sistem kendali panel surya menggunakan t2fsmc

Upload: yahya-efprianto

Post on 24-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC

    1/6

    1

    AbstrakPanel surya merupakan alat pengkonversi panas

    matahari menjadi energi listrik. Pada panel surya terdapat

    kolektor yang berfungsi sebagai pengumpul. Kolektor

    bekerja maksimal jika posisi kolektor tegak lurus dengan

    sinar matahari. Oleh karena itu diperlukan sistem kendali

    yang mampu mengontrol posisi matahari agar selalu tegak

    lurus dengan matahari. Pada tugas akhir ini dirancang sistempengendali T2FSMC pada sistem pengerak panel surya dan

    analisis terhadap performansi sistemnya dengan cara

    membandingkan metode T2FSMC dengan FSMC dan SMC.

    Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa sistem pengendali

    T2FSMC bekerja lebih baik dari pada kendali FSMC dan

    SMC yaitu lebih robust tehadap ganguan yang berasal dari

    luar sistem yang direpresentasikan berupa sinyal impuls dan

    square yang bersifat kecil maupun besar. Namun terdapatkekurangan pada sistem pengendali T2FSMC antara lain

    membutuhkan waktu running yang cukup lama serta perlu

    adanya penalaran logika fuzzy dan penalaran dalam

    menentukan nilai gain.

    Kata Kuncipanel surya, sistem pengendali, sliding

    mode control(SMC), type 2 fuzzy logi c(T2FLC) .

    I. PENDAHULUAN

    ndonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi

    sumber daya terbarukan yang sangat luar biasa berlimpah.

    Sumber daya angin, air dan matahari yang bisa dimanfaatkan

    sebagai sumber daya alternatif dan keberadaannya sangat

    mudah di temukan. Wilayah Indonesia merupakan daerah

    tropis sehingga hampir seluruh pemukaan wilayah Indonesia

    mendapatkan sinar matahari secara langsung. Hal ini

    harusnya memberikan keuntungan sendiri bagi bangsaIndonesia untuk mengembangkan energi alternatif bersumber

    dari matahari. Alat Pengonversi panas matahari telah banyak

    berkembang didunia salah satunya teknologi panel surya.

    Pada panel surya terdapat komponen utama berupa

    kolektor. Kolektor pada panel surya digunakan sebagi

    pengumpul sinar matahari. Kolektor [1] mampu bekerja

    optimal jika posisi dari kolektor tegak lurus dengan posisi

    sinar matahari. Oleh karena itu perlu diatur agar posisi panelsurya selalu tegak lurus dengan sinar matahari agar energi

    yang dihasilkan maksimal. Untuk itu perlu adanya suatu

    sistem pengendali yang mampu mengontrol posisi panel

    surya agar selalu tegak lurus dengan matahari.

    Beberapa sistem pengendali yang mampu bekerja baikseperti Sliding Mode Control (SMC), Fuzzy Sliding Mode

    Control (FSMC) dan Type 2 Fuzzy Sliding Mode Control

    (T2FSMC). Sliding Mode Control (SMC) [2] merupakan

    salah satu bentuk teknik pengendalian robust. Beberapa

    keunggulan SMC yaitu sifatnya yang sangat robust, mampu

    bekerja dengan baik pada sistem linier maupun nonlinear

    yang memiliki ketidakpastian model dan parameter.

    Sistem pengendali T2FSMC merupakan perkembangan

    dari FSMC yang mengombinasikan Sliding Mode Control

    (SMC) dan Fuzzy Logic Contol (FLC). Pada pengendali

    T2FSMC menggunakan fungsi keanggotaan type 2 fuzzyyangmemiliki struktur keanggotaan yang lebih komplek dari pada

    type 1 fuzzy [3]. Type 2 fuzzy logic[3] merupakan perbaikan

    dari type 1 fuzzy logicdimana sistem ini diharapkan mampu

    menutupi kekurangan yang dari type 1 fuzzy. Fungsi

    keanggotaan type 2 fuzzy[4] terdiri dari 2 bagian yang sering

    disebut fungsi keanggotaan primer atau footprint of

    uncertainty(FOU) sebagai dan fungsi keanggotaan sekunder.

    Sehingga mampu memberikan derajat kebebasan tambahanyang memungkinkan untuk secara langsung memodelkan dan

    menangani ketidakpastian. [6],[7],[8],[9]

    Pada penelitian ini, akan dirancang suatu sistem kontrol

    posisi pada panel sulya dengan menggunakan metode

    T2FSMC untuk memperoleh sistem pengendali yang dapatbekerja dengan baik pada sistem nonlinear dengan

    ketidakpastian.

