skripsi hamidah
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
1/60
iii
PENGARUH DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI
PENELITIAN TANAMAN SEREALIA KABUPATEN MAROS
SKRIPSI
HAMIDAH
NIM :
SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN
YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS
2013
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
2/60
1
1A. Latar Belakang
Dalam menggerakkan pembangunan sumber daya manusia merupakan hal
yang sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk menjawab
tantangan zaman yang selalu membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
kualitas yang tinggi. Seiring dengan perkembangan zaman dan perputaran waktu,
jumlah sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan
pekerjaan semakin dibutuhkan. Tanpa keberadaan faktor yang satu ini, maka
pembangunan di seluruh sektor akan terhambat.
Persediaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang cukup, belum
tentu dapat mewujudkan kesejahteraan bagi suatu bangsa tanpa diiringi
keterampilan serta kedisiplinan yang tinggi, tanpa mengelola dan memanfaatkan
keseluruhan sumber daya yang tersedia. Mengingat hal yang demikian itu, bagi
suatu perusahaan, organisasi atau instansi harus berupaya semaksimal mungkin
untuk memberdayagunakan dan memberhasilgunakan sumber daya manusia yang
dimilikinya untuk mendapatkan produktivitas dan prestasi kerja yang tinggi yang
akan dapat menunjang keberhasilan pembangunan nasional.
Unsur manusia merupakan sumber daya yang paling berharga dan sangat
menentukan dalam sebuah instansi. Hal ini disebabkan hanya manusia yang
mempunyai kemampuan untuk berpikir secara rasional dan dapat mewujudkan
BAB I
PENDAHULUAN
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
3/60
2
dirinya dalam bentuk tambah dan kurang.
Bagi aparatur pemerintah, masalah dispilin selain menjadi kewajiban moral
dari keberadaannya selaku penyelenggara pemerintahan dan pembangunan, juga
merupakan tantangan yang tumbuh seirama dengan tuntutan dan perkembangan
kemajuan pembangunan.
Untuk terlaksananya tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan secara
optimal, maka pegawai negeri sipil dituntut untuk mempunyai disiplin yang tinggi,
baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap perkerjaannya. Dan mengantisipasi
tuntutan kebutuhan standard disiplin pegawai negeri sipil yang dimaksud, maka
pemerintah telah mengeluarkan peraturan disiplin pegawai negeri sipil dalam
bentuk Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980. Peraturan dimaksud
mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau
larangan dilanggar. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980
tersebut, maka jelaslah norma-norma disiplin harus ditaati oleh pegawai negeri
sipil dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan sekaligus sebagai pedoman dalam
melaksanakan tindakan korektif terhadap pegawai negeri sipil yang melakukan
pelanggaran disiplin.
Perkembangan serta tuntutan kemajuan pembangunan dan pelaksanaan
pemerintah saat ini, telah menjadi sesuatu yang wajar apabila dinyatakan, bahwa
disiplin mutlak melekat pada diri segenap jajaran aparatur pemerintah. Oleh karena
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
4/60
3
itu, yang menjadi penekanan di sini adalah bagaimana disiplin itu dapat
dilembagakan sebagai pandangan hidup dalam aktivitas rutin aparatur, baik
didalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan maupun dalam rangka menciptakan
suasana kegiatan organisasi atau instansi di mana aparatur bersangkutan
ditugaskan. Dengan kata lain adalah bagaimana menegakkan dan penjabaran sikap
disiplin aparatur itu mampu diwujudkan didalam hidup keseharian aparatur dalam
menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan.
Agar pengelolaan dapat dilakukan dengan baik dan benar maka diperlukan
kinerja pegawai yang baik. Kinerja pegawai dikatakan baik bila seorang pegawai
dapat melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang ada, kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
mentaati semua peraturan dan norma- norma sosial yang berlaku. Sebagai pegawai
yang berkerja di instansi pemerintah, pegawai Balai Penelitian Tanaman Serealia
(Balitsereal) harus dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab
dan disiplin. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980
tentang disiplin pegawai negeri bahwa setiap pegawai negeri dituntut untuk dapat
menjalani disiplin kerja. Dalam upaya pendisiplinan pegawai, Balai Penelitian
Tanaman Serealia (Balitsereal) telah menggunakan mesin pencatat kehadiran yang
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
5/60
4
dikenal dengan Sidik wajah, dan dilengkapi pula dengan sisi TV di berbagai sudut
ruangan untuk memantau kehadiran dan aktivitas karyawan. Dengan menggunakan
mesin dan sisi TV ini diharapkan kehadiran dan aktivitas pegawai bisa terpantau
dan bisa lebih baik lagi.
Selain kedisiplinan yang dapat menunjang kinerja seorang karyawan juga
masalah lingkungan dimana karyawan itu bekerja juga sangat berpengaruh,
lingkungan yang baik akan berpengaruh baik pula terhadap kinerja seorang
karyawan.
Hubungan antar individu dalam lingkungan kerja dan dampak positif atau
negatif yang ditimbulkan merupakan sumber motivasi dan kepuasan kerja yang
sangat mempengaruhi kinerja suatu organisasi, oleh karena sangat penting untuk
menciptakan suatu kondisi lingkungan kerja yang kondusif. Ketika tidak ada
pertentangan didalam suatu instansi dan hubungan kerja berjalan lancar akan
memberikan dampak positif terhadap kinerja sebuah instansi, tetapi ketika terdapat
komflit berkepanjangan yaitu pertentangan antar individu, kelompok, bahkan
organisasi yang masing-masing mengutamakan pencapaian tujuannya akan
membawa dampak negatif bagi kinerja instansi.
Dalam mencapai kondisi yang kondusif dalam lingkungan kerja
diperlukan suatu motivational relationship yaitu hubungan kerja yang dapat
diinterpretasikan dengan rendahnya tingkat ketidakpuasan, tingkat defresi dan
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
6/60
5
gangguan kesehatan fisik. Pendapat tersebut didasarkan pada perbedaan
pandangan tentang konflik antara manajemen tradisional menganggap komflik
benar-benar sesuatu yang buruk, yang dapat mengakibatkan sters dan merusak
program instansi karena konflik adalah hasil management errorseperti kurangnya
tingkat kepercayaan, pendefinisian kerja dan komunikas sehingga kompflit harus
dihilangkan dari kehidupan instansi. Sedangkan manajemen modern menganggap
pada tingkat konflik yang optimal dapat memperbaiki kinerja instansi dan bersifat
positif jika menstimulasi pemecahan masalah.
1.B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Apakah faktor disiplin dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja pegawai pada Balai Penelitian Tanaman Serealia
Maros.
Apakah faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai
pada Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros.
C. Tujuan Penelitian1.
Mengetahui pengaruh disiplin dan lingkungan kerja terhadap kinerja
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
7/60
6
pegawai Balitsereal.
2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh terhadapkinerja pegawai Balitsereal
D.
Manfaat Penelitian
Sebagai bahan masukan kepada Instansi Balitsereal tentang pengaruh
disiplin dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai.
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
8/60
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
9/60
8
mudah memberi arti dari pada manajemen sumber daya manusia maka dengan
sendirinya tidak terlepas dari pengertian manajemen secara umum.
Faustino C. G (2003: 3), menuraikan bahwa tugas manajemen sumber daya
manusia berkisar pada upaya mengelola unsur-unsur manusia dengan segala
potensi yang dmilikinya seefektif mungkin, sehingga dapat diperoleh sumber daya
manusia yang puas (satisfied) dan memuaskan (satisfactory) bagi organisasi.
