minat konsuen

Upload: hanifa-bi-barito

Post on 20-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    1/57

    ANALISIS MINAT KONSUMEN DALAM MEMILIH ULANG

    JASA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA TIMUR

    Tesis

    Untuk memenuhi sebagian persyaratan

    mencapai derajat Sarjana S-2

    Minat Utama Manajemen Rumahsakit

    Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Jurusan Ilmu-ilmu Kesehatan

    Diajukan oleh:

    Sjarif Hidajat

    10081/III-2/827/97

    Kepada

    PROGRAM PASCASARJANA

    MAGISTER MANAJEMEN RUMAHSAKIT

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2004

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    2/57

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    3/57

    PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yangpernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.

    Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

    ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

    naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Yogyakarta, 20 Pebruari 2004

    Sjarif Hidajat

    Tandatangan dan nama terang

    i

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    4/57

    PRAKATA

    Puji syukur kami sampaikan kepada tuhan Yang Maha Esa atas limpahan kasih

    sayang dan berkat dalam pelaksanaan tugas penulisan tesis, sehingga tesis ini dapat

    diselesaikan.

    Tesis ini berjudul ANALISIS MINAT KONSUMEN DALAM MEMILIH

    ULANG JASA RAWAT INAP DI RUMAHSAKIT ISLAM JAKARTA TIMUR

    yang disusun penulis untuk memenuhi sebagian syarat dalam mencapai derajat sarjana

    S-2 pada Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

    Rumah Sakit Islam Jakarta Timur yang semula adalah rumah sakit biasa

    dengan misi rumahsakit adalah mewujudkan pelayanan kesehatan secara profesional

    yang Islami serta meningkatkan mutu pelayanan dengan tetap memperhatikan kaum

    dhuafa. Visi rumahsakit adalah mewujudkan rumahsakit tingkat madya dengan

    pelayanan unggulan kesehatan wanita. Sejak tahun 1998 merubah strategi menjadi

    rumahsakit proaktif guna memperluas cakupan jaringan pelayanan melalui home care,

    home service, room service, catering gizi dan klinik diabetes. Penekanan pada mutu

    pelayanan medis dan pembinaan rohani dalam rangka mewujudkan secara nyata nilai

    Islami pada pola pikir, sikap, perilaku dan penampilan. Hal ini disadarinya dalam

    rangka peningkatan perluasan pasar yang berkaitan dengan kompetisi dengan

    rumahsakit lain.

    Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima

    kasih kepada:

    1. Direktur Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada beserta staf.

    2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas gajah Mada.

    ii

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    5/57

    3. Ketua Minat Utama Magister Manajemen Rumahsakit Universitas Gajah

    Mada.

    4. Pengelola Magister Manajemen Rumahsakit Universitas Gajah Mada.

    5. Bapak Dr Rossi Sanusi, PhD selaku pembimbing.

    6. Direksi dan staf Rumah Sakit Islam Jakarta Timur.

    Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan pahala atas segala pemberian

    kesempatan, bantuan, dukungan, waktu dan bimbingan kepada penulis selama

    mengikuti pendidikan. Perkenankan pula pada kesempatan ini penulis menyampaikan

    terima kasih kepada istri, anak-anak, mantu-mantu, cucu-cucu tercinta dan ibu tercinta

    atas segala doa dan pengorbanannya selama penulis mengikuti pendidikan.

    Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

    dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan dan saran demi

    kesempurnaan tesis ini.

    Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

    Yogyakarta, 20 Pebruari 2004

    Penulis

    Sjarif Hidajat

    iii

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    6/57

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL

    HALAMAN PENGESAHAN

    PERNYATAAN . i

    PRAKATA ii

    DAFTAR ISI .. iv

    DAFTAR LAMPIRAN. ... vi

    DAFTAR GAMBAR ... vii

    INTI SARI .. viii

    ABSTRACT ... ix

    BAB I. PENDAHULUAN 1

    A. Latar Belakang ... 1

    1. Latar Belakang Permasalahan 1

    2. Masalah Penelitian.. 43. Tujuan Penelitian ... 4

    4. Manfaat Penelitian . 4

    5. Keaslian Penelitian 5

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

    A. Tinjauan Pustaka

    .

    6

    1. Jasa rawat inap . 6

    2. Minat berperilaku.. ... 9

    3. Perilaku konsumen .. 11

    B. Kerangka Konsep.... 13

    C. Hipotesis ... 13

    BAB III. CARA PENELITIAN ... 15

    A. Rancangan Penelitian.. .. 15

    iv

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    7/57

    B. Subyek Penelitian....... 16

    C. Pengumpulan Data.. 16

    D. Pengolahan Data 17

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 20

    A. Distribusi Variabel Penelitian.... 20

    B. Analisis Kuantitatif 23

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 25

    A. Kesimpulan 25

    B. Saran....... 25

    BAB VI. RINGKASAN .. 26

    DAFTAR PUSTAKA 36

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    8/57

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    1. Daftar Kuesioner . 37

    v

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    9/57

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    1. BOR RS Jakarta Timur, 1993 - !997 2

    vi

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    10/57

    INTISARI

    Latar belakang: Deregulasi di bidang kesehatan memberi peluang kepadainvestor asing untuk membuka rumah sakit di Indonesia, bersama teknologi dan

    sumber daya manusianya. Rumah sakit yang sudah ada berusaha meningkatkan mutu

    pelayanan dengan teknologi baru sehingga menambah ketat persaingan dalam

    pelayanan kesehatan. Oleh karena itu Rumah Sakit Islam Jakarta Timur (RSIJT)

    berupaya untuk mengimbangi persaingan tersebut dengan meningkatkan kemampuan

    dan keterampilan sumber daya manusianya dan dengan memahami perilaku konsumen

    dan faktor yang berpengaruh terhadap perilaku tersebut.

    Tujuan penelitian: Untuk mengetahui minat konsumen dalam memilih ulang

    jasa rawat inap di RSIJT. Dan untuk mengetahui mana yang lebih dominan dari antara

    sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual dalam memilih ulang jasa rawat inap diRSIJT.

    Cara penelitian: Subyek penelitian terdiri dari 76 orang pasien rawat inap

    dewasa yang datang sendiri ke Rumah sakit Islam Jakarta Timur dan telah dirawat

    paling sedikit 3 kali 24 jam, serta diizinkan pulang antara 16 Juli dan 26 Juli 1998.

    Subyek penelitian diminta untuk mengisi kuesioner yang terdiri dari 59 pertanyaan.

    Kesimpulan: Sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual secara bersamaan

    tidak mempunyai hubungan yang kuat dengan minat berperilaku dalam memilih ulang

    jasa rawat inap. Pengalaman aktual mempunyai hubungan paling kuat dalam memilih

    ulang jasa rawat inap.

    vii

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    11/57

    ABSTRACT

    Background: Health deregulation provides an opportunity to foreign investors tobuild hospitals, with their accompanying technology and manpower. The local

    hospitals further increased competition by improving their services. Rumah Sakit

    Islam Jakarta Timur (RSIJT; East Jakarta Islamic Hospital) responded to this

    competition by enhancing the ability of its employees in understanding consumer

    behavior and factors that influence consumer behavior.

    Aims: The purpose of this investigation was to study the attitudes, subject

    norms and actual experiences of consumers, and their relationship with consumers

    interests in reutilization of inpatient services.

    Method: The subjects were 76 adult inpatients who were self-admitted to the

    RSIJT, treated at least 3 x 24 hours, and who were permitted to go home between 16July and 26 July 1998. A validated 59-item questionnaire was administered to these

    subjects.

    Results: Attitude, subject norm and actual experience together were not

    strongly related to consumers interest in reutilization of inpatient services. The actual

    experience-reutilization relationship was the strongest.

    viii

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    12/57

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Rumah Sakit Islam Jakarta Timur (RSIJT), yang terletak di Jalan Raya Pondok

    Kopi, Jakarta Timur, didirikan pada tahun 1986. Rumah Sakit ini memberikan

    pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan rawat jalan meliputi kebidanan, anak,

    penyakit dalam, bedah, kulit & kelamin, mata, telinga hidung dan tenggorokan,

    jantung, kesehatan jiwa, paru, syaraf, gigi & mulut, unit gawat darurat, klinik umum,

    klinik keluarga berencana, klinik laktasi dan konsultasi gizi. Pelayanan rawat inap

    mempunyai kapasitas 186 tempat tidur (TT) yang terdapat di 6 ruangan, dengan

    rincian sebagai berikut: 2 TT di ruang VIP, 26 TT di ruang kelas I, 50 TT di ruang

    kelas II, 86 TT di ruang kelas III, dan 21 TT di ruang bayi. Unit penunjang medisnya

    terdiri dari farmasi, laboratorium klinik, radiologi, unit diagnostik, dapur gizi serta

    fisioterapi.

    Jumlah total tenaga kerja rumah sakit ini 405 orang, yang terdiri atas 11 tenaga

    medis, 181 tenaga perawat, 29 tenaga penunjang medis dan 184 tenaga. Pegawai

    rumah sakit memperlihatkan kepuasan kerja dan motivasi tinggi, yang dapat dilihat

    dari turn over pegawai yang sangat rendah, dan sebaliknya terdapat peningkatan

    jumlah pegawai inti maupun pegawai lain setiap tahun.

    Misi organisasi RSIJT adalah: Pelayanan kesehatan secara profesional yang

    Islami serta meningkatkan mutu pelayanan dengan tetap memperhatikan kaum

    dhuafa. Pernyataan ini terdapat pada pembukaan anggaran dasar organisasi dan

    merupakan amanat dari pemilik organisasi. Dilihat dari hasil laporan tahunan rumah

    ix

    1

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    13/57

    sakit ternyata misi ini telah dipenuhi, yaitu dengan tetap mempertahankan angka-

    angkaBed Occupancy Rate, Length of Stay, Gross Death Rate dan Net Death Rate.

    Bed Occupancy Rate(BOR) tahun 1993 sampai dengan tahun 1997 terlihat di

    bawah ini.

    Gambar 1: BOR RS Jakarta Timur, 1993 - !997

    Lengt of stay (LOS) dari tahun 1993 sampai dengan tahun 1997 menunjukkan

    angka rata-rata lima hari. Pasien yang dirawat di ruang inap mengeluh, melalui kotak

    saran, bahwa perawat kurang ramah dan pelayanan makanan pasien kurang memenuhi

    keinginan pasien.

