fistula preaurikula

Upload: imam-taqwa-drughi

Post on 25-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    1/19

    rFRApf

    #pffiffiffi?Ftr

    FfS

    T

    U

    LA

    PRtrA [fRfK

    U

    LA

    $d#f,f

    Gffiruf

    TA

    f,

    Dr. Hj. Abla

    Ghanie,

    Sp.TffiT-KI

    (K)

    ?nd

    ENT

    =

    I{AAD &

    NH,CK

    SURGKRV

    CONFER.ENCE

    AND

    3nd

    ANN{JAL

    #T{}f-,{^}

    MHATTNG

    (PXTG

    3)

    13

    -

    15

    NOPEMBTR

    ZtlCIE SI

    $I{K,A.R?A

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    2/19

    Teropi

    Operatif

    Fistul

    a Preau

    fi

    kula

    TERAPI

    OPERATIF

    FISTULA

    PREAURIKULA

    KONGENITAL

    I

    Abla

    Ghanie

    ABSTRAK

    Fistula

    preaurikula

    merupakan

    suatu

    kelainan

    kongenital,

    berupa

    cekungan

    kecil

    atau

    pit

    yang

    letaknya

    berdekatan

    dengan

    liang

    telinga

    pada

    margin

    anterior

    dari timb

    heliks

    asenden.

    Kelainan

    ini

    bervariasi

    dari

    hanya

    lubang

    buntu

    hingga

    bentuk

    yang

    lebih

    kompreks

    yang

    bercabang

    -

    eabang.

    Kelainan

    ini biasanya

    asimptomatik,

    meskipun

    adapula

    yang

    mengalami

    infeksi

    dari

    yang

    keluar

    cairan

    terus

    menerus

    ataupun

    telah

    terbentuk

    abses.

    Terapi

    operatif

    berupa

    eksisi

    fistula

    nrerupakan penatalaksanaan

    utama,

    terutama

    bila

    infeksinya

    rekuren

    ataupun

    persisten.

    Dilaporkan

    dari

    Departemen

    THT

    RS.Dr.

    Moh.Hoesin

    Palemb

    ang,

    7

    kasus

    fistula

    preaurikula

    yang

    dilakukan

    operasi

    dengan

    teknik

    sederhana

    dan

    standar,

    yang

    sebelumnya didahului dengan penyuntikan metilen

    biru

    untuk mengetahui

    saiuran

    fistuta,

    selanna

    periode

    Januari

    2006

    sampai

    Januari

    200g.

    Tidak

    terdapat

    angka

    kekarnbuhan.

    Kata

    kunci:

    Fistula

    preaurikula,

    sinus

    preaurikula,

    preauicular

    pit,

    terapi

    operatif

    PENDAFIULUAN

    Fistula preaurikula adalah kelainan malformasi

    kongenital

    pada

    daun

    telinga

    berupa

    lubang

    atau

    cekungan

    kecil

    yang

    terbuka

    pada

    daerah

    preaurikula.

    Bervariasi

    dapat

    dikenal

    sebagai

    preauricular

    pit,

    preauricular

    srnus,

    preauricular

    fistula,

    preauricular

    tract

    dan

    preauricular

    cysf.

    1-5

    o

    Fistula

    preaurikula

    pertama

    kali

    diperkenalkan

    oleh

    Van

    Heusinger

    tahun

    1864,

    yang

    awal

    terjadinya

    berasal

    dari

    fusi

    tidak

    komplet

    dan

    tidak

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    3/19

    ,

    sempurna

    dari

    6 hillocks

    yang

    membentuk

    saluran

    yang

    dilapisi

    epitel.

    Jika

    saluran

    berhubungan

    dengan

    permukaan

    kulit,

    maka

    akan

    bertendensi

    untuk

    keluarnya

    cairan

    yang

    terqs

    nrenerus

    atau

    intermiten. Biasanya

    tampak

    berdekatan

    dengan

    telinga

    luar,

    dan

    terletak

    pada

    margin

    anterior

    dari

    limb

    heliks

    asenden.

    Kelainan

    ini

    paling

    sering

    terjadi

    pada

    telinga

    kanan.l-7

    Secara

    klinis,

    pasien

    kadang

    tidak

    sadar

    bila

    memiliki

    fistula

    preaurikula,

    pasien

    baru

    mengetahui

    pada

    saat

    pemeriksaan

    THT.

    Sehingga

    dikatakan

    asimptomatik.

    Kebanyakan pasien

    baru

    berobat

    setelah

    adanya

    tanda

    -

    tanda

    infeksi.o

    Terapi

    operatif

    biasanya

    direkomendasikan

    pada

    kasus

    kasus

    dengan

    infeksi

    yang

    berulang.

    Biasanya

    diterapi

    dengan

    eksisi

    setelah

    infeksinya

    reda

    dengan pemberiqn

    antibiotik.

    Angka

    kekambuhan

    lebih

    kecil

    bila

    eksisi

    komplet

    dilakukan

    padd

    saluran

    fistula

    2-s

    Dilaporkan

    ada

    7

    kasus

    fistula

    preaurikula

    yang

    dilakukan

    terapi

    operatif

    standar

    dengan

    eksisi

    fistula

    di

    Departemen

    THT

    RS.

    Dr.

    Moh.Hoesin

    Palembang

    selama

    3

    tahun

    terakhir.

    6

    kasus

    terinfeksi,

    sed:n.,ka''

    1,

    kasus

    tidak

    terinfeksi.

    Setelah

    1

    tahun

    di

    follow

    up

    pasca

    operasi

    tidak

    didapatkan

    rekurensi

    ANATCMI

    secara

    anatomi,

    teringa

    dibagi

    menjadi

    tiga

    bagian

    meliputi

    telinga

    l';ar,

    tengah,

    dan

    dalam.

    reringa

    luar

    dan

    tengah

    berkembang

    dari

    alat

    brankial

    sedangkan

    telinga

    dalam

    seluruhnya

    berasal

    dari

    plakoda

    optik.

    Telinga

    luar

    termasuk

    daun

    telinga

    atau

    pinna

    dan

    liang

    telinga.

    Daun

    telinga

    atau

    pinna

    berasal

    dari

    pinggir

    -

    pinggir

    celah

    brankial pertama

    dan

    arkus

    brankial

    pertama

    dan

    kedua.

    Daun

    telinga

    dipeisarafi

    oleh

    cahang

    aurikulotemporalis

    dari

    saraf

    mandibularis

    serta

    saraf

    aurikularis

    mayor

    dan

    oksipitalis

    minor

    yang

    merupakan

    cabang

    pleksus

    servikalis

    B,e

    o

    Daun

    telinga

    mempunyai

    kerangka

    dari

    tulang

    rawan

    yang

    dilapisi

    kulit.

    Di

    bagian

    anterior

    daun

    telinga,

    kulit

    tersebut

    melekat

    erat

    pada

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    4/19

    ..-..

    irL .rl: :tlia Jiir,.: :. "

    '

    t

    -

    ,

    *

    ,t",

    ,,ry

    perikondrium

    sedangkan

    di

    bagian

    posteriornya,

    kulit

    melekat

    secara

    longgar.

    Daun

    telinga

    terdiri

    dari

    bagian

    yang

    bertulang

    rawan

    dan

    bagian

    yang

    tidak

    bertulang

    rawan.