MSDM merupakan bagian dari manajemen umum yang mengfokuskan diri pada
unsur sumber daya manusia. Perhatian ini mencakup fungsi manajerial, fungsi
operasional, dan peran serta kedudukan sumber daya manusia dalam mencapai
tujuan organisasi secara terpadu. Lingkup MSDM meliputi semua aktivitas yang
berhubungan dengan sumber daya manusia dalam organisasi; ini secara umum
mencakup 1) Rancangan organisasi, 2) Staffing, 3) Sistem reward, tunjangan-
tunjangan dan pematuhan, 4) Manajemen performansi, 5) Pengembangan pekerja
dan organisasi, dan 6) Komunikasi dan hubungan masyarakat.
Selanjutnya dikemukakan bahwa terdapat paling tidak tiga perspektif
utama dalam pengertian manajemen sumber daya manusia ini, yakni perspektif
internasional, nasional/makro, dan mikro. Guna memahami MSDM ada baiknya
dikemukakan beberapa defenisi yang mencerminkan ketiga perspektif di atas.
Defenisi dan bahasan mengenai MSDM yang tergolong dalam perspektif
internasional, atau makro adalah sebagai berikut; Manajemen sumber daya
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
10/60
9
manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi
pencapaian efektif mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu,
organisasi, masyarakat, nasional dan internasional. Sedangkan pengertian MSDM
dalam perspektif mikro, biasanya sama dengan pengertian yang diberikan oleh
para ahli/pakar.
Jadi secara sederhana pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) adalah mengelola sumber daya manusia. Dari keseluruhan sumber daya
yang tersedia dalam suatu organisasi, baik organisasi publik maupun swasta;
sumber daya manusialah yang paling penting dan sangat menentukan. Sumber
daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya manusia yang memiliki akal,
perasaan, keinginan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan
karya ratio, rasa dan karsa. Semua potensi daya manusia tersebut sangat
berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuannya. Betapun
majunya teknologi, berkembanganya informasi, tersedianya modal dan
memadainya bahan baku, namun jika tanpa sumber daya manusia maka akan sulit
bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. Betapapun bagunya perumusan tujuan
dan rencana organisasi, agaknya hanya akan sia-sia belaka jika unsur sumber daya
manusianya tidak diperhatikan.
Manajemen sumber daya manusia sebenarnya merupakan suatu gerakan
pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
11/60
10
potensial, yang perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu
memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi dan bagi pengembangan
dirinya. MSDM akhir-akhir ini merupakan istilah yang banyak dipergunakan
dalam berbagai forum, sebagai suatu gerakan pencerminan pengakuan adanya
peranan vital dan semakin pentingnya sumber daya manusia dalam suatu
organisasi, adanya tantangan yang semakin besar dalam pengelolaan sumber daya
manusia secara efektif, serta terjadinya pertumbuhan ilmu pengetahuan dan
profesionalisme dibidang manajemen sumber daya manusia.
a. DisiplinPengertian Disiplin Kerja Menurut pendapat Alex S. Nitisemito (1984:
199) Kedisiplinan adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai
dengan peraturan dari instansi baik tertulis maupun tidak tertulis.
Menurut pendapat T.Hani Handoko (1994:208) Disiplin adalah kegiatan
manajemen untuk menjalankan standar- standar organisasional.
Menurut Soemarno (1995:29) pengertian disiplin yakni : ketaatan terhadap
peraturan dan norma kehidupan yang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
yang dilaksanakan secara sadar dan ikhlas lahir batin, sehingga timbul rasa malu
terkena sanksi dan rasa takut terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Pengertian disiplin menurut Westra (2001:96) yakni : disiplin adalah suatu
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
12/60
11
kesadaran tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi
tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada. Sedang pengertian disiplin
menurut Atmosudirjo (2002:85) disiplin adalah ketaatan yang bersifat infersonal
tidak memakai perhitungan pamrih atau kepentingan pribadi Selanjutnya
dikemukan pula bahwa disiplin adalah satu-satunya jalan atau sarana untuk
mempertahankan adanya satu eksistensi dari pada organisasi. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, disiplin diartikan sebagai ketaatan atau kepatuhan kepada
peraturan tata tertib dan sebagainya berdasarkan asal katanya. (Poerwadarminta,
2007:268)
Dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan disiplin kerja adalah suatu
usaha dari manajemen organisasi suatu instansi untuk menerapkan atau
menjalankan peraturan ataupun ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai
tanpa terkecuali.
T. Hani Handoko membagi 3 disiplin kerja (1994:208) yaitu:
1. Displin Preventif yaitu: kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong parapegawai agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan
dapat dicegah.
2. Disiplin Korektif yaitu: kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaranterhadap aturan-aturan yang mencoba untuk menghindari pelanggaran-
pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
13/60
12
hukuman dan disebut tindakan pendisiplin.
3. Disiplin Progresif yaitu: kegiatan memberikan hukuman-hukuman yang lebihberat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang.
Tujuan dari disiplin progresif ini agar pegawai untuk mengambil tindakan-
tindakan korektif sebelum mendapat hukuman yang lebih serius.
Menurut Alex S. Nitisemito (1984:119-123) ada beberapa hal yang dapat
menunjang keberhasilan dalam pendisiplinan pegawai yaitu:
1. AncamanDalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu adanya
ancaman meskipun ancaman yang diberikan tidak bertujuan untuk menghukum,
tetapi lebih bertujuan untuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yang
kita harapkan.
2. KesejahteraanDalam menegakkan kedisiplinan maka tidak cukup dengan ancaman saja,
tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima,
sehingga minimal mereka dapat hidup secara layak.
3. KetegasanJangan sampai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui tanpa
tindakan atau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang
tegas.
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
14/60
13
4. PartisipasiDengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka para pegawai akan
merasa bahwa peraturan tentang ancaman hukuman adalah hasil persetujuan
bersama.
5. Tujuan dan Kemampuan2. Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek, maka
kedisiplinan hendaknya dapat menunjang tujuan Instansi serta sesuai dengan
kemampuan dari pegawai.
6. Keteladanan PimpinanMempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan
sehingga keteladanan pimpinan harus diperhatikan.
3. Cara menegakkan disiplin kerjaSalah satu tugas yang paling sulit bagi seorang atasan adalah bagaimana
menegakkan disiplin kerja secara tepat. Jika pegawai melanggar aturan tata tertib,
seperti terlalu sering terlambat atau membolos kerja, berkelahi, tidak jujur atau
bertingkah laku lain yang dapat merusak kelancaran kerja suatu bagian, atasan
harus turun tangan. Kesalahan semacam itu harus dihukum dan atasan harus
mengusahakan agar tingkah laku seperti itu tidak terulang.
