Download - MINAT KONSUEN
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
1/57
ANALISIS MINAT KONSUMEN DALAM MEMILIH ULANG
JASA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA TIMUR
Tesis
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-2
Minat Utama Manajemen Rumahsakit
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Jurusan Ilmu-ilmu Kesehatan
Diajukan oleh:
Sjarif Hidajat
10081/III-2/827/97
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN RUMAHSAKIT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2004
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
2/57
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
3/57
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yangpernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.
Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 20 Pebruari 2004
Sjarif Hidajat
Tandatangan dan nama terang
i
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
4/57
PRAKATA
Puji syukur kami sampaikan kepada tuhan Yang Maha Esa atas limpahan kasih
sayang dan berkat dalam pelaksanaan tugas penulisan tesis, sehingga tesis ini dapat
diselesaikan.
Tesis ini berjudul ANALISIS MINAT KONSUMEN DALAM MEMILIH
ULANG JASA RAWAT INAP DI RUMAHSAKIT ISLAM JAKARTA TIMUR
yang disusun penulis untuk memenuhi sebagian syarat dalam mencapai derajat sarjana
S-2 pada Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Rumah Sakit Islam Jakarta Timur yang semula adalah rumah sakit biasa
dengan misi rumahsakit adalah mewujudkan pelayanan kesehatan secara profesional
yang Islami serta meningkatkan mutu pelayanan dengan tetap memperhatikan kaum
dhuafa. Visi rumahsakit adalah mewujudkan rumahsakit tingkat madya dengan
pelayanan unggulan kesehatan wanita. Sejak tahun 1998 merubah strategi menjadi
rumahsakit proaktif guna memperluas cakupan jaringan pelayanan melalui home care,
home service, room service, catering gizi dan klinik diabetes. Penekanan pada mutu
pelayanan medis dan pembinaan rohani dalam rangka mewujudkan secara nyata nilai
Islami pada pola pikir, sikap, perilaku dan penampilan. Hal ini disadarinya dalam
rangka peningkatan perluasan pasar yang berkaitan dengan kompetisi dengan
rumahsakit lain.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Direktur Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada beserta staf.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas gajah Mada.
ii
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
5/57
3. Ketua Minat Utama Magister Manajemen Rumahsakit Universitas Gajah
Mada.
4. Pengelola Magister Manajemen Rumahsakit Universitas Gajah Mada.
5. Bapak Dr Rossi Sanusi, PhD selaku pembimbing.
6. Direksi dan staf Rumah Sakit Islam Jakarta Timur.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan pahala atas segala pemberian
kesempatan, bantuan, dukungan, waktu dan bimbingan kepada penulis selama
mengikuti pendidikan. Perkenankan pula pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada istri, anak-anak, mantu-mantu, cucu-cucu tercinta dan ibu tercinta
atas segala doa dan pengorbanannya selama penulis mengikuti pendidikan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan dan saran demi
kesempurnaan tesis ini.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 20 Pebruari 2004
Penulis
Sjarif Hidajat
iii
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
6/57
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN . i
PRAKATA ii
DAFTAR ISI .. iv
DAFTAR LAMPIRAN. ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
INTI SARI .. viii
ABSTRACT ... ix
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ... 1
1. Latar Belakang Permasalahan 1
2. Masalah Penelitian.. 43. Tujuan Penelitian ... 4
4. Manfaat Penelitian . 4
5. Keaslian Penelitian 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Tinjauan Pustaka
.
6
1. Jasa rawat inap . 6
2. Minat berperilaku.. ... 9
3. Perilaku konsumen .. 11
B. Kerangka Konsep.... 13
C. Hipotesis ... 13
BAB III. CARA PENELITIAN ... 15
A. Rancangan Penelitian.. .. 15
iv
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
7/57
B. Subyek Penelitian....... 16
C. Pengumpulan Data.. 16
D. Pengolahan Data 17
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 20
A. Distribusi Variabel Penelitian.... 20
B. Analisis Kuantitatif 23
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 25
A. Kesimpulan 25
B. Saran....... 25
BAB VI. RINGKASAN .. 26
DAFTAR PUSTAKA 36
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
8/57
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Daftar Kuesioner . 37
v
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
9/57
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. BOR RS Jakarta Timur, 1993 - !997 2
vi
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
10/57
INTISARI
Latar belakang: Deregulasi di bidang kesehatan memberi peluang kepadainvestor asing untuk membuka rumah sakit di Indonesia, bersama teknologi dan
sumber daya manusianya. Rumah sakit yang sudah ada berusaha meningkatkan mutu
pelayanan dengan teknologi baru sehingga menambah ketat persaingan dalam
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu Rumah Sakit Islam Jakarta Timur (RSIJT)
berupaya untuk mengimbangi persaingan tersebut dengan meningkatkan kemampuan
dan keterampilan sumber daya manusianya dan dengan memahami perilaku konsumen
dan faktor yang berpengaruh terhadap perilaku tersebut.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui minat konsumen dalam memilih ulang
jasa rawat inap di RSIJT. Dan untuk mengetahui mana yang lebih dominan dari antara
sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual dalam memilih ulang jasa rawat inap diRSIJT.
Cara penelitian: Subyek penelitian terdiri dari 76 orang pasien rawat inap
dewasa yang datang sendiri ke Rumah sakit Islam Jakarta Timur dan telah dirawat
paling sedikit 3 kali 24 jam, serta diizinkan pulang antara 16 Juli dan 26 Juli 1998.
Subyek penelitian diminta untuk mengisi kuesioner yang terdiri dari 59 pertanyaan.
Kesimpulan: Sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual secara bersamaan
tidak mempunyai hubungan yang kuat dengan minat berperilaku dalam memilih ulang
jasa rawat inap. Pengalaman aktual mempunyai hubungan paling kuat dalam memilih
ulang jasa rawat inap.
vii
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
11/57
ABSTRACT
Background: Health deregulation provides an opportunity to foreign investors tobuild hospitals, with their accompanying technology and manpower. The local
hospitals further increased competition by improving their services. Rumah Sakit
Islam Jakarta Timur (RSIJT; East Jakarta Islamic Hospital) responded to this
competition by enhancing the ability of its employees in understanding consumer
behavior and factors that influence consumer behavior.
Aims: The purpose of this investigation was to study the attitudes, subject
norms and actual experiences of consumers, and their relationship with consumers
interests in reutilization of inpatient services.
Method: The subjects were 76 adult inpatients who were self-admitted to the
RSIJT, treated at least 3 x 24 hours, and who were permitted to go home between 16July and 26 July 1998. A validated 59-item questionnaire was administered to these
subjects.
Results: Attitude, subject norm and actual experience together were not
strongly related to consumers interest in reutilization of inpatient services. The actual
experience-reutilization relationship was the strongest.
viii
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
12/57
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Islam Jakarta Timur (RSIJT), yang terletak di Jalan Raya Pondok
Kopi, Jakarta Timur, didirikan pada tahun 1986. Rumah Sakit ini memberikan
pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan rawat jalan meliputi kebidanan, anak,
penyakit dalam, bedah, kulit & kelamin, mata, telinga hidung dan tenggorokan,
jantung, kesehatan jiwa, paru, syaraf, gigi & mulut, unit gawat darurat, klinik umum,
klinik keluarga berencana, klinik laktasi dan konsultasi gizi. Pelayanan rawat inap
mempunyai kapasitas 186 tempat tidur (TT) yang terdapat di 6 ruangan, dengan
rincian sebagai berikut: 2 TT di ruang VIP, 26 TT di ruang kelas I, 50 TT di ruang
kelas II, 86 TT di ruang kelas III, dan 21 TT di ruang bayi. Unit penunjang medisnya
terdiri dari farmasi, laboratorium klinik, radiologi, unit diagnostik, dapur gizi serta
fisioterapi.
Jumlah total tenaga kerja rumah sakit ini 405 orang, yang terdiri atas 11 tenaga
medis, 181 tenaga perawat, 29 tenaga penunjang medis dan 184 tenaga. Pegawai
rumah sakit memperlihatkan kepuasan kerja dan motivasi tinggi, yang dapat dilihat
dari turn over pegawai yang sangat rendah, dan sebaliknya terdapat peningkatan
jumlah pegawai inti maupun pegawai lain setiap tahun.
Misi organisasi RSIJT adalah: Pelayanan kesehatan secara profesional yang
Islami serta meningkatkan mutu pelayanan dengan tetap memperhatikan kaum
dhuafa. Pernyataan ini terdapat pada pembukaan anggaran dasar organisasi dan
merupakan amanat dari pemilik organisasi. Dilihat dari hasil laporan tahunan rumah
ix
1
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
13/57
sakit ternyata misi ini telah dipenuhi, yaitu dengan tetap mempertahankan angka-
angkaBed Occupancy Rate, Length of Stay, Gross Death Rate dan Net Death Rate.
Bed Occupancy Rate(BOR) tahun 1993 sampai dengan tahun 1997 terlihat di
bawah ini.
Gambar 1: BOR RS Jakarta Timur, 1993 - !997
Lengt of stay (LOS) dari tahun 1993 sampai dengan tahun 1997 menunjukkan
angka rata-rata lima hari. Pasien yang dirawat di ruang inap mengeluh, melalui kotak
saran, bahwa perawat kurang ramah dan pelayanan makanan pasien kurang memenuhi
keinginan pasien.
Visi organisasi menyatakan bahwa RSIJT mempunyai visi mewujudkan rumah
sakit tingkat madya dengan pelayanan unggulan kesehatan wanita. Sampai saat ini visi
tersebut belum terlaksana sepenuhnya bila dilihat dari jenis pelayanan yang tidak
berbeda dari pelayanan rumah sakit umum biasa. Sedangkan target yang diharapkan
oleh organisasi dapat dikatakan tercapai. Hal ini terlihat dari laporan anggaran belanja
dan pendapatan, yang setiap tahun selalu melebihi target.
