tp migas

Upload: indah-amelia-sasmitha

Post on 27-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 TP Migas

    1/19

    Geologi Regional Daerah Buton

    Daerah Buton telah lama dikenal sebagai daerah penghasil aspal alam

    yang terdapat di Indonesia. Pulau Buton merupakan satu bagian dari Kepulauan

    Tukangbesi-Buton, dimana para ahli geologi berpendapat Kepulauan Tukangbesi-

    Buton ini sering bersentuhan dengan Mandala Sulawesi Timur.

    Mandala Sulawesi Timur terdiri dari gabungan batuan ultramaik, maik

    dan malihan, sedangkan Kepulauan Tukangbesi-Buton disusun oleh kelompok

    batuan sedimen pinggiran benua serta oleh batuan malihan berumur Permo-

    Karbon sebagai batuan alasnya. Menurut penyelidik terdahulu yaitu !.

    Sikumbang dan P. Sanyoto, tektonik yang terdapat di Pulau Buton ter"adi

    beberapa kali yang dimulai se"ak pra-#osen. Pola tektonik yang terdapat di Pulau

    Buton sukar untuk ditentukan yang disebabkan oleh seluruh batuannya telah

    mengalami beberapa kali perlipatan dan penyesaran.

    $erak tektonik utama yang membentuk pola struktur hingga sekarang

    diperkirakan ter"adi pada #osen-%ligosen yang membentuk struktur imbrikasi

    berarah timurlaut&baratdaya. Tektonik ini kemungkinan menyebabkan pula

    ter"adinya sesar mendatar antara Buton 'tara dan Buton Tengah sepan"ang Bubu-

    Matewe yang diperkirakan berhubungan dengan sesar mendatar Palu-Koro.

    Kegiatan tektonik berikutnya ter"adi antara Pliosen-Plistosen yang mengakibatkan

    terlipatnya batuan pra-Pliosen.

  • 7/25/2019 TP Migas

    2/19

    Gambar 1. Peta $eologi (embar Buton )Sikumbang, *++

    1.1.1 Geomorfologi Regional

    Buton dapat dibagi men"adi tiga ona berdasarkan isiograi dan

    geomorologinya )Sikumbang dan Sanyoto, *+/* dan Da0idson, *++* yang

    diakibatkan oleh pengaruh struktur dan litologi pada ona tersebut, yaitu1

    2ona Buton 'tara, yang didominasi oleh dataran rendah dan punggungan

    pantai berbentuk tapal kuda dengan dikelilingi gunung-gunung sepan"ang

    utara, Barat, Timur dimana tren3 umum pegunungan tersebut adalah baratlaut-

    tenggara. 2ona Selatan terdiri dari lembah dan punggungan berarah timur laut,

    kemudian ditandai dengan berkembangnya hamparan daerah koral dan

    memperlihatkan topograi karst.

    2ona Buton Tengah, didominasi oleh deretan pegunungan lebar dibentuk dari

    barisan pegunungan yang sedikit melengkung sepan"ang 'tara-Selatan dengan

  • 7/25/2019 TP Migas

    3/19

    tren ke arah utara, sedangkan sepan"ang pantai barat terdiri dari topograi

    dengan relie rendah yang berarah timur-laut. 2ona Buton Selatan, terdiri dari topograi yang berupa lembah dan bukit

    dengan trend arah timurlaut, teras-teras terumbu yang terangkat dan topograi

    karst yang berupa haysta3k )perbukitan gamping dan ditulangpunggungi oleh

    Pegunungan Kapantoreh.

    Pen"elasan diatas dapat dilihat pada gambar berikut yang men"elaskan

    tentang pembagian ona isograi dan geomorologi Pulau Buton adalah sebagai

    berikut )#4I5$eoser0i3es, *++6.

