percobaan bernoulli.docx

Upload: hasyim14

Post on 10-Feb-2018

332 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    1/51

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Pada saat ini terdapat berbagai macam zat, yaitu zat cair,zat padat, dan

    gas.zat cair merupakan zat berbentuk cairan seperti air, minyak, bensin, dan

    sebagainya. zat padat adalah zat yang memiliki ciri keras dan padat ,

    contohnya besi.zat gas merupakan zat yang berbentuk gas atau udara,

    contohnya udara dialam sekitar.

    Fluida adalah zat yang mudah mengalir dan memberikan sedikit

    hambatan terhadap perubahan bentuk ketika di tekan. oleh karena itu tang

    termasuk fluida adalah zat cair dan gas.mekanika fluida yang mengkajinya

    dinamakan statika fluida bergerak(hidrodinamika) sedangkan percobaan

    yang saat ini dilakukan yaitu fluida dinamis.

    Fluida dinamis disebut juga fluida yang bergerak atau fluida mengalir.

    bila bend dalam kesetimbangan fluida tidak dapat menahan gaya tangensial

    atau gaya geser, maka ia akan mengalami perubahan bentuk dan akan

    bergerak, inilah yang disebut aliran.

    Fluida dapat digolongkan kedalam cairan dan gas, perbedaan

    perbadaannya antara lain:

    cairan praktis tak kompresibel, sedangkan gas kompresibel. cairan mengisi volume tertentu dan mempunyai permukaan bebas,

    sedangkan gas dengan massa tertentu akan mengembang sampai mengisi

    seluruh bagian wadahnya.

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    2/51

    Fluida dinamis adalah fluida yang bergerak. Untuk memudahkan

    dalam mempelajari fluida, fluida disini dianggap steady ( mempunyai

    kecepatan yang konstan ), tak termampatkan ( tidak mengalami perubahan

    volume ), tidak kental.

    Besaran besaran dalam fluida dinamis diantaranya adalah debit, debit

    volume suatu fluida yang mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam

    selang waktu tertentu pula. Misalnya fluida mengalir melalui suatu pipa,

    pipa biasanya berbentuk silinder dan memiliki luas penampang tertentu.

    pipa tersebut juga mempunyai panjang.Ketika pipa tersebut dialiri fluida

    sejauh L maka volume fluida yang ada dalam pipa adalah luas

    penampang dikalikan dengan panjang pipa. karena selama mengalir

    kedalaman pipa disepanjang L , fluida menempuh selang waktu tertentu.

    demikian ketika fluida mengalir pada suatu pipa yang memiliki luas

    penampang dan panjang tertentu selama selang waktu tertentu, maka

    besarnya debit fluida ( Q ) tersebut sama dengan luas penampang ( A )

    dikalikan dengan kecepatan aliran fluida ( V ). atau dapat dituliskan sebagai

    berikut:

    atau Keterangan :

    Q = debit aliran (m/s )

    V = volume ( m )

    t = selang waktu ( s )

    A = luas penampang ( m )

    Prinsip bernoulli adalah sebuah istilah dalam mekanika fluida yang

    menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida peningkatan pada kecepatan

    fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut . prinsip

    ini merupakan penyederhanaan dari persamaan bernoulli yang menyatakan

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    3/51

    bahwa jumlah energi pada suatu titik didalam suatu aliran tertutup adalah

    sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang

    sama. prinsip ini diambil dari seorang ilmuan berkebangsaan belanda

    swiss yang ber nama DANIEL BERNOULLI .

    Hukum bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum

    kekekalan energi yang dialami oleh aliran pada suatu fluida. Hukum ini

    menyatakan bahwa jumlah tekanan ( P ), energi kinetik, persamaan volume,

    dan energi potensial persatuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap

    titik sepanjang garis arus.

    Fluida mengalir pada pipa ujung1 ke ujung2 kecepatan pada ujung1

    berada pada ketinggian h1, ujung2 = h2. Dan tekanan pada ujung1 = h1,

    ujung2 = h2.

    Gambar 1.1 Fluida mengalir pada pipa(http://meglevworld.wordpress/aliran-zat-cair -bernoulli/com.2.11.2013)

    Hukum bernoulli untuk fluida yang mengalir pada suatu tempat maka

    jumlah usaha, energi kinetik, energi potensial fluida per satuan volume

    fluida tersebut mempunyai nilai yang tetap pada setiap titik. Jadi, jumlah

    dari tekanan energi kinetik per satuan volume dan energi potensial per

    h2

    v2

    h1

    v1

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    4/51

    satuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang

    suatu garis lurus.

    Prinsip Bernoulli banyak di pakai dalam kehidupan. Beberapa

    diantaranya pada sayap pesawat terbang ,tower air,venture meter dan

    lainnya. Oleh karena itu perlu adanya percobaan-percobaan dalam

    pemanfaatan prinsip Bernoulli hingga dapat digunakan secara lebih

    efektif.