    II. URAIANPENELITIAN

    1.Sistem Panel Surya

    Panel surya adalah salah satu alat yang berkembang pada

    zaman modern. Panel surya diciptakan untuk menghasilkansumber energi terbarukan dengan memanfaatkan panas dari

    sinar matahari. Model sistem panel surya [4] secara sederhana

    dapat direpresentasikan pada gambar dibawah ini

    Prinsip kerja sistem panel surya ialah bagaimana mengaturposisi piringan pengumpul selalu mengikuti sinar matahari

    sehingga posisi pengumpul selalu tegak lurus dengan

    matahari. Sehingga sinar matahari jatuh tepat ke piringan

    PERANCANGAN DAN SIMULASI SISTEM PENGENDALI PANEL

    SURYA MENGGUNAKAN TYPE-2 FUZZY SLIDING MODE CONTROL

    (T2FSMC)

    Yahya Efprianto, dan Mardlijah

    Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi SepuluhNopember (ITS)

    Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesiae-mail: [email protected]

    I

    Gambar 1.1 Diagram skematik sistem panel surya [4]

  • 7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC

    2/6

    2

    pengumpul dan sistem dapat bekerja secara optimal.

    Sistem panel surya merupakan sistem satu masukkan dan

    satu keluaran (SISO) dengan kendali [4] dari motor DC.

    Masukan berupa [4] laju matahari (i) yang diterima oleh dua

    sensor sel photovoltaic silikon persegi sehingga sensor

    diarahkan ke sinar matahari. Keluaran sistem adalah posisisudut dari motor (0) untuk mengerakan pengumpul sehingga

    mengikuti arah posisi matahari.

    2.

    Pemodelan Panel Surya

    Pemodelan panel surya didapat dengan penurunan

    persamaan matematis dari masing-masing komponen

    penyusun pengerak panel surya seperti motor DC, penguat

    servo, tachometer dan roda gigi. Untuk model motor DC

    dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

    Gambar 2.1 Model motor servo DC [1]

    Dari gambar motor DC diperoleh [1]:

    = + + 2.1t = 2.2 = 2.3 = + 2.4

    Dengan :

    : Besarnya tegangan yang diberikan pada motor(volt)

    : emfbalik (volt) : Arus jangkar (Ampere) : Tahanan kumparan jangkar (Ohm) : Induktansi kumparan jangkar (Henry) : Konstanta emf balik (Volt-sec/rad) : Konstanta Torsi (N-m/Ampere) : Momen Inersia rotor (Kg-m2) : Koefisien gesekan viskos (N-m/rad/sec) : Torsi motor (N-m) : Kecepatan sudut motor (rad/sec)Penguat servo dengan konstanta penguatan servo sebagai

    berikut:

    = [ + ] = 2.5Tachometer digunakan untuk mendeteksi kecepatan sudut

    dari motor. Dirumuskan sebagai berikut:

    = 2.6Roda gigi berfungsi sebagai pengurang kecepatan sudut

    dari motor. Dengan persamaan.

    = 1 2.73.

    Sistem Pengendali Sliding Mode Control (SMC)

    Suatu sistem dinamis [2]:

    = , + , . + 3.1

    Dengan tracking error = . Dimana merupakan vektor keadaan, , dan , berupa fungsiterbatas, ganguan eksternal. Jika adalah nilai yangdiinginkan.

    Fungsiswitchingdalam ruang keadaaan Rn[2]:

    , = (

    + )

    , > 0 3.2

    Dimana fungsi switching digunakan untuk menentukan

    besaran nilai u untuk memenuhi kondisi sliding. Dengan

    permukaan kondisi Sliding memenuhi , = 0. Nilaibesaran control input u dipengaruhi oleh S, sehingga

    memenuhi kondisisliding, sebagai berikut:

    3.3Pada SMC digunakan boudary layer (BL) untuk smooth

    chaterring. Penggunaan BL dalam control lawpada = dilakukan dengan mengganti fungsi sgn(S) dengan

    danKadalah konstanta positif.Dimana fungsi saturasi sat didefinisikan sebagai [2]:

    = { || 1 || 1 3.4

    4.Type 2 Fuzzy Logic Control

    Type-2 fuzzy logic atau interval type 2 fuzzy logicmerupakan penerapan teori himpunan fuzzy pada bidang

    pengendalian sistem [3]. Type 2 fuzzy merupakan

    pengembangan dari Type 1 fuzzy. Type 1 fuzzy logic [3].

