lr03 aiyuni putri astyani 1406531044

Upload: aiyuni-putri-astyani

Post on 21-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    1/17

    LAPORAN R-LAB FISIKA DASAR 2

    LR03KARAKTERISTIK V I SEMI

    KONDUKTOR

    Laboratorium Fisika Dasar

    UPP-IPD Universitas Indonesia

    Nama

    NPM

    Fakultas

    Program Studi

    Kode Praktikum

    Tanggal Praktikum

    : Aiyuni Putri Astyani

    : 1406531044

    : Teknik

    : Teknik Elektro

    : LR03

    : 26 Oktober 2015

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    2/17

    I. Tujuan

    Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu

    seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam

    memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak

    bebas. Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+)

    dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian

    semikonduktor.

    II. Alat dan Bahan

    1.Bahan semikonduktor

    2.

    Amperemeter

    3.

    Voltmeter

    4.

    Variable power supply

    5.Camcorder

    6.Unit PC

    7.DAQ dan perangkat pengendali otomati

    III. Landasan Teori

    Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti

    dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah

    konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan- bahan logam

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    3/17

    dalam membentuk inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang sangat besar

    untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu

    elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar. Orbit terluar ini disebut pita

    valensi dan electron yang berada pada pita ini dinamakan elektron valensi. Karena

    hanya ada satu elektron dan jaraknya 'jauh' dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu

    kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari

    ikatannya.

    Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah-

    pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik,

    elektron-elektron tersebut dengan mudah berpindah ke arah potensial yang sama.

    Phenomena ini yang dinamakan sebagai arus listrik.

    Isolator adalah atom yang memiliki electron valensi sebanyak 8 buah, dan

    dibutuhkan energi yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini. Dapat

    ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki elektron

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    4/17

    valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling "semikonduktor"

    adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi.

    Susunan Atom Semikonduktor

    Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si),

    Germanium (Ge) dan Galium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan

    satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun

    belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini

    dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada dibumi setelah

    oksigen (O2).

    Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung

    unsure silikon. Dapatkah anda menghitung jumlah pasir dipantai. Struktur atom

    kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron valensi.

    Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah

    elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom

    tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0oK), struktur atom silikon

    divisualisasikan seperti pada gambar berikut.

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    5/17

    Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti

    atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat

    isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik.

    Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas,

    sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa

    jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi

    konduktor yang baik.

    Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu

    mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping

    dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak

    dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik.

    Tipe-N

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    6/17

    Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang

    pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan

    doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki

    kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n.

    Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.

    Tipe-P

    Jika silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat

    semikonduktor tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah

    bahan trivalen yaitu unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi.

    Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen yang

    bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima elektron.

    Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi

    tipe-p.

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    7/17

    Resistansi

    Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah

    resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini

    dipakai untuk membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun

    besar resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor

    itu sendiri.

    Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan

    disipasi panas. Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh

    material ini akan mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada

    material semi konduktor , pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai

    hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi panas dan perubahan resistansi bahan

    semi konduktor ini saling berkaitan.

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    8/17

    Gambar Rangkaian tertutup semikoduktor

    IV.

    Prosedur Percobaan

    Eksperimen rLab ini dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di

    bagian bawah halaman web sitrampil.ui.ac.id:

    1. Perhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor

    2.

    Berikan beda potensial dengan member tegangan V1.

    3. Aktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.

    4. Ukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan!

    5. Ulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8

    Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian

    diberi beda potensial tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara

    data ke satu dengan data berikutnya.

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    9/17

    V.

    Tugas dan evaluasi

    1.

    Perhatikan data yang saudara peroleh, apakah terjadi perubahan tegangan dan

    arus untuk V1 , V2 , V3 , V4 dan V5? Bila terjadi perubahan Jelaskan secara

    singkat mengapa hal tersebut terjadi (analisa0 dan bila tidak terjadi jelaskan

    pula mengapa demikian !

    2.

    Dapatkan nilai rata-rata beda potensial yang terukur dan arus yang terukur

    untuk V1 , V2 , V3 hingga V8.

    3.

    Buatlah grafik yang memperlihatkan hubungan V vs I untuk rata rata V dan I

    yang terukur (lihat tugas 2)!

    4.

