Download - Skripsi Bab i, II,III,IV,V
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
1/33
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan pembangunan yang semakin maju berdampak pada
majunya industri asetilin atau yang disebut dengan las karbit. Kondisi lingkungan
kerja industri las berpotensi menimbulkan dampak buruk terhadap pekerja
terutama pada organ mata, seperti sinar yang ditimbulkan pada proses pengelasan
dan trauma yang bisa melukai organ mata (Suratman, 2001).
Banyak pekerja las selama ini hanya memperoleh pelayanan kesehatan
seara umum, namun belum dikaitkan dengan pekerjaannya. Pada umumnya
!asilitas pelayanan keselamatan dan kesehatan kerja lebih banyak dinikmati oleh
tenaga kerja yang bekerja pada industri berskala besar (jumlah pekerja lebih dari
"00 orang). Pada industri berskala keil dan menengah, !asilitas pelayanan
kesehatan kerja masih bersi!at parsial dan mungkin tidak sama sekali. #paya
kesehatan kerja merupakan upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja
dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja seara sehat tanpa
membahayakan diri sendiri, maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh
produkti!itas kerja yang optimal (Sona$an dan Suratman, 2000).
Saat mengelas banyak terdapat sinar ultra%iolet, sinar tersebut berpengaruh
terhadap kelelahan pada mata, penglihatan kabur, !oto!obia, konjungti%a kemotik,
kekeruhan pada lensa, katarak dan mata terasa sakit yang dirasakan pekerja.
Kejadian trauma pada pekerja las juga sering terjadi seperti trauma mekanik yang
bisa melukai palpebra, sistem lakrimalis, laserasi konjungti%a, erosi kornea,
trauma kimia dan trauma !isik seperti luka bakar dan luka akibat radiasi (&lyas,
200').
alaupun mata mempunyai sistem pelindung yang ukup baik seperti
rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobular selain terdapatnya re!leks
memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar.
rauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata dan kelopak, sara! mata
dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan
penyulit sehingga mengganggu !ungsi penglihatan. Pada mata dapat terjadi trauma
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
2/33
2
dalam bentuk berikut * trauma tumpul, trauma tembus bola mata, trauma kimia,
trauma radiasi. rauma dapat mengenai jaringan mata seperti kelopak,
konjungti%a, kornea, lensa, retina, papil sara! optik dan orbita. rauma tumpul
pada mata dapat diakibatkan benda yang keras atau benda yang tidak keras,
dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan keras (kenang) ataupun
lambat. Sedangkan trauma tembus pada mata dapat terjadi karena benda tajam
mengenai mata seara kenang atau lambat yang dapat mengenai organ mata dari
yang terdepan sampai yang terdalam (&lyas, 200'). Ketidak rutinan pekerja las
dalam memakai +lat Pelindung ata mengakibatkan mata pekerja las terpapar
seara langsung oleh benda asing dan sinar tampak, sinar in!ra merah serta sinar
ultra%iolet. +kibat dari pemajanan seara langsung oleh benda asing dan sinar-
sinar yang bersi!at radiasi tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada mata dan
idera pada bagian tubuh lainnya. Penegahan dapat dilakukan dengan ara
menghindari kemungkinan mata terpapar sinar ultra%iolet dan perikan
bahan las dengan menggunakan alat pelindung mata yang mampu melindungi
mata dari benda asing (Budiono, 200).
enghindari kejadian tersebut diharuskan menggunakan pelindung mata
khusus, jenis pelindung mata yang digunakan sebagai alat pelindung diri oleh
pekerja las karbit adalah kaamata las (gogel). Kaa mata las (gogel) sangat
penting digunakan pada saat mengelas, untuk menegah terjadinya trauma
in!ramerah. /ogel tersebut harus mampu menurunkan kekuatan panaran sinar
tampak dan harus dapat melindungi mata dari panaran sinar ultra %iolet dan
in!ramerah sehingga pekerja bisa bekerja dengan aman dan nyaman (Budiono,
200).
enurut Sumamur (1), penyebab keelakaan kerja seara umumadalah karena adanya kondisi yang tidak aman dan tindakan yang tidak aman dari
pekerja. Khusus mengenai tindakan tidak aman ini sangat erat kaitannya dengan
!aktor manusia atau terjadi karena kesalahan manusia. enurut penelitian yang
dilakukan yang dilakukan oleh Patrik Sherry, 30-04 penyebab keelakaan
kerja berkaitan dengan human error atau !aktor prilaku pekerja. Pekerja
enderung untuk berperilaku dengan mengabaikan keselamatan $alaupun itu
sangat berguna untuk kepentingannya sendiri seperti dalam melaksanakan
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
3/33
tugasnya pekerja seringkali tidak mengikuti langkah-langkah yang sudah
ditetapkan dalam Standard Operating Prosedure (S5P) dan hanya bekerja
berdasarkan pengalamannya saja. asalah lain adalah pekerja seringkali tidak
mau menggunakan +lat Pelindung 6iri (+P6) yang sudah disediakan dengan
berbagai alasan. enurut 7otoatmodjo (200), persepsi merupakan salah satu
!aktor yang mempengaruhi perilaku. 5leh karena itu jika persepsi seseorang
terhadap bahaya sudah buruk maka perilaku yang timbulpun akan enderung
mengabaikan pajanan bahaya tersebut.
Keelakaan kerja umumnya disebabkan karena kurang hati-hati pada
pengerjaan las, pemakaian alat pelindung diri yang kurang benar, pengaturan
lingkungan yang tidak tepat. #ntuk menghindari keelakaan tersebut perlu
diperlukan adanya pengetahuan yang baik terhadap penggunaan alat pelindung
diri dan mengetahui tindakan-tindakan yang bisa menyebabkan !aktor-!aktor
terjadinya keelakaan kerja (Sumamur, 1).
8asil penelitian ketajaman penglihatan oleh risno$iyanto tahun (2002)
terhadap pekerja pengelasan listrik di pasar semanggi Surakarta didapati hasil
sebesar 2,034 responden yang diteliti mengalami gangguan ketajaman
penglihatan ringan dan 04 responden mengalami konjungti%is.
emperhatikan uraian di atas, maka penting dilakukan penelitian tentang
hubungan pengetahuan dan sikap pekerja las dengan pemakaian pelindung mata.
aka judul yang diambil dalam penelitian ini oleh penulis adalah 98ubungan
Pengetahuan dan Sikap Pekerja :as dengan Pemakaian Pelindung ata pada
Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh ahun 2012;.
