bacaan skripsi psikologi3

11
7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3 http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 1/11 Judul :  Penyesuaian Diri pada Menantu Pria Dewasa Awal yang Tinggal  dengan Mertua Nama / NPM : Lia Yuliyana / 10502137 Pembimbing : Ira Puspitawati, SPsi, MSi ABSTRAK Seseorang yang memutuskan untuk menikah tentunya akan menghadapi kehidupan baru, lingkungan baru dan keluarga baru, begitu menikah kedua pasangan itu harus belajar menyesuaikan diri terhadap tuntutan dan tanggungjawab. Sementara pada saat ini tak jarang individu setelah menikah lalu memutuskan untuk tinggal dengan mertua karena alasan belum mempunyai rumah atau alasan lain. Bukan hanya pihak perempuan saja yang tinggal dengan mertua, terkadang pihak laki-lakipun banyak yang setelah menikah tinggal dengan mertuanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan mertua dan menantu pria dewasa awal yang tinggal dengan mertua, bagaimana penyesuaian diri pada menantu pria dewasa awal yang tinggal dengan mertua, mengapa menantu pria dewasa awal yang tinggal dengan mertua memiliki  penyesuaian yang demikian. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang menantu pria dengan usia dewasa awal sekitar 22 – 28 tahun yang tinggal dnegan mertua dan lama tinggal kurang lebih 1 hingga 2 tahun. Dan pendekatan penelitian ini menggunakan wawancara dengan pedoman umum dan observasi nonpartisipan. Berdasarkan penelitian pada menantu pria dewasa awal yang tinggal dengan mertua, maka menantu yang tinggal dengan mertua memiliki hubungan yang baik dengan mertua dikarenakan adanya sikap peduli dari mertua dengan adanya pemberian nasehat, adanya kebebasan yang diberikan oleh mertua, adanya hubungan yang terjalin dengan dekat. Berdasarkan hasil penelitian pada subjek yaitu menantu pria dewasa awal yang tinggal dengan mertua, maka penyesuaian diri pada menantu pria dewasa awal yang tinggal dengan mertua memiliki  penyesuaian diri secara umum baik. Secara khusus penyesuaian diri selama tinggal dengan mertua memiliki aspek – aspek yang terdiri dari sikap empati dan menghargai mertua, memperlakukan perasaan terhadap mertua, penerimaan yang baik dari mertua, adanya kebahagiaan, bersikap optimis, berkata jujur,  bertanggungjawab, dan adanya adaptasi yang baik. Dalam hal ini terdapat persamaan antara subjek  pertama dan kedua, yang sesuai dengan teori karakteristik penyesuaian diri dan aspek – aspek  penyesuaian diri antara lain : berorientasi keluar, dapat mengontrol emosi, penerimaan sosial, berbahagia, tidak pesimis, tidak mempunyai kebiasaan berbohong, memiliki rasa tanggungjawab, dan penyesuaian sosial sedangkan pada subjek ketiga, antara lain : berorientasi keluar, dapat mengontrol emosi,  penerimaan sosial, berbahagia, dan tidak pesimis. Berdasarkan penelitian pada subjek yaitu menantu pria dewasa awal yang tinggal dengan mertua, maka menantu yang tinggal di rumah mertua memiliki penyesuaian diri baik karena adanya hubungan yang baik dengan mertua dan lingkungan, perasaan dan sikap yang baik, melakukan aktitifitas tertentu serta adanya motivasi dalam diri subjek. Dalam hal ini terdapat persamaan antara subjek pertama dan kedua yang sesuai dengan teori dari faktor – faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain : adanya kemampuan untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain, adanya impian, dan adanya  perasaan dan sikap yang baik selama tinggal dengan mertua sedangkan pada subjek ketiga, antara lain : adanya kemampuan untuk mepertahankan hubungan yangn baik dengan orang lain, adanya minat dan hobi tertentu dan adanya impian. Kata kunci : Penyesuaian Diri, Menantu pria, Mertua 

Upload: will

Post on 17-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bacaan skripsi psikologi3

7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3

http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 1/11

Judul :  Penyesuaian Diri pada Menantu Pria Dewasa Awal yang Tinggal

 dengan Mertua 

Nama / NPM : Lia Yuliyana / 10502137Pembimbing : Ira Puspitawati, SPsi, MSi

ABSTRAK

Seseorang yang memutuskan untuk menikah tentunya akan menghadapi kehidupan baru,lingkungan baru dan keluarga baru, begitu menikah kedua pasangan itu harus belajar menyesuaikan diriterhadap tuntutan dan tanggungjawab. Sementara pada saat ini tak jarang individu setelah menikah lalu

memutuskan untuk tinggal dengan mertua karena alasan belum mempunyai rumah atau alasan lain.Bukan hanya pihak perempuan saja yang tinggal dengan mertua, terkadang pihak laki-lakipun banyakyang setelah menikah tinggal dengan mertuanya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan mertua dan menantu pria

dewasa awal yang tinggal dengan mertua, bagaimana penyesuaian diri pada menantu pria dewasa awalyang tinggal dengan mertua, mengapa menantu pria dewasa awal yang tinggal dengan mertua memiliki

 penyesuaian yang demikian. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang menantu priadengan usia dewasa awal sekitar 22 – 28 tahun yang tinggal dnegan mertua dan lama tinggal kurang lebih1 hingga 2 tahun. Dan pendekatan penelitian ini menggunakan wawancara dengan pedoman umum danobservasi nonpartisipan.