    1.2. Tujuan Praktikum

    Adapun tujuan pelaksanaan praktikum pada percobaan Bernoulli

    antara lain, yaitu:

    1. Mendemonstrasikan hukum bernoulli.

    2. Mengukur tekanan sepanjang venturi tube.

    3. Mengetahui definisi tekanan statis, dinamis, dan stagnasi

    1.3. Manfaat Praktikum

    Adapun manfaat praktikum yaitu :

    1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang aplikasi dari hukum Bernoulli dan

    penerapannya didunia keteknikan.

    2. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan hokum Bernoulli

    3. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari tegangan statis,dinamis , dan

    stagnasi.

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    5/51

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Persamaan Bernoulli

    Penurunan dari persamaan bernoulli untuk aliran disepanjang garis

    arus didasarkan pada hukum newton II tentang gerak ( ).Persamaan ini diturunkan berdasarkan asumsi asumsi sebagai berikut:

    Zat cair adalah ideal, jadi tidak mempunyai kekentalan ( kehilangan

    energi zat cair akibat gesekan adalah nol ).

    Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan ( rapat massa

    dan zat cair konstan ).

    aliran adalah kontinyu disepanjang garis arus. kecepatan aliran adalah merata dalam satu penampang. gaya yang bekerja hanya gaya berat dan tekan.

    2.2. Persamaan Bernoulli Untuk Zat Cair Rill

    Penurunan persamaan bernoulli diturunkan berdasarkan anggapan

    bahwa zat cair adalah ideal( invisid ) sehingga tidak ada gesekan baik

    antara partikel zat cair dan dinding batas untuk zat cair akan terjadi

    kehilangan tenaga yang harus diperhitungkan dalam aplikasi persamaan

    bernoulli. kehilangan tenaga dapat terjadi karena adanya gesekan antara

    zat cair dan dinding batas atau karena adanya perubahan tampang lintang

    aliran. Kehilangan tenaga disebabkan karena gesekan.

    Untuk lintasan yang sangat panjang terjadi kehilangan tenaga

    sekunder, tetapi kehilangan tenaga sekunder sring diabaikan. Aplikasi

    persamaan bernoulli untuk kedua titk didalam medan aliran akan

    memberikan persamaan:

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    6/51

    Keterangan :o ZA, ZB = tinggi elevasi ( m )

    o PA,PB = tekanan ( N/ m)o = berat jenis ( Kg/ m )

    o VA,VB = kecepatan( m/s )o g = kecepatan gravitasi ( m/s )

    Yang menunjukkan bahwa jumlah tingi elevasi, tinggi tekanan dantinggi kecepatan kedua titik adalah sama. Dengan demikian garis tenaga

    pada aliran zat cair adalah konstan.

    Kehilangan tenaga dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

    Keterangan:

    h= kehilangan tenaga

    k= konstanta v= kecepatan ( )

    g = kecepatan gravitasi ( m/s )

    Untuk kehilangan tenaga primer dapat ditentukan dengan rumus:

    k

    Keterangan:

    k= konstanta F=koefisien gesekan L= panjang pipa ( m ) D=diameter pipa

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    7/51

    Untuk kehilangan tenaga sekunder :

    ( )

    Keterangan:

    k = konstanta A1=luas penampang pipa hulu( m ) A1=luas penampang pipa hilir( m )

    Dalam memperhitungkan kehilangan tenaga sekunder, V adalah

    kecepatan aliran dipipa 1 ( hulu ). Karena adanya kehilangan tenaga akibatgesekan, maka garis tenaga akan selalu menurunkan arah aliran. Dalam

    analisa aliran saat dimensi kecepatan aliran pada suatu tampang dianggap

    konstan, tetapi pada kenyataannya kecepatan pada suatu penampang tidak

    merata.

    Seiring terjadinya kehilangan tenaga biasanya dinyatakan dalam

    tinggi zat cair, dengan memperhitungkan keduanya, kehilangan tenaga

    tersebut dapat dihitung dengan persamaan bernoulli antara dua tampang

    aliran ( titik 1 dan 3)

    Gambar 2.1 persamaan bernoulli pada zat cair rill

    (http://meglevworld.wordpress/aliran-zat-cair -bernoulli/com.2.11.2013)

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    8/51

    Elemen berbentuk silinder dari suatu tabung arus yang bergerak

    disepanjang garis arus dengan kecepatan dan [ercepatan disuatu tempat

    dan suatu waktu adalah sama. Panjang tampang lintang dan rapat massa

    elemen tersebut adalah ds, da, dan pg. Oleh karena tidak adanya gesekan

    maka gaya gaya yang bekerja hanya gaya tekan pada ujung elemen dan

    gaya berat gasil kali dari massa elemen dan percepatan harus sama dengan

    gaya gaya yang bekerja pada elemen.

    Gambar 2.2 elemen zat cair bergerak sepanjang garis arus.

    (http://usbr.gov/pmts/hydraulics.lab/pubs/wmm/cap02.14.html.2013)

    Dengan memperhitungkan gaya gaya yang bekerja pada aliran,

    maka hukum newton II untuk gerak partikel disepanjang garis arus

    menjadi:

    -gdsdacos + pda -(p+ ds) da= ds da a

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    9/51

    Keterangan:

    = rapat massa ( Kg/m) g = kecepatan gravitasi ( m/s ) ds= panjang pipa ( m ) da= tampang lintang p= tekanan( N/m) a= percepatan( m/s )

    2.3.

