tor penyusunan ranc. rencana pengelolaan sda ws indragiri akuaman tahap 2

Upload: wisoyo-andre

Post on 12-Oct-2015

247 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Kerangka Acuan Kerja

TRANSCRIPT

  • 1KERANGKA ACUAN KERJAPENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

    WILAYAH SUNGAI INDRAGIRI AKUAMAN (TAHAP II)

    LATAR BELAKANGUndang-Undang Sumber Daya Air, telah mengamanatkan bahwa untuk menjamin sumber daya airdapat memberikan sebesar-besarnya manfaat bagi kepentingan masyarakat dalam segala bidangkehidupan maka dalam setiap Wilayah Sungai (WS) diperlukan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air.

    Pola Pengelolaan Sumber Daya Air merupakan kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan,memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air,dan pengendalian daya rusak air, dengan prinsip keterpaduan antara air permukaan dan air tanah danmelibatkan peran masyarakat dan dunia usaha. Menurut PP 42 Tahun 2008 tentang PengelolaanSumber Daya Air, rancangan pola pengelolaan sumber daya air harus memuat:

    1. tujuan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan;2. dasar pertimbangan yang digunakan dalam melakukan pengelolaan sumber3. beberapa skenario kondisi wilayah sungai;4. alternatif pilihan strategi pengelolaan sumber daya air untuk setiap skenario, dan5. kebijakan operasional untuk melaksanakan strategi pengelolaan sumber daya air.

    Sesuai amanat Undang-Undang Sumber Daya Air, setelah Pola Pengelolaan Sumber Daya Air padaWilayah Sungai selesai maka langkah selanjutnya adalah menyusun Rencana Pengelolaan Sumber DayaAir yang penyusunannya harus sesuai dengan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai.Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air merupakan hasil perencanaan secara menyeluruh dan terpaduyang diperlukan untuk menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air dan berfungsi sebagaipedoman dan arahan dalam pelaksanaan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air,dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.

    Seperti diuraikan di atas salah satu muatan dalam rancangan pola pengelolaan sumber daya air adalahalternatif pilihan strategi pengelolaan sumber daya air untuk setiap skenario. Strategi pengelolaansumber daya air tersebut merupakan rangkaian upaya atau kegiatan pengelolaan sumber daya air untukmencapai tujuan pengelolaan sumber daya air sesuai dengan skenario kondisi wilayah sungai. MenurutPP 42 Tahun 2008, disebutkan bahwa Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air, disusun berdasar strategipengelolaan Sumber Daya Air yang dipilih dari alternatif strategi yang terdapat dalam Pola PengelolaanSumberDaya Air oleh Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada WS yang bersangkutan.

    Menurut Undang-Undang Sumber Daya Air, perencanaan pengelolaan sumber daya air disusun sesuaidengan prosedur dan persyaratan melalui tahapan yang ditetapkan dalam standar perencanaan yangberlaku secara nasional yang mencakup :

    1. inventarisasi sumber daya air,2. penyusunan, dan3. penetapan rencana pengelolaan sumber daya air.

    Dengan mendasarkan pada tahapan tersebut serta dengan mengingat lingkup pekerjaan yang cukupluas dengan tingkat kompleksitas sangat tinggi, maka pekerjaan Penyusunan Rancangan RencanaPengelolaan Sumber Daya Air pada setiap wilayah sungai berdasarkan Peraturan Menteri PekerjaanUmum Nomor 2/PRT/M/2013, Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Airdisusun dalam 3 (tiga) tahap, sebagai berikut:

  • 2- Tahap I, meliputi: pengumpulan data dan informasi sumber daya air dan pemilihan strategipengelolaan sumber daya air serta analisis kawasan resapan dan daerah tangkapan air, analisiszona pemanfaatan sumber air dan analisis data sumber daya air, Konsep matrik uapaya fisik dannonfisik;

    - Tahap II, meliputi: pengumpulan data desain dasar upaya fisik, desain dasar upaya non fisik danupaya fisik, prakiraan kelayakan ekonomi dan teknis, penyusunan rancangan rencana pengelolaansumber daya air (konsep matrik dasar penyusunan program dan kegiatan), pembahasan olehTKPSDSA, penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air (matrik dasar penyusunanprogram dan kegiatan), pertimbangan oleh wadah koordinasi dan pengumuman terbukarancangan rencana pengelolaan sumber daya air, pengajuan keberatan masyarakat danpeninjauan kembali dan penjelasan/klarifikasi kepada masyarakat;

    - Tahap III, meliputi: proses penetapan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai olehMenteri Pekerjaan Umum, melalui proses pemaparan oleh Kepala Balai Besar/Balai Wilayah Sungaipada tingkat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, perbaikan substansi.

    Dengan mengingat kompleksnya permasalahan terkait wilayah sungai yang luas, kondisi lingkunganwilayah sungai, kondisi masyarakat serta kondisi dan kesiapan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber DayaAir pada masing-masing Wilayah Sungai maka pelaksanaan penyusunan Rancangan RencanaPengelolaan Sumber Daya Air pada setiap Wilayah Sungai akan berbeda dan tidak berjalan secara idealseperti yang diharapkan dalam Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air di atas.Namun pelaksaannya tetap harus diarahkan untuk mencapai maksud, tujuan dan sasaran yangditetapkan dalam Pedoman tersebut.

    Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12, Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai, WilayahSungai Indragiri Akuaman merupakan Wilayah Sungai Lintas Provinsi.

    Sesuai dengan PP 42 Tahun 2008, pasal 35, ayat 1, disebutkan bahwa; rancangan rencana pengelolaansumber daya air pada Wilayah Sungai Indragiri Akuaman. disusun oleh unit pelaksana teknis yangmembidangi sumber daya air wilayah sungai Lintas Provinsi/Strategis Nasional dalam hal ini BalaiWilayah Sungai Sumatera V, melalui konsultasi publik dengan instansi teknis dan unsur masyarakatterkait.

    Pada tahun 2013 telah disusun Penyusunan Rancangan Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah SungaiIndragiri Akuaman Tahap I, sehingga dengan beberapa pertimbangan di atas, maka pada tahunanggaran 2014 ini, Balai Wilayah Sungai Sumatera V, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,merencanakan untuk menyusun Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah SungaiIndragiri Akuaman tahapan yang kedua.

    MAKSUD DAN TUJUANMaksud dari pekerjaan ini adalah menyusun Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WilayahSungai INDRAGIRI AKUAMAN (TAHAP II), dengan melakukan inventarisasi dokumen Pola PengelolaanSumber Daya Air beserta datanya, pemilihan alternatif strategi pengelolaan sumber daya air yangterdapat dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya Air, melakukan inventarisasi sumber daya air berupapengumpulan data dan informasi sumber daya air beserta identifikasi permasalahannya sertamelakukan analisis kondisi wilayah sungai, review konsep upaya nonfisik dan upaya fisik setiap sektorterkait dalam pengelolaan sumber daya air, penyusunan desain dasar, prakiraan kelayakan dan matrikdasar penyusunan program dan kegiatan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai.

  • 3Tujuan dari pekerjaan ini adalah tersusunnya desain dasar upaya nonfisik dan upaya fisik, prakiraankelayakan serta matrik dasar penyusunan program dan kegiatan rencana pengelolaan sumber daya airwilayah sungai dalam rangka penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WilayahSungai Indragiri Akuaman yang merupakan perencanaan secara menyeluruh dan terpadu antar sektorterkait dalam pengelolaan sumber daya air serta digunakan sebagai pedoman arahan sertadasar/landasan penyusunan program dan recana kegiatan setiap sektor terkait dalam pelaksanaanpengelolaan sumber daya air yang meliputi; konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber dayaair, dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai, keterbukaan dan ketersediaan data daninformasi sumber daya air, serta pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta danpemerintah.

    SASARANSasaran yang akan dicapai dalam pekerjaan ini adalah:

    1. Tersusunnya perencanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai secara menyeluruhdan terpadu untuk jangka waktu 20 tahun kedepan.

    2. Tersusunnya pedoman dan arahan yang digunakan sebagai dasar/landasan penyusunanprogram dan rencana kegiatan dalam pelaksanaan konservasi sumber daya air, pendayagunaansumber daya air, pengendalian daya rusak air, ketersediaan data dan informasi sumber daya air,serta pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta, pemerintah.

    3. Tersusunya pedoman dan arahan yang digunakan sebagai dasar penyusunan program danrencana kegiatan setiap sektor terkait sumber daya air yang dalam pelaksanaanya dilakukanoleh instansi teknis yang berwenang sesuai bidang tugasnya.

    4. Memberikan masukan dan arahan pengembangan wilayah yang sesuai dengan kondisihidrologis, hidrometeorologis, hidrogeologis, potensi sumber daya air yang tersedia padawilayah sungai sehingga menjamin kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuksebesar-besar kemakmuran rakyat.

    5. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya air wilayahsungai.