Berdasarkan penelitian pada menantu pria dewasa awal yang tinggal dengan mertua, makamenantu yang tinggal dengan mertua memiliki hubungan yang baik dengan mertua dikarenakan adanya

sikap peduli dari mertua dengan adanya pemberian nasehat, adanya kebebasan yang diberikan olehmertua, adanya hubungan yang terjalin dengan dekat.

Berdasarkan hasil penelitian pada subjek yaitu menantu pria dewasa awal yang tinggal denganmertua, maka penyesuaian diri pada menantu pria dewasa awal yang tinggal dengan mertua memiliki penyesuaian diri secara umum baik. Secara khusus penyesuaian diri selama tinggal dengan mertua

memiliki aspek – aspek yang terdiri dari sikap empati dan menghargai mertua, memperlakukan perasaanterhadap mertua, penerimaan yang baik dari mertua, adanya kebahagiaan, bersikap optimis, berkata jujur, bertanggungjawab, dan adanya adaptasi yang baik. Dalam hal ini terdapat persamaan antara subjek pertama dan kedua, yang sesuai dengan teori karakteristik penyesuaian diri dan aspek – aspek penyesuaian diri antara lain : berorientasi keluar, dapat mengontrol emosi, penerimaan sosial, berbahagia,tidak pesimis, tidak mempunyai kebiasaan berbohong, memiliki rasa tanggungjawab, dan penyesuaiansosial sedangkan pada subjek ketiga, antara lain : berorientasi keluar, dapat mengontrol emosi, penerimaan sosial, berbahagia, dan tidak pesimis.

Berdasarkan penelitian pada subjek yaitu menantu pria dewasa awal yang tinggal dengan mertua,maka menantu yang tinggal di rumah mertua memiliki penyesuaian diri baik karena adanya hubunganyang baik dengan mertua dan lingkungan, perasaan dan sikap yang baik, melakukan aktitifitas tertentuserta adanya motivasi dalam diri subjek. Dalam hal ini terdapat persamaan antara subjek pertama dankedua yang sesuai dengan teori dari faktor – faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain :

adanya kemampuan untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain, adanya impian, dan adanya perasaan dan sikap yang baik selama tinggal dengan mertua sedangkan pada subjek ketiga, antara lain :adanya kemampuan untuk mepertahankan hubungan yangn baik dengan orang lain, adanya minat danhobi tertentu dan adanya impian.

Kata kunci : Penyesuaian Diri, Menantu pria, Mertua 

Page 2: Bacaan skripsi psikologi3

7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3

http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 2/11

BAB I. PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Penelitian

Dalam sepanjang hidupnyamanusia mempunyai tugas-tugas

 perkembangan yang berbeda pada

masing-masing tahapannya, salah

satunya pada tahapan masa dewasa

awal. Pada masa dewasa awal ini

individu menghadapi berbagai

macam tugas perkembangan, salah

satunya adalah menikah.

Menikah adalah suatu peristiwa

sakral dan memiliki arti penting

dalam sejarah perjalanan hidupseseorang, bukan hanya saja sebatas

masa hidupnya tetapi juga harapan

menentukan kehidupan keturunan

kedepannya (Ritongga, 2005).

Begitu menikah pasangan itu harus

 belajar menyesuaikan diri terhadap

tuntutan dan tanggungjawab

Sementara pada saat ini tak jarang

individu setelah menikah lalu

memutuskan untuk tinggal bersama

dirumah mertua dikarenakan belum

memiliki tempat tinggal atau alasan

lain (Charlie, 2006)

Tinggal serumah dengan mertua,

yang trend disebut 'Di Pondok

Mertua Indah', bagi sebagian

 pasangan mungkin merupakan hal

yang menguntungkan. Di sisi lain,

tidak sedikit pula pasangan yang

 justru menganggap hal itu akan

menimbulkan permasalahan dalamrumah tangga..

Bagi sebagian pasangan,

 permasalahan hubungan antara

menantu dengan mertua seringkali

menjadi pemicu timbulnya konflik

antara suami dengan istri atau

sebaliknya (Sukriya, 2002). 