    Bagaimanakah bentuk kurva hubungan V vs I , jelaskan mengapa bentuknya

    seperti itu !

    5.Berdasarkan berbagai kurva grafik V vs I bolehkah kita menggunakan hukum

    Ohm dalam peristiwa ini ?

    6.Berikan kesimpulan terhadap percobaan ini

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    10/17

    VI.

    Data Pengamatan

    V1

    V(volt) I(mA)

    0.47 3.26

    0.47 3.26

    0.47 3.26

    0.47 3.26

    0.47 3.26

    Rata-Rata 0.47 3.26

    V2

    V(volt) I(mA)

    0.94 7.49

    0.94 7.49

    0.94 7.49

    0.94 7.49

    0.94 7.49

    Rata-Rata 0.94 7.49

    V3

    V(volt) I(mA)

    1.34 11.4

    1.34 11.4

    1.34 11.4

    1.34 11.08

    1.34 11.4

    Rata-Rata 1.34 11.336

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    11/17

    V4

    V(volt) I(mA)

    1.87 15.64

    1.87 15.64

    1.87 15.64

    1.87 15.64

    1.87 15.97

    Rata-Rata 1.87 15.706

    V5

    V(volt) I(mA)

    2.27 19.55

    2.27 19.55

    2.27 19.88

    2.27 19.88

    2.27 19.88

    Rata-Rata 2.27 19.748

    V6

    V(volt) I(mA)

    2.84 26.07

    2.83 26.39

    2.83 26.39

    2.83 26.39

    2.83 26.39

    Rata-Rata 2.832 26.39

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    12/17

    Rata-rata yang diperoleh

    Rata-Rata Tegangan Listrik :

    =

    16.44= 2,05

    8

    Rata-Rata Arus Listrik :

    =

    1 0,37= 18,80

    8

    V7

    V(Volt) I(mA)

    3.14 29.65

    3.13 30.95

    3.12 30.3

    3.12 30.3

    3.11 30.95

    Rata-Rata 3.124 30.43

    V8

    V(volt) I(mA)

    3.58 37.15

    3.57 37.47

    3.62 34.54

    3.61 35.19

    3.6 35.52

    Rata-Rata 3.596 35.974

    V(volt) I(mA)

    0.47 3.26

    0.94 7.49

    1.34 11.34

    1.87 15.7

    2.27 19.75

    2.83 26.4

    3.12 30.43

    3.6 36

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    13/17

    Jika dilihat dari grafiknya yang hampir lurus, dapat kita katakan bahwa grafik

    yang menunjukan hubungan tegangan dan arus listrik adalah berbentuk linier. Hal

    ini juga menandakan bahwa tegangan listrik dan arus listrik berbanding lurus

    sehingga dapat kita gunakan hukum Ohm untuk mencari hambatan listriknya.

    Untuk mencari hambatan kita menggunakan

    rumus sebagai berikut :

    V = I x R , maka R =

    87654321

    Grafik Hubungan Tegangan Listrik dengan Arus Listrik

    40

    35

    30

    25

    20

    15

    10

    5

    0

    V(volt) I(mA)

    V(volt) I(mA) R(k)

    0.47 3.26 0.144172

    0.94 7.49 0.125501

    1.34 11.34 0.118166

    1.87 15.7 0.119108

    2.27 19.75 0.114937

    2.83 26.4 0.107197

    3.12 30.43 0.10253

    3.6 36 0.1

    Rata-Rata 0.116451

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    14/17

    VII.

    Analisis

    1. Analisis Percobaan

    Percobaan R-lab kali ini berjudul Karakteristik VI Semikonduktor. Percobaan ini

    dengan kode LR 03. Tujuan dari melakukan praktikum ini adalah mempelajari

    hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu semikonduktor.

    Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan praktikum Karakteristik VI

    Semikonduktor ini adalah bahan semikonduktor, amperemeter, voltmeter, variable

    power supply, camcorder, unit PC, DAQ ,dan perangkat pengendali otomatis.

    Percobaan kali ini dibagi menjadi 8 jenis. Pertama dengan beda potensial V1, ke dua

    dengan beda potensial V2, ketiga dengan beda potensial V3, ke empat dengan beda

    potensial V4, ke lima dengan beda potensial V5, ke enam dengan beda potensial V6,

    ke tujuh dengan beda potensial V7, dan kedelapan dengan beda potensial V8.

