sistem kendali panel surya menggunakan t2fsmc
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC
1/6
1
AbstrakPanel surya merupakan alat pengkonversi panas
matahari menjadi energi listrik. Pada panel surya terdapat
kolektor yang berfungsi sebagai pengumpul. Kolektor
bekerja maksimal jika posisi kolektor tegak lurus dengan
sinar matahari. Oleh karena itu diperlukan sistem kendali
yang mampu mengontrol posisi matahari agar selalu tegak
lurus dengan matahari. Pada tugas akhir ini dirancang sistempengendali T2FSMC pada sistem pengerak panel surya dan
analisis terhadap performansi sistemnya dengan cara
membandingkan metode T2FSMC dengan FSMC dan SMC.
Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa sistem pengendali
T2FSMC bekerja lebih baik dari pada kendali FSMC dan
SMC yaitu lebih robust tehadap ganguan yang berasal dari
luar sistem yang direpresentasikan berupa sinyal impuls dan
square yang bersifat kecil maupun besar. Namun terdapatkekurangan pada sistem pengendali T2FSMC antara lain
membutuhkan waktu running yang cukup lama serta perlu
adanya penalaran logika fuzzy dan penalaran dalam
menentukan nilai gain.
Kata Kuncipanel surya, sistem pengendali, sliding
mode control(SMC), type 2 fuzzy logi c(T2FLC) .
I. PENDAHULUAN
ndonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi
sumber daya terbarukan yang sangat luar biasa berlimpah.
Sumber daya angin, air dan matahari yang bisa dimanfaatkan
sebagai sumber daya alternatif dan keberadaannya sangat
mudah di temukan. Wilayah Indonesia merupakan daerah
tropis sehingga hampir seluruh pemukaan wilayah Indonesia
mendapatkan sinar matahari secara langsung. Hal ini
harusnya memberikan keuntungan sendiri bagi bangsaIndonesia untuk mengembangkan energi alternatif bersumber
dari matahari. Alat Pengonversi panas matahari telah banyak
berkembang didunia salah satunya teknologi panel surya.
Pada panel surya terdapat komponen utama berupa
kolektor. Kolektor pada panel surya digunakan sebagi
pengumpul sinar matahari. Kolektor [1] mampu bekerja
optimal jika posisi dari kolektor tegak lurus dengan posisi
sinar matahari. Oleh karena itu perlu diatur agar posisi panelsurya selalu tegak lurus dengan sinar matahari agar energi
yang dihasilkan maksimal. Untuk itu perlu adanya suatu
sistem pengendali yang mampu mengontrol posisi panel
surya agar selalu tegak lurus dengan matahari.
Beberapa sistem pengendali yang mampu bekerja baikseperti Sliding Mode Control (SMC), Fuzzy Sliding Mode
Control (FSMC) dan Type 2 Fuzzy Sliding Mode Control
(T2FSMC). Sliding Mode Control (SMC) [2] merupakan
salah satu bentuk teknik pengendalian robust. Beberapa
keunggulan SMC yaitu sifatnya yang sangat robust, mampu
bekerja dengan baik pada sistem linier maupun nonlinear
yang memiliki ketidakpastian model dan parameter.
Sistem pengendali T2FSMC merupakan perkembangan
dari FSMC yang mengombinasikan Sliding Mode Control
(SMC) dan Fuzzy Logic Contol (FLC). Pada pengendali
T2FSMC menggunakan fungsi keanggotaan type 2 fuzzyyangmemiliki struktur keanggotaan yang lebih komplek dari pada
type 1 fuzzy [3]. Type 2 fuzzy logic[3] merupakan perbaikan
dari type 1 fuzzy logicdimana sistem ini diharapkan mampu
menutupi kekurangan yang dari type 1 fuzzy. Fungsi
keanggotaan type 2 fuzzy[4] terdiri dari 2 bagian yang sering
disebut fungsi keanggotaan primer atau footprint of
uncertainty(FOU) sebagai dan fungsi keanggotaan sekunder.
Sehingga mampu memberikan derajat kebebasan tambahanyang memungkinkan untuk secara langsung memodelkan dan
menangani ketidakpastian. [6],[7],[8],[9]
Pada penelitian ini, akan dirancang suatu sistem kontrol
posisi pada panel sulya dengan menggunakan metode
T2FSMC untuk memperoleh sistem pengendali yang dapatbekerja dengan baik pada sistem nonlinear dengan
ketidakpastian.
