implementasi iman dan taqwa.docx

7/24/2019 Implementasi Iman Dan Taqwa.docx

1/8

Implementasi Iman Dan Taqwa

1. Pemantapan Iman dan Taqwa

Masa depan ditentukan oleh umat yang memiliki kekuatan budaya yang

dominan. Generasi pelopor penyumbang dibidang pemikiran (aqliyah), dan pembaruan

(inoator), perlu dibentuk di era pembangunan.!eunggulan generasi pelopor akan di ukur ditengah masyarakat dengan pengetahuan

dan pemahaman (identi"ikasi) permasalahan yang dihadapi umat, denganequalisasi mengarah

kepada kaderisasi (patah tumbuh hilang berganti). !eunggulan ini di iringi dengan kemampuan

penswadayaan kesempatan#kesempatan. Pentingnya menumbuhkan generasi pelopor

men$adi relevansituntutan agama dalam menatap kedepan.

Mantapnya pemahaman agama dan adat budaya (tamaddun) dalam perilaku seharian

$adi landasan dasar kaderisasi re#generasi. %saha kearah pemantapan metodologi pengembangan

melalui program pendidikan dan pelatihan, pembinaan keluarga, institusi serta lingkungan

mesti se$alin dan se$alan dengan pemantapan &kidah &gama pada generasi mendatang. Politi'al

a'tion berkenaan pengamalan a$aran &gama men$adi sumber kekuatan besar menopang proses

pembangunan melalui integrasi akti", dimana umat berperan sebagai sub$ek dalam pembangunan

bangsa itu sendiri.

. Melemahnya ati *iri

!elemahan mendasar ditengah perkembangan +aman adalah melemahnya $ati

diri, dan kurangnya komitmen kepada nilai luhur agama yang men$adi anutan bangsa.Isolasi

diri karena tidak berkemampuan menguasai bahasa dunia- (politik, ekonomi, sosial, budaya,

iptek), beru$ung dengan hilangnya per'aya diri. !urangnya kemampuan dalam

penguasaan teknologi dasaryang akan menopang perekonomian bangsa, diperta$am oleh

kurangnya minat menuntut ilmu, men$adikan isolasi diri masyarakat bertambah tertutup. !ondisi

ini akan men$auhkan peran serta di era-kesejagatan(globalisasi), dan akhirnya membuka

peluang men$adi anak $a$ahan di negeri sendiri.

osialisasi pembinaan $ati diri bangsa mesti dise$alankan dengan pengokohan

lembaga keluarga (e/tended "amily), dan peran serta masyarakat pro akti" men$aga kelestarian

adat budaya (hidup beradat, di masyarakat Minangkabau adat bersendikan syarak, syarak

bersendikan !itabullah). etiap generasi yang di lahirkan dalam satu rumpun bangsa wa$ar

tumbuh men$adi kekuatan yang peduli dan pro#akti" menopang pembangunan bangsa.

Melibatkan generasi muda se'ara akti" menguatkan $alinan hubungan timbal balikantara masyarakat serumpun di desa dalam tata kehidupan sehari#hari. &kti"itas ini mendorong

lahirnya generasi penyumbang yang bertanggung $awab, di samping antisipasi lahirnya generasi

lemah.
https://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/null


2/8

0. &rus Globalisasi

Men$elang berakhirnya ala" kedua memasuki millenium ketiga, abad dua puluh satu

ditemui lon$akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pesat. Globalisasi

sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau proses men$adikan sesuatu mendunia

(uniersal), baik dalam lingkup maupun aplikasinya. ra globalisasi adalah era perubahan 'epat.

*unia akan transparan, terasa sempit seakan tanpa batas.

2ubungan komunikasi, in"ormasi, transportasi men$adikan $arak satu sama lain

men$adi dekat, sebagai akibat dari reolusi industri, hasil dari pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. &rus globalisasi $uga menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan

perniagaan tradisional men$adi masyarakat industri dan perdagangan modern.

