makalah plumbing kel. 2_ tek. sipil, s1 rombel 1

50
  PEKERJAA M. H KUR TIGO SAFR U MAKALAH UTILITAS BANGUNAN PIPA DAN SANITASI PLUM Oleh: MZAH FANSURI 5113412002 IA DWI ANGGRAINI 51134120 11 MINDIASTIWI 5113412012 DIN KHUZAENI N 5113412026 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK IVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014  ING

Upload: kurniada14

Post on 08-Oct-2015

313 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

plumbing terdiri dari:instalasi air bersih, instalasi air panas, instalasi air limbah, instlasi air kotor, instalasi air hujan

TRANSCRIPT

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    1/50

    PEKERJAA

    M. H

    KUR

    TIGO

    SAFR

    U

    MAKALAH

    UTILITAS BANGUNAN

    PIPA DAN SANITASI PLUM

    Oleh:

    MZAH FANSURI 5113412002

    IA DWI ANGGRAINI 5113412011

    MINDIASTIWI 5113412012

    DIN KHUZAENI N 5113412026

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    IVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2014

    ING

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    2/50

    PEKE

    M. H

    KUR

    TIGO

    SAFR

    U

    P

    JAAN PIPA DAN SANITASI PLUMBING

    MAKALAH

    Diajukan kepada

    Dosen Pengajar Utilitas Bangunan

    ntuk memenuhi salah satu persyaratan

    dalam menyelesaikan tugas

    Utilitas Bangunan

    Oleh:

    MZAH FANSURI 5113412002

    IA DWI ANGGRAINI 5113412011

    MINDIASTIWI 5113412012

    DIN KHUZAENI N 5113412026

    IVERSITAS NEGERI SEMARANG

    OGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, S1

    SEMARANG

    2014

    ii

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    3/50

    iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah

    memberikan hidayah dan rahmat-Nya sehingga kami mampu untuk menyelesaikan

    makalah Pekerjaan Pipa dan Sanitasi Plumbing untuk tugas mata kuliah Utilitas

    Bangunan.

    Kami menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah

    ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati kami mengucapkan

    terima kasih yang tulus kepada Dosen Pengajar Mekanika Tanah 2 dan teman-teman

    yang telah membantu dalam penulisan makalah.

    Kami yakin masih banyak kekurangan dalam pembuatan gagasan dalam

    makalah ini, besar harapan kami atas kesediaan Bapak, Ibu, Saudara sekalian untuk

    memberikan kritik, saran, koreksi atas banyaknya kekurangan yang kami perbuat.

    Semarang, 6 Juli 2014

    Penulis

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    4/50

    iv

    Daftar Isi

    Halaman kulit muka ii

    Kata Pengantar iii

    Daftar Isi iv

    Bab 1 Pendahuluan 1

    1. Latar belakang 1

    2. Rumusan masalah 2

    3.

    Tujuan 2

    Bab 2 Pembahasan 3

    1. System sanitasi atau Plumbing 3

    a) Jenis peralatan plumbing 3

    b) Syarat-syarat dan mutu bahan plumbing 3

    c) Alat-alat pendukung plumbing 4

    2.

    Air dalam plumbing 2

    a) Sumber air 6

    b)

    Kebutuhan air 6

    3. System Instalasi Plumbing 11

    a) Instalasi air bersih 11

    1. Up feed distribution 11

    2. Down feed distribution 12

    3.

    Zone system 13

    4. Up feed pumping 14

    5. Penyimpanan air bersih 15

    b)

    Instalasi air panas 16

    1. Pemanas air dengan gas 17

    2. Pemanas air dengan listrik 18

    a. Pemanas air listrik pakai tangki 18

    b. Pemanas air listrik tanpa tangki 19

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    5/50

    v

    3. Pemanas air energy surya 21

    c) Instalasi air kotor 25

    1.

    System pembuangan air bekas 25

    2. System pembuangan air limbah 26

    3. System pembuangan air hujan 27

    6. Contoh perhitungan sanitasi atau plumbing 32

    Bab 3 Kesimpulan 37

    Daftar Pustaka 38

    Lampiran Tanya Jawab 39

    Daftar Gambar

    Gambar 1. Alat-alat plumbing 5

    Gambar 2. Siklus air 7

    Gambar 3. Pompa air 7

    Gambar 4. System up feed distribution 12

    Gambar 5. System down feed distribution 13

    Gambar 6. System zone 14

    Gambar 7. System up feed pumping 15

    Gambar 8. Tangki penyimpanan air bersih 16

    Gambar 9. Pemanas air dengan gas 17

    Gambar 10. Pemanas air listrik pakai tangki 19

    Gambar 11. Pemanas air tanpa pakai tangki 20

    Gambar 12. Pemanas air energi surya 21

    Gambar 13. Pemanas air energi surya 23

    Gambar 14. Pemanas air energi surya 24

    Gambar 15. System pembuang air limbah 30

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    6/50

    vi

    Gambar 16. System pembuang air hujan 31

    Gambar 17. System pembuang air khusus 31

    Gambar 18. System pembuang air limbah 32

    Daftar Tabel

    Tabel 1. Kesimpulan pemanas air dengan memakai tangki

    dibandingkan tanpa tangki 20

    Tabel 2. Ukuran pipa vertical atau tegak untuk

    menampung air hujan dari atap 28

    Tabel 3. Jumlah peralatan untuk plumbing 34

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    7/50

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang

    Dalam rangka penghunian bangunan bertingkat banyak baik itu perkantoran,

    perhotelan, rumah sakit, flat, ataupun bangunan bertingkat banyak lainnya,

    penghuninya memerlukan pengadaan atau penyaluran air bersih dingin, panas

    ataupun air es untuk tata udara, dan pembuangan air kotor, air hujan serta

    pertangkapan sanitasi yang diperlukan.

    Untuk pemahaman bertingkat banyak diperlukan pipa penyalur gas untuk

    dapur, dan proyek rumah sakit diperlukan pipa penyalur oksigen. Prasarana yang

    diperlukan adalah pipa dari besi cor atau pipa hitam, pipa putih atau pipa galvanis,

    pipa, PVC atau plastic bertuang, atau pipa baja tahan karat untuk peyaluran

    oksigen. Pekerjaan pipa disimpan (disembunyikan) dalam tabung pipa (pipe shaft)

    dalam inti bangunan (building core).

    Dalam proyek perhotelan maupun rumah sakit mempunyai kamar mandi

    bertumpuk, sedangkan di lantai bawah adaruang-ruang penunjang seperti lobby,

    restoran atau ruang penunjang produktif maupun nonproduktif lainnya, maka pipa

    pembuang tegak (standpipe) ditampung oleh pipa penampung horizontal yang

    disembunyikan dalam ruang instalasi yang terletak antara blok kamar tidur dan

    ruang penunjang bertingkat rendah. Untuk menghemat pipa pembuang tegak,

    perlengkapan saniter diletakka bertolak belakang atau pada satu seri pipa

    pembuang mendatar.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    8/50

    2

    B.Rumusan Masalah

    1)Apa yang dimaksud dengan sanitasi atau plumbing?