Ada beberapa cara menegakkan disiplin kerja dalam suatu Instansi:
a. Disiplin Harus Ditegakkan Seketika
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
15/60
14
Hukuman harus dijatuhkan sesegera mungkin setelah terjadi pelanggaran
jangan sampai terlambat, karena jika terlambat akan kurang efektif.
b. Disiplin Harus Didahului Peringatan DiniDengan peringatan dini dimaksudkan bahwa semua pegawai benar-benar
tahu secara pasti tindakan-tindakan mana yang dibenarkan dan mana yang tidak.
c. Disiplin Harus KonsistenKonsisten artinya seluruh pegawai yang melakukan pelanggaran akan
diganjar hukuman yang sama. Jangan sampai terjadi pengecualian, mungkin
karena alasan masa kerja telah lama, punya keterampilan yang tinggi atau karena
mempunyai hubungan dengan atasan itu sendiri.
d. Disiplin Harus ImpersonalSeorang atasan sebaiknya jangan menegakkan disiplin dengan perasaan
marah atau emosi. Jika ada perasaan semacam ini ada baiknya atasan menunggu
beberapa menit agar rasa marah dan emosinya reda sebelum mendisiplinkan
karyawan tersebut. Pada akhir pembicaraan sebaiknya diberikan suatu pengarahan
yang positif guna memperkuat jalinan hubungan antara bawahan dan atasan.
e. Disiplin Harus SetimpalHukuman itu setimpal artinya bahwa hukuman itu layak dan sesuai dengan
tindak pelanggaran yang dilakukan. Tidak terlalu ringan dan juga tidak terlalu
berat. Jika hukuman terlalu ringan, hukuman itu akan dianggap sepele oleh pelaku
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
16/60
15
pelanggaran dan jika terlalu berat mungkin akan menimbulkan kegelisahan dan
menurunkan prestasi.
Banyak definisi tentang disiplin. Pada hakekatnya disiplin adalah ketaatan
dan kepatuhan terhadap hukum, undang-undang, peraturan, ketentuan dan norma-
norma yang berlaku dengan disertai kesadaran dan keikhlasan hati bahwa memang
demikianlah seharusnya. Disini kalimat kesadaran dan keikhlasan amat sangat
ditekankan. Hal ini penting agar kepatuhan dan ketaatan itu dilakukan bukan
karena keterpaksaan. Ketaatan dan kepatuhan karena terpaksa akan menjadikan
manusia hanya taat dan patuh ketika ada pengawasan. Begitu tidak ada yang
mengawasi maka disiplinnya luntur dan lama-lama hilang.
Namun demikian, pada kelompok masyarakat tertentu disiplin harus benar-
benar dibina, diawasi dan ditegakkan secara ketat karena jenis dan sifat tugas yang
dihadapinya. Tuntutan disiplin bagi karyawan swasta, pegawai negeri tentu
berbeda dengan anggota TNI dan Polri karena anggota TNI dan Polri adalah
manusia yang sudah dilatih dan dipersenjatai. Alangkah berbahayanya jika mereka
tidak disiplin. Demikian pula tuntutan disiplin bagi wirausaha yang bekerjanya
tidak tergantung kepada kekuasaan orang lain juga akan berbeda. Terlepas dari
hal-hal yang sudah dikemukakan diatas disiplin tetap diperlukan dalam hidup dan
kehidupan manusia. oleh karena disiplin pribadi sangat diperlukan.
Dalam pengertian diatas juga dimasukkan kata norma. Disini termasuk
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
17/60
16
norma agama dan norma adat serta norma-norma yang lain yang juga mengikat
manusia sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat.
Dengan demikian berarti, disiplin tidak dapat ditawar lagi oleh segenap
jajaran aparatur negara/pemerintahan untuk segera diwujudkan dalam sikap dan
perilaku, mulai dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, termasuk dalam lingkup
pemerintahan wilayah kecamatan, desa maupun lurah.
Pegawai negeri sipil sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi
masyarakat, sudah barang tentu memikul tugas dan tanggung jawab yang termasuk
pada semua jajaran/unit organisasi pemerintahan, termasuk pegawai negeri sipil
yang bertugas di lingkungan Kantor Pertanian Balai Penelitian Tanaman Serealia
(Balitsereal) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Disiplin adalah suatu kebiasaan untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
Disiplin adalah latihan yang menghasilkan pola perilaku yang diinginkan,
kebiasaan yang diharapkan, dan sikap yang membawa pada keberhasilan dalam
kehidupan. oleh sebab itu, disiplin adalah suatu yang kita perlukan untuk
membawa kita sampai kepada tujuan yang diinginkan. Menurut Paul J. Meyer,
penulis buku 24 Kunci Sukses, disiplin adalah suatu keharusan yang pantas kita
miliki dalam kehidupan kita, sebab : Jika tidak memiliki disiplin, Anda tidak
akan memiliki apa-apa! Bila kita berdisiplin dalam menjalankan rencana-rencana,
maka rencana itu pasti dapat terwujud.
http://kumpulan-resep-masakan.com/category/makanan-cinahttp://topmotivasi.com/latihan-latihan-latihan.htmlhttp://topmotivasi.com/biografi-ciputra.htmlhttp://topmotivasi.com/berani-berubah-untuk-sukses.htmlhttp://kumpulan-resep-masakan.com/category/resep-masakan-indonesiahttp://dipankarajayaputra.com/http://dipankarajayaputra.com/http://kumpulan-resep-masakan.com/category/resep-masakan-indonesiahttp://topmotivasi.com/berani-berubah-untuk-sukses.htmlhttp://topmotivasi.com/biografi-ciputra.htmlhttp://topmotivasi.com/latihan-latihan-latihan.htmlhttp://kumpulan-resep-masakan.com/category/makanan-cina -
7/23/2019 Skripsi Hamidah
18/60
17
Agar mampu mempertahankan dan memperkuat disiplin, maka kita perlu
memiliki beberapa hal di bawah ini :
1.NilaiApa yang penting, itulah yang akan dikerjakan. Oleh karena itu, anda
harus percaya segenap hati pada apa yang sedang anda kerjakan. Bila anda
percaya, akan muncul efek yang menguatkan, sehingga anda akan berupaya untuk
mendisiplinkan diri hingga tujuan terwujud.
2.SasaranBila mempunyai sasaran yang sangat jelas, realistik, spesifik dan anda
percayai, tentu anda akan berupaya dengan segenap hati untuk mendisiplinkan diri
agar sasaran itu benar-benar dapat terwujud.
3. PrioritasSasaran harus direalisasikan agar terwujud, dan tindakanlah yang akan
membuat sasaran itu tercapai. Namun anda harus menetapkan prioritas yang jelas
dalam setiap tindakan, karena tindakan yang benar akan melahirkan hasil yang
benar. Dengan melakukan tindakan yang benar yang dilandasi dengan alasan yang
benar, anda akan mampu mempertahankan disiplin sehingga bisa mencapai
sasaran itu.
4.KetekunanKetekunan akan membuat anda mampu untuk mencapai prestasi yang
http://topmotivasi.com/kekerasan-hati-seorang-cristiano-ronaldo.htmlhttp://topmotivasi.com/category/kisah-sukses-2http://topmotivasi.com/category/kisah-sukses-2http://topmotivasi.com/category/kisah-sukses-2http://topmotivasi.com/kekerasan-hati-seorang-cristiano-ronaldo.html -
7/23/2019 Skripsi Hamidah
19/60
18
besar. Karena dengan ketekunan anda bisa mempertahankan disiplin. Ingatlah :
anda dapat melakukan apa saja dan menjadi apa saja, bila anda tekun
melakukannya.
5.
Dorongan hati
Dorongan hati ini mampu membuat diri anda termotivasi. Motivasi yang
kuat untuk mengejarimpian dengan sendirinya akan mendisiplinkan diri. Ingatlah :
Kita semua akan menuai apa yang telah ditabur, hasil yang baik tidak datang
begitu saja. Bila kita menabur disiplin, kita akan menuai keberhasilan dalam
hidup. Disiplin tidak datang dengan sendirinya. Yang pasti disiplin itu harus anda
ciptakan sendiri, anda upayakan dan di latih secara berkesinambungan. Bila di
laksanakan dalam hidup anda, maka anda akan menuai hasil sesuai yang anda
harapkan. Untuk sukses dalam hidup ini, kita harus mendisiplinkan diri untuk
melakukan tindakan-tindakan yang benar, sehingga menghasilkan buah-buah yang
baik.