    PENGGUNA JASAPengguna Jasa adalah Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum c/q Direktorat JenderalSumber Daya Air, Satker Balai Wilayah Sungai Sumatera V, PPK Perencanaan dan Program.

    SUMBER PENDANAANPagu dana untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp 1.382.836.000 ,- (Satu milyar tiga ratus delapanpuluh dua juta delapan ratus tiga puluh enam ribu rupiah) termasuk PPn yang bersumber dari AnggaranPendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2014 pada DIPA Satker Balai Wilayah SungaiSumatera V.

    LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTA ALIH PENGETAHUANA. Lingkup KegiatanRuang lingkup pekerjaan Penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WS, meliputi:1. Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) dan Daftar Simak yang berfungsi sebagai Prosedur

    pelaksanaan pekerjaan dan alat pengendali Progres pekerjaan.2. Melaksanakan asistensi dan konsultasi RMK dengan Direksi Pekerjaan.3. Identifikasi isu dan permasalahan terkini yang terjadi pada wilayah sungai

  • 4Identifikasi isu dan permasalahan terkini yang terjadi pada wilayah sungai yang belum dapatdiidentifikasi pada saat penyusunan pola pengelolaan sumber daya air maupun pada saatpenyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.

    4. Pengumpulan data dan informasi sumber daya airData dan informasi sumber daya air yang dikumpulkan terdiri dari:1) seluruh data dan informasi sumber daya air yang digunakan dalam penyusunan pola

    pengelolaan sumber daya air;2) tambahan data dan informasi sumber daya air yang digunakan dalam menyusun pola

    pengelolaan sumber daya air sampai periode tahun disusunnya rancangan rencana pengelolaansumber daya air tahap I;(Misalnya rancangan pola pengelolaan sumber daya air disusun pada Tahun 2011 sedangkanrancangan rencana pengelolaan sumber daya air tahap I disusun pada tahun 2013, makadiperlukan tambahan data dan informasi sumber daya air periode tahun 2012 sampai dengantahun 2014);

    3) data dan informasi sumber daya air selain nomor 1 dan nomor 2 di atas yang diperlukansehubungan dengan strategi terpilih;

    4) data berupa laporan hasil studi kelayakan, perencanaan detail infrastruktur sumber daya airyang telah dilakukan;

    5) penambahan data sesuai dengan dinamika perkembangan kondisi wilayah sungai, meliputi:pemutakhiran atau pendetailan data; dan

    6) data primer hasil survei/tinjauan lapangan hasil pengukuran dan investigasi/penyelidikan.

    Data dan Informasi Sumber Daya Air dalam penyusunan Rancangan Rencana PengelolaanSuber Daya Air Wilayah Sungai harus meliputi:1) Kondisi hidrologis, hidrometeorologis dan hidrogeologis

    (1) Kondisi Hidrologis, meliputi informasi tentang curah hujan, kandungan air (misalnya; volume,debit, dan kualitas air) pada sumber air, kandungan sedimen (misalnya; kuantitas dan jenissedimen) pada sumber air, tinggi muka air pada sumber air, dan informasi lain terkaitdengan kondisi aliran (misalnya; morfologi sungai) pada sumber air.

    (2) Kondisi Hidrometeorologis, meliputi informasi tentang temperatur udara, kecepatan angin,kelembaban udara, dan informasi lain terkait dengan kondisi atmosfer yang mempengaruhisiklus hidrologi (misalnya, anomali cuaca, intensitas sinar matahari, dan tekanan udara).

    (3) Kondisi hidrogeologis, meliputi informasi tentang potensi air tanah, kondisi akuifer ataulapisan pembawa air, dan informasi lain terkait dengan kondisi cekungan air tanah (misalnya,lokasi areal imbuhan dan porositas tanah).

    2) Kuantitas dan kualitas sumber daya airKuantitas sumber daya air: adalah termasuk kuantitas penggunaan, ketersediaan, dan kebutuhan,serta kontinuitas sumber daya air.Kualitas sumber daya air; mencakup parameter fisik, kimia, dan Kondisi Lingkungan terkait SDA.(1) Kuantitas Sumber Daya Air

    a. Jumlah air yang dapat disuplai/dilayani/disediakan/terpasang (eksisting) meliputi:No. Jenis Data Periode Sumber Data Keterangan1. Debit air yang disalurkan

    ke pelanggan/KapasitasTerpasang

    Terbaru PDAMKabupaten/Kota

    Dilengkapi nama dan lokasiPDAM

    2. Debit sumber-sumber airbaku utk PDAM

    Terbaru PDAMKabupaten/Kota

    Disebutkan lokasi sumberairnya (desa, kecamatan,

  • 5kabupaten)3. Debit sumber air baku

    dari sungai, air tanahTerbaru BWS/BBWS Disebutkan lokasi sumber

    airnya (desa, kecamatan,kabupaten)

    4. Debit pengambilan dariair tanah

    Terbaru Dinas ESDM Prov,Kab/Kota,Kementerian ESDM

    Disebutkan lokasi sumberairnya dan status ijinnya.

    5. Debit air untuk industri Terbaru Dinas PerindustrianProv, Kab/Kota,KementerianPerindustrian

    Disebutkan jenis sumber danlokasi sumber

    6. Debit air irigasi dan rawayang dapat dilayani olehsarana-prasarana irigasidan rawa

    Terbaru BWS/BBWS, DinasPU/Bid. SDA Prov,Kab/Kota

    Dilengkapi dengan luasDaerah Irigasi (DI) danDaerah Rawa (DR), lokasi DIdan DR.

    7. Debit air untukperkebunan, khususnyakebun kelapa sawit

    Terbaru Dinas PerkebunanProv, Kab/Kota.

    Dilengkapi dengan luasperkebunan dan lokasinya.

    8. Debir air untuk keperluanlainnya yang besarnyasignifikan, misal untukpariwisata.

    Terbaru Dinas PariwisataProv, Kab/Kota dandinas lainnya

    Dilengkapi jenis sumber danlokasi sumber.

    b. Ketersediaan airSumber-sumber air dan tampungan air (waduk, embung, danau/situ) yang ada(eksisting) yang telah telah dimanfaatkan untuk kebutuhan air RKI, Irigasi, Perkebunan,dll, diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

    No. Jenis SumberMata air/Sungai/Waduk/Danau/Situ

    NamaSumber

    LokasiDesa, Kec,Kab/Kota

    DAS Debit/Volumem3/detAtau m3

    Kete-rangan

    Potensi sumber-sumber air dan tampungan air (waduk, embung, danau/situ) yang dapatdimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air RKI, Irigasi, Perkebunan, dll, diuraikandalam bentuk tabel seperti contoh tabel di atas.

    (2) Kualitas SDAa. Kualitas (tingkat pencemaran) air sungai (fisik, kimia dan mikrobiologi) pada beberapa

    titik pemantauan serta lokasi sumber-sumber pencemar pada sungai (daerahpermukiman, perkotaan, industri atau pertambangan).

    b. Kondisi dan lokasi stasiun pemantau kualitas air limbah beserta waktu pengamatannya.c. Penggolongan air sungai sesuai peruntukannya (air baku).

    3) Kondisi lingkungan hidup dan potensi yang terkait dengan sumber daya air(1) Kondisi Lingkungan Hidup

    Yang dimaksud dengan kondisi lingkungan hidup yang terkait dengan sumber daya air,misalnya, kondisi daerah tangkapan air, tingkat erosi, daerah rawan banjir, keanekaragamanhayati pada sumber air, kondisi daerah resapan air, dan kondisi sanitasi lingkungan.Informasi sumber daya air mengenai lingkungan pada sumber daya air dan sekitarnyameliputi informasi tentang fungsi kawasan, zona pemanfaatan sumber air, penggunaansumber daya air, dan kondisi di daratan yang mempengaruhi kondisi sumber daya air.

  • 6Yang dimaksud dengan informasi kondisi lingkungan pada sumber daya air, misalnya,kondisi ruang di dalam sempadan sumber air, kondisi kawasan resapan air, dan kondisidaerah aliran sungai.Kondisi lingkungan hidup, meliputi :a. Kondisi daerah tangkapan dan kondisi resapan air (recharge) yang dapat ditinjau dari

    kondisi tutupan lahan pada masing-masing DAS dalam WS (hasil analisis dalam PolaPengelolaan Sumber Daya Air),

    b. Tingkat erosi pada Wilayah Sungai yang dapat ditinjau dari kondisi lahan kritis dan padaWS (hasil analisis dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya Air),

    c. Daerah rawan banjir, genangan banjir, beserta lokasi kerusakan tepi/tebing sungai (hasilanalisis dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya Air),

    d. Keanekaragaman hayati pada sumber air,e. Kondisi sanitasi lingkungan, pada daerah sumber pencemar badan air dan sumber air.f. Fungsi kawasan, zona pemanfaatan sumber air, penggunaan sumber daya air.g. Kondisi di daratan yang mempengaruhi kondisi sumber daya air.h. Kondisi ruang di dalam sempadan sumber air.i. Tingkat sedimentasi sungai dan muara, beserta lokasi terjadinya pendangkalan sungai

    dan muara (hasil analisis dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya Air),j. Daerah kerusakan pantai (hasil analisis dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya Air),k. Panjang pengaruh salinitas pada sungai, mulai dari muara sampai hulu sungai.