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
4/33
'
1.3 Tujuan
ujuan yang ingin diapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut *
1. engetahui hubungan pengetahuan pekerja las dengan pemakaian alat
pelindung mata.2. engetahui hubungan sikap pekerja las dengan pemakaian alat pelindung
mata.
1.4 Manaat
an!aat dari penelitian ini adalah sebagai berikut *
1. 6apat mengetahui bagaimana pengetahuan dan sikap pekerja las terhadap
pemakaian alat pelindung mata pada bengkel las di Keamatan Syiah Kuala
Banda +eh.
2. #ntuk menambah $a$asan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmukedokteran serta memberi man!aat terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan
bagi peneliti-peneliti lainnya yang akan meneliti masalah yang berkaitan
dengan penyakit yang diakibatkan karena pekerjaannya dimasa yang akan
datang.
1.! H"#$tes"s
8ipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut *
1. +da hubungan pengetahuan pekerja las dengan pemakaian alat pelindung
mata pada bengkel las di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh.
2. +da hubungan sikap pekerja las dengan pemakaian alat pelindung mata pada
bengkel las di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh.
BAB II
TIN%AUAN PU&TA'A
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
5/33
"
2.1 Alat Pel"n(ung D"r"
2.1.1 De"n"s"
+lat Pelindung 6iri (+P6) merupakan seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya
potensi bahaya dan keelakaan kerja (7urdin, 1). enurut Sumamur (1),
alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh
terhadap bahaya-bahaya keelakaan kerja. . 8arus memenuhi standar yang telah ada.
3. idak membatasi gerakan pemakainya.
. Suku adangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
6/33
enurut Sumamur (1) persyaratan yang harus dipenuhi alat pelindung
diri adalah enak dipakai, tidak mengganggu kerja, memberikan perlindungan
e!ekti! terhadap jenis bahayanya. anpa peralatan yang tepat, pelatihan yang
memadai, penyimpanan dan pera$atan yang baik, aplikasi peralatan pelindung
tenaga kerja tidak akan e!ekti! dalam mengendalikan bahaya (:aurenta, 2001).
2.1.3 %en"s Alat Pel"n(ung D"r" #a(a Pekerja Las
enurut Sumamur (1) alat-alat proteksi beraneka ragam bentuknya.
Penggolongan +P6 berdasarkan bagian-bagian tubuh yang dilindunginya, seperti
1. +lat pelindung kepala
+lat ini terdiri dari alat pengikat rambut, penutup rambut, topi dari berbagai
bahan. Penggunaan alat ini bertujuan untuk melindungi kepala dari bahaya
terbentur dengan benda tajam atau keras yang menyebabkan luka tergores,
tepotong, tertusuk, tertimpa oleh benda-benda jatuh, melayang dan melunur.
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
7/33
>
harus dapat melindungi mata dari panaran sinar ultra %iolet dan in!ramerah.
Bahan dari kaamata las (gogel) dapat terbuat dari plastik yang transparan dengan
lensa yang dilapisi kobalt untuk melindungi bahaya radiasi gelombang
elektromagnetik non ionisasi dan kesilauan atau lensa yang terbuat dari kaa yang
dilapisi timah hitam untuk melindungi dari radiasi gelombang elektromagnetik
dan mengion (Budiono, 200). 6alam negara-negara tertentu sudah dilaksanakan
persyaratan pelindung mata terhadap kemampuannya menahan sinar ultra %iolet
dan in!ramerah. 8al-hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih gogel
adalah 1) harus mempunyai daya penerus yang tepat terhadap ahaya tampak, 2)
harus mempunyai daya penerus yang tepat terhadap ahaya tampak, ) harus
mempunyai si!at-si!at yang tidak melelahkan mata, ') harus tahan lama dan
mempunyai si!at yang tidak mudah berubah, ") harus memberikan rasa nyaman
kepada pemakai.
. +lat pelindung $ajah
+lat ini digunakan untuk melindungi $ajah dari bahaya idera dari perikan api
atau bahan berbahaya lainnya pada saat bekerja seperti pada pengelasan.
'. +lat pelindung tangan dan jari
enurut bentuknya sarung tangan dapat dibedakan menjadi * sarung tangan biasa
(Gloves), grontles * sarung tangan yang dilapisi plat logam. Mitts * sarung tangan
yang keempat jarinya terbungkus menjadi satu.
". +lat pelindung kaki
Sepatu keselamatan kerja dipakai untuk melindungi kaki dari bahaya kejatuhan
benda-benda berat, perikan larutan asam dan basa yang korosi! atau airan yang
panas dan melindungi dari benda tajam.
. +lat pelindung pernapasan+lat pelindung pernapasan masker diperlukan ditempat kerja dimana udara
didalamnya teremar. Penemaran udara berkisar dari penemaran yang tidak
berbahaya sampai kepada penemaran yang sangat berbahaya. Bahan penemar
udara biasanya dalam bentuk debu, uap, gas, asap, atau kabut. #ntuk menentukan
alat pelindung diri pernapasan maka lebih dahulu harus ditentukan jenis dan kasar
bahan penemar yang ada serta die%aluasi tingkat bahayanya.
>. +lat pelindung telinga
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
8/33
3
+lat ini bekerja sebagai alat penutup telinga dan melindungi telinga dalam dari
kebisingan. +da dua maam alat pelindung telinga yaitu * sumbat telinga (ear
plug) mempunyai daya atenuasi suara sebesar 2"-0 dB. utup telingan (ear muff)
mempunyai daya atenuasi suara sebesar 10-1" dB lebih besar dari ear plug.
3. +lat pelindung tubuh
Pakaian pelindung dapat berbentuk apron yang menutupi sebagian tubuh yaitu
mulai dari dada sampai lutut dan o%eralls yang menutupi seluruh badan. Pakaian
pelindung digunakan untuk melindungi pemakainya dari perikan api, larutan
bahan-bahan kimia korosi! dan oli, uaa kerja yang panas, dingin dan lembab.
2.1.4 Tujuan (an Manaat Pemaka"an APD #a(a Pekerja LasPemakaian +P6 bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dan merupakan
salah satu upaya menegah terjadinya keelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
oleh bahaya potensial pada suatu perusahaan yang tidak dapat dihilangkan dan
dikendalikan (Sumamur, 1).
