dokumen kontrak ''abdul rohman fauzi (3 sipil 1 siang)
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
1/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
1
PEMERINTAH KOTA TARAKAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Suparman Raya No. 37 Telp. (0551) 6896767 Fax. (0551) 6896868, Kaltim
PROJECT WORK 2
LAPORAN 1
DOKUMEN PEMILIHAN
Disusun oleh :
Abdul Rohman Fauzi (3110120008)
Kelas 3 Sipil 1 Siang
untuk pengadaan jasa pemborongan :
PROYEK PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH TARAKAN, KALTIM
TAHUN ANGGARAN 2013
Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Dinas Pekerjaan Umum Kota Tarakan,Kaltim
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
2/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
2
BAB I
SPESIFIKASI UMUM
Peserta harus mempelajari seluruh gambar serta Rencana Kerja dan Syarat
(RKS) ini dengan seksama untuk memahami benar-benar isi dokumen tersebut secara
keseluruhan maupun setiap bagian. Tidak ada gugatan yang akan dipertimbangkan
jika gugatan itu disebabkan oleh peserta tidak atau kurang memahami setiap isi
dokumen ini.
1.1 KETERANGAN UMUM
1.Nama Proyek : PROYEK PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH
TARAKAN, KALTIM
2.
Alamat Proyek : Jl. Patimura, Kelurahan Tarakan, Kaltim
3. Pemberi Tugas : DINAS PEKERJAAN UMUM
4. Konsultan Perencana : PT. MANDIRI JAYA
5.
Konsultan Pengawas : PT. JAYA KARYA KONSTRUKSI
1.2 PENGERTIAN ISTILAH
1. Proyek
Suatu pekerjaan yang memiliki jangka waktu tertentu yang dikehendaki
oleh pemberi tugas untuk direncanakan dan dilaksanakan oleh pihak lain atau
wakilnya yang ditunjuk.
2. Satuan Kerja
Pihak yang mengkehendaki suatu pekerjaan dilaksanakan oleh pihak lain
sehubungan dengan kepentingan atas hasil pekerjaan tersebut dan wakilnya yangditunjuk dalam pekerjaan ini dan juga merupakan Pihak Pertama yang tercantum
dalam surat perjanjian pemborong dan yang dimaksud sebagai Pihak Pertama
adalah pemerintah daerah Kota Kaltim yang diwakili oleh Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Kota Kaltim adalah sebagai Pemimpin Proyek Pendistribusian
Air Bersih di Kelurahan Tarakan, Kaltim.
Hak dan Kewajiban Pemilik Proyek (Owner) meliputi:
a. Menyediakan, membayar sejumlah biaya yang diperlukan untuk
terwujudnya pekerjaan.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
3/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
3
b.
Menerima hasil pekerjaan apabila sudah sesuai dengan rencana yang
disepakati.
c. Penerimaan dan persetujuan dapat dilaksanakan apabila pekerjaan
bangunan telah selesai secara keseluruhan atau dapat pula dilakukan
perbagian, sesuai dengan perjanjian yang dibuat antara Pemberi Tugas
dan Kontraktor.
3. Konsultan Perencana
Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan, dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun
administratif, dalam hal ini adalah PT. Mandiri Jaya.
Hak dan Kewajiban Perencana:
a.
Membuat sketsa gagasan atau pemikiran utama.
b. Membuat perencanaan.
c. Membuat rencana pelaksanaan.
d. Membuat gambar detail dan penjelasan lengkap, termasuk perhitungan
konstruksinya.
e. Membuat peraturan dan syarat-syarat.
4.
Pengawas lapangan
Seorang ahli bangunan yang ditunjuk oleh Konsultan Pengawas untuk
melakukan pengawasan di lapangan setiap harinya supaya pelaksanaan pekerjaan
berjalan dengan lancar.
5. Kontraktor
Individu atau suatu perusahaan yang memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan untuk melaksanakan pekerjaan, yang memenangkan pelelangan sesuai
berita acara penunjukan pemenang dan mengikatkan diri dengan Pemberi Tugas
melalui surat kontrak antara pemberi tugas dan Kontraktor yang ditunjuk tersebut.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
4/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
4
6.
Sub Kontraktor
Pihak yang diserahkan tugas oleh Kontraktor untuk melakukan pekerjaan
tertentu yang sifatnya khusus dimana penunjukan dengan sepengetahuaan dan
persetujuan Pemberi Tugas.
7. Panitia Pelelangan ( ULP )
Sekelompok orang yang terdiri atas Pemberi Tugas atau wakilnya yang
ditunjuk, yang bertugas untuk mengadakan lelang dalam rangka memilih
kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan Proyek Pendistribusian Air Bersih,
Kelurahan Tarakan, Kaltim.
8. Peserta Lelang
Badan Hukum atau Perusahaan yang masuk dalam Daftar Rekanan
Terseleksi yang diundang oleh Pemberi Tugas untuk mengikuti pelelangan
pekerjaan proyek ini.
9. Dokumen Pelelangan
Berkas-berkas yang dikeluarkan oleh panitia pelelangan yang akan
digunakan untuk mengajukan penawaran dan terdiri atas:
a.
Seluruh gambar-gambar rencana pelaksanaan.
b. RKS lengkap dengan lampiran-lampiran serta keterangan lainnya.
c. Daftar volume pekerjaan (Bill of Quantity / BQ)
d.
Risalah berita Acara Penjelasan berikut beserta Addendum.
10. Dokumen Kontrak
Kumpulan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan kontrak yang
sekurang-kurangnya berisi yaitu:
a. Surat Perjanjian.
b.
Dokumen Tender (spesifikasi dan gambar gambar).
c. Penawaran (rincian pekerjaan dan harga).
d. Surat Penunjukan.
e. Syarat syarat perjanjian (surat pernyataan penggunaan jasa dan
penyedia jasa).
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
5/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
5
f.
Dokumen Lain (berita acara, klasifikasi, prebid meeting, data
pengadaan tanah, dll).
( PP No.29 / 2000 pasal 22)
11. Addendum
Semua penjelasan, perubahan, dan perbaikan atas apa yang tercantum
dalam dokumen kontrak yang dikeluarkan secara tertulis oleh Pemberi Tugas
sebelum atau selama pelaksanaan berlangsung.
12.
Penyerahan Pertama
Penyerahan pekerjaan untuk pertama kali yang dilaksanakan oleh
Kontraktor kepada Pemberi Tugas setelah seluruh pekerjaan yang tercantum
dalam kontrak selesai dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawasan dan
dinyatakan dalam berita acara Serah Terima Pertama.
13. Penyerahan Kedua
Penyerahan pekerjaan untuk kedua kalinya yang dilaksanakan oleh
Kontraktor kepada Pemberi Tugas setelah masa pemiliharaan berakhir dan setelah
seluruh cacat atau kekurangan sempurnaan serta kekurangan-kekurangan lainnya
telah selesai dikerjakan.
14. Kontrak
Ikatan persetujuan dengan pasal-pasal tertentu antara Pemberi Tugas dan
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan, yang didalamnya terdapat dokumen
kontrak serta segala sesuatu yang merupakan kelengkapan.
15. Harga Kontrak
Jumlah biaya proyek secara keseluruhan yang tersebut dalam Surat
Penawaran dan yang disetujui serta ditetapkan oleh Pemberian Tugas dalam Surat
Perintah Kerja dan disahkan dalam kontrak.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
6/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
6
16.
Pekerjaan Sementara
Semua pekerjaan atau fasilitas yang dibangun sementara untuk menunjang
pelaksanaan, penyelesaian, dan pemeliharaan pekerjaan.
17. Hari kerja
Seluruh hari dalam hari kalender kecuali hari besar ataupun hari-hari libur
lainnya.
18. Jam Kerja
Waktu kerja efektif dalam sehari yang dipakai untuk bekerja biasanya
delapan jam (pukul 8:00 s/d pukul 12:00 dan pukul 13:00 s/d pukul 17:00). Diluar
delapan jam itu disebut lembur.
19. Rencana Kerja dan Syarat
Pedoman dasar dan persyaratan mengenai segala pekerjaan yang akan
dilaksanakan, yang termasuk dan menjadi satu kesatuan dengan Dokumen Surat
Perjanjian. Dan selanjutnya dapat disingkat RKS.
20.
Gambar rencana
Gambar dasar mengenai segala pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang
termasuk dan menjadi satu kesatuan dengan Dokumen Surat Perjanjian Pekerjaan
Pemborongan.
21. Gambar Jadi
Gambar yang betul-betul sesuai dengan keadaan yang telah dibangun di
lapangan. Semua perubahan dan perbaikan dari gambar kerja di dokumentasikan
dalam gambar akhir yang disebutAs Built Drawing.
1.2.1
SYARAT-SYARAT LELANG
1. Surat Kuasa menghadiri Lelang bagi Direktur yang berhalangan hadir.
2. Dokumen Penawaran
a. Dibuat dalam rangkap 5 (lima) tersendiri dari 1 (satu) asli dan 4 (empat)
rekaman (copy).
b. Diberi tulisan asli atau copy sesuai dengan dokumen yang dimaksud.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
7/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
7
c.
Masing-masing rapih dan dijilid dalam bentuk baku. Syarat-syarat
administratif dan teknis yang tidak lengkap atau tidak memenuhi syarat,
menyebabkan dokumen penawaran yang bersangkutan langsung
dinyatakan tidak lengkap.
d. Syarat-syarat administratif / teknis yang harus dipenuhi meliputi sebagai
berikut:
1)
Surat penawaran dibuat dikertas dengan Kop Perusahaan,
bertanggal, bermeterai Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah), Cap
perusahaan, dan tanda tangan Direktur serta nama jelas.
2)
Surat penawaran dilengkapi dengan Daftar RAB, Daftar Harga
Satuan Upah, Bahan, dan Analisis Satuan Pekerjaan.
3) Syarat Administratif yang harus dilengkapkan adalah sebagai
berikut :
Neraca perusahaan terakhir (Dilegalisir).
Susunan pemilik modal.
Susunan pengurus.
Akte pendirian.
SIUJK/Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (Dilegalisir).
Pengalaman.
Referensi Bank.
Daftar Peralatan.
NPWP/Nomor Pokok Wajib Pajak atau PKP/Perusahaan Kena
Pajak (Dilegalisir).
Jaminan penawaran.
Tidak lengkapnya syarat-syarat administratif di atas dapat
mengugurkan peserta lelang.
4) Kelengakapan lain yang harus dilampirkan adalah sebagai berikut :
Asli brosur-brosur bahan/peralatan yang ditawarkan dengan
membubuhkan tanda tangan yang jelas (misalnya :
pembubuhan stabile) sesuai yang disyaratkan dalam RKS.
Asli Surat Pernyataan Tenaga Ahli yang Akan ditugasi untuk
melaksanakan proyek ini sebagai Kepala Proyek dan Staf Ahli
proyek lainnya sesuai dengan diagram organisasi proyek
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
8/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
8
laninya sesuai dengan diagram organisasi proyek yang
diusulkan serta Surat Pernyataan Pemborong (lihat lampiran).