    Visi organisasi menyatakan bahwa RSIJT mempunyai visi mewujudkan rumah

    sakit tingkat madya dengan pelayanan unggulan kesehatan wanita. Sampai saat ini visi

    tersebut belum terlaksana sepenuhnya bila dilihat dari jenis pelayanan yang tidak

    berbeda dari pelayanan rumah sakit umum biasa. Sedangkan target yang diharapkan

    oleh organisasi dapat dikatakan tercapai. Hal ini terlihat dari laporan anggaran belanja

    dan pendapatan, yang setiap tahun selalu melebihi target.

    Menindaklanjuti hasil evaluasi analisis dampak lingkungan RSIJT

    bekerjasama dengan Rumah Sakit Persahabatan dalam penanganan limbah. Di

    %

    70

    74

    80

    72

    76

    78

    1993 1994 19961995 1997

    2

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    14/57

    samping itu RSIJT telah diakreditasi dengan hasil memuaskan dan melaksanakan

    penyempurnaan pemenuhan standar akreditasi untuk 5 bidang pelayanan kesehatan

    dari DepKes, yaitu administrasi, pelayanan medis, keperawatan, pelayanan gawat

    darurat dan pelayanan rekam medis.

    Kegiatan RSIJT, berdasarkan perencanaan program tahunan, meliputi kegiatan

    persyarikatan, peningkatan kualitas manajemen, peningkatan pengelolaan keuangan,

    peningkatan sumber daya manusia, peningkatan citra Islamik organisasi, peningkatan

    pelayanan medis, pengambilan keputusan investasi, dan perbaikan serta

    penyempurnaan struktur organisasi. Perencanaan program tersebut memberi arah

    kepada manajemen dan seluruh pegawai tentang tujuan dan keberhasilan kinerja

    organisasi.

    Konsumen utama RSIJT adalah masyarakat dengan penghasilan menengah ke

    bawah dari daerah pemukiman Perumnas Klender, perumahan Pondok Kopi,

    perumahan karyawan DKI Jakarta, perumahan Malaka Country dan perumahan

    Eramas 2000, serta lingkungan perusahaan industri ringan dan berat. Sesuai dengan

    perkembangan dan pertumbuhan penduduk di sekitar RSIJT selama tahun-tahun

    terakhir terjadi peningkatan kunjungan ke klinik. Konsumen yang sebelumnya

    sebagian besar datang dengan kendaraan umum, sekarang datang dengan kendaraan

    pribadi sepeda motor dan mobil, yang tidak dapat ditampung lagi di tempat parkir.

    Oleh karena itu rumah sakit merencanakan meperluas tempat parkir dengan membeli

    lahan seluas 7.734 m2 yang berdekatan.

    Deregulasi di bidang kesehatan memberi peluang kepada investor asing untuk

    membuka rumah sakit di Indonesia, bersama teknologi dan sumber daya manusianya.

    Rumah sakit yang sudah ada berusaha meningkatkan mutu pelayanan dengan

    teknologi baru sehingga menambah ketat persaingan dalam pelayanan kesehatan. Oleh

    3

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    15/57

    karena itu RSIJT berupaya untuk mengimbangi persaingan tersebut dengan

    meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusianya dan dengan

    memahami perilaku konsumen sasarannya.

    B. Masalah Penelitian

    RSIJT menyadari tantangan persaingan yang sangat ketat. Upaya untuk

    mengantisipasinya antara lain dengan memahami perilaku konsumen dan faktor yang

    berpengaruh terhadap perilaku tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas maka

    rumusan permasalahan adalah sebagai berikut:

    A. Apakah minat konsumen untuk memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT

    berhubungan dengan sikap, norma subyektif dan pengalaman actual?

    B. Dari antara sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual, manakah yang lebih

    erat hubungannya dengan minat memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT?

    C. Tujuan penelitian

    A. Untuk mengetahui minat konsumen dalam memilih ulang jasa rawat inap di

    RSIJT.

    B. Untuk mengetahui mana yang lebih dominan dari antara sikap, norma subyektif

    dan pengalaman aktual dalam memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.

    D. Manfaat penelitian

    A. Bagi pengurus RSIJT hasil penelitian ini merupakan masukan untuk menentukan

    upaya peningkatan minat konsumen memilih ulang jasa rawat inap. Alat

    pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan dalam

    upaya continuous quality improvement.

    4

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    16/57

    B. Bagi peneliti lain yang meneliti minat konsumen memilih ulang jasa rawat inap

    hasil penelitian ini dapat dijadikan pembanding.

    E. Keaslian penelitian

    Penelitian sejenis telah dilakukan Mulyawati (1994) di Rumah Sakit Umum

    Karang Anyar yang bertujuan untuk mempelajari kepuasan pasien rawat inap terhadap

    fasilitas rumah sakit, lingkungan fisik rumah sakit dan pemberian pelayanan.

    Penelitian Lislyantotot (1997) di Rumah Sakit St Borromeus, Bandung, menganalisis

    minat konsumen dalam memilih/menggunakan rumah sakit St Borromeus sebagai

    dasar perencanaan strategi pemasaran. Berbeda dari kedua penelitian ini, penelitian di

    RSIJT meneliti hal-hal yang berkaitan dengan minat konsumen memilih jasa rawat

    inap.

    5

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    17/57

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Pustaka

    1. Jasa rawat inap

    Jasa rawat inap ditujukan untuk perawatan pasien yang memerlukan pelayanan

    medis yang meliputi ketepatan diagnosis dan pengobatan serta asuhan keperawatan

    secara terus menerus hingga terjadi penyembuhan. Hal ini dapat terjadi karena derajat

    keparahan penyakitnya sehingga pasien memerlukan pemberian obat yang teratur dan

    tepat waktu atau memerlukan bantuan-bantuan atau tindakan-tindakan khusus.

    Pelayanan keperawatan merupakan bantuan yang diberikan kepada pasien karena

    adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya

    kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara

    mandiri.

    Pelayanan rawat inap memerlukan fasilitas tempat tidur, yang biasanya

    dikelompokkan menjadi 20 - 30 tempat tidur di suatu ruang perawatan, atau bangsal.

    Ruang perawatan adalah unit perawatan yang merupakan inti dari pelayanan rumah

    sakit. Pembagian ruangan dapat berdasarkan jenis kelamin, spesialisasi medik, atau

    kelas. Di rumah sakit yang besar pembagiannya dapat meluas menjadi perawatan

    intensif, perawatan koroner, perawatan luka bakar, perawatan stroke. Pembagian ini

    makin ekstensif dengan makin tingginya spesialisasi dan makin majunya kemampuan

    medik dan keperawatan serta kelengkapan dan kecanggihan peralatan.

    Pengelolaan ruang rawat inap diserahkan kepada kepala ruang perawatan, yang

    bertanggung jawab atas pelayanan medik, pelayanan keperawatan dan pelayanan

    6

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    18/57

    penginapan bagi pasien. Termasuk di dalamnya ialah pelayanan makanan, sarana

    tempat tidur, kondisi dan kelengkapan ruang perawatan. Di setiap ruangan perawatan

    terdapat seorang penanggung jawab pelayanan medik, yaitu seorang dokter umum atau

    spesialis sesuai dengan kasus penyakit yang dirawat di ruangan tersebut.

    Kepala ruangan, yang juga seorang perawat, mempunyai tanggung jawab atas

    pengelolaan administratif ruangan yang dilaksanakan melalui bantuan staf

    administrasi ruangan. Pelayanan administrasi ini tidak hanya pencatatan perawatan

    pasien saja, tetapi juga pencatatan tentang keuangan, asuransi dan status pasien.

    Pencatatan yang berhubungan dengan keuangan dan pembiyaan pasien merupakan hal

    yang penting karena berhubungan dengan pemantauan pemakaian pelayanan jasa-jasa

    rumah sakit yang harus diketahui oleh bagian keuangan. Oleh karena itu hubungan

    antara bagian rawat inap dengan bagian keuangan sangat penting. Kepala ruangan

    perawatan dibantu staf asuhan keperawatan, staf administrasi, staf gizi, staf logistik,

    staf kebersihan, pekerja sosial dan rohaniawan. Kepala ruangan perawatan

    bertanggung jawab kepada direktur bidang perawatan untuk seluruh pelaksanaan

    asuhan keperawatan dan pelayanan lainnya. Kepala ruang perawatan juga bertanggung

    jawab kepada dokter penanggung jawab ruangan, dokter supervisor medik atas

    instruksi-instruksinya, monitoring, pencatatan - pelaporan, diagnosis dan terapinya.

    Pasien-pasien di ruang rawat inap memerlukan pelayanan keperawatan karena

    mereka pada umumnya dalam kondisi dependen, sehingga pelayanannya harus

    merupakan pelayanan keseluruhan yang meliputi pelayanan medik, kebersihan,

    perawatan khusus, pemberian makanan, pemberian obat dan observasi serta

    pencatatan pelaporan. Paling berperan dalam pelaksanaan pelayanan ini adalah

    perawat, dan tugas perawat selain melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut juga

    dituntut menjaga hubungan yang baik antara perawat-pasien, berupa sikap, perhatian,

    7

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    19/57

    keterampilan dan profesionalisme, karena perawat mempunyai kontak yang lama

    dengan pasien.

    Menurut Azwar (1994) mutu pelayanan kesehatan mempunyai banyak segi,

    yaitu mutu menurut pemakai pelayanan kesehatan (pasien dan keluarganya), menurut

    penyelenggara pelayanan kesehatan (pihak rumah sakit dan dokter) dan menurut

    penyandang dana yang membiayai pelayanan kesehatan. Mutu dari segi pemakai jasa

    pelayanan terutama berhubungan erat dengan ketanggapan dan kemampuan petugas

    rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasien dan komunikasi pasien petugas,

    termasuk di dalamnya sifat ramah serta kesungguhan. Bagi pihak rumah sakit,

    termasuk di dalamnya para dokter, derajat mutu terkait dengan pelayanan yang sesuai

    dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Selain itu terkait juga dengan otonomi

    profesi dokter. Dari segi pembiayaaan, derajat mutu terkait dengan efisiensi

    pemakaian sumber dana serta kewajaran pembiayaan kesehatan.