&rus kese$agatan (globalisasi) se'ara dinamik memerlukan penyesuaian kadaragar

arus kese$agatan tidak men'abut generasi dari akar budaya bangsanya. ebaliknya arus

kese$agatan mesti di ran'ang bisa merobah apa yang tidak di kehendaki.

Membiarkan diri terbawa arus derasperubahan se$agat tanpa memperhitungkan $atidiri akan menyisakan malapetaka. Globalisasi menyisakan banyak tantangan (sosial, budaya,

ekonomi, politik, tatanan, sistim, perebutan kesempatan menyangkut banyak aspek kehidupan

kemanusiaan.

Globalisasi $uga men$an$ikan harapan dan kema$uan. etiap Muslim harus3ari" dalam

menangkap setiap pergeseran dan tanda#tanda perubahan +aman. !e$elian dalam menangkap ruh

+aman (+eitgeist) mampu men# $aring peluang#peluang yang ada, sehingga memiliki isi $auh ke

depan. *iantara yang men$an$ikan itu adalah pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pesatnya

pertumbuhan ekonomi men$adi alat untuk men'iptakan kemakmuran masyarakat.

4. Paradigma Tauhid

Paradigma tauhid, laa ilaaha illa &llah, men'etak manusia men$adi 3abid, hamba

yang mengabdi kepada &llah dalam arti luas, berkemampuan melaksanakan

a$aran syar5iy mengikuti perintah &llah dan sunnah 6asul &llah, untuk men$adi manusia mandiri

(sel" help), sesuai dengan eksistensi manusia itu di $adikan.

Manusia pengabdi (3abid) adalah manusia yang tumbuh dengan &kidah Islamiah

yang kokoh. &kidah Islamiah merupakan sendi "undamental dari dinul Islam, dan titik dasar

paling awal untuk men$adikan seorang muslim.

&kidah adalah keyakinan bulat tanpa ragu, tidak sumbing dengan kebimbangan,

membentuk manusia dengan watak patuh dan ketaatan yang men$adi bukti penyerahan total

kepada &llah. &kidah menuntun hati manusia kepada pembenaran kekuasaan &llah se'ara

absolut. Tuntunan &kidah membimbing hati manusia merasakan nikmat rasa aman dan tentram

dalam men'apai 7a"sul Mutmainnah dengan segala si"at#si"at utama.

&pabila &kidah tauhid telah hilang, dapat dipastikan akan lahir

prilaku"atalistis dengan hanya menyerah kepada nasib sambil bersikap apatis dan pesimis. ikap
https://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/nullhttps://draft.blogger.com/null


3/8

negati" ini adalah irus berbahaya bagi indiidu pelopor penggerak pembangunan. !eyakinan

tauhid se'ara hakiki menyimpan kekuatan besar berbentuk energi ruhaniahyang mampu

mendorong manusia untuk hidup inoati".

D. Problematika, Tantangan dan Resiko Dalam Kehidupan Modern

Problem#problem manusia dalam kehidupan modern adalah mun'ulnya dampak

negati" (residu), mulai dari berbagai penemuan teknologi yang berdampak ter$adinya

pen'emaran lingkungan, rusaknya habitat hewan maupun tumbuhan, mun'ulnya beberapa

penyakit, sehingga belum lagi dalam peningkatan yang makro yaitu berlobangnya lapisan o+on

dan penasan global akibat akibat rumah ka'a.

&ktualisasi taqwa adalah bagian dari sikap bertaqwa seseorang. !arena begitu

pentingnya taqwa yang harus dimiliki oleh setiap mukmin dalam kehidupan dunia ini sehingga

beberapa syariat islam yang diantaranya puasa adalah sebagai wu$ud pembentukan diri seorang

muslim supaya men$adi orang yang bertaqwa, dan lebih sering lagi setiap khatib pada hari $um5at

atau shalat hari raya selalu mengan$urkan $amaah untuk selalu bertaqwa. 8egitu seringnya

sosialisasi taqwa dalam kehidupan beragama membuktikan bahwa taqwa adalah hasil utama

yang diharapkan dari tu$uan hidup manusia (ibadah).