    2)Bagaimana dengan air yang digunakan untuk sistem plumbing?

    3)Bagaimana instalasi air bersih, kotor, dan panas pada suatu bangunan?

    4)Bagaimana cara merencaakan sanitasi atau plumbing?

    C.Tujuan

    1)Mengidentifikasi apa yang dimaksud dengan sanitasi atau plumbing.

    2)Menjelaskan mengenai instalasi air bersih, kotor, dan panas.

    3)

    Merencanakan sanitasi atau plumbing pada suatu bangunan.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    9/50

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1)Sistem Sanitasi atau Plumbing

    Sistem peralatan plumbing adalah suatu sistem penyediaan atau

    pengeluara air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau

    pecemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi

    kebutuhan penghuninya dalam masalah air.

    a)Jenis peralatan plumbing

    Peralatan plumbing meliputi kebutuhan-kebutuhan yang diperluka dalam

    suatu kompleks perkotaan, perumahan, dan bangunan. Perlatan tersebut terdiri

    dari:

    1. Peralatan untuk penyediaan air bersih

    2. Peralatan untuk peyediaan air panas

    3.

    Peralatan untuk pembuangan air kotor, dan4. Peralatan-peralata lain yang ada hubungannya terhadap perencanaan

    pemipaan

    b)Syarat-syarat dan mutu bahan plumbing

    Dalam perencanaan pelaksanaan plumbing, harus diperhatikan syarat-

    syarat dari bahan plumbing, yaitu:

    1. Tidak menimbulkan bahaya kesehatan

    2.

    Tidak menimbulkan gangguan suara

    3. Tidak menimbulka gaggua radiasi

    4. Tidak merusak perlengkapa bangunan, dan

    5. Instalasi harus kuat dan bersih

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    10/50

    4

    Selain syarat-syarat di atas harus pula diperhatikan cara-cara pemasangan

    yang baik, seperti penyambungan hubungan dari pipa-pipa yang besar ke yang

    kecil atau sebaliknya. Instalasi plumbing harus mengguakan bahan-bahan yang

    mutu bahannya memenuhi syarat-syarat sebagi berikut:

    1. Daya tahan bahan harus lama, minimal 30 tahun

    2. Permukaan harus halus dan tahan air

    3. Tidak ada bagian-bagian yang tersembunyi/ meyimpan kotoran pada bahan-

    bahan yang dimaksud

    4. Bebas dari kerusakan, baik mekanis maupun yang lain

    5.

    Mudah pemiliharaannya

    6. Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku

    c)Alat-alat pendukung plumbing

    Dalam perencanaan plumbing, perlu diperhatikan bahan/ alat plumbing.

    Untuk bahannya dapat digunakan: pipa besi tuang (galvanize), pipa PVC, dan

    pipa tembaga (untuk air panas). Penggunaan pipa ini tergatung dari jenis

    bagunan dengan suatu tekenan tertentu sesuai besar dan tinggi bangunannya.Ukuran yang sering digunakan mulai dari diameter 1/2nsampai dengan 2

    untuk rumah tinggal, dan 1/2 sampai 6 untuk bangunan tinggi.

    Alat-alat plumbing yag merupakan permulaa dari sistem pembuangan dari

    instalasi, dapat berupa: kran, kloset, wastafel (lavatory), urinoir bidet, bath tub,

    shower, dan lain-lain. Alat plumbing dari kran dapat berfungsi sebagai alat

    untuk medapatka air dan juga alat plumbing lain untuk megalirkan air yang

    sudah dipakai.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    11/50

    5

    Bath tub Kloset duduk

    Kran air Urinoir

    Wastafel Bidet

    Gambar 1. Alat-alat Plumbing

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    12/50

    6

    2)Air dalam Plumbing

    Air yang merupaka kebutuhan manusia adalah pelengkap yang harus

    disediakan dalam alat plumbing. Air menurut kebutuhannya dapat dibagi menjadi

    air bersih (dingin/ panas), air kotor (air sisa, air limbah, air hujan, dan air khusus).

    Air bersih yang dimaksud di sini adalah air minum, yaitu iar yang dapat

    diminum dan diguakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain. Agar air minum tidak

    megganggu kesehatan manusia dan peralatan-peralatan, diperlukan suatu syarat-

    syarat fisik, kimia, dan bakteriologis yang ditetukan oleh dinas kesehatan Negara.

    Syarat-syarat fisik air minum:

    o

    Jerih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidk mempunyai rasa.

    o Mempunyai suhu rata-rata 10-20 derajat Celcius

    o Memenuhi syarat kesehatan

    a)Sumber Air

    Air yag berasal dari mata air, yaitu air yang keluar dari dalam tanah.

    Biasanya terdapat pada daerah-daerah yang bergunung berapi, sebagai mata air

    sungai. Air danau atau juga air tadah hujan, kemudian ditampung dan diolahsedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai air minum. Air sungai yang

    dibuat bendungan, kemudian diolah dan diproses oleh perusahaan untuk

    warga/masyarakat yang memerlukan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh

    Perusahaan Air Minum/PAM. Air dalam tanah, berupa sumur galian atau sumur

    pompa utuk kebutuhan sendiri-sendiri atau kebutuhan dalam jumlah kecil degan

    kedalaman tergantung dari tinggi permukaan air tanah, berkisar 5 sampai 15

    meter. Macam-macam sumur yang mendapatkan air dari dalam tanah:

    1.

    Sumur pompa/ sumur galian = 5-15 m

    2. Sumur pompa dengan mesin = 15-40 m

    3. Sumur pompa dengan mesin/ semi deep well = 50-100 m

    4. Sumur pompa dalam/ deep well = kedalaman 100 m lebih

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    13/50

    7

    Gambar 2. Siklus Air

    Gambar 3. Pompa Air

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    14/50

    8

    b)Kebutuhan Air

    Kebutuhan air dalam bagunan artinya air yang dipergunakan baik oleh

    penghuninyaataupun oleh keperluan-keperluan lain yang ada kaitannya denga

    fasilitas bangunan. Kebutuhan air didasarkan atas sebagai berikut:

    1. Keperluan-keperluan: untuk minum, memasak, mandi, buang air kecil dan

    buang air besar, mencuci, serta proses untuk industri.

    2. Kebutuhan air yang sifatnya sirkulasi: air panas, water cooling/AC, kolam

    renang, air mancur/ taman.

    3. Kebutuhan yang sifatnya tetap: air untuk hidran dan air untuksprinkler.

    4.

    Kebutuhan air cadangan yang sifatnya berkurang karena penguapan.

    Kebutuhan air terhadap bangunan tergantung fungsi keguaan bangunan

    dan jumlah penghuinya. Untuk mendapatkan jumlah yang besardigunakan

    sumur pompa dalam (deep well) dengan jumlah debit yang tinggi. Besar

    kebutuhan air, khususnyauntuk kebutuhan manusia, dihitung rata-rata per orang

    per hari tergantung dari jenis bangunan yang digunakan untuk manusia tersebut.