    Pada percobaan beda potensial V1, hal yang pertama dilakukan adalah

    memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor. Kemudian,

    memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V1. Setelah itu,

    mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.

    Kemudian mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.

    Pada percobaan beda potensial V2, hal yang pertama dilakukan adalah

    memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor. Kemudian,

    memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V2. Setelah itu,

    mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.

    Kemudian mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.

    Pada percobaan beda potensial V3, hal yang pertama dilakukan adalah

    memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor. Kemudian,

    memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V3. Setelah itu,

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    15/17

    mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.

    Kemudian mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.

    Pada percobaan beda potensial V4, hal yang pertama dilakukan adalah

    memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor. Kemudian,

    memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V4. Setelah itu,

    mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.

    Kemudian mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.

    Pada percobaan beda potensial V5, hal yang pertama dilakukan adalah

    memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor. Kemudian,

    memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V5. Setelah itu,

    mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.

    Kemudian mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.

    Pada percobaan beda potensial V6, hal yang pertama dilakukan adalah

    memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor. Kemudian,

    memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V6. Setelah itu,

    mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.

    Kemudian mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.

    Pada percobaan beda potensial V7, hal yang pertama dilakukan adalah

    memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor. Kemudian,

    memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V7. Setelah itu,

    mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.

    Kemudian mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.

    Pada percobaan beda potensial V8, hal yang pertama dilakukan adalah

    memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor. Kemudian,

    memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V8. Setelah itu,

    mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.

    Kemudian mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    16/17

    2.

    Analisis Data

    Dengan hubungan antara tegangan dan arus yang berbanding lurus, saya dapat

    simpulkan bahwa dalam rangkaian semikonduktor pun berlaku Hukum Ohm.

    Dengan melakukan percobaan ini, terbukti bahwa Hukum Ohm yang berbunyi

    Besararus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus

    dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya ternyatabenar. Hal ini

    makin menguatkan ketentuan rangkaian semikonduktor yang benar mengikuti

    Hukum LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor Ohm. Setelah dihitung, didapatkan

    rata-rata hambatan dari percobaan yang telah dilakukan adalah 0.116 .

    Jika dilihat lagi, ternyata dengan makin membesarnya arus listrik yang digunakan

    ternyata menurunkan nilai hambatannya. Sesuai dengan teori yang berlaku diawal,

    ternyata dengan semakin besar arus yang melewati rangkaian, maka makin besarlah

    kalor yang melewati rangkaian tersebut. Dan dengan makin tingginya pertambahan

    kalor, nilai hambatan material pun akan berkurang. Hal ini sesuai dengan teori

    material semikonduktor yang mengatakan pada material semi konduktor,

    pertambahan kalor akan mengurangi nilai hambatan material tersebut.

    Data yang didapatkan pada percobaan ini dengan menggunakan cara manual

    yaitu dengan rumus :

    R =

    , dimana : R = hambatan ()

    V = beda potensial (V)

    I = kuat arus (A)

  • 7/24/2019 LR03 Aiyuni Putri Astyani 1406531044

    17/17

    VIII.

    Kesimpulan

    Semikonduktor merupakan suatu bahan yang mempunyai nilai

    konduktivitas diantara isolator dan konduktor.

    Nilai hambatan pada rangkaian yang terdapat bahan semikonduktor

    berbanding terbalik dengan nilai kuat arus.

    Nilai kuat arus pada rangkaian yang terdapat bahan semikonduktor

    berbanding lurus dengan beda potensial.

    Nilai hambatan pada rangkaian yang terdapat bahan semikonduktor

    berbanding lurus dengan beda potensial.

    IX. Referensi

    Modul praktikum LR-03, UPP-IPD Universitas Indonesia

    Robert L. Boylestad and Louis Nashelsky, Electronic Devices and Circuit

    Theory, Pearson Education, Inc., Uppersaddle River, New Jersey 07458,

    USA, 2006.

    Giancoli, D.C.; Physics for Scientists &Engeeners, Third Edition, Prentice

    Hall, NJ, 2000.

    Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended

    Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

    Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid II (terjemahan),

    Jakarta : PenebitErlangga