Keuntungan penggunaan +P6 dapat dirasakan oleh tiga pihak yaitu
perusahaan, tenaga kerja, masyarakat dan pemerintah (Sumamur, 1) *
1. Perusahaan.
a. eningkatkan keuntungan karena hasil produksi dapat terjamin baik jumlah
maupun mutunya.
b. Penghematan biaya pengobatan serta pemeliharaan kesehatan para tenaga
kerja.
. enghindari terbuangnya jam kerja akibat absentisme tenaga kerja sehingga
dapat terapai produkti%itas yang tinggi dengan e!isien yang optimal.
2. enaga kerja.a. enghindari diri dari resiko pekerjaan seperti keelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja.
b. emberikan perbaikan kesejateraan pada tenaga kerja sebagai akibat
adanya keuntungan perusahaan.
. asyarakat dan pemerintah.
a. eningkatkan hasil produksi dan menguntungkan perekonomian 7egara
dan jaminan yang memuaskan bagi masyarakat.
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
9/33
b. enjamin kesejahteraan masyarakat tenaga kerja,berarti melindungi
sebagian penduduk &ndonesia dan membantu usaha-usaha kesehatan
pemerintah.
. Kesejahteraan tenaga kerja, berarti dapat menjamin kesejahteraan keluarga
seara langsung.
d. erupakan suatu usaha kesehatan masyarakat yang akan membantu kearah
pembentukan masyarakat sejahtera.
e. Kebiasaan hidup sehat diperusahaan akan membantu penerapannya dalam
pembinaan kesehatan keluarga yang akan memba$a hasil bagi usaha
kesehatan masyarakat.
2.2 Las kar*"t
2.2.1 De"n"s" Las 'ar*"t
Pengelasan atau dalam bahasa &nggris 9Welding; adalah salah satu teknik
penyambungan logam dengan ara menairkan sebagian logam induk dan logam
pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam tambahan dan
menghasilkan sambungan yang kontinu (Sona$an dan Suratman,2000). enurut
Suratman (2001), las asetilin (las karbit) adalah ara pengelasan dengan
menggunakan nyala api yang didapat dari pembakaran gas asetilin dan oksigen
(@at asam).
2.2.2 Perlengka#an (an alat+alat )ang ("gunakan
Perlengkapan dan alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut *
1. Botol gas asetilin
Botol asetilin terbuat dari baja berisi gas asetilin yang telah dimampatkan dengan
%olume '0 liter dan tekanan hingga 1" bar. 6alam botol ini terdapat bahan berpori
seperti kapas, sutra tiruan atau asbes yang ber!ungsi sebagai penyerap asetor.
2. /enerator asetilin
/as asetilin dapat dibuat seara sederhana dengan ara menampur karbit
(alium arbite) ditambah air, dengan rumus kimia AaA2 2825 C A282
Aa(58)2 kalor. Penampuran ini dilakukan dalam sebuah tabung yang disebut
generator asetilin. Bagian-bagian dari generator asetilin ini adalah ruang karbit
dan dapur gas (retor), ruang air, ruang gas asetilin, kuni (katup) air, alat
pembersih (penyaring), gas, dan alat pengaman bila kelebihan tekanan gas.
3. Botol 5ksigen (Dat +sam)
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
10/33
10
6alam botol oksigen yang terbuat dari baja dimampatkan gas oksigen dengan
tekanan gas sampai 1"1 bar. 6i atas botol dipasang sebuah keran. Pada keran ini
terdapat sumbat pengaman. Bila tekanan gas di dalam botol naik karena pengaruh
panas, maka sumbat akan peah dan gas kelebihan akan keluar. /as oksigen yang
dapat diisikan pada botol tersebut sebanyak >'," m2 dengan kadar gas oksigen
murni ,"4. Kadar oksigen pada nyala api las asetilin sangat berperan sebagai
bahan penunjang untuk penghematan, keepatan, dan e!isiensi kerja pada $aktu
pengelasan.
. ?egulator
?egulator ber!ungsi mengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja yang tetap
besarnya. Pada regulator terdapat manometer yaitu manometer tekanan isi dan
manometer tekanan kerja. ekanan isi adalah tekanan gas yang berada dalam
botol. Sedangkan yang dimaksud dengan tekanan kerja adalah tekanan yang
dibutuhkan pada $aktu melakukan pekerjaan las.
!. Pembakar ("or#h)
Eungsi pembakar pada las asetilin adalah untuk menampur oksigen dan gas
asetilin yang jumlah isinya hampir sama. 7yala api terjadi pada ujung pembakar.
Pembakar dapat dipasang dengan berbagai ukuran ujung pembakar, untuk
memperoleh nyala api yang sesuai dengan tebal benda kerja yang akan dilas atau
dipotong. Pembakar berhubungan dengan dua buah selang untuk gas
oksigen.?uang penampur dan keran ber!ungsi mengatur banyaknya oksigen dan
asitilin yang digunakan.
$. Pembakar Pemotong (%utting "or#h)
Pembakar untuk pemotong bentuknya serupa dengan pembakar untuk mengelas
biasa, perbedaannya adalah pada pembakar pemotong terdapat pipa ketiga untuk
saluran gas oksigen, selain itu ujung pembakarnya berbeda dengan ujung
pembakar untuk mengelas.Setiap pembakar pemotong mempunyai alat pemegangpipa penghubung dan kepala pemotong.
&. Selang :as
Selang las ber!ungsi untuk menyalurkan gas dari botol gas atau generator ke
pembakar.Selang ini harus tahan tekanan tinggi tetapi lemas atau tidak
kaku.Selang las oksigen biasanya ber$arna hitam atau hijau. Pada ujung-ujung
selang oksigen ini terdapat mur penguat ulir kanan. Selang gas asetilin biasanya
ber$arna merah yang pada ujung-ujungnya terdapat pula mur pengatur dengan
ulir kiri. Eungsi mur pengatur pada kedua ujung selang tersebut adalah untuk
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
11/33
11
mengikat regulator dan mengikat pada pembakar. #ntuk menjaga kekeliruan saat
pengikatan dengan regulator dan pembakar, maka baut dan mur pengikat
dibedakan satu sama lain, begitu juga bentuk nipelnya dibuat berbeda.