Menurut peraturan pemerintah No. 30 Tahun 1980, Tolok ukur disiplin
kerja pegawai negeri sipil adalah mentaati kewajiban yang tidak boleh melanggar
larangan Pegawai Negeri Sipil antara lain sebagai berikut :
Kewajiban terdapat 26 butir, diantaranya sering diperhatikan adalah :
1. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingannegara.
http://topmotivasi.com/http://dipankarajayaputra.com/4-langkah-untuk-membuat-impianmu-terwujud/http://topmotivasi.com/cara-kerja-sebuah-impian.htmlhttp://topmotivasi.com/cara-kerja-sebuah-impian.htmlhttp://dipankarajayaputra.com/4-langkah-untuk-membuat-impianmu-terwujud/http://topmotivasi.com/ -
7/23/2019 Skripsi Hamidah
20/60
19
2. Mentaati ketentuan jam kerja3. Mentaati segala peraturan perundang-udangan dan peraturan kedinasan yang
berlaku
4.
Menjadi dan memberi contoh serta teladan yang baik terhadap bawahannya.
Unsur-unsur moralitas disiplin
Mempertanyakan unsur-unsur moralitas bukan berarti mencari susunan daftar
lengkap mengenai semua keutamaannya, atau bahkan beberapa bagiannya yang
terpenting. Mencari unsur moralitas terutama berarti mencari disposisi dasar,
mencari keadaan mental yang merupakan akar dari kehidupan moral. Semangat
disiplin Pada dasarnya moralitas adalah suatu disiplin. Semua disiplin mempunyai
tujuan ganda yaitu mengembangkan suatu keteraturan tertentu dalam tindak tanduk
manusia dan memberinya suatu sasaran tertentu yang sekaligus juga membatasi
cakrawalanya. Disiplin bisa mengembangkan dan membatasi sikap yang lebih
mengutamakan hal-hal yang merupakan kebiasaan. Disiplin bisa mengatur dan
memaksa. Disiplin bisa menjawab sesuatu yang terulang dan bertahan lama dalam
hubungan antar manusia. Karena hubungan sosial mempunyai unsur-unsur yang
bersifat umum dan karena hal-hal yang sama dari lingkungan sekitar selalu
terulang secara periodik. Maka wajarlah bila cara-cara bertindak tertentu, juga
selalu terulang secara teratur.
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
21/60
20
Fungsi disiplin adalah untuk menjamin ditaatinya batas-batas yang ada
dilingkungan hidup manusia. Jika batas yang sangat signifikan itu tidak ada dan
kekuatan moral yang mengelilingi kita tidak dapat lagi mengendalikan nafsu, maka
karena tidak Jadi disiplin berguna bukan hanya demi kepentingan masyarakat
sebagai suatu sasaran mutlak tapi juga demi kesejahteraan individual.
Melalui disiplin, seseorang belajar mengendalikan keinginan. Dengan
demikian disiplin sangat membantu perkembangan suatu hal yang amat penting
bagi diri pribadi. Suatu kecakapan yang kita peroleh dalam pendidikan disiplin
moral merupakan syarat mutlak bagitumbuhnya kemampuan individu untuk
bertanggungjawab.
4. Peraturan Pemerintah RI No.53 Tahun 2010 tentang DisiplinPegawai Negeri Sipil menjelaskan bahwa dalam rangka mewujudkan PNS yang
handal, professional, dan bermoral sebagai penyelenggara pemerintahan yang
menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (Good Governance), maka
PNS sebagai unsur aparatur negara dituntut untuk setia kepada Pancasila, Undang-
Undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah, bersikap disiplin, jujur, adil,ntrasparan, dan akuntabel
dalam melaksanakan tugas.
5. Untuk menumbuhkan sikap disiplin PNS, pasal 30 Undang-undangNomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
22/60
21
1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian mengamanatkan ditetapkannya
peraturan pemerintah mengenai disiplin PNS. Selama ini ketentuan mengenai
disiplin PNS telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980
tentang peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil. Namun demikian peraturan
pemerintahan tersebut perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan,
karena tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi saat ini.
6. Untuk mewujudkan PNS yang handal, Profesional, dan bermoraltersebut, mutlak diperlukan peraturan disiplin PNS yang dapat dijadikan pedoman
dalam menegakkan disiplin, sehingga menjamin terpeliharanya tata tertib dan
kelancaran pelaksanaan tugas serta dapat mendorong PNS untuk lebih produktif
berdasarkan system karier dan sistem prestasi kerja.
7. Peraturan pemerintah tentang disiplin PNS ini antara lain memuatkewajiban, larangan, dan hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan kepada PNS
yang telah terbukti melakukan pelanggaran. Penjatuhan hukuman disiplin
dimaksudkan untuk membina PNS yang telah melakukan pelanggaran, agar yang
bersangkutan mempunyai sikap menyesal dan berusaha tidak mengulangi dan
memperbaiki diri pada masa yang akan datang.
8. Dalam peraturan pemerintah ini secara tegas disebutkan jenishukuman disiplin yang dapat dijatuhkan terhadap suatu pelanggaran disiplin. Hal
ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pejabat yang berwenang menghukum
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
23/60
22
serta memberikan kepastian dalam menjatuhkan hukuman disiplin. Demikian juga
dengan batas kewenangan bagi pejabat yang berwenang menghukum telah
ditentukan dalam peraturan pemerintahan ini.
9.
Penjatuhan hukuman berupa jenis hukuman disiplin ringan,
sedang, atau berat sesuai dengan berat ringannya pelanggaran yang dilakukan oleh
PNS yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan latar belakang dan dampak
dari pelanggaran yang dilakukan.
10. Kewenangan untuk menetapkan keputusan pemberhentian bagiPNS yang melakukan pelanggaran disiplin dilakukan berdasarkan peraturan
pemerintahan ini.
11. Selain hal tersebut diatas sebagai PNS yang dijatuhi hukumandisiplin diberikan hak untuk membela diri melalui upaya administratif, sehingga
dapat dihindari terjadinya kesewenag-wenangan dan dalam penjatuhan hukuman
disiplin.
12.Kewajiban bagi pegawai negeri sipil13.Setiap PNS wajib :
1. Mengucapkan sumpah/janji PNS;2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan;3. Setiap dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
24/60
23
Pemerintah;
4. Mentaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh
pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab;
6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS;7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang,
dan/atau golongan;
8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harusdirahasiakan;
9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingannegara;
10.Melaporkan dengan segera ke atasannya apabila mengetahui ada hal yangdapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama
dibidang keamanan, keuangan, dan materil;
11.Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;12.Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;13.Menggunakan dan memelihara barang milik negara dan dengan sebaik-
baiknya;
14.Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;15.Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
25/60
24
16.Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan17.Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
14.15.Larangan bagi pegawai negeri sipil
Setiap PNS dilarang :
1. Menyalahgunakan wewenag;2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang
yang lain dengan menggunakan kewenagna orang lain;
3. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara laindan/atau lembaga atau organisasi internasional;
4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau lembaga swadayamasyarakat asing;
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkanbarang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga
milik negara secara tidak syah;
6. Melakukan kegiatan bersama atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang laindi dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan negara;
7. Memberi atau menyanggupi akan member sesuatu kepada siapapun baik
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
26/60
25
secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat
dalam jabatan;
8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yangberhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
9. Bertndak sewenag-wenang terhadap bawahannya;10.Melakukan sesuatu tindakan atau tidak melakukan sesuatu tindakan yang
dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11.Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;12.Memberi dukungan kepada calon Presiden/wakil Presiden, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dengan cara :
a. Ikut serta dalam pelaksana kampanye;b.Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut
PNS;
c. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/ataud.Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
13.Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara:a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
27/60
26
b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadappasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesuadah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan,
atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat;
14.Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan daerah ataucalon Kepala Daerah/Wakil kepala Daerah dengn cara memberikan surat
dukungan disertai foto copy Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan
Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan
15.Memebrikan dukungan Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah, dengan cara:a. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah;
b.Menggunakan fasilitas yang terkait dalam kegiatan kampanye;c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
d.Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadappasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesuadah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan,
atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat;
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
28/60
27
16.17.Tingkat dan jenis hukuman disiplin
1.Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf aterdiri dari :
a. Teguran lisan;b.Teguran tertulis; danc. Hukuman pernyataan tidak puas secara tertulis
2.Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf bterdiri dari :
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;b.Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun;c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun;
3. Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf cterdiri dari :
a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;b.Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;c. Pembebasan dari jabatn;d.Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
dan
e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
29/60
28
18.b. Lingkungan Kerja
Sedarmayanti (1996:21) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai semua
keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja yang akan mempengaruhi karyawan
baik secara langsung atau tidak langsung terhadap pekerjaannya.