Dalam kamus Bahasa Indonesia

(Anwar, 2000) menantu adalah istri

atau suami dari anak, sedangkan

mertua adalah orang tua istri atau

suami (Anwar, 2000), Seseorangyang memutuskan untuk menikah

 pastinya akan menghadapi

kehidupan baru, lingkungan baru

dan keluarga baru, semuanya itu

membutuhkan suatu penyesuaian

diri Menantu yang tinggal dengan

mertuanya setidaknya dapat

menyesuaikan diri dengan

lingkungan barunya.

Penyesuaian diri adalah suatu

 proses dinamis yang bertujuan untukmengubah perilaku individu agar

terjadi hubungan yang lebih sesuai

antara diri individu dengan

lingkungannya (Mu’tadin, 2002).

Dari uraian diatas dapat

disimpulkan bahwa menantu yang

tinggal dengan mertua diharapkan

dapat menyesuaikan diri dengan

keadaan barunya sekarang, dimana

individu harus berusaha agar dapat

mendapat hasil yang diharapkan

yang lebih sesuai untuk mengatasi

ketegangan, frustasi, konflik

tuntutan dari diri maupun

lingkungan, sehingga terjalin

hubungan yang baik dengan

lingkungan.

B.  Pertanyaan Penelitian

Bagaimana hubungan menantu yang

tinggal dengan mertua berkaitan

dengan penyesuaian diri ?,Bagaimana penyesuaian diri pada

menantu pria dewasa awal yang

tinggal dengan mertua?, Mengapa

 pria dewasa awal yang tinggal

dengan mertua memiliki

 penyesuaian diri yang demikian ?

C.  Tujuan Penelitian

Peneliti ingin mengetahui

 bagaimana hubungan mertua dengan

Page 3: Bacaan skripsi psikologi3

7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3

http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 3/11

menantu yang tinggal dengan

mertua yang berkaitan dengan

 penyesuaian diri, bagaimana penyesuaian diri pada menantu pria

dewasa awal yang tinggal dengan

mertua, mengapa menantu pria

dewasa awal yang tinggal dengan

mertua memiliki penyesuaian diri

yang demikian.

D.  Manfaat Penelitian

1.  Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian

tersebut maka peneliti berharap

dapat memberikan masukanyang bermanfaat bagi

 perkembangan ilmu psikologi,

khususnya psikologi sosial,

kemudian penelitian ini

diharapkan dapat berguna bagi

 penelitian selanjutnya mengenai

Penyesuaian diri pada menantu

 pria dewasa awal yang tidak

 bekerja tinggal dengan mertua

2. 

Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberi

manfaat pada pembaca dan

menggambarkan berbagai

 permasalahan guna

meningkatkan penyesuaian diri

 pada menantu pria dewasa awal

yang tinggal dengan mertua,

selain itu juga penelitian ini

dapat memberikan pandangan

kepada masyarakat bahwamenantu pria dewasa awal yang

tinggal dengan mertua juga

memiliki hubungan yang cukup

 baik dengan mertuanya.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A.  Penyesuaian Diri

1.  Definisi Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri adalah

suatu proses alamiah dan

dinamis yang bertujuanmengubah perilaku individu

agar terjadi hubungan yang lebih

sesuai dengan kondisi

lingkungannya atau proses

 bagaimana individu mencapai

keseimbangan diri dalam

memenuhi kebutuhan sesuai

dengan lingkungannya

(Fatimah, 2006).

2.  Aspek-aspek Penyesuaian Diri

a. 

Penyesuaian pribadi.Penyesuaian pribadi adalah

kemampuan seseorang untuk

menerima diri demi tercapai

hubungan yang harmonis

antara dirinya dengan

lingkungan sekitarnya.

 b.  Penyesuaian Sosial

Penyesuaian sosial terjadi

dalam lingkup hubungan

sosial di tempat individu itu

hidup dan berinteraksi

dengan orang lain.

3.  Karakteristik Penyesuaian

Diri

a.  Penyesuaian yang Sehat

 b.  Penyesuaian yang Tidak

Sehat

4.  Faktor yang Mempengaruhi

Penyesuaian Diri

Powell (1983) menyebutkan

faktor – faktor yangmempengaruhi penyesuian diri

itu sebagai resources. Resources

tersebut adalah :

a.  Kemampuan untuk

mempertahankan hubungan

yang baik dengan orang lain.

 b.  Kondisi fisik yang sehat

c. 

Intelegensi

d.  Hobi dan minat – minat

Page 4: Bacaan skripsi psikologi3

7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3

http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 4/11

e.  Keyakinan religius

f.  Impian

B. 