    Gambar 2.Pembagian ona isiograi dan propinsi geomorologi Pulau Buton)sumber1 #4I5$eoser0i3es, *++6

    *.*.7 Stratigrafi Regional

    Daerah Buton disusun oleh satuan batuan yang dapat dikelompokan ke

    dalam batuan Mesooikum dan Kenooikum. Kelompok batuan Mesooikum

    berumur Trias hingga Kapur 8tas, sedangkan kelompok Kenooikum berumur

  • 7/25/2019 TP Migas

    4/19

    Miosen dan Plistosen. Kelompok batuan yang termasuk Mesooikum terdiri atas

    9ormasi :into )Trw, 9ormasi %gena );o, 9ormasi 4umu );r dan 9ormasi

    Tobelo )KTt yang diendapkan dari Trias hingga Kapur 8khir. Kelompok batuan

    sedimen yang termasuk Kenooikum kemudian menutupi sebagian besar Buton

    yang terdiri atas 9ormasi Tondo )Tmt3, 9ormasi Sampolakosa )Tmps dan

    9ormasi :apulaka )

  • 7/25/2019 TP Migas

    5/19

    Tondo. Kedua satuan batuan ini diperkirakan mempunyai hubungan stratigrai

    men"ari yang berumur Miosen dan diendapkan pada lingkungan neritik hingga

    batial bawah. 9ormasi Tondo mempunyai hubungan tidak selaras dengan

    ormasi dibawahnya yaitu 9ormasi :into, 9ormasi %gena, 9ormasi 4umu dan

    9ormasi Tobelo.

    Formasi Sam!ola"osa (Tm!s)

    9ormasi Sampolakosa terutama terdiri atas napal dan batupasir

    gampingan dengan sisipan kalkarenit berlapis tipis. !apal berwarna abu-abu

    terang, kompak dan umumnya masi sampai berlapis, dipisahkan oleh sisipan

    tipis kalkarenit. 9ormasi Sampolakosa diendapkan pada lingkungan neritik

    hingga batial, dengan umur Miosen 8tas hingga Pliosen Bawah.

    Formasi #gena ($o)

    Berumur >ura Bawah, terdiri atas batugamping berlapis baik, berwarna

    kelabu dan ungu muda serta sisipan napal yang diendapkan dalam lingkungan

    laut dalam.

    Formasi Rumu ($r)

    Terdiri atas kalsilutit, napal, batulumpur dan kalkarenit, berumur >ura

    8tas dan hanya ditemukan di sekitar $unung 4umu dengan lingkungan

    pengendapan laut dalam.

    Formasi Tobelo (%Tt)

    Terdiri atas kalsilutit5mikrit dengan warna putih kekuningan, kelabu

    terang hingga 3oklat muda, berlapis baik dan di beberapa tempat terdapat

    lapisan atau konkresi ri"ang. 9ormasi ini berumur Kapur 8tas hingga Paleosen.

  • 7/25/2019 TP Migas

    6/19

    Formasi Wa!ula"a (&!w)

    Terletak selaras diatas 9ormasi Sampolakosa akan tetapi pada beberapa

    bagian menun"ukkan hubungan tidak selaras. Batuan penyusunnya terdiri atas

    batugamping terumbu ganggang dan koral, memperlihatkan undak-undak

    pantai purba dan topograi karst, endapan han3uran terumbu, batukapur,

    batugamping pasiran, batupasir gampingan, batulempung dan napal kaya

    oraminiera plankton. 9ormasi ini berumur Plistosen yang diendapkan dalam

    lingkungan laguna-itoral. 8lu0ium merupakan endapan hasil rombakan saat ini

    yang terdiri atas kerikil, kerakal, pasir lumpur dan gambut hasil endapan

    sungai, rawa dan pantai.

    Stratigrai Buton menurut Da0idson )*++* mengelompokan stratigrai ke

    dalam ? ke"adian tektonostratigrai, yaitu sedimentasi pre-rift yang terdiri dari

    9ormasi Doole, 9ormasi :into, 9ormasi %gena@ sedimentasi Rift-Drift yang

    terdiri dari 9ormasi 4umu, 9ormasi Tobelo@ Sedimentasi Syn dan Post %rogeni3

    yang terdiri dari 9ormasi Tondo dan 9ormasi Sampolakosa@ sedimentasi deormasi

    yang lebih muda )9ormasi :apulaka.