Menindaklanjuti hasil evaluasi analisis dampak lingkungan RSIJT
bekerjasama dengan Rumah Sakit Persahabatan dalam penanganan limbah. Di
%
70
74
80
72
76
78
1993 1994 19961995 1997
2
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
14/57
samping itu RSIJT telah diakreditasi dengan hasil memuaskan dan melaksanakan
penyempurnaan pemenuhan standar akreditasi untuk 5 bidang pelayanan kesehatan
dari DepKes, yaitu administrasi, pelayanan medis, keperawatan, pelayanan gawat
darurat dan pelayanan rekam medis.
Kegiatan RSIJT, berdasarkan perencanaan program tahunan, meliputi kegiatan
persyarikatan, peningkatan kualitas manajemen, peningkatan pengelolaan keuangan,
peningkatan sumber daya manusia, peningkatan citra Islamik organisasi, peningkatan
pelayanan medis, pengambilan keputusan investasi, dan perbaikan serta
penyempurnaan struktur organisasi. Perencanaan program tersebut memberi arah
kepada manajemen dan seluruh pegawai tentang tujuan dan keberhasilan kinerja
organisasi.
Konsumen utama RSIJT adalah masyarakat dengan penghasilan menengah ke
bawah dari daerah pemukiman Perumnas Klender, perumahan Pondok Kopi,
perumahan karyawan DKI Jakarta, perumahan Malaka Country dan perumahan
Eramas 2000, serta lingkungan perusahaan industri ringan dan berat. Sesuai dengan
perkembangan dan pertumbuhan penduduk di sekitar RSIJT selama tahun-tahun
terakhir terjadi peningkatan kunjungan ke klinik. Konsumen yang sebelumnya
sebagian besar datang dengan kendaraan umum, sekarang datang dengan kendaraan
pribadi sepeda motor dan mobil, yang tidak dapat ditampung lagi di tempat parkir.
Oleh karena itu rumah sakit merencanakan meperluas tempat parkir dengan membeli
lahan seluas 7.734 m2 yang berdekatan.
Deregulasi di bidang kesehatan memberi peluang kepada investor asing untuk
membuka rumah sakit di Indonesia, bersama teknologi dan sumber daya manusianya.
Rumah sakit yang sudah ada berusaha meningkatkan mutu pelayanan dengan
teknologi baru sehingga menambah ketat persaingan dalam pelayanan kesehatan. Oleh
3
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
15/57
karena itu RSIJT berupaya untuk mengimbangi persaingan tersebut dengan
meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusianya dan dengan
memahami perilaku konsumen sasarannya.
B. Masalah Penelitian
RSIJT menyadari tantangan persaingan yang sangat ketat. Upaya untuk
mengantisipasinya antara lain dengan memahami perilaku konsumen dan faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas maka
rumusan permasalahan adalah sebagai berikut:
A. Apakah minat konsumen untuk memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT
berhubungan dengan sikap, norma subyektif dan pengalaman actual?
B. Dari antara sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual, manakah yang lebih
erat hubungannya dengan minat memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT?
C. Tujuan penelitian
A. Untuk mengetahui minat konsumen dalam memilih ulang jasa rawat inap di
RSIJT.
B. Untuk mengetahui mana yang lebih dominan dari antara sikap, norma subyektif
dan pengalaman aktual dalam memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.
D. Manfaat penelitian
A. Bagi pengurus RSIJT hasil penelitian ini merupakan masukan untuk menentukan
upaya peningkatan minat konsumen memilih ulang jasa rawat inap. Alat
pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan dalam
upaya continuous quality improvement.
4
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
16/57
B. Bagi peneliti lain yang meneliti minat konsumen memilih ulang jasa rawat inap
hasil penelitian ini dapat dijadikan pembanding.
E. Keaslian penelitian
Penelitian sejenis telah dilakukan Mulyawati (1994) di Rumah Sakit Umum
Karang Anyar yang bertujuan untuk mempelajari kepuasan pasien rawat inap terhadap
fasilitas rumah sakit, lingkungan fisik rumah sakit dan pemberian pelayanan.
Penelitian Lislyantotot (1997) di Rumah Sakit St Borromeus, Bandung, menganalisis
minat konsumen dalam memilih/menggunakan rumah sakit St Borromeus sebagai
dasar perencanaan strategi pemasaran. Berbeda dari kedua penelitian ini, penelitian di
RSIJT meneliti hal-hal yang berkaitan dengan minat konsumen memilih jasa rawat
inap.
5
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
17/57
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Jasa rawat inap
Jasa rawat inap ditujukan untuk perawatan pasien yang memerlukan pelayanan
medis yang meliputi ketepatan diagnosis dan pengobatan serta asuhan keperawatan
secara terus menerus hingga terjadi penyembuhan. Hal ini dapat terjadi karena derajat
keparahan penyakitnya sehingga pasien memerlukan pemberian obat yang teratur dan
tepat waktu atau memerlukan bantuan-bantuan atau tindakan-tindakan khusus.
Pelayanan keperawatan merupakan bantuan yang diberikan kepada pasien karena
adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya
kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara
mandiri.
Pelayanan rawat inap memerlukan fasilitas tempat tidur, yang biasanya
dikelompokkan menjadi 20 - 30 tempat tidur di suatu ruang perawatan, atau bangsal.
Ruang perawatan adalah unit perawatan yang merupakan inti dari pelayanan rumah
sakit. Pembagian ruangan dapat berdasarkan jenis kelamin, spesialisasi medik, atau
kelas. Di rumah sakit yang besar pembagiannya dapat meluas menjadi perawatan
intensif, perawatan koroner, perawatan luka bakar, perawatan stroke. Pembagian ini
makin ekstensif dengan makin tingginya spesialisasi dan makin majunya kemampuan
medik dan keperawatan serta kelengkapan dan kecanggihan peralatan.
Pengelolaan ruang rawat inap diserahkan kepada kepala ruang perawatan, yang
bertanggung jawab atas pelayanan medik, pelayanan keperawatan dan pelayanan
6
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
18/57
penginapan bagi pasien. Termasuk di dalamnya ialah pelayanan makanan, sarana
tempat tidur, kondisi dan kelengkapan ruang perawatan. Di setiap ruangan perawatan
terdapat seorang penanggung jawab pelayanan medik, yaitu seorang dokter umum atau
spesialis sesuai dengan kasus penyakit yang dirawat di ruangan tersebut.
Kepala ruangan, yang juga seorang perawat, mempunyai tanggung jawab atas
pengelolaan administratif ruangan yang dilaksanakan melalui bantuan staf
administrasi ruangan. Pelayanan administrasi ini tidak hanya pencatatan perawatan
pasien saja, tetapi juga pencatatan tentang keuangan, asuransi dan status pasien.
Pencatatan yang berhubungan dengan keuangan dan pembiyaan pasien merupakan hal
yang penting karena berhubungan dengan pemantauan pemakaian pelayanan jasa-jasa
rumah sakit yang harus diketahui oleh bagian keuangan. Oleh karena itu hubungan
antara bagian rawat inap dengan bagian keuangan sangat penting. Kepala ruangan
perawatan dibantu staf asuhan keperawatan, staf administrasi, staf gizi, staf logistik,
staf kebersihan, pekerja sosial dan rohaniawan. Kepala ruangan perawatan
bertanggung jawab kepada direktur bidang perawatan untuk seluruh pelaksanaan
asuhan keperawatan dan pelayanan lainnya. Kepala ruang perawatan juga bertanggung
jawab kepada dokter penanggung jawab ruangan, dokter supervisor medik atas
instruksi-instruksinya, monitoring, pencatatan - pelaporan, diagnosis dan terapinya.
Pasien-pasien di ruang rawat inap memerlukan pelayanan keperawatan karena
mereka pada umumnya dalam kondisi dependen, sehingga pelayanannya harus
merupakan pelayanan keseluruhan yang meliputi pelayanan medik, kebersihan,
perawatan khusus, pemberian makanan, pemberian obat dan observasi serta
pencatatan pelaporan. Paling berperan dalam pelaksanaan pelayanan ini adalah
perawat, dan tugas perawat selain melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut juga
dituntut menjaga hubungan yang baik antara perawat-pasien, berupa sikap, perhatian,
7
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
19/57
keterampilan dan profesionalisme, karena perawat mempunyai kontak yang lama
dengan pasien.
Menurut Azwar (1994) mutu pelayanan kesehatan mempunyai banyak segi,
yaitu mutu menurut pemakai pelayanan kesehatan (pasien dan keluarganya), menurut
penyelenggara pelayanan kesehatan (pihak rumah sakit dan dokter) dan menurut
penyandang dana yang membiayai pelayanan kesehatan. Mutu dari segi pemakai jasa
pelayanan terutama berhubungan erat dengan ketanggapan dan kemampuan petugas
rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasien dan komunikasi pasien petugas,
termasuk di dalamnya sifat ramah serta kesungguhan. Bagi pihak rumah sakit,
termasuk di dalamnya para dokter, derajat mutu terkait dengan pelayanan yang sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Selain itu terkait juga dengan otonomi
profesi dokter. Dari segi pembiayaaan, derajat mutu terkait dengan efisiensi
pemakaian sumber dana serta kewajaran pembiayaan kesehatan.
Bowers dkk. (1994) mengatakan bahwa rumah sakit harus mengadakan
perubahan dari yang semula hanya bersifat sosial menjadi sosio-ekonomis, yang
berorientasi kepada customer value. Pelayanan ditingkatkan sesuai dengan service
quality demension agar customer datang lebih banyak, serta bagaimana
memeliharanya supaya berkelanjutan. Ada lima ciri pelayanan kesehatan yang
dipersepsi pasien/customersebagai pelayanan yang bermutu dan memuaskan, yaitu:
pasti (tangible), handal (reliabilite), meyakinkan (assurance), peka (responsive) dan
dapat ikut merasakan (empathy).