    Bowers dkk. (1994) mengatakan bahwa rumah sakit harus mengadakan

    perubahan dari yang semula hanya bersifat sosial menjadi sosio-ekonomis, yang

    berorientasi kepada customer value. Pelayanan ditingkatkan sesuai dengan service

    quality demension agar customer datang lebih banyak, serta bagaimana

    memeliharanya supaya berkelanjutan. Ada lima ciri pelayanan kesehatan yang

    dipersepsi pasien/customersebagai pelayanan yang bermutu dan memuaskan, yaitu:

    pasti (tangible), handal (reliabilite), meyakinkan (assurance), peka (responsive) dan

    dapat ikut merasakan (empathy).

    Peyrat dkk. (1992) mengadakan penelitian kepuasan pasiendan memberikan

    rekomendasi berikut kepada petugas kesehatan: untuk meningkatkan kepuasan

    pelanggan ada tiga faktor non medis/non teknik dalam pelayanan kesehatan yang

    mendasar yang harus diperhatikan, yaitu perilaku (behavior), keadaan situasi

    8

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    20/57

    (atmospheres) dan informasi (information). Selain itu ada juga dua hal yang dapat

    dinilai dari pengamatan subyektif, yaitu pemeriksaan yang menyenangkan (comfort)

    dan menghargai pelanggan (percieved worth).

    2. Minat berperilaku

    Minat berperilaku menurut Kotler dan Clarke (1987) adalah minat seseorang

    yang dapat distimulasi dengan memakai faktor internal atau eksternal. Faktor internal

    dapat berupa bentuk stimulus atau stimulus psikologis seperti kebosanan atau

    kecemasan. Faktor eksternal dapat berupa faktor personal misalnya teman, suami/istri,

    pemasar atau non personal misalnya artikel majalah, dan iklan.

    Menurut Engel dkk. (1992) faktor internal yang mempengaruhi perilaku ada

    lima, yaitu: 1) Sumber daya konsumen, yaitu waktu, uang dan perhatian. 2) Motivasi

    dan keterlibatan. 3) Pengetahuan, yaitu informasi yang disimpan di dalam ingatan. 4)

    Sikap terhadap alternatif-alternatif yang dipertimbangkan. 5) Kepribadian, gaya hidup

    dan demografi., yang berguna dalam mendefinisikan pelbagai karateristik obyektif dan

    subyektif dari konsumen di dalam pangsa pasar targetnya.

    Sikap sangat berperan dalam membentuk perilaku Sifat yang penting dari

    sikap adalah keyakinan dalam memegang sikap tersebut. Pemahaman tentang

    keterkaitan tingkat keyakinan dengan sikap penting, karena: 1) Sikap yang dipegang

    dengan penuh keyakinan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing

    perilaku (Fazio dan Zanna, dalam Engel dkk. 1992). 2) Sikap menjadi lebih resisten

    terhadap perubahan bila dipegang dengan keyakinan yang lebih besar (Marks dan

    Kamins, dalam Engel dkk., 1992). Fishbein dan Ajzen (1980) mengemukakan bahwa

    sikap tehadap obyek tertentu didasarkan pada perangkat keyakinan yang diringkas

    9

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    21/57

    mengenai atribut obyek yang bersangkutan yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap

    atribut tersebut.

    Sikap yang didasarkan pada pengalaman aktual mungkin lebih berhubungan

    dengan perilaku dibandingkan dengan sikap yang berdasarkan pada pengalaman tak

    langsung. Menurut Mischel perilaku lampau/aktual merupakan prediktor terbaik bagi

    perilaku mendatang tanpa diperantarai oleh sikap (Bentler dan Speckart, 1979).

    Fishbein dan Ajzen (1979), melalui Reasoned Action Model, menerangkan

    hubungan antara sikap, minat berperilaku dan perilaku, serta norma subyektif. Mereka

    mengatakan bahwa minat berperilaku adalah fungsi dari evaluasi keseluruhan sikap

    terhadap perilaku, ditambah dengan adanya keyakinan tentang pengharapan-

    pengharapan dari orang penting (reference) lain terhadap sikap itu, yang kemudian

    ditimbang dengan motivasinya untuk menuruti pengharapan-pengharapan tersebut

    (norma subyektif), sehingga minat berperilaku itu sendiri yang pada dasarnya

    menentukan perilakunya.

    Selain itu terlihat adanya hubungan antara sikap dan perilaku seseorang yang

    dibentuk oleh kombinasi antara kekuatan dan evaluasi tentang keyakinan penting

    konsumen. Sedangkan norma subyektif merupakan hasil produk dari keyakinan

    konsumen akan pendapat orang lain tentang perlu tidaknya yang bersangkutan

    melaksanakan perilakunya dengan motivasi konsumen untuk menuruti pengharapan

    sosial tersebut.

    Bentler dan Speckart (1979) menyatakan adanya ambiguitas pada hubungan

    sikap-perilaku yaitu: 1) Apakah penambahan sikap dan norma subyektif terhadap

    system penyebab yang memuat/meliputi minat berperilaku dapat meningkatkan

    prediktabilitas dibandingkan dengan yang hanya memprediksi perilaku berdasarkan

    minat berperilaku? 2) Apakah pengaruh sikap dan norma subyektif terhadap perilaku

    10

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    22/57

    sepenuhnya diperantarai oleh minat berperilaku atau dapatkah keduanya

    mempengaruhi perilaku secara langsung?

    Di samping itu Bentler dan Speckart (1979) berpendapat bahwa perilaku

    aktual/masa lampau memiliki pengaruh langsung terhadap minat berperilaku dan

    perilaku mendatang.

    3. Perilaku konsumen

    Perilaku konsumen, menurut David dan Bitta (1985), adalah suatu proses

    pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara fisik yang dilibatkan dalam

    mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mendapatkan barang dan jasa.

    Terdapat dua yang hal penting yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik

    dalam usaha untuk menilai, memperoleh dan menggunakan barang atau jasa

    ekonomis. Setiap individu memiliki perilaku yang berbeda dalam memenuhi

    kebutuhannya. Perilaku yang berbeda dalam pemenuhan kebutuhan ini dikenal dengan

    nama perilaku konsumen.

    Menurut Engel dkk. (1992) perilaku konsumen adalah Sebagai tindakan yang

    langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan

    jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

    Sedangkan Swastha (1994) mengidentifikasikan perilaku konsumen sebagai perilaku

    beli yang dilaksanakan oleh konsumen dan terwujud dalam bentuk berbagai pilihan,

    bentuk pilihan produk/jasa, pilihan merk, pilihan penjual dan pilihan jumlah

    produk/jasa. Engel dkk. mengatakan bahwa perilaku konsumen, biasanya, penuh arti

    dan berorientasi tujuan. Mengerti dan mengadaptasi motivasi dan perilaku konsumen

    bukanlah pilihan, keduanya mutlak untuk kelangsungan hidup kompetitif. Pemasaran

    11

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    23/57

    yang terampil dapat mempengaruhi baik motivasi maupun perilaku bila produk/jasa

    yang ditawarkan didisain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Ajzen dan Fishbein (1980) menyatakan bahwa pada umumnya manusia

    biasanya sangat rasional dan memanfaatkan secara sistimatis informasi yang tersedia

    untuk mereka. Mereka mempertimbangkan implikasi dari tindakan mereka sebelum

    memutuskan untuk melibatkan diri atau tidak melibatkan diri di dalam perilaku

    tertentu. Konsumen individual sebagai unit pengambil keputusan memainkan peran

    yang berbeda, antara lain sebagai: 1) Inisiator dari proses pembelian. 2) Pemberi

    pengaruh (influencer), yang opininya sangat dipertimbangkan di dalam pilihan yang

    dievaluasi dan dipilih. 3) Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang berwenang

    keuangan atau kekuasaan untuk mendiktekan pilihan ahir. 4) Pembeli (buyer), yaitu

    agen pembelian. 5) Pemakai (user), yaitu konsumen aktual. Bila unit pembelian

    adalah individu yang membuat pilihan untuk konsumsi pribadinya, individu

    bersangkutan umumnya akan menjalankan semua peranan, walaupun selalu akan ada

    berbagai jenis pengaruh dari teman dan kerabat. Namun dalam keluarga besar yang

    mencakup kerabat, lima orang atau lebih dapat menjalankan peranan yang sepenuhnya

    berbeda.

    12

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    24/57

    B. Kerangka Konsep

    Jasa rawat inap beserta variabel-variabelnya merupakan stimulans kepada

    konsumen dalam menentukan minat berperilaku dari konsumen terhadap jasa rawat

    inap yang dipengaruhi oleh sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual.

    Varabel bebas adalah sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual. Variabel

    tergantung adalah minat berperilaku. unit anlisis adalah pasien rawat inap di RSIJT.

    C. Hipotesis

    Ada hubungan yang kuat antara sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual

    dari konsumen dengan minat memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.

    Definisi operasional:

    1. Sikap adalah gambaran penilaian seseorang untuk menerima atau

    menolak suatu obyek, sikap dibentuk oleh keyakinan dan penilaian

    evaluasi terhadap konsekuensi.

    JASA RAWAT INAP

    - Pelayanan medis

    - Pelayanan keperawatan

    - Lingkungan

    - Administrasi

    PERILAKU

    MENDATANGMINAT

    BERPERILAKU

    SIKAP

    NORMA

    SUBYEKTIF

    PERILAKU

    AKTUAL

    13

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    25/57

    2. Norma subyektif adalah ditentukan oleh keyakinan normatif dari

    seseorang bahwa orang lain berpendapat seharusnya atau tidak

    seharusnya melakukan perilaku tertentu dan motivasi seseorang untuk

    menuruti pengaruh orang lain tersebut.

    3. Pengalaman aktual adalah pengetahuan dari hasil belajar yang bersifat

    langsung dialami seseorang yang disimpan di dalam ingatan yang

    sewaktu-waktu dapat dimunculkan kembali dan berfungsi sebagai dasar

    dari seseorang untuk mengambil keputusan.

    4. Minat berperilaku adalah keinginan seseorang untuk berperilaku

    merupakan fungsi dari evaluasi sikap terhadap perilaku, keyakinan

    tentang pengharapan dari orang lain terhadap sikap dan norma subyektif

    serta pengalaman aktual.

    14

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    26/57

    BAB III

    CARA PENELITIAN

    A. Rancangan Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross

    sectional.

    Validitas alat ukur. Alat ukur penelitian berupa kuesioner sebanyak 64

    buah yang terdiri atas 8 kuesioner identitas diri dan 55 kuesioner tertutup.