    Koefisien Koreksi Energi

    Pengunaan kecepatan merata untuk mengantikan kecepatan tidak

    merata dalam persamaan bernoulli perlu memasukkan koefisien tak

    berdimensi dan pada suhu tinggi kecepatan yang dihitung dengan

    kecepatan tidak merata dan dengan kecepatan merata.

    Apabila kecepatan pada suatu tampang kecil ( da ) dari sutu

    penampang aliran A adalah V1 maka energi kinetik dapat dituliskan:

    de= Keterangan:

    de= energi kinetik dm= massa (Kg) v = kecepatan( m/s) = rapat massa(kg/m) = luas penampang aliran( m ) = waktu( s )

    Persamaan bernoulli untuk zat ideal yang mempunyai kekentalan

    yang mengalir akan terjadi gesekan yaitu gesekan antara zat cair dengan

    dinding aliran.

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    10/51

    Gesekan ini merupakan suatu gaya yang arahnya berlawanan

    dengan aliran, sehingga gesekan ini akan melakukan usaha atau tenaga

    yang berlawanan atau negatif atau dengan kata lain gesekan akan

    menyebabkan kekurangan tenaga zat cair. Persamaan bernoulli mengenai

    zat cair yang mempunyai kekentalan mempunyai perbedaan sebagai

    berikut:

    a. Zat cair ideal

    Tenaga pada titik 1

    Z1 + +

    = H1

    Tenaga pad titik 2

    Z2 + +

    = H2

    b. Zat cair yang mempunyai kekentalan

    H=h2-h1

    Keterangan:

    H=tenaga yang hilang dalam perjalanan p1,p2= tekanan (Pa) V1,V2= kecepatan(m) g = kecepatan gravitasi ( m/s )

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    11/51

    2.4. Persamaan Kontinuitas

    Pada setiap aliran dimana tidak ada kebocoran, maka untuk setiap

    penampang berlaku bahwa debit pada sebuah potongan selalu sama(

    konstan ).

    Besarnya debit ( Q ) pengaliran

    keterangan:

    Q= debit ( m/s) V= volume(m) t= waktu(s)

    Persamaan kecepatan

    keterangan:

    v= kecepatan(m/s) Q= debit(m/s) A= luas penampang(m)

    Persamaan bernoulli dapat jga digunakan untuk menentukan garis

    tekanan dan tenaga. Garis tenaga dapat ditunjukkan oleh elevasi muka air

    pada tabung pitot yang besarnya sama dengan tinggi total dari konstanta

    bernoulli. Sedang garis tekanan dapat ditunjukkan oleh elevasi muka air

    dalam tabung vertikal yang disambungkan dengan pipa.

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    12/51

    Gambar 2.3 garis tenaga dan tekanan

    (http://usbr.gov/pmts/hydraulics.lab/pubs/wmm/cap02.14.html.2013)

    Pada aliran zat cair ideal, garis tenaga mempunyai tinggi tetap

    yang menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi, tinggi tekanan dan tinggi

    kecepatan, garis tekanan menunjukka jumlah dari tinggi elevasi dan tinggi

    tekanan. Z=P/ yang bisa naik atau turun pada arah aliran dan tergantung

    pada luas tampang aliran.

    2.5. Tekanan Hidrostatis

    Dengan menggunakan persamaan bernoulli untuk titik 1 dan 2

    seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah, dapat dihitung besar

    tekanan yang bekerja pada permukaan benda dalam zat cair diam.

    persamaan tersebut dpat ditulis dalam bentuk

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    13/51

    Gambar 2.4 Tekanan pada zat cair diam

    sumber : Triatmojo,Bambang.1993.Hidrolika I,II.Yogyakarta:Betaoffset

    2.6. Tekanan Stagnasi

    Pada gambar di bawah menunjukkan sebuah benda yang berada

    dalam zat cair mengalir. Garis arus yang sampai disekitar benda tersebut

    akan berubah arah kecuali garis arus yang ditengah yang memotong bendatersebut dititik s , titik ini disebut stagnasi dan tekanan pada titik tersebut

    dinamakan tekanan stagnasi. jika pada suatu titik berjarak tertenrtu dari

    titik s mempunyai tekanan sebesar p0 pada kecepatan v0, maka tekanan

    stagnasi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan bernoulli untuk

    titik 0 dan s

    Gambar 2.5 Garis arus disekitar silinder

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    14/51

    2.7. Provil Kecepatan Dalam Ventury Tube

    Vntury tube menggunakan enam titik pengukuran reverensi

    kecepatan pada setiap titik seperti terlihat pada gambar dibawah

    Gambar 2.6 Ventury tube

    (http://knewledgepublications.com/doe/2013)

    2.8. Instrumentasi dan Pengukuran

    Ventury digunakan dalam industri laboratorium ilmiah untuk

    mengukur laju aliran suatu cairan . Venturi dapat dinyatakan untuk

    mengukur laju aliran volumetrik Q;

