makalah infeksi lansia

9
PENDAHULUAN Dengan meningkatnya umur harapan hidup, jumlah kelompok usia lanjut akan makin  banyak, yang menyebabkan tingginya penyakit degenerative, kardiovaskuler, kanker dan  penyakit non infeksi lain. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit infeksi juga makin  banyak. Hal ini antara lain disebabkan karena pada usia lanjut pertahanan terhadap infeksi terganggu atau dapat dikatakan menurun (Hadi Martono, 1!". #nfeksi merupakan penyebab kematian yang paling penting pada umat manusia, sampai saat digunakannya antibi oti ka dan pen$ega han dengan imunis asi akt if maupun pasif di era masyarakat modern . %eny akit infeksi mempuny ai kont ribusi $ukup bes ar terhadap angka kematian penderita sampai akhir abad &' pada populasi umum, kemudian menurun setelah ditemukan antibiotika dan tekhnik pe$egahan penyakit. alaupun prevalensi infeksi sebagai  penyebab morbiditas dan mortalitas tetap tinggi pada populasi usia lanjut ()oshikawa, 1*+, 1*!". Di merika, dimana ilmu kedokt era n tid ak dis angs ikan lagi kemajuanny a, angk a kematian akibat beberapa penyakit infeksi pada lansia masih jauh lebih tinggi dibanding dengan yang didapat pada usia mud a, dengan data-data sebagai berikut ()o shikawa, 1+" 1. ngka kematian pneumoni a pada la nsia s ekitar / kali dibanding usia muda &. ngka ke mati an akib at sep sis / kali d ibandi ng pada dewasa muda /. ngk a kema tian aki bat #0 lansia sek ita r +-1' 2 3. ppe ndi $itis a ngka k ema tia n 1+- &' ka li +. ol esi sti ti s angka kema tia n anta ra &-* kali !. 4ndokarditis infeksiosa kematian &-/ kali, meningitis bakt erial is sekitar tiga kali PREDISPOSISI 5a$tor penderita lansia - keadaan nutrisi - keadaan imunitas tubuh - penurunan fisi ologik berbagai organ - berbagai proses patol ogik (ko-morbid" yang terdapat pada penderita tersebut. 5a$tor kuman - jumlah kuman yang masuk dan berreplikasi - virulensi dari kuman 5a$tor lingkungan pakah infeksi didapat di masyarakat, rumah sakit a tau di panti rawat werdha (nursing home"

Upload: toumi-shiddiqi

Post on 14-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah infeksi lansia

7/23/2019 makalah infeksi lansia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-infeksi-lansia 1/9

PENDAHULUAN

Dengan meningkatnya umur harapan hidup, jumlah kelompok usia lanjut akan makin

 banyak, yang menyebabkan tingginya penyakit degenerative, kardiovaskuler, kanker dan

 penyakit non infeksi lain. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit infeksi juga makin

 banyak. Hal ini antara lain disebabkan karena pada usia lanjut pertahanan terhadap infeksi

terganggu atau dapat dikatakan menurun (Hadi Martono, 1!".

#nfeksi merupakan penyebab kematian yang paling penting pada umat manusia, sampai

saat digunakannya antibiotika dan pen$egahan dengan imunisasi aktif maupun pasif di era

masyarakat modern. %enyakit infeksi mempunyai kontribusi $ukup besar terhadap angka

kematian penderita sampai akhir abad &' pada populasi umum, kemudian menurun setelah

ditemukan antibiotika dan tekhnik pe$egahan penyakit. alaupun prevalensi infeksi sebagai

 penyebab morbiditas dan mortalitas tetap tinggi pada populasi usia lanjut ()oshikawa, 1*+,

1*!". Di merika, dimana ilmu kedokteran tidak disangsikan lagi kemajuannya, angka

kematian akibat beberapa penyakit infeksi pada lansia masih jauh lebih tinggi dibanding dengan

yang didapat pada usia muda, dengan data-data sebagai berikut ()oshikawa, 1+"

1. ngka kematian pneumonia pada lansia sekitar / kali dibanding usia muda

&. ngka kematian akibat sepsis / kali dibanding pada dewasa muda

/. ngka kematian akibat #0 lansia sekitar +-1'23. ppendi$itis angka kematian 1+-&' kali

+. olesistitis angka kematian antara &-* kali

!. 4ndokarditis infeksiosa kematian &-/ kali, meningitis bakterialis sekitar tiga kali

PREDISPOSISI

5a$tor penderita lansia

- keadaan nutrisi

- keadaan imunitas tubuh

- penurunan fisiologik berbagai organ

- berbagai proses patologik (ko-morbid" yang terdapat pada penderita tersebut.