    Kemudian dilakukan pengukuran alat ukur penelitian terhadap validitas

    konstruk dengan hasil sebagai berikut: Keyakinan konsekuensi jumlah 8 dan

    alpha 0.8072, evaluasi konsekuensi jumlah 8 dan alpha 0.8841,

    pertimbangan referen jumlah 11 dan alpha 0.9644, keyakinan terhadap

    referen jumlah 6 dan alpha 0,9156, motivasi pengaruh referen jumlah 6 dan

    alpha 0,9569, minat jumlah 1 dan alpha 0,9540, pengalaman aktual jumlah

    11 dan alpha 0,9539. Hasil pengujian ditemukan sebanyak 5 buah kuesioner

    yang tidak memenuhi syarat, sehingga jumlah kuesioner menjadi sebanyak

    59 buah dengan komposisi 8 kuesioner identitas diri dan 51 kuesioner

    tertutup (Lampiran 1).

    Reliabilitas pengumpulan data. Membentuk tim pelaksana survei

    lapangan, tim tersebut terdiri dari 4 orang dengan seorang pemimpin yang

    bertugas membantu dalam penyebaran lembar kuesioner. Pengetahuan

    tentang cara-cara penyerahan kuesioner diberikan oleh peneliti sebelum tim

    tersebut melaksanakannya. Selanjutnya pada pelaksaan peneliti melakukan

    supervisi kepada masing-masing pelaksana survei lapangan. Alat yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk kuesioner yang

    15

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    27/57

    disebarkan secara serentak oleh tim pelaksana lapangan kepada responden

    yang memenuhi syarat.

    Validitas dalam. Karena rancangan penelitian adalah cross sectional ,

    maka variabel-variabel confounding adalah usia, pendidikan, pekerjaan,

    agama. Variabel confounding dikendalikan dengan menggunakan criteria

    inklusif sebagai berikut: 1) Pasien datang sendiri, tidak dikirim oleh dokter,

    2) Pasien dalam perawatan minimal 3 x 24 jam, 3) Pasien dalam tahap

    penyembuhan atau sudah diperbolehkan pulang, 4) Pasien dapat

    berkomunikasi dengan baik, 5) Pasien menempati di semua kelas perawatan,

    6) Bukan pasien anak-anak, 7) Pasien rawat inap pada tanggal 16 Juli sampai

    dengan 26 Juli 1998.

    Validitas luar. Oleh karena subyek penelitan ditentukan dengan kriteria

    inklusif, maka kesimpulan hasil penelitian terbatas pada kriteria yang

    ditetapkan.

    B. Subyek Penelitian

    Subyek penelitian adalah pasien yang dirawat di bagian rawat inap umum

    Rumah Sakit Islam Jakarta Timur di Jalan Raya Pondok Kopi Jakarta Timur yang

    memenuhi syarat kriteria inklusif. Terdapat subyek penelitian sebanyak 81 orang

    yang telah memenuhi syarat kriterian inklusif.

    C. Pengumpulan Data

    Mengecek ciri-ciri responden, kelengkapan data, isian data. Pengumpulan data

    primer dilakukan dengan survei langsung pasien rawat inap Rumah Sakit Islam

    Jakarta Timur dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji coba. Hasil

    16

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    28/57

    pengumpulan data, dari 81 orang responden semuanya mengembalikan kuesioner

    yang telah mereka isi dan terdapat 5 kuesioner yang mereka isi tidak memenuhi

    syarat. Jadi terdapat sebanyak 76 kuesioner yang dikembalikan telah memenuhi

    syarat. Selanjutnya melaksanakan tabulasi dengan memberikan kode dan

    pemberian skor pada variabel guna pengolahan data komputer. Pemberian skor

    pada data yang terkumpul sebagai berikut: 1) Sangat Setuju/sangat tepat/sangat

    mungkin= 6, 2) Setuju/tepat/mungkin= 5, 3) Agak setuju/agak tepat/agak

    mungkin= 4, 4) Agak tidak setuju/agak tidak tepat/agak tidak mungkin= 3,

    5) Tidak setuju/tidak tepat/tidak mungkin= 2, 6) Sangat tidak setuju/sangat tidak

    tepat/sangat tidak mungkin= 1. Untuk menentukan nilai skor yang positif dan

    negatif digunakan skala nol yang terdapat pada skor 3,5. Bila kurang dari 3,5 maka

    nilai negatif dan skor positif bila lebih dari 3,5.

    D. Pengolahan Data

    Pengolahan data dengan menggunakan komputer. Data hasil penelitian subyek

    dianalisis dengan menerapkan Theory of Generalized Attitude Behavior Relationdari

    Bentler dan Speckart dan Theory Reasoned Actiondari Fishbein-Ajzen.

    Pengukuran sikap, sikap subyek dibentuk oleh keyakinan dan penilaian evaluasi

    terhadap konsekuensi. Formulasinya menurut Theory of Reasoned Actionadalah:

    n

    Ab= b i . c i

    i = l

    Ab : Sikap

    bi : Kekuatan keyakinan bahwa bila melakukan perilaku b akan

    mendatangkan konsekuensi i.

    17

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    29/57

    ei : Evaluasi terhadap konsekuensi i

    n : Jumlah subyek penelitian

    Pengukuran norma subyektif, norma subyektif adalah keyakinan dari sifat-

    sifat normatif yang berupa keyakinan orang lain yang berpendapat bahwa

    orang-orang seharusnya atau tidak seharusnya melakukan perilaku tertentu dan

    motivasi untuk menuruti orang lain tertentu dan motivasi untuk mengikuti

    referen tertentu. Formulasi pengukuran norma subyektif menurut Theory of

    Reasoned Action adalah sebagai berikut:

    n

    SN = N B j . M C j

    j= l

    SN = Norma subyektif

    N B j = Kekuatan keyakinan normatif adanya referen yang

    menyarankan untuk berperilaku j

    M C j = Motivasi untuk menuruti kehendak referen

    N = Jumlah subyek penelitian

    Pengukuran pengalaman actual, pengalaman aktual adalah pengalaman

    yang langsung dirasakan oleh subyek penelitian yaitu pengalaman subyek

    selama mendapatkan jasa rawat inap di RSIJT dengan 12 pertanyaan.

    Pengukuran minat, minat merupakan fungsi dari sikap dan norma

    subyektif. Formulasinya menurut Theory of Reasoneed Actionsebagai berikut:

    B = Perilaku

    I = Minat berperilaku

    B ~ I = W1 (Ab) + W2 (SN)

    18

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    30/57

    W1 = Koefisien regresi Ab terhadap I

    Ab = Sikap

    W2 = Koefisien regresi SN terhadap I

    SN = Norma subyektif

    Koefisien regresi W1 dan W2 diperoleh dengan melakukan regresi variabel

    sikap dan norma subyektif sebagai variable independent terhadap variabel minat

    sebagai variable dependent.

    Data yang terkumpul dilakukan analisis dengan menggunakan cara sebagai

    berikut:

    1. Analisis statistik diskriptif yang dilakukan terhadap semua data yang terkumpul

    selama penelitian untuk menentukan gambaran tentang perilaku konsumen.

    2. Analisis statistik korelasi yang dilakukan terhadap data dari hasil penelitian perilaku

    subyek penelitian dengan perhitungan statistik korelasi regresi berganda untuk

    mencari hubungan antara variabel yang diteliti.

    3. Kesulitan dalam pelaksanaan penelitian adalah waktu yang diperlukan cukup lama

    dalam pelaksanaan pengumpulan subyek penelitian yang memenuhi criteria inklusif.

    19

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    31/57

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Penelitian ini meliputi penelitian perilaku dari subyek penelitian dan faktor

    demografiknya. Analisis kuantitatif dilaksanakan terhadap hasil penelitian perilaku

    dari subyek penelitian, sedangkan analisis kualitatif diskriptif dilakukan terhadap

    seluruh hasil penelitian. Analisis ini dilakukan terhadap data penelitian perilaku yang

    berasal dari 76 subyek penelitian di bagian rawat inap RSIJT. Penelitian tersebut

    meliputi pernyataan sikap yang terdiri dari keyakinan dan evaluasi oleh subyek; norma

    subyektif dengan komponen yang terdiri dari referen yang mempengaruhi subyek dan

    keinginannya untuk mengikuti anjuran referen; dan pengalaman aktual dari subyek.

    A. Distribusi Variabel Penelitian

    1. Analisis sikap subyek

    Sikap dari subyek penelitian dapat terbentuk dari keyakinan akan timbulnya

    konsekuensi tertentu dan juga evaluasi terhadap konsekuensi terhadap atribut dari

    objek.

    Keyakinan subyek terhadap timbulnya konsekuensi. Hasil penelitian

    menggambarkan bahwa frekuensi subyek berdasarkan keyakinan terhadap timbulnya

    konsekuensi bila menggunakan jasa rawat inap di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur

    mempunyai skor positif yaitu diatas 3,5 (skor nol) dengan variasi nilai skor berkisar

    terendah 4,62 dan tertinggi 5,05. Hal ini menggambarkan bahwa sikap konsumen pada

    pelaksanaan perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi. Sikap subyek dipengaruhi

    oleh keyakinan bahwa bila dirawat di Rumah Sakit Jakarta Timur akan nyaman dan

    20

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    32/57

    dilayani dengan baik serta tidak dipersulit dan pengaruh ini cukup besar dibandingkan

    dengan faktor lain yang mempengaruhi sikap.

    Evaluasi keyakinan terhadap timbulnya konsekuensi. Sikap seseorang terhadap

    pelaksanaan perilaku adalah merupakan fungsi dari keyakinannya terhadap

    konsekuensi tindakan melaksanakan perilaku tersebut dan hasil evaluasi terhadap

    konsekuensi tersebut. Hasil perhitungan terhadap variabel evaluasi diperoleh data

    bahwa mempunyai nilai positif dengan nilai terendah 4.64 dan tertinggi 4.99 dengan

    skor nol 3,5. Hal ini menggambarkan bahwa subyek apabila dirawat di Rumah Sakit

    Islam Jakarta Timur mempunyai sikap bahwa akan sembuh, dilayani dengan baik dan

    pelayanan cepat. Pernyataan ini merupakan tantangan yang harus dibuktikan

    kebenarannya oleh rumah sakit.