    Karakteristik keanggotaan memliki keuntungan dimana

    keanggotaan dari type 2 fuzzysangat cocok untuk menanganiketidakpastian yang disebabkan oleh ketidakpastian

    parameter dan pengaruh dari gangguan. Type fuzzydapat juga

    mengurangi jumlah aturan fuzzy jika dibandingkan dengan

    type 1 fuzzy. [8],[9],[10]

    Fungsi keanggotaan type 2 fuzzy logic meliputi the

    footprint of uncertainty (FOU), upper membership function

    (UMF) dan lower membership function (LMF) [3],[5]. The

    footprint of uncertainty (FOU) memberikan derajat

    kebebasan tambahan yang memungkinkan untuk secara

    langsung menangani ketidakpastian [6],[7],[8],[9]. Dua

    bagian diatas merupakan fungsi keanggotaan dari type 1

    fuzzy.Membership function interval type 2 fuzzy logic dapat

    dilihat pada gambar dibawah ini.[3],[5]

    Gambar 4.1Membership Function Type 2 fuzzy logic[5]

    Operasi interval type 2 fuzzy logic (IT2FL) hampir sama

    dengan Type-1 Fuzzy set. Pada operasi interval type 2 fuzzylogicdilakukan oleh dua type 1 fuzzylogic sebagai batas dari

    fungsi keanggotaan FUO yaitu UMF dan LMF [7],[8],[9].

    Operasi padaMembership Function type-2 dapat dilihat pada

    gambar dibawah ini.

  • 7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC

    3/6

    3

    Gambar 4.2 Operasi membership function type2 [5]

    Struktur pengendali fuzzy type 2 hampir sama dengan

    struktur dasar type 1 fuzzy. Struktur type 2 fuzzy terdiri dari

    proses fuzifikasi, kaidah, inferensi dan defuzifikasi.

    Perbedaan struktur type 2 dan type 1 terletak pada proses

    defuzifikasi (proses output) [7],[8],[9]. Pada proses

    defuzifikasi pada type 2 fuzzy didalamnya terdapat tipe

    reduksi.

    Komponen [3],[9] utama dapat di uraikan sebagai berikut:

    1. Fuzzifier: proses dimana mengubah masukan (nilai

    real) sehingga dapat digunakan pada aturan di

    rulebasedari nilai cripsmenjadi nilaifuzzy.2. Rule-base atau Kaidah : berisi kumpulan aturan

    fuzzydalam mengendalikan sistem3. Inference: mengevaluasi aturan control yang relevan

    dan mengambil keputusan masukan yang akan

    digunakan untukplant.

    4. Defuzzifier/type reducer: fungsi dari defuzzifier

    mengubah keluaran fuzzy ke nilai crip/nilai

    sebenarnya, dimana fungsi dari tipe reduksi

    mentranformasi type 2 fuzzyke type 1 fuzzy.

    5.Type 2 Fuzzy Sliding Mode Control

    Type-2 Fuzzy Sliding Mode Control (T2FSMC) adalah

    suatu pengendali dimana pengendali ini merupakan

    penggabungan 2 pengendali yaitu sliding mode control dan

    type 2 fuzzy logic control. Skema kendali T2FSMC hampirsama dengan skema pengendali FSMC dimana masukkan di

    IT2FLC adalah dua variable yang ditentukan sebelumnya

    melalui pengendali SMC, selanjutnya variable tersebut

    diproses dengan pengendali IT2FLC sehingga keluar dari

    pengendali IT2FLC adalah control input uuntuk plant. [10]

    Gambar 5.1 Skema pengendali T2FSMC

    Perancangan T2FSMC bekerja seperti halnya SMC, yaitu

    menggunakan permukaan sliding. Sehingga diperlukannya

    fungsi swicthing untuk menentukan besaran nilai u sebagai

    inputpadaplant. Pada T2FSMC input udiperoleh dari aturanfuzzy sebagai berikut :[10]

    : = = = , = 1, , 4.1Dengan = dan = merupakan nilai fuzzy dari

    keanggotanfuzzys dan d pada daerah fuzzy ke-i pada ruang

    keadaan fuzzy. merupakan hasil masukkan yangberkorespondensi pada daerah fuzzyke-i pada ruangfuzzy.