Peyrat dkk. (1992) mengadakan penelitian kepuasan pasiendan memberikan
rekomendasi berikut kepada petugas kesehatan: untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan ada tiga faktor non medis/non teknik dalam pelayanan kesehatan yang
mendasar yang harus diperhatikan, yaitu perilaku (behavior), keadaan situasi
8
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
20/57
(atmospheres) dan informasi (information). Selain itu ada juga dua hal yang dapat
dinilai dari pengamatan subyektif, yaitu pemeriksaan yang menyenangkan (comfort)
dan menghargai pelanggan (percieved worth).
2. Minat berperilaku
Minat berperilaku menurut Kotler dan Clarke (1987) adalah minat seseorang
yang dapat distimulasi dengan memakai faktor internal atau eksternal. Faktor internal
dapat berupa bentuk stimulus atau stimulus psikologis seperti kebosanan atau
kecemasan. Faktor eksternal dapat berupa faktor personal misalnya teman, suami/istri,
pemasar atau non personal misalnya artikel majalah, dan iklan.
Menurut Engel dkk. (1992) faktor internal yang mempengaruhi perilaku ada
lima, yaitu: 1) Sumber daya konsumen, yaitu waktu, uang dan perhatian. 2) Motivasi
dan keterlibatan. 3) Pengetahuan, yaitu informasi yang disimpan di dalam ingatan. 4)
Sikap terhadap alternatif-alternatif yang dipertimbangkan. 5) Kepribadian, gaya hidup
dan demografi., yang berguna dalam mendefinisikan pelbagai karateristik obyektif dan
subyektif dari konsumen di dalam pangsa pasar targetnya.
Sikap sangat berperan dalam membentuk perilaku Sifat yang penting dari
sikap adalah keyakinan dalam memegang sikap tersebut. Pemahaman tentang
keterkaitan tingkat keyakinan dengan sikap penting, karena: 1) Sikap yang dipegang
dengan penuh keyakinan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing
perilaku (Fazio dan Zanna, dalam Engel dkk. 1992). 2) Sikap menjadi lebih resisten
terhadap perubahan bila dipegang dengan keyakinan yang lebih besar (Marks dan
Kamins, dalam Engel dkk., 1992). Fishbein dan Ajzen (1980) mengemukakan bahwa
sikap tehadap obyek tertentu didasarkan pada perangkat keyakinan yang diringkas
9
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
21/57
mengenai atribut obyek yang bersangkutan yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap
atribut tersebut.
Sikap yang didasarkan pada pengalaman aktual mungkin lebih berhubungan
dengan perilaku dibandingkan dengan sikap yang berdasarkan pada pengalaman tak
langsung. Menurut Mischel perilaku lampau/aktual merupakan prediktor terbaik bagi
perilaku mendatang tanpa diperantarai oleh sikap (Bentler dan Speckart, 1979).
Fishbein dan Ajzen (1979), melalui Reasoned Action Model, menerangkan
hubungan antara sikap, minat berperilaku dan perilaku, serta norma subyektif. Mereka
mengatakan bahwa minat berperilaku adalah fungsi dari evaluasi keseluruhan sikap
terhadap perilaku, ditambah dengan adanya keyakinan tentang pengharapan-
pengharapan dari orang penting (reference) lain terhadap sikap itu, yang kemudian
ditimbang dengan motivasinya untuk menuruti pengharapan-pengharapan tersebut
(norma subyektif), sehingga minat berperilaku itu sendiri yang pada dasarnya
menentukan perilakunya.
Selain itu terlihat adanya hubungan antara sikap dan perilaku seseorang yang
dibentuk oleh kombinasi antara kekuatan dan evaluasi tentang keyakinan penting
konsumen. Sedangkan norma subyektif merupakan hasil produk dari keyakinan
konsumen akan pendapat orang lain tentang perlu tidaknya yang bersangkutan
melaksanakan perilakunya dengan motivasi konsumen untuk menuruti pengharapan
sosial tersebut.
Bentler dan Speckart (1979) menyatakan adanya ambiguitas pada hubungan
sikap-perilaku yaitu: 1) Apakah penambahan sikap dan norma subyektif terhadap
system penyebab yang memuat/meliputi minat berperilaku dapat meningkatkan
prediktabilitas dibandingkan dengan yang hanya memprediksi perilaku berdasarkan
minat berperilaku? 2) Apakah pengaruh sikap dan norma subyektif terhadap perilaku
10
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
22/57
sepenuhnya diperantarai oleh minat berperilaku atau dapatkah keduanya
mempengaruhi perilaku secara langsung?
Di samping itu Bentler dan Speckart (1979) berpendapat bahwa perilaku
aktual/masa lampau memiliki pengaruh langsung terhadap minat berperilaku dan
perilaku mendatang.
3. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen, menurut David dan Bitta (1985), adalah suatu proses
pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara fisik yang dilibatkan dalam
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mendapatkan barang dan jasa.
Terdapat dua yang hal penting yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik
dalam usaha untuk menilai, memperoleh dan menggunakan barang atau jasa
ekonomis. Setiap individu memiliki perilaku yang berbeda dalam memenuhi
kebutuhannya. Perilaku yang berbeda dalam pemenuhan kebutuhan ini dikenal dengan
nama perilaku konsumen.
Menurut Engel dkk. (1992) perilaku konsumen adalah Sebagai tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Sedangkan Swastha (1994) mengidentifikasikan perilaku konsumen sebagai perilaku
beli yang dilaksanakan oleh konsumen dan terwujud dalam bentuk berbagai pilihan,
bentuk pilihan produk/jasa, pilihan merk, pilihan penjual dan pilihan jumlah
produk/jasa. Engel dkk. mengatakan bahwa perilaku konsumen, biasanya, penuh arti
dan berorientasi tujuan. Mengerti dan mengadaptasi motivasi dan perilaku konsumen
bukanlah pilihan, keduanya mutlak untuk kelangsungan hidup kompetitif. Pemasaran
11
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
23/57
yang terampil dapat mempengaruhi baik motivasi maupun perilaku bila produk/jasa
yang ditawarkan didisain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ajzen dan Fishbein (1980) menyatakan bahwa pada umumnya manusia
biasanya sangat rasional dan memanfaatkan secara sistimatis informasi yang tersedia
untuk mereka. Mereka mempertimbangkan implikasi dari tindakan mereka sebelum
memutuskan untuk melibatkan diri atau tidak melibatkan diri di dalam perilaku
tertentu. Konsumen individual sebagai unit pengambil keputusan memainkan peran
yang berbeda, antara lain sebagai: 1) Inisiator dari proses pembelian. 2) Pemberi
pengaruh (influencer), yang opininya sangat dipertimbangkan di dalam pilihan yang
dievaluasi dan dipilih. 3) Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang berwenang
keuangan atau kekuasaan untuk mendiktekan pilihan ahir. 4) Pembeli (buyer), yaitu
agen pembelian. 5) Pemakai (user), yaitu konsumen aktual. Bila unit pembelian
adalah individu yang membuat pilihan untuk konsumsi pribadinya, individu
bersangkutan umumnya akan menjalankan semua peranan, walaupun selalu akan ada
berbagai jenis pengaruh dari teman dan kerabat. Namun dalam keluarga besar yang
mencakup kerabat, lima orang atau lebih dapat menjalankan peranan yang sepenuhnya
berbeda.
12
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
24/57
B. Kerangka Konsep
Jasa rawat inap beserta variabel-variabelnya merupakan stimulans kepada
konsumen dalam menentukan minat berperilaku dari konsumen terhadap jasa rawat
inap yang dipengaruhi oleh sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual.
Varabel bebas adalah sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual. Variabel
tergantung adalah minat berperilaku. unit anlisis adalah pasien rawat inap di RSIJT.
C. Hipotesis
Ada hubungan yang kuat antara sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual
dari konsumen dengan minat memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.
Definisi operasional:
1. Sikap adalah gambaran penilaian seseorang untuk menerima atau
menolak suatu obyek, sikap dibentuk oleh keyakinan dan penilaian
evaluasi terhadap konsekuensi.
JASA RAWAT INAP
- Pelayanan medis
- Pelayanan keperawatan
- Lingkungan
- Administrasi
PERILAKU
MENDATANGMINAT
BERPERILAKU
SIKAP
NORMA
SUBYEKTIF
PERILAKU
AKTUAL
13
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
25/57
2. Norma subyektif adalah ditentukan oleh keyakinan normatif dari
seseorang bahwa orang lain berpendapat seharusnya atau tidak
seharusnya melakukan perilaku tertentu dan motivasi seseorang untuk
menuruti pengaruh orang lain tersebut.
3. Pengalaman aktual adalah pengetahuan dari hasil belajar yang bersifat
langsung dialami seseorang yang disimpan di dalam ingatan yang
sewaktu-waktu dapat dimunculkan kembali dan berfungsi sebagai dasar
dari seseorang untuk mengambil keputusan.
4. Minat berperilaku adalah keinginan seseorang untuk berperilaku
merupakan fungsi dari evaluasi sikap terhadap perilaku, keyakinan
tentang pengharapan dari orang lain terhadap sikap dan norma subyektif
serta pengalaman aktual.
14
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
26/57
BAB III
CARA PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross
sectional.
Validitas alat ukur. Alat ukur penelitian berupa kuesioner sebanyak 64
buah yang terdiri atas 8 kuesioner identitas diri dan 55 kuesioner tertutup.
Kemudian dilakukan pengukuran alat ukur penelitian terhadap validitas
konstruk dengan hasil sebagai berikut: Keyakinan konsekuensi jumlah 8 dan
alpha 0.8072, evaluasi konsekuensi jumlah 8 dan alpha 0.8841,
pertimbangan referen jumlah 11 dan alpha 0.9644, keyakinan terhadap
referen jumlah 6 dan alpha 0,9156, motivasi pengaruh referen jumlah 6 dan
alpha 0,9569, minat jumlah 1 dan alpha 0,9540, pengalaman aktual jumlah
11 dan alpha 0,9539. Hasil pengujian ditemukan sebanyak 5 buah kuesioner
yang tidak memenuhi syarat, sehingga jumlah kuesioner menjadi sebanyak
59 buah dengan komposisi 8 kuesioner identitas diri dan 51 kuesioner
tertutup (Lampiran 1).
