rumbes
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Rumbes
1/7
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Usaha penggemukan sapi akhir-akhir ini semakin berkembang, hal ini
ditandai dengan semakin banyaknya masyarakat maupun daerah yang mengusahakan
penggemukan sapi. Dewasa ini usaha penggemukan sapi sudah menyebar ke
beberapa daerah di luar Jawa, seperti Lampung, Sulawesi, dan Aceh. Penggemukan
sapi dapat dilakukan secara perseorangan hingga skala usaha yang besar, namun ada
pula yang mengembangkan usahanya dalam bentuk kelompok dalam kandang yang
berkelompok pula.
ndonesia sebenarnya merupakan tempat yang potensial untuk pengembangan
ternak sapi potong. !ernak sapi, khususnya sapi potong, men"adi salah satu pilihan
komoditas yang diyakini bisa men"adi sumber pendapatan. Selain itu proses
pemeliharaan sapi potong cukup mudah dilakukan. #amun, "uga banyak kendalanya.
$endala tersebut pemeliharaan yang dilakukan peternak. Upaya pengembangan ini
perlu didukung berbagai %aktor penun"ang, terutama bakalan atau "enis ternak yang
digemukkan, pakan yang cukup, lingkungan, iklim sosial, dan peluang pasar. Selain
%aktor tersebut, berbagai pertimbangan yang harus dilakukan dalam memulai usaha
penggemukan sapi, yakni metode penggemukan yang dipilih, aspek mana"emen dan
tatalaksana penggemukan.
Tujuan
&elihat pengaruh pertambahan berat badan sapi 'rahman (ross denganpemberian "enis pakan berupa rumput dan konsentrat. Sehingga diperoleh estimasi
pertambahan berat pada sapi 'rahman (ross dengan penerapan mana"emen yang
baik.
-
7/24/2019 Rumbes
2/7
TINJAUAN PUSTAKA
Sapi Potong
Sapi tipe potong adalah sapi-sapi yang mempunyai kemampuan untuk
memproduksi daging dengan cepat, pembentukan karkas baik dengan komposisi
perbandingan protein dan lemak seimbang hingga umur tertentu. Sapi-sapi
yang termasuk tipe sapi potong diantaranya) Sapi 'rahman, *ngole, Sumba
*ngole +S*, ere%ord, Shorthorn, 'rangus, Aberdeen Angus, Santa ertrudis,
Droughtmaster, Australian (ommercial (ross +A((, Sahiwal (ross, Limousin,
Simmental dan Peranakan *ngole +P*. Sapi 'rahman, *ngole, S* dan P*
merupakan sapi potong spesies 'os ndicus yang mampu bertahan hidup pada
kondisi lingkungan panas.
Sapi Brahman Cro !B"#
Sapi 'rahman merupakan bangsa sapi yang dibentuk di Amerika Serikat
dari hasil persilangan empat bangsa sapi ndia, yaitu #ellore *ngole, $ankrey,
$rishna /alley, dan ir +ard"osubroto dan Astuti, 0112. &enurut 3nsminger
+0110 ciri %isik sapi 'rahman ditandai dengan adanya kelasa yang cukup besar
melampaui bahu, kulit yang menggantung di bawah kerongkongan dan
gelambir yang pan"ang, serta mempunyai kaki pan"ang dan telinga menggantung.
Sapi 'rahman yang berada di daerah Australia "arang diternakkan secara murni,
tetapi banyak disilangkan dengan sapi ere%ord-Shorthorn +S. asil
persilangan ini kemudian dikenal dengan 'rahman (ross +'4. Sapi ini biasanyadiseleksi berdasarkan kecepatan pertumbuhan dan daya tahan terhadap caplak
+Direktorat Jenderal Peternakan, 0156.
Sapi 'rahman (ross +'4 yang dipelihara dengan sistem %eedlot dengan
perbandingan konsentrat dan hi"auan masing-masing 578 dan 078 menghasilkan
pertambahan bobot badan harian sebesar 9,5-0,: kg;ekor;hari dengan persentase
bobot karkas 72,:08 +#gadiyono, 0117. Selan"utnya dinyatakan bahwa
pertambahan bobot badan harian sapi 'rahman (ross +'4 sebesar 9,
-
7/24/2019 Rumbes
3/7
menghasilkan persentase bobot karkas sebesar 7=,058. Direktorat Jenderal
Peternakan +0156 menyatakan bahwa Sapi 'rahman (ross +'4 banyak digunakan
sebagai sapi bakalan di ndonesia dikarenakan memiliki beberapa keunggulan,
antara lain memiliki daya tahan terhadap panas dan kemampuan untuk dapat
beradaptasi dengan baik di daerah tropis, memiliki daya tahan terhadap
ektoparasit terutama caplak.