2.2.3 Pr$ses Pengelasan Las 'ar*"t
:as karbit disebut juga las asetilin. :as karbit sebagaimana juga las yang
lain ber!ungsi sebagai alat untuk menyambung, memotong, atau mengerjakan
logam dengan panas dengan ara menairkan logam tersebut. Panas untuk
menairkan logam diperoleh dari pembakaran gas karbitFasetilin. +gar gas
karbitmudah terbakar maka diberi oksigen melalui selang ke pembakar
(Boentarto,1>).
:as /asFKarbit adalah proses penyambungan logam dengan logam
(pengelasan) yang menggunakan gas karbit (gas asetelineGA282) sebagai bahan
bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar yang telah dibakar gas dengan 5 2
sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat menairkan logam
induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-gas asetilen,
propana atau hidrogen. Ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan
adalah gas asetilen, sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las oksi-
asetelin. Karena tidak menggunakan tenaga listrik, las oksi-asetelin banyak
dipakai di lapangan $alaupun pemakaiannya tidak sebanyak las busur elektrode
terbungkus(Sona$an dan Suratman, 200').
2.3 Pengaruh &"nar ,a("as" Terha(a# Mata
Selama proses pengelasan akan timbul sinar-sinar yang bersi!at radiasi
yang dapat membahayakan pekerja las. enurut +latas, (200), energi radiasi
#H-B dengan panjang gelombang 230-1" nm sebagian besar diserap kornea dan
dapat pula menapai lensa. Sinar-sinar tersebut meliputi sinar tampak, sinar ultra
%iolet, dan sinar in!ramerah. ?adiasi adalah transmisi energi melalui emisi berkas
ahaya atau gelombang, (%anadian %entre for '##upational ealth Safet*,
2003). Inergi radiasi bisa terletak di rentang sinar tampak, tetapi dapat pula lebih
besar atau lebih keil dibandingkan sinar tampak. ?adiasi energi tinggi (termasuk
radiasi ultra %iolet) disebut radiasi ionisasi karena memiliki kapasitas melepaskan
elektron dari atom atau molekul yang menyebabkan terjadinya ionisasi. ?adiasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Lashttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetilenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Propanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetilenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Las_busur&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrode_terbungkus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrode_terbungkus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lashttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetilenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Propanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetilenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Las_busur&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrode_terbungkus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrode_terbungkus&action=edit&redlink=1 -
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
12/33
12
energi rendah disebut radiasi non ionisasi karena tidak dapat melepaskan elektron
dari atom atau molekul (Aor$in, 2000).
1. I!ek radiasi pengion
?adiasi pengion dapat menyebabkan kematian sel baik seara langsung
dengan merusak membran sel dan menyebakan pembengkakan intrasel sehingga
terjadi lisis sel, atau seara tidak langsung dengan merusak ikatan antara
pasangan-pasangan basa molekul 67+.?usaknya ikatan tersebut menyebakan
kesalahan-kesalahan pada replikasi atau transkripsi 67+.Kesalahan-kesalahan
tersebut sebagian dapat diperbaikiJ apabila tidak, maka kerusakan yang terjadi
dapat menyebabkan kematian sel atau timbulnya kanker akibat hilangnya kontrol
genetik atas pembelahan sel molekul (Aor$in, 2000).2. I!ek radiasi nonionisasi
?adiasi nonionisasi menakup radiasi gelombang mikro dan
ultrasonogra!ik.?adiasi ini memiliki energi yang terlalu keil untuk dapat
memutuskan ikatan 67+ atau merusak membran sel, tetapi radiasi ini dapat
meningkatkan suhu suatu sistem, dan menyebabkan perubahan dalam !ungsi-
!ungsi transportasi.I!ek radiasi nonionisasi pada kesehatan, sedang dalam
penelitian molekul (Aor$in, 2000).
2.4 Trauma Mata (an -r*"ta
rauma mata merupakan penyebab umum kebutaan unilateral pada anak
dan de$asa muda, kelompok usia ini mengalami sebagian besar idera yang
parah. 6e$asa muda terutama pria merupakan kelompok yang paling mungkin
mengalami trauma tembus mata. Keelakaan dirumah, kekerasan, ledakan aki,
keelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan dan olah raga merupakan
keadaan-keadaan yang paling sering menyebabkan trauma mata ( Haughan,2010).
1. +brasi dan laserasi palpebraeBenda berbentuk partikel harus dikeluarkan dari palpebrae yang mengalami abrasi
untuk mengurangi resiko pembentukan tato (tattooing)pada kulit. :uka kemudian
diirigasi dengan saline dan ditutup dengan salep antibioti dan kasa steril.
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
13/33
1
menimbulkan sensasi serupa. Eluoresein akan me$arnai membrane basal epitel
yang de!ek dan dapat memperjelas kebooran aueous akibat luka tembus (uji
seidel positi!). Pola tanda goresan %ertial di kornea mengisyaratkan adanya benda
asing terbenam dipermukaan konjungti%a tarsalis palpebra superior. Pemakaian
lensa kontak yang berlebihan akan menimbulkan edema kornea. 6e!ek epitel
kornea yang ringan diterapi dengan salep antibioti dan balut tekan (pressure
pat#h) untuk mengimobilisasi palpebrae. Pada pengeluaran benda asing, dapat
diberika anestetik topial dan digunakan sebuahspud (alat pengorek) atau jarum
berukuran keil untuk mengeluarkan benda asing se$aktu pemeriksaanslitlamp.