5a$tor kuman

- jumlah kuman yang masuk dan berreplikasi

- virulensi dari kuman

5a$tor lingkungan

pakah infeksi didapat di masyarakat, rumah sakit atau di panti rawat werdha (nursing home"

Page 2: makalah infeksi lansia

7/23/2019 makalah infeksi lansia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-infeksi-lansia 2/9

  6ambar interaksi beberapa fa$tor predisposisi infeksi pada lansia

 

A.  Faktor pada penderita

Faktor Nutrisieadaan nutrisi, yang pada usia lanjut seringkali tidak baik dapat mempengaruhi awitan,

 perjalanan dan akibat akhir (out$ome" dari infeksi. 0e$ara klinik keadaan ini dapat dilihat dari

keadaan hidrasi, kadar hemoglobin, albumin, beberapa mikronutrien yang penting, misalnya

kadar 7u maupun 8n. 9uga beberapa vitamin yang penting pada proses pertahanan tubuh.

Faktor Imunitas Tubuh

:eberapa faktor imunitas tubuh, antara lain imunitas alamiah (inate immunity", misalnya

kulit, silia, lendir mukosa dan lain-lain sudah berkurang kualitas maupun kuantitasnya, demikian

 pula dengan fa$tor imunitas humoral (berbagai imunoglobin, sitokin" dan seluler (netrofil,

makrofag, limfosit T".

Faktor Perubahan Fisioo!ik 

:eberapa organ pada usia lanjut sudah menurun se$ara fisiologik, sehingga juga sangat

mempengaruhi awitan, perjalanan dan akhir infeksi. %enurunan fungsi paru, ginjal, hati, dan

 pembuluh darah akan sangat mempengaruhi berbagai proses infeksi dan pengobatannya. 5ungsi

orofaring pada usia lanjut sudah menurun sedemikian sehingga seringkali terjadi gerakan kontra

 peristalti$ (terutama saat tidur", yang menyebabkan terjadinya aspirasi spontan dari flora kuman

di daerah tersebut ke dalam saliran nafar bawah dan menyebabkan terjadinya aspirasi pneumonia

()oshikawa, 1!". :erbagai obat-obatan yang aman diberikan pada usia muda harus hati-hati

Penurunan "isioo!i #

(ginjal, hati, paru-paru,

otak, jantung,

 

Imunitas # (kulit,

mukosa, ;y T, ;y :,

Nutrisi # (H:, albumin,

7u,8n,hidrasi  

Proses patoo!ik #

dekom kordis, dll

Page 3: makalah infeksi lansia

7/23/2019 makalah infeksi lansia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-infeksi-lansia 3/9

diberikan pada usia lanjut, karena dapat lebih memperburuk berbagai fungsi organ antara lain

hati dan ginjal.

Faktor berba!ai Proses Patoo!ik 

0alah satu karakteristik pada usia lanjut adalah adanya multi-patologi. :arbagai penyakit

antara lain DM, %%<M, keganasan atau abnormalitas pembuluh darah akan sangat mempernudah

terjadinya infeksi, mempersulit proses pengobatannya dan menyebabkan prognosis menjadi lebih

 buruk.

 

$.  Faktor Lin!kun!an

%enderita lansia yang berada di lingkungan =umah 0akit tentu saja berbeda dengan yang

 berada di masyarakat atau di panti rawat werdha, antara lain dilihat dari aspek so$ial ekonomi,

nutrisi, kebugaran dan penyakit penyertanya. Demikian pula jenis dan virulensi kuman yang

 berada di tiga tempat tersebut akan berbeda.