    Kebutuhan Air Bersih Bangunan

    1. Flat/Rumah tinggal 150 liter/orang/hari

    2. Sekolah 75 liter/orang/hari

    3. Industri 100 liter/orang/hari

    4. Institusi 400 liter/orang/hari

    5. Rumah Sakit 500 liter/orang/hari

    6. Hotel 3000 liter/kamar/hari

    7. Penjara 50 liter/orang/hari

    8. Binatu 40 liter/kg cucian

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    15/50

    9

    9. Tempat cuci mobil 200 liter/kali

    Pedoman cepat untuk perancangan

    1. Flat 2 m3/hari/100m2

    2. Kantor 1 m3/hari/100m2

    3. Rumah sakit 1,5 m3/hari/100m2

    4. Hotel 3 m3/hari/100m2

    5.

    Pertokoan 0,5 m3/hari/100m2

    Kebutuhan perlengkapan saniter:

    1. Closet 8 liter/ kali

    2. Urinoir 30 liter/ kali

    3.

    Badkulp 250 liter/ kali

    4. Douche/ mandi pancuran 25 liter/ kali

    Kebutuhan air perlengkapan banguan

    1. Airconditionig 0,2 m3/menit/ TR

    2. Mesin uap 20 liter/ HP/ jam

    3.

    Pengaman kebakaran 20 m3

    4. Tangki minimum 10 m3

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    16/50

    10

    Daya buang rata-rata perlengkapan saniter

    1.

    Closet 120 liter/ menit

    2. Badkuip/bak mandi 90 liter/ menit

    3. Wastafel/ urinoir 60 liter/ menit

    4. Kebutuhan closet 1 buah/ 40 orang

    Data untuk menentukan diameter pipa penyalur(atas dasar kehilangan tekanan

    0,2 m/m2)

    Diameter debit liter/ menit

    3/8 5

    12,5

    30

    1 65

    1 130

    1 200

    2 425

    3 1500

    4 2000

    Kran

    20 wastafel, badkuip

    40

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    17/50

    11

    1 70

    1 110

    Pipa pembuangan air hujan (hujan 500 mm/ m2/ jam)

    Pipa luas atap m2

    2 75

    2 12 150

    3 250

    4 500

    5 1000

    6 1500

    8 3000

    3)

    Sistem Instalasi Plumbing

    Instalasi plumbing pada suatu bangunan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

    a) Instalasi air bersih

    Air bersih untuk memenuhi kebutuhan penghuni bangunan bisa berasal

    dari PAM atau sumur artetis. Sedangkan syarat air bersih yang dapat digunakan

    adalah tidan berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Adapun sistem-sistem air

    bersih pada bangunan bertigkat banyak adalah sebagai berikut:

    1.

    Up feed distributionPada system ini, air langsung dialirkan ke tempat-tempat yang

    membutuhkan. System ii hanya digunakan pada bangunan-bangunan yang

    tidak begitu tinggi (tidak lebih dari 5 lantai). Sedangkan utuk banguan

    berlatai banyak (lebih dari 6 lantai) system ini tidak memugkinkan, karena

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    18/50

    12

    dibutuhkan tenaga yang sangat besar untuk meaikkan ke lantai atas. Untuk

    menambahkan tekanan air di lantai atas, biasanya diadakan penambahan

    pompa.

    Gambar 4. System up feed distribution

    2. Down feed distribution

    Pada system ini, air dipompakan ke atas dan ditampug dalam bak

    penampung (hose tank), baru kemudian disalurkan ke tempat-tempat yang

    memerlukan. Tanki penampung (hose tank) selai sebagai penampung air

    utuk keperluan sehari-hari, juga sebagai penyedia air untuk proteksi/

    pemadama kebakaran (fire protection). Tanki peampung ini dibagi menjadi

    dua, bagian atas untuk kebutuhan sehari-hari (hose supply). Sedangkan

    bagian bawah dipersiapkan untuk cadangan pemadam kebakaran (fire

    reserve).

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    19/50

    13

    Maksud penyediaan suction tank adalah untuk mengatur penyedotan air.

    House tank dan suction tank terbuat dari plat besi, dibagi dua secara vertical

    dengan masing-masing memepunyai pipa dan control sendiri-sendri. Hal ini

    dimaksudkan agar selama direparasi tidak perlu mematikan seluruh system

    yang ada. Sedangkan untuk memenuhi air panas, direncanakan salura khusus

    yang membawa air dingin dari house tank ke boillers, kemudian dialirkan ke

    tempat-tempat yang membutuhkan secara up feed system.

    Gambar 5. System down feed distribution

    3. Zone system

    Untuk bangunan yang sangat tinggi (lebih dari 23 lantai) system down

    feed distribution ini mengalami kesulita karena tekanan air menjadi lebih

    besar dan pompa bekerja lebih berat. Pemecahannya yaitu dengan membagi

    system dalam beberapa zone, di mana setiap zone memiliki hose tank dan

    pompa sendiri. Demikian pula bila diperlukan boiler untuk pemanas air.

    Keuntungan meggunakan system zone ini adalah: house tank dapat dibuat

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    20/50

    14

    lebih kecil, sesuai dengan kebutuhan setiao zone, pekerjaan pompa lebih

    ringan dan tekanan air akibat gaya grfitasi menjadi lebih kecil.

    Gambar 6. System zone

    4. Up feed pumping

    Up feed pumping adalah penambahan tekanan pada system distribusi,

    system ini merupakan system paling baik untuk bangunan yang tidak terlalu

    tinggi. Pada system ini digunakan tiga pompayang dipakai dengan bentuk

    masing-masing berbeda.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    21/50

    15

    Gambar 7. Up feed pumping

    5.

    Penyimpanan air bersih

    Untuk menyimpan air bersih dari pompa atau PAM, volume air

    disesuaika dengan keperluan penghuni seluruhnya, dihitung 8 per jam. Air

    bersih tersebut dapat disimpan dalamground reservoirdan tangki air

    Ground reservoir

    Kompleks perumahan dan bangunan-bangunan tinggi memerlukan ruangan

    yang besar untuk ground reservoir. Oleh karena itu, perancang harus dapat

    memikirkan tempatnya. Begitu pula ruangan lai sebagai penunjang, seperti

    ruang pompa dan tempat-tempat pengurasannya. Untuk memenuhi

    persyaratan sebagai tempat penyimpanan air, diguakan bahan beton.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    22/50

    16

    Tangki air di atap

    Tangki air adalah tangki kedua dari tempat penampungan air yang

    diletakkan di atas bangunan. Dengan letak demikian diusahakan tangki

    tersebut terbuat dari bahan yang ringan/ bukan beton, seperti fibre glass atau

    plat-plat baja yang terdiri dari komponen-komponen plat yang disusun

    sedemikian rupa sehingga membentuk kotak, sesuai ukuran yang

    dikehendaki.

    Gambar 8. Tangki penyimpanan air bersih

    b)Instalasi air panas

    Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan

    digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. System air panas ini dapat

    dipasang pada bangunan perumahan, perkantoran, restoran, hotel, apartemen,

    penginapan, rumah sakit, dan bangunan-bangunan umum. Pada daerah-daerah

    yang beriklim atau berudara sejuk, air panas sangat diperlukan. Oleh karena itu,

    sistem plambing air panas ini menggunakan pipa besi tuang atau tembaga yang

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    23/50

    17

    dibalut dengan benang-benang asbes supaya panasnya tidak terbuang keluar

    (benang-benang asbes tersebut sebagai isolator yang baik untuk menahan

    panas).