. rauma tembus dan kontusio bola mata
?upture bola mata dapat terjadi akibat trauma tembus tajam atau gaya kontusi!
tumpul. rauma tumpul menyebabkan peningkatan tekanan dalam orbita dan
intraokular disertai de!ormasi bola mata. erjadi dekompresi epat se$aktu
dinding mata robek atau isi orbita keluar ke sinus-sinus di sekitarnya (!raktur
+loout). :imbus superonasal adalah lokasi tersering rupture bola mata (e!ek
#ontre#oup-kuadran temporal ba$ah merupakan bagian yang paling sering
terkena trauma). Aidera traumatik tumpul umunya memiliki prognosis yang lebih
buruk dari pada trauma tembus karena meningkatnya insiden a+lation retinaejuga
avulse dan herniasi jaringan intra okular. Sebagian besar trauma tembus
menyebabkan penurunan penglihatan yang menolok, tetapi idera akibat partikel
keil berkeepatan tinggi yang dihasilkan oleh tindakan menggerinda atau
memalu mungkin hanya menimbulkan nyeri ringan dan kekaburan penglihatan.
anda-tanda lainnya adalah kemosis hemoragik, laserasi konjungti%a, bilik mata
depan dangkal dengan atau tanpa dilatasi pupil yang eksentrik, hi!ema, atau
perdarahan %itreus. ekanan intra okuler mungkin rendah, normal, atau sedikit
meninggi (jarang).'. Benda asing intraokular
Keluhan rasa tidak enak atau penglihatan kabur pada satu mata dengan ri$ayat
benturan antara logam dengan logam, ledakan, atau idera proyektil berkeepatan
tinggi seharusnya memberikan keurigaan adanya benda asing intraoular. Bagian
anterior mata harus diinspeksi dengan kaa pembesar atau slitlampsebagai usaha
untuk menetukan lokasi tempat masuknya luka. #paya %isiulisasi benda asing
intraoular harus dilakukan dengan o!talmoskopi lansung atau tidak langsung. A
s#an atau pemeriksaan sinar-L jaringan lunak orbita harus dilakukan untuk
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
14/33
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
15/33
1"
". Sintesis (S*nthesis) menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
. I%aluasi (evaluation) hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
/ustifi0asi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2. &"ka#
Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap sesuatu stimulus atau objek. Sikap seara nyata menunjukan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Sikap merupakan kesiapan F
kesediaan untuk bertindak, dan prediposisi suatu pelaku. Sikap terdiri dari
berbagai tingkatan, yaitu * (7otoatmodjo, 200).
1. enerima * orang mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan.
2. erespon * memberikan ja$aban apabila ditanya, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan.
. enghargai * mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
suatu masalah.
'. Bertanggung ja$ab * bertanggung ja$ab atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala resiko.
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
16/33
1
2./ 'erangka Te$r"
Penggunaan alat pelindung diri merupakan usaha terakhir dalam upaya
kesehatan dan keselamatan kerja. Eaktor manusia memegang peranan penting
dalam mempengaruhi terjadinya keelakaan kerja. Prilaku pekerja dalam
menggunakan alat pelindung diri penting diperhatikan dalam upaya menapai
kesehatan dan keselamatan kerja.
enurut teori /reen 130 yang dikutip oleh 7otoatmodjo (200), Aro$in
(2000) dan Haughan (2010) yang mendasari timbulnya prilaku dalam pemakaian
alat pelindung diri, dapat dikelompokan menjadi *
Aro$in (2000)
- I!ek ?adiasi
Pengion
- I!ek ?adiasi
7onionisasi
7otoatmodjo (200)
- Pendidikan
- Pengetahuan
- Sikap
Pemaka"an Alat
Pel"n(ung MataHaughan (2010)
- +brasi dan laserasi
palpebrae
- Benda asing
dipermukaan mata
dan abrasi kornea- rauma tembus dan
kontusio bola mata
- Benda asing
intraokular
- rauma tembus pada
orbita
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
17/33
1>
/ambar 2.1 Kerangka eori Penelitian
2.0 'erangka '$nse#
Kerangka konsep adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antara
konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti (7otoatmodjo, 200").
Hariabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu %ariabel dependen dan %ariabel
independen. Hariabel dependen pada penelitian ini adalah pemakaian alat
pelindung mata sedangkan %ariabel independen pada penelitian ini adalah sikap
dan pengetahuan pekerja las. Kerangka konsep tersebut digambarkan sebagai
berikut*
Hariabel &ndependen Hariabel 6ependen
/ambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
Pengetahuan
Pemakaian
pelindung mata
Sikap
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
18/33
13
BAB III
MET-DE PENELITIAN
3.1 %en"s (an ,anangan Penel"t"an
Penelitian ini merupakan penelitian analitik obser%asional dengan
pendekatan #ross se#tional surve*yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dan sikap pekerja las terhadap pemakaian alat pelindung mata pada bengkel las di
Keamatan Syiah Kuala Banda +eh tahun 2012.
3.2 Tem#at (an aktu Penel"t"an
Penelitian ini akan dilakukan pada bengkel las yang terdapat di Keamatan
Syiah Kuala Banda +eh.
aktu penelitian dilaksanakan pada bulan Eebruari 2012 sampai dengan
bulan 7o%ember 2012, sedangkan pengolahan data dilaksanakan pada bulan
6esember 2012 dan disidangkan pada bulan
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
19/33
1
Aara pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan seara non
pro+a+ilt* sampling dengan teknik '##idental sampling yaitu pengambilan
sampel yang ada di tempat penelitian.
3.4 Met$(e Pengum#ulan Data
.'.1
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
20/33
20
diperaya atau diandalkan. 8al ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil
pengumpulan itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap masalah yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama
(7otoatmodjo, 200"). 7ilai reliabilitas dihitung dengan menggunakan #ji
%ron+a#hs 'lpha yaitu membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dari
%ron+a#hs 'lpha. Bila hasilnya sama dengan atau lebih besar dari 0,>0 maka
instrumen itu dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas
kuesioner didapatkan bah$a nilai r hitung untuk 21 pertanyaan M 0,>0, maka
pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel.
3.! De"n"s" -#eras"$nal6e!inisi operasional operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut*
.".1.Hariabel Penggunaan Pelindungan mata 6e!inisi operasionalnya adalah
penggunaan alat pelindung mata pada saat kegiatan mengelas dengan
menggunakan alat ukur kuisioner yang dilakukan seara obser%asi yang
akan didapat hasil menggunakan dan tidak menggunakan dengan skala ukur
ordinal.
.".2.Hariabel Pengetahuan 6e!inisi operasionalnya adalah hasil tahu yang
diperoleh responden baik melalui pendidikan !ormal atau in!ormal dan juga
melalui media terhadap pemakaian alat pelindung mata pada saat mengelas,
dengan menggunakan alat ukur kuisioner yang dilakukan seara $a$anara
yang akan didapat hasil baik dan kurang dengan skala ukur ordinal.