%.  Faktor &uman

9umlah dan virulensi kuman yang menjadi penyebab infeksi pada lansia seringkali

 berbeda dengan yang terjadi pada usia muda. Hal ini disebabkan terutama karena sudah terdapat

 berbagai penurunan fisiologik akibat proses menua, misalnya kulit dan mukosa yang lebih sering

menjadi >port d?entre@ kuman. kibat kelemahan otot saluran nafas bagian atas menyebabkan

sering terjadi pneumonia spontan dengan kuman komensal sebagai penyebabnya. eadaan ini

akan berpengaruh pada awitan, berat dan akhir dari infeksi pada penderita lansia.

In"eksi ' (umah kuman ) *iruensi mekanisme da+a tahan tubuh

Tabe ,. Distribusi "rekuensi pen+akit utama pada ansia -,/0,,1 !oon!an umur

-In"eksi pada Penderita Lansia di RSUP Dr. &ariadi Semaran!1

Page 4: makalah infeksi lansia

7/23/2019 makalah infeksi lansia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-infeksi-lansia 4/9

Tabe 2. Distribusi "rekuensi 3enis pen+akit dasar penderita in"eksi ansia di RSD& ,/0

,, -In"eksi pada Penderita Lansia di RSUP Dr. &ariadi Semaran!1

Tabe 4. Distribusi "rekuensi 3umah pen+akit penderita dihubun!kan den!an keompok 

umur -In"eksi pada Penderita Lansia di RSUP Dr. &ariadi Semaran!1

Page 5: makalah infeksi lansia

7/23/2019 makalah infeksi lansia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-infeksi-lansia 5/9

Tabe 5. In"eksi pada pasien 6eriatri d RSUD 7aan! tahun 288028,8

Dari data di atas sapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut

1. =asio wanita dan pria adalah /&

Page 6: makalah infeksi lansia

7/23/2019 makalah infeksi lansia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-infeksi-lansia 6/9

&. ngka infeksi tertinggi terdapat pada kelompok usia +'-+ tahun (+',1&2". eadaan ini

 berbeda dengan yang di dapat pada kepustakaan lain./. 9enis infeksi terbanyak adalah berturut-turut gastroenteritis, T:7, tetanus, leptospirosis,

demam tifoid dan bronkropneumonia.

3. %enyakit non infeksi yang menyertai adalah dekompensasi jantung, DM, dan sirosis hati.+. 9umlah penyakit yang diderita pada semua kelompok adalah antara &-/ penyakit (rata-rata

&,*", wanita lebih banyak dibanding pria.

0edangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Hadi Martono di bangsal akut geriatri$

=0A% Dr. ariadi, antara 11-13 (Hadi Martono,1+" mendapatkan angka sebagai berikut

a. #nfeksi terbanyak didapatkan berturut-turut #0, bronkopneumonia, dan sepsis b. %enyakit penyerta terbanyak adalah %%<M, hipertensi, %9#, DM, penyakit saluran $erna,

insufisiensi ginjal dan sirosis hati$. 9umlah penyakitBpenderita antara +-1' dengan rata-rata C,& penyakitBpenderita

d. ngka kematian tertinggi didapatkan pada sepsis kemudian bronkopneumonia.

7ani"estasi in"eksi pada usia an3ut

,. Demam 

0eringkali tidak men$olok. 6li$kman dan Hilbert (1*&", seperti dikutip oleh )oshikawa

mendapatkan bahwa banyak penderita lansia yang jelas menderita infeksi tidak 

menunjukkan gejala demam. %enderita dengan sepsis seringkali suhu juga tidak 

meningkat, akan tetapi justru menurun (hipotermi". Tidak adanya demam ini selain

memperlambat diagnosis, juga menurunkn efek fisiologik lekosit dalam melawan infeksi,

sehingga angka kematian penderita lansia dengan infeksi tanpa demam akan lebih tinggi

daripada apabila disertai demam.