    Untuk memanaskan air, pipa-pipa air dingin yang menuju ke titik air

    harus melewati alat-alat pemanas dengan system yang berbeda-beda. Alat

    pemanas yang sering digunakan adalah:

    1. Pemanas air dengan gas: air mengalir sesaat, dan melewati pipa-pipa yag

    dipanaskan. Sistem Penyediaaan Air Panas Ke Pancuran Mandi Dengan

    Pemanas Air Gas pemanas air dari gas memerlukan tekanan minimum antara

    0,25-0,7 kg/cm, sedangkan tekanan maksimum 3,0-4,0 kg/cm (yang

    diizinkan).

    Gambar 9. Pemanas air dengan gas

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    24/50

    18

    2. Pemanas air listrik

    Pemanas air jenis ini menggunakan energi listrik untuk memanaskan airnya.

    Pemanas air energi listrik ini juga terbagi dua jenis, yang menggunakan

    tangki (storage) atau yang tidak menggunakan tangki (tankless).

    a. Pemanas air listrik pakai tangki (Storage - Electric Water Heater)

    Pemanas air listrik jenis ini menggunakan tangki sebagai tempat

    menyimpan air panas sebelum digunakan. Ciri-cirinya berbentuk silinder

    horisontal atau vertikal dan karena ukurannya cukup besar dan makan

    tempat, biasanya dipasang di luar kamar mandi. Dan air di dalam tangki

    inilah yang dipanaskan sampai mencapai suhu yang dikehendaki.

    Komponen dan cara kerjanya terlihat seperti gambar sebelah. Komponen

    utama alat ini adalah elemen pemanas listrik yang terletak di bagian atas

    dan bawah tangki. Saat air dingin masuk ke tangki, elemen pemanasnya

    mulai bekerja memanaskan air dalam tangki sampai mencapai suhu yang

    dikehendaki. Dan ketika suhu air dalam tangki mulai turun, ke dua

    elemen pemanas ini bekerja kembali memanaskan air sampai mencapai

    suhu yang telah di setting. Dengan dimikian suhu air di dalam tangkiselalu terjaga dan selalu tersedia setiap dibutuhkan.

    Karenanya, pemanas air listrik pakai tangki ini pemakaian daya

    listriknya lebih boros. Daya listrik terus tersedot untuk menjaga

    kestabilan suhu air dalam tangki sekalipun tidak ada yang menggunakan

    air panas. Berikut contoh produknya merk Reliancedari Amazondengan

    kapasitas 6 gallons.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    25/50

    19

    Gambar 10. Pemanas air listrik pakai tangki

    b.Pemanas air listrik tanpa tangki (Tankless - Electric Water Heater)

    Untuk jenis yang ke dua ini tidak memerlukan tangki. Jadi airnya

    tidak perlu ditampung dulu. Sama seperti pemanas air gas tanpa tanki,

    pemanas air listrik tanpa tangki ini baru bekerja memanaskan air saat kran

    air di buka. Air dari kran tidak langsung panas, perlu waktu beberapa saat

    untuk mendapatkan air panas yang diinginkan. Lama nunggunya

    tergantung dari besar kecilnya watt listrik alat tersebut. Semakin besar

    watt-nya semakin cepat air panas keluar dari krannya, begitu juga

    sebaliknya.

    Cara kerja sama seperti pemanas air gas tanpa tangki. Saat kran di

    buka, aliran air terdeteksi oleh sensor aliran air (flow-switch) dan

    mengaktifkan elemen pemanas di dalam heating moduledan memanaskan

    air sampai suhu yang diinginkan. Setelah mencapai suhu yang diinginkan

    atau kran di matikan (flow switchtidak mendeteksi adanya aliran air lagi),

    secara otomatis elemen pemanas pun mati. Jadi saat dibutuhkan saja alat

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    26/50

    20

    ini bekerja. Dengan demikian konsumsi listriknya lebih hemat, walaupun

    air panasnya tidak tersedia setiap saat. Harus nunggu dulu beberapa saat

    setelah alat bekerja.

    Gambar 11. Pemanas air listrik tanpa tangki

    Tabel 1. Kesimpulan Pemanas Air dengan Memakai Tangki dibandingkan

    tanpa Tangki:

    Memakai Tangki Tanpa Tangki

    Ukuran: Besar makan tempat Kecil, tidak makan tempat

    Listrik: Boros, bekerja terus Lebih hemat, bekerja saat dubutuhkan

    Harga: Mahal >2 jt-an Lebih murah, < 1 jt-an

    Ketersediaan air panas: selalu ada Mau air panas? nunggu duluCocok untuk keluarga besar Cocok untuk keluarga kecil

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    27/50

    21

    3. Pemanas air energi surya

    System pemanas energy surya meggunakan tabung penyimpan dan

    letaknya harus dipasang di atas atap bagunan untuk mendapatkan panas

    matahari. Air panas dipanaskan oleh matahari digunakan dalam banyak cara.

    Sementara mungkin paling dikenal dalam lingkungan perumahan untuk

    menyediakan air panas domestik, air panas surya juga memiliki aplikasi

    industri, misalnya untuk menghasilkan listrik. Desain cocok untuk iklim

    panas dapat jauh lebih sederhana dan lebih murah, dan dapat dianggap

    sebagai teknologi yang tepat untuk tempat-tempat ini. Adapun kelemahan

    sistem pemanas air tenaga surya adalah masih memakai heating element.

    Gambar 12. Pemanas air energi surya

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    28/50

    22

    Untuk memanaskan air menggunakan energi matahari, kolektor,

    sering diikat ke atap atau dinding menghadap matahari, memanaskan fluida

    kerja yang baik dipompa (sistem aktif) atau didorong oleh konveksi alami

    (sistem pasif/Thermosyphon) melalui itu. Kolektor dapat terbuat dari kotak

    kaca beratap sederhana terisolasi dengan penyerap surya datar terbuat dari

    lembaran logam, yang melekat pada pipa tembaga dan berwarna gelap, atau

    set tabung logam dikelilingi oleh silinder kaca dievakuasi (dekat vakum).