    (2) Potensi yang terkait dengan sumber daya airYang dimaksud dengan potensi yang terkait dengan sumber daya air, misalnya, potensiuntuk pengembangan irigasi,industri, perkotaan, ketenagaan, dan pariwisata sebagai berikut:

    No. Potensi UntukPengembangan

    Uraian

    1 Irigasi Potensi lahan baru yg dapat dibuka untuk pengembangan daerah irigasi2 Industri Potensi pengembangan industri yang dalam proses produksinya

    memerlukan air3 Perkotaan Potensi pengembangan kebutuhan air perkotaan untuk fasilitas umum,

    hidran perkotaan, penggelontoran air limbah.4 Ketenagaan Potensi pengembangan sumber air untuk pembangkit tenaga listrik5 Pariwisata Potensi pengembangan kawasan wisata yang memerlukan sumber daya

    air

    4) Sumber air dan pasarana sumber daya airInventarisasi terhadap sumber-sumber air, meliputi: lokasi, jenis sumber air (air permukaan:sungai, mata air, tampungan air dan air tanah), kapasitas: volume atau debit, jumlah, dankondisinya (berfungsi/tidak rusak, tidak berfungsi secara optimal/perlu perbaikan, tidakberfungsi/rusak), meliputi:a. Sumber-sumber air (air permukaan dan air tanah) yang digunakan sebagai air baku untuk

    memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik),b. Sumber-sumber air (air permukaan dan air tanah) yang digunakan untuk memenuhi

    kebutuhan air perkotaan (hidran, taman, fasilitas umum dan penggelontor),c. Sumber-sumber air (air permukaan dan air tanah) yang digunakan untuk memenuhi

    kebutuhan air industri.Inventarisasi terhadap prasarana sarana SDA, meliputi: jenis bangunan, ukuran panjang-lebar-luas, lokasi, kapasitas (volume dan debit), jumlah dan kondisinya (berfungsi, rusak atau tidakberfungsi), meliputi:

  • 7a. Bangunan konservasi, seperti Check dam, perkuatan terasering/tebing,b. Bangunan Pengolahan Air Limbah dan sanitasi lingkungan,c. Bangunan air (Instalasi Pengolahan Air, bangunan pengambilan, penampungan, dll) beserta

    jaringan distribusi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik), perkotaan danindustri (RKI).

    d. Bangunan air (bendung, bangunan pengambilan, bangunan pembagi, dll) beserta jaringanirigasi/rawa surut untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada Daerah Irigasi (DI), danDaerah Rawa (DR),

    e. Bangunan pengendali banjir, pengendali sedimen dan pengamanan sungai, muara danpantai,

    f. Bangunan bendungan (waduk).Hasil inventarisasi sumber air dan prasarana-sarana SDA dapat ditampilkan dalam bentukdaftar/tabel dengan dilengkapi peta lokasinya.

    5) Kelembagaan pengelolaan sumber daya airInventarisasi terhadap kelembagaan pengelola sumber daya air, meliputi:a. Tugas pokok dan fungsi instansi pengelola sumber daya air dan instansi yang terkait dengan

    pengelolaan sumber daya air baik ditingkat Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsidan Kabupaten/Kota,

    b. Program dan rencana jangka pendek, menengah dan panjang dari Pemerintah Provinsi,Kabupaten/Kota serta instansi pengelola sumber daya air dan instansi yang terkait denganpengelolaan sumber daya air baik ditingkat Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsidan Kabupaten/Kota.

    c. Keberadaan wadah koordinasi dan forum komunikasi (TKPSDA, Forum DAS) terkaitpengelolaan sumber daya air; aktifitas dan kegiatannya.

    d. Kegiatan Nasional antar sektor, seperti GNKPA, GERHAN (GN RHL).

    6) Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terkait dengan sumber daya airInformasi sumber daya air mengenai kegiatan sosial ekonomi budaya masyarakat yang terkaitdengan sumber daya air meliputi informasi tentang hukum, kelembagaan, program, pendanaan,dan kondisi demografi yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air.Selain informasi di atas, diperlukan dan dan informasi tentang:a. Kontribusi sektor-sektor ekonomi yang tergantung oleh sumber daya air terhadap PDRB

    Provinsi, Kabupaten/Kota yang berada di WS 3 tahun terakhir, disertai trendpertumbuhannya pada 5, 10, 15, 20 tahun yang akan datang.

    b. Pertumbuhan ekonomi Provinsi, Kabupaten/Kota yang berada di WS 3 tahun terakhir besertatrend pertumbuhannya pada 5, 10, 15, 20 tahun yang akan datang, khususnya ditinjauterhadap sektor-sektor yang tergantung atau dipengaruhi sumber daya air.

    c. Kondisi pertanian meliputi luas sawah total dan luas sawah beririgasi teknis, produksipertanian (padi, palawija, dll) beserta trend pertumbuhannya.

    d. Dampak negatif akibat daya rusak air terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya kerugianekonomi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tingkat Provinsi.

    7) Data dan Informasi StrategisData informasi penting yang memiliki posisi strategis dalam Rencana Pengelolaan Sumber DayaAir pada Wilayah Sungai, meliputi:1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi, Kabupaten/Kota baik yang sudah memiliki

    peraturan daerah maupun yang belum.

  • 8Data dan informasi penting yang memiliki posisi strategis dalam penyusunan RencanaPengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai, adalah Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota. Data dan informasi tersebut diantaranya:a. Struktur Ruang: susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dansarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yangsecara hierarkis memiliki hubungan fungsional.

    b.Pola Ruang: distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukanruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya, meliputi:peruntukan ruang untuk kegiatan pelestarian lingkungan, sosial, budaya, ekonomi,pertahanan, dan keamanan.

    c. Pemanfaatan ruang mengacu pada fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tataruang dilaksanakan dengan mengemIndragiri Akuamann penatagunaan tanah,penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan sumber daya alam lain.Kawasan: wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya, meliputi: kawasan-kawasan lindung, budi daya, perdesan, agropolitan, perkotaan, metropolitan,megapolitan, strategis nasional, straregis provinsi, strategis kabupaten/kota.

    2. Rencana Strategis dari instansi/lembaga sektor-sektor terkait sumber daya air baikinstnasi/lembaga pemerintah (Kementerian) maupun instansi/lembaga swasta di tingkatpusat maupun daerah.

    3. Rencana Strategis dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.Catatan: apabila pada saat penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air dan PenyusunanRancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Indragiri Akuaman, belumterdapat data dan informasi seperti yang diuraikan di atas, maka Konsultan harus memenuhi datatersebut sesuai uraian di atas.Semua data dan informasi pengelolaan sumber daya air yang diuraikan di atas harus dikumpulkan,disusun, dan disimpan dalam file tersendiri yang akan diserahkan kepada Balai Wilayah SungaiSumatera V di akhir pekerjaan.

    5. Merangkum alternatif strategi pengelolaan sumber daya air yang terdapat dalam DokumenRancangan Pola Pengelolaan Sumber daya Air untuk masing-masing aspek pengelolaansumber daya air.Dalam strategi pengelolaan sumber daya air minimal harus memuat hal-hal sebagai berikut:a. Konservasi Sumber Daya Air(1) Perlindungan pelestarian sumber air, meliputi (UU 07/2004, ps21, ayat2):

    - pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air;- pengendalian pemanfaatan sumber air, khususnya rekomendasi kuantitas yang dapat

    diambil dari sumber;- pengisian air pada sumber air;- pengaturan prasarana dan sarana sanitasi;- perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan

    pemanfaatan lahan pada sumber air;- pengendalian pengolahan lahan/tanah pertanian, perkebunan, hutan produksi di daerah

    hulu;- pengaturan daerah sempadan sumber air untuk sungai, waduk, embung, situ, mata air, dll;- rehabilitasi hutan dan lahan, baik milik pemerintah, swasta dan masyarakat; dan/atau- pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam (hutan suaka alam, taman nasional), dan

    kawasan pelestarian alam, melalui pemeliharaan dan pengembangan (penambahan) arealyang jumlah prosentase .

  • 9(2) Pengawetan Air, meliputi (UU 07/2004, ps22, ayat2):- menyimpan air yang berlebihan di saat hujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu

    diperlukan, dengan membangun tampungan air buatan (waduk, embung dan lainnya) danmerevitalisasi tampungan air alami (danau, situ dan lainnya).