Menantu Pria1.  Definisi Menantu Pria

Menantu pria adalah suami

dari anak, yang memiliki organ

reproduksi yang terdiri dari

 penis, skrotum (struktur seksual

internal) testis, epididimis, vas

deferens, duktus ejakulatorius,

serta prostat (struktur seksual

eksternal) serta hormon

reproduksi yang paling dominan

yaitu testosteron.2.  Hubungan Menantu dan

Mertua

Purnomo (1994) menjelaskan

hubungan tersebut dalam

 beberapa kemungkinan, yaitu :

Mertua turut campur dalam

urusan anak atau menantu,

Mertua tidak mau berurusan

dengan anak atau menantu,

Mertua tunduk pada menantu ,

Mertua menguasai menantu,

Mertua yang dekat dengan

menantu

C.  Dewasa Awal

1.  Definisi Dewasa Awal

Hurlock (1996) mengatakan

 bahwa masa dewasa awal

merupakan periode penyesuian

diri terhadap pola-pola

kehidupan baru dan harapan-

harapan sosial baru. Masadewasa awal ini dimulai pada

umur 18 tahun samapi kira-kira

umur 40 tahun. Orang dewasa

awal diharapkan memainkan

 peranan baru seperti peran suami

atau isteri, orang tua dan pencari

nafkah dan mengembangkan

sikap-sikap baru, keinginan-

keinginan dan nilai-nilai baru

sesuai dengan tugas baru ini.

2. 

Tugas Perkembangan DewasaAwal

Soesilowindiadini (1998)

memaparkan hal-hal yang

menjadi tugas perkembangan

dewasa awal : Memilih calon

suami atau isteri, Belajar hidup

 bersama dengan suami atau

isteri, Memulai kehidupan

 berkeluarga, Mengasuh anak,

Menyelenggarakan rumah

tangga, Mulai bekerja, Mulai bertanggungjawab sebagai

seorang warga negara,

Mendapatkan kelompok sosial

yang sesuai baginya.

3.  Fase-fase Dewasa Awal

Levinson (dalam Dariyo, 2003)

membagi fase-fase dewasa awal

sebagai berikut :

a.  Fase memasuki masa dewasa

awal (usia 17-33 tahun)

1) 

Early adult transition,

usia 17 sampai 22 tahun

2)  Usia transisi antara 22

tahun sampai dengan 28

tahun.

3)  Usia transisi 30-an (28

tahun sampai 33 tahun)

 b.  Fase puncak dewasa awal

(usia 33 tahun sampai

dengan 45 tahun), terbagi

menjadi dua tahap berikut ini1)  Puncak dewasa awal

(usia 33 tahun sampai

dengan 40 tahun)

2)  Transisi dewasa

menengah (usia 40 tahun

sampai dengan 45 tahun)

Individu telah

Page 5: Bacaan skripsi psikologi3

7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3

http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 5/11

D. Penyesuaian Diri pada Menantu

Pria Dewasa Awal yang Tinggal

dengan MertuaPenyesuaian diri pada menantu pria

dewasa awal yang tinggal dengan

mertua adalah suatu proses dimana

menantu pria dewasa awal yang

tinggal dengan mertua berusaha agar

mendapat hasil yang diharapkan

yang lebih sesuai untuk mengatasi

ketegangan, frustasi, konflik

tuntutan dari diri dan lingkungan

tempat menantu pria dewasa awal

tersebut berada sehingga terjalinhubungan yang baik antara menantu

 pria dewasa awal dengan mertuanya

selama tinggal dengan mertuannya.

Penyesuaian diri sangat dibutuhkan

oleh menantu pria dewasa awal

yang tinggal dengan mertua karena

menantu pria dewasa awal yang

tinggal dengan mertua mengalami

keadaaan yang baru dan apabila

menantu pria dewasa awal yang

tinggal dengan mertua memiliki

 penyesuaian diri yang baik maka

akan tercipta hubungan yang baik

antara dirinya dengan mertua serta

lingkungan sekitar selama tinggal

dengan mertua.

Menurut Fatimah (2006) pada

dasarnya penyesuaian diri memiliki

dua aspek yaitu aspek penyesuaian

 pribadi dan penyesuaian sosial.

Menurut Hurlock (dalam Yusuf,2000), karakteristik penyesuaian diri

dibagi menjadi dua yaitu

 penyesuaian yang sehat dan

 penyesuaian yang tidak sehat.

Powell (1983) menyebutkan

faktor – faktor yang mempengaruhi

 penyesuian diri itu sebagai

resources. Dengan demikian

resources  sangat dibutuhkan untuk

 proses penyesuaian diri yang baik.

Resources tersebut adalah :

Kemampuan untukmempertahankan hubungan yang

 baik dengan orang lain, kondisi fisik

yang sehat, intelegensi, hobi dan

minat – minat tertentu, keyakinan

religius dan impian.