Dibuat di atas Kop perusahaan peserta, dibubuhi tanggal, tanda
tangan dan nama jelas, cap perusahaan serta bermaterai sebesar
Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah). Dilampirkan dengan daftar
pengalama tenaga kerja ahli yang bersangkutan.
Asli judul waktu pelaksanaan proyek dalam bentuk diagaram
panah serta bar chart lengkap dengan S-Curve. Dibuat diatas
kertas bebas dibubuhi tanggal, tanda tangan, dan nama jelas
Pimpinan Perusahaan Peserta serta Cap Perusahaan.
Asli diagram Organisasi dan susunan personalia untuk
melaksanakan poyek ini. Dibuat diatas Kop perusahaan peserta,
dibubuhi tanggal, tanda tangan, nama jelas pemimpin
perusahaan serta Cap Perusahaan
Metode pelaksanaan dibuat Kop Perusahaan.
e.
SBU
f. Harus mempunyai sertifikat ahli dalam pekerjaan.
1.3 PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)
1. Penjelasan akan diadakan pada:
hari / tanggal : Rabu, 22 Maret 2013.
tempat : Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Kaltim, Jl.
Suparman Raya, Kota Kaltim.
waktu : Pukul 10.00 WIB s/d selesai.
2.
Peserta sebelumnya mengajukan penawaran dan harus melakukan peninjauan ke
lapangan dengan biaya dan risiko sendiri dan didampingi oleh Pemberi Tugas
untuk memperoleh semua keterangan mengenai keadaan lapangan, dimana
pekerjaan akan dilaksanakan.
3. Peserta diwajibkan untuk memperhatikan secara khusus kewajaran gambar-
gambar serta kelengkapan RKS. Peserta tidak boleh mengabaikan kemungkinan
adanya kenyataan kekurangan dalam gambar-gambar dan RKS yang akan
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
9/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
9
berpengaruh tidak baik pada hasil pekerjaan. Dalam hal ini peserta dapat
dinyatakan salah bila dalam rapat penjelasan pekerjaan tidak mengemukakan
kekurangan yang dimaksud.
4.
Peserta diberi kesempatan untuk mendapatkan penjelasan mengenai pedoman-
pedoman pelaksanaan yang akan diberikan oleh Pemberi Tugas/Panitia
Pelelangan/Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
5.
Dari hasil penjelasan pekerjaan akan dimuat dalam berita acara Penjelasan
Pekerjaan, yang akan diambil oleh peserta pada :
hari/Tanggal : Rabu, 23 Maret 2013
tempat : Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Kaltim, Jl.Suparman Raya, Kota Kaltim.
6.
Berita acara penjelasan tersebut ditandatangani oleh sekurang-kurangya 2 (dua)
orang wakil peserta dari :
a. Peserta Lelang.
b. Pemberi Tugas.
c. Konsultan Perencanaan.
7. Berita acara Penjelasan Pekerjaan yang tersebut pada butir (5) disususn oleh
Konsultan Perencana dibawah koordinasi Konsultan Pengawasan dan Panitia
Pelelangan.
8. Peserta yang tidak hadir pada waktu penjelasan pekerjaan, tidak dibolehkan
mengajukan penawaran.
1.4 DOKUMEN KUALIFIKASI
1. Dalam pengisian dokumen kualifikasi peserta harus melengkapi dokumen
kualifikasi yang disyaratkan. Sesuai dengan PERPRES No 54 tahun 2010 metode
yang digunakan dalam proses pelelangan ini dengan metode Pasca
Kualifikasi.
Kelengkapan dokumen kualifikasi terdiri dari :
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
10/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
10
a.
Surat pernyataan minat untuk mengikuti pekerjaan.
b. Fakta integrasi.
c. Formulir isian penilaian kualifikasi.
d.
Lampiran sertifikat dasar.
e. Lampiran bukti pajak.
2.
Pasca Kualifikasi adalah proses penilaian kompetisi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan tertentu lainya dari Penyedia barang/jasa setelah
memasukan penawaran.
3.
Selama proses kualifikasi Panita/Pejabat pengadaan dilarang menambah
persyartan Pasca Kualifikasi diluar yang telah ditetapkan dalam ketentuan
Keputusan Presiden.
4.
Penyedia Barang/Jasa wajib menandatangani surat persyaratan di atas materai
bahwa semua informasi yang disampaikan dalam formulir isian kualifikasi adalah
benar, dan apabila ditemukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang
disampaikan terhadap yang bersangkutan dikenakan sanksi pembatalan sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun berikut serta diancam/dituntut secara perdata dan pidana.
5. Proses Pasca Kualifikasi secara umum meliputi pemasukan dokumen kualifikasi
besamaan dengan dokumen penawaran dan terhadap peserta yang diusulkan
untuk jadi pemenang serta cadangan pemenang dievaluasi dokumen
kualifikasinya.
1.5 HARGA SATUAN PEKERJAAN DAN PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1.4 Harga satuan pekerjaan adalah harga selesainya suatu pekerjaan dimana
didalamnya sudah termasuk harga bahan, upah, peralatan, pengakutan, resiko, bea
materai, pajak, asuransi, serta biaya-biaya umum lainnya. Harga satuan pekerjaan
tersebut belum termasuk keuntungan Kontraktor, biaya perijinan serta PPN 10%
yang dimuat pada rekapitulasi.
1.5 Harga satuan pekerjaan tersebut mengikut dan harus digunakan sebagai dasar
perhitungan harga penawaran pekerjaan, termasuk menetukan harga pekerjaan
tambahan atau kurang, yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan
disetujui oleh Pemberi Tugas, kecuali apabila harga satuan pekerjaan tersebut
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
11/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
11
dinilai tidak wajar maka harga satuan pekerjaan ditetapkan bersama dengan
Konsultan Pengawasan dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
1.6 Didalam penawaran tidak ada pehitungan kembali harga satuan pekerjaan akibat
adanya fluktuasi harga bahan, upah, dan peralatan.
1.6 PERUBAHAN PEKERJAAN DAN PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Pekerjaan tambahan maupun kurang akan diperhitungkan apabila jelas
menyangkut pekerjaan tambah/kurang dan jelas bukan pekerjaan yang seharusnya
menjadi tanggung jawab kontraktor.
2. Untuk menentukan besarnya tambah kurang ditentukan dari harga satuan
penawaran kontrak terdahulu.
3. Nilai dari perubahan pekerjaan tambah kurang tersebut diperhitungkan setelah
pekerjaan mencapai 100% dan dibayar bersamaan pekerjaan tersebut.
1.7 HARGA KONTRAK, PAJAK, DAN BEA MATERAI
1.
Kontrak yang dipakai untuk menentukan harga yakni Lumpsum Fixed Price
yang artinya kontrak untuk melaksanakan seluruh pekerjaan dengan nilai kontrak
pasti yang mengikat.
Pedoman yang dipakai adalah :
a.
Surat Edaran Bersama Bappenas
No. 2262/d.II/5/2000
------------------------- Tanggal 6 April 2009
SE.42/A/3/0500
b. Surat Edaran Bersama Bappenas dan Ditjen Anggaran
No. 1342/D.IV/4/2000
------------------------- Tanggal 28 Maret 2009
SE.40/A/13/0400
2. Harga kontrak tersebut telah meliputi seluruh lingkup pekerjaan baik yang
tercantum di dalam gambar recana, RKS, daftar volume pekerjaan, dan berita
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
12/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
12
acara Penjelasan Pekerjaan, yang masing-masing saling melengkapi satu terhadap
yang lain serta menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3.
Bea materai sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan dipotong pada setiap pembayaran dan akan
disetorkan oleh Pemberi Tugas ke kas Negara dan dilaporkan ke Kantor Inspeksi
Pajak.
1.8 DAFTAR VOLUME PEKERJAAN (BILL OF QUANTITY)
1. Daftar volume pekerjaan (BQ) yang dibuat oleh Konsultan Perencanaan
merupakan pedoman saja. Peserta harus tetap menghitung item dan volume
pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, RKS, serta berita acara penjelasan
pekerjaan. Khususnya untuk volume pekerjaan (terlampir) agar dihitung kembali
oleh Peserta Lelang yang selanjutnya akan dievaluasi bersama.
2. Bila terdapat ketidaksesuaian antara perhitungan Peserta Lelang dengan daftar
volume pekerjaan (BQ) yang dibuat oleh Konsultan Perencanaan, maka
kekurangan atau kelebihan pekerjaan dan volume yang dimaksud akan
disesuaikan dan disepakati bersama pada waktu rapat penjelasan pekerjaan dan
bersifat mengikat.
3. Pengertian mengikat disini yakni bahwa Pemborong (Kontraktor) harus
melaksanakan pekerjaan sesuain gambar rencana, RKS, berita acara penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing) serta daftar volume pekerjaan yang telah disepakati
bersama antara Pemborong (Kontraktor) dan Pemberi Tugas. Apabila kenyataandi lapangan volume pekerjaan lebih besar dibandingkan penawaran pemborong,
maka pemborong wajib melaksanakan pekerjaan tersebut hingga selesai
sempurna tanpa tambahan biaya dan perpanjangan waktu. Dalam hal ini dianggap
resiko Pemborong (Kontraktor).
5. Tidak ada perhitungan kembali atas item pekerjaan maupun volume pekerjaan diluar
butir 2 (dua) pada ayat ini, yang dapat dijadikan dasar perhitungan pekerjaan
tambahan.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
13/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
13
1.9 TATA CARA PELELANGAN
Pelelangan berpedoman kepada PERPRES No. 54 Tahun 2010 dengan memilih tata
cara pemasukan dokumen penawaran sitem satu sampul.
1.9.1 SAMPUL
1.Sampul disiapkan oleh Pemberi Tugas dan akan didistribusikan kepada
Pemborong (Kontraktor) pada saat penjelasan pekerjaan (aanwijzing).
2.Sampul direkatkan dengan lem, di sebelah belakang dilak pada 5 (lima)
tempat. Satu tempat di tengah dan empat tempat masing-masing di sudut
simpul.
3.Pada sampul tidak boleh terdapat tulisan-tulisan atau simbol-simbol yang
menandakan identitas peserta, kecuali alamat penawaran disebelah kanan,
keterangan isi di sebelah depan kiri atas, dan 5 lak di sebelah belakang.
4.Dokumen penawaran sebelum dimasukan kedalam sampul panitia, terlebih
dahulu dimasukan kedalam sampul yang disediakan oleh Pemborong
(Kontraktor) sendiri dengan ukuran bebas, tetapi dapat dimasukan dalam
sampul panitia, terbuat dari kertas sampul warna coklat harus tidak tembus
baca.
5.
Sampul dalam tidak diijinkan terdapat tanda-tanda atau tulisan apapun
terkecuali nama dan alamat Pemborong (Kontraktor) disebelah kanan,
kemudian direkatkan dengan lem.