    - menghemat air dengan pemakaian yang efisien dan efektif; dan/atau- mengendalikan penggunaan air tanah dengan mengutamakan penggunaan air

    permukaan,(3) Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, meliputi (UU 7/2004, ps23, ayat 2

    & 3):- memperbaiki kualitas air pada sumber air dan prasarana sumber daya air,- mencegah masuknya pencemaran air pada sumber air dan prasarana sumber daya air,

    dengan melakukan pemantauan kualitas air sungai, pengembangan dan pembangunanInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), dan pengendalian pembuangan air limbah danlimbah padat (sampah) ke sungai.

    b. Pendayagunaan Sumber Daya Air(1) Penatagunaan Sumber Daya Air (UU 07/2004, ps27,ayat3)

    Penatagunaan sumber daya air dilakukan dengan menetapkan zona pemanfatan sumber airdan peruntukan sumber air dengan memperhatikan:a. RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota pada wilayah sungai bersangkutan.b. Ketersediaan dan potensi sumber daya airc. Proyeksi kebutuhan air 20 tahun yang akan datang yang didasarkan pada jumlah,

    pertumbuhan dan penyebaran penduduk.d. Pemanfaatan air yang sudah ada (eksisting)Penetapan zona pemanfaatan sumber air adalah pengelompokan penggunaan air yangterdapat pada sumber air ke dalam beberapa golongan penggunaan air termasuk bakumutunya (UU 07/2004, penjelasan ps28,ayat1)

    (2) Penyediaan Sumber Daya Air (UU 07/2004, ps 29)Penyediaan sumber daya air dilaksanakan sesuai dengan penatagunaan sumber daya air yangditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pokok, sanitasi lingkungan, pertanian, ketenagaan,industri, pertambangan, perhubungan, kehutanan dan keanekaragaman hayati, olahraga,rekreasi dan pariwisata, ekosistem, estetika, serta kebutuhan lain yang ditetapkan sesuaidengan peraturan perundang-undangan.Menetapkan prioritas penyediaan sumber daya air khususnya untuk memenuhi kebutuhan:- air bersih penduduk (rumah tangga) sesuai target MDGs,- air pertanian, khususnya irigasi/rawa,- air perkotaan (hidran kebakaran, taman kota, fasilitas umum, sanitasi lingkungan; gelontor,

    dll),- air industri dan ketenagaan,- air perkebunan, dan lainnya.Penyediaan sumber daya air dilakukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan air 20 tahunmendatang dengan:a. Meningkatkan operasi dan pemeliharaan prasarana/infrastruktur pada sumber-sumber air

    yang ada (eksisting) agar berfungsi sesuai kapasitas operasinya,b. Meningkatkan kapasitas prasarana/infrastruktur pada sumber air yang ada (eksisting),

    apabila memungkinkan ditinjau dari aspek keberlanjutan sumber air tersebut.c. Membangun prasarana/infrastruktur baru pada sumber-sumber air baru.

    (3) Penggunaan Sumber Daya Air

  • 10

    Penggunaan sumber daya air dilakukan untuk pemanfaatan sumber daya air danprasarananya sebagai media atau materi untuk memenuhi berbagai kebutuhan air 20 tahunmendatang, khususnya prasarana/infrastruktur jaringan dari sumber sampai ke pengguna,dengan:a. Meningkatkan operasi dan pemeliharaan prasarana/infrastruktur jaringan yang ada

    (eksisting) agar berfungsi optimal,b. Membangun prasarana/infrastruktur jaringan yang baru.

    (4) Pengembangan Sumber Daya AirPengembangan sumber daya air pada wilayah sungai ditujukan utk peningkatankemanfaatan fungsi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan air baku untuk rumahtangga, pertanian, industri, pariwisata, pertahanan, pertambangan, ketenagaan,perhubungan, dan untuk berbagai keperluan lainnyaPengembangan sumber daya air meliputi:a. air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan lainnya;b. air tanah pada cekungan air tanah secara terpadu dengan air permukaan dan mencegah

    kerusakan air tanah;c. air hujan, dilaksanakan dengan tekonologi modifikasi cuaca;d. air laut yang berada di darat dengan memperhatikan lingkungan hidup;e. sistem penyediaan air minum dan sanitasi;f. sistem irigasi;g. untuk industri dan pertambangan;h. untuk ketenagaan;i. untuk perhubungan pada sungai, danau dan waduk.

    (5) Pengusahaan Sumber Daya AirPengusahaan sumber daya air permukaan yang meliputi satu wilayah sungai dilaksanakanoleh badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah di bidang pengelolaan sumberdaya air atau kerja sama antara badan usaha milik negara dengan badan usaha milik daerah.Pengusahaan sumber daya air dapat dilakukan oleh perseorangan, badan usaha, atau kerjasama antar badan usaha berdasarkan izin pengusahaan dari pemerintah atau pemerintahdaerah sesuai dengan kewenangannya.Pengusahaan dapat berbentuk:a. penggunaan air pada suatu lokasi tertentu sesuai persyaratan yang ditentukan dalam

    perizinan;b. pemanfaatan wadah air pada suatu lokasi tertentu sesuai persyaratan yang ditentukan

    dalam perizinan; dan/atauc. pemanfaatan daya air pada suatu lokasi tertentu sesuai persyaratan yang ditentukan

    dalam perizinan.Alokasi air untuk pengusahaan sumber daya air harus didasarkan pada rencana alokasi airyang ditetapkan dalam rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai bersangkutan(UU 07/2004, ps 46, ayat 2).

    c. Pengendalian Daya Rusak Air1) Upaya pencegahan dilakukan secara:

    - fisik: Pengaturan sungai dan perbaikkan alur, Tanggul dan bangunan penahan banjir,Pengendalian banjir dengan bendungan, Kolam retarding basin, kolam retensi, Sistemdrainasi-pompa dan vegetasi,

    - non fisik: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian, antara lain: sistemperingatan dini dan pengaturan dataran banjir,

  • 11

    - pengaturan keseimbangan terhadap kewajiban, kewenangan dan tanggung jawabantara instansi/lembaga pengelola SDA di hulu dan hilir.

    2) Upaya penanggulanganMeningkatkan upaya mitigasi bencana yang dilakukan secara terpadu oleh instansi terkaitdan masyarakat melalui suatu badan koordinasi penanggulangan bencana pada tingkatnasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

    3) Upaya pemulihanMemulihkan kembali fungsi lingkungan hidup dan sistem prasarana sumber daya air.

    4) Upaya KerjasamaUpaya kerjasama dalam pengendalian daya rusak air antara instansi/lembaga pengelolasumber daya air dan yang terkait dan antara pemerintah Kabupaten/Kota di hilir, tengahdan hulu Wilayah Sungai.

    d. Keterbukaan dan Ketersediaan Data dan Informasi Sumber Daya Air- Upaya peningkatan peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakanpengelolaan sistem informasi sumber daya air sesuai dengan kewenangannya.

    - Upaya menyediakan Informasi yang akurat, benar dan tepat waktu serta dapat di akses olehberbagai pihak yang berkepentingan dalam bidang sumber daya air.

    e. Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat, Swasta dan Pemerintah- Upaya pelibatan peran masyarakat dalam setiap proses pengelolaan sumber daya air,- Upaya Pemerintah dan pemerintah daerah menyelenggarakan pemberdayaan para pemilikkepentingan dan kelembagaan sumber daya air secara terencana dan sistematis.

    - Upaya meningkatkan kemampuan swadaya masyarakat pengguna air atas prakarsa sendiridapat melaksanakan upaya pemberdayaan untuk kepentingan masing-masing denganberpedoman pada tujuan pemberdayaan.

    Rangkuman alternatif strategi pengelolaan sumber daya air disusun dalam bentuk matrik yangformatnya sama dengan format yang terdapat dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya Air.