Penggemukan Sapi Potong
Penggemukan adalah suatu usaha pemeliharaan sapi yang bertu"uan untuk
mendapatkan produksi daging berdasarkan peningkatan bobot badan tinggi
melalui pemberian pakan yang berkualitas dan dengan waktu yang sesingkat
mungkin. Secara umum penggemukan sapi dapat dilakukan secara dikandangkan
%eedlot %attening dan di padang rumput pasture %attening. Jumlah keuntungan
yang akan diperoleh dari pen"ualan sapi yang digemukkan tergantung pada
pertambahan bobot badan yang dicapai dalam proses penggemukan, lama
penggemukan dan harga daging +Siregar, :992. Sistem penggemukan sapi di
ndonesia semakin berkembang mulai dari penggemukan secara tradisional
maupun secara %eedlot. &enurut Siregar +:992, metoda penggemukan sapi
dipengaruhi oleh "enis pakan, luas lahan yang tersedia, umur dan kondisi sapi
yang akan digemukkan serta lama penggemukan. Penggemukan sapi diluar negeri
dikenal dengan sistem pasture %attening, dry lot %attening dan kombinasi
keduanya, sedangkan di ndonesia dikenal dengan sistem kereman.
Bahan Pakan Ternak
Pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna
sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya
+!illman et al., 0115, konsentrat mengandung serat kasar lebih rendah daripada
hi"auan dan mengandung karbohidrat, protein dan lemak yang relati% tinggi tetapi
"umlahnya ber>ariasi dengan kandungan air yang relati% sedikit +?illiamson
dan Payne, 0112.
-
7/24/2019 Rumbes
4/7
Hijauan
i"auan merupakan bahan pakan yang mengandung serat kasar yang
tinggi. i"auan memiliki kandungan serat kasar lebih dari 058 dalam bahan
kering. Serat kasar merupakan komponen utama dari dinding sel hi"auan,
komponen ini sangat susah untuk dicerna +@ield, :99itas sapi. Parakkasi +0111 menyatakan bahwa
pemberian konsentrat dengan "umlah besar akan meningkatkan "umlah energi
ransum dan dapat menurunkan tingkat konsumsi pakan. asio pemberian
konsentrat yang digunakan pada pemeliharaan intensi% yaitu 698 konsentrat dan
=98 hi"auan +'lakely dan 'ade, 011:. Parakkasi +0111 menyatakan bahwa
sapi dewasa +%inish-sedang dapat mengkonsumsi pakan dalam bahan kering
sebesar 0,=8, sedangkan untuk sapi yang lebih besar mencapai 28 dari bobot
badan. $ebutuhan protein sapi betina yaitu sebesar 09 C 0: 8 dari ransum.
Konumi Pakan
$onsumsi pada umumnya diperhitungkan sebagai "umlah makanan yang
dimakan oleh ternak, yang kandungan Bat makanan didalammya digunakan untuk
mencukupi kebutuhan hidup pokok dan untuk keperluan produksi ternak tersebut
+!illman et al., 0115. Parakkasi +0111 menegaskan bahwa konsumsi pakan
merupakan %aktor penting untuk menentukan kebutuhan hidup pokok dan
-
7/24/2019 Rumbes
5/7
produksi dengan mengetahui tingkat konsumsi pakan maka dapat ditentukan kadar
Bat makanan dalam pakan untuk memenuhi hidup pokok dan produksi.
$onsumsi pakan sangat dipengaruhi oleh "enis kelamin, besarnya tubuh,
keakti%an dan kegiatan pertumbuhan atau produkti>itas lainnya yaitu suhu dan
kelembaban udara. Suhu udara yang tinggi maka konsumsi pakan akan menurun
karena konsumsi air minum yang tinggi berakibat pada penurunan konsumsi
energi +Siregar, 015=. $onsumsi "uga sangat dipengaruhi oleh palatabilitas yang
tergantung pada beberapa hal yaitu penampilan dan bentuk makanan bau, rasa,
tekstur dan suhu lingkungan +(hurch dan Pond, 0155.
-
7/24/2019 Rumbes
6/7
DA$TA% PUSTAKA
'lakely, J. D. . 'ade. 0110. lmu Peternakan. 3disi $e-=. !er"emahan ) '.
Srigandono. Uni>ersitas ad"ah &ada Press. Eogyakarta.
(hurch, D. (, ?. . Pond. 0155. 'asic Animal and @eeding. *regon State
Uni>ersity press, (or>allis. *regon.
Direktorat Jenderal Peternakan. 0156. Laporan sur>ai e>aluasi pengadaan dan
penyebaran ternak impor crash program. Direktorat 'ina Produksi.
Direktorat Jendral Peternakan. :99
-
7/24/2019 Rumbes
7/7
Parakkasi, A. 0111. lmu #utrisi dan &akanan !ernak uminan. U Press,
Jakarta.
!illman, artadi. , ekso adipro"o. S., Prawirokusumo, Lebdosoekod"o.0115. lmu &akanan !ernak Dasar. Uni>ersitas a"ah &ada Press.
Eogyakarta.
?illiamson, . ?. J. A. Payne. 0112. Pengantar Peternakan di Daerah !ropis.
Uni>ersitas ad"ah &ada Press, Eogyakarta.