Disinilah menantu pria dewasa

awal yang tinggal dengan mertua

harus mempunyai penyesuaian diri

 pribadi yang ditandai dengan

keberhasilan, kemampuan dalam

melakukan penyesuaian sosial dankarakteristik penyesuaian diri yang

sehat, faktor-faktor yang

mempengaruhi penyesuaian diri

serta adanya hubungan antara

menantu pria dewasa awal yang

tinggal dengan mertua pada

mertuanya. Menurut Purnomo

(1998) menjelaskan hubungan

tersebut dalam beberapa

kemungkinan yaitu mertua turut

campur dalam urusan anak atau

menantu, mertua tidak mau

 berurusan dengan anak atau

menantu, mertua tunduk pada

menantu, mertua menguasai

menantu, mertua yang dekat dengan

menantu.

BAB III. METODE PENELITIAN

A.  Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan

kualitatif melakukan penelitian pada

latar belakang alamiah. Bogdan dan

Taylor (dalam Moleong, 1990),

mendefinisikan metode kualitatif

sebagai produser penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata dari orang-orang dan

 perilaku yang diamati.

Page 6: Bacaan skripsi psikologi3

7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3

http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 6/11

Adapun ciri-ciri pendekatan

kualitatif menurut Poerwandari

(1998) adalah Studi dalam situasialamiah, Analisis induktif, Kontak

 personal langsung (peneliti

dilapangan), Perspektif holistic,

Perspektif dinamis, perspektif

 perkembangan, Orientasi pada kasus

unik, Netralitas empatik,

Fleksibilitas desain, Peneliti sebagai

instrumen kunci

B.  Subjek Penelitian

1.  Karakteristik Subjek

PenelitianDalam penelitian ini

ditentukan sejumlah

karakteristik bagi subjek

 penelitian yaitu pria dengan usia

dewasa awal (22-28 tahun) dan

tinggal dengan mertua dengan

lama tinggal kurang lebih 1

hingga 2 tahun.

2.  Jumlah Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti

mengambil tiga orang subjek.

Hal ini dilakukan agar

mendapatkan subjek yang benar-

 benar sesuai dengan tujuan

 penelitian. Peneliti juga

mengambil tiga orang sebagai

significant other , masing-masing

satu significant other  untuk tiap

subjek. Hal ini untuk

mendapatkan data yang valid

dan seakurat mungkin sehingggahasil penelitian dapat saling

menguatkan.

C.  Tahap-tahap Penelitian

1.  Tahap Persiapan Penelitian

Peneliti membuat pedoman

wawancara yang disusun

 berdasarkan beberapa teori yang

relevan dengan masalah.

Pedoman yang telah disusun,

ditunjukkan kepada yang lebih

ahli dalam hal ini adalah

 pembimbing penelitian.Kemudian peneliti mencari

calon subjek yang sesuai dengan

karakteristik subjek penelitian.

Selanjutnya peneliti mengajukan

 permohonan izin untuk dapat

melakukan wawancara

2.  Tahap Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti

 bertemu langsung dengan subjek

yang bersangkutan untuk

menanyakan perihal subjek yangsekiranya bersedia

diwawancarai. Baru kemudian

 peneliti membuat kesepakatan

dengan subjek tersebut

mengenai waktu dan tempat

untuk melakukan wawancara

 berdasarkan pedoman yang telah

dibuat.

Selanjutnya peneliti

memindahkan hasil rekaman

 berdasarkan wawancara ke

dalam bentuk verbatim tertulis.

Kemudian peneliti melakukan

analisis data dan interprestasi

data sesuai dengan langkah-

langkah yang dijabarkan pada

 bagian metode analisis data.

Setelah itu membuat diskusi dan

kesimpulan dari seluruh hasil

 penelitian. Kemudian dari hasil

diskusi dan kesimpulan yangtelah dilakukan, peneliti

mengajukan saran-saran untuk

 penelitian selanjutnya.

D.  Teknik Pengumpulan Data

Wawancara berstruktur dan

Observasi non Partisipan

E.  Alat Bantu Penelitian

Pedoman Wawancara, Pedoman

Observasi, Alat Perekam, Alat Tulis

Page 7: Bacaan skripsi psikologi3

7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3

http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 7/11

F.  Keakuratan Penelitian

Menurut Patton (dalam Yin,

1994), mengemukakan empatmacam triangulasi sebagai teknik

 pemeriksaaan untuk mencapai

keabsahan, yaitu : Triangulasi data,

Triangulasi pengamat, Triangulasi

teori, Triangulasi metode

G.  Tehnik Analisis Data

Menurut Marshall dan

Rossman (1995) dalam

menganalisis penelitian kualitatif

terdapat beberapa tahapan yang

 perlu dilakukan. Tahapan-tahapantersebut adalah : Mengorganisasikan

Data, Pengelompokkan Berdasarkan

Kategori, Tema, dan Pola Jawaban,

Menguji Asumsi atau Permasalahan

yang Ada terhadap Data, Menulis

Hasil Penelitian

BAB IV. HASIL DAN ANALISIS

A.  Identitas Subjek

1. 