1.9.2
CONTOH PENAMPILAN SAMPUL PENUTUP
SAMPUL DEPAN SAMPUL BELAKANG
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
14/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
14
1.10 PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN
Pemasukan Dokumen Penawaran akan dilaksanakan pada :
hari / Tanggal : Jumat, 25 Maret 2013.
tempat : Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Kaltim, Jl. Suparman
Raya, Kota Kaltim.
waktu : Pukul 08.00 s/d 12.00 WIB.
1.11 PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
1. Pembukaan dokumen penawaran dilaksanakan sesuai dengan PERPRES No. 54
Tahun 2010.
2. Pembukaan Dokumen penawaran akan dilaksanakan pada :
hari / Tangal : Jumat, 25 Maret 2013.
tempat : Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Kaltim, Jl. Suparman
Raya, Kota Kaltim.
waktu : Pukul 13.00 WIB.
Dengan Petunjuk sebagai berikut :
a. Panitia Pelelangan membuka kotak dan sampul dokumen penawaran
dihadapan para peserta.
b.
Semua Dokumen Penawaran dan Surat Keterangan yang berisi data
Administratif, Teknis, dan Harga dibaca dengan jelas sehingga terdengar oleh
semua peserta dan kemudian dilampirkan Berita Acara Pembukaan Surat
Penawaran.
1.12 JAMINAN PENAWARAN
1. Jaminan Penwaran diterbitkan oleh Bank pemerintah atau Lembaga Keuangan
yang disahkan sesuai Surat Keputusan Menteri Keuanagn RI No. 558 / KMK
0114 / 1999, dengan masa berlaku sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sejak
tanggal penyerahan Dokumen Penawaran dan dapat diperpanjang jika diperlukan.
2.
Nilai Jaminan Penawaran sebesar 3% (tiga persen) dari harga penawaran.
3. Jaminan Penawaran untuk keperluan Pelelangan Pekerjaan, ditunjukan kepada
Yth :
PANITIA PENGADAAN / PEMBELIAN BARANG DAN JASA PROYEK
PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH DI KELURAHAN TARAKAN,
KALTIM
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
15/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
15
4.
Bagi peserta yang dinyatakan kalah, Jaminan Penawaran akan dikembalikan
segera setelah penunjukan pemenang dan berakhir masa sanggah.
5. Jaminan Penawaran dari pemenang akan dikembalikan pada saat Penandatangan
Surat Perjanjian Kontraktor dan yang bersangkutan telah menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan.
1.13 JAMINAN PELAKSANAAN
1. Pemborong (Kontraktor) harus memberikan jaminan pelaksaaan sebesar 5% (lima
persen) dari nilai kontrak, yang diterbitkan oleh Perusahan Bank yang disetujui
oleh Pemberi Tugas.
2. Jaminan Pelaksanaan harus diserahkan kepada pemberi tugas paling lambat 7
(tujuh) hari setelah SPK dikeluarkan.
3.
Jaminan pelaksanaan tersebut akan menjadi milik pihak Pemberi Tugas apabila :
a. Rekanan Kontraktor mengundurkan diri setelah penandatanganan perjanjian
pemborongan.
b. Terjadi pemutusan perjanjian oleh Pemberi Tugas yang disebabkan oleh
kelalaian dan kesalahan Kontraktor.
1.14
PENETAPAN PEMENANG
1.
Penilaian penawaran adminstratif dilakukan oleh Panitia Pelelangan berdasarkan
evaluasi teknis dan biaya, berpedoman pada ketentuan yang diatur dalam
PERPRES No. 54 Tahun 2010.
2.
Peserta yang dinyatakan sebagai pemenang pelelangan dan diberi Surat Perintah
Kerja (SPK), wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam
SPK.
3.
Penarikan diri setelah peserta dinyatakan sebagai pemenang mengakibatan
Jaminan Penawaran yang telah diserahkan dicairkan dan menjadi milik Pemberi
Tugas (owner).
4.
Jika pemenang I (pertama) mengundurkan diri, maka pemenang II (kedua) dapat
ditunjuk untuk melaksanakan pemborongan sesuai dengan harga penawaran
pemenang II (kedua).
5. Jika pemenang kedua tidak bersedia untuk ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan
maka dapat ditunjuk pemenang III (ketiga) untuk melaksanakan sesuai dengan
penawaran pemenang pertama.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
16/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
16
6.
Jika ketiga pemenang tersebut tidak bersedia ditunjuk sebagai pelaksana
pekerjaan, selanjutnya diadakan pelelangan ulang.
7. Bagi peserta yang tidak setuju atas Penetapan Pemenang Pelelangan diberikan
kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya
dalam waktu 4 (empat) hari kerja setelah pengumuman pemenang.
8. Sanggahan hanya dapat diajukan terhadap pelaksaan prosedur pelelangan.
Jawaban terhadap sanggahan diberikan secara tertulis selambat-lambatnya dalam
waktu 4 (empat) hari kerja setelah diterimanya sanggahan tersebut.
1.15 PENARIKAN DIRI
1. Penarikan diri sebagai pelelangan hanya dapat dilakukan sebelum pembukaan
Dokumen Penawaran.
2.
Penarikan diri setelah pembukaan Dokumen Penawaran mengakibatkan Jaminan
Penawaran yang telah diserahkan, dicairkan dan menjadi milik Pemberi Tugas
(owner).
1.16 PEMBERIAN PEMBORONG PEKERJAAN
1. Peserta yang ditunjuk sebagai Pemborong (Kontaktor) tidak diperbolehkan
menyerahkan atau memberikan pekerjaannya baik sebagaian atau keseluruhan
kepada pihak lain tanpa adanya persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas atas
rekomendasi Konsultan Pengawas. Ketentuan ini akan diterapkan dengan seksama
dan ketat. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat mengakibatkan penunjukkan
terhadap Kontraktor dibatalkan dan Jaminan Pelaksanaan yang diserahkan,
dicairkan menjadi milik Pemberi Tugas (Owner).
2. Untuk Pemberi Pekerjaan ini akan dibuat Surat Perjanjian Kerja. Sambil
menunggu penyelesaian Surat Perjanjian Kerja, akan dibuat Surat Perintah Kerja
yang harus dikeluarkan paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah penunjukan
pemenang dan jika ada sanggahan.
3.
Penunjukan Pemborong (Kontaktor) bawahan harus mengutamakan pengusaha
dari golongan ekonomi lemah yang permodalannya milik orang Indonesia asli.
1.17 AWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.
Untuk dapat memulai pekerjaan pemborongan, Pemborong (Kontraktor) akan
menerima Surat Penyerahan Lapangan dari Pemberi Tugas.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
17/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
17
2.
Setelah Pemborong (Kontraktor) menerima Surat Perintah Kerja dan Surat
Penyerahan Lapangan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender, Kontraktor
wajib menyerahkan pengembangan rencana kerja, metode kerja yang diusulkan,
dan tata cara pelaksanaan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan Pemberi Tugas. Kontaktor wajib memberitahukan kepada Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas pada waktu akan memulai pekerjaan dan
pemancanagn pondasi untuk diperiksa bersama. Kelalaian Pemborong
(Kontraktor) dalam hal ini, penunjukan sebagai Pemborong (Kontraktor)
dibatalkan dan Jaminan Pelaksanaan akan dicairkan dan menjadi milik Pemberi
Tugas (owner).
3. Pemborong (Kontraktor) wajib melaksanakan pekerjaan menurut rencana kerja
yang telah disetujui tersebut dan harus menyerahkan detail program kerja kepada
Konsultan Pengawas, yang menunjukan : kapan pekerjaan dilaksanakan, kapan
peralatan import akan sampai di site, yang secara keseluruhan harus dibuatkan
Time Schedule dalam bentuk balok (Barchart) dilengkapi dengan Kurva S dan
Jaringan kerja ( Net Working Planning ). Time schedule akan disahkan oleh
pengelola teknis Dinas Pekerjaan Umum Kota Depok, Satuan Kerja dan
Konsultan Pengawas.
1.18 PELELANGAN ULANG
Panitia pelelangan dapat mengambil keputusan untuk mengadakan pelelangan
ulang karena adanya satu dan lain hak yang berkenaan dengan persyaratan
Pemborong (Kontraktor) tidak memenuhi ketentuan yang diatur dalam PERPRES No.
54 Tahun 2010.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
18/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
18
BAB II
SPESIFIKASI ADMINISTRASI
2.1 SURAT PRJANJIAN KONTRAKTOR (KONTRAK) DAN DOKUMEN
KONTRAK.
1. Kontrak dibuat rangkap 10 (sepuluh) terdiri dari :
a. Rangkap satu asli materai ada di pihak Pimpinan Proyek.
b. Rangkap 2 s/d 7 materai ada di pihak Kontraktor.
c. Rangkap 8 s/d 10 copy tanpa materai.
2. Isi dari Surat Perjanjian Kontraktor (Kontrak), sebagai berikut :
a.
Pemberi Tugas dan Kontraktor.
a. Kewajiban Pemberi Tugas dan Kontraktor.
b. Lingkup Pekerjaaan.
c. Dasar Pelaksanaan.
d. Bagan Kemajuan Pekerjaan.
e. Jangka Waktu Pelaksanaan.
f.
Jaminan Pelaksanaan.
g.
Harga Kontrak.
h. Cara Pembayaran.
i. Pelaksanaan Pekerjaan.
j.
Personalia Pemborong (Kontraktor).
k. Bahan Bangunan, Barang-barang dan Pekerjaan.
l. Penyerahan Pekerjaaan.
m.
Jangka Waktu Pemeliharaan.
n. Laporan-laporan Proyek.
o. Sub-Kontraktor.
p.
Keamanan dan Ketertiban.
q. Pekerjaan Tambah Kurang.
r. Denda Keterlambatan.
s. Tuntutan dan Force Majeure.
t.
Pemutusan Perjanjian.
u. Perselisihan.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
19/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
19
v.
Pajak dan Bea Materai.
w. Pembatalan Kontrak.
x. Asuransi.
y.
Dan lain-lain yang dianggap perlu dalam perjanjian.
Kontrak tersebut dilampirkan :
a.
Surat Perjanjian Kerja.
b. Surat Perintah Kerja.
c. Berita Acara Penelitian Kontraktor (DRT).
d.
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
e. Berita Acara Pembukaan Penawaran.
f. Berita Acara Negosiasi.
g.
Rencana Kerja dan Syarat (RKS) lengkap.
h. Surat Penawaran Harga Lengkap.
i. Jadwal Rencana Pelaksanaan.
j. Gambar-gambar.
2.2 KEWAJIBAN PEMBERI TUGAS DAN KONTAKTOR
1.
Pemberi Tugas memberi tugas kepada Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan
pemborongan seperti diuraikan dalam pasal-pasal RKS ini, sesuai gambar
rencana, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan maupun Berita Acara Kualifikasi
menurut syarat-syarat teknis hingga pekerjaan selesai seluruhnya dengan baik.