II. URAIANPENELITIAN
1.Sistem Panel Surya
Panel surya adalah salah satu alat yang berkembang pada
zaman modern. Panel surya diciptakan untuk menghasilkansumber energi terbarukan dengan memanfaatkan panas dari
sinar matahari. Model sistem panel surya [4] secara sederhana
dapat direpresentasikan pada gambar dibawah ini
Prinsip kerja sistem panel surya ialah bagaimana mengaturposisi piringan pengumpul selalu mengikuti sinar matahari
sehingga posisi pengumpul selalu tegak lurus dengan
matahari. Sehingga sinar matahari jatuh tepat ke piringan
PERANCANGAN DAN SIMULASI SISTEM PENGENDALI PANEL
SURYA MENGGUNAKAN TYPE-2 FUZZY SLIDING MODE CONTROL
(T2FSMC)
Yahya Efprianto, dan Mardlijah
Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi SepuluhNopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesiae-mail: [email protected]
I
Gambar 1.1 Diagram skematik sistem panel surya [4]
-
7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC
2/6
2
pengumpul dan sistem dapat bekerja secara optimal.
Sistem panel surya merupakan sistem satu masukkan dan
satu keluaran (SISO) dengan kendali [4] dari motor DC.
Masukan berupa [4] laju matahari (i) yang diterima oleh dua
sensor sel photovoltaic silikon persegi sehingga sensor
diarahkan ke sinar matahari. Keluaran sistem adalah posisisudut dari motor (0) untuk mengerakan pengumpul sehingga
mengikuti arah posisi matahari.
2.
Pemodelan Panel Surya
Pemodelan panel surya didapat dengan penurunan
persamaan matematis dari masing-masing komponen
penyusun pengerak panel surya seperti motor DC, penguat
servo, tachometer dan roda gigi. Untuk model motor DC
dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.1 Model motor servo DC [1]
Dari gambar motor DC diperoleh [1]:
= + + 2.1t = 2.2 = 2.3 = + 2.4
Dengan :
: Besarnya tegangan yang diberikan pada motor(volt)
: emfbalik (volt) : Arus jangkar (Ampere) : Tahanan kumparan jangkar (Ohm) : Induktansi kumparan jangkar (Henry) : Konstanta emf balik (Volt-sec/rad) : Konstanta Torsi (N-m/Ampere) : Momen Inersia rotor (Kg-m2) : Koefisien gesekan viskos (N-m/rad/sec) : Torsi motor (N-m) : Kecepatan sudut motor (rad/sec)Penguat servo dengan konstanta penguatan servo sebagai
berikut:
= [ + ] = 2.5Tachometer digunakan untuk mendeteksi kecepatan sudut
dari motor. Dirumuskan sebagai berikut:
= 2.6Roda gigi berfungsi sebagai pengurang kecepatan sudut
dari motor. Dengan persamaan.
= 1 2.73.
Sistem Pengendali Sliding Mode Control (SMC)
Suatu sistem dinamis [2]:
= , + , . + 3.1
Dengan tracking error = . Dimana merupakan vektor keadaan, , dan , berupa fungsiterbatas, ganguan eksternal. Jika adalah nilai yangdiinginkan.
Fungsiswitchingdalam ruang keadaaan Rn[2]:
, = (
+ )
, > 0 3.2
Dimana fungsi switching digunakan untuk menentukan
besaran nilai u untuk memenuhi kondisi sliding. Dengan
permukaan kondisi Sliding memenuhi , = 0. Nilaibesaran control input u dipengaruhi oleh S, sehingga
memenuhi kondisisliding, sebagai berikut:
3.3Pada SMC digunakan boudary layer (BL) untuk smooth
chaterring. Penggunaan BL dalam control lawpada = dilakukan dengan mengganti fungsi sgn(S) dengan
danKadalah konstanta positif.Dimana fungsi saturasi sat didefinisikan sebagai [2]:
= { || 1 || 1 3.4
4.Type 2 Fuzzy Logic Control
Type-2 fuzzy logic atau interval type 2 fuzzy logicmerupakan penerapan teori himpunan fuzzy pada bidang
pengendalian sistem [3]. Type 2 fuzzy merupakan
pengembangan dari Type 1 fuzzy. Type 1 fuzzy logic [3].
