ;;, nilai normal > $ 1 detik
d. P+'100, nilai normal ?0'120 detik
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
8/30
8
e.8umlah Platelet, nilai normal 130.000'300.000, perdarahan parah ter!adi !ika
kurang dari 70.000
3.;indakan pembedahan yang pernah dialami sehingga menimbulkan gangguan
perdarahan. %krining laboratoris perlu dilakukan terutama pemeriksaan P;, aP;;,
;;, P+'100 dan platelet &ount. ("ittle, 2002)
2.1.. (ana /eru*ahan nilai /e&*euan darah n#r&al (utta@in, 200A)
Tes Nilai n#r&al (ana /eru*ahan nilai
asa pembekuan atau
koagulasi
?'B menit (tube ka&a) 1?'
?> menit (tube silikon)
eman!ang pada defisiensi
semua faktor pembekuan ke&uali
faktor - dan -
asa protombin 10'13 dtk eman!ang pada defisiensi
faktor , , -, -, dan mnt (metode i#y), A
mnt (metode uke)
eman!ang pad
trombositopenia, akibat obat
aspirin, indometasin,
fenibuta4on,mielopoliferasi,
hipotrombinemia,
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
9/30
9
hipofibrinogenemia
Retraksi bekuan ulai : 0 $ ?0 mnt
%ekesai : 12 $ 23 !am
eman!ang pada
trombositopenia, trombastenia
(kekurangan pelepasan oksigen)
8enis penyakit Ge!ala ;es arah efek ;indakan
medis
-on
illebrand/s
disease
efisiensi atau
kelainan #
yang
menyebabkan
kerusakan
adhesi platelet,
defisiensi
faktor -
+-P,
6+5+,
mengganti
faktor -
yang dirusak
oleh
#
+nemia udah lelah,
edema
perifer,
misalnya
bengkakpada kaki,
pu&at
(telapak
tangan,
kon!un&ti#a)
, flow
murmur
sistolik.
6ritrosit,
"eukemia,
;rombosit,
la!u endap
darah D"6Eatau protein
reaktif'5
(5RP) : tipe
anemia
"eukemia kulit yang
pu&at,
beberapa
memar,
perdarahan,
perdarahan
retina
arah
"engkap,
Pemeriksaan
darah tepi dan
pemeriksaan
sumsum
tulang.
*emofilia + arah sukar
membeku,
perdarahan
spontan
+P;;
meman!ang,
P; normal,
&ek
efisiensi atau
defek pada
faktor -
+-P,
6+5+, faktor
-C
por&ine faktor
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
10/30
10
kromosom < -, P55,
aP55, faktor
-a, dan atau
pemberian
steroids
*emofilia arah sukar
membeku,
perdarahan
spontan
+P;;
meman!ang,
P; normal,
&ek
kromosom 7I pasien "" disebabkan oleh peningkatan limfosit .3B %edangkan pada
penderita "G9" ditemukan keadaan hiperselular dengan peningkatan !umlah
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
20/30
20
megakariosit dan akti#itas granulopoeisis. 8umlah granulosit lebih dari
0.0009mm. (+sra, 2010)
2.!.! Pena"alasanaan
1. Resusitasi antibiotik dalam dosis tinggi
2. emoterapi
. ;ransplantasi sumsum tulang. (a#ey, 2007)
2.%. Hefilia
*emofilia adalah gangguan produksi faktor pembekuan yang diturunkan.
(osman, 201).
2.%.1 E"i#l#gi
Penyakit ini ter!adi akibat kelainan sintesis salah satu faktor pembekuan,
dimana pada hemofilia + ter!adi kekurangan - (+ntihemophili& fa&tor),
sedangkan pada hemofilia ter!adi kekurangan < (5hristmas fa&tor).
*emofilia + men&akup A0'A7I dari keseluruhan penderita hemofilia. (osman,
201)
2.%.2 (anifes"asi Klinis
anifestasi klinis hemofilia + serupa dengan hemofilia yaitu perdarahan
yang sukar berhenti. %e&ara klinis hemofilia dapat dibagi men!adi hemofilia
ringan (konsentrasi - dan < 0.07'0.3 F9m" atau 7'30I), hemofilia
sedang (konsentrasi - dan < 0.01'0.7 F9m" atau 1'7I) dan hemofilia
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
21/30
21
berat (konsentrasi - dan < di bawah 0.01 F9m" atau di bawah 1I). Pada
penderita hemofilia ringan perdarahan spontan !arang ter!adi dan perdarahan
ter!adi setelah trauma berat atau operasi,. Pada hemofilia sedang, perdarahan
spontan dapat ter!adi atau dengan trauma ringan. %edangkan pada hemofilia berat
perdarahan spontan sering ter!adi dengan perdarahan ke dalam sendi, otot dan
organ dalam. Perdarahan dapat mulai ter!adi semasa !anin atau pada proses
persalinan. Fmumnya penderita hemofilia berat perdarahan sudah mulai ter!adi
pada usia di bawah 1 tahun. Perdarahan dapat ter!adi di mukosa mulut, gusi,
hidung, saluran kemih, sendi lutut, pergelangan kaki dan siku tangan, otot
iliospoas, betis dan lengan bawah. Perdarahan di dalam otak, leher atau
tenggorokan dan saluran &erna yang masif dapat mengan&am !iwa. (osman,
201).