Mangkunegara (2005:105) mendefinisikan lingkungan kerja fisik sebagai
kondisi tempat karyawan bekerja yang mencakup : teknik penerangan, suhu
udara, suara kebisingan, penggunaan warna, dan ruang gerak yang diperlukan.
Definisi tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Nitisenito
(1994:183) yang mendefinisikan lingkungan kerja fisik sebagai Segala sesuatu
yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, pencahayaan dan
sebagainya.
Berdasarkan definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan
kerja fisik adalah kondisi fisik yang terdapat disekitar tempat kerja dimana para
karyawan beraktivitas dan menghasilkan produktivitas sehari-harinya.
Menurut Mardiana (2005) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana
pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif
memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja
optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
30/60
29
menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan
betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja
dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi.
Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara
sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan
fisik tempat pegawai bekerja.
Menurut Nitisemito (2001) Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang
ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugastugas yang diembankan.
Jenis Lingkungan Kerja
Menurut Sedarmayanti (2007) Secara garis besar, jenis lingkungan kerja
terbagi menjadi 2 yakni: 1) lingkungan kerja fisik, dan 2) lingkungan kerja non
fisik.
1.Lingkungan kerja fisikMenurut Sedarmayanti (2007) lingkungan kerja fisik adalah semua yang
terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Sarwono (2005) Lingkungan kerja fisik adalah tempat kerja
pegawai melakukan aktivitasnya. Lingkungan kerja fisik mempengaruhi
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
31/60
30
semangat dan emosi kerja para karyawan. Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu
udara di tempat kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan kesesakan.
Faktor-faktor fisik ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia.
Selanjutnya menurut Sarwono (2005) Peningkatan suhu dapat
menghasilkan kenaikan prestasi kerja tetapi dapat pula malah menurunkan prestasi
kerja.
Kenaikan suhu pada batas tertentu menimbulkan semangat yang
merangsang prestasi kerja tetapi setelah melewati ambang batas tertentu kenaikan
suhu ini sudah mulai mengganggu suhu tubuh yang mengakibatkan terganggunya
pula prestasi kerja (Sarwono,2005).
Menurut Robbins (2002) Lingkungan kerja fisik juga merupakan faktor
penyebab stress kerja pegawai yang berpengaruh pada prestasi kerja. Faktor-faktor
yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah: 1) suhu, 2) kebisingan, 3)
penerangan, 4) mutu udara.
a. SuhuSuhu adalah suatu variabel dimana terdapat perbedaan individual yang
besar. Dengan demikian untuk memaksimalkan produktivitas, adalah penting
bahwa pegawai bekerja di suatu lingkungan dimana suhu diatur sedemikian rupa
sehingga berada diantara rentang kerja yang dapat diterima setiap individu.
b. Kebisingan
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
32/60
31
Bukti dari telaah-telaah tentang suara menunjukkan bahwa suara-suara
yang konstan atau dapat diramalkan pada umumnya tidak menyebabkan penurunan
prestasi kerja sebaliknya efek dari suara-suara yang tidak dapat diramalkan
memberikan pengaruh negatif dan mengganggu konsentrasi pegawai.
c. PeneranganBekerja pada ruangan yang gelap dan samar-samar akan menyebabkan
ketegangan pada mata. Intensitas cahaya yang tepat dapat membantu pegawai
dalam mempelancar aktivitas kerjanya. Tingkat yang tepat dari intensitas cahaya
juga tergantung pada usia pegawai. Pencapaian prestasi kerja pada tingkat
penerangan yang lebih tinggi adalah lebih besar untuk pegawai yang lebih tua
dibanding yang lebih muda.
d.Mutu UdaraMerupakan fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika menghirup udara
yang tercemar membawa efek yang merugikan pada kesehatan pribadi. Udara
yang tercemar dapat menggangu kesehatan pribadi pegawai. Udara yang tercemar
di lingkungan kerja dapat menyebabkan sakit kepala, mata perih, kelelahan, lekas
marah, dan depresi.
Faktor lain yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah rancangan
ruang kerja. Rancangan ruang kerja yang baik dapat menimbulkan kenyamanan
bagi pegawai di tempat kerjanya. Faktor-faktor dari rancangan ruang kerja tersebut
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
33/60
32
menurut Robbins (2002) terdiri atas : 1) Ukuran ruang kerja, 2) Pengaturan ruang
kerja, 3) Privasi.
a. Ukuran ruang kerjaRuang kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Ruang kerja yang
sempit dan membuat pegawai sulit bergerak akan menghasilkan prestasi kerja
yang lebih rendah jika dibandingkan dengan karyawan yang memiliki ruang kerja
yang luas.
b.Pengaturan ruang kerjaJika ruang kerja merujuk pada besarnya ruangan per pegawai, pengaturan
merujuk pada jarak antara orang dan fasilitas. Pengaturan ruang kerja itu penting
karena sangat dipengaruhi interaksi sosial. Orang lebih mungkin berinteraksi
dengan individu-individu yang dekat secara fisik. Oleh karena itu lokasi kerja
karyawan mempengaruhi informasi yang ingin diketahui.
c. PrivasiPrivasi dipengaruhi oleh dinding, partisi, dan sekatan-sekatan fisik lainnya.
Kebanyakan pegawai menginginkan tingkat privasi yang besar dalam pekerjaan
mereka (khususnya dalam posisi manajerial, dimana privasi diasosiasikan dalam
status). Namun kebanyakan pegawai juga menginginkan peluang untuk
berinteraksi dengan rekan kerja, yang dibatasi dengan meningkatnya privasi.
Keinginan akan privasi itu kuat dipihak banyak orang. Privasi membatasi
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
34/60
33
gangguan yang terutama sangat menyusahkan orang-orang yang melakukan tugas-
tugas rumit.
2. Lingkungan kerja non fisikMenurut Sedarmayanti (2007) menyatakan bahwa lingkungan kerja non
fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja,
baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan
bawahan. Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak
bisa diabaikan. Menurut Nitisemito (2001) perusahan hendaknya dapat
mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan,
bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi
yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik
dan pengendalian diri. Membina hubungan yang baik antara sesama rekan kerja,
bawahan maupun atasan harus dilakukan karena kita saling membutuhkan.
Hubungan kerja yang terbentuk sangat mempengaruhi psikologis karyawan.