    Dalam kasus industri cermin parabola dapat berkonsentrasi sinar matahari

    pada tabung. Panas yang disimpan dalam tangki penyimpanan air panas.Volume tangki ini harus lebih besar dengan sistem pemanas surya untuk

    memungkinkan untuk cuaca buruk, dan karena suhu akhir yang optimal

    bagi kolektor surya lebih rendah dari perendaman khas atau pemanas

    pembakaran. Perpindahan panas cairan (HTF) untuk penyerap mungkin air

    panas dari tangki, tapi lebih sering (setidaknya dalam sistem aktif) adalah

    loop terpisah dari cairan yang mengandung anti-beku dan inhibitor korosi

    yang memberikan panas ke tangki melalui penukar panas (umumnya sebuah

    kumparan pipa tembaga dalam tangki). Konsep lain yang lebih rendah

    pemeliharaan adalah 'drain-kembali': tidak ada anti-freeze diperlukan,

    melainkan semua pipa yang miring menyebabkan air mengalir kembali ke

    tangki. Tangki tidak bertekanan dan terbuka untuk tekanan atmosfer. Begitu

    pompa menutup off, arus berbalik dan pipa kosong sebelum pembekuan

    dapat terjadi.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    29/50

    23

    Gambar 13. Pemanas air energi surya

    Perumahan instalasi panas matahari jatuh ke dalam dua kelompok:

    pasif (kadang disebut "kompak") dan aktif (kadang-kadang disebut

    "dipompa") sistem. Kedua biasanya meliputi sumber energi tambahan

    (elemen pemanas listrik atau koneksi ke gas atau bahan bakar minyak sistem

    pemanas sentral) yang diaktifkan bila air dalam tangki turun di bawah

    pengaturan suhu minimum seperti 55 C Oleh karena itu, air panas selalu

    tersedia. Kombinasi air surya pemanasan dan menggunakan panas back-up

    dari cerobong asap tungku kayu untuk memanaskan air dapat mengaktifkan

    sistem air panas untuk bekerja sepanjang tahun di iklim dingin, tanpa

    persyaratan tambahan panas dari sistem pemanas air surya yang bertemu

    dengan fosil bahan bakar atau listrik.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    30/50

    24

    Gambar 14. Pemanas air energi surya

    Ketika sebuah pemanas air tenaga surya dan air panas sistem pemanas

    sentral yang digunakan bersama, baik panas matahari akan terkonsentrasi

    dalam tangki pemanasan awal yang feed ke dalam tangki dipanaskan oleh

    pemanas sentral, atau penukar panas matahari akan menggantikan

    pemanasan yang lebih rendah unsur dan elemen atas akan tetap di tempat

    untuk memberikan untuk setiap pemanas surya yang tidak dapat

    menyediakan. Namun, kebutuhan primer untuk pemanasan sentral adalah

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    31/50

    25

    pada malam hari dan di musim dingin ketika matahari mendapatkan yang

    lebih rendah. Oleh karena itu, pemanas air surya untuk mencuci dan mandi

    sering merupakan aplikasi yang lebih baik daripada pemanasan pusat

    karena penawaran dan permintaan yang lebih baik yang cocok. Dalam iklim

    banyak, sistem air panas matahari dapat memberikan sampai 85% energi air

    panas domestik. Hal ini dapat mencakup domestik non-listrik

    berkonsentrasi sistem panas matahari. Di negara-negara Eropa utara, air

    panas gabungan dan sistem pemanas ruang (combisystems surya)

    digunakan untuk menyediakan 15 sampai 25% dari energi pemanas rumah.

    c. Instalasi air kotor

    Air buangan atau air kotor air bekas pakai yang dibuang. Air kotor dapat

    dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunannya.

    1. Air bekas buangan: air yang digunakan untuk mencuci, mandi, dan

    bermacam-macam lain pengguaanya.

    2. Air limbah: air untuk membersihkan limbah/ kotoran.

    3.

    Air hujan: air yang jatuh ke atas permukaan tanah atau bangunan.4. Air limbah khusus: air bekas cucian kotoran-kotoran dan alat-alat tertentu

    seperti air bekas rumah sakit, laboratorium, restoran dan pabrik.

    Untuk membuang dan mengalirkan air kotor ini, ada yang dapat digabung

    pembuanannya supaya tidak terjadi perembesan yang berakibat mencemarkan

    lingkungan. Selain itu pipa-pipa dibuang/ dipasang dalam ukuran yang besar

    mulai dari diameter 3 sampai dengan 6 dengan kemiringan tertentu untuk

    memudahkan pengaliran air kotor trsebut.

    1. System pembuangan air bekas

    Air bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian, air bekas cucian

    pakaian, kendaraan, cucian peralatan masakan dan beberapa macam cucian

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    32/50

    26

    lainnya. Untuk pipa pembuangan dapat digunakan pipa PVC; untuk pipa-

    pipa vertical dan pembuangan horizontal digunakan pipa PVC atau pipa

    beton dengan diameter yang diperhitungkan ukurannya. Mengingat panjang

    PVC 400 cm, maka system pemipaan pembuangan air bekas, baik vertical

    maupun horizontal diusahakan setiap 400 cm dibuat sambungan/

    dihubungkan dengan pipa-pipa lain. Untuk pipa vertical, diusahaka

    hubungan meggunakan sambungan dengan sudut lebih kecil dari 90 derajat

    sehingga tidak terjadi air balik. Untuk sambungan-sambungan horizontal,

    juga dapat digunakan sambungan-sambungan bersudut lebih dari 90 derajat

    atau menggunakan bak-bak control. Pembuangan air bekas ini dapat

    dialirkan ke saluran lingkungan atau saluran kota praja.

    2. System pembuangan air limbah

    Air limbah adalah air bekas buangan yag bercampur kotoran. Air bekas/

    air limbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarang/ dibuang ke seluruh

    lingkungan, tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan.

    System Pembuangan Air Limbah

    Saluran air limbah di tanah/ di dasar bangunan dialirkan pada jarak

    sependek mungkin dan tidak diperbolehkan membuat belokan-beloka tegak

    lurus, dialirkan dengan kemiringan 0,5-1% ke dalam bak penampungan yang

    disebut septic tank. Bak penampungan air limbah tidak diperbolehka

    bercampur dengan air bekas buangan apalagi yang megandung sabun.

    Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup

    diperluka septic tank dengan volume 1-1.5 m3

    dengan dibuat perembesan.Untuk bngunan-bangunan yang banyak penghuninya, penampung air limbah

    harus menggunakanseptic tank berukuran besar yang sering disebut sebagai

    pengolah limbah (sewage treatment). Sewage Treatment Plant (STP) adalah

    tempat pengolahan limbah yang jumlah kotorannya cukup banyak.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    33/50

    27

    Limbah yang terkumpul, diolah secara mekanis, diaduk, diberi udara

    supaya bakteri-bakteri yang ikut mengolah limbah dapat hidup dengan baik

    sehingga dapat segera memproses kotoran-kotoran/ limbah tersebut. Hasil

    pengolaha limbah diberi zat pembersih sehingga air bekas pengolahan

    limbah dapat dipompa keluar untuk dibuang melalui saluran-saluran kota

    atau mendinginkan alat pendingin (air condition).

    Sewage treatment dapat diletakkan di luar gedung/ halaman atau dapat

    juga dibuat di bagian lantai yang paling bawah/ lebih rendah dari toilet yang

    rendah. Di dalam ruangan sewage tersebut, orang harus dapat masuk untuk

    mengontrol sehingga diperlukan penerangan dan ventilasi (exhaust van).

    Air Limbah Khusus

    Air limbah khusus adalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan

    khusus, seperti restoran-restoran besar, pabrik-pabrik/ industry kimia,

    bengkel, rumah sakit, da laboratorium. Air limbah khusus ini harus

    ditampunng di tempat tertentu, dengan treatment tersendiri , lalu dapat

    dibuag bersama-sama dengan air bekas biasa. Sebagai cotoh, restoran besar

    yang membuang air limbah khusus/air buangan yang mengandung lemak,

    sedangkan lemak tidak dapat hancur/ menyatu dengan air bekas buangan.