2.%.!. Diagn#sis
iagnosis ditegakkan dengan anamesis, pemeriksaan fisik dan
laboratorium. +namnesis diarahkan pada riwayat mudah timbul lebam se!ak usia
dini, perdarahan yang sukar berhenti setelah suatu tindakan, trauma ringan atau
spontan, atau perdarahan sendi dan otot. Riwayat keluarga dengan gangguan
perdarahan terutama saudara laki'laki atau dari pihak ibu !uga mendukung ke
arah hemofilia. *asil pemeriksaan darah rutin dan hemostasis sederhana sama
pada hemofilia + dan . arah rutin biasanya normal, sedangkan masa
pembekuan dan masa thromboplastin parsial teraktifkan (+P;;) meman!ang, dan
masa pembekuan thromboplastin abnormal. asa perdarahan dan masa
prothrombin (P;) umumnya normal. iagnosis pasti ditegakkan dengan
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
22/30
22
memeriksa kadar - untuk hemofilia + dan < untuk hemofilia , dimana
kedua faktor tersebut di bawah normal. Pemeriksaan petanda gen hemofilia pada
kromosom < !uga dapat memastikan diagnosis hemofilia dan dapat digunakan
untuk diagnosis antenatal. %e&ara klinis, hemofilia + tidak dapat dibedakan
dengan hemofilia , oleh karena itu diperlukan pemeriksaan khusus - dan
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
23/30
23
3,17 Fntuk hemofilia + diberikan konsentrat - dengan dosis 0.7 H (kg) H
kadar yang diinginkan (I). - diberikan tiap 12 !am sedangkan >3)
Pasien yang membutuhkan antikoagulan, baik heparin atau oumadin,
membutuhkan persiapan prabedah khusus. arena antikoagulan mungkin
diperlukan kembali dalam masa pas&abedah untuk menghindari bahaya
tromboemboli, maka sebaiknya tidak menghilangkan antikoagulan se&ara
lengkapa untuk waktu yang lama. =perasi susunan saraf pusat (%%P), hati dan
mata membutuhkan penghilangan antikoagulan yang lengkap pada saat operasi.
(%abiston,1>>3)
1. Pemberian #itamin se&ara parenteral atau infus plasma beku segar dian!urkanuntuk menghilangkan antikoagulansi akibat koumadin atau heparin
prabedah,
2. ndikasi untuk pemberianFresh Frozen Plasma (P) adalah untuk kadar P; atau
aP;; yang 1,7 kali lebih dari normal. Pemberian P dengan dosis 10'17
m"9kg akan menaikan konsentrasi faktor plasma 0I. P dapat pula
diberikan pada untuk pasien dengan defisiensi koagulopati atau pasien
dengan purpura trombositopenia.
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
26/30
26
. ndikasi diberikan transfusi kryopresipitat adalah saat diketahui kadar fibrinogen
kurang dari A0 mg9d". %atu unit kryopresipitat per 10 kg akan menaikan
kadar fibrinogen sampai 70 mg9d". ;he +%+ ;ask or&e mempunyai
rekomendasi untuk diberikan kryopresipitat yaitu profilaksis pada
nonbleeding perioperative atau pasien peripartum dengan defisiensi
kongenital fibrinogen atau penyakit -on illenbrand yang tidak responsif
terhadap desmopressin acetate, pasien yang mengalami perdarahan dengan
penyakit -on illebrand, koreksi perdarahan mikro#askuler pada pasien
yang mengalami perdarahan masif dengan kadar fibrinogen kurang dari A0'
100 mg9d", atau saat kadar fibrinogen tidak dapat diperiksa.
Pasien yang didasari kelainan darah2
1 ;ransfusi pack red cell (PR5) harus dilakukan pada pasien dengan *b B
g9d"
tanpa adanya kelainan !antung dan kardio#askuler. +meri&an 5ollage of
Physi&ian menentukan kadar *b yang sama untuk indikasi transfusi. +%+
menentukan *b ? g9d untuk indikasi transfusi sampai kadar *b 10 g9d".