    2. Analisis norma subyektif

    Norma subyektif ditentukan oleh keyakinan normatif dari konsumen bahwa orang

    lain berpendapat seyogyanya atau tidak seyogyanya melaksanakan perilaku yang

    dianjurkan dan motivasi konsumen untuk menuruti pengaruh dari referen. Hasil

    penelitian menggambarkan bahwa variabel norma subyektif mempunyai nilai positif

    dengan nilai skor terendah sebesar 4,68 dan nilai skor tertinggi 5,01 dibandingkan

    dengan skor nol 3,5. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh cukup besar dari

    referen dalam pengambilan keputusan memilih ulang jasa rawat inap di Rumah Sakit

    Islam Jakarta Timur. Dari hasil tersebut menggambarkan bahwa pengaruh orang

    tua/wali paling besar dengan nilai skor sebesar 5,01, disusul oleh kakak/adik dengan

    nilai skor sebesar 4,99, selanjutnya paman, bibi dan keponakan dengan nilai skor 4,84,

    sedangkan pengaruh atasan paling kecil dengan nilai skor sebesar 4,68. Hal ini penting

    dalam strategi mempengaruhi subyek dengan menyelenggarakan pendekatan kepada

    keluarga terdekat subyek untuk memilih ulang jasa rawat inap rumah sakit.

    21

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    33/57

    3. Analisis motivasi subyek

    Variabel motivasi merupakan motivasi subyek untuk menuruti atau mengikuti

    pengaruh dari pandangan atau pendapat orang lain dalam memilih Rumah Sakit Islam

    Jakarta Timur sebagai tempat rawat inap. Hasil penelitian menggambarkan bahwa

    motivasi subyek mempunyai nilai positif dengan nilai skor terendah sebesar 4,66 dan

    nilai skor tertinggi sebesar 4,95. Referen yang paling berpengaruh adalah orang

    tua/wali dengan nilai skor 4,95 yang disusul anggota keluarga dengan nilai skor

    sebesar 4,91 dan selanjutnya saudara dengan nilai skor sebesar 4,87. sedangkan

    pengaruh referen yang paling rendah adalah pengaruh dari tetangga terdekat dengan

    nilai skor sebesar 4,66. Hal ini menggambarkan bahwa faktor yang berpengaruh besar

    terhadap motivasi adalah faktor keluarga. Orang tua atau wali pengaruhnya paling

    besar dibandingkan dengan faktor keluarga lainnya.

    4. Analisis pengalaman aktual

    Pengalaman aktual menggambarkan suatu pengalaman yang dirasakan langsung

    oleh subyek dan dapat dijadikan dasar untuk kembali memilih ulang jasa rawat inap di

    Rumah Sakit Islam Jakarta Timur. Hasil penelitian menggambarkan bahwa variabel

    pengalaman aktual mempunyai nilai positif dengan nilai skor terendah sebesar 4,83

    dan tertinggi sebesar 5,12. Subyek merasakan pengalaman yang paling berkesan

    adalah karena perawatnya ramah dengan nilai skor sebesar 5,12, disusul oleh

    pengalaman bahwa dokter mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dengan

    nilai skor sebesar 5,11, yang selanjutnya pelayanan perawat tanggap dengan nilai skor

    sebesar 5,11 dan suasananya nyaman dengan nilai skor sebesar 5,0. Hal ini dapat

    menggambarkan bahwa pengaruh kualitas perawat dan dokter serta suasana ruangan

    sangat berpengaruh dalam keputusan memilih ulang jasa rawat inap di Rumah Sakit

    Islam Jakarta Timur.

    22

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    34/57

    5. Analisis minat

    Hasil penelitian pengaruh minat berperilaku mempunyai nilai positif dengan

    nilai skor sebesar 5,16 dengan rentang skor 3,5 sampai dengan 6. Hal ini sejalan

    dengan hasil pengukuran secara bersamaan sikap, norma subyektif dan perilaku aktual

    mempunyai hubungan yang sedang dengan minat berperilaku.

    B. Analisis Kuantitatif

    Analisis Regresi berganda. Menunjukkan keeratan dari hubungan-hubungan diantara

    variabel yaitu variabel sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual terhadap minat

    berperilaku. Hubungan kuat r: 0.801.00, hubungan sedang r: 0,600,79, hubungan

    lemah r: < 0,60.

    Hasil pengolahan data korelasi:

    1. Sikap terhadap minat yaitu r sebesar 0,4915. Norma subyektif terhadap

    minat r sebesar 0,4801. Pengalaman aktual terhadap minat yaitu r sebesar

    0,7160. Dapat disimpulkan bahwa hubungan sikap terhadap minat

    hubungannya lemah, hubungan norma subyektif terhadap minat juga

    lemah, sedangkan pengalaman aktual terhadap minat hubungannya

    sedang. Hal ini menggambarkan bahwa pengalaman aktual hubungannya

    terhadap minat lebih kuat dibandingkan dengan sikap dan norma

    subyektif.

    2. Pengalaman aktual dan sikap terhadap minat yaitu r sebesar 0,71631.

    Pengalaman aktual dan norma subyektif terhadap minat yaitu r sebesar

    0,71721. Sikap dan norma subyektif terhadap minat yaitu r sebesar

    0,71596. Hal ini menunjukan bahwa hubungan pengalaman aktual dan

    sikap terhadap minat sedang, hubungan antara pengalaman aktual dan

    23

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    35/57

    norma subyektif juga sedang dan hubungan antara sikap dan norma

    subyektif juga sedang.

    3. Sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual terhadap minat yaitu r

    sebesar 0,71786. Hal ini menggambarkan bahwa hubungan ketiga

    variabel terhadap minat adalah sedang.

    Hasil analisis kuantitatif dapat disimpulkan bahwa variabel sikap, norma

    subyektif dan pengalaman aktual secara bersamaan mempunyai hubungan sedang

    terhadap minat untuk memilih ulang jasa rawat inap. Hal ini menggambarkan bahwa

    dari hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan yang kuat antara sikap,

    norma subyektif dan pengalaman aktual dari konsumen dengan minat memilih ulang

    jasa rawat inap di RSIJT tidak didukung oleh hasil penelitian. Hasil penelitian

    menyatakan bahwa pengalaman aktual mempunyai hubungan lebih kuat dengan minat

    memilih ulang jasa rawat inap dibandingkan dengan sikap dan norma subyektif.

    Hal ini kemungkinan disebabkan karena alat ukur penelitian kurang valid

    meskipun alpha cronbachmemberikan hasil kuat yaitu lebih dari 0.70. Kemungkinan

    lain adalah pengguna alat ukur kurang reliabel, meskipun sudah ditraining dan

    supervisi. Serta kemungkinan variabel confounding kurang dikendalikan meskipun

    sudah dilakukan criteria inklusif pada subyek penelitian.

    24

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    36/57

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis dari data penelitian maka dapat dibuat kesimpulan sebagai

    jawaban atas rumusan permasalahan yang ada di dalam penelitian ini.

    1. Minat konsumen untuk memilih ulang jasa rawat inap di Rumah Sakit Islam

    Jakarta Timur tidak mempunyai hubungan kuat dengan pengalaman aktual,

    norma subyektif dan sikap secara bersamaan.

    2. Diantara variabel sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual ternyata

    pengalaman aktual mempunyai hubungan lebih kuat dengan minat konsumen

    untuk memilih ulang jasa rawat inap.

    B. Saran

    1. Bagi Rumah Sakit Islam Jakarta Timur

    Penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pengalaman aktual terhadap minat

    memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.

    2. Bagi Peneliti lain

    Penelitian ini merupakan data awal hubungan antara sikap, norma subyektif

    dan pengalaman aktual dengan minat memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.

    25

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    37/57

    BAB VI

    RINGKASAN

    LATAR BELAKANG

    Deregulasi di bidang kesehatan memberi peluang kepada investor asing untuk

    membuka rumah sakit di Indonesia, bersama teknologi dan sumber daya manusianya.

    Rumah sakit yang sudah ada berusaha meningkatkan mutu pelayanan dengan

    teknologi baru sehingga menambah ketat persaingan dalam pelayanan kesehatan. Oleh

    karena itu RSIJT berupaya untuk mengimbangi persaingan tersebut dengan

    meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusianya dan dengan

    memahami perilaku konsumen sasarannya. RSIJT menyadari tantangan persaingan

    yang sangat ketat. Upaya untuk mengantisipasinya antara lain dengan memahami

    perilaku konsumen dan faktor yang berpengaruh terhadap perilaku tersebut.

    Berdasarkan hal tersebut di atas maka rumusan permasalahan adalah sebagai berikut:

    1) Apakah minat konsumen untuk memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT

    berhubungan dengan sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual? 2) Dari antara

    sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual, manakah yang lebih erat hubungannya

    dengan minat memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT?

    A. TUJUAN PENELITIAN

    Berdasarkan permasalahan yang ada, penelitian ini diselenggarakan dengan tujuan:

    1) Untuk mengetahui minat konsumen dalam memilih ulang jasa rawat inap di

    RSIJT. 2) Untuk mengetahui mana yang lebih dominan dari antara sikap, norma

    subyektif dan pengalaman aktual dalam memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.

    B. TINJAUAN PUSTAKA

    26

    27

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    38/57

    Jasa rawat inap ditujukan untuk perawatan pasien yang memerlukan pelayanan

    medis yang meliputi ketepatan diagnosa dan pengobatan serta asuhan keperawatan

    secara terus menerus hingga terjadi penyembuhan.

    Minat berperilaku menurut Kotler dan Clarke (1987) adalah minat seseorang dapat

    distimulasi dengan memakai faktor internal atau eksternal. Faktor internal dapat

    berupa bentuk stimulus atau stimulus psikologis seperti kebosanan atau kecemasan.

    Faktor eksternal dapat berupa faktor personal misalnya teman, suami/istri, pemasar

    atau non personal misalnya artikel majalah, iklan.

    Sikap sangat berperan dalam membentuk perilaku, sifat yang penting dari sikap

    adalah keyakinan dalam memegang sikap tersebut. Fishbein dan Ajzen (1980),

    mengemukakan bahwa sikap tehadap obyek tertentu didasarkan pada perangkat

    keyakinan yang diringkas mengenai atribut obyek yang bersangkutan yang diberi

    bobot oleh evaluasi terhadap atribut tersebut. Sikap yang didasarkan pada pengalaman

    aktual mungkin lebih berhubungan dengan perilaku dibandingkan dengan sikap yang

    berdasarkan pada pengalaman tak langsung.

    Menurut Mischel perilaku lampau/aktual merupakan prediktor terbaik bagi

    perilaku mendatang tanpa diperantari oleh sikap (Bentler dan Speckart, 1979).