Subjek Pertama berinisial Kr

Berjenis kelamin laki-laki, Lahir

di Malang 08 Maret 1979, Usia

28 Tahun, Pendidikan terakhir

S1, Bekerja sebagai Produser Tv

Swasta, Lama tinggal dengan

mertua : Kurang Lebih 1 Tahun

dan significant other nya

 berinisial R, Jenis Kelamin

Perempuan, Lahir di Kebumen

24 Desember 1980, Usia 27

Tahun, Pendidikan terakhir S1,Bekerja sebagai Karyawan

Swasta, Hubungan dengan

subjek yaitu Istri subjek

2.  Subjek Kedua berinisial Dn,

Berjenis Kelamin Laki-laki,

L:ahir di Jakarta, 19 Juni 1981,

Usia 26 Tahun, Pendidikan

terakhir SMU, Bekerja sebagai

Karyawan Swasta, Lama tinggal

dengan mertua : 1 Tahun lebih 4

 bulan dan significant other nya

 berinisial Ip, Jenis KelaminPerempuan, Lahir di Depok, 01

Januari 1981, Usia 26 Tahun,

Pendidikan terakhir D III,

 bekerja sebagai karyawan

swasta, Hubungan dengan

subjek ialah istri subjek

3.  Subjek Ketiga berinisial Bm,

 jenis kelamin Laki-laki, lahir di

Bandung 10 Agustus 1982, usia

25 tahun, pendidikan trakhir S1,

dan pada saat ini sedang tidak bekerja, Lama tinggal dengan

mertua : 1 Tahun lebih 1 bulan

dan significant other nya

 berinisial Il, jenis kelamin

 perempuan, Lahir di Jakarta 01

Agustus 1984, usia 23 tahun,

 pendidikan terakhir SMU,

 pekerjaan ibu rumah tangga,

Hubungan dengan subjek ialah

Istri subjek

B. 

Seting Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan tiga subjek dengan 1

significant other   pada masing –

masing subjek. Peneliti

mendapatkan subjek pertama dan

kedua berdasarkan rekomendasi dari

seorang teman sedangkan subjek

ketiga merupakan suami dari teman

 peneliti sendiri.

Peneliti memilih rumah mertua pada masing – masing subjek untuk

melakukan wawancara.

C.  Hasil Penelitian

1.  Bagaimana hubungan mertua

dengan menantu pria dewasa

awal yang tinggal dengan

mertua ? Menantu yang tinggal

dengan mertua memiliki

hubungan yang baik dengan

Page 8: Bacaan skripsi psikologi3

7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3

http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 8/11

mertua dikarenakan adanya

sikap peduli dari mertua dengan

adanya pemberian nasehat,adanya kebebasan yang

diberikan oleh mertua, adanya

hubungan yang terjalin dengan

dekat.

2.  Bagaimana penyesuaian diri

 pada menantu pria dewasa awal

yang tinggal dengan mertua ?

Menantu yang tinggal di rumah

mertua memiliki penyesuaian

diri secara umum baik. Secara

khusus penyesuaian diri selamatinggal dengan mertua memiliki

aspek – aspek yang terdiri dari

sikap empati dan menghargai

mertua, memperlakukan

 perasaan terhadap mertua,

 penerimaan yang baik dari

mertua, adanya kebahagiaan,

 bersikap optimis, berkata jujur,

 bertanggungjawab, dan adanya

adaptasi yang baik.

3. 

Mengapa menantu pria dewasa

awal yang tinggal dengan

mertua memiliki penyesuaian

yang demikian ? Menantu yang

tinggal di rumah mertua

memiliki penyesuaian diri baik

karena adanya hubungan yang

 baik dengan mertua dan

lingkungan, perasaan dan sikap

yang baik, serta adanya motivasi

dalam diri subjek.

D.  Pembahasan 1.

 

Bagaimana hubungan mertua

dengan pria dewasa awal yang

tinggal dengan mertua ?

Berdasarkan penelitian pada

menantu pria dewasa awal yang

tinggal dengan mertua, maka

menantu yang tinggal dengan

mertua memiliki hubungan yang

 baik dengan mertua dikarenakan

adanya sikap peduli dari mertuadengan adanya pemberian

nasehat, adanya kebebasan yang

diberikan oleh mertua, adanya

hubungan yang terjalin dengan

dekat. Hal ini sesuai dengan

teori hubungan mertua dan

menantu dari Purnomo (1994),

yaitu : Mertua tidak menguasai

menantu, Mertua dekat dengan

menantu.

2. 

Bagaimana penyesuaian diri pada menantu pria dewasa awal

yang tinggal dengan mertua ?