    Bagian yang

    bertulang

    rawan

    terdiri dari

    heliks,

    antiheliks,

    tragus,

    antitragus,

    konka,

    sulkus

    retroaurikula.

    Sedangkan

    bagian

    yang

    tidak

    bertulang

    rawan

    terdiri

    dari

    lobulus.

    B,s

    Fc-ss"

    trrrnrrlaii(

    iTlbs.cllum

    :uiaulrE:,

    --

    Sntihdiri

    lierix

    -

    -

    -

    Cg',iha nureulie

    .-.

    --

    tleiir,r'

    Ar.ttrag,rl

    /

    iccL)lus

    a.,if,ulae

    -'

    Gambar

    1.

    Daun

    Telinga;

    tampak lateral

    (ka)10

    Daun

    telinga,

    terbentuk

    dari

    sebuah

    kartilago

    yang

    elastik,

    kecuali

    di

    daerah

    lobul

    yang

    kekurangan

    rangka

    kartilago.

    Kulit

    tipis

    meiekat

    erat

    pada

    aspek

    lateral

    daun

    telinga,

    sedangkan

    pada

    aspek

    medial

    lebih

    tebal

    dan

    longgar

    Aspek

    medial

    kartilago

    konka

    mendekati

    tulang

    mastoid

    dan

    buttress

    telinga,

    pegangan

    telinga

    menjauhi

    kepala.

    Antiheliks

    lembut,

    seperti

    bukit

    yang

    meninggiyang

    melingkari

    batas

    lateral

    konka.

    r

    Ke

    arah

    superior,

    antiheliks

    membagi

    menjadi

    krus

    superior

    dan

    krus

    inferior

    dan membentuk

    lekukan

    (penurunan)

    yang

    dangkal,

    dikenal

    sebagai

    fossa

    triangutaris.

    Antara

    antiheliks

    dan

    heliks

    ada

    bagian

    yang

    melingkari

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    5/19

    -

    "t

    '

    r

    t

    t

    -

    -

    ":"

    heliks

    disebut

    fossa

    skapoid.

    Krus

    heliks

    anterior

    sebagian

    membagi

    kavitas

    konka

    menjadi

    simba

    konka

    dan

    kavum

    konka'

    Kearahinferior,antiheliksberhubungandenganpinggiranluar

    kartilago

    auditori

    oleh

    kartilago

    yang

    menyempit

    dikenal

    sebagai

    isthmus'

    yang

    berhadaPan

    dengan

    tragus

    11

    SINUS

    PREAURIKULA

    Sinusaurikuladansinuspreaurikulabiasanyaberdirisendiridanhalini

    sering

    dihubungkan

    dengan

    aksesoris

    auricular

    tags

    dan

    abnormalitas

    pinna.12

    ;

    Lokasi

    sinus

    preaurikula

    adalah

    disamping

    tragus

    dan

    melekat

    pada

    anterior

    superior

    heliks.

    Biasanya

    pada margin

    anterior

    limb

    heliks

    ascenden

    (Gambar

    2)a'5

    Congdonpernahmelaporkantempat-tempatyangbiasanvaterdapat

    orificium

    kutaneus

    dari

    sinus

    aurikula,

    namun

    tempat

    yang sering

    terdapat

    sinus

    preaurikula

    dijelaskan

    pada

    gambar

    2'1'

    12

    Biasanya

    Sir]rlS

    preaurikula

    sempit,

    panjangnya

    bervariasi,

    tetapi

    biasanya

    pendek

    dan

    c,rificiurnnya

    biasanya

    kecil'

    Biasanya

    terlindungi

    dan

    bercabang

    sekitar

    telinga'luar.

    Biasanya

    ditemukan

    lateral'

    superior

    dan

    posterior

    dari

    saraf

    fasial

    da..n

    kelenjar

    parotis

    yang

    jarang

    sekali

    meluas'

    Pada

    beberapa

    kasus,

    saluran

    berhubungan

    dengan

    perikondrium

    kartilago

    telinga.

    a'5

    Chapmanmelaporkanberdasarkanpengalamannyapada6pasien,

    sinus

    preaurikula

    terdiri

    dari

    srnus

    sac

    dengan

    salurannya

    yang

    meluas

    ke

    anterior

    dan

    posterior,

    berhubtrngan

    dengan

    dinding

    kartilago

    anterior

    MAE'

    juga

    berhubungan

    dengan

    kartilago

    antiheliks

    (Gambar

    2'21,t2'tt

    saluran

    sinus

    umLlmnya

    meluas

    ke

    anterior'

    saluran

    relatif

    membesar

    ke

    posterior

    ke

    arah

    mastoid

    process'

    Sinus

    dan

    salurarfnya

    terletak

    pada dasar

    subplatismal

    ke arah

    superfisial

    ke

    kelenjar

    panotis dan

    lapisan

    fasia

    temporalis

    yang berdekatan

    dengan

    arteri

    temporal

    superfisial'

    'I

    'l

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    6/19

    .r'l,,:,.

    .,., i:."i,. ]iill *,i,:,',

    t

    ,

    ,,

    t

    -'''"

    -

    Saluran

    sinus

    terletak

    dekat

    dengan

    saraf

    fasial

    pada

    2

    bagian.

    Fada

    bagian

    badan

    (trunk\

    N.

    fasial

    bisa

    saja

    rusak

    pada saat

    pengangkatan

    saluran

    fistula

    ke

    arah

    posterior

    dan 5nedial

    yang berlanjut

    dengan

    kaftilago

    MA['

    Pada

    bagian

    cabang

    dari

    N.

    fasial

    bisa

    saja

    rusak

    pada

    saat

    pengangkatan

    saluran

    fistula

    ke

    aralr

    anterior

    dan

    yang meluas

    sampai

    perbratasan

    kelenjar

    parotisl2

    i;:

    fo{

    [ENiirl

    lrtE

    .&tr.Ih: r

    ifr';rrJ

    rldiltct

    \;\llri

    tJ'-lit

    k

    rt

    iiU

    'Urn"vt'

    Gambar

    2.

    Fistula

    Preaurikula

    la

    Gambar

    2.1.

    Ilustrasi

    dari

    tipe

    sinus

    preaurikula.

    Garis

    i

    inclikasi

    insisi

    dan

    anak

    panah

    mengindikasikan

    ellips

    yang

    mengitari

    tempat

    yang

    yallg

    biasanya

    terdapat

    oriJicittrn

    kutaneus

    sinus

    Gambar

    2.2.

    Ilustrasi

    saluran

    yang

    menyebar

    dari

    badatl

    sinus'

    ]'biasanya

    diternukari

    postaurikula

    yang

    meluas;2.

    saluran

    berhubungan

    riengan

    antihelir;3'

    saluran

    berhubungan

    dengan

    eksternal

    cartilago

    rneatus;

    4.

    saluran

    menyebar

    ke

    anterior;

    Anak

    panatr

    rnengindikas

    ikan

    badan

    sinus

    EMBRIoLoGI

    1'4'5'15

    Pembentukan

    sinus

    preaurikula

    terjadi

    sejak

    pro$e$ ernbriogenesis

    dan

    berkaitan

    erat

    dengan

    pembentukan

    telinga

    $elarna

    6

    nringgu

    geslasi'

    Telinga

    terbentuk

    dari

    arkus

    brankial

    ke

    - 1

    clan

    ke

    -

    2,'

    Tutta

    eusta$iu$

    tumbuh

    dari

    faringear

    pouch

    pertama.