    Fishbein dan Ajzen, mengatakan bahwa minat berperilaku adalah fungsi dari evaluasi

    keseluruhan sikap terhadap perilaku, ditambah dengan adanya keyakinan tentang

    pengharapan-pengharapan dari orang penting (reference) lain terhadap sikap itu yang

    kemudian ditimbang dengan motivasinya untuk menuruti pengharapan-pengharapan

    tersebut (norma subyektif), sehingga minat berperilaku itu sendiri yang pada dasarnya

    menentukan perilakunya. Bentler dan Speckart (1979) menyatakan adanya ambiguitas

    pada hubungan sikap-perilaku yaitu: 1) Apakah penambahan sikap dan norma

    subyektif terhadap system penyebab yang memuat/meliputi minat berperilaku dapat

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    39/57

    meningkatkan prediktabilitas dibandingkan dengan yang hanya memprediksi perilaku

    berdasarkan minat berperilaku? 2) Apakah pengaruh sikap dan norma subyektif

    terhadap perilaku sepenuhnya diperantarai oleh minat berperilaku atau dapatkah

    keduanya mempengaruhi perilaku secara langsung? Disamping itu Bentler dan

    Speckart (1979) berpendapat bahwa perilaku aktual/ masa lampau memiliki pengaruh

    langsung terhadap minat berperilaku dan perilaku mendatang.

    Perilaku konsumen, menurut David dan Bitta (1985), adalah suatu proses

    pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara fisik yang dilibatkan dalam

    mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mendapatkan barang dan jasa.

    D. KERANGKA BERPIKIR

    E. HIPOPTESIS

    Adanya hubungan yang kuat antara sikap, norma subyektif dan pengalaman

    aktual dari konsumen terhadap minat berperilaku memilih ulang jasa rawat inap di

    Rumah Sakit Islam Jakarta Timur.

    JASA RAWAT INAP

    - Pelayanan medis

    - Pelayanan keperawatan

    - Lingkungan

    - Administrasi

    PERILAKU

    MENDATANGMINAT

    BERPERILAKU

    SIKAP

    NORMA

    SUBYEKTIF

    PERILAKU

    AKTUAL

    28

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    40/57

    G. CARA PENELITIAN

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional.

    Validitas alat ukur. Alat ukur penelitian adalah kuesioner berisikan 64

    pernyataan yang terdiri atas 8 buah identitas diri dan 55 buah pernyataan tertutup.

    Kemudian dilakukan pengukuran alat ukur penelitian terhadap validitas konstruk

    dengan hasil sebagai berikut: Keyakinan konsekuensi jumlah 8 dan alpha 0.8072,

    evaluasi konsekuensi jumlah 8 dan alpha 0.8841, pertimbangan referen jumlah 11

    dan alpha 0.9644, keyakinan terhadap referen jumlah 6 dan alpha 0,9156, motivasi

    pengaruh referen jumlah 6 dan alpha 0,9569, minat jumlah 1 dan alpha 0,9540,

    pengalaman aktual jumlah 11 dan alpha 0,9539. Hasil pengujian ditemukan sebanyak

    5 buah kuesioner yang tidak memenuhi syarat, sehingga jumlah kuesioner menjadi

    sebanyak 59 buah dengan komposisi 8 kuesioner identitas diri dan 51 kuesioner

    tertutup (Lampiran 1).

    Reliabilitas pengumpulan data. Membentuk tim pelaksana survei lapangan, tim

    tersebut terdiri dari 4 orang dengan seorang pemimpin yang bertugas membantu dalam

    penyebaran lembar kuesioner. Pengetahuan tentang cara-cara penyerahan kuesioner

    diberikan oleh peneliti sebelum tim tersebut melaksanakannya. Selanjutnya pada

    pelaksaan peneliti melakukan supervisi kepada masing-masing pelaksana survei

    lapangan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk kuesioner

    yang disebarkan secara serentak oleh tim pelaksana lapangan kepada responden yang

    memenuhi syarat.

    Validitas dalam. Karena rancangan penelitian adalah cross sectional , maka

    variabel-variabel confounding adalah usia, pendidikan, pekerjaan, agama. Variabel

    confounding dikendalikan dengan menggunakan criteria inklusif sebagai berikut: 1)

    Pasien datang sendiri, tidak dikirim oleh dokter, 2) Pasien dalam perawatan minimal

    29

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    41/57

    3 kali 24 jam, 3) Pasien dalam tahap penyembuhan atau sudah diperbolehkan pulang,

    4) Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, 5) Pasien menempati di semua kelas

    perawatan, 6) Bukan pasien anak-anak, 7) Pasien rawat inap pada tanggal 16 Juli

    sampai dengan 26 Juli 1998.

    Validitas luar. Oleh karena subyek penelitan ditentukan dengan kriteria

    inklusif, maka kesimpulan hasil penelitian terbatas pada kriteria yang ditetapkan.

    H. SUBYEK PENELITIAN

    Subyek penelitian adalah pasien yang dirawat di bagian rawat inap umum

    Rumah Sakit Islam Jakarta Timur di Jalan Raya Pondok Kopi Jakarta Timur yang

    memenuhi criteria inklusif. Terdapat subyek penelitian sebanyak 81 orang yang

    telah memenuhi syarat kriterian inklusif.

    I. PENGUMPULAN DATA

    Mengecek ciri-ciri responden, kelengkapan data, isian data. Pengumpulan data

    primer dilakukan dengan survei langsung pasien rawat inap Rumah Sakit Islam

    Jakarta Timur dengan menggunakan kuesioner yang telah valid. Hasil

    pengumpulan data, dari 81 orang responden semuanya mengembalikan kuesioner

    yang telah mereka isi dan terdapat 5 kuesioner yang mereka isi tidak memenuhi

    syarat. Jadi terdapat sebanyak 76 kuesioner yang dikembalikan telah memenuhi

    syarat. Selanjutnya melaksanakan tabulasi dengan memberikan kode dan

    pemberian skor pada variabel guna pengolahan data komputer. Pemberian skor

    pada data yang terkumpul sebagai berikut: 1) Sangat Setuju/sangat tepat/sangat

    mungkin= 6, 2) Setuju/tepat/mungkin= 5, 3) Agak setuju/agak tepat/agak

    30

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    42/57

    mungkin= 4, 4) Agak tidak setuju/agak tidak tepat/agak tidak mungkin= 3,

    5) Tidak setuju/tidak tepat/tidak mungkin= 2, 6) Sangat tidak setuju/sangat tidak

    tepat/sangat tidak mungkin= 1. Untuk menentukan nilai skor yang positif dan

    negatif digunakan skala nol yang terdapat pada skor 3,5. Bila kurang dari 3,5 maka

    nilai negatif dan skor positif bila lebih dari 3,5.

    J. PENGOLAHAN DATA

    1. Analisis statistik korelasi yang dilakukan terhadap data dari hasil penelitian

    perilaku subyek penelitian dengan perhitungan statistik korelasi regresi berganda

    untuk mencari hubungan antara variabel yang diteliti. Data hasil penelitian

    psikografi subyek dianalisis dengan menerapkan Theory of Generalized Attitude

    Behavior Relation dari Bentler dan Speckart dan Theory Reasoned Action dari

    Fishbein-Ajzen.

    Pengukuran sikap. Sikap subyek dibentuk oleh keyakinan dan penilaian

    evaluasi terhadap konsekuensi.

    Pengukuran norma subyektif. Norma subyektif adalah keyakinan dari sifat-

    sifat normatif yang berupa keyakinan orang lain yang berpendapat bahwa orang-

    orang seharusnya atau tidak seharusnya melakukan perilaku tertentu dan motivasi

    untuk menuruti orang lain tertentu dan motivasi untuk mengikuti referen tertentu.

    Pengukuran pengalaman aktual. Pengalaman aktual adalah pengalaman

    yang langsung dirasakan oleh subyek penelitian yaitu pengalaman subyek selama

    mendapatkan jasa rawat inap di RSIJT dengan 12 pertanyaan.

    Pengukuran minat. Minat merupakan fungsi dari sikap dan norma

    subyektif.

    31

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    43/57

    2. Analisis statistik diskriptif yang dilakukan terhadap semua data yang terkumpul

    selama penelitian untuk menentukan gambaran tentang perilaku konsumen.

    3. Kesulitan dalam pelaksanaan penelitian adalah waktu yang diperlukan cukup

    lama dalam pelaksanaan pengumpulan sampel yang memenuhi kriteria.

    K. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    1. Distibusi Variabel Penelitian

    Sikap dari subyek penelitian dapat terbentuk dari keyakinan akan timbulnya

    konsekuensi tertentu dan juga evaluasi terhadap konsekuensi terhadap atribut dari

    objek.

    Evaluasi keyakinan terhadap timbulnya konsekuensi, hasil penelitian

    menggambarkan bahwa frekuensi subyek berdasarkan keyakinan terhadap timbulnya

    konsekuensi mempunyai skor positif sebesar 5,05. Hal ini menggambarkan

    berpengaruh cukup besar.

    Variabel norma subyektif mempunyai nilai positif dengan nilai skor terendah

    sebesar 4,68 dan nilai skor tertinggi 4,97 dibandingkan dengan skor nol 3,5. Hal ini

    menunjukan bahwa terdapat pengaruh cukup besar dari referen dalam pengambilan

    keputusan memilih ulang jasa rawat inap di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur.

    Motivasi subyek mempunyai nilai positif dengan nilai skor terendah sebesar

    4,66 dan nilai skor tertinggi sebesar 4,95. Referen yang paling berpengaruh adalah

    orang tua/wali dengan nilai skor 4,95 yang disusul anggota keluarga dengan nilai skor

    sebesar 4,91 dan selanjutnya saudara dengan nilai skor sebesar 4,87. Skor paling

    rendah adalah pengaruh dari tetangga terdekat dengan nilai skor sebesar 4,66. Hal ini

    menggambarkan bahwa faktor yang berpengaruh besar terhadap motivasi adalah

    faktor keluarga dan orang tua atau wali lebih berpengaruh dari pada keluarga lainnya.

    32

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    44/57

    Variabel pengalaman aktual mempunyai nilai positif dengan nilai skor

    terendah sebesar 4,83 dan tertinggi sebesar 5,12. Subyek merasakan pengalaman yang

    paling berkesan adalah karena perawatnya ramah dengan nilai skor sebesar 5,12,

    disusul oleh pengalaman bahwa dokter mempunyai kemampuan untuk

    menyembuhkan dengan nilai skor sebesar 5,11, yang selanjutnya pelayanan perawat

    tanggap dengan nilai skor sebesar 5,11 dan suasananya nyaman dengan nilai skor

    sebesar 5,0. Hal ini dapat menggambarkan bahwa pengaruh kualitas perawat dan

    dokter serta suasana ruangan sangat berpengaruh dalam keputusan memilih ulang jasa

    rawat inap di Rumah sakit Islam Jakarta Timur.