    Oleh karena itu, perlu diadakan treatment terlebih dahulu. Alat ini disebut

    grease trap atau perangkap lemak.

    3. System pembuangan air hujan

    Air hujan adalah air dari awan yang jatuh di permukaan tanah. Air

    tersebut dialirkan ke saluran-saluran tertentu. Mengingat air yang jatuh tidak

    sama dialami oleh setiap bangunan, tergantung dari letak dan kondisi

    banguna berada, maka untuk penyalurannya diperlukan pipa-pipa plumbing

    tersendiri yang dihitung dan diukur dari atap yang menerima air hujan

    tersebut.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    34/50

    28

    Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau kompleks perumahan

    disalurkan melalui talang-talang vertical dengan diameter 3 (minimal) yang

    diteruskan ke saluran-saluran horizontal dengan kemiringan 0,5-1% dengan

    jarak terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan. Air hujan tersebut

    disalurkan dengan pipa tersendiri dengan saringan khusus yag terpisah

    dengan pipa air bekas.

    Untuk daerah-daerah tertentu yang penyerapan air tanahnya cukup baik,

    dibuat bak penampung air hujan, lalu diresapkan pada tanah gembur dengan

    dasar yang dibuat dari pasangan koral-koral dan ijuk. Peresapan air ini

    bertujuan supaya air hujan yang dating tidak terbuang percuma ke selokan

    lingkungan, tetapi meresap sehingga tanah tersebut mejadi daerah yang

    mengandung banyak air, yang nantinya akan digunakan untuk kebutuhan air

    di daerah tersebut. Air hujan yang jatuh pada atap bangunan tinggi, perlu

    diadakan peyelesaiaan yang baik sehingga tidak terjadi kebocoran dan

    tumpahan yag tidak teratur.

    Pipa pembuangan/pipa vertical dipasang pada shaft untuk air hujan yang

    dapat dibuang sejajar dengan pipa-pipa plumbing lainnya. Pipa ini dipasangsesuai dengan luas atap yang menampung air hujan tersebut. Dalam

    menghitung besar pipa pembuangan air hujan, harus diketahui atap yang

    menampung air hujan tersebut dalam luasan m2. Sebagai standar ukuran pipa

    pembuangan dibuat tabel sebagai berikut:

    Diameter (inci) Luasan atap (m ) Volume (liter/menit)

    3 s.d-180 255

    4 385 547

    5 698 990

    6 1135 1610

    8 2445 3470

    Tabel 2.Ukuran pipa vertical/ tegak untuk menampung air hujan dari atap

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    35/50

    29

    Untuk mencari/ menghitung jumlah dan besar pipa tegak air hujan, dapat

    dicari dengan cara sebagai berikut:

    Luas atap = 1200 m2. Hujan rata-rata di Indonesia anatara 300-500

    mm/m2/jam = 5-8 liter/menit. Curah hujan = 1200 m2 x 5 - 8 liter/ menit =

    6000 9600 liter/ menit. Luas atap 1200 m2, dalam tabel paling efisien

    menggunakan diameter 6 dengan kapasitas +/- 1610 liter/ menit. Jika curah

    hujan 8000 liter/ menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam

    waktu 1 x 6 = 8000 : 1610 = 5 menit. Untuk mempercepat pembuangan air

    diperlukan pipa 6 sebanyak 5 buah yang tersebar letaknya sehingga air di

    atas atap pada saat tertentu akan terbuang ke luar dalam waktu 1 (satu)

    menit.

    Setelah mengetahu jumlah dan besar diameter tegak pipa air hujan, air

    hujan tersebut dapat dialirkan melalui saluran-saluran kota praja atau dapat

    dialirkan ke sumur-sumur beton yang ditanam ke dalam galian tanah yang di

    luarnya dipasang batu-batu koral/ batu karang dan ijuk, sebagai tempat

    penyerapan. Utuk memperlancar aliran penyerapan air hujan

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    36/50

    30

    Gambar 15. System Pembuangan Air Limbah

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    37/50

    31

    Gambar 16. System Pembuangan Air Hujan

    Gambar 17. System Pembuangan Air Khusus

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    38/50

    32

    Gambar 18. System Pembuangan Air Limbah

    4)Contoh Perhitungan Sanitasi/ Plumbing

    1. Suatu Bangunan kantor yang disewakan terdiri dari bangunan berlantai 15

    dengan luas 1400 m

    2

    /lantai, dan dihuni oleh karyawan yang diasumsikan 6-8m

    2/oang. Kebutuhan kloset, wastafel dan urinual pada bangunan tersebut

    sesuai dengan Tabel Jumlah Peralatan untuk Plumbing No.6

    Jumlah karyawan per lantai = 1400 m2: (6-8) m

    2/orang = 200 orang, yang

    terdiri dari karyawan pria = 110 orang, dan karyawan wanita = 90 orang

    Sesuai dengan table tersebut, kebutuhan :

    Kloset karyawan pria untuk 110 orang = 5 buah

    Kloset karyawan wanita untuk 90 orang = 5 buah

    Wastafel karyawan pria untuk 110 orang = 5 buah

    Wastafel untuk karyawan wanita untuk 90 orang = 4 buah

    Urinial karyawan pria = kloset = 5 buah

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    39/50

    33

    Jumlsh kloset wastafel, dan urinial tersebut merupakan kebutuhan peralatan

    plumbing untuk setiap lantai.

    2. Suatu Sekolah Menengah/Lanjutan diketahui jumlah guru, karyawan dan

    siswanya

    Guru pria = 12 orang

    Guru wanita = 8 orang

    Karyawan pria = 6 orang

    Karyawan wanita = 3 orang

    Siswa terdiri dari:

    Siswa laki-laki = 400 anak

    Siswa perempuan = 200 anak

    Untuk menghitung kebutuhan kloset, wastafel, dan urinial dapat

    menggunakan Tabel Jumlah Peralatan untuk Plumbing no.3 dan 7

    - Kebutuhan kloset guru dan karyawan pria = (12+6) orang : 8 =

    2,5 ~ 3 buah- Kebutuhan kloset guru dan karyawan wanita = (8+3) orang : 10 = 1

    buah

    - Kebutuhan wastafel pria = 18 orang : 12 =

    1,5 ~ 2 buah

    - Kebutuhan wastafel wanita = 11 orang : 12 = 1

    buah

    - Kebutuhan urinial pria = 18 orang : 8 = 2

    buah

    Kebutuhan kloset wastafel dan urinial untuk siswa (lihat Tabel 1.3 no 7)

    - Jumlah kloset siswa laki-laki = 400 siswa : 40 = buah

    - Jumlah kloset siswa perempuan = 200 siswa : 40 = 5 buah

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    40/50

    34

    - Jumlah wastafel siswa laki-laki = 400 siswa : 35 = 11

    buah

    - Jumlah wastafel siswa perempuan = 200 siswa : 35 = 6 buah

    - Jumlah urinial siswa laki-laki = 400 siswa :40 = 10

    buah

    Untuk bangunan sekolah tersebut kalu dibangun dalam jumlah 3 lantai

    maka kebutuhan peralatan kloset dibagi 3 dengan hasil pembulatan keatas.