2. Pemberi Tugas harus memberikan keterangan kepada Pembororng (Kontraktor)
mengenai pekerjaan seperti dimaksud dibutir (1) pasal ini dengan sejelas-jelasnya
dan harus menyediakan segala gambar rencana dan RKS yang diperlukan untuk
pelaksanaan.
3.
Bila Pemborong (Kontraktor) menemukan ketidaksesuaian atau penyimpangan
antara gambar rencana dengan KRS, ia harus segera memberitahukan kepada
Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas secara tertulis, menguraikan
ketidaksesuaian atau penyimpangan itu, dan Pemberi Tugas melalui Konsultan
Pengawas harus mengeluarkan petunjuk mengenai hal ini.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
20/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
20
4.
Pemborong (Kontraktor) wajib melaksanakan segala sesuatu dengan baik sesuai
dengan sifat pekerjaan dan penggunaan bahan-bahan yang baik tanpa adanya
tambahan biaya, walaupun segala sesuatu tersebut tidak dinyatakan dengan tegas.
5.
Pemborong harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang tertera di
dalam gambar rencana dan RKS serta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan sehingga
dalam segala hal Pemberi Tugas merasa puas.
2.3 DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.
Pemborong melaksanakan pekerjaan sesuai yang disyaratkan dalam RKS ini yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian Pemborongan.
2.
Hal-hal lain yang tidak dituliskan dalam RKS, berlaku peraturan-peraturan umum
yang berlaku di Indonesia sesuai yang dimaksud pada BAB III, Spesifikasi Teknis
Pelaksanaan penyelesaian Pekerjaan.
2.4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah hari kalender terhitung sejak
Surat Perintah Kerja dari Pemberi Tugas.
2. Jangka waktu pelaksanaan dan jangka waktu pemeliharaan, tetap mengikat dan
tidak berubah kecuali adanya alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan
disetujui oleh Pemberi Tugas.
2.5 JAMINAN PELAKSANAAN
1.
Bagi penawar yang ditunjuk sebagai Pemenang, selambat-lambatnya dalam waktu7 (tujuh) hari kalender setelah menerima Surat Penunjukan Pemenang / Surat
Perintah Kerja harus mengganti Jaminan Penawaran dengan Jaminan Pelaksanaan
yang berjangka waktu selama masa pelaksanaan sesuai yang tercantum dalam
Kontrak.
2. Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan setelah pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna dan diserahkan pada saat Serah Terima Pertama Pekerjaan.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
21/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
21
3.
Besarnya Jaminan pelaksanaan ditentukan sebesar 5 % (lima persen) dari nilai
Kontrak, berupa Jaminan Bank Pemerintah atau Lembaga Keuangan yang berhak,
berlaku selama masa pelaksanaan sesuai Surat Perjanjian.
4. Jaminan pelaksanaan tersebut akan menjadi milik Pihak Pemberi Tugas apabila :
a. Rekanan kontraktor mengundurkan diri setelah penandatanganan Perjanjian
Pemborongan.
b. Terjadi pemutusan Perjanjian oleh Pemberi Tugas yang disebabkan oleh
kelalaian dan kesalahan Kontraktor.
2.6 JANGKA WAKTU DAN JAMINAN PEMELIHARAAN
1. Waktu pemeliharaan untuk bangunan adalah 180 (seratus delapan puluh) hari
kerja.
2. Waktu pemeliharaan untuk peralatan adalah 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari
kalender. Besarnya jaminan Pemeliharaan adalah 5 % (lima persen) dari nilai
kontrak.
3.
Apabila dalam waktu pemeliharaan dilampaui dengan memuaskan, selanjutnya
Pemberi Tugas atas dasar rekomendasi dari Konsultan Pengawas Menyatakan
secara tertulis kepada kontraktor untuk dilakukan penyerahan kedua.
2.7 PERPANJANGAN WAKTU
1. Bila sudah jelas bahwa kemajuan pekerjaan mengalami hambatan, Kontraktor
harus segera memberikan laporan secara tertulis penyebab dari hambatan
tersebut.
2.
Pada 2 (dua) minggu terakhir, sebelum tanggal penyerahan pertama, Pemborong
(Kontraktor) diperbolehkan mengajukan permohonan tertulis kepada Pemberi
Tugas, Untuk perpanjang waktu lengkap dengan alasan-alasannya.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
22/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
22
3.
Dengan pertimbangan bersama antara Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas,
terhadap alasan Pemborong (Kontraktor), maka perpanjangan waktu yang adil dan
layak untuk menyelesaikan pekerjaan dapat disetujui dan diberikan secara tertulis.
4. Alasan yang diajukan Pemborong (Kontraktor) karena kelalaian dalam
melaksanakan pekerjaan tambah, memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh
kesalahan Pemborong (Kontraktor), tidak dapat dijadikan alasan untuk perpanjang
waktu.
5.
Apabila terjadi keadaan Memaksa / Force Majeure, maka Pemborong
(Kontraktor) dibebaskan dari tangungan atas kerugian dan keterlambatan
penyelesaian pekerjaan yang telah ditetapkan.
6.
Alasan-alasan yang menyebabkan suatu proyek diperpanjang :
a. Terlambatnya Surat Penyerahan Lahan (SPL). Hal ini dapat menyebabkan
Kontraktor tidak dapat memulai pekerjaan.
b. Force majeure (keadaan memaksa), seperti:
Bencana Alam yang dinyatakan oleh Gubernur / Kepala Daerah Tingkat I :
Gempa Bumi, Angin topan, Banjir, Tanah longsor, Kebakaran.
Peperangan, Pemberontakan
c. Peraturan Pemerintah di bidang moneter yang pelaksanaannya sesuai
Keputusan Pemerintah.
d. Pemogokan buruh yang bukan disebabkan kesalahan Kontraktor.
2.8 KEMAJUAN PEKERJAAN DAN RAPAT KOORDINASI
1.
Pemborong (Kontraktor) harus melaporkan kepada Pemberi Tugas melalui
Konsultan Pengawas tentang kemajuan pekerjaan yag telah dicapai dan langkah-
langkah yang diambil untuk melakukan percepatan kerja.
2.
Pemborong (Kontraktor) harus melaporkan kemajuan pekerjaan dalam rapat
koordinasi proyek yang diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam
sebulan.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
23/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
23
3.
Pemborong (Kontraktor) tidak diperbolehkan untuk menambah biaya tambahan
atas pekerjaan percepatan ini, karena bukan merupakan perubahan pekerjaan,
kecuali untuk kerja lembur.
4. Kelalaian dalam memasukan laporan yang dimaksud pada butir I (satu) dapat
menyebabkan perkerjaan dihentikan sementara. Dan ini menjadi tanggungjawab
Pemborong (Kontraktor).
2.9HARGA KONTRAK
1. Biaya yang ada hubungannya dengan penyediaan dan pemakaian barang dan atau
proses yang mempunyai hak paten dalam pelaksanaan sesuai dengan RKS
dianggap telah masuk dalam daftar kontrak.
2. Tuntutan yang mungkin terjadi dikarenakan Pemborong (Kontraktor) melanggar
hak paten seperti tersebut pada butir 1 (satu) sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Pemborong (Kontraktor).
2.10 RESIKO UPAH DAN HARGA
Didalam pelaksanaan pekerjaan ini Fluktuasi besarnya upah dan harga bahan
yang terjadi selama masa pembangunan menjadi resiko Pemborong (Kontraktor).
2.11 CARA PEMBAYARAN
1. Pembayaran yang akan dilakukan akan diatur dalam Surat Perjanjian tersendiri.
2. Pada tiap-tiap tahap pembayaran Pemborong (Kontraktor) wajib mengajukan surat
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan berita Acara kemajuan pekerjaan
yang dicapai, sebagai dasar pembayaran yang akan dilakukan oleh Pemberi Tugas.
2.12 PERSONALIA KONTRAKTOR
1. Pemborong (Kontraktor) tidak diperkenankan menberi pekerjaan lain diluar
proyek ini kepada para wakil atau pelaksananya.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
24/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
24
2.
Selama jam-jam kerja, wakil atau para pelaksana Pemborong (Kontraktor) harus
berada ditengah-tengah perkerjaan, bila berhalangan atau sakit, Pemborong
(Kontraktor) segera menunjuk / menempatkan penggantinya dan segera
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas.
3. Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, Pemborong diwajibkan membuat
bagan organisasi, lengkap dengan nama-nama dan alamat karyawan utama.
4.
Sebagai pimpinan sehari-hari ditempat pekerjaan, Pemborong (Kontraktor) harus
menempatkan seorang tenaga ahli pelaksanaan atas persetujuan Konsultan
Pengawas.
5. Pemborong (Kontraktor) wajib memperkerjakan tenaga kerja lapangan (mandor,
tukang, dan lain-lain) yang benar-benar mempunyai keahlian dalam bidangnya
masing-masing.
6.
Konsultan Pengawas sewaktu-waktu berhak meminta kepada Pemborong
(Kontraktor) untuk menganti pelaksana maupun tenaga pekerja lapangan, bila
ternyata mereka dianggap tidak cakap atau kurang menpunyai keahlian dalam
bidang pekerjaannya.
2.13 PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Penyerahan pertama pekerjaan dilakukan oleh Pemborong (Kontraktor) setelah
prestasi fisik pekerjaan selesai seluruhnya (100%).
2.
Bila terdapat kekurangan, cacat atau kesalahan yang tidak sesuai dengan gambarrencana dan RKS, Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas harus segera
menyerahkan daftar perbaikan kepada Pemborong (Kontraktor), selanjutnya
Pemborong (Kontraktor) segera melaksanakan perbaikan tersebut dengan penuh
tanggung jawab.
3. Penyerahan kedua pekerjaan dilakukan setelah berakhirnya Masa pemeliharaan.
4. Tiap penyerahan pekerjaan dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
25/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
25
2.14 LAPORAN KONTRAKTOR
1.
Pemborong (Kontraktor) wajib menyediakan buku harian untuk mencatat semua
petunjuk perintah dan detail pekerjaan dan menyerahkan laporan tersebut secara
berkala kepada Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas.
2. Setiap laporan harus diperiksa dan disetujui kebenarannya oleh Konsultan
Pengawas. Perselisihan mengenai ini mengakibatkan pekerjaan dihentikan
sementara untuk diadakan pemeriksaan.
3.
Berdasarkan Laporan harian tersebut, maka dibuat laporan mingguan oleh
Pemborong yang disampaikan langsung kepada Konsultan Pengawas.
4.
Penugasan dan perintah Konsultan Pengawas baru dianggap berlaku dan mengikat
apabila dibuat secara tertulis dan dicatat dalam buku / laporan harian. Selanjutnya
laporan harian dibuat laporan bulanan, yang berisi antara lain:
a.
Jumlah pegawai yang dipekerjakan bulan ini
b. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir bulan
c. Rencana pekerjaan bulan berikutnya
d.