Berdasarkan hasil penelitian

 pada subjek menantu pria

dewasa awal yang tinggal

dengan mertua, maka

 penyesuaian diri pada menantu

 pria dewasa awal yang tinggal

dengan mertua memiliki

 penyesuaian diri secara umum

 baik. Secara khusus penyesuaian

diri selama tinggal dengan

mertua memiliki aspek – aspek

yang terdiri dari sikap empati

dan menghargai mertua,

memperlakukan perasaan

terhadap mertua, penerimaan

yang baik dari mertua, adanya

kebahagiaan, bersikap optimis,

 berkata jujur,

 bertanggungjawab, dan adanyaadaptasi yang baik. Hal ini

sesuai dengan teori karakteristik

 penyesuaian diri menurut

Hurlock (dalam Yusuf, 2000)

dan aspek – aspek penyesuaian

diri menurut Fatimah (2006) :

Berorientasi keluar, dapat

mengontrol emosi, penerimaan

sosial, berbahagia, tidak pesimis,

Page 9: Bacaan skripsi psikologi3

7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3

http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 9/11

tidak mempunyai kebiasaan

 berbohong, memiliki rasa

tanggungjawab, dan penyesuaian sosial.

BAB V. PENUTUP

A.  Kesimpulan

1.  Bagaimana hubungan mertua

dengan menantu pria dewasa

awal yang tinggal dengan

mertua ? Berdasarkan penelitian

 pada menantu pria dewasa awal

yang tinggal dengan mertua,

maka menantu yang tinggaldengan mertua memiliki

hubungan yang baik dengan

mertua Dalam hal ini ketiga

subjek memiliki persamaan

sesuai dengan teori hubungan

mertua dan menantu, antara lain

mertua tidak menguasai

menantu, mertua dekat dengan

menantu dan adanya sikap

 peduli dari mertua dengan

adanya pemberian nasehat.

2.  Bagaimana penyesuaian diri

 pada menantu pria dewasa awal

yang tinggal dengan mertua ?

Berdasarkan hasil penelitian

 pada subjek yaitu menantu pria

dewasa awal yang tinggal

dengan mertua, maka

 penyesuaian diri pada menantu

 pria dewasa awal yang tinggal

dengan mertua memiliki penyesuaian diri secara umum

 baik. Secara khusus penyesuaian

diri selama tinggal dengan

mertua memiliki aspek – aspek

yang terdiri dari sikap empati

dan menghargai mertua,

memperlakukan perasaan

terhadap mertua, penerimaan

yang baik dari mertua, adanya

kebahagiaan, bersikap optimis,

 berkata jujur,

 bertanggungjawab, dan adanyaadaptasi yang baik. Dalam hal

ini terdapat persamaan antara

subjek pertama dan kedua, yang

sesuai dengan teori karakteristik

 penyesuaian diri dan aspek –

aspek penyesuaian diri dan

 penyesuaian sosial sedangkan

 pada subjek ketiga, antara lain :

 berorientasi keluar, dapat

mengontrol emosi, penerimaan

sosial, berbahagia, dan tidak pesimis.

3.  Mengapa penyesuaian diri pada

menantu pria dewasa awal yang

tinggal dengan mertua demikian

? Berdasarkan penelitian pada

subjek yaitu menantu pria

dewasa awal yang tinggal

dengan mertua, maka menantu

yang tinggal di rumah mertua

memiliki penyesuaian diri baik

karena adanya hubungan yang

 baik dengan mertua dan

lingkungan, perasaan dan sikap

yang baik, melakukan aktitifitas

tertentu serta adanya motivasi

dalam diri subjek. Hal ini sesuai

dengan teori faktor – faktor yang

mempengaruhi penyesuaian diri

dari Powell (1983). Dalam hal

ini terdapat persamaan antara

subjek pertama dan kedua yangsesuai dengan teori dari faktor –

faktor yang mempengaruhi

 penyesuaian diri antara lain :

adanya kemampuan untuk

mempertahankan hubungan

dengan orang lain, adanya

impian, dan adanya perasaan

dan sikap yang baik selama

tinggal dengan mertua

Page 10: Bacaan skripsi psikologi3

7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3

http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 10/11

sedangkan pada subjek ketiga,

antara lain : adanya kemampuan

untuk mepertahankan hubunganyangn baik dengan orang lain,

adanya minat dan hobi tertentu

dan adanya impian.

Dari kesimpulan di atas maka

didapat bahwa penyesuaian diri

 pada subjek ketiga berbeda dengan

subjek pertama dan kedua, hal ini

disebabkan bahwa subjek ketiga

 belum bekerja dan tidak ada

tanggung jawab tertentu selama

tinggal dengan mertua.B.  Saran

Dari hasil penelitian tentang

 penyesuaian diri pada menantu pria

dewasa awal yang tinggal dengan

mertua, maka saran yang dianjurkan

 peneliti terhadap penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1.  Untuk penelitian selanjutnya,

agar dapat mengembangkan

 penelitian tentang Penyesuaian

diri pada menantu pria dewasa

awal yang tidak bekerja tinggal

dengan mertua.

2. 