Karakteristik keanggotaan memliki keuntungan dimana
keanggotaan dari type 2 fuzzysangat cocok untuk menanganiketidakpastian yang disebabkan oleh ketidakpastian
parameter dan pengaruh dari gangguan. Type fuzzydapat juga
mengurangi jumlah aturan fuzzy jika dibandingkan dengan
type 1 fuzzy. [8],[9],[10]
Fungsi keanggotaan type 2 fuzzy logic meliputi the
footprint of uncertainty (FOU), upper membership function
(UMF) dan lower membership function (LMF) [3],[5]. The
footprint of uncertainty (FOU) memberikan derajat
kebebasan tambahan yang memungkinkan untuk secara
langsung menangani ketidakpastian [6],[7],[8],[9]. Dua
bagian diatas merupakan fungsi keanggotaan dari type 1
fuzzy.Membership function interval type 2 fuzzy logic dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.[3],[5]
Gambar 4.1Membership Function Type 2 fuzzy logic[5]
Operasi interval type 2 fuzzy logic (IT2FL) hampir sama
dengan Type-1 Fuzzy set. Pada operasi interval type 2 fuzzylogicdilakukan oleh dua type 1 fuzzylogic sebagai batas dari
fungsi keanggotaan FUO yaitu UMF dan LMF [7],[8],[9].
Operasi padaMembership Function type-2 dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
-
7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC
3/6
3
Gambar 4.2 Operasi membership function type2 [5]
Struktur pengendali fuzzy type 2 hampir sama dengan
struktur dasar type 1 fuzzy. Struktur type 2 fuzzy terdiri dari
proses fuzifikasi, kaidah, inferensi dan defuzifikasi.
Perbedaan struktur type 2 dan type 1 terletak pada proses
defuzifikasi (proses output) [7],[8],[9]. Pada proses
defuzifikasi pada type 2 fuzzy didalamnya terdapat tipe
reduksi.
Komponen [3],[9] utama dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Fuzzifier: proses dimana mengubah masukan (nilai
real) sehingga dapat digunakan pada aturan di
rulebasedari nilai cripsmenjadi nilaifuzzy.2. Rule-base atau Kaidah : berisi kumpulan aturan
fuzzydalam mengendalikan sistem3. Inference: mengevaluasi aturan control yang relevan
dan mengambil keputusan masukan yang akan
digunakan untukplant.
4. Defuzzifier/type reducer: fungsi dari defuzzifier
mengubah keluaran fuzzy ke nilai crip/nilai
sebenarnya, dimana fungsi dari tipe reduksi
mentranformasi type 2 fuzzyke type 1 fuzzy.
5.Type 2 Fuzzy Sliding Mode Control
Type-2 Fuzzy Sliding Mode Control (T2FSMC) adalah
suatu pengendali dimana pengendali ini merupakan
penggabungan 2 pengendali yaitu sliding mode control dan
type 2 fuzzy logic control. Skema kendali T2FSMC hampirsama dengan skema pengendali FSMC dimana masukkan di
IT2FLC adalah dua variable yang ditentukan sebelumnya
melalui pengendali SMC, selanjutnya variable tersebut
diproses dengan pengendali IT2FLC sehingga keluar dari
pengendali IT2FLC adalah control input uuntuk plant. [10]
Gambar 5.1 Skema pengendali T2FSMC
Perancangan T2FSMC bekerja seperti halnya SMC, yaitu
menggunakan permukaan sliding. Sehingga diperlukannya
fungsi swicthing untuk menentukan besaran nilai u sebagai
inputpadaplant. Pada T2FSMC input udiperoleh dari aturanfuzzy sebagai berikut :[10]
: = = = , = 1, , 4.1Dengan = dan = merupakan nilai fuzzy dari
keanggotanfuzzys dan d pada daerah fuzzy ke-i pada ruang
keadaan fuzzy. merupakan hasil masukkan yangberkorespondensi pada daerah fuzzyke-i pada ruangfuzzy.