    Jaringan

    dari

    brankiar

    kleft

    pridi'iia-rJai,

    i

    I

    I

    I

    lt,

    I

    't

    ift

    1i'l

    \\

    \\

    \

    t

    I

    I

    *--*1

    rn

    .,1

    __.*_

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    7/19

    Ter api

    Operatif

    Fistala

    Praou

    tiku la

    kedua

    berkembang

    menjadi

    6

    auditori

    hillocks,

    yang

    menyatu

    untuk

    membentuk

    telinga

    luar.

    Jadi

    telinga

    terbentuk

    dari

    proliferasi 6

    mesenkim,

    yang dikenal

    sebagai

    hillocks.

    tebih

    khusus

    lagi,

    3

    hillocks dari

    batas kaudal

    arkus

    brankial

    pertama.

    Dan

    3

    lainnya

    tumbuh

    dari

    batas

    sefalik

    arkus

    brankial

    kedua.

    Hillocks

    *

    hitlocks

    ini

    nantinya

    menyatu

    untuk

    membentuk

    telinga.

    Terdapat

    3 teori

    yang,

    menjelaskan

    pembentukan

    sinus

    preaurikula'

    Teori

    pertama

    mengatakan

    terjadi

    dari

    fusi

    yang

    tidak

    sempurna

    dari

    6

    hittocks

    aurikula

    sehingga

    menghasilkan

    fistula

    preaurikula._ Hillocks

    pertama

    membentuk

    tragus, kedua

    menjadi

    krus

    heliks, ketiga

    menjadi

    sisa

    atau

    kelebihan

    heliks,

    keempat

    membentuk

    antiheliks,

    kelima

    menjadi

    antitragus,

    dan

    keenam

    berkembang

    menjadi

    heliks

    bawah

    dan

    lobul

    Teori

    kedua

    menyatakan

    adanya

    penutupan

    yang

    tidak

    sempurna

    pada

    bagian

    dorsal

    daritonjolan

    faringeal

    pertama.

    Teori

    ketig:

    menyatakan

    bahwa

    perkembangan

    sinus

    preaurikula

    dari

    lekukan

    .;rtodermal

    yarig

    terpisah

    pisah

    selama

    pembentukan aurikula'

    Sinus

    preaurikula

    sering

    dikaburkan

    dengan

    fistula

    bnankial.

    Dimana

    ?rroffi?li

    kleft

    brankial

    berk.ritan

    erat

    dan

    melibatkan

    meatus

    akustikus

    eksternus,

    membran

    timpani,

    atau

    angulus

    mandibula.

    Sedangkan

    sinus

    preaurikula

    tidak

    demikian.

    Serupa

    dengan

    diatas

    sinus

    preaurikula

    tidak

    melibatkan

    cabang

    saraf

    fasial,

    meskipun

    penatalaksanaannya

    dapat

    saja

    merusak

    saraf

    fasial.

    Fenomena

    perkembangan

    spesifik

    pada

    kelainan

    kongenital

    diklasifikasikan

    sebagai

    migrasi

    abnormal

    sel,

    proliferasi

    abnormal

    sel,

    dan

    kematian

    sel

    yang

    atipikal.

    Pada

    kasus

    -

    kasus

    telinga

    luar,

    seharucnya

    berada

    pada

    tempatnya

    selama

    usia

    janin

    4 sampai

    12

    minggu,

    ini

    disebut

    periode

    kritis

    pembentukan

    telinga

    luar

    yang

    hampir

    lengkap'

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    8/19

    Terapi

    Operatif

    Fistula

    Preaurikala

    li,

    $r

    "J

    '*"-{

    .-/

    / ii{'

    Gambar

    4.

    Embriologi Aurikulas

    EPIDEMIOLOGI

    Kista

    dan

    sinus

    preaurikula

    merupakan

    kelainan

    yang

    umum

    terjadi,

    dengan

    insiden

    15,5

    sampai

    43,7

    per

    10.000

    kelahiran

    lridup.

    Selkrik

    dan

    Skokan

    melaporkan

    insiden

    fistula

    kurang

    dari 1

    %

    pada

    ras

    Eropa

    dan

    Amerika,

    5,2o/o

    pada

    ras

    Negro

    dan 10

    %

    pada

    ras

    oriental.

    Laki

    dan

    perempuan

    perbandingannya

    hampir

    seimbang.

    Kasus

    bilateral sekitar

    35

    -

    50

    %.3

    Di

    usA insidennya

    0,1-0,9

    Yo, Hungaria

    0,47o/o,

    lnggris

    a,go/o,

    Taiwan

    2,5o/o

    dan

    Afrika

    4

    -

    10

    %. Namun

    insiden

    yang

    sebenarnya

    tidak

    tercatat.

    Karena

    banyak

    yang

    tidak

    mengeluhkan gejaranya

    dan hanya

    pasien

    -

    pasien

    yang

    terinfeksi

    yang

    baru

    datang

    untuk

    berobat"

    Di

    Scoflandia

    0,06%.3,16

    Ellies dkk,

    melaporkan

    secara retrospektif

    antara

    tahun

    1970

    hi;rgga

    1996

    pada

    62

    pasien

    fistula

    preaurikula.

    Pada

    operasi

    pe.rtama

    bervariasi

    antara

    usia

    t

    hingga

    59

    tahun

    dan

    pada

    operasi kedua

    bervariasi

    antara

    usia

    3 hingga

    57 tahun.

    Didapatka

    n 46

    %

    pria

    dan

    54

    %

    wanita.1s

    Dilaporkan

    ada

    7

    kasus

    fistula

    preaurikula

    yang

    dilakukan

    terapi

    operatif standar

    dengan

    eksisi

    fistula

    di

    Departemen

    THT

    RS.

    Dr. Moh.Hoesin

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    9/19

    -

    a

    t

    -'

    -

    -*

    -

    -''

    '"'*

    Palembang

    selama

    2 tahun

    terakhir.

    (

    Januari

    2006

    -

    januari

    2008

    ),

    Laki

    -

    laki

    3

    pasien

    dan

    perempuan

    4

    pasien.

    ETIOLOGI

    Fistula

    preaurikula

    merupakan

    kelainan

    anomali

    telinga

    luar

    yang

    penyebabnya

    tidak

    diketahui.

    Hipotesa

    yang

    paling

    bisa

    diterima

    adalah

    autosomal

    dominan

    yang

    diturunkan

    atpu

    bawaan'

    Sinus

    preaurikula

    terjadinya

    sioradik

    atau

    bawaan.

    Lebih

    dari

    50%

    kasus

    seluruhnya

    unilateral,

    dan

    tersering

    sporadik.

    Kebanyakan

    terjadi

    pada

    sebelah kanan.

    Pada

    25-

    lQo/o

    kasus

    sinus

    terjadi

    bilateral.

    Biasanya

    diturunkan,

    dimana

    terjadi

    pola

    inkomplet

    autosomal

    dominan

    yang

    berkurang

    sekitar

    B5%.