."..Hariabel Sikap 6e!inisi operasionalnya adalah ?eaksi atau kesediaan
pekerja terhadap pemakaian alat pelindung mata pada saat mengelas dengan
menggunakan alat ukur kuisioner yang dilakukan seara $a$anara yang
akan didapat hasil baik dan kurang dengan skala ukur ordinal.
3. Met$(e Pengukuran ar"a*el
1. 6ata penggunaan alat pelindung mata
6ata penggunaan alat pelindung mata diperoleh dari hasil obser%asi
menggunakan kuisioner, dikatakan menggunakan jika pekerja las
menggunakan alat pelindung mata pada saat mengelas. 6ikatakan tidak
menggunakan jika pekerja las tidak menggunakan alat pelindung mata pada
saat mengelas.
2. 6ata pengetahuan pekerja las terhadap pemakaian alat pelindung mata
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
21/33
21
6ata pengetahuan pekerja las terhadap pemakaian alat pelindung mata
diperoleh dari hasil $a$anara dengan menggunakan kuesioner sebanyak >
pertanyaan. Skor setiap pilihan adalah 2 apabila ja$abannya benar, 1 apabila
ja$abannya kurang tepat, 0 apabila salah. Skor yang telah diperoleh dari setiap
responden dijumlahkan dan dibagi dengan seluruh responden sehingga tingkat
pengetahuan dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu*
. 6ata sikap pekerja las terhadap pemakaian alat pelindung mata
6ata sikap pekerja las terhadap pemakaian alat pelindung mata diperoleh darihasil $a$anara dengan menggunakan kuesioner sebanyak > pertanyaan. Skor
setiap pilihan adalah apabila ja$abannya sangat setuju, 2 apabila ja$abannya
setuju, 1 apabila ja$abannya tidak setuju dan 0 jika ja$abannya sangat tidak
setuju. Skor yang telah diperoleh dari setiap responden dijumlahkan dan dibagi
dengan seluruh responden sehingga sikap pekerja las terhadap pemakaian alat
pelindung mata dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu*
3./ Peng$lahan Data
6ata yang diperoleh dari kuisioner kemudian dilakukan pengolahan data
dengan langkah-langkah sebagai berikut (+rikuntoro, 200) *
a. diting
6ilakukan untuk memeriksa !orm penelitian agar dapat diolah seara benar,
sehingga pengumpulan data dapat memberikan hasil yang menggambarkan
masalah yang diteliti.+. %oding
6ata yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian
diberi kode oleh peneliti seara manual sebelum diolah dengan komputer.
#. "ransferring
6ata yang telah diberi kode disusun seara berurutan dari responden pertama
sampai dengan responden terakhir untuk dimasukkan ke dalam table sesuai
dengan sub %ariabel yang ingin diteliti.
(1) Setuju
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
22/33
22
d. "a+ulating
6ata yang telah diperbaiki dan diberi kode dimasukkan dalam bentuk tabel
distribusi !rekuensi, tujuannya untuk mempermudah menganalisis data.
3.0 Anal"s"s Data
1. +nalisis #ni%ariat
+nalisis uni%ariat digunakan untuk melihat distribusi dari masing-masing %ariabel
dengan menghitung persentase dari setiap %ariabel dengan menggunakan rumus
(7otoatmodjo, 200")*
P G
Keterangan*
P * Persentase
! O * Erekuensi atau jumlah nilai yang diambil
n *
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
23/33
2
HA&IL DAN PEMBAHA&AN
4.1 Has"l Penel"t"an
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan di beberapa Bengkel :as yang ada
di Keamatan Syiah Kuala Kota Banda +eh pada tanggal 7o%ember sampai
dengan 7o%ember 2012 tentang 8ubungan Pengetahuan dan Sikap Pekerja :as
dengan Pemakaian +lat Pelindung ata pada Bengkel :as di Keamatan Syiah
Kuala Banda +eh ahun 2012, maka di dapat hasil sebagai berikut *
4.1.1 Letak e$gra"s
abel '.1 6istribusi :etak /eogra!is Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala
Banda +eh ahun 2012
7o 7ama Bengkel +lamat
1
2
'
"
>
3
iara :as
AH. ?ahmat
unggai :as
:as +di SK
:as Sinar Steel
:as AH. 7urma
:as Samba Stell
:as Dha!!a Steel
:as utia eknik
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
24/33
2'
abel '.2 6istribusi Erek$ensi Karakteristik ?esponden di Keamatan Syiah
Kuala Banda +eh ahun 2012
100
#sia
20-0 "0 3>,>
M 0 > 12,
otal "> 100
7ama Bengkel :as *
iara :as 10."AH. ?ahmat ' >.0
unggai :as 3 1'.0
:as +di SK " 3.3
:as Sinar Stell 10."
:as AH. 7urma 3 1'.0
:as Samba Stell " 3.3
:as Dha!!a Stell > 12.
:as utia eknik 3 1'.0
otal "> 100Berdasarkan abel '.2 diketahui jenis kelamin subjek semuanya adalah
laki-laki sebanyak "> orang (1004), usia subjek dengan golongan umur 20-0
tahun paling banyak yaitu "0 orang (3>,>4).
4.1.3 Penggunaan Alat Pel"n(ung Mata
abel '. 6istribusi Erek$ensi Penggunaan +lat Pelindung ata Pada Pekerja
Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh ahun 2012
+lat Pelindung ataErekuensi Persentase
n 46igunakan 2 ".1
idak 6igunakan 2" '.
otal "> 100
Berdasarkan tabel '. dapat dilihat bah$a, sebagian besar pekerja bengkel
las menggunakan alat pelindung mata sebanyak 2 responden (",14).
4.1.4. Pengetahuan ,es#$n(en
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
25/33
2"
+dapun hasil penelitian didapat nilai mean ",', median dan modus 2 dari
pengetahuan responden terhadap pemakaian alat pelindung mata disajikan pada
tabel '.'.
abel '.' 6istribusi Erekuensi ingkat Pengetahuan ?esponden tentang +lat
Pelindung ata pada Pekerja Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala
Banda +eh ahun 2012
PengetahuanErekuensi Persentase
n 4
Baik 2 '".
Kurang 1 "'.'
otal "> 100
Berdasarkan hasil pengumpulan data, distribusi !rekuensi ja$aban responden
per pertanyaan adalah sebagai berikut (tabel '.").
abel '." 6istribusi Erekuensi Pengetahuan ?esponden tentang +lat Pelindung
ata pada Pekerja Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh
ahun 2012
7o Pengetahuan ?esponden erhadap Penggunaan +lat
Pelindung ata
'>.' 1 . 11 1.