Bahan dan perlengkapan yang telah masuk
e. Hambatan pekerjaan yang dialami
f. Kunjungan-kunjungan tamu
g. Jumlah/jenis peralatan yang digunakan.
h. Kejadian-kejadian khusus lainnya
i. Dan lain-lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan
Laporan tersebut ditandatangani oleh Pemborong (Kontraktor) dan Konsultan
Pengawas sebagai tanda bukti bahwa ai setuju atas laporan tersebut.
5. Pemborong (Kontraktor) harus mengambil foto berwarna ukuran minimal kartu
pos untuk dokumentasi dalam keadaan-keadaan :
a. Daerah sebelum pekerjaan dimulai
b. Pada saat dan setelah pelaksanaan pondasi
c.
Setiap tahap pekerjaan sesuai dengan tahap pembayaran
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
26/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
26
d.
Saat Force majeure.
e. Serah terima pertama.
f. Serah terima kedua.
Photo-photo tersebut ditempelkan dalam dalam ukuran A4 dengan beberapa
keterangan singkat, sebagai lampiran dari laporan bulanan tersebut.
6. Laporan bulanan tersebut hendaknya dikirimkan kepada :
a. Pemberi Tugas : 1 (satu) asli dan 1 (satu) copy
b. Konsultan Pengawas : 3 (tiga) eksemplar copy dan 1 (satu) asli
foto album berwarna
2.15 PERINTAH PEMBERI TUGAS DAN KONSULTAN PENGAWAS
1. Segala perintah yang diberikan oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas dibuat
secara tertulis.
2. Jika Pemborong (Kontraktor) tidak menerima / menyetujui pendapat atau perintah
Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas, maka Pemborong (Kontraktor) harus
mengajukan keberatan secara tertulis dalam jangka waktu 3 (tiga) hari.
2.16 PENUGASAN DAN PENGOPERASIAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan hanya dapat diserahkan kepada Kontraktor lain bila ada persetujuan
tertulis dari Pemberi Tugas berdasarkan rekomendasi Konsultan Pengawas.
2. Jika Kontraktor Utama berhenti atau diberhentikan, Kontraktor bawahannya juga
harus berhenti.
3.
Apabila Kontraktor utama tidak sanggup melaksanakan pekerjaan tanpa alasan
yang jelas, maka Pemberi Tugas akan menunjuk Kontraktor lain dengan biaya dari
Kontraktor Utama.
2.17 BENGKEL KERJA KONTRAKTOR
Pemberian Tugas atau Konsultan Pengawas mempunyai wewenang untuk memasuki
bengkel kerja atau tempat lainnya dimana Pemborong (Kontraktor) dan Sub-
Kontraktor mempersiapkan dan melaksanakan pekerjaan.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
27/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
27
2.18 KEAMANAN DAN KETERTIBAN
1. Pemborong (Kontraktor) bertanggung jawab atas kebersihan dan keamanan
terhadap bangunan-bangunan yang sedang dikerjakan, gudang dan bahan
bangunan selama pekerjaan berlangsung.
2.
Pemborong (Kontraktor) bertanggung jawab atas keselamatan para pekerja,
Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas dan tamu-tamu selama pelaksanaan
pekerjaan.
3. Pemborong bertanggung-jawab sepenuhnya atas semua kerugian, tuntutan, ganti
rugi apapun ataupun kerusakan barang-barang milik Pemberi Tugas atau secara
langsung atau tidak langsung karena kelalaian Pemborong, atau oleh orang-orang
yang bekerja padanya.
4. Segala tuntutan dan persoalan Sub Kontraktor menjadi beban dan tanggung jawab
Pemborong (Kontraktor) sepenuhnya.
2.19 DENDA KETERLAMBATAN DAN SANKSI
1.
Terhadap keterlambatan penyerahan pertama adanya alsan-alasan yang cukup kuat
Pemborong (Kontraktor) akan diancam dengan denda sebesar 1 % (satu permil)
dari harga kontrak untuk setiap hari keterlambatan dan maksimum 5 % (lima
persen) dari harga kontrak.
2. Pelaksanaan pembayaran denda ini akan diperhitungkan dan dilaksanakan pada
saat penyerahan pertama ( tahap pekerjaan 100% = tahap pembayaran 95 %).
3. Apabila jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tidak dapat dipenuhi dan diperlukan
perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan, maka biaya yang timbul sehubungan
pengawasan yang dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas menjadi tanggung
jawab Pemborong (Kontraktor) berdasarkan atas perhitungan Billing rate sesuai
Surat Edaran Bersama Bappenas dan Ditjen Angaran.
Ditjen Anggaran :
No. 1324/D.IV/4/200
--------------------------Tanggal 23 Maret 2009.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
28/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
28
4.
Apabila terbukti bahwa pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan persyaratan
Dokumen Kontrak yang antara lain meliputi : bahan, peralatan, personil,
administratif, metode dan manajemen pelaksanaan yang mengakibatkan terjadinya
penyimpangan mutu pekerjaan, jadwal pelaksanaan dam administratif Kontrak,
maka pemberian Tugas akan memberikan sanksi yang berupa:
a. Menangguhkan pembayaran
b.
Tidak membayar bagian pekerjaan yang diSub Kontraktor tanpa persetujuan
dari Pemberi Tugas.
c. Pembongkaran / Penggantian.
d.
Penghentian pekerjaan dan menunjuk Kontraktor lain untuk penyelesaian sisa
pekerjaan atas beban biaya Kontraktor.
2.20 RENCANA KERJA DAN PERINGATAN
1. Pemborong (Kontraktor) harus menyerahkan Rencana Kerja yang terperinci,
antara lain berisi :
Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan masing-masing
pekerjaan.
Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh bahan.
Jam kerja yang diusulkan untuk pekerja.
Dan lain-lain yang harus diperinci.
2. Pelaksanaan kemajuan pekerjaan yang terlambat disbanding dengan Rencana
Kerja, Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas akan memberi saran / petunjuk
secara tertukis untuk mempercepat pelaksanaan.
3.
Apabila terjadi penyimpangan (baik mengenai lokasi, jenis pekerjaanm, kualitas
dan kuantitas maupun jadwal) terhadap rencana dan gambar, maka segera pada
saat diketahui adanya penyimpangan, Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas
memberi teguran / peringatan.
4. Teguran / Peringatan tersebut pada butir 3 (tiga) pasal ini oleh Pemberi Tugas /
Konsultan Pengawas kepada Pemborong (Kontraktor) dilakukan dengan lisan dan
tertulis secara bertahap sebagai berikut :
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
29/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
29
a.
Teguran Lisan
Segera pada saat diketahui adanya penyimpangan
b. Teguran I tertulis
Dikeluarkan 1 (satu) hari setelah teguran lisan dan menyebutkan dengan jenis
lokasi, jenis pekerjaan, kuantitas pekerjaan maupun jadwal yang dianggap
tidak sesuai dengan RKS dan gambar Kerja.
c.
Teguran II tertulis
Dikeluarkan bila Pemborong (Kontraktor) ternyata tidak melaksanakan isi
surat teguran I tertulis
d.
Peringatan I tertulis
Dikeluarkan selambat-lambatnya dalam 3 (tiga) hari kerja setelah Surat
Teguran II tertulis disampaikan kepada Pemborong (Kontraktor).
e.
Peringatan II tertulis
Dikeluarkan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja Pemborong
(Kontraktor) masih belum melaksanakan isi Surat Peringatan I, maka Surat
Peringatan II tertulis.
f. Peringatan III tertulis.
Dikeluarkan selambat-lambatnya setelah 3 (tiga) hari kerja jika Pemborong
masih belum melaksanakan isi dari Surat Peringatan II, maka dikeluarkan
Surat Peringatan III, yang merupakan Surat Peringatan Terakhir.
5. Setelah Pemborong (Kontraktor) menerima surat teguran I, teguran II, peringatan
I, peringatan II, dan peringatan III, Pemborong (Kontraktor) wajib melaksanakan
isi surat tersebut selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja.
2.21
PERSELISIHAN
1. Jika masing-masing pihak yang tersebut dalam kontrak mmenderita kerugian dan
kerusakan terhadap orang atau benda yang disebabkan oleh kelalaian pihak lain
atau pegawainya, maka tuntutan harus diajukan secara tertulis kepada pihak
lainnya dalam jangka waktu yang cukup setelah mengetahui adanya kerugian.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
30/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
30
2.
Jika terjadi perselisihan yang tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah maka
penyelesaian selanjutnya diserahkan kepada suatu Tim Arbitrasi terdiri dari 3
(tiga) orang wakil :
a.
1 (satu) orang Pemberi Tugas.
b. 1 (satu) orang Pemborong (Kontraktor)
c. 1 (satu) orang atas persetujuan kedua belah pihak.
3. Dan jika Tim Abitrasi ini tidak dapat mengambil keputusan, maka masalah ini
akan diputusakan ke Pengadilan Negeri setempat. Dalam hal ini kedua belah pihak
harus memiliki tempat tinggal (domisili) tetap.
2.22 PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pemberi tugas dapat memutus hubungan kerja, jika Pemborong (Kontraktor)
melakukan kelalaian mengenai satu atau beberapa hal dibawah ini :
a. Jika Pemborong (Kontraktor) tanpa adanya alasan yang tepat menagguhkan atau
menunda pelaksanaan pekerjaan yang belum selesai.
b. Jika Pemborong (Kontraktor) tidak dapat melanjutkan pelaksanaan pekerjaan
secara profesional (kesungguh-sunguhan).
c.
Pemborong (Kontraktor) tidak menghiraukan / mengabaikan Surat Peringatan yang
diberikan oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas sehingga berdampak buruk
begi pekerjaan.
d.
Dan hal lainnya yang diatur dalam Surat Perjanjian Pemborongan.
Bila pekerjaan ternyata tidak dapat juga diselesaikan walaupun Pemborong
telah dikenakan denda maksimum 5 % dari harga kontrak dan Pemberi Tugas menilai
bahwa tidak mungkin dapat diselesaikan, maka Pemilik Proyek dapat memutuskan
secara sepihak dan berhak menunjuk Pemborong lain guna menyelesaikan pekerjaan
atas biaya Pemborong pertama
2.23 TUNTUTAN DAN FORCE MAJEURE
1. Kenaikan harga bahan dan upah setelah kontrak ditandatangani, tidak dapat
dijadikan alasan Pemborong (Kontraktor) untuk mengajukan tuntutan/klaim.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
31/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
31
2.
Yang dikatakan sebagaiforce majeure yakni segala sesuatu kejadian yang terjadi
diluar kekuasaaan Pemborong (Kontraktor), antara lain bencana alam (gempa,
angin topan, banjir), huru-hara, perang, keputusan Pemerintah di bidang moneter
(devaluasi).
3. Kejadian yang terjadi pada butir 2 (dua) pasal ini timbul selama proyek
berlangsung, dan Pemborong (Kontraktor) harus melaporkan kepada Pemberi
Tugas / Konsultan Pengawas paling lambat 3 x 24 jam.
4. Force mejeure dibidang moneter (devaluasi) hanya disetujui apabila ada
keputusan dari pihak Pemerintah.