Reliabilitas pengumpulan data. Membentuk tim pelaksana survei
lapangan, tim tersebut terdiri dari 4 orang dengan seorang pemimpin yang
bertugas membantu dalam penyebaran lembar kuesioner. Pengetahuan
tentang cara-cara penyerahan kuesioner diberikan oleh peneliti sebelum tim
tersebut melaksanakannya. Selanjutnya pada pelaksaan peneliti melakukan
supervisi kepada masing-masing pelaksana survei lapangan. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk kuesioner yang
15
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
27/57
disebarkan secara serentak oleh tim pelaksana lapangan kepada responden
yang memenuhi syarat.
Validitas dalam. Karena rancangan penelitian adalah cross sectional ,
maka variabel-variabel confounding adalah usia, pendidikan, pekerjaan,
agama. Variabel confounding dikendalikan dengan menggunakan criteria
inklusif sebagai berikut: 1) Pasien datang sendiri, tidak dikirim oleh dokter,
2) Pasien dalam perawatan minimal 3 x 24 jam, 3) Pasien dalam tahap
penyembuhan atau sudah diperbolehkan pulang, 4) Pasien dapat
berkomunikasi dengan baik, 5) Pasien menempati di semua kelas perawatan,
6) Bukan pasien anak-anak, 7) Pasien rawat inap pada tanggal 16 Juli sampai
dengan 26 Juli 1998.
Validitas luar. Oleh karena subyek penelitan ditentukan dengan kriteria
inklusif, maka kesimpulan hasil penelitian terbatas pada kriteria yang
ditetapkan.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah pasien yang dirawat di bagian rawat inap umum
Rumah Sakit Islam Jakarta Timur di Jalan Raya Pondok Kopi Jakarta Timur yang
memenuhi syarat kriteria inklusif. Terdapat subyek penelitian sebanyak 81 orang
yang telah memenuhi syarat kriterian inklusif.
C. Pengumpulan Data
Mengecek ciri-ciri responden, kelengkapan data, isian data. Pengumpulan data
primer dilakukan dengan survei langsung pasien rawat inap Rumah Sakit Islam
Jakarta Timur dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji coba. Hasil
16
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
28/57
pengumpulan data, dari 81 orang responden semuanya mengembalikan kuesioner
yang telah mereka isi dan terdapat 5 kuesioner yang mereka isi tidak memenuhi
syarat. Jadi terdapat sebanyak 76 kuesioner yang dikembalikan telah memenuhi
syarat. Selanjutnya melaksanakan tabulasi dengan memberikan kode dan
pemberian skor pada variabel guna pengolahan data komputer. Pemberian skor
pada data yang terkumpul sebagai berikut: 1) Sangat Setuju/sangat tepat/sangat
mungkin= 6, 2) Setuju/tepat/mungkin= 5, 3) Agak setuju/agak tepat/agak
mungkin= 4, 4) Agak tidak setuju/agak tidak tepat/agak tidak mungkin= 3,
5) Tidak setuju/tidak tepat/tidak mungkin= 2, 6) Sangat tidak setuju/sangat tidak
tepat/sangat tidak mungkin= 1. Untuk menentukan nilai skor yang positif dan
negatif digunakan skala nol yang terdapat pada skor 3,5. Bila kurang dari 3,5 maka
nilai negatif dan skor positif bila lebih dari 3,5.
D. Pengolahan Data
Pengolahan data dengan menggunakan komputer. Data hasil penelitian subyek
dianalisis dengan menerapkan Theory of Generalized Attitude Behavior Relationdari
Bentler dan Speckart dan Theory Reasoned Actiondari Fishbein-Ajzen.
Pengukuran sikap, sikap subyek dibentuk oleh keyakinan dan penilaian evaluasi
terhadap konsekuensi. Formulasinya menurut Theory of Reasoned Actionadalah:
n
Ab= b i . c i
i = l
Ab : Sikap
bi : Kekuatan keyakinan bahwa bila melakukan perilaku b akan
mendatangkan konsekuensi i.
17
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
29/57
ei : Evaluasi terhadap konsekuensi i
n : Jumlah subyek penelitian
Pengukuran norma subyektif, norma subyektif adalah keyakinan dari sifat-
sifat normatif yang berupa keyakinan orang lain yang berpendapat bahwa
orang-orang seharusnya atau tidak seharusnya melakukan perilaku tertentu dan
motivasi untuk menuruti orang lain tertentu dan motivasi untuk mengikuti
referen tertentu. Formulasi pengukuran norma subyektif menurut Theory of
Reasoned Action adalah sebagai berikut:
n
SN = N B j . M C j
j= l
SN = Norma subyektif
N B j = Kekuatan keyakinan normatif adanya referen yang
menyarankan untuk berperilaku j
M C j = Motivasi untuk menuruti kehendak referen
N = Jumlah subyek penelitian
Pengukuran pengalaman actual, pengalaman aktual adalah pengalaman
yang langsung dirasakan oleh subyek penelitian yaitu pengalaman subyek
selama mendapatkan jasa rawat inap di RSIJT dengan 12 pertanyaan.
Pengukuran minat, minat merupakan fungsi dari sikap dan norma
subyektif. Formulasinya menurut Theory of Reasoneed Actionsebagai berikut:
B = Perilaku
I = Minat berperilaku
B ~ I = W1 (Ab) + W2 (SN)
18
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
30/57
W1 = Koefisien regresi Ab terhadap I
Ab = Sikap
W2 = Koefisien regresi SN terhadap I
SN = Norma subyektif
Koefisien regresi W1 dan W2 diperoleh dengan melakukan regresi variabel
sikap dan norma subyektif sebagai variable independent terhadap variabel minat
sebagai variable dependent.
Data yang terkumpul dilakukan analisis dengan menggunakan cara sebagai
berikut:
1. Analisis statistik diskriptif yang dilakukan terhadap semua data yang terkumpul
selama penelitian untuk menentukan gambaran tentang perilaku konsumen.
2. Analisis statistik korelasi yang dilakukan terhadap data dari hasil penelitian perilaku
subyek penelitian dengan perhitungan statistik korelasi regresi berganda untuk
mencari hubungan antara variabel yang diteliti.
3. Kesulitan dalam pelaksanaan penelitian adalah waktu yang diperlukan cukup lama
dalam pelaksanaan pengumpulan subyek penelitian yang memenuhi criteria inklusif.
19
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
31/57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini meliputi penelitian perilaku dari subyek penelitian dan faktor
demografiknya. Analisis kuantitatif dilaksanakan terhadap hasil penelitian perilaku
dari subyek penelitian, sedangkan analisis kualitatif diskriptif dilakukan terhadap
seluruh hasil penelitian. Analisis ini dilakukan terhadap data penelitian perilaku yang
berasal dari 76 subyek penelitian di bagian rawat inap RSIJT. Penelitian tersebut
meliputi pernyataan sikap yang terdiri dari keyakinan dan evaluasi oleh subyek; norma
subyektif dengan komponen yang terdiri dari referen yang mempengaruhi subyek dan
keinginannya untuk mengikuti anjuran referen; dan pengalaman aktual dari subyek.
A. Distribusi Variabel Penelitian
1. Analisis sikap subyek
Sikap dari subyek penelitian dapat terbentuk dari keyakinan akan timbulnya
konsekuensi tertentu dan juga evaluasi terhadap konsekuensi terhadap atribut dari
objek.
Keyakinan subyek terhadap timbulnya konsekuensi. Hasil penelitian
menggambarkan bahwa frekuensi subyek berdasarkan keyakinan terhadap timbulnya
konsekuensi bila menggunakan jasa rawat inap di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur
mempunyai skor positif yaitu diatas 3,5 (skor nol) dengan variasi nilai skor berkisar
terendah 4,62 dan tertinggi 5,05. Hal ini menggambarkan bahwa sikap konsumen pada
pelaksanaan perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi. Sikap subyek dipengaruhi
oleh keyakinan bahwa bila dirawat di Rumah Sakit Jakarta Timur akan nyaman dan
20
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
32/57
dilayani dengan baik serta tidak dipersulit dan pengaruh ini cukup besar dibandingkan
dengan faktor lain yang mempengaruhi sikap.
Evaluasi keyakinan terhadap timbulnya konsekuensi. Sikap seseorang terhadap
pelaksanaan perilaku adalah merupakan fungsi dari keyakinannya terhadap
konsekuensi tindakan melaksanakan perilaku tersebut dan hasil evaluasi terhadap
konsekuensi tersebut. Hasil perhitungan terhadap variabel evaluasi diperoleh data
bahwa mempunyai nilai positif dengan nilai terendah 4.64 dan tertinggi 4.99 dengan
skor nol 3,5. Hal ini menggambarkan bahwa subyek apabila dirawat di Rumah Sakit
Islam Jakarta Timur mempunyai sikap bahwa akan sembuh, dilayani dengan baik dan
pelayanan cepat. Pernyataan ini merupakan tantangan yang harus dibuktikan
kebenarannya oleh rumah sakit.