    Q= v1A1 v2=a2

    p1=p2 = Kemudian,

    Q= ( ) = Keterangan:

    Q=debit(m) p= tekanan (pa) A= luas penampang(m)

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    15/51

    Sebuah ventury juga dapat dinyatakan untuk mencapai cairan

    berupa gas. persamaan bernoulli bila titik ukur melewati atau melintasi

    garis arus

    p+ v+yKeterangan:

    p= tekanan(pa)

    v=konstanta v=kecepatan y=koordinat partikel

    2.9. Angka Reynolds

    Angka Reynolds mempunyai bentuk:

    Keterangan:

    V : kecepatan aliran D : diameter pipa

    v : kekentalan kinematik

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    16/51

    Aplikasi Persamaan Bernolulli

    Aplikasi hukum bernoulli pada pesawat

    Jika kita perhatikan bentuk daripada sayap sebuah pesawat terbang, seperti

    yang terluhat pada gambar berikut:

    Gambar 2.8 Penampang pada sayap pesawat

    (http)

    Perhatikan bahwa dasar sayap adalah datar, sedangkan permukaan sayap

    melengkung dengan sudut tertentu, bentuk ini menyebabkan perbedaan tekanan

    antara bagian atas dan bagian bawah sayap mendorong pesawat keatas. ini adalah

    aplikasi dari hukum bernoulli (1700-1782). memang kalaw kita mempelajari

    aerodinamika lebih dalam, teori ini mungkin tidak berlaku lagi pada kecepatan

    tertentu. Tetapi ide bernoulli masih merupakan prinsip dasar dari cara kerja

    sebuah sayap pesawat. jadi dalam gambar kedua menyatakan perbandingan antara

    tekanan fluida( udara ). dengan kecepatan yang konstan.

    Gambar 2.9 Aliran pada penampang pesawat.

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    17/51

    Dalam gambar terlihat bahwa didal am pipa diatas titik B dengan

    kecepatan yang lebih rendah maka tekanannya akan lebih tinggi, sedangkan dititik

    atas A karena pipa yang dilewati fluida lebih sempit maka kecepatan menjadi

    lebih tinggi dan ternyata tekanannya menjadi lebih rendah dan menyebabkan

    pesawat terangkat keatas.

    Gambar 2.10. Tekanan yang terjadi pada pesawat

    Karena kecepatan udara yang lebih cepat diatas sayap pesaat, maka

    tekanannya akan lebih rendah dibanding dengan tekanan udara yang mengalir

    dibawah sayap pesawat.tekanan dibawah sayap yanglebih besar akan mengangkat

    pesawat.

    Karena itu kecepatan pada pesawat harus dijaga sesuai dengan

    rancangannya, jika kecepatannya turun, maka tekanan dibawah sayap akan

    berkurang dan menyebabkan pesawat jatuh.

    Aplikasi hukum bernoulli pada penyemprot parfum

    Penyemprot Parfum adalah salah satu contoh Hukum Bernoulli. Ketika

    Anda menekan tombol ke bawah, udara dipaksa keluar dari bola karet

    termampatkan melalui lubang sempit diatas tabung silinder yang memanjang ke

    bawah sehingga memasuki cairan parfum.Semburan udara yang bergerak cepat

    menurunkan tekanan udara pada bagian atas tabung, dan menyebabkan tekanan

    atmosfer pada permukaan cairan memaksa cairan naik ke atas tabung. Semprotan

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    18/51

    udara berkelajuan tinggi meniup cairan parfum sehingga cairan parfum

    dikeluarkan sebagai semburan kabut halus.

    Gambar2.11 Cara kerja penyemprot parfum

    Penerapan Mekanika Fluida Dan Hukum Bernoulli Pada Kasus Lumpur

    Lapindo

    Sifat-sifat fluida, Semua fluida nyata gas dan zat cair memiliki sifat-sifat

    khusus yang dapat diketahui antara lain: rapat massa (density), kekentalan

    (viscosity), kemampatan (compressibility), tegangan permukaan (surface tension),

    dan kapilaritas (capillarity).

    Persamaan energi, Energi yang ada pada tiap saluran berat dari aliran air

    terdiri dari 3 bentuk dasar yaitu: energi kinetik, energi tekanan, dan energi elevasi

    diatas garis datum. Dari ketiga bentuk dasar energi tersebut akan di dapatkan

    persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa konservasi energi merupakan

    bentuk persamaan energi untuk aliran tanpa geseran dasar.

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    19/51

    Intinya dengan menggunakan rumus persamaan bernoulli kita bisa

    menghentikan semburan lumpur lapindo dan memasukkan kembali lumpur ke

    dalam perut bumi. Setiap semburan dari pompa ataupun sumber energi lainnya

    pasti memiliki total head. Penghitungan total head sendiri terpengaruhi oleh

    kuatnya tekanan, grafitasi, dan kecepatan fluida.