    6. Melakukan tinjauan dan kajian terhadap strategi terbaik sesuai kondisi wilayah sungaibersangkutan.Agar pemilihan strategi yang dilakukan oleh Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA)Wilayah Sungai Indragiri Akuaman. dapat berjalan dengan efektif maka konsultan diharuskanmenyiapkan konsep strategi terpilih skenario ekonomi rendah/sedang/tinggi dalam PolaPengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai bersangkutan, dengan melakukan tinjauanterhadap:- Sektor-sektor ekonomi dominan yang dipengaruhi oleh sumber daya air,- Kecenderungan pertumbuhan ekonomi Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota pada wilayah sungaibersangkutan,

    Strategi terpilih disusun dalam sebuah Matrik Strategi dengan contoh sebagai berikut:Skenario Terpilih: Kondisi Ekonomi Rendah/Sedang/TinggiAspek: Konservasi Sumber Daya AirNo. Sub

    AspekHasilAnali-sis

    Sasaran/Target

    Yang AkanDicapai

    Strategi Kebi-jakanOpera-sional

    Instasi/Lem-bagaJangkaPendek

    (5 tahun)

    JangkaMenengah(10 tahun)

    JangkaPanjang(20) tahun

    1. Perlindungan dan pe-lestarian SDA

  • 12

    2. Pengawetan air3. Pengelolaan kualitas air

    dan pengendalian pen-cemaran air

    Aspek: Pendayagunaan Sumber Daya AirNo. Sub

    AspekHasilAnali-sis

    Sasaran/Target

    Yang AkanDicapai

    Strategi Kebi-jakanOpera-sional

    Instasi/LembagaJangka

    Pendek(5 tahun)

    JangkaMenengah(10 tahun)

    JangkaPanjang(20) tahun

    1. Penatagunaan SDA2. Penyediaan sumber

    daya air3. Penggunaan

    sumber daya air4. Pengembangan

    sumber daya air5. Pengusahaan

    sumber daya air

    Aspek: Pengendalian Daya Rusak AirNo. Sub

    AspekHasilAnali-sis

    Sasaran/Target

    Yang AkanDicapai

    Strategi Kebi-jakanOpera-sional

    Instasi/LembagaJangka

    Pendek(5 tahun)

    JangkaMenengah(10 tahun)

    JangkaPanjang(20) tahun

    1. Pencegahan2. Penanggulangan3. Pemulihan

    Aspek: Sistim Informasi Sumber Daya AirNo. Sub

    AspekHasilAnali-sis

    Sasaran/TargetYangAkanDicapai

    Strategi Kebi-jakanOpera-sional

    Instasi/LembagaJangka

    Pendek(5 tahun)

    JangkaMenengah(10 tahun)

    JangkaPanjang(20) tahun

    1. Peningkatan peran Pe-merintah dan Pemda.2. Penyediakan Informasiyang akurat, benar dan

    tepat waktu serta dapatdi akses oleh berbagaipihak.

    Aspek: Pemberdayaan dan Peningkatan Peran MasyarakatNo. Sub

    AspekHasilAnali-sis

    Sasaran/Target

    Yang AkanDicapai

    Strategi Kebi-jakanOpera-sional

    Instasi/Lem-bagaJangkaPendek

    (5tahun)

    JangkaMenengah(10 tahun)

    JangkaPanjang(20tahun)

    1. Upaya Pemerintah dan pemda dlm pemberdayaan para pemilik kepentingan dan ke-lembagaan sumber daya airutk meningkatkan kinerja PSDA:a) Melibatkan peran masy

    dalam kegiatan peren-canaan, pelaksanaan kon-struksi, pengawasan danOdanP SDA.

    b) Pendidikan, pelatihan, pe-nelitian dan pengemba-ngan serta pendampi-ngan.

    2. Peningkatan kemampuan

  • 13

    swadaya masyarakat peng-guna air atas prakarsasendiri

    7. Pertemuan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) dalam Pemilihan StrategiBalai Wilayah Sungai Sumatera V melalui perusahaan konsultan memfasilitasi pelaksanaan sertamenyiapkan materi sebagai bahan dalam melakukan pemilihan strategi yang terdapat dalam polapengelolaan sumber daya air.Konsultan memfasilitasi dan mendampingi TKPSDA Wilayah Sungai Indragiri Akuaman dalammenetapkan strategi terpilih berdasarkan rangkuman hasil inventarisasi SDA dan tinjauan awal yangdilakukan konsultan. Strategi terpilih oleh TKPSDA Wilayah Sungai Indragiri Akuaman dibuat dalamBerita Acara/surat persetujuan yang di tanda tangani oleh Ketua dan Sekertaris TKPSDA.Apabila TKPSDA Belum terbentuk, maka pemilihan strategi dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umumbersama Gubernur Provinsi Sumatera Barat dan Prop.Riau dengan melibatkan Bupati/Walikota danInstansi terkait. Strategi terpilih oleh TKPSDA Wilayah Sungai Indragiri Akuaman dibuat dalam beritaacara/surat persetujuan yang ditanda tangani oleh Menteri Pekerjaan Umum bersama GubernurProvinsi Sumatera Barat dan Prop.Riau.

    8. Pertemuan Konsultasi Masyarakat 1Pertemuan Konsultasi Masyarakat tahap pertama (PKM 1) dilaksanakan untuk menyampaikan:1) Strategi terpilih yang telah dilaksanakan oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air

    pada wilayah sungai yang bersangkutan;2) Hasil terbaru dari inventarisasi sumber daya air; pengumpulan data dan informasi sumber daya

    air.3) Hasil Identifikasi isu dan permasalahan terkini yang terjadi pada wilayah,4) Peta Daerah Resapan Air dan Daerah Tangkapan Air yang telah dibuat pada penyusunan

    Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Indragiri Akuaman tahap I pada tahun2013,

    5) Peta zona pemanfaatan sumber air yang telah dibuat pada penyusunan Rencana PengelolaanSumber Daya Air Wilayah Sungai Indragiri Akuaman tahap I pada tahun 2013,

    6) Konsep Matrik Upaya Fisik dan Upaya NonfisikPertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan, koreksi, klarifikasi sesuai harapandan keinginan para pemilik kepentingan (stakeholders) dalam pengelolaan sumber daya air untukkemudian disusun dalam suatu kesepakatan bersama yang akan digunakan sebagai masukan dalamAnalisa Data dan penyusunan daftar usulan upaya fisik dan non fisik rencana pengelolaan sumberdaya air.Peserta yang diundang dalam PKM 1 adalah para pemilik kepentingan (stakeholders) dalampengelolaan sumber daya air yang bersangkutan beserta wadah koordinasi pengelolaan sumberdaya air wilayah sungai yang bersangkutan, seperti diuraikan dalam tabel berikut:No. Instasi, Lembaga12345678

    Direktorat Jenderal SDAAnggota TKPSDA WS ....Balai Besar/Balai Wilayah Sungai ...., beserta Bidang-Bidang.BPDASBappeda ProvinsiBappedalda Provinsi/Dinas Lingkungan Provinsi/BLH ProvinsiDinas PU Provinsi, Bidang Sumber Daya AirDinas PU Provinsi, Bidang Cipta Karya

  • 14

    910111213141516171819202223242526272829303132333435

    Balai PSDA ProvinsiDinas Kehutanan ProvinsiDinas Pertanian ProvinsiDinas Perkebunan ProvinsiDinas Perhubungan ProvinsiDinas Perindustrian ProvinsiDinas Energi dan Sumber Daya Mineral ProvinsiDinas-Dinas Provinsi yang terkait dengan SDABappeda Kabupaten/KotaPDAM Kabupaten/KotaDinas PU Kabupaten/KotaDinas Kehutanan Kabupaten/KotaDinas Pertanian Kabupaten/KotaDinas Perkebunan Kabupaten/KotaDinas Perhubungan Kabupaten/KotaDinas Perindustrian ProvinsiDinas Energi dan Sumber Daya Mineral ProvinsiDinas Kab./Kota yang terkait dengan SDAPakar Pengelolaan Sumber Daya Air (Perguruan Tinggi)Asosiasi Keahlian Terkait SDA.Organisasi Masyarakat Pengguna AirOrganisasi Usaha Industri Pengguna AirLembaga Swadaya MasyarakatLembaga Masyarakat Adat atau Tokoh MasyarakatPerusahaan Terkait Pengusahaan SDA (Perusahaan Air Kemasan)Institusi Yang Bertanggung Jawab di Bidang SDAdi Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota.

    9. Inventarisasi Data Tambahan Berdasarkan Rekomendasi PKM1Berdasarkan masukan dari peserta PKM1, terhadap data yang diragukan (tidak berasal darisumbernya langsung) serta data yang kurang lengkap, maka konsultan segera menindak lanjutidengan melakukan inventarisasi data tersebut secara langsung kepada instansi, lembaga yangmengeluarkan data tersebut.

    10. Analisis DataAnalisa data dilakukan setelah semua data dan informasi sumber daya air terbaru erkumpul, yaitu:- data dan informasi sumber daya air dalam pola pengelolaan sumber daya air;- data tambahan pada tahun terakhir pada saat penyusunan rancangan rencana pengelolaan

    sumber daya air serta;- data-data baru yang lebih rinci/detail tinggkat kedalamannya.

    Analisis data dilakukan terhadap 3 (tiga) aspek pengelolaan sumber daya air yang dalampelaksanaannya memerlukan dukungan sistem informasi sumber daya air serta pemberdayaan danpeningkatan peran masyarakat dengan standar dan kriteria serta cara/metode analisis yang samadengan penyusunan pola pengelolaan sumber daya air.

    11. Rencana Umum Upaya PengelolaanDari hasil identifikasi isu dan permasalahan terkini yang terjadi pada wilayah sungai serta hasilanalisis data yang dilakukan akan diperoleh gambaran upaya yang bersifat keruangan dan sistemikberupa rencana pokok/induk pengelolaan masing-masing aspek serta keterpaduannya dalam 5aspek pengelolaan, yaitu konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air,pengendalian daya rusak air, sistem informasi sumber daya air serta pemberdayaan danpeningkatan peran masyarakat.