Gambar 5.2 Interpretasi grafis dari spdan d [2]
Spdan d masing-masing mewakili s dan d pada persamaan
(4.1) dimana Sp ialah jarak antar vektor keadaan dan
permukaan sliding, d ialah jarak antar vektor keadaan dan
vektor normal terhadapat permukaansliding. Sehingga Spdan
d dapat dinyatakan dengan persamaan :
= | + |1 + 4.2 = || 4.3
Dengan menggunakan aturan fuzzy untuk FSMC sebagai
berikut:
Table 1 Aturan umumfuzzyuntuk kendali FSMC [2]
SpNB NM NS NZ PZ PS PM PB
d
B PB PB PB PB NB NB NB NB
M PB PB PB PM NM NB NB NB
S PB PB PM PS NS NM NB NB
Z PB PM PS PZ NZ NS NM NB
6.Perancangan Sistem Pengendali
Pemodelan Matematika pada sistem panel surya dilakukan
dengan cara mensubtitusi persamaan-persamaan dari masing-
masing komponen penyusun pengerak panel surya seperti
komponen motor DC, amplifier, takometer dan roda gigi.
Sehingga diperoleh model persamaan untuk sistem pengerak
panel surya.
= ( +
) ( +
)
Kemudian dengan memisalkan :
=
= = ( + )
Gambar 4.3 Struktur dasar pengendali type 2 fuzzy [8] [9]
-
7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC
4/6
4
= ( + )
Persamaan diatas menjadi:
= Setelah diperoleh model dari sistem pengerak panel surya
kemudian perancangan pengendali T2FSMC. Padaperancangan T2FSMC membutuhkan masukkan berupa
control input u dari SMC. Sehingga diperlukannya fungsi
swicthingsebagai berikut:
= + Dengan permukaan sliding S(x,t)=0. Dari kendali SMC
nantinya didapatkan nilai besaran control input uberupa nilai
Sp dan d yang nantinya digunakan sebagai masukkan pada
fuzzy. Sehingga perlu dibentuk fungsi keanggotaan Sp dan d
didapatkan dari interval dan yang diperoleh denganmengamati loop terbuka panel surya, maka didapat interval
sebagai berikut.
[0.000073,0.000073] [0.003,0.003]Setelah diperoleh interval dari e dan , Selanjutnya mencarinilai maksimum dari Spdan d dengan menggunakan =10.
= | + |1 + =|0.0037+100.000073|
1 + 1 0 =0.00036816 = || = 0.000073 + 0.003 0.00036816=0.003
Selanjutnya melakukan permbesaran sehingga diperoleh
interval Spdan d sebagai berikut:
[0.000034,0.000034] [0,0.003]
Dari interval diatas dibuatlah sebuah fungsi keanggotaan type
2 fuzzy dari Sp dan d dengan menggunakan aturan FSMC
sehingga diperoleh fungsi keanggotaan seperti gambar
dibawah ini.
Gambar 6.1 Fungsi keanggotaan Sp
Gambar 6.2 Fungsi Keanggotaan d
Selanjunya menentukan fungsi keanggotaan u yang
disesuaikan dengan kemampuan dari motor DC. Maka
didapat rancangan fungsi keanggotaan u sebagi berikut:
Gambar 6.3. Fungsi Keanggotaan u
Selanjutnya membuat rancangan kendali T2FSMC denganSimulink sehingga diperoleh rancangan kendali T2FSMC
sebagai berikut:
Gambar 6.3 Rangkaian kendali Type 2 FSMC
Pada rancangan T2FSMC diperlukan nilai gain1, gain2 dan
gain3 dimana diperoleh dari trial and error, dengan tujuan
utama untuk memperoleh performasi terbaik pada sistem.
Setelah dilakukan beberapa pengujian diperoleh nilai adalah
gain1=0.019, gain2=0.0035 dan gain3=1.