    Penelitian

    terbaru

    di

    China

    terdapat

    adanya

    lokus

    pada

    kromosom

    8q11,1-q13,3

    untuk

    terjadinya

    fistula

    preaurikula

    kongenital.

    Penelitian

    tersebut

    menggunakan

    hubungan

    analisis

    familial

    yang

    terpengaruh

    atauPun

    tidak.

    :

    3'a

    tustin

    menyatakan

    aktivasi

    gen

    sekuensial

    diperlukan

    untuk

    perkembangan telinga

    dan

    fasial

    yang

    normal.

    TerganEgunya

    aktivasi

    gen

    lekuensial

    pada

    binatarrg

    percobaan

    ,

    mengganggu

    perkembangan telinga'17

    Merlob

    dkk,

    seperti

    yang

    dikutip

    dari

    Scheinfeld

    a,

    menyatakan

    bahwa

    sinus

    merupakan

    penanda

    adanya

    paparan

    teratogenik

    dan

    mengatakan

    bahwa

    penurunan

    prevalensi fistula

    preaurikula

    di

    lsrael

    merupakan

    tanda

    menurunnya

    pula

    paparan terhadap

    zal

    -

    zat teratogen

    GEJALA

    KLINIS

    Fistula

    preaurikula berupa

    lubang

    kecil yang

    berdekatan

    clengan

    telinga

    luar,

    biasanya

    terletak

    pada

    margin

    anterior

    hari

    limb

    heliks

    asenden.a'5

    Pernah

    dilaporkan

    juga

    sepanjang

    margin

    posterosuperior

    heliks,

    pada

    tragus

    ataupun

    lobul.

    Pif

    yang

    tampak

    menggambarkan

    deformitas'

    yang

    luas,

    ukuran

    panjang

    sinus

    yang

    bervariasi,

    cabang

    dan

    .ialan

    yang

    berliku.

    Hal

    ini

    biasanya

    melibatkan

    masalah

    kosmetik

    .16

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    10/19

    :r11iiii;aiilliil&itai

    :irs{,

    t},r.

    r:::;:d.*.,

    _^

    "'"ffi

    ,

    --=-

    ,

    ,

    ,,,

    ,,.-.

    -r

    r

    ,

    Sinus

    preaurikula

    dapat

    mengakibatkan

    terbentuknya

    kista

    subkutan

    yang

    berkaitan

    dengan

    kartilago

    tragus

    dan

    anterior

    krr-rs

    heliks.

    Pada

    keseluruhan

    kasus,

    bagian

    ,

    dari

    saluran

    sinus

    bercampur

    dengan

    perikondrium

    kartilago

    aurikula.

    Kebanyakan

    pasien

    dengan

    kelainan

    ini

    asimtomatik.

    Hanya

    1

    dari

    3

    pasien

    yang

    menyadari

    memiliki

    kelainan

    ini.

    Saluran

    sinus

    biasanya

    lateral

    dan superior

    dari

    saraf

    fasialis

    dan

    kelenjar

    parotis,

    hal

    ini

    kontras

    dengan

    branchiar

    c/eft

    pertama,

    yang

    berhubungan

    erat

    dengan

    struktur

    ini.1,15

    ,-

    Gejala

    fistula

    yakni

    adanya

    pembengkakan,

    nyeri dan

    keruar

    cairan.

    Keluarnya

    cairan memudahkan

    terjadinya

    infeksi.

    Beberapa

    pasien

    rnengeluh

    keluarnya

    cairan

    purulen

    kronis

    dan

    intermiten

    dari

    lubang

    tersebut.

    Sekalinya

    sudah

    terinfeksi,

    sinus

    tersebut

    biasanya

    jarang

    asimptomatik.,

    seringnya

    terjadi

    infeksi

    kronis

    eksaserbasi

    akut, kemudian

    dapat

    terbentuk

    jaringan

    parut

    dan

    rusaknya

    kulit

    secara

    kosmetik.1,4,5'16'

    Pada

    beberapa

    pasien

    mengeluh

    selurlitis

    fasial

    atau

    ulserasi

    pada

    bagian

    anterior

    telinga.

    Ulserasi

    sering

    diterapi

    tanpa

    mencari

    sumber

    yang

    jelas

    dan

    sisa sinus

    preaurikula

    tidak

    diperhatikan.l

    Elliesls

    melaporkan

    dari

    penelitiannya,

    pasien

    dengan

    tanda

    dan

    gejala

    seperti

    palpasi

    yang

    resisten,

    ostium

    yang

    tampak,

    adanya

    inflamasi,

    rasa

    gatal,

    keluarnya

    sekret

    yang

    intermiten

    dan

    persisten,

    Keluhan

    yang

    terbanyak

    adalah

    pembengkakan

    dan

    nyreri,

    hal

    ini

    menunjukkan

    peradangan.l

    Masahiro

    dkk, melaporkan

    kasus dengan

    riwayat

    infeksi

    sekitar

    5,8

    o/o

    18

    PATOLOGI

    sinus

    preaurikula

    biasanya

    sempit,

    ukurannya

    bervariasi

    tetapi

    biasanya

    pendek

    dan

    orificiumnya

    kecir.

    pada

    hampir

    semua

    kjsus--

    salurannya

    berhubungan

    dengan

    perikondrium

    kartirago

    telinga.a

    '

    Bisa

    unilateral

    ataupun

    bilateral,

    dan

    bervariasi

    dari

    yang

    saluran

    simple

    yang

    buntu

    hingga

    sinus

    yanq

    bercabang

    -

    cabang

    kompleks,

    sampai

    i

    i.

    ti

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    11/19

    t ,

    ,-

    . ,tt-,

    t-t. :

    ..t.,

    60%

    mempunyai

    komponen

    kistik.

    Ellies

    15

    melaporkan

    dari

    62 kasus

    ,

    13

    kasus

    (21To)

    bilateral.

    Masahiro

    dkk18 menemukan

    103

    dari

    396 kasus

    i26%)

    bilateral.

    Ukuran

    panjang

    dari

    saluran

    fistula

    bervariasi

    antara

    3

    hingga

    22

    mm.

    Beberapa

    penulis

    mengatakan

    bahwa inflamasi

    pada

    fistula

    mungkin

    memperpanjang

    saluran fistula.

    Elliesls

    menernukan

    panjang

    fistula

    sekitar

    25mm.

    Metilen

    biru

    dapat memprediksi

    panjang

    saluran.

    fl/letode

    lain

    dengan

    menyuntikkan

    liquid

    kontras

    melalui lubang

    sinus

    (fistuiognaphy)

    'e

    Sinus

    preaurikula

    biasanya

    lateral,

    superior

    dan

    pcrstericlr

    cjari saraf

    fasialis

    dan

    kelenjar

    parotis

    h{lsroloct

    4'5

    Dari

    pemeriks;an

    secara

    kasar,

    sinus

    preaurikula

    terdiri

    dari'struktur

    tubular

    yang

    simpel

    alau

    p'ola

    yang

    berlekuk

    *

    lekuk,

    hisa

    tipis

    dan

    berk;iauan

    atau

    benruarna

    purlh

    tebal.