2. Analisis norma subyektif
Norma subyektif ditentukan oleh keyakinan normatif dari konsumen bahwa orang
lain berpendapat seyogyanya atau tidak seyogyanya melaksanakan perilaku yang
dianjurkan dan motivasi konsumen untuk menuruti pengaruh dari referen. Hasil
penelitian menggambarkan bahwa variabel norma subyektif mempunyai nilai positif
dengan nilai skor terendah sebesar 4,68 dan nilai skor tertinggi 5,01 dibandingkan
dengan skor nol 3,5. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh cukup besar dari
referen dalam pengambilan keputusan memilih ulang jasa rawat inap di Rumah Sakit
Islam Jakarta Timur. Dari hasil tersebut menggambarkan bahwa pengaruh orang
tua/wali paling besar dengan nilai skor sebesar 5,01, disusul oleh kakak/adik dengan
nilai skor sebesar 4,99, selanjutnya paman, bibi dan keponakan dengan nilai skor 4,84,
sedangkan pengaruh atasan paling kecil dengan nilai skor sebesar 4,68. Hal ini penting
dalam strategi mempengaruhi subyek dengan menyelenggarakan pendekatan kepada
keluarga terdekat subyek untuk memilih ulang jasa rawat inap rumah sakit.
21
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
33/57
3. Analisis motivasi subyek
Variabel motivasi merupakan motivasi subyek untuk menuruti atau mengikuti
pengaruh dari pandangan atau pendapat orang lain dalam memilih Rumah Sakit Islam
Jakarta Timur sebagai tempat rawat inap. Hasil penelitian menggambarkan bahwa
motivasi subyek mempunyai nilai positif dengan nilai skor terendah sebesar 4,66 dan
nilai skor tertinggi sebesar 4,95. Referen yang paling berpengaruh adalah orang
tua/wali dengan nilai skor 4,95 yang disusul anggota keluarga dengan nilai skor
sebesar 4,91 dan selanjutnya saudara dengan nilai skor sebesar 4,87. sedangkan
pengaruh referen yang paling rendah adalah pengaruh dari tetangga terdekat dengan
nilai skor sebesar 4,66. Hal ini menggambarkan bahwa faktor yang berpengaruh besar
terhadap motivasi adalah faktor keluarga. Orang tua atau wali pengaruhnya paling
besar dibandingkan dengan faktor keluarga lainnya.
4. Analisis pengalaman aktual
Pengalaman aktual menggambarkan suatu pengalaman yang dirasakan langsung
oleh subyek dan dapat dijadikan dasar untuk kembali memilih ulang jasa rawat inap di
Rumah Sakit Islam Jakarta Timur. Hasil penelitian menggambarkan bahwa variabel
pengalaman aktual mempunyai nilai positif dengan nilai skor terendah sebesar 4,83
dan tertinggi sebesar 5,12. Subyek merasakan pengalaman yang paling berkesan
adalah karena perawatnya ramah dengan nilai skor sebesar 5,12, disusul oleh
pengalaman bahwa dokter mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dengan
nilai skor sebesar 5,11, yang selanjutnya pelayanan perawat tanggap dengan nilai skor
sebesar 5,11 dan suasananya nyaman dengan nilai skor sebesar 5,0. Hal ini dapat
menggambarkan bahwa pengaruh kualitas perawat dan dokter serta suasana ruangan
sangat berpengaruh dalam keputusan memilih ulang jasa rawat inap di Rumah Sakit
Islam Jakarta Timur.
22
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
34/57
5. Analisis minat
Hasil penelitian pengaruh minat berperilaku mempunyai nilai positif dengan
nilai skor sebesar 5,16 dengan rentang skor 3,5 sampai dengan 6. Hal ini sejalan
dengan hasil pengukuran secara bersamaan sikap, norma subyektif dan perilaku aktual
mempunyai hubungan yang sedang dengan minat berperilaku.
B. Analisis Kuantitatif
Analisis Regresi berganda. Menunjukkan keeratan dari hubungan-hubungan diantara
variabel yaitu variabel sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual terhadap minat
berperilaku. Hubungan kuat r: 0.801.00, hubungan sedang r: 0,600,79, hubungan
lemah r: < 0,60.
Hasil pengolahan data korelasi:
1. Sikap terhadap minat yaitu r sebesar 0,4915. Norma subyektif terhadap
minat r sebesar 0,4801. Pengalaman aktual terhadap minat yaitu r sebesar
0,7160. Dapat disimpulkan bahwa hubungan sikap terhadap minat
hubungannya lemah, hubungan norma subyektif terhadap minat juga
lemah, sedangkan pengalaman aktual terhadap minat hubungannya
sedang. Hal ini menggambarkan bahwa pengalaman aktual hubungannya
terhadap minat lebih kuat dibandingkan dengan sikap dan norma
subyektif.
2. Pengalaman aktual dan sikap terhadap minat yaitu r sebesar 0,71631.
Pengalaman aktual dan norma subyektif terhadap minat yaitu r sebesar
0,71721. Sikap dan norma subyektif terhadap minat yaitu r sebesar
0,71596. Hal ini menunjukan bahwa hubungan pengalaman aktual dan
sikap terhadap minat sedang, hubungan antara pengalaman aktual dan
23
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
35/57
norma subyektif juga sedang dan hubungan antara sikap dan norma
subyektif juga sedang.
3. Sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual terhadap minat yaitu r
sebesar 0,71786. Hal ini menggambarkan bahwa hubungan ketiga
variabel terhadap minat adalah sedang.
Hasil analisis kuantitatif dapat disimpulkan bahwa variabel sikap, norma
subyektif dan pengalaman aktual secara bersamaan mempunyai hubungan sedang
terhadap minat untuk memilih ulang jasa rawat inap. Hal ini menggambarkan bahwa
dari hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan yang kuat antara sikap,
norma subyektif dan pengalaman aktual dari konsumen dengan minat memilih ulang
jasa rawat inap di RSIJT tidak didukung oleh hasil penelitian. Hasil penelitian
menyatakan bahwa pengalaman aktual mempunyai hubungan lebih kuat dengan minat
memilih ulang jasa rawat inap dibandingkan dengan sikap dan norma subyektif.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena alat ukur penelitian kurang valid
meskipun alpha cronbachmemberikan hasil kuat yaitu lebih dari 0.70. Kemungkinan
lain adalah pengguna alat ukur kurang reliabel, meskipun sudah ditraining dan
supervisi. Serta kemungkinan variabel confounding kurang dikendalikan meskipun
sudah dilakukan criteria inklusif pada subyek penelitian.
24
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
36/57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari data penelitian maka dapat dibuat kesimpulan sebagai
jawaban atas rumusan permasalahan yang ada di dalam penelitian ini.
1. Minat konsumen untuk memilih ulang jasa rawat inap di Rumah Sakit Islam
Jakarta Timur tidak mempunyai hubungan kuat dengan pengalaman aktual,
norma subyektif dan sikap secara bersamaan.
2. Diantara variabel sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual ternyata
pengalaman aktual mempunyai hubungan lebih kuat dengan minat konsumen
untuk memilih ulang jasa rawat inap.
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit Islam Jakarta Timur
Penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pengalaman aktual terhadap minat
memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.
2. Bagi Peneliti lain
Penelitian ini merupakan data awal hubungan antara sikap, norma subyektif
dan pengalaman aktual dengan minat memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.
25
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
37/57
BAB VI
RINGKASAN
LATAR BELAKANG
Deregulasi di bidang kesehatan memberi peluang kepada investor asing untuk
membuka rumah sakit di Indonesia, bersama teknologi dan sumber daya manusianya.
Rumah sakit yang sudah ada berusaha meningkatkan mutu pelayanan dengan
teknologi baru sehingga menambah ketat persaingan dalam pelayanan kesehatan. Oleh
karena itu RSIJT berupaya untuk mengimbangi persaingan tersebut dengan
meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusianya dan dengan
memahami perilaku konsumen sasarannya. RSIJT menyadari tantangan persaingan
yang sangat ketat. Upaya untuk mengantisipasinya antara lain dengan memahami
perilaku konsumen dan faktor yang berpengaruh terhadap perilaku tersebut.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka rumusan permasalahan adalah sebagai berikut:
1) Apakah minat konsumen untuk memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT
berhubungan dengan sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual? 2) Dari antara
sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual, manakah yang lebih erat hubungannya
dengan minat memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT?
A. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang ada, penelitian ini diselenggarakan dengan tujuan:
1) Untuk mengetahui minat konsumen dalam memilih ulang jasa rawat inap di
RSIJT. 2) Untuk mengetahui mana yang lebih dominan dari antara sikap, norma
subyektif dan pengalaman aktual dalam memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.
B. TINJAUAN PUSTAKA
26
27
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
38/57
Jasa rawat inap ditujukan untuk perawatan pasien yang memerlukan pelayanan
medis yang meliputi ketepatan diagnosa dan pengobatan serta asuhan keperawatan
secara terus menerus hingga terjadi penyembuhan.
Minat berperilaku menurut Kotler dan Clarke (1987) adalah minat seseorang dapat
distimulasi dengan memakai faktor internal atau eksternal. Faktor internal dapat
berupa bentuk stimulus atau stimulus psikologis seperti kebosanan atau kecemasan.
Faktor eksternal dapat berupa faktor personal misalnya teman, suami/istri, pemasar
atau non personal misalnya artikel majalah, iklan.
Sikap sangat berperan dalam membentuk perilaku, sifat yang penting dari sikap
adalah keyakinan dalam memegang sikap tersebut. Fishbein dan Ajzen (1980),
mengemukakan bahwa sikap tehadap obyek tertentu didasarkan pada perangkat
keyakinan yang diringkas mengenai atribut obyek yang bersangkutan yang diberi
bobot oleh evaluasi terhadap atribut tersebut. Sikap yang didasarkan pada pengalaman
aktual mungkin lebih berhubungan dengan perilaku dibandingkan dengan sikap yang
berdasarkan pada pengalaman tak langsung.
Menurut Mischel perilaku lampau/aktual merupakan prediktor terbaik bagi
perilaku mendatang tanpa diperantari oleh sikap (Bentler dan Speckart, 1979).