  • 7/25/2019 TP Migas

    7/19

    Gambar '.Kolom Stratigrai 4egional Pulau Buton )sumber1 Da0idson. *++*

    1.1.' Stru"tur Regional

    Stuktur geologi adalah suatu struktur atau kondisi yang ada di suatu daerah

    sebagai akibat ter"adinya perubahan-perubahan pada batuan oleh proses tektonik

    atau proses lainnya. Dengan ter"adinya proses tektonik, maka batuan maupun

    kerak bumi akan berubah susunannya dari keadaan semula.

    Peristiwa Tektonik yang ter"adi pada 8n"ungan Buton-Tukangbesi

    setidaknya ter"adi sebanyak A kali. Ketiganya turut berperan dalam tataan

    stratigrai dan struktur didaerah ini. Struktur geologi yang berkembang terdiri atas

    antiklin, sinklin, sesar an"ak, sesar normal dan sesar geser mendatar. Sesar-sesar

    utama yang ter"adi pada umumnya mempunyai arah se"a"ar dgn arah

    meman"angnya tubuh batuan Pra Tersier dan sumbu 3ekungan sedimen Miosen.

  • 7/25/2019 TP Migas

    8/19

    Kegiatan tektonik pada Plistosen Mengakibatkan terlipatnya kembali batuan yang

    lebih tua )Pra Pliosen dan menggiatkan kembali sesar-sesar yang telah terbentuk

    sebelumnya. Pulau Buton merupakan bagian dari 8n"ungan Tukangbesi-Buton,

    yang disusun oleh kelompok batuan sedimen pinggiran benua serta batuan

    malihan berumur Permo-Karbon sebagai batuan alas, sedangkan Mandala

    Sulawesi Timur terdiri atas gabungan batuan ultramaik, maik dan malihan.

    Menurut Sikumbang, !., dkk., )*++ dalamadiwastra )766/, tektonik

    telah ter"adi beberapa kali dimulai se"ak Pra-#osen, dimana pola tektoniknya

    sukar ditentukan disebabkan seluruh batuannya telah mengalami beberapa kali

    perlipatan dan pensesaran. $erak tektonik utama yang membentuk pola struktur

    hingga sekarang diperkirakan ter"adi pada masa #osen-%ligosen yang membentuk

    struktur imbrikasi berarah Timurlaut-Baratdaya. Kegiatan tektonik berikutnya

    ter"adi antara Pliosen-Plistosen yang mengakibatkan terlipatnya batuan Pra-

    Pliosen. Kegiatan tektonik terakhir ter"adi se"ak Plistosen dan masih berlangsung

    hingga sekarang yang mengakibatkan terangkatnya Pulau Buton dan Pulau Muna

    se3ara perlahan, seirama dengan pembentukan batu gamping terumbu 9ormasi

    :apulaka yang menun"ukkan undak-undak.

    Peristiwa tektonik yang ter"adi berulang-ulang menyebabkan batuan-

    batuan yang berumur lebih tua mengalami beberapa kali deormasi struktur,

    sehingga batuan yang lebih tua umumnya di"umpai dengan kemiringan lapisan

    yang relati ta"am, sedangkan batuan yang lebih muda kemiringannya lapisan

    relati lebih landai dibandingkan dengan batuan yang berumur tua )Tobing

    dkk,766/.

  • 7/25/2019 TP Migas

    9/19

    Gambar . Model rekonstruksi Tektonik (empeng di Pulau Buton)sumber1 !olan, *+/+ op.3it. Da0idson, *++*

    Buton dianggap sebagai suatu pe3ahan dari benua 8ustralia-!ew $uinea

    sama halnya dengan busur kepulauan Banda lainnya. 8nggapan ini diperoleh dari

    adanya kesamaan pada kandungan osil yang berumur Mesooik, terdapat *?

    satuan litologi dalam stratigrai sebelum ter"adi pemisahan, dan waktu pemisahan

    dengan busur kepulauan Banda lainnya. Peristiwa tektonik yang ter"adi

    menyebabkan ter"adinya struktur perlipatan berupa antiklin dan sinklin, serta

    struktur sesar yang terdiri atas sesar naik, sesar normal dan sesar geser mendatar.