    Data yang dimiliki dari lapangan menyebutkan kedalaman sumber lumpur

    Lapindo di Porong antara 0,5 Km hingga 1,9 Km. Sedang tekanan lumpur itusebesar 2.000 PSI (pound per square inches). Dengan demikian, maka total

    semburan lumpur itu hanya maksimum mampu mencapai ketinggian 27 meter di

    atas permukaan tanah.

    Apabila disekitar lubang semburan lumpur di buatkan tabung silinder

    mengelilingi lubang lumpur setinggi 30 meter apakah luapan lumpur akan

    berhenti sampai ditotal head 27 meter? Secara teori memang sudah pasti dan

    seharusnya lumpur berhenti pada ketinggian 27 meter namun mengingat total

    head ini terpengaruh oleh berbagai macam variabel kemungkinannya pasti akan

    meleset tapi tidak akan jauh, mungkin lebih tinggi atau malah lebih rendah dari 27

    meter. Setelah lumpur berhenti kita bisa memompa lumpur yang berada di sekitar

    untuk kembali ke dalam perut bumi, karena massa jenisnya menjadi lebih berat

    dari keseimbangan maka lumpur ini akan turun kembali ke bawah (perut bumi),

    setelah itu memungkinkan kita untuk menutup permanen lubang semburan lumpur

    dengan menggunakan bahan yang massa jenisnya lebih berat.

    http://id.istanto.net/wp-content/uploads/2010/01/persamaan-bernoulli.jpg
  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    20/51

    Teori ini masuk akal tapi mungkin akan susah dalam me-realisasikan-nya

    dan juga entah berapa trilyun biaya yang akan di perlukan. Namun ini adalah

    salah satu solusi yang amat sangat terbaik dan masuk akal untuk penanggulangan

    kasus lumpur lapindo.

    Gambar 2.12 Proses penyumbatan lumpur lapindo

    http://id.istanto.net/wp-content/uploads/2010/01/keseimbangan-fluida.jpg
  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    21/51

    BAB III

    METODE PRAKTIKUM

    3.1. Waktu dan Tempat

    3.1.1. Waktu

    Praktikum pada percobaan Bernoulli dilaksanakan pada hari

    kamis ,7 November 2013 pada pukul 17.00 wita

    3.1.2. TempatAdapun tempat pelaksanaan praktikum pada percobaan

    Bernoulli dilaksanakan di Laboratorium Hidrolika dan Sumber Daya

    Air, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo.

    3.2. Alat dan Bahan

    3.2.1. Alat

    Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini antara lain

    sebagai berikut:

    Bernoulli Principle Demonstrator Kanebo atau lap Papan data Blangko data dan alat tulis Alat ukur waktu (stopwatch) Bench

    3.2.2. Bahan

    Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum pada

    percobaan ini yaitu air.

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    22/51

    3.3. Sketsa Alat Uji

    Keterangan:

    1. Papan rakitan

    2. Pengukue tekanan air

    3. Pipa pembuangan

    4. Pipa sambungan bentuk t

    5. Katup pembuangan

    6. Ventury tube dengan q titik pengukuran

    7.

    Proble untuk pengukuran tekanan pada tiap titik

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    23/51

    8. Saluran air masuk

    9. Katup

    10. Tabung ventury

    3.4. Prosedur Percobaan

    Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini antara lain sebagai

    berikut:

    1. Mempersiapkan segala kesiapan alat-alat yang akan digunakan saat praktikum Bernoulli.

    2. Meletakkan dan mengatur posisi peralatan Bernoulli keatas bench hingga

    pada posisi yang benar.

    3. Menyambungkan selang air pada peralatan dan memastikan sambungan

    terpasang dengan baik

    4. Menyalakan bench dengan cara memutar stop kontak yang terletak pada

    bench dan menekan tombol on pada bench.5. Membuka katup pada bench sehingga air dapat mengalir dari tangki

    keperalatan Bernoulli.

    6. Mengatur bukaan katup masuk dan keluar pada peralatan Bernoulli.

    7. Sebelum mencatat data tekanan pada alat ukur,terlebih dahulu kita

    mengatur alat Bernoulli pada kondisi normal dengan menggunakan

    penyetel katup yang terdapat pada alat ukur dan memastikan tidak ada

    gelembung udara pada selang tinggi tekan.8. Mengukur ketinggian air h stst pada manometer yang terhubung pada alat

    Bernoulli.

    9. Mengukur ketinggian air h tot pada manometer yang terhubung pada alat

    Bernoulli.

    10. Menarik droble yang terhubung pada venturi tube secara bertahap

    dari titik 1 sampai titik 6 dan mencatat ketinggian air h tot pada masing-

    masing titik pada tabung pengukur tekanan air (venture tube).