Fishbein dan Ajzen, mengatakan bahwa minat berperilaku adalah fungsi dari evaluasi
keseluruhan sikap terhadap perilaku, ditambah dengan adanya keyakinan tentang
pengharapan-pengharapan dari orang penting (reference) lain terhadap sikap itu yang
kemudian ditimbang dengan motivasinya untuk menuruti pengharapan-pengharapan
tersebut (norma subyektif), sehingga minat berperilaku itu sendiri yang pada dasarnya
menentukan perilakunya. Bentler dan Speckart (1979) menyatakan adanya ambiguitas
pada hubungan sikap-perilaku yaitu: 1) Apakah penambahan sikap dan norma
subyektif terhadap system penyebab yang memuat/meliputi minat berperilaku dapat
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
39/57
meningkatkan prediktabilitas dibandingkan dengan yang hanya memprediksi perilaku
berdasarkan minat berperilaku? 2) Apakah pengaruh sikap dan norma subyektif
terhadap perilaku sepenuhnya diperantarai oleh minat berperilaku atau dapatkah
keduanya mempengaruhi perilaku secara langsung? Disamping itu Bentler dan
Speckart (1979) berpendapat bahwa perilaku aktual/ masa lampau memiliki pengaruh
langsung terhadap minat berperilaku dan perilaku mendatang.
Perilaku konsumen, menurut David dan Bitta (1985), adalah suatu proses
pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara fisik yang dilibatkan dalam
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mendapatkan barang dan jasa.
D. KERANGKA BERPIKIR
E. HIPOPTESIS
Adanya hubungan yang kuat antara sikap, norma subyektif dan pengalaman
aktual dari konsumen terhadap minat berperilaku memilih ulang jasa rawat inap di
Rumah Sakit Islam Jakarta Timur.
JASA RAWAT INAP
- Pelayanan medis
- Pelayanan keperawatan
- Lingkungan
- Administrasi
PERILAKU
MENDATANGMINAT
BERPERILAKU
SIKAP
NORMA
SUBYEKTIF
PERILAKU
AKTUAL
28
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
40/57
G. CARA PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional.
Validitas alat ukur. Alat ukur penelitian adalah kuesioner berisikan 64
pernyataan yang terdiri atas 8 buah identitas diri dan 55 buah pernyataan tertutup.
Kemudian dilakukan pengukuran alat ukur penelitian terhadap validitas konstruk
dengan hasil sebagai berikut: Keyakinan konsekuensi jumlah 8 dan alpha 0.8072,
evaluasi konsekuensi jumlah 8 dan alpha 0.8841, pertimbangan referen jumlah 11
dan alpha 0.9644, keyakinan terhadap referen jumlah 6 dan alpha 0,9156, motivasi
pengaruh referen jumlah 6 dan alpha 0,9569, minat jumlah 1 dan alpha 0,9540,
pengalaman aktual jumlah 11 dan alpha 0,9539. Hasil pengujian ditemukan sebanyak
5 buah kuesioner yang tidak memenuhi syarat, sehingga jumlah kuesioner menjadi
sebanyak 59 buah dengan komposisi 8 kuesioner identitas diri dan 51 kuesioner
tertutup (Lampiran 1).
Reliabilitas pengumpulan data. Membentuk tim pelaksana survei lapangan, tim
tersebut terdiri dari 4 orang dengan seorang pemimpin yang bertugas membantu dalam
penyebaran lembar kuesioner. Pengetahuan tentang cara-cara penyerahan kuesioner
diberikan oleh peneliti sebelum tim tersebut melaksanakannya. Selanjutnya pada
pelaksaan peneliti melakukan supervisi kepada masing-masing pelaksana survei
lapangan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk kuesioner
yang disebarkan secara serentak oleh tim pelaksana lapangan kepada responden yang
memenuhi syarat.
Validitas dalam. Karena rancangan penelitian adalah cross sectional , maka
variabel-variabel confounding adalah usia, pendidikan, pekerjaan, agama. Variabel
confounding dikendalikan dengan menggunakan criteria inklusif sebagai berikut: 1)
Pasien datang sendiri, tidak dikirim oleh dokter, 2) Pasien dalam perawatan minimal
29
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
41/57
3 kali 24 jam, 3) Pasien dalam tahap penyembuhan atau sudah diperbolehkan pulang,
4) Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, 5) Pasien menempati di semua kelas
perawatan, 6) Bukan pasien anak-anak, 7) Pasien rawat inap pada tanggal 16 Juli
sampai dengan 26 Juli 1998.
Validitas luar. Oleh karena subyek penelitan ditentukan dengan kriteria
inklusif, maka kesimpulan hasil penelitian terbatas pada kriteria yang ditetapkan.
H. SUBYEK PENELITIAN
Subyek penelitian adalah pasien yang dirawat di bagian rawat inap umum
Rumah Sakit Islam Jakarta Timur di Jalan Raya Pondok Kopi Jakarta Timur yang
memenuhi criteria inklusif. Terdapat subyek penelitian sebanyak 81 orang yang
telah memenuhi syarat kriterian inklusif.
I. PENGUMPULAN DATA
Mengecek ciri-ciri responden, kelengkapan data, isian data. Pengumpulan data
primer dilakukan dengan survei langsung pasien rawat inap Rumah Sakit Islam
Jakarta Timur dengan menggunakan kuesioner yang telah valid. Hasil
pengumpulan data, dari 81 orang responden semuanya mengembalikan kuesioner
yang telah mereka isi dan terdapat 5 kuesioner yang mereka isi tidak memenuhi
syarat. Jadi terdapat sebanyak 76 kuesioner yang dikembalikan telah memenuhi
syarat. Selanjutnya melaksanakan tabulasi dengan memberikan kode dan
pemberian skor pada variabel guna pengolahan data komputer. Pemberian skor
pada data yang terkumpul sebagai berikut: 1) Sangat Setuju/sangat tepat/sangat
mungkin= 6, 2) Setuju/tepat/mungkin= 5, 3) Agak setuju/agak tepat/agak
30
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
42/57
mungkin= 4, 4) Agak tidak setuju/agak tidak tepat/agak tidak mungkin= 3,
5) Tidak setuju/tidak tepat/tidak mungkin= 2, 6) Sangat tidak setuju/sangat tidak
tepat/sangat tidak mungkin= 1. Untuk menentukan nilai skor yang positif dan
negatif digunakan skala nol yang terdapat pada skor 3,5. Bila kurang dari 3,5 maka
nilai negatif dan skor positif bila lebih dari 3,5.
J. PENGOLAHAN DATA
1. Analisis statistik korelasi yang dilakukan terhadap data dari hasil penelitian
perilaku subyek penelitian dengan perhitungan statistik korelasi regresi berganda
untuk mencari hubungan antara variabel yang diteliti. Data hasil penelitian
psikografi subyek dianalisis dengan menerapkan Theory of Generalized Attitude
Behavior Relation dari Bentler dan Speckart dan Theory Reasoned Action dari
Fishbein-Ajzen.
Pengukuran sikap. Sikap subyek dibentuk oleh keyakinan dan penilaian
evaluasi terhadap konsekuensi.
Pengukuran norma subyektif. Norma subyektif adalah keyakinan dari sifat-
sifat normatif yang berupa keyakinan orang lain yang berpendapat bahwa orang-
orang seharusnya atau tidak seharusnya melakukan perilaku tertentu dan motivasi
untuk menuruti orang lain tertentu dan motivasi untuk mengikuti referen tertentu.
Pengukuran pengalaman aktual. Pengalaman aktual adalah pengalaman
yang langsung dirasakan oleh subyek penelitian yaitu pengalaman subyek selama
mendapatkan jasa rawat inap di RSIJT dengan 12 pertanyaan.
Pengukuran minat. Minat merupakan fungsi dari sikap dan norma
subyektif.
31
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
43/57
2. Analisis statistik diskriptif yang dilakukan terhadap semua data yang terkumpul
selama penelitian untuk menentukan gambaran tentang perilaku konsumen.
3. Kesulitan dalam pelaksanaan penelitian adalah waktu yang diperlukan cukup
lama dalam pelaksanaan pengumpulan sampel yang memenuhi kriteria.
K. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Distibusi Variabel Penelitian
Sikap dari subyek penelitian dapat terbentuk dari keyakinan akan timbulnya
konsekuensi tertentu dan juga evaluasi terhadap konsekuensi terhadap atribut dari
objek.
Evaluasi keyakinan terhadap timbulnya konsekuensi, hasil penelitian
menggambarkan bahwa frekuensi subyek berdasarkan keyakinan terhadap timbulnya
konsekuensi mempunyai skor positif sebesar 5,05. Hal ini menggambarkan
berpengaruh cukup besar.
Variabel norma subyektif mempunyai nilai positif dengan nilai skor terendah
sebesar 4,68 dan nilai skor tertinggi 4,97 dibandingkan dengan skor nol 3,5. Hal ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh cukup besar dari referen dalam pengambilan
keputusan memilih ulang jasa rawat inap di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur.
Motivasi subyek mempunyai nilai positif dengan nilai skor terendah sebesar
4,66 dan nilai skor tertinggi sebesar 4,95. Referen yang paling berpengaruh adalah
orang tua/wali dengan nilai skor 4,95 yang disusul anggota keluarga dengan nilai skor
sebesar 4,91 dan selanjutnya saudara dengan nilai skor sebesar 4,87. Skor paling
rendah adalah pengaruh dari tetangga terdekat dengan nilai skor sebesar 4,66. Hal ini
menggambarkan bahwa faktor yang berpengaruh besar terhadap motivasi adalah
faktor keluarga dan orang tua atau wali lebih berpengaruh dari pada keluarga lainnya.
32
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
44/57
Variabel pengalaman aktual mempunyai nilai positif dengan nilai skor
terendah sebesar 4,83 dan tertinggi sebesar 5,12. Subyek merasakan pengalaman yang
paling berkesan adalah karena perawatnya ramah dengan nilai skor sebesar 5,12,
disusul oleh pengalaman bahwa dokter mempunyai kemampuan untuk
menyembuhkan dengan nilai skor sebesar 5,11, yang selanjutnya pelayanan perawat
tanggap dengan nilai skor sebesar 5,11 dan suasananya nyaman dengan nilai skor
sebesar 5,0. Hal ini dapat menggambarkan bahwa pengaruh kualitas perawat dan
dokter serta suasana ruangan sangat berpengaruh dalam keputusan memilih ulang jasa
rawat inap di Rumah sakit Islam Jakarta Timur.