    'mumnya struktur berarah Timurlaut-Baratdaya di Buton Selatan, kemudian

    berarah 'tara-Selatan di Buton Tengah, dan 'tara-Baratlaut hingga Selatan-

    Tenggara di Buton 'tara. Sesar-sesar mendatar umumnya memotong struktur

    utama yang merupakan struktur antiklin-sinklin, dimana se3ara garis besar

  • 7/25/2019 TP Migas

    10/19

    struktur antiklin-sinklin berarah relati se"a"ar dengan arah meman"angnya tubuh

    batuan Pra-Tersier.

    33 25

    19 15

    11 0

    Gambar . Busur Kepulauan Banda yang merupakan ragmen dari 8ustralia

    )all, 4., =lements, B., Smyth, .4., 766+..

    Pada awalnya Buton diper3aya terdiri dari 7 buah lempeng mikro-kontinen

    yang terpisah. (empeng pertama men3akup bagian timur Pulau Buton dan Pulau

    Tukang Besi dan lempeng kedua men3akup bagian barat Pulau Buton dan Pulau

    Muna )Da0idson, *++* op.3it amilton, *+C+. !amun dengan data geologi dan

    geoisika terbaru, diper3aya daerah Buton terdiri dari A buah lempeng mikro-

  • 7/25/2019 TP Migas

    11/19

    kontinen yang terdiri dari Pulau Buton, Muna5S# Sulawesi, dan Tukang Besi,

    yang terlibat dalam suatu tumbukan ganda )Da0idson, *++*.

    Se"arah tektonik dan stratigrai di Pulau Buton dipengaruhi oleh ?

    peristiwa tektonik )Da0idson, *++*, yaitu1

    * Masa pre-rift pada Permian sampai 8khir Trias ketika Pulau Buton masih

    men"adi bagian dari 8ustralia.

    7 Masa rift-driftketika Pulau Buton mulai memisahkan diri dari 8ustralia dan

    menu"u timurlaut pada Trias 8khir sampai %ligosen.A Masa deormasi. pembentukan 3ekungan dan pengisian 3ekungan )syn-post

    orogenic pada Miosen 8wal sampai Pliosen yang diawali dengan tumbukan

    Pulau Buton dengan Pulau Muna )Sulawesi Tenggara.

    ? Masa deormasi yang lebih muda )recent orogenic pada Pliosen sampai

    sekarang yang dimulai dengan Tumbukan Pulau Buton dengan Pulau

    Tukangbesi.

    Pada pertengahan Trias, Buton masih merupakan bagian dari Benua

    8ustralia-!ew $uinea. Trias Tengah-8khir mulai masa transisi dari pre-rift

    men"adi rift. Stratigrai pre-rift TriassicButon terdiri dari sedimen klastik yang

    berasal dari kontinen yang diendapkan se3ara tidak selaras diatas batuan

    metasedimen Permian. Transisi ke suatu lingkungan laut lepas dengan sedimentasi

    passive marginmulai di masa Pertengahan ke 8khirJurassicdengan karbonat laut

    dalam sebagai litologi yang dominan. Ke"adian ini di3irikan dengan adanya

    penurunan intensitas pengendapan sedimen klastik yang terbawa dari area benua

    dan peningkatan intensitas sedimen karbonat yang berasal laut terbuka yang

    terendapkan di lingkungan laut dalam. Sedimentasi laut dalam berasosiasi dengan

    masa drift menu"u ke utara yang berlangsung dari pertengahan ;ura sampai

  • 7/25/2019 TP Migas

    12/19

    %ligosen dimana dominan litologi yang terendapkan adalah karbonat yang berasal

    dari laut terbuka.