Taqwa adalah satu hal yang sangat penting dan harus dimiliki setiap muslim.

igni"ikansi taqwa bagi umat islam diantaranya adalah sebagai spesi"ikasi pembeda dengan

umat lain bahkan dengan $in dan hewan, karena taqwa adalah re"leksi iman seorang muslim.

eorang muslim yang beriman tidak ubahnya seperti binatang, $in dan iblis $ika tidak

mangimplementasikan keimanannya dengan sikap taqwa, karena binatang, $in dan iblis merekasemuanya dalam arti sederhana beriman kepada &llah yang men'iptakannya, karena arti iman itu

sendiri se'ara sederhana adalah per'aya-, maka taqwa adalah satu#satunya sikap pembeda

antara manusia dengan makhluk lainnya. eorang muslim yang beriman dan sudah mengu'apkan

dua kalimat syahadat akan tetapi tidak merealisasikan keimanannya dengan bertaqwa dalam arti

men$alankan segala perintah &llah dan men$auhi segala larangan7ya, dan dia $uga tidak mau

terikat dengan segala aturan agamanya dikarenakan kesibukannya atau asumsi pribadinya yang

mengaggap eksistensi syariat agama sebagai pembatasan berkehendak yang itu adalah hak asasi

manusia, kendatipun dia beragama akan tetapi agamanya itu hanya sebagai identitas pelengkap

dalam kehidupan sosialnya, maka orang sema'am ini tidak sama dengan binatang akan tetapi

kedudukannya lebih rendah dari binatang, karena manusia dibekali akal yang dengan akal

tersebut manusia dapat melakukan analisis hidup, sehingga pada akhirnya men$adikan taqwa

sebagai wu$ud implementasi dari keimanannya.

Taqwa adalah sikap abstrak yang tertanam dalam hati setiap muslim, yang

aplikasinya berhubungan dengan syariat agama dan kehidupan sosial. eorang muslim yang

bertaqwa pasti selalu berusaha melaksanakan perintah Tuhannya dan men$auhi segala


4/8

larangan7ya dalam kehidupan ini. 9ang men$adi permasalahan sekarang adalah bahwa umat

islam berada dalam kehidupan modern yang serba mudah, serba bisa bahkan 'enderung serba

boleh. etiap detik dalam kehidupan umat islam selalu berhadapan dengan hal#hal yang dilarang

agamanya akan tetapi sangat menarik naluri kemanusiaanya, ditambah lagi kondisi religius yang

kurang mendukung. !eadaan seperti ini sangat berbeda dengan kondisi umat islam terdahulu

yang kental dalam kehidupan beragama dan situasi +aman pada waktu itu yang 'ukup

mendukung kualitas iman seseorang.

&danya kematian sebagai sesuatu yang pasti dan tidak dapat dikira#kirakan serta

adanya kehidupan setelah kematian men$adikan taqwa sebagai obyek ital yang harus digapai

dalam kehidupan manusia yang sangat singkat ini. Memulai untuk bertaqwa adalah dengan mulai

melakukan hal#hal yang terke'il seperti men$aga pandangan, serta melatih diri untuk terbiasa

men$alankan perintah &llah dan men$auhi segala larangan7ya, karena arti taqwa itu sendiri

sebagaimana dikatakan oleh Imam alaluddin &l#Mahally dalam ta"sirnya bahwa arti taqwa

adalah imtitsalu awamrillahi wa$tinabinnawahih-, men$alankan segala perintah &llah dan

men$auhi segala laranganya.

8eberapa problem yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari#hari, misalnya:

Problem dalam Hal Ekonomi

emakin lama manusia semakin menganggap bahwa dirinya merupakan homo

e'onomi'us, yaitu merupakan makhluk yang memenuhi kebutuhan hidupnya dan melupakan

dirinya sebagai homo religious yang erat dengan kaidah ; kaidah moral. konomi kapitalisme

materialisme yang menyatakan bahwa berkorban seke'il ; ke'ilnya dengan menghasilkan

keuntungan yang sebesar ; besarnya telah membuat manusia men$adi makhluk konsumti" yang

egois dan serakah.