2.24 ASURANSI
1. Pemborong diwajibkan menutup pertanggungan (asuransi).
2. Dua mingu setelah dikeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK) pemborong atas
biayanya sendiri telah mempertanggungkan resiko tersebut kepada suatu
perusahaan asuransi yang telah disetujui oleh Pemilik Proyek/Konsultan
Pengawas.
3. Jenis asuransinya antara lain :
-
Construction All Risk Insurance (CAR).
- Third Party Liability (Pertanggungan untuk pihak ketiga).
- Asuransi kecelakaan, pertanggungan untuk pihak pertama sebanyak 6 (enam)
orang dengan nilai pertanggungan masing-masing Rp. 10.000.000,- (sepuluh
juta rupiah). Nama-nama yang bersangkutan akan ditentukan oleh Pemberi
Tugas.
- Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) untuk Tenaga Kerja Pemborong berdasarkan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Kep. 425/MEN/1984. Pemborong
wajib melaksanakan progran ASTEK bagi seluruh karyawannya yang
dipekerjakan.
4 Surat Polis tersebut harus atas nama Pemberi Tugas dan bersama-sama kwitansi
dari premi yang telah dibayar oleh Pemborong harus diserahkan kepada Pemberi
Tugas.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
32/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
32
5. Bila Pemborong tidak mengasuransikan pekerjaan dan bahan atau tiidak
memperpanjang asuransi sedangkan pekerjaan belum selesai, maka Pemberi
Tugas akan mengasuransikannya segala sesuatu tersebut dengan mengurangi
jumlah pembayaran kepada Pemborong, Jumlah nilai pengurangan tersebut sesuai
dengan biaya yang dikeluarkan oleh Pemilik Proyek untuk mengasuransikan
pekerjaan dan bahannya.
6. Kerusakan ataupun kerugian-kerugian akibat kejadian force majeure, harus segera
diperbaiki dan dikembalikan seperti keadaan semula.
2.25 TEMPAT PERADILAN
Jika terjadi perselisihan yang tidak dapat diselesaikan melalui jalan
musyawarah maka dapat dilanjutkan penyelesaiannya selajutnya diserahkan kepada
Tim Arbitrasi yang terdiri atas tiga orang wakil:
a. 1 (satu) orang Pemberi Tugas.
b. 1 (satu) orang Pemborong (Kontraktor)
c. 1 (satu) orang atas persetujuan kedua belah pihak.
Jika tim Arbitrasi ini tidak dapat mengambil keputusan, maka masalah ini
akan diputuskan ke Pengadilan Negeri setempat. Dalam hal ini kedua belah pihak
harus memiliki tempat tinggal (domisili) tetap.
2.26 HAK PATEN
1. Biaya yang ada hubungannya dengan penyediaan dan pemakaian barang yang
mempunyai hak paten dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RKS ini
dianggap telah masuk harga kontrak.
2. Tuntutan yang mungkin terjadi disebabkan karena Pemborong (Kontraktor)
melanggar hak paten seperti yang tersebut dalam butir 1 (satu) menjadi
tanggungjawab Pemborong (Kontraktor).
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
33/87
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
34/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
34
BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS UMUM
GAMBARAN UMUM TENTANG PROYEK
- Nama Proyek : PEMBANGUNAN PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH
KEL. TARAKAN, KALTIM.
- Lokasi Proyek : Jl. Patimura, Kelurahan Tarakan, Kaltim
- Fungsi Bangunan : Penyediaan Air Bersih
- Instalasi listrik : PLN
- Instalasi air : PDAM dan Sumur Dangkal
- Instalasi telepon : Telkom
3.1LINGKUP PEKERJAAN
Yang dimaksud lingkup pekerjaan pada Tahap I adalah selesainya suatu jenis pekerjaan
secara menyeluruh hingga berfungsi sempurna, yang secara umum meliputi :
a. Pengadaan bahan dan perlengkapannya.
b. Pengadaan tenaga kerja.
c. Pemasangan.
d.
Pengetesan bahan.
e. Pembuatan gambar pelaksanaan (shop drawing).
f. Pengetesan instalasi.
g.
Pembuatan gambar instalasi terpasang (as build drawing).
h. Memberikan buku petunjuk serta pelatihan maitenance dan operasi dari peralatan
terpasang kepada personil yang ditugaskan oleh Pemberi Tugas.
i.
Dan lain-lain pekerjaan yang ada kaitannya dengan pelaksanaan proyek ini.
3.2PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan meliputi :
a. Pekerjaan pembersihan lokasi.
b. Pekerjaan direksi keet.
c. Pembuatan gudang bahan.
d. Pekerjaan bouwplank.
e. Pembuatan barak pekerja.
f. Pekerjaan pemagaran.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
35/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
35
g.
Pekerjaan pengukuran.
h. Dan lain-lain pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan persiapan.
3.3PEKERJAAN SIPIL
a. Pekerjaan penyelesaian tanah.
1. Pekerjaan galian tanah.
2.
Pekerjaan urugan tanah.
3. Dan lain-lain pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan peyelesaian tanah
ini.
b.
Pekerjaan struktur bawah.
1. Pekerjaan pondasi menerus.
2. Pekerjaan pondasi tangga.
3.
Dan lain-lain pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan struktur bawah.
c. Pekerjaan struktur atas
1. Kolom/balok baja.
2. Pekerjaan pelat lantai beton.
3. Pekerjaan konstruksi atap baja dan penutup atap roof deck.
4. Dan lain-lain pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan struktur atas.
3.4 PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR
a. Pekerjaan pasangan dan plesteran.
b. Pekerjaan finishing pelapis lantai.
c.
Pekerjaan finishing pelapis dinding.
d. Pekerjaan dan railing tangga.
e. Pekerjaan plafond.
f.
Pekerjaan kusen pintu dan jendela.
g. Pekerjaan kaca.
h. Pekerjaan pengecatan.
i.
Pekerjaan sanitasi.
j. Pekerjaan pembuatan taman dan air mancur.
k. Dan lain-lain pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan finishing arsitektur.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
36/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
36
3.5 PEKERJAAN ELEKTRIKAL
a. Pekerjaan instalasi listrik.
b. Pekerjaan instalasi Air Conditioner (AC).
c.
Dan lain-lain pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan elektrikal.
3.6 PEKERJAAN MEKANIKAL
a.
Pekerjaan instalasi plumbing.
b. Pekerjaan instalasi sumur dalam.
c. Dan lain-lain pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan mekanikal.
3.7 IZIN
Seluruh izin-izin yang berkenaan dengan proyek ini menjadi tanggung jawab Pemborong
diantaranya meliputi :
a. Izin mendirikan bangunan.
b. Izin penyambungan daya listrik dari PLN.
c. Izin penyambungan pesawat telepon.
d. Izin pemakaian air minum dari PAM.
e. Izin pemakaian bangunan.
f.
Dan izin lain yang berkenaan dengan proyek ini.
3.8 PERATURAN TEKNIS UMUM
Untuk melaksanakan pekerjaan ini digunakan lembar-lembar ketentuan dan peraturan-
peraturan seperti yang tercantum dibawah ini termasuk segala perubahan-perubahannya
hingga kini ialah :
a. Peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan Pemerintah Republik Indonesia.
b.
Standar Industri Indonesia (SII).
c. Peraturan-peraturan Umum (Algemene Voorwarden) disingkat AV. 41.
d. Tata Cara Perhitungan Struktur Perhitungan Beton untuk Bangunan Gedung SK SNI
T-15-1991-03.
e. PPBBI 1984
f. Peraturan tentang Instalasi Listrik PUIL-1987 dan ketetapan PLN.
g. Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979 dan Perusahaan Air Minum.
h.
Peraturan Kebakaran Menteri Pekerjaan Umum No. 02/MKTS/1985.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
37/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
37
i.
Peraturan Direktorat Jenderal Perawatan Departemen Tenaga Kerja tentang
penggunaan tenaga, keselamatan dan kesehatan pekerja.
j. Persyaratan umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia disingkat DTPI 1969.
k.
Pedoman Tatacara Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara oleh
Departemen Pekerjaan Umum.
l. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
m.
America Society for Testing Material (ASTM).
n. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI) 1982.
o. Peraturan Cat Indonesia.
3.9 PENJELASAN UMUM TENTANG TATA TERTIB PELAKSANAAN
a. Sebelum mulai pelaksanaan, pemborong diwajibkan mempelajari dengan seksama
gambar/ukuran/spesifikasi dan RKS pelaksanaan beserta Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan.
b. Pemborong diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengawas setiap ada perbedaan
ukuran diantara gambar-gambar dan RKS untuk mendapatkan keputusan. Tidak
dibenarkan sama sekali bagi Pemborong memperbaiki sendiri perbedaan tersebut.
Akibat-akibat dari kelalaian pemborong dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pemborong.
c.
Daerah kerja (construction Area) akan diserahkan kepada pemborong (selama
pelaksanaan) dan dianggap bahwa Pemborong telah mengetahui benar-benar seluruh
lingkup pekerjaan.
d.
Pemborong wajib menyerahkan hasil pekerjaannya hingga selesai dan lengkap yaitu
membuat (menyuruh membuat), memasang, memesan maupun menyediakan bahan-
bahan bangunan, alat-alat kerja dan pengangkutan, membayar upah kerja dan lain-lain
yang bersangkutan dengan pelaksanaan.
e. Pemborong wajib menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) salinan gambar-gambar
dan RKS di tempat pekerjaan untuk dapat digunakan setiap saat oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
f. Atas perintah Konsultan Pengawas, kepada Pemborong dapat dimintakan membuat
gambar-gambar penjelasan dan perincian bagian-bagian khusus, semuanya atas beban
Pemborong. Gambar tersebut setelah disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas secara tertulis akhirnya menjadi gambar pelengkap dari gambar-gambar
pelaksanaan.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
38/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
38
g.
Setiap pekerjaan yang akan dimulai pekerjaannya maupun yang sedang dilaksanakan,
Pemborong diwajibkan berhubungan dengan Konsultan Pengawas, untuk ikut
menyaksikan sejauh ditentukan lain, untuk mendapat pengesahan /persetujuaannya.
h.
Setiap usul perubahan dari Pemborong ataupun persetujuan/pengesahan dari
Konsultan Pengawas dianggap berlaku sah serta mengikat bila dilakukan secara
tertulis.
i.
Pengawasan terhadap pelaksanaan penyelesaian/perapihan, harus dilakukan tenaga-
tenaga dari pihak pemborong yang benar-benar ahli.
j. Cara-cara menimbun bahan-bahan dilapangan maupun di gudang harus memenuhi
persyaratan teknis dan dapat dipertanggung jawabkan.
3.10 JADWAL
Paling lambat 1 (satu) minggu setelah mendapatkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Pemborong harus mengajukan :
a. Jadwal waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara terperinci yang digambarkan
secara Diagram Panah (Network Planning).
b. Jadwal pengadaan Tenaga Kerja.
c.
Jadwal pengadaan bahan.