    Tabel 3. Jumlah Peralatan untuk Plumbing

    No Tipe Bangunan Closet Urinal Wastafel

    1 Gedung

    pertemuan, R.

    rapat, tempat

    ibadah

    Setiap 150

    wanita

    sebanyak 1 bh,

    setiap 300 pria

    sebanyak 300

    bh

    Setiap 300 pria

    sebanyak 1 bh

    Sejumlah sama

    dengan kloset

    2 Auditorium,

    Convention

    Hall, Bioskop

    1-100 orang

    perlu bh, 101-

    200 orang

    perlu 2 bh,

    201-400 orang

    perlu 3 bh,

    diatas 400

    orang setiap

    500 pria perlu

    1 bh, setiap

    300 wanita

    1-200 org

    perlu 1 bh,

    201-400 org

    perlu 2 bh,

    401-600 org

    perlu 3 bh,

    diatas 600 org

    setiap 300 pria

    perlu 1 bh

    1-200 org

    perlu 1 bh,

    201-400 org

    perlu 2 bh,

    401-750 org

    perlu 3 bh,

    diatas 750 org

    setiap 500 org

    perlu 1 bh

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    41/50

    35

    perlu 1 bh

    3 Asrama,

    Sekolahan,

    Kampus

    Setiap 8 wanita

    perlu 1 bh,

    setiap 10 pria

    perlu 1 bh

    Setiap 8 pria

    perlu 1 bh

    Setiap 12 org

    perlu 1 bh

    4 Pabrik 1-10 org perlu

    1 bh, 11-25 org

    perlu 2 bh, 26-

    50 org perlu 3

    bh, 51-75 org

    perlu 4 bh, 76-

    100 org perlu 5

    bh, diatas 100

    orang setiap 30

    pria/wanita

    perlu 1 bh

    1-30 org perlu

    1 bh, 31-80 org

    perlu 2 bh, 81-

    160 org perlu 3

    bh, 161-240

    org perlu 4 bh,

    diatas 250 org

    setiap 50 org

    perlu 1 bh

    Setiap 10 org

    perlu 1 bh,

    diatas 100 org

    setiap 15 org

    perlu 1 bh

    5 Rumah sakit:- Perawat

    - Kamar Pasien

    -R. tunggu +

    karyawan

    Setiap 8 pasienperlu 1 bh,

    setiap kamar=

    1 bh, sama

    dengan

    kebutuha

    bangunan

    umum

    Setiap 10pasien perlu 1

    bh, setiap

    kamar 1 bh

    6 Bangunan

    umum (kantor

    dan

    sebagainya)

    1-15 org perlu

    1 bh, 16-35 org

    perlu 2 bh, 36-

    55 org perlu 3

    Sama dengan

    jumlah toilet

    pria

    1-15 org perlu

    bh, 16-5 org

    perlu 2 bh, 36-

    60 org perlu 3

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    42/50

    36

    bh, 56-80 org

    perlu 4 bh, 81-

    110 org perlu 5

    bh, 111-150

    org perlu 6 bh,

    diatas 150 org

    setiap

    tambahan 40

    org perlu 1 bh

    bh, 61-90 org

    perlu 4 bh, 91-

    125 org perlu 5

    bh, diatas 125

    org setiap

    penambahan

    45 org perlu 1

    bh

    7 Sekolah:

    - Dasar

    - Lanjutan

    Setiap 30 anak

    laki-laki perlu

    1 bh, setiap 25

    anak

    perempuan

    perlu bh,

    setiap 40 anak

    laki-laki perlu1 bh, setiap 30

    anak

    perempuan

    perlu 1 bh

    Setiap 40 anak

    laki-laki perlu

    1 bh

    Setiap 35 anak

    laki-laki perlu

    1 bh, setiap 35

    anak

    perempuan

    perlu 1 bh

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    43/50

    37

    BAB III

    KESIMPULAN

    Sistem peralatan plumbing adalah suatu sistem penyediaan atau pengeluara air

    ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pecemaran terhadap

    daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dalam

    masalah air.

    Alat-alat plumbing yag merupakan permulaa dari sistem pembuangan dari

    instalasi, dapat berupa: kran, kloset, wastafel (lavatory), urinoir bidet, bath tub,

    shower, dan lain-lain. Alat plumbing dari kran dapat berfungsi sebagai alat untuk

    medapatka air dan juga alat plumbing lain untuk megalirkan air yang sudah dipakai.

    System Instalasi Plumbing:

    1. Instalasi air bersih

    a)Up feed distribution

    b)Down feed distribution

    c)

    Zone systemd)Up feed pumping

    2. Istalasi air panas

    a)Pemanas air dengan gas

    b)Pemanas air listrik

    c)Pemanas air energi surya

    3. Instalasi air kotor

    a)Air bekas buangan: air yang digunakan untuk mencuci, mandi, dan bermacam-

    macam lain pengguaanya.

    b)Air limbah: air untuk membersihkan limbah/ kotoran.

    c)Air hujan: air yang jatuh ke atas permukaan tanah atau bangunan.

    d)Air limbah khusus: air bekas cucian kotoran-kotoran dan alat-alat tertentu

    seperti air bekas rumah sakit, laboratorium, restoran dan pabrik.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    44/50

    38

    DAFTAR PUSTAKA

    Tangoro, Dwi. 2010. Utilitas Bangunan, Jakarta: UI-Press.

    Poerbo, Hartono. 1998. Utilitas Bangunan, Jakarta: Djambatan.

    Dermawan. Moch Husni. 2003. Paparan Kuliah Instalasi Bangunan, Semarang:

    Universitas Negeri Semarang.

    Jaringan Air Bersih II, Jogjakarta: Universitas Gajah Mada

    http://proyeksipil.blogspot.com/2013/06/sistem-dan-cara-kerja-mesin-pemanas-

    air.html

    http://www.heatpumpwaterheater.info/pemanasairsurya.htm

    http://sanfordlegenda.blogspot.com/2012/09/Electric-Water-Heater-Pemanas-Air-

    Listrik.html

    http://smt-tangerangselatan.blogspot.com/2010/09/pemanas-air-tenaga-panas-

    buang-freon-ac.html

    http://pureitpemurniair.wordpress.com/cara-kerja/

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    45/50

    39

    Lampiran Tanya Jawab:

    Termin I

    1. Bahar Ardianto (5113412028)

    Bagaimana cara menstabilkan aliran air pada up feed distribution ? agar aliran

    air tetap stabil sampai lantai paling bawah?

    Jawab :

    Cara menstabilkan air pada up feed distribution yaitu tangki penampung

    bawah (ground tank) air yang tersedia harus stabil (tetap)sesuai dengan

    perhitungan agar aliran air sampai ke lantai bawah stabil dan tetap tersedia.