    12. Tinjauan Terhadap Konsep Matrik Upaya Nonfisik dan Upaya Fisik

  • 15

    Analisis yang dilakukan untuk meninjau konsep matrik upaya pengelolaan sumber daya padamasing-masing aspek dan sub aspek pengelolaan sumber daya air, meliputi upaya fisik dan upayanon fisik yang telah disusun dalam Penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber DayaTahun 2013.

    13. Pengumpulan Data Desain DasarPengumpulan data ini digunakan untuk pengembangan prasarana sumber daya air, khususnyauntuk sarana prasarana (bangunan) pengelolaan sumber daya air yang baru, selain sarana prasaranayang telah dilakukan dalam Penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya WilayahSungai Indragiri Akuaman Tahun 2013.

    Sarana prasarana (bangunan) pengelolaan sumber daya air pada kegiatan ini, meliputi:pembangunan waduk, revitalisasi kolong, pengembangan pantai, dan lainnya yang akan diusulkanKonsultan dan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.

    Data Desain Dasar ini, pada pekerjaan pada 2 lokasi rencana waduk:a. Pengukuran Topografi, meliputi:

    - Situasi bangunan, skala 1:2.000 atau 1:5.000,- Melintang bangunan, skala horizontal dan vertikal 1:200,- Memanjang bangunan, skala horizontal 1:2.000 dan vertikal 1:200.- Pengadaan dan Pemasangan BM pada masing-masing lokasi waduk/kolong sebanyak:2 buah pada as bangunan, 4 buah menyebar ke arah hulu bangunan.

    - Pengadaan dan Pemasangan CP pada masing-masing lokasi waduk sebanyak 12 buah.a. Penyelidikan Geologi dan Geoteknik

    - Pemeriksaan geologi permukaan di lokasi bangunan.- Identifikasi dan klasifikasi tanah semi detail dan formasi geologi.- Handbor dan handsondir: 1 titik/sampel pada masing-masing as bangunan.- Test pit, 1 titik pada masing-masing as bangunan.- Pemeriksaan laboratorium terhadap sifat-sifat mekanik tanah (unit weight, specific weight,natural moisture content, atterberg limit, triaxial test, consolidation test, permeability test,compaction test)

    Keputusan dilaksanakannya atau tidak dilaksanakannya pengukuran topografi dan penyelidikangeologi dan penyelidikan tanah bangunan sumber daya air didasarkan atas pertimbangantingkat kepentingan dan prioritas bangunan pengelolaan sumber daya air yang disetujui olehDireksi Pekerjaan.

    b. Identifikasi lokasi ketersediaan sumber material bahan bangunan (quarry), disebutkan jenismaterial bahan bangunan dan pontensi volume serta lokasinya.

    c. Identifikasi lokasi buangan galian, disebutkan potensi volume buangan galian serta lokasinya.

    14. Desain DasarDaftar usulan upaya fisik dan non fisik pada masing-masing aspek pengelolaan sumber daya airhasil analisis data kemudian dilakukan analisis desain dasar, meliputi:

    - desain dasar upaya fisik memuat lokasi; tata letak dan perkiraan tipe dan ukuran bangunan,ketersediaan bahan bangunan, dan lokasi buangan bahan galian,

    - desain dasar upaya nonfisik memuat; jenis kegiatan, lokasi, dan waktu pelaksanaan.Berikut diberikan contoh format desain dasar upaya nonfisik:

  • 16

    Desain dasar Kegiatan Pengaturan pelestarian daerah resapan air dan daerah tangkapanair

    1. Jenis Kegiatan : Pembuatan peraturan terkait pelestarian daerah resapanair dan daerah tangkapan air

    2. Lokasi kegiatan : Desa: .., Kec.: ,Kab/Kota: Letak/lokasi: LU BT

    3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : pendek/menengah/panjang4. Perkiraan Biaya : Rp . ( . )5. Lembaga/Instansi :

    Berikut diberikan contoh format desain dasar upaya fisik:Desain Dasar Saluran Drainase/Sudetan1. Jenis Saluran Air2. Lokasi Desa: .., Kec.: , Kab/Kota: ..

    Koordinat Geografis: LU BT3. Tata Letak Peta lokasi4. Metode Analisis - Analisis debit suplesi,

    - Analisis dimensi saluran, mengacu SNI 03-1724-19895. Tipe Bangunan Pasangan batu/beton6. Perkiraan Ukuran Bangunan

    disertai sket gambarGambar situasi/denah skala 1:200 atau 1:500

    Gambar tipikal potongan melintang skala 1:20 atau 1:50

    7. Ketersediaan BahanBangunan (quarry)

    Desa: , Kec.: , Kab/Kota: Koordinat Geografi: LU .BT

    8. Lokasi Buangan BahanGalian

    Desa: .., Kec.: , Kab/Kota: Koordinat Geografi: LU BT

    9. Perkiraan Biaya Rp . ( . )10. Rencana Waktu

    PelaksanaanDisesuaikan dengan rencana jangka pendek/menengah/ panjangdalam rencana pengelolaan sumber daya air

    Bangunan ini termasuk dalam aspek dan subaspek pengelolaan sumber daya air sebagaiberikut:Aspek Konservasi Sumber Daya Air Pendayagunaan

    Sumber Daya AirPengendalianDaya Rusak

    AirSubAspek

    1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 2.1 2.2 2.3 3 1 2 3 4 5 1 2 3

    15. Analisis Prakiraan Biaya Upaya Fisik dan Non Fisik

    b b

    h

  • 17

    Semua upaya fisik dan non fisik yang telah ditetapkan desain dasarnya kemudian dianalisisperkiraan biayanya dengan memperhitungkan inflasi dan faktor dalam analisis ekonomi, sedemikanrupa sehingga biayanya mendekati biaya nyata pada saat upaya fisik dan non fisik tersebutdilaksanakan pada jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

    16. Analisis Prakiraan KelayakanSemua upaya fisik dan non fisik yang telah disusun menurut aspek-aspek pengelolaan sumber dayaair di atas kemudian satu-persatu dilakukan analisis prakiraan kelayakannya secara:

    - ekonomi dengan menggunakan pendekatan ekonomi teknik,- sosial, ditekankan pada pendapat masyarakat setempat terhadap kesiapan masyarakat untukmenerima rencana kegiatan

    - Teknis, Khusus untuk upaya fisik (bangunan sumber daya air) dilakukan pra-kelayakan teknisdengan melakukan tinjauan terhadap kondisi topografi, geologi, geoteknik yangmemungkinkan untuk didirikan bangunan SDA.

  • 18

    17. Matrik Dasar Penyusunan Program Dan KegiatanCONTOH FORMAT: MATRIK DASAR PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN RENCANA PENGELOLAAN

    SUMBER DAYA AIR WS Indragiri Akuaman....ASPEK : Konservasi Sumber Daya AirNo. Sub Aspek Stra-

    tegiTer-pilih

    Upaya Desain Dasar Perki-raanBiaya

    PrakiraanKelayakan

    Waktu Pelaksanaan Lembaga/Instansi

    Pelaksana *)NonFisik

    Fisik Jeniskegiatan/Tipebangunan

    Uku-ran

    Lokasi Tek-nis

    Ekono-mi

    0-5tahun

    5-10tahun

    10-20tahun

    DAS Kab/Kota

    Koor-dinatGeo-grafis

    1 Perlindungan dan pele-starian sumber daya air

    2 Pengawetan air3 Pengelolaan kualitas air

    dan pengendalian pen-cemaran air

    ASPEK : Pendayagunaan Sumber Daya AirNo. Sub Aspek Stra-

    tegiTerpi-lih

    Upaya Desain Dasar Perki-raanBiaya

    PrakiraanKelayakan

    Waktu Pelaksanaan Lembaga/Instansi

    Pelaksana *)NonFisik

    Fi-sik

    Jeniskegiatan/Tipe

    bangu-nan

    Uku-ran

    Lokasi Tek-nis

    Eko-nomi

    0-5tahun

    5-10tahun

    10-20tahun

    DAS Kab/Kota

    Koor-dinatGeo-grafis

    1 Penatagunaan sumber daya air2 Penyediaan sumber daya air3 Penggunaan sumber daya air4 Pengembangan sumber daya

    air5 Pengusahaan sumber daya air

  • 19

    ASPEK : Pengendalian Daya Rusak AirNo. Sub Aspek Stra-

    tegiTer-pilih

    Upaya Desain Dasar Perki-raanBiaya

    PrakiraanKelayakan

    Waktu Pelaksanaan Lembaga/Instansi

    Pelaksana *)NonFisik

    Fisik Jeniskegiatan/Tipebangu-nan

    Uku-ran

    Lokasi Teknis Eko-nomi

    0-5tahun

    5-10tahun

    10-20tahunDAS Kab/

    KotaKoor-dinatGeo-grafis

    1 Pencegahan2 Penanggulangan3 Pemulihan

    ASPEK : Sistem Informasi Sumber Daya AirNo. Sub Aspek Strategi

    TerpilihUpaya Desain Dasar Perki-

    raanBiaya

    PrakiraanKelayakan

    Waktu Pelaksanaan Lembaga/Instansi

    Pelaksana *)NonFisik

    Fisik Jeniskegiatan/Tipebangun

    an

    Uku-ran

    Lokasi Teknis Eko-nomi

    0-5tahun

    5-10tahun

    10-20tahunDAS Kab/

    KotaKoor-dinatGeo-grafis

    1 Peningkatanperan Pemerin-tah dan Pemda2 PenyediaanInformasi yangakurat, benardan tepat waktuserta dapat diakses olehberbagai pihak