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    24/51

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    25/51

    BAB IV

    ANALISA DATA

    4.1. Data Pengamatan

    4.1.1. Tabel Data Pengamatan Percobaan 1

    Adapun data hasil percobaan kami tentang Bernoulli pada

    percobaan 1 yaitu sebagai berikut :

    Tabel 4.1 Data Pengamatan Percobaan 1

    Pointt h tot h stat h dyn V A

    (s) (mm) (mm) (mm) (liter) (m 2)

    1 93 275 200 75

    10

    2 94 275 190 85 3 94 277 60 217 4 92 277 140 137 5 95 277 160 117

    6 97 277 165 112 Sumber: hasil data pengamatan di laboratorium Hidrolika dan

    Sumber Daya Air

    4.1.2. Tabel Data Pengamatan Percobaan 2

    Adapun data hasil percobaan kami tentang Bernoulli pada

    percobaan II yaitu sebagai berikut :

    Pointt h tot h stat h dyn V A

    (s) (mm) (mm) (mm) (liter) (m 2)

    1 2 3 4 5 6 7

    1 83 262 200 62

    10

    2 83 263 188 75 3 83 263 25 238

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    26/51

    1 2 3 4 5 74 85 263 126 137

    5 80 263 145 118 6 84 263 155 108 Sumber: hasil data pengamatan di laboratorium Hidrolika dan

    Sumber Daya Air

    4.1.3. Tabel Data Pengamatan Percobaan 3

    Adapun data hasil percobaan kami tentang Bernoulli pada

    percobaan III yaitu sebagai berikut :

    Pointt h tot h stat h dyn V A

    (s) (mm) (mm) (mm) (liter) (m 2)

    1 124 279 180 99

    10

    2 127 279 176 103 3 125 279 116 163 4 121 278 152 126 5 126 279 160 119 6 125 279 162 117

    Sumber: hasil data pengamatan di laboratorium Hidrolika dan

    Sumber Daya Air

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    27/51

    4.2. Analisa Perhitungan

    4.2.1. Percobaan 1

    Diketahui:

    Ditanyakan : , h dyn dan v meas ?

    Penyelesaian:

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    28/51

    Menghitung Debit (Q)

    1. Untuk point 1

    hdyn = h tot - h stat= 0,275 0,200

    = 0,075 m

    vcal = 3,142 x 10 -1 m/s

    2. Untuk point 2

    hdyn = h tot - h stat= 0,275 0,190

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    29/51

    = 0,085 m

    3. Untuk point 3

    hdyn = h tot - h stat= 0,277 0,06

    = 0,217 m

    4. Untuk point 4

    hdyn = h tot - h stat= 0,277 0,140

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    30/51

    = 0,137 m

    m/s

    5. Untuk point 5

    hdyn = h tot - h stat= 0,277 0,160

    = 0,117 m

    6. Untuk point 6

    hdyn = h tot - h stat= 0,277 0,165

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    31/51

    = 0,112 m

    4.2.2. Percobaan 2

    Diketahui:

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    32/51

    Ditanyakan : , h dyn dan v meas ?

    Penyelesaian:

    Menghitung Debit (Q)

    1. Untuk point 1

    hdyn = h tot - h stat= 0,262 0,200

    = 0,062 m

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    33/51

    vcal = 3,56 x 10 -1 m/s

    2. Untuk point 2

    hdyn = h tot - h stat= 0,263 0,188

    = 0,075 m

    3. Untuk point 3

    hdyn = h tot - h stat

    = 0,263 0,025

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    34/51

    = 0,238 m

    4. Untuk point 4

    hdyn = h tot - h stat= 0,263 0,126

    = 0,137 m

    5. Untuk point 5

    hdyn = h tot - h stat= 0,263 0,145

    = 0,118 m

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    35/51

    6. Untuk point 6

    hdyn = h tot - h stat= 0,263 0,155

    = 0,108 m

    4.2.3. Percobaan 3

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    36/51

    Diketahui:

    Ditanyakan : , h dyn dan v meas ?

    Penyelesaian:

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    37/51

    Menghitung Debit (Q)