    Gambar 5.2 Interpretasi grafis dari spdan d [2]

    Spdan d masing-masing mewakili s dan d pada persamaan

    (4.1) dimana Sp ialah jarak antar vektor keadaan dan

    permukaan sliding, d ialah jarak antar vektor keadaan dan

    vektor normal terhadapat permukaansliding. Sehingga Spdan

    d dapat dinyatakan dengan persamaan :

    = | + |1 + 4.2 = || 4.3

    Dengan menggunakan aturan fuzzy untuk FSMC sebagai

    berikut:

    Table 1 Aturan umumfuzzyuntuk kendali FSMC [2]

    SpNB NM NS NZ PZ PS PM PB

    d

    B PB PB PB PB NB NB NB NB

    M PB PB PB PM NM NB NB NB

    S PB PB PM PS NS NM NB NB

    Z PB PM PS PZ NZ NS NM NB

    6.Perancangan Sistem Pengendali

    Pemodelan Matematika pada sistem panel surya dilakukan

    dengan cara mensubtitusi persamaan-persamaan dari masing-

    masing komponen penyusun pengerak panel surya seperti

    komponen motor DC, amplifier, takometer dan roda gigi.

    Sehingga diperoleh model persamaan untuk sistem pengerak

    panel surya.

    = ( +

    ) ( +

    )

    Kemudian dengan memisalkan :

    =

    = = ( + )

    Gambar 4.3 Struktur dasar pengendali type 2 fuzzy [8] [9]

  • 7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC

    4/6

    4

    = ( + )

    Persamaan diatas menjadi:

    = Setelah diperoleh model dari sistem pengerak panel surya

    kemudian perancangan pengendali T2FSMC. Padaperancangan T2FSMC membutuhkan masukkan berupa

    control input u dari SMC. Sehingga diperlukannya fungsi

    swicthingsebagai berikut:

    = + Dengan permukaan sliding S(x,t)=0. Dari kendali SMC

    nantinya didapatkan nilai besaran control input uberupa nilai

    Sp dan d yang nantinya digunakan sebagai masukkan pada

    fuzzy. Sehingga perlu dibentuk fungsi keanggotaan Sp dan d

    didapatkan dari interval dan yang diperoleh denganmengamati loop terbuka panel surya, maka didapat interval

    sebagai berikut.

    [0.000073,0.000073] [0.003,0.003]Setelah diperoleh interval dari e dan , Selanjutnya mencarinilai maksimum dari Spdan d dengan menggunakan =10.

    = | + |1 + =|0.0037+100.000073|

    1 + 1 0 =0.00036816 = || = 0.000073 + 0.003 0.00036816=0.003

    Selanjutnya melakukan permbesaran sehingga diperoleh

    interval Spdan d sebagai berikut:

    [0.000034,0.000034] [0,0.003]

    Dari interval diatas dibuatlah sebuah fungsi keanggotaan type

    2 fuzzy dari Sp dan d dengan menggunakan aturan FSMC

    sehingga diperoleh fungsi keanggotaan seperti gambar

    dibawah ini.

    Gambar 6.1 Fungsi keanggotaan Sp

    Gambar 6.2 Fungsi Keanggotaan d

    Selanjunya menentukan fungsi keanggotaan u yang

    disesuaikan dengan kemampuan dari motor DC. Maka

    didapat rancangan fungsi keanggotaan u sebagi berikut:

    Gambar 6.3. Fungsi Keanggotaan u

    Selanjutnya membuat rancangan kendali T2FSMC denganSimulink sehingga diperoleh rancangan kendali T2FSMC

    sebagai berikut:

    Gambar 6.3 Rangkaian kendali Type 2 FSMC

    Pada rancangan T2FSMC diperlukan nilai gain1, gain2 dan

    gain3 dimana diperoleh dari trial and error, dengan tujuan

    utama untuk memperoleh performasi terbaik pada sistem.

    Setelah dilakukan beberapa pengujian diperoleh nilai adalah

    gain1=0.019, gain2=0.0035 dan gain3=1.