Bagan-bagan yang disebutkan diatas (a) s/d (c) harus mendapatkan dari Pemberi
Tugas/Perencana sebagai patokan/dasar Pemborong dalam melaksanaan dan Pemborong
wajib mengikutinya.
Kelalaian dalam memasukan bagan-bagan yang dimaksud (a) s/d (c) tersebut diatas
dapat menyebabkan pekerjaan dihentikan sementara.
Akibat dari penghentian sementara ini menjadi tanggung jawab Pemborong
seluruhnya.
3.11 PEMAKAIAN UKURAN
a.
Pemborong tetap bertanggung jawab dalam menepati ketentuan yang tercantum dalam
RKS dan gambar berikut tambahan perubahannya.
b. Pemborong wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun
bagian-bagiannya dan berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas tentang setiap
perbedaan yang ditemukan di dalam RKS dan gambar-gambar maupun dalam
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
39/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
39
pelaksanan, Pemborong baru diijinkan membetulkan kesalahan gambar dan
melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
c. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan didalam hal apapun
menjadi tanggung jawab Pemborong. Oleh karena sebelumnya diwajibkan
mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar-gambar yang ada.
3.12 LAPANGAN KERJA
a. Pemborong harus membuat Direksi Keet termasuk perlengkapannya.
b. Untuk menyimpan bahan-bahan bangunan yang dianggap perlu, Pemborong harus
membuat gudang.
c. Penggunan bahan yang ada di lapangan, hanya dilakukan dengan izin dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
3.13 KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN
a. Selama berlangsungnya pembangunan pelaksanaan fisik proyek ini kebersihan
halaman dan lingkungan terutama jalan-jalan disekitar proyek, kantor, los kerja dan
bagian dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas dari
bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain. Khusus kebersihan lingkungan terutama
jalan-jalan di sekitar proyek, yang harus dibersihkan adalah adanya kotoran yang
diakibatkan oleh keluar masuknya kendaraan proyek ini.
Kelalaian dalam hal ini dapat menyebabkan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
memberi perintah penghentian seluruh pekerjaan. Akibat dari hal ini sepenuhnya
menjadi tanggungan Pemborong.
b. Penimbunan Barang-barang yang ada dalam gudang-gudang maupun yang ada di
halaman bebas harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan
keamanan pekerjaan/umum dan juga agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan
penelitian bahan-bahan oleh Konsultan Pengawas maupun oleh Pemberi Tugas.
c. Pemborong wajib membuat Urinoir dan WC untuk pekerja.
d.
Tidak diperkenankan :
1. Pekerja menginap di tempat pekerjaan, kecuali dengan izin Konsultan Pengawas.
2. Memasak di tempat bekerja, kecuali dengan izin Konsultan Pengawas.
3. Membawa masuk penjual makanan dan minuman, buah, rokok dan sebagainya ke
tempat pekerjaan.
4. Keluar masuk dengan bebas.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
40/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
40
e.
Peraturan lain mengenai ketertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas pada
waktu pelaksanaan.
3.14 ALAT-ALAT KERJA DAN ALAT-ALAT PEMBANTU
a. Pemborong harus menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan secara sempurna dan efisien misalnya : crane, truck-truck,
beton molen, steger, mesin-mesin dan alat-alat lain yang diperlukan.
b. Bila pekerjaan telah selesai, Pemborong diwajibkan segera menyingkirkan alat-alat
tersebut.
c.
Di samping harus menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti yang dimaksud pada
butir (a) pasal ini, Pemborong harus menyediakan alat-alat bantu sehingga dapat
bekerja pada kondisi apapun, seperti tenda-tenda untuk bekerja pada waktu hujan dan
lain-lain.
3.15 PEMBANGKIT LISTRIK DAN SUMBER AIR
a. Setiap pembangkit listrik sementara untuk penerangan pekerjaan harus diadakan oleh
Pemborong, termasuk pemasangan sementara kabel-kabel, meteran, upah dan tagihan
serta pembersihannya kembali pada waktu pekerjaan selesai adalah beban pemborong.
b.
Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan dan apabila memungkinkan didapatkan
dari sumber air yang sudah ada di lokasi pekerjaan tersebut. Pemborong harus
memasang pipa-pipa sementara dan lain-lain pekerjaan untuk mengalirkan air dan
mencabutnya kembali pada waktu pekerjaan selesai. Biaya untuk pekerjaan
pengadaan air sementara adalah beban Pemborong.
c. Pemborong tidak diperbolehkan menyambung dan menghisap air dari saluran induk
dan sebagainya tanpa terlebih dahulu mendapatkan izin dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
3.16 IKLAN
Pemborong tidak dizinkan memasang iklan dalam bentuk apapun di lapangan kerja atau
di tanah berdekatan tanpa izin Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
41/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
41
3.17 JALAN MASUK DAN JALAN KELUAR
a. Pemakaian jalan masuk ke tempat pekerjaan menjadi tanggung jawab pihak
Pemborong dan disesuaikan dengan kebutuhan proyek tersebut.
b. Pemborong diwajibkan membersihkan kembali jalan masuk pada waktu penyelesaian
dan memperbaiki segala kerusakan yang diakibatkannya dan menjadi beban
Pemborong.
3.18 PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN MILIK UMUM
a.
Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Pemborong bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan akibat operasi pelaksanaan pekerjaan terhadap bangunan yang ada,
utilitas, jalan, saluran dan lain-lain yang ada di lapangan pekerjaan dan lingkungan
dimana hal tersebut di atas tidak termasuk dalam pekerjaan.
b. Pemborong juga bertanggung jawab atas segala gangguan dan pemindahan yang
terjadi atas perlengkapan umumnya seperti saluran air, listrik, telepon dan sebagainya
yang disebabkan oleh operasi Pemborong. Segala biaya untuk pemasangan kembali
beserta perbaikan-perbaikannya adalah beban Pemborong.
3.19 KECELAKAAN DAN KESEHATAN
a.
Kecelakaan yang timbul selama pekerjaan berlangsung menjadi beban Pemborong.
b. Pemborong diwajibkan menyediakan kotak PPPK terisi menurut kebutuhan, lengkap
dengan seorang petugas yang telah terlatih mengenai pertolongan pertama.
c.
Terhadap kecelakaan-kecelakaan yang timbul akibat bencana alam, segala
perongkosannya menjadi beban Pemborong.
d. Pemborong diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam kebakaran jenis Yamato (dari
segala jenis api).
e. Pemborong diwajibkan memperhatikan kesehatan karyawan-karyawannya.
f. Sejauh tidak disebutkan dalam RKS ini, maka pemborong harus mengikuti semua
ketentuan umum lainnya yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah CQ
Undang-undang keelamatan kerja dan lain sebagainya termasuk semua perubahan
yang hingga kini tetap berlaku.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
42/87
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
43/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
43
b.
Bila dalam RKS disebutkan nama dan pabrik pembuatan dari suatu bahan dan barang,
maka hal ini dimaksudkan menunjukkan standart minimal mutu/kualitas bahan dan
barang yang digunakan
c.
Bila Pemberi Tugas/Perencana meragukan kualitas bahan dan barang yang dimaksud,
maka Pemberi Tugas dapat memberikan perintah untuk mengadakan pengujian
melalui test laboratorium atas segala biaya Pemborong.
d.
Setiap bahan dan barang yang akan digunakan harus disampaikan kepada Konsultan
Pengawas, oleh pemborong untuk mendapatkan persetujuan Perencana dan Pemberi
Tugas. Waktu penyampaian dilaksanakan jauh sebelum pekerjaan dimulai.
e.
Setiap usulan penggunaan nama pabrik dan pembuatan dari suatu bahan atau barang
harus mendapat rekomendasi dari Konsultan Pengawas berdasarkan petunjuk dalam
RKS serta gambar-gambar dan risalah penjelasan untuk selanjutnya usulan tersebut
diteruskan untuk mendapat persetujuan dari Perencana dan Pemberi Tugas.
f. Contoh barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan harus diadakan atas
biaya Pemborong, setelah disetujui Pemberi Tugas/Perencana maka bahan dan barang
seperti di atas yang akan dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
g. Contoh bahan dan barang tersebut disimpan oleh Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang
dipakai tidak sesuai dengan contoh baik kualitas maupun sifatnya.
h.
Dalam pengajuan harga penawaran, Pemborong harus sudah memasukkan sejauh
keperluan biaya untuk keperluan biaya untuk pengujian berbagai bahan dan barang.
Tanpa mengingat jumlah tersebut, Pemborong tetap bertanggung jawab atas biaya
pengujian bahan dan barang yang tidak memenuhi syarat atas perintah Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
i. Pada waktu mengajukan penawaran, Rekanan harus menyertakan/melampirkan
Daftar Material yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada
proyek dan harus disebutkan nama pebrik, merk, spesifikasi teknis lengkap dengan
brosur/katalog. Daftar material yang diajukan pada waktu penawaran ini adalah
mengikat dan harus diajukan lengkap, tidak boleh sebagian-sebagian. Daftar harus
dibuat dalam rangkap 4 (empat).
j. Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas akan mengeluarkan perintah untuk
menyingkirkan bahan/barang yang tidak disetujui dalam tempo1 x 24 jam keluar
lapangan pekerjaan atas biaya Pemborong.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
44/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
44
3.23 PENGGANTIAN BAHAN
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya.
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya dalam
RKS, Pemborong harus melengkapi produk yang disebutkan di RKS. Jika produk
yang dimaksudkan tidak terdapat di pasaran Pemborong dapat mengajukan produk
pengganti yang setaraf, disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan
persetujuan Perencana/Pemberi Tugas sebelum pemesanan.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya.
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak disebutkan
nama pabriknya dalam RKS, Pemborong dapat mengajukan secara tertulis nama
negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan data
yang menunjukkan secara benar bahwa produk yang dipergunakan adalah sesuai
dengan RKS kondisi proyek.
3.24 RKS SERTA GAMBAR KERJA
a. Gambar-gambar detail merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan pada RKS
ini.
b.
Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar dan RKS, Pemborong diwajibkan
mengajukan pertanyaan tertulis kepada Konsultan Pengawas dan Pemborong
diwajibkan pula mentaati dan mengikuti keputusan Konsultan Pengawas.
c. Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan terakhirlah yang
berlaku, dan ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti daripada ukuran skala
dari gambar-gambar, tetapi jika mungkin ukuran ini harus mengambil dari pekerjaan
yang sudah selesai.
d.
Jika terdapat kekurangan penjelasan dalam gambar-gambar atau diperlukan gambar
tambahan/gambar detail untuk membesarkan gambar-gambar, atau untuk
memungkinkan pemborong melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan ketentuan, maka Pemborong harus dapat membuat gambar tersebut dan dibuat
3 (tiga) rangkap gambar, atas biaya Pemborong.
e. Apabila ada hal-hal yang disebutkan berulang pada gambar-gambar, RKS atau
Dokumen Kontrak lainnya, yang berlainan dan atau penjelasan-penjelasannya
bertentangan, maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap
yang lain, tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal ini maka yang
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
45/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
45
diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai BOBOT TEKNIS dan atau yang
mempunyai BOBOT BIAYA YANG TINGGI.
f. RKS Daftar Volume Pekerjaan (BQ), gambar serta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
adalah bagian yang saling melengkapi satu sama lain dan sesuatu yang termuat
didalamnya yang bersifat mengikat.