Bagi subjek pertama dan kedua,

agar dapat melakukan

 penyesuaian diri lebih baik lagi

dari yang sekarang ini selama

tinggal dengan mertua dan lebih

 baik lagi dalam menjalin

hubungan dengan mertua. Dan

 bagi subjek ketiga, diharapkanagar dapat melakukan

 penyesuaian diri lebih baik lagi

dan segera mencari pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, H. (2006).Psikologi

Perkembangan “Pendekatan

 Ekologi Kaitannya dengan

Konsep Diri dan Penyesuaian

 Diri pada Remaja. Bandung:

PT Refika Aditama.Ali, M. & Asrori, M. (2005). Psikologi

 Remaja Perkembangan Peserta

 Didik . Jakarta : PT Bumi

Aksara.

Anwar, D. (2000). Kamus Lengkap

 Bahasa Indonesi. Jakarta :

Balai Pustaka.

Basuki, Heru .(2006). Pendekatan

Kualitatif untuk Ilmu-ilmu

Kemanusiaan dan Budaya.

Jakarta : UniversitasGunadarma.

Bryan. (2006). Pondok Mertua Indah.

http://thebrl.blogspot.com/200

6_07_archive.html.20 Juli

2006.

Calhoun, J. F. & Acocella, J. R. (1995).

Psychology of Adjusment and

 Human Relationships.   New

York: McGraw Hill (original

Work Published 1990).

Charlie, L. (2005).  Jurus Merebut Hati

 Mertua. Bandung : Nexx Media.

Damayanti, I. (1993). Penyesuaian Diri

Terhadap masa Bercavement

 pada Duda Usia Tengah Baya.

Jakarta : Universitas Indonesia.

Dariyo, A. (2003). Psikologi

Perkembangan Dewasa Muda. 

Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Elin. (2006). Tinggal di Pondok MertuaIndah.

http://www.unjungpandangeks

 press.com/view.php?id=4898

&jenis=life.31 Mei 2006.

Fatimah, N. (2006). Psikologi

Perkembangan. Bandung : Pusaka

Setia.

Hurlock, E. B. (1993). Child

Development. New York :

Page 11: Bacaan skripsi psikologi3

7/23/2019 Bacaan skripsi psikologi3

http://slidepdf.com/reader/full/bacaan-skripsi-psikologi3 11/11

McGraw Hill,inc. (Original

Work Published 1978).

Mappiare, A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional.

Marshall, C. & Rossman, G. B. (1989).

 Designig Qualitative

 Reaserch. London : Sage

Publicaton.

Mu’tadin, Z. (2002). Penyesuaian Diri

 Remaja.http://www.e-

 psikologi.com/remaja/160802.h

tm.09 April 2002.

Moleong, L.J. (1990).  Metodologi

Penelitian Kualitatif . Bandung :PT Remaja Rosdakarya

 Nazir, M. (1988).  Metode Penelitian.

Jakarta : Ghalia Indonesia.

 Novadia, A.(1980). Persepsi Menantu

terhadap Kualitas Hubungan

dengan Ibu Mertua. Skripsi 

(tidak diterbitkan). Fakultas

Psikologi : Universitas

Indonesia.

Poerwandari, E.K. (2001). Pendekatan

Kualitatif untuk Penelitian

Perilaku Manusia. Jakarta :

Lembaga pengembangan

Sarana Pengukuran dan

Pendidikan Psikologi (LPSP3)

Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia.

Poerwandari, E.K. (1998). Pendekatan

Kualitatif untuk Penelitian

Psikologi. Jakarta : Lembaga

 pengembangan SaranaPengukuran dan Pendidikan

Psikologi (LPSP3) Fakultas

Psikologi Universitas

Indonesia.

Purnomo, H. B. (1994). Pondok Mertua

 Indah : Suatu Tinjauan

Psikologis dan hubungan

 Mertua – Menantu. Bandung :

Mandar Maju.

Powell, D. H. (1993). Understanding

 Human Adjusment   : Normal

Adoptation Throught the LifeCycle. Canada : Little Brown &

Company Limited.

Ritongga, M. (2005).  Akidah Merakit

 Hubungan Manusia dengan

Khaliknya melalui Pendidikan

 Akidah Usia Dini. Surabaya :

Amelia.

Riyanto, Y. (2001).  Metodelogi

Penelitian. Surabaya : SIC

Sukirya, L. (2002). Membina Hubungan

Menantu-Mertua.http://www.e-

 psikologi.com/keluarga/18110

2.html.18 November 2002.

Soesilowindradini.(1998). Psikologi

Perkembangan Masa Remaja  :

Surabaya : Usaha Nasional.

Strong, B., Devault, C., Sayod. W.B.,

Yaber, L.W .(2005).  Human

Sexsuality  :  Diversity in

Contemporary America. New

York : McGraw-Hill.

Yusuf, S. (2000). Psikologi

Perkembangan Anak dan

 Remaja. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Yin, R.(1994). Case Study Research

 Design and Method . London : Sage

Publication.