    Gambar *. 4ekonstruksi se"arah geologi Pulau Buton )Sumber1 #4I5$eoser0i3es *++6

    Tumbukan pertama yang ter"adi pada Miosen 8wal membuat lapisan yang

    berumur Kapur 8khir sampai %ligosen terdeormasi membentuk struktur slump

    dan menghasilkan aliran runtuhan. #ek dari tumbukan Pulau Buton dengan Pulau

    Muna5Sulawesi Tenggara terekam pertama kali di bagian selatan Pulau Buton

    pada awal Miosen )!A dimana berkembang sesar an"ak dan lipatan hasil

    deormasi thin-skinned. Saat tumbukan ter"adi, kerak samudra antara Pulau Muna

    dan Pulau Buton terobduksi dan, membentuk pegunungan oiolit yang disebut

    Pegunungan Kapantoreh. Klastik syn-orogenic diendapkan sebagai akibat dari

    +a. ', -a

    RiftDrift #f /re0eogene/latform imestones

    Buton -iro+ontinent !!roahes

    -una3 Sulawesi +ontinental +rust

    B4T#0

    -5+R#+#0T5060T

    /T6

    +a. 21 -a

    Subdution of buton

    -iroontinent

    5mbriation of !reneogene arbonates

    First lastis in south buton

    +ontinuation arbonate de!osition in

    north buton

    (7er8 minor lastis in!ut)

    +a. 1' -a

    #!hiolith #bdution

    +a. 1'1 -a

    +lasti De!osition 5n 0orth

    nd South Buton

    -o7ementlong

    %io"o Fault S8stem

  • 7/25/2019 TP Migas

    13/19

    sesar naik yang mengikuti arah kemiringan lapisan dan erosi dari pengangkatan

    strata Trias-Oligosendan dikategorikan sebagai sedimen molassa.

    Pada kala Miosen di Buton 'tara terendapkan karbonat laut dalam

    sedangkan di Buton Selatan terendapkan sedimen klastik kasar. Perbedaan

    pengendapan yang ter"adi pada daerah Buton 'tara dan Buton Selatan se3ara teori

    disebabkan oleh adanya penun"aman yang oblique sehingga menyebabkan

    terbentuknya sesar geser dan sesar yang ter"al dengan pengangkatan yang bersiat

    lokal dan beberapa penurunan ini )=hamberlain et al.,*++6, op.3it. Da0idson

    *++*.

    Tumbukan kedua pada masa Pliosen 8wal menghasilkan pengangkatan

    daratan di Buton Selatan lebih banyak dibandingkan Buton 'tara, hal ini

    dibuktikan dengan geomorologi dan distribusi dari terumbu Pleistosen dan

    perkembangan estuary yang tenggelam dan attol yang mengalami penurunan di

    Buton 'tara )Smith, *+/A op. 3it. Da0idson *++* yang mengindikasikan adanya

    pengangkatan di Buton Selatan semantara Buton 'tara mengalami penurunan.

    Maksimum perbedaan antara kedua blok sekitar C66 m.

    Struktur terakhir di Buton, terutama di bagian selatan, menun"ukkan

    distribusi umum dari tren litologi arah "urus !#-S: dengan kemiringan regional

    #-S# akibat dari rotasi tektonik akibat dari tumbukan ke dua antara lempeng

    Buton dan Tukang Besi.

  • 7/25/2019 TP Migas

    14/19

    /6TR#64- S9ST6-

    Batuan 5ndu"

    Batuan induk adalah bituminous marine shales, dan batugamping pada

    9ormasi :into yang berumur :into yang berumur Trias. 8nalisis geokimia dari

    kira-kira dua puluh sampel mengindikasikan batuan ini mempunyai tingkatan

    good sampai excellent untuk menggenerasikan minyak. Total Organic Carbon

    )T%= nya sekitar kurang dari * sampai *E , dengan analisis pyrolisis rata-

    rata A ppm tapi pada beberapa sampel ada yang men3apai +?.666 ppm. #isiensi

    ekspulsi batuan induk dengan analisis pyrolisis disebandingkan diperkirakan

    sekitar E6 sampai +6 )Corelab-personal communication.