5anadian edi&al +sso&iation menentukan kadar *b A mg9d" untuk indikasi
transfusi PR5. 5ollege of +meri&anPathologists menentukan kadar *b
dibawah ? g9d" atau kehilangan darah yang massif hingga men&apai lebih dari
0'30I. orton dkk merekomendasikan kadar *b 11 g9d" dan kadar
hematokrit I untuk melakukan operasi dengan kemungkinan post operasi
yang optimal. ndikasi untuk dilakukan transfusi trombosit adalah nilai
trombosit 10.0009mm pada pasien yang stabil, 20.0009mm pada pasien
dengan adanya keluhan demam atau terdapatnya infeksi, 70.0009mm untuk
persiapan infeksi dan kadar 70.000'100.0009mm untuk keadaan emergensi
atau pasien dengan critical ill.
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
27/30
27
2 *emofilia dapat digambarkan oleh riwayat keluarga. ila kadar faktor -
hemofilia + atau < hemofilia kurang dari 27I normal, maka dapat ter!adi
perdarahan intraoperational atau pas&abefag. Profilaksis untuk hemofilia
adalah memberikan transfusi 5PR diberikan 2 !am sebelum operasi dalam
dosis tunggal dan terus diberikan dalam dosis ke&il setiap 12 !am selama 1'
2minggu setelah operasi besar.
Penyakit hati merupakan penyebab tersering P; yang lama. Pasien
malabsorbsi #itamin !uga dapat memanifestasikan P; yang lama. Pasien ini
harus dipersiapkan prabedah dengan pemberian #itamin parenteral serta
transfusi plasma beku segar bila diperlukan.
3 Pasien yang membutuhkan antikoagulan, baik penderita leukemia dan
granulositopenia kurang dari 1000 pem memiliki resiko infeksi operasi yang
lebih besar. +ntibiotik diindikasikan se&ara filaksis pasa pasien ini. Penderita
leukemia dan hitung trombosit kurang dari 70.000 harus diberikan tambahan
tramsfusi trombosit tepar sebelum operasi untuk meminimumkan perdarahan.
ila sudah diputuskan untuk melakukan transfusi, sebaiknya darah
diberikan sekurang'kurangnya 23 !am sebelum operasi dengan batas maksimum 2
unit darah per hari. ;indakan ini memungkinkan waktu yang adekuat bagi tubuh
untuk mengumpulkan kembali 2, difofogliserat (PG) serta menghindari beban
#olume yang berlebihan. (%abiston,1>>3)
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
28/30
28
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
29/30
29
BAB III
SI(PULAN
Gangguan perdarahan adalah perubahan kemampuan pembuluh darah,
platelet, dan faktor koagulasi untuk memelihara hemostasis. Pasien ini dapat
mengalami perdarahan abnormal, penyembuhan yang terlambat, infeksi, ulserasi
mukosa, dan dapat berakibat fatal. Gangguan darah harus dapat dideteksi segera
mungkin sebelum mendapat perawatan gigi yang in#asif, karena identifikasi yang
baik dapat mengurangi resiko komplikasi pada tindakan gigi.
Pasien dengan gangguan darah yang dapat mengan&am !iwa tidak boleh
dirawat tanpa konsultasi dengan dokter ahli. Pasien dengan riwayat perdarahan
harus dikonsul ke hematologist untuk s&reening se&ara keseluruhan.
-
7/24/2019 Kelainan Darah Baru222
30/30
30
DA3TA, PUSTAKA
+sra, . 2010. repository.usu.a&.id9bitstream91237?BA>920>?>9395hapterI20.pdf
onewit, athy, 2013. ;oday/s ,edi&al +ssistant : 5lini&al K +dministrati#e.
6lse#ier. P2
a#ey, Patri&k. 2007. Glan&e edi&ine. 8akarta : 6rlangga
osman, +%. 201. repository.usu.a&.id9bitstream91237?BA>97?11939 5hapterI20.pdf
"ittle, 8ames. 2002. ental anagement of the edi&ally 5ompromised PatientBth ed. 5anada : osby. P
Mohler, Emile. 2006. Advanced Therapy in yper!en"ion and
#a"c$lar %i"ea"e. amil!on & 'ol$m(ia. ) 58
utta@in, +rif. 200A. uku asuh keperawatan. 8akarta : %alemba edika
Riawan, lu&ky. asim, alwin. 200B. ateri kuliah bedah dento al#eolar.
pustaka.unpad.a&.id9wp&ontent9uploads920119109pustakaLunpadLbedah
Riyanti, 6riska. 2010. Gangguan Perdarahan pada Perawatan Gigi dan ulut.
Pustaka.unpad.a&.idMuploadsM201090?
%abiston, .5., 1>>3, uku +!ar edah %abiston agian 2, 6G5, 8akarta.
%&ully 5. 2007. edi&al Problems in entistry 7th ed. ndia : 5hur&hill
%inurat, ;%. 2011. repository.usu.a&.id9bitstream91237?BA>9217B>9395hapter
I20.pdf