    Hubungan minat berperilaku mempunyai nilai positif dengan nilai skor sebesar

    5,16 dengan rentang skor 3,5 sampai dengan 6. Hal ini sejalan dengan hasil

    pengukuran secara bersamaan sikap, norma subyektif dan perilaku aktual mempunyai

    hubungan sedang dengan minat berperilaku.

    3. Analisis Regresi Berganda

    Analisis Regresi berganda. Menunjukkan keeratan dari hubungan-hubungan

    diantara variabel yaitu variabel sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual

    terhadap minat berperilaku. Hubungan kuat r: 0.801.00, hubungan sedang r: 0,60

    0,79, hubungan lemah r: < 0,60.

    Hasil pengolahan data korelasi:

    a. Sikap terhadap minat yaitu r sebesar 0,4915. Norma subyektif terhadap minat

    r sebesar 0,4801. Pengalaman aktual terhadap minat yaitu r sebesar 0,7160.

    Dapat disimpulkan bahwa hubungan sikap terhadap minat hubungannya

    lemah, hubungan norma subyektif terhadap minat juga lemah, sedangkan

    pengalaman aktual terhadap minat hubungannya sedang. Hal ini

    33

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    45/57

    menggambarkan bahwa pengalaman aktual hubungannya terhadap minat lebih

    kuat dibandingkan dengan sikap dan norma subyektif.

    b. Pengalaman aktual dan sikap terhadap minat yaitu r sebesar 0,71631.

    Pengalaman aktual dan norma subyektif terhadap minat yaitu r sebesar

    0,71721. Sikap dan norma subyektif terhadap minat yaitu r sebesar 0,71596.

    Hal ini menunjukan bahwa hubungan pengalaman aktual dan sikap terhadap

    minat sedang, hubungan antara pengalaman actual dan norma subyektif juga

    sedang dan hubungan antara sikap dan norma subyektif juga sedang.

    c. Sikap, norma subyektif dan pengalaman actual terhadap minat yaitu r sebesar

    0,71786. Hal ini menggambarkan bahwa hubungan ketiga variabel terhadap

    minat adalah sedang.

    Hasil analisis kuantitatif dapat disimpulkan bahwa variabel sikap, norma

    subyektif dan pengalaman aktual secara bersamaan mempunyai hubungan sedang

    terhadap minat untuk memilih ulang jasa rawat inap. Hal ini menggambarkan bahwa

    dari hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan yang kuat antara sikap,

    norma subyektif dan pengalaman aktual dari konsumen dengan minat memilih ulang

    jasa rawat inap di RSIJT tidak didukung oleh hasil penelitian. Hasil penelitian

    menyatakan bahwa pengalaman aktual mempunyai hubungan lebih kuat dengan minat

    memilih ulang jasa rawat inap dibandingkan dengan sikap dan norma subyektif.

    Hal ini kemungkinan disebabkan karena alat ukur penelitian kurang valid

    meskipun alpha cronbachmemberikan hasil kuat yaitu lebih dari 0.70. Kemungkinan

    lain adalah pengguna alat ukur kurang reliabel, meskipun sudah ditraining dan

    supervisi. Serta kemungkinan variabel confounding kurang dikendalikan meskipun

    sudah dilakukan criteria inklusif pada subyek penelitian.

    34

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    46/57

    L. KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis dari data penelitian maka dapat dibuat kesimpulan sebagai

    jawaban atas rumusan permasalahan yang ada di dalam penelitian ini.

    a. Minat konsumen untuk memilih ulang jasa rawat inap di Rumah Sakit Islam

    Jakarta Timur tidak mempunyai hubungan kuat dengan pengalaman aktual, norma

    subyektif dan sikap secara bersamaan.

    b. Diantara variabel sikap, norma subyektif dan pengalaman aktual ternyata

    pengalaman aktual mempunyai hubungan lebih kuat dengan minat konsumen

    untuk memilih ulang jasa rawat inap.

    2. Saran

    a. Bagi Rumah Sakit Islam Jakarta Timur

    Penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pengalaman aktual terhadap minat

    memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.

    b. Bagi Peneliti lain

    Penelitian ini merupakan data awal hubungan antara sikap, norma subyektif

    dan pengalaman aktual dengan minat memilih ulang jasa rawat inap di RSIJT.

    35

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    47/57

    DAFTAR PUSTAKA

    Ajzen,I,Fishbein,M., 1980. Understanding Attitudes and Predicting Social

    Behavior, England Cliffs, N.J.:Prentice hall, 1980.

    Azwar A, 1994. Program menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Yayasan

    Penerbitan Ikatan dokter Indonesia.

    Bentler,P.M.,and Speckart,G.,1979. Model of Attitude-Behavior Relations: A

    generalized attitude-behavior model, Psichological Review, 86,

    No:5,1979.

    Engel, F.J., Blackwell, D.R., and Miniard, W.P., 1992. Consumer Behavior,

    The Dryden Press, Chicago.

    Huber,1996.Leadership and Nursing Care Management, The University

    Iowa, Iowa.

    Kotler Philips, 1994. Marketing Management: Analysis, Planning,

    Implementation and control, Prentice-Hall. Inc Englewood Cliffs,

    New Jersey.

    Lisliyantotot A.M., 1997. Analisis Minat konsumen Dalam

    Memilih/Menggunakan Rumah sakit St Borromeus Sebagai Dasar

    Perencanaan Strategi Pemasaran, Tesis Magister Manajemen

    Rumah sakit UGM, Yogyakarta.

    Mulyawati, S., 1994. Analisis Kepuasan Pasien Atas Jasa Pelayanan Rawat

    Inap di Rumah Sakit Umum Karawang, Tesis Magister Manajemen

    Rumah sakit UGM, Yogyakarta.

    Nasrun. 1997.,Perencanaan Kebutuhan Tenaga Keperawatan BerdasarkanBeban Kerja Di Bagian Rawat Inap Umum Rumah Sakit Islam

    Jakarta Timur, Tesis S2Program Studi Kajian Administrasi Rumah

    Sakit, Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta.

    Rowlan, Howard S and Beatrice L R.1980. Nursing administration

    Handbook, An Aspen Publication, London.

    Swastha, DH. Basu dan Handoko H, 1982. Manajemen Pemasaran Analisis

    Perilaku konsumen. Liberty, Yogyakarta.

    36

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    48/57

    Lampiran 1

    Daftar Kuesioner

    PERNYATAAN PERSETUJUAN WAWANCARA

    Sehubungan akan diselenggarakannya penelitian tentang jasa rawat

    inap di RSJIT, maka bersama ini kami mohon Bapak/ Ibu/ Saudara untuk

    mengisi daftar pertanyaan dan pernyataan yang sesuai dengan hati nuraniBapak/ Ibu/ Saudara yang kemudian mengisinya di daftar pertanyaan. Dalam

    mengisi daftar pertanyaan Bapak/ Ibu/ Saudara tidak usah mengisi nama anda

    sendiri.

    Hasil pengisian daftar pertanyaan ini kerahasiaannya terjamin dan tidak

    bocor keluar.

    Yang bertanda tangan di bawah ini kami tidak keberatan dilaksanakan

    wawancara dengan mengisi daftar pertanyaan.

    Jakarta, 14 April 1998

    Yang membuat pernyataan

    37

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    49/57

    DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN

    PETUNJUK PENGISIAN JAWABAN:

    Tulislah jawaban pada kolom titik-titik dan berilah nomor yang sesuaipada kotak tempat jawaban yang bertanda , sesuai dengan pendapat

    Bapak/ Ibu/ Saudara yang dianggap paling tepat atau paling sesuai.

    I. IDENTITAS PRIBADI

    1. Umur : . Tahun.2. Status:

    1) Menikah 3) Janda

    2) Duda 4) Belum menikah

    3. Jenis Kelamin:

    1) Pria 2) Wanita

    4. Agama :

    1) Islam 3) Budha

    2) Kristen 4) Hindu

    5. Alamat : Kelurahan ..

    Kecamatan

    .Kabupaten/Kotamadya ..

    Propinsi ..

    6. Pekerjaan:

    1) Tidak/belum bekerja 4) Wiraswasta

    2) Pegawai Negri/ABRI 5) Buruh

    3) Pegawai Swasta/BUMN 6) Pensiunan

    7. Pendidikan:

    1) SD tidak berijazah 5) Perguruan Tinggi S1

    2) SD berijazah 6) Perguruan Tinggi S2

    3) SLTP berijazah 7) Perguaruan Tinggi S34) SLTA berijazah

    8. Penghasilan total per bulan:

    1) Tidak/ belum berpenghasilan 3) Antara Rp 150.000 s/d Rp 500.000

    2) Kurang dari Rp. 150.000,- 4) Diatas Rp 500.000,-

    38

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    50/57

    PETUNJUK PENGISIAN JAWABAN:

    Berilah tanda X pada kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/ Ibu/

    Saudara yang dianggap paling tepat atau paling sesuai.

    I. JASA RAWAT INAP

    1. Merupakan pernyataan tentang kekuatan dari keyakinan akan konsekuensi

    bila Bapak/ Ibu/ Saudara memilih jasa rawat inap RSIJT sebagai tempatberobat. Setujukah dengan pernyataan-pernyataan di bawah ini?

    SS : Sangat Setuju ATS : Agak Tidak Setuju

    S : Setuju TS : Tidak Setuju

    AS : Agak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

    NO PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS9. Saya jakin bahwa dokter yang merawat di

    ruang rawat inap RSIJT ramah.

    10. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang rawat

    inap RSIJT akan menghemat waktu

    perawatan karena pelayanannya sistimatis.

    11. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang rawat

    inap RSIJT perawatnya tanggap.

    12. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang inap

    RSIJT perawatnya ramah sehingga akan

    mempercepat kesembuhan.13. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang rawat

    inap RSIJT pasien tidak akan terganggu

    waktu istirahatnya karena pemeriksaan

    dilaksanakan pada waktu tidak istirahat.

    14. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang inap

    RSIJT pembagian ruang dan tata letak

    peralatan tidak menganggu istirahat pasien.