Menurut Mangkunegara (2009), untuk menciptakan hubungan hubungan
yang harmonis dan efektif, pimpinan perlu: 1) meluangkan waktu untuk
mempelajari aspirasi-aspirasi emosi pegawai dan bagaimana mereka berhubungan
dengan tim kerja dan 2) menciptakan suasana yang meningkatkatkan kreativitas.
Pengelolaan hubungan kerja dan pengendalian emosional di tempat kerja itu
sangat perlu untuk diperhatikan karena akan memberikan dampak terhadap
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
35/60
34
prestasi kerja pegawai. Hal ini disebabkan karena manusia itu bekerja bukan
sebagai mesin. Manusia mempunyai perasaan untuk dihargai dan bukan bekerja
untuk uang saja. Menurut Sedarmayanti (2007), yang menjadi indikator-indikator
lingkungan kerja adalah: 1) penerangan, 2) suhu udara, 3) sirkulasi udara, 4)
ukuran ruang kerja, 5) tata letak ruang kerja, 6) privasi ruang kerja 7) kebersihan
8) suara bising, 9) penggunaan warna, 10) peralatan kantor, 11) keamanan kerja
11) musik ditempat kerja, 12) hubungan sesama rekan kerja dan 13) hubungan
kerja antara atasan dengan bawahan.
Manfaat lingkungan kerja
Menurut Ishak dan Tanjung (2003), manfaat lingkungan kerja adalah
menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat.
Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang
termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Yang artinya
pekerjaan diselesaikan sesuai standard yang benar dan dalam skala waktu yang
ditentukan. Prestasi kerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan, dan
tidak akan menimbulkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan
tinggi. ini disebabkan karena manusia itu bekerja bukan sebagai mesin. Manusia
mempunyai perasaan untuk dihargai dan bukan bekerja untuk uang saja. Menurut
Sedarmayanti (2007), yang menjadi indikator-indikator lingkungan kerja adalah:
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
36/60
35
1) penerangan, 2) suhu udara, 3) sirkulasi udara, 4) ukuran ruang kerja, 5) tata
letak ruang kerja, 6) privasi ruang kerja 7) kebersihan 8) suara bising, 9)
penggunaan warna, 10) peralatan kantor, 11) keamanan kerja 11) musik ditempat
kerja, 12) hubungan sesama rekan kerja dan 13) hubungan kerja antara atasan
dengan bawahan.
19.Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja PegawaiMemang sudah menjadi kodratnya bahwa manusia dan lingkungannya
tidak dapat terpisahakan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Manusia
membutuhkan lingkungan yang dapat menunjung segala aktivitasnya. Lingkungan
yang dimaksud tidak hanya sebatas lingkungan fisik saja seperti pepohonan, laut,
gunung, tanah, dan lain-lain akan tetapi lingkungan sosial pun memiliki peran vital
terhadap manusia. Begitu juga pada kaum pekerja, lingkungan di mana ia bekerja
dapat mempengaruhi berbagai hal termasuk kinerja pekerja itu sendiri.
Menurut Alex S, Nitisenito (1994: 109) mengemukakan bahwa: faktor
yang dimasukkan dalam lingkungan kerja adalah sangat luas sehingga sulit untuk
disebutkan seluruhnya faktor-faktor tersebut antara lain: kebersihan, pertukaran
udara, pencahayaan, musik, keamanan, keamanan dan kebisingan. Faktor-faktor
tersebut berpengaruh terhadap kinerja pekerja atau pegawai. Enam faktor secara
garis besar, yaitu: kebutuhan ekonomis, kebutuhan psikologis (rasa aman),
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
37/60
36
kebutuhan sosial, kompensasi, komunikasi, kepemimpinan. Faktor-faktor tersebut
saling berkaitan dengan keadaan lingkungan kerja, dimana keadaan nyata di
lingkungan kerja berpengaruh langsung terhada kinerja, hal ini dapat terjadi karena
sebenarnya manusia menilai apakah lingkungan kerja dapat memberikan berbagai
macam kebutuhan baik secara fisik maupun non-fisik guna untuk pemenuhan
kebutuhan selama bekerja. Ketika lingkungan kerja dapat menunjang hal-hal
tersebut, maka kinerja pegawai akan menigkat dan berpengaruh pada
meningkatnya prestasi yang berindikasi pada kinerja instansi itu sendiri. Seorang
pemimpin sebuah instansi harus memperhatikan lingkungan kerja bagi para
karyawannya agar dapat memaksimalkan, kemampuannya untuk memberikan
yang terbaik bagi instansi.
Baiknya mutu lingkungan kerja dan tingginya kinerja karyawan
bukan berarti menghilangkan masalah pada pekerja, sering kali karena perhatian
mereka terpusat pada pekerjaanya masalah diluar pekerjaan tidak terselesaikan dan
dapat mempengaruhi kinerja. Maka dari itu profesi pekerja sosial khususnya di
ranah industri sebaiknya dilibatkan dalam perusahaan agar pekerja dapat berfungsi
secara baik sosialnya. Ketika perusahaan memperhatikan kesejahteraan secara
ekonomi dengan memberi gaji, maka karyawan sosial memberikan bantuan yang
dapat membantu pekerja menyelesaiakan permasalahan yang ia alami secara
mandiri, yang berarti pegawai sosial memperhatikan kesejahteraan sosial
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
38/60
37
karyawannya.
20.e. Kinerja
Kinerja merupakan terjemah dari bahasa Inggeris Performance. Menurut
kamus The New Webster Dictionary Performance artinya adalah pelaksanaan
tugas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kinerja artinya adalah
prestasi kerja. Menurut beberapa ahli, kinerja memiliki arti yang lebih luas dari
pelaksanaan tugas. Mangkunegara (2001, h.67), memberikan pengertian kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Pengertian yang hampir mirip disampaikan oleh Hasibuan (1994, h. 105),
bahwa kinerja sebagai suatu hasil kinerja yang dicapai seseorang dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang berdasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Sejalan dengan kedua definisi tersebut diatas dalam Peraturan Pemerintah
R I Nomor 10 tahun 1979 pasal 4 menyatakan bahwa prestasi kerja adalah hasil
kerja yang dilakukan oleh pegawai negeri sipil dalam melaksanakan tugas yang
dibeban kepadanya. Dari berbagai difinisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah hasil kerja seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
39/60
38
kepadanya. Kinerja sifatnya bisa perorangan maupun kelompok. Sedang
seseorang untuk dapat menghasilkan kinerja yang baik dipengaruhi oleh faktor
kemampuan (abilty) dan motivasi. Dari definisi-definisi tersebut diatas penulis
menyimpulkan bahwa yang dimaksud kinerja pegawai adalah hasil kerja pegawai
dilihat pada aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan oleh Organisasi atau Instansi, Miner (1990)
mengemukakan secara umum dapat dinyatakan empat aspek dari kinerja, yaitu
sebagai berikut :
1.Kualitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan, waktu, danketepatan dalam melakukan tugas
2.Kuantitas yang dihasilkan, berkenan dengan berapa jumlah produk atau jasayang dapat dihasilkan.
3.Waktu kerja, menerangkan tentang jumlah absen, keterlambatan, serta masakerja yang telah dijalani individu pegawai tersebut.
4.Kerja sama, menerangkan akan bagaimana individu membantu ataumenghambat dari teman sekerjanya.
Dikatakan individu mempunyai kinerja yang baik bila dia berhasil
memenuhi keempat aspek tersebut sesuai dengan target atau rencana yang telah
ditetapkan oleh organisasi atau Instansi.