    Epitelnya

    skuamous

    stratlfikasi

    yang

    menunjukkan

    lriperkeratosls

    dan

    parakeratosis

    yang

    melapisi

    h-rbang

    sinus

    dan

    terisi

    dengan

    materl

    seperti

    smegma

    dan

    mengandung kelenjar sebaseus atau sebocit, kelenjar

    keringat

    dan

    folikel

    rambut.

    Jaringan

    sekitar"

    mengandung

    plasrna

    sei,

    linifcsit

    elan

    netrofil.

    Jika

    terjadi

    inflamasi.

    Lapisan

    epitel

    sering

    tertutup

    jaringan

    granulasi.

    BAKTERI

    Dari

    beberapa

    literatur,

    kolonisasi

    bakteri

    yang

    terseriniT

    i"ri*iiiruii

    streptokokus

    salivarius,

    stapilokokus

    pyogenes,

    bakteri

    Srfim

    positip

    dan

    iliasil

    gram

    negatip.

    15

    Etliesls

    rnelaporkan penelitiannya

    terbanyak

    arialair

    stapiioknkirm,

    epidermidis,

    aureus,

    streptokokus

    viriclans, pepi*kr:kus

    clan

    proteus

    Pada

    salah

    satu

    penelitian,

    terCepat

    5?

    %

    pasir:n

    drtngan

    ini.larn;rsi

    pada

    sinus,

    34

    o/o

    dengan

    ab*es

    sinus,

    18 'r;

    tiengnn

    irrfeksi

    s+ini"is.

    Liruiarr

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    12/19

    **ej

    'l'eropi

    Opentif

    Fistula

    Preaurikula

    terbanyak

    yakni

    Stapilokokus

    epidermidis

    (31%),

    Stapilokokus

    aureus

    (3'l%),

    Stretokokus

    viridan

    (15%),

    Peptokokus

    (15%)

    dan

    Proteus

    i8%)1'5'15

    DIAGNOSIS

    Diagnosis

    dari

    klinis.

    Pemeriksaan

    diagnosis

    dan

    terapi.

    fistula

    preaurikula

    berdasarkan

    anamnesis

    dan

    gejala

    mikrobiologi

    dan

    patologi

    anatomi

    dapat

    mendukung

    DIAGNOSIS

    BANDING

    Banyak diagnosis banding yang dapat dipertimbangkan , kecuali

    pada

    preauricular

    pit.

    Furunkel,

    atau

    infeksi

    kiste

    sebaseL s,

    seringkali

    salah

    didiagnosis

    menjadi

    diagnosis

    banding

    pada

    sinus

    preaurikula

    yang

    telah

    terbentuk

    abses.20

    PENATALAKSANAAN

    Mayoritas

    pasien

    pasien

    dengan

    sinus

    preaurikula

    adalah

    asimptomatik.

    Terapi

    dari

    kista

    dan fistula

    baru

    diindikasikan

    bila ada

    geiala

    dan

    keluhan.

    Hal ini d'ljadikan

    prinsip

    bagi sebagian

    besar

    ahli

    THT.

    Meskipun

    ada beberapa

    yang

    beranggapan

    pada

    sinus

    yang

    tenang

    tetap

    harus

    diterapi

    karena mekanismenya

    yang

    belum

    jelas.

    5

    Pengangkatan

    saluran

    secara

    komplet

    sangat

    perlu

    untuk

    mencegah

    kekambuhan

    dan

    infeksi berulang.

    Diseksi teliti

    pada

    sinus

    oleh ahli

    THT

    dengan

    anestesi

    umum

    akan

    memininralkan

    r"esiko kekambuhan.

    Pengalaman

    ahli bedah

    dalam

    mengangkat

    sinus

    merupakan

    kunclgukses

    terapetik.

    a

    Teknik operasi

    standar

    berupa

    insisi

    elips

    yang

    mengitari

    sinus

    dan

    jarang

    melakukan

    diseksi

    pada,

    lubang saluran.

    Sebelr"rmnya

    dilakukhn

    lnfiltrasi

    dengan

    vasokontriksi.

    Mbmeriksa

    saluran

    fistula dapat

    nnembantu

    diseksi

    secara

    tepat. $ebelumnya

    dilakukan

    pewarnaan

    dengan

    metilen

    biru

    ::

    ii

    tl

    ll

    ii

    1i

    1{

    lr

    1

    i:

    ii

    't

    .i

    it

    ;

    1'l

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    13/19

    Terapi Opemtif

    Fistuls

    Preaurikula

    untuk

    mengikuti

    aliran

    lubang saluran

    dan

    pewarnaan

    fistula.

    Beberapa

    ahli

    berpendapat

    dengan

    menggunakan

    mikroskop

    operasi

    dapat

    memberikan

    keuntungan yang berbeda ketika mengikuti saluran fistula

    dan

    mempermudah

    eksisi

    secara

    komplet.

    a'21

    ,

    I

    Anggapan

    bahwa

    teknik

    yang

    lebih

    sukses

    dengan

    pendekatan

    supra

    aurikula,

    dimana

    tidak

    seperti

    teknik

    sebelumnya,

    tidak ada

    kesulitan

    untuk

    mengidentifikasi

    saluran.

    Pendekatan

    supra

    aurikula

    meluas

    hingga

    insisi

    postaurikula.a

    .,

    Pembedahan

    baru

    bisa

    dilakukan

    setelah

    infeksi

    sinus

    preaurikula

    mereda. Aspirasi

    jarum diperuntukkan

    pada pasien

    -

    pasien dengan

    lesi

    infeksi

    yang

    tid:k

    respon dengan

    terapi

    antibiotik

    oral.

    17

    'tVide

    eksisi

    berguna

    jika

    terjadi

    edema

    dan

    inflamasi

    yanE

    bernubungan

    dengan

    rnfeksi

    berulang

    sirtus

    yang

    tidak sembuh

    dengan

    antibiotik.

    a'5

    Ada

    banyak

    .rhli THT

    yang

    melakukan

    berbagai

    variasi

    terapi

    pada

    kelainan

    ini.

    Ellies

    15

    menyuntikkan

    lubang dengan

    metilen biru

    sebelum

    dilakukan

    eksisi

    lalu dilanjutkan

    dengan

    sirkumskripsi

    oval

    pada

    arificiurn

    dan

    eksisi

    keseluruhan

    pada

    panjangnya

    saluran,

    dibantu

    dengan

    kaca

    pembesar

    atau mikroskop

    operasi

    Granizo

    dkk

    memperkenalkan

    teknik

    operasi

    kombinasi.

    Dengan

    menggunakan

    lakrimal

    probe

    untuk

    mengkanalisasi

    lubang

    saluran

    dan

    penyuntikan

    metilen

    biru

    yang

    biasanya

    refluks

    nnelalui

    arificium

    tersebut.

    Sebelum

    dilakukan

    operasi

    diberikan

    antibiotika.

    Beberapa

    ahli

    bedah,

    mulai

    dari

    $cheinfeld

    melakukan-kanalisasi

    orificium

    dan

    menyuntikkan

    pewarnaan

    metilen

    biru

    ke"dalam

    saluran

    selarna

    3

    hari sebelum

    operasi

    dalam

    keadaan

    yang

    steril.

    Lubang

    yang

    terbuka

    dijahit

    dengan

    benang.

    Teknik

    ini menggembungkan

    saluran

    dan

    memperluas

    saluran

    oleh

    pewarnaan

    metilen

    biru tersebut.