'
Pekerja menggunakan alat pelindung mata pada saat
sebelum memasuki ruangan kerja dan sebelum
memulai bekerja
13 1. ">. 10."
"
+lat pelindung mata yang digunakan pada pekerja
las adalah alat pelindung mata khusus yang tidak
tembus sinar langsung, dan mampu melindungi matadari perikan las dan benda asing.
1 22.3 3.' " 3.3
ata terasa perih, penglihatan kabur dan masuk nya
benda asing seperti biji besi yang bisa melukai mata
hingga menyebabkan kebutaan jika tidak
menggunakan alat pelindung mata.
12 21.1 2> '>.' 13 1.
>
Berhenti bekerja dan melakukan pemeriksaan dan
pengobatan ke dokter mata hingga sembuh jika
terjadi keelakaan pada pekerjaan las.
13 1. 3.' 0 0.0
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
26/33
2
abel '." menunjukkan bah$a pekerja bengkel las rata-rata menja$ab
pertanyaan kuesioner tentang pengetahuan kurang benar yaitu antara ,24
sampai 32,"4
4.1.!. &"ka# ,es#$n(en
+dapun hasil penilaian didapat nilai mean 1',1 median 1' dan modus 10
dari sikap terhadap pemakaian alat pelindung mata disajikan pada tabel '..
abel '. 6istribusi Erekuensi Sikap ?esponden tentang +lat Pelindung ata
pada Pekerja Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh
ahun 2012
SikapErekuensi Persentase
n 4
Setuju " 1.'
idak Setuju 22 3.
otal "> 100
Berdasarkan tabel '. diketahui bah$a manyoritas responden memiliki
sikap yang setuju dengan pemakaian alat pelindung mata yaitu sebesar " atau
1,'4.
abel '.> 6istribusi Erekuensi Sikap ?esponden tentang +lat Pelindung ata
pada Pekerja Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh
ahun 2012
7oSikap ?esponden erhadap Penggunaan +lat
Pelindung ata
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
27/33
2>
SS * Sangat Setuju S * idak Setuju
S * Setuju SS * Sangat idak Setuju
4.1.. Hu*ungan Pengetahuan ,es#$n(en (engan Penggunaan Alat
Pel"n(ung Mata
abel '.3 6istribusi 8ubungan Pengetahuan ?esponden dengan Penggunaan +lat
Pelindung ata pada Pekerja :as di Keamatan Syiah Kuala Banda
+eh ahun 2012
Pengetahuan
+lat Pelindung ata
otalp value ?P ("4-A&)
6igunakan
idak
6igunakan
n 4 n 4 n 4
Baik 1 >.1 > 2. 2 1000.013 1,>' 1,22-11,"'Kurang 1 '1. 13 "3.1 1 100
6ari tabel '.3 dapat kita ketahui bah$a dari 2 responden dengan
pengetahuan baik paling banyak yang menggunakan alat pelindung mata pada
pekerjaan bengkel yaitu >,14 dan dari 1 responden yang pengetahuan kurang
paling banyak yang tidak menggunakan alat pelindung mata pada pekerjaan
bengkel yaitu "3,14. Berdasarkan hasil uji#hi s4uarediketahuip value sebesar
0,013 (p valueM 0,0"), sehingga dapat disimpulkan bah$a terdapat hubungan
antara pengetahuan responden dengan penggunaan alat pelindung mata pada
pekerja las di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh ahun 2012.
Pada penelitian ini ratio prevalen#e(?P) yaitu 1,>' ("4 A&* 1,22-11,"')
artinya adalah responden yang mepunyai pengetahuan baik berkemungkinan
besar menggunakan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las dengan
peluang 2 kali.
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
28/33
23
4.1./. Hu*ungan &"ka# ,es#$n(en (engan Penggunaan Alat Pel"n(ung mata
abel '. 6istribusi 8ubungan Sikap ?esponden dengan Penggunaan +lat
Pelindung ata pada Pekerja :as 6i Keamatan Syiah Kuala Banda
+eh ahun 2012
Sikap
+lat Pelindung ataotal
p value ?P ("4-A&)6igunakan
idak
6igunakan
n 4 n 4 n 4
Setuju 2" >1.' 10 23. " 100
0.00 2,' 1,3-1>,0idak
Setuju
> 1.3 1" 3.2 22 100
6ari tabel '.> dapat kita ketahui bah$a dari " responden dengan sikap
setuju paling banyak yang menggunakan alat pelindung mata pada pekerjaan
bengkel las yaitu >1,'4 dan dari 22 responden dengan sikap tidak setuju paling
banyak yang tidak menggunakan alat pelingdung mata pada pekerjaan bengkel las
yaitu 3,24. Berdasarkan hasil uji #hi s4uare diketahui p value sebesar 0,00
(p value M 0,0"), sehingga dapat disimpulkan bah$a terdapat hubungan antara
sikap responden dengan penggunaan alat pelindung mata pada pekerja las di
Keamatan Syiah Kuala Banda +eh ahun 2012.
Pada penelitian ini ratio prevalen#e(?P) yaitu 2,' ("4 A&* 1,3-1>,0)
artinya adalah responden yang bersikap setuju berkemungkinan besar
menggunakan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las dengan peluang
2 kali.
4.2. Pem*ahasan
4.2.1. Pengetahuan
abel '.' menunjukkan bah$a pengetahuan pekerja bengkel las tentang
alat pelindung mata di Keamatan Syiah Kuala lebih banyak berpengetahuan
kurang sebesar "','4 sedangkan yang berpengetahuan baik hanya '",4. 8asil
penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh +n$aruddin (2003)
yang menyatakan bah$a pengetahuan pekerja bengkel las terhadap penggunaan
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
29/33
2
alat pelindung mata baik, dalam penelitian tersebut menyebutkan bah$a
pengetahuan yang baik didapat karena meman!aatkan sumber in!ormasi media.
Perbedaan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian yang di peroleh
+n$aruddin dapat disebabkan oleh perbedaan pertanyaan yang diukur dalam
kuesioner. +n$aruddin mengukur dari mana responden mendapat pengetahuan,
sedangkan penelitian ini mengukur tingkat pengetahuan responden yang
mempengaruhi pemakaian alat pelindung mata.