  • 20

    ASPEK : Pemberdayaan dan PengawasanNo. Sub Aspek Strategi

    TerpilihUpaya Desain Dasar Perki-

    raanBiaya

    PrakiraanKelayakan

    Waktu Pelaksanaan Lembaga/Instansi

    Pelaksana *)NonFisik

    Fisik Jeniskegia-tan/Tipe

    bangunan

    Uku-ran

    Lokasi Tek-nis

    Eko-nomi

    0-5tahun

    5-10tahun

    10-20tahunDAS Kab/

    KotaKoor-dinatGeo-grafis

    1 Upaya Pemerintah danpemerintah daerah dalampemberdayaan para pemilikkepentingan dankelembagaan sumber daya airuntuk meningkatkan kinerjapengelolaan sumber daya air:a. Melibatkan peran masya-rakat dalam kegiatan pe-rencanaan, pelaksanaankonstruksi, pengawasandan O&P sumber daya airb. Pendidikan, pelatihan, pe-nelitian dan pengemba-ngan serta pendampingan2 Peningkatan kemampuanswadaya masyarakatpengguna air atas prakarsasendiri

    *) Lembaga/instansi yang dimaksud adalah Lembaga/Instansi yang bertanggung jawab mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauandan evaluasi program dan kegiatan.

    Matrik Dasar Penyusunan Program Dan Kegiatan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai Indragiri Akuaman harus dilengkapipeta-peta lokasi upaya fisik dan nonfisik yang dapat dikelompokkan menurut maisng-masing aspek atau sub aspek pengelolaan sumber daya air.

  • 21

    9. Konsultasi Tim TeknisHasil pekerjaan Konsultan sampai dengan tahap ini, dikonsultasikan kepada Tim Teknis DirektoratJenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta.

    10. PKM2Pertemuan Konsultasi Masyarakat tahap kedua (PKM 2) dilaksanakan untuk menyampaikan,Pengumpulan Data Desain Dasar upaya fisik dan nonfisik, Prakiraan Biaya Upaya Nonfisik dan UpayaFisik, Prakiraan Kelayakan dan Matrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan yang merupakanRancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air.Pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan, koreksi, klarifikasi sesuai harapandan keinginan para pemilik kepentingan (stakeholders) dalam pengelolaan sumber daya air untukkemudian menyepakati bersama Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungaibersangkutan.

    11. Pembahasan Hasil PKM2 Oleh TKPSDA WSTKPSDA wilayah sungai bersangkutan, dalam pembahasan ini memberikan pertimbangan terhadapRancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai bersangkutan.Balai Besar/Balai Wilayah Sungai melalui perusahaan konsultan memfasilitasi pelaksanaan sertamenyiapkan materi sebagai bahan dalam pembahasan ini.

    12. Penyusunan Matrik Dasar Penyusunan Program Dan Kegiatan Rencana PengelolaanSumber Daya Air Wilayah SungaiBerdasarkan hasil konsultasi dengan Tim Teknis, hasil PKM 2 serta hasil pembahasan RancanganRencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Indragiri Akuaman oleh TKPSDA makadisusun Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Indragiri Akuaman yangsiap untuk dilanjukan pada proses selanjutnya, yaitu penetapan oleh Menteri Pekerjaan Umum.

    B. Lokasi KegiatanKegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Wilayah Sungai Indragiri Akuaman meliputi wilayahadministrasi di WS Indragiri Akuaman.

    C. Data dan Fasilitas Penunjang1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa

    Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harusdipelihara oleh penyedia jasa yaitu :a. Laporan dan data

    Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu beserta peta-petanya (bila ada).b. Akomodasi dan ruangan kantor (bila ada)c. Staf Pengawas dan Pendamping

    (Pengguna jasa akan mengangkat petugas direksi pekerjaan atau wakilnya yang bertindaksebagai pengawas dan pendamping (counterpart), atau project officer (PO) dalam rangkapelaksanaan jasa konsultasi.

    d. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh penyedia jasa (bilaada).

  • 22

    2. Penyediaan oleh Penyedia JasaPenyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yangdipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan

    D. Alih PengetahuanApabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka Penyedia Jasa harus mengadakan pelatihan, kursussingkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alihpengetahuan kepada staf satuan kerja.

    METODOLOGIDalam menyelesaikan pekerjaan Penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya AirWilayah Sungai Indragiri Akuaman, Konsultan diminta untuk menerapkan metodologi penyelesaianpekerjaan pada tahap-tahap sebagai berikut:1. Identifikasi isu dan permasalahan terkini yang terjadi pada wilayah sungai.

    Metodologi identifikasi dikemudian hari harus mampu merangkum semua permasalahan yangterjadi dalam pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.

    2. Pemilihan StrategiKesiapan dan peran aktif konsultan sangat penting dalam menyiapkan bahan-bahan yangdigunakan para anggota TKPSDA Wilayah Sungai dalam memilih strategi terbaik dari pengelolaansumber daya air, bahan-bahan yang disiapkan harus benar-benar menggambarkan kondisi wilayahsungai, sehingga strategi yang dipilih dapat efektif menuntaskan permasalahan yang ada.

    3. PKMDalam pelaksanaan PKM 1 dan PKM 2, diprioritaskan kepada peserta untuk menyampaikanmasukan-masukannya.

    4. Semua analisis yang digunakan dalam pekerjaan ini, menggunakan metode input-proses-output,seperti diagram berikut:

    JANGKA WAKTU PELAKSANAANJangka waktu pelaksanaan kegiatan adalah 9 (sembilan) bulan kalender.

    TENAGA AHLITenaga ahli yang dibutuhkan untuk menyusun Pekerjaan ini adalah sebagai berikut :1. Team Leader/Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), berpendidikan S2 Teknik Sumber Daya Air

    lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi, memiliki kompetensi sebagai Ahli SDA danberpengalaman dalam memimpin kegiatan studi dan perencanaan sumber daya air minimal 10tahun dan berpengalaman sebagai Ketua Tim dalam kegiatan penyusunan rancangan polapengelolaan sumber daya air minimal 2 (dua) kali,

    2. Ahli Perencanaan Sumber Daya Air (SDA), berpendidikan S2 Teknik Sipil atau Teknik Sumber DayaAir lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi, memiliki kompetensi sebagai Ahli SDA danberpengalaman dalam kegiatan studi dan perencanaan sumber daya air minimal 8 tahun danberpengalaman dalam kegiatan penyusunan rancangan pola pengelolaan sumber daya air minimal1 (satu) kali,

    INPUT PROSES OUTPUT

  • 23

    3. Ahli Hidrologi-Konservasi Sumber Daya Air, berpendidikan S1 Teknik Sipil atau Teknik Sumber DayaAir lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi, memiliki kompetensi sebagai Ahli SDA danberpengalaman dalam analisis hidrologi, khususnya ketersediaan air (air hujan, air permukaan,tampungan air, dll) di WS minimal 5 tahun, dan berpengalaman dalam kegiatan penyusunanrancangan pola pengelolaan sumber daya air minimal 1 (satu) kali,

    4. Ahli Kehutanan, berpendidikan S1 Kehutanan lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi,berpengalaman dalam bidang konservasi hutan minimal 5 tahun dan berpengalaman dalamkegiatan penyusunan rancangan pola pengelolaan sumber daya air minimal 1 (satu) kali,

    5. Ahli Tata Ruang, berpendidikan S1 Planologi atau Teknik Arsitektur lulusan perguruan tinggi yangterakreditasi, berpengalaman dalam perencanaan tata ruang wilayah minimal 4 tahun danberpengalaman dalam kegiatan penyusunan rancangan pola pengelolaan sumber daya air minimal1 (satu) kali.

    6. Ahli Hidrologi-Pendayagunaan Sumber Daya Air, berpendidikan S1 Teknik Sipil atau Teknik SumberDaya Air lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi, memiliki kompetensi sebagai Ahli SDA danberpengalaman dalam analisis hidrologi, khususnya ketersediaan air dan kebutuhan air di WSminimal 5 tahun, dan berpengalaman dalam kegiatan penyusunan rancangan pola pengelolaansumber daya air minimal 1 (satu) kali.