    Kebanyakan sampel 9ormasi :into mengandung kerogen oil-prone yang

    tinggi dan kaya sulur, yang merupakan kerogen tipe II. Selain itu, terkandung

    "uga cutinite resinite dan vitrinite. Semua sampel mengandung biomarker

    !iosnorhopane dan 0ariasi konsentrasi "ammacerane#

    Pada singkapan, batuan induk ormasi :into umumnya immaturesampai

    batas mature. Indeks warna spora )S=I dan 4eleksi Finitrite ) 4o mempunyai

    nilai rata-rata A, sampai ?,. Pada kondisi termal yang mature, batuan ini akan

    menggenerasikan sulur yang tinggii, $ax rendah, dan minyak parain. !urial

    hystory dan maturation modelling memperkirakan 9ormasi :into yang tidak

    terangkat berada pada kedalaman yang 3ukup besar sampai mendekati oil $indo$

    )4o 6, . Penggenerasian minyak bersamaan dengan trusting dan imbrikasi,

    lalu berkembang hingga struktur antiklin yang tersesarkan, dilan"utkan dengan

  • 7/25/2019 TP Migas

    15/19

    pengendapan asies klastika kasar 9ormasi tondo. 4embesan minyak dari 9ormasi

    :into mengindikasikan batuan yang se3ara lokal masih berada pada oil $indo$.

    Isotop Karbon, pyrolisis-$=, $=, dan $=-MS, data biomarker untuk

    semua sampell aspal dan sebagian besar minyak yang terkandung di dalamnya

    mengindikasikan ia berasal dari calcareous shales dan bitominous limestones

    9ormasi :into. Sumur delineasi pada tambang aspal Buton, mengindikasikan

    sedimen-sedimen yang telah dibuang mengandung kira-kira */ "uta bitumen, atau

    ekui0alen dengann /C "uta barel minyak pada A668PI.

    Serpih dan mudstone 9ormasi Tondo merupakan batuan idnuk yang kedua.

    'ntuk men3ari tahu seberapa besar potensinya sulit terutama karena terkait

    dengan kontaninasi aspal dan inklusi material-material sedimen rombakan

    berumur Trias. Serpih 9ormasi Tondo umumnya gas-prone kisaran fair sampai

    poor, terdiri atas kerogen terestial dan alga, dan biomarker %leanane. T%= nya

    berkisar antara kurang dari * sampai lebih dari *6. Minyak dari !unu seep,

    sebelah barat laut Buton, berasal dari ormasi Tondo.

    Batuan Reser7oar (Reservoir Rock)

    4eser0oir =ekungan Buton adalah asies klastika kasar 9ormasi Tondo.

    9asies ini terdiri atas batupasir dan konglomerat yang diendapkan pada

    lingkungan delta sampai kipas turbidit laut dalam. Total kedalamannya berkisar

    antara meter sampai *66 meter. Dari analisis petrograi dan data core sampel

    singkapan dan analisis electric logpotensi reser0oar berkisar antarapoorsampai

    good. Porositasnya berkisar antara / sampai lebih dari *6 dengan porositas

    rata-rata *+. Pengukuran permeabilitasnya maksimum 0ertikal dan horiontal

  • 7/25/2019 TP Migas

    16/19

    *C7 mD. 8nalisis petrograi detil mengindikasikan bahwa porositas primernya

    tinggi, terkait dengan batuan yang grain supporteddan matriks lempung yang

    sangat sedikit. 8danya proses sementasi kalsit dan dolomit dari diagenesis

    menyebabkan porositas primer berkurang se3ara signiikan.

    Kemenurusan lateral dari indi0idu reser0oir umumnya terbatas. Ke3uali

    pada sub 3ekungan (ambele pada =ekungan Buton Timur yang dikelilingi oleh

    tinggian purba )paleohigh selama pengendapan 9ormasi Tondo pada kala Miosen

    Tengah. Dalam sub 3ekungann ini, bed sedimen klastik lebih tebal dan

    mempunyai pelamparan yang lebih luas dibandingkan dengan daerah di

    sekitarnya.

    4eser0oar lainnya adalah interbedded pinacle reefdan paparan karbonat

    9ormasi Sampolakosa berumur Pliosen, endapan sedimen kipas pada 9ormasi

    :apulaka berumur Pliosen 5 Pleistosen dan perkembangan paleokarst pada top

    9ormasi Tondo dan batugamping 9ormasi Tobelo. Kualitasreser0oar paparan

    karbonat 9ormasi Sampolakosa dan paleokarst 9ormasi Tobelo telah diketahui

    oleh sumur $ulGs Sampolakosa-*S dan Bale-*S, paparan karbonat dengan net

    ?7C meter pada 9ormasi Sampolakosa dengan porositas rata-rata A*. Pada

    sumur Sampolakosa *S, dengan reservoir net batugamping karsti3 Tobelo **A

    nilai porositasnya kira-kira 7A.