Hubungan minat berperilaku mempunyai nilai positif dengan nilai skor sebesar
5,16 dengan rentang skor 3,5 sampai dengan 6. Hal ini sejalan dengan hasil
pengukuran secara bersamaan sikap, norma subyektif dan perilaku aktual mempunyai
hubungan sedang dengan minat berperilaku.
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis Regresi berganda. Menunjukkan keeratan dari hubungan-hubungan
diantara variabel yaitu variabel sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual
terhadap minat berperilaku. Hubungan kuat r: 0.801.00, hubungan sedang r: 0,60
0,79, hubungan lemah r: < 0,60.
Hasil pengolahan data korelasi:
a. Sikap terhadap minat yaitu r sebesar 0,4915. Norma subyektif terhadap minat
r sebesar 0,4801. Pengalaman aktual terhadap minat yaitu r sebesar 0,7160.
Dapat disimpulkan bahwa hubungan sikap terhadap minat hubungannya
lemah, hubungan norma subyektif terhadap minat juga lemah, sedangkan
pengalaman aktual terhadap minat hubungannya sedang. Hal ini
33
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
45/57
menggambarkan bahwa pengalaman aktual hubungannya terhadap minat lebih
kuat dibandingkan dengan sikap dan norma subyektif.
b. Pengalaman aktual dan sikap terhadap minat yaitu r sebesar 0,71631.
Pengalaman aktual dan norma subyektif terhadap minat yaitu r sebesar
0,71721. Sikap dan norma subyektif terhadap minat yaitu r sebesar 0,71596.
Hal ini menunjukan bahwa hubungan pengalaman aktual dan sikap terhadap
minat sedang, hubungan antara pengalaman actual dan norma subyektif juga
sedang dan hubungan antara sikap dan norma subyektif juga sedang.
c. Sikap, norma subyektif dan pengalaman actual terhadap minat yaitu r sebesar
0,71786. Hal ini menggambarkan bahwa hubungan ketiga variabel terhadap
minat adalah sedang.
Hasil analisis kuantitatif dapat disimpulkan bahwa variabel sikap, norma
subyektif dan pengalaman aktual secara bersamaan mempunyai hubungan sedang
terhadap minat untuk memilih ulang jasa rawat inap. Hal ini menggambarkan bahwa
dari hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan yang kuat antara sikap,
norma subyektif dan pengalaman aktual dari konsumen dengan minat memilih ulang
jasa rawat inap di RSIJT tidak didukung oleh hasil penelitian. Hasil penelitian
menyatakan bahwa pengalaman aktual mempunyai hubungan lebih kuat dengan minat
memilih ulang jasa rawat inap dibandingkan dengan sikap dan norma subyektif.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena alat ukur penelitian kurang valid
meskipun alpha cronbachmemberikan hasil kuat yaitu lebih dari 0.70. Kemungkinan
lain adalah pengguna alat ukur kurang reliabel, meskipun sudah ditraining dan
supervisi. Serta kemungkinan variabel confounding kurang dikendalikan meskipun
sudah dilakukan criteria inklusif pada subyek penelitian.
34
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
46/57
L. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari data penelitian maka dapat dibuat kesimpulan sebagai
jawaban atas rumusan permasalahan yang ada di dalam penelitian ini.
a. Minat konsumen untuk memilih ulang jasa rawat inap di Rumah Sakit Islam
Jakarta Timur tidak mempunyai hubungan kuat dengan pengalaman aktual, norma
subyektif dan sikap secara bersamaan.
b. Diantara variabel sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual ternyata
pengalaman aktual mempunyai hubungan lebih kuat dengan minat konsumen
untuk memilih ulang jasa rawat inap.
2. Saran
a. Bagi Rumah Sakit Islam Jakarta Timur
Penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pengalaman aktual terhadap minat
memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.
b. Bagi Peneliti lain
Penelitian ini merupakan data awal hubungan antara sikap, norma subyektif
dan pengalaman aktual dengan minat memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.
35
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
47/57
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen,I,Fishbein,M., 1980. Understanding Attitudes and Predicting Social
Behavior, England Cliffs, N.J.:Prentice hall, 1980.
Azwar A, 1994. Program menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Yayasan
Penerbitan Ikatan dokter Indonesia.
Bentler,P.M.,and Speckart,G.,1979. Model of Attitude-Behavior Relations: A
generalized attitude-behavior model, Psichological Review, 86,
No:5,1979.
Engel, F.J., Blackwell, D.R., and Miniard, W.P., 1992. Consumer Behavior,
The Dryden Press, Chicago.
Huber,1996.Leadership and Nursing Care Management, The University
Iowa, Iowa.
Kotler Philips, 1994. Marketing Management: Analysis, Planning,
Implementation and control, Prentice-Hall. Inc Englewood Cliffs,
New Jersey.
Lisliyantotot A.M., 1997. Analisis Minat konsumen Dalam
Memilih/Menggunakan Rumah sakit St Borromeus Sebagai Dasar
Perencanaan Strategi Pemasaran, Tesis Magister Manajemen
Rumah sakit UGM, Yogyakarta.
Mulyawati, S., 1994. Analisis Kepuasan Pasien Atas Jasa Pelayanan Rawat
Inap di Rumah Sakit Umum Karawang, Tesis Magister Manajemen
Rumah sakit UGM, Yogyakarta.
Nasrun. 1997.,Perencanaan Kebutuhan Tenaga Keperawatan BerdasarkanBeban Kerja Di Bagian Rawat Inap Umum Rumah Sakit Islam
Jakarta Timur, Tesis S2Program Studi Kajian Administrasi Rumah
Sakit, Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta.
Rowlan, Howard S and Beatrice L R.1980. Nursing administration
Handbook, An Aspen Publication, London.
Swastha, DH. Basu dan Handoko H, 1982. Manajemen Pemasaran Analisis
Perilaku konsumen. Liberty, Yogyakarta.
36
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
48/57
Lampiran 1
Daftar Kuesioner
PERNYATAAN PERSETUJUAN WAWANCARA
Sehubungan akan diselenggarakannya penelitian tentang jasa rawat
inap di RSJIT, maka bersama ini kami mohon Bapak/ Ibu/ Saudara untuk
mengisi daftar pertanyaan dan pernyataan yang sesuai dengan hati nuraniBapak/ Ibu/ Saudara yang kemudian mengisinya di daftar pertanyaan. Dalam
mengisi daftar pertanyaan Bapak/ Ibu/ Saudara tidak usah mengisi nama anda
sendiri.
Hasil pengisian daftar pertanyaan ini kerahasiaannya terjamin dan tidak
bocor keluar.
Yang bertanda tangan di bawah ini kami tidak keberatan dilaksanakan
wawancara dengan mengisi daftar pertanyaan.
Jakarta, 14 April 1998
Yang membuat pernyataan
37
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
49/57
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
PETUNJUK PENGISIAN JAWABAN:
Tulislah jawaban pada kolom titik-titik dan berilah nomor yang sesuaipada kotak tempat jawaban yang bertanda , sesuai dengan pendapat
Bapak/ Ibu/ Saudara yang dianggap paling tepat atau paling sesuai.
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Umur : . Tahun.2. Status:
1) Menikah 3) Janda
2) Duda 4) Belum menikah
3. Jenis Kelamin:
1) Pria 2) Wanita
4. Agama :
1) Islam 3) Budha
2) Kristen 4) Hindu
5. Alamat : Kelurahan ..
Kecamatan
.Kabupaten/Kotamadya ..
Propinsi ..
6. Pekerjaan:
1) Tidak/belum bekerja 4) Wiraswasta
2) Pegawai Negri/ABRI 5) Buruh
3) Pegawai Swasta/BUMN 6) Pensiunan
7. Pendidikan:
1) SD tidak berijazah 5) Perguruan Tinggi S1
2) SD berijazah 6) Perguruan Tinggi S2
3) SLTP berijazah 7) Perguaruan Tinggi S34) SLTA berijazah
8. Penghasilan total per bulan:
1) Tidak/ belum berpenghasilan 3) Antara Rp 150.000 s/d Rp 500.000
2) Kurang dari Rp. 150.000,- 4) Diatas Rp 500.000,-
38
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
50/57
PETUNJUK PENGISIAN JAWABAN:
Berilah tanda X pada kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/ Ibu/
Saudara yang dianggap paling tepat atau paling sesuai.
I. JASA RAWAT INAP
1. Merupakan pernyataan tentang kekuatan dari keyakinan akan konsekuensi
bila Bapak/ Ibu/ Saudara memilih jasa rawat inap RSIJT sebagai tempatberobat. Setujukah dengan pernyataan-pernyataan di bawah ini?
SS : Sangat Setuju ATS : Agak Tidak Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
AS : Agak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS9. Saya jakin bahwa dokter yang merawat di
ruang rawat inap RSIJT ramah.
10. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang rawat
inap RSIJT akan menghemat waktu
perawatan karena pelayanannya sistimatis.
11. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang rawat
inap RSIJT perawatnya tanggap.
12. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang inap
RSIJT perawatnya ramah sehingga akan
mempercepat kesembuhan.13. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang rawat
inap RSIJT pasien tidak akan terganggu
waktu istirahatnya karena pemeriksaan
dilaksanakan pada waktu tidak istirahat.
14. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang inap
RSIJT pembagian ruang dan tata letak
peralatan tidak menganggu istirahat pasien.
39
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
51/57
NO PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS
15. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang rawat
inap RSIJT proses pendaftaran pasien cepat.
16. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang rawat
inap RSIJT proses pemulangan pasien cepat.
2. Merupakan pernyataan tentang penilaian Bapak/ ibu/ saudara terhadap
konsekuensi memilih rawat inap RSIJT. Tepatkah pernyataan-pernyataan di
bawah ini?