    7. Ahli Lingkungan (RKI dan Sanitasi), berpendidikan S1 Teknik Sipil atau Teknik Lingkungan lulusanperguruan tinggi yang terakreditasi, yang berpengalaman dalam analisis kuantitas dan kualitas airbaku (RKI), air limbah dan pencemaran sungai minimal 4 tahun.

    8. Ahli Irigasi, berpendidikan S1 Teknik Sipil atau Teknik Sumber Daya Air lulusan perguruan tinggiyang terakreditasi, memiliki kompetensi sebagai Ahli SDA dan berpengalaman dalam perencanaanirigasi minimal 4 tahun, 1 (satu) orang selama 4 bulan.

    9. Ahli Alokasi Air (basin water resources management decision support system), berpendidikan S1Teknik Sipil atau Teknik Sumber Daya Air lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi, memilikikompetensi sebagai Ahli SDA dan berpengalaman dalam analisis neraca air dan alokasi airmenggunakan perangkat lunak dalam pengelolaan sumber daya air minimal 4 tahun.

    10. Ahli Sungai-Pantai-Pengendalian Daya Rusak Air, berpendidikan S1 Teknik Sipil atau Teknik SumberDaya Air lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi, memiliki kompetensi sebagai Ahli SDA danberpengalaman dalam perencanaan sungai minimal 5 tahun dan berpengalaman dalam kegiatanpenyusunan rancangan pola pengelolaan sumber daya air minimal 1 (satu) kali.

    11. Ahli Hidaulika/Bangunan Air, S1 Teknik Sipil atau Teknik Sumber Daya Air lulusan perguruan tinggiyang terakreditasi, memiliki kompetensi sebagai Ahli SDA dan berpengalaman dalam perencanaanbangunan air minimal 4 tahun,

    12. Ahli Sistem Informasi-SISDA, berpendidikan S1 Teknik Informatika lulusan perguruan tinggi yangterakreditasi, berpengalaman dalam menyusun sistem inforamsi manajemen kegiatan sumber dayaair minimal 4 tahun,

    13. Ahli Sosial-Pemberdayaan Masyarakat, berpendidikan S1 Sosial lulusan perguruan tinggi yangterakreditasi, berpengalaman dalam studi sosial, studi kelembagaan, pemberdayaan masyarakat,minimal 4 tahun,

    14. Ahli Ekonomi, berpendidikan S1 Ekonomi lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi,berpengalaman dalam menyusun studi ekonomi daerah dan kelayakan pembangunan minimal 4tahun,

    15. Ahli GIS berpendidikan S1 Geomatika atau Geografi Kartografi Penginderaan Jauh lulusanperguruan tinggi yang terakreditasi, berpengalaman dalam Sistem Informasi Geografis padakegiatan perencanaan sumber daya air minimal 4 tahun.

  • 24

    SUB PROFESIONAL STAFSub profesional staf adalah staf yang membantu tugas-tugas tenaga ahli, berpendidikan S1 sesuaipendidikan Tenaga Ahli yang diuraikan di atas, terdiri dari:1. Asisten Ahli Hidrologi2. Asisten Ahli Sistem Informasi3. Asisten Ahli GIS

    TENAGA PENDUKUNG :Tenaga pendukung, terdiri dari:

    1. Chief Surveyor : 1 orang2. Surveyor : 4 orang3. Chief Operator & Studio : 1 orang4. Operator GIS : 1 orang5. Operator MIS/DSS Software : 1 orang6. Draftman : 1 orang7. Administrasi&Keuangan : 1 orang8. Operator Komputer : 1 orang9. Office Boy : 1 orang

    KELUARANKeluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :1. Dokumen Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Indragiri Akuaman

    yang berisi Matrik Dasar Penyusunan Program Dan Kegiatan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Airpada Wilayah Sungai Indragiri Akuaman, dilengkapi peta-peta yang dapat dikelompokkan menurutmaisng-masing aspek atau sub aspek pengelolaan sumber daya air.

    2. Dokumen Desain Dasar dari upaya fisik dan nonfisik yang dilengkapi oleh peta situasi saranaprasarana (bangunan) pengelolaan sumber daya air, gambar tipikal bangunan, gambar penampangmemanjang dan melintang bangunan.

    PELAPORANJenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:1. Rencana Mutu Kontrak dibuat oleh penyedia jasa dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ,

    diserahkan paling lambat 2 (dua) minggu setelah kontrak ditandatangani dan RMK tersebutdibuat sebanyak 5 rangkap.

    2. Laporan Pendahuluan, berisi: pengumpulan data awal, pendekatan dan metodologi, kesulitanyang ditemui, dan progres kerja.Laporan pendahuluan ini diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah kontrak ditandatangani& dibuat sebanyak 15 (lima belas) rangkap untuk bahan diskusi. Laporan Pendahuluan yang telahdiperbaiki diserahkan 1 (satu) minggu setelah diskusi dilaksanakan dan diserahkan sebanyak 10(sepuluh).

    3. Laporan Bulanan berisi kemajuan pekerjaan, masalah yang dihadapi, langkah-langkah yang perludiambil, rencana kerja selanjutnya, absensi seluruh personil dan kurva S. Laporan bulanandiserahkan setiap awal bulan ssebanyak 5 rangkap tiap bulannya.

    4. Laporan Antara/Pertengahan, berisi: hasil inventarisasi dan pengumpulan data, hasil identifikasidan hasil pemilihan strategi serta kesulitan yang ditemui selama pelaksanaan pekerjaan.Konsep laporan antara untuk bahan diskusi dibuat rangkap 15 dan final laporan antara setelahdiperbaiki dibuat 10 rangkap.

  • 25

    5. Laporan Akhir, berisi: rangkuman hasil dari seluruh kegiatan, mulai pengumpulan data awal,inventarisasi SDA dan identifikasi permasalahan, pemilihan strategi, kegiatan PKM1, analisikawasan resapan dan derah tangkapan air serta analisis zona pemanfaatan sumber air dan analisisdata penyusunan konsep matrik upaya nofisik dan fisik dari rencana pengelolaan sumber daya air,hasil konsultasi dengan Tim Teknis, PKM2 dan hasil pembahasan oleh wadah koordinasipengelolaan SDA (TKPSDA) wilayah sungai bersangkutan serta keluaran yang dihasilkan dalampekerjaan ini.Konsep laporan akhir untuk bahan diskusi dibuat rangkap 15 dan final laporan akhir setelahdiperbaiki dibuat 10 rangkap.

    6. Executive Summary, berisi ringkasan dari laporan akhir, sebanyak 10 rangkap7. Semua laporan di atas (nomor 1 s/d nomor 6) berukuran kertas kwarto.8. Laporan Pendukung, berisi:

    1) Laporan Data dan Informasi Sumber Daya Air, yang berisi semua data yang digunakan dalampenyusunan Rancangan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai dan data baruyang diperoleh dalam penyusunan Rancangan Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai.. ini

    2) Peta kawasan resapan air dan daerah tangkapan air dengan skala 1:25.000 atau 1:50.000dengan ukuran A3 sebanyak 5 rangkap,

    3) Peta zona pemanfaatan sumber air dengan skala 1:25.000 atau 1:50.000 dengan ukuran A3sebanyak 5 rangkap,

    4) Peta lokasi upaya nonfisik dan upaya fisik setiap aspek pengelolaan sumber daya air (ada 5aspek) dengan skala 1:25.000 atau 1:50.000 dengan ukuran A3 sebanyak 10 rangkap,

    5) Peta-peta situasi bangunan pengelolaan sumber daya air, gambar tipikal bangunanpengelolaan sumber daya air, gambar penampang memanjang dan melintang bangunandibuat sebanyak 10 rangkap.

    6) Laporan Pengukuran Topografi, dibuat sebanyak 10 rangkap.7) Laporan Penyelidikan Geologi Permukaan dan Geotek.

    9. Semua Laporan di atas (nomor 1 s/d nomor 8) di atas di dicopy ke dalam CD sebanyak 3 rangkapdan eksternal harddisk 1 buah (minimal 500 GB).

    LAIN-LAINa. Sewaktu-waktu konsultan dapat dipanggil oleh pemberi tugas untuk mengadakan diskusi atau

    memberikan penjelasan tentang hasil kerja atau yang berkaitan dengan pekerjaan ini.b. Konsultan harus menunjuk seorang wakilnya sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam rangka

    pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa penuh untuk bertindak dan mengambilkeputusan atas nama konsultan.

    c. Konsultan diharuskan untuk mendiskusikan substansi pekerjaan ini selain dengan Direksipekerjaan juga dengan Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air cq. Sub DirektoratPerencanaan Pengembangan Wilayah Sungai

    d. Semua peralatan dan software yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harusdisediakan oleh konsultan.

    e. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan ini akan dijelaskan dalamacara penjelasan pekerjaan.