    7. Analisis dan Pembahasan

    Pada simulasi digunakan rancangan FSMC sebagai

    pembanding dengan rancangan T2FSMC dan SMC. Pada

    penelitian ini digunakan rancangan FSMC yang sebelumnyadikerjakan oleh wawan iswanto. Selanjutnya dilakukan

    pengamatan pada pengendali saat gangguan tanpa gangguan

    serta perubahan nilai parameter. Gangguan yang diberikan

    berupa sinyal square dan sinyal impuls. Tujuan dari

    dilakukan pengamatan dan penganalisa performansi dari

    masing-masing kendali untuk menguji sifat robust dari sistem

    kendali terhadap ketidakpastian. Setiap simulasi yang

    dilakukan menggunakan initial nilai awal =0.000073 dan=0, sedangkan parameter yang digunakan Kb=0.5, Km=2,J=2, La=0.3, Ra=0.2, Kt=1 dan =10.Tanpa Gangguan

  • 7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC

    5/6

    5

    Gambar 7.1 Perbandingan Kecepatan Sudut

    Pengujian sistem kendali yaitu SMC, FSMC dan T2FSMC

    saat masing-masing sistem kendali dalam keadaan tanpa

    gangguan. Pada hasil simulasi gambar 7.1 dapat terlihat

    bahwa respon sistem kendali T2FMSC dan FSMC bekerjalebih baik dari pada SMC karena waktu yang dibutuhkan

    lebih cepat menuju ke nilai yang diinginkan

    Simulasi dengan Gangguan Eksternal

    Sinyal impuls didefinikan sinyal yang memiliki nilaiterbesar dan muncul pada waktu tertentu yang sangat singkat.

    Sinyal ini mewakili gangguan dari luar yang bersifat sesaat.

    Pada simulasi ini diberikan 2 sinyal impuls. Yaitu yang

    bernilai kecil (0.001 Volt) dan bernilai besar (1.1 Volt). Hasil

    yang diperoleh dari pengujian dengan sinyal impuls untuk

    masing-masing kendali dapat dilihat pada gambar dibawahini

    Gambar 7.2Perbandingan respon dengan gangguansinyal impulse kecil

    Pada gambar 7.2 dan gambar 7.3 terlihat bahwa pada

    sistem pengendali T2FSMC bekerja lebih baik pada sinyal

    gangguan impuls yang bersifat kecil dan besar dari pada

    pengendali FSMC dan SMC. Hal ini dikarenakan pengendaliT2FSMC memiliki fungsi keanggotaan yang lebih kompleks

    yang mampu menangani ketidakpastian sehingga sistempengendali T2FSMC bekerja sangat baik pada gangguan

    yang diberikan dibandingkan dengan FSMC.

    Pada sinyal squaredimana dengan definisi sinyal square

    adalah sinyal yang memiliki nilai tetap untuk selang saktu

    tertentu. Pada simulasi kali ini diberikan dua macam

    gangguan berupa sinyalsquareyang benilai kecil (0.001 volt)

    dan bernilai besar (1.1 volt). Hasil dari masing-masing

    kendali terhadap gangguan yang telah diberikan dapat dilihatpada gambar dibawah ini.

    Gambar 7.4 Perbandingan respon dengan gangguansinyalsquarekecil

    Gambar 7.5 Perbandingan respon dengan gangguansinyalsquareBesar

    Tampak terlihat pada gambar 7.4 dan gambar 7.5 keadaan

    sistem dengan gangguan berupa sinyal squareyang bernilai

    kecil maupu besar, bahwa pengendali T2FSMC bekerja lebihbaik terhadap gangguan bila dibandingkan pengendali FSMC

    dan SMC. Hal ini dikarena adanya memiliki fungsi

    keanggotaan yang lebih kompleks yang mampu menangani

    ketidakpastian sehingga pengendali T2FSMC bekerja lebih

    baik dibandingkan pengendali FSMC dan SMC.

    Simulasi dengan Gangguan Internal

    Pada simulasi ini dilakukan pengujian masing-masing

    pengendali dengan mengubah parameter pada panel surya.

    Perubahan parameter bertujuan untuk mengetahui kepekaan

    sistem kendali terhadap gangguan dari dalam. Pengujian

    dilakukan dengan memperbesar dan memperkecil nilai

    parameter pada panel surya.

    Gambar 7.3Perbandingan respon dengan gangguan sinyalimpulse Besar

  • 7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC

    6/6

    6

    Gambar 7.6 Perbandingan respon dengan nilai parameterlebih besar dari parameter awa

    Gambar 7.7 Perbandingan respon dengan nilai parameterlebih kecil dari parameter awal

    Pada gambar 7.6 dan gambar 7.7 terlihat bahwa sistempengendali T2FSMC dan FSMC sama-sama bekerja lebih

    baik pada gangguan yang bersifat internal berupa

    ketidakpastian parameter yang bernilai besar maupun kecil

    dari pada sistem pengendali SMC. Hal ini dikarenakan sistem

    pengendali SMC terbatas dalam menangani ketidakpastian

    parameter, serta pada T2FSMC dan FSMC memiliki fungsikeanggotaan yang mampu menangani ketidakpastian.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pengendaliT2FSMC dan FSMC mampu bekerja lebih baik dalam

    menangani ketidakpastian parameter yang bernilai besar

    maupun kecil.