    1. Untuk point 1

    hdyn = h tot - h stat= 0,279 0,18

    = 0,099 m

    vcal = 2,37 x 10 -1 m/s

    2. Untuk point 2

    hdyn = h tot - h stat= 0,279 0,176

    = 0,103 m

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    38/51

    3. Untuk point 3

    hdyn = h tot - h stat= 0,279 0,116

    = 0,163 m

    4. Untuk point 4

    hdyn = h tot - h stat= 0,278 0,152

    = 0,126 m

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    39/51

    5. Untuk point 5

    hdyn = h tot - h stat= 0,279 0,16

    = 0,119 m

    6. Untuk point 6

    hdyn = h tot - h stat= 0,279 0,162

    = 0,117 m

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    40/51

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    41/51

    Tabel 4.4 Rekapitulasi Analisa Data Bernoulli Pada Percobaan 1

    Nov = 10 liter Q A htot hstat hdyn vcal vmeas

    t ( s ) m3/s m 2 m m m m/s m/s

    1 93 1,062 x 10 -4 3,38 x 10 -4 0,275 0,200 0,075 3,142 x 10 -1 1,213

    2 94 1,062 x 10 -4 2,23 x 10 -4 0,275 0,190 0,085 4,762 x 10 -1 1,291

    3 94 1,062 x 10 -4 8,460 x 10 -5 0,277 0,060 0,217 1,255 2,063

    4 92 1,062 x 10 -4 1,70 x 10 -4 0,277 0,140 0,137 6,247 x 10 -1 1,639

    5 95 1,062 x 10 -4 2,25 x 10 -4 0,277 0,160 0,117 4,164 x 10 -1 1,515

    6 97 1,062 x 10 -4 3,38 x 10 -4 0,277 0,165 0,112 3,142 x 10 -1 1,482

    Sumber: Hasil Perhitungan Analisa Data pada Percobaan 1

    Tabel 4.5 Rekapitulasi Analisa Data Bernoulli Pada Percobaan II

    Nov = 10 liter Q A htot hstat hdyn vcal vmeas

    t ( s ) m3/s m 2 m m m m/s m/s

    1 83 1,205 x 10 -4 3,38 x 10 -4 0,262 0,200 0,062 3,56 x 10 -1 1,103

    2 83 1,205 x 10 -4 2,23 x 10 -4 0,263 0,188 0,075 5,40 x 10 -1 1,213

    3 83 1,205 x 10 -4 8,460 x 10 -5 0,263 0,025 0,238 1,424 2,161

    4 85 1,205 x 10 -4 1,70 x 10 -4 0,263 0,126 0,137 7,09 x 10 -1 1,639

    5 80 1,205 x 10 -4 2,25 x 10 -4 0,263 0,145 0,118 4,72 x 10 -1 1,522

    6 84 1,205 x 10 -4 3,38 x 10 -4 0,263 0,155 0,108 3,56 x 10 -1 1,456

    Sumber: Hasil Perhitungan Analisa Data pada Percobaan II

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    42/51

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    43/51

    4.4 Analisa Grafik

    4.4.1. Grafik hubungan pada Percobaan 1

    Gambar 4.1 Grafik hubungan , dan

    h tot h stat h dyn

    0,275 0,2 0,075

    0,275 0,19 0,085

    0,277 0,06 0,217

    0,277 0,14 0,137

    0,277 0,16 0,117

    0,277 0,165 0,112

    0

    0.05

    0.1

    0.15

    0.2

    0.25

    0.3

    1 2 3 4 5 6

    T e

    k a n a n

    Point

    Grafik hubungan h tot ,h stat ,h dyn

    h tot

    h stat

    h dyn

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    44/51

    Gambar 4.2 Grafik hubungan dan

    V cal V means

    0,3142 1,213

    0,4762 1,291

    1,255319 2,063

    0,6277 1,639

    0,4164 1,515

    0,3142 1,482

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    1 2 3 4 5 6

    k e c e p a t a n

    Point

    Grafik hubungan v meas dan v cal

    vmeas

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    45/51

    4.4.2. Grafik hubungan pada percobaan 2

    Gambar 4.3 Grafik hubungan , dan

    h tot h stat h dyn

    0,279 0,18 0,099

    0,279 0,176 0,103

    0,279 0,116 0,163

    0,278 0,152 0,126

    0,279 0,16 0,119

    0,279 0,162 0,117

    0

    0.05

    0.1

    0.15

    0.2

    0.25

    0.3

    1 2 3 4 5 6

    T e

    k a n a n

    Point

    Grafik hubungan h tot ,h stat ,h dyn

    h tot

    hstat

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    46/51

    Gambar 4.4 Grafik hubungan dan

    V cal V means

    0,356 1,103

    0,54 1,213

    1,424 2,161

    0,709 1,639

    0,472 1,522

    0,356 1,456

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    1 2 3 4 5 6

    k e c e p a t a n

    Point

    Grafik hubungan v meas dan v cal

    vmeas

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    47/51

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    48/51

    Gambar 4.6 Grafik hubungan dan

    V cal V means

    0,237 1,394

    0,36 1,422

    0,948 1,788

    0,472 1,572

    0,315 1,528

    0,237 1,515

    00.20.40.60.8

    11.21.41.61.8

    2

    1 2 3 4 5 6

    k e c e p a t a n

    Point

    Grafik hubungan v meas dan v cal

    vmeas

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    49/51

    4.5 Pembahasann

    Pada percobaan bernoulli bertujuan untuk mendemonstrasikan Hukum

    Bernoulli, untuk mengukur tekanan sepanjang venture tube dan untuk

    mengetahui definisi tegangan rumus geser statis, dinamis dan stagnasi.

    Berdasarkan pengukuran dan analisa data percobaan dalam aliran

    fluida tak termampatkan diperoleh v cal (kecepatan berdasarkan perhitungan)

    dan aliran fluida yang di ukur dengan v meas (kecepatan berdasarkan debit dan

    luas venture tube) pada aliran fluida yang sama untuk keduanya diperoleh

    dengan grafik hubungan v cal di tiap titik pengukuran. Hal ini sesuai dengan

    bentuk venture tube pada tiap pengukurannya. Luas penampang terkecil

    pada venture tube terletak di titik ke tiga.