7. Analisis dan Pembahasan
Pada simulasi digunakan rancangan FSMC sebagai
pembanding dengan rancangan T2FSMC dan SMC. Pada
penelitian ini digunakan rancangan FSMC yang sebelumnyadikerjakan oleh wawan iswanto. Selanjutnya dilakukan
pengamatan pada pengendali saat gangguan tanpa gangguan
serta perubahan nilai parameter. Gangguan yang diberikan
berupa sinyal square dan sinyal impuls. Tujuan dari
dilakukan pengamatan dan penganalisa performansi dari
masing-masing kendali untuk menguji sifat robust dari sistem
kendali terhadap ketidakpastian. Setiap simulasi yang
dilakukan menggunakan initial nilai awal =0.000073 dan=0, sedangkan parameter yang digunakan Kb=0.5, Km=2,J=2, La=0.3, Ra=0.2, Kt=1 dan =10.Tanpa Gangguan
-
7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC
5/6
5
Gambar 7.1 Perbandingan Kecepatan Sudut
Pengujian sistem kendali yaitu SMC, FSMC dan T2FSMC
saat masing-masing sistem kendali dalam keadaan tanpa
gangguan. Pada hasil simulasi gambar 7.1 dapat terlihat
bahwa respon sistem kendali T2FMSC dan FSMC bekerjalebih baik dari pada SMC karena waktu yang dibutuhkan
lebih cepat menuju ke nilai yang diinginkan
Simulasi dengan Gangguan Eksternal
Sinyal impuls didefinikan sinyal yang memiliki nilaiterbesar dan muncul pada waktu tertentu yang sangat singkat.
Sinyal ini mewakili gangguan dari luar yang bersifat sesaat.
Pada simulasi ini diberikan 2 sinyal impuls. Yaitu yang
bernilai kecil (0.001 Volt) dan bernilai besar (1.1 Volt). Hasil
yang diperoleh dari pengujian dengan sinyal impuls untuk
masing-masing kendali dapat dilihat pada gambar dibawahini
Gambar 7.2Perbandingan respon dengan gangguansinyal impulse kecil
Pada gambar 7.2 dan gambar 7.3 terlihat bahwa pada
sistem pengendali T2FSMC bekerja lebih baik pada sinyal
gangguan impuls yang bersifat kecil dan besar dari pada
pengendali FSMC dan SMC. Hal ini dikarenakan pengendaliT2FSMC memiliki fungsi keanggotaan yang lebih kompleks
yang mampu menangani ketidakpastian sehingga sistempengendali T2FSMC bekerja sangat baik pada gangguan
yang diberikan dibandingkan dengan FSMC.
Pada sinyal squaredimana dengan definisi sinyal square
adalah sinyal yang memiliki nilai tetap untuk selang saktu
tertentu. Pada simulasi kali ini diberikan dua macam
gangguan berupa sinyalsquareyang benilai kecil (0.001 volt)
dan bernilai besar (1.1 volt). Hasil dari masing-masing
kendali terhadap gangguan yang telah diberikan dapat dilihatpada gambar dibawah ini.
Gambar 7.4 Perbandingan respon dengan gangguansinyalsquarekecil
Gambar 7.5 Perbandingan respon dengan gangguansinyalsquareBesar
Tampak terlihat pada gambar 7.4 dan gambar 7.5 keadaan
sistem dengan gangguan berupa sinyal squareyang bernilai
kecil maupu besar, bahwa pengendali T2FSMC bekerja lebihbaik terhadap gangguan bila dibandingkan pengendali FSMC
dan SMC. Hal ini dikarena adanya memiliki fungsi
keanggotaan yang lebih kompleks yang mampu menangani
ketidakpastian sehingga pengendali T2FSMC bekerja lebih
baik dibandingkan pengendali FSMC dan SMC.
Simulasi dengan Gangguan Internal
Pada simulasi ini dilakukan pengujian masing-masing
pengendali dengan mengubah parameter pada panel surya.
Perubahan parameter bertujuan untuk mengetahui kepekaan
sistem kendali terhadap gangguan dari dalam. Pengujian
dilakukan dengan memperbesar dan memperkecil nilai
parameter pada panel surya.
Gambar 7.3Perbandingan respon dengan gangguan sinyalimpulse Besar
-
7/24/2019 Sistem kendali panel surya menggunakan T2FSMC
6/6
6
Gambar 7.6 Perbandingan respon dengan nilai parameterlebih besar dari parameter awa
Gambar 7.7 Perbandingan respon dengan nilai parameterlebih kecil dari parameter awal
Pada gambar 7.6 dan gambar 7.7 terlihat bahwa sistempengendali T2FSMC dan FSMC sama-sama bekerja lebih
baik pada gangguan yang bersifat internal berupa
ketidakpastian parameter yang bernilai besar maupun kecil
dari pada sistem pengendali SMC. Hal ini dikarenakan sistem
pengendali SMC terbatas dalam menangani ketidakpastian
parameter, serta pada T2FSMC dan FSMC memiliki fungsikeanggotaan yang mampu menangani ketidakpastian.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pengendaliT2FSMC dan FSMC mampu bekerja lebih baik dalam
menangani ketidakpastian parameter yang bernilai besar
maupun kecil.