    8.Kesimpulan dan Saran

    Pada penelitian ini akan diberikan kesimpulan dari analisis

    dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap sistem

    kendali T2FSMC yang digunakan pada sistem pengerak

    panel surya. Selain itu, juga diberikan saran yang dapat

    dilakukan sebagai kelanjutan tugas akhir ini.

    8.1Kesimpulan

    Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan

    pada sistem pengendali T2FSMC padaplantsistem pengerak

    panel surya didapatkan kesimpulan bahwa:

    1.Rancangan kendali T2 FSMC yang diterapkan pada sistem

    pengerak panel surya bekerja sangat baik (robust) terhadap

    berbagai gangguan. Hal ini dikarenakan fungsi keanggotaan

    pada Type 2 fuzzy logic Control yang mampu mengatasi

    ketikpastian.

    2.Performansi sistem kendali T2FSMC memiliki kelebihan

    yaitu mampu bekerja lebih robust terhadap gangguan

    internal maupun eksternal yang bernilai besar maupun keciljika dibangkan dengan pengendali FSMC dan SMC.

    Adapun kekurangan pada sistem kendali T2FSMC, antaralain:

    a) Membutuhkan waktu yang lama dalam proses running

    program pada saat simulasi.

    b) Membutuhkan penaksiran dalam menentukkan nilai

    gain agar logikafuzzy dapat bekerja dengan lebih baik.

    8.2 Saran

    Adapun saran dari Tugas Akhir ini adalah:

    1. Melakukan pengujian lebih lanjut rancangan

    pengendali T2FSMC untuk sistem-sistem lainnyauntuk mengetahui lebih lanjut kinerja sistem kendali

    T2FSMC.

    2. Pada tugas akhir ini model fuzzy madani yang dipakai

    dalam sistem kendali T2FSMC, maka hendaknya

    dikaji lebih lanjut dengan mengganti model type 2

    fuzzy yang digunakan dengan model type 2 fuzzy

    takagi sugeno.

    DAFTARPUSTAKA

    [1] Iswanto, W. 2010. Perancangan dan Simulasi Sistem Kontrol Posisi

    pada Panel Surya dengan Menggunakan Metode Fuzzy Sliding ModeControl (FSMC).Surabaya : Tugas akhir Institut Teknologi Sepuluh

    November.[2] Rizan, Rifqi Izzatur.2008.Analisis dan Perancangan Sistem

    Pengendali pada Inverted Pendulum Menggunakan Metode Fuzzy

    Sliding Mode Control.Surabaya : Tugas akhir Institut TeknologiSepuluh November.

    [3] C, Oscar. 2011. Type-2 Fuzzy Logic in Intelligent Control

    Applications. Springer: German

    [4] Kuo, C. B. 1998. Teknik Kontrol Automatik Jilid 1.Jakarta:

    Prenhallindo

    [5] Jerry M. Mendel and Robert I.Bob John, Type-2 Fuzzy Sets Made

    Simple, IEEE, April, 2002.

    [6] H. Hani.2009. Practical and Applications Aspects of Type-2 FLCs.

    IEEE

    [7] Mardlijah dkk. 2013. A New Combination Method of Firefly

    Algorithm and T2FSMC for Mobile Inverted Pendulum Robot.

    Journal of Theoretical and Applied Information Technology.

    20/01/2013. Vol 47. No. 2.

    [8] Mardlijah dkk. 2011. Performance Enhancemet of Inverted

    Pendulum System by Using Type 2 Fuzzy Sliding Mode Control

    (T2FSMC). International Conference of Electrical Engineering and

    Information.

    [9] Mardlijah dkk. 2013. Design og T2FSMC Controller eith Manimum

    Gain Scale Factor by Optimizing Membership Function Using FireFly

    Algorithm on Mobile Inverted Pendulum. International Review of

    Automatic Control (I.RE.A.CO.). Vol 6. No 4.

    [10] Ming-Ying Hsiao, Tzuu-Hseng S. Li, J.-Z. Lee, C.-H. Chao and S.-H.

    Tsai. 2008. Design of interval type-2 fuzzy sliding-mode controller.Information Sciences. Volume 178, Issue 6,Pages 16961716.

    http://www.sciencedirect.com/science/journal/00200255/178/6http://www.sciencedirect.com/science/journal/00200255/178/6