ST : Sangat Tepat ATT : Agak Tidak Tepat
T : Tepat TT : Tidak Tepat
AT : Agak Tepat STT : Sangat tidak Tepat
NO PERNYATAAN ST T AT ATT TT STT
17. Bahwa dokter yang merawat di ruang rawat
inap RSIJT ramah.
18. Bahwa kemampuan dokter di ruang rawat
inap di RSIJTcukup baik, sehingga akan
membuat kesembuhan lebih cepat.
19. Bahwa bila dirawat di ruang rawat inap
RSIJT perawatnya ramah
20. Bahwa bila dirawat di ruang rawat inap
RSIJT perawatnya tanggap.
21. Bahwa bila dirawat di rang rawat inap RSIJT
pasien tidak akan terganggu waktu
istirahatnya karena pemeriksaan dilaksanakan
pada waktu tidak istirahat.
22. Bahwa bila dirawat di ruang inap RSIJTpembagian ruang dan tata letak peralatan
tidak menganggu istirahat pasien.
23. Bahwa bila dirawat di ruang rawat inap
RSIJT proses pendaftaran pasien cepat
40
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
52/57
NO PERNYATAAN ST T AT ATT TT STT
24. Bahwa bila dirawat di ruang rawat inap
RSIJT proses cara pemulangan pasien cepat.
3. Pernyataan ini berkaitan dengan pertimbangan orang lain yang
menghendaki Bapak/ Ibu/ Saudara agar memilih jasa rawat inap
RSIJT sebagai tempat dirawat bila diperlukan.
SS : Sangat Setuju ATS : Agak Tidak Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
AS : Agak Setuju STS : Sangat Tidak setuju
NO PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS
25. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman
terdekat/ teman sekantor saya menyarankan
untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT
karena dokternya ramah, saya akan patuhi.
26. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman
terdekat/ teman sekantor saya menyarankan
untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT
karena dokternya mempunyai kemampuan
untuk penyembuhan, saya akan patuhi.
27. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman
terdekat/ teman sekantor saya menyarankan
untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJTkarena pelayanannya sistimatis, saya akan
patuhi.
28. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman
terdekat/ teman sekantor saya menyarankan
untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT
karena perawatnya ramah, saya akan patuhi.
29. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman
terdekat/ teman sekantor saya menyarankan
untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT
karena perawatnya tanggap, saya akan patuhi.
41
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
53/57
NO PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS
30. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman
terdekat/ teman sekantor saya menyarankan
untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT
karena perawatnya mempunyai keterampilan
yang dapat mempercepat penyembuhanpasien, saya akan patuhi.
31. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman
terdekat/ teman sekantor saya menyarankan
untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT
karena tidak mengganggu waktu istirahat
saya yang saya perlukan, saya akan patuhi.
32. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman
terdekat/ teman sekantor saya menyarankan
untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT
karena suasana lingkungan nyaman, sayaakan patuhi.
33. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman
terdekat/ teman sekantor saya menyarankan
untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT
karena tata ruang dan peletakan peralatan
memadai, saya akan patuhi.
34. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman
terdekat/ teman sekantor saya menyarankan
untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT
karena proses pendaftaran pasien cepat, saya
akan patuhi.
35. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman
terdekat/ teman sekantor saya menyarankan
untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT
karena proses pemulangan pasien cepat, saya
akan patuhi.
42
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
54/57
4. Merupakan keyakinan Bapak/ Ibu/ Saudara bahwa pandangan orang lain
adalah penting dan berpengaruh dalam pemilihan rawat inap di Rumah
Sakit
Islam Jakarta Timur.
SM : Sangat Mungkin ATM : Agak Tidak Mungkin
M : Mungkin TM : Tidak Mungkin
AM : Agak Mungkin STM : Sangat Tidak Mungkin
NO PERNYATAAN SM M AM ATM TM STM
36. Saya yakin bahwa orang tua / wali saya
menyarankan untuk berobat atau dirawat di
ruang rawat inap RSIJT.
37. Saya yakin bahwa anggauta keluarga saya
(kakak/ adik) menyarankan untuk berobat
atau dirawat di ruang rawat inap RSIJT.
38. Saya yakin bahwa saudara saya (paman, bibi,
keponakan) akan menyarankan untuk berobat
atau dirawat di ruang rawat inap RSIJT.
39. Saya yakin bahwa teman terdekat saya (
teman sekantor, teman bisnis, teman
bermain) akan menyarankan berobat atau
dirawat di ruang rawat inap RSIJT
40. Saya yakin bahwa tetangga terdekat saya
akan menyarankan berobat atau dirawat diruang inap RSIJT.
41. Saya yakin atasan saya di tempat saya bekerja
akan menyarankan untuk berobat atau
dirawat di ruang rawat inap RSIJT.
43
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
55/57
5. Merupakan motivasi Bapak/ Ibu/ Saudara untuk mengikuti pengaruh
dari pandangan atau pendapat orang lain dalam memilih jasa rawat inap
di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur.
SS : Sangat Setuju ATS : Agak Tidak Setuju
S : Setuju TS : Tidak SetujuAS : Agak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS
42. Menuruti saran orang tua / wali saya
menyarankan untuk berobat atau dirawat di
ruang rawat inap RSIJT bila saya
memerlukan. Bagi saya adalah.
43. Menuruti saran anggauta keluarga saya
(kakak/ adik) menyarankan untuk berobat
atau dirawat di ruang rawat inap RSIJT bila
saya memerlukan. Bagi saya adalah.
44. Menuruti saran saudara saya (paman, bibi,
keponakan) akan menyarankan untuk berobat
atau dirawat di ruang rawat inap RSIJT bila
saya memerlukan. Bagi saya adalah.
45. Menuruti saran teman terdekat saya ( teman
sekantor, teman bisnis, teman bermain) akan
menyarankan berobat atau dirawat di ruang
rawat inap RSIJT bila saya memerlukan.
Bagi saya adalah:46. Menuruti saran tetangga terdekat saya akan
menyarankan berobat atau dirawat di ruang
inap RSIJT bila saya memerlukan. Bagi saya
adalah:
47. Menuruti saran atasan saya di tempat saya
bekerja akan menyarankan untuk berobat
atau dirawat di ruang rawat inap RSIJT bila
saya memerlukan. Bagi saya adalah:
44
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
56/57
6. Pernyataan ini merupakan minat Bapak/Ibu/Saudara untuk memilih jasa
rawat inap Rumah sakit Islam jakarta Timur sebagai tempat berobat .
SM : Sangat Mungkin ATM : Agak tidak mungkin
M : Mungkin TM : Tidak Mungkin
AM : Agak Mungkin STM : Sangat Tidak Mungkin
NO PERNYATAAN SM M AM ATM TM STM
48. Bila saya sakit dan membutuhkan jasa rawat
inap RSIJT, saya akan pergi ke RSIJT, bagisaya hal ini adalah:
7. Pernyataan ini merupakan pengalaman yang dapat menjadi dasar bagi
Bapak/ Ibu/ Saudara untuk kembali memilih ruang rawat inap RSIJT di masa
yang akan datang bila memerlukan.
SM : Sangat Mungkin ATM : Agak tidak mungkin
M : Mungkin TM : Tidak Mungkin
AM : Agak Mungkin STM : Sangat Tidak Mungkin
NO PERNYATAAN SM M AM ATM TM STM
49. Saya akan minta kembali untuk dirawat di
ruang rawat inap RSIJT karena menurut
pengalaman saya dokternya mempunyai
kemampuan untuk penyembuhan, bila saya
membutuhkan pertolongan, bagi sayaadalah:
50. Saya akan minta kembali untuk dirawat di
ruang rawat inap RSIJT karena menurut
pengalaman saya pelayanannya sistimatis,
bila saya membutuhkan pertolongan, bagi
saya adalah:
51. Saya akan minta kembali untuk dirawat di
ruang rawat inap RSIJT karena menurut
pengalaman saya perawatnya ramah, bila
saya membutuhkan pertolongan, bagi saya
adalah :
45
-
7/24/2019 MINAT KONSUEN
57/57
NO PERNYATAAN SM M AM ATM TM STM
52. Saya akan minta kembali untuk dirawat di
ruang rawat inap RSIJT karena menurut
pengalaman saya perawatnya tanggap, bila
saya membutuhkan pertolongan, bagi sayaadalah:
53. Saya akan minta kembali untuk dirawat di
ruang rawat inap RSIJT karena menurut
pengalaman saya perawatnya mempunyai
keterampilan untuk mempercepat
penyembuhan, bila saya membutuhkan
pertolongan, bagi saya adalah:
54. Saya akan minta kembali untuk dirawat di
ruang rawat inap RSIJT karena menurut
pengalaman saya, tidak akan menggangguwaktu istirahat saya yang saya perlukan, bila
saya membutuhkan pertolongan, bagi saya
adalah:
55. Saya akan minta kembali untuk dirawat di
ruang rawat inap RSIJT karena menurut
pengalaman saya, suasananya nyaman, bila
saya membutuhkan pertolongan, bagi saya
adalah:
56. Saya akan minta kembali untuk dirawat di
ruang rawat inap RSIJT karena menurut
pengalaman saya, tata ruang dan peletakan
peralatan memadai, bila saya membutuhkan
pertolongan, bagi saya adalah:
57. Saya akan minta kembali untuk dirawat di
ruang rawat inap RSIJT karena menurut
pengalaman saya, proses pendaftaran bagi
saya adalah:
58. Saya akan minta kembali untuk dirawat di
ruang rawat inap RSIJT karena menurut
pengalaman saya, cara pemulangan pasien
cepat bagi saya adalah:59. Menyarankan seseorang untuk memilih
dirawat di ruang rawat inap RSIJT bila
seseorang membutuhkan pertolongan, bagi
saya adalah:
TERIMA KASIH
46