    15

    o

    El-Mallah

    memberikan

    antibiotik

    pada

    keadaan

    infeksi

    akut,

    setelah

    kultur dan

    resistensi.

    Bila

    terbentuk

    abse$,

    tr"larus diin*lsi

    pada

    Earis

    eksisi^

    12

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    14/19

    ,1

    ti

    iil

    li.l

    ,;itl

    ;ilt

    iili

    ,il

    ".i$.:

    ,i;,

    Tr

    rapi

    ()perttiJ'

    I;istula

    Preou

    ril

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    15/19

    ':att.

    :ryae{

    -sutn

    l**nrkuu

    Saluran

    fistula

    akan membantu

    diseksi

    Secara

    tepat.

    Dengan

    pewarnaan

    metilen

    biru,

    akan menelusuri

    saluran

    sinus

    dan

    memberi

    sedikit

    pewarnaan

    pada

    fistula.

    1'a'5

    '

    Baatenburg

    de

    Jong3

    *emp"rf"nalkan

    teknik

    terbaru

    2005

    tentang

    modifikasi

    teknik

    wide lokal

    eksisi.

    Yang

    hampir

    sama tetapi

    dimodifikasi

    untuk

    meminimalkan

    resiko

    kekambuhan.

    Prosedur

    teknik

    ini diperkenalkan

    sebagai

    "inside

    out".

    yang

    pertamakalinya

    dulu

    pernah

    diperkenalkan

    oleh

    Jesma

    dari

    Rotterdam,

    tetapi

    tidak

    dipublikasikan.

    Metode ini

    menggunakan

    *mikroskop.

    Sinus

    yang

    tampak

    diikuti

    baik

    dari

    luar

    (

    seperti teknik

    klasik

    )

    dan

    dalam. Cahang

    -

    cabang

    trakturs

    yang terbuka

    diikuti

    sampai

    ujungnya

    diident:iikasi

    dan drcksisi.

    Menurut

    Baatenburg

    de

    Jong angka

    rekurensi

    dilaporkan

    0%

    dengan teknik

    inside

    ouf

    ini. Saat

    ini

    rnetode

    ini

    bukan

    rnerupskdn

    metode

    yang

    oroakai

    secara

    luas

    tetapi

    hal ini

    nrenarik

    dan

    perlu

    untuk dicoba.l'3

    Penulis

    lain merekomendasikan

    destruksi

    saluran

    sinus

    dengan

    solusio sklerotik

    atau elektrodiatermi

    sebagai

    alternatif

    untuk diseksi,

    yang

    hasilnya

    bervariasi,

    dengan

    keuntungan

    yang

    belum

    jelas.l

    PROGNOSIS

    Eksisi

    yang

    tidak

    komplet

    akan mengakibatkan

    rekurensi dari sinus

    preaurikula.

    Angka

    rekurensi

    pernah

    dilaporkan

    0

    dan

    42

    %.

    Tingginya

    angka

    rekurensi berkaitan

    dengan

    kenyataan

    bahwa

    sinus

    preaurikula

    sering

    dianggap

    keadaan

    yang

    sepele dan

    operasinya

    dilakukan oleh

    ahli

    yang

    tidak

    berpengalaman.

    1' 13'17

    Currie

    dkk

    13

    melakukan

    penelitian

    secara

    retrospektif selama

    periode

    B tahun

    di Hongkong

    untuk

    mencari

    faktor

    -

    faktor

    yufg

    **tpengaruhi

    hasil

    dilanjutkan

    eksisi bedah

    sinus

    preaurikula.

    Dari

    159

    pasien

    dilakukan

    operasi

    pada

    117

    pasien.

    Ditemukan eksisi

    sebelumnya,

    penggunaan

    probe

    rjntuk

    alur

    sinus,

    luka sepsis

    post

    operatif

    dan

    selama

    operasi dengan

    anestesi

    lokal.

    Keseluruhan

    mempengaruhi

    peningkatan

    rekurensi.

    (

    faktor

    pernbedah

    LI

    t'+

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    16/19

    Terupi

    (ipemrif

    Fistul$ I'reouilhalc

    dan

    pasien

    tidak

    dihitung, dan

    anali$i$

    statistilt

    tidak dibuai).

    Mereka

    rnengobservasi

    faktor

    *

    faktor

    yang

    muncul

    untuk

    mngurangi

    kemungkinan

    rekuren.

    Hal

    ini

    tennasuli

    ctiseksi

    yang

    teliti

    pnela

    *inus

    berclasarkan

    pengalaman

    ahli THT dalam

    anestesi

    umum.

    menggunakan

    pendekatan

    supra-aurikula

    ke

    fasia ternporalis,

    menghindari

    rupturnya sinus

    dart

    penutupan

    wound dead

    space

    (space

    bekas

    c,perasi),

    Perbandingan

    teknik

    simpel

    sinektomi

    dengan

    pefidekatan

    supra

    aurikula

    yang

    dilaporkan

    Prasad

    dkk tahun

    1990 dan

    Lanr tahun

    2001

    *dalah

    ''sebagai

    berikut;

    teknik

    pendekatan

    supra

    aurikula

    memiliki iasio

    rekurensi

    lebih

    rendah yaitu

    sekitar

    5 % pada 21 pasien, dibandingkan

    sin'lpel

    sinektomi

    42

    o/o

    pada

    12

    pasien.

    Dan

    3,70/o

    (27

    pasien)

    dibandingkan

    32%

    {25

    pasien)1'3

    Sedangkan

    Baatenburg de

    'long

    nrenjelaskan

    angka

    rekurensl 0?b

    pada

    23

    pasien

    berdasarkan

    teknik

    inside

    -

    ouf.3

    LAPORAN

    KASUS

    Dilaporkan

    ada 7

    pasien

    yans

    didiagnosis

    fistula

    preaurikuia

    kongenital

    yang

    dilakukan operasi

    di

    Deparfemen

    THT RS. Dr.

    Mohammad

    Hoesin Palembang.

    Periode

    Januari

    2006

    hingga

    Janurari

    2008.

    3

    Laki

    -.laki

    dan

    4

    wanita. Usia berkisar

    g

    -

    35

    tahun.

    6

    pasien

    dengan kelulran

    yang

    sama

    yakni

    adanya

    infeksi berulang

    di depan telinga kanan,mulai

    dari

    keluarnya cairan

    dari

    oificiunr

    (pit),

    pembenEkakan,

    rnerah,

    terbentuk

    abses

    hingga terbentuk

    scar atau sikatrik. Sedangkan

    1

    pasien

    denEan tidak

    ada

    keluhan infeksi, hanya untuk

    kepentingan

    kosrnetik.

    2 dari 7

    pasien

    nremiliki

    fistula

    preaurikula

    bilateral,

    sedang

    5 lalnnya unilateral. ?

    pada

    telinga

    kiri dan

    3

    pada

    telinEa

    kanan. Letak fistula

    preaurilru[fr

    secara

    ke:*e$uruhan

    padd

    margin anterior

    linrb

    heliks

    "u""fldenu.

    Rata

    -

    rata

    pasien

    telah

    berobat

    di

    dokter"un'luril dan

    clr:rkter

    lain

    cliberi

    antibiotik

    tetapi

    belum

    ada

    perubahan.