    Pada titik h tot ,h stat , dan h dyn pada percobaan 1,2 dan 3 dapat dilihat

    bahwa h stat mengalami penurunan tekanan dari titik pertama sampai titik ke

    enam pada venture tube. Titik ke 3(tiga) pada venture tube sangat

    mengalami penurunan tekanan yang sangat dratis di bandingkan penurunan

    tekanan di titik lainnya pada venture tube.Untuk h dyn pada titik 3 venturi

    tube mengalami penaikan yang bias di lihat pada table rekapiulasi untuk

    setiap percobaannya. Untuk h tot mengalami penurunan tekanan pada titik 1-6

    untuk tiap-tiap percobaan I,II,dan III,hanya pada percobaan III dilihat untuk

    titik ke 4 pada venture tube mengalami penurunan tekanan dan yang lainnya

    mempunyai nilai yang tetap.

    Untuk memperjelas penjelasan di atas, kita lihat pada percobaan I.Pada luas penampang A 1 = 3,38 x 10

    -4 m2 hasil yang diperoleh untuk nilaihtot = 0,275 m ,h stat = 0,200 m dan h dyn = 0,075 m. Untuk luasan 2 = 2,23 x10 -4 m 2 hasil yang diperoleh untuk nilai h tot = 0,275 m ,h stat = 0,190 m danhdyn = 0,085 m. luasan A 3 = 8,460 x 10

    -5 m2 hasil yang diperoleh untuk nilai

    htot = 0,277 m ,h stat = 0,060 m dan h dyn = 0,217 m. Untuk nilai h tot,,h stat, dan

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    50/51

    hdyn pada luasan berikutnya dapat dilihat pada table rekapitulasi percobaan1.Begitu pula pada percobaan II dan III untuk tiap luasannya dapat dilihat

    pada tabel rekapitulasi percobaan II dan III untuk nilai h tot,,h stat , dan h dyn

    \

    Berdasarkan grafik hubungan v cal dan v meas pada masing-masing percobaan,terjadi peningkatan kecepatan yang sangat tajam pada titik ke 3dengan nilai luasan A 3 = 8,460 x 10

    -5 m2 pada venture tube. Membuktikanhal tersebut dapat dilihat pada percobaan satu gambar 4.2 grafik hubunganvcal dan v meas dimana nilai v cal = 3,142 x 10

    -1 m/s dan v meas = 1,213 m/s untukluasan A 1 = 3,38 x 10

    -4 m2. Untuk luasan A 2 = 2,23 x 10-4 m2 nilai v cal =

    4,762 x 10 -1 m/s dengan nilai v meas = 1,291 m/s. Untuk luasan A 3 = 8,460 x10 -5 m 2 nilai v cal = 1,255 m/s dengan nilai v meas = 2,063 m/s.Untuk luasanA4 = 1,70 x 10

    -4 m2. nilai v cal = 6,247 x 10-1 m/s dengan nilai v meas = 1,639

    m/s. Untuk luasan A 5= 2,55 x 10-4 m2 nilai v cal = 0,3142 m/s dengan nilai

    vmeas= 1,482 m/s.Untuk grafik hubungan v cal dan v meas pada percobaan II danIII dapat dilihat pada gambar 4.4 dan gambar 4.6 grafik hubungan v cal danvmeas .

    Untuk grafik hubungan h tot, h stat , dan h dyn pada tiap-tiap percobaandapat dilihat pada gambar 4.1,gambar 4.3 dan gambar 4.5 grafik hubunganhtot, h stat , dan h dyn. Nilai untuk tekanan dinamik dan tekanan statis itu selalu

    berbanding terbalik sehingga pada grafik, dapat dilihat h tot, h stat, dan h dyn itusaling bersilangan atau berlawanan arah.

  • 7/22/2019 PERCOBAAN BERNOULLI.docx

    51/51

    BAB V

    PENUTUP

    5.1. Kesimpulan

    Adapun yang dapat kami simpulkan pada percobaan Bernoulli ini

    antara lain, yaitu:

    1. Hukum Bernoulli menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida,

    peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan

    terhadap tekanan aliran. Bernoulli juga menyatakan bahwa jumlah

    energy pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya

    dengan jumlah energy pada jalur arah yang sama.

    2. Besarnya tekanan yang terjadi disepanjang venturi tube di pengaruhi

    oleh luasan penampang pada titik-titik dalam venturi tube, kecepatan

    aliran serta nilai debit. Semakin kecil luas penampang suatu aliran

    fluida, maka semakin besar tekanan yang terjadi ,kecepatan alirannya

    juga semakin besar sehingga debit alirannya semakin besar pula.

    3. Tekanan stagnasi adalah tekana yang dialami benda pada zat cair yang

    mengalir.Tekanan statis adalah tekanan yang dialami benda dalam zat

    cair yang diam,sehingga tekanan yang bekerja sama besar kesegala

    arah. Tekanan dinamis yaitu tekanan yang terjadi akibat pergerakkan

    fluida, sehingga tekanan akan berbeda-beda pada tiap bagian

    tergantung kecepatan fluida.

    5.2. SaranAdapun saran saya untuk praktikum ini agar saat pemberian nilai

    untuk hasil penyelesaian penyusunan laporan diberikan nilai yang bagus,

    mengingat bahwa usaha kita dalam proses asistensi laporan yang bertempat

    sangat jauh dari lokasi kampus dan berlangsung sampai larut malam.Untuk

    kedepannya saran saya agar alat uji Bernoulli segera di perbaiki atau dig