3.25 PENJELASAN PERBEDAAN GAMBAR
Bila ada perbedaan ukuran dan penjelasan-penjelasan atau tidak sesuai antara gambar
yang berlainan bidang/jenisnya, maka dapat dipakai pedoman sebagai berikut :
Gambar kerja Arsitektur dengan gambar Struktur/Mekanikal/Elektrikal yang dipakai
sebagai pegangan fungsional adalah gambar Arsitektur, sedang megenai
jenis dan kualitas bahan yang dipakai adalah gambar Struktur/Mekanikal/Elektrikal.
3.26 GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)
a. Pemborong harus membuat Shop Drawing guna pelaksanaan di lapangan yang harus
dibuat berdasarkan gambar rencana dan disampaikan kepada Konsultan Pengawas
untuk mendapat persetujuan.
b. Shop Drawing dibuat secara jelas, detail-detail, ukuran-ukuran, bahan yang
digunakan, perlengkapannya, pertemuan diantara bahan yang berlainan jenisnya dan
lain-lain harus dijelaskan. Termasuk dalam hal ini adalah Shop Drawing untuk
pekerjaan M/E.
c. Pekerjaan Pemborong belum dapat dimulai sebelum Shop Drawing tersebut disetujui
konsultan Pengawas.
d. Konsultan Pengawas harus mempunyai waktu yang cukup untuk meneliti Shop
Drawing yang diusulkan oleh Pemborong.
e.
Persetujuan terhadap Shop Drawing bukan berarti menghilangkan tanggung jawab
pihak pemborong terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut. Kelambatan atas proses
ini tidak berarti pemborong mendapat perpanjangan waktu pelaksanaan.
f.
Gambar tersebut diatas dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya dan semua biaya
pembuatannya ditanggung oleh Pemborong.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
46/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
46
3.27 GAMBAR YANG BERUBAH DARI RENCANA
a. Gambar rencana hanya dapat berubah dengan perintah tertulis Pemberi Tugas
berdasarkan pertimbangan Konsultan Pengawas dan Perencana.
b.
Perubahan rancangan ini harus digambar sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh
Pemberi Tugas, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar rencana dan
gambar perubahan rancangan.
c.
Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya (gambar
asli).
d. Gambar listrik menunjukkan kapasitas, jumlah serta persyaratan instalasi. Pemborong
wajib memeriksa kemungkinan kesalahan/ketidakcocokkan dari segi kapasitas,
dimensi dan lain-lain. Apabila ada ketidaksesuaian kapasitas maupun dimensi,
Pemborong harus menyampaikan secara tertulis sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari
sebelum dilaksanakan.
e. Gambar perubahan rancangan yang disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas kemudian dilampirkan dalam Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang.
3.28 PENYERAHAN
Penyerahan pekerjaan ini dilakukan dua kali :
A.
Penyerahan Pertama.
Penyerahan pertama ini dilakukan apabila :
1. Semua bangunan sementara beserta perlengkapan dibongkar, setelah
diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.
2.
Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih, utuh tanpa cacat.
3. Seluruh peralatan yang bergerak harus dapat beroperasi dengan baik.
4. Semua anak kunci harus dikumpulkan dan diberi tempat yang baik dengan gambar
penjelasan dan diberi tanda.
5. Pemborong diwajibkan menyerahkan kepada Pemberi tugas berupa :
- 3 (tiga) set gambar As Built Drawing dan seluruh pekerjaan yang
dilaksanakannya termasuk gambar-gambar perubahan dari rencana yang
disetujui Konsultan Pengawas.
- Gambar tersebut harus diserahkan berikut kalkirnya (gambar asli) dan semua
biaya pembuatannya ditanggung oleh Pemborong.
-
3 (tiga) photo color album.
6. Seluruh lokasi harus kelihatan bersih.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
47/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
47
B. Penyerahan Kedua.
Penyerahan kedua dilakukan setelah pemborong selesai menunaikan kewajiban-
kewajibannya dalam masa pemeliharaan dan telah mendapat persetujuan Pengawas
lapangan bahwa kewajiban-kewajiban tersebut dilaksanakan dengan sempurna
termasuk penggambaran-penggambaran kembali (As Built Drawing) dari bagian-
bagian pekerjaan serta menyerahkan kembali dalam bentuk microfilm. Pengawas
lapangan akan memeriksa gambar-gambar tersebut untuk menyetujui atau
mensyaratkan perbaikan. Pengawas lapangan tidak akan mengeluarkan Berita Acara
Penyerahan Kedua jika kewajiban-kewajiban tersebut belum diselesaikan dengan
sempurna.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
48/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
48
BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS
PEKERJAAN SIPIL
PASAL I
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Lokasi
Sebelum Kontraktor memulai pekerjaan galian, penempatan bahan urugan atau
penimbunan bahan, dan semua bagian lapangan yang akan dikerjakan atau ditempati
harus dibersihkan dari semua tumbuh tumbuhan dan sampah yang kemudian dibuang
ke tempat yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
2. Pembuatan Papan Nama Proyek
1.
Bahan - bahan yang digunakan
a. Tiang : Kayu kaso 8 / 12
b. Papan/rangka : Seng
c.
Ukuran : 1,5m x 1 m
d. Finishing : Cat dasar merah
e. Isi tulisan : Minimal menyebutkan
f.
Nama Proyek, Pemborong, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan
lain-lain yang berkenaan dengan nama Proyek ini.
g. Bentuk Tulisan : Tulisan dengan huruf kapital warna Hitam. Tinggi huruf 8
cm, tebal 1 cm untuk Pemborong, Perencana dan konsultan Pengawas, huruf yang
lain disesuaikan.
2. Pelaksanaan
a. Papan nama proyek diletakkan pada tempat yang mudah dilihat oleh umum
dengan ketinggian 2 meter.
b. Huruf harus jelas mudah dibaca .
c. Papan nama mudah digeser dan dipindahkan, karena pekerjaan berpindah- pindah.
d. Pemasangannya harus tegak dan kokoh.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
49/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
49
e.
Pembuatan papan nama Proyek harus mendapat persetujuan perencana sebelum
dilaksanakan.
3. Pembuatan Direksi Keet
Direksi keet terdiri dari ruang rapat, ruang Konsultan Pengawas. Direksi Keet
disediakan oleh pemborong dengan menyewa bangunan penduduk yang memenuhi
syarat, diantaranya :
1. Bahan-bahan yang digunakan adalah :
a. Rangka kayu Borneo super diserut halus untuk bagian expose dan dimeni untuk
bagian tersembunyi.
b. Dinding multipleks dengan ketebalan 9 mm sebanyak 2 ( dua ) lapis.
c. Jendela kaca bening dalam rangka kayu Borneo Super.
d.
Dinding penyekat ruangan : Plywood atau Softboard dalam rangka kayu Borneo
Super yang dikeringkan.
e. Lantai : rabat beton dengan ketinggian 30 cm di atas permukaan tanah.
f. Penutup : asbes semen bergelombang.
g. Langit-langit : tripleks 4 mm di cat putih sebanyak 2 ( dua ) lapis.
h. Dilengkapi dengan instalasi penerangan, telepon dengan nomor tersendiri, air
bersih, air bekas dan septictank.
2.
Perlengkapan kantor :
- 1 ( satu ) meja rapat ukuran 1 x 2 m, serta 15 buah kursi lipat merk CASHI
dengan penutup mejanya.
-
4 (empat) meja kerja dengan 4 (empat) buah kursi putar merk OLYMPICdan 4
(empat) buah kursi biasa.
- 1 (satu) unit lemari kayu dari multipleks 50 x 200 cm panjang disesuaikan
kebutuhan untuk penyimpanan contoh bahan/material dan peralatan.
- 1 (satu) buah white board 2,4 x 1,2 m.
- 1 (satu) unit meja gambar ukuran A1dari kayu yang dapat dilipat, dengan kursi
putar.
- 1 (satu) buah lampu petromax atau lampu baterai.
- 3 (tiga) unit komputer dan 2 (satu) buah printer ukuran A2.
-
1 (satu) buah filling cabinet 3 (tiga) rak.
-
1 Unit AC kapasitas 2 PK.
- 1 Buah Sink
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
50/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
50
-
15 (lima belas) buah helm proyek.
- 15 ( lima belas) pasang sepatu lapangan merk CATERPILLAR.
- 15 (lima belas) jas hujan.
Kantor untuk Pemborong di Proyek ini dibuat oleh Pemborong atas biaya Pemborong
sendiri.
4. Pembuatan Gudang, Barak Pekerja, dan MCK
a.
Bahan - bahan yang digunakan adalah :
1. Atap terbuat dari asbes semen bergelombang
2. Kaso ukuran 5/7, jenis kayu meranti atau sejenisnya.
3.
Balok ukuran 8/12, jenis kayu meranti atau sejenisnya.
4. Papan tripleks 9 mm, ukuran 122 cm x 244 cm (2 lapis).
5. Finishing : dicat dengan cat kayu
6. Paku dan perlengkapan lainnya.
7. Khusus untuk direksi keet dan WC pekerja diperlukan bak penampung air dan
kloset jongkok.
b.
Gudang bahan-bahan serta tempat penimbunan material seperti pasir, koral, besi
beton, harus terlindung, dibuat secukupnya dan dapat dikunci. Lantai pada gudang
semen dibuat bebas dari kelembaban udara, minimal 30 cm di atas permukaan
plesteran.
5. Mobilisasi Alat dan Pekerja
Paket mobilisasi alat dilakukan pada wal dan akhir pekerjaan. Dilakukan untuk
memindahkan peralatan yang diperlukan didalam proyek dari tewmpat penyewaan,
gudang pemborong dan tempat asal peralatan tersebut dan mengangkutnya ke tempat
penyimpanan alat ( gudang ). Sedangkan mobilisasi pekerja dilakukan pada saaat awal
pekerjaan, dan apabila lokasi pekerjaan dengan lokasi rumah pekerja cukup jauh. Semua
biaya operasional tersebut dalam satu paket yang biayanya dibebankan kepada
pemborong.
-
7/24/2019 Dokumen Kontrak ''Abdul Rohman Fauzi (3 Sipil 1 Siang)
51/87
Proyek Pendistribusian Air BersihTarakan, Kaltim
51
6. Pekerjaan Pengukuran
a. Pemborong harus mengerjakan pematokan dan pengukuran untuk menentukan
batas-batas pekerjaan serta garis-garis kemiringan tanah sesuai gambar rencana.
b.
Dari pengukuran ini dibuat gambar kerja yang memuat tentang pembagian
lokasi/areal kerja untuk disetujui Konsultan Pengawas, sehingga jadwal pela