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
40/60
39
Faktor-faktor kinerja pegawai
Menurut Prawirosentono (1999), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
pegawai adalah sebagai berikut :
a.Efektivitas dan efiensi
Dalam hubungannya dengan kinerja pegawai, maka ukuran baik buruknya
kenerja diukur oleh efektivitas dan efiensi. Dikatakan efektif bila mencapai tujuan,
dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan.
b.Otoritas dan tanggung jawabWewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu instansi akan
mendukung kinerja pegawai tersebut. Kinerja pegawai akan dapat terwujud bila
pegawai mempunyai komitmen dengan instansinya dan ditunjang dengan disiplin
kerja yang tinggi.
c. DisiplinSecara umum, disiplin menunjukan suatu kondisi atau sikap hormat yang
ada pada diri pegawai terhadap peraturan dan ketetapan Instansi. Disiplin meliputi
ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara atasan dan bawahan.
d.InisiatifInisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk
ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Setiap
inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan positif dari atasan, kalau
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
41/60
40
memang dia atasan yang baik.
Penilaian kinerja mempunyai tujuan untuk memotivasi para pegawai
dalam mencapai sasaran Instansi. Miner (1990), menyatakan bahwa kinerja adalah
bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan
tugas yang dibebankan kepadanya.
Penilaian kinerja PNS
Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil, adalah penilaian secara periodik
pelaksanaan pekerjaan seorang Pegawai Negeri Sipil. Tujuan penilaian kinerja
adalah untuk mengetahui keberhasilan atau ketidak berhasilan seorang Pegawai
Negeri Sipil, dan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dan kelebihan-
kelebihan yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dalam
melaksana-kan tugasnya. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil, antara lain pengangkatan,
kenaikan pangkat, pengangkatan dalam jabatan, pendidikan dan pelatihan, serta
pemberian penghargaan. Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil
Unsur-unsur yang dinilai dalam melaksanakan penilaian pelaksanaan
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
42/60
41
pekerjaan adalah :
a. KesetiaanYang dimaksud dengan kesetiaan, adalah kesetiaan, ketaatan, dan
pengabdian kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan
Pemerintah. Unsur kesetiaan terdiri atas sub-sub unsur penilaian sebagai berikut:
1. Tidak pernah menyangsikan kebenaran Pancasila baik dalam ucapan, sikap,tingkah laku, dan perbuatan;
2. Menjunjung tinggi kehormatan Negara dan atau Pemerintah, serta senantiasamengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang, atau golongan;
3. Berusaha memperdalam pengetahuan tentang Pancasila dan Undang-UndangDasar 1945, serta selalu berusaha mempelaiari haluan Negara, politik
Pemerintah, dan rencana-renca Pemerintah dengan tujuan untuk melaksanakan
tugasnya secara berdayaguna dan berhasilguna;
4. Tidak menjadi simpatisan/anggota perkumpulan atau tidak pernah terlibatdalam gerakan yang bertujuan mengubah atau menentang Pancasila Undang-
Undang Dasar 1945, bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, atau
Pemerintah;
5. Tidak mengeluarkan ucapan, membuat tulisan, atau melakukan tindakan yangdapat dinilai bertujuan mengubah atau menentang Pancasila, Undang-Undang
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
43/60
42
Dasar 1945, Negara dan Pemerintah.
b.Prestasi kerjaPrestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seorang Pegawai Negeri Sipil
dalam melaksana tugas yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja
seorang Pegawai Negeri Sipil dipengaruhi oleh kecakapan, ketrampilan,
pengalaman dan kesungguhan PNS yang bersangkutan unsur prestasi kerja terdiri
atas sub-sub unsur sebagai berikut:
1. Mempunyai kecakapan dan menguasai segala seluk beluk bidang tugasnya danbidang lain yang berhubungan dengan tugasnya;
2. Mempunyai keterampilan dalam melaksanakan tugasnya;3. Mempunyai pengalaman di bidang tugasnya dan bidang lain yang
berhubungan dengan tugasnya;
4. Bersungguh-sungguh dan tidak mengenal waktu dalam melaksanakantugasnya;
5. Mempunyai kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani yang baik;6. Melaksanakan tugas secara berdayaguna dan berhasilguna;7. Hasil kerjanya melebihi hasil kerja rata-rata yang ditentukan, baik dalam arti
mutu maupun dalam arti jumlah.
c. Tanggung jawabTanggung jawab adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
44/60
43
menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan
tepat pada waktunya serta berani memikul risiko atas keputusan yang diambilnya
atau tindakan yang dilakukannya. Unsur tanggung jawab terdiri atas sub-sub unsur
sebagai berikut:
1.Selalu menyelesaikan tugas dengan sebaik- baiknya dan tepat pada waktunya;2.Selalu berada di tempat tugasnya dalam segala keadaan;3.Selalu mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri,
orang lain, atau golongan;
4.Tidak pernah berusaha melemparkan kesalahan yang dibuatnya kepada oranglain;
5.Berani memikul risiko dari keputusan yang diambil atau tindakan yangdilakukannya;
6.Selalu menyimpan dan atau memelihara dengan sebaik-baiknya barang-barangmilik Negara yang dipercayakan kepadanya.
d.KetaatanKetaatan adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk menaati
segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku,
menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta
kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan. Unsur ketaatan
terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
45/60
44
1.Menaati peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yangberlaku.
2.Menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenangdengan sebaik-baiknya;
3.Memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuaidengan bidang tugasnya;
4.Bersikap sopan santun.e. Kejujuran
Pada umumnya yang dimaksud dengan kejujuran, adalah ketulusan hati
seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk
tidak menyalah gunakan wewenang yang diberikan kepadanya. Unsur kejujuran
terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:
1.Melaksanakan tugas dengan ikhlas;2.Tidak menyalahgunakan wewenangnya;3.Melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya menurut keadaan yang
sebenarnya
f. KerjasamaKerjasama adalah kemampuan seseorang Pegawai Negeri Sipil untuk
bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang
ditentukan, sehingga tercapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
46/60
45
Unsur kerjasama terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:
1.Mengetahui bidang tugas orang lain yang ada hubungannya dengan bidangtugasnya;
2.Menghargai pendapat orang lain;
3.Dapat menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat orang lain, apabila yakinbahwa pendapat orang lain itu benar;
4.Bersedia mempertimbangkan dan menerima usul yang baik dari orang lain;5.Selalu mampu bekerja bersama-sama dengan orang lain menurut waktu dan
bidang tugas yang ditentukan;
6.Selalu bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah walaupun tidaksependapat.
g.PrakarsaPrakarsa adalah kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk
mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan.
Unsur prakarsa terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:
1.Tanpa menunggu petunjuk atau perintah dari atasan, mengambil keputusan ataumelakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya, tetapi
tidak bertentangan dengan kebijaksanaan umum pimpinan
2.Berusaha mencari tatacara yang baru dalam mencapai dayaguna dan hasilguna
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
47/60
46
yang sebesar besarnya;
3.Berusaha memberikan saran yang dipandangnya baik dan berguna kepadaatasan, baik diminta atau tidak diminta mengenai sesuatu yang ada
hubungannya dengan pelaksanaan tugas.
h.KepemimpinanKepemimpinan adalah kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk
meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk
melaksanakan tugas pokok. Unsur kepemimpinan terdiri atas sub-sub unsur
sebagai berikut:
1. Menguasai bidang tugasnya;2. Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat;3. Mampu mengemukakan pendapat dengan jelas kepada orang lain;4. Mampu menentukan prioritas dengan tepat5. Bertindak tegas dan tidak memihak;6. Memberikan teladan baik;7. Berusaha memupuk dan mengembangkan kerjasama;8. Mengetahui kemampuan dan batas kemampuan bawahan;9. Berusaha menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam
melaksanakan tugas;
10.Memperhatikan dan mendorong kemajuan bawahan:
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
48/60
47
11.Bersedia mempertimbangkan saran-saran bawahan.