    Batuan Wadu" (Seal Rock)

    %eal rock =ekungan Buton adalah Calcareous mudstone dan claystone

    9ormasi Tondo berumur Miosen, sertamarls dan mudstones9ormasi Sampolakosa

    berumur Pliosen awal. Potensial sealyang terbesar berada di utara Buton dimana

  • 7/25/2019 TP Migas

    17/19

    diketahui terdapat *76 meter lebih interbedded mudstones dan siltstones. Di

    selatan Buton, lebih dari 6 meter mudstonesdansiltstones9ormasi Sampolakosa

    dengan potensial seal yang baik yang telah ditembus oleh sumur Bale *S.

    Ketebalan yang dapat disebandingkan adalah claystones 9ormasi Tondo yang

    ditemukan pada sumur Sampolakosa-*S dan Bulu-*S.

    -igrasi (Migration)

    Semua bukti yang ada menyebutkan bahwa migrasi awwal hidrokarbon ke

    reser0oar terhambat oleh diagenesis yang menahan porositas primer. 8nalisis

    plug-type core dilakukan untuk sembilan sampel aspal dari batupasir dan

    konglomerat berukuran boulder#Porositas helium dan permeabilitas nitrogen pada

    sampel ini berturut-turut kira-kira 77, dan ?* mD. !ilai porositas yang dapat

    disebandingkan diperoleh dari electric logsumur Bulu-*S dan Sampolakosa-*S.

    /erang"a! (Tra!s)

    Terdapat ? structural-dip trap dan perangkap stratigrai yang telah

    didelineasi. Struktur utama pada daerah onshore merupakan thrust related

    anticline dengan four-$ay dip closure. Pada daerah offshore struktur utamanya

    adalah $rench-related anticline#Perangkap stratigrai, termasuk rees dan kipas

    sedimen klastik "uga terdapat di beberapa daerah offshore.

    Struktur thrust related anticline pada daerah onshore berumur Miosen

    akhir dan berkembang sebagai hasil tabrakan antara Buton dan Muna. Kubah

    terbentuk bersamaan dengan pengendapan batugamping 9ormasi Tondo dan asies

    klastika kasar pada Miosen 8wal & Miosen Tengah. Kebanyakan perkembangan

  • 7/25/2019 TP Migas

    18/19

    struktur diakhiri oleh akti0itas tektonik tabrakan Pulau Buton dan Tukang Besi

    selama Pliosen 8khir sampai Pleistosen. Deormasi yang ter"adi meliputi

    reakti0asi patahan-patahan muda dan kompresi ulang struktur-struktur yang lebih

    tua. Di semua struktur berupa sesar naik, deormasi tektornik meningkat seiring

    kedalaman, konsekuensi dari hal ini prinsipp reser0oar ob"ekti terperangkap

    dalam overthrust sheet. Klastika kasar 9ormasi Tondo adalah reser0oar ob"ekti

    yang utama.

    &rench-related anticline melingkupi daerah Selat Buton dan sebagian

    besar bagian barat Pulau Buton. Strukturnya berupa tight asymetric folds, dengan

    trendke arah timur laut, dan se"a"ar en echelonsampai $rench faultutama yang

    paralel dengan Pantai Barat Buton. Perkembangan trap ter"adi selama Pliosen

    8khir5Pleiosen 8wal saat ter"adioblique collison Pulau Buton dan Tukang Besi.

    Doming pada dasar laut mengindikasikan kompresi struktur ini masih ter"adi.

    4eser0oar ob"ektinya adalah paparan karbonat 9ormasi Sampolakosa dan

    interbedded pinacle reefs.

    Perangkap stratigrainya yaitu reefal buildupberumur Plioses 5 Pleistosen

    dan endapan kipas beruumur Pliosen. Perangkap ini melingkupi daerah offshore

    antara Pulau Butoon, Muna, dan Sulawesi. Data seismik tambahan diperlukan

    untuk mengetahui potensiplayini.

  • 7/25/2019 TP Migas

    19/19