8.Kesimpulan dan Saran
Pada penelitian ini akan diberikan kesimpulan dari analisis
dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap sistem
kendali T2FSMC yang digunakan pada sistem pengerak
panel surya. Selain itu, juga diberikan saran yang dapat
dilakukan sebagai kelanjutan tugas akhir ini.
8.1Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan
pada sistem pengendali T2FSMC padaplantsistem pengerak
panel surya didapatkan kesimpulan bahwa:
1.Rancangan kendali T2 FSMC yang diterapkan pada sistem
pengerak panel surya bekerja sangat baik (robust) terhadap
berbagai gangguan. Hal ini dikarenakan fungsi keanggotaan
pada Type 2 fuzzy logic Control yang mampu mengatasi
ketikpastian.
2.Performansi sistem kendali T2FSMC memiliki kelebihan
yaitu mampu bekerja lebih robust terhadap gangguan
internal maupun eksternal yang bernilai besar maupun keciljika dibangkan dengan pengendali FSMC dan SMC.
Adapun kekurangan pada sistem kendali T2FSMC, antaralain:
a) Membutuhkan waktu yang lama dalam proses running
program pada saat simulasi.
b) Membutuhkan penaksiran dalam menentukkan nilai
gain agar logikafuzzy dapat bekerja dengan lebih baik.
8.2 Saran
Adapun saran dari Tugas Akhir ini adalah:
1. Melakukan pengujian lebih lanjut rancangan
pengendali T2FSMC untuk sistem-sistem lainnyauntuk mengetahui lebih lanjut kinerja sistem kendali
T2FSMC.
2. Pada tugas akhir ini model fuzzy madani yang dipakai
dalam sistem kendali T2FSMC, maka hendaknya
dikaji lebih lanjut dengan mengganti model type 2
fuzzy yang digunakan dengan model type 2 fuzzy
takagi sugeno.
DAFTARPUSTAKA
[1] Iswanto, W. 2010. Perancangan dan Simulasi Sistem Kontrol Posisi
pada Panel Surya dengan Menggunakan Metode Fuzzy Sliding ModeControl (FSMC).Surabaya : Tugas akhir Institut Teknologi Sepuluh
November.[2] Rizan, Rifqi Izzatur.2008.Analisis dan Perancangan Sistem
Pengendali pada Inverted Pendulum Menggunakan Metode Fuzzy
Sliding Mode Control.Surabaya : Tugas akhir Institut TeknologiSepuluh November.
[3] C, Oscar. 2011. Type-2 Fuzzy Logic in Intelligent Control
Applications. Springer: German
[4] Kuo, C. B. 1998. Teknik Kontrol Automatik Jilid 1.Jakarta:
Prenhallindo
[5] Jerry M. Mendel and Robert I.Bob John, Type-2 Fuzzy Sets Made
Simple, IEEE, April, 2002.
[6] H. Hani.2009. Practical and Applications Aspects of Type-2 FLCs.
IEEE
[7] Mardlijah dkk. 2013. A New Combination Method of Firefly
Algorithm and T2FSMC for Mobile Inverted Pendulum Robot.
Journal of Theoretical and Applied Information Technology.
20/01/2013. Vol 47. No. 2.
[8] Mardlijah dkk. 2011. Performance Enhancemet of Inverted
Pendulum System by Using Type 2 Fuzzy Sliding Mode Control
(T2FSMC). International Conference of Electrical Engineering and
Information.
[9] Mardlijah dkk. 2013. Design og T2FSMC Controller eith Manimum
Gain Scale Factor by Optimizing Membership Function Using FireFly
Algorithm on Mobile Inverted Pendulum. International Review of
Automatic Control (I.RE.A.CO.). Vol 6. No 4.
[10] Ming-Ying Hsiao, Tzuu-Hseng S. Li, J.-Z. Lee, C.-H. Chao and S.-H.
Tsai. 2008. Design of interval type-2 fuzzy sliding-mode controller.Information Sciences. Volume 178, Issue 6,Pages 16961716.
http://www.sciencedirect.com/science/journal/00200255/178/6http://www.sciencedirect.com/science/journal/00200255/178/6