    39

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    51/57

    NO PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS

    15. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang rawat

    inap RSIJT proses pendaftaran pasien cepat.

    16. Saya yakin bahwa bila dirawat di ruang rawat

    inap RSIJT proses pemulangan pasien cepat.

    2. Merupakan pernyataan tentang penilaian Bapak/ ibu/ saudara terhadap

    konsekuensi memilih rawat inap RSIJT. Tepatkah pernyataan-pernyataan di

    bawah ini?

    ST : Sangat Tepat ATT : Agak Tidak Tepat

    T : Tepat TT : Tidak Tepat

    AT : Agak Tepat STT : Sangat tidak Tepat

    NO PERNYATAAN ST T AT ATT TT STT

    17. Bahwa dokter yang merawat di ruang rawat

    inap RSIJT ramah.

    18. Bahwa kemampuan dokter di ruang rawat

    inap di RSIJTcukup baik, sehingga akan

    membuat kesembuhan lebih cepat.

    19. Bahwa bila dirawat di ruang rawat inap

    RSIJT perawatnya ramah

    20. Bahwa bila dirawat di ruang rawat inap

    RSIJT perawatnya tanggap.

    21. Bahwa bila dirawat di rang rawat inap RSIJT

    pasien tidak akan terganggu waktu

    istirahatnya karena pemeriksaan dilaksanakan

    pada waktu tidak istirahat.

    22. Bahwa bila dirawat di ruang inap RSIJTpembagian ruang dan tata letak peralatan

    tidak menganggu istirahat pasien.

    23. Bahwa bila dirawat di ruang rawat inap

    RSIJT proses pendaftaran pasien cepat

    40

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    52/57

    NO PERNYATAAN ST T AT ATT TT STT

    24. Bahwa bila dirawat di ruang rawat inap

    RSIJT proses cara pemulangan pasien cepat.

    3. Pernyataan ini berkaitan dengan pertimbangan orang lain yang

    menghendaki Bapak/ Ibu/ Saudara agar memilih jasa rawat inap

    RSIJT sebagai tempat dirawat bila diperlukan.

    SS : Sangat Setuju ATS : Agak Tidak Setuju

    S : Setuju TS : Tidak Setuju

    AS : Agak Setuju STS : Sangat Tidak setuju

    NO PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS

    25. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman

    terdekat/ teman sekantor saya menyarankan

    untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT

    karena dokternya ramah, saya akan patuhi.

    26. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman

    terdekat/ teman sekantor saya menyarankan

    untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT

    karena dokternya mempunyai kemampuan

    untuk penyembuhan, saya akan patuhi.

    27. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman

    terdekat/ teman sekantor saya menyarankan

    untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJTkarena pelayanannya sistimatis, saya akan

    patuhi.

    28. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman

    terdekat/ teman sekantor saya menyarankan

    untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT

    karena perawatnya ramah, saya akan patuhi.

    29. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman

    terdekat/ teman sekantor saya menyarankan

    untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT

    karena perawatnya tanggap, saya akan patuhi.

    41

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    53/57

    NO PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS

    30. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman

    terdekat/ teman sekantor saya menyarankan

    untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT

    karena perawatnya mempunyai keterampilan

    yang dapat mempercepat penyembuhanpasien, saya akan patuhi.

    31. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman

    terdekat/ teman sekantor saya menyarankan

    untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT

    karena tidak mengganggu waktu istirahat

    saya yang saya perlukan, saya akan patuhi.

    32. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman

    terdekat/ teman sekantor saya menyarankan

    untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT

    karena suasana lingkungan nyaman, sayaakan patuhi.

    33. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman

    terdekat/ teman sekantor saya menyarankan

    untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT

    karena tata ruang dan peletakan peralatan

    memadai, saya akan patuhi.

    34. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman

    terdekat/ teman sekantor saya menyarankan

    untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT

    karena proses pendaftaran pasien cepat, saya

    akan patuhi.

    35. Jika saudara/ orang tua/ tetangga/ teman

    terdekat/ teman sekantor saya menyarankan

    untuk dirawat di ruang rawat inap RSIJT

    karena proses pemulangan pasien cepat, saya

    akan patuhi.

    42

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    54/57

    4. Merupakan keyakinan Bapak/ Ibu/ Saudara bahwa pandangan orang lain

    adalah penting dan berpengaruh dalam pemilihan rawat inap di Rumah

    Sakit

    Islam Jakarta Timur.

    SM : Sangat Mungkin ATM : Agak Tidak Mungkin

    M : Mungkin TM : Tidak Mungkin

    AM : Agak Mungkin STM : Sangat Tidak Mungkin

    NO PERNYATAAN SM M AM ATM TM STM

    36. Saya yakin bahwa orang tua / wali saya

    menyarankan untuk berobat atau dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT.

    37. Saya yakin bahwa anggauta keluarga saya

    (kakak/ adik) menyarankan untuk berobat

    atau dirawat di ruang rawat inap RSIJT.

    38. Saya yakin bahwa saudara saya (paman, bibi,

    keponakan) akan menyarankan untuk berobat

    atau dirawat di ruang rawat inap RSIJT.

    39. Saya yakin bahwa teman terdekat saya (

    teman sekantor, teman bisnis, teman

    bermain) akan menyarankan berobat atau

    dirawat di ruang rawat inap RSIJT

    40. Saya yakin bahwa tetangga terdekat saya

    akan menyarankan berobat atau dirawat diruang inap RSIJT.

    41. Saya yakin atasan saya di tempat saya bekerja

    akan menyarankan untuk berobat atau

    dirawat di ruang rawat inap RSIJT.

    43

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    55/57

    5. Merupakan motivasi Bapak/ Ibu/ Saudara untuk mengikuti pengaruh

    dari pandangan atau pendapat orang lain dalam memilih jasa rawat inap

    di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur.

    SS : Sangat Setuju ATS : Agak Tidak Setuju

    S : Setuju TS : Tidak SetujuAS : Agak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

    NO PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS

    42. Menuruti saran orang tua / wali saya

    menyarankan untuk berobat atau dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT bila saya

    memerlukan. Bagi saya adalah.

    43. Menuruti saran anggauta keluarga saya

    (kakak/ adik) menyarankan untuk berobat

    atau dirawat di ruang rawat inap RSIJT bila

    saya memerlukan. Bagi saya adalah.

    44. Menuruti saran saudara saya (paman, bibi,

    keponakan) akan menyarankan untuk berobat

    atau dirawat di ruang rawat inap RSIJT bila

    saya memerlukan. Bagi saya adalah.

    45. Menuruti saran teman terdekat saya ( teman

    sekantor, teman bisnis, teman bermain) akan

    menyarankan berobat atau dirawat di ruang

    rawat inap RSIJT bila saya memerlukan.

    Bagi saya adalah:46. Menuruti saran tetangga terdekat saya akan

    menyarankan berobat atau dirawat di ruang

    inap RSIJT bila saya memerlukan. Bagi saya

    adalah:

    47. Menuruti saran atasan saya di tempat saya

    bekerja akan menyarankan untuk berobat

    atau dirawat di ruang rawat inap RSIJT bila

    saya memerlukan. Bagi saya adalah:

    44

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    56/57

    6. Pernyataan ini merupakan minat Bapak/Ibu/Saudara untuk memilih jasa

    rawat inap Rumah sakit Islam jakarta Timur sebagai tempat berobat .

    SM : Sangat Mungkin ATM : Agak tidak mungkin

    M : Mungkin TM : Tidak Mungkin

    AM : Agak Mungkin STM : Sangat Tidak Mungkin

    NO PERNYATAAN SM M AM ATM TM STM

    48. Bila saya sakit dan membutuhkan jasa rawat

    inap RSIJT, saya akan pergi ke RSIJT, bagisaya hal ini adalah:

    7. Pernyataan ini merupakan pengalaman yang dapat menjadi dasar bagi

    Bapak/ Ibu/ Saudara untuk kembali memilih ruang rawat inap RSIJT di masa

    yang akan datang bila memerlukan.

    SM : Sangat Mungkin ATM : Agak tidak mungkin

    M : Mungkin TM : Tidak Mungkin

    AM : Agak Mungkin STM : Sangat Tidak Mungkin

    NO PERNYATAAN SM M AM ATM TM STM

    49. Saya akan minta kembali untuk dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT karena menurut

    pengalaman saya dokternya mempunyai

    kemampuan untuk penyembuhan, bila saya

    membutuhkan pertolongan, bagi sayaadalah:

    50. Saya akan minta kembali untuk dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT karena menurut

    pengalaman saya pelayanannya sistimatis,

    bila saya membutuhkan pertolongan, bagi

    saya adalah:

    51. Saya akan minta kembali untuk dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT karena menurut

    pengalaman saya perawatnya ramah, bila

    saya membutuhkan pertolongan, bagi saya

    adalah :

    45

  • 7/24/2019 MINAT KONSUEN

    57/57

    NO PERNYATAAN SM M AM ATM TM STM

    52. Saya akan minta kembali untuk dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT karena menurut

    pengalaman saya perawatnya tanggap, bila

    saya membutuhkan pertolongan, bagi sayaadalah:

    53. Saya akan minta kembali untuk dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT karena menurut

    pengalaman saya perawatnya mempunyai

    keterampilan untuk mempercepat

    penyembuhan, bila saya membutuhkan

    pertolongan, bagi saya adalah:

    54. Saya akan minta kembali untuk dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT karena menurut

    pengalaman saya, tidak akan menggangguwaktu istirahat saya yang saya perlukan, bila

    saya membutuhkan pertolongan, bagi saya

    adalah:

    55. Saya akan minta kembali untuk dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT karena menurut

    pengalaman saya, suasananya nyaman, bila

    saya membutuhkan pertolongan, bagi saya

    adalah:

    56. Saya akan minta kembali untuk dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT karena menurut

    pengalaman saya, tata ruang dan peletakan

    peralatan memadai, bila saya membutuhkan

    pertolongan, bagi saya adalah:

    57. Saya akan minta kembali untuk dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT karena menurut

    pengalaman saya, proses pendaftaran bagi

    saya adalah:

    58. Saya akan minta kembali untuk dirawat di

    ruang rawat inap RSIJT karena menurut

    pengalaman saya, cara pemulangan pasien

    cepat bagi saya adalah:59. Menyarankan seseorang untuk memilih

    dirawat di ruang rawat inap RSIJT bila

    seseorang membutuhkan pertolongan, bagi

    saya adalah:

    TERIMA KASIH

    46