2. 6e3aa tidak khas 

6ejala seperti yang digambarkan pada penderita muda sering tidak terdapat bahkan

 berubah. 6ejala nyeri khas pada apendisitis akut, kolesistitis akut, meningitis, dan lain-

lain sering tidak dijumpai. :atuk pada pneumonia sering tidak dikeluhkan, mungkin oleh

 penderita dianggap sebagai batuk >biasa@ (5o, 1* E Hadi Martono 1&, 1/"4. 6e3aa akibat pen+akit pen+erta -ko0morbid1 

0ering menutupi, menga$aukan bahkan menghilangkan gejala khas akibat penyakit

utamanya, padahal pada penderita lansia penyakit ko-morbid ini sering dan banyak 

terdapat (Hadi Martono, 1/ E )oshikawa, 1*! E 0mith, 1*'"

Page 7: makalah infeksi lansia

7/23/2019 makalah infeksi lansia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-infeksi-lansia 7/9

$erba!ai in"eksi pada Lansia

:eberapa infeksi yang sering ditemui pada lansia akan memberikan gambaran yang khas

dan perlu diperhatikan adalah seperti ter$antum pada table 3 ()oshikawa, 1'". Dapat dilihat

 bahwa berbagai penyakit infeksi pada usia lanjut masih perlu diperhatikan walaupun pada

 Fegara yang sudah maju, dimana insidensi penyakit degeneratif jelas sudah meningkat. 0eperti

telah disebutkan di atas, pola kuman pada usia lanjut juga agak berbeda dibanding dengan yang

terdapat pada usia dewasa muda, dapat dilihat pada table +.

Tabe 5. $eberapa in"eksi pentin! pada usia an3ut

Tabe 9. &uman pen+ebab pada beberapa in"eksi ansia dibandin! pada de:asa muda

Page 8: makalah infeksi lansia

7/23/2019 makalah infeksi lansia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-infeksi-lansia 8/9

Penataaksanaan in"eksi pada usia an3ut

Dia!nosisMengingat gejala dan tanda infeksi pada usia lanjut yang tidak khas dan sering menyelinap,

maka diagnosis merupakan tonggak penting pada penatalaksanaan infeksi pada usia lanjut.

Antuk hal tersebut assemen geriatri$ merupakan tata$ara buku yang dianjurkan. %emeriksaan

fisik, psikis dan lingkungan dan pemeriksaan tambahan yang penting se$ara menyeluruh sesuai

form baku perlu dilaksanakan dengan baik, sehingga kemungkinan mis atau under diagnosis bisa

dihindari seke$il mungkin. Dengan assemen geriatri$ ini juga dapat ditegakkan

• %enyakit infeksi yang terdapat

• %enyakit ko-morbid yang menyertai, antara lain gangguan imunologik (DM, penyakit

darah, penyakit keganasan", penyakit jantung, ginjal, %%<M, penyakit hati, dll

• 6angguan mentalBkognitif yang mungkin mempersulit pengobatan

• 0umber daya so$ialBmanusia yang ada untuk penatalaksanaan jangka pendek atau

 jangka panjang

Terapi antibiotika

Terapi antibiotika harus segera dilakukan bila semua spe$imen untuk pemeriksaan

mikrobiologis sudah dikirim. 0e$ara empiris antibiotika berspektrum luas, antara lain golongan

 beta-laktam atau kuinolon dapat diberikan. ntibiotika berspektrum sempit baru bisa diberikan

apabila hasil kultur dan sensitivitasnya mendukung (Hadi Martono, 1!". Harus diingat bahwa

 pengambilan spe$imen untuk penyakit saluran nafas bawah pada lansia seringkali sukar,

sehingga hasil klinik berupa perbaikan keadaan umum penderita harus selalu dijadikan pedoman,

Page 9: makalah infeksi lansia

7/23/2019 makalah infeksi lansia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-infeksi-lansia 9/9

walaupun hasil kulturBsensitivitas tidak mendukung, terutama bila pengambilan spesimennya

diragukan kesahihannya. :erbeda dengan penggunaan golongan obat lain pada usia lanjut,

 pemakaian antibiotika harus langsung diberikan dengan menggunakan dosis penuh, akan tetapi

tetap memperhatikan kemungkinan efek samping yang terjadi.