Berdasarkan hasil analisa data untuk seluruh pertanyaan pada (abel '."),
rata-rata responden menja$ab pertanyaan dengan ja$aban dengan skor (1) yang
dapat diartikan ja$aban benar 1,4-32,"4 pada setiap item pertanyaan.
Peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku,
namun hubungan positi! antara kedua %ariabel tersebut didalam sejumlah
penelitian. Pengetahuan tertentu tentang kesehatan mungkin penting sebelum
suatu tindakan kesehatan terjadi, tetapi tindakan kesehatan yang diharapkan
mungkin tidak akan terjadi keuali seseorang mendapat isyarat yang ukup kuat
untuk memoti%asi bertindak atas dasar pengetahuan yang dimilikinya, hal ini
penggunaan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las (+ndryansyah, 2000).
8asil penelitian diatas sesuai dengan teori 7otoatmodjo (200), yaituPengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan (sebagian besar diperoleh dari indra mata dan telinga) terhadap objek
tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang paling penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang (over +ehavior) dan pengetahuan dapat diukur dengan
melakukan $a$anara.
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
30/33
0
enderung menggunakan alat pelindung mata lengkap dibandingkan dengan
respondenFpekerja bengkel las yang berpengetahuan kurang.
6ari hasil penelitian ini diketahui bah$a manyoritas responden memiliki
pengetahuan yang baik dan menggunakan alat pelindung mata. 7amun demikian
masih terdapat responden yang tidak menggunakan alat pelindung mata, hal ini
dikarenaka responden tidak mengetahui man!aat atau kegunaan menggunakan alat
pelindung mata dan juga didukung oleh !aktor malas dalam menggunakan alat
pelindung mata. 8al ini tampak pada keluhan responden yang mengatakan bah$a
dengan menggunakan alat pelindung mata maka mata terasa panas dan berair.
#ntuk mengatasi hal ini maka pekerja perlu diberikan pengarahan mengenai
pentingnya menggunakan alat pelindung mata untuk meminimalisir penyakit yang
timbul atau risiko keelakaan kerja pada mata.
6ari hasil penelitian diketahui bah$a manyoritas responden mengetahui
apa yang dimaksud dengan alat pelindung mata dan tahu betul man!aatnya, akan
tetapi masih terdapat pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung mata. 8al
ini dikarenakan pekerja menganggap bah$a tanpa menggunakan alat pelindung
mata maka mereka akan tetap terhindar dari penyakit kerja, padahal mereka tahu
betul kegunaan dari alat pelindung mata tapi mereka tetap mengabaikannya. 8al
ini jika dibiarkan terus-menerus akan menjadi kebiasaan buruk dan menimbulkan
persepsi yang salah terhadap penggunaan alat pelindung mata, oleh karena itu
diharapkan ada terguran atau tindakan nyata dari pihak perusahaan untuk
mengatasi masalah ini.
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
31/33
1
4.2.2. &"ka#
abel '. menunjukkan bah$a Sikap pekerja bengkel las tentang alat
pelindung mata di Keamatan Syiah Kuala lebih banyak bersikap setuju sebesar
1,'4 sedangkan yang bersitap tidak setuju sebesar 3,4. 8asil penelitian ini
sangat sejalan dengan penelitian yang dilakukan Irmayanti (200>) menyebutkan
bah$a sikap pekerja las ketok terhadap alat pelindung diri setuju, dalam hal ini
menyebutkan bah$a sikap yang baik akan menujukkan pemakaian alat pelindung
mata enderung digunakan.
Berdasarkan hasil analisa data untuk seluruh pertanyaan (abel '.>), rata-
rata responden menja$ab pertanyaan dengan ja$aban (S) yang dapat diartikansetuju yaitu 2,4-"','4 pada setiap item pertanyaan.
6ari hasil diatas peneliti berasumsi bah$a semakin setuju sikap responden
maka akan semakin menggunakan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel
las, dan sebaliknya semakin tidak setuju sikap responden maka semakin tidak
digunakan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las, hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan 7o%al tahun 2002 tentang !aktor-!aktor yang
berhubungan dengan penggunaan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las
teralis di AH. Aahaya eralis Blang Pidie Kabupaten +B6+ dengan p value
0,021 yang disimpulkan terdapat hubungan antara sikap pekerja dengan
penggunaan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las teralis di AH. Aahaya
eralis Kabupaten +B6+ tahun 2002.
6ari hasil penelitian diketahui bah$a responden setuju dengan
penggunaan alat pelindung mata, dengan menggunakan alat pelindung mata maka
akan menurunkan risiko terjadinya penyakit akibat kerja. 8al ini dikarenakan
menurut mereka jika menggunakan alat pelindung mata maka mata tidak terasa
pedih dan tidak silau sehingga mereka dapat berkerja dengan nyaman. +kan tetapi
terdapat pula responden yang tidak setuju dengan penggunaan alat pelindung mata
ini, hal ini dikerenakan !aktor pengetahuan yang kurang dan !aktor malas dalam
memakai alat pelindung mata. #ntuk menghilangkan kebiasaan ini hendaknya
pihak perusahaan memberikan pelatihan untuk menambah $a$asan pekerja dan
memberikan sanksi atau teguran kepada pekerja yang tidak menggunakan alat
pelindung mata.
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
32/33
2
8asil penelitian ini sesuai dengan pendapat 7otoatmodjo (200),
mengemukakan bah$a, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup
dari seseorang terhadap sesuatu stimulus atau objek. Sikap seara nyata
menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Sikap
merupakan kesiapanFkesediaan untuk bertindak, dan prediposisi suatu pelaku.
-
7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V
33/33
1. 6iharapkan kepada 6inas Kesehatan dan instansi terkait
agar meningkatkan penyuluhan khususnya bagi pekerja las tentang bahaya
tidak menggunakan alat pelindung mata pada saat melakukan pekerjaan las.
2. 6iharapkan kepada pimpinan bengkel agar menerapkan
penggunaan alat pelindung mata bagi pekerja demi menghindari bahaya
yang dapat menyebabkan gangguan pada mata pekerja.
. 6iharapkan pada pekerja las agar membiasakan
penggunaan alat pelindung mata demi menghindari kejadian yang dapat
membahayakan mata baik yang bersi!at sementara maupun permanen.