21.Tata cara penilaianPenilaian dilakukan oleh Pejabat Penilai, yaitu atasan langsung Pegawai
Negeri Sipil yang dinilai, dengan ketentuan serendah-rendahnya Kepala Urusan
atau pejabat lain yang setingkat dengan itu. Pejabat Penilai melakukan penilaian
pelaksanaan pekerjaan terhadap Pegawai Negeri Sipil yang berada dalam
lingkungannya pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun. Nilai pelaksanaan
pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut:
a. Amat baik = 91 - 100b. Baik = 76-90c. Cukup = 61-75d. Sedang = 51-60e. Kurang = 50 ke bawah
Nilai untuk masing-masing unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan, adalah
rata-rata dari nilai sub-sub unsur penilaian. Setiap unsur penilaian ditentukan dulu
nilainya dengan angka, kemudian ditentukan nilai sebutannya. Hasil penilaian
pelaksanaan pekerjaan dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan.
Pejabat Penilai baru dapat melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan, apabila ia
telah membawahkan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan sekurang-kurangnya
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
49/60
48
6 (enam) bulan. Apabila Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan diperlukan untuk
suatu mutasi kepegawaian, sedangkan Pejabat Penilai belum 6 (enam) bulan
membawahi Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, maka Pejabat Penilai tersebut
dapat melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan mengunakan bahan-
bahan yang ditinggalkan oleh Pejabat Penilai yang lama.
22.Penyampaian daftar penilaian pelaksanaan pekerjaanDaftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang telah diisi diberikan oleh
Pejabat Penilai kepada Pegawai Negeri Sipil yang dinilai. Apabila Pegawai Negeri
Sipil yang dinilai menyetujui penilaian terhadap dirinya seperti tercantum dalam
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, maka ia membubuhkan tanda tangannya
pada tempat yang tersedia. Pegawai Negeri Sipil wajib mengembalikan Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang telah ditandatangani olehnya kepada
Pejabat Penilai selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
sejak tanggal diterimanya Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan tersebut. Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Pejabat Penilai
dan oleh Pegawai Negeri Sipil yang dinilai dikirimkan oleh Pejabat Penilai kepada
Atasan Pejabat Penilai, yaitu atasan langsung dari Pejabat Penilai, selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung mulai diterimanya kembali Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
23.Keberatan terhadap penilaian pelaksanaan pekerjaan
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
50/60
49
Apabila Pegawai Negeri Sipil yang dinilai berkeberatan atas nilai dalam
Daftar Penilaian Pekerjaan baik sebagian atau seluruhnya, maka ia dapat
mengajukan keberatan secara tertulis kepada Atasan Pejabat Penilai. Keberatan
tersebut dikemukakan dalam tempat yang tersedia dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan disertai alasan-alasannya. Keberatan tersebut di atas
disampaikan melalui saluran hirarki dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
sejak tanggal diterimanya.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan tersebut. Keberatan yang diajukan
melebihi batas waktu 14 (empat belas) hari tidak dapat dipertimbangkan lagi.
Pejabat Penilai memberikan tanggapan tertulis atas keberatan dari Pegawai Negeri
Sipil yang dinilai pada tempat yang tersedia dan mengirimkan Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan tersebut kepada Atasan Pejabat Penilai selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari terhitung mulai saat ia menerima kembali Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
24.Keputusan atasan pejabat penilaiAtasan Pejabat Penilai memeriksa dengan saksama Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan yang disampaikan kepadanya. Apabila terdapat alasan-
alasan yang cukup, Atasan Pejabat Penilai dapat mengadakan perubahan nilai yang
tercantum dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. Perubahan yang
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
51/60
50
dilakukan oleh Atasan Pejabat Penilai tidak dapat diganggu gugat.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan baru berlaku sesudah ada
pengesahan dari Atasan Pejabat Penilai Yang merangkap sebagai Atasan Pejabat
Penilai Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian
Pusat adalah Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai tertinggi dalam lingkungan
masing-masing.
Daftar Penilaian Pekerjaan yang dibuat oleh Pejabat Penilai yang
merangkap menjadi Atasan Pejabat Penilai tidak dapat diganggu gugat Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Yang Menjabat Sebagai
Pejabat Negara Atau Ditugaskan Di Luar Instansi Induknya.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dibuat oleh
Pejabat Penilai dari instansi asal tempat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
bertugas sebelum diangkat sebagai Pejabat Negara. Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan/ diperbantukan pada instansi
pemerintah lain dibuat oleh Pejabat Penilai pada instansi tempat Pegawai Negeri
Sipil yang bersangkutan dipekerjakan / diperbantukan.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang
ditugaskan diinstansi/badan lain diluar instansi induknya dibuat oleh Pejabat
Penilai dengan bahan-bahan yang diperoleh dari instansi/badan lain tempat
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan ditugaskan.
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
52/60
51
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil menjalankan
tugas belajar oleh Pejabat Penilai dengan bahan-bahan yang diperoleh dari
pimpinan lembaga pendidikan tempat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
menjalankan tugas belajar.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang
menjalankan tugas belajar di luar negeri dibuat oleh Pejabat Penilai dengan bahan-
bahan yang diperoleh dari Kepala Perwakilan Republik Indonesia setempat.
25.Penyampaian daftar penilaian pelaksanaan pekerjaanDaftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan merupakan dokumen kepegawaian
yang bersifat rahasia. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan disimpan untuk
selama 5 (lima) tahun mulai tahun pembuatannya. Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan yang telah lebih dari 5 (lima) tahun tidak digunakan lagi dan dapat
dimusnahkan menurut tata cara yang diatur dalam perundang-undangan yang
berlaku.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang
berpangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d ke bawah dibuat dalam 1 (satu)
rangkap. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang
berpangkat Pembina golongan ruang IV/a ke atas dibuat dalam 2 (dua) rangkap,
yaitu 1 (satu) rangkap dikirimkan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara dan
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
53/60
52
l (satu) rangkap disimpan oleh instansi yang bersangkutan.
B. Kerangka PikirBerdasarkan Undang-Undang Dasar Nomor 43 Tahun 1999 Tentang
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
54/60
53
Pokok-pokok Kepegawaian, menegaskan bahwa kelancaran
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional sangat
tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya pegawai negeri.
Berkenaan dengan hal diatas, dari kesempurnaan aparatur Negara
khususnya Pegawai Negeri Sipil, diperlukan disiplin kerja pegawai yang tinggi
agar penyelenggaraan tugas pemerintahdan pembangunan nasional dapat berjalan
lancar. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian pada lingkup kantor
Balitsereal dengan menganalisis disiplin dan lingkungan kerja dimana disiplin
kerja pegawai dapat dipengaruhi oleh adanya pemberian sanksi, sedangkan
lingkungan kerja pegawai dapat dipengaruhi oleh suasana tempat bekerja,
penerangan, suhu udara dan pengaturan ruang kerja.
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
55/60
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
56/60
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
57/60
56
4A. Sejarah Berdirinya Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros
Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros Sulawesi Selatan merupakan
1. Ini subbabnyaF. Hasil 2G. Hasil 3
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
58/60
57
5H. KesimpulanI. Saran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
59/60
58
[penulisan urut abjad nama belakang]DAFTAR PUSTAKA
-
7/23/2019 Skripsi Hamidah
60/60
59
[bila diperlukan]LAMPIRAN