Problem dalam idang Moral

Pada hakikatnya Globalisasi adalah sama halnya dengan


5/8

Masalah yang paling kritis dalam bidang keilmuan adalah pada 'orak

kepemikirannya yang pada kehidupan modern ini adalah menganut "aham positiisme dimana

tolok ukur kebenaran yang rasional, empiris, eksperimental, dan terukur lebih ditekankan.

*engan kata lain sesuatu dikatakan benar apabila telah memenuhi 'riteria ini. Tentu apabila

direnungkan kembali hal ini tidak seluruhnya dapat digunakan untuk mengu$i kebenaran agama

yang kadang kala kita harus menerima kebenarannya dengan menggunakan keimanan yang tidak

begitu poluler di kalangan ilmuwan ; ilmuwan karena keterbatasan rasio manusia dalam

memahaminya.

Perbedaan metodologi yang lain bahwa dalam keilmuan dikenal istilah "alsi"ikasi.

&rtinya setiap saat kebenaran yang sudah diterima dapat gugur ketika ada penemuan baru yang

lebih akurat. angat $auh dan bertolak belakang dengan bidang keagamaan.ika anda tidak salah

lihat, maka akan banyak anda temukan banyak ilmuwan yang telah menganut "aham atheis (tidak

per'aya adanya tuhan) akibat dari masalah ; masalah dalam bidang keilmuan yang telah tersebut

di atas.

Pengaruh Modernisasi dalam Kehidupan Islam

*alam abad teknologi ultra moderen sekarang ini, manusia telah diruntuhkan

eksistensinya sampai ketingkat mesin akibat pengaruh morenisasi. 6oh dan kemuliaan manusia

telah diremehkan begitu rendah. Manusia adalah mesin yang dikendalikan oleh kepentingan

"inan'ial untuk menuruti arus hidup yang materialistis dan sekuler. Martabat manusia berangsur#

angsur telah dihan'urkan dan kedudukannya benar#benar telah direndahkan. Modernisai adalah

merupakan gerakan yang telah dan sedang dilakukan oleh 7egara#negara 8arat ekuler untuk

se'ara sadar atau tidak, akan menggiring kita pada kehan'uran peradaban. Tak sedikit dari orang#

orang Islam yang se'ara perlahan#lahan men$adi lupa akan tu$uan hidupnya, yang semestinya

untuk ibadah, berbalik men$adi malas ibadah dan lupa akan Tuhan yang telah memberikannya

kehidupan. &kibat pengaruh modernisasi dan globalisasi banyak manusia khususnya umat Islam

yang lupa bahwa sesungguhnya ia di'iptakan bukanlah sekedar ada, namun ada tu$uan mulia

yaitu untuk beribadah kepada &llah


6/8

alternati" atau model dari negara imperialis yang men$adi pusat#pusat kekuatan dunia. e'ara

politis, mereka berlindung pada negara#negara tersebut. Terbukalah kemungkinan kon"rontasi

antara kekuatan eksternal dengan kekuatan internal (kekuatan Islam) bila Islam hendak

ditampilkan sebagai kekuatan nyata. Morernisasi bagi umat Islam tidak perlu diributkan,

diterima ataupun ditolak, namun yang paling penting dari semua adalah seberapa besar peran

Islam dalam menata umat manusia menu$u tatanan dunia baru yang lebih ma$u dan beradab. 8agi

kita semua, ada atau tidaknya istilah modernisasi dan globalisasi tidak men$adi masalah, yang

penting a$aran Islam sudah benar#benar diterima se'ara global, se'ara mendunia oleh segenap

umat manusia, diterapkan dalam kehidupan masing#masing pribadi, dalam berkeluarga,

bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

ebagai umat Islam hendaknya nilai modern $angan kita ukur dari modernnya

pakaiannya, perhiasan dan penampilan. 7amun modern bagi umat Islam adalah modern dari segi

pemikiran, tingkah laku, pergaulan, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial budaya, politik

dan keamanan yang di$iwai akhlakul karimah, dan disertai terwu$udnya masyarakat yang adil,

makmur, se$ahtera dalam naungan ridha &llah


7/8

6e+eki memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. 8anyak orang yang

melepaskan pendirian bahkan tidak segan#segan melepaskan prinsip,men$ual

kehormatan,bermuka dua,men$ilat dan memperbudak diri karena kepentingan materi. Pegangan

orang beriman dalam hal ini adalah "irman &llah:

Dan tidak ada satu binatang melatapun dibumi melainkan Allah-lah yang memberi

rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang dan tempat penyimpanannya.

Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (lauhul mahfud)(Hud, 11:6)

d. Iman memberikan kententraman "iwa

&'apkali manusia dilanda resah dan duka 'ita, serta digon'ang oleh keraguan dan

kebimbangan. =rang yang beriman mempunyai keseimbangan , hatinya tentram(mutmainah),

dan $iwanya tenang(sakinah), seperti di$elaskan "irman &llah:

..(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan

mengingat Allah. !ngatlah,hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram (Ar-Rad,13:28)

e. Iman mewu"udkan kehidupan #ang baik &ha#atan ta##ibah'

!ehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang yang selalu melakukan kebaikan

dan menger$akan perbuatan yang baik. 2al ini di$elaskan dalam "irman &llah :

"arang siapa yang mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan dalam

keadaan beriman, maka sesungguhnya akan #ami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan

sesungguhnya akan #ami beri balasan kepada mereka dengan pahal yang lebih baik dari apa

yang mereka kerjakan. (An Nahl, 16:97)

%. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuenIman memberi pengaruh pada seseorang untuk selalu berbuat ikhlas, tanpa pamrih ,

ke'uali keridaan &llah. =rang yang beriman senantiasa konsekuen dengan apa yang telah

diikrarkannya, baik dengan lidahnya maupun dengan hatinya. Ia senantiasa ber"irman pada

"irman &llah:

#atakanlah $ Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk

Allah, %uhan semesta alam. (Al-Anaam, 6:162)

g. Iman memberikan keberuntungan

=rang yang beriman selalu ber$alan pada arah yang benar karena &llah membimbing dan

mengarahkan pada tu$uan hidup yang hakiki. *engan demikian orang yang beriman adalah orang

yang beruntung dalam hidupnya. 2al ini sesuai dengan "irman &llah:

&ereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari %uhan mereka, dan merekalah orang-

orang yang beruntung. (Al-Baarah, 2:!)

h. Iman men$egah pen#akit


8/8

&hlak, tingkah laku, perbuatan "isik seorang mukmin, atau "ungsi biologis tubuh manusia

mukmin dipengaruhi oleh iman.

ika seseorang $auh dari prinsip#prinsip iman, tidak menga'uhkan a+as moral dan ahlak,

merobek#robek nilai kemanusiaan dalam setiap perbuatannya, tidak pernah ingat kepada &llah,

maka orang yang seperti ini hidupnya akan dikuasai oleh kepanikan dan ketakutan.

2al itu akan menyebabkan tingginya hormon adrenalin dan persenyawaan kimia lainnya.

elan$utnya akan menimbulkan pengaruh yang negati" terhadap biologi tubuh serta lapisan otak

bagian atas. 2ilangnya keseimbangan hormon dan kimiawi akan mengakibatkan terganggunya

kelan'aran proses metabolisme +at dalam tubuh manusia. Pada waktu itulah timbullah ge$ala

penyakit, rasa sedih, dan ketegangan psikologis, serta hidupnya selalu dibayangi oleh kematian.

*emikianlah pengaruh dan man"aat iman pada kehidupan manusia, ia bukan hanya

sekedar keper'ayaan yang berada dalam hati, tetapi men$adi kekuatan yang mendorong dan

membentuk sikap perilaku hidup. &pabila suatu masyarakat terdiri dari orang#orang yang

beriman, maka akan terbentuk masyarakat yang aman, tentram, damai, dan se$ahtera

implementasi iman dan taqwa.docx

Documents