    Dari

    pemeriksaan

    fislk didapatkan

    pasien

    dalam kondisi

    baril{"

    $nri

    pemeriksaan

    THT

    diternr:kan

    adanya

    penebalan,

    &rea

    hiperemrs, tlan

    scffi-

    t5

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    17/19

    I

    i

    I

    {

    *

    I

    1

    'i

    1

    {

    ,'i

    1

    I

    Teropi Operatif F E'jtiai;

    ctriniii;aia-

    --"-*-'-"':'-

    -

    ataupun

    abses.

    Didapatkan

    pula

    1 lubang

    kecil

    (pit)

    pada

    margin

    anterior

    heliks asendens.

    Ukuran

    area

    hiperemis

    0,5 x 0,5

    x 0,5 cm.

    Tidak ada

    pit

    di

    kanalis

    telinga,

    dan membran

    tinipani

    utuh.

    Diberikan

    terapi

    Clindamicin

    untuk

    mengurangi

    infeksi.

    Operasi

    dilakukan

    dalam

    narkose

    dengan teknik

    eksisi

    simpel

    (sinektomi)

    dan

    wide

    eksisi

    (supra-aurikular

    approach\.

    Setelah

    dilakukan

    tindakan

    ,

    aseptik

    antiseptik,

    lokasi sekitar

    pit

    diinfiltrasi

    dengan

    epinefrin.

    Dilakukan

    penyuntikan

    metilen

    biru

    ke dalam

    prT,

    dengan

    menggunakan

    abbocath

    *needlo

    tube

    no

    ?2

    G

    untuk

    mewarnai

    saluran

    fistula.

    Kemudian

    dilakukan

    insisi elips

    mengitarr

    pif

    segaris dengan garis

    wajah.

    Kemudian

    dilakukan

    eksisi

    mengikuti

    saluran

    .fistula

    yang

    telah

    diwarnai

    metilen biru

    hingga

    ke

    ujungnya.

    Harus

    dipastikarr

    seluruh

    saluran

    fistula

    benar

    -

    benar

    terangkat

    dan bersih.

    Kemudian

    daerah operasi

    dijahit

    lapis

    demi

    lapis.

    DISKUSI

    Fistula

    preaurikula

    merupakan

    kelainan

    kongenital,

    dimana terdapat

    lubang kecil atau

    pit

    dan

    saluran

    sinus

    pada

    regio

    preaurikula

    .'-5 Kelainan

    lni

    biasnya

    bersifat asimptomatik

    atau tanpa

    gejala,

    sehingga kadang

    pasien

    tidak

    menyadari

    rnerniliki

    fistula

    preaurikula.

    Pasien baru

    menyadari

    setelah

    tanpa

    disengaja

    melakukan

    pemeriksaan

    T'HT"

    6

    Dilaporkan

    7 kasus

    pasien

    fistr;la

    preaurikula

    yang

    dilakukan operasi.

    Periode Januari

    2006

    hingga

    Januari

    2008.

    Terdapat

    3

    pria

    dan

    4

    wanita.

    Hal

    ini sesuai dengan literatur

    bahwa

    insiden antara

    pria

    dan wanlta

    seimbang"3

    Ugia

    bervaniasi

    dari

    9

    -

    35

    tahun.

    15

    Dari 7

    pasien

    didapatkan

    2

    pasien

    memiliki fistula

    preaurikula

    bilateral

    dan 5 unilateral.

    2

    "pada

    telinga

    kiri

    dan 3

    pada

    telinga

    kanan.

    Hal ini

    sesuai

    dengan

    literatur bahwa

    kebanyakan

    didapat

    pada

    telinga

    kanan.l-7

    6

    dari 7

    pasien

    rata

    -

    rata merniliki

    riwayat

    infeksi berulang

    pada

    telinganya,

    sesuai

    .dengan

    literatur

    dan

    t'rdt ini

    merupakan

    indikasi

    untuk

    dilakukan

    operasi,l'1u'18

    Hanya

    'l

    pa*ien yang

    tlrJak

    memiliki

    keluhan

    infeksi

    dan

    dilakukan

    operasi

    karena alasan

    kosmetik.l-6

    i,i

    , .

    '{

    .:]il*

    ,,,lif

    :i

    I

    i.rf

    ,,:iii,*

    .''i$

    '

    ,,

    *

    rl.,,{

    'I

    :,

    ,lll.

    lrl

    .J

    ,i:l;

    rlil

    ,

    ,i.l;.lli

    t6

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    18/19

    i

    1

    l

    I

    \

    .a

    j

    I

    I

    r

    u

    1

    -

    ,

    , a,

    ^

    :rr

    r'',

    lnsisi

    abses

    tidak

    dilakukan

    untuk

    menghindari

    diskontinuitas

    saluran

    fistula

    dan

    rekurensi

    infeksi.

    Biasanya

    diberikan

    antibiotik

    agar

    infeksinya

    mereda.

    Bila

    tidak

    respon dengan antibiotik bisa dilakukan aspirasi

    pada

    abses.17

    Pada

    pasien

    ini sebelumnya

    diberikan

    terapi

    clindamicin.

    Hal ini

    sesuai

    dengan

    literatur

    bahwa

    bakteri

    yang

    biasanya

    ditemukan

    Stapilokokus

    epidermidis

    dan

    aureus.

    Bakteri

    ini

    lebih

    sensitif

    dengan

    pemberian

    penicillin,

    sefalosporin,

    eritromicin,

    linkomicin

    atau

    clindamicin.l'5'15

    *.

    Tujuh

    pasien

    dilakukan

    operasi

    dalam

    narkose

    ,

    dengan

    teknik

    eksisi

    sirnpel

    (sinektomi)

    dan

    ada pula yang

    dilakukan dengan

    teknik wide

    eksisi

    (supra

    auricular

    approach).a'5'21

    Hal ini

    tergantung

    panjang

    dan

    luas

    saluran

    I

    fistel

    seperti

    yang

    disebutkan

    di

    literatur.

    Sebelum

    dilakukan

    eksisi

    fistula,

    dilakukan

    infiltrasi

    dengan

    vasokonstriksi

    yang

    kemudian

    dilanjutkan

    dengan

    menyuntikkan

    metilen

    biru

    pada

    orificium

    alau

    pit

    untuk

    mengikuti

    saluran

    fistula

    atau sebagai

    petunjuk

    pada

    saat

    dilakukan

    eksisi.15

    Kemudian

    dilakukan

    insisi mengitari

    prt

    sesuai

    garis

    wajah.

    Tahapan

    selanjutnya

    adalah

    eksisi komplet

    untuk

    mengangkat

    seluruh

    saluran

    sinus atau

    fistula. Tahapan

    -

    tahapan

    tersebut

    diatas

    sesuai

    dengan

    literatur.a's'21'2s'24'

    Pengalaman

    ahli

    bedah

    atau

    jam

    terbang

    yang

    tinggi

    dari

    operator

    dalam

    hal

    ini

    juga

    sangat

    mempengaruhi

    keberhasilan

    dan

    meminimalkan

    adanya

    angka

    rekurensi

    seperti

    yang

    disebutkan

    dalam

    literatur.22-24

    Dari

    7

    pasien,

    setelah

    di

    lakukan

    follow

    up

    1 tahun, tidak

    dijumpai

    rekurensi.