    2. Esti Nur Taufik (5113412055)

    a)Apa saja persyaratan kualitas air bersih ?

    b)Apakah bakteri yang di septic tank sudah ada atau di berikan bakteri ?

    Jawab :

    a)Persyaratan kualitas air bersih meliputi :

    Persyaratan fisik :

    a. Suhu: merupakan suhu kamar antara 10 - 25 derajat Celcius

    b. Warna: tidak berwarna

    c. Rasa: tidak berasa

    d. Bau: tidak berbau

    e. Kekeruhan: tidak boleh mengandung S102 25 mg/l

    Persyaratan kimiawi :

    a. 02 agresif dapat menyebabkan karat serta korosi

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    46/50

    40

    b. H2S menimbulkan pembusukan

    c. NH4 zat organik harus dihindari

    d. Cl kurang dari 150 mg/l, bila lebih rasanya tidak enak

    e. SO4 kurang dari 250 mg/l, bila lebih dapat merusak beton

    f. Fe kurang dari 0,2 mg/l, bila lebih tidak sehat

    g. Kandungan Pb maksimum 0,05 mg/I

    h. Kandungan Cu maksium 3 mg/l

    i. Ph antara 6,5 -9,0

    j. Yodium kurang lebih 60 mg/l

    k. FI antara 1-1,5 mg/l

    Persyaratan biologis

    Air minum tdiak boleh mengandung bakteri penyakit dan biota lain. Hal ini

    dapat diperiksa dengan alat coliliter. Dalam pengolahan air minum dapatdilakukan treatmen tertentu untuk memastikan ketidakberadaan bibit penyakit

    tersebut.

    Persyaratan radioaktif

    Air minum tidak boleh tercemar dan mengandung unsur-unsur radioaktif.

    b)Bakteri yang berada di septic tank sudah ada secara otomatis pada septic

    tank. Karena bakteri dapat hidup dimana saja. Termasuk bakteri pengurai

    yang berada pada septic tank yang merupakan bakteri yang

    menguntungkan bagi manusia.

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    47/50

    41

    3. Ririn Anggraini (5113412058)

    a). Berapa jumlah pompa yang dibutuhkan untuk up feed distribution, down

    feed distribution dan zone system ?

    b). Apakah pemanas air dengan menggunakan Freon tidak boros ? bagaimana

    sistem kerja alat ini ?

    Jawab :

    a) Perhitungan pompa hisap :

    Pada intinya pompa ini mempunyai kekuatan yang disebut Total Head

    yang dijabarkan atas kekuatan hisap dan kekuatan tekan. Biasanya

    dinyatakan dalam meter. Pada pompa hisap sebagian besar total head

    yang ada dikonsentrasikan pada kekuatan menghisap atau menarik aliran.

    Perhitungan pompa tekan :

    Secara fungsional diefisiensikan untuk menekan aliran sehingga

    perletakannya lebih cenderung dekat dengan permukaan aliran yang akan

    dipindah. Pemanfaatan pompa tekan ini misalnya pada pompa limbah dan

    pompa sumur dalam (submersible pump/deep well).

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    48/50

    42

    b) Pemanas dengan menggunakan Freon

    Pemaas dengan menggunakan Freon tidak boros, karena hanya

    memanfaatkan panas buangan dari outdoor AC. Cukup dengan

    menyalakan AC 3 jam sehari akan tersedia air panas yang tersimpan

    dalam tabung isolator. Manfaat lain yang didapat adalah mengoptimalkan

    system pendingin kipas elektrik di outdoor di AC, menjadikan tekanan

    gas refrigerant di kondensor menurun dan beban kerja kompresor akan

    berkurang sehingga kosumsi listrrik menurun, biaya listrik dapat dihemat

    (5%-10%)

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    49/50

    43

    Termin II

    1. Aditya Wisudawati Eka Purnama Putri (5113412074)

    Bagaimana tentang masalah aliran balik pada pipa dan bagaimana cara

    pencegahan aliran balik tersebut ?

    Jawab :

    Pada saluran pipa pesat terdapat tabung peredam (surge tank), yang

    berfungsi sebagai pengaman tekanan yang tiba-tiba naik, saat katup pengatur

    ditutup.Air mengenai sudu-sudu turbin yang merubah energi potensial air

    menjadi energi gerak/mekanik yang memutar roda turbin, yang pada

    gilirannya generator akan merubah energi gerak/mekanik tersebut menjadi

    energi listrik. Katup pengatur turbin akan mengatur banyaknya air yang akan

    dialirkan ke sudu-sudu turbin sesuai kebutuhan energi listrik yang akan

    dibangkitkan pada putaran turbin yang tertentu. Putaran turbin yang terlalu

    cepat dapat menimbulkan kerusakan pada turbin dan generator, dimana hal ini

    dapat terjadi pada saat beban listrik tiba-tiba lepas/ hilang. Untuk mengatasiputaran yang berlebihan maka katup pengatur turbin harus segera ditutup.

    Katup pengatur turbin yang tiba-tiba menutup akan mengakibatkan terjadinya

    goncangan tekanan arus balik air ke pipa pesat, dimana goncangan ini

    diredam dalam tabung peredam. Hal ini dapat dicegah dengan pemasangan

    pipa dengan benar dan dilakukan perawatan dan perbaikan saluran pipa

    secara rutin

    2.

    Arif Setiawan Ariav (5113412027)

    Bagaimana dengan instalasi air panas dengan menggunakan (panel surya)

    bagiamana jika cuaca tidak menentu (musim penghujan ) ?

    Jawab :

  • 5/18/2018 Makalah Plumbing Kel. 2_ Tek. Sipil, s1 Rombel 1

    50/50

    44

    Instalasi air panas dengan menggunakan tenaga surya merupakan pemanasan

    air dengan menggunkan energi matahari (surya). Jika cuaca tidak menentu

    (musim penghujan) maka alat ini tidak dapat digunakan, karena setiap alat

    mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika terjadi musim

    penghujan maka pemanasan air dialihkan ke sistem lain seperti listrik dll.

    3. Rizki Julia Rachmawati (5113412078)

    Bagaimana pendapat kelompok anda mengenai sistem penyaringan air yang

    sedang berkembang saat ini ( pure it) bagaimana cara kerja sistem tersebut

    dan bagaimana efek samping terhadap kesehatan dan bagaimana cirri-ciri fisik

    dari air yang sudah tercemar ?

    Jawab :

    Sistem pure it merupakan sistem yang sangat efisien untuk penjernihan air.

    Cara kerja sistem pure it ini menggunakan 4 tahap penyaringan yaitu :

    1. Saringan Serat Mikro. Air yang dituang akan melewati saringan serat

    mikro untuk menghilangkan kotoran yang terlihat

    2. Filter Karbon Aktif. Kemudian melewati filter karbon aktif untuk

    menghilangkan pestisida dan parasit berbahaya

    3. Prosesor Pembunuh Kuman. Selanjutnya processor pembunuh kuman

    dengan Teknologi Pembunuh Kuman Terprogram membunuh semua

    virus dan bakteri berbahaya

    4. Penjernih. Akhirmya, air akan melalui penjernih yang akan menghasilkan

    air yang jernih, tidak berbau, dan dengan rasa yang alami