    Hal

    ini

    juga

    sesuai

    literatur

    bahwa

    eksisi

    komplet

    dan

    pengangkatan

    saluran

    fistula

    sebersih

    mungkin

    akan

    rnenurunkan

    angka

    rekurensi

    21-24

    I7

  • 7/25/2019 Fistula Preaurikula

    19/19

    Terapi Operail

    Fistula

    Preauilkula

    I

    .i

    ,r,.@

    .r

    il*

    trAFTAR

    FUATAH3&

    {' tpn t,

    Cren{igafifilllsc

    H, Mltopsll

    1.ts,

    rnn Fnrsdurrqur'dt

    glt"rrJbi

    A

    flsVtsw

    et

    li*

    aetiology,

    clinical

    presentation

    and management.

    lnternational

    Journal

    of

    Pediatric

    Otorhinolaryngology.

    2005;69:

    1

    469-74

    2.

    Lam

    HCK,

    Soo G,

    Wormald

    PJ.

    Excision

    cf the

    Preauricr;lar

    Sinus:

    A

    Comparison

    of

    Two

    Surgical

    Techniques.

    The

    Laryngoscope

    2001

    ;

    111:317

    -

    e1v

    3. De Jong

    RJB.

    A

    new surgical

    technique for

    treatment

    of

    preauricular

    sinus.

    Surgery

    2005;137(5):567-70

    4.

    Scheinfeld NS,

    Silverberg NB,

    Weinberg

    Jttd,

    Nozad

    V.

    The

    preauricular

    sinus:

    a

    review of

    its

    clinical

    presentation,

    treatment

    and

    association.

    Clinical

    Review.

    P

    6,;rFrc,

    C

    ^rmdskr2y

    .2(fr4'.21

    (

    3).

    1

    9

    1

    4

    5. Scheinfeld

    itS. Preauricular

    Sinuses.

    (cited

    2005

    February

    2) Available

    from:

    U R L.

    Http i/www

    .

    r1

    qd]q

    e-cgq(l e

    rlnl.lo;'

    . l I

    r',r_tt-,

    I

    6.

    Leung

    AK,

    Robsor,

    WLM.

    Association

    of

    Preauricular

    Sinuses

    and RenalAnomalies.

    Urology.

    September

    1.005;

    (a0);259

    1

    7.

    Lee

    KJ.

    Noninfectio't,s

    Disorders

    of

    the ear.

    ln

    Lee

    KJ

    editor.

    Essential

    Otolaryngology

    7ih

    ed. Appleton

    &

    Lange;1 999.p.7

    i

    1

    8.

    Gulya

    J.

    Developmental

    Anatomy

    of Temporal

    Bone

    and

    Skull Base.

    ln

    Glasscock.

    Surgery

    of

    the

    Ear

    2003;ed.5:3-5

    9. Liston

    S,

    Duvall

    A.

    Embriologi, Anatomi

    dan Fisiologi

    Tetinga.

    ln

    Penyakit

    THT,1997;ed.6:27

    -

    38

    10. Putz

    R,

    Pabst

    R,

    Telinga.

    ln

    Suyono

    J.

    Ailas

    Anatomi

    Manusia

    Boies,

    Buku

    Ajar

    $obotta

    2000;ed

    z1:382

    11.

    LarrabeeWF,

    Makielski

    KH,

    Henderson

    JL.

    SurgicalAnatomy

    of

    the

    Face.

    Lippincott

    W&W,

    USA. 2004:P.

    167-80

    12.

    Chapman

    P.

    The surgical

    management

    of congenital

    pre-auricular

    sinus.lnt

    J

    of

    Pediatric

    Otorhinolaryngology.

    1

    98

    2;4:

    1

    S-21

    13.

    Currie

    AR,

    King

    \n

    /VK,

    Vlantis

    AC,

    LiAKC.

    Fitfalls

    in

    the

    management

    of

    preauricular

    sinuses^

    British

    Journal

    of

    Surg. tslckwell

    Science

    Ltd.19g6;83:1772-74

    1

    4.

    Atlas

    Adams

    cited at

    embryology.

    med. unsw. edv.

    avlNoteslears.

    htm

    15.

    Ellies

    M,

    Laskawi

    R,

    Arglebe

    C, Altroggef

    C.

    Clinical

    Evaluation

    anrJ

    $urgical

    Management

    of Congenital

    Preauricular

    Fistulas.

    American

    Ass

    of Oral

    and

    Maxilofac

    Surg.

    1

    998;56:827-30

    16. Tom

    LWC,

    Samadi

    DS. Surgical Treatment

    of

    Preauricular

    Sinus/Cysts.

    Operative

    Techniques

    in

    Otolaryngology-Head

    and Neck

    Surgery.

    March

    2AO2;(13),4447

    17. Austin

    M .Preauricular

    Cysts,Pits,

    and

    Fissures

    (cited

    2002 November

    22)

    Availabte

    f rom : U R L : h

    _tpllUfUry

    pmgdfSl

    n9

    Q

    I

    r il,

    \.,,

    r

    :tr :tl I I

    r

    -

    r

    1lj il,r_

    18. lida

    M,

    Sakai

    M.

    A

    statistical

    study

    of

    fistula

    auris congenital

    in

    Japen. Tokai

    J Exp

    Clin Med.1

    997;22(3):133-1

    36

    19.

    Sosialisman

    ,

    Heli'ni.

    Kelainan

    Telinga

    luar.

    Dalam

    Soepardi

    EA, lskandar

    N

    editors.

    Buku

    Ajar

    llmu

    Kesehatan

    Telinga

    Hidung Tenggorok,

    41h

    ed. Batai

    Ponerbit

    FKUI,

    Jakarta;2000.

    p.44-8

    20. coatesworth

    AP,

    Patmore

    H,

    Jose

    J.

    short

    cornrnunication,

    Management

    of

    an

    U8infected

    preauricular

    sinus,

    using

    a

    lacrimal

    probe.

    The

    Journal

    of

    Laryngology

    &

    Otology.

    2003;117:983-4

    3

    21.

    Kumar KK,

    Narayanamurthy

    VB,

    Sumathi

    V, Vijay

    R. Preauricular

    Sinus:

    Operating

    Microscop

    lnput

    Outcome.

    lndian

    Journal

    of Otolaryngology

    and

    head

    and neck

    surgery.

    2006;58(

    1

    ):6-8

    22. Yeo SW,

    Jun

    tsC,

    Fark

    SN,et al.

    The

    Preauricular

    Sinus :

    Factors

    contribriting

    to

    recurrence

    after

    surgery. Am

    J Ototaryngot.2006;22(6):396-400

    23.

    Gur

    E,Yeung

    A,

    Al

    Azzawi

    M, Thomson

    H.

    the

    excised

    preauricular

    sinus

    in

    14

    years

    of experience.

    ls

    there

    a

    problem?.

    Plastic Reconstr.surg

    1 9g8; 1

    02(s): 1a0s-g

    24.

    Choi SJ,

    Choung

    YH,

    Park K,

    Bae

    J,

    Park

    HY. The

    varian

    type

    of

    Preauricular"sinus:

    postauricular

    sinus.Laryngoscope

    2OO